KI dan KD
-
Upload
irmacantik -
Category
Documents
-
view
41 -
download
0
description
Transcript of KI dan KD
REAKSI REDUKSI OKSIDASI
(Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 1)
Disusun oleh
Kelompok 5
Ekayana Putriyani 1213023021
Irma Ria Ferdianti 1213023033
Ratna Manika 1213023055
Risko Apriyandi 1213023059
Sinta Chintia T 1213023065
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2013
1
KI, KD, MATERI, PRODUK, PROSES,
SERTA INDIKATOR
Identitas : Kelas X Semester 2
Kompetensi Dasar : 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi
sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan
pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai
hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya
bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah ( memiliki rasa ingin tahu,
objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati – hati,
bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari – hari.
3.9 Menganalisis perkembangan konsep reaksi oksidasi-
reduksi serta menentukan bilangan oksidasi atom dalam
molekul atau ion.
4.9 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta
menyajikan hasil percobaan reaksi oksidasi-reduksi.
Materi : Reaksi Reduksi Oksidasi
Produk : 1. Konsep reaksi reduksi oksidasi berdasarkan pelepasan
dan pengikatan oksigen.
2. Konsep reaksi reduksi oksidasi berdasarkan pelepasan
dan pengikatan elektron.
2
3. Bilangan oksidasi atom dalam ion dan molekul
4. Konsep reaksi reduksi oksidasi berdasarkan pelepasan
dan pengikatan elektron.
5. Konsep oksidator dan reduktor
6. Konsep reaksi autoredoks
7. Penyetaraan reaksi reduksi oksidasi dengan metode
bilangan oksidasi.
8. Deret volta.
9. Penyetaraan reaksi reduksi oksidasi dengan metode
bilangan oksidasi
Proses : 1. Menganalisis reaksi yang terjadi dalam perkaratan besi.
2. Mengkaji konsep redoks berdasarkan pelepasan dan
pengikatan oksigen.
3. Mengkaji kekurangan konsep redoks berdasarkan
pelepasan dan pengikatan oksigen
4. Menentukan variabel bebas, variabel kontrol dan variabel
terikat pada percobaan reaksi reduksi dan oksidasi.
5. Menentukan hipotesis percobaan.
6. Merancang prosedur percobaan yang akan dilakukan.
7. Menentukan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
percobaan reaksi reduksi oksidasi.
8. Merancang tabel hasil pengamatan.
9. Melakukan percobaan reaksi reduksi oksidasi
menggunakan reagen larutan MgSO4, larutan CuSO4,
logam Mg dan logam Cu.
10. Mengamati perubahan yang terjadi pada percobaan.
11. Membandingkan hasil pengamatan dengan hipotesis
awal percobaan.
3
12. Mengkaji konsep reaksi reduksi dan oksidasi
berdasarkan pelepasan dan pengikatan elektron pada
percobaan.
13. Menganalisis konsep bilangan oksidasi dari atom, ion
dan molekul.
14. Mengkaji konsep reaksi reduksi dan oksidasi
berdasarkan kenaikan bilangan oksidasi pada percobaan.
15. Menganalisis konsep oksidator dan reduktor berdasarkan
persamaan reaksi.
16. Mengkaji reaksi reduksi oksidasi pada reaksi antara
NaOH dan Cl2.
17. Menganalisis konsep autoredoks berdasarkan reaksi
oksidasi dan reduksi antara NaOH dan Cl2.
18. Mengidentifikasi penyetaraan persamaan reaksi reduksi
oksidasi dengan metode bilangan oksidasi.
19. Membandingkan kecenderungan beberapa zat dalam
mengalami oksidasi dan reduksi berdasarkan percobaan
potensial reduksi.
20. Mengidentifikasi penyetaraan persamaan reaksi reduksi
oksidasi dengan metode setengah reaksi.
