Proposal Kiki

download Proposal Kiki

of 18

Transcript of Proposal Kiki

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Program S-1 dibentuk dengan tujuan menghasilkan Sumber Daya Manusia yang siap pakai dan ahli di bidangnya serta tanggap terhadap perubahan dan perkembangan ilmu, teknologi dan seni, maupun masalah yang dihadapi khususnya berkaitan dengan pelayanan langsung di bidang keahliannya. Pada kenyataannya, dewasa ini sering dijumpai lulusan baru dari perguruan tinggi mengalami kesulitan dalam menghadapi kenyataan yang ada dalam dunia kerja. Hal ini disebabkan kurang siapnya lulusan tersebut dengan kenyataan yang ada di lapangan yang ternyata jauh berbeda dengan apa yang didapat di bangku perkuliahan. Kurangnya bekal teknikal yang dimiliki oleh mahasiswa dapat mengakibatkan sumber daya manusia yang dihasilkan kurang mempunyai kualifikasi dan kompetensi seperti yang diinginkan oleh pemberi kerja. Agribisnis merupakan salah satu program studi Fakultas Pertanian dimana program studi ini mempelajari tentang bagaimana cara memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Oleh karena itu, Untuk mendukung perkembangan pola pikir mahasiswa, maka Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya mengadakan kegiatan MAGANG KERJA dimana dengan adanya kegiatan ini diharapkan para mahasiswa jurusan Agribisnis dapat mengembangkan sikap, kepribadian, pengetahuan, dan keterampilan serta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama kegiatan perkuliahan sebelumnya melalui penerapan magang kerja yang sesuai dengan kondisi pekerjaan di lapang yang sebenarnya. Magang kerja sesuai dengan kurikulum Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya adalah suatu kegiatan yang diharapkan akan memberikan pengalaman belajar untuk mencapai integrasi kompetensi yang cukup bagi calon Sarjana Pertanian sebelum lulus. Magang kerja merupakan kegiatan praktek akademik bagi mahasiswa sehingga diharapkan mahasiswa memperoleh pengalaman praktek mandiri yang nantinya akan berguna untuk pengembangan profesinya sebelum menyusun tugas akhir. Secara spesifik tujuan kegiatan magang kerja yaitu untuk menerapkan, membandingkan dan menelaah ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan serta dilatih menyesuaikan diri dengan kondisi di lapangan. Kegiatan magang kerja membidik penguasaan kompetensi kerjasama dalam tim dan adaptasi terhadap lingkungannnya. Proposal Kegiatan Magang Kerja1

Magang kerja merupakan salah satu kompetensi institusi Universitas Brawijaya yang pelaksanaan kegiatannya tidak boleh mengganggu perkuliahan. Untuk tempat magang kerja mahasiswa sesuai dengan kurikulum baru Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya ini diserahkan penuh pada mahasiswa yaitu pada suatu perusahaan/lembaga/pusat penelitian yang berkompeten dan bergerak di bidang pertanian. Sehingga untuk magang kerja pada tahun ini penulis memilih UPT. Pengembangan Benih Hortikultura sebagai tempat magang yang memiliki kompetensi dan integritas tinggi di bidang pertanian khususnya pada ruang lingkup agribisnis. UPT Pengembangan Benih Hortikultura berlokasi di Kota Pasuruan, dimana perusahaan ini memperbanyak dan mengembangkan varietas benih benih hortikultura. UPT ini di bawah naungan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur dan merupakan kantor pusat pengembangan benih hortikultura. Berdasarkan potensi yang dimiliki oleh UPT Pengembangan Benih Hortikultura tersebut, maka kami memutuskan untuk memilih UPT Pengembangan Benih Hortikultura sebagai perusahaan tempat magang kerja. Harapannya kami akan memperoleh pengalaman riil berupa magang kerja di UPT Pengembangan Benih Hortikultura menambah pengalaman kerja guna persiapan kedepan, dan meningkatkan keterampilan mahasiswa di dunia kerja terkait dengan pertanian khususnya program studi Agribisnis 1.2. Tujuan Magang Kerja a. Tujuan Umum 1. Memperoleh pengalaman riil berupa magang kerja di UPT Pengembangan Benih Hortikultura 2. Menambah pengalaman kerja guna persiapan masa depan 3. Meningkatkan keterampilan mahasiswa di dunia kerja terkait dengan pertanian khususnya program studi Agribisnis 4. Melatih mahasiswa untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja sebagai bekal selepas memperoleh gelar sarjana untuk terjun ke masyarakat.

