Kerangka Dasar Agama Dan Ajaran Agama Smt.3

26
KERANGKA DASAR AGAMA DAN AJARAN ISLAM Posted: Mei 21, 2011 in Uncategorized 0 1. Kerangka dasar Dengan mengikuti sistematik iman, islam dan ihsan yang berasal dari nabi Muhammad, dapat dikemukakan bahwa kerangka dasar agama Islam terdiri atas : 1. akidah. 2. syari’ah. 3. akhlak. Yang dimaksud dengan akidah, menurut ilmu tentang asal usul kata (etimologi) adalah ikatan, sangkutan. Sedangkan menurut ilmu tentang definisi (ertimolologi) adalah iman, keyakinan. Karena itu, akidah selalu dikaitkan dengan rukun iman yang merupakan asas seluruh ajaran Islam. Yang dimaksud dengan syari’ah (etimologi) adalah jalan yang harus ditempuh. Menurut pengistilahan, syari’ah adalah sistem norma (kaidah Ilahi) yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, mengenai hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan benda dan alam lingkungan hidupnya. Kaidah yang mengatur hubungan langsung dengan Allah disebut kaidah ibadah atau kaidah Ubudi’ah yang disebut juga kaidah ibadah murni, kaidah yang mengatur hubungan manusia selain dengan Allah disebut kaidah muamalah. Disiplin ilmu yang membahas dan menjelaskan syari’ah disebut ilmu fikih. Yang dimaksud dengan akhlak adalah sikap yang menimbulkan perilaku baik dan buruk. Berasal dari kata khuluk yang berarti perangai, sikap, perilaku, watak, budi pekerti. 1. Agama Islam dan ajarannya (ilmu-ilmu keislaman)

