Syaraf Cell

18

Transcript of Syaraf Cell

Page 1: Syaraf Cell
Page 2: Syaraf Cell

Sistem Syaraf

Syaraf merupakan benang-benang panjang yang terbentang mulai dari otak , sumsum tulang belakang, dan ganglion-ganglion ke tempat-tampat lain diseluruh tubuh.

Fungsi syaraf adalah menghantarkan impuls dari suatu tempat ke tempat lain dari bagian tubuh. Impuls yang sampai ke efektor.

Page 3: Syaraf Cell

Struktur Syaraf

Serabut syaraf merupakan kumpulan dari sejumlah sel-sel syaraf. Secara anatomis sel syaraf ( Nerve Cell ) dapat di lihat pada gambar berikut ini :

Page 4: Syaraf Cell

Axson

Axson merupakan ekor dari sel syaraf yang panjangnya bervariasi sekitar 1 cm sampai dengan

1 m lebih. Fungsi dari axson adalah merambatkan rangsangan disepanjang axson tersebut.

Susunan SyarafSyaraf terdiri atas :1). Syaraf Pusat, yang terdiri dari :

. Otak

. Sumsum tulang belakang

. Ganglion2). Syaraf Tepi ( Syaraf Periper ) yaitu bagian syaraf yang terletak diluar syaraf pusat. Ada dua warna dari serabut syaraf yaitu : a).Warna Abu-abu (warna asli). b).Warna Putih “Myelin-sheeth”

Page 5: Syaraf Cell

Rangsang

Defenisi : Semua perubahan yang terjadi di sekeliling kita yang mampu mengubah aktivitas makhluk hidup.Keterangsangan adalah suatu keadaan dimana sedang terjadi perubahan-perubahan pada mahkluk hidup.

Keadaan keterangsangan tersebut dapat terjadi oleh dua hal :

1). Rangsang yang adequate (Rangsang yang sesuai dengan alat penerima rangsang )2).Nilai ambang rangsang (nilai atau harga dari sebuah serabut syaraf yang harus dicapai

atau dilampaui untuk menimbulkan keadaan kerangsangan dari serabut syaraf)

“ Besarnya nilai ambang rangsang berbanding terbalik dengan tingkat kepekaanya”.

Page 6: Syaraf Cell

Macam Rangsang

1. Rangsang Mekanis, yaitu rangsang yang berupa Gesekan, Pukulan, Tusukan, dan Sentuhan.

2. Rangsang Chemis, yaitu rangsang yang berupa Cairan atau larutan kimia, seperti : Rasa manis, pahit, dan asam.

3. Rangsang Elektrik, yaitu rangsang yang berupa arus listrik atau arus accu.

4. Rangsang Termis, yaitu rangsang yang berupa suhu baik suhu panas dan suhu dingin.

5. Rangsang Cahaya, yaitu rangsang yang berupa cahaya seperti : cahaya lampu atau cahaya matahari.

Page 7: Syaraf Cell

Membran Potensial

Membran Potensial adalah Membran yang mampu mengadakan perubahan potensi listrik disepanjang kedua sisi membran, sehingga dapat menghantarkan rangsang atau impuls. Hal ini dapat terjadi oleh adanya perbedaan konsentrasi ion-ion diantara kedua sisi membran. Perbedaan konsentrasi ion-ion pada kedua sisi membran itu ialah : sisi bagian luar membran bermuatan positif (+), dan bagian dalam membran bermuatan negatif (-).

Dalam perambatan impuls pada syaraf, yang memegang peranan penting adalah “ Sodium ”. Ion-ion sodium secara aktif akan berpindah dari dalam axoplasma ke dalam cairan interestisial. Proses ini disebut juga

“ Sodium Pum Mekanism ”.

Page 8: Syaraf Cell

Fungsi Membran Syaraf

Fungsi membran syaraf adalah :

1). Sebagai Jembatan, sama seperti membran yang lainnya ( sel otot, sel darah, dll ).

- sebagai selaput/pembungkus

- sebagai penghalang

- tempat pertukaran cairan atau zat-zat baik dari dalam sel maupun sebaliknya.

2). Menghantarkan impuls, karena disekitarnya terdapat cairan yang mengandung partikel-partikel yang bersifat elektrik.