a. Tujuan Khusus

Proposal Kegiatan Magang Kerja

2

1. Mempelajari berbagai aspek atau bidang dalam lingkup sektor pertanian yang telah terlaksana di UPT Pengembangan Benih Hortikultura2. Mengetahui dan mempelajari tentang pelaksanaan bauran pemasaran (produk,

harga, promosi, dan distribusi) pada produk benih kentang melalui praktek lapang atau magang kerja di UPT Pengembangan Benih Hortikultura3. Memperoleh pengalaman riil berupa praktek kerja atau magang kerja di UPT

Pengembangan Benih Hortikultura 1.1.Sasaran Kompetensi yang Ditargetkan Kompetensi minimal mahasiswa agribisnis adalah: 1. Mampu merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengorganisasi (mengelola) sistem dan usaha agribisnis secara berkelanjutan 2. Mampu mengimplementasikan (menerapkan) dan mengembangkan agribinis berbasis pertanian berkelanjutan serta berkomunikasi dan menjalin kerjasama secara efektif.3. Mampu

belajar dan mampu berpikir analitik untuk mengidentifikasi,

merumuskan masalah dan akar masalah serta mencari solusi berbasis ilmiah dalam sistem agribisnis yang berkelanjutan.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pemasaran Proposal Kegiatan Magang Kerja3

Menurut Kotler dan Armstrong (1999), pemasaran didefinisikan sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Sedangkan menurut Foster (1981), pemasaran adalah fungsi manajemen yang mengorganisasi dan menjuruskan semua kegiatan perusahaan yang meliputi penilaian dan pengubahan daya beli konsumen menjadi permintaan yang efektif akan sesuatu barang atau jasa, serta penyampaian barang atau jasa tersebut kepada konsumen atau pemakai terakhir, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan lain yang diterapkannya. Pemasaran menurut The American Marketing Assocciation (AMA) adalah suatu kegiatan usaha yang mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen atau pemakai. Pemasaran meliputi segala penerapan sistematis kewirausahaan guna mengikuti perubahan yang terus-menerus terjadi. Pemasaran tersebut menyangkut pengarahan pekerja, bahan, pabrik dan uang yang secara rasional dan logis guna mencapai laba, perkembangan atau kemajuan perusahaan, tidak saja untuk satu tahun, melainkan untuk jangka waktu sepanjang mungkin. Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga ketangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tahap memegang prinsip kepuasan pelanggan. 2.2.Manajemen Pemasaran dan Strategi Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (1999), definisi dari manajemen pemasaran (marketing management) adalah sabagai analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.

Proposal Kegiatan Magang Kerja

4

Didalam manajemen pemasaran diperlukan strategi-strategi untuk menjalankan pemasaran guna mencapai tujuan perusahaan atau organisasinya yang disebut strategi pemasaran. Strategi pemasaran didefinisikan sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling berkait. Kelima elemen tersebut adalah: 1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Pemilihan pasar dimulai dengan melakukan segmentasi pasar dan kemudian memilih pasar sasaran yang paling memungkinkan untuk dilayani oleh perusahaan. 2. Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual pada masing-masing lini. Produk itu sendiri menawarkan manfaat total meliputi produk itu sendiri, nama merek produk, ketersediaan produk, jaminan atau garansi, jasa reparasi, dan bantuan teknis yang disediakan penjual, serta hubungan personal yang mungkin terbentuk di antara pembeli dan penjual. 3. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan. 4. System distribusi, yaitu saluran wholesale dan retail yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya. 5. Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal selling, dan public relation.2.1.Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Pengertian dari bauran pemasaran (marketing mix) menurut Swastha (1979) adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (1999), bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran. Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah kombinasi dari empat variable yakni : produk, struktur harga,