description

agama

Transcript of Kerangka Dasar Agama Dan Ajaran Agama Smt.3

KERANGKA DASAR AGAMA DAN AJARANISLAMPosted: Mei 21, 2011 inUncategorized 01. Kerangka dasarDengan mengikuti sistematik iman, islam dan ihsan yang berasal dari nabi Muhammad, dapat dikemukakan bahwa kerangka dasar agama Islam terdiri atas :1. akidah.2. syariah.3. akhlak.Yang dimaksud dengan akidah, menurut ilmu tentang asal usul kata (etimologi) adalah ikatan, sangkutan. Sedangkan menurut ilmu tentang definisi (ertimolologi) adalah iman, keyakinan. Karena itu, akidah selalu dikaitkan dengan rukun iman yang merupakan asas seluruh ajaran Islam.Yang dimaksud dengan syariah (etimologi) adalah jalan yang harus ditempuh. Menurut pengistilahan, syariah adalah sistem norma (kaidah Ilahi) yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, mengenai hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan benda dan alam lingkungan hidupnya. Kaidah yang mengatur hubungan langsung dengan Allah disebut kaidah ibadah atau kaidah Ubudiah yang disebut juga kaidah ibadah murni, kaidah yang mengatur hubungan manusia selain dengan Allah disebut kaidah muamalah. Disiplin ilmu yang membahas dan menjelaskan syariah disebut ilmu fikih.Yang dimaksud dengan akhlak adalah sikap yang menimbulkan perilaku baik dan buruk. Berasal dari kata khuluk yang berarti perangai, sikap, perilaku, watak, budi pekerti.1. Agama Islam dan ajarannya (ilmu-ilmu keislaman)Hubungan Agama Islam dengan ilmu-ilmu keislaman yang menjelaskan atau mengembangkan agama Islam menjadi ajaran Islam.1. Akidah IslamAkidah perlu diperinci lebih lanjut dengan ilmu kalam, yang mana mempunyai beberapa aliran, yaitu :1. Kharijiyah, sebagai kelompok disebut khawarij yakni segolongan umat Islam yang semula pengikut Ali bin Abi Thalib, kemudian keluar memisahkan diri dari Ali karena tidak setuju kepada sikap Ali terhadap muawiyah dalam menyelesaikan perselisihan (politik) mereka dengan berunding yang kemudian dilanjutkan dengan arbitrasi (perwasiatan atau tahkim).2. Murjiah, berpendapat bahwa dosa besar yang dilakukan seorang mukmin tidaklah menyebabkan orang itu keluar dari Agama Islam, kecuali ia musrik.3. Siah, terdiri dari tiga aliran yaitu : itsnaasyariyah, sabiyah dan zaidiyah. Berpendapat bahwa hanya Ali bin Abi Thalib serta keturunannya yang berhak menjadi khafilah.4. Jabariyah, berpendapat bahwa manusia terpaksa ataa dipaksa melakukan sesuatu yang telah ditentukan Allah, manusia tidak mempunyai ikhtiar, kemauan dan kekuasaan untuk menentukan pilihan sendiri mengenai perbuatannya.5. Qadariyah, berpendapat bahwa manusia mempunyai kadar (kuasa) untuk menentukan segala perbuatannya.6. Muktazilah, mempergunakan akal manusia dalam menjelaskan keyakinan agama.7. Ahlussunnah wal jamaah (sunny), berpegang teguh pada sunnah Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya mengenai akidah.8. Ahmadiyah, terbagi menjadi dua aliran, yaitu : ahmadiyah qhadiyan dan ahmadiyah Lahore9. Salafiyah, berpegang teguh pada teks yang tertulis pada Al-Quran mengenai akidah, tanpa mencampurkannya denga filsafah.10. SyariahSyariah mempunyai dua jalur, yaitu :1. Jalur vertikal, ditempuh dengan mengikuti kaidah ibadah murni. Mengenai ibadah, yaitu cara dan tata manusia berhubungan langsung denga Tuhan, tidak boleh ditambah-tambah atau dikurangi ketentuannya diatur oleh Allah sendiri dan dijelaskan secara rinci oleh RasulNya, karena sifatnya yang tertutup tersebut, dalam ibadah diberlakukan asas umum yaitu pada dasarnya semua perbuatan dilarang dilakukan, kecuali mengenai perbuatan yang dengan tegas disuruh Allah seperti dicontohkan Rasullullah. Misalnya shalat, zakat dan haji.2. Jalur horizontal, ditempuh dengan mengikuti kaidah-kaidah muamalah. Tentang kaidah muamalah, hanya pokok-pokonya saja yang ditentukan dalam Al-Quran dan Hadis. Perinciannya terbuka bagi akal manusia yang memenuhi syarat untuk berijtihad. Karena sifatnya yang terbuka tersebut, dalam bidang muamalah berlaku asas umum yaitu pada dasarnya semua perbuatan boleh dilakukan, kecuali mengenai perbuatan tersebut ada larangan dalam Al-Quran dan Hadis.Jika kita bandingkan aliran-aliran hukum yang berkembang dikalangan sunny dan siah, ada beberapa hal menarik yang perlu dicatat, yaitu :1. Dikalangan siah pintu jihad mengenai hukum tidak pernah ditutup2. Peranan imam sebagai hukum fikih dikalangan siah sangat dominan dan putusan dipatuhi oleh para pengikutnya.3. Masyarakatnya menarik garis keturunan secara bilateral. Cara menarik garis keturunan ini menentukan kedudukan para ahli waris dalam pembagian warisan.4. AkhlakIlmu yang mempelajari ajaran akhlak yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadis disebut juga ilmu Tasawuf dan ilmu akhlak. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang menjelaskan tata cara pengembangan rohani manusia dalam rangka usaha mencari dan mendekatkan diri kepada Allah.Mengenai sikap terhadap sesama makhluk dapat dibagi menjadi dua, yaitu :1. Sikap terhadap sesamamanusia.Sikapterhadap makhluk yang bukan manusia.2. Sikap terhadap sesama manusia disebut akhlak. Ilmu akhlak adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk pada sikap dan perilaku manusia serta segala sesuatu yang berkenaan denga sikap dan perbuatan yang seyogyanya diperlihatkan manusia terhadap manusia lain, dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya. Sumber akhlak islam adalah Al-Quran dan hadis.Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Islam sebagai agama dan ajaran mempunyai system sendiri yang bagian-bagiannya saling bekerja sama untuk mencapai tujuan. Intinya adalah tauhid yang berkembang melalui akidah. Dari akidah mengalir syariah dan akhlak islam. Melaui syariah dan akhlak dikembangkan system-sistem islam dalam lembaga keluarga, masyarakat, pendidikan, hukum, ekonomi, budaya, filsafat dan sebagainya.1. Tasawuf, filsafat, politik dan pembangunan1. Tasawuf, berasal dari kata suf yang berarti bulu domba kasar, disebut demikian karena orang yang memakainya orang sufi atau muttasawif, dalam bukunya pengantar kertasawi islam, ada lima cerita islam :1. Memiliki nilai-nilai moral2. Pemenuhan fana (sirna, lenyap) dalam realitas mutlak3. Pengetahuan intuitik (b erdasarkan bisikan hati) langsung4. Timbulnya rasa kebahagiaan sebagai karunia Allah dalam diri sufi karena tercapainya mahkamah (beberapa tingkatan perhentian) dalam perjalanan sufi mendekati Allah.5. Penggunaan lambang-lambang pengungkapan (perasaan) yang biasanya mengandung pengertian harfiah dan tersirat.Terdapat zahid dan tasawuf, yaitu mereka mengembangkan rasa takut terhadap Tuhan dan azabnya, yaitu :1. Sikap zuhud, sikap tidak tertarik pada kesenangan duniawi.2. Sikap wara, sikap yang hanya mau mengambil yang halal, pantang mengambil yang diragukan atau haram.3. Sikap qanaah, sikap merasa cukup dengan rizki yang halal betapapun sedikitnya.4. Sikap ingat selalu padaNya.5. Sikap khusu dan tekun beribadah(shalat, puasa, dzikir) dan lain-lain.Dengan demikian arti khas yang menambah muatan kata tasawuf adalah mengolah sikap dan perasaan keragaman dalam mencapai kehidupan yang diridhai.1. Filsafat, berasal dari bahasa Arab yang berarti falsafah yang diturunkan dari bahasa Yunani philosophy artinya cinta kepada pengetahuan atau cinta kepada kebenaran. Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia, filsafat adalah pengetahuan dan poenyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, karena asal dan hukumnya.Filsafat adalah pemikiran rasional, kritis, sistematis dan radikal tentang suatu objek. objek pemikiran kefilsafatan adalah segala sesuatu yang ada, yaitu Tuhan, manusia dan alam. Filsafat islam adalah pemikiran rasinal, kritis, sistematis, dan radikal tentang aspek-aspek agama ajaran islam.Al-Quran sejak semula telah memerintahkan manusia untuk menggunakan akalnya. Akal adalah potensi luar biasa yang dianugerahkan Allah kepada manusia, karena dengan akalnya manusia memperoleh pengetahuan tentang berbagai hal, dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, mengetahui rahasia hidup dan kehidupan. Oleh karena itu agama dan ajaran Islam memberikan tempat yang tertinggi kepada akal, karena akal dapat digunakan untuk memahami agama dan ajaran Islam sebaik-baiknya.1. Politik, didalam islam kekuasaan politik saling berkaitan dengan Al- hukum. Perkataan Al- hukum dan kata-kata yang terbentuk dari kata-kata tersebut dipergunakan 210 kali dalam Al-Quran. Dalam Bahasa Indonesia, pengertian Al-hukum yang telah dialihbahasakan menjadi hukum intinya adalah peraturan, undang-undang, patokan atau kaidah dan keputusan atau vonis (pengadilan). Sedangkan dalam bahasa Arab, dapat dipergunakan dalam arti perbuatan atau sifat jadi sebagai perbuatan hukum bemakna membuat atau menjalankan keputusan, dikaitkan dengan kehidupan bermasyarakat, arti perbuatan dalam hubungan ini adalah kebijaksanaan. Disini jelas terlihat hubungan al-hukum dengan konsep atau unsurepolitik.Wujud kekeuasaan politik menurut agama dan ajaran islam adalah sebuah system politik yang diselenggarakan menurut hukum allah yang terkandung dalam al-quran.2. Pembaharuan, dalam islam adalah upaya atau aktivitas, baik pemikiran maupun gerakan untuk mengubah pemahaman atau keadaan kehidupan umat islam dari keadaan atau kehidupan baru yang hendak diwujudkan. Disis diperbaharui bukanlah agama yang merupakan ajaran dasar islam, tetapi pemahaman tentang agama yang merupakan ajaran fundamental islam itu.Disamping tajwid tentang pemahaman agama, pembaharuan juga dilakukan terhadap kehidupan dan penghidupan umat islam. Dapat dilihat pada firman allah bahwasannya pembaharuan menuju kebaikan itu dibenarkan ole allah, yaitu dalam al-quran, surat hud(11) ayat 117 yang artinya dan tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negri-negri secara salim, sedangkan penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.Dilihat dari sudut waktu, pembahuruan dalam islam dapat dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama berlangsung sebelum periode XIX M sampai sekarang.Perbedaan antara pembaharuan sebelum perbedaan modern mengambil bentuk memurnikan kehidupan umat agar sesuai dengan kehidupan yang dipektekan oleh Nabi Muhammad SAW dan generasi salaf (pendahuluan). Sedangkan pembaharuan yang di lakukan oleh generasi modern tidak demikian karena halnya di sini merasa di tantang untuk segera melakukan pembaharuan, agar berubah menjadi umat manusia yang maju dan kuat tanpa melanggar, menyimpang, atau meninggalkan Al-Quran dan al- Hadits yang memuat sunah Rasullulah.1. Akidah Syariah Akhlak dan Berbagai Aspek Lain Ajaran IslamIslam sebagai agama akhir yang tetap mutakhir mempunyain system sendiri yana bagian bagiannya saling berhubungan dan bekerja sama untuk untuk mencapai tujuan.Yang diberikan agama Islam kepada manusia adalah :1. pegangan hidup akidah.2. jalan hidup syariah3. sikap hidup yang mengarahkan perbuatan akhlakKetiga-tiganya merupakan ilmu ilahi yang bersifat abadi yang menjadi sumber inisiasi yang tidak abadi dalam semua disiplin ilmu.1. pendidikanAdalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mengembangkan potensi manusia lainya memindahkan nilai dan norma yang kepada orang lain dalam masyarakat.Yang dimaksud pendidikan islam adalah proses penyampaian informasi dalam rangka pembentukan insan dan bertaqwa agar manusia menyadari kedudukannya, tugas dan fungsinya .Didunia ini baik sebagai abdi maupun kahalifahnya dibumi.Dalam konfrensi pendidikan di mekkah, tujuan pendidikan islam adalah untuk membina insan yang beriman dan bertaqwa yang mengabdikan dirinya hanya kepada Allah membina serta memelihara alam sesuai dengan syariah serta memanfaatkannya dengan akidan dan akhlak.1. Masyarakat.Masyarakat islam adalah pergaulan hidup manusia yang berinteraksi terus menerus menurut system nilai norma tertentu yang terikat pada identitas bersama islam.Ciri pokok masyarakat islami1. Persaudaraan2. Persamaan3. Toleransi tasamuhamar maruf nahi mungkar4. Musyawarah5. Keadilan dan menegakkan keadilan6. Keseimbangan7. EkonomiYang dimaksud dengan sistem ekonomi islam adalah system ekonomi yang terjadi setelah prinsip ekonomi yang menjadi pedoman kerjany, dipengaruhi atau dibatasi oleh ajaran-ajaran islam.Sumber daya alam yang disediakan Tuhan itu harus diolah oleh tenaga dan akal manusia melalui prinsip-prinsipekonomi.Usahamanusia untukmengolah sumber daya alam terikat kepada beberapa syarat,seperti yang disebutkan al-quran.1. Tidak