55 CELL PLAN

download 55 CELL PLAN

of 16

Transcript of 55 CELL PLAN

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGOROSalinanPERATURAN BUPATI BOJONEGORO NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOJONEGORO, Menimbang : a. bahwa menara Telekomunikasi merupakan salah satu infrastruktur dalam penyelenggaraan telekomunikasi yang vital dan memerlukan ketersediaan lahan, bangunan dan ruang udara, agar bisa tertata dengan baik dan tidak menimbulkan gangguang bagi lingkungan sekitarnya; b. bahwa dalam rangka efektivitas dan efisiensi penggunaan menara Telekomunikasi harus memperhatikan faktor keamanan lingkungan, kesehatan masyarakat dan estetika lingkungan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan b perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pembangunan dan Penataan Menara Telekomunikasi Bersama; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten/Kota Di Lingkungan Provinsi Jawa Timur (Diundangkan pada tanggal 8 Agustus 1950) ; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3817); 3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833); 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3881); 5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247); 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

- 2

-

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 11. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 12. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 13. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembagan Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3981); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standarisasi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 199, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4020); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 9, Tambahan Lembara Negara Republik Indonesia Nomor 4075); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4146); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4532);

- 3

-

20. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593) ; 21. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Nomor 82 Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737). 22. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4838); 23. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 20 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 30/PER/M.KOMINFO/09/2008; 24. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung ; 25. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 02/PER/M.KOMINFO/3/2008 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi; 26. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 23/PER/M.Kominfo/04/09 tentang Pedoman Pelaksanaan Urusan Pemerintah Sub Bidang Pos dan Telekomunikasi; 27. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Komunikasi Dan Informatika Dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor: 18 TAHUN 2009, Nomor: 07/PRT/M/2009, Nomor : 19/PER/M.KOMINFO/03/2009, Nomor : 3/P/2009 tentang Pedoman Pembangunan Dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi ; 28. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2000 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bojonegoro (Lembaran Daerah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2001 Nomor 3) ; 29. Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 8 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bojonegoro (Lembaran Daerah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2008 Nomor 8);

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBANGUNAN PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bojonegoro. 2. Bupati adalah Bupati Kabupaten Bojonegoro. 3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. 4. RTRW adalah RTRW Kabupaten Bojonegoro. DAN

- 4

-

5. Instansi terkait adalah instansi yang diberikan kewenangan untuk melakukan fungsi pengendalian menara telekomunikasi selular di Kabupaten Bojonegoro. (Bappeda atau/Badan Perijinan/atau Dinas perhubungan/atau Dinas Komunikasi dan Informasi) 6. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman dan/atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya. 7. Penyelenggaraan Telekomunikasi adalah kegiatan penyediaan dan pelayanan telekomunikasi sehingga memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi. 8. Menara telekomunikasi, yang selanjutnya disebut menara, adalah bangunanbangunan untuk kepentingan umum yang didirikan di atas tanah, atau bangunan yang merupakan satu kesatuan konstruksi dengan bangunan gedung yang dipergunakan untuk kepentingan umum yang struktur fisiknya dapat berupa rangka baja yang diikat oleh berbagai simpul atau berupa bentuk tunggal tanpa simpul, dimana fungsi, desain dan konstruksinya disesuaikan sebagai sarana penunjang menempatkan perangkat telekomunikasi. 9. Menara Bersama eksisting adalah menara yang ditempatkan diatas tanah yang secara bersama-sama digunakan oleh minimal 2 (dua) penyelenggara telekomunikasi. 10. Menara Bersama baru adalah menara yang ditetapkan di atas tanah yang secara bersama sama digunakan oleh minimal 3 (tiga) penyelenggara telekomunikasi. 11. Menara Kamuflase adalah bangunan menara untuk Telekomunikasi yang dibangun dengan bentuk yang menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya dan tidak menampakkan sebagai bangunan konvensional menara yang terbentuk dari simpul baja. 12. Penyelenggara Telekomunikasi (Telco Operator) adalah perseorangan, koperasi, badan usaha milik daerah, badan usaha milik negara, badan usaha swasta, instansi pemerintah dan instansi pertahanan keamanan negara. 13. Penyedia Menara adalah perseorangan, koperasi, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Swasta yang memiliki dan mengelola menara telekomunikasi untuk digunakan bersama oleh penyelenggara telekomunikasi. 14. Pengelola Menara adalah badan usaha yang mengelola dan/atau mengoperasikan Menara yang dimiliki oleh pihak lain. 15. Gambar Teknis adalah gambar konstruksi dari bangunan menara telekomunikasi meliputi pekerjaan pondasi sampai pekerjaan konstruksi bagian atas dalam bentuk gambar arsitektural dan gambar sipil/struktur konstruksi yang dapat menggambarkan teknis konstruksi maupun estetika arsitekturalnya secara jelas dan tepat. 16. Cell planing adalah proses perencanaan dan pembuatan zona-zona area untuk penempatan menara-menara telekomunikasi selular dengan mengggunakan standar teknik perencanaan jaringan selular yang memperhitungkan pemenuhan kebutuhan coverage area layanan dan kapasitas trafik layanan selular. 17. Cell planning secara utuh adalah cell plan yang dibuat dengan mengharmonisasikan kepentingan teknis selular dan keindahan lingkungan dan menyesuaikan dengan aturan yang berlaku di pemerintah daerah terkait dengan RUTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah) dan akan menjadi bagian dari Rencana Detail di Kabupaten Bojonegoro. 18. Zona cell plan eksisting adalah zona area dalam radius empat ratus meter (400 meter) dari titik pusat area cell plan yang berisikan menara-menera eksisting per posisi selama kegiatan penyusunan cell plan hingga bulan Desember 2009. Apabila dalam zona dimaksud tidak dimungkinkan secara teknis maka ada toleransi tertentu pada saat perencanaan pembangunan. 19. Zona cell plan baru adalah zona area dalam radius empat ratus meter (400 meter) dari titik pusat area cell plan yang terdiri atas zona-zona area yang berisikan menara eksisting yang akan menjadi bagian dari menara bersama dan zona-zona baru untuk mengakomodasi kebutuhan pembangunan menara-menara baru. Apabila dalam zona dimaksud tidak dimungkinkan secara teknis maka ada toleransi tertentu pada saat perencanaan pembangunan.

