Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan...

19

Transcript of Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan...

Page 1: Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan
Page 2: Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan

i

Kata Pengantar

Ketua Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/ RSUP Sanglah Denpasar

Om Swastyastu, Salam sejahtera untuk kita semua

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha

Esa, karena atas anugerah-Nya kami dapat merampungkan

penyusunan buku prosiding dalam rangka Pendidikan Kedokteran

Berkelanjutan (PKB) Obstetri dan Ginekologi ke-8. Ilmu kedokteran

merupakan ilmu yang dinamis dan senantiasa berkembang pesat.

Untuk itu, adalah kewajiban bagi para klinisi untuk terus mengikuti

perkembangan tersebut dan meningkatkan pengetahuan. Kami

berharap, acara PKB ini dapat menjadi sarana bagi para ahli untuk

berbagi pengetahuan terkini, serta menjadi ajang berbagi pengalaman

antar praktisi kesehatan di bidang obstetri dan ginekologi.

Demi mendukung hal tersebut, kami dengan bangga

mempersembahkan buku prosiding Pendidikan Kedokteran

Berkelanjutan Obstetri dan Ginekologi ke-8 ini. Buku ini disusun oleh

para ahli di bidangnya, dan memuat materi terkini pada topik masing-

masing. Kami berharap buku ini dapat memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya bagi para peserta khususnya, dan tentunya bagi

masyarakat luas. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya atas dukungan berbagai pihak yang telah berperan

dalam terlaksananya acara dan terbitnya buku prosiding ini. Kami

mohon maaf yang sebesar-besarnya bila terdapat kesalahan yang

tentunya tidak kami sengaja.

Om Shanti Shanti Shanti Om

Denpasar, 4 Desember 2017

Tjokorda Gde Agung Suwardewa

Page 3: Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan

ii

Daftar Isi Kata Pengantar .................................................................. i Daftar Isi ............................................................................. ii Kuliah Utama Fetomaternal ............................................. 1 Simposium I Tata Laksana Endometrioma ................................... 8 Tatalaksana Nyeri pada Endometriosis Usia Remaja ..................................................................... 20 Simposium II Kualitas Hidup Pasien Kanker Serviks yang Dirawat di Ruang Cempaka Ginekologi RSUP Sanglah Denpasar ................................................... 32 Profil Ponek Rumah Sakit Umum Daerah di Provinsi Bali ............................................................. 61 Simposium III Disfungsi Seksual Wanita pada Kehamilan dan Pasca Persalinan .............................................. 97 Vaginoplasti dari Perspektif Uroginekologi

Rekonstruksi ............................................................ 109 Simposium IV Pelayanan Kelainan Bawaan Terintegrasi Sanglah Birth Defect Integrated Centre (SIDIC) ..... 114 Deteksi Kelainan Bawaan Trimester 1 dan 2 Pada Faskes Primer dan Sekunder...................... 137 Simposium V Kanker Serviks : Misdiagnosis dan Pitfall dalam Praktik Sehari-Hari ................................................... 152 Vaksinasi Human Papiloma Virus: Perkembangan Terbaru ........................................... 170 Kuliah Utama Onkologi ..................................................... 183 Simposium VI Tips dan Trik Mengatasi Kesulitan Operasi Ginekologi .................................................. 205 Operasi Ginekologi: Masalah dan Komplikasi ......... 224 Simposium VII Kolpokleisis Total ..................................................... 243

Page 4: Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan

iii

Penanganan Operatif Inkontinensia Urine Tipe Stres ................................................................. 251 Simposium VIII Penggunaan Klomifen Sitrat dalam Induksi Ovulasi ..................................................................... 268 Ketika Memilih Inseminasi Intra Uterine sebagai Upaya Membantu Kehamilan .................................. 282 Tatalaksana Infertilitas pada Sindrom Ovarium