Indikator :1.1.1 Menyadari bahwa adanya reaksi reduksi oksidasi
merupakan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
2.1.1 Menunjukkan rasa ingin tahu tentang reaksi reduksi
oksidasi
3.9.1 Menjelaskan konsep reduksi oksidasi berdasarkan
pengikatan dan pelepasan oksigen.
3.9.2 Menyebutkan kekurangan konsep reduksi oksidasi
berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen.
4
3.9.3Menjelaskan konsep reduksi oksidasi berdasarkan
pengikatan dan pelepasan elektron.
3.9.4 Menyebutkan pengertian bilangan oksidasi.
3.9.5 Menentukan bilangan oksidasi dari beberapa atom dalam
molekul dan ion.
3.9.6 Menjelaskan konsep reduksi oksidasi berdasarkan
kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi.
3.9.7 Menjelaskan konsep reduktor dan oksidator pada reaksi
reduksi oksidasi.
3.9.8 Menyebutkan oksidator dan reduktor dalam reaksi antara
NaOH dan CL2 .
3.9.10 Menjelaskan konsep autoredoks.
3.9.11 Menentukan persamaan reaksi yang setara
menggunakanmetode bilangan oksidasi.
3.9.12 Menyebutkan potensial reduksi beberapa zat.
3.9.13 Mengelompokkan zat – zat yang cenderung mengalami
oksidasi dan zat – zat yang cenderung mengalami
reduksi berdasarkan nilai potensial reduksinya.
3.9.14 Menjelaskan konsep tentang kecenderungan oksidasi
dan reduksi zat – zat dalam deret volta.
3.9.15 Menentukan persamaan reaksi yang setara
menggunakan metode setengah reaksi.
4.9.1 Menentukan variabel bebas, variabel terikat, dan variabel
kontrol pada percobaan reaksi reduksi oksidasi.
4.9.2 Menentukan hipotesis percobaan.
4.9.3 Menentukan prosedur percobaan yang akan dilakukan.
5
4.9.4 Menggambarkan rancangan tabel hasil pengamatan.
4.9.5 Melakukan percobaan sesuai dengan rancangan
percobaan yang telah didiskusikan.
4.9.6 Menuliskan hasil pengamatan pada tabel hasil
pengamatan berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan.
4.9.7 Menyimpulkan hasil percobaan mengenai penentuan
zat yang mengalami oksidasi dan reduksi.
6
SKENARIO
1. Kegiatan Pendahuluan
Guru masuk kedalam kelas dan mengucapkan salam, kemudian guru mengecek
kehadiran murid.
Guru : “ Anak – anak, sebelum memulai pelajaran kita hari ini, ibu ingin
menanyakan tentang perkaratan. Apakah ada yang tahu mengenai
perkaratan?”.
Murid : “ Perkaratan itu merupakan perubahan kimia yang terjadi dalam
kehidupan sehari – hari bu”.
Guru : “ Ayo coba sebutkan contohya? ”.
Murid : “ Perkaratan itu contohnya besi berkarat bu. Tapi, sampai
sekarang saya belum paham mengenai bagaimana besi itu bisa
berkarat. ”.
Guru : “Nah itu pertanyaan yang bagus sekali. Adakah diantara kalian
yang tahu bagaimana reaksinya hingga besi bisa mengalami
perkaratan? ”.
Murid : “ Belum tahu bu ”.(anak – anak serentak menjawab)
Guru : “Baiklah anak – anak. Pertanyaan kalian akan terjawab dengan
mempelajari materi kita kali ini. ”.
Murid : “ O.. berarti perkaratan besi ada hubungannya dengan reaksi
reduksi oksidasi ya bu?”.
Guru : “ iya anak – anak. Sekarang mari kita buka buku materi kita dan
kita mulai pelajaran tentang reaksi reduksi oksidasi”.
Murid : “ baik bu ”.
7
2. Kegiatan Inti
Guru : “anak – anak, coba buka buku kalian tentang reaksi perkaratan
besi? Siapa yang bisa menuliskan reaksinya di papan tulis?”.