Proposal Kegiatan Magang Kerja

5

kegiatan promosi dan sistem distribusi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran. 2.1.1. Produk Menurut Kotler dan Armstrong (1999), definisi dari produk (product) adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Dalam pengelolaan produk termasuk pula perencanaan dan pengembangan produk dan/atau jasa yang baik untuk dipasarkan oleh perusahaan, perlu adanya suatu pedoman untuk mengubah produk yang ada, menambah produk baru, atau mengambil tindakan lain yang dapat mempengaruhi kebijaksanaan dalam penentuan produk. Selain itu, keputusan-keputusan juga perlu diambil menyangkut masalah pemberian merk, pembungkusan, warna dan bentuk produk lainnya (Swastha,1979). A. Klasifikasi Produk Menurut Kotler dan Armstrong (1999), produk dan jasa dibagi menjadi dua kelas besar menurut jenis konsumen yang menggunakannya, yaitu Produk Konsumen (Consumer Products) dan Produk Industri (Industrial Products)1. Produk Konsumen (Consumer Products)

Produk konsumen adalah produk yang dibeli konsumen akhir untuk konsumen pribadi. Pemasar biasanya mengklasifikasikan barang-barang ini menurut cara membeli konsumen. Produk konsumen meliputi :a. Convenience Products (Produk sehari-hari)

Barang-barang yang dapat dibeli/dikonsumsi oleh konsumen dimana dalam memperoleh barang tersebut konsumen tidak perlu mengeluarkan daya upaya yang sulit, karena barang-barang tersebut biasanya berada disekeliling konsumen. Contoh : beras, gula, odol, sikat gigi

b. Shopping Products (Produk shopping)

Barang-barang yang dibutuhkan konsumen dimana dalam memperoleh barang tersebut konsumen perlu mengadakan penelitian terlebih dahulu atau perbandingan dari satu toko/display ke toko yang lain. Yang dibandingkan biasanya adalah kualitas, jenis, design, dan harga.c. Speciality Products (Produk special)

Proposal Kegiatan Magang Kerja

6

Barang-barang yang dibeli konsumen dimana saat pembelian para konsumen memerlukan daya upaya khusus (menabung dulu, jarak/lokasi jauh). Contoh:TV, mobil.d. Unsougt Products (Produk yang tidak dicari)

Barang-barang dimana keberadaannya tidak diketahui oleh konsumen. Meskipun barang tersebut diketahui tidak terpikir oleh mereka untuk membelinya.1. Produk Industri (Industrial Products)

Produk

Industri

adalah

barang-barang

atau

produk

yang

dibeli

untuk

diperdagangakan lebih lanjut atau barang yang akan dipakai dalam proses pengolahan lebih lanjut. Produk industry meliputi :a. Raw Materials ( bahan-bahan mentah ) b. Fabricating Materials ( bahan kebutuhan pabrik ) c. Operating supplies ( bahan-bahan kebutuhan operasi ) d. Instalasi ( peralatan yang vital ) e. Accessory Equipment ( peralatan tambahan )

A. Bauran Produk 1. Atribut Produk Kotler dan Armstrong (1999) menyatakan bahwa atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Berikut ini adalah unsur dari atribut produk: a. Kualitas Produk (Product Quality) Definisi kualitas produk menurut Kotler dan Armstrong (1999) adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya. Bila suatu produk telah dapat menjalankan fungsi-fungsi-nya dapat dikatakan sebagai produk yang memiliki kualitas yang baik. b. Fitur Produk Sebuah produk dapat ditawarkan dengan beraneka macam fitur. Perusahaan dapat menciptakan model dengan tingkat yang lebih tinggi dengan menambah beberapa fitur. Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing (Kotler dan Armstrong,1999) c. Desain Produk