Polikistik ................................................................... 299 Simposium IX Perdarahan Pasca Persalinan sebagai Penyebab Utama Kematian Maternal (Kasus Obstetri Langsung) di Provinsi Bali Tahun 2016 ..... 322 Breaking Medical Bad News: Application to the Patient with Gynecologic Malignancies ......... 338 Simposium X Pertumbuhan Janin Terhambat (Dari A-Z0 ............. 352 Pengaruh Maternal Metabolic Disorders terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Fetus ........................................................................ 367 Skrining Diabetes Mellitus Gestasional ................... 375

Page 5: Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan

338

SIMPOSIUM IX

BREAKING MEDICAL BAD NEWS Application to the Patient with Gynecologic Malignancies** I Made Darmayasa* *Divisi Obstetri dan Ginekologi Sosial Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar **Disampaikan pada Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan dasar sangat penting yang harus dikuasai oleh seorang dokter. Ketrampilan ini sangat membantu dokter dalam membangun hubungan yang baik antara dokter dengan pasien dan keluarganya. Oleh karena itu pengatahuan dan ketrampilan ini menjadi materi inti dalam kurikulum pendidikan kedokteran. Didalamnya termasuk kemampuan menyampaikan informasi atau berita buruk yang harus disampaikan kepada pasien dan atau keluarganya.

Penyampaian berita buruk merupakan salah satu bagian ilmu komunikasi yang tidak dapat dipisahkan dari dunia kedokteran. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan akses informasi, walaupun seorang dokter maupun tenaga medis dapat melakukan komunikasi secara efektif, tetap terjadi tren adanya ketidakpuasan dari pasien maupun keluarga terhadap cara maupun isi informasi yang diberikan.1,2 Bahkan sekitar 42% dari dokter mengalami stress setelah menyampaikan berita buruk dan dapat berkelanjutan sampai beberapa jam atau lebih dari 3 hari.2 Penyampaian berita buruk merupakan sebuah tugas komunikasi yang kompleks. Selain adanya komponen verbal dalam menyampaikan berita buruk,

Page 6: Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan

339

juga dibutuhkan seni berkomunikasi dan keahlian lainnya, termasuk merespon terhadap reaksi emosional pasien yang meliputi pengambilan keputusan, menghadapi stress yang terbentuk dari ekspektasi pasien terhadap kesembuhan, keikutsertaan beberapa anggota keluarga dan dilemma dalam memberikan sebuah pengharapan ketika situasi yang dihadapi tidak sebagus yang diharapkan.1,2,3

Dalam bidang ginekologi khususnya ginekologi onkologi, sering kali kita menemukan kondisi-kondisi buruk yang harus disampaikan kepada pasien dan atau keluarganya. Kanker sebagai penyakit keganasan apapun bentuknya dan dimanapun lokasinya, selalu berkonotasi buruk baik prognosis maupun dampaknya bagi pasien. Tidak terkecuali keganasan ginekologi. Ketika prosedur diagnosis dilakukan maka patut mempertimbangkan tingkat penerimaan pasien, kemampuan mereduksi stress, dan kemampuan mengelola emosi. Oleh karena itu, menyampaikan berita buruk tentang penyakit kanker(keganasan ginekologik) merupakan tugas dokter yang sulit sehingga memerlukan sedikit persiapan dalam melakukannya. Jika tidak, sering menimbulkan ketidak-nyamanan baik bagi dokter terlebih bagi pasiennya. Kompleksitas dari interaksi ini kadang dapat menimbulkan miskomunikasi yang serius.2,3

Berdasarkan pertimbangan itu pada kesempatan ini akan disampaikan protokol maupun langkah-langkah dalam menyampaikan berita buruk yang berkaitan dengan kanker ginekologi. Sebenarnya ketrampilan ini merupakan ketrampilan dokter umum yang harus dikuasai oleh seorang dokter umum. Tulisan ini hanya mengingatkan kembali, menyegarkan ingatan kembali akan prinsip-prinsip dasar tentang, Medical Commucation Skill yang sudah dipelajari ketika pendidikan kedokteran.