- 5

-

20. Menara eksisting adalah menara telekomunikasi yang telah berdiri dan beroperasi di Kabupaten Bojonegoro hingga periode penyusunan cell plan yaitu bulan Desember 2010. 21. Radius zona adalah besaran jarak yang bergantung kepada kondisi geografis dan kepadatan telekomunikasi di sebuah Kabupaten 22. Titik Cell Plan adalah titik pusat jari-jari lingkaran yang diidentifikasi dengan koordinat geografis (longitude, lattitude) yang membentuk zona pola persebaran Menara Bersama dalam sebuah radius yang ditentukan di dalam peraturan ini. 23. Aset Daerah adalah semua kekayaan yang berwujud, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak dan baik yang dimiliki maupun yang dikuasai oleh Pemerintah yang dapat dimanfaatkan untuk membangun menara telekomunikasi. 24. Izin Mendirikan Bangunan Menara yang selanjutnya disebut IMB Menara adalah ijin untuk membangun menara yang besarannya ditentukan oleh Peraturan Daerah dengan memperhitungan variabel fungsi luas area, ketinggian menara dan beban menara. 25. Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya disebut IMB adalah izin yang diberikan kepada seseorang atau badan usaha yang akan melakukan kegiatan mendirikan Bangunan. 26. Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi tidak sebagai tempat manusia melakukan kegiatan. 27. Base Transceiver Station yang selanjutnya disebut BTS adalah perangkat radio selular (berikut antenna-nya) yang berfungsi untuk menghubungkan antara handphone dengan perangkat selular. BTS memiliki kapasitas penanganan percakapan dan volume data (traffic handling capacity). Sebuah BTS dan beberapa BTS dapat ditempatkan dalam sebuah menara telekomunikasi. 28. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) adalah kawasan dengan ketinggian menara yang diatur sesuai dengan ketentuan KKOP. 29. BTS Mobile adalah sistem BTS yang bersifat bergerak dibangun secara temporer pada lokasi tertentu dan dioperasionalkan dalam jangka waktu yang tertentu dan digunakan oleh Telco Operator sebagai solusi sementara untuk penyediaan coverage selular baru atau menghandling kapasitas trafik selular. 30. Jaringan utama adalah bagian dari jaringan infrastruktur telekomunikasi yang menghubungkan berbagai elemen jarifngan telekomunikasi yang dapat berfungsi sebagai central trunk, Mobile Switching center (MSC), Base Station Controller (BSC)/ Radio Network Controller (RNC), dan jaringan transmisi utama (backbone transmission).