Murid : (seorang anak maju kedepan dan menuliskan reaksinya)
4 Fe(s) + 3 O2(g) → 2 Fe2O3(s)
Guru : “ reaksi yang teman kalian tulis ini adalah reaksi oksidasi. Jadi,
menurut reaksi tersebut, ada yang tahu pengertian dari oksidasi? ”.
Murid : “ Reaksi yang menggunakan oksigen sebagai salah satu
pereaktannya bu?”.
Murid lain : “ Reaksi pengikatan oksigen oleh Fe bu?”
Guru : “ Nah, jawaban teman kalian tepat sekali. reaksi oksidasi
merupakan reaksi yang mengikat oksigen”.
Murid : “Oooo.. jadi semua reaksi yang mengikat oksigen atau di
pereaktannya terdapat oksigen dinamakan reaksi oksidasi ya bu?
Tapi mengapa namanya oksidasi ya? Adakah sejarahnya atau asal
muasal dinamakan oksidasi bu? ”.
Guru : “adakah diantara kalian yang tahu apa penyebab reaksi yang
mengikat oksigen dinamakan oksidasi?”.
Murid : “ Bu, menurut saya karena dia itu mengikat oksigen, jadi
dinamakan oksidasi. Oksigen kan memiliki nama yang mirip
dengan oksidasi?”.
Guru : “ Iya. Benar sekali jawaban teman kalian”.
Murid : “ Bu, kemudian apa yang dimaksud dengan reaksi reduksi bu?”.
Guru : “ reaksi reduksi itu merupakan kebalikan dari reaksi oksidasi”.
Murid : “ Jadi reaksi reduksi itu merupakan reaksi yang mellibatkan
pelepasan oksigen ya bu?”.
8
Guru : “ nah, benar anak – anak. Coba, adakah dari kalian yang bisa
menuliskan contohnya?”.
Murid : “2 SO3(g) → 2 SO2(g) + O2(g)”.
Guru : “Ya, dari reaksi yang telah dtuliskan merupakan contoh reaksi
yang melibatkan pelepasan oksigen. Sekarang ibu akan
memberikan beberapa reaksi, dan kalian golongkan apakah reaksi
tersebut merupakan reaksi reduksi maupun oksidasi”.
Reaksi Oksidasi Reduksi
2 KClO3(s) → 2 KCl(s) + 3 O2(g)
C(s) + O2(g) → CO2(g)
Cu(s) + O2(g) → CuO(s)
2 KNO3(aq) → 2 KNO2(aq) + O2(g)
SO2(g) + O2(g) → SO3(g)
Murid : “ Sudah bu…”.
Guru : “ Baiklah… ada yang mau membacakan jawabannya”.
Murid : “ Saya bu”.
Guru : “silahkan”.
Reaksi Oksidasi Reduksi
2 KClO3(s) → 2 KCl(s) + 3 O2(g) - Reduksi
C(s) + O2(g) → CO2(g) Oksidasi -
Cu(s) + O2(g) → CuO(s) - Reduksi
2 KNO3(aq) → 2 KNO2(aq) + O2(g) - Reduksi
SO2(g) + O2(g) → SO3(g) Oksidasi -
Guru : “ Ibu sudah berkeliling melihat jawaban kalian, dan jawaban
kalian semuanya benar. Nah, berarti kalian telah mendapatkan satu
9
ilmu baru yaitu konsep reaksi reduksi oksidasi berdasarkan
pengikatan dan pelepasan oksigen”.
Murid : “O… jadi ini yang dimaksud konsep reduki oksidasi itu bu?”.
Guru : “ iya benar”.
Murid : “ bu, saya ingin bertanya, apakah semua reaksi itu mengalami
reduksi atau oksidasi ya bu?”.
Guru : “ iya nak, semua reaksi pasti mengalami reaksi reduksi maupun
reaksi oksidasi”.