Pengertian Breaking News Secara alami setiap orang ingin mendengar berita baik akan dirinya, tidak mau dikatakan sakit. Kita semua telah mengerti tetang “bad news”, namun sangat sulit untuk

Page 7: Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan

340

mendefinisikannya. Definisi tentang bad news yang sering dipakai adalah, “any information/news that adversely and seriously affects an individual's view of his or her future”. Secara bebas bad news diartikan, suatu kondisi/informasi yang kurang baik dan secara serius mempengaruhi kondisinya di masa depan. Untuk memprediksi pengaruh kondisinya setelah mengetahui berita buruk tersebut seringkali sangat sulit. Banyak faktor yang turut mempengaruhi kesiapan dan kemampuan menerima informasi/berita berkaitan dengan kondisi atau penyakitnya. Faktor-faktor yang ada dalam diri pasien itu sendiri maupun faktor yang ada diluar pasien, seperti peranan suami atau keluarga, maupun faktor sosial lainnya. Protokol untuk Menyampaikan Bad News Penyampaian berita buruk berkaitan dengan informasi medis sering kali menjadi momok yang sering kali menyebabkan timbulnya tuntuan medis. Oleh karena itu diperlukan ketrampilan berkaitan dengan protokol maupun model dalam melakukannya.

Terdapat beberapa protokol, model atau tatacara penyampaian berita buruk yang telah dipublikasikan pada saat ini. Protokol yang pernah dipublikasikan seperti SPIKES, ABCDE dan BREAKS.3-7 Proses penyampaian berita buruk dapat dipandang sebagai usaha untuk mncapai 4 tujuan esensial.3 Yang pertama adalah mengumpulkan informasi dari pasien yang akan menjadi bekal dokter untuk menentukan pengetahuan, ekspektasi dan kesiapan pasien untuk mendengar berita buruk, Tujuan kedua adalah memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasien. Usaha ketiga adalah mendukung pasien dengan mengurangi efek emosional dan perasaan terisolasi dari penerima berita buruk. Tujuan akhir adalah mengembangkan sebuah strategi dalam bentuk rencana terapi.

Protokol SPIKES3,4,5,6,7 Protokol pertama yang umum dijadikan patokan dan tatacara penyampaian berita buruk adalah SPIKES, atau sering juga

Page 8: Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan

341

disebut dengan A Six-Step Protocol for Delivering Bad News. Merupakan singkatan dari enam langkah sebagai berikut:

Langkah 1: S - SETTING up interview - Siapkan tempat dan suasana yang memberikan privasi.

Sediakan tisu sebagai persiapan jika pasien menangis - Melibatkan pasangan hidup atau keluarga terdekat. Jika

anggota keluarga yang ada banyak, mintalah pasien untuk memilih 1 atau 2 orang yang mewakili

- Pasien dan dokter dalam posisi duduk. Dalam posisi duduk, pasien akan lebih relaks dan juga penanda bahwa Kita tidak sedang terburu-buru

- Membangun koneksi dengan pasien dengan kontak mata (secukupnya) dan memegang tangan pasien (jika pasien nyaman dengannya)

- Mengatur interupsi. Minimalisasi adanya interupsi seperti panggilan telepon. Jika sifatnya darurat, permaklumkanlah dengan pasien untuk adanya interupsi.

Langkah 2: P – Assessing the patient’s PERCEPTION

- Menilai pengetahuan pasien atau keluarga mengenai penyakit yang diderita. Berikan pertanyaan terbuka, seperti: “ Apa yang telah diberitahukan kepada anda mengenai kondisi medis Anda sampai saat ini?” atau “ Apakah Anda mengerti alasan kenapa kita melakukan pemeriksaan MRI?”. Berdasarkan informasi yang didapat, Kita dapat mengkoreksi jika terdapat misinfomasi dan memudahkan penyampaian berita buruk jika pasien sudah mengerti kemungkinan penyakit yang dideritanya. Selain itu, kita juga dapat menilai apakah terdapat penolakan kondisi medis pada tahap ini, seperti: harapan yang tidak benar akan penyakit yang diderita atau ekspektasi akan terapi yang tidak realistik.