Proposal Kegiatan Magang Kerja

7

Cara lain untuk menambah nilai konsumen adalah melalui desain atau rancangan produk yang berbeda dari yang lain. Rancangan yang baik dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk, mengurangi biaya produk, dan member keunggulan bersaing yang kuat di pasar sasaran ( Kotler dan Armstrong,1999) 1. Branding ( Pemberian Merk ) Branding merupakan nama/symbol yang digunakan pada suatu produk agar produsen dapat memperkenalkan produknya guna membedakan dengan produk lain. Tujuannya adalah untuk perlindungan terhadap produk dan memperbesar kebebasan dalam penentuan harga 2. Packaging ( Pengemasan ) Packaging melibatkan kegiatan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk dengan tujuan melindungi barang agar tidak rusak dan tetap utuh. Pengemasan yang inovatif dapat memberikan keunggulan kepada sebuah perusahaan terhadap pesaing-pesaingnya (Kotler dan Armstrong,1999). 3. Labeling (Pemberian Label) Label bisa bermacam-macam bentuknya mulai dari sepotong kertas yang ditempelkan pada produk sampai grafik rumit yang merupakan bagian dari kemasan. Label mengidentifikasikan produk atau merek. Label juga bisa menggambarkan beberapa hal mengenai produk yang membuatnya, dimana dibuat, isinya, bagaimana penggunaannya dan bagaimana menggunakannya secara aman. Dan akhirnya label bisa pula mempromosikan produk lewat aneka gambar yang menarik (Kotler dan Armstrong,1999). 4. Jasa Pendukung Produk Perusahaan menggunakan jasa pendukung produk sebagai alat utama dalam memperoleh keunggulan kompetitif semakin banyak. Perusahaan harus merancang produk dan jasa pendukungnya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara menguntungkan. Langkah pertama adalah secara periodic mensurvei pelanggan untuk memperkirakan nilai jasa yang ada saat ini dan memperoleh ide baru. Setelah itu, perusahaan dapat mengembangkan kemasan jasanya yang akan menyenangkan pelanggan, namun tetap memperhatikan laba bagi perusahaan. 1.3.2. Harga

Proposal Kegiatan Magang Kerja

8

Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. (Swastha,1979). Sedangkan definisi harga menurut Kotler dan Armstrong (1999) adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. A. Penetapan Harga Perusahaan menetapkan suatu harga dengan melakukan pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga perangkat perimbangan berikut ini yakni: 1. Cost-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya) a. Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus) Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk. b. Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran). Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break even atau membuat target laba yang akan dicari. 1. Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai) Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga. 2. Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan) a. Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku) Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya. b. Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup) Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan A. Strategi Penetapan Harga 1. Skimming/meraup pasar kelas atas

Proposal Kegiatan Magang Kerja

9

Pada awalnya perusahaan menetapkan harga tinggi untuk meraup pendapatan lapis demi lapis dari pasar kemudian meraup pendapatan maksimal dari segmen yang bersedia membayar harga tinggi. Meraup pasar hanya dapat dilakukan dengan kondisi tertentu, seperti : a. Mutu dan citra produk harus mendukung harganya relative lebih tinggi dan cukup banyak pembeli yang bersedia membeli produk tadi dengan harga yang ditawarkan. b. Biaya untuk memproduksi dalam volume lebih kecil, tidak boleh terlalu tinggi sehingga menghapus keuntungan menaikkan harga. Akhirnya pesaing tidak dapat memasuki pasar dengan mudah dan memotong dengan harga yang tinggi. 1. Penetrasi Pasar Sebagai gantinya, ada perusahaan yang menetapkan harga awal yang rendah untuk melakukan penetrasi pasar secara cepat dalam jumlah yang besar dan meraih pangsa pasar yang besar. Volume penjualan yang tinggi menyebabkan biaya dapat ditekan, membuat perusahaan dapat menurunkan harga lebih jauh. Penetrasi pasar ini hanya dapat dilakukan dengan kondisi sebagai berikut : a. Pasar harus amat peka terhadap harga sehingga harga rendah menyebabkan pertumbuhan pasar lebih besar b. Biaya produk harus turun kalau volume penjualan naik. Akhirnya, harga rendah harus membantu mencegah masuknya pesaing, bila tidak demikian keunggulan harga mungkin hanya bersifat sementara.A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga

Perusahaan hanya mempertimbangkan berbagai faktor dalam menetapkan kebijakan harga. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi perasahaan dalam menetapkan tingkat harga bagi produknya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga antara lain:a.