BAB II TUJUAN DAN RUANG LINGKUP Pasal 2 Tujuan dari pembuatan cell plan adalah a. Mewujudkan menara yang menjamin keandalaan bangunan menara sesuai dengan asas keselamatan, keamanan, kesehatan, keindahan, dan keserasian dengan lingkungan ; b. Mewujudkan menara yang fungsional serta memenuhi kejelasan informasi dan identitas ; dan c. Mewujudkan menara telekomunikasi selular yang menjadi dasar pembangunan menara bersama dengan mengacu pada RTRW dan RDTRK.

- 6

-

Pasal 3 Ruang lingkup cell plan terdiri atas : a. Pembangunan menara baru ; b. Penempatan lokasi menara bersama ; c. Rekomendasi cell plan ; d. Persyratan teknis pembangunan menara ; e. Perijinan pembangunan menara ; f. Penggunaan menara ; g. Pengawasan dan pengendalian. BAB III PEMBANGUNAN MENARA BARU Pasal 4 Pembangunan menara baru sebagaimana dimaksud pasal 3 huruf a mewajibkan persyaratan, meliputi : a. Ketersediaan lahan sesuai dengan kebutuhan teknis pembangunan menara; b. Ketinggian menara disesuaikan dengan kebutuhan teknis yang diatur sesuai dengan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) ; dan c. Struktur menara harus mampu menampung paling sedikit 3 (tiga) Penyelenggara Telekomunikasi dengan memperhatikan daya dukung menara bersama. Pasal 5 (1) Penyedia Menara wajib mengasuransikan menaranya dan menjamin seluruh resiko/kerugian yang ditimbulkan akibat dari adanya bangunan menara sejak awal pembangunan menara hingga beroperasi-nya menara tersebut. (2) Penyedia Menara harus menyelesaikan pelaksanaan pembangunan menara yang dimohon secara keseluruhan dalam waktu 1(satu) bulan sejak IMB diberikan. Pasal 6 Penyedia menara yang membangun Menara Bersama dapat memanfaatkan barang atau aset daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 7 Pembangunan menara baru hanya diperbolehkan pada : a. Zona cell plan menara baru; dan/atau b. Zona cell plan menara eksisting ketika tower-tower eksisting sudah dipergunakan secara bersama-sama oleh minimal 3 (tiga) penyelenggara telekomunikasi; dan/atau c. Zona cell plan menara eksisting ketika tower-tower eksisting tidak bisa memenuhi kebutuhan teknis berupa kecukupan ketinggian dari menara baru yang hendak dibangun. BAB IV PENEMPATAN LOKASI MENARA BERSAMA Pasal 8 (1) Penempatan lokasi menara sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf b mengacu pada zona cell plan.

- 7

-

(2) Penempatan lokasi menara bersama tersebar di seluruh wilayah Kabupaten dengan mempertimbangkan ; a. Potensi ketersediaan lahan ; b. Perkembangan teknologi ; c. Permintaan jasa telekomunikasi baru ; d. Kepadatan pemakaian jasa telekomunikasi ; e. Kaidah penataan ruang ; f. Tata bangunan ; g. Estetika h. Keamanan lingkungan ; dan i. Kebutuhan luasan area menara. (3) Pembangunan Menara Bersama pada zona menara baru harus memiliki ketinggian yang cukup dan kekuatan konstruksi menara yang mampu menampung 3 (tiga) penyelenggara telekomunikasi, dan pembangunan menara berikutnya memperhatikan tingkat penggunaan menara eksisting. (4) Cell planning sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tertuang dalam Lampiran I, II dan III serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 9 (1) Setiap pemasangan BTS mobile oleh Penyedia Menara wajib melaporkan kepada instansi terkait, tentang lokasi koordinat dengan memperhatikan aspek lingkungannya dalam radius tinggi menara dari BTS mobile dan jangka waktu operasional dari BTS mobile. (2) Jangka waktu operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah maksimal 6 (enam) bulan. BAB V REKOMENDASI CELL PLAN Pasal 10 (1) Rekomendasi cell plan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf c, dikeluarkan dengan mengacu pada zona cell plan dan kajian teknis menara bersama. (2) Untuk Pembangunan menara wajib terlebih dahulu memiliki rekomendasi cell plan dari Bappeda sebagai persyaratan untuk mengurus ijin - ijin lainnya dari Pemerintah Daerah. (3) Syarat administrasi permohonan Rekomendasi adalah : a. Permohonan tertulis yang ditujukan kepada Instansi terkait ; b. Koordinat rencana pembangunan ; c. Rencana Ketinggian menara ; d. Rencana bentuk menara; dan e. Dokumen analisa kekuatan konstruksi menara.