Langkah 3: I - Obtaining the patient’s INVITATION

- Menanyakan kepada pasien seberapa dalam informasi mengenai penyakit yang ingin diketahui pasien.

Page 9: Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan

342

Walaupun mayoritas pasien ingin mendengar informasi penyakitnya secara menyeluruh, ada juga yang tidak. Pertanyaan yang dapat dilakukan adalah “ Bagaimana Anda ingin diberikan informasi mengenai hasil tes? Apakah Anda ingin saya memberikan semua informasi atau hanya gambaran besar dan lebih fokus membahas rencana terapi. Jika pasien tidak ingin mendengar detail, tawarkan untuk menjawab pertanyaan apapun dikemudian hari atau informasi diberikan kepada sanak keluarga atau teman.

Langkah 4: K - Giving KNOWLEDGE and information to patient

- Dapat diawali dengan kalimat: “ Maaf, saya ada berita buruk untuk ibu/bapak”. Memberitahukan adanya berita buruk sebelum penyampaian isinya dapat meringankan stress yang ditimbulkan.3

- Pemberian informasi bersifat satu arah, sehingga untuk meningkatkan kualitasnya, dapat dilakukan:

o Mulai pembicaraan dengan kosakata dan tingkat pemahaman yang sesuai dengan pasien

o Usahakan menggunakan kata non teknis seperti “penyebaran” dibandingkan “metastase” dan “ sampel jaringan” dibandingkan “biopsi”

o Jangan memberitahukan informasi secara gamblang berlebihan, contohnya ”kanker yang Anda derita sifatnya sangat ganas, jika anda tidak mendapatkan terapi, Anda akan segera meninggal.” Kalimat ini cenderung membuat pasien merasa terisolasi, dan kemudian marah, dengan kecenderungan untuk menyalahkan penyampai berita buruk.

o Berikan informasi sedikit-sedikit dan dinilai kembali secara periodik apakah pasien mengerti.

o Jika prognosis buruk, hindari frase “ tidak ada yang dapat kami lakukan untuk Anda”

Page 10: Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan

343

Langkah 5: E - Adressing the patient’s EMOTIONS with empathic responses

- Pertama, perhatikan setiap emosi yang muncul dari pasien. Bisa berupa air mata, tampang sedih, diam atau syok.

- Kedua, identifikasi emosi yang dirasakan oleh pasien dengan menyebutkannya. Jika pasien tampak sedih tapi diam, gunakan pertanyaan terbuka untuk memastikan apa yang dipikirkan dan dirasakan pasien.

- Ketiga, identifikasi alasan emosi. Hal ini biasanya terkait dengan berita buruk. Namun, jika tidak yakin, dapat ditanyakan kembali.

- Keempat, setelah pasien diberikan sebuah periode singkat untuk mengekspresikan perasaannya, buatlah pasien mengetahui bahwa anda terkoneksi secara emosi. Hal ini bisa terjadi dengan respon empati kita terhadap emosi tersebut. Misal dengan mendekatkan kursi kita ke arah pasien, sentuhan ringan, membiarkan pasien mengekspresikan emosinya sebentar.

Langkah 6: S - STRATEGY and SUMMARY

- Tanyakan dulu apakah pasien siap untuk mendengarkan rencana tatalaksana yang harus diikuti

- Paparkan terapi yang memungkinkan untuk pasien, dan biarkan pasien yang melakukan pengambilan keputusan (pasien akan lebih merasa dihargai, dan akan menurunkan kemungkinan pemikiran bahwa kegagalan terapi disebabkan oleh karena dokter)

- Memeriksa pemahaman pasien kembali untuk menghindari kecenderungan pasien untuk salah menilai tujuan terapi maupun efektifitas terapi.