Murid : “ Namun bagaimana kita menentukan reaksi itu reaksi reduksi
oksidasi jika didasarkan pada konsep bahwa oksidasi itu reaksi
yang melibatkan pengikatan oksigen, dan reduksi merupakan reaksi
yang melibatkan pelepasan oksigen. Padahal dalam kenyataannya
ada reaksi yang tidak melibatkan pelepasan dan pengikatan oksigen
itu bu?”.
Guru : “Yang teman kalian jabarkan. merupakan kelemahan dari konsep
reduksi oksidasi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen.
Karena kekurangan inilah muncul konsep reaksi reduksi oksidasi
yang kedua dan ketiga, yaitu konsep pelepasan dan pengikatan
elektron serta konsep bilangan oksidasi”.
Murid : “ Bu, kami baru mendengar kedua konsep reaksi reduksi dan
oksidasi ini bu. Bolehkah ibu menjelaskannya?”.
Guru : “ Ibu akan menjelaskan kedua konsep reduksi dan oksidasi yang
lain dengan menggunakan percobaan. Tugas kalian sekarang yaitu
merancang percobaan yang akan kita lakukan bersama”.
Murid : “ Seperti yang waktu itu ya bu? Kami dibagi menjadi beberapa
kelompok dan setiap kelompok harus mempresentasikan hasil
rancangan percobaannya bu”.
10
Guru : “ benar sekali nak. Sekarang silahkan berhitung 1 – 4 dan yang
memiliki angka yang sama silahkan bergabung menjadi satu
kelompok. Kalian boleh mencari percobaan reaksi ini
menggunakan berbagai macam literatur. Baik buku maupun
internet ”.
Murid : “Baik bu…”. (anak –anak mulai mengerjakan tugasnya
perkelompok)
Setelah beberapa menit
Guru : “ Bagaimana anak – anak? Apakah kalian telah menyelesaikan
tugas yang ibu berikan?”.
Murid : “ sudah bu…”.
Guru : “ ”.
Murid : “”.
Kelompok 1
Judul : Membuktikan Terjadinya Reaksi Redoks dalam Percobaan
A. Dasar Teori
Kita sering menjumpai berbagai peristiwa yang merupakan reaksi redoks.
Pernahkah kalian memperhatikan paku berkarat? Karat pada paku terjadi karena
peristiwa oksidasi. Peristiwa tersebut disebabkan adanya reaksi logam dengan
oksigen. Beberapa jenis logam tidak mengalami korosi (perkarat an)seperti
yang terjadi pada paku
Misalnya, sendok yang terbuat dari stainless steel. Logam biasa berbeda dengan
stainless steel. Permukaan pada logam biasa tidak dilindungi apapun, sehingga
mudah bereaksi dengan oksigen dan membentuk lapisan Fe2O3 yang terus
menerus bertambah seiring waktu. Lapisan inilah yang sering disebut “karat”.
B. Tujuan Percobaan
11
Membuktikan terjadinya reaksi redoks dalam suatu percobaan
C. Alat dan Bahan Percobaan
1. Alat percobaan
a. Gelas kimia 200 mL sejumlah 2 buah
b. Gelas ukur 25 mL sejumlah 2 buah
c. Penjepit kayu sejumlah 2 buah
2. Bahan Percobaan
a. 25 mL larutan CuSO4 0,1 M
b. 25 mL larutan MgSO4 0,1 M
c. Logam Mg ± 10 cm
d. Logam Cu ± 10 cm
D. Langkah Percobaan
1. Lakukanlah percobaan ini dengan berkelompok dua atau tiga
orang.
2. Buatlah pembagian kerja sebagai berikut. Dua orang
bertugas melaksanakan percobaan. Satu orang bertugas
mengamati hasil percobaan dan mencatatnya dalam tabel
hasil percobaan.
3. Untuk percobaan reaksi redoks, ikuti langkah kerja berikut.
a. Siapkan 2 buah gelas kimia 200 mL.
b. Masukkan larutan CuSO4 dalam gelas kimia I dan
masukkan juga larutan MgSO4 dalam gelas kimia II.
c. Amplaslah logam Mg dan logam Cu, lalu jepit logam Mg pada ujung penjepit
I.