boleh melampaui batas sehingga membahayakan kesehatan dan kesejahteraan manusia lahir dan batin (QS.7:31).2. Hasilnya tidak boleh di timbun tanpa di manfaatkan untuk kepentingan sesame manusia (Q.S 9:34).3. Tidak boleh dilakukan dengan cara yang batil atau curang antara lain dengan:1. Mencuri (Q.S:38)2. Penipuan (Q.S 6:52)3. Melanggar janji atau sumpah (QS 16 : 94)4. Melakukan perbuatan-perbuatan lain yang bertujuan mengambil harta orang lain tanpa izin, diluar pengetahuan dan kemauan yang berhak.5. Selalu ingat kepada orang-orang miskin, karerna dalam kekayaan dan pendapatan seseorang ada hak orang-orang miskin dalam bagian zakat.Dalam system ekonomi islam, nilai-nilai yang terdapat dalam al-quran dan al-hadits di rumuskan menjadi norma melalui ijtihad orang-orang yang memenuhi syarat untuk berijtihad dan dipraktekkan dlam masyarakat.Kerangka Dasar Ajaran Islam 75Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNYBAB VKERANGKA DASAR AJARAN ISLAMA. PendahuluanIslam merupakan agama samawi yang memiliki ajaran yang sangatsempurna. Semua masalah diatur dalam Islam, sehingga tidak ada satu punmasalah yang tidak ada ketentuannya dalam Islam. Kesempurnaan Islam iniditunjang oleh ketiga sumber ajarannya, yakni al-Quran dan Sunnah sebagaisumber ajaran pokoknya serta ijtihad sebagai sumber penegkapnya.Untuk memahami ajaran Islam secara keseluruhan memang dibutuhkanwaktu yang tidak sebentar. Tidak banyak umat Islam yang mengetahui ajaranIslam secara menyeluruh, bahkan masih banyak umat Islam yang hanya menganutIslam secara formal saja dan sama sekali tidak mengetahui ajaran Islam.Untuk mendasari pemahaman Islam yang lebih luas, perlu dipahami duludasar-dasar Islam atau yang sering disebut kerangka dasar ajaran Islam. Denganmemahami kerangka dasar ini, seseorang dapat memahami gambaran ajaran Islamsecara keseluruhan. Masalah inilah yang akan diuraikan di bawah ini secarasingkat. Dengan uraian singkat ini diharapkan para pembaca, khususnyamahasiswa, memiliki pemahaman dasar tentang ajaran Islam.B. Pengertian Kerangka Dasar Ajaran IslamDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kerangka memiliki beberapa arti,di antaranya adalah garis besar dan rancangan (Tim Penyusun Kamus, 2001: 549).Kerangka dasar berarti garis besar atau rancangan yang sifatnya mendasar.Dengan demikian, kerangka dasar ajaran Islam maksudnya adalah garis besar ataurancangan ajaran Islam yang sifatnya mendasar, atau yang mendasari semua nilaidan konsep yang ada dalam ajaran Islam.Kerangka dasar ajaran Islam sangat terkait erat dengan tujuan ajaran Islam.Secara umum tujuan pengajaran Islam atau Pendidikan Agama Islam (PAI),khususnya di perguruan tinggi adalah membina mahasiswa agar mampu76 Kerangka Dasar Ajaran Islammemahami, menghayati, meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam sehinggamenjadi insan Muslim yang beriman, bertakwa kepada Allah Swt., dan berakhlakmulia. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka kerangka dasar ajaran Islammeliputi tiga konsep kajian pokok, yaitu aqidah, syariah, dan akhlak. Tigakerangka dasar ajaran Islam ini sering juga disebut dengan tiga ruang lingkuppokok ajaran Islam atau trilogi ajaran Islam.Kalau dikembalikan pada konsep dasarnya, tiga kerangka dasar Islam diatas berasal dari tiga konsep dasar Islam, yaitu iman, islam, dan ihsan. Ketigakonsep dasar Islam ini didasarkan pada hadis Nabi saw. yang diriwayatkan dariUmar Ibn Khaththab. Hadis ini menceritakan dialog antara Malaikat Jibril denganNabi saw. Jibril bertanya kepada Nabi tentang ketiga konsep tersebut, pertamatamatentang konsep iman yang dijawab oleh Nabi dengan rukun iman yangenam, yaitu iman kepada Allah, Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulnya,Hari Akhir, dan Qadla dan Qadar-Nya. Jibril lalu bertanya tentang islam yangdijawab dengan rukun Islam yang lima, bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selainAllah dan Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat,melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, dan haji ke Baitullah bagi yang mampu..Kemudian Jibril bertanya tentang konsep ihsan yang dijawab dengan rukun ihsan,yaitu menyembah (beribadah) kepada Allah seolah-olah melihat-Nya, dan jikatidak bisa melihat Allah, harus diyakini bahwa Dia selalu melihatnya.Berdasarkan hadis di atas, dapat dipahami bahwa rukun atau kerangkadasar ajaran Islam itu ada tiga, yaitu iman, islam, dan ihsan. Dari tiga konsepdasar ini para ulama mengembangkannya menjadi tiga konsep kajian. Konsepiman melahirkan konsep kajian aqidah; konsep islam melahirkan konsep kajiansyariah; dan konsep ihsan melahirkan konsep kajian akhlak. Penjelasan ketigakonsep kajian ini dapat dilihat di bawah ini.C. AqidahSecara etimologis, aqidah berarti ikatan, sangkutan, keyakinan. Aqidahsecara teknis juga berarti keyakinan atau iman. Dengan demikian, aqidahmerupakan asas tempat mendirikan seluruh bangunan (ajaran) Islam dan menjadiKerangka Dasar Ajaran Islam 77sangkutan semua hal dalam Islam. Aqidah juga merupakan sistem keyakinanIslam yang mendasar seluruh aktivitas umat Islam dalam kehidupannya. Aqidahatau sistem keyakinan Islam dibangun atas dasar enam keyakinan atau yang biasadisebut dengan rukun iman yang enam.Adapun kata iman, secara etimologis, berarti percaya atau membenarkandengan hati. Sedang menurut istilah syara, iman berarti membenarkan denganhati, mengucapkan dengan lidah, dan melakukan dengan anggota badan. Denganpengertian ini, berarti iman tidak hanya terkait dengan pembenaran dengan hatiatau sekedar meyakini adanya Allah saja, misalnya. Iman kepada Allah berartimeyakini bahwa Allah itu ada; membuktikannya dengan ikrar syahadat ataumengucapkan kalimat-kalimat dzikir kepada Allah; dan mengamalkan semuaperintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya. Inilah makna iman yangsebenarnya, sehingga orang yang beriman berarti orang yang hatinya mengakuiadanya Allah (dzikir hati), lidahnya selalu melafalkan kalimat-kalimat Allah(dzikir lisan), dan anggota badannya selalu melakukan perintah-perintah Allah danmenjauhi semua larangan-Nya (dzikir perbuatan).Dari uraian di atas dapat juga dipahami bahwa iman tidak hanya tertumpupada ucapan lidah semata. Kalau iman