Kurva permintaan Kurva yang menunjukkan tingkat pembelian pasar pada berbagai harga. Kurva

tersebut menjumlahkan reaksi berbagai individu yang memiliki kepekaan pasar yang beragam. Langkah pertama dalam memperkirakan permintaan karena itu adalah memahami faktor - faktor yang mempengaruhi harga pembeli. Negal telah

Proposal Kegiatan Magang Kerja

10

mendefinisikan sembilan faktor yang mempengaruhi permintaan akan suatu produk yaitu : 1. Pengaruh nilai unik. Pembeli kurang peka terhadap harga jika produk tersebut lebih bersifat unik. 2. Pengaruh kesadaran atas produk pengganti Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidakmenyadari adanya produk pengganti.3. Pengaruh perbandingan yang sulit

Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka dapat dengan mudah membandingkan kualitas barang pengganti4. Pengaruh pengeluaran total

Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran tersebut semakin rendah dibandingkan total pendapatan. 5. Pengaruh manfaat akhir Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran tersbut semakin kecil dibandingkan biaya total produk akhirnya.6. Pengaruh biaya yang dibagi

Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika sebagian biaya ditanggung pihak lain.7. Pengaruh investasi tertanam

Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut digunakan bersama dengan aktiva yang telah dibeli sebelumnya.8. Pengaruh kualitas harga

Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut dianggap memiliki kualitas.9. Pengaruh persediaan

Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidak dapat menyimpan produk tersebut.a.

Biaya Biaya merupakan faktor penting dalam menentukan harga minimal yang harus

ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Perasahaan ingin menetapkan harga yang dapat menutup biaya produksi, distribusi, dan penjualan produknya,

Proposal Kegiatan Magang Kerja

11

termasuk pengembalian yang memadai atas usaha dan resikonya. Untuk dapat menetapkan harga dengan tepat, manajemen perlu untuk mengetahui bagaimana biaya bervariasi bila level produksinya berubah. Biaya perusahaan ada dua jenis yaitu : 1. Biaya tetap adalah biaya - biaya yang tidak dipengaruhi oleh produksi atau penjualan. Perusahaan harus membayar tagihan bulanan untuk sewa, gaji karyawan, dan lainnya. 2. Biaya variable adalah biaya yang tidak tetap dan akan berubah menurut level produksi. Biaya ini disebut biaya variabel karena biaya totalnya berabah sesuai dengan jumlah unit yang diproduksi. c. Persaingan Persaingan dalam suatu industri dapat dianalisis berdasarkan faktor-faktor seperti: 1. Jumlah perusahaan dalam industri Bila hanya ada satu perusahaan dalam industri, maka secara teoritis perusahaan yang bersangkutan bebas menetapkan harganya seberapapun.2. Ukuran relatif setiap perasahaan dalam industri.

Bila perasahaan memiliki pangsa pasar yang besar, maka perusahaan yang bersangkutan dapat memegang inisiatif perubahan harganya.3. Diferensiasi produk

Apabila perusahaari berpeluang melakukan diferensiasi dalam industrinya, maka perusahaan tersebut dapat mengendalikan aspek penetapan harganya, bahkan sekalipun perusahaein itu kecil dan banyak pesaing dalam industri.4. Kemudahan untuk masuk (Ease ofentry) dalam industri. 5. Jika suatu industri mudah untuk dimasuki, maka perusahaan yang sudah ada akan

sulit mempengaruhi atau mengendalikan harga. d. Pelanggan Permintaan pelanggan didasarkan pada beberapa faktor yang saling terkait dan bahkan seringkali sulit memperkirakan hubungan antar faktor secara akurat. 1.3.2. Promosi Menurut Swastha (1979), definisi dari promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (1999) yang dimaksud dengan promosi adalah aktifitas