Sementara itu, jepit logam Cu pada ujung penjepit II. Masukkan logam Mg ke
dalam larutan CuSO4 dan masukkan juga logam Cu ke dalam larutan MgSO4.
d. Amati perubahan yang terjadi selama reaksi berlangsung.
E. Hasil Percobaan
Isilah tabel di bawah ini berdasarkan hasil pengamatan.
12
Percobaan Jenis
Larutan
Warna logam sebelum
dicelupkan kedalam
larutan
Warna logam sebelum
dicelupkan kedalam
larutan
1 MgSO4
2 CuSO4
Kelompok : 2
Judul : Reaksi Redoks
Tujuan : Melihat reaksi redoks spontan dan tidak spontan.
Alat dan bahan :
Alat
1. 1. Tabung reaksi 4
2. 2. Rak tabung reaksi 1
3. 3. Ampelas 1
4. Pipet tetes 4
Bahan
1. Larutan ZnSO4 4mL
2. Larutan CuSO4 4mL
3. Larutan HCl 8mL
4. Lempengan seng 2 potong
5. Lempengan tembaga 2 potong
Langkah kerja :
1. Ampelas lempengan seng dan tembaga hingga bersih, kemudian potong
secukupnya, masing-masing 2 potong
2. Siapkan empat tabung reaksi yang bersih dan beri nomor 1 sampai 4, isilah
keempat tabung itu sebagai berikut.
Tabung 1 dengan larutan CuSO4 4mL,
13
Tabung 2 dengan larutan ZnSO4 4mL,
Tabung 3 dan 4 dengan larutan HCl masing-asing 4 mL.
3. Tambahkan lempeng seng ketabung 1 dan 3, sedangkan lempeng tembaga
kedalam tabung 2 dan 4.
4. Catat pengamatan anda.
5. Tabel hasil Pengamatan
14
Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4Larutan yang
diisikan
Warna larutan
Logam yang
ditambahkan
Perubahan setelah
ditambahkan logam
Kelompok III
Judul : Percobaan Reaksi Reduksi Oksidasi
Tujuan : Untuk mengetahui reaksi redoks pada logam dengan larutan.
Alat dan Bahan :
Alat :
1. Gelas Kimia 100 mL 4 buah
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Bahan :
1.Larutan CuSO4 @ 0,01M, 0,02M, dan 0,03M
2.Larutan MgSO4
3.Lempengan Cu
4.Lempengan Mg
5.Larutan Na2SO4
6.Kertas Saring
7.Kertas Tissue
Prosedur Percobaan :
Hasil pengamatan :
15
Kelompok IV
Judul :Percobaan Reaksi Redoks
Tujuan : Mengetahui reaksi redoks pada beberapa logam dengan larutan.
Alat dan Bahan :
1. Gelas kimia 250 ml.
2. Logam seng.
3. Logam tembaga.
4. Larutan CuSO4 1 M.
5. Larutan AgNO3 1 M.
Cara Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Masukkan larutan CuSO4 sebanyak 100 ml ke dalam gelas kimia 250 ml.
3. Siapkan sepotong logam seng berukuran ± 4×2 cm yang telah diamplas
bersih. Kemudian masukkan ke dalam larutan CuSO4.
4. Amati perubahan yang terjadi.
5. Lakukan kembali percobaan seperti di atas dengan menggunakan logam
tembaga dan mengganti larutan CuSO4 1 M dengan larutan AgNO3 1 M.
Guru : “ Nah anak anak,,, percobaan yang telah kalian presentasikan
semuanya merupakan reaksi reduksi oksidasi. Namun, ada satu
rancangan percobaan yang akan kita gunakan untuk praktikum kali
ini ”.
Murid : “ Percobaan yang mana bu”.