hanya didasarkan pada ucapan lidahsemata, berarti iman yang setengah-setengah atau imannya orang munafiq sepertiyang ditegaskan al-Quran dalam surat al-Baqarah (2) ayat 8-9: . (- (: Artinya: Di antara manusia ada yang mengatakan: Kami beriman kepada Allahdan hari kemudian, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yangberiman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahalmereka hanya menipu dirinya sendiri, sedang mereka tidak sadar. (QS. al-Baqarah [2]: 8-9).Iman juga tidak hanya diwujudkan dengan keyakinan hati semata. Dalam hal inial-Quran surat al-Naml (27) ayat 14 menegaskan:78 Kerangka Dasar Ajaran Islam ( (: Artinya: Dan mereka mengingkarinya karena kezhaliman dan kesombongan(mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlahbetapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan. (QS. al-Naml [27]:14).Dan iman juga tidak dapat ditunjukkan dalam bentul amal (perbuatan) semata.Kalau hal itu saja yang ditonjolkan, maka tidak ubahnya seperti perbuatan orangmunafik sebagaimana yang disebutkan dalam al-Quran surat al-Nisa (4) ayat 142: ( (: Artinya: Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akanmembalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat merekaberdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya atau pamer dengan (shalat) dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.(QS. al-Nisa [4]: 142).Untuk mengembangkan konsep kajian aqidah ini, para ulama denganijtihadnya menyusun suatu ilmu yang kemudian disebut dengan ilmu tauhid.Mereka juga menamainya dengan ilmu Kalam, Ushuluddin, atau teologi Islam.Ilmu-ilmu ini membahas lebih jauh konsep-konsep aqidah yang termuat dalam al-Quran dan Hadis dengan kajian-kajian yang lebih mendalam yang diwarnaidengan perbedaan pendapat di kalangan mereka dalam masalah-masalah tertentu.D. SyariahSecara etimologis, syariah berarti jalan ke sumber air atau jalan yang harusdiikuti, yakni jalan ke arah sumber pokok bagi kehidupan. Orang-orang Arabmenerapkan istilah ini khususnya pada jalan setapak menuju palung air yang tetapdan diberi tanda yang jelas terlihat mata (Ahmad Hasan, 1984: 7). Adapun secaraKerangka Dasar Ajaran Islam 79terminologis syariah berarti semua peraturan agama yang ditetapkan oleh Allahuntuk kaum Muslim baik yang ditetapkan dengan al-Quran maupun Sunnah Rasul(Muhammad Yusuf Musa, 1988: 131). Mahmud Syaltut mendefinisikan syariahsebagai aturan-aturan yang disyariatkan oleh Allah atau disayariatkan pokokpokoknyaagar manusia itu sendiri menggunakannya dalam berhubungan denganTuhannya, dengan saudaranya sesama Muslim, dengan saudaranya sesamamanusia, dan alam semesta, serta dengan kehidupan (Syaltut, 1966: 12). Syaltutmenambahkan bahwa syariah merupakan cabang dari aqidah yang merupakanpokoknya. Keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat yang tidak dapatdipisahkan. Aqidah merupakan fondasi yang dapat membentengi syariah,sementara syariah merupakan perwujudan dari fungsi kalbu dalam beraqidah(Syaltut, 1966: 13).Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa kajian syariah tertumpu padamasalah aturan Allah dan Rasul-Nya atau masalah hukum. Aturan atau hukum inimengatur manusia dalam berhubungan dengan Tuhannya (hablun minallah) dandalam berhubungan dengan sesamanya (hablun minannas). Kedua hubunganmanusia inilah yang merupakan ruang lingkup dari syariah Islam. Hubungan yangpertama itu kemudian disebut dengan ibadah, dan hubungan yang kedua disebutmuamalah. Ibadah mengatur bagaimana manusia bisa berhubungan dengan Allah.Dalam arti yang khusus (ibadah mahdlah), ibadah terwujud dalam rukun Islamyang lima, yaitu mengucapkan dua kalimah syahadah (persaksian), mendirikanshalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan pergi haji bagi yangmampu. Sedang muamalah bisa dilakukan dalam berbagai bentuk aktivitasmanusia dalam berhubungan dengan sesamanya. Bentuk-bentuk hubungan itu bisaberupa hubungan perkawinan (munakahat), pembagian warisan (mawaris),ekonomi (muamalah), pidana (jinayah), politik (khilafah), hubungan internasional(siyar), dan peradilan (murafaat).Dengan demikian, jelaslah bahwa kajian syariah lebih tertumpu padapengamalan konsep dasar Islam yang termuat dalam aqidah. Pengamalan inilahyang dalam al-Quran disebut dengan al-amal al-shalihah (amal-amal shalih).Untuk lebih memperdalam kajian syariah ini para ulama mengembangkan suatu80 Kerangka Dasar Ajaran Islamilmu yang kemudian dikenal dengan ilmu fikih atau fikih Islam. Ilmu fikih inimengkaji konsep-konsep syariah yang termuat dalam al-Quran dan Sunnahdengan melalui ijtihad. Dengan ijtihad inilah syariah dikembangkan lebih rincidan disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakatmanusia. Sebagaimana dalam kajian aqidah, kajian ilmu fikih ini jugamenimbulkan berbagai perbedaan yang kemudian dikenal dengan mazhab-mazhabfikih.Jika aqidah merupakan konsep kajian terhadap iman, maka syariahmerupakan konsep kajian terhadap islam. Islam yang dimaksud di sini adalahislam sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis Nabi saw. yang di riwayatkanoleh Umat Ibn Khaththab sebagaimana yang diungkap di atas.E. AkhlakSecara etimologis, kata akhlak berasal dari bahasa Arab al-akhlaq yangmerupakan bentuk jamak dari kata khuluq yang berarti budi pekerti, perangai,tingkah laku, atau tabiat (Hamzah Yaqub, 1988: 11). Sinonim dari kata akhlak iniadalah etika, moral, dan karakter. Sedangkan secara terminologis, akhlak berartikeadaan gerak jiwa yang mendorong ke arah melakukan perbuatan dengan tidakmenghajatkan pikiran. Inilah pendapat yang dikemukakan oleh Ibnu Maskawaih.Sedang al-Ghazali mendefinisikan akhlak sebagai suatu sifat yang tetap pada jiwayang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidakmembutuhkan kepada pikiran (Rahmat Djatnika, 1996: 27). Adapun ilmu akhlakoleh Dr. Ahmad Amin didefinisikan suatu ilmu yang menjelaskan arti baik danburuk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh sebagian manusiakepada sebagian lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusiadalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harusdiperbuat (Hamzah Yaqub, 1988: 12).Dari pengertian di atas jelaslah bahwa kajian akhlak adalah tingkah lakumanusia, atau