Ketrampilan Klinik Skill-1

17
BUKU PANDUAN KETERAMPILAN KLINIK SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLIK Pemeriksaan Kelenjar Tiroid Teknik Injeksi Insulin Eduk Edukasi Terapi Gaya Hidup untuk Pasien Diabetes Mellitus FACULTY OF MEDICINE

description

khj

Transcript of Ketrampilan Klinik Skill-1

BUKU PANDUAN

KETERAMPILAN KLINIK

SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLIK

Pemeriksaan Kelenjar Tiroid

Teknik Injeksi InsulinEduk Edukasi Terapi Gaya Hidup untuk Pasien Diabetes Mellitus

FACULTY OF MEDICINE

BRAWIJAYA UNIVERSITY

MALANG

2014PEMERIKSAAN KELENJAR TIROID

PENGERTIAN

Keterampilan melakukan pemeriksaan (palpasi) kelenjar tiroid dirancang untuk menyiapkan mahasiswa agar mampu dan terampil dalam melakukan pemeriksaan (palpasi) kelenjar tiroid secara baik dan benar.

TUJUAN

Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa : dapat mengetahui letak kelenjar tiroid dengan benar dapat melakukan persiapan pada orang yang diperiksa dengan benar dapat melakukan cara pemeriksaan kelenjar tiroid dengan benar dapat menentukan apakah orang yang diperiksa tersebut mengalami pembesaran kelenjar tiroid atau tidak.ACUAN

Kelenjar tiroid seseorang terletak di leher bawah kearah distal (leher depan bagian bawah). Untuk mengetahui mana yang kelenjar dan mana yang bukan bisa dilihat pada gerakan menelan. Pada gerakan menelan kelenjar akan ikut terangkat ke atas.

Berbentuk seperti kupu-kupu, Terdiri dari dua lobus (kanan dan kiri) yang dihubungkan oleh isthmus. Isthmus menutupi cincin trachea 2 dan 3, kapsul fibrosus menggantungkan kelenjar ini pada fascia pre tracheal sehingga pada saat menelan kelenjar tiroid terangkat ke arah cranial Ukuran kelenjar tiroid normal bila kedua lobus kelenjar lebih kecil dari ruas ibu jari klien.PEMERIKSAAN KELENJAR TIROIDNama:

NIM:

Kelompok:

Tanggal:

NoJenis kegiatanNilai

012

A. PERSIAPAN PENDERITA

1.Menyapa pasien dengan menyebut nama & senyum serta mempersilahkan duduk (jabat tangan)

2.Memperkenalkan diri kepada pasien

3.Berikanlah informasi umum tentang pemeriksaan yang akan dilakukan

4.Berikanlah informasi tentang cara melakukan, tujuan, manfaat pemeriksaan tiroid untuk klien.

5.Jelaskanlah tentang kemungkinan hasil yang akan diperoleh.

6.Persilahkanlah klien duduk atau berdiri menghadap ke sumber cahaya sehingga sumber cahaya cukup menerangi bagian leher yang diperiksa

7.Aturlah posisi klien sedemikian rupa sehingga saat mengamati kelenjar tiroid, posisi mata pemeriksa harus sejajar (horizontal) dengan leher orang yang diperiksa.

B. CARA PEMERIKSAAN KELENJAR TIROID

INSPEKSI

1.Lakukanlah pengamatan pada bagian leher klien, terutama pada lokasi kelenjar tiroidnya

2.Amatilah ada pembesaran kelenjar tiroid yang tampak

3.Jika tidak nampak pembesaran, memintalah agar klien menengadah dan menelan ludah.

PALPASI

1.Berdirilah di belakang klien, lalu letakkanlah dua jari telunjuk dan dua jari tengahnya pada masing-masing lobus kelenjar tiroid yang letaknya beberapa sentimeter di bawah jakun.

2.Rabalah (palpasi) dengan jari-jari tersebut di daerah kelenjar tiroid.

Perabaan (palpasi) jangan dilakukan dengan tekanan terlalu keras atau terlalu lemah. Tekanan terlalu keras akan mengakibatkan kelenjar masuk atau pindah ke bagian belakang leher, sehingga pembesaran tidak teraba. Perabaa terlalu lemah akan mengurangi kepekaan perabaan

3.Melaporkan hasil pemeriksaan kelenjar tiroid (lokasi, jumlah, konsistensi, ukuran, ada tidaknya nyeri, cervical adenopathy)

Jumlah nilai

Keterangan: 0 = tidak dikerjakan

1 = dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar

2 = dikerjakan dengan benarTEKNIK INJEKSI INSULIN

PENGERTIAN

Keterampilan teknik injeksi insulin dirancang untuk menyiapkan mahasiswa agar mampu dan terampil dalam melakukan tindakan tersebut secara baik dan benarTUJUAN

Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa : Mengetahui berbagai jenis insulin Mengetahui berbagai cara pemberian insulin (delivery mode) Mengetahui lokasi dan cara penyuntikan insulin Dapat melakukan pemberian insulin menggunakan vial dan syringe Dapat melakukan pemberian insulin pen