Protokol SPIKES ini dapat menjadi acuan kita dalam menyampaikan berita buruk kepada pasien. Acuan ini tidak harus berarti diikuti sesuai dengan urutan, kadang ada tahap yang bisa dilewati sesuai dengan kondisi dan arah pembicaraan dokter-pasien. Untuk mendapatkan komunikasi yang efektif

Page 11: Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan

344

sebelum mencapai tahap tersebut, alangkah baiknya protokol ini diikuti dengan runtut.

Protokol ABCDE5,6,7 Protokol lain dalam menyampaikan berita buruk kepada pasien yang disebut dengan protokol ABCDE. Protkol ini dikembangkan oleh Rabow dan McPhee sebagai model praktis dan komprehensif yang disusun dari berbagai sumber. Dengan demikian protokol ini dipatenkan sebagai ABCD dari Rabow dan McPhee's ABCDE agar mudah untuk diingat. Walaupun tidak seluruh pasien dapat dengan mudah dalam penerapan protokol ini, akan tetapi secara umum dapat dijadikan panduan dalam menyampaikan berita buruk kepada pasien. Lebih lanjut protokol ini dapat dijelaskan sebagai berikut; A – Advance preparation Perkenalkan dan akrabkan diri anda dengan berbagai informasi klinik yang dibutuhkan. Idealnya juga mengetahui informasi maupun data laboratorium dari pasiennya guna didiskusikan dengan pasien dan keluarganya. Termasuk didalamnya informasi mengenai pilihan-pilihan atau modalitas terapi dan prognosisnya. Susun dan siapkan waktu khusus di tempat yang nyaman dan usahakan suasana pribadi dapat terjaga. Bila perlu telephonenya menggunakan settingan getar/silent. Siapkan mental-emosional bagaimana anda akan menyampaikan informasi. Susun kata-kata yang sebaiknya akan anda gunakan maupun dihindari penggunaannya. B - Build a therapeutic environment/ relationship

Tentukan apa dan sejauh mana informasi yang diinginkan oleh pasien. Jika memungkinkan sertakan juga anggota keluarga atau orang lain yang diinginkan oleh pasen sebagai pemberi dukungan. Perkenalkan diri sebagai dokter kepada semua pendamping yang datang. Gunakan

Page 12: Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan

345

kata-kata yang memancing seperti, “saya minta maaf, karena saya mempunyai berita buruk tentang hasil pemeriksaan atas diri ibu”

Jangan lupa tentang budaya diantara mereka agar mereka dapat merasa nyaman ketika menerima informasi yang akan disampaikan. Hindari lelucon maupun komentar yang sembrono. Tetapi ada kalanya sedikit humor jika penderita dan atau keluarganya menginginkan hal itu. Buat rencana pertemuan kembali jika diperlukan. C – Communicate well Tanyakan kepada pasien apakah sudah siap menerima informasi yang akan disampaikan. Bisa juga kita tanyakan harapan pasien akan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Bicaralah terus terang tetapi penuh empati dan menghibur. Hindari menggunakan ungkapan-ungkapan maupun istilah-istilah medis yang mengundang kesalahpahaman dan kecemasan. Gunakan kata-kata yang lumrah dan umum dipakai di masyarakat yang sesuai dengan kondisi penyakita pasien. Beri waktu untuk menyeka air matanya juia menangis, jangan diberondong dengan banyak pertanyaan yang membuat pasien tidak nyaman.

Berikan juga pasien menyampaikan pemahamannya tentang penyakitnya. Waspada juga bahwa pasien yang telah mendengar berita buruk akan dirinya kehilagan kemampuan untuk menyampaikan apa yang ingin ditanyakan. Setelah itu buat rangkuman dan rencanakan tindak lanjut penanganan. D – Deal with patient and family reactions

Kenali dan berikan respon terhadap reaksi emosional pasien. Perhatikan strategi adaptasi pasien(menolak, menghakimi diri, intelektualisasi, tidak percaya, dan menerima), sesuaikan dengan bahasa tubuh dari pasien.