tepatnya nilai dari tingkah lakunya, yang bisa bernilai baik (mulia)atau sebaliknya bernilai buruk (tercela). Yang dinilai di sini adalah tingkah lakumanusia dalam berhubungan dengan Tuhan, yakni dalam melakukan ibadah,Kerangka Dasar Ajaran Islam 81dalam berhubungan dengan sesamanya, yakni dalam bermuamalah atau dalammelakukan hubungan sosial antar manusia, dalam berhubungan dengan makhlukhidup yang lain seperti binatang dan tumbuhan, serta dalam berhubungan denganlingkungan atau benda-benda mati yang juga merupakan makhluk Tuhan. Secarasingkat hubungan akhlak ini terbagi menjadi dua, yaitu akhlak kepad Khaliq(Allah Sang Pencipta) dan akhlak kepada makhluq (ciptaan-Nya).Akhlak merupakan konsep kajian terhadap ihsan. Ihsan merupakan ajarantentang penghayatan akan hadirnya Tuhan dalam hidup, melalui penghayatan diriyang sedang menghadap dan berada di depan Tuhan ketika beribadah. Ihsan jugamerupakan suatu pendidikan atau latihan untuk mencapai kesempurnaan Islamdalam arti sepenuhnya (kaffah), sehingga ihsan merupakan puncak tertinggi darikeislaman seseorang. Ihsan ini baru tercapai kalau sudah dilalui dua tahapansebelumnya, yaitu iman dan islam. Orang yang mencapai predikat ihsan inidisebut muhsin. Dalam kehidupan sehari-hari ihsan tercermin dalam bentukakhlak yang mulia (al-akhlak al-karimah). Inilah yang menjadi misi utamadiutusnya Nabi saw. ke dunia, seperti yang ditegaskannya dalam sebuah hadisnya:Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak mulia.F. Hubungan antara Aqidah, Syariah, dan AkhlakAqidah, syariah, dan akhlak mempunyai hubungan yang sangat erat,bahkan merupakan satu kesatuan yang tidak dapt dipisah-pisahkan. Meskipundemikian, ketiganya dapat dibedakan satu sama lain. Aqidah sebagai konsep atausistem keyakinan yang bermuatan elemen-elemen dasar iman, menggambarkansumber dan hakikat keberadaan agama. Syariah sebagai konsep atau sistemhukum berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sedangkan akhlaksebagai sistem nilai etika menggambarkan arah dan tujuan yang hendak dicapaioleh agama. Oleh karena itu, ketiga kerangka dasar tersebut harus terintegrasidalam diri seorang Muslim. Integrasi ketiga komponen tersebut dalam ajaranIslam ibarat sebuah pohon, akarnya adalah aqidah, sementara batang, dahan, dandaunya adalah syariah, sedangkan buahnya adalah akhlak.82 Kerangka Dasar Ajaran IslamMuslim yang baik adalah orang yang memiliki aqidah yang lurus dan kuatyang mendorongnya untuk melaksanakan syariah yang hanya ditujukan kepadaAllah sehingga tergambar akhlak yang mulia dalam dirinya. Atas dasar hubunganini pula maka seorang yang melakukan suatu perbuatan baik, tetapi tidak dilandasioleh aqidah atau iman, maka ia termasuk ke dalam kategori kafir. Seorang yangmengaku beriman, tetapi tidak mau melaksanakan syariah, maka ia disebut orangfasik. Sedangkan orang yang mengaku beriman dan melaksanakan syariah tetapitidak dilandasi aqidah atau iman yang lurus disebut orang munafik.Demikianlah, ketiga konsep atau kerangka dasar Islam ini memilikihubungan yang begitu erat dan tidak dapat dipisahkan. Al-Quran selalumenyebutkan ketiganya dalam waktu yang bersamaan. Hal ini bisa dilihat dalamberbagai ayat, seperti surat al-Nur (24): 55: ( (: Artinya: Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antarakamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akanmenjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikanorang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagimereka agama yang telah diridoi-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akanmenukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi amansentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatuapa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu,maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. al-Nur [24]: 55).Dalam QS. al-Tin (95): 6 Allah Swt. berfirman:( (: Artinya: Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh;maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. (QS. al-Tin [95]: 6).Kerangka Dasar Ajaran Islam 83Dalam ayat yang lain Allah Swt. berfirman:( (: Artinya: Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dannasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supayamenetapi kesabaran. (QS. al-Ashr [103]: 3).Ketiga kerangka dasar ajaran Islam tersebut dalam al-Quran disebut iman danamal shalih. Iman menunjukkan konsep aqidah, sedangkan amal shalihmenunjukkan adanya konsep syariah dan akhlak.G. PenutupKerangka dasar ajaran Islam merupakan dasar-dasar pokok ajaran Islamyang membekali setiap orang untuk bisa mempelajari Islam yang lebih luas danmendalam. Memahami dan mengamalkan kerangka dasar ajaran Islam merupakankeniscayaan bagi setiap Muslim yang menginginkan untuk menjadi seorangMuslim yang kaffah. Tiga kerangka dasar Islam, yaitu aqidah, syariah, dan akhlak,tidak bisa dipisah-pisahkan. Karena itu, tidak dimungkinkan bagi seorang Muslimmemilih sebagiannya dan meninggalkan sebagiannya yang lain.Sebagai generasi muda Islam yang masih memiliki waktu yang panjang,hendaknya para mahasiswa Muslim menyadari hal tersebut, sehingga termotivasiuntuk mendalami ajaran Islam yang utuh dan bisa mengamalkan ajaran-ajaranIslam dengan baik dan benar. Dengan bekal ajaran Islam yang cukup, diharapkanaktivitas yang dilakukan, terutama aktivitas ibadah, menjadi berkualitas dan dapatdipertanggungjawabkannya di hadapan Allah Swt.Untuk menghasilkan akhlak atau karakter mulia yang merupakan citacitasetiap Muslim, juga salah satu tujuan pendidikan nasional Indonesia dalamkonsep Islam harus dimulai dari membangun fondasi yang kuat, yakni mendasaridengan akidah atau iman yang kokoh. Dengan iman yang kokoh pasti akantumbuh semangat yang tinggi untuk melaksanakan seluruh aturan Allah baik yang84 Kerangka Dasar Ajaran Islamada dalam al-Quran maupun Sunnah, baik yang terkait dengan ibadah maupunmuamalah, dengan baik dan penuh keikhlasan semata-mata karena Allah, tanpaada tendensi lainnya. Jika semua aturan Allah ditaati dan dilaksanakan pastilahakan terwujud akhlak atau karakter mulia pada diri seseorang. Karena itu,pemahaman yang benar akan konsep dasar Islam menjadi sangat penting untukmembangun komitmen moral untuk melaksanakan seluruh ajaran Islam.