PROSEDURI. JENIS INSULIN

Sebelum menyuntikkan insulin, harus diketahui dahulu farmakokinetik insulin apa yang akan digunakan. Pemberian insulin yang tepat waktu akan memberikan hasil terapi yang optimal.Farmakokinetik sediaan insulin yang umum digunakan

Profil Kerja (jam)

AwalPuncak

Rapid-Acting Insulins

Insulin aspart (Novorapid)

Insulin gluilisine (Apidra)

Insulin lispro (Humalog)0.2 0.5

0.2 0.5

0.2 0.50.5 2

0.5 2

0.5 2

Short Acting Insulins

Regular human insulin

(Humulin R, Actrapid)0.5 - 12 - 3

Long-Acting Insulins

Insulin detemir

Insulin glargine1 3

1 3Tanpa puncak

Tanpa puncak

Intermediate-Acting Insulins

Neutral Protamine Hagedorn

(Humulin N, Insulatard)1.5 4 4 - 10

Premixed

NPH/R 70/30

NPH/R 50/50

Insulin protamine aspart/aspart 70/30

Insulin protamine lispro/lispro 75/250.5 1

0.5 1

0.2 0.50.2 0.53 12

3 12

1 41 4

II. CARA PEMBERIAN INSULIN

Ada beberapa cara pemberian insulin :

1. Insulin syringe

2. Insulin pen

3. Insulin pump

Pemberian insulin syringe dan pen saat ini yang paling lazim digunakan. Pemberian dengan syringe dimana insulin berada dalam kemasan vial secara prinsip hampir sama dengan pemberian obat yang lain. Yang membedakan adalah syringe yang khusus hanya diperuntukkan bagi insulin.

III. LOKASI DAN TEKNIK PENYUNTIKAN INSULIN

Pada lokasi dimana timbunan lemak cukup banyak, injeksi insulin dapat dilakukan dengan membentuk sudut 90, sedangkan pada daerah dengan ketebalan lemak yang lebih sedikit perlu dilakukan injeksi membentuk sudut 45 dengan dibuat sedikit lipatan kulit agar injeksi tidak mencapai lapisan otot. Ukuran jarum juga mempengaruhi kedalaman injeksi, sehingga untuk jarum dengan panjang 8 mm harus dibuat lipatan kulit.

Rotasi lokasi injeksi juga menjadi hal yang penting diperhatikan terutama bagi pasien diabetes yang menggunakan injeksi insulin 3-4 kali perhari. Rotasi lokasi injeksi akan mempengaruhi absorbsi insulin sehingga menjadi lebih konsisten dan mengurangi resiko terbentuknya jaringan parut. Rotasi lokasi injeksi dapat dilakukan dengan cara membagi satu lokasi menjadi beberapa kuadran, dimana masing-masing kuadran digunakan untuk satu minggu dan diputar searah jarum jam. Jarak injeksi satu dengan yang lain dalam satu kuadran minimal 1 cm. IV. INSULIN VIAL AND SYRINGE

1. Persiapan alat dan bahan : insulin vial, syringe, kapas alcohol, tempat untuk membuang jarum (sharp container).

2. Mencuci tangan.3. 4.

5.

6. Lepas penutup jarum (needle cap) pada syringe.

7.

8. Dengan posisi jarum masih di dalam vial, putar botol dan syringe kearah bawah dan tarik plunger sampai pada angka unit insulin yang akan diinjeksikan.

9. Sebelum mencabut syringe dari vial, perhatikan apakah ada gelembung udara di dalam barrel. Bila didapatkan gelembung udara, dorong kembali plunger ke atas, kemudian tarik kembali plunger ke arah bawah dengan perlahan. Lepaskan syringe dari vial. Gelembung udara di dalam barrel akan mempengaruhi dosis insulin yang kita berikan.10.

11.

V. INSULIN PEN

1. Persiapan alat dan bahan : pen device, jarum untuk pen, tempat membunag jarum (sharp container).

2. Mencuci tangan.3. Perhatikan jenis insulin yang akan digunakan. Jika menggunakan cloudy insulin harus dilakukan proses mixing terlebih dahulu.

4. Pasang jarum pen dengan cara seperti pada gambar. Sebaiknya gunakan jarum yang baru setiap kali akan melakukan injeksi. 5. Untuk menghindari terbentuknya gelembung udara di dalam pen, putar dosage button/knob ke angka 2, kemudian tekan plunger sampai dose selector nya kembali ke angka 0. 6. Untuk mengatur dosis insulin yang akan digunakan, dose selector harus berada pada posisi angka 0, kemudian putar dosage button/knob sesuai dengan dosis yang akan diberikan.7. Injeksikan insulin tegak lurus ke dalam lapisan subkutan, bila perlu dengan membuat skin fold terlebih dahulu.