Berikan empati yang memadai, dan mintalah maaf atas informasi yang anda berikan. Gunakan kalimat-kalimat yang mendukungnya, seperti “ada banyak kasus serupa, ibu tidak sendirian”. Sambil terus mengamati reaksi emosional

Page 13: Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan

346

yang timbul, kalimat ini mungkin dapat disampaikan, “maafkan saya, ini memang berita buruk buat ibu” atau kalimat “saya yakin orang lain mungkin juga memberi respon yang sama dengan ibu” E – Encourage and validate emotions Sampaikan secara realistis. Bahkan pada kondisi dimana terapi sudah tidak mungkinpun dapat ditawarkan beberapa pilihan-pilihan. Diskusikan pilihan-pilihan yang ada dan tindak lanjuti apa yang menjadi keputusan pasien dan atau keluarganya. Eksplorasi apa makna informasi yang kita berikan bagi pasien. Tanyakan informasi apalagi yang ingin diketahui oleh pasien. Tawarkan dan berikan dukungan emosional dan spiritual apa yang dibutuhkan pasien. Gunakan interdisiplin yang diperlukan untuk melakukan tatalaksana pasien, contohnya Hospice, tetapi jangan dipergunakan sebagai cara untuk memutuskan hubungan dengan pasien. Bisa jadi pasien mencari informasi formal maupun informal dari staf atau paramedis yang lain dan turut menentukan pilihan yang dibuat pasien. Protokol BREAKS6,7 Pemberian informasi yang tidak lengkap, setengah-setengah akan menyebabkan pasien hilang dan akan mempengaruhi bagimana pasien akan melewati hari-hari selanjutnya. Oleh karena itu banyak dikembangkan cara atau metode agar penyampaian informasi kepada pasien dapat tuntas dan dapat diterima dengan baik. Terutama jika informasi yang dimaksud adalah tentang penyakit kanker yang akan dideritanya. Disamping kedua protocol diatas, salah satu protkol yang dapat dipergunakan adalah “BRAEAKS” singkatan dari Backgound, Rapport, Exploring, Announce, Kindling dan Summerise.

Page 14: Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan

347

B – Background Effective therapeutic communication sangat tergantung dari seberapa dalam pengetahuan tentang pasien itu sendiri. Pergunakan berbagai media untuk mengakses informasi yang diperlukan dalam memberikan informasi kepada pasien, sehingga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin disampaikan oleh pasien dan atau keluarganya. Sangat mungkin pasien datang setelah melakukan “googling” tentang penyakit dan masalah-masalahnya. Walaupun tidak mungkin menjawab semua pertanyaan-pertanyaan pasien, paling tidak dapat memberikan penjelasan-penjelasan yang mengurangi atau menghilangkan keraguan pasien.

Terlepas dari tingkat pengetahuan pasien akan penyakitnya, status emosionalnya, coping skill(cara-cara atau strategi psikologis dalam mengatasi masalah-masalahnya), maupun tingkat pendidikannya, dukungan sistem dan persiapan yang dilakukan oleh dokter akan dapat membantu penyampaian informasi buruk tentang pasien. Latar belakang suku dan budaya juga penting diketahui. Dokter semestinya sensitif dan respek terhadap orientasi budaya dari pasien. Konsep sehat-sakit dan sikapnya terhadap penyakit turut memberi masukan dalam membuat keputusan yang akan diambil. Usahakan telephone genggam dalam keadaan off. Setting ruangan banyak membantu demikian juga dengan hambatan fisik harus disingkirkan. R – Rapport Yang dimaksudkan rapport disini adalah membangun dan mempertahankan hubungan secara professional. Seorang dokter seharusnya menjaga hubungan yang baik dengan pasiennya. Mereka memerlukan penghargaan tanpa pengecualian. Hubungan yang baik ini akan mempengaruhi suasana komunikasi medis. Pasien diusahakan selalu berada pada kondisi yang nyaman. Kondisi pasien dapat diketahui dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka kepada psiennya. Jika pasien belum siap menerima informasi yang buruk tentang dirinya, khususnya setelah menjalani perawatan