Guru : “ percobaan yang ketiga nak, mengapa demikian, karena pada
rancangan percobaan kelompok 3 kita bisa mengukur besarnya volt
melalui voltmeter. Sekarang silahkan kelompok 3 maju kedepan
kelas dan melakukan praktikum bersama dengan yang lain”.
Murid :“ Baik bu ”.
Guru : “ ”.
16
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
17
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
18
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
19
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
20
Guru : “Anak-anak coba kalian perhatikan reaksi yang terjadi pada logam
magnesium dengan larutan tembaga(II)sulfat. Berdasarkan hasil percobaan yang
telah kita lakukan pada reaksi yang terjadi logam Magnesium mengalami reaksi
Oksidasi sedangkan larutan temabaga(II) sulfat mengalami reduksi. Menurut
kalian yang manakah yang merupakan oksidator dan reduktor?”
(salah satu siswa mengangkat tangan)
Murid : “Bu, menurut saya yang merupakan oksidator adalah Magnesium dan
larutan tembaga(II)sulfat yang merupakan reduksi”.
Guru :”Jawabannya kurang tepat. Apakah ada yang punya pendapat lain?”.
(siswa mengangkat tangan)
Siswa :”Bu, menurut saya reduktor adalah logam Magnesium dan oksidator
adalah larutan tembaga(II)sulfat”.
Guru :”Jawabannya benar. Jadi logam Magnesium adalah oksidator sedangkan
larutan tembaga(II)sulfat adalah reduktor. Coba anak-anak kalian lihat penurunan
dan kenaikan bilangan oksidasinya”.
(salah seorang siswa menulis bilangan oksidasi di papan tulis)
Siswa :
Guru :”Coba kalian perhatikan bilangan oksidasi logam tembaga dan CuSO4.
Apakah ada yang ingin menjelaskan?”
Siswa :”Bu, logam tembaga mengalami kenaikan bilangan oksidasi sedangkan
CuSO4 mengalami penurunan bilangan oksidasi”.
21
Guru :”Iya benar, jadi menurut kalian apakah yang dimaksud dengan oksidator
dan reduktor?’
Siswa :”Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi sedangkan reduktor adalah
zat yang mengalami oksidasi”.
Guru :”Ya benar. Jadi anak-anak oksidator adalah zat yang mengalami reduksi
atau bisa disebut sebagai pengoksidasi, sedangkan reduktor adalah zat yang
mengalami oksidasi atau perduksi”.
(menyetarakan reaksi dengan metode biloks)
Siswa :”Bu, bagaimana dengan cara menyetarakan suatu reaksi reduksi-oksidasi?”
Guru :”Pertanyaan yang bagus. Anak-anak reaksi redoks bisa disetarakan dengan
berbagai metode. Beberapa metode penyetaraan reaksi dengan metode bilangan
oksidasi dan metode setengah reaksi. Coba kalian tuliskan persamaan reaksi
berikut dengan metode bilangan oksidasi”.
(guru menuliskan sebuah persamaan reaksi, siswa mencoba menuliskan
persamaan reaksi dengan metode biloks)
Fe2O3 + CO Fe + CO2
Guru :”Apakah sudah ada yang selesai mencoba?”
(siswa mengangkat tangan)
Siswa : Fe2O3 + 3CO 3CO2 + 2Fe
Guru :”iya benar, lalu bagaimana dengan bilangan oksidasi pada reaksi ini?”
Siswa :
Fe2O3 + 3CO 3CO2 + 2Fe
+6 -6 +6-6 +12-12 0
22
Guru :”Ya benar. Anak-anak untuk menyetarakan reaksi redoks dengan metode
bilangan oksidasi kita harus memperhatikan beberapa tahap. Tahap yang pertama
adalah Menyetarakan unsur yang mengalami perubahan biloks kemudian
menentukan bilangan oksidasi setiap unsur yaitu :
Fe2O3 + 3CO 3CO2 + 2Fe
+6-6 +6-6 +12-12 0
Guru:”Coba kalian perhatikan setiap unsur pada pereaksi dan produk
apakah sudah sama bilangan oksidasinya ?”