8. Tekan plunger (pastikan jarum benar-benar masuk ke dalam kulit) sampai dose selector menunjukkan angka 0. Setelah hitungan ke-10 lepaskan jarum dari kulit, pasang kembali inner protective cap dari jarum, kemudian jarum diputar untuk dilepas dan selanjutnya dibuang pada tempat yang telah disediakan. Pasang kembali penutup insulin pen.TEKNIK INJEKSI INSULIN

Nama:

NIM:

Kelompok:

Tanggal:

NoJenis kegiatanNilai

012

1.Mencuci tangan

2.Memperkenalkan diri dan meminta ijin kepada pasien untuk melakukan tindakan.

3.Berikanlah informasi umum tentang tindakan yang akan dilakukan

4.Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan (insulin pen, jarum, tempat membuang jarum)

5.Perhatikan jenis insulin yang akan digunakan dan periksa jumlah unit insulin yang akan diinjeksikan

6.Pasang jarum pada insulin device/pen.

7.Tentukan lokasi injeksi insulin

8.Injeksikan jarum insulin ke lapisan subkutan dengan membentuk lipatan kulit dan sudut 45-90 kemudian dorong plunger sampai dose selector menunjukkan angka 0.

9.Lepaskan jarum dari kulit setelah hitungan ke-10

10.Buang jarum pada tempat yang telah disediakan.

Jumlah nilai

Keterangan: 0 = tidak dikerjakan

1 = dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar

2 = dikerjakan dengan benarEDUKASI TENTANG TERAPI GAYA HIDUP

PENGERTIAN

Edukasi tentang terapi gaya hidup (therapeutic life style changes) merupakan komponen penting dalam penatalaksanaan pasien diabetes mellitus (DM). Pemberdayaan penyandang diabetes memerlukan partisipasi aktif pasien, keluarga dan masyarakat. Tim kesehatan mendampingi pasien dalam menuju perubahan perilaku sehat. Untuk mencapai keberhasilan perubahan perilaku, dibutuhkan edukasi yang komprehensif dan upaya peningkatan motivasi. Dalam menjalankan tugasnya, tenaga kesehatan memerlukan landasan empati, yaitu kemampuan memahami apa yang dirasakan oleh orang lain.

Edukasi dengan tujuan promosi gaya hidup sehat perlu selalu dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan dan merupakan bagian yang sangat penting dari pengelolaan DM secara holistik. Edukasi dapat dilakukan secara individual dengan pendekatan berdasarkan penyelesaian masalah. Seperti halnya dengan proses edukasi, perubahan perilaku memerlukan perencanaan yang baik, implementasi, evaluasi, dan dokumentasi.TUJUAN

Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa dapat memberikan edukasi perubahan gaya hidup meliputi : Materi tentang perjalanan penyakit DM Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM secara berkelanjutan

Target kendali glukosa darah

Pilar penatalaksanaan DM Prinsip pengaturan diet pasien diabetes

Prinsip tentang aktifitas fisik, target, dan manfaatnyaEDUKASI TERAPI GAYA HIDUP UNTUK PASIEN DIABETES MELLITUS

Nama:

NIM:

Kelompok:

Tanggal:

NoJenis kegiatanNilai

012

1.Memberi salam dan menyapa pasien

2.Memberikan materi edukasi tentang perjalanan penyakit DM

3.Memberikan edukasi tentang makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM secara berkelanjutan (DM tidak bisa disembuhkan tapi bisa dikendalikan), target glukosa darah

4.Memberikan edukasi tentang pilar penatalaksanaan DM (edukasi, diet, aktifitas fisik, obat)

5.Memberikan edukasi tentang prinsip pengaturan diet pasien DM

7.Memberikan edukasi tentang aktifitas fisik pada pasien DM (target, manfaat)

8.Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas.

9.Mengakhiri sesi edukasi, mengucapkan terima kasih, dan memberikan salam

Jumlah nilai

Keterangan: 0 = tidak dikerjakan

1 = dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar

2 = dikerjakan dengan benarInsulin diinjeksikan di lapisan lemak subkutan agar bisa diabsorbsi dengan baik dan bekerja dengan optimal. Pemilihan lokasi injeksi akan mempengaruhi kecepatan absorbsi insulin. Lokasi dengan absorbsi terbaik ada di daerah abdomen (beri jarak lebih kurang 2 inchi dari umbilicus), kemudian lengan dan paha bagian luar, serta pantat.

Bersihkan tutup karet vial.

Lepas penutup jarum (needle cap) pada syringe.

Tarik plunger ke bawah sampai pada angka unit insulin yang akan diinjeksikan.

Injeksikan jarum ke dalam vial kemudian dorong plunger ke bawah (akan mendorong udara di dalam syringe masuk ke dalam vial sehingga mencegah terbentuknya bagian hampa udara atau vacuum dalam syringe).

Tentukan lokasi injeksi insulin, kemudian lakukan proses disinfektan menggunakan kapas alcohol dan tunggu sampai kering.

Buat skin fold pada tempat injeksi.

Injeksikan jarum ke dalam lapisan subcutan kemudian dorong plunger dan lepaskan skin fold. Setelah hitungan ke-10 tarik jarum dan buang syringe pada tempat yang telah disediakan (sharp container).