Page 15: Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan

348

paliatif lakukan pencatatan dan monitor dengan baik. Hal ini dapat membantu dalam menjaga hubungan dengan pasien, dengan melakukan monitor melalui telephone. Sebaliknya pasien juga diberi kesempatan untuk menghubungi kembali jika waktunya siap untuk menerima informasi.

E – Exploring Bagi seorang dokter, kapanpun dapat dengan mudah untuk memulai menyampaikan berita buruk tentang penyakitnya. Tetapi sebaliknya bagi pasien hal itu mungkin tidak semuanya mudah untuk menerimanya, terutama jika penyakitnya serius dan parah. Beberapa pasien mengalami was-was ketika mengetahui penyakitnya. Dokter mestinya melakukan konfirmasi dan sekaligus mengantisipasi akan hal itu. Terutama eksplorasi tentang riwayat pasien dan penyakitnya, lakukan pengecekan kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Apa yang pasien dan keluarganya pikirkan sehubungan dengan penyakitnya dan bagaimana kemungkinan penerimaan pasien dan atau keluargnya. Dinamika keluarga untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul sangat penting dan membantu. Terlebih jika ada anggota keluarga yang merupakan pembuat keputusan (decision-making process). Seringkali dokter menenangkan pasien terlebih dahulu tanpa didahuli oleh upaya untuk mengeksplorasi bagaimana penerimaan pasien akan penyakitnya.

A – Announce Pada tahap ini dokter akan mengumumkan atau menyampaikan berita tentang hasil diagnosis penyakitnya. Kehati-hatian patut diperhatikan agar beritanya tidak meledak dan mengagetkan penderita. Bahasa ungkapan boleh dipergunakan asal tidak membingungkan pasien. Yang jelas pasien mempunyai hak untuk mengetahui diagnosis penyakitnya tetapi pada saat yang sama juga mempunyai hak untuk menunda mengetahuinya. Dengan demikian pemberitahuan diagnosis pasien dapat dilakukan setelah ada kesepakatan. Bahasa tubuh antara dokter dan pasien sangat penting, dan dokter diharapkan menjadi cerminan dari kondisi

Page 16: Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan

349

pasien. Perasaan malu, rasa sakit/penderitaan, dan ketakutan terefleksikan pada dokter. Pasien menganggap dokter adalah orang yang paling dekat dengan dirinya. Penyampaiannya sebisa mungkin mudah diterima oleh tanpa menggunakan istilah-istilah kedokteran.

K – Kindling

Setiap orang merespon berbeda ketika mendengarkan apa diagnosis penyakitnya. Terutama jika penyakitnya berupa keganasan. Sebagian mereka langsung menangis dan bersedih, mengurung diri di dalam kamar, dan sebagian lagi diam-diam saja. Adalagi yang menolak fakta akan penyakitnya, seolah-olah melindungi egonya dari hal-hal yang menghancurkannya. Semua respon ini dapat diprediksi sebelumnya. Paling sering pasien tidak secara aktif mendengarkan apa yang menjadi penjelasan dokter. Dokter perlu mengetahui hal ini agar memastikan bahwa pasien mendengarkan dengan baik penjelasan akan penyakitnya. Dapat diajukan berulang-ulang pertanyaan, “apakah ibu mendengarkannya” atau “apakah ibu dapat mengerti” Bahkan dapat menanyakannya kembali tentang apa yang diketahui oleh pasien. Pastikan bahwa pasien tidak salah mengerti tentang diagnosis penyakitnya, bagaimana perjalanan alamiahnya, baik jika diobati maupun jika tidak diobati.