BAB VI PERSYARATAN TEKNIS PEMBANGUNAN MENARA Pasal 11 Persyaratan teknis pembangunan menara sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf d, meliputi : a. Dokumen analisa kekuatan konstruksi menara sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) ; b. Memenuhi keamanan, meliputi : 1. Pagar,

- 8

-

2. Grounding kabel ; 3. Penangkal petir ; 4. Lampu halangan penerbangan ; 5. Penjaga menara, c. memiliki kecukupan luasan, ketinggian, dan kekuatan konstruksi menara bersama dengan memperhatikan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VII PERIJINAN PEMBANGUNAN MENARA Pasal 12 Perijinan pembangunan menara sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf e, meliputi: a. setiap pembangunan menara wajib melengkapi dengan dokumen ijin. b. Persyaratan dan prosedur dalam memperoleh ijin gangguan (HO) dan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) mengacu pada ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB VIII PENGGUNAAN MENARA Pasal 13 Penggunaan menara sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf f, meliputi : a. Penyedia Menara dan atau Pengelola Menara diwajibkan untuk : 1. memperhatikan ketentuan hukum tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat ; 2. menginformasikan ketersediaan kapasitas menaranya kepada calon pengguna menara secara transparan ; 3. menggunakan sistem antrian dengan mendahulukan calon pengguna menara yang lebih dahulu menyampaikan permintaan penggunaan menara dengan tetap memperhatikan kelayakan dan kemampuan secara teknis ; 4. melaporkan penggunaan menaranya termasuk pembangunan jaringan utama dan struktur jaringan utama eksisting yang dimiliki, setiap 12 (dua belas) bulan sekali kepada instansi terkait. b. Setiap menara wajib dilengkapi dengan identitas atas kepemilikan dan penggunaan menara yang meliputi : 1. Pemilik Menara ; 2. Penyedia Jasa Konstruksi ; 3. Tahun Pembuatan Menara ; 4. Beban Maksimum Menara ; 5. Alamat Menara ; 6. Koordinat Geografis ; 7. Nomor dan Tanggal IMB ; 8. Nomor dan Tanggal HO ; 9. Tinggi Menara ; 10. Luas Area Site ; 11. Daya Listrik terpasang ; dan 12. Data BTS/Telco Operator yang terpasang di menara. c. Pemilik menara wajib menyediakan dan atau mengalokasikan ketersediaan kapasitas menaranya untuk dapat dimanfaatkan Pemerintah Daerah dalam kegiatan pemerintahan.

- 9

-

BAB IX PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pasal 14 (1) Pengawasan menara sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf g, dilakukan : a. Oleh Tim yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. b. Minimal 2 (dua) kali dalam setahun berdasarkan laporan yang disampaikan oleh pemilik menara sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 huruf d. (2) Hasil dari pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan Menara Telekomunikasi Bersama dilaporkan kepada Bupati, untuk dijadikan pertimbangan dalam menentukan kebijakan selanjutnya. Pasal 15 Pengendalian menara sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf g, khususnya pada zona cell plan yang berada di dalam kota kabupaten, daerah wisata dan daerah cagar budaya, dilakukan melalui pembangunan menara dalam bentuk yang tersamar (kamuflase). BAB X KERJASAMA Pasal 16 (1) Sebelum proses perijinan dilaksanakan penyedia menara wajib wajib melakukan perjanjian kerjasama dengan Pemerintah Daerah tentang Pembangunan Menara Telekomunikasi di Kabupaten Bojonegoro. (2) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya mengatur tentang : a. Hak dan kewajipan para pihak ; b. Jangka waktu operasional menara ; c. Komitmen penyedia menara kepada Pemerintah dan/atau Masyarakat ; d. Pembongkaran Menara.

BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 17 (1) Setiap menara yang telah beroperasi wajib digunakan untuk menara bersama sesuai dengan peraturan yang berlaku. (2) Menara Telekomunikasi yang telah berdiri sebelum peraturan ini ditetapkan namun belum memiliki IMB wajib menyelesaikan perijinan IMB paling lama 1 (satu) bulan sejak peraturan ini berlaku. (3) Penyedia Menara yang telah memiliki IMB Menara namun belum membangun menaranya sebelum peraturan ini ditetapkan, harus menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan ini.

- 10

-

Pasal 18 Ketentuan cell plan ini dikecualikan pada pembangunan menara telekomunikasi yang memerlukan kriteria khusus, meliputi : a. Keperluan meteorologi dan geofisika ; b. Televisi ; c. Siaran radio ; d. Navigasi penerbangan ; e. SAR, ORARI dan RAPI ; f. Penyelenggara telekomunikasi khusus instansi pemerintah; dan g. Keperluan transmisi jaringan telekomunikasi utama (backbone). Pasal 19 (1) Jangka waktu cell plan menara bersama Kabupaten Bojonegoro adalah 20 (dua puluh) tahun dan dapat ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun. (2) Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala besar dan/atau perubahan batas teritorial wilayah yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan, cell plan menara bersama kabupaten bojonegoro dapat ditinjau kembali lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun. (3) Peninjauan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) juga dilakukan apabila terjadi perubahan kebijakan nasional, regional, daerah yang bersifat strategis yang dapat mempengaruhi pemanfaatan ruang Kabupaten dan/atau dinamika internal wilayah.

BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bojonegoro. Ditetapkan di Bojonegoro pada tanggal 22 Desember 2010 BUPATI BOJONEGORO, ttd H. S U Y O T ODiundangkan di Bojonegoro pada tanggal 22 Desember 2010 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO ttd. Drs. SOEHADI MOELJONO,MM Pembina Utama Muda NIP. 19600131 198603 1 008 BERITA DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2010 NOMOR 55. Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO

Drs. SOEHADI MOELJONO,MM Pembina Utama Muda NIP. 19600131 198603 1 008

LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI BOJONEGORO NOMOR : 55 TAHUN 2010 TANGGAL : 22 DESEMBER 2010 GAMBAR PETA 189 (SERATUS DELAPAN PULUH SEMBILAN) ZONA LOKASI MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA DI KABUPATEN BOJONEGORO