Proposal Kegiatan Magang Kerja

12

mengkomunikasikan keunggulan produk baru serta membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. A. Bauran Promosi Definisi dari bauran promosi menurut J. Stanton adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Sedangkan menurut Lamb,Hair,McDaniel (2001), promosi adalah komunikasi dar pemasar yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon. Adapun unsur-unsur dari bauran promosi tersebut menurut Lamb,Hair dan McDaniel (2001), diantaranya adalah 1. Periklanan ( Advertising ) Periklanan adalah segala macam bentuk komunikasi yang dibayar dimana sponsor maupun perusahaan diidentifikasi (Lamb,Hair,McDaniel,2001). Sifat-sifat khusus periklanan sebagai suatu komponen bauran promosi : Presentasi umum: Periklanan adalah cara komunikasi yang sangat umum. Sifatnya

yang umum itu memberi semacam keabsahan produk dan penawaran yang terstandarisasi. Karena Banyak orang menerima pesan yang sama, pembeli tahu bahwa motif mereka untuk membeli produk tersebut akan dimaklumi oleh umum. Tersebar luas: Periklanan adalah medium berdaya sebar luas yang memungkinkan

penjual mengulang satu pesan berkali-kali. Ekspresi yang lebih kuat: Periklanan memberikan peluang untuk mendramatisasi

perusahaan dan produknya melalui penggunaan cetakan, suara, dan warna yang penuh seni. Tidak bersifat pribadi: Periklanan tidak memiliki kemampuan memaksa seperti

wiraniaga perusahaan. Audiens tidak merasa wajib memperhatikan atau menanggapi. Iklan hanya mampu melakukan monolog, bukan dialog, dengan audiens. 1. Promosi Penjualan Promosi penjualan terdiri dari semua kegiatan pemasaran selain penjualan pribadi, iklan dan hubungan masyarakat yang merangsang pembelian konsumen dan efektivitas dealer (Lamb,Hair,McDaniel,2001). Ada tiga manfaat dari promosi penjualan antara lain:

Proposal Kegiatan Magang Kerja

13

Komunikasi: Promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen kepada produk. Insentif: Promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan, atau kontribusi yang memberi nilai konsumen. Ajakan: Promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang.

1. Hubungan Masyarakat dan Publisitas ( Public Relation )

Hubungan masyarakat merupakan fungsi pemasaran yang mengevaluasi sikap public, identifikasi area didalam organisasi yang masyarakat mungkin tertarik dan menjalankan suatu program tindakan untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan masyarakat. Sedangkan publisitas adalah informasi public mengenai sebuah perusahaan, barang atau jasa yang tampil di media massa sebagai suatu jenis baru. Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga khusus: Kredibilitas yang tinggi: Berita dan gambar lebih otentik dan dipercaya oleh

pembaca dibandingkan dengan iklan. Kemampuan menangkap pembeli yang tidak menduga: Hubungan masyarakat dapat

menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung menghindari wiraniaga dan iklan. Dramatisasi: Seperti halnya periklanan, hubungan masyarakat memiliki kemampuan

untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk. Pemasar cenderung kurang menggunakan hubungan masyarakat dan publisitas atau menggunakannya sebagai alternatif kedua. Tetapi program hubungan masyarakat yang direncanakan dengan baik dan dikoordinasikan dengan elemen bauran promosi yang lain dapat sangat efektif. 1.3.2. Distribusi Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri (Swastha, 1979). Dalam system distribusinya, produsen sering menggunakan perantara sebagai penyalurnya. Perantara ini merupakan suatu kegiatan usaha yang berdiri sendiri, berada diantara produsen dan konsumen akhir atau pemakai industry.