Sementara berusaha untuk mengantisipasi cetusan emosi pasien, pelayanan juga diberikan mengenai pilihan terapi yang dapat dilakukan. Pilihan-pilihan ini akan menjadi pegangan pasien dan atau keluarganya dalam diskusi selanjutnya. Tetapi dokter juga harus waspada terhadap apa yang disebut, “differential listening,” yang mungkin lebih didengarkan daripada informasi yang berasal dari dokter. Berurusan dan upaya mengatasi penolakan pasien atas penyakitnya merupakan tugas tersendiri. Apalagi pasien masih berurusan dengan masalah-masalah lain yang belum terselesaikan.

Page 17: Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan

350

S – Summarize Pada tahap ini dokter harus membuat ringkasan tentang sesi ini dan ekspresi pasien yang menghawatirkan yang mengikutinya. Buat ringkasan terutama poin-poin penting termasuk care plans selanjutnya. Buat penekanan akan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan antara kebutuhan emosional dan praktis.

Catat dan ingatkan tentang pandangan-pandangan optimis yang dikeluarkan oleh pasien sehingga dapat dipertahankan guna membantu pasien keluar dari krisis. Pastikan pasien keluar ruangan dengan aman dan tidak sendirian. Demikian juga setelah tiba dirumah sebaiknya ada orang lain yang mendampinginya. Pastikan dokter dapat secara aktif berperan dalam merencanakan tindakan selanjutnya. Kesimpulan Penyampaian berita buruk merupakan salah satu bagian ilmu komunikasi yang tidak dapat dipisahkan dari dunia kedokteran. Komunikasi yang baik mempunyai therapeutic effect dan ditingkatkan melalui latihan-latihan yang terstruktur denhgan baik. Didalamnya termasuk, didactic lectures, small-group discussions, role-playing, and teaching in the context of patient care.7

Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan sangat penting yang harus dikuasai oleh seorang dokter. Hal ini membantu dokter dalam membangun hubungan yang baik antara dokter dengan pasien dan keluarganya, terutama ketika menyampaikan berita buruk. Oleh karena itu pengatahuan dan ketrampilan ini menjadi materi inti dalam kurikulum pendidikan kedokteran. Didalamnya termasuk kemampuan menyampaikan informasi atau berita buruk yang harus disampaikan kepada pasien dan atau keluarganya.

Page 18: Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan

351

Daftar Pustaka

1. Audit Commission (1993). What seems to be the matter? Communication between hospitals and patients, London, Stationary Office

2. Ptacek JT, Ptacek JJ, Ellison NM. “I’m sorry to tell you…”: physicians’ reports of breaking bad news. J Behav Med 2001;24:205–217.

3. Baile FW, Buckman R, Lenzi R, et al. SPIKES- A Six Step Protocol for Delivering Bad News: Application to Patient with Cancer. The Oncologis 20005:302-211

4. Buckman Robert A. Breaking bad news: the S-P-I-K-E-S strategy. Community Oncology 2005:2:138-142

5. National Breast and Ovarian Cancer Centre. Breaking bad news: Evidence from the literature and recommended steps, 2007. National Breast and Ovarian Cancer Centre, Surry Hills, NSW

6. Narayanan V, Bista B, Koshy C. ‘BREAKS’ Protocol for Breaking Bad News. Indian Jounal of Palliative Care; 2010:16: 61-65\

7. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3144432/

Page 19: Kata Pengantar - UNUD · 2018. 4. 10. · Obstetrik dan Ginekologi ke-8, di Denpasar Pendahuluan Komunikasi dokter dengan pasien (medical communication skill) merupakan ketrampilan

'Hotel.Sanur Paradise, 14 -15 Desember 2017PKB8 - Akreditasi 101Nemer: 21/XI/2017/SKP/101-BAlI ( Peserta : 8 SKp,Pembicara : 8 SKP,Moderator: 2 SKP,Panitia : 1 SKP)

"' ~

.. .....----

dr. I Nyeman H riyasianjaya, Sp.OG(K),MARS