BUPATI BOJONEGORO, ttd H. S U Y O T O

LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI BOJONEGORO NOMOR : 55 TAHUN 2010 TANGGAL : 22 DESEMBER 2010 Cell Plan Kabupaten Bojonegoro yang Berisikan Menara-Menara Eksisting Dengan Radius Zona adalah : 400 meter dari titik pusat koordinat di bawah ini No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 Site_Id longitude Lattitude Status 2 3 4 5 mp_bjg_1 112.141 -7.12603 exist mp_bjg_2 112.124 -7.13 exist mp_bjg_3 111.501 -7.3578 exist mp_bjg_4 112.102 -7.12229 exist mp_bjg_5 112.102 -7.17206 exist mp_bjg_6 111.523 -7.2967 exist mp_bjg_7 112.096 -7.13442 exist mp_bjg_8 112.093 -7.22312 exist mp_bjg_9 111.526 -7.2664 exist mp_bjg_10 112.082 -7.13819 exist mp_bjg_11 112.065 -7.11505 exist mp_bjg_12 111.528 -7.28206 exist mp_bjg_13 112.062 -7.15271 exist mp_bjg_14 112.046 -7.30176 exist mp_bjg_15 111.531 -7.25246 exist mp_bjg_16 112.044 -7.21504 exist mp_bjg_17 112.043 -7.23242 exist mp_bjg_18 111.562 -7.22459 exist mp_bjg_19 112.039 -7.16405 exist mp_bjg_20 112.025 -7.17216 exist mp_bjg_21 111.572 -7.21373 exist mp_bjg_22 112.018 -7.10637 exist mp_bjg_23 111.998 -7.17757 exist mp_bjg_24 111.596 -7.19123 exist mp_bjg_25 111.971 -7.30458 exist mp_bjg_26 111.97 -7.1908 exist mp_bjg_27 111.598 -7.26857 exist mp_bjg_28 111.96 -7.19414 exist mp_bjg_29 111.957 -7.24297 exist mp_bjg_30 111.618 -7.02208 exist mp_bjg_31 111.953 -7.30141 exist mp_bjg_32 111.953 -7.27995 exist mp_bjg_33 111.618 -7.15728 exist mp_bjg_34 111.949 -7.19383 exist mp_bjg_35 111.939 -7.20131 exist mp_bjg_36 111.623 -7.1112 exist mp_bjg_37 111.934 -7.16757 exist mp_bjg_38 111.928 -7.19555 exist mp_bjg_39 111.624 -7.14353 exist mp_bjg_40 111.927 -7.15485 exist mp_bjg_41 111.925 -7.25833 exist mp_bjg_42 111.634 -7.13373 exist mp_bjg_43 111.92 -7.13747 exist mp_bjg_44 111.912 -7.3349 exist Kecamatan 6 BAURENO BAURENO MARGOMULYO BAURENO KEPOH BARU NGRAHO BAURENO KEPOH BARU NGRAHO BAURENO BAURENO NGRAHO BAURENO KEDUNGADEM NGRAHO SUMBEREJO SUMBEREJO NGRAHO KANOR SUMBEREJO NGRAHO KANOR SUMBEREJO PADANGAN SUGIHWARAS BALEN TAMBAKREJO BALEN BALEN KEDEWAN SUGIHWARAS SUGIHWARAS PADANGAN BALEN KAPAS KASIMAN BOJONEGORO KAPAS PADANGAN BOJONEGORO SUKOSEWU KASIMAN BOJONEGORO TEMAYANG Sitein_Exist_Area Jumlah 7 8 telkomsel ,indosat 2 primasel,hcpt 2 Smart,skp,tsel 3 xl,tsel 2 telkomsel 1 telkomsel 1 indosat 1 tsel,isat 2 telkom 1 smart 1 indosat 1 smart 1 telkomsel 1 indosat,tsel,xl 3 isat,tsel,xl 3 xl 1 telkomsel 1 smart 1 xl,smart,isat 3 tsel,esia,hcpt 3 tsel,isat 2 isat,tsel 2 skp,isat,tsel,flexi 4 xl 1 hcpt 1 indosat 1 flexi,tsel,isat 3 hcpt,xl 2 tsel,isat 2 xl 1 isat,tsel,xl 3 hcpt 1 hcpt,sti,tsel,isat 4 telkomsel 1 indosat 1 xl 1 telkomsel 1 hcpt,smart,xl 3 telkom 1 xl 1 isat,flexi,tsel,xl 4 telkomsel 1 indosat 1 isat,tsel,xl 3

- 2

-

1 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78

2 mp_bjg_45 mp_bjg_46 mp_bjg_47 mp_bjg_48 mp_bjg_49 mp_bjg_50 mp_bjg_51 mp_bjg_52 mp_bjg_53 mp_bjg_54 mp_bjg_55 mp_bjg_56 mp_bjg_57 mp_bjg_58 mp_bjg_59 mp_bjg_60 mp_bjg_61 mp_bjg_62 mp_bjg_63 mp_bjg_64 mp_bjg_65 mp_bjg_66 mp_bjg_67 mp_bjg_68 mp_bjg_69 mp_bjg_70 mp_bjg_71 mp_bjg_72 mp_bjg_73 mp_bjg_74 mp_bjg_75 mp_bjg_76 mp_bjg_77 mp_bjg_78

3 111.641 111.902 111.895 111.66 111.894 111.892 111.689 111.89 111.888 111.722 111.881 111.88 111.724 111.871 111.864 111.726 111.852 111.85 111.735 111.848 111.845 111.737 111.813 111.809 111.745 111.808 111.801 111.749 111.776 111.764 111.758 111.763 111.761 111.76

4 -7.03805 -7.14444 -7.17242 -7.17217 -7.19141 -7.15172 -7.10292 -7.13273 -7.16121 -7.10378 -7.14232 -7.15485 -7.13924 -7.16464 -7.19959 -7.28665 -7.16313 -7.12103 -7.13348 -7.24964 -7.40322 -7.10681 -7.43875 -7.32669 -7.41008 -7.13843 -7.12568 -7.12944 -7.13065 -7.24868 -7.16868 -7.12974 -7.11085 -7.18828