Page 9: Syaraf Cell

Gambaran Keadaan Kerangsangan Pada Sel Syaraf

Dalam keadaan istirahat, perbedaan muatan di luar (+) dan di dalam membran muatan (-). Bila suatu bagian dari membran mendapat rangsangan, maka terjadilah perubahan muatan yaitu muatan positif masuk ke dalam axoplasma dan sebaliknya muatan negatif ke luar membran ( ke cairan interstisial ). Selanjutnya perubahan muatan itu kan terjadi di sepanjang membran. Lihat gambar di bawah ini :

Page 10: Syaraf Cell

Istilah Dalam Perambatan Impuls

1) Polarisasi membran adalah sel syaraf dalam keadaan istirahat yaitu muatan positif di luar dan muatan negatif di dalam.

2) Depolarisasi membran adalah sel syaraf dalam keadaan kerangsangan, berarti sedang terjadi perambatan impuls ( arus listrik ) disepanjang membran, biasa disebut “ gelombang depolarisasi ” atau “ arus impuls “.

3) Repolarisasi membran adalah proses pemulihan dari muatan listrik yaitu kembalinya muatan positif dan muatan negatif ke tempat semula. Setelah terjadinya depolarisasi membran. Maka muatan positif kembali kecairan interstisial dan muatan negatif kembali ke dalam axoplasma.

Page 11: Syaraf Cell

Macam Receptor

1). Exteroceptor adalah receptor yang dipengaruhi oleh rangsang dari luar tubuh.

(Receptor kulit, Receptor mulut, Receptor hidung, Receptor pendengaran, Receptor penglihatan

sedangkan Receptor yang dipengaruhi oleh subtansi kimia tertentu, seperti Receptor pengecap dan

Receptor pembau)

2). Interoceptor adalah receptor yang dipengaruhi oleh rangsangan dari dalam tubuh.

Mekano receptor adalah receptor yang terangsang oleh gerakan organ-organ tubuh seperti : otot rangka, jantung, persendian, termasuk di dalamnya baroreceptor ( receptor yang menerima rangsang yang berupa tekanan ).

Chemoreceptor adalah receptor yang dipengaruhi oleh perubahan kimia di dalam tubuh, atau yang masuk ke dalam tubuh. Seperti molekul gas (O2 dan CO2 ).

Thermoreceptor adalah receptor yang dipengaruhi oleh perubahan suhu di dalam tubuh.

Receptor rasa sakit

3). Proprioceptora dalah receptor yang sangat peka terhadap perubahan otot, tendon, persendian dan ligamen. Contoh :

Proprioceptor pada otot kaki, fungsinya untuk mempertahankan badan supaya tidak jatuh

Proprioceptor pada otot leher, fungsinya untuk mengimbangi badan supaya tidak jatuh.

Pada orang terlatih kerja proprioceptor akan lebih baik atau meningkat.

Page 12: Syaraf Cell

Konduktor

Konduktor adalah syaraf penghubung atau penghantar antara receptor dengan susunan syaraf pusat dan antara syaraf pusat dengan effektor.

Konduktor afferent adalah syaraf penghubung yang berfungsi menghubungkan/mengantarkan impuls dari receptor ke susunan syaraf pusat ( penghubung sentripetal ).

Hubungan Recptor dengan Syaraf Pusat

Konduktor efferent = syaraf afferent = syaraf sensorik

Konduktor Efferent adalah syaraf penghubung antar susunan syaraf pusat dengan berbagai organ-organ tubuh ( efffektor ).

Konduktor efferent = syaraf motorik

Page 13: Syaraf Cell

Reflek

Reflek adalah kejadian/gerakan tanpa sadar. Hal ini terjadi akibat adanya impuls

yang sampai pada effektor, setelah adanya rangsang, baik dari dalam maupun dari luar tubuh kita yang diterima oleh receptor.

Reflek ada 2 macam :

1). Reflek sederhana /Reflek yang dibawa sejak lahir. Seperti :

- Batuk ( rangsang dari luar )

- Bersin ( rangsang dari luar )

- Mengedipkan mata ( rangsang dari luar)

~ Menghindar dari bahaya disebut reflek nosiseptik ( rangsang dari luar )

- Menguap ( rangsang dari luar )

2). Reflek Komplek ( melibatkan berbagai bagian dari tubuh ). Seperti :

- Naik sepeda

- Melempar bola ke dalam keranjang - Menendang bola ke gawang, dll.