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam

Istilahaddin al-Islam, tercantum dlm al-Quran S.al-Maaidah (5)ayat 3, mengatur hubungan manusia dengan Allah (Tuhan),yg.bersifatvertikal, hubungan manusia dengan manusia lain dalam masyarakat dan alam lingkungan hidupnya (bersifathorizontal). Ajaran Islam atau addin al-Islam bersumber dari wahyu(al-Quran) dan sunnah Rasul (al-Hadits), serta ar-rayu (akal pikiran) manusia melalui ijtihad.Dengan mengikuti sistematika Iman, Islam dan Ikhsan, kerangka dasar agama Islam (ajaran Islam) terdiri dari (1)akidah, (2)syariahdan(3) akhlak.

Makna atau pengertian Akidah adalah Iman, keyakinan yangmenjadipegangan hidup setiap pemeluk ajaran (agama) Islam,rukun iman, adalah asas seluruh ajaran Islam. Ilmu yang membahas mengenai akidah, yaitu: ilmu kalam, atau ilmu tauhid (membahas keesaan Allah), atau usuluddin, membahas dan memperjelas asas agama Islam.Menurut Ibnu Khaldun, ilmu kalam adalah ilmu yang membahas akidah untuk mempertahankan iman dengan mempergunakan akal pikiran. Aliranilmu kalam yang terpenting adalah Ahlus-sunnah wal jamaah atau Sunni, dan Syiah (dianut di Iran).

Syariahadalah norma ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan AllahSyariahadalah norma ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia lain dalam kehidupan sosial, hubungan manusia dengan benda dan alam lingkungan hidupnya. Yang berupa (a) kaidahibadah,mengatur cara dan upacara hubungan langsung manusia dengan Allah, (b) kaidahmuammalah, yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lain dan benda dalam masyarakat.

Kaidah ibadah sifatnya tertutup, berlaku asas bahwa, semua perbuatan ibadah dilarang dilakuka, kecuali kalau perbuatan itu telah ditetapkan oleh Allah, dicontohkan oleh Rasul-Nya. Dilapangan ibadah tidak ada pembaharuan (bidah).Kaidah muamalah (t) pokok-pokoknya saja yang ditentukan dlm al-Quran dan Sunnah Rasul (Nabi Muhammad). Perinciannya terbuka bagi akal manusia untk berijtihad.

Contoh, kaidah yang membolehkan seorang laki-laki beristri lebih dr.seorang, dlm. Q.S.an-Nisa (4)ayat 3 dihubungkan dgn. Ayat 129. Di Indon terlihat dlm Psl. 3 dan 4 UU no. 1 Thn. 1974 ttg. Perkawinan,menentukan syarat-syarat yangharus dipenuhi oleh seorang laki-laki kalau ia hendak beristri lebih dr.seorang.Kaidah asal bidang muamalah adalah kebolehan (jaizatauibahah).Dibidang muamalah dapat (boleh) dilakukan pembaharuan atau modernisasi, asal tidak bertentangan dgn. Ajaran Islam.

Akhlak berasal dari katakhulukberarti perangai, sikap, watak, budi pekerti.Akhlakdpt dibagi,akhlakterhadap Khalik (pencipta alam semesta),akhlakterhadap manusia,makhluk. Sumber akhlak Islamadalah al-Quran dan al-Hadits.Akhlakdapat dibagi dalam:1.akhlakterhadap Allah, pencipta, pemelihara dan penguasa alam semesta.Ilmu yang mempelajari, mendalami akhlakdisebut ilmutasawuf(sufisme, dlm bhsa Inggrismystic),2.akhlak terhadap sesama manusia misal menegakkan keadilan dan kebenaran bagi diri sendiri, bagi kepentingan masyrkat,3.akhlak terhadap selain manusia, yaitu lingkungan hidup.

Dari ketiga komponen agama Islam yang menjadi kerangka dasar ajaran (agama) Islam dikembangkan sistem filsafat Islam, sistem hukum Islam, sistem pendidikan Islam, sistem ekonomi Islam dst.

HUKUM ISLAM

Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dari dan menjadi bagian agama Islam (ad Din al Islam). Dlm konsep hkm Barat, hukum adalah peraturanyang sengaja dibuat oleh manusia untuk mengatur kepentinganmanusia dlm masyarkt.tertentu.Beberapa istilah yg.perlu dijelaskan(1)hukum, (2)hukmdanahkam, (3)syariahatausyariat, dan(4)fikihataufiqh.

Hukm dan Ahkam

Menurut konsepsi hukum Islam, yang dasar dan kerangka hukumnya ditetapkan oleh Allah, hukum(bahasa Arab:hukm,jamak:ahkam) itu tidak hanya mengatur hubungan manusia denganmanusia lain dan benda dalam masyarakat, tetapi juga hubunganhubungan manusia dengan Tuhan (Allah), hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan benda dalam masyarakat serta alam sekitar.Interaksi manusia dalam berbagai tata hubungan diatur oleh seperangkat ukuran tingkah laku yang disebuthukm, jamak:ahkam.Hukm adalah patokan, tolok ukur, ukuran atau kaidah mengenai perbuatan atau benda.

Dalam sistem hukum Islam ada lima (5) hukum atau kaidah yang digunakan sbg. Patokan mengukur perbuatan manusia baik di bidang ibadah maupun muamalahLima jenis kaidah tsb. Disebutal-ahkam al-khamsahatau penggolongan yang lima, yaitu: (1)jaizatau mubah atau ibahah, (2)sunnat, (3)makruh, (4) wajib,dan(5) haramPenggolongan hukum ini disebut juga hukumtaklifi, yi : norma atau kaidah hukum Islam yang mungkin mengandung kewenangan terbuka yaitu kebebasan memilih untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu perbuatan, disebutjaizataumubah. Hukum taklifi mengandung anjuran untuk dilakukan karena jelas manfaatnya (sunnat); mengandung kaidah yang seyogyanya tidak dilakukan karena jelas tidak berguna (makruh); mengandung perintah yang wajib dilakukan (fardhu atau wajib) ; mengandung larangan untuk dilakukan (haram)

Ilmuusul fikihyaitu pengetahuan yang membahas dasar-dasar pembentukan hukum fikih Islam.

Hukumwadhiyaitu hukum yang mengandungsebab, syaratdan halangan terjadinya hukum. Halangan ataumani

Syariat

Dilihat dari segi ilmu hukum, syariat merupakan norma hukum dasar yang ditetapkan Allah, yang wajib diikuti oleh orang Islam berdasarkan iman yang berkaitan dengan akhlak, baik dalam hubungannya dengan Allah maupun dengan sesama manusia dan benda dalam masyarakat. Norma hukum dasar ini dijelaskan lebih lanjut oleh Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya.

Fikih

Ilmufikihadalah ilmu yang bertugas (berusaha) memahami/ menentukan dan menguraikan norma-norma hukum dasar yang terdapat didalam Al-Quran dan ketentuan umum yang terdapat dalam Sunnah Nabi Muhammad yang direkam dalam kitab-kitab hadist, untuk diterapkan pada perbuatan manusia yang telah dewasa yang sehat akalnya (mukallaf), yang berkewajiban melaksanakan hukum Islam.Hasil pemahaman tentang hukum Islam disusun secara sistematis dalam kitab-kitabfikih.

Contoh :HukumfikihIslam karya H. Sulaiman Rasyid, Al Um artinya kitab induk karya Mohammad Idris as-Syafii, dialihbahasakan oleh Tengku Ismail Yakub.Dalam kepustakaan hukum Islam berbahasa Inggris syariat Islam disebutIslamic Law, sedangfikihIslam disebutIslamic Jurisprudence.Didalam bahasa Indonesia untuk syariat Islam sering digunakan kata-kata hukum syariat atau hukumsyara, untukfikihIslam digunakan istilah hukumfikih.Syariat adalah landasanfikih,fikihadalah pemahaman tentang syariat.Didalam Al-Quran Surah al-Jatsiah (45) ayat 18, surat at-Taubah (9) ayat 122 terdapat perkataansyariah dan fikih

Pada pokoknya perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut :1.Syariat terdapat dalam al-Quran dan Kitab-kitab Hadis. Sedangkan Fikih terdapat dalam kitab-kitab fikih.2.Syariat bersifat fundamental dan mempunyai ruang lingkup yang lebih luas. Fikih bersifat instrumental, ruang lingkupnya terbatas.3. Syariat adalah ketetapan Allah dan ketentuan rasul-Nya, karena itu berlaku abadi; fikih adalah karya manusia yang tidak berlaku abadi, dapat berubah dari masa ke masa.4. Syariat hanya satu, sedang fikih mungkin lebih dari satu.5. Syariat menunjukkan kesatuan dalam Islam, sedang fikih menunjukkan keragamannya.

Hukum fikih, sebagai hukum yang diterapkan pada kasus tertentu dalam keadaan konkrit, mungkin berubah dari masa ke masa dan mungkin pula berbeda dari satu tempat ke tempat lain. ini sesuai dengan ketentuan yang disebut juga dengan kaidah hukum fikih yang menyatakan bahwa perubahan tempat dan waktu menyebabkan perubahan hukum. Perubahan tempat dan waktu yang menyebabkan perubahan hukum itu, dalam sistem hukum Islam disebutillat(latar belakang yang menyebabkan ada atau tidak adanya hukum atas sesuatu hal). Kesimpulan bahwa hukum fikih itu cenderung relatif, tidak absolut seperti hukum syariat yang menjadi sumber hukum fikih itu sendiri. Sifatnyazanniyakni sementara belum dapat dibuktikan sebaliknya, ia cenderung dianggap benar. Sifat ini terdapat pada hasil karya manusia dalam bidang apapun juga.

Berlawanan dengan hukum fikih yang semuanya bersifatzanni(dugaan), hukum syariat ada yang bersifat pasti. Yang pasti, karena itu berlaku absolut, disebutqathi, seperti misalnya ayat-ayat al-Quran yang menentukan kewajiban shalat, zakat, puasa, haji dan ayat-ayat kewarisan. Juga sunnah Nabi yang mewajibkan manusia menuntut ilmu pengetahuan.

Contoh :Hukum syariat membolehkan perceraian, para ahli hukum (fikih) Islam tidak boleh menggariskan ketentuan hukum fikih yang melarang perceraian. Hukum syariat menentukan bahwa wanita dan pria sama-sama menjadi ahli waris dari almarhum orangtua dan keluarganya. Hukum fikih tidak boleh merumuskan ketentuan yang menyatakan bahwa wanita tidak berhak menjadi ahli waris.Hukum Islam, baik dalam pengertian syariat maupun dalam pengertian fikih, dapat dibagi dua :(1) bidangibadahdan(2) bidangmuamalah.

Tata cara berhubungan dengan Tuhan melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim dalam mendirikan (melakukan) salat, mengeluarkan zakat, berpuasa selama bulan Ramadhan dan menunaikan ibadah haji, termasuk dalam kategori ibadah. Mengenai (1)ibadahyakni cara dan tata cara manusia berhubungan langsung dengan Tuhan, tidak boleh ditambah-tambah atau dikurangi. Sifatnya tertutup, yakni semua perbuatan ibadah dilarang kecuali perbuatan yang dengan tegas di suruh.Mengenai (2)muamalahdalam pengertian yang luas, terbuka sifatnya untuk dikembangkan melaluiijtihadmanusia yang memenuhi syarat untuk melakukan usaha itu. Dalam soalmuamalahberlaku asas umum, semua perbuatan boleh dilakukan, kecuali ada larangan didalam al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad.Contoh, misalnya larangan membunuh, mencuri, merampok, berzina, menuduh orang lain melakukan perzinaan, meminum minuman yang memabukkan (mabuk), memakan riba.