5 exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist exist Total

6 KEDEWAN BOJONEGORO BOJONEGORO PADANGAN KAPAS BOJONEGORO KASIMAN TRUCUK BOJONEGORO MALO TRUCUK BOJONEGORO MALO BOJONEGORO DANDER NGAMBON KALITIDU TRUCUK MALO DANDER GONDANG MALO GONDANG BUBULAN SEKAR KALITIDU KALITIDU KALITIDU MALO NGASEM NGASEM KALITIDU MALO NGASEM

7 isat,flexi,tsel tsel,tbg telkomsel hcpt,tsel,xl indosat telkomsel xl indosat hcpt,sti,isat isat,tsel hcpt,tsel flexi,smart,tsel,xl dss,isat isat, radio surya isat,tsel,xl isat,tsel,xl telkomsel telkomsel tbg xl,isat,hcpt,tsel tsel,xl xl xl tsel,xl telkomsel tsel,isat smart telkomsel flexi,isat isat,sti,tsel,xl xl xl hcpt indosat

8 3 2 1 3 1 1 1 1 3 2 2 4 2 2 3 3 1 1 1 4 2 1 1 2 1 2 1 1 2 4 1 1 1 1 141

BUPATI BOJONEGORO, ttd H. S U Y O T O

LAMPIRAN III : PERATURAN BUPATI BOJONEGORO NOMOR : 55 TAHUN 2010 TANGGAL : 22 DESEMBER 2010 CELL PLAN KABUPATEN BOJONEGORO UNTUK PENDIRIAN MENARA-MENARA BARU DENGAN RADIUS ZONA ADALAH : 400 METER DARI TITIK PUSAT KOORDINAT DI BAWAH INI No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Site_ID 2 mp_bjg_79 mp_bjg_80 mp_bjg_81 mp_bjg_82 mp_bjg_83 mp_bjg_84 mp_bjg_85 mp_bjg_86 mp_bjg_87 mp_bjg_88 mp_bjg_89 mp_bjg_90 mp_bjg_91 mp_bjg_92 mp_bjg_93 mp_bjg_94 mp_bjg_95 mp_bjg_96 mp_bjg_97 mp_bjg_98 mp_bjg_99 mp_bjg_100 mp_bjg_101 mp_bjg_102 mp_bjg_103 mp_bjg_104 mp_bjg_105 mp_bjg_106 mp_bjg_107 mp_bjg_108 mp_bjg_109 mp_bjg_110 mp_bjg_111 mp_bjg_112 mp_bjg_113 mp_bjg_114 mp_bjg_115 mp_bjg_116 mp_bjg_117 mp_bjg_118 mp_bjg_119 mp_bjg_120 mp_bjg_121 mp_bjg_122 mp_bjg_123 Longitude Lattitude Status 3 4 5 112.154 -7.11626 new 111.504 -7.26813 new 111.461 -7.33395 new 112.133 -7.1502 new 111.478 -7.25671 new 112.108 -7.09283 new 111.484 -7.30565 new 112.129 -7.17625 new 111.491 -7.2831 new 112.102 -7.15056 new 111.504 -7.25059 new 112.094 -7.1965 new 111.507 -7.33631 new 112.08 -7.26459 new 111.521 -7.31899 new 112.075 -7.07872 new 111.523 -7.24287 new 112.074 -7.17496 new 111.533 -7.36233 new 112.056 -7.35562 new 111.545 -7.23627 new 112.05 -7.18509 new 111.564 -7.26541 new 112.048 -7.32549 new 111.569 -7.24557 new 112.047 -7.27487 new 111.579 -7.2843 new 112.046 -7.09537 new 111.596 -7.24432 new 112.042 -7.25501 new 111.596 -7.16035 new 112.041 -7.13178 new 111.602 -7.29408 new 112.026 -7.34633 new 111.609 -7.32092 new 112.021 -7.38746 new 111.623 -7.24396 new 112.017 -7.19819 new 111.623 -7.00795 new 112.015 -7.29988 new 111.624 -7.27044 new 112.012 -7.13477 new 111.624 -7.2155 new 112.008 -7.27097 new 111.626 -7.18474 new Kecamatan 6 Baureno Ngraho Margomulyo Baureno Margomulyo Baureno Margomulyo Kepoh baru Ngraho Kepoh baru Ngraho Kepoh baru Margomulyo Kedungadem Margomulyo Kanor Ngraho Kepoh baru Margomulyo Kedungadem Ngraho Sumberejo Ngraho Kedungadem Ngraho Kedungadem Ngraho Kanor Ngraho Kedungadem Padangan Kanor Tambakrejo Kedungadem Tambakrejo Kedungadem Tambakrejo Sumberejo Kedewan Kedungadem Tambakrejo Kanor Padangan Kedungadem Padangan

