kesling dies natalis ke 14 presentasi poster.pdf
-
Upload
a-rianti-rhasinta-ar -
Category
Documents
-
view
17 -
download
6
description
Transcript of kesling dies natalis ke 14 presentasi poster.pdf
KANDUNGAN FORMALIN DAN BORAK
PADA MAKANAN JAJANAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR (SD)
(STUDI DESKRIPTIF )
Siti Kusumawati, SKM, Dipl.IT, MIS dan Moch. Ichsan S, SKM, M.Epid
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
Latar belakang:
Dalam Permenkes RI No. 033/Menkes/Per/X/1012 formalin dan
borak merupakan bahan yang dilarang digunakan sebagai bahan
tambahan makanan, karena formalin sangat berbahaya bagi
kesehatan karena beracun, karsinogenik, mutagenic, korosif dan
iritatif. Penggunaan borak dan formalin dalam makanan dapat
berakibat kepada kesehatan. Jangka pendek dapat berpengaruh pada
radang tonsil, radang tenggorokan, sakit dada, jantung berdebar,
sakit kepala, mual, diare dan muntah, saluran pernapasan, mata,
saluran pencernaan, saraf, dan lain-lain. Dalam waktu jangka
panjang bahkan dapat menimbulkan kanker dan dalam konsentrasi
tinggi dapat mengakibatkan kematian. Namun demikian formalin
dan boraks sering ditemukan pada makanan jajanan yang digunakan
sebagai pengawet makanan misalnya pada mie, sosis, bakso, cilok,
nugget, siomey, otak-otak, krupuk dan sebagainya.
Kecamatan Pancoran Mas Depok mempunyai Sekolah Dasar
sebanyak 62 sekolah yang terdiri dari 40 SD Negeri dan 22 SD
Swasta dengan siswa sekitar 14.880 anak. Untuk melindungi
kesehatan bagi siswa, maka makanan jajanan yang dijual oleh
pedagang tersebut perlu dilakukan penelitian kandungan bahan
tambahan makanan khususnya formalin dan borak. Tujuan penelitian :
Untuk mengetahui berapa banyak makanan jajanan yang dijual oleh pedagang
asongan maupun di kantin sekolah yang mengandung formalin dan borak di
lingkungan SD di Kecamatan Pancoran Mas Depok, sehingga dapat
meningkatkan kewaspadaan orang tua murid dan masyarakat umumnya
terhadap bahayanya formalin dan borak.
Metodologi Penelitian:
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif, dengan populasi seluruh
pedagang makanan jajanan di lingkungan 62 SD di Kecamatan
pancoran Mas Depok. Sedangkan yang menjadi sampel adalah
semua makanan jajanan yang dijual oleh 30 pedagang asongan di
halaman 10 SD yang kemungkinan mengandung formalin dan borak
yaitu antara lain: bakso, pempek, sosis, siomay, cilok, cireng dan 1
kantin disetiap SD.
Kerangka Konsep:
Kandungan formalin
dan borak pada
makanan jajanan
Ada
Tidak
Administrasi:
Peraturan
Pengawasan
Jenis makanan
yang dijual
Sumber
makanan
Hasil penelitian:
Seluruh sampel makanan jajanan yang dibeli dari pedagang asongan, setelah
diperiksa dilaboratorium ternyata 38 sampel (95%) mengandung boraks dan se-
luruhnya tidak mengandung formalin.
Makanan jajanan yang mengandung borak ada 17 jenis yaitu: Bakso, pempek,
sosis, siomay, cilok, cireng, otak-otak, usus, makroni, nuget, cimol, telur gulung,
ampela, cakwe, batagor, tahu dan lumpia.
Jumlah jajanan makanan yang dijual oleh pedagang
asongan menurut sumbernya di lingkungan SD di
Pancoran Mas Depok,Tahun 2014
Upaya peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap bahayanya makanan jajanan yang mengan-
dung borak dan formalin, adalah:
1. Pihak dinas kesehatan dan puskesmas diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan pembinaan
kepada kepala sekolah bekerja sama dengan dinas pendidikan kebudayaan setempat dan unsur lain
yang terkait tentang pentingnya pengamanan makanan jajanan dari bahaya borak dan formalin.
2. Perlu diberikan pelajaran bagi murid tentang bagaimana memilih makanan sehat dan bahayanya
kandungan formalin dan borak pada makanan jajanan;
3. Penegakan peraturan adanya larangan siswa untuk membeli makanan jajanan di hala man sekolah;
4. Dianjurkan setiap sekolah mempunyai kanti sekolah yang menjual makanan sehat dengan harga
terjangkau.
No. Sumber Jajanan Jumlah %
1 Pasar 14 35
2 Buat sendiri 15 37,5
3 Agen 11 27,5
Jumlah 40 100