Proposal Kegiatan Magang Kerja

14

Sebuah metode umum untuk menggolongkan perantara antara adalah dengan dasar barang yang diperdagangkannya. Dalam hal ini perantara digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu perantara pedagang dan perantara agen 1. Perantara Pedagang Pada dasarnya, perantara pedagang ini bertanggung jawab terhadap pemilikan semua barang yang dipasarkannya. Ada dua kelompok yang termasuk dalam perantara pedagang, yaitu : Pedagang besar Pengecer Tidak menutup kemungkinan bahwa produsen juga dapat bertindak sekaligus sebagai pedagang karena selain membuat barang juga memperdagangkannya. 1. Perantara Agen Perantara agen ini tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang mereka tangani. Mereka dapat digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu : Agen Penunjang Secara aktif ikut dalam pemindahan barang-barang dari produsen ke konsumen, seperti : agen pengangkutan,makelar dan sebagainya. Agen Pelengkap Tidak secara aktif ikut dalam pemindahan barang-barang tetapi mereka ikut memberikan bantuan serta memperlancar pemindahan tersebut, misalnya : perusahaan asuransi, bank, dan sebagainya. III. METODE PELAKSANAAN 1.1.Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Magang Kerja ini dilaksanakan di UPT Pengembangan Benih Hortikultura yang terletak di Jalan Urip Sumoharjo no 33 Kota Pasuruan. Kegiatan magang akan dilaksanakan mulai pada tanggal 25 Juli 2011 dan berakhir pada tanggal 25 Oktober 2011. 1.2.Pelaksana Magang Nama NIM No. HP : Frisky Anggriana : 0810440223 : 085645738700

Proposal Kegiatan Magang Kerja

15

Program Studi Fakultas Universitas

: S-1 Agribisnis : Fakultas Pertanian : Universitas Brawijaya Malang

1.3. Metode Pelaksanaan

Cara atau metode yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan magang di UPT. Pengembangan Benih Hortikutura adalah sebagai berikut:1. Observasi atau pengamatan langsung di lapangan tentang strategi pemasaran dan

bauran pemasaran benih kentang di UPT. Pengembangan Benih Hortikutura.2. Wawancara langsung dengan pendamping praktek lapangan dan karyawan

perusahaan yang berkaitan dengan bauran pemasaran di UPT. Pengembangan Benih Hortikutura3. Melakukan praktek langsung yang ada kaitannya dengan strategi pemasaran

khususnya pada bauran pemasaran di UPT. Pengembangan Benih Hortikutura. 4. Melakukan studi pustaka yaitu dengan membandingkan antara literatur yang ada dengan kenyataan di lapangan.5. Mencatat data primer (data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari

sumber pertama) dan data sekunder (data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya) serta sumber-sumber yang dapat dipertanggung jawabkan dari kegiatan praktek lapang.6. Melaporkan kegiatan magang mingguan kepada dosen pembimbing utama selama

kegiatan di lapang berlangsung. 1.1.Jadwal Kerja Kegiatan Magang Kerja

Proposal Kegiatan Magang Kerja

16

VI. PENUTUP 3.1. Kesimpulan Demikian proposal Magang Kerja ini saya sampaikan. Semoga dengan kerjasama ini akan dapat tercipta tenaga kerja profesional yang di masa mendatang yang dapat berperan serta dalam meningkatkan perekonomian Indonesia dan semoga kerjasama ini dapat berlanjut di masa-masa mendatang.

Proposal Kegiatan Magang Kerja

17

DAFTAR PUSTAKA

Basu, swastha. 1979. Azas-azas Marketing. Edisi kedua. Akademik Keuangan & Bisnis. Yogyakarta Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 1999. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi kedelapan. PT. Erlangga. Jakarta Lamb,Charles W, Joseph F. Hair dan Carl McDaniel. 2001. Pemasaran. PT. Salemba Emban Patria. Jakarta

Proposal Kegiatan Magang Kerja

18