- 2

-

1 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98

2 mp_bjg_124 mp_bjg_125 mp_bjg_126 mp_bjg_127 mp_bjg_128 mp_bjg_129 mp_bjg_130 mp_bjg_131 mp_bjg_132 mp_bjg_133 mp_bjg_134 mp_bjg_135 mp_bjg_136 mp_bjg_137 mp_bjg_138 mp_bjg_139 mp_bjg_140 mp_bjg_141 mp_bjg_142 mp_bjg_143 mp_bjg_144 mp_bjg_145 mp_bjg_146 mp_bjg_147 mp_bjg_148 mp_bjg_149 mp_bjg_150 mp_bjg_151 mp_bjg_152 mp_bjg_153 mp_bjg_154 mp_bjg_155 mp_bjg_156 mp_bjg_157 mp_bjg_158 mp_bjg_159 mp_bjg_160 mp_bjg_161 mp_bjg_162 mp_bjg_163 mp_bjg_164 mp_bjg_165 mp_bjg_166 mp_bjg_167 mp_bjg_168 mp_bjg_169 mp_bjg_170 mp_bjg_171 mp_bjg_172 mp_bjg_173 mp_bjg_174 mp_bjg_175 mp_bjg_176

3 112.007 111.63 112.004 111.639 112.002 111.643 111.992 111.646 111.985 111.653 111.984 111.654 111.981 111.654 111.978 111.656 111.961 111.663 111.959 111.664 111.959 111.672 111.938 111.68 111.935 111.685 111.924 111.689 111.924 111.692 111.921 111.695 111.913 111.703 111.898 111.706 111.895 111.706 111.887 111.708 111.887 111.708 111.874 111.715 111.874 111.715 111.87 111.74 111.862 111.755 111.854 111.758 111.845

4 -7.32442 -7.07702 -7.15667 -7.16336 -7.24592 -7.34596 -7.30064 -7.0055 -7.22142 -7.14529 -7.18519 -7.24763 -7.27888 -7.28188 -7.33011 -7.21854 -7.16006 -7.11507 -7.3206 -7.05089 -7.21399 -7.38356 -7.3277 -7.25205 -7.22429 -7.20254 -7.29409 -7.07334 -7.40854 -7.1549 -7.31596 -7.29467 -7.1842 -7.33098 -7.31149 -7.21769 -7.28693 -7.24069 -7.36366 -7.26656 -7.42442 -7.39125 -7.26955 -7.1964 -7.40454 -7.17431 -7.22222 -7.33074 -7.32445 -7.14731 -7.42871 -7.36639 -7.22029

5 new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new new

6 Kedungadem Kedewan Kanor Padangan Sumberejo Tambakrejo Kedungadem Kedewan Balen Kasiman Sumberejo Tambakrejo Sugihwaras Tambakrejo Sugihwaras Purwosari Balen Kasiman Sugihwaras Kedewan Balen Sekar Temayang Tambakrejo Sukosewu Purwosari Temayang Kedewan Temayang Malo Temayang Tambakrejo Kapas Tambakrejo Temayang Purwosari Dander Purwosari Temayang Tambakrejo Gondang Sekar Dander Ngasem Gondang Ngasem Dander Ngambon Bubulan Kalitidu Gondang Ngambon Dander

- 3

-

1 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111

2 mp_bjg_177 mp_bjg_178 mp_bjg_179 mp_bjg_180 mp_bjg_181 mp_bjg_182 mp_bjg_183 mp_bjg_184 mp_bjg_185 mp_bjg_186 mp_bjg_187 mp_bjg_188 mp_bjg_189

3 111.76 111.831 111.764 111.829 111.779 111.825 111.781 111.817 111.789 111.817 111.792 111.802 111.795

4 -7.21919 -7.14747 -7.29438 -7.18801 -7.44682 -7.11074 -7.17987 -7.21259 -7.16046 -7.24701 -7.39619 -7.1813 -7.10543

5 new new new new new new new new new new new new new

6 Ngasem Kalitidu Ngasem Kalitidu Sekar Trucuk Ngasem Dander Ngasem Dander Gondang Ngasem Trucuk

BUPATI BOJONEGORO, ttd H. S U Y O T O