Page 14: Syaraf Cell

Reflek Menurut PAPLOV ( Rusia )

1) Uncondition Reflek (Reflek tidak bersyarat) insting. 2) Condition Reflek ( Reflek bersyarat ) adalah suatu jenis reflek yang lebih

komplek. Reflek ini berkembang sesuai dengan pengalaman, reflek ini makin meningkat mutunya. Jadi reflek ini berkembang apabila kita latih contohnya : Naik sepeda, Menendang bola.

Lingkaran Reflek. Rangsang. Receptor. Susunan syaraf afferent . Susunan syaraf pusat ( ada yang melewati ada yang tidak ). Susunan syaraf efferent. Effektor Receptor adalah Seluruh susunan syaraf sensorik yang merupakan

organ untuk reflek. Effector adalah Seluruh otot ( baik otot lurik maupun otot polos dan

juga kelenjar ) merupakan organ effektor.

Page 15: Syaraf Cell

Kecepatan Arus Impuls

Kecepatan arus impuls tergantung pada besarnya penampang dari syaraf itu sendiri, dan syaraf itu bermyelin atau tidak. Semakin besar penampang serabut syaraf, maka pengirim impulsnya semakin cepat. Demikian juga syaraf yang bermyelin akan menghantarkan impuls lebih cepat.

Serabut syaraf yang bermyelin dapat menghantarkan arus impuls lebih cepat dari pada yang tidak bermyelin, sebab perambatan impulsnya meloncat-loncat disebut salsatory conduction.

Page 16: Syaraf Cell

Hukum Or None Law

Hukum seluruhnya atau tidak ( All or none law ) berlaku juga pada serabut syaraf. Yaitu “Apabila kekuatan rangsang tidak melampaui nilai ambang rangsang, maka serabut syaraf itu tidak akan terjadi kerangsangan ( Depolarisasi )”. Sebaliknya bila rangsang itu melewati nilai ambang rangsangnya, maka serabut syaraf akan kerangsang.

Stair Case Phenomenon

Yang dimaksud dengan steir case phenomenon adalah Gejala seperti anak tangga, antara besarnya rangsang dengan hasil yang di catat. Gejala anak tangga ( Stepple of Bowditch ) ini bisa terjadi pada seberkas syaraf atau seberkas otot.

Page 17: Syaraf Cell

Hubungan Antara Syaraf dan Otot

Hubungan antara syaraf dan ototdisebut juga Neuro Mascular Junction/myoneural junction/neuromyal junction.

Pada sole feet/and foot/and plate terdapat cairan kimia yang disebut Acetylcholine ( Chemical Transmeter ). Fungsi dari Acetylcholine adalah untuk meningkatkan permeabilitas membran serabut otot.

Bila terjadi kerangsangan, maka impuls yang sampai ke hypolemmal axon dan menyebar ke sole feet, selanjutnya sole feet akan mengeluarkan cairan acetylcholine. Dengan dikeluarkannya cairan acetylcholine, maka impuls dengan mudah dipindahkan dari sole feet ke serabut-serabut otot dan otot akan segera berkontraksi. Bila impuls telah dipindahkan ke serabut otot, acetylcholine tadi akan dilemahkan kembali oleh cairan cholinesterase dalam waktu 1/500 detik, dan dirubah menjadi asam acetyl + cholin. Fungsi dari myoneural junction adalah merupakan tempat berlangsungnya perpindahan impuls dari serabut syaraf ke otot. Perpindahan ini dengan zat acetylcholine.

Page 18: Syaraf Cell

Cairan Kimia Yang Berpengaruh pada Neuro Muscullar Juntion

1). Cairan Curare. Cairan ini dapat mencegah transmisiimpuls dari syarafke otot. Akibatnya rangsang tidak sampai ke otot, dan otot tidak akan berkontraksi. Cairan curare inidapat memblokir sekresi cairan acetylcoline.

2). Cairan Neostigmine. Cairan ini dapat berpengaruh sebaliknya dengan curare, yaitu menyebabkan otot kerangsangan terus menerus. Cairan neostigmine ini dapat menghambat cholinesterase, sehingga pengaruh acetylcholine akan terus berlangsung.