Siswa : belum Bu
Guru : Untuk itu kita Menentukan selisih perubahan biloks, coba kalian
menetukan selisih reaksi ini.
Siswa : Pada unsur Fe dari +6 menjadi 0, Fe mengalami penurunan biloks
selisihnya adalah 6. Pada unsur C dari +6 menjadi +12, C mengalami
kenaikan biloks dan selisihnya adalah 6.
Guru :”iya benar, kemudian setelah tahu selisih biloks tahap selanjutnya
adalah Menyamakan perubahan biloks dengan perkalian silang artinya
setiap menemukan unsur Fe dikalikan dengan 6 dan setiap menemukan atom
C dikalikan dengan 6. Coba sekarang kalian kali silang.
Siswa : Fe2O3 + 3CO 3CO2 + 2Fe
+6-6 +6-6 +12-12 0
Penurunan biloks (kali 6)
Kenaikan biloks (kali6)
Guru :anak-anak bagaimana hasil perkalian silangnya ?”
23
Siswa : 6Fe2O3 + 18CO 18CO2 + 12Fe
Guru : setelah itu kita Menentukan muatan pereaksi dan hasil reaksi artinya
Jika muatan pereaksi lebih negatif/rendah maka ditambah H+ berarti suasana
Asam. Jika muatan pereaksi lebih positif/tinggi, maka ditambah OH- berarti
suasana basa. Tetapi pada reaksi ini muatan pereaksi dan produk adalah 0,
sehinggan kita tidak perlu menyetarakan reaksi dengan hidrogen dan oksigen.
(mba yang ini bener ga ?)
(menetukan deret volta)
Guru :”apakah ada yang ingin bertanya ?”
Siswa :Bu, bagaimana cara kita untuk meramalkan sebuah reaksi untuk
menentukan yang mana oksidator dan reduktor ?”
Guru :”Pertanyaan bagus. Anak-anak untuk dapat menetukan yang mana
oksidator dan reduktor dengan lebih mudah, kita dapat menggunakan deret volta.
Apakah ada yang tahu deret volta ?”
Siswa : Belum bu
Guru : coba kalian perhatikan gambar ini
Guru : deret volta adalah urutan urutan logam-logam (ditambah hidrogen)
berdasarkan kenaikan potensial elektrode standarnya. Pada deret volta unsur
logam dengan potensial elektrode lebih negatif ditempatkan di bagian kiri,
24
sedangkan unsur dengan potensial elektrode yang lebih positif ditempatkan di
bagian kanan. Semakin ke kiri logam-logam tersebut akan semakin mudah
mengalami oksidasi sedangkan semakin mudah mengalami reduksi. Sekarang
coba kalian bandingkan reaksi-reaksi berikut Cu(s) dengan Ag(aq), Zn dengan
Cu, dan Fe dengan Ag. dari ketiga macam reaksi-reaksi berikut tentukan yang
mana reduktor dan oksidator berdasarkan deret volta.
Siswa : pada Cu dengan Ag yang reduktor adalah Cu sedangkan oksidator adalah
Ag. pada Zn dengan Cu yang reduktor adalah Zn sedangkan Cu adalah oksidator.
Pada Fe dan Ag, yang reduktor adalah Fe, sedangkan Ag adalah reduktor
Guru : jadi anak-anak semakin ke kanan dalam deret volta akan mudah menglami
reduksi sedangkan semakin ke kiri akan semakin mudah mengalami oksidasi.
Pada contoh-contoh logam tersebut coba kalian bandingkan yang paling mudah
mengalami oksidasi dan paling mudah mengalami reduksi.
Siswa : yang paling mudah mengalami reduksi adalah Ag sedangkan yang paling
mudah mengalami oksidasi adalah Magnesium.
3. Kegiatan Penutup
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
25
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “ ”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
Guru : “”.
Murid : “”.
26