KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika...

236
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 Kabupaten Tangerang ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 182, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400) ; 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421) ; 4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438) ; 5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5589) ; 6. Peraturan ......

Transcript of KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika...

Page 1: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN

PERATURAN BUPATI TANGERANG

NOMOR 103 TAHUN 2015

TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG,

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat

(2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah

Tahun 2016 Kabupaten Tangerang ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 182, tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4010);

2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400) ;

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4421) ;

4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004

Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438) ; 5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5589) ;

6. Peraturan ......

Page 2: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

-2-

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 139,Tambahan Lembaran Negara Nomor

4578) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang

Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4090) ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737) ;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 ; 10 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013

tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014 ; 11 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 2 Tahun

2009 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 02, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0209) ;

12 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah

Tahun 2009 Nomor 09) ; 13 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 15 Tahun

2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 1415) ;

14 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor

05).

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA

PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016.

Pasal 1

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2016, yang selanjutnya disebut RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2016, merupakan Dokumen Perencanaan

Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang untuk periode 1 (satu) Tahun yaitu tahun 2016.

Pasal .........

Page 3: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

-3-

Pasal 2

RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2016 sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 1, terdiri atas :

BAB I : PENDAHULUAN.

BAB II : EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAH BAB III : RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

BESERTA KERANGKA PENDANAAN.

BAB IV : PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH. BAB V : RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEGIATAN

DAERAH.

BAB VI : PENUTUP.

Pasal 3

Isi serta uraian RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2016

sebagaimana tercantum dalam buku yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.

Pasal 4

(1) RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2016 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2018.

(2) RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2016 sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) merupakan :

a. Pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten

Tangerang dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Kabupaten Tangerang Tahun 2016.

b. Pedoman dalam menyusun Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran sementara serta Rancangan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2016.

Pasal 5

Pemerintah Daerah menggunakan RKPD Kabupaten Tangerang

Tahun 2016 sebagai bahan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang dalam rangka

penyusunan Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah Tahun 2016.

Pasal 6

(1) Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang membuat laporan kinerja triwulan dan tahunan atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang berisi uraian

tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing-masing program.

(2) Laporan …..

Page 4: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

-4-

(2) Laporan sebagaimana dalam ayat (1), disampaikan kepada

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah paling

lambat 14 (empat belas) hari setelah berakhirnya bulan bersangkutan.

(3) Laporan kinerja menjadi masukan dan bahan pertimbangan

bagi analis dan evaluasi usulan anggaran tahun berikutnya

yang diajukan oleh Satuan Perangkat Kerja Daerah yang bersangkutan.

Pasal 7

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menelaah kesesuaian antara Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan Rencana Kerja Pembangunan Daerah

Kabupaten Tangerang Tahun 2016.

Pasal 8

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya dan memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya

dalam Berita Daerah Kabupaten Tangerang.

Ditetapkan di Tigaraksa Pada tanggal 1 Juni 2015

BUPATI TANGERANG,

Ttd.

A. ZAKI ISKANDAR

Diundangkan di Tigaraksa

Pada tanggal 1 Juni 2015 SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN TANGERANG,

Ttd.

ISKANDAR MIRSAD

BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2015 NOMOR 103

Page 5: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2015

TENTANG RENCAN KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016

BAB. I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), adalah bagian dari

dokumen perencanaan Pemerintah Daerah untuk periode satu tahun yang

pada dasarnya merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) dan mengacu pada RKP Nasional dan Provinsi,

yang secara substansi memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah,

prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik

yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh

dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Proses penyusunan RKPD ini dilakukan dengan tahapan antara lain

review RPJMD, review usulan program dan kegiatan SKPD tahun lalu dan

prioritas untuk tahun rencana, serta analisis isu strategis dan prioritas

pembangunan daerah untuk tahun yang direncanakan. RKPD ini

merupakan acuan bagi SKPD dalam menyusun Rencana Kerja SKPD

(Rancangan Renja SKPD) dalam menentukan Kebijakan Umum, serta

penentuan Prioritas dan Pagu Anggaran SKPD didasarkan atas Program

dan Kegiatan SKPD yang akan dilaksanakan pada tahun 2016.

Rumusan kebijakan pembangunan daerah sebagaimana tersusun

dalam RKPD Tahun 2015 ini nantinya akan dipadukan dengan kebijakan

lain pada saat proses penyusunan APBD dalam kerangka mencari titik-

temu dan kesepakatan untuk mewujudkan berbagai sasaran-sasaran yang

telah tertuang dalam RPJMD Kabupaten Tangerang Tahun 2013-2018,

melalui penajaman prioritas program dan kegiatan yang dinilai paling

relevan serta memiliki daya ungkit maksimal terhadap sasaran yang telah

ditetapkan.

Secara normatif, didalam aturan yang mengatur penyusunan RKPD,

dinyatakan bahwa Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, yang

selanjutnya disebut Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), adalah

dokumen yang disusun melalui urutan kegiatan penyiapan rancangan awal

rencana pembangunan; penyiapan rancangan rencana kerja; musyawarah

perencanaan pembangunan; dan penyusunan rancangan akhir rencana

pembangunan.

Peran Bappeda sendiri adalah menyiapkan rancangan awal RKPD dan

rancangan akhir sebagai penjabaran dari RPJM Daerah yang

ditindaklanjuti oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan

menyiapkan Rancangan Renja-SKPD dan Renja-SKPD sesuai dengan tugas

Page 6: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada rancangan awal RKPD dan

rancangan akhir RKPD. Dalam menyiapkan RKPD ini Kepala Bappeda

mengkoordinasikan penyusunan dengan menggunakan Rancangan Renja-

SKPD dan hasil pada saat Musrenbang.

Gambar 1.1

Alur Penyusunan RKPD

Rancangan Akhir RKPD· Pendahuluan; · Analisis dan evaluasi ;· Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja RPJMD;· Rencana kerangka ekonomi daerah dan arah kebijakan keuangan daerah;· Prioritas dan sasaran

pembangunan daerah· Rencana program dan

kegiatan prioritas daerah

Hasil Musrenbang Nas. RKP/RKP

Evaluasi Musrenbang Nas. RKP & RKPD Prov

Sinkronisasi hasil

Musrenbang RKPD kab/

kota

Hasil Musrenbang

RKPD Provinsi

Penyelarasan Penyajian

Ranc Akhir RKPD

Berita Acara Kesepakatan

Musrenbang RKPD kabupaten/kota

Rancangan RKPD· pendahuluan; · evaluasi pelaksanaan

RKPD tahun lalu capaian kinerja penyelengaraan pemerintahan;· rancangan kerangka

ekonomi daerah Dan kebijakan keuangan daerah;· prioritas dan sasaran

pembangunan daerah;· rencana program dan

kegiatan prioritas daerah

II. DASAR HUKUM PENYUSUNAN

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Tangerang

Tahun 2016 ini disusun dan mengacu kepada sejumlah tata peraturan

perundangan sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

3. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

4. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,

dan Pemerintah Daerah Kabupaen/Kota;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang

Perubahan Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

10. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan

Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Tangerang;

11. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Tangerang Tahun

2005 – 2025;

Page 7: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

12. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2018.

13. Peraturan Bupati nomor 100 Tahun 2014 tentang perubahan atas

peraturan bupati tangerang tentang petunjuk teknis tata cara

pelaksanaan musrenbang, forum satuan kerja perangkat daerah dan

pasca musrenbang kabupaten tangerang.

III. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN

Sistem Perencanaan Pembangunan adalah satu kesatuan tata cara

perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana

pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang

dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat baik di

tingkat pusat maupun daerah. Dalam hal ini keterkaitan suatu dokumen

perencanaan dengan dokumen perencanaan lainnya sangat menentukan

dan diupayakan saling bersinergi.

Sebagaimana amanat Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004, pada

ruang lingkup Perencanaan Pembangunan Nasional, maka perencanaan

terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN),

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana

Strategis Kementerian/Lembaga, Rencana Kerja Pemerintah (RKP), dan

Rencana Kerja Kementerian/Lembaga.

Sejalan dengan payung hukum perencanaan di tingkat pusat, maka

dokumen Perencanaan Daerah meliputi Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).

Sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 pasal

5 ayat 2, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

merupakan Renstra Daerah, yaitu terdiri dari Strategi Pembangunan

Daerah, Kebijakan Umum, Arah Keuangan Daerah, dan Program Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SPKD dan Lintas kewilayahan yang

memuat kerangka regulasi dan kerangka anggaran.

Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) disusun berpedoman

pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang

isinya antara lain visi, misi, tujuan, dan pencapaian tujuan (strategi).

Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga memuat program-

program dan kegiatan indikatif. Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) dijabarkan dalam Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD). Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berisi

Kebijakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Program Kegiatan

Pembangunan. Program Kegiatan pembangunan disusun sebagai acuan

untuk pelaksanaan pembangunan dan mendorong partisipasi masyarakat.

Page 8: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Adapun keterkaitan langsung RKPD ini terhadap Renja SKPD adalah

sebagai pedoman utama atau masukan didalam menetapkan program-

program dan kegiatan-kegiatan strategis yang akan dilaksanakan oleh

SKPD sehingga tetap sesuai dengan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan

sebelumnya didalam RPJMD tahun 2013-2018.

IV. SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD

Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut :

BAB. I menjelaskan mengenai Latar Belakang Penyusunan Dokumen

RKPD, Dasar Hukum Penyusunan, Hubungan Antar Dokumen,

Sistematika Dokumen RKPD, serta Maksud dan Tujuan

Penyusunan Dokumen ini.

BAB. II menjelaskan mengenai Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun

Lalu dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan yang

didalamnya juga disampaikan terkait Gambaran Umum Kondisi

Daerah, Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun

lalu yang meliputi Urusan wajib pilihan dan program Unggulan

Realisasi RPJMD, serta Permasalahan Pembangunan dan

solusinya.

BAB. III menjelaskan mengenai Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan

Kebijakan Keuangan Daerah yang menyangkut Arah Kebijakan

Ekonomi Daerah, dan Arah Kebijakan Keuangan Daerah.

BAB. IV menjelaskan mengenai Prioritas dan sasaran Pembangunan

Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang pada tahun anggaran

2016. Yang meliputi tujuan dan asasaran pembangunan, arah

kebijakan pembangunan tahun ketiga , issue Strategis , Kebijakan

Pembangunan Tahun 2016 dan Tema Pembangunan

BAB. V menjelaskan mengenai Rencana Program dan kegiatan Prioritas

daerah yang meliputi rencana Program prioritas Tahun 2016 dan

target Capainan sasaran makro Daerah Tahun 2016

BAB. VI yaitu bab penutup yang menjelaskan mengenai komitmen

Pemerintah Daerah dalam melaksanakan program-program dan

kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2016

dalam rangka menuntaskan permasalahan daerah.

V. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari Penyusunan RKPD ini adalah mempersiapkan dokumen

perencanaan sebagai kerangka acuan bagi dinas/instansi (SKPD) dalam

mengarahkan kegiatan/rencana kerjanya pada pencapaian target tahunan

di 2016 dalam rangka mewujudkan visi dan misi daerah sesuai RPJMD

yang telah ditetapkan. Sedangkan tujuannya adalah :

Page 9: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

1. Sebagai acuan bagi SKPD dalam menyusun Rencana Kerja SKPD dan

mengukur tingkat capaian kinerja tahunan Pemerintah Daerah yang

merupakan akumulasi dari pencapaian kinerja SKPD;

2. Sebagai acuan dalam penyusunan Kebijakan Umum APBD, Prioritas dan

Plafon Anggaran Sementara, serta rancangan APBD T.A 2016;

3. Sebagai alat kontrol stakeholder dalam menilai kinerja Pemerintah

Daerah didalam perencanaan;

4. Sebagai dokumen yang mengawal upaya pencapaian Visi dan Misi

Kabupaten Tangerang;

5. Sebagai upaya didalam mewujudkan integrasi, sinkronisasi dan

sinergitas pembangunan;

Gambar 1.2

Maksud dan Tujuan Penyusunan RKPD

Page 10: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

BAB. II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU

DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

I. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

A. GEOGRAFI

Kabupaten Tangerang terletak dibagian timur Provinsi Banten pada

koordinat 106o 20’ – 106o 43’ Bujur Timur dan 6o 00’ – 6o 20’ Lintang

Selatan dan secara administratif terdiri dari 29 kecamatan, 28

Kelurahan dan 246 desa dengan luas wilayah 959,60 km2 atau 10,91

persen dari seluruh luas wilayah Provinsi Banten. dengan batas

wilayah ;

a. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak.

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan Kota

Tangerang

c. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa (dengan garis pantai ±

51 Km);

d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota

Tangerang Selatan

Secara Topografi, Kabupaten Tangerang berada pada wilayah dataran

yang terdiri dari wilayah dataran rendah dan dataran tinggi. Dataran

rendah sebagian besar berada di wilayah utara yaitu kecamatan

Teluknaga, Mauk, Kemiri, Sukadiri, Kresek, Kronjo, Pakuhaji, Sepatan

dan Sepatan Timur. Sedangkan dataran tinggi berada di wilayah Bagian

Tengah ke arah Selatan.

Kabupaten Tangerang merupakan daerah dengan wilayah terluas di

Provinsi Banten yang perkembangan pembangunannya tergolong cepat

dengan tersedianya infrastruktur, pusat perbelanjaan, pertokoan, pasar,

serta pembangunan perumahan di kawasan baru dan prasarana lainya

sebagai pendukung. Dalam era otonomi daerah, pembangunan

diarahkan kepada tercapainya tatanan kehidupan masyarakat yang

sejahtera.

B. KLIMATOLOGI

Kabupaten Tangerang merupakan wilayah dengan suhu yang relatif

panas dengan kelembaban yang tinggi. Temperatur udara berdasarkan

penelitian di Stasiun Geofisika Klas I Tangerang rata-rata berkisar

antara 22,8 – 33,90C, suhu maksimum tertinggi pada bulan Oktober

yaitu 33,90C dan suhu minimum terendah pada bulan Agustus dan

September yaitu 22,80C. Rata-rata kelembaban udara dan intensitas

matahari sekitar 78,3 % dan 59,3 %. Keadaan curah hujan tertingi

terjadi pada bulan Februari sedangkan rata-rata curah hujan dalam

setahun adalah 177,3 mm. Hari hujan tertinggi pada bulan Desember

dengan hari hujan sebanyak 20 hari.

Page 11: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Tabel 2.1

Data Geografis dan Iklim Kabupaten Tangerang

Tahun 2013

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang, 2013

C. TOPOGRAFI

Kondisi topografi sebagian besar wilayah Kabupaten Tangerang

merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0 - 25 meter diatas

permukaan laut yang meliputi Kecamatan Teluknaga, Mauk, Kemiri,

Sukadiri, Kresek, Kronjo, Pakuhaji, dan Sepatan. Sedangkan dataran

tinggi dengan keting- gian lebih dari 25 meter diatas permukaan laut

ter- letak di bagian tengah ke arah selatan. Kemiringan tanah rata-rata

0-3% menurun ke utara sedangkan daerah pesisir pantainya sepanjang

kurang lebih 50 km.

D. GEOLOGI / JENIS TANAH

Jenis tanah Kabupaten Tangerang secara keseluruhan terdiri dari

aluvial kelabu, aluvial kelabu tua, asosiasi aluvial kelabu tua dan glei

humus rendah, asosiasi glei humus, dan planosol, regosol coklat,

asosiasi latosol merah dan latosol merah kecoklatan, padsolic kuning,

asosiasi padsolic kuning, asosiasi padsolic kuning dan hidromorf kelabu.

Dengan jenis tanah demikian memungkinkan untuk pengembangan

pertanian dan budidaya. Proses terjadinya tanah aluvial ini berlangsung

karena adanya endapan sungai dan danau di daerah pedataran dan

daerah cekungan. Di wilayah dataran rendah dijumpai pula jenis tanah

glei regosol dan sedikit padsolic yaitu asosiasinya

E. HIDROGEOLOGI

Potensi sumberdaya air di wilayah Kabupaten Tangerang

digambarkan melalui kondisi sumber air permukaan dan air tanah.

Kuantitas air sungai relatif cukup tinggi meskipun terjadi fluktuasi

Uraian Data Nilai Satuan

DATA GEOGRAFIS

a. Luas Wilayah 959,6 km2

b. Ketinggian 85 mdpl

c. Sungai Terpanjang (S.

Cisadane)

414,3 Ha

d. Wilayah Terluas (Rajeg) 53,7 Ha

e. Wilayah Terkecil (Sepatan) 17,32 Ha

IKLIM

a. Rata-rata Temperatur Udara 24,4 – 32,3 0C

b. Rata-rata Kelembaban Udara 76,7 %

c. Rata-rata Intensitas Matahari 55,4 %

d. Rata-rata Curah Hujan 192,5 mm

e. Rata-rata Kecepatan Angin 4,1 knot

Page 12: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

debit aliran yang cukup besar antara musim hujan dan musim

kemarau, sedangkan kualitasnya menunjukkan adanya indikasi

pencemaran di beberapa sungai. Kebutuhan air akan meningkat seiring

pertumbuhan kegiatan dan jumlah penduduk Kabupaten Tangerang.

Kebutuhan air ini harus tetap bisa dipenuhi dari sumber-sumber air

yang ada, sehingga diperlukan tindakan pelestarian sumberdaya air,

baik air permukaan maupun air tanah.

Air tanah secara umum memiliki potensi yang cukup tinggi,

meskipun di beberapa Kecamatan (Kecamatan Mauk, Sukadiri, Kemiri,

Kronjo, Pakuhaji, Teluk Naga dan Kecamatan Kosambi) terindikasi

intrusi air laut dan terjadinya eksploitasi air tanah yang cukup tinggi

untuk kebutuhan industri karena terbatasnya sumber air permukaan.

F. DEMOGRAFI

Kemajuan suatu daerah sebagian besar ditentukan oleh kualitas

sumber daya manusia bukan oleh melimpahnya sumber daya alam

daerah tersebut. Jumlah penduduk yang besar akan bermanfaat jika

kualitasnya tinggi. Sebaliknya, jika kualitasnya rendah, maka jumlah

penduduk yang besar hanya akan menjadi beban bagi pembangunan.

Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk Kabupaten Tangerang pada

tahun 2013 mencapai lebih dari 3.157.780 orang, terdiri dari 1.617.090

laki-laki dan 1.540.690 perempuan. Bila dibandingkan dengan

kabupaten lainnya di Provinsi Banten, maka Kabupaten Tangerang

merupakan populasi tertinggi pertama, diikuti Kota Tangerang (17,05

persen), Kabupaten Serang (12,67 persen), Kota Tangsel (12,60 persen),

Kabupaten Lebak (10,90 persen), Kabupaten Pandeglang (10,33 persen),

Kota Serang (5,40 persen) dan terendah Kota Cilegon (3,48 persen).

Dilihat dari jumlah penduduk secara rata-rata berdasarkan data

statistik tahun 2009-2013 di Kabupaten Tangerang, terdapat

pertambahan jumlah penduduk sebesar 162.704 jiwa/tahun atau ada

peningkatan penduduk sebesar 5,15% di tahun 2013, gambaran

pertambahan jumlah penduduk dapat pada tabel 2.2

Tabel.2.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Tangerang Tahun 2009 - 2013

Penduduk Tahun Rataan Pertambahan

/th (jiwa) 2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7

Laki – Laki 1,274,151 1,454,956 1,454,956 1,562,708 1,617,090 85,735

Perempuan 1,232,816 1,379,420 1,379,420 1,488,221 1,540,690 76,969

Jumlah 2,506,967 2,834,376 2,834,376 3,050,929 3,157,780 162,704

Sumber: Tangerang Dalam Angka Tahun 2014

Page 13: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Kepadatan penduduk dapat dilihat melalui beberapa batasan,

diantaranya adalahkepadatanyang melalui batasanwilayah (kepadatan

perluasanwilayah) dan kepadatan pada scope yang lebihkecil yaitu

pada batasan rumah tangga. Kepadatan penduduk Kabupaten

Tangerang tahun 2013 perluas wilayah adalah sebesar 3,291 jiwa/km2.

Tingkat kepadatan penduduk tertinggi terkonsentrasi di Kecamatan

Pasar Kemis yang mencapai 10.902 Jiwa/ Km2, dibandingkan dengan

luas wilayah Kecamatan Pasar Kemis 25,92 Km2, sedangkan tingkat

kepadatan penduduk terendah ada di Kecamatan Mekara Baru dengan

kepadatan 10.902 Jiwa/km2, dibandingkan dengan luas wilayahnya

yaitu 23,82 Km2 atau 2,5% dibandingkan dengan kepadatan

penduduk Kabupaten Tangerang per kilometernya.

Jumlah Kepala Keluarga di Kabupaten Tangerang pada akhir tahun

2013 sebanyak 690.023 Kepala Keluarga.Dengan membandingkan

jumlah penduduk dengan jumlah kepala keluarga,didapatkan rata-rata

anggota dalam satu keluarga, yaitu sebanyak 4orang s/d 5orang.

Sex ratio penduduk Kabupaten Tangerang tahun 2013 adalah

105,10 yang artinya jumlah penduduk laki-laki 4 persen lebih banyak

dibandingkan jumlah penduduk perempuan, atau setiap 100

perempuan terdapat 105 laki-laki. Sex ratio terbesar terdapat di

Kecamatan Kemiri yakni sebesar 108,73 dan yang terkecil terdapat di

Kecamatan Kelapa Dua yakni sebesar 98,81 dan merupakan satu-

satunya kecamatan yang mempunyai angka sex ratio dibawah 100,

yang artinya setiap 100 perempuan hanya terdapat 98 laki-laki/jumlah

penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah

penduduk laki-laki, tampak pada tabel 2.3

Page 14: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Tabel. 2.3

Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Per Kecamatan Kabupaten Tangerang

Berdasarkan Sex Ratio, Kepadatan, serta Jumlah Rumah Tangga Tahun 2013

Jika

dilihat kelompok umur di Kabupaten Tangerang, maka kisaran umur 0-

4 tahun lebih banyak bila dibandingkan dengan kelompok umur

lainnya, yakni sebesar 337.802 jiwa. Kelompok umur terbanyak

selanjutnya adalah kisaran umur 15–39 Tahun, dapat dilihat pada

grafik 2.1

No Kecamatan Luas

(KM2)

%

Luas

Jumlah

Desa/

Kel

Jmlh

Penduduk

(Jiwa)

%

Penduduk

Kepadatan

(Jiwa/KM2)

% Sex

Ratio

Jumlah

Rumah

Tangga

1 Cisoka 26,98 2,8% 10 86.754 2,7% 3.215 107,37 17.81

2 Solear 29,01 3,0% 7 82.566 2,6% 2.846 104,29 16.451

3 Tigaraksa 48,74 5,1% 14 137.259 4,3% 2.816 104,69 27.965

4 Jambe 26,02 2,7% 10 42.868 1,4% 1.648 105,6 8.824

5 Cikupa 42,68 4,4% 14 252.318 8,0% 5.912 106,96 67.941

6 Panongan 34,93 3,6% 8 116.084 3,7% 3.323 103,82 23.327

7 Curug 27,41 2,9% 7 186.889 5,9% 6.818 106,62 43.469

8 Kelapa Dua 24,37 2,5% 6 203.619 6,4% 8.355 98,81 44.485

9 Legok 35,13 3,7% 11 110.005 3,5% 3.131 107,77 22.956

10 Pagedangan 45,69 4,8% 11 106.411 3,4% 2.329 104,88 21.905

11 Cisauk 27,77 2,9% 6 73.458 2,3% 2.645 104,08 14.846

12 Pesarkemis 25,92 2,7% 9 282.591 8,9% 10.902 103,66 64.239

13 Sindang

Jaya

37,15 3,9% 7 85.686 2,7% 2.306 104,29 17.11

14 Balaraja 33,56 3,5% 9 121.9 3,9% 3.632 106,6 30.146

15 Jayanti 23,89 2,5% 8 68.447 2,2% 2.865 103,52 13.577

16 Sukamulya 26,94 2,8% 8 62.643 2,0% 2.325 103,86 13.663

17 Kresek 25,97 2,7% 9 63.415 2,0% 2.442 103,21 13.815

18 Gungung

Kaler

29,63 3,1% 9 50.255 1,6% 1.696 101,5 10.819

19 Kronjo 44,23 4,6% 10 56.913 1,8% 1.287 104,77 12.383

20 Mekar baru 23,82 2,5% 8 36.529 1,2% 1.534 105,75 8.186

21 Mauk 51,42 5,4% 12 80.679 2,6% 1.569 103,86 16.654

22 Kemiri 32,70 3,4% 7 41.964 1,3% 1.283 108,73 8.393

23 Sukadiri 24,14 2,5% 8 55.039 1,7% 2.28 107,55 11.818

24 Rajeg 53,70 5,6% 13 152.262 4,8% 2.835 104,51 30.89

25 Sepatan 17,32 1,8% 8 105.373 3,3% 6.084 107,27 21.583

26 Sepatan

Timur

18,27 1,9% 8 88.655 2,8% 4.852 105,61 18.527

27 Pakuhaji 51,87 5,4% 14 109.236 3,5% 2.106 105,46 23.534

28 Teluknaga 40,58 4,2% 13 151.199 4,8% 3.726 105,13 32.118

29 Kosambi 29,76 3,1% 10 146.763 4,6% 4.932 107,63 32.589

Total 959.6 100% 274 3157.78 100% 3.507 105,10 690.023

Sumber: Tangerang Dalam Angka Kabupaten Tangerang Tahun 2014

Page 15: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Grafik 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2013

Sumber: Tangerang Dalam Angka Kabupaten Tangerang Tahun 2014

G. POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH

Melihat pertumbuhan ekonomi yang ada, terdapat beberapa lokasi

yang berpotensi untuk dikembangkan dengan kegiatan utama

perdagangan dan jasa, industri, perumahan, dan pergudangan

diantaranya yaitu Kecamatan Balaraja, Curug dan Teluknaga. Sebagai

Pusat Pemerintahan Kecamatan Tigaraksa juga berpotensi untuk

dikembangankan dengan kegiatan utama pemerintahan, perkantoran,

permukiman, perdagangan dan jasa.

Kecamatan Jambe dan Kecamatan Mauk yang direncanakan sebagai

Kawasan Strategis Dryport menjadi wilayah yang layak untuk

dikembangkan dengan kegiatan utama transportasi dan pergudangan.

Begitupun dengan Kawasan Strategis sekitar Bandara Soekarno Hatta,

sebagai kawasan yang menjadi pintu gerbang Indonesia ke panggung

internasional akan sangat menguntungkan jika kegiatan transportasi

udara dan pergudangan mendapat perhatian lebih.

Geliat pertumbuhan ekonomi DKI yang berbatasan langsung dengan

wilayah Kabupaten Tangerang juga merupakan peluang yang harus

“ditangkap”. Oleh karena itu Kawasan Strategis Perbatasan DKI Jakarta

juga patut mendapat perhatian serius sebagai kawasan pergudangan,

industri, perdagangan dan jasa yang tentu akan turut mendorong

perekonomian Kebupaten Tangerang.

Kawasan reklamasi seluas ± 9.000 ha berjarak 200 meter dari garis

pantai utara Kabupaten Tangerang yang rencananya akan dijadikan

sebagai kawasan perumahan perkotaan, pelabuhan terpadu, dan

industri memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan

mengingat akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di

Page 16: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Kabupaten Tangerang. Hal tersebut serupa dengan Desa Lontar

Kecamatan Kemiri sebagai lokasi pembangkit listrik yang melayani

Provinsi Banten dan DKI (PLTU)

H. PENDIDIKAN

Pendidikan menjadi kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten

Tangerang dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh

karena itu Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki inisiatif untuk

menerbitkan KARTU PINTAR untuk membuka akses layanan

pendidikan seluas-luasnya bagi masyarakat yang tidak mampu.

Program yang mendukung KARTU PINTAR yaitu program manajemen

pelayanan pendidikan melalui penyusunan database penduduk usia

sekolah yang berhak, perumusan mekanisme pelaksanaan, sosialisasi

mekanisme pelaksanaan program kartu pintar dan penerapan KARTU

PINTAR. Jumlah KARTU PINTAR yang telah realisasikan untuk siswa

berprestasi dari mayarakat yang tidak mampu tahun 2014 sebanyak

5.000 KARTU PINTAR dan tahun 2015 akan direalisasikan kembali

sebanyak 5.000 KARTU PINTAR, untuk siswa SMA/ MA dan SMK dari

masyarakat tidak mampu tetapi berprestasi.

Kualitas sumber daya manusia tidak akan terlepas dari kondisi atau

kualitas di bidang pendidikannya. Indikator atau ukuran yang bisa kita

gunakan untuk melihat tingkat kemajuan pendidikan disuatu daerah

antara lain adalah dengan melihatpersentase melek huruf, rata-rata

lama sekolah dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Angka

persentase penduduk menurut kepemilikan ijazah nampak pada tabel

2.4

Tabel. 2.4

Persentase Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki Tahun 2010 – 2013

Persentase penduduk menurut pendidikan yang tertinggi yang

ditamatkan pada tahun 2013 didominasi oleh penduduk dengan tingkat

pendidikan SLTA/sederajat yaitu 29,16 persen dan disusul tamat SD

sebesar 24,45 persen dan SLTP sebesar 22,66 persen, sedangkan

No. Pendidikan 2010 2011 2012 2013

1 Tidak

memiliki

21,56 22,91 20,43 18.75

2 SD 26,86 26,32 23,88 24.45

3 SLTP 22,77 21,62 23,67 22.66

4 SLTA 23,15 24,5 27,55 29.16

5 DI / DII 0,4 0,4 0,58 0.51

6 Akademi/ D

III, S1, S2, S3

5,27 4,25 3,89 4.48

Sumber : IPM Kabupaten Tangerang 2013

Page 17: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

persentase penduduk yang menamatkan diatas SLTA hanya sebesar

4,99 persen.

Secara umum persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang

menamatkan pendidikan SD sampai SLTA dari tahun 2010 sampai

2013 mengalami peningkatan. Hal ini juga mengindikasikan bahwa

kebutuhan akan pendidikan sampai jenjang SLTA masih cukup besar

bahkan kebutuhan masyarakat akan pendidikan tinggi juga

menunjukkan peningkatan yang cukup berarti.

Selanjutnya, indikator untuk mengukur kemajuan pendidikan adalah

dengan melihat Tingkat Partisipasi Sekolah, baik Angka Partisipasi

Kasar (APK) maupun Angka Partisipasi Murni (APM).

Angka partisipasi sekolah penduduk tangerang setiap tahunnya

mengalami peningkatan. Peningkatan partisipasi sekolah terjadi pada

berbagai kelompok usia, tercatat untuk tahun 2013 angka partisipasi

sekolah untuk kelompok usia SD, usia SLTP, dan usia SLTA masing-

masing sebesar 98,51 persen, 90,69 persen dan 62,19 persen. Disini

terjadi peningkatan yang cukup signifikan untuk anak usia SLTA

dimana tahun sebelumnya (2012) hanya mencapai 58,26 persen.

Angka 62,19 menunjukkan terdapat sekitar 62 anak yang sedang

bersekolah dari 100 anak usia 16-18 tahun. Hal ini menandakan

kesadaran masyarakat semakin tinggi akan pen tingginya pendidikan,

dan sebisa mungkin agar bisa menyekolahkan anaknya sampai ke

tingkat SLTA. Gambaran tentang angka partisipasi sekolah dapat dilihat

pada grafik 2.2

Grafik 2.2 Angka Partisipasi Sekolah Kabupaten Tangerang Tahun 2010 – 2013

Sumber: Profil Kabupaten Tangerang Tahun 2014

Bila dilihat persentase tingkat tamat SMA atau sederajat tetap

menduduki peringkat tertinggi yakni mencapai 29,15 persen, hal ini

sejalan dengan angka persentase APS usia SLTA yang meningkat

signifikan, diikuti peringkat kedua adalah lulusan Sekolah Dasar atau

sederajat sebesar 24,45 persen diikuti persentase untuk yang tamat

SMP atau sederajat sebesar 22,66 persen. Hal ini menunjukkan angka

putus sekolah di tingkat jenjang pendidikan ini masih cukup besar.

Page 18: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Grafik 2.3 Angka Partisipasi Murni Kabupaten Tangerang Tahun 2009 –

2013

Sumber: Profil Kabupaten Tangerang Tahun 2014

Capaian APM pada tingkat SD terus mengalami peningkatan yaitu

sejak tahun 2009 di angka 92,1% mengalami peningkatan mencapai

96,74% di tahun 2013. APM jenjang SMP meningkat dari tahun 2009

sebesar 58,94% menjadi 82,22% pada tahun 2013. Untuk Angka

Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA juga mengalami peningkatan

setiap tahunnya. Pada tahun 2009 berada di angka 41,16%, pada

tahun 2013 telah mencapai 54,75%. Gambaran APM dapat dilihat

pada grafik 2.3.

Jika dilihat dari data pencapaian APM ini, nampak bahwa

partisipasi murni pada jenjang SMP dan SMA masih lebih rendah

bilang dibandingkan dengan APM pada jenjang SD. Hal ini menjadi

pekerjaan rumah bagi pemda untuk terus mendorong meningkatnya

angka partisiasi murni khususnya pada jenjang SMP dan SMA

melalui program yang langsung dapat mengintervensi kesenjangan

APM ini.

Indikator lainya yang dapat digunakan untuk menggambaran dan

pemperkuat pembangunan bidang pendidikan dapat dilihat pada

indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah penduduk

yang berusia 10 tahun ke atas. Dua indikator ini dipandang sebagai

pengukur tingkat pengetahuan masyarakat.

Angka melek huruf diambil dari kemampuan baca tulis hitung

yang dipandang sebagai modal dasar yang harus dimiliki setiap

individu agar mempunyai peluang yang sama untuk terlibat dan

berpartisipasi dalam pembangunan. Sedangkan tingkat pengetahuan

dan keterampilan lainnya secara umum dapat digambarkan melalui

rata-rata lama sekolah, sehingga diharapkan dua indikator yang

diambil tersebut dapat menggambarkan kualitas pendidikan secara

umum.Gambaran angka melek huruf dapat dilihat pada grafik 2.4

Page 19: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Grafik 2.4

Angka Melek Huruf di Kabupaten Tangerang Tahun 2009 – 2013

Sumber: Profil Kabupaten Tangerang Tahun 2014

Sedangkan rata-rata lama sekolah di Kabupaten Tangerang tahun

2013 menunjukkan 8,97 tahun, terjadi peningkatan bila

dibandingkan tahun 2012 yakni 8,96 tahun. Rata-rata Lama

Sekolah dari tahun 2009-2013 dapat dilihat pada grafik 2.5.

Grafik 2.5 Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Tangerang Tahun 2009-2013

Sumber: Profil Kabupaten Tangerang Tahun 2014

A. KESEHATAN

Sumber daya kesehatan yang baik diantaranya adalah dengan

tersedianya sarana prasarana kesehatan yang memadai dalam jumlah

dan kualitas. Selain itu penting untuk memperhatikan faktor

aksesibilitas, unit sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang mudah

dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. RPJMD tahun 2013-2018

menargetkan di tahun 2014 akan ada penambahan 2 (dua) unit

puskesmas rawat inap dari 7 (tujuh) puskesmas rawat inap yang sudah

ada.

Untuk mengetahui kualitas kesehatan masyarakat dapat diukur

dari derajat kesehatan di Kabupaten Tangerang yang ditunjukkan oleh

Angka Harapan Hidup (AHH). Angka Harapan Hidup Kabupaten

Tangerang pada tahun 2014 sebesar 66,52 mengalami peningkatan

dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 66,09, dapat dilihat pada tabel

2.5.

Page 20: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

2011 2012 2013 2014

Kematian Ibu 50 37 39 47

0

50

100Kematian Ibu

Tabel 2.5 Angka Harapan Hidup Tahun 2012 – 2014

Sumber :Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat juga

diukur dari Angka Kematian Ibu (AKI) dan AKB (Angka Kematian Bayi).

Angka kematian tersebut dapat dihitung dengan melakukan beberapa

survey dan pengkajian.

Grafik 2.6 Jumlah Kematian Ibu di Kabupaten Tangerang Tahun 2011 – 2014

Sumber :Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2014

Jumlah kematian ibu di Kabupaten Tangerang pada tahun 2014

adalah sebanyak 47 kematian dengan penyebab kematian sebesar 90 %

terjadi pada saat persalinan dan segera setelah persalinan. Jumlah

kematian ibu pada tahun 2014 terjadi peningkatan dibandingkan pada

tahun 2013 terdapat 39 orang, ditahun 2012 sebanyak 37 orang dan di

tahun 2011 sebanyak 50 orang. Hal ini disebabkan oleh rendahnya

cakupan persalinan di fasilitas kesehatan dan rendahnya cakupan

penanganan komplikasi obsteri. Uraian jumlah kematian ibu dapat

dilihat pada garfik 2.7.

Grafik. 2.7

Penyebab Kematian Ibu di Kabupaten Tangerang Tahun 2014

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2015

Pada tahun 2014 penyebab kematian ibu terbanyak adalah karena

PEB/Eklamsia/ Hipertensi dalam kehamilan sebanyak 18 kasus (39 %).

Seluruh kasus kematian ibu sudah dilakukan Audit Maternal Perinatal

(AMP) di tingkat kabupaten oleh tim AMP Kabupaten Tangerang

sebagai pembelajaran untuk menurunkan jumlah kematian ibu,

tampak pada gafik 2.8.

No Tahun Angka Harapan Hidup

1 2012 66,07 2 2013 66,09

3 2014 66,52

Page 21: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

2011 2012 2013 2014

Kematian Bayi 178 232 282 268

0

100

200

300

Kematian Bayi

Jumlah kematian bayi di Kabupaten Tangerang pada tahun 2014

sebanyak 268 kasus, jumlah ini menurun jika dibandingkan dengan

tahun 2013 ada 282, sementara di tahun 2012 sebanyak 232 dan di

tahun 2011 ada 178 kematian bayi. Gambaran kondisi jumlah

kematian bayi dapat dilihat pada grafik 2.8

Grafik 2.8 Jumlah Kematian Bayi Tahun 2011-2014

Sumber :Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2014

Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah kematian bayi

yang terjadi pada masa 8-28 hari kehidupannya atau lebih dikenal

dengan Neonatal Komplikasi. Penyebab kematian Bayi tertinggi adalah

Asfiksia dan urutan kedua adalah BBLR yang disebabkan karena

meningkatnya komplikasi Hipertensi dalam Kehamilan (HDK) dan Pre

Eklampasi Berat (PEB) pada ibu hamil, dapat dilihat pada grafik 2.9.

Grafik 2.9 Penyebab Kematian Bayi di Kabupaten Tangerang Tahun 2014

Sumber :Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2014

Pada tahun 2013, penolong persalinan di Kabupaten Tangerang oleh

tenaga medis yaitu sebanyak 82,94 persen, sementara masih ada yang

ditolong oleh tenaga non medis sebanyak 17,06 persen. Penanganan

secara medis, sebagian besar penolong kelahiran dilakukan oleh bidan

Page 22: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

sebanyak 61,62 persen, dibandingkan dokter 20,69 persen, dimana

persentasenya hampir dua pertiganya. Kurangnya tenaga dokter di

wilayah Kabupaten Tangerang, menjadi penyebab rendahnya penolong

kelahiran oleh dokter, dapat dilihat pada tabel 2.6.

Tabel.2.6 Tenaga Penolong Persalinan di Kabupaten Tangerang Tahun 2013

Sumber : Kabupaten Tangerang Dalam Angka Tahun 2014

Pemerintah Kabupaten Tangerang telah melaksanakan berapa kegiatan

dalam rangka penurunan angka kurang gizi diantaranya pemantauan

status gizi, pemberian makanan tambahan pada balita dan ibu hamil,

perawatan gizi buruk dan pemberian vitamin dan mineral (pemberian

vitamin A pada balita dan ibu nifas dan pemberian Fe pada ibu hamil ).

Kegiatan pemantauan status gizi secara aktif dilaksanakan oleh

petugas gizi puskesmas melalui bulan penimbangan balita yang

dilakukan setahun 2 (dua) kali. Prevalensi gizi kurang dan gizi buruk

tahun 2014 mengalami penurunan dibanding tahun 2013 dengan 3,64

persen dan ditahun 2012 dengan 5,1 persen. Penurunan tersebut

merupakan bukti keseriusan dari pemerintah daerah dalam

penanggulangan masalah gizi yang berkesinambungan. Gambaran

status gizi dapat dilihat pada grafik 2.10

Grafik 2.10 Trend Gizi Buruk dan Gizi Kurang Berdasarkan Metode (BB/U)

Di Kabupaten Tangerang Tahun 2012-2014

Sumber: Bid.Kesga- Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang 2014

Sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Tangerang cukup

memadai, beberapa sarana kesehatan yang ada diantaranya adalah

Rumah sakit umum sebanyak 2 buah, Puskesmas sebanyak 42 buah,

Posyandu 2.164 buah, laboratorium Pemda 1 buah dan Puskesmas

Pembantu 43 buah. Sarana kesehatan yang ada didukung dengan

tenaga kesehatan yang kompeten seperti Dokter Umum sebanyak

No. Tenaga Penolong Persalinan Persentase

1 Dokter 20,69

2 Bidan 61,62

3 Tenaga paramedis lain 0,63

4 Dukun bersalin 16,24

5 Lainnya 0,82

5.1 3.61 3.28

0.67 0.45 0.45

2012 2013 2014

Tren Gizi kurang

Tren Gizi Buruk

Page 23: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

1.230, Dokter Gigi sebanyak 295 dan Dokter Spesialis sebanyak 397.

Jumlah sarana kesehatan dan tenaga kesehatan secara keseluruhan

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel. 2.7

Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Tangerang

Tahun 2013

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2013

Tabel 2.8

Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan yang Berizin di Kabupaten Tangerang

Tahun 2013

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2013

Jumlah peserta yang memanfaatkan Jamkesmas RJTP dan RITP

pada tahun 2013 meningkat dibandingkan tahun 2012 dengan jumlah

peserta yang terlayani laki-laki 195.026 jiwa dan perempuan 395.076

jiwa, dan Jampersal menunjukan kenaikan yang cukup signifikan

dengan jumlah persalinan normal berjumlah 16.799 jiwa dari tahun

2012 berjumlah 10.669 jiwa dan persalinan resti 550 jiwa dari tahun

2012 berjumlah 343 jiwa.

Tabel 2.9 Capaian Pelayanan Kesehatan Peserta Jamkesmas

di Kabupaten Tangerang Tahun 2011-2013

No. Tahun Pelayanan Kesehatan

Rawat

Jalan

Rawat

Inap

Pasien Jamkesmas dirujuk (Jiwa)

1. 2011 607.305 1.850 17.582

2. 2012 545.905 1.478 19.469

3. 2013 588.505 1.697 25.157

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2103

No. Jumlah (Unit) Jumlah

1. Rumah Sakit Umum Swasta 19

2. Rumah Sakit Pemerintah 2

3. Puskesmas DTP 7

4. Puskesmas Non DTP 36

5. Puskesmas Pembantu 48

6. Puskesmas Keliling 60

7. Puskesmas ISO 9

8. Puskesmas Pelayanan Prima -

9. Puskesmas Poned 10

10. Praktek Dokter Umum *) 1.622

11. Praktek Dokter Gigi 279

12. Praktek Dokter Spesialis 639

13. Praktek Bidan Swasta 835

Jumlah 1.945

No. Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah

1. Rumah Sakit Pemerintah 2

2. Rumah Sakit Swasta 17

3. Rumah Bersalin (RB) 34

4. Klinik 305

5. Klinik Spesialis 5

6. Klinik Kecantikan Estetika 17

Page 24: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Disamping peserta Jamkesmas, Pemerintah Daerah Kabupaten

Tangerang mengeluarkan program untuk pelayanan kesehatan

masyarakat yang kurang mampu yaitu Program “Kartu Sehat” pada

Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah). Peserta Kartu Sehat berjumlah

127.348 jiwa. Pelayanan kesehatan peserta Program Kartu Sehat

diberikan Rumah Sakit berdasarkan perjanjian kerjasama dengan

Pemerintah Kabupaten Tangerang. Pada tahun 2013, rumah sakit-

rumah sakit yang menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten

Tangerang yaitu RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RSUP Fatmawati,

RSUP Persahabatan, RS. DR. Suharjo Heerjan, RS. Jantung dan

Pembuluh Darah Harapan Kita, RS. Anak dan Bunda Harapan Kita, RS.

Sitanala, RS. Kanker Dharmais, RSUD Balaraja, RS. Dr. Marzoeki

Mahdi, Siloam Hospital Lippo Village, RS. Paramita, RS. Mulia Insani,

dan RSI Ashobirin serta RSU Tangerang. Jumlah pasien Program Kartu

Sehat yang mendapat pelayanan kesehatan dengan rumah sakit yang

telah menjalin perjanjian kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten

Tangerang sebanyak 12.131 jiwa

Ada empat indikator untuk menilai keadaan lingkungan dan upaya

yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan sehat yaitu persentase

keluarga yang memiliki akses air bersih, persentase rumah sehat,

keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar, tempat umum dan

pengelolaan makanan (TUPM) yang sehat. Keluarga dengan kepemilikan

sarana sanitasi dasar meliputi kepemilikan jamban keluarga, tempat

sampah dan pengelolaan air limbah keluarga. Keseluruhan hal tersebut

sangat diperlukan didalam peningkatan kesehatan Iingkungan.

Tabel 2.10

Persentase Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Memenuhi Syarat Kesehatan Tahun 2011 – 2013

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2103

Dari hasil inspeksi sanitasi pada tahun 2013 terhadap 166.601

keluarga didapatkan, keluarga yang memiliki sarana sanitasi dasar

dengan rincian yang sudah memiliki jamban sebanyak 140.605 KK

(87,4%). Sedangkan pada tahun 2012 jumlah keluarga yang memiliki

jamban sehat adalah (75,89 %). Disebut jamban sehat adalah apabila

terdapat tempat buang air besar di suatu tempat yang sudah

ditentukan atau tidak di sembarang tempat dan memiliki pembuangan

akhir ke tangki septik. Di Kabupaten Tangerang berdasarkan hasil

inspeksi sanitasi tahun 2013 masih ditemukan masyarakat yang buang

No. Tahun Jamban Keluarga (%) Tempat

Sampah (%)

SPAL (%) Sarana Air

Bersih (%)

1 2011 76,9 81 82,5 88,5

2 2012 71,13 74,77 74,2 97,5

3 2013 87,4 77,6 83,5 92,3

Page 25: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

air besar di sembarang tempat sebanyak 25 % dan pembuangan

akhirnya tidak di tangki septic sebanyak 12,6 %. Keluarga yang

memiliki tempat sampah dari hasil inspeksi pada tahun 2013 sebesar

120.901 I<.K sedangkan rumah yang memiliki tempat sampah sehat

sebanyak 93.830 KK (77,6 %), meningkat 2,83% bila dibanding

tahun2012 dimana jumlah rumah yang memiliki tempat sampah sehat

sebanyak 87.481 KK (74,77 %).

Indikator untuk menilai tempat sampah sehat adalah tempat

sampah organik dan anorganik dipisah dalam tempat yang kedap air

dan tertutup. Pengelolaan air limbah hasil inspeksi sanitasi tahun 2013,

jumlah rumah yang memiliki pengelolaan air limbah sehat sebanyak

99.796 KK (83,5 %). Kondisi ini meningkat 9,3% bila dibandingkan

tahun 2012 jumlah rumah yang memiliki pengelolaan air limbah sehat

adalah sebanyak 87.867 KK (74,2 %) . Berbagai upaya yang dilakukan

pada tahun 2013 untuk meningkatkan kepemilikan maupun

pemanfaatan sarana sanitasi sehat adalah melalui penyuluhan,

pemberdayaan masyarakat di bidang sanitasi melalui pemicuan Sanitasi

Total Berbasis Masyarakat di 30 desa dan pemberian stimulan untuk

pembuatan percontohan sarana sanitasi di wilayah binaan dan desa

resiko tinggi sanitasi. Stimulan percontohan sarana sanitasi dasar

diberikan tidak hanya di tingkat rumah tangga tetapi juga di institusi

pendidikan (sekolah) sebanyak 7 sekolah berupa sarsandas sekolah

(pembuatan wc sekolah 2 pintu) dan percontohan sarana CTPS (cuci

tangan pakai sabun).

Rumah sehat adalah rumah yang memiliki sarana sanitasi dasar

meliputi jamban/wc, sarana air bersih, tempat sampah dan sarana

pembuangan air limbah, cukup ventilasi dan pencahayaan, bebas dari

serangga dan binatang penular penyakit serta ada pemanfaatan

pekarangan sebagai ruang terbuka hijau. Hasil Inspeksi Sanitasi (IS)

rumah pada tahun 2013 di 43 Puskesmas di Kabupaten Tangerang,

didapatkan hasil sebagai berikut : rumah yang diperiksa sebanyak

161.220 rumah, rumah yang sudah memenuhi syarat kesehatan

sebanyak 115.482 rumah (71,63 %). Jumlah rumah sehat meningkat

8,93% bila dibandingkan dengan hasil inspeksi sanitasi tahun 2012,

demikian juga dengan jumlah rumah yang diperiksa.

Hasil inspeksi sanitasi rumah tahun 2012 dari 143.217 rumah

yang diperiksa, rumah yang sudah memenuhi syarat kesehatan

sebanyak 89.811 (62,7%). Dari hasil inspeksi sanitasi, permasalahan

yang menyebabkan rumah tidak sehat adalah kualitas sarana sanitasi

di rumah tersebut yang tidak memenuhi syarat. Berbagai upaya sudah

dilakukan untuk meningkatkan kualitas rumah menjadi rumah sehat,

Page 26: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

diantaranya melalui penyuluhan, pemicuan STBM, pemberian stimulan

untuk pembuatan sarana sanitasi, pembuatan percontohan rumah

sehat bekerjasama dengan SKPD terkait .

Melihat pencapaian tahun 2013 maka upaya penyuluhan terhadap

masyarakat tentang rumah sehat sehingga masyarakat dapat

meningkatkan kualitas lingkungan rumahnya dan memiliki rumah yang

sehat masih perlu ditingkatkan. Dalam rangka meningkatkan Rumah

Tangga ber-PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), Pemerintah Kabupaten

Tangerang melakukan pemantauan terhadap 62.371 rumah tangga dari

778.228 rumah tangga yang ada, didapatkan 29.070 rumah tangga atau

46,61% yang dapat dikategorikan sebagai rumah tangga sehat di

Kabupaten Tangerang.

Tabel 2.11 Capaian PHBS di Kabupaten Tangerang Tahun 2013

No Desa/Kel Rumah Tangga Rumah Tangga yang

dipantau

Capaian

PHBS RT

%

1. 274 778.228 62.371 29.070 46,6

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2013

Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang

masih berpotensi untuk mempunyai. Banyaknya jumlah PUS pada

suatu daerah menandakan bahwa pertambahan penduduk akan tidak

terkendali apabila pemerintah tidak menjalankan program KB secara

lebih intensif. Berikut adalah data PUS di Kabupaten Tangerang pada

tahun 2013.

Tabel 2.12 Jumlah Peserta KB Aktif dan Pasangan Usia Subur

Per Kecamatan di Kabupaten Tangerang Tahun 2013

No. Kecamatan Peserta KB

Aktif

Pasangan Usia

Subur (PUS)

Persentase

(%)

1 Cisoka 26,503 18,325 145

2 Solear 16,424 13,632 120

3 Tigaraksa 17,052 25,194 68

4 Jambe 7,105 10,941 65

5 Cikupa 9,299 40,031 23

6 Panongan 9,109 11,929 76

7 Curug 11,220 31,772 35

8 Kelapa Dua 21,163 27,856 76

9 Legok 6,187 25,961 24

10 Pagedangan 11,997 24,725 49

11 Cisauk 6,468 11,954 54

12 Pasar Kemis 31,372 44,555 70

13 Sindang Jaya 13,918 14,207 98

14 Balaraja 12,406 25,057 50

15 Jayanti 8,697 13,998 62

16 Sukamulya 8,713 15,531 56

17 Kresek 7,651 16,687 46

18 Gunung Kaler 24,103 14,485 166

19 Kronjo 21,229 14,175 150

20 Mekar Baru 18,166 9,786 186

21 Mauk 19,729 18,972 104

22 Kemiri 17,739 10,191 174

Page 27: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

23 Sukadiri 15,606 13,702 114

24 Rajeg 7,693 31,661 24

25 Sepatan 9,874 21,909 45

26 Sepatan Timur 14,031 22,186 63

27 Pakuhaji 8,838 25,753 34

28 Teluknaga 9,112 36,614 25

29 Kosambi 16,161 28,399 57

Jumlah 407,565 620,188 66

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2013

J. PEKERJAAN UMUM

Jaringan jalan merupakan bagian dari sarana terpenting dalam

sistem transportasi. Jangkauan pelayanan jalan di Kabupaten

Tangerang saat ini terbatas pada wilayah-wilayah yang secara alami

berkembang dengan pesat. Tingkat kepadatan jalan perhektar tertinggi

di Kabupaten Tangerang berada di wilayah bagian tengah dan selatan,

sedangkan jangkauan pelayanan jalan di wilayah utara yang

perkembangannya relatif lebih lambat bila dibandingkan dengan

wilayah selatan.

Tabel 2.13 Panjang Jalan Berdasarkan Kelas di Kabupaten Tangerang

Tahun 2012-2014

No. Status Jalan Panjang (Km)

2012 2013 2014

1 Nasional 27,93 27,93 27,93

2 Provinsi 114,2 114,2 114,2

3 Kabupaten 992,61 992,61 992,61

4 Jalan Tol 26,5 26,5 26,5

JUMLAH 1.134,09 1.134,94 1.134,94

Sumber : SIPD Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Tangerang 2014

Keadaan jalan setiap tahunnya terus ditingkatkan baik

kuantitasnya maupun kualitasnya. Jaringan jalan yang ada di

Kabupaten Tangerang kondisi tahun 2013 terdiri dari Jalan Nasional

sepanjang 27,93 Km dengan satu (1) ruas , Jalan Provinsi sepanjang

114,2 Km, dan Jalan Kabupaten sepanjang 992,61 Km. Jaringan jalan

Kabupaten pada tahun 2012 dengan tipe perkerasan meliputi Aspal

sekitar 411,24 Km berkurang di tahun 2013 menjadi 338,79 Km, jalan

dengan perkerasan Beton di tahun 2012 sekitar 572,22 Km meningkat

menjadi 643,36 Km pada tahun 2013 ini menunjukkan bahwa

perubahan perkerasan pada kurun tahun 2012 sampai dengan tahun

2013 jalan-jalan di Kabupaten Tangerang berubah dari perkerasan

aspal menjadi perkerasan oleh Beton.

Tabel 2.14 Kondisi Jalan Berdasarkan Perkerasan Jalan di Kabupaten Tangerang Tahun 2011-2013

Page 28: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

No. Perkerasan Panjang (Km)

Jalan 2011 2012 2013

1 Aspal 609.64 411.24 338.79

2 Betonisasi 362.1 572.22 643.36

JUMLAH 971.74 983.46 982.15

Sumber : SIPD Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Tangerang 2014

Tabel 2.15 Panjang Jalan Berdasarkan Kondisi Jalan di Kabupaten Tangerang

Tahun 2009-2013

Sumber : SIPD Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Tangerang 2014

Pada tahun 2013, Jaringan jalan berdasarkan fungsi jalan tercatat

jalan Arteri sepanjang 27,93 Km, jalan Kolektor sepanjang 114,2 Km

dan jalan Lokal sepanjang 992,61 Km. Kondisi jalan tersebut pada

umumnya dalam kondisi Baik mencapai 716,01 Km, Sedang 117,88 Km

dan Rusak mencapai 81,45 Km dan Rusak Berat sekitar 77,27 Km,

sepanjang tahun 2010 sampai dengan 2013 telah terjadi perubahan

yang sangat signifikan dari kondisi rusak berat menjadi baik. Kondisi

jalan di Kabupaten Tangerang berdasarkan status jalan berdasarkan SK

Bupati No. 761/2011, ditetapkan Jalan Strategis dengan panjang

279,55 Km (28,16%), dengan ruas sebanyak 50 dan Jalan Lintas Umum

sepanjang 713,06 Km (71,84%) dengan jumlah ruas sebanyak 251 ruas.

Untuk lebih jelasnya mengenai rencana jalan di Kabupaten Tangerang

lihat Rencana Jaringan Jalan Kabupaten Tangerang.

Grafik 2.11 Persentase Kondisi jalan di Kabupaten Tangerang

Tahun 2013

Sumber : SIPD Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Tangerang 2013

No. Kondisi

Jalan

Panjang (Km)

2009 2010 2011 2012 2013

1 Baik 407,3 431,47 467,01 668,16 716,01

2 Sedang 184,95 142,58 140,24 119,38 117,88

3 Rusak 200,01 188,04 177,71 101,55 81,45

4 Rusak Berat 198,36 227,53 207,65 103,52 77,27

JUMLAH 990,62 989,62 992,61 992,61 992,61

Page 29: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Jembatan merupakan salah satu sarana transportasi yang tidak

kalah pentingnya dalam menunjang aktifitas masyarakat. Pada tahun

2013, panjang jembatan mencapai 2.164,1 Km dengan jumlah

jembatan mencapai 267 buah, prasarana irigasi pengairan teknis

sekunder mencapai 194.517 Km. Infrastruktur irigasi yang ada di

Kabupaten Tangerang meliputi Saluran Induk, Saluran Sekunder, dan

Saluran Tersier, dengan luas irigasi seluruhnya mencapai 52.540.000

m2 dengan kondisi irigasi yang baik sekitar 26.270.000 m2. Saluran

Induk diantaranya Irigasi Cisadane, Irigasi Cidurian, dan Irigasi

Garukgak. Irigasi Cisadane luasnya mencapai 17,929 Ha dengan

panjang saluran 516.681 Km meliputi saluran induk 3 saluran, saluran

sekunder 25 saluran, dengan dilengkapi bangunan air sebanyak 157

unit. Irigasi Cidurian memiliki luas 10.272 Ha dengan panjang saluran

mencapai 444.316 Km terdiri dari saluran induk 1 saluran, saluran

sekunder 17 saluran dilengkapi bangunan air sekitar 141 unit. Irigasi

Garukgak mencapai 4.128 Ha mempunyai panjang saluran sekitar

84.971 Km terdiri dari saluran induk 1 saluran, dan saluran sekunder 7

saluran dengan dilengkapi bangunan air sebanyak 329 unit.

K. Perumahan

Perumahan merupakan kebutuhan primer yang merupakan prioritas

utama bagi sebuah keluarga. Rumah yang sehat merupakan salah satu

sarana untuk mencapai derajat kesehatan yang optimum. Rumah juga

merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus memenuhi

kriteria kenyamanan, keamanan dan kesehatan guna mendukung

penghuninya agar dapat bekerja dengan produktif.

Hampir 93 persen dari total rumahtangga di Kabupaten Tangerang

sudah memiliki rumah dengan lantai bukan tanah dan hampir 90

persen beratap genteng/beton dan berdinding tembok. Bahan bakar

utama untuk memasak memakai gas/elpiji mencapai lebih dari 85

persen dan sumber penerangan dari listrik PLN sebesar 99,78 persen

dan Non PLN sebesar 0,22 persen.

Sedangkan penggunaan fasilitas air minum sendiri mencapai 66,69

persen, fasilitas bersama sebesar 26,10 persen, fasilitas umum sebesar

6,06 persen dan sisanya tidak ada fasilitas sebesar 1,15 persen.

Page 30: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Tabel 2.16 Statistik Perumahan Kabupaten Tangerang Tahun 2013

Uraian Persentase

Rumah tangga dengan rumah milik sendiri 78,16

Rumah tangga menurut kualitas

perumahan

Lantai bukan tanah 92,88

Atap genteng/beton 87,98

Dinding tembok 88,76

Tempat pembuangan akhir tangki/SPAL 71,28

Bahan bakar utama memasak/gaselpiji 85,17

Sumber penerangan listrik PLN 99,78

Penggunaan fasilitas air minum sendiri 66,69

Sumber : Statda Kabupaten Tangerang, 2014

Bila dilihat dari Tempat Pembuangan Akhir, lebih dari 70 persen

rumahtangga di Tangerang sudah menggunakan Tangki/SPAL, lebih

dari 16 persennya di kolam/sawah, hampir 4 persennya di lubang

tanah, berikutnya adalah pantai/kebun sebesar hampir 3 persen dan

sisanya 1 persen lebih berada di lainnya.

Dalam rangka menyediakan rumah yang layak huni bagi Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) pada awal tahun 2012 Pemerintah

Kabupaten Tangerang meluncurkan Program GEBRAK PAKUMIS

(Gerakan Bersama Rakyat Atasi Permukiman Padat, Kumuh dan

Miskin). Dalam program tersebut Pemerintah Daerah meningkatkan

kualitas rumah tidak layak huni menjadi layak huni sebanyak 523

rumah. Adapun wilayah yang menjadi sasaran pelaksanaan program

tersebut adalah Kecamatan Kresek, Jayanti, Sukamulya, Rajeg,

Mekarbaru dan Pakuhaji.

Pada pertengahan tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Tangerang

kembali menggulirkan program tersebut dengan jumlah rumah yang

ditangani sebanyak 529 rumah di Kecamatan Mauk, Sindang Jaya,

Sukadiri, Sukamulya, Cisoka, Teluknaga, Gunung Kaler dan Kresek.

Memasuki awal tahun 2013 Pemerintah Daerah mencanangkan kembali

program ini, sejumlah 800 unit rumah menjadi target penanganan

rumah tidak layak huni yang berlokasi di Kecamatan Rajeg, Gunung

Kaler, Pakuhaji, Mekar Baru, Jayanti, Sukamulya, Kresek, Cisoka,

Sindang Jaya, Tigaraksa, Solear, Balaraja Dan Kronjo.

Pada tahun 2013 Pemerintah Daerah mencanangkan kembali

program ini, sejumlah 800 unit rumah menjadi target penanganan

rumah tidak layak huni yang berlokasi di Kecamatan Rajeg, Gunung

Kaler, Pakuhaji, Mekar Baru, Jayanti, Sukamulya, Kresek, Cisoka,

Sindang Jaya, Tigaraksa, Solear, Balaraja Dan Kronjo.Dari data tersebut

diatas dapat di lihat pada table berikut ini :

Page 31: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Tabel 2.17 Program Gebrak Pakumis Tahun 2012 – 2015

No Tahun Target Gebrak Pakumis Realisasi Gebrak

Pakumis

1 2012 529 unit rumah 529 unit rumah

2 2013 800 unit rumah 800 unit rumah

3 2014 1041 unit rumah 1041 unit rumah

4 2015 800* unit rumah

Sumber Bappeda Kabupaten TangerangTahun 2014

L. PENATAAN RUANG

Dalam konsep tata ruang Jabodetabek – Punjur, Kabupaten

Tangerang berfungsi sebagai wilayah penyangga (buffer area) DKI

Jakarta untuk kegiatan permukiman dan industri, pengembangan

pertanian dan perlindungan terhadap kegiatan yang merusak

lingkungan. Keberadaan wilayah penyangga antara lain untuk

menghindari tumbuhnya Jakarta menjadi kota primer yang membawa

dampak berbagai efisiensi.

Sebagai akibat Perkembangan penduduk yang cepat serta

melimpahnya kegiatan industri dan permukiman ke Wilayah Kabupaten

Tangerang maka banyak terjadi pergeseran lahan. Beralihnya fungsi

lahan, perlu mendapatkan perhatian dalam hal keseimbangan fungsi

kawasan lindung dan kawasan budidaya serta aspek kesesuaian lahan.

Penggunaan lahan di Kabupaten Tangerang saat ini, meliputi

penggunaan untuk kawasan lindung dan kawasan budidaya.

Penggunaan lahan untuk kawasan lindung, meliputi sempadan pantai,

danau/situ, dan sempadan sungai. Sedangkan penggunaan lahan

untuk kegiatan budidaya, meliputi perumahan, perkampungan,

perdagangan dan jasa, zona industri, kawasan industri, pertanian

irigasi teknis, pertanian tadah hujan, perkebunan, kebun campuran,

tegalan, perikanan (tambak), hutan, dan lain-lain.

Penggunaan lahan untuk kegiatan budidaya terbagi menjadi 2 (dua),

yaitu penggunaan untuk kegiatan terbangun dan kegiatan tidak

terbangun. Penggunaan lahan terbangun, meliputi penggunaan untuk

perumahan, perkampungan, zona industri, kawasan industri,

perusahaan dan perdagangan, serta jasa. Luas lahan terbangun di

Kabupaten Tangerang sebesar 27.117 Ha (27,71 %) dan untuk lahan

non terbangun sebesar 80.589,29 Ha (72,29 %) umumnya berupa lahan

pertanian dan tanah kosong (padang golf) sisanya untuk lain-lain,

seperti jalan, sungai, lapangan olah raga, kuburan, RTH, dan taman.

Pembangunan lingkungan hidup di Kabupaten Tangerang berguna

untuk mengoptimalkan tata ruang, demi kelestarian lingkungan dan

memanfaatkan sumber daya alam dengan sumber daya buatan agar

Page 32: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

dapat tercapai tingkat kemakmuran yang selaras dengan aspek sosial

budaya secara efisien, meningkatkan kualitas sumber daya lingkungan

hidup secara berkelanjutan, terkendalinya pemanfaatan ruang sesuai

dengan peruntukan yang diarahkan pada kawasan hutan lindung,

kawasan hutan bakau dipantai utara dan kawasan budidaya non

pertanian.

Dalam Program Penyusunan Perencanaan Tata Ruang dilakukan

dengan Penyusunan Kebijakan penyusunan Tata Ruang Wilayah,

Penetapan Kebijakan RDTRK, RTRK dan RTBL, Sosialisasi Peraturan

Perundangan Tata Ruang, Penyusunan Rencana Detail & Teknis Tata

Ruang Kawasan, Penyusunan Rancangan Perda RTRW, Fasilitasi

peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan tata ruang

sebagai upaya untuk perencanaan tata ruang kearah yang lebih tertata

dengan disusunnya lebih banyak produk perencanaan tata ruang.

Pengendalian Pemanfaatan Ruang yang menunjukkan tren positif

dimana pada tahun 2012 jumlah angka pelanggaran sebesar 8%

menurun menjadi 5 % pada tahun 2013. Hal ini berkaitan dengan

kesadaran dan peran serta masyarakat dalam pengendalian

Pemanfatan ruang, pengawasan pemanfaata ruang dan koordinasi dan

fasilitasi pengendalian pemanfaatan ruang yang lebih baik.

Prosentase ketaatan terhadap RTRW berhasil ditingkatkan dengan

angka yang menunjukan pada Tahun 2011 sebesar 85% , Tahun 2012

sebesar 90% dan Tahun 2013 sebesar 95% melalui kegiatan

Penyusunan kebijakan perijinan pemanfaatan ruang, penyusunan

norma, standard dan kriteria pemanfaatan ruang penyusunan

kebijakan pemantauan pengendalian koordinasi dan fasilitasi

penyusunan pemanfaatan ruang lintas kab/kota.

II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN

KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN

1. Pendidikan

Penyelenggaraan Urusan Pendidikan mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.396.545.415.822,- dengan realisasi keuangan Rp.

339.598.939.539,- (85.64%) dan realisasi fisik sebesar 88,93 % yang

dijabarkan dalam 7 program dan 165 kegiatan. SKPD yang

melaksanakan urusan ini adalah Dinas Cipta Karya, Dinas Pendidikan

dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada

urusan Pendidikan pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

Page 33: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

a. Program Pendidikan Anak Usia Dini

Program Pendidikan Anak Usia Dini mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.834.709.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

700.227.0001,- (83,89%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang

dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Meningkatnya anak peserta didik di wilayah Kecamatan 1 Paket;

· Meningkatnya kompetensi tenaga pendidik dan Tenaga Kependidikan

PAUD 200 Org;

· Meningkatnya pemahaman pengelola 56 PAUD dalan pengembangan

data dan informasi PAUD 100 Orang;

· Bertambahnya jumlah tenaga PAUD yang mengerti model dan metode

pembelajaran PAUD 200 pengelola;

· Meningkatnya kemampuan dan keterampilan anak usia dini 135

peserta;

· Terpilihnya tenaga pengelola dan tenaga pendidik PAUD-NI Tingkat

Kab. Tangerang untuk mewakili Kab. Tangerang di Apresiasi Tingkat

Provinsi Banten 15 Orang;

· Meningkatnya kerjasama dan koordinasi antar Pengelola Pusat PAUD

di Kabupaten Tangerang 100 Pengelola;

· Terselenggaranya kegiatan kreatifitas peserta didik 1500 orang.

b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.329.215.089.378,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.283.575.678.865,- (86,14 %) dan realisasi fisik

sebesar 87,81 % yang dijabarkan dalam 58 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Terbangunnya ruang kelas SD sebanyak 210 unit dan ruang kelas

SMP 78 unit (13 USB);

· Tersedianya ruang guru sebanyak 5 Unit;

· Tersedianya lapangan upacara dan fasilitas parkir sebanyak 43

sekolah;

· Terbangunnya Pemagaran dan Penataan sekolah sebanyak 44

sekolah;

· Tersedianya perpustakaan, UKS, laboratorium 6 Unit;

· Tersedianya Mebeleuir sekolah sebanyak 9 SMP dan 14 SD;

· Tersediannya Kalender Pendidikan untuk Semua jenjang Pendidikan

Sekolah TK, SD, SMP. SMA, SMK;

· Terpilihnya peserta juara Lomojari SMP tingkat kabupaten untuk ke

tingkat provinsi sebanyak 8 Orang;

Page 34: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· tersedianya sarana dan prasarana infrastruktur sanitasi sekolah

pada jenjang SD 89, SMP 52, SMA 26 dan SMK 173 Sekolah;

· Adanya Peningkatan Kreativitas dan Kemandirian Siswa di Bidang

Pendidikan Kepramukaan;

· Terlaksananya Implementasi Kurikulum 2013 untuk pengembangan

kompetensi pembelajaran dikelas;

· Terakreditasinya SMP Negeri dan Swasta;

· Terwujudnya penghargaan kepada siswa berprestasi SMP;

· Meningkatnya pemahaman pembelajaran sesuai dengan kurikulum

2013 dan ujian nasional 2014 sebanyak 200 Orang;

· Terseleksinya Siswa peserta FL2SN SMP yang akan mewakili ke

tingkat provinsi sebanyak 25 Peserta;

· Tenaga Pendidik Mampu Mengimplementasikan pembelajaran dengan

metode metode yang kreatif;

· Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan Mampu mengembangkan

program penyusuna Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian

Tindakan Sekolah (PTS) dan dapat mengimplementasikan kurikulum

acuan baru 2013;

· Terlatihnya Peserta Atlet O2SN dalam rangka Lomba Tingkat Provinsi;

· Terseleksinya Siswa peserta FL2SN SD yang akan mewakili ke

tingkat provinsi sebanyak 57 Siswa;

· Terselenggaranya Ujian Nasional;

· Tenaga Kompetensi Tenaga Kependidikan dalam menyusun Silabus

dan RPP sekolah;

· Adanya peningkatan mutu serta terpilihnya Guru, Kepala Sekolah

dan Pengawas Sekolah yang berdedikasi dalam mencapai tujuan

pendidikan yg berkualitas.

c. Program Pendidikan Menengah

Program Pendidikan Menengah mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.56.286.000.444,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.48.244.089.000,- (85.71%) dan realisasi fisik sebesar 97,22 % yang

dijabarkan dalam 35 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Terpenuhinya kebutuhan sekolah menengah atas di 5 Sekolah.

· Terpenuhinya kebutuhan ruang guru sekolah di 4 Sekolah.

· Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana sekolah di 2

Sekolah.

· Tercapainya Pembangunan Lab Sekolah sebanyak 1 Sekolah.

· Terlaksananya pembangunan laboratorium dan ruang praktikum

sekolah sebanyak 1Paket.

Page 35: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Tersedianya laboratorium komputer SMAN 16 Tangerang sebanyak 1

Lokal.

· Terpenuhinya sarana dan prasarana sekolah sebanyak 10 Sekolah.

· Terlaksananya pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas

parker sebanyak 3 Paket.

· Terlaksananya Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas

parkir sebanyak 2 Paket.

· Tertatannya Halaman Kantor dan Sekolah yang memadai sebanyak 2

Paket.

· Tertatanya Lingkungan Sekolah sebanyak 1 Paket.

· Terbangunya Lingkungan Sekolah sebanyak 1 Paket.

· Terlaksananya kegiatan Pemagaran SMUN 1 Kronjo sebanyak 1

Kegiatan.

· Terlaksananya Pemagaran SMUN 12 sebanyak 1 paket.

· Tersedianya Pembangunan Pemagaran SMUN 12 seabnyak 1

paket.

· Pembangunan ruang ibadah sebanyak 1 Sekolah.

· Terpenuhinya kebutuhan perpustakaan sekolah sebanyak 2 Sekolah.

· Tersedianya Perlengkapan Sekolah sebanyak 2 paket.

· Terlaksananya kegiatan pelatihan penyusunan kurikulum SMA dan

SMK sebanyak 260 Orang.

· Terlaksananya Kegiatan Penyelenggaraan Ujian Nasional Paket C

setara SMA/MA sebanyak 4.205 Peserta.

· Tercapainya Kegiatan Penyebarluasan dan Sosialisasi berbagai

informasi pendidikan menengah sebanyak 130 Peserta.

· Terlaksananya kegiatan akreditasi sekolah menengah SMA/SMK

sebanyak 250 sekolah.

· Terlaksananya kegiatan penyelenggaraan ujian 27.200 sebanyak.

· Tersedianya kegiatan pembinaan PPDB dan MOS sebanyak 38 orang

Kepala Sekolah SMA dan SMK dan 125 Orang Pengurus OSIS.

· Terlaksananya kegiatan pengembangan prestasi bidang sains dan

penelitian melalui olimpiade sains (OS), Olimpiade Sains Terapan

(OST) dan Olimpiade Penelitian Siswa (OPSI) sebanyak 850 Osk.

· Terpilihnya siswa SMA dan SMK terbaik yang memiliki wawasan

keislaman dan kecintaan terhadap seni yang bernuansa islami

sebanyak 150 Orang.

· Tersedianya siswa SMA dan SMK yang memiliki vokasional menjahit

garment dan sepatu sebanyak 200 Orang.

· Terlaksananya kegiatan pembinaan berkelanjutan siswa berprestasi

melalui pemberian beasiswa berprestasi sebanyak 300 0rang.

Page 36: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Tersedianya siswa yang memperoleh pembinaan berkelanjutan

menerima beasiswa prestasi sebanyak 150 Orang.

· Terlaksananya kegiatan peningkatan prestasi bidang seni dan

olahraga melalui FLS2 dan O2S sebanyak 800 Orang.

· Terpilihnya siswa SMA dan SMK yang memiliki prestasi dalam bidang

seni dan olahraga sebanyak 150 orang.

· Terlaksananya kegiatan pembinaan dan penertiban siswa SMA dan

SMK sebanyak 175 kali.

· Terlaksananya Kegiatan Pembinaan Karakter Bangsa Melalui

Pendidikan Kepramukaan Siswa SD/SMP sebanyak 50 orang.

· Terlaksananya penyusunan peraturan Bupati tentang Bosda

sebanyak 1 Item.

· Terlaksananya pembangunan sekolah menengah atas (SMA) dengan

pembiayaan dana alokasi khusus sebanyak 55 paket.

· Terlaksananya pembangunan sekolah menengah kejuruan (SMK)

dengan pembiayaan dana alokasi khusus sebanyak 106 paket.

· Tersedianya mebeulair di 2 sekolah.

· Meningkatnya sarana prasarana di 2 sekolah.

· Tersedianya mebeulair di sekolah menengah atas (SMA) di 3

Sekolah.

· Meningkatnya sarana prasarana sekolah sebanyak 3 Paket.

· Terlaksanya survey monitoring dan pelaksanaan DAK SMA sebanyak

1 Paket.

· Terlaksananya monitoring pelaksanaan kegiatan DAK tingkat

kejuruan sebanyak 1 paket

· Terpilihnya kelompok siswa terbaik tingkat Kabupaten Tangerang

dalam LCC 4 (empat) Pilar KBB dan Cercas Cermat Pancasila serta

terpilihnya siswa yang memiliki keterampilan berbahasa sebanyak 20

kelompok.

· Meningkatnya pengetahuan siswa akan 4 pilar kebangsaan dan

Kebahasaan sebanyak 4 Regu dan 2 tingkat.

· Meningkatnya Kemampuan Siswa/i di Kecamatan Mekar Baru

sebanyak 40 Peserta.

· Tersedianya siswa SMA dan SMK yang dapat menyelesaikan

pendidikan menengah dan meningkatkan prestasinya sebanyak

5.887 Siswa.

· Tersedianya Wakasek Kesiswaan SMA dan SMK yang memahami

tujuan dan prinsip pengelolaan bantuan operasional sekolah program

PMU dengan capaian 135 waksek kesiswaan.

· Terlaksananya kegiatan kompetensi prestasi siswa SMP/SMA/SMK

Liga Pendidikan Indonesia (LPI) sebanyak 32 Tim.

Page 37: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Perumusan dan penyusunan juklak dan juknis kartu pintar

sebanyak 1 Paket.

· Meningkatnya pemahaman tentang program kartu pintar sebanyak

500 Orang.

· Meningkatnya kinerja guru dan untuk memotivasi, dedikasi, loyalitas,

dan profesionalisme guru sehingga dapat meningkatkan mutu

lulusan sebagai SDM yang berkualitas, produktif dan kompetitif.

d. Program Pendidikan Non Formal

Program Pendidikan Non Formal mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.1.818.710.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

1.785.575.300,- (98.18%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang

dijabarkan dalam 10 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Meningkatnya angka melek huruf di Kabupaten Tangerang sebanyak

Kegiatan.

· Pencari kerja dapat berwirausaha dan/atau dapat bekerja pada dunia

usaha dan industri sesuai peluang kerja dan pasar kerja

sebanyak 50 Orang

· Adanya data dan informasi lembaga Pendidikan Nonformal yang

akurat dan efisien di Kabupaten Tangerang sebanyak 1 Kegiatan.

· Meningkatnya Keterampilan dan Keahlian Anak/Pemuda Putus

Sekolah dalam Nata Dikoko sebanyak 30 Orang.

· Meningkatnya keterampilan anak putus sekolah dalam perbengkelan

sebanyak 40 Orang.

· Meningkatnya keterampilan anak/pemuda putus sekolah di

Kecamatan Legok sebanyak 170 Orang.

· Terlatihnya Tenaga Perbengkelan sebanyak 70 Orang.

· Meningkatnya keterampilan pemuda putus sekolah sebanyak 145

peserta.

· Meningkatnya Pembinaan Ketrampilan Anak/Pemuda Putus Sekolah

dalam Pelatihan Pangkas Rambut sebanyak 40 orang.

· Meningkatnya ketarampilan pemuda putus sekolah dalam bidang las

listrik sebanyak 50 Orang.

· Meningkatnya Keterampilan Anak/Pemuda Putus Sekolah sebanyak

53 orang.

· Meningkatnya keterampilan anak/pemuda putus sekolah di

Kecamatan Jambe sebanyak 100 Orang.

· Meningkatnya keterampilan anak/pemuda putus sekolah dalam

bidang pembuatan sampho mobil/motor sebanyak 64 Orang.

Page 38: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Meningkatnya Keterampilan Bagi Anak / Pemuda Putus Sekolah di

Kecamatan Kemiri sebanyak 70 orang.

· Meningkatnya Keterampilan Menjahit bagi anak/Pemuda putus

sekolah 40 Orang.

· Meningkatnya Keterampilan Bagi Anak / Pemuda Putus Sekolah di

Kecamatan Sindang jaya sebanyak 14 Orang.

· Meningkatnya Pengetahuan Anak/Pemuda Putus Sekolah tentang

potong rambut sebanyak 73 Peserta.

· Terlaksanannya Pelatihan Las Listrik sebanyak 80 orang.

· Bertambah terampilnya peserta Pelatihan sebanyak 40 Orang.

· Meningkatnya layanan pendidikan melalui program terpadu P2WKSS

sebanyak 3 Lembaga.

· Meningkatnya pemahaman tentang kurikulum dan problematika

anak sebanyak 200 Orang.

· Terlaksananya kegiatan pengembangan taman bacaan masyarakat

dan tutor kunjung sebanyak 1 Kegiatan.

· Terlatihnya Pengelola PKBM dan Tutor Program KF, Paket A, B dan C

sebanyak 100 orang .

· Terseleksinya tutor dan warga belajar program KF, Paket A, B dan C

untuk mewakili Kabupaten Tangerang di lomba keteladanan tingkat

provinsi sebanyak 200 orang .

· Terlaksananya Kegiatan Bimbingan Teknis Pengelola Lembaga

Kursus dan Instruktur Kursus sebanyak 100 Orang.

e. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.3.526.108.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp.1.278.043.000,- (36.25 %) dan realisasi

fisik sebesar 44,19 % yang dijabarkan dalam 20 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersosialisasikannya Mekanisme Perekrutan Calon Peserta Sertifikasi

Pendidik Tahun 2014 sebanyak 850 Guru.

· Terlaksananya Kegiatan Evaluasi Kinerja dan PAK Guru Sekolah

Dasar (SD) sebanyak 391 orang.

· Meningkatnya mutu guru untuk memenuhi harapan peningkatan

mutu pelajaran dan mutu pendidikan sebanyak 160 orang.

· Pemetaan Guru PNS dan Jumlah guru bidang study di SMA dan

SMK di 256 sekolah.

· Terlaksananya Penyaluran TPG dan Pengendalian guru penerima TPG

sebanyak 5.217 guru.

Page 39: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terciptanya pembinaan guru PNS pada jenjang SMA dan SMK yg

dilakukan berdasarkan Sistem Prastasi Kerja dan Sistem Karier yang

dititik beratkan pada Sistem Prestasi Kerja sebanyak 701 guru.

· Meningkatnya kemampuan dan kemahiran guru dalam

melaksanakan pembelajaran sehingga dapat menunjang pemerataan

mutu pendidikan sebanyak 160 orang.

· Terkendalinya data siswa baru selama 1 tahun.

· Terlaksannanya Kegiatan Fasilitasi Kelompok Kerja Guru Sekolah

Dasar sebanyak 319 orang .

· Terlaksananya Kegiatan Pemetaan Guru Sekolah Dasar

sebanyak 622 guru.

· Terlaksananya Pemberian Bea Siswa bagi Tenaga Pendidik/Guru

Jenjang Pendidikan S2 sebanyak 35 orang .

· Peningkatan mutu kompetensi profesionalisme guru dalam

perencanaan,pelaksanaan,dan pengujian/evaluasi pembelajaran

dikelas sebanyak 200 guru.

· Terlaksananya pemetaan guru smpn, dan terkelolanya data PTK di

SMPS sebanyak 310 Sekolah.

· Terlaksananya Sosialisasi dan evaluasi kinerja dan PK guru SMP

sebanyak 2.200 Guru.

· Terlaksananya Program induksi untuk guru pemula dan pelatihan

peyusunan perangkat pembelajaran untuk guru SMP.

f. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan

Perpustakaan

Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 64.000.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 63.525.000,- (99.26 %) dan realisasi fisik

sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya bangunan taman bacaan/perpustakaan di Kecamatan

Cisauk sebanyak 1 desa, dan 24 pekerjaan.

g. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.4.800.799.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

3.951.801.374,- (82.32%) dan realisasi fisik sebesar 95,56% yang

dijabarkan dalam 35 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Terlaksananya kegiatan Pembinaan Komite SMP.

· Pemeliharaan gedung kantor UPT Pendidikan di 29 kecamatan

sebanyak 29 paket.

Page 40: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Pemeliharaan gedung kantor UPT - SKB Pendidikan sebanyak 1

paket di Kecamatan Tigaraksa.

· Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor sebanyak 87 item di

27 UPT Pendidikan.

· penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor UPT SKB sebanyak 3

item di UPT SKB Pendidikan

· Tersedianya layanan administrasi di 29 UPT Pendidikan selama 1

tahun.

· Tersedianya layanan administrasi di UPT SKB Pendidikan selama 1

tahun.

· Terselenggaranya Kegiatan Pemberdayaan Gugus SMP sebanyak 735

orang.

· Terselenggaranya kegiatan peningkatan kemampuan tenaga operator

data pendidikan sebanyak 200 orang.

· Meningkatnya sumberdaya operator data pendidikan sebanyak 200

orang.

· Terlaksananya kegiatan Pemberdayaan dan Penilaian Kinerja Gugus

Tingkat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 590 Peserta.

· Meningkatnya tertib adminitsrasi dan pemahaman guru SMA dan

SMK akan peraturan perundang-undangan kepegawaian sebanyak

220 orang.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan pendidikan dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut : Tabel. 2.18

Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pendidikan Tahun 2014

N

o

Program

Prioritas

Indikator Kinerja

Program

2014 Capaian Kinerja

Tahun

2014 (%)

Penanggung

jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

Pendidikan

Anak Usia Dini

Layanan

Pendidikan Anak Usia Dini

46,74% 42,46% 90,84 Dinas

Pendidikan

2

Program

Wajib

Belajar Pendidikan

Dasar

Sembilan

Tahun

Terbangunnya RKB

sekolah

RKB

SD 681 dan

SMP

39

RKB SD

210 dan

SMP 78

(DAK SD

162, SMP 120, SMA

45, SMK

89, BLOCK

GRAND

SMA 18, SMK 21)

79,17 Dinas Cipta

Karya

Tersedianya sarana

sanitasi sekolah

250

Sarana

Sanitas

i

262 Unit

(SD 90,

SMP

104,SMA/

SMK 68)

104,80 Dinas Cipta

Karya

Page 41: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Angka Partisipasi

Murni (APM) SD/MI/Paket A

92,27% 92,64% 100,4 Dinas

Pendidikan

Angka Partisipasi Murni (APM)

SMP/MTs/Paket B

77,48% 78,76% 101,65 Dinas

Pendidikan

Angka Putus

Sekolah (AP) SD/MI 0,07% 0,05% 140,00

Dinas

Pendidikan

Angka Putus

Sekolah (AP)

SMP/MTs

0,16% 0,17% 94,12 Dinas

Pendidikan

Angka Melanjutkan (AM) SD/MI ke

SMP/MTS

94,48% 99,36% 105,17 Dinas

Pendidikan

Angka Melanjutkan

(AM) SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

90,21% 86,94% 96,38 Dinas

Pendidikan

Rasio Sekolah yang

menerapkan

Penambahan

Kemampuan Baca/Tulis Al-

Quran (muatan

lokal) pada jenjang

SD/SMP/SMA/SM

K

30,00% 39,73% 132,43% Dinas

Pendidikan

3

Program

Pendidikan

Menengah

Angka Partisipasi

Kasar (APK)

SMA/SMK/MA/Pak

et C

69% 60,43% 87,58 Dinas

Pendidikan

Angka Partisipasi Murni (APM)

SMA/SMK/MA/Pak

et C

57% 55,28% 96,98 Dinas

Pendidikan

Angka Putus Sekolah (AP)

SMA/SMK/MA

0,33% 0,31% 106,45 Dinas

Pendidikan

Jumlah Siswa

Penerima Bantuan

Biaya Pendidikan

bagi Siswa Miskin Jenjang

SMA/MA/SMK

12 7104 59,20 Dinas

Pendidikan

Meningkatnya

jumlah siswa yang

mendapat beasiswa

pendidikan

5.000

Siswa

5.887

siswa 117,74

Dinas

Pendidikan

4

Program

Pendidikan Non Formal

Penduduk Usia >15

Tahun Melek Huruf (tidak buta aksara)

90% 99,51% 110,57 Dinas

Pendidikan

5

Program

Penngkatan

Mutu

Pendidik dan Tenaga

Kependidika

n

Guru Yang

Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV

(Guru Layak/ GL)

69% 82,69% 119,84 Dinas

Pendidikan

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014

a. Ketersediaan layanan paud yang berkualitas masih rendah/terbatas

Page 42: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

b. Kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar sembilan tahun

bermutu belum sepenuhnya dapat diwujudkan

c. Kemampuan membaca dan menulis alquran masih rendah

d. Belum memadainya sarpras penunjang pembelajaran baik secara

fisik maupun mutu

e. Rendahnya kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan yang

profesional

Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014

a. Meningkatkan layanan paud melalui pengembangan program yang

berkualitas berdasarkan PP Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar

Pendidikan Usia Dini.

b. Meningkatkan pemenuhan ketercapaian standar nasional pendidikan

dan pemenuhan standar pelayanan minimal pendidikan.

c. Menjadikan Baca Tulis Al Quran sebagai muatan lokal disekolah.

d. Meningkatkan layanan pendidikan dasar dan menengah dengan

pemenuhan kebutuhan ruang kelas baru, ruang belajar lainnya dan

pembangunan unit sekolah baru (USB) serta peningkatan mutu

penunjang pendidikan.

e. Pengembangan program diklat sesuai dengan kebutuhan Tenaga

Pendidik dan Kependidikan

2. Kesehatan

Penyelenggaraan Urusan Kesehatan mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp. 315.478.538.747,- dengan realisasi keuangan Rp.

229.938.563.871,- (72.89 %) dan realisasi fisik sebesar 77,15 % yang

dijabarkan dalam 17 program dan 154 kegiatan. SKPD yang

melaksanakan urusan ini adalah Dinas Cipta Karya, Dinas Kesehatan,

Dinas Pendidikan, Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang,, Rumah

Sakit Umum Daerah Balaraja dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan

program dan kegiatan pada urusan Kesehatan pada Tahun Anggaran

2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.23.577.331.524,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.16.440.409.527,- (69.73%) dan realisasi fisik sebesar 70,40 % yang

dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Terpenuhinya Persediaan Obat di Puskesmas;

· Persentase penggunaan obat rasional di Puskesmas;

· Persentase sarana farmasi yang melaksanakan pelayanan

kefarmasian sesuai ketentuan;

Page 43: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terdistribusinya obat, vaksin dan perbekalan kesehatan ;

· Terjaminnya mutu obat;

· Terpenuhinya Persediaan Bahan Kimia dan Bahan Habos Pakai di

Puskesmas;

· Terpenuhinya persediaan Obat Di Puskesmas;

· Terjaminnya kualitas obat, vaksin dan perbekalan kesehatan di UPT

Gudang Farmasi.

b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Program Upaya Kesehatan Masyarakat mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.17.112.799.703,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.16.469.040.588,- (96.24%) dan realisasi fisik sebesar 99,09 % yang

dijabarkan dalam 54 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Terlayaninya Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas dan

Jaringannya di 43 Puskesmas;

· Terpenuhinya Kebutuhan Alat Kesehatan di Puskesmas dan

Jaringannya di 43 Puskesmas;

· Meningkatnya sarana dan prasarana PKM ;

· Terpenuhinya Kader Pemberantasan Penyakit Menular dan Wabah

sebanyak 110 orang

· Terbitnya buku profil Dinkes dan Puskesmas;

· Tersedianya data akurat dan tepat waktu;

· Terlaksananya pengembangan sistem pelaporan ;

· Meningkatnya pemahaman akan pentingnya masalah kesehatan

untuk 60 orang;

· Meningkatnya pengetahuan SDM dalam membangun lingkungan

yang sehat;

· Meningkatnya Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan di

43 Puskesmas;

· Cakupan penyehatan rumah di desa dgn resiko sanitasi;

· Jumlah desa yang melaksanakan pemicuan STBM di 60 Desa;

· Tesedianya sarana sanitasi di sekolah;

· Meningkatya Kesadaran Masyarakat Untuk Menjaga Kesehatan

Keluarga dan Kesehatan Lingkungan di 7 Kelurahan dan Desa;

· Meningkatkan kesehatan Masyarakat dan Lingkungan di 11 kantor;

· Terbinanya Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Lingkungan 24

Kader/Orang;

· Terwujudnya keluarga sehat dan sejahtera;

· Meningkatnya taraf kesehatan keluarga dan terjaganya kebersihan

lingkungan masyarakat 80 Orang;

Page 44: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Adanya sumur yang diperbaiki 150 unit;

· Adanya IPAL puskesmas 5 puskesmas;

· Tercapainya akses air minum;

· Rumah Tangga Sehat 30 KK;

· Keluarga Sadar Gizi 60 KK;

· keluarga sadar Gizi 30 KK;

· Keluarga Sadar Gizi 90 KK;

· Meningkatkan Kunjungan Balita ke Posyandu;

· Meningkatkan cakupan KIA dan Anak;

· Terseleksinya Duta Jambore Sanitasi sebanyak 10 orang

· Terlaksananya layanan rujukan pasien.

c. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.1.711.500.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.1.554.977.500,- (90.85 %) dan realisasi fisik

sebesar 90,85% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya pengetahuan siswa SD dan SLTP tentang Napza, rokok

dan HIV/AIDS 4.965 Orang;

· Berfungsinya klinik berhenti merokok;

· Terbentuk tim fasilitator kampanyye ABAT (aku bangga aku tahu)

dalam pencegahan HIV/AIDS;

· Terpilihnya Posyandu, Kader Posyandu, Desa/Kel terbaik dan Desa

serta kelurahan Ber-PHBS 3 Posyandu

· Kabupaten Tangerang berhasil medapatkan penghargaan Wiwerda

tingkat Provinsi Banten

d. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Program Perbaikan Gizi Masyarakat mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.3.533.170.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.3.406.424.846,- (96.41%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang

dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Anak Sekolah, Ibu Hamil KEK dan Balita gizi buruk mendapat PMT ;

· Petugas terlatih Penguatan Penanganan Kasus Gizi Buruk, Antrop

dengan WHO 2005 dan Surveilance Gizi Buruk berbasis online;

· Fasilitator terlatih PD.

Page 45: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

e. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Program Pengembangan Lingkungan Sehat mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.867.375.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.865.917.000,- (99.83%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang

dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Prosentase penduduk yg menggunakan jamban sehat;

· Jumlah desa yg melaksanakan pemicuan STBM sebanyak 60 Desa.

f. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.3.053.838.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 2.728.507.000,- (89.35%) dan realisasi fisik

sebesar 92,20 % yang dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tertanganinya fokus DBD;

· Tersedianya bahan fogging;

· Tersedianya layanan Rehidrasi oral dini anak di sekolah di 25

Sekolah;

· Tersedianya data hasil TAS 60 SD;

· Tercapainya desa UCI;

· Tersedianya Data Resiko Kasus PD3I 43 Puskesmas.

g. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.143.500.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.143.500.000,- (100%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang

dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Terpenuhinya aspek legalitas sarana pelayanan kesehatan swasta.

h. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

Program Peayanan Kesehatan Penduduk Miskin mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 460.000.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 449.465.900,- (97.71%) dan realisasi fisik sebesar 100 %

yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Terlaksananya khitanan masal;

· Tersedianya Mobil Kesehatan untuk masyarakat sebanyak 2 unit.

Page 46: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

i. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan

prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.22.587.760.914,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.20.558.698.050,- (91.02%) dan realisasi fisik sebesar 96,66

% yang dijabarkan dalam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Tewujudnya pembangunan 4 Puskesmas di Kabupaten Tangerang;

· Peningkatan 6 Puskesmas menjadi Puskesmas Poned;

· Tersedianya Penambahan Ruangan Sarana Puskesmas di 5

puskesmas;

· Terbangunnya Paving Blok dan Pemagaran Puskesmas sebanyak 2

Paket

· Tersedianya 2 puskesmas pembantu ;

· Tersedianya kendaraan ambulance untuk Puskesmas 8 Unit;

· Tersedianya sarana dan prasarana Puskesmas: meubelair, alkes ,

komputer, dll

· Tersedianya sarana dan prasarana 47 Posyandu;

· Tersedianya Plang Posyandu dan Plang Data Posyandu sebanyak 40

Buah Plang;

· Peningkatan pelayanan kesehatan

j. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah

sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah

sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.135.499.851.708,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp.71.501.403.824,- (52.77%) dan realisasi

fisik sebesar 58,99 % yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Terpenuhinya Pembangunan Rumah Sakit Pantura;

· Tersedianya sarana dan prasarana gudang farmasi yang memenuhi

syarat;

· Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat;

· Terbangunya Gedung Sarana RS;

· Dimanfaatkannya alat kesehatan untuk pelayanan di RSUT sebanyak

36 unit;

· Terpenuhinya kebutuhan alat-alat kesehatan RSUD Balaraja;

· Terpenuhinya kebutuhan obat-obatan RSUD Balaraja;

· Terselenggaranya pelayanan rumah tangga rumah sakit balaraja

Page 47: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terselenggaranya peningkatan pelayanan yang ditunjang dengan

sarana yang memadai;

· Terwujudnya peningkatan Ketepatan diagnosa penyakit .

k. Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah

sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit

jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.1.815.970.500,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.1.671.311.626,- (92.03%) dan realisasi fisik sebesar 96,75%

yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Sarana dan Prasarana RS;

· Pengelolaan limbah secara terpadu mencegah penyebaran dan

penularan penyakit;

· Terselenggaranya pelayanan kesehatan dengan sarana kesehatan

yang memadai

l. Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan

Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.102.440.627.398,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.91.566.177.728,- (89.38%) dan realisasi fisik

sebesar 92,07 % yang dijabarkan dalam 47 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya pengetahuan masyarakat usia 15-49 tahun tentang

HIV AIDS (anak sekolah, kelompok risti, karyawan perusahaan);

· Meningkatnya pelayanan kesehatan Maskin/Tidak mampu; tentang

Jaminan Kesehatan

· Meningkatnya pengetahuan Maskin/masyarakat tidak mampu;

· Meningkatnya kompetensi petugas di 43 Puskesmas dalam

penanggulangan penyakit menular (TB);

· Meningkatnya pelayanan kesehatan peserta Kartu Sehat di wilayah

Kabupaten Tangerang.

· Terbangunnya Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu

(SPGDT) melalui call center 119

m. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita

Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.410.215.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.380.214.516,- (92.69%) dan realisasi fisik sebesar 92,69%

yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

Page 48: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Tercapainya cakupan pelayanan tumbuh kembang balita.

· Terbangunnya Sistem Imformasi Rujukan SI JARI EMAS

n. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia

Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.679.265.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.660.574.000,- (97.25%) dan realisasi fisik sebesar 97,25 % yang

dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Tercapainya cakupan pelayanan kesehatan lansia.

o. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan

Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.318.765.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.311.605.000,- (97.75%) dan realisasi fisik sebesar 100 %

yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Terlaksananya Pengawasan dan Pembinaan Tempat Pengolahan

Makanan (TPM).

p. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.1.003.569.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.984.848.766,- (98.13%) dan realisasi fisik

sebesar 100% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tercapainya pelayanan kesehatan ibu dan anak.

· Peningkatan kualitas pelayanan di Puskesmas Poned

· Terbangunnya Sistem Informasi Rujukan (SI JARI EMAS)

· Tersusunnya Peraturan Bupati Nomor 56 Tahun 2014 tentang Sistem

Penanggulangan Kegawatdaruratan Ibu Melahirkan dan Ibu baru

Lahir

q. Program Penyakit Tidak Menular

Program Penyakit Tidak Menular mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.263.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.245.988.000,-

(93.53%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 1

kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara

lain:

· Tersedianya posbindu yang melakukan kegiatan promotif dan

preventif dalam pengendalian faktor risiko PTM.

Page 49: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan kesehatan dengan

pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut :

Tabel. 2.19

Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kesehatan Tahun 2014

N

o Program Prioritas

Indikator

Kinerja

Program

2014

Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%)

Penanggu

ng jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

pengadaan,

peningkatan dan

perbaikan sarana

dan prasarana puskesmas/puske

smas pembantu

dan jaringannya

Penambahan

puskesmas

rawat inap

2 Unit 4 Unit 200

Dinas

Cipta

Karya

2

Program

Standarisasi

Pelayanan

Kesehatan

Jumlah

Puskesmas yang

tersertifikasi

11 11 100 Dinas

Kesehatan

3

Program Upaya

Kesehatan

Masyarakat

Cakupan

pelayanan

kesehatan dasar

pasien masyarakat

miskin

70% 61% 87,14 Dinas

Kesehatan

Cakupan

pelayanan

kesehatan

rujukan pasien

masyarakat miskin

100% 100% 100 Dinas

Kesehatan

Meningkatnya

prosentase MBR

yang

mendapatkan

KARTU SEHAT

100% 100% 100 Dinas

Kesehatan

Cakupan penjaringan

kesehatan siswa

SD dan

setingkat

100% 100% 100 Dinas

Kesehatan

4

Program

peningkatan

keselamatan ibu

melahirkan dan

anak

Cakupan

Kunjungan Ibu

Hamil K – 4

95% 89,40% 94,11 Dinas

Kesehatan

Cakupan

pertolongan

persalinan oleh

tenaga kesehatan yang

memiliki

kompetensi

kebidanan

90% 90,50% 100,5 Dinas

Kesehatan

Cakupan

Kunjungan Bayi 91% 93,2% 103,5

Dinas

Kesehatan

4

Program

peningkatan

pelayanan

kesehatan anak

balita

Cakupan

pelayanan anak

balita

90% 90,9% 101 Dinas

Kesehatan

5 Program Perbaikan

Gizi Masyarakat

Prevalensi balita

dengan berat

badan rendah/

kekurangan Gizi

6,00% 4,14% 144,93 Dinas

Kesehatan

Page 50: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

6

Program Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan

masyarakat

Meningkatnya

kesadaran

masyarakat sekolah dasar

akan sarana

sanitasi

250 sekolah

250 sekolah

100 Dinas

Kesehatan

7

Program

Pencegahan dan

Penanggulangan

Penyakit Menular

Cakupan

penemuan

pasien baru TB

BTA Positif

70% 69,87% 99,81 Dinas

Kesehatan

Cakupan

penemuan

penderita DBD

yang ditangani

100% 100% 100 Dinas

Kesehatan

Cakupan Desa/ Kelurahan

Universal Child

Immunization

(UCI)

94% 78,46% 83,47 Dinas

Kesehatan

Prevalensi

HIV/AIDS

(persen) dari total populasi

usia 15 - 24

tahun

< 0,1% 0,005% 100 Dinas

Kesehatan

8

Program

Pengembangan Lingkungan Sehat

Prosentase

rumah tangga

dengan air minum layak

78,30% 65% 83,01 Dinas

Kesehatan

9

Program

Peningkatan Pelayanan Rumah

Sakit

Hari Rawat/Hari Perawatan

Maksimalx100%

75% 79,76% 106,35 Rsud

Tangerang

Ratio

pemenuhan

sarpras

pelayanan

terhadap standar RS

Kelas B

pendidikan

2 Unit

(1 unit

rawat

inap tahap

1)

0 0 Rsud

Tangerang

Ratio

pemenuhan alat

kesehatan pelayanan

standar RS

KElas B

pendidikan

58 unit 89 unit 153,45 Rsud

Tangerang

Prosentase

Masyarakat Miskin yang

dilayani

80,00% 79,40% 99,25 Rsud

Tangerang

Indeks

Kepuasan

Masyarakat

(IKM)

75% 95% 126,67 Rsud

Tangerang

Prosentase

tingkat hunian RS (BOR)

5,0% 13% 260 Rsud

Balaraja

Kepuasan

pelanggan RS

(Rata-rata dari

semua

pelayanan)

2,0% 5,5% 275 Rsud

Balaraja

10

Program Pelayanan

Kesehatan

Penduduk Miskin

Rasio Pelayanan Masyarakat

miskin yang

dilayani

JAMKESMAS

0,2% 1,1% 550 Rsud

Balaraja

11

Program

pengadaan,

peningkatan

sarana dan

Rasio sarana

dan prasarana

RSUD Balaraja

sesuai RS tipe B

23,0% 11,0% 47,83 Rsud

Balaraja

Page 51: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

prasarana rumah

sakit/rumah sakit

jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah

sakit mata

Tersedianya

obat-obatan rumah sakit

3% 3% 100 Rsud

Balaraja

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Kesehatan tahun 2014 antara lain :

· Jumlah ICU/NICU/PICU dan ruang klas III di RS terbatas sehingga

terjadi waiting list untuk memperoleh faskes tersebut;

· Banyak Peserta Kartu Sehat yang memiliki KTP dan KK yang sudah

tidak berlaku dan banyak warga miskin yang belum memiliki KTP dan

KK;

· Masih ada beberapa faktor-faktor lain yang mempengaruhi efektifitas

Pemberian PMT

· Masih banyak kasus kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir

karena keterbatasan sarana ICU, NICU dan PICU di Rumah Sakit;

· Masih ditemukannya pangan jajanan anak sekolah yang tidak

memenuhi syarat keamanan pangan.

· Masih banyaknya jumlah sumur gali yang tidak terlindung (tidak

memenuhi syarat kesehatan);

· Masyarakat masih mengharapkan bantuan untuk pengadaan sarana

sanitasi;

· Penempatan pedagang pasar tidak sesuai zonase;

· Pedagang menolak untuk dibuatkan tempat cuci tangan, sarana yang

sudah dibuat tidak dirawat.

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara

lain:

· Hotline pelayanan program Kartu Sehat aktif 24 jam, menambah

Perjanjian Kerjasama dengan beberapa RS provider program Kartu

Sehat serta mengintegrasikan Kartu Sehat menjadi peserta BPJS

Kesehatan secara bertahap;

· Melaksanakan Update data peserta Kartu Sehat berbasis NIK ;

· Perlu adanya program terintregasi dalam pemberian makanan

tambahan (PMT) dan vitamin;

· Perlu penambahan kapasitas ICU, NICU dan PICU serta

pengembangan jejaring kemitraan dengan RS swasta dalam upaya

penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal;

· Diperlukan kerjasama lintas sektoral untuk menyediakan sarana

kantin sekolah dan pengawasan oleh Tim Koordinasi Jejaring

Keamanan Pangan Terpadu;

· Secara bertahap melaksanakan perbaikan bibir sumur;

Page 52: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Melakukan pemicuan STBM di 90 desa pada keluarga yang belum

memiliki sarana sanitasi dan pemberdayaan masyarakat agar dapat

memenuhi sarana sanitasinya secara swadaya dengan sistem arisan

· Memberikan stimulan kepada masyarakat untuk pembuatan sarana

sanitasi (STBM);

· Pembinaan pedagang pasar secara terpadu dengan lintas sektor.

3. Pekerjaan Umum

Penyelenggaraan Urusan Pekerjaan Umum mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.544.600.861.977,- dengan realisasi keuangan

Rp.458.398.466.885,- (84.17%) dan realisasi fisik sebesar 96,14% yang

dijabarkan dalam 13 program dan 88 kegiatan. SKPD yang

melaksanakan urusan ini adalah Dinas Bina Marga dan Pengairan,

Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman dan Kecamatan.

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Pekerjaan

Umum pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.306.345.236.216,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.234.116.125.073,- (76.42%) dan realisasi fisik sebesar

93,72% yang dijabarkan dalam 41 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatkan Keakuratan Data Perencanaan di 29 Kecamatan;

· Meningkatkan Keakuratan Data Perencanaan 2 Dokumen;

· Memperlancar Arus Jasa Barang dan Manusia di 29 Kecamatan

sebanyak 363 ruas;

· Tersusunnya data jalan dan jembatan yang akurat 1 DOkumen;

· Terciptanya jembatan penyebrangan bagi masyarakat di 2 lokasi.

b. Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.19.491.131.992,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.15.059.477.104,- (77.26%) dan realisasi fisik

sebesar 96,62% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Memperlancar Arus Air sebanyak 48 Unit;

· Tersedianya Akurasi Data Base Drainase.

Page 53: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

c. Program Pembangunan turap/talud/brojong

Program Pembangunan turap/talud/brojong mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.14.977.343.750,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.12.450.700.141,- (83.13%) dan realisasi fisik sebesar

99,98% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Terlakasananya Kegiatan Pembangunan Turap/talud/brojong

/tembok penahan tanah.

d. Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.8.955.440.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.8.704.349.661,- (97.20%) dan realisasi fisik

sebesar 97,33% yang dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Terlaksananya Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan;

· Terlaksananya Rehabilitasi/pemeliharaan jalan Wilayah I;

· Terlaksananya Rehabilitasi/pemeliharaan jalan Wilayah II;

· Terlaksananya Rehabilitasi/pemeliharaan jalan Wilayah III;

· Terlaksananya Rehabilitasi/pemeliharaan jembatan,

e. Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan

Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.1.105.000.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.704.134.000,- (63.72%) dan realisasi fisik sebesar 63,72%

yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Tertatanya Ruang Milik Jalan Kabupaten 20 Ruas;

· Tersedianya Buku data nama - nama jalan 1 Dokumen;

· Tersedianya laporan Hasil pengawsan dan pengendalian Jalan dan

Jembatan 24 Laporan;

· Inspeksi tenaga ahli kebinamargaan.

f. Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan

jembatan

Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.800.000.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.775.169.000,- (96.90%) dan realisasi fisik

sebesar 96,90% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya Survey Kelayakan Jalan yang Akuntabel;

· Tersedianya Data Base Jalan Dan Jembatan.

Page 54: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

g. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan

Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.1.923.352.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.1.863.722.640,- (96.90%) dan realisasi fisik

sebesar 96,90 % yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya Qualitas Kinerja UPT Laboratorium Dinas Bina Marga

dan Pengairan Kabupaten Tangerang;

· Meningkatnya operasional alat-alat berat Penunjang Kegiatan Dinas;

· Pengamanan Wilayah Pengairan dan Informasi Mengenai Status

Lahan Pengairan.

h. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa

dan jaringan pengairan lainnya

Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan

jaringan pengairan lainnya mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.22.320.227.173,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.18.763.017.016,- (84.06%) dan realisasi fisik sebesar 99,71% yang

dijabarkan dalam 16 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Tersedianya data Penunjang Pembangunan/Rehabilitasi Jaringan

Irigasi;

· Terselenggaranya Pembangunan Jaringan air bersih/air minum;

· Terpeliharanya Jaringan Irigasi Saluran Air 2.470 M';

· Tersedianya Tanggul Penahan Tanah;

· Terpeliharanya Pintu air irigasi 17 Unit;

· Meningkatnya Kualitas Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Program

Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan

Pengairan Lainnya;

· Meningkatnya Inventarisasi Data Jaringan Yang Akuntabel;

· Terkelolanya Jaringan Irigasi Wilayah I;

· Terkelolanya Jaringan Irigasi Wilayah II;

· Terkelolanya Jaringan Irigasi Wilayah III;

· Terkelolanya Jaringan Irigasi Wilayah IV;

· Terkelolanya Jaringan Irigasi Wilayah V;

· Tertatanya Jaringan Irigasi Wilayah IV;

· Memperlancar Arus Air dan Menampung Air;

· Laporan kinerja kegiatan hasil pemantauan yang didapat dari

capaian program peningkatan kualitas SDM.

Page 55: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

i. Program penyediaan dan pengolahan air baku

Program penyediaan dan pengolahan air baku mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.235.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.200.694.000,- (85.40%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang

dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Terbangunnya sumur-sumur air tanah untuk kepentingan

masyarakat .

j. Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau

dan sumber daya air lainnya

Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan

sumber daya air lainnya mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.1.204.356.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.789.327.000,- (65.54%) dan realisasi fisik sebesar 65,54% yang

dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Terlaksananya Kegiatan Pembuatan DED Sumber Daya Air;

· Tersedianya data Inventarisasi Sungai Kabupaten.

k. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air

limbah

Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.1.565.000.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp.1.087.698.000,- (69.50%) dan realisasi

fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya Prasarana dan Sarana Air Limbah;

· Lancarnya Saluran Pembuang Air Limbah;

· Terpeliharanya Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Sepatan.

l. Program pengendalian banjir

Program pengendalian banjir mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.350.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.296.910.000,-

(84.83%) dan realisasi fisik sebesar 84,83% yang dijabarkan dalam 2

kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara

lain:

· Tersedianya Laporan Hasil Rapat Koordinasi Pengendali Banjir

sebanyak 1 Dokumen;

· Tersedianya Buku laporan Hasil pengawasan dan pengendalian

Sumber Daya Air 1 Dokumen

Page 56: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

m. Program pembangunan infrastruktur perdesaaan

Program pembangunan infrastruktur perdesaaan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.165.328.774.846,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.163.587.143.250,- (98.95%) dan realisasi fisik sebesar

99,72 % yang dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Terbangunnya Jalan dan Jembatan Pedesaan sebanhak 53 Paket;

· Terjaga/Terpeliharanya Kondisi Jalan dan Jembatan Desa;

· Tersedianya data jalan dan jembatan desa di kecamatan cisoka

sebanyak 10 Buku;

· Terbangunnya jalan Lingkungan di Kecamatan Kresek 9 Ruas;

· Terpeliharanya Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan

Kecamatan Pasar Kemis dengan baik 7 Item;

· Meningkatnya Kualitas Sarana Jalan Lingkungan 32 ruas

· Meningkatnya kualitas jalan, jembatan, saluran air, turap, pagar dan

halaman 125 paket;

· Terbangunnya Jalan Desa di Kecamatan Sindang Jaya 131 Paket;

· Meningkatnya Jalan Lingkungan di Wilayah Kecamatan Kelapa Dua

122 Paket;

· Tertatanya sanitasi lingkungan 38 unit;

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pekerjaaan Umum dengan

pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut :

Tabel. 2.20

Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pekerjaan Umum

Tahun 2014

No Program Prioritas Indikator

Kinerja Program

2014 Capaian Kinerja

Tahun 2014 (%)

Penanggung

jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

Pembangunan Jalan dan Jembatan

Proporsi jalan

strategis kabupaten dalam kondisi baik

8,94% 8,94% 100 DINAS BINA

MARGA

Proporsi jalan non strategis kabupaten dalam kondisi baik

4,21% 4,21% 100 DINAS BINA

MARGA

Proporsi jembatan dalam kondisi baik

2,62% 2,62% 100 DINAS BINA

MARGA

Proporsi jalan baru dalam kondisi baik

6,4 Km 6,4 km 100 DINAS BINA

MARGA

Page 57: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Proporsi jalan desa dalam kondisi baik

30 Km 30 km 100 DINAS BINA

MARGA

2

Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

Proporsi Daerah Irigasi Kecil Dalam Kondisi Baik

19,80% 18,14% 91,62 DINAS BINA

MARGA

Proporsi Sungai Kabupaten Dalam Kondisi Baik

2,16% 2% 92,59 DINAS BINA

MARGA

Proporsi Saluran

Pembuang Dalam Kondisi Baik

1,01% 0,9% 89,11 DINAS BINA

MARGA

3

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

Jumlah Kapasitas Lumpur Tinja

6% 6% 100 DKPP

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Pekerjaan Umum tahun 2014 antara lain :

· Perlunya biaya pemeliharaan jalan dan jembatan sesuai dengan

kebutuhan, sekurang-kurangnya 10% dari biaya pembangunan dan

peningkatan tahun berjalan untuk mempertahankan umur pelayanan

jalan dan jembatan;

· Belum tersedianya lahan untuk peningkatan kapasitas jalan terkait

dengan perbaikan simpang-simpang jalan dan pertumbuhan lalu

lintas sesuai dengan rencana tata ruang Kab. Tangerang;

· Masih kurangnya biaya penanganan jaringan jalan provinsi dan jalan

nasional di wilayah Kab. Tangerang;

· Belum optimalnya pengalokasian sungai-sungai, jaringan irigasi yang

menjadi kewenangan Kemen PU-Pera, sehingga berdampak pada

penanggulangan bajir di Wilayah Kab. Tangerang;

· Kurangnya jaringan irigasi dalam kondisi baik sesuai dengan

kebutuhan masyarakat DI kecil yang menjadi kewenangan Kab.

Tangerang yang terkait dengan DI besar yang kondisinya masih rusak.

· Belum optimalnya penanganan genangan banjir kawasan pekotaan

dan pemukiman khususnya saluran/tanggul yang bukan kewenangan

Kabupaten;

· Masih banyaknya kendaraan overload muatan yang tidak sesuai

dengan kapasitas dan muatan sumbu terberat (MST) jalan kabupaten

dibawah 8 ton.

Page 58: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara

lain:

· Meningkatkan porsi biaya pemeliharaan dan peningkatan jalan dan

jembatan;

· Meningkatkan perbaikan jaringan irigasi dan slauran pembuang baik

DI besar maupun DI kecil

· Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait sesuai dengan

kewenangan dan pengelolaan dalam hal pembangunan, pemeliharaan

dan pemanfaatan jalan, jembatan dan sumber daya air.

4. Urusan Perumahan

Penyelenggaraan Urusan Perumahan mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.256.481.923.572,- dengan realisasi keuangan

Rp.189.341.347.533,- (73.82%) dan realisasi fisik sebesar 85,22 % yang

dijabarkan dalam 10 program dan 105 kegiatan. SKPD yang

melaksanakan urusan ini adalah Dinas Cipta Karya, Dinas Kebersihan,

Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Kesehatan, Dinas Penanggulangan

Bencana dan Bahaya Kebakaran dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan

program dan kegiatan pada urusan Perumahan pada Tahun Anggaran

2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Perumahan

Program Pengembangan Perumahan mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.3.900.431.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.2.812.863.000,- (72.12%) dan realisasi fisik sebesar 73,57 % yang

dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Tersedianya hasil laporan fasilitasi dan stimulasi pembangunan

perumahan masyarakat kurang mampu di 96 BKM;

· Meningkatnya Pelayanan Pemerintahan di Wilayah Kecamatan Kelapa

Dua sebanyak 11 Paket;

· Tersedianya Data Kegiatan Perencanaan;

· Meningkatnya Jumlah Cakupan Sanitasi di 3 Kecamatan;

· Terkoordinasinya Pengendalian Program Pembangunan Infrastruktur

Perdesaan di 3 Desa;

· Meningkatnya Jumlah Rumah Layak Huni;

· Meningkatnya Tersedianya Bahan Baku Bangunan Un tuk Paska

Kontruksi Program Sanimas di 6 Lokasi.

b. Program Lingkungan Sehat Perumahan

Program Lingkungan Sehat Perumahan mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.6.997.262.500,- dengan realisasi keuangan sebesar

Page 59: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Rp.6.389.924.000,- (91.32%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang

dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Meningkatnya Sarana dan Prasarana Air bersih sebanyak 32 Unit;

· Tersedianya Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar di 2 Lokasi;

· Tersedianya fasilitas umum (MCK) Desa Salembaran Jati 1 paket

· Tercapainya pengawasan dan pengendalian di bidang perumahan.

c. Program Pemberdayaan komunitas Perumahan

Program Pemberdayaan komunitas Perumahan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.5.376.563.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.5.104.158.900,- (94.93%) dan realisasi fisik sebesar 100%

yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya Pembangunan Sarana dan Prasarana P2WKSS sebanyak

18 Unit;

· Tersedianya Infrastruktur Sanitasi Air Bersih 5 Unit.

d. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya

kebakaran

Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.6.596.136.250,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp.3.432.484.400,- (52.04%) dan realisasi

fisik sebesar 52,41% yang dijabarkan dalam 13 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatkan PAD dari Retribusi Pemeriksaan Alat Proteksi

Kebakaran pada Perusahaan dan Gedung bertingkat di 2 kecamatan;

· Terbentuknya Satlakar penanggulangan Kebakaran di 4 kecamatan;

· Mempercepat Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran

dan Bencana di 2 kecamatan;

· Meningkatkan operasional penanggulangan Bencana dan Kebakaran

sebanyak 80 org;

· Tersedianya alat Pemadam Kebakaran sebanyak 2 Unit;

· Tercapainya Kesiagaan Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya

Kebakaran dan Bencana sebanyak 105 org;

· Meningkatkan operasional penanggulangan bencana dan kebakaran;

· Meningkatnya pengetahuan petugas pemadam kebakaran,relawan

dan satlakar dibidang simulasi pencegahan dan penanggulangan

bencana dan kebakaran sebanyak 35 orang;

· Meningkatkan operasional petugas pemadam kebakaran dalam

penanggulangan bencana dan kebakaran di 29 kecamatan;

Page 60: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Meningkatnya Kesiagaan dan Pencegahan Bencana dan Kebakaran di

7 Kecamatan 7 kecamatan;

e. Program pengelolaan areal pemakaman

Program pengelolaan areal pemakaman mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.1.901.040.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.1.090.703.731,- (57.37%) dan realisasi fisik sebesar 85,79% yang

dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Terlaksananya Pemagaran TPU di 11 lokasi;

· Terpeliharanya TPU.

f. Program Pembangunan Gedung Pemerintahan

Program Pembangunan Gedung Pemerintahan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.163.719.281.660,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 104.758.562.707,- (64.06%) dan realisasi fisik sebesar

79,64% yang dijabarkan dalam 41 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya halaman parkir mobil Dinkes;

· Adanya Gedung Pertemuan/Rapat Kantor Kec.Kronjo sebanyak 2

Paket;

· Tersedianya Bangunan Pemerintahan yang representative 1 Gedung;

· Terpenuhinya sarana di BPP;

· Pembangunan Paving Block dan Pemagaran kantor UPT.Pendidikan

Kronjo 2 Paket;

· Terpeliharanya Gedung Kepemerintahan;

· Terpenuhinya saran dan prasarana kecamatan;

· Terlaksananya Perencanaan Teknis Pembangunan;

· Terwujudnya sarana pendukung olah raga;

· Terwujudnya Peningkatan Pelayanan masyarakat;

· Tersusunya Data yang siap Dibangun;

· Terlaksananya Perencanaan Teknis Pembangunan;

g. Program Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan

Program Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.60.927.204.162,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.58.813.538.095,- (96.53%) dan realisasi fisik

sebesar 99,75% yang dijabarkan dalam 24 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya Kualitas Lingkungan Permukiman Perdesaan;

Page 61: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terpeliharanya Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan

Kecamatan Pasar Kemis dengan baik 2 Jenis;

· Meningkatnya Kualitas Lingkungan Permukiman Perdesaan;

· Tertatanya lingkungan permukiman perdesaan 9 Jalan Lingkungan;

· Tertatanya lingkungan perdesaan di Kecamatan Jayanti 13

Kontruksi & Jaringan;

· Tertatanya lingkungan di Wilayah Kecamatan Tigaraksa 10 Ruas

Jalan;

· Tersedianya Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan 29 Paket;

· Meningkatnya kualitas jalan lingkungan permukiman perdesaan

sebanyak 52 Ruas jalan;

· Tertatanya Pembangunan Lingkungan Permukiman perdesaan 37

Paket;

· Tertatanya Pembuangan Air Limbah Kp. Rawalumpang 1 titik;

· Terciptanya Lingkungan Yang Bersih.

h. Program Penataan Lingkungan Permukiman Nelayan

Program Penataan Lingkungan Permukiman Nelayan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.3.897.405.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.3.730.797.700,- (95.73%) dan realisasi fisik sebesar 99,59%

yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya Kualitas Lingkungan Permukiman Nelayan;

· Terpeliharanya jalan lingkungan dipermukiman nelayan 2 pkt;

· Tertatanya Pembangunan Lingkungan Permukiman Nelayan 7 Paket.

i. Program Penataan Lingkungan Permukiman Perkotaan

Program Penataan Lingkungan Permukiman Perkotaan mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.851.600.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.821.130.000,- (96.42%) dan realisasi fisik sebesar 100 %

yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya Kualitas Lingkungan Permukiman Perkotaan.

j. Program Pengawasan Gedung Dan Bangunan

Program Pengawasan Gedung Dan Bangunan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.2.500.000.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.2.387.185.000,- (95.49%) dan realisasi fisik sebesar 100%

yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersisirnya bangunan Swasta Gudang dan Industri;

Page 62: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Tersisirnya bangunan Swasta Perumahan;

· tersisirnya bangunan Swasta Komersial dan Ruko Wilayah I;

· Terseisirnya bangunan Swasta gudang dan industri Wilayah II;

· Tersisirnya Bangunan Swasta Perumahan Wilayah II;

· Tersisirnya Bangunan Swasta Komersial dan Ruko Wilayah II;

· Terinventarisasi PSU;

· Terpantaunya Pembangunan Sanisek;

· Terlaksananya Pelayanan IUJK.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perumahan dengan

pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut :

Tabel. 2.21 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Perumahan

Tahun 2014

No Program

Prioritas

Indikator

Kinerja

Program

2014

Capaian

Kinerja

Tahun

2014 (%)

Penanggung

jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

Pengembangan

Perumahan

Rasio Rumah

Layak Huni 88,17% 47,74% 54,15

Dinas Cipta

Karya

Presentasi

rumah tinggal

bersanitasi

76,30% 76154% 99,81 Dinas Cipta

Karya

Penyediaan

sarana air

bersih

10 titik

31 Titik

APBD

dan 19

Titik

DAK

500 Dinas Cipta

Karya

2

Program

Pengawasan Gedung dan

Bangunan

Rasio bangunan tidak BerIMB

500 512 102,4 Dinas Cipta

Karya

3

Program

Pembangunan

Gedung Pemerintahan

Rasio bangunan

kantor desa

/kelurahan

3 2 66,67 Dinas Cipta

Karya

4

Program

lingkungan

sehat

perumahan

Cakupan

layanan air

bersih

86,08% 86410% 100,38 Dinas Cipta

Karya

5

Program

Pengelolaan Areal

Pemakaman

Rasio TPU per

satuan penduduk

7,50% 7% 93 Dkpp

6

Program

peningkatan

kesiagaan dan pencegahan

bahaya

kebakaran

Tingkat waktu

tanggap

(response time

rate) daerah layanan

Wilayah

Manajemen

Kebakaran

(WMK)

20 menit

25 menit 80 Dpbk

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Page 63: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014

a. Ketidaksiapan lahan yang akan dibangun (lahan bukan asset Pemda)

b. Terdapat kegiatan yang gagal tender

c. Perencanaan kegiatan tidak sesuai kondisi dilapangan

d. Pembangunan sarana dan prasarana pemakaman masih

Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014

a. Lahan yang akan dibangun harus sudah jelas statusnya dan

pencantuman lokasi yang akan dibangun pada saat mengusulkan

kegiatan

b. Mempercepat dimulainya proses lelang barang dan jasa

c. Usulan kegiatan harus jelas dan sesuai komitmen pengguna

5. Urusan Penataan Ruang

Penyelenggaraan Urusan Penataan Ruang mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.4.524.000.000,- dengan realisasi keuangan Rp.

4.209.841.800,- (93.06%) dan realisasi fisik sebesar 99,11% yang

dijabarkan dalam 3 program dan 21 kegiatan. SKPD yang

melaksanakan urusan ini adalah Dinas Tata Ruang. Realisasi

pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Penataan Ruang pada

Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Perencanaan Tata Ruang

Program Perencanaan Tata Ruang mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.3.124.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.2.881.264.300,- (92.23%) dan realisasi fisik sebesar 98,72% yang

dijabarkan dalam 15 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Peta Analog dan Digital Administrasi Desa/ Kelurahan sebanyak 1

dokumen;

· Tersedianya SIG Tata Ruang yang berbasis web sebanyak 1 SIG;

· Tersedianya Dokumen RDTR sebagai acuan dalam pelaksanaan

Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang sebanyak

5 RDTR;

· Tersedianya Dokumen Peraturan Zonasi sebagai Acuan Dalam

Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan

Ruang sebanyak 4 dokumen;

· Tersedianya Peta Analog RTRW Kabupaten Tangerang sebanyak 50

Peta;

Page 64: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Tersedianya Dokumen Penyusunan Naskah Akademis Raperda RDTR

dan Peraturan Zonasi Kecamatan Kosambi, pasarkemis dan Kec.

Sepatan sebanyak 3 dokumen.

b. Program Pemanfaatan Ruang

Program Pemanfaatan Ruang mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.

700.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 645.467.500,-

(92.21%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 3

kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara

lain:

· Tercapainya Pelayanan Pengesahan Site Plan kepada masyarakat;

· Tersedianya Bahan Evaluasi Pemanfaatan Ruang (RTH) di 6

kecamatan;

· Tercapainya pelayanan dalam arahan pemanfaatan ruang (site plan).

c. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp. 700.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

683.110.000,- (97.59%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang

dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Terwujudnya penataan dan pengendalian terhadap pemanfaatan

ruang Wilayah I;

· Terwujudnya penataan dan pengendalian terhadap pemanfaatan

ruangWilayah II;

· Meningkatnya Ketaatan Pemanfaatan Ruang.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Penataan Ruang dengan

pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut :

Tabel. 2.22 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Penataan Ruang

Tahun 2014

No Program

Prioritas

Indikator

Kinerja Program

2014

Capaian

Kinerja

Tahun

2014 (%)

Penanggung

jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

Perencanaan

Tata Ruang

Tersedianya Informasi

mengenai

Rencana Tata

Ruang (RTR)

wilayah

Kabupaten /Kota beserta rencana

rinciannya

melalui peta

analog dan peta

50

peta

analog

50 peta

analog 100

DINAS TATA

RUANG

Page 65: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

digital.

Terlaksananya

forum konsultasi

publik

2 kali 0 0 DINAS TATA

RUANG

2 Program Pemanfaatan

Ruang

Terlayaninya

masyarakat dalam

pengurusan izin

pemanfaatan

ruang

100% 100% 100 DINAS TATA

RUANG

3

Program

Pengendalian

Pemanfaatan Ruang

Terlaksananya

tindakan awal

terhadap pengaduan

masyarakat

tentang

pelanggaran di

bidang penataan ruang, dalam

waktu 5 (lima)

hari kerja.

100% 100% 100 DINAS TATA

RUANG

Meningkatnya

luasan RTH

Publik di Kab Tangerang

0,25% 0,4% 160 DINAS TATA

RUANG

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 :

a. Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi yang telah disusun

belum ditetapkan dengan Peraturan Daerah dikarenakan proses

legalisasi memerlukan persetujuan Pemerintah Pusat.

b. Belum optimalnya penjaringan aspirasi masyarakat dalam menyusun

RDTR dan peraturan zonasi.

c. Belum optimalnya informasi penataan ruang

d. Kurangnya pemahaman masyarakat dalam mentaati perijinan

pemanfaataan ruang.

Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014:

a. Menyusun Rancangan Raperda Rencana Detail Tata Ruang dan

Peraturan Zonasi

b. Penyebarluasan informasi tentang penataan ruang

c. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang.

6. Urusan Perencanaan Pembangunan

Penyelenggaraan Urusan Perencanaan Pembangunan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 15.560.606.000,- dengan realisasi keuangan Rp.

13.485.175.500,- (86.66%) dan realisasi fisik sebesar 97,03% yang

dijabarkan dalam 13 program dan 80 kegiatan. SKPD yang

melaksanakan urusan ini adalah Badan Perencanaan dan

Pembangunan Daerah, Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan dan

Page 66: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Kebersihan, Pertamanan dan

Pemakaman dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan

kegiatan pada urusan Perencanaan Pembangunan pada Tahun

Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan data/informasi

Program Pengembangan data/informasi mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.1.441.880.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.1.337.080.000,- (92.73%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang

dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Tersedianya dokumen road map reformasi Birokrasi di Kabupaten

Tangerang sebanyak 1 dokumen;

· Tersedianya Dokumen Profil Daerah sebanyak 1 dokumen;

· Tersedianya Laporan IKK Kabupaten Tangerang sebanyak 1

dokumen;

· Tersedianya Pusat Data dan Informasi Pembangunan Kabupaten

Tangerang sebanyak 1 dokumen;

· Tersedianya data Web Site yang mutakhir;

· Tersedianya Dokumen LPPD Kabupaten Tangerang sebanyak 1

dokumen;

· Tersedianya Dokumen Pelaporan LAKIP Kabupaten Tangerang

sebanyak 1 dokmen;

· Tersedianya Data Pembangunan dan MDG's sebanyak 2

dokumen;

· Meningkatnya kinerja SKPD dalam pencapaian SPM Bidang

LH&FASUM di 7 SKPD;

· Meningkatnya kemampuan pegawai dalam pengoperasian SIG 14

Orang;

· Tersedianya Dokumen Penyusunan Balance Score Card IKU SKPD

sebanyak 1 Dokumen.

b. Program Kerjasama Pembangunan

Program Kerjasama Pembangunan mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.1.268.770.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.966.928.000,- (76.21%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang

dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Tersedianya Laporan Hasil Koordinasi Perencanaan lingkup

pemerintahan umum sebanyak 8 laporan;

· Meningkatnya koordinasi Pembangunan Ekonomi di 13 SKPD;

Page 67: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Tersedianya laporan pelaksanaan TP dan DAK sebanyak 7 Laporan;

· Tersedianya laporan hasil kegiatan GEBRAK PAKUMIS sebanyak 1

Dokumen;

· Tersedianya dokumen kerjasama pembangunan antar pemerintah

dan perusahaan sebanyak 10 Dokumen;

· Meningkatnya kinerja SKPD dalam penanganan masalah transportasi

;

· Tersedianaya bahan evaluasi untuk program SANIMAS IDB sebanyak

1 Dokumen.

c. Program Pengembangan Wilayah Perbatasan

Program Pengembangan Wilayah Perbatasan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.873.445.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.548.293.000,- (62.77%) dan realisasi fisik sebesar 95,50% yang

dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Tertatanya Wilayah Perbatasan Antar Daerah 2 lokasi;

· Meningkatnya Kualitas Penataan Ruang Daerah di 29 kecamatan.

d. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat

tumbuh

Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat

tumbuh mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.1.530.490.000,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.369.536.500,- (89.48%) dan

realisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil

yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Terciptanya Penyusunan Teknis Kontruksi dan Pengawasan

Pembangunan;

· Tersedianya Buku Pengelolaan Pembangunan Kawasan Pusat

Pemerintahan sebanyak 20 buku;

· Tersedianya dokumen rencana tindak penataan lingkungan

permukiman berbasis komunitas sebanyak 2 dokumen;

· Terimplementasinya aksi di kawasan Minapolitan di Kab. Tangerang

sebanyak 1 dokumen;

· Tersedianya dokumen perencanaan penataan Kawasan pusat

Pertumbuhan sebanyak 1 dokumen;

· Tersedianya arahan pencapaian pemanfaatan ruang kawasan

industri di Kab. Tangerang sebanyak 1 kawasan;

· Tersedianya dokumen Perencanaan Pembangunan FS Jalan Baru

sebanyak 3 Dokumen;

Page 68: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Tersedianya laporan Pembangunan FS dan Prototype Jembatan

Penyebrangan Orang (JPO) sebanyak 1 Dokumen;

· Tersedianya dokumen FS Penyediaan Embung DAS Cimanceri dan

DAS Ciranjieung sebanyak 1 dokumen.

e. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan

besar

Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan besar

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.161.940.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.151.440.000,- (93.52%) dan realisasi fisik

sebesar 100% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya laporan hasil koordinasi perencanaan penanganan

perumahan sebanyak 1 dokumen;

· Tersedianya Laporan Koordinasi Perencanaan Air Minum, Drainase

dan Sanitasi Perkotaan sebanyak 1 dokumen.

f. Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan

pembangunan daerah

Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan

pembangunan daerah mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.339.320.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.323.691.000,-

(95.39%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 3

kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara

lain:

· Meningkatnya pengetahuan tentang perencanaan makro dan

teknologi Komputer sebanyak 16 orang;

· Terintegrasinya program dan kegiatan perencanaan pembangunan

sebanyak 1 dokumen;

· Meningkatnya pemahaman , pengetahunan dan Wawasan bgai para

aparatur Perencana Teknis di Kecamatan dan Kelurahan sebanyak

90 Org Peserta.

g. Program perencanaan pembangunan daerah

Program perencanaan pembangunan daerah mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.5.663.961.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.5.039.795.500,- (90.11%) dan realisasi fisik sebesar 95,75%

yang dijabarkan dalam 21 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya dokumen RKPD Tahun 2015 sebanyak 1 dokumen;

· Tercapainya program dan kegiatan dalam RKPD pada 63 SKPD;

Page 69: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Tersedianya Dokumen Pertanggung Jawaban Kepala Daerah

sebanyak 1 dokumen;

· Tersedianya Buku Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan

Kegiatan Pembangunan Daerah sebanyak 1 dokumen;

· Tersedianya Buku Penetapan Kinerja dan IKU sebanyak 2 dokumen;

· Tersedianya Sistem Perencanaan Pembangunan Berbasis Elektronik

sebanyak 1 Sistem;

· Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan hasil Musrenbang

Kecamatan Tahun Anggaran 2014 sebanyak 1 dokumen;

· Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan hasil Forum SKPD

sebanyak 1 dokumen;

· Tersedianya Dokumen Kebijakan Umum Anggaran sebanyak 1

dokumen;

· Tersedianya dokumen PPAS Tahun 2015 sebanyak 1 dokumen;

· Tersedianya Dokumen KUA APBD-P 2014 sebanyak 1 dokumen;

· Tersedianya Dokumen PPAS-P 2014 sebanyak 1 dokumen;

· Tersedianya Buku Standar Harga Satuan Konstruksi/Non konstruksi

dan Konsultansi sebnayak 30 Buku;

· Terasistensinya RKA SKPD se-Kabupaten Tangerang Tahun 2015

sebanyak 63 SKPD;

· Tersedianya Laporan Hasil Survey sebanyak 1 dokumen;

· Meningkatnya pemahaman aparatur desa terhadap penguatan

program RPJMDes dalam Perencanaan Pembangunan sebanyak 147

Orang;

h. Program perencanaan pembangunan ekonomi

Program perencanaan pembangunan ekonomi mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.901.860.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.662.925.500,- (73.51%) dan realisasi fisik sebesar 79,39% yang

dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Tersedianya Data prioritas perencanaan pembangunan Ekonomi

Daerah. Sebanyak 1 dokumen;

· Tersedianya data dalam perencanaan program dan kegiatan

penanggulangan kemiskinan di 15 SKPD;

· Tersedianya data Profil Perekonomian Daerahsebanyak 1 dokumen;

· Tersedianya Hasil Survey Pola Konsumsi masyarakat dalam rangka

pengukuran inflasi Kabupaten Tangerang sebanyak 1 dokumen.

Page 70: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

i. Program perencanaan sosial budaya

Program perencanaan sosial budaya mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.1.139.750.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.997.225.000,- (87.50%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang

dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Tersedianya pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan penanggulangan

kemiskinan di 9 SKPD;

· Terencananya SPM di Kab. Tangerang pada 10 SKPD;

· Tersedianya RAD MDGs dan Laporan Pencapaian MDGs Kab.

Tangerang sebanyak 2 dokumen;

· Tersedianya dokumen perencanaan pencapaian PUG sebanyak 1

Dokumen;

· Terlaksananya program keluarga harapan (PKH) sesuai tahapan;

· Meningkatnya kualitas sanitasi di sekolah sebanyak 261 Paket;

· Meningkatnya wilayah binaan kegiatan KTS di 25 kecamatan.

j. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam

Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.290.440.000,- (96.81%) dan realisasi fisik

sebesar 100% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya Laporan hasil Pendataan Situ-situ di kab. Tanagerang

sebanyak 1 dokumen.

k. Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana

Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.151.580.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.136.580.000,- (90.10%) dan realisasi fisik sebesar 100%

yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya Laporan Hasil Koordinasi Penanganan Kawasan Rawan

Bencana sebanyak 1 dokumen;

· Tersedianya laporan hasil Koordinasi penataan bantara sungai

sebanyak 1 dokumen.

Page 71: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

l. Program Penelitian dan Pengembangan Pembangunan Daerah

Program Penelitian dan Pengembangan Pembangunan Daerah

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.1.667.230.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp.1.471.914.000,- (88.28%) dan realisasi

fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya Dokumen Laporan Evaluasi dan Rekomendasi Hasil-

hasil Kajian dan Penelitian sebanyak 2 dokumen;

· Tersedianya Kajian Penataan Pedagang Bahu Jalan Pakuhaji-Sepatan

sebanyak 1 dokumen;

· Tersedianya buku hasil Kajian Pelimpahan Kewenangan urusan

pemerintahan berdasarkan skoring dan kinerja pemerintah

desa/kelurahan sebanyak 1 dokumen;

· Tersedianya Jurnal Perencanaan Kab. Tangerang TA. 2014 sebanyak

4 exemplar;

· Tersedianya Buku Pengelolaan Pelabuhan Cituis Ds. Surya Bahari

Kec. Pakuhajisebanyak 1 dokumen;

· Tersedianya buku pedoman Pengolahan air Limbah Domestik di

Kabupaten Tangerang sebanyak 20 buku;

· Terdapatnya Dokumen Koordinasi Pencegahan dan Pemberantasan

Korupsi Di Kabupaten Tangerang sebanyak 1 dokumen;

· Tersedianya Dokumen Road Map E Government di Kabupaten

Tangerang sebanyak 1 dokumen.

m. Program Penelitian dan Desiminasi

Program Penelitian dan Desiminasi mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.170.380.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.168.760.000,-

(99.05%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 1

kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara

lain:

· Meningkatnya kemampuan pegawai dalam pengoperasian SIG Bidang

Perencanaan LH & FASUM sebanyak 15 orang.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perencanaan dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Page 72: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Tabel. 2.23 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Perencanaan

Tahun 2014

No Program

Prioritas

Indikator

Kinerja

Program

2014

Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%)

Penanggung

jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program Pengembangan

data /

informasi

Meningkatnya kualitas data

perencanaan

60% 60% 100 BAPPPEDA

2

Program

perencanaan

sosial budaya

Meningkatnya

perencanaan

kebijakan

sosial dan budaya

2

Kebijakan

2

Kebijakan 100 BAPPPEDA

3

Program

Perencanaan

Pengembangan

Wilayah

Strategis dan cepat tumbuh

Meningkatnya

perencanaan

pengembangan

infrastruktur

kawasan secara merata

5 Rencana

Kawasan

7 Rencana

Kawasan 140 BAPPPEDA

4

Program

peningkatan

kapasitas

kelembagaan

perencanaan

pembangunan daerah

Meningkatnya

kompetensi

aparatur

perencana

150 253 168,67 BAPPPEDA

5

Program

Kerjasama

Pembangunan

Meningkatnya

Jumlah

kerjasama

dengan pihak

swasta

10

Kerjasama

10

Kerjasama 100 BAPPPEDA

6

Program perencanaan

pembangunan

ekonomi

Terlaksananya rencana aksi

pengembangan

perekonomian

daerah

4 rencana

aksi

4 rencana

aksi 100 BAPPPEDA

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014

a. Belum optimalnya koordinasi dengan perencana di SKPD

b. Belum optimalnya pengelolaan data dan informasi.

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara

lain:

a. Meningkatkan koordinasi dengan perencana di setiap SKPD

b. Mengembangkan sistem pusat data dan informasi Kabupaten

Tangerang

7. Urusan Perhubungan

Penyelenggaraan Urusan Perhubungan mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.5.673.220.000,- dengan realisasi keuangan

Rp.3.011.070.250,- (53.08 %) dan realisasi fisik sebesar 53.08% yang

dijabarkan dalam 4 program dan 26 kegiatan. SKPD yang

melaksanakan urusan ini adalah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan

Perhubungan pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

Page 73: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

a. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.574.970.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 480.005.000,- (83.48%) dan realisasi fisik

sebesar 83,48% yang dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Terciptanya peningkatan pengembangan pengetahuan dan

kemampuan sumber daya komunikasi dan informasi;

· Memberikan Sosialisasi Mengenai Kebijakan Perhubungan Laut yang

sesuai dengan TUPOKSI Pemerintah Kabupaten/Kota;

· Terkendalinya Pertumbuhan Menara di Kab. Tangerang ;

· Terpenuhinya Pelayanan yang berbasis SIM dalam administrasi PKB.

b. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas

LLAJ

Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.206.847.250,- (51.71%) dan realisasi fisik

sebesar 51,71% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Terpeliharanya sarana alat pengujian kendaraan bermotor sebanyak

19 Unit.

c. Program peningkatan pelayanan angkutan

Program peningkatan pelayanan angkutan mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.927.635.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

82.235.000,- (8.87%) dan realisasi fisik sebesar 8,87% yang dijabarkan

dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini

antara lain:

· Terpenuhinya Sarana Keselamatan Transportasi Darat dan

Terpenuhinya Pengadaan Paku Jalan;

· Tercapainya penyuluhan keselamatan berlalu lintas pada masyarakat

pelajar;

· Terpenuhinya data kursus keterampilan mengemudi sebanyak 1

Dokumen.

d. Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas

Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 3.749.855.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.2.241.983.000,- (59.79 %) dan realisasi fisik sebesar

Page 74: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

59,79% yang dijabarkan dalam 14 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Terpenuhinya sarana marka jalan sebanyak 784 Marka Lajur 604

meter, speed trap 180 meter;

· Terpenuhinya kebutuhan pengaman jalan dan marka jalan;

· Terkendalinya Operasi Penegakan Pengaturan dan Penertiban Lalu

Lintas Angkutan Jalan;

· Terkendalinya Operasi Pengamanan Lalu Lintas Angkutan Lebaran,

Natal dan Tahun Baru;

· Sosialisasi Mengenai Batasan-Batasan Ketinggian dan Jarak

Bangunan Bertingkat dan Bangunan Lainnya;

· Terlaksananya jalinan koordinasi permasalahan lalu lintas dan

angkutan umum di Wilayah Kab. Tangerang sebanyak 40 Orang;

· Terlaksananya penanganan penertiban operasi kawasan tertib lalu

lintas sebanyak 3 wilayah;

· Terpenuhinya sarana pendukung operasional dalam kegiatan

pengendalian dan pengawasan;

· Terpenuhinya sarana pendukung operasional pengaturan lalu lintas;

· Terpenuhinya kebutuhan pengadaan alat komunikasi.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perhubungan dengan

pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut :

Page 75: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Tabel. 2.24 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Perhubungan

Tahun 2014

No Program

Prioritas

Indikator

Kinerja

Program

2014

Capaia

n

Kinerj

a

Tahun 2014

(%)

Penanggun

g jawab Targe

t

Realisa

si

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

Pembangunan Sarana dan

Prasarana

Perhubungan

Tersedianya DED Terminal

Type A

1

Paket 0 0

Dinas Perhubun

gan

Pembangunan

Dermaga Penyebrangan

1 0 0

Dinas

Perhubungan

2

Program

Pembangunan

Prasarana dan

Fasilitas Perhubungan

Peningkatan

jumlah kapal

patroli

1 0 0

Dinas

Perhubun

gan

Jumlah mobil

internet keliling 1 0 0

Dinas

Perhubun

gan

Tersedianya rambu lalu lintas dan rute angkutan sampah

30 unit rambu rute

0 0 Dinas

Perhubungan

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014

a. Pembangunan Terminal Tipe A merupakan kewenangan Pusat dan

Pembangunan Dermaga Penyeberangan merupakan kewenagan

Provinsi

Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014

a. Melakukan koordinasi dengan Provinsi Banten dan Kementerian

Perhubungan.

8. Urusan Lingkungan Hidup

Penyelenggaraan Urusan Lingkungan Hidup mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.68.672.769.600,- dengan realisasi keuangan

Rp.55.963.244.100,- (81.49%) dan realisasi fisik sebesar 89,80% yang

dijabarkan dalam 7 program dan 58 kegiatan. SKPD yang

melaksanakan urusan ini adalah Badan Lingkungan Hidup Daerah,

Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Kesejahteraan

Sosial, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Kecamatan. Realisasi

pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Lingkungan Hidup

pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

Page 76: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.55.838.939.600,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.44.992.387.000,- (80.58%) dan realisasi fisik

sebesar 88,12% yang dijabarkan dalam 14 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan

sebanyak 555 unit;

· Tersedianya Gerobak Pengangkut Persampahan sebanyak 10 unit;

· Terlaksananya Revitalisasi TPA Jatiwaringin di 1 lokasi;

· Kelompok Pengelola TSPT yang terampil sebanyak 5 TPST;

· Terpeliharanya Lingkungan Kecamatan, Desa dan Kelurahan di 8

Desa/Kelurahan/Kecamatan;

· Terlatihnya masyarakat dalam pelatihan tentang pengolahan sampah

sebanyak 50 Orang;

· Tersedianya tempat pembuangan sampah ( TPS) di 6 titik;

· Menigkatnya kinerja pengelolaahn sampah;

· Meningkatnya Layanan Persampahan se Kabupaten Tangerang;

· Terciptanya Peningkatan Pelayanan Kebersihan di Lingkungan Kab.

Tangerang;

· Terlaksananya Pembangunan TPST sebanyak 1 lokasi;

· Tersedianya Truck Operasional sebanyak 76 unit;

· Tersedianya Gerobak Motor sebanyak 39 unit.

b. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Hidup

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.4.894.200.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp.4.200.572.783,- (85.83%) dan realisasi

fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 22 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya Data Tingkat Pencemaran Kualitas Air Bersih, Air

Sungai dan Muara sebanyak 10 Buku;

· Terbinanya Sekolah Sebagai Binaan dari Program Adiwiyata

Terpilihnya Sekolah yang Mendapatkan Penghargaan

Bupati/Gubernur/Presiden sebanyak 14 Sekolah;

· Meningkatnya Pemahaman tentang Penyusunan Dokumen

Lingkungan sebnayak 150 Orang;

· Meningkatnya Hasil Penilaian Adipura untuk Kab. Tangerang dari

63,35 menjadi 67,25;

Page 77: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terlaksananya Tindak Lanjut Pengaduan Akibat Pencemaran dan

Perusakan Lingkungan;

· Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat dalam

Pemanfaatan Limbah Skala Rumah Tangga sebanyak 90 Orang;

· Optimalnya Kinerja alat pengujian sampel;

· Laboratorium Lingkungan yang memadai;

· Meningkatnya ketaatan pelaku usaha / industri / Wajib UKL-UPL

terhadap Dokumen Lingkungan yang telah disusun sebanyak 210

Industri;

· Meningkatnya Jumlah pelaku usaha dan/atau kegiatan Yang telah

mengimplementasikan Dokumen Amdal sebanyak 4 Industri;

· Ketaatan Industri / Non Industri Penghasil Limbah Cair, Udara dan

Limbah B3 sebanyak 100 Usaha;

· Berkurangnya Tingkatnya Pencemaran Limbah Cair, Padat dan Gas

sebanyak 250 Industri;

· Meningkatnya Kesadaran Industri dan Non Industri yang masih

Menggunakan BPO 100 Industri

· Adanya Data Informasi tentang Dokumen Lingkungan dan Ijin

Lingkungan;

· Adanya Tim Penilai AMDAL/UKL-UPL sebanyak 50 Orang;

· Terbinanya Masyarakat sebagai Binaan Kampung Hijau;

· Tercapainya penegakan Hukum Lingkungan sebanyak 1 Wilayah;

· Optimalnya Kinerja alat pengujian sampel.

c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.2.185.000.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.1.990.495.000,- (91.10%) dan realisasi fisik

sebesar 100% yang dijabarkan dalam 10 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Teridentifikasinya Pemanfaatan Air Tanah oleh sektor industri

sebanyak 200 Perusahaan;

· Teridentifikasinya Pemanfaatan Air Tanah sebanyak 1 Peta;

· Meningkatnya rehabilitasi /Vegetasi tanaman Mangrove di pesisir

Pantai di 4 Kecamatan;

· Meningkatnya kualitas lingkungan pada sekolah bebasis sanitasi 17

Sekolah;

· Adanya Data Hasil Kerusakan lahan/Tanah (Biomasa) 5 Buku;

· Tersedianya Perda tentang Air Tanah

· Tertatanya Lokasi Hutan Kota dan Terpeliharanya Hutan Kota

Lingkup Perkantoran Tigaraksa di 1 Lokasi;

Page 78: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terlaksananya Penyediaan Tangki Air Bersih dan terlayaninya

Masyarakat yg sulit air bersih sebanyak 5 Kecamatan;

· Terkendalinya Pengendalian Sumur Pantau dengan adanya Data

Fluktuasi Muka Air Tanah sebanyak 1 Dokumen.

d. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya

Alam dan Lingkungan Hidup

Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam

dan Lingkungan Hidup mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.101.270.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.101.270.000,-

(100 %) dan realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 1

kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara

lain:

· Tersedianya Data dan Informasi Tentang Lingkungan Hidup di Kab.

Tangerang sebanyak 1 Dokumen.

e. Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.3.333.360.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.3.282.313.357,- (98.47%) dan realisasi fisik sebesar 100%

yang dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Tertatanya RTH Kabupaten di 9 lokasi;

· Tertatanya Kegiatan Pemeliharaan RTH, dan Penyediaan Pupuk, Obat

Pengendalian Hama dan Pengadaan Peralatan Kerja Lapangan

Pertamanan dan petugas pertamanan di 1 lokasi;

· Tersedianya Data Monitoring, Evaluasi dan Panggung Reklame

sebanyak 8 dokumen;

· Tertatanya Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) sebanyak 800 Pohon;

· Terpeliharanya ruang terbuka hijau Kecamatan sebanyak 500

pohon.

f. Program Pertamanan

Program Pertamanan mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.1.574.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.865.955.960,- (55.02%) dan realisasi fisik sebesar 90,52% yang

dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Terciptanya Fungsi PJU di 860 titik;

· Terciptanya Kebersihan di Kecamatan sebanyak 1 Paket .

Page 79: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

g. Program Pemakaman

Program Pemakaman mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.746.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.530.250.000,-

(71.08%) dan realisasi fisik sebesar 70,35% yang dijabarkan dalam 3

kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara

lain:

· Terpenuhinya sarana dan prasarana pemakaman ;

· Tersedianya peralatan pemakaman (TMP);

· Meningkatnya SDM tentang Pemulasaran Jenazah sebanyak 81

orang.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Lingkungan Hidup dengan

pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut :

Tabel. 2.25

Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Lingkungan

Hidup Tahun 2014

No Program

Prioritas

Indikator

Kinerja

Program

2014

Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%)

Penanggung

jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

Pengelolaan Ruang

Terbuka Hijau

(RTH)

Peningkatan

Luasan Hutan kota yang

sudah tertata

2.5 Ha 0 0 BLHD

2

Program

Pengendalian

Pencemaran

dan Perusakan Lingkungan

Hidup

Cakupan

pengawasan

terhadap pelaksanaan

amdal

10% 8% 80 BLHD

Cakupan

pengawasan

terhadap

Pelaksanaan UKL/UPL

7% 7% 100 BLHD

Pelayanan

Tindak Lanjut

Pengaduan

Masyarakat

Akibat Adanya

Dugaan Pencemaran

Dan/Atau

Perusakan

Lingkungan

25 Kasus 25 Kasus 100 BLHD

Penegakan

Hukum akibat pencemaran

dan perusakan

lingkungan

5 Kasus 0 0 BLHD

Tercapainya

Piagam

Perhargaan

kabupaten tangerang

sebagai kota

sehat atau

mendapatkan

70,65 67,25 95 BLHD

Page 80: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Penghargaan

Adipura

Tercapainya

Sekolah yang mendapatkan

penghargaan

Adiwiyata /

sekolah yang

peduli dan berbudaya

lingkungan

5 sekolah 5 sekolah 100 BLHD

3

Program

peningkatan

pengendalian polusi

Meningkatnya

kegiatan

pengawasan

usaha yang

berpotensi melakukan

pencemaran air

250 250 100 BLHD

Meningkatnya

usaha

dan/atau

kegiatan yang mentaati

persyaratan

dan teknis

pencegahan

pencemaran air

35 35 100 BLHD

Pelayanan

Pencegahan Pencemaran

Udara Dari

Sumber Tidak

Bergerak

5% 5% 100 BLHD

4

Program

Perlindungan dan

Konservasi

Sumber Daya

Alam

Peningkatan

rehabilitasi /Vegetasi

tanaman

Mangrove di

pesisir Pantai

50000

Pohon

50000

Pohon 100 BLHD

Terlayaninya

masyarakat

sulit air bersih melalui

pendistribusian

air bersih di 12

kecamatan

(Distribusi air bersih melalui

mobil IPA)

300.000 ltr 300.000 ltr 100 BLHD

Meningkatnya

perusahaan

yang di awasi

200

Perusahaan

200

Perusahaan 100 Disperindag

4

Program

Pengembangan

Kinerja

Pengelolaan Persampahan

Rasio Jumlah

sampah yang

ditangani

7% 6,8% 97 DKPP

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014

· Kurangnya tenaga teknis (PPNS dan PPLHD) dalam rangka

pengawasan dan penanganan kasus dugaan pencemaran lingkungan

hidup

· Status lahan untuk RTH (hutan kota) masih banyak yang dimiliki

pihak swasta dan peruntukan lahan pada RTRW bukan untuk hutan

kota.

Page 81: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014

· Usulan untuk penambahan tenaga teknis untuk PPNS dan PPLHD

· Pengadaan lahan baru untuk RTH (hutan kota)dan penetapan lokasi

hutan kota pada RTRW

9. Urusan Pertanahan

Penyelenggaraan Urusan Pertanahan mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.333,851,433,269,- dengan realisasi keuangan

Rp.206,049,570,100,- (61.72%) dan realisasi fisik sebesar 74.07 % yang

dijabarkan dalam 2 program dan 32 kegiatan. SKPD yang

melaksanakan urusan ini adalah Sekretariat Daerah. Realisasi

pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Pertanahan pada

Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program pembangunan sistem pendaftaran tanah

Program pembangunan sistem pendaftaran tanah mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 121.000.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 119.591.900,- (98.84%) dan realisasi fisik sebesar 100 %

yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Terciptanya Kesadaran Kades atas Pemahaman terhadap

Pelaksanaan Pengadaan Tanah di Kabupaten Tangerang sebanyak

100 Kades.

b. Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan

pemanfaatan tanah

Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan

pemanfaatan tanah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.

333.730.433.269,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

205.929.978.200,- (61.71%) dan realisasi fisik sebesar 74.06 % yang

dijabarkan dalam 31 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Tersedianya Pengadaan Lahan untuk Pembangunan Instalasi

Pembuangan Limbah Tinja, Tugu Pembatas/Gapura batas Kabupaten

Tangerang dengan Bogor di Ds. Suradita dan Pembangunan Saluran

Air Drainage Kantor Kelurahan Cisauk di Kecamatan Cisauk

sebanyak 1 Paket;

· Tersedianya Lahan untuk Akses Jalan Pelebaran Menuju TMP

Pagedangan dan Stadion Mini Kec. Pagedangan sebanyak 1 Paket;

· Tersedianya Lahan untuk Perluasan SMKN Legok (lanjutan) dan

Perluasan TPU Desa Babat di Kec. Legok sebanyak 2 paket;

Page 82: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Meningkatnya Penguasaan dan Pemanfaatan Lahan untuk Kantor

Kelurahan Sukabakti, SMPN 3 dan Perluasan SMKN Curug

(Lanjutan) di Kecamatan Curug sebanyak 3 Paket;

· Meningkatnya Penguasaan dan Pemanfaatan Lahan untuk Perluasan

Sport Center (Lanjutan) di Kecamatan Kelapa Dua sebanyak 1

Paket;

· Meningkatnya Pemanfaatan lahan untuk Perluasan Gedung

UMKM(lanj),Relokasi Kantor Kec Cikupa,Relokasi SDN Cibadak

IV,SDN Bunder IV,SDN Cerewed,SDN Cikupa I,SDN Cikupa 2,SDN

Cikupa 4,Perluasan SMPN 4 (lanj),Relokas SMPN 1,Pembangunan

GOR Mini sebanyak 11 Paket;

· Tersedianya Lahan untuk SDN Serdang Kulon 3, Perluasan SDN

Serdang Kulon 4, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBBG),

Relokasi Puskesmas, Perluasan Kantor Kecamatan Panongan dan

Stadion Mini di Kec. Panongan sebanyak 4 Paket;

· Meningkatnya Pemanfaatan Lahan untuk Perluasan SDN Balaraja

III, Perluasan SMAN 1 Balaraja, Jalan menuju SMPN 1 Balaraja,

Saluran Pembuangan Limbah RSU Balaraja, Peng. Stadion OR Mini

Kec. Balaraja dan Hutan Kota di Kec. Balaraja sebanyak 2 Paket;

· Tersedianya Lahan untuk Relokasi SDN Merak II, Perluasan SDN

Parahu III, Relokasi SDN Kubang I, Perluasan SDN Kaliasin II,

Perluasan Pasar Ceplak, Posyandu Desa Kubang dan Peng. Stadion

OR Mini di Kecamatan Sukamulya sebanyak 5 Paket;

· Tersedianya Lahan untuk Perluasan SDN Gabral, SDN Pasilian III,

Perluasan SDN Pasir Susukan, Perluasan SMPN 1 Kronjo dan Peng.

Stadion OR Mini di Kecamatan Kronjo sebanyak 3 paket;

· Tersedianya Lahan untuk Jalan Poros Mekar Baru (Lanjutan),

Pelebaran Jalan Kiangid-Waliwis-Muncung dan Peng. Stadion OR

Mini di Kec. Mekar Baru Jl. menuju SMPN Satap Waliwis sebanyak 3

paket;

· Tersedianya Lahan untuk Polindes Koper, Relokasi SDN Koper I,

Relokasi SDN Renged 1, Perluasan SDN Patrasana I, Relokasi SDN

Renged III, Relokasi SDN Jengkol I, SMPN II Kresek, Peng. Stadion OR

Mini Kec. Kresek dan Relokasi Jl. di Desa Koper sebanyak 7 paket;

· Tersedianya Lahan untuk SDN Tamiang I, Relokasi SDN Onyam I,

Perluasan SMPN Satap Tamiang (lanjutan), Akses Jalan Menuju

SMPN 1 Gunung Kaler dan Stadion Mini Kec. Gunung Kaler sebanyak

4 paket;

· Tersedianya Lahan untuk Perluasan Kantor Puspem, Perluasan SDN

Tigaraksa I, Embung Mustika Tigaraksa, Akses Jl. Menuju TPU di

Desa Pete, Perluasan Pool Kendaraan dan Perluasan SMKN 4

Tigaraksa di Kecamatan Tigaraksa sebanyak 4 paket;

Page 83: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Tersedianya Lahan untuk Tugu Pembatas/Gapura Batas Kabupaten

Tangerang dengan Bogor di Desa Tiparaya dan Stadion Mini di Kec.

Jambe sebanyak 1 paket;

· Tersedianya Lahan untuk SDN Carenang III, SDN Cibugel 3, SMA

Negeri 8 Kabupaten Tangerang, Poskesdes Cibugel Poskesdes

Selapajang, Perluasan Terminal Tipe C (lanjutan) dan SMKN Cisoka

di Kecamatan Cisoka sebanyak 6 paket;

· Tersedianya Lahan untuk Relokasi SDN Pasanggrahan 4, SMPN

Pasanggrahan IV dan Embung Solear di Kecamatan Solear sebanyak

3 paket;

· Meningkatnya Pemanfaatan Lahan untuk SDN Pangadegan III dan

Pelebaran Jalan Kedaton - Pasar Kemis di Kecamatan Pasar Kemis

sebanyak 1 paket;

· Tersedianya Lahan untuk SDN Sindang Panon III, SMPN 2 Sindang

Jaya, SMKN 13 Kab. Tangerang dan Stadion Mini Kec. Sindang Jaya

sebanyak 4 paket;

· Terpenuhinya Pengadaan Lahan untuk Relokasi SDN Sukatani VI

dan Perluasan TPA di Desa Tanjakan Mekar Kec. Rajeg di Kecamatan

Rajeg sebanyak 2 paket;

· Terpenuhinya Lahan untuk SDN Pondok Jaya, Relokasi SDN Kayu

Bongkok 1, SDN Karet 3, Akses Jalan Menuju TPU Pondok Jaya dan

Pelebaran Jalan Simpang Geometri Pasar Sepatan di Kecamatan

Sepatan sebanyak 3 paket;

· Terpenuhinya Lahan untuk Perluasan Relokasi PKL Pasar Mauk dan

Lapangan Stadion Mini di Kecamatan Mauk sebanyak 1 paket;

· Tersedianya Lahan untuk SMPN Satu Atap Rancalabuh;

· Terpenuhinya Lahan untuk Perluasan SDN Kosambi III, SDN Tuis II,

Perluasan SDN Sukadiri, Perluasan Kantor Kec. Sukadiri dan Stadion

Mini Kecamatan Sukadiri sebanyak 4 paket;

· Tersedianya Lahan untuk Relokasi SDN Kebon Cau II, SDN Kampung

Melayu IX, SDN Pangkalan IV, TPU Desa Bojong Renged dan

Perluasan SMKN Teluknaga di Kecamatan Teluk Naga sebanyak 3

paket;

· Meningkatnya Pemanfaatan Lahan untuk SDN Kosambi 1 dan Ruang

Terbuka Hijau (RTH) di Kecamatan Kosambi;

· Tersedianya Lahan untuk SDN Kramat 5, Perluasan SDN Pakuhaji I,

Relokasi Puskesmas Pakuhaji di Kecamatan Pakuhaji dan Stadion

Mini di Kec, Pakuhaji sebanyak 3 paket;

· Meningkatnya Data Informasi Nilai Harga Dasar Tanah di Wilayah

Kabupaten Tangerang terhadap 115 bidang tanah;

Page 84: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Tersedianya Data Informasi Rencana Pengadaan Tanah yang Akan

Dilaksanakansebanyak 17 dokumen.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pertanahan dengan

pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut :

Tabel. 2.26 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pertanahan

Tahun 2014

No Program Prioritas

Indikator Kinerja Program

2014

Capaian

Kinerja

Tahun 2014

(%)

Penanggung jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

Penataan

penguasaan,

pemilikan,

penggunaan dan

pemanfaatan

tanah

Luas lahan untuk

kepentingan

umum

10 Ha 56,94

Ha 569,4 SETDA

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Pertanahan tahun 2014 antara lain :

· Permintaan harga ganti kerugian tanah relatif tinggi melebihi harga

yang telah di tetapkan oleh tim appraisal penilai tanah;

· Dokumen kepemilikan tanah yang belum lengkap/valid.

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara

lain:

· Usulan Tanah yang akan dibebaskan dalam beberapa alternatif lokasi;

· Alokasi yang akan dilaksanakan harus disesuaikan dengan rencana

pembangunan dan rencana tata ruang wilayah (RTRW).

10. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

Penyelenggaraan Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 4,287,590,000,- dengan realisasi

keuangan Rp. 3,921,041,920,- (91.45%) dan realisasi fisik sebesar

100.00 % yang dijabarkan dalam 1 program dan 14 kegiatan. SKPD

yang melaksanakan urusan ini adalah Dinas Kependududkan dan

Catatan Sipil dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan

kegiatan pada urusan Kependudukan dan Catatan Sipil pada Tahun

Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

Page 85: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

a. Program Penataan Administrasi Kependudukan

Program Penataan Administrasi Kependudukan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 4,287,590,000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 3,921,041,920,- (91.45%) dan realisasi fisik sebesar 100.00

% yang dijabarkan dalam 14 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Terpeliharanya jaringan SIAK sebanyak 30 tower;

· Terkoordinasinya Kebijakan Kependudukan dengan Kecamatan

kepada 58 orang;

· Tersedianya Dokumen Penerbitan KK, KTP, Mutasi Penduduk dan

Rekapitulasi Kecamatan sebanyak 3 dokumen;

· Tersedianya Data Laporan Informasi Kependudukan sebanyak 20

dokumen;

· Tersedianya data digital dokumen akta capil sebesar 50%;

· Tersosialisasinya Tatacara Penerbitan Dok. Kependudukan di 29

Kecamatan;

· Meningkatnya Kesadaran akan Kebijakan Kependudukan di Wilayah

Kecamatan Kelapa Dua sebanyak 188 0rang;

· Tersedianya buku profil kependudukan sebanyak 600 dokumen;

· Tersedianya data dan informasi kependudukan sebanyak 11

dokumen;

· Tersedianya Data dan Informasi Kependudukan di Kecamatan

sebanyak 6 dokumen;

· Tersedianya Data Informasi Kependudukan di 7 Desa;

· Meningkatnya Pengetahuan Tentang Penataan Administrasi

Kependudukan & Catatan Sipil sebanyak 110 orang;

· Meningkatanya kemampuan aparatur Desa/Kelurahan sebanyak 180

peserta;

· Meningkatnya kemampuan Aparat Desa/Kelurahan tentang tata

administrasi kependudukan dan pencatatan sipil Kelurahan/Desa

sebanyak 65 orang;

· Meningkatnya pemahaman tokoh masyarakat dan aparatur desa

tentang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil

kelurahan/desa sebanyak 130 orang;

· Meningkatnya Pemahaman Aparat Desa/Kelurahan tentang

Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebanyak 85 orang;

· Meningkatnya kemampuan aparat desa/kelurahan tentang tata

Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kelurahan/Desa

sebanyak 85 orang;

Page 86: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Meningkatnya pemahaman aparatur desa dalam administrasi

kependudukan dan pencatatan sipil kelurahan/desa sebanyak 1

orang;

· Meningkatnya kualitas aparatur yang menangani administrasi

kependudukan dan pencatatan sipil kelurahan/desa sebanyak 112

orang;

· Meningkatnya Pemehaman Aparatur Desa Terhadap Administrasi

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Desa sebanyak 120 orang;

· Meningkatnya Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kelurahan/Desa sebanyak 100 orang;

· Meningkatnya pengetahuan tentang Pembinaan Administrasi

Kependudukan dan Casip kel./Desa sebanyak 40 orang;

· Meningkatanya Pemahaman Aparatur Desa Terhadap Administrasi

Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebanyak 100 orang;

· Tertib Administrasi Kependudukan sebanyak 70 orang;

· Terdatanya tenaga kerja WNA sebanyak 90 persen;

· Meningkatnya Aparatur Kelurahan/Desa sebanyak 75 orang peserta;

· Meningkatnya pengetahuan Pegawai Desa/Kelurahan tentang

Administrasi Kependudukan sebanyak 120orang;

· Meningkatnya pemahaman aparatur tentang pemerintahan Desa

sebanyak 180 orang;

· Meningkatnya Administrasi Kependudukan di Kecamatan sebanyak

100 orang;

· Meningkatnya Pemahaman Tentang Administrasi Kependudukan

sebanyak 80 orang;

· Meningkatnya Pemahaman Aparat Desa terhadap Tata Administrasi

Catatan Sipil sebanyak 62 orang;

· Tertatanya dokumen akta capil sebanyak 200 buku;

· Termonitornya Orang Asing di 5 Kecamatan

· Diterbitkannya Akta Pencatatan Sipil sebanyak 1.500 dokumen

Page 87: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kependudukan dan Catatan

Sipil dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun

2014 adalah sebagai berikut :

Tabel. 2.27

Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2014

No Program Prioritas

Indikator Kinerja

Program

2014

Capaian

Kinerja Tahun

2014

(%)

Penanggung jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

Penataan Administrasi

Kependudukan

Kepemilikan KTP 83% 83,22% 100,27 Disdukcapil

Rasio Penduduk

ber KK 92% 105,33% 114,49 Disdukcapil

Kepemilikan

Akte Kelahiran

per 1.000

Penduduk

76% 76,79% 101,04 Disdukcapil

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil tahun

2014 antara lain sebagai berikut :

a. Terbatasnya ruang arsip karena pertumbuhan arsip pencatatan sipil

berlaku seumur hidup;

b. Regulasi yang sering berubah dan multitafsir, sebagai landasan

hukum pelaksanaan tupoksi karena dapat menimbulkan kegamangan

dalam meberikan pelayanan serta tidak efisien dan efektifnya

perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan;

c. Beredarnya dokumen kependudukan palsu hal ini sangat meresahkan

masyarakat

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara

lain:

a. Digitalisasi dokumen akta pencatatan kelahiran;

b. Peningkatan koordinasi dan sosialisasi kepada seluruh stake holder

untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman terkait pelaksanaan

perubahan regulasi;

c. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan dengan sistem jemput

bola sehingga mengurangi gerak oknum pemalsu dokumen

kependudukan.

11. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Penyelenggaraan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1,025,740,000,- dengan

realisasi keuangan Rp. 973,510,000,- (94.91%) dan realisasi fisik

sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 4 program dan 7 kegiatan. SKPD

yang melaksanakan urusan ini adalah Badan KB dan Pemberdayaan

Page 88: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Perempuan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Tahun

Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan

Perempuan

Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan

Perempuan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 148,500,000,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 148,500,000,- (100 %) dan

realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil

yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain meningkatnya

peran aktif Stakeholder dalam GSI sebanyak 12 orang.

b. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan

Anak

Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 253.090.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 237.890.000,- (93.99%) dan realisasi fisik

sebesar 100% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Fasilitasi pengembangan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan

perempuan (P2TP2)

· Pengembangan sistem informasi Gender dan Anak

· Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak

c. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan

Perempuan

Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 65.000.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 65.000.000,- (100%) dan realisasi fisik sebesar

100% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini yaitu Sosialisasi sistem pencatatan dan

pelaporan KDRT

d. Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam

pembangunan

Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam

pembangunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 559150000,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 522120000,- (93.38%) dan

realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil

yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

Page 89: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Kegiatan bimbingan manajemen usaha bagi perempuan dalam

mengelola usaha

· Kegiatan penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun

keluarga sejahtera

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak dengan pencapaian indikator kinerja Program

Prioritas pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Tabel. 2.28 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2014

N

o Program Prioritas

Indikator

Kinerja

Program

2014

Capaian

Kinerj

a

Tahun

2014

(%)

Penangg

ung

jawab Targe

t

Realisa

si

1 2 3 4 5 6 7

1

Program Penguatan

Kelembagaan Pengarusutamaan

Gender dan Anak

Tertanganinya

semua kasus KDRT yang

dilaporkan

100% 100% 100 BKBPP

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak tahun 2014 antara lain :

a. Belum optimalnya peranan Pusat pelayanan terpadu pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak di kecamatan;

b. Belum optimalnya data tentang pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak;

c. Masih rendahnya tingkat pendidikan dan pendapatan perempuan;

d. Masih rendahnya partisipasi perempuan dalam pembangunan;

e. Rendahnya kualitas hidup perempuan dan anak

f. Belum semua kecamatan, rumah sakit, dan perusahaan efektif

melaksanakan GSI.

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara

lain :

a. Mengembangkan kualitas pengelolaan P2TP2A ( Pusat pelayanan

terpadu perempuan dan perlindungan anak);

b. Menggerakan masyarakat khususnya kaum perempuan untuk

mengikuti program paket A, paket B, dan paket C dan berbagai

pelatihan/ keterampilan yang dilaksanakan oleh berbagai

lembaga/organisasi sosial kemasyarakatan dan SKPD di lingkungan

pemerintah Kabupaten Tangerang;

c. Meningkatkan pembinaan kelompok Bina keluarga dan Institusi

Masyarakat Pedesaan.

d. Mengoptimalkan pelaksanaan program P2WKSS di kecamatan;

Page 90: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

e. Mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan bimbingan manajemen usaha

bagi perempuan dalam mengelola usaha

f. Mengoptimalkan kegiatan Pelaksanaan sosialisasi yang terkait dengan

kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

(Pembinaan dan Pengembangan GSI).

12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Penyelenggaraan Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 6,254,522,000,- dengan

realisasi keuangan Rp. 3,609,918,500,- (57.72%) dan realisasi fisik

sebesar 62,36% yang dijabarkan dalam 5 program dan 36 kegiatan.

SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah Badan KB dan

Pemberdayaan Perempuan dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan

program dan kegiatan pada urusan Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Keluarga Berencana

Program Keluarga Berencana mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.

4,408,957,000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

1,895,169,000,- (42.98%) dan realisasi fisik sebesar 47,56% yang

dijabarkan dalam 26 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Terlayaninya Akseptor KB Baru sebanyak 6.487 aseptor.

· Terlaksananya Sosialisasi Penyuluhan Bahaya Nafza bagi Kelompok

BKR sebanyak 50 orang.

· Terlaksananya Tenaga Pengelola KB di Perusahaan sebanyak 20

orang.

· Terlaksananya Workshop KIE Bagi Kader sebanyak 50 BKB.

· Terbentuknya Krida Bina Advokasi dan KIE bagi Anggota Saka

Kencana sebanyak 50 orang.

· Terlaksananya Pembinaan Institusi Masyarakat (Pos KB, Sub Pos KB)

sebanyak 2 Kali.

· Meningkatnya Pemahaman Institusi Masyarakat Pedesaan tentang

KB sebanyak 60 Orang.

· Formulir Pemutakhiran Data Keluarga (MDK).

· Tersedianya Tenaga Teknis Aplikasi Pemutakhiran Data Keluarga;

Tersedianya Petugas Pendata Keluarga.

· Tersedianya Pemutahiran Data Keluarga Pra S, KS I dan KS II di

11 Desa dan Kelurahan di Kecamatan Pagedangan.

· Buku Umpan Balik Program KBPP Tingkat Kabupaten dan

Terlaksananya Sosialisasi Pencatatan dan Pelaporan Program KB PP

sebanyak 29 kecamatan.

Page 91: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Tersusunnya perencanaan pencapaian program KBPP Tingkat

Kecamatan Kronjo dan Teluknaga sebanyak 1 Pos KB.

· Terlaksananya Sosialisasi KB di Kecamatan selama 2 hari.

· Meningkatnya pemahaman tentang keluarga berencana (KB)

sebanyak 40 orang.

· Terlaksanannya Pendataan di 7 Desa sebanyak 1 Dokumen di

Kecamatan Solear.

· Penggerakan Calon Akseptor KB pada Kegiatan Pelayanan KB

sebanyak 6 Kegiatan.

· Terlayaninya Akseptor KB Baru sebanyak 5.344 akseptor.

· Terlaksananya fasilitasi pelayanan alat kontrasepsi sebanyak 5 Kali

di Kecamatan Cisoka.

· Pemberdayaan Keluarga Prasejahtera di 15 kecamatan (Cikupa,

Legok, Pasar Kemis, Kronjo, Teluknaga, Kosambi, Pakuhaji,

Pagedangan, Jambe, Jayanti, Kemiri, Cisauk, Sindang Jaya, Solear,

dan Sukamulya) dengan sasaran sebanyak 920 orang, dan 50

keluarga.

· Terfasiliitasinya Kegiatan UPT BKBPP sebanyak 58 Kegiatan di 23

Kecamatan.

b. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan

KB/KR yang madiri

Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR

yang madiri mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1,133,740,000,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 1,056,622,000,- (93.20%) dan

realisasi fisik sebesar 97,37% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil

yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Terlaksananya Pemilihan Kelompok Masyarakat Peduli KB sebanyak

6 Kategori.

· Terlaksananya HARGANAS Tk. Kabupaten Tangerang sebanyak 1.000

orang.

· Terlaksananya Kegiatan Kemitraan Program KB melalui sektor terkait

sebanyak 100 anggota TNI.

· Terlaksananya Kegiatan Pembekalan Program KB dan KS melalui

Penyuluh Agama sebanyak 274 Orang.

· Terpilihnya Juara Tk. Kabupaten Untuk Kelompok Masyarakat Peduli

KB sebanyak 15 Kelompok.

· Meningkatnya Partisipasi Kelompok UPPKS dalam Kegiatan KB

sebanyak 29 Kelompok, 29 kecamatan.

· Tersusunnya Perencanaan pencapaian Program KBPP Tahun 2014 di

15 kecamatan.

Page 92: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

c. Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling

KRR

Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 237,700,000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 225,600,000,- (94.91%) dan realisasi fisik

sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya Pelayanan Remaja melalui wadah PIK Remaja sebanyak

20 PIK Remaja.

· Terfasilitasinya Lomba PIK Remaja sebanyak 3 Kelompok.

· Meningkatnya Kualitas PIK Remaja sebanyak 6 Kelompok.

· Terbentuknya Kelompok PIK Remaja baru sebanyak 18 PIKR.

· Terfasilitasinya Jambore PIK Remaja sebanyak 5 Kelompok.

· Meningkatnya Kualitas Kelompok PIK Remaja sebanyak 10 Kelompok

d. Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk

HIV/ AIDS

Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/

AIDS mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 118,825,000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 116,825,000,- (98.32%) dan realisasi

fisik sebesar 98,32% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya Upaya Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk

HIV/AIDS kepada 300 orang;

· Meningkatnya pencegahan narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS

sebanyak 90 orang;

· Meningkatnya Pemahaman Dampak dari Bahaya Narkotika dan

Sejenisnya sebanyak 138 orang.

e. Program Pelayanan Keluarga Berencana (Penduduk Tangerang

Tumbuh Seimbang)

Program Pelayanan Keluarga Berencana (Penduduk Tangerang Tumbuh

Seimbang) mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 355,300,000,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 315,702,500,- (88.86%) dan

realisasi fisik sebesar 97,19% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil

yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya kualitas Data Pelaporan Program KBPP Tahun 2014

· Tercapainya Kinerja POKTAN yang Frofesional di 8 UPT.

· Terlaksananya Pembuatan Film Dokumenter NKKBS sebanyak 1

dokumen.

Page 93: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Tercapainya Peningkatan Keluarga Pra KS, KS 1 yang ber- KB melalui

MUPEN sebanyak 14 UPT.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Keluarga Berencana dan

Keluarga Sejahtera dengan pencapaian indikator kinerja Program

Prioritas pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Tabel. 2.29 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Keluarga

Berencana dan Keluarga Sejahtera Tahun 2014

No Program

Prioritas

Indikator

Kinerja Program

2014

Capaian

Kinerja

Tahun 2014

(%)

Penanggung

jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

Keluarga

Berencana

Meningkat

nya capaian

Peserta KB Aktif

PA/PUS

66,19% 66,19% 100 BKBPP

2

Program pembinaan

peran serta

masyarakat

dalam

pelayanan

KB/KR yang mandiri

Meningkat

nya jumlah

anggota

kelompok BKB

dan UPPKS yang

ber-KB

70% 78% 111,43 BKBPP

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

tahun 2014 antara lain :

a. Rendahnya partisipasi pria dalam program KB dari seluruh peserta KB

aktif;

b. Belum semua fasilitas pelayanan kesehatan primer dapat melayani KB

dan Kesehatan;

c. Masih tingginya tingkat DO peserta KB;

d. Masih tingginya Pasangan Usia Subur di bawah 20 tahun;

e. Belum optimalnya pembinaan terhadap kelompok Tri Bina dan

UPPKS;

f. Masih tingginya keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I;

g. Belum optimalnya pembinaan dan peran Institusi Masyarakat;

h. Rendahnya pemahaman dan kesadaran tentang hak kesehatan

reproduksi.

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas

adalah :

a. Melakukan sosialisasi peningkatan partisipasi pria dalam program KB

dan melakukan pertemuan bagi motivator KB pria;

Page 94: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

b. Meningkatkan pembinaan PKBRS (Pelaksanaan KB Rumah Sakit di RS

Swasta) serta Pembinaan KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran

bagi DBS (Dokter Bidan Praktek Swasta);

c. Penggerakan sasaran pelayanan dan distribusi alat kontrasepsi,

meningkatkan kualitas pelayanan KB (Pelayanan KIE/ Konseling)

serta melakukan sertifikasi CTU bagi bidan;

d. Melakukan pembinaan remaja melalui PIK Remaja;

e. Melaksanakan pembinaan dan pelatihan kader tri bina dan UPPKS;

f. Peningkatan kualitas kader (institusi) melalui pembinaan, pertemuan,

dan pemberian insentif;

g. Melakukan sosialisasi TRIAD KRR bagi remaja dan sosialisasi deteksi

dini kanker Rahim;

h. Melakukan Sosialisasi Kesehatan Reproduksi bagi pekerja perempuan

di perusahaan.

13. Urusan Sosial

Penyelenggaraan Urusan Sosial mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.9,060,114,386,- dengan realisasi keuangan Rp. 7,204,623,550,-

(79.52%) dan realisasi fisik sebesar 80.59% yang dijabarkan dalam 8

program dan 43 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah

Dinas Cipta Karya, Dinas Kesejahteraan Sosial, Kantor Kesatuan

Bangsa dan Politik dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan

kegiatan pada urusan Sosial pada Tahun Anggaran 2014 adalah

sebagai berikut:

a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil

(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Lainnya

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)

dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1,014,969,000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp.913,967,000,- (90.05%) dan realisasi

fisik sebesar 90.05% yang dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya Kemampuan Manajemen Adminstrasi Petugas dan

pendamping dalam Pelayanan Kesejahteraan Sosial;

· Tersosialisasinya peningkatan keterampilan penetasan telur di 4

Kecamatan (Kec. Solear , Kemeri, Pakuhaji dan Sukamulya;

· Meningkatnya Kualitas SDM Pengurus KUBE;

· Wanita eks pekerja migran mendapatkan peningkatan keterampilan

tata boga (Desa binaan di 2 kecamatan) ;

· Terfasilitasinya Program Keluarga Harapan;

Page 95: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terfasilitasinya Survey Penyelenggaraan Bedah Rumah;

· Terampilnya fakir miskin dalam praktek mengemudi;

· Terfasilitasinya bantuan stimulant.

b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 1,601,737,000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 1,027,596,000,- (64.16%) dan realisasi fisik

sebesar 64.15% yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Keikutsertaan peringatan HALUN dengan peserta sebanyak 100

orang;

· Tersedianya alat bantu sebanyak 30 buah;

· Terwujudnya Pemberdayaan Keluarga bagi Masyarakat di Lokasi;

· Tersosialisasinya pemahaman tentang bahaya narkoba;

· Tersedianya Pengadaan alat Kedokteran;

· Tertanganinya Pemberdayaan Keluarga bagi Masyarakat di Lokasi

Bencana;

· Peningkatnya Pengetahuan tentang Ormas dan LSM sebanyak 40

orang;

· Tersedianya buku hasil Sosialisasi sebanyak 1 Dokumen;

· Terselesaikannya Masalah-masalah Sosial sebanyak 26 orang;

· Meningkatnya keterampilan masyarakat prasejahtera dalam

pelatihan pembuatan hasil laut (pembuatan Bakso Ikan) sebanyak

100 orang;

· Meningkatnya pengetahuan tentang masalah sosial sebanyak 55

orang;

· Meningkatnya pemahaman Penanganan Masalah-masalah Sosial

sebanyak 70 orang;

· Terlatinya masyarakat dalam pengelolaan masalah social sebanyak

60 orang;

· Meningkatnya kesejahetaraan anak yatim sebanyak 100 orang;

· Tertanganinya anak dan keluarga bermasalah;

· Terselenggaranya Hari Anak Nasional dan Forum anak daerah

c. Program pembinaan anak terlantar

Program pembinaan anak terlantar mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp. 120,830,000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 98,962,500,-

(81.90%) dan realisasi fisik sebesar 81.90% yang dijabarkan dalam 1

kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini adalah

Page 96: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

meningkatnya Keterampilan Anak Terlantar dan Anak Jalanan di Kec.

Jayanti, Kresek dan Pasar Kemis.

d. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma

Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 65,360,000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 59,640,000,- (91.25%) dan realisasi fisik sebesar 91.25%

yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini adalah meningkatkan Minat Berusaha bagi

Penyandang cacat dan Eks Trauma.

e. Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo

Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 3,480,989,000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 3,007,304,750,- (86.39%) dan realisasi fisik sebesar

90.02% yang dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya Kualitas Sarana Rehabilitasi;

· Terfasilitasinya alat peraga di dalam panti.

f. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks

narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)

Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana,

PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya) mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp. 613,598,000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

508,607,000,- (82.89%) dan realisasi fisik sebesar 82.89% yang

dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Meningkatkan Minat Berusaha bagi Pekerja Migran di Lokasi Desa

Binaan melalui Keterampilan Pembuatan Kue;

· Meningkatkan Kemampuan dan Kemauan Eks Napi dan Eks

Narkoba dalam Pemulihan Fungsi Sosialnya di Masyarakat di 2

kecamatan;

· Tersosialisasinya peningkatan keterampilan penetasan telur di 4

Kecamatan (Kec. Legok , Tigaraksa, Jambe dan Cisauk, Kronjo,

Solear, Gunung Kaler).

Page 97: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

g. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 1,464,065,000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 1,032,695,000,- (70.54%) dan realisasi fisik

sebesar 70.54% yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Terlatihnya masyarakat dalam peningkatan peran aktif masyarakat

dan dunia usaha sebanyak 40 orang;

· Adanya Peran serta TKSK, PSM, Karang Taruna dan Tagana melalui

Bakti Sosial di Lokasi Lomba Desa/ Kelurahan;

· Meningkatnya SDM Masyarakat sebanyak 80 orang;

· Meningkatnya Produktivitas KUBE sebanyak 98 kube;

· Meningkatnya peran serta PSM, Karang Taruna dan Orsos;

· Terciptanya Penanganan Masalah-masalah Sosial;

· Meningkatnya Kinerja Dinas Kesejahteraan Sosial;

· Terlaksananya peran serta Ustad di Kab. Tangerang;

· Terwujudnya penguatan PSKS.

h. Program peningkatan kesadaran akan nilai-nilai keagamaan dan

kepahlawanan

Program peningkatan kesadaran akan nilai-nilai keagamaan dan

kepahlawanan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 698,566,386,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 555,851,300,- (79.57%) dan

realisasi fisik sebesar 75.41% yang dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil

yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatkan Pemahaman tentang Pelestarian Nilai - nilai

Keperintisan, Kepahlawanan dan Kesetiakawanan Sosial bagi Pelajar

dan Pendamping Sosial;

· Meningkatnya Kesadaran Akan Nilai-nilai Kepahlawanan terhadap

120 orang;

· Meningkatkan keikutsertaan pegawai dalam kegiatan keagamaan dan

pengajian;

· Terfasilitasinya kegiatan keagamaan;

· Tersedianya Laporan hasil fasiltasi kegiatan keagamaan sebanyak 7

dokumen laporan;

· Meningkatnya keterampilan Masyarakat Kecamatan Jayanti dalam

Membaca Al-Quran sebanyak 48 orang;

· Tersusunnyaa profil keagamaan dan rumah ibadah di Kabupaten

Tangerang.

Page 98: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Sosial dengan pencapaian

indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah sebagai

berikut :

Tabel. 2.30

Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Sosial Tahun 2014

No Program Prioritas

Indikator Kinerja Program

2014

Capaian

Kinerja Tahun

2014

(%)

Penanggung jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

pembinaan

panti asuhan/

panti jompo

Tersedianya BLKI

skala Kabupaten di

Pasir Muncang Kec

Jayanti

1

Paket

1

Paket 100

DINAS

CIPTA

KARYA

Meningkatnya

sarana dan

prasarana panti

50% 60% 120 DINSOS

2

Program

peningkatan

kesadaran akan nilai-nilai

keagamaan dan

kepahlawanan

Peningkatan jumlah

penerima sarana

prasarana

keagamaan

1.15 1.14 99 DINSOS

Peningkatan

jumlah bantuan

sosial pada guru

ngaji

3.48 3.419 98 DINSOS

3

Program

Pelayanan dan

Rehabilitasi Kesejahteraan

Sosial

Cakupan Pemanfaat

PKH

27.000

RTSM

23.049

RTSM 85,37 DINSOS

4

Program

Pemberdayaan

Fakir Miskin,

Komunitas

Adat Terpencil (KAT) dan

Penyandang

Masalah

Kesejahteraan

Sosial (PMKS)

Lainnya

Jumlah PMKS 600 org

670 org 111,67 DINSOS

1

Program pembinaan eks

penyandang

penyakit sosial

(eks

narapidana, PSK, narkoba

dan penyakit

sosial lainnya)

Rasio penyandang

penyakit sosial

150

org 170 org 113,33 DINSOS

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Sosial tahun 2014 antara lain :

a. Masih tingginya angka kemiskinan, pengangguran dan penyandang

masalah kesejahteraan sosial;

b. Masih banyaknya PMKS dan keluarga miskin yang belum terakses

pelayanan kebutuhan dasar.

Page 99: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas

pada tahun yang akan datang adalah :

a. Meningkatkan pemberdayaan KUBE;

b. Operasionalisasi pelayanan panti rehabilitasi sosial.

14. Urusan Ketenagakerjaan

Penyelenggaraan Urusan Ketenagakerjaan mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp. 10,500,349,017,- dengan realisasi keuangan Rp.

10,131,030,500,- (96.48%) dan realisasi fisik sebesar 99.09% yang

dijabarkan dalam 3 program dan 24 kegiatan. SKPD yang

melaksanakan urusan ini adalah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada

urusan Ketenagakerjaan pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai

berikut:

a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 3,225,841,017,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 3,203,032,600,- (99.29%) dan realisasi

fisik sebesar 99.99% yang dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya database tenaga kerja daerah sebagai informasi

ketenagakerjaan;

· Tersedianya tenaga terampil di bidang Menjahit (Garment/Sepatu),

Otomotif Sepeda Motor dan Aplikasi Komputer sebanyak 720 orang;

· Meningkatnya Pengetahuan & Keterampilan Pencari kerja sebanyak

50 orang;

· Terjaganya kondisi peralatan pelatihan bidang las dan menjahit

sebanyak 36 unit;

· Terlatihnya tenaga terampil di bidang Jahit, Komputer, Kompos, Las

dan Otomotif sebanyak 570 orang;

· Meningkatnya Pemahaman Tentang Tata Boga dan Tata Rias

sebanyal 40 peserta;

· Terlatihnya masyarakat tentang perbengkelan sebanyak 30 orang.

b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Program Peningkatan Kesempatan Kerja mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp. 3,948,533,000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

3,902,773,000,- (98.84%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang

Page 100: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Tersedianya Informasi Pasar Kerja di 150 perusahaan;

· Meningkatnya penyerapan tenaga kerja di 35 perusahaan;

· Meningkatnya keterampilan usaha dan terbentuknya kelompok

usaha TTG pembuatan komposter dan pembuatan kompos sebanyak

40 orang;

· Meningkatnya Ketrampilan usaha dan terbentuknya kelompok wira

usaha baru bidang Pangkas Rambut, Pembuatan Ppaving Block,

Pembuatan Tutup Peralatan rumah tangga, Pembuatan sepatu dan

sandal, Sablon, menjahit garment dan bengkel sepeda motor

sebanyak 360 orang;

· Terbinanya kelomppok WUB hasil pembentukan tahun 2013

sebanyak 90 kelompok;

· Meningkatnya pemahaman pelatihan pangkas rambut sebanyak 25

orang;

· Terserapnya tenaga penganggur melalui pemberian kerja sementara

(padat karya) sebanyak 550 orang;

· Dipahaminya Prosedur Penempatan Tenaga Kerja Ke Luar Negeri oleh

Masyarakat Pencari Kerja sebanyak 500 orang;

· Tersedianya data tenaga kerja asing sebagai potensi pendapatan

daerah di 300 perusahaan;

· Tertibnya Pengguna Tenaga Kerja Asing dan Pembayaran Retribusi

Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing di 200

Perusahaan.

c. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 3,325,975,000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 3,025,224,900,- (90.96%) dan realisasi

fisik sebesar 97.13% yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Penyelesaian PHI 20 Kasus, PHK 150 Kasus dan Unjuk Rasa 30

Kasus sebanyak 200 kasus;

· Tercapainya penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum

dan jamsostek di 125 perusahaan;

· Tercapainya peningkatan perlindungan ketenagakerjaan di 19

perusahaan;

· Terbinanya perusahaan melalui pengujian dan pemeriksaan

peralatan K3 di 100 perusahaan;

Page 101: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Perusahaan yang memahami dan melaksanakan K3 di perusahaan

dengan mendapatkan penghargaan zero accident, SMK3 dan P2K3

sebanyak 20 perusahaan;

· Memahami dan mematuhi peraturan normatif ketenagakerjaan pada

Perusahaan dan Pekerja di 990 perusahan;

· Pemahaman dan kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan

bagi perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja wanita, anak dan

disabilitas di 100 perusahaan;

· Tercapainya Penetapan UMK Kabupaten Tangerang Tahun 201

sebanyak 1 dokumen;

· Tersusunnya kebijakan dan pemecahan masalah ketenagakerjaan

melalui sekretariat LKS Tripartit;

· Tercapainya Peningkatan Pelayanan Ketenagakerjaan sebanyak 31

Jenis Perijinan dan Non Perijinan;

· Tersedianya Sarana Sistem Aplikasi Database Perusahaan;

· Tersusunnya data pengembangan sistem database.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Ketenagakerjaan dengan

pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut :

Tabel. 2.30 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Ketenagakerjaan

Tahun 2014

No Program

Prioritas

Indikator Kinerja

Program

2014

Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%)

Penanggung

jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

Peningkatan Kualitas dan

Produktivitas

Tenaga Kerja

Pelatihan berbasis kompetensi

720 720 100 Disnaker

Tersedianya

sarana prasarana

pendukung BLKI

1

Paket 0 0 Disnaker

Pelatihan berbasis

masyarakat 100 570 570 Disnaker

Pelatihan berbasis

kewirausahaan 100 360 360 Disnaker

2

Program

Peningkatan

Kesempatan Kerja

Peningkatan

Kesempatan Kerja 6.667 6260 93,90 Disnaker

3

Program

Perlindungan

Pengembangan

Lembaga Ketenagakerjaan

Jumlah

penanganan

kasus/perselisihan

ketenagakerjaan

200 471 236 Disnaker

Jumlah

pemeriksaan perusahaan

1.08 884 81,85 Disnaker

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Page 102: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 :

· Terbatasnya Jumlah tenaga kerja yang memiliki kompetensi sebagai

kebutuhan tenaga kerja di perusahaan tidak dapat dipenuhi dengan

program pelatihan regular/institusional;

· Belum optimalnya penggunaan sarana hubungan indrustrial di

perusahaan sehingga timbul kasus;

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara

lain:

· Optimalisasi BLK dalam membentuk tenaga kerja yang trampil;

· Sosialisasi dan pembinaan sarana hubungan indrustri di perusahaan;

15. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Penyelenggaraan Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 5,239,386,000,- dengan

realisasi keuangan Rp. 4,800,707,620,- (91.63%) dan realisasi fisik

sebesar 94.69% yang dijabarkan dalam 4 program dan 23 kegiatan.

SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah Dinas Koperasi dan UKM

dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada

urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada Tahun Anggaran

2014 adalah sebagai berikut:

a. Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif

Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 876,591,000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 843,645,120,- (96.24%) dan realisasi fisik

sebesar 98.29 % yang dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya Promosi Pemasaran Produk UMKM melalui Jaringan

Internet sebanyak 1 website;

· Tersedianya SIM Inventaris Data UMKM;

· Meningkatnya Pemahaman Tentang Sertifikasi Halal, Pengolahan

Ikan, Hasil Produksi dan Kwalitas dalam Pengembangan Usaha Mikro

Kecil Menengah di Kab. Tangerang sebanyak 40 UMKM;

· Terbinanya Kelompok Usaha Kecil Menengah dan Terpromosikannya

Hasil Usaha Melalui Pameran sebanyak 8 kelompok;

· Menambahnya pengetahuan bagi para pelaku UMKM sebanyak 180

orang;

· Berkembangnya Usaha Kecil Menengah Kecamatan Kemiri sebanyak

10 unit;

Page 103: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Tersedianya Fasilitas Pengembangan Modal bagi pelaku UMKM

sebanyak 50 sertifikat;

· Terbangunnya Kerjasama Rytel pada pengelolaan Perkoperasian

sebanyak 60 koperasi.

b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan

Kompetitif Usaha Kecil Menengah

Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif

Usaha Kecil Menengah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.

610,000,000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 555,235,000,-

(91.02%) dan realisasi fisik sebesar 91.12% yang dijabarkan dalam 3

kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara

lain:

· Meningkatnya Kualitas dan Hasil Produksi UMKM sebanyak 30

orang;

· Menjaga kualitas produksi dan meningkatnya daya beli masyarakat

sebanyak 25 HAKI;

· Terwujudnya informasi hasil produk UMKM melalui media online

sebanyak 30 Jenis Usaha;

· Meningkatnya SDM dalam pengelolaan dan pengembangan industri

otak-otak pada masyarakat Ds. Sangiang sebanyak 20 orang;

· Meningkatnya SDM dalam pengelolaan dan pengembangan

pembuatan kue kering pada masyarakat Ds. Teluknaga sebanyak 15

orang;

· Meningkatnya SDM Pengelolaan dan Pengnembangan pengrajin

tempe pada masyarakat Ds. Kebon Cau sebanyak 20 orang;

· Meningkatnya SDM majemen pengelolaan perkoperasian sebanyak 4

jenis Kompetensi;

· Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang koperasi sebanyak

30 orang;

· Terlatihnya Pengelolaan Koperasi di Wilayah Kecamatan Kelapa Dua

sebanyak 130 peserta;

· Terpromosikannya Hasil Usaha Perdagangan UMKM sebanyak 5

kelompok;

· Terpromosikannya produk usaha perdagangan UMKM sebanyak 20

UKM;

· Terpromosikannya produk UMKM sebanyak 10 UMKM.

Page 104: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

c. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha

Mikro Kecil Menengah

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro

Kecil Menengah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.

2,775,795,000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

2,555,386,500,- (92.06%) dan realisasi fisik sebesar 95.44 % yang

dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Tersosialisasinya informasi peluang permodalan bagi koperasi dan

UMK di 7 kecamatan;

· Meningkatnya kualitas / kwantitas pemanfaatan Fasiltas Pemerintah

sebanyak 50 UMKM;

· Terbinanya SDM pengelola usaha sebanyak 40 orang;

· Terbukanya peluang pemasaran produk UMKM yang kompetitif

sebanyak 6 jenis;

· Meningkatnya SDM pengelolaan dan pengembangan home industri

kue kering sebanyak 35 orang;

· Meningkatnya SDM budidaya pengelolaan industri hasil pertanian

dan perikanan sebanyak 30 orang;

· Meningkatnya SDM pengelolaan / pengembangan home industry

sebanyak 30 orang;

· Meningkatnya SDM pengelolaan daur ulang limbah BPA sektor 3

Ds.Pagedangan sebanyak 20 orang;

· Meningkatnya SDM dlm pengembangan seni kaligrafi di Ds.

Lengkongkulon sebanyak 30 orang;

· Meningkatnya potensi usaha kerajinan anyaman pada UMKM di Ds.

Lengkong Kulon sebanyak 15 orang;

· Meningkatnya budidaya pengelolaan tanaman hias dlm

pengembangan usaha masyarakat di Ds. Malangnengah 15 orang;

· Terinformasikanya Hasil Produk Pengrajin UMKM Kab. Tangerang

pada Even Nasional / Regional sebanyak 5 pameran;

· Terselenggaranya Kegiatan Fasilitasi Promosi Produksi UMKM

sebanyak 10 kelompok;

· Terlaksananya pengelolaan pedagang kaki lima di 3 Kecamatan;

· Pengenalan Produk Usaha Koperasi sebanyak 25 jenis;

· Meningkatnya Pengetahuan Pelaku Koperasi;

· Meningkatnya Promosi Produk Usaha Koperasi sebanyak 20 umkm;

· Meningkatnya kemampuan pelaku usaha UMKM sebanyak 270

org;

· Meningkatnya pemahaman masyarakat dan pengelola koperasi

tentang manajemen koperasi sebanyak 130 orang;

Page 105: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Meningkatnya Pemahaman Tentang Usaha Koperasi Kecamatan

Pakuhaji sebanyak 112 orang;

· Terciptanya pemahaman tentang pentingnya berkoperasi kepada 180

orang;

· Meningkatnya Usaha Koperasi sebanyak 80 orang;

· Terbinanya Usaha Koperasi di Kecamatan dengan 158 Peserta;

· Peningkatan Produksi UMKM sebanyak 21 UMKM;

· Meningkatnya promosi produk usaha koperasi sebanyak 18 UMKM.

d. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 977,000,000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 846,441,000,- (86.64%) dan realisasi fisik sebesar 91.56 %

yang dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Terbukanya Informasi dan Peluang Pengembangan Koperasi dan

UMKM serta tersedianya Kebijakan tentang program Pembangunan

Koperasi sebanyak 4 Jenis Usaha;

· Terbangunnya sistem pengembangan perkoperasian bersasis internet

· Meningkatnya pemahaman Kebijakan tentang Perkooperasian

sebanyak 4 Jenis Usaha;

· Memperoleh data yang up to date di 100 koperasi;

· Meningkatnya Kerjasama Usaha Koperasi Antar Wilayah sebanyak

80 orang;

· Meningkatnya SDM Pengelolaan / Pengurusan dan Pembinaan

Perkoperasian sebanyak 100 orang;

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada

tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Tabel. 2.31

Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tahun 2014

No Program

Prioritas

Indikator Kinerja

Program

2014

Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%)

Penanggung

jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

Pengembangan

Sistem Pendukung

Usaha Bagi

Usaha Mikro

Kecil

Menengah

Pemanfaatan

Fasilitas Dana

Pemerintah bagi KUMKM melalui

UPDB

7000 UMKM

7878 UMKM

113 KUMKM

Promosi KUMKM 4 Event

Promosi

5 Event

Promosi 125 KUMKM

2 Program penciptaan

iklim Usaha

Fasilitasi Pengembangan

KUMKM

15 KUMKM

15 KUMKM

100 KUMKM

Page 106: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Kecil

Menengah

yang kondusif

Pemberian

Fasilitasi

Pengamanan

Kawasan UMKM

100

KUMKM

92

KUKM 92 KUMKM

3

Program Peningkatan

Kualitas

Kelembagaan

Koperasi

Pembangunan Sistem Informasi

Perencanaan

Pengembangan

Perkoperasian

4

Koperasi

4

Koperasi 100 KUMKM

Peningkatan dan

Pengembangan jaringan

kerjasama usaha

koperasi

80 orang

80 orang 100 KUMKM

4

Program

Pengembangan

Kewirausahaan

dan Keunggulan

Kompetitif

Usaha Kecil

Menengah

Fasilitasi

Kemitraan Investasi dan

Usaha bagi

UMKM

30 UMKM

30 UMKM

100 KUMKM

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 :

· UPDB-KUKM berdiri sejak tahun 2012 dan berstatus BLUD penuh

pada bulan Juli 2013. Akan tetapai UPDB-KUMKM baru selesai

menyusun kebijakan tentang operasional Dana Bergulir pada

pertengahan tahun 2014, dana yang digulirkan pada Koperasi baru

mulai dilaksanakan pada bulan Juli 2014, sehingga UPDB-KUKM

baru beroperasi selama 6 bulan

· Sasaran dari Dana Bergulir untuk Tahun 2014 adalah koperasi, baik

koperasi masyarakat atau koperasi karyawan/pegawai sekabupaten

Tangerang. Salah satu persyaratan dalam pengajuan proposal

pinjaman kepada UPDB-KUMKM adalah berita acara rapat anggota

tahunan yang didalamnya terdapat persetujuan dari anggota tentang

pinjaman koperasi kepada UPDB-KUMKM. UPDB-KUMKM mulai

menyalurkan pertengahan tahun sedangkan koperasi melaksanakan

RAT triwulan pertama. Jadi banyak koperasi yang belum memiliki

berita acara tersebut.

Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014:

· Melakukan penyusunan kebijakan operasional/ non operasional.

Diantaranya adalah Pengaturan Renumerasi, Pengaturan Barang dan

Jasa, Pengaturan Tarif, Pengangkatan Dewan Pengawas, Pengaturan

Penggunaan Surplus, Pengaturan melakukan utang/piutang

· Melaksanakan sosialisasi Pelaksanaan operasional serta Tata Cara

Pengajuan Dana Bergulir yang bertujuan untuk memberikan

informasi kepada para koperasi tentang keberadaan UPDB-KUMKM

bersamaan dengan waktu pelaksanaan RAT yaitu pada Triwulan I.

Page 107: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

16. Urusan Penanaman Modal

Penyelenggaraan Urusan Penanaman Modal mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp. 2,977,420,000,- dengan realisasi keuangan Rp.

2,238,543,723,- (75.18%) dan realisasi fisik sebesar 79.69 % yang

dijabarkan dalam 2 program dan 20 kegiatan. SKPD yang

melaksanakan urusan ini adalah Badan Penanaman Modal Daerah.

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Penanaman

Modal pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 1,635,700,000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 1,266,630,323,- (77.44%) dan realisasi fisik

sebesar 82.90 % yang dijabarkan dalam 10 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Terealisasi Pameran Peluang Investasi sebanyak 4 Event;

· Meningkatnya Informasi Peluang dan Potensi Investasi

· Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Penyelenggaraan Pameran

Investasi;

· Meningkatnya Jenis Informasi Peluang dan Potensi Investasi Serta

Terupdatenya data Website BPMD;

· Tersedianya Laporan Fasilitas Kerjasama Antar Pemerintah Daerah

sebanyak 1 Dokumen;

· Terfasilitasinya Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama

antara Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha Swasta

sebanyak 1 Dokumen;

· Meningkatnya Kualitas Kerjasama yang ada di Kabupaten Tangerang

dan Tersedianya Laporan Kondisi Kerjasama Pada Pemerintah Kab.

Tangerang sebanyak 1 Dokumen. .

b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 1,341,720,000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 971,913,400,- (72.44%) dan realisasi fisik

sebesar 75.78 % yang dijabarkan dalam 10 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersampainya Sosialisasi tentang perijinan dan kebijakan

penanaman modal, Kebijakan Penanaman Modal dam Laporan

Kegiatan Penanaman Modal sebanyak 150 buku;

· Tersedianya Peraturan BUMD sebanyak 30 buku;

· Tersedianya Jurnal Investasi di Kab. Tangerang sebanyak 1Dokumen;

Page 108: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Tersedianya Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

BUMD sebanyak 20 dokumen;

· Tersedianya Buku Profil BUMD sebanyak 1Dokumen;

· Tesedianya Bahan Rencana Produk Unggulan Daerah sebanyak 1

Dokumen;

· Terdapatnya Bahan data Investasi Perusahaan sebanyak 144

dokumen;

· Meningkatnya Kinerja SDM Pengelola BUMD di 5 BUMD;

· Tersedianya Kajian Pengelolaan Pasar Daerah di Kabupaten

Tangerang sebanyak 1 Dokumen..

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Penanaman Modal dengan

pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut :

Tabel. 2.32

Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Penanaman Modal Tahun 2014

N

o Program Prioritas

Indikator Kinerja

Program

2014

Capaia

n Kinerj

a

Tahun

2014

(%)

Penangg

ung

jawab Targe

t

Realis

asi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

Peningkatan Iklim Investasi dan

Realisasi Investasi

Jumlah Peraturan

Daerah/Kepala Daerah yang mendukung

Pengembangan usaha

6 Dok.

6 Dok 100 BPMD

Program

Peningkatan Iklim

Investasi dan

Realisasi Investasi

Monev Investasi 2 Keg. 2 Keg 100 BPMD

2

Program

Peningkatan Promosi dan

Kerjasama

investasi

Peningkatan Jumlah Investasi

5 event

4 event

80 BPMD

Peningkatan promosi

dan kerjasama

investasi

9

Dok.

26

Dok 288,89 BPMD

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Penanaman Modal tahun 2014 antara lain :

· Belum maksimalnya sistem dan jaringan informasi data;

· Belum maksimalnya penyediaan informasi dan profil investasi.

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara

lain:

· Dibuatnya sistem dan jaringan informasi data yang terintegrasi;

· Mengoptimalkan penyediaan informasi dan profil investasi

penamaman modal.

17. Urusan Kebudayaan

Penyelenggaraan Urusan Kebudayaan mendapat alokasi anggaran

sebesar R1.799.500.000,- dengan realisasi keuangan Rp.

1.744.300.500,- (96,93%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang

Page 109: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

dijabarkan dalam 3 program dan 8 kegiatan. SKPD yang melaksanakan

urusan ini adalah Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan

Pariwisata, Sekretariat Daerah dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan

program dan kegiatan pada urusan Kebudayaan pada Tahun Anggaran

2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Nilai Budaya

Program Pengembangan Nilai Budaya mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp. 250.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

248.662.000,- (99.46%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang

dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini adalah terpenuhinya Sarana Kesenian sebagai pendukung

bagi sanggar seni;

b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

Program Pengelolaan Kekayaan Budaya mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp. 326.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

302.475.000,- (92.78%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang

dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini adalah Tersedianya Rencana Induk Pengembangan

Kebudayaan (RIPK) Kabupaten Tangerang sebanyak 1 dokumen.

c. Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Program Pengelolaan Keragaman Budaya mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp. 1.223.500.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

1193163500,- (97.52%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang

dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Tersedianya Vokalis terbaik dengan ambitus suara sopran, alto, tenor

dan bass untuk di ikutsertakan pada Audisi GBN tingkat Provinsi

sebanyak 12 Orang

· Adanya Hasil Seleksi Seni Bakat Komedi dan Parade Teater Rakyat

serta Terlestarikannya Kesenian Wayang Golek sebanyak 7 orang.

· Meningkatnya kesadaran masyarakat akan nasionalisme sebanyak

20 orang.

· Meningkatnya dukungan dan peran serta masyarakat terhadap

potensi budaya Tangerang sebagai daya tarik wisata budaya dengan

hasil 2 Festival.

· Pembinaan kelompok Kesenian Daerah/lembaga Adat Daerah

sebanyak 50 Orang.

· Terselenggaranya Upacara Hari Besar Pemerintah sebanyak 15

Paket.

Page 110: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Tercapainya peningkatan pemahaman aparatur pemerintah

Kabupaten Tangerang dan masyarakat terhadap HAM.

· Meningkatnya Pemahaman Aparatur Pemerintah Kabupaten

Tangerang dan Masyarakat Terhadap HAM sebanyak 40 Orang.

· Sosialisasi Ham dengan hasil 1 laporan.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kebudayaan dengan

pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut :

Tabel. 2.33

Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kebudayaan Tahun 2014

No

Program Prioritas

Indikator Kinerja

Program

2014

Capaia

n

Kinerja

Tahun

2014

(%)

Penanggung

jawab Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

Peningkatan

Sarana dan Prasarana

Kebudayaan

Tersediany

a dokumen

perencana

an sarana prasarana

kebudayaa

n

1 DED

Pembangunan

Auditorium

1 DED

Pembangunan

Auditorium

100

DISPOR

ABUDPAR

2

Program

Pengelolaan

Keragaman Budaya

Cakupan

gelar seni

2 kali

festival/

tahun

2 kali

festival/

tahun

100

DISPOR

ABUDPA

R

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 adalah

· Masih rendahnya pelaku seni tradisional terhadap perlindungan,

pengembangan dan pemanfaatan seni budaya;

· Belum memadainya sarana dan prasarana kesenian tradisional yang

dimiliki oleh sanggar seni;

· Masih rendahnya animo masyarakat terhadap pengembangan dan

pelestarian kesenian tradisional

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada tahun

2014 adalah sebagai berikut:

· Perlu adanya peningkatan SDM pelaku seni dan budaya;

· Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana seni budaya;

· Perlu adanya even seni budaya secara berkelanjutan;

18. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga

Penyelenggaraan Urusan Kepemudaan dan Olah Raga mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 14.197.186.000,- dengan realisasi keuangan Rp.

13.226.675.800,- (93.16%) dan realisasi fisik sebesar 97,02 % yang

Page 111: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

dijabarkan dalam 7 program dan 24 kegiatan. SKPD yang

melaksanakan urusan ini adalah Dinas Cipta Karya, Dinas Pemuda,

Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata dan Kecamatan. Realisasi

pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Kepemudaan dan Olah

Raga pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda

Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 75.000.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 74.968.000,- (99,96%) dan realisasi fisik sebesar 100 %

yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini adalah tersedianya buku profil pemuda

gemilang Kabupaten Tangerang

b. Program peningkatan peran serta kepemudaan

Program peningkatan peran serta kepemudaan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 1.750.000.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 1.702.827.000,- (97,30%) dan realisasi fisik sebesar 100 %

yang dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Adanya OKP yang memiliki pengetahuan manajemen sebanyak 800

orang;

· Bertambahnya wawasan pemuda terhadap ketahanan bela Negara

250 orang.

· Bertambahnya Pengetahuan Mahasiswa terhadap manajemen

organisasi kepemudaan sebanyak 200 orang.

· Tersedianya pemuda dan pelajar yang memiliki pengetahuan dalam

kepemimpinan berorganisasi sebanyak 160 orang.

· Adanya kepedulian pemuda terhadap lingkungan melalui bakti sosial

pemuda serta dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda

sebanyak 290 pemuda.

· Kabupaten Tangerang menjadi tuan rumah (penerima tamu) dalam

rangka Jambore Pemuda Indonesia Tingkat Nasional dan Program

College Marie Victorine (CMV) Kanada sebanyak 17 orang .

· Meningkatkan Kedisiplinan melalui LTUB di Sekolah sebanyak 3

sekolah.

· Adanya pemuda pelopor bidang Bela Bangsa, Teknologi Tepat Guna,

Kewirausahaan, Budaya Pariwisata dan Bahari Kelautan sebagai

perwakilan Kabupaten Tangerang sebanyak 5 pemuda.

· Memotivasi generasi muda untuk terus berprestasi di bidang non

akademik sebanyak 227 pelajar.

Page 112: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

c. Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan

kecakapan hidup pemuda

Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan

kecakapan hidup pemuda mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.

600.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 550614400,-

(91.77%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 2

kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara

lain:

· Pemuda mampu berwirausaha di bidang otomotif sebanyak 150

pemuda.

· Pemuda dapat mengembangkan dan menciptakan wirausaha di

bidang kerajinan tangan sebanyak 200 pemuda.

· Meningkatnya Kewirausahaan Bagi Pemuda (Budidaya Burung/Telor

Puyuh) sebanyak 40 orang.

· Adanya perwakilan kabupaten tangerang dlm program BPAP, PPAN

dan KPN di Tingkat Provinsi Banten sebanyak 15 orang.

d. Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba

Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.300.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.298.000.000,- (99.33%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang

dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini adalah bertambahnya pengetahuan pemuda tentang

bahaya narkoba sebanyak 1.050 pemuda.

e. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga

Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.75.000.000,- (100%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang

dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program adalah Terbinanya Pengurus BAPOPSI Kabupaten Tangerang

dengan hasil 100%.

f. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 2.780.000.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 2.723.615.000,- (97.97%) dan realisasi fisik sebesar 100 %

yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya prestasi atlet pelajar PPLP Kab. Tangerang

· Meningkatkan Kebugaran Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten

Tangerang sebanyak 200 orang.

Page 113: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Tersedianya atlet-atlet berprestasi di kecamatan Rajeg di 13

desa/kelurahan.

· Terplihnya para atlit Kecamatan sebanyak 3 cabang.

· Terpilihnya Atlit Bola Voli & Sepak Bola;

· Meningkatnya Atlet Olahraga Bola Sundul di Kabupaten Tangerang.

· Meningkatnya prestasi atlet olahraga pelajar dan pelatih di Kab.

Tangerang

· Meningkatnya Prestasi Atlet Olahraga Tradisional di Kabupaten

Tangerang.

· Terbinanya Wasit Lisensi C.III serta terlatihnya Pelatih Lisensi D

cabang Olahraga Sepak Bola dan Instruktur Senam Kabupaten

Tangerang sebanyak 100 persen.

· Adanya Olahraga Judo di Sekolah sebanyak 50 orang.

· Meningkatnya Prestasi Atlet-atlet PPLP Kabupaten Tangerang

· Meningkatnya prestasi atlet olahraga pegawai dan masyarakat

Kabupaten Tangerang .

· Meningkatnya prestasi atlet olahraga masyarakt Kecamatan

Sukamulya

· Meningkatnya prestasi atlet pelajar dan pelatih di Kab. Tangerang

g. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 8.617.186.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 7.801.651.400,- (90.54%) dan realisasi fisik

sebesar 95,09 % yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Pembangunan Sarana Olah Raga Masyarakat sebanyak 100 Persen.

· Tersosialisasinya cabang olahraga angkat besi, angkat berat dan

binaraga dan peningkatan sarana olahraga di Kab. Tangerang

sebanyak 300 orang

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kepemudaan dan Olah Raga

dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun

2014 adalah sebagai berikut :

Page 114: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Tabel. 2.34 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kepemudaan

dan Olah Raga Tahun 2014

N

o

Program

Prioritas

Indikator

Kinerja

Program

2014

Capaia

n

Kinerj

a

Tahun 2014

(%)

Penanggun

g jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Olahraga

Tersedianya

Sport Centre

dan

kelengkapan

venue-venue

1

Paket

1

Paket 100,00

DINAS

CIPTA

KARYA

Terbangunnya

stadion mini

5

Stadion

Mini

3

Stadion

Mini

60,00

DINAS

CIPTA

KARYA

Tersedianya

DED sarana

dan prasarana

Olahraga

3 DED 3 DED 100 DISPORABU

DPAR

2

Program

peningkatan

upaya

penumbuhan

kewirausahaan

dan kecakapan hidup pemuda

Menciptakan

kesempatan kerja penuh

dan produktif

dan pekerjaan

yang layak

untuk semua, termasuk

perempuan dan

kaum muda

100

Orang

100

orang 100

DISPORABU

DPAR

3

Program upaya

pencegahan penyalahgunaan

narkoba

Peningkatan

penanggulanga

n bahaya

narkoba serta virus HIV dan

AIDS

dikalangan

enerasi muda

1500 Orang

1.050 orang

70 DISPORABU

DPAR

4

Program

Pembinaan dan Pemasyarakatan

Olahraga

Peningkatan

keikutsertaan event tingkat

nasional

7 Cabang Olahraga

7 Cabang Olahraga

100 DISPORABU

DPAR

Peningkatan

peran aktiv

masyarakat

dalam kegiatan

kebugaran olahraga

3

kelompok

/ kec

3

kelompok

/ kec

100 DISPORABU

DPAR

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 :

· Masih kurangnya pemahaman organisasi kepemudaan tentang

manajemen organisasi;

· Kurangnya kegiatan pengendalian bahaya narkoba;

· Kurangnya fasilitas olahraga bagi masyarakat;

· Belum optimalnya prestasi atlet pelajar di Kabupaten Tangerang;

Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014 :

· Melakukan pembinaan dan pelatihan manajemen organisasi kepada

organisasi kepemudaan;

Page 115: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Peningkatan jumlah kegiatan pemuda dalam pengendalian bahaya

narkoba;

· Penambahan sarana dan prasarana olahraga;

· Dilakukan pelatihan dan pembinaan atlet pelajar di Kabupaten

Tangerang.

19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Penyelenggaraan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 22.493.346.614,- dengan

realisasi keuangan Rp.20.445.767.700,- (90,90%) dan realisasi fisik

sebesar 96,51% yang dijabarkan dalam 8 program dan 72 kegiatan.

SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah Kantor Kesatuan Bangsa

dan Politik, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Kesejahteraan Sosial,

Dinas Penanggulangan Bencana dan Bahaya Kebakaran dan

Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri pada Tahun Anggaran 2014

adalah sebagai berikut:

a. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 10.906.060.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 10.054.007.700,- (92.19%) dan realisasi

fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 12 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Terselenggaranya Patroli trantibum sepanjang jalan Jalur Pemda -

Gerbang Pemda sebanyak 50 orang.

· Terlaksananya pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan

lingkungan/ pelatihan Linmas selama 3 hari.

· Terlaksananya Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan

lingkungan sebanyak 3 kali.

· Terlaksananya Pembinaan hansip/linmaas selama 3 hari.

· Terlaksananya Kegiatan Pelatihan Linmas Desa selama 2 hari.

· Terlaksananya pelatihan linmas dalam menghadapi pemilihan umum

sebanyak 56 orang.

· Terlaksananya Pelatihan Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan

Lingkungan Kec Mekar Baru di 8 Desa.

· Terselenggaranya Patroli trantibum sepanjang jalan Jalur Pemda -

Gerbang Pemda sebanyak 15 kali.

· Terlaksananya kegiatan patwal protokol pejabat daerah

sebanyak 30 kali.

· Terlaksananya penyediaan atribut perlengkapan pasukan huru hara

sebanyak 60 set.

Page 116: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terlaksananya kegiatan pengamanan kantor dan rumah dinas bupati

selama 12 bulan.

· Terlaksananya kegiatan penertiban tempat usaha sebanyak 3 kali.

· Terlaksananya penertiban sarana umum sebanyak 20 kali

penertiban.

· Tersusunnya laporan penanganan penertiban bahu jalan strategis

sebanyak 3 laporan.

· Terlaksananya penanganan aksi unjukrasa dan demonstrasi

sebanyak 20 kali/kejadian.

· Terlaksananya kegiatan koordinasi penanganan trantibum tempat

usaha selama 12 bulan.

· Terselenggaranya penanganan pasca penertiban tempat usaha

sebanyak 12 kali monitoring.

· Terlaksananya penanganan aksi unjuk rasa dan demonstrasi

sebanyak 28 unit mobil, unit motor.

b. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak

kriminal

Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1.835.214.614,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 1.693.412.500,- (92,27%) dan realisasi

fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Terlaksananya kegiatan pengawasan dan monitoring tempat hiburan

12 kali monitoring.

· Terlaksananya rapat koordinasi trantibum permasalahan tempat

hiburan 12 kali/tahun.

· Tersusunnya Laporan 1 laporan.

· Terlaksananya Pembinaan Pedagang Kaki Lima selama 2 hari.

· Terlaksananya pembinaan pedagang kaki lima selama 2 Triwulan.

· Terlaksananya pengamanan pemilu legislatif 2014 di 29 kecamatan.

· Terlaksananya pengaman trantibum hari-hari besar keagamaan

sebanyak 3 kali.

· Terlaksananya kegiatan penertiban atribut kampanye pemilu legislatif

2014 di 29 kecamatan.

c. Program pengembangan wawasan kebangsaan

Program pengembangan wawasan kebangsaan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 1.340.000.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 1.165.190.000,- (86,95%) dan realisasi fisik sebesar 93,28

% yang dijabarkan dalam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

Page 117: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terlaksananya Kegiatan Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam

Kehidupan Beragama sebanyak 1 kali.

· Terlaksananya Kegiatan Peningkatan Rasa solidaritas dan Ikatan

sosial dikalangan masyarakat sebanyak 1 kali.

· Terlaksananya gotong royong di kalangan masyarakat di 2 desa.

· Terlaksananya kegiatan peningkatan kesadaran masyarakat akan

nilai nilai luhur masyarakat sebanyak 1 Kali.

· Terlaksananya Pembinaan Wawasan Kebangsaan Bagi Siswa Sekolah

Menengah Atas Se Kecamatan Legok selama 3 Hari.

· Terlaksananya pembinaan peran masyarakat untuk ber PHBS

· Terlaksananya Sosialisasi bela negara bagi generasi muda selama 1

hari.

· Terlaksananya Sosialisasi Bela Negara di 8 Desa.

· Terlaksananya Kegiatan Revitalisasi Empat Pilar Kebangsaan Bagi

Generasi Muda sebanyak 1 kali.

· Terlaksananya Fasilitasi Tim Forum Kerukunan Umat Beragama

(FKUB) sebanyak 2 hari.

· Terlaksananya Penyusunan Data Base Organisasi Kemasyarakatan

Kabupaten Tangerang sebanyak 1 Dokumen.

· Terlaksananya Kegiatan Peningkatan Manajemen Organisasi

Kemasyarakatan Berbasis Program selama 1 Hari.

· Terlaksananya Sosialisasi Permendagri Nomor 33 Tahun 2012

tentang Pembentukan dan Pendaftaran Organisasi Kemasyarakatan

selama 1 Hari.

· Terlaksananya Fasilitasi Tim Forum Pembauran Kebangsaan

Kabupaten Tangerang selama 2 Triwulan.

· Terlaksananya Fasilitasi Penguatan Nilai-Nilai Luhur Pancasila

sebanyak 1 Kali.

· Terselenggaranya pusat pendidikan wawasan kebangsaan 3 Hari.

d. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan

Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 1.308.934.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 1.198.140.000,- (91,54%) dan realisasi fisik

sebesar 89,74% yang dijabarkan dalam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Terlaksananya lomba desa tingkat kecamatan selama 3 Hari.

· Terselenggaranya Safari Ramadhan Tingkat Provinsi Banten Tahun

1433 H sebanyak 1.000 orang.

· Terselenggaranya Peringatan Hari Besar Islam sebanyak 2 kegiatan.

· Terlaksanannya MTQ Tingkat Kecamatan sebanyak 12 Nomor.

Page 118: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terlaksananya Pembinaan kerukunanan hidup antar umat beragama

selama 1 Hari.

· Terlaksanannya Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama

sebanyak 80 orang.

· Terlaksananya Kegiatan Taraweh Keliling dan Jum'at keliling

sebanyak 11 kali.

· Terlaksananya fasilitasi pertemuan koordinasi Tim Pakem selama 3

Triwulan.

· Terlaksananya pemantauan orang asing dan organisasi masyarakat

asing di Kabupaten Tangerang sebanyak 1 Kali.

· Terlaksananya rapat koordinasi Tim Terpadu gangguan keamanan

dalam negeri di 29 Kecamatan.

· Terlaksananya koordinasi antar anggota KOMINDA selama 4 Hari.

· Terlaksananya sosialisasi pencegahan paham radikalisme dan

terorisme dikalangan tokoh masyarakat, pemuda dan lembaga

masyarakat desa selama 1 Hari.

· Terlaksananya pengumpulan dan penyusunan peta rawan konflik

sosial di Kabupaten Tangerang sebanyak 12 Hari.

· Terlaksananya Pemantauan Tenaga Kerja Asing di Kab. Tangerang

sebanyak 1 Kali.

· Terlaksananya Penyelenggaraan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)

sebanyak 1 kegiatan.

e. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban

dan keamanan

Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan

keamanan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 3.878.115.000,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 3.571.070.000,- (92,08%) dan

realisasi fisik sebesar 93,51 % yang dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil

yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersusunnya Laporan sebanyak 1 Dokumen.

· Terlaksananya Kegiatan Pembinaan Aparatur Desa/Kelurahan untuk

Mewujudkan Pelayanan yang Maksimal selama 1 Hari.

· Terselenggaranya pembinaan aparatur Trantib di 11 Desa &

Kelurahan.

· Terlaksananya Pembinaan hansip/linmaas selama 2 Hari.

· Terlaksananya Pembinaan Linmas Desa/Kelurahan selama 2 Hari.

· Terlaksanannya Pembinaan LINMAS di 7 Desa.

· Tersusunnya laporan sebanyak 3 laporan.

· Terlaksananya Monitoring dan evaluasi ketertiban dan ketentraman

selama 3 triwulan.

Page 119: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terlaksananya monitoring dan evaluasi ketertiban dan ketentraman

umum selama 21 Hari.

· Terselenggaranya monitoring dan evaluasi ketertiban dan

ketentraman umum sebanyak 20 Hari.

· Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Ketertiban dan Ketentraman

sebanyak 4 Kali.

· terlaksananya monev selama 2 Triwulan.

· Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Ketertiban dan Ketentraman

sebanyak 2 Triwulan.

· Tersedianya Plang Himbauan dan Stiker sebanyak 510 Plang dan

Stiker.

· Terlaksananya Kegiatan Penanganan Pasca Penertiban selama 1 Hari.

· Terlaksananya Rapat Koordinasi dengan Instansi terkait dalam

Penanganan Pasca Penertiban sebanyak 1kali.

· Terlaksananya Rapat Koordinasi dengan Instansi terkait dalam

penanganan pasca penertiban sebanyak 2 kali.

· Terlaksananya penanganan pasca penertiban di 4 Desa dan

Kelurahan.

· Tersusunnya laporan penanganan ketertiban dan ketentraman

umum yang akan diusulkan sebanyak 3 laporan.

· Terselenggaranya Koordinasi Ketenteraman dan ketertiban Umum

sebanyak 4 Kali Rapat Koordinasi.

· Terlaksananya kegiatan koordinasi penanganan ketertiban dan

ketentraman umum sebanyak 3 Kali.

· Terlaksanannya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman

Umum sebanyak 2 Kali.

· Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman

Umum sebanyak 4 kali.

· Terlaksananya Operasi Wibawa Praja Untuk Gelandangan , Pengemis

dan PSK sebanyak 4 Kali.

· Terlaksananya Koordinasi Ketertiban dan Ketentraman Umum

sebanyak 2 Kali.

· Terlaksananya Rapat Koordinasi Penanganan Ketentraman dan

Ketertiban Umum selama 2 triwulan.

· Terlaksananya kegiatan Koordinasi Penanganan Tramtib sebanyak 12

Bulan.

· Terlaksananya Koordinasi penanganan ketertiban dan ketentraman

umum selama 3 triwulan.

· terlaksananya rapat koordinasi penanganan ketertiban dan

ketentraman umum sebanyak 2 kali.

Page 120: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terkoordinasinya Ketertiban dan Ketentraman Umum di wilayah

Kecamatan Sepatan sebanyak 4 Kali/Rapat.

· Terlaksananya koordinasi penanganan ketertiban dan ketentraman

umum sebanyak 2 Kali.

· Terpenuhinya Penyelenggaraan Koordinasi Penanganan Ketertiban

dan Ketentraman Umum sebanyak 3 Triwulan.

· Terlaksananya rapat koordinasi dengan para Muspika, desa dan

kelurahan sebanyak 1 Kali.

· Terlaksananya koordinasi penanganan ketertiban dan ketentraman

umum di Kecamatan Jayanti sebanyak 2 Kali.

· Terlaksananya Koordinasi Penanganan dan Ketertiban Umum

sebanyak 4 kegiatan.

· Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman

Umum selama 1 Tahun.

· Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman

Umumselama 2 hari.

· Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman

Umum

· Terlaksananya Koordinasi Ketertiban dan Ketenteraman sebanyak 2

Kali.

· Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman

Umum sebanyak 1 Kali.

· Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman

Umum di 8 Desa.

· Meningkatnya upaya keamanan masyarakat selama 1 Hari.

· Terlaksananya Rapat Koordinasi Penanganan Ketentraman dan

Ketertiban Umum sebanyak 2 Kali.

· Terlaksananya Pembinaan kerukunan antar umat beragama selama 2

hari.

· Terlaksananya pembinaan Kerukunan hidup antar umat beragama

sebanyak 1 kegiatan.

· Terlaksananya kegiatan Penegakan Perda sebanyak 19 kali

penertiban.

· Terlaksananya Penegakan PERDA Ketertiban di Wilayah Kecamatan

sebanyak 2 Kali.

· Terlaksananya kegiatan pengamanan target PAD sebanyak 27 kali

penertiban.

· Terlaksananya penertiban banguna liar dari jembatan tekjin Kec.

Mauk sebanyak 4 kali penertiban.

Page 121: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

f. Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat

(pekat)

Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 175.000.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 175.000.000,- (100%) dan realisasi fisik sebesar

100 % yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini adalah terlaksananya kegiatan penertiban

penyakit masyarakat sebanyak 7 kali penertiban.

g. Program pendidikan politik masyarakat

Program pendidikan politik masyarakat mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp. 1.557.375.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

1.412.665.000,- (90,71%) dan realisasi fisik sebesar 92,29 % yang

dijabarkan dalam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Terlaksananya sosialisasi kebijakan pemerintah dalam bidang politik

di kalangan generasi muda selama 2 Hari.

· Terlaksananya forum komunikasi dan konsultasi daerah selama 2

Hari.

· Terselenggaranya sosialisasi selama 3 Hari.

· Terlaksananya bintek Ormas/LSM selama 1 hari.

· Terlaksananya Fasilitasi pengembangan penguatan dan pembi naan

organisasi kemasyaraka tan (RT,RW,KNPI,Karang Taruna dan LSM)

2 hari.

· Terlaksananya sosialisasi bidang politik(UU No. 11/2012 tentang

Penyelenggara Pemilu) selama 1 Hari.

· Terlaksananya Sosialisasi sebanyak 1 kegiatan.

· Terselenggaranya sosialisasi kewaspadaan dini aparatur pemerintah

desa terhadap bahaya laten Ipoleksosbud selama 2 hari.

· Terlaksananya Sosialisasi Kewaspadaan terhadap Bahaya Laten

Ipoleksosbud sebanyak 26 orang.

· Terselenggaranya Sosialisasi kewaspadaan dini aparatur pemerintah

desa terhadap bahaya laten Ipoleksosbud selama 1 Hari.

· Terlaksananya bintek parpol di kabupaten Tangerang selama 3

Triwulan.

· Terlaksananya sosialisasi peranan wanita dalam peningkatan

kehidupan poltik yang demokratis di Kabupaten Tangerang selama 1

Hari.

· Terlaksananya kegiatan pengumpulan, pelohan dan penyusunan

rancangan peraturan perundang-undangan/peraturan daerah

tentang Ormas.

Page 122: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terlaksananya monitoring dan pelaporan pelaksanaan pemilu

legislatif sebanyak 1 Kegiatan.

· Terlaksananya monitoring dan pelaporan pelaksanaan Pemilu

Presiden Tahun 2014 sebanyak 1 Kegiatan.

· Telaksananya Fasilitasi Organisasi Kemasyarakatan sebanyak 1Kali.

h. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana

alam

Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1.492.648.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 1.176.282.500,- (78,81%) dan realisasi

fisik sebesar 87,35 % yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Terlaksananya mobilsasi bantuan penanganan bencana di 15

kecamatan.

· Terlaksananya Buffer stock bagi masyarakat bencana sebanyak

6.500 dus/pch.

· Terlaksananya survey pengendalian penanggulangan bantuan

bencana sebanyak 10 kali.

· Terlaksananya pembinaan dan pemantapan tim relawan

penanggulangan bencana alam sebanyak 1 kali.

· Tersedianya sarana dan prasarana bencana sebanyak 148 unit.

· Tersedianya media informasi dan komunikasi rawan bencana (14.049

lbr/buah) sebanyak 14.054 buah/lembar.

· Terlaksananya Pembentukan dan Pelatihan TRC dan SRC sebanyak

87 orang.

· Tersosialisasinya pencegahan dini pengurangan resiko bencana

sebanyak 80 orang.

· Terlaksananya Pengadaan kendaraan Roda Dua TRC sebanyak 5

unit.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kesatuan Bangsa dan

Politik Dalam Negeri dengan pencapaian indikator kinerja Program

Prioritas pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Page 123: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Tabel. 2.35

Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Tahun 2014

No Program

Prioritas

Indikator

Kinerja

Program

2014

Capaian Kinerja

Tahun

2014

(%)

Penanggung

jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

pencegahan dini

dan

penanggulangan korban bencana

alam

Cakupan

layanan

penanganan wilayah rawan

bencana

15 Kec 26 Kec 173 DPBK

2

Program

Peningkatan

Keamanan dan

kenyamanan lingkungan

Porsentase

penanganan

gangguan

Kantrantibmas per tahun

100% 99,95% 99,95 SATPOLPP

Jumlah

penegakan

Perda yang

terkait dengan

Kantrantibmas

8

perda/

tahun

10

perda/

ahun

125 SATPOLPP

3

Program pemeliharaan

kantrantibmas

dan pencegahan

tindak kriminal

Jumlah aparatur

Linmas dan

Satpol PP yang

mendapatkan

pelatihan

150

orang

250

orang 166,67 SATPOLPP

Frekuensi

monitoring dan evaluasi

ketertiban

umum

14

kali/thn

36

kali/thn 257,14 SATPOLPP

4

Program

Pengembangan Wawasan

Kebangsaan

Pembinaan

nilai-nilai luhur kebangsaan

14 14 100 KESBANGPOL

5

Program

Pendidikan

Politik

Masyarakat

Pembinaan

politik daerah 19 19 100 KESBANGPOL

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

tahun 2014 antara lain :

· Belum optimalnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia

(personil) bidang ketentraman dan ketertiban;

· Kurang optimalnya ketaatan dan kepatuhan masyarakat terhadap

hukum (Kadarkum);

· Belum optimalnya penyelesaian masalah pelanggaran Perda;

· Belum optimalnya koordinasi dengan instansi terkait;

· Terbatasnya sarana penunjang operasional dalam penegakan dan

penertiban Peraturan Daerah.

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara

lain:

· Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya bidang

ketentraman dan ketertiban melalui pendidikan danpelatihan, serta

penambahan personil;

Page 124: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Meningkatkan ketaatan dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum

melalui penyuluhan, sosialisasi dan penegakan peraturan-peraturan

daerah;

· Mengoptimalkan penyelesaian masalah pelanggaran perda melalui

penegakan secara tegas, adil dan transparan;

· Pembentukan Tim Penegak Perda Terpadu;

· Perlu adanya tambahan pagu anggaran untuk pengadaan sarana

penunjang operasional penegakan dan penertiban Peraturan Daerah.

20.Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

Penyelenggaraan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan

Persandian mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 116.456.866.339,-

dengan realisasi keuangan Rp. 89.773.809.100,- (77,17%) dan realisasi

fisik sebesar 92,78% yang dijabarkan dalam 26 program dan 276

kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah Badan

Kepegawaian Daerah, Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan dan

Pemberdayaan Masyarakat, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T),

Badan Penanaman Modal Daerah, Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah, Dinas Kesejahteraan Sosial, Dinas Pemuda, Olah Raga,

Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pendapatan Daerah, Sekretariat

Daerah, Sekretariat DPRD dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan

program dan kegiatan pada urusan Otda, Pem. Umum, AKD, Prkt

Daerah, Kepeg, Prsndian pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai

berikut:

a. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat

daerah

Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 34.868.004.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 29.296.534.790,- (84,02%) dan realisasi

fisik sebesar 97,17% yang dijabarkan dalam 18 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya 13 dokumen pembahasan raperda

· Tersedianya laporan hasil hearing/dialog DPRD

· Tersedianya 6 dokumen rapat alat kelengkapan Dewan

· Tersedianya 11 Surat Keputusan DPRD dan Bupati

· Tersedianya 50 laporan Reses Pimpinan dan Anggota DPRD dalam

daerah

· Tersedianya laporan kunker Pimpinan dan Anggota DPRD dalam

daerah

Page 125: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Meningkatnya kapasitas Pimpinan & Anggota DPRD 50 orang

· Tersedianya jasa asuransi kesehatan pimpinan dan anggota DPRD

50 orang

· Tersedianya dokumen rencana kerja

· Tersedianya 80 kali laporan kunker Pimpinan dan Anggota DPRD

luar daerah.

· Terlaksananya peresmian keanggotaan DPRD periode 2014-2019

· Tesedianya dokumen laporan kinerja pimpinan DPRD

· Tersedianya 4 dokumen evaluasi SKPD

· Tersedianya 9 Tenaga Ahli fraksi

· Tersusunya press release dan dokomen kegiatan DPRD

· Tersedianya media website/jaringan internet DPRD

b. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan

daerah

Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 6.325.989.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 4.816.589.500,- (76,14%) dan realisasi

fisik sebesar 90,42 % yang dijabarkan dalam 35 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya dokumen standar satuan harga tahun 2014

· Tersedianya Perda tentang APBD Tahun Anggaran 2015

· Tersusunnya Perbup Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2015

· Tersusunnya Perda APBD-P Tahun Anggaran 2014

· Tersedianya Perbup tentang APBDP Tahun Anggaran 2014

· Tersedianya Perda tentang penjabaran pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD TA 2013

· Tersedianya Perbup tentang penjabaran pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD TA 2013

· Terciptanya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel

· Tersedianya data hasil revaluasi/appraisal aset/barang daerah

· Meningkatnya aplikasi gaji dan tunjangan di setiap SKPD

· Terselenggaranya pemutakhiran data laporan keuangan SKPD

· Tersedianya DPA dan DPPA 2014

· Dapat dipahaminya SOP pencairan dana oleh seluruh SKPD

· Tersusunnya data realisasi dana dekon pusat dan tugas pembantuan

· Tersedianya Perbup tetang Pedoman Penyusunan RKA/RDPPA, SBK

dan kode rekening

· Tersedianya dokumen stock opname dan cash opname

· Tersedianya data LKPD TA 2013 berupa buku sebagai data

pendukung Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD TA 2013

Page 126: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Tersedianya layanan cepat informasi penerbitan SP2D

· Terfasilitasinya belanja bantuan sosial

· Tersedianya SIM dilingkup Bidang Perencanaan dan Kasda

· Tersedianya data realisasi dan tertatanya arsip penerimaan dan

pengeluaran Daerah

· Meningkatnya SDM tentang pengelolaan Keuangan Sekolah

· Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan PPk dan bendahara

pengeluaran dalam penerapan SAP berbasis akrual di 63 SKPD

· Tersedianya Peraturan Bupati tentang Sistem Akuntansi Pemerintah

Daerah

· Tersedianya data SPJ Fungsional SKPD yang valid

· Tersedianya aplikasi online budget

· Meningkatnya pemahaman dan kemampuan PPK SKPD

· Tersedianya data updating kepegawaian dan parameter pada Sistem

Penggajian (SIPGA) dan tabel tarif Gaji Pokok 2014 pada Sistem

Penggajian (SIPGA).

c. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa

Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 50.000.000,- (100%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang

dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini adalah meningkatnya pengetahuan perangkat

desa/kelurahan.

d. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan

pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian

pelaksanaan kebijakan KDH mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.

7.359.655.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

6.894.890.125,- (93,68%) dan realisasi fisik sebesar 96,22% yang

dijabarkan dalam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Tersedianya 1180 LHP laporan hasil pengawasan

· Tersedianya 6 Progres Report penanganan kasus masalah hukum

Pemerintah Kabupaten Tangerang

· Tersedianya dokumen laporan reviu LKD dan Evaluasi LAKIP

· Tersedianya informasi monitoring dan evaluasi hasil temuan

pengawasan sebanyak 423 TLHP

· Tersedianya laporan evaluasi berkala temuan hasil pengawasan dan

rekosilidasi

Page 127: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terkoordinasinya administrasi pengelolaan dan pengendalian

pemanfaatan BMD

· Meningkatnya informasi data dan peluang investasi

· Meningkatkatnya kerjasama dan etos kerja pegawai inspektorat

· Tersedianya 21 LHP laporan hasil tindak lanjut hasil temuan

pengawasan

· Laporan hasil tindak lanjut hasil temuan pengawasan sebanyak 80

LHP

e. Program Peningkatan Profesionalism tenaga pemeriksa dan

aparatur pengawasan

Program peningkatan profesionalism tenaga pemeriksa dan aparatur

pengawasan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 457.890.000,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 424.300.000,- (92.66%) dan

realisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil

yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya sumber daya manusia sebanyak 40 pegawai

· Meningkatnya pengetahuan, wawasan dan pemahaman PPATS bagi

aparatur fungsional sebanyak 56 orang

f. Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat

Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 147.520.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 106.080.000,- (71,91%) dan realisasi fisik

sebesar 66,78% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya pemahaman penanganan perkara

· Tersosialisasikannya penanganan kasus pengaduan masyarakat

kepada 80 orang

· Tersedianya 4 pengaduan laporan hasil penanganan pengaduan

masyarakat

· Terciptanya pembentukan unit khusus penanganan pengaduan

masyarakat

g. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

Program Penataan Peraturan Perundang-undangan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 1.788.370.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 1.547.112.500,- (86,51%) dan realisasi fisik sebesar 100%

yang dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya 1 keputusan hasil Raperda Prioritas

· Sosialisasi Perda terbaru kepada masyarakat

Page 128: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Sosialisasi Peraturan Pusat kepada aparatur

· Sosialisasi 5 Perda melalui media cetak

· Meningkatnya dan memahami tentang Peraturan Daerah Kabupaten

Tangerang kepada 200 peserta

· Meningkatnya koleksi dokumentasi Hukum/Perda sebanyak 240 Set

· Terealisasinya pertemuan berkala JDIH

· Tersedianya 5 Draft Raperda hasil harmonisasi

· Terbentuknya Raperda TDUP (Tanda Daftar Usaha Pariwisata)

· Tersedianya 5 produk hukum daerah

· Meningkatanya kemampuan aparatur dalam penyusunan naskah

dinas

· Meningkatanya kemampuan aparatur dalam penyusunan produk

Hukum Daerah

· Terciptanya aparatur yang memahami Undang-undang No 14 Tahun

2008

· Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat

· Meningkatnya kemampuan aparatur dari (Anggota Jaringan di tiap

SKPD) dalam pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum serta

tercapainya pertemuan rutin antar anggota jaringan pengelola JDIH

· Tercapainya pertemuan rutin antar anggota jaringan pengelolaan

JDIH

h. Program fasilitasi dan koordinasi pelayanan umum

Program fasilitasi dan koordinasi pelayanan umum mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 10.078.845.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 9.367.222.500,- (92,94%) dan realisasi fisik sebesar

96,02% yang dijabarkan dalam 52 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya laporan hasil koordinasi

· Meningkatnya pengetahuan tentang pelayanan umum dibidang

Pemerintahan Umum tingkat Desa dan Kelurahan

· Meningkatnya kemampuan anggota BPD dalam hal pemerintahan

· Meningkatnya pengetahuan standar pelayanan umum di 8 Desa

· Terlaksananya fasilitasi dan koordinasi pelayanan umum dibidang

kebersihan dalam rangka penyelenggaraan P2WKSS di Kecamatan

Pakuhaji

· Tersedianya laporan hasil rapat koordinasi lembaga dan organisasi

kelurahan

· Tersedianya perlengkapan / peralatan kantor dan pembuatan

saluran air sebanyak 7 jenis

· Tersusunnya updating data monografi Kecamatan dan Kelurahan

· Tersedianya penyusunan Profil Kecamatan/SKPD

Page 129: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terwujudnya tertib administrasi Pemerintah Daerah melalui adanya

Penegasan Batas Wilayah di 29 Kecamatan

· Adanya sertifikasi bimtek PPATS bagi aparatur Pemerintah

Kabupaten Tangerang bagi 80 peserta

· Terwujudnya tertib administrasi Pemerintahan Daerah melalui

adanya penegasan batas wilayah desa sebanyak 136 peta

· Terciptanya suasana yang harmonis antara aparat kelurahan dan

masyarakat

· Meningkatnya koordinasi dengan masyarakat dan Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Tigaraksa dan Kelurahan

Kaduagung

· Tersampaikannya informasi pembangunan Pemerintahan

Kemasyarakatan kepada masyarakat

· Tersedianya 5 laporan hasil koordinasi dengan aparatur kelurahan

· Maningkatnya pelayanan di kelurahan Mekarbakti

· Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan para aparat/kader di

lembaga kemasyarakatan kelurahan Kosambi Barat, Salembaran

Jaya dan Kosambi Dadap

· Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang Pelayanan Umum di

Kelurahan

· Tersedianya fasilitasi dan koordinasi Pelayanan umum di Kelurahan

· Tersedianya 3 laporan hasil rapat koordinasi dengan Rt/Rw, PKK,

Karang Taruna dan LPMK

· Meningkatnya fasilitasi sarana dan prasarana pelayanan umum di

Kelurahan Sindang Sari, Kutajaya, Kutabaru dan Kutabumi

· Tersedianya peningkatan pelayanan umum di Kelurahan

· Meningkatnya Pelayanan Umum di Kelurahan Tigaraksa dan

Kaduagung

· Tersedianya Laporan Koordinasi Sebagai bahan evaluasi peningkatan

pelayanan umum

· Tersedianya laporan hasil pembinaan kelembagaan

· Tersedianya Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

· Tersedianya 16 Unit Prasarana Pelayanan umum di Kelurahan

· Terpenuhinya Kebutuhan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

Kelurahan

· Meningkatnya Pelayanan dan fasilitas Kelurahan Pakuhaji

i. Program Pendidikan Kedinasan

Program Pendidikan Kedinasan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.

2.407.262.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

1.717.282.000,- (71.34%) dan realisasi fisik sebesar 96,62% yang

Page 130: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Meningkatnya kemampuan peserta diklat PAK, keuangan akrual,

pegelolaan sampah, barang jasa, tehnik informatika, manajemen

kepala puskesmas sebanyak 246 Orang

· Meningkatnya kemampuan Camat dan Sekcam

j. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur

Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 9.429.198.900,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 4.579.906.700,- (48,57%) dan realisasi fisik sebesar

56,23% yang dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya kemampuan peserta diklat prajabatan Gol. II dan III

sebanyak 76 orang

· Meningkatnya kemampuan peserta pengiriman Pim. IV, III dan II

sebanyak 134 orang

· Meningkatnya kemampuan SDM peserta diklat Kepala Sekolah SD,

diklat pemeriksa dan penilai pajak dan diklat PBB sebanyak 143

orang

k. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 5.426.717.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 2.558.020.650,- (47,14%) dan realisasi fisik sebesar

128,90% yang dijabarkan dalam 22 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Terlaksananya penempatan dan mutasi PNS dalam jabatan

fungsional dan struktural

· Terlaksananya penerbitan SK kenaikan pangkat PNS dan KGB

kepada 2.637 PNS

· Terlaksananya pemberian penghargaan satyalaksana karya satya

· Terlaksananya proses penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin

PNS

· Terpenuhinya beasiswa tugas belajar bagi 2 PNS dilingkungan

Pemerintah Kab. Tangerang

· Terlaksananya monitoring, evaluasi, dan pelaporan PP 53 Tahun

2010 tentang displin PNS di 64 SKPD

· Adanya data base pegawai

· Terlaksananya penyortiran dan pengajuan berkas memenuhi syarat

pensiun APS, BUP, MDA

Page 131: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terlaksananya rapat BAPERJAKAT dan pelantikan pejabat

· Terlaksananya peningkatan status PNS di Lingkungan Pemerintah

Kabupaten Tangerang

· Tersedianya bezetting kebutuhan pegawai dilingkungan Pemerintah

Kabupaten Tangerang

· Tersedianya CPNS kategori II di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Tangerang sebanyak 1068 Orang

· Adanya sarana prasarana pendukung pengembangan sistem

informasi kepegawaian daerah

· Terlayaninya kelengkapan administrasi 3500 orang pegawai

· Meningkatnya pemahaman aparatur kepegawaian dalam penyusunan

sasaran kerja pegawai

· Terlaksananya koordinasi dan konsultasi proses administrasi

pembinaan pegawai

· Meningkatnya pemahaman aparatur kepegawaian dalam disiplin PNS

di 64 SKPD

· Meningkatnya kemampuan 225 SDM peserta sosialisasi jabatan

fungsional

· Terpenuhinya kebutuhan ID Card bagi 3000 pegawai

l. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan/Kelurahan

Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan/Kelurahan

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 4.220.663.939,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 3.640.228.500,- (86,25%) dan realisasi

fisik sebesar 99,43% yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya dokumen laporan Pertanggungjawaban Kepala

Desa/Kelurahan

· Tersedianya dokumen perencanaan hasil musrembang kecamatan

· Penyelenggaraan Perlombaan Kelurahan Tingkat Kabupaten

Tangerang

· Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman Kepala Desa/Kelurahan

Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa/Kelurahan

· Meningkatnya pemahaman aparatur desa terhadap administrasi

kependudukan dan pencatatan sipil desa

· Meningkatnya pemahaman tugas dan fungsi Rt/Rw

· Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pemilihan kepala desa

· Meningkatnya kompetensi Pelayanan Administrasi Terpadu (PATEN)

· Penetapan kecamatan PATEN Se-Kabupaten Tangerang dan uraian

tugas Pelaksana PATEN di Kecamatan sebanyak 2 Perbub

· Adanya data dasar keluarga di 28 Kelurahan

Page 132: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Meningkatnya tertib administrasi Kelurahan/Desa di Kecamatan 6

Kelurahan dan Desa

· Tersedianya laporan kinerja RT/RW di Kelurahan

· Tercapainya pemberdayaan kelembagaan RT/RW di Kelurahan

· Meningkatnya pelayanan di kelurahan/wilayah Kecamatan

m. Program peningkatan pendapatan daerah

Program peningkatan pendapatan daerah mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp. 13.079.451.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

12.190.018.450,- (93,20%) dan realisasi fisik sebesar 96,12% yang

dijabarkan dalam 30 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Meningkatnya Jumlah Wajib Pajak Daerah

· Tersedianya Buku Daftar Wajiib Pajak PPJ

· Tersedianya Barang Cetakan BPHTB

· Tersedianya Aplikasi Sistem Pembayaran Online PBB sebanyak 1

Paket

· Meningkatnya pemahaman petugas pajak tingkat kecamatan dalam

upaya optimalisasi PAD

· Tersedianya Blanko Formulir PBB 1 Paket

· Tersedianya Blanko SPPT dan TTS 1 Paket

· Tersedianya Pemutakhiran Data BPHTB Tahun 2014

· Meningkatkan Penerimaan PBB di Kecamatan dan Kelurahan/Desa

· Meningkatnya Wajib Pajak Air Tanah sebanyak 48 WP

· Meningkatkan Potensi Pajak Reklame

· Tersedianya Dokumen/Data Pengelolaan PBB-P2

· Meningkatnya Kesadaran Masyarakat Untuk Membayar PBB

· Tersedianya Blanko DHKP, SPOP dan LSPOP

· Tersedianya Update SIstem Aplikasi PBB

· Tersedianya Data Hasil Penilaian Objek Pajak PBB

· Cetak DHKP sebanyak 8500 Buku

· Tersedianya 3 Dokumen/Data Peningkatan Penerimaan PBB

· Meningkatnya Pengelolaan Pajak selama 12 Bulan

· Tersedianya Laporan Hasil Kegiatan Operasi Penerimaan Pajak di

Kecamatan

· Meningkatnya Penerimaan Pajak Daerah di Kecamatan

· Meningkatnya Pengelolaan Retribusi Parkir dan Persampahan di

Kecamatan

· Meningkatnya Operasi Retribusi Parkir dan Persampahan

· Terdistribusikannya SPPT PBB-P2 kepada wajib pajak

Page 133: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

n. Program Pengendalian dan Pengawasan Pendapatan Daerah

Program Pengendalian dan Pengawasan Pendapatan Daerah mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 1.235.067.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 1.090.815.000,- (88,32%) dan realisasi fisik

sebesar 96,13% yang dijabarkan dalam 15 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tertib administrasi pengelolaan DAK

· Laporan Hasil Monitoring Evaluasi Kegiatan SKPD

· Tersedianya Hasil Evaluasi Pendapatan dan Penerimaan Daerah

Tahun 2014

· Tertib administrasi pengelolaan Dana BHP Provinsi

· Meningkatnya Akurasi Pengelolaan Data Pendapatan Daerah

· Tertib administrasi pengelolaan bantuan keuangan

· Tersedianya Hasil Survey dan Monitoring BPHTB Tahun 2014

· Data Verifikasi yang Akurat dan Up To Date

· Meningkatkan Akurasi Pengelolaan Data Pendapatan Daerah

· Tertib administrasi pelaporan Dana Penyesuaian

· Tertib Administrasi Pengelolaan Data Informasi Kebijakan

Pendapatan Daerah

· Termonitornya ketaatan wajib pajak terhadap pajak daerah

o. Program Pengembangan Pengelolaan Pendapatan Daerah

Program Pengembangan Pengelolaan Pendapatan Daerah mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 1.547.498.500,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 1.447.958.500,- (93,57%) dan realisasi fisik

sebesar 100% yang dijabarkan dalam 13 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya Kualitas Laporan Realisasi Pendapatan Daerah Kab.

Tangerang

· Tersedianya Dokumen/Data Hasil Rekonsiliasi Pendapatan Daerah

Per SKPD Pengelola Pendapatan, PBB, BPHTB, Barang Quasi, Dana

Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan

· Tersedianya Data Akuntansi Pendapatan Daerah yang up to date dan

sesuai dengan kebutuhan

· Tertib Administrasi Pengelolaan Administrasi BPHTB

· Tersedianya Buku Laporan Keuangan Pendapatan Daerah Akhir

Tahun

· Terpeliharanya Sistem yang akurat dan up to date

· Tertib Adminitrasi Pengelolaan Adminitrasi Barang Quasi

· Update Sistem Aplikasi Pajak

· Terpeliharanya Sistem BPHTB dan Tersedianya Server BPHTB

Page 134: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Meningkatkan tertib administrasi Barang Quasi

· Terdapatnya Sistem Aplikasi Akuntansi Berbasi Acrual

· Tersedianya sistem yang akurat dan up to date yang dapat di akses

pimpinan

p. Program Perencanaan Pendapatan Daerah

Program Perencanaan Pendapatan Daerah mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp. 67.600.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

65.680.000,- (97,16%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan

dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini

antara lain tersedianya dokumen target pendapatan daerah Kabupaten

Tangerang.

q. Program Perencanaan Perijinan dan Non Perijinan

Program Perencanaan Perijinan dan Non Perijinan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 1.180.000.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 747.787.100,- (63,37%) dan realisasi fisik sebesar 88,47%

yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersampaikannya informasi tentang Perijinan dan Non Perijinan

· Tersediannya dokumen database potensi perijinan dan nonperijinan

· Tersebarnya Buku Pedoman Standar Pelayanan Perijinan dan Non

Perijinan ( BP2T Kab Tangerang)

r. Program Koordinasi Perijinan dan Non Perijinan

Program Koordinasi Perijinan dan Non Perijinan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 250.000.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 0,- (0%) dan realisasi fisik sebesar 0%.

s. Program Survey Perijinan dan Non Perijinan

Program Survey Perijinan dan Non Perijinan mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp. 350.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

56.125.000,- (16,04%) dan realisasi fisik sebesar 41,79% yang

dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Tersedianya berkas peninjauan permohonan perijinan

· Tersedianya BAPL permohonan nonperijinan

Page 135: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

t. Program Pengembangan Administrasi Pelayanan Perijinan dan

Non Perijinan

Program Pengembangan Administrasi Pelayanan Perijinan dan Non

Perijinan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 668.300.000,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 431.286.200,- (64.53%) dan

realisasi fisik sebesar 91,92% yang dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil

yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya dokumen hasil penanganan pengaduan perijinan dan

non perijinan

· Tersedianya berkas data perijinan dan nonperijinan yang telah

diverifikasi

· Terlatihnya aparatur perijinan dan pelayanan perijinan pada BP2T

Kab. Tangerang

· Tersedianya laporan hasil monitoring

u. Program Penelitian dan Pengembangan Yang Terkait dengan

Perijinan dan Non Perijinan

Program Penelitian dan Pengembangan Yang Terkait dengan Perijinan

dan Non Perijinan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.

987.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 333.638.400,-

(33.80%) dan realisasi fisik sebesar 49,34% yang dijabarkan dalam 2

kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain

tersedianya dokumen hasil kajian perijinan dan nonperijinan pada

BP2T

v. Program Pengembangan Data Informasi Pelayanan Perijinan dan

Non Perijinan

Program Pengembangan Data Informasi Pelayanan Perijinan dan Non

Perijinan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 425.000.000,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 375.025.700,- (88,24%) dan

realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil

yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya dokumen informasi penting yang bersifat makro dan

data perijinan dan non perijinan

· Tersajinya data dan informasi yang mutahir

· Tersedianya ruangan dan sarana pelayanan yang nyaman dan

adanya media informasi yang representatif

Page 136: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

w. Program Pengembangan Sistem Pelayanan Perijinan dan

Non Perijinan

Program Pengembangan Sistem Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1.063.565.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 246.371.500,- (23,16%) dan realisasi

fisik sebesar 31,86% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain terpeliharanya 5

paket jaringan hardware dan pengembangan aplikasi SIPINTER,

perangkat pendukung, dan layanan jaringan internet

x. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan

Aset/Barang Daerah

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset/Barang

Daerah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 6.735.005.000,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 4.047.480.185,- (60,10%) dan

realisasi fisik sebesar 89,19% yang dijabarkan dalam 20 kegiatan. Hasil

yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya data prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan

Permukiman yang akan menjadi aset daerah

· Meningkatnya kemampuan dan pemahaman SDM tentang

Pengelolaan BMD dan terpeliharanya SIMDA BMD 2014 serta

tersedianya komputer note book BMD

· Tersedianya Data Aset dan Belanja Modal

· Meningkatnya Status Kepemilikan Tanah Pemda

· Terpasangnya dan terdatanya tanda pengamanan aset milik Pemda

· Tersedianya dan terpeliharanya arsip aset daerah dan SIM arsip aset

daerah

· Tersusunnya Data pendukung Neraca Daerah berupa laporan Aset

· Terdatanya Penggunaan /Pemanfaatan PSU

· Tersusunnya Data BMD persemester dalam bentuk Buku Laporan

BMD Semesteran

· Terlaksananya perbaikan Data Aset tetap

· Terpenuhinya data aset Berbasis Web Accrual

· Tersedianya Dokumen ASet

· Tersedinya data SOP penghapusan BMD

· Tersedianya permasalahan tanda kepemilikan PSU

· Tersedianya dokumen aset tanah Pusat Pemerintahan

· Tertib administrasi pengelolaan BMD di 63 SKPD

· Tersedianya data tanah yang belum sertipikat

· Terinventarisasi aset TPU di Kabupaten Tangerang

Page 137: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

y. Program Peningkatan kapasitas Perangkat Daerah

Program Peningkatan kapasitas Perangkat Daerah mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 2.374.260.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 2.153.673.000,- (90.71%) dan realisasi fisik sebesar 100%

yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya dokumen SOP Pelayanan Publik

· Tersedianya Laporan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

· Tersedianya Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

· Tersedianya Draft Peraturan SOTK OPD

· Tersedianya Dokumen Standar Kompetensi Jabatan

· Tersedianya Dokumen Surat Keputusan Bupati Tangerang

· Tersedianya Laporan Hasil Kajian Pembentukan UPT

· tersedianya laporan hasil pemantauan penyelenggaraan SPIP

· Meningkatnya Pemahaman Aparatur SKPD Tentang SPIP sebanyak

114 Orang

z. Program Peningkatan dan Pengembangan Kebijakan Pengadaan

Barang dan Jasa Pemerintah Daerah

Program Peningkatan dan Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang

dan Jasa Pemerintah Daerah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.

3.934.005.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

1.589.782.800,- (40.41%) dan realisasi fisik sebesar 96,51% yang

dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Tersedianya Pelayanan ULP selama 12 bulan

· Terciptanya Kompetensi SDM ULP sebanyak 30 Orang

· Meningkatnya Pemahaman Aparatur Tentang ULP

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Otda, Pemerintahan Umum,

AKD, Prkt Daerah, Kepegawaian, Persandian dengan pencapaian

indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah sebagai

berikut :

Page 138: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Tabel. 2.36 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Otonomi

Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian Tahun 2014

N

o

Program

Prioritas

Indikator Kinerja

Program

2014

Capaian

Kinerj

a

Tahun

2014

(%)

Penanggun

g jawab

Target Realisa

si

1 2 3 4 5 6 7

1

Program Pembinaan dan

Pengembangan

Aparatur

Jumlah pelayanan dan

penyelesaian administrasi kenaikan

pangkat, pensiun dan

pengangkatan jabatan

1.913 3.098 162 BKD

Tersedianya aplikasi

sistem informasi data

kepegawaian

1 1 100 BKD

Jumlah data base

kepegawaian yang

akurat

1 2.47 247 BKD

2

Program

peningkatan

kapasitas sumberdaya

aparatur

Jumlah peserta diklat 761 648 85 BKD

3

Program

Perencanaan

Perijinan dan

Non Perijinan

Jumlah pelaksanaan

sosialisasi informasi

perijinan dan

nonperijinan

10

Event 9 Event 90 BP2T

4

Program

Pengembangan

Administrasi

Pelayanan

Perijinan dan

Non Perijinan

Prosentase kenaikan

penerimaan retribusi

perijinan

10,00

% -3,8% -38 BP2T

Prosentase penyelesaian

pengaduan perijinan

72% 75,60% 105 BP2T

5

Program

Penelitian dan

Pengembangan

Yang Terkait dengan

Perijinan dan

Non Perijinan

Indeks Kepuasan

Masyarakat terhadap

pelayanan perijinan dan nonperijinan

Indeks

4

Indeks

2,74 68,5 BP2T

Jumlah Kecamatan

Sasaran Operasi

Penertiban Perijinan

Terpadu

10 0 0 BP2T

6

Program

Pengembangan

Data Informasi

Pelayanan

Perijinan dan

Nonperijinan

Database Perijinan 29 29 100 BP2T

7

Program Pengembangan

Sistem

Pelayanan

Perijinan dan

Non Perijinan

Meningkatnya kualitas

Sistem Informasi

Pelayanan Perijinan

dan Nonperijinan

1 Kali 1 Kali 100 BP2T

8

Program peningkatan

dan

Pengembangan

pengelolaan

keuangan

daerah

Jumlah Kebijakan di bidang pengelolaan

keuangan daerah

11 10 91 BPKAD

Jumlah Dokumen

Pengelolaan Keuangan

Daerah

11 11 100 BPKAD

Page 139: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

9

Program

Peningkatan

dan

Pengembangan Pengelolaan

Aset/Barang

Daerah

Peningkatan Tata

Kelola Barang Milik Daerah

12 16 133 BPKAD

10

Program

peningkatan

pendapatan daerah

Prosentase

Peningkatan PAD 25% 31,27% 125,08 DISPENDA

11

Program

Peningkatan

Kapasitas

Lembaga

Perwakilan

Rakyat Daerah

Meningkatnya jumlah

perda

10

Perda

13

Perda 130,00 SETWAN

Meningkatnya koordinasi lembaga

perwakilan rakyat

46 kali 47 Kali 102,17 SETWAN

Meningkatnya kualitas

SDM lembaga

perwakilan rakyat

9 kali 9 Kali 100,00 SETWAN

Terakomodirnya

aspirasi masyarakat 3 kl 2 Kali 66,67 SETWAN

Meningkatnya

kapasitas penentu

kebijakan

83 Kali 83 Kali 100,00 SETWAN

Meningkatnya

pencapaian kinerja

lembaga perwakilan

rakyat daerah

4 Dok 4 Dok 100,00 SETWAN

1

2

Program

Penyelenggaraa

n

Pemerintahan

Kecamatan/Kel

urahan

Peningkatan Kapasitas

dan Kompetensi

Aparatur di

Kecamatan dan

Kelurahan

218 155 71,10 SETDA

1

3

Program fasilitasi dan

koordinasi

pelayanan

umum

Optimalisasi

Perangkat Daerah 28 28 100 SETDA

Terinventarisasinya

Data Bidang Kesejahteraan Rakyat

57 57 100 SETDA

14

Program

Penataan

Kelembagaan

dan

Ketatalaksanaa

n

Tersusunnya

Dokumen Pendukung

Peningkatan Kualitas

pelayanan Publik

11 14 127,27 SETDA

1

5

Program Penataan

Peraturan

Perundang-

undangan

tersedianya Produk

hukum daerah 10 18 180,00 SETDA

16

Program

Peningkatan sistem

pengawasan

internal dan

pengendalian

pelaksanaan

kebijakan KDH

Jumlah laporan pelaksanaan

pengawasan internal

secara berkala

563

LHP

1180

LHP 210 Inspektorat

Jumlah laporan

temuan yang ditindak lanjuti

500

TLHP

423

TLHP 84,6 Inspektorat

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Page 140: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 :

· Belum optimalnya koordinasi lintas SKPD terkait kegiatan

pendukung pelayanan perijinan

· Adanya Surat Edaran Kemenpan Nomor 11 Tahun 2014 tentang

pembatasan kegiatan Rapat diluar kantor sehingga terdapat kegiatan

yang tidak terserap belanja akomodasinya

· Belum terintegrasinya data pendapatan daerah antar bank persepsi

(BJB) dengan Dinas Pendapatan Daerah sehingga laporan

pendapatan daerah belum dapat disajikan secara real time

· Pagu definitif Dana Bagi Hasil (DBH) Pusat ditetapkan pada bulan

Desember (akhir tahun) sehingga sering menimbulkan defisit atau

surplus pada tahun berjalan

Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014

· Menyelaraskan dan mensinkronkan segala hal teknis dalam

pelaksanaan kegiatan yang melibatkan SKPD terkait perijinan seperti

kegiatan Rapat Koordinasi Perijinan dan Non Perijinan, Intensifikasi

penertiban perijinan dengan cara menyusun waktu pelaksanaan yang

tepat, menetapkan Tim teknis secara lebih awal dan dituangkan

dalam Surat Keputusn serta melakukan koordinasi intensif khusus

dalam pelaksanaan kegiatan intensifikasi penertiban dengan SKPD

terkait dan wilayah atau kecamatan sasaran;

· Melaksanakan Rapat digedung milik Pemerintah dengan

menggunakan rekening Makan Minum Rapat

· Meningkatkan koordinasi yang intensif dengan Bank Persepsi (BJB)

· Meningkatkan koordinasi dengan Kementerian Pusat dan Provinsi.

21. Urusan Ketahanan Pangan

Penyelenggaraan Urusan Ketahanan Pangan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 3.645.080.000,- dengan realisasi keuangan Rp.

3.168.235.477,- (86,92%) dan realisasi fisik sebesar 92,52 % yang

dijabarkan dalam 1 program dan 14 kegiatan. SKPD yang

melaksanakan urusan ini adalah Badan Ketahanan Pangan,

Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Realisasi pelaksanaan

program dan kegiatan pada urusan Ketahanan Pangan pada Tahun

Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan

Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 3.645.080.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 3.168.235.477,- (89,72%) dan realisasi

fisik sebesar 92,52 % yang dijabarkan dalam 14 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

Page 141: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Laporan Hasil Pemantauan Harga, Pasokan dan Akses Pangan

sebanyak 1 Laporan.

· Terlaksananya Bazaar Desa sebanyak 900 kk Miskin.

· Terwujudnya penyampaian informasi melalui media cetak sebanyak 2

Kali.

· Rumusan bahan kebijakan pengendalian harga pangan

seabnyak 1 Paket.

· Tersusunnya laporan analisis stabilitas harga dan pasokan pangan

sebanyak 1 Laporan.

· Terlaksananya seminar hasil analisis stabilitas harga dan pasokan

pangan selama 1 tahun berjalan sebanyak 1 Paket.

· Rumusan kebijakan pemerintah sebanyak 1 Paket.

· Pembinaan Cadangan Pangan Pemerintah dan Masyarakat di 10

Kecamatan.

· Pengadaan gabah cadangan pangan sebanyak 30 Ton.

· Penguatan Lembaga Lumbung Pangan sebanyak 10 Kelompok Tani.

· Meningkatnya Cadangan Pangan Daerah sebanyak 10 Kecamatan.

· Terbinanya desa mandiri pangan sbanyak 11 Desa.

· Terlaksananya penguatan usaha kelompok sebanyak 1 Paket.

· Terlaksananya pemberdayaan desa tahap pengembangan di 10 Desa.

· Terlaksananya pemberdayaan desa tahap penumbuhan di 1

Desa.

· Meningkatnya daya beli dan produktivitas kk miskin sebanyak 110

KK miskin.

· Terlaksananya Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan

Aman sebanyak 1 Kali.

· Meningkatnya pengetahuan konsumsi pangan alternatif di 29

Kecamatan.

· Terlaksananya pemeriksaan pangan segar asal tumbuhan (PSAT)

sebanyak 120 Sampel.

· Terlaksananya Rapat Koordinasi Jejaring Keamanan Pangan Daerah

sebanyak 1 Kali.

· Meningkatnya situasi keamanan pangan segar Rumusan kebijakan

Jejaring Keamanan Pangan sebanyak 12 Pasar.

· Rapat terbatas Dewan Ketahanan Pangan sebanyak 1 Kali.

· Pendataan SKPG bulanan selama 12 Bulan.

· Bantuan pangan untuk daerah rawan pangan.

· Laporan Neraca Bahan Makanan Kabupaten Tangerang

sebanyak 1 Laporan.

· Rumusan kebijakan ketersediaan pangan sebanyak 1 Paket.

Page 142: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terlaksanana pengembangan pekarangan berbasis rumah pangan

lestari di 15 Lokasi.

· Meningkatnya skor pola pangan harapan sebanyak 85 Skor.

· Terlaksananya Survey Konsumsi Pangan di 9 Kecamatan.

· Terlaksananya pembangunan lumbung pangan masyarakat sebanyak

2 Lumbung.

· Tersedianya gabah cadangan pangan sebanyak 6 Ton.

· Penguatan Lembaga Lumbung Pangan Masyarakat sebanyak 2

kelompok Lumbung.

· Meningkatnya cadangan pangan masyarakat di 2 Desa.

· Terwujudnya Lokasi Percontohan Pengembangan pangan lokal di

2 Lokasi/ desa.

· Tersedianya sumber bahan pangan alternatif pengganti beras

sebanyak 4 Jenis Pangan Lokal.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Ketahanan Pangan dengan

pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut :

Tabel. 2.37

Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Ketahanan Pangan Tahun 2014

No Program

Prioritas

Indikator Kinerja

Program

2014

Capaian

Kinerja

Tahun

2014 (%)

Penanggung

jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Progam peningkatan

ketahanan

pangan

masyarakat

Ketersediaan energi

dan protein per

kapita

1% 1% 100 BKPPPM

Penguatan

Cadangan Pangan 9% 9% 100 BKPPPM

Pengawasan dan

Pembinaan Keamanan Pangan

Segar

3% 3% 100 BKPPPM

Penanganan Daerah Rawan Pangan

7% 7% 100 BKPPPM

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 :

· Masih rendahnya ketersediaan sumber energi

· Fluktuasi harga bahan pangan

· Belum optimalnya sistem logistik pangan

Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014 :

· Peningkatan diversifikasi pangan dan intensifikasi pproduksi

pertanian dan peternakan

· Optimalisasi pemantauan harga dan stok pangan

· Penguatan cadangan pangan masyarakat dan daerah

Page 143: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

22. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa

Penyelenggaraan Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 11.999.054.000,- dengan realisasi

keuangan Rp. 10.650.214.950,- (88,76%) dan realisasi fisik sebesar

93,27 % yang dijabarkan dalam 4 program dan 25 kegiatan. SKPD yang

melaksanakan urusan ini adalah Badan Ketahanan Pangan,

Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Cipta Karya,

Sekretariat Daerah dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan

kegiatan pada urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa pada Tahun

Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan

Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 1.755.000.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 1.523.751.000,- (86,82%) dan realisasi fisik

sebesar 92,21 % yang dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Terpilihnya Kepala Desa yang meiliki kinerja terbaik melalui Lomba

Desa sebanyak 3 Pemenang.

· Pelatihan Kegiatan pemberdayaan lembaga organisasi masyakat

pedesaan sebanyak 1 kegiatan.

· Pelatihan Tenaga Teknis BKM dan PJOK sebanyak 29 Kecamatan.

· Bahan bangunan posyantek sebanyak 1 Paket.

· Terwujudnya pelayanan TTG Kelembagaan sebanyak 1 Posyantek.

· Terlaksananya program penanggulangan kemiskinan di 29

Kecamatan.

· Meningkatnya Kemampuan PJOK dan Kader Teknis Kecamatan

Serta Musyawarah Pembangunan Desa/Kelurahan di 29 Kecamatan

sebanyak 40 orang.

· Pelatihan Kader Teknis Kecamatan sebanyak 40 Orang.

· Tercapainya penguatan kelembagaan BKM sebanyak 274 Desa.

· Terpantaunya data masyarakat miskin di 274 Desa.

· Rumusan kebijakan penyaluran bantuan bagi masyarakat miskin

sebanyak 1 Paket.

· Meningkatnya Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

sebanyak 1 Lokasi.

b. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan

Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 5.892.904.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 5.335.991.450,- (90,55%) dan realisasi fisik sebesar

Page 144: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

96,02% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Terlaksananya Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan sebanyak 11

Unit.

· Tercapainya Pembangunan Pasar sebanyak 3 Unit Kegiatan.

c. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun

desa

Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 487.200.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 417.600.000,- (85,71%) dan realisasi fisik

sebesar 88,83 % yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersusunnya Musrenbang Desa / Kelurahan Secara Akurat sebanyak

274 Desa.

· Terlaksananya Pengendalian Pelaksanaan ADD Tahun 2014

sebanyak 246 Desa.

· Tersedianya Laporan Hasil Pengendalian ADD Tahun 2014 sebanyak

1 Laporan, 2 kali/monitoring.

d. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa

Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 3.863.950.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 3.372.872.500,- (87,29%) dan realisasi fisik

sebesar 90,11 % yang dijabarkan dalam 13 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Terlaksananya Pembinaan Aparatur Pemerintahan Desa dalam

Bidang Pembangunan Kawasan Perdesaan di 29 Kecamatan, 246

kepala desa, 246 sekdes, 1 kaur, 246 BPD, 246 LPM, 246 Karang

Taruna, 246 Desa,.

· Tersusunnya Dokumen Rencana Kegiatan Alokasi Dana Desa

(DRK_ADD) TA 2014 di 246 Desa.

· Meningkatnya Pemahaman Aparatur Pemerintah Desa dalam

Penyusunan Produk Hukum Desa.

· Terlaksananya pelatihan aparatur Desa dalam bidang manajemen.

· Terlaksananya Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Aparatur Desa

dan Kelurahan 50 Orang.

· Terlaksananya pembinaan aparatur pemerintahan desa dalam bidang

pengelolaan administrasi desa sebanyak 2 Kali.

· Terlaksananya Pembinaan Penataan Administrasi Kecamatan

Berbasis Jaringan (SIM).

Page 145: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terlaksananya Pembinaan Pemerintah Desa Dalam Bidang

Pengelolaan Administrasi Desa di 8 Desa.

· Tersusunnya Peraturan Perundang-undangan tentang Pemerintahan

Desa sebanyak 10 Perbub.

· Terlaksananya Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Tentang

Desa.

· Peningkatan Kapasitas SDM Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

· Penyebarluasan Peratuan Perundang-undangan Tentang Desa.

· Terlaksananya Evaluasi Produk Hukum Desa.

· Terlaksananya Training Of Trainer (TOT) bagi Pendamping

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

· Terlaksananya Pembinaan Penyusunan Produk Hukum Desa

· Terlaksananya Bimbingan Teknis Penguatan SDM Pemenrintah

· Terlaksananya Workshop Penyusunan Produk Hukum Desa.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pemberdayaan Masyarakat

Desa dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada

tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Tabel. 2.38 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pemberdayaan

Masyarakat Desa Tahun 2014

1 Program

Prioritas

Indikator Kinerja

Program

2014

Capaian

Kinerja

Tahun

2014 (%)

Penanggung

jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program Peningkatan

Keberdayaan

Masyarakat

Pedesaan

Keberdayaan PKK

Desa Aktif 5% 5% 100 BKPPPM

Keaktifan Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat

7% 7% 100 BKPPPM

Tersedianya Bak

sampah di

Perdesaan

50

Desa 0 0 BKPPPM

2

Program

pengembangan

lembaga

ekonomi pedesaan

Pengembangan

POSYANTEK 1% 1% 100 BKPPPM

Pembangunan

Pasar tradisional

3

Pasar 3 Pasar 100,00

DINAS

CIPTA

KARYA

3

Program

Peningkatan

Kapasitas

Aparatur Pemerintah

Desa

Pembinaan

Aparatur

Pemerintah Desa

dalam Pengelolaan

Keuangan, Manajamen,

Inventaris

Kekayaan Desa

246 246 100 SETDA

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Page 146: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Permasalahan pada Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tahun

2014 antara lain :

· Belum optimalnya pemanfaatan Teknologi Tepat Guna

· Kurangnya akses masyarakat pedesaan terhadap informasi TTG dan

permodalan terbatas

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara

lain:

· Meningkatkan pelatihan dan fasilitasi pemanfaatan Teknologi Tepat

Guna

23. Urusan Statistik

Penyelenggaraan Urusan Statistik mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp. 188.400.000,- dengan realisasi keuangan Rp. 185.400.000,-

(98,41%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 1

program dan 2 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah. Realisasi pelaksanaan

program dan kegiatan pada urusan Statistik pada Tahun Anggaran

2014 adalah sebagai berikut:

a. Program pengembangan data/informasi/statistik daerah

Program pengembangan data/informasi/statistik daerah mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp. 188.400.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 185.400.000,- (98.41%) dan realisasi fisik sebesar 100 %

yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Terlaksananya Penyusunan Asumsi Makro Kabupaten Tangerang

sebanyak 1 Dokumen.

· Terlaksananya Penyusunan PDRB dan IPM Kabupaten Tangerang

sebanyak 3 Dokumen.

Permasalahan Urusan Statistik yang dihadapi pada Tahun Anggaran

2013 adalah belum maksimalnya kualitas data untuk mendukung

perencanaan pembangunan daerah.

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah

meningkatkan koordinasi dengan BPS Kabupaten Tangerang dan

seluruh SKPD di lingkungan Kabupaten Tangerang.

Page 147: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

4.1.24. Urusan Kearsipan

Penyelenggaraan Urusan Kearsipan mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp. 3.393.622.600,- dengan realisasi keuangan Rp. 3.192.053.000,-

(94,06%) dan realisasi fisik sebesar 97,55 % yang dijabarkan dalam 4

program dan 11 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah

Kantor Arsip Daerah, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) dan

Sekretariat Daerah. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada

urusan Kearsipan pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program perbaikan sistem administrasi kearsipan

Program perbaikan sistem administrasi kearsipan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 322.092.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 279.612.000,- (86,81%) dan realisasi fisik sebesar 87,74 %

yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Terlaksnanya Kegiatan Pengumpulan Data sebanyak 10 Kode

Klasifikasi (2 SKPD, 458.526 dokumen).

· Terlaksananya klasifikasi data perijinan dan non perijinan.

b. Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah

Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 669.118.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.614.010.000,- (91,76%) dan realisasi fisik

sebesar 100% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Terlaksananya pengarsipan berkas data perijinan dan non perijinan

secara digital.

· Terlaksananya Kegiatan Pendataan dan Penataan Dokumen/Arsip

Daerah sebanyak 9.000 dokumen.

· Terlaksananya Penduplikatan Dokumen / Arsip Daerah Dalam

Bentuk Informatika, sebanyak 294.500 dokumen.

c. Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana

kerasipan

Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kerasipan

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1.118.040.600,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 1.094.474.600,- (97,89%) dan realisasi

fisik sebesar 97,60% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Terlaksananya Pemeliharaan Sarana Pengolahan dan Penyimpanan

Arsip di 15 SKPD.

· Terlaksananya Pemeliharaan Arsip Daerah sebanyak 1.102 M2.

Page 148: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terlaksananya Pengelolaan Arsip Surat Masuk dan Surat Keluar di

SKPD sebanyak 116 Orang.

d. Program peningkatan kualitas pelayanan informasi

Program peningkatan kualitas pelayanan informasi mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 1.284.372.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 1.203.956.400,- (93,74%) dan realisasi fisik sebesar 100 %

yang dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Terlaksananya Revisi Perbup No. 26 Tahun 2009 sebanyak 1

Dokumen.

· Terlaksananya Sosialisasi Ketentuan Pidana Undang-Undang

Kearsipan No. 43 Tahun 2009 sebanyak 150 Orang.

· Terselenggaranya Pelayanan LPSE sebanyak 14 Orang.

· Terlaksananya Sosialisasi Ketentuan Pidana Undang-Undang

Kearsipan No. 43 Tahun 2009 sebanyak 100 Orang.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kearsipan dengan

pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut

Tabel. 2.39 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kearsipan

Tahun 2014

No Program

Prioritas

Indikator

Kinerja Program

2014

Capaian

Kinerja

Tahun 2014

(%)

Penanggung

jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

perbaikan

sistem administrasi

kearsipan

Terlayaninya

Penataan,

Peminjaman,

penitipan dan

penyimpanan, perawatan, alih

media,akses

multimedia,

konsultansi dan

asistensi

1 SKPD 2 SKPD 200 Kantor Arsip

Daerah

Ditetapkannya

regulasi terhadap komponen -

komponen

strategis dalam

implementasi

sistem kearsipan 2.Pengelolaan

Pelayanan

Informasi

Kearsipan

Menjadi Lebih

Transparan dan mudah diakses

melalui Internet

1 Database

(Pembentukan

jaringan informasi dan

transaksi

layanan arsip)

1 Database

100 Kantor Arsip

Daerah

Page 149: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

2

Program penyelamatan

dan pelestarian

dokumen/arsip

daerah

Terlayaninya

Penataan,

Peminjaman,

penitipan dan penyimpanan,

perawatan, alih

media,akses

multimedia,

konsultansi dan asistensi

9.000

Dokumen

31714

Dokumen 352,38

Kantor Arsip

Daerah

3

Program

pemeliharaan

rutin/berkala

sarana dan

prasarana kerasipan

terselamatkannya

Dokumen / Arsip

daerah

116 Pengelola

Surat Masuk

dan Surat

Keluar

116

Pengelola

Surat

Masuk

dan

Surat Keluar

100 Kantor Arsip

Daerah

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Kearsipan tahun 2014 antara lain :

· Belum optimalnya fungsi Kantor Arsip Daerah sebagai Pusat Arsip

Daerah

· Sarana dan prasana kearsipan belum sesuai standar

· Belum adanya tenaga arsiparis sehingga pembinaan kearsipan di

SKPD belum optimal;

· Belum optimalnya pengelolan arsip berbasis teknologi informasi

terutama bagi upaya peningkatan pelayanan kearispan.

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara

lain:

· Melaksanakan pendampingan SKPD tentang pengelolaan arsip aktif

dan in aktif

· Melaksanakan Bimtek untuk pengelola arsip dan Diklat Arsiparis

25. Urusan Komunikasi dan Informatika

Penyelenggaraan Urusan Komunikasi dan Informatika mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.6.779.450.000,- dengan realisasi

keuangan Rp.5.816.220.100,- (85.79%) dan realisasi fisik sebesar

88.20% yang dijabarkan dalam 3 program dan 17 kegiatan. SKPD yang

melaksanakan urusan ini adalah Sekretariat Daerah dan Kecamatan.

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Komunikasi

dan Informatika pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.2.875.600.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp.2.025.290.600,- (70.43%) dan realisasi

fisik sebesar 72.18% yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya Lalu Lintas Data dan Informasi;

· Tersedianya Bandwidth Internet;

Page 150: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Meningkatnya tampilan dan pengunjung Website Kabupaten

Tangerang;

· Tersedianya alat alat studio 2 Unit;

· Tersedianya Alat Komunikasi RW. 01-15 Kel. Salembaran 15 Jaya

unit;

· Tersedianya jaringan komunikasi data berbasis intranet antar SKPD

dan Kecamatan;

· Tersedianya Aplikasi Integrasi Data SKPD System.

b. Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan

informasi

Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.273.800.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.259.485.000,- (94.77%) dan realisasi fisik

sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Operasionalisasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Komunikasi dan

Informasi.

c. Program kerjasama informsi dan media massa

Program kerjasama informsi dan media massa mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.3.630.050.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.3.531.444.500,- (97.28%) dan realisasi fisik sebesar

100.00% yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya Laporan Hasil Pemasangan Profil Bupati/Wakil Bupati

Periode 2013-2018 7 Media Cetak;

· Tersedianya Pemasangan LKPJ Bupati;

· Tersedianya Pemasangan Pariwara Pembangunan 15 Media Cetak;

· Tersedianya laporan hasil peliputan kunjungan kerja Bupati /

W.Bupati;

· Tersedianya laporan hasil jumpa pers dan kunjungan kerja

wartawan;

· Tersosialisasikannya media penerangan umum dan propaganda

tayang;

· Tersedianya tabloid swara tigaraksa 150,000 Eksemplar;

· Tersedisanya CD/DVD penyelenggaraan pemerintahan daerah Kab.

Tangerang 700 Keping;

· Terpilihnya pemenang lomba 18 Pemenang

· Tersedianya foto pimpinan daerah Foto/Pasang

· Tersedianya informasi pembangunan lewat press tour

Page 151: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Tersedianya hasil dokumentasi kegiatan KDH/WKDH

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Komunikasi dan Informatika

dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun

2014 adalah sebagai berikut :

Tabel. 2.40

Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Komunikasi dan Informatika Tahun 2014

No Program Prioritas

Indikator Kinerja Program

2014

Capaian

Kinerja Tahun

2014

(%)

Penanggung jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

Pengembangan