Kerangka Acuan Kerja Cell Plan
-
Upload
fathurrahman-burhanuddin -
Category
Documents
-
view
103 -
download
6
description
Transcript of Kerangka Acuan Kerja Cell Plan
-
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEMERINTAH KABUPATEN BARITO KUALA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Jalan AES Nasution No. 92A Telp. (0511) 4799418 Marabahan
PEKERJAAN : PENYUSUNAN CELL PLAN PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MENARA TELEKOMUNIKASI
L O K A S I
:
KABUPATEN BARITO KUALA
TAHUN ANGGARAN : 2013
-
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN PERENCANAAN
PENYUSUNAN CELL PLAN PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
MENARA TELEKOMUNIKASI
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Industri telekomunikasi nasional telah mengalami perubahan yang sedemikian
pesat, sejak diberlakukannya UU No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi
sampai dengan UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah yang salah satu pasalnya tentang Retribusi Pengendalian Menara
Telekomunikasi.
Sedangkan di Kabupaten Barito Kuala, sejak disusunnya Rencana Induk
Pengembangan e-Gov di Kabupaten Barito Kuala pada tahun 2011, Pemerintah
Kabupaten Barito Kuala juga mulai menata, mengendalikan dan mengawasi
proses penyelenggaraan telekomunikasi di Wilayah Kabupaten Barito Kuala. Hal
tersebut dibuktikan dengan telah ditetapkannya Peraturan Bupati Barito Kuala
Nomor 33 Tahun 2012 tentang Penataan dan Pengendalian Menara
Telekomunikasi.
Selanjutnya melakukan Penyusunan Cell Plan Pengendalian dan Pengawasan
Menara Telekomunikasi sebagai pedoman dalam menata, mengendalikan dan
mengawasi perkembangan menara telekomunikasi di Kabupaten Barito Kuala, dan
kemudian baru menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala sebagai
dasar hukum untuk melakukan penarikan Retribusi Daerah.
Dokumen Cell Plan Pengendalian dan Pengawasan Menara Telekomunikasi ini
dibuat untuk memberikan gambaran dan arahan bagi pengelola sumber daya
Sistem Informasi (SI) dan Teknologi Informasi (TI) di pemerintahan dalam rangka
menata dan mengendalikan pertumbuhan menara telekomunikasi yang semakin
menjamur. Selain itu, untuk menunjang implementasi e-Government di Kabupaten
Barito Kuala.
-
Dengan adanya Cell Plan Pengendalian dan Pengawasan Menara
Telekomunikasi, maka Pemerintah Kabupaten Barito Kuala telah melaksanakan
fungsi regulator sebagai piata dan pengendalian tata ruang. Sebagai contoh,
setiap perpanjangan perijinan menara telekomunikasi dan/atau setiap
permohonan perijinan menara telekomunikasi baru perlu dicocokan apakah di alur
zona cell plan atau di dalam zona cell plan. Dengan demikian fungsi pelayanan
memberikan kepastian hukum dan keadilan dalam proses perijinan dan
pembangunan, sekaligus menghindari terciptanya Hutan Tower.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud kegiatan ini adalah menyusun perencanaan pembangunan menara
telekomunikasi di wilayah Kabupaten Barito Kuala.
Adapun tujuan dari penyusunan Cell Plan Pengendalian dan Pengawasan Menara
Telekomunikasi adalah sebagai berikut :
1. Membuat Cell Plan Menara Telekomunikasi Bersama.
2. Membuat pedoman penataan, pengendalian dan pengawasan menara
telekomunikasi.
3. Mengurangi dampak negatif pembangunan menara terhadap lingkungan
sekitar.
4. Melaksanakan identifikasi terhadap kondisi existing dari menara yang sudah
ada.
5. Mendapatkan zonasi lokasi optimal bagi pembangunan menara
telekomunikasi bersama dalam rangka mengakomodasi kebutuhan coverage
maupun capacity layanan seluler.
C. SASARAN
Sasaran dari penyusunan Cell Plan Pengendalian dan Pengawasan Menara
Telekomunikasi di Kabupaten Barito Kuala yaitu para Penyedia Menara
Telekomunikasi di Lingkup Kabupaten Barito Kuala.
-
D. LINGKUP DAN LOKASI PROYEK
1. Lingkup Proyek adalah Cell Plan Pengendalian dan Pengawasan Menara
Telekomunikasi.
2. Lingkup pekerjaan adalah (sesuai DPA Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Barito Kuala).
3. Perencanaan Penyusunan Cell Plan Pengendalian dan Pengawasan Menara
Telekomunikasi.
E. METODOLOGI
Berkaitan pengumpulan data dan fakta yang diperlukan, dapat digunakan
beberapa metode yaitu sebagai berikut :
1. Observasi / Penelitian Lapangan
Konsultan melakukan pengamatan langsung dilapangan dan menggali
seoptimal mungkin berbagai hal yang berkaitan dengan kebutuhan rencana
Pengendalian dan Pengawasan Menara Telekomunikasi di Kabupaten Barito
Kuala.
2. Penelitian Kepustakaan
Penyusunan Cell Plan Pengendalian dan Pengawasan Menara
Telekomunikasi dilakukan dengan mempelajari berbagai peraturan,
perundang-undangan, buku, dan berbagai literatur yang berkaitan dengan
Pengendalian dan Pengawasan Menara Telekomunikasi, sehingga dapat
ditemukan gambaran dan rencana tata ruang Pengendalian dan Pengawasan
Menara Telekomunikasi ke depan.
II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN BARITO KUALA
A. WILAYAH ADMINISTRASI
Kabupaten Barito Kuala merupakan bagian dari Propinsi Kalimantan Selatan
dengan ibukota Marabahan, berdiri pada tanggal 4 Januari 1960, dibentuk
dengan Undang Undang Nomor 27 Tahun 1959 tanggal 4 Juli 1959.
Pembagian wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Barito Kuala terdiri
dari 17 Kecamatan, 194 Desa dan 6 Kelurahan.
-
Luas wilayah Kabupaten Barito Kuala mencapai 2.966,96 Km2 (Sekitar 8,80%
dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Selatan), dengan posisi geografis
antara 2 derajat 29 50- 3 derajat 30 18 LS dan 114 derajat 20 50-114
derajat 50 10 BT.
Batas wilayah Kabupaten Barito Kuala meliputi Kabupaten Hulu Sungai Utara
disebelah Utara, Laut Jawa di sebelah Selatan, Propinsi Kalimantan Tengah
disebelah Barat, serta Kabupaten Tapin, Banjar dan Kota Banjarmasin
disebelah Timur.
B. KEADAAN PENDUDUK
Jumlah penduduk sampai dengan tahun 2011, berjumlah 278.878 jiwa,
dengan tingkat kepadatan 83 jiwa/Km2 dan laju pertumbuhan penduduk
sebesar 1,60% pertahun.
Penduduk Kabupaten Barito Kuala sebagian besar berasal dari Suku
Bakumpai, Banjar, Jawa, Bali, dan Sunda dengan mata pencaharian utama
adalah bertani.
C. KEADAAN FASILITAS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMASI
Pada awal tahun 2003 belum ada operator telpon seluler yang berminat
mendirikan BTS di Kabupaten Barito Kuala karena dianggap belum
menguntungkan. Namun dengan perjuangan dan lobby dengan berbagai
pihak dan penjelasan tentang peluang dan kebutuhan pembangunan daerah,
serta pentingnya sarana telekomunikasi tersebut bagi masyarakat Barito
Kuala, maka pada bulan Mei 2003 dibangun BTS Satelindo (Indosat).
Sampai dengan tahun 2012, Menara Telekomunikasi di Kabupaten Barito
Kuala berkembang dengan sangat pesat. Masyarakat Barito Kuala telah
memiliki banyak pilihan untuk berkomunikasi.
Seiring dengan kemajuan telekomunikasi dan informasi, beberapa fasilitas
informasi dan komunikasi terus ditingkatkan dalam rangka membangun tata
kepemerintahan yang berbasis elektronik (e-Gov), diantaranya pembangunan
ICT Jaringan Pendidikan Nasional, Aplikasi Tender Elektronik, Sistem
-
Informasi Kepegawaian (Simpeg), Sistem Informasi Keuangan Daerah
(Simda), dll.
Ketersediaan fasilitas informasi dan komunikasi tersebut ditujukan dalam
rangka pemanfaatan dan pengembangan potensi sumber daya alam daerah
termasuk juga pengembangan dunia usaha. Selain itu juga akan
mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan demi
mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Barito
Kuala.
D. KEADAAN SEKTOR PEREKONOMIAN
Selain sektor pertanian yang menjadi andalan Kabupaten Barito Kuala, yang
juga telah berkembang dari sektor perkebunan adalah kelapa sawit, yang
terdapat di beberapa lokasi.
Kabupaten Barito Kuala juga merupakan daerah lalu lintas kapal batu bara
yang berasal dari Kalimantan Tengah, sehingga sebagai alat berkomunikasi
antar pengguna diperlukan dukungan jaringan telekomunikasi yang baik dan
handal.
Dengan adanya Cell Plan Pengendalian dan Pengawasan Menara
Telekomunikasi di Kabupaten Barito Kuala, tentunya diharapkan ada
kontribusi dari penyedia menara telekomunikasi atau penyedia jasa
penyelenggaraan telekomunikasi untuk Kabupaten Barito Kuala, yang
berpengaruh terhadap meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kabupaten Barito Kuala.
III. TINJAUAN UMUM
A. URAIAN KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN
Lingkup Pekerjaan kajian Penyusunan Cell Plan Pengendalian dan
Pengawasan Menara Telekomunikasi untuk Kabupaten Barito Kuala
mencakup antara lain kegiatan kegiatan :
-
1. Melakukan Sosialisasi Rencana Kegiatan
2. Pembentukan Tim Perencanaaan.
Dalam pembentukan tim perencanaan, Konsultan dibantu dan difasilitasi
oleh pengguna untuk menentukan tim perencanaan. Personil yang akan
bekerja dalam tim tersebut harus mempunyai pemahaman dan
kemampuan dalam mengaplikasikan tujuan serta dapat memberi arahan
untuk peningkatan pengendalian dan pengawasan menara
telekomunikasi di Kabupaten Barito Kuala. Tim yang akan dibentuk
berbentuk Ad Hoc.
3. Analisis Kondisi Saat ini (existing)
Untuk bisa melakukan perencanaan dengan lebih tepat sasaran,
tentunya perlu dilihat kondisi dan jumlah menara telekomunikasi di
Kabupaten Barito Kuala saat ini, hal ini dilakukan dengan melakukan
survey menara telekomunikasi ke semua kecamatan di Kabupaten Barito
Kuala untuk melakukan kegiatan yang mencakup aktifitas aktifitas
sebagai berikut :
(a) Survey, melakukan pengumpulan data tentang :
- Kondisi Menara Telekomunikasi eksisting.
- Jumlah Menara Telekomunikasi.
- Operator operator yang menggunakan.
- Kondisi geografis wilayah secara umum.
- Tinjauan terhadap bisnis telekomunikasi secara umum.
- Tinjauan terhadap tata ruang kabupaten.
- Perencanaan penempatan zonasi menara telekomunikasi
bersama.
- Dampak lingkungan terhadap masyarakat sekitar.
(b) Identifikasi kondisi dan kelayakan infrastruktur menara
telekomunikasi dan perangkat yang telah tersedia di masing -
masing lokasi.
-
(c) Analisis harga (cost estimate) infrastruktur menara telekomunikasi
di masing masing lokasi.
(d) Penyusunan laporan kondisi menara telekomunikasi di Kabupaten
Barito Kuala.
(e) Pembuatan peta dan gambar rencana tata ruang menara
telekomunikasi.
(f) Pembahasan laporan.
(g) Pembuatan laporan hasil survei menara telekomunikasi.
(h) Pembahasan laporan dengan tim perencanaan (Validasi data)
(i) Rapat pembahasan 1 hari tentang validasi data-data hasil survey
konsultan.
(j) Penyusunan beberapa alternatif pelaksanaan pengendalian dan
pengawasan menara telekomunikasi di Kabupaten Barito Kuala
antara lain :
- Sumber Daya Manusia (SDM)
- Anggaran Daerah
- IT yang dikuasai/ diterapkan
- Penentuan Zonasi / Coverage Area
- Strategi implementasi pengendalian dan pengawasan menara
telekomunikasi.
- Dll
4. Identifikasi Kebutuhan Tata Ruang Pengendalian Dan Pengawasan
Menara Telekomunikasi
Kebutuhan Tata Ruang Pengendalian Dan Pengawasan Menara
Telekomunikasi harus merupakan penjabaran dan tupoksi Bidang
Komunikasi dan Informatika. Agar kebutuhan yang dihasilkan lebih
bersifat holistik, maka perlu diidentifikasi keterkaitan kebutuhan informasi
antara pengguna jasa dengan penyedia jasa. Informasi yang bersifat
cross-functional idealnya diletakkan path satu wadah yang sama dan
-
biasanya sumber daya teknologi informasi yang digunakan bisa
digunakan bersama. Jika ini dilakukan, diharapkan tidak akan terjadi
Hutan Tower yang hanya memberikan solusi global di lingkungan
organisasi secara keseluruhan.
5. Strategi Implementasi
Sesuai dengan hasil identifikasi kebutuhan yang dilakukan pada tahap
sebelumnya dan dituangkan dalam bentuk daftar kebutuhan rencana tata
ruang pengendalian dan pengawasan menara telekomunikasi, maka
tahap selanjutnya adalah menyusun prioritas implementasi dengan
mempertimbangkan prioritas kebutuhan, biaya, waktu, dan sumber daya
manusia yang tersedia.
6. Rekomendasi
Merupakan usulan atas langkah-langkah yang harus segera dilakukan
pemerintah daerah dalam pelaksanaan pengendalian dan pengawasan
menara telekomunikasi di Kabupaten Barito Kuala, dilihat dalam berbagai
aspek seperti bidang kebijakan, organisasi, dan sumber daya manusia.
7. Presentasi Antara Penyusunan Cell Plan Pengendalian dan Pengawasan
Menara Telekomunikasi, dan penyampaian Draft Rancangan Peraturan
Daerah Kabupaten Barito Kuala tentang Pengendalian dan Pengawasan
Menara Telekomunikasi di Kabupaten Barito Kuala .
8. Presentasi Akhir Penyusunan Cell Plan Pengendalian Dan Pengawasan
Menara Telekomunikasi, sekaligus Sosialisasi Cell Plan Pengendalian
Dan Pengawasan Menara Telekomunikasi dengan penyedia menara
telekomunikasi, dan vendor / penyedia jasa telekomunikasi.
9. Mempersiapkan dan menggandakan dokumen perencanaan Cell Plan
Pengendalian Dan Pengawasan Menara Telekomunikasi di Kabupaten
Barito Kuala sampai disetujui dan ditetapkan sebagai pedoman teknis
yang berlaku oleh Pemerintah Kabupaten Barito Kuala.
-
IV. RENCANA KERJA DAN TENAGA AHLI
A. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan penyusunan Cell Plan Pengendalian dan Pengawasan
Menara Telekomunikasi selama 60 (Enam Puluh) hari kalender, terhitung
sejak ditetapkannya pemenang tender jasa konsultan Penyusunan Cell Plan
Pengendalian dan Pengawasan Menara Telekomunikasi.
B. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencanaan berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat
perjanjian, yang minimal meliputi :
1. Buku harian, yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang
penting dari Pejabat Pembuat Komitmen, dan Konsultan Perencanaan.
2. Laporan akhir perencanaan, berupa :
Dokumen Perencanaan dan CD Penyusunan Cell Plan Pengendalian
Dan Pengawasan Menara Telekomunikasi dibuat lengkap sesuai dengan
cakupan kegiatan Pengendalian dan Pengawasan Menara
Telekomunikasi, sebanyak masing masing 5 buah.
3. Album gambar dan peta pendukung, sebanyak 5 buah.
4. Draft Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala tentang
Pengendalian dan Pengawasan Menara Telekomunikasi di Kabupaten
Barito Kuala.
C. TENAGA AHLI
Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan perencanaan harus menyediakan
tenaga ahli yang memenuhi kebutuhan proyek perencanaan, baik ditinjau dari
lingkup (besar) proyek maupun tingkat kekompakan pekerjaan.
Tenaga tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan ini
minimal terdiri dari : (kualifikasi masing-masing tenaga ahli disesuaikan
berdasarkan kebutuhan / kompleksitas proyek).
-
Posisi Kualifikasi Jumlah (Org)
Tenaga Ahli
- Team Leader
- Ahli Telekomunikasi
- Ahli GIS
- Ahli Hukum
4 tahun
3 tahun
3 tahun
3 tahun
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
Tenaga Pendukung
- Surveyor
- Administrasi
- Drafter
2 tahun
2 tahun
2 tahun
3 orang
1 orang
1 orang
V. KEWAJIBAN KONSULTAN
A. Konsultan Perencanaan bertanggung jawab secara professional atas jasa
perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode etik profesi yang
berlaku.
B. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut :
1. Kesesuaian pelaksanaan perencanaan dengan dokumen pelelangan /
pelaksanaan yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan
pedoman teknis yang berlaku.
2. Kinerja konsultan telah memenuhi standar hasil kerja perencanaan yang
berlaku.
3. Mempersiapkan dokumen perencanaan Cell Plan Pengendalian Dan
Pengawasan Menara Telekomunikasi di Kabupaten Barito Kuala sampai
disetujui dan ditetapkan sebagai pedoman teknis yang berlaku oleh
Pemerintah Kabupaten Barito Kuala.
4. Menyusun Draft Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala
tentang Pengendalian dan Pengawasan Menara Telekomunikasi di
Kabupaten Barito Kuala.
5. Pendampingan terhadap implementasi perencanaan selama 1 (satu)
tahun kedepan didalam pelaksanaan.
6. Jika keterlibatan konsultan masih diperlukan pada tahun tahun
berikutnya, maka konsultan dapat dimintakan kesediaannya untuk terlibat
dalam implementasi perencanaan.
C. Penganggung jawab profesional perencanaan adalah tidak hanya konsultan
sebagai suatu perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional
perencanaan yang terlibat.
-
VI. PENUTUP
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa
semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya konsultan agar segera
menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pejabat Pembuat Komitmen.
Dibuat di : Marabahan
Tanggal : Pebruari 2013
Disetujui Oleh
Pengguna anggaran
NIP.
Dibuat Oleh
Ketua Panitia
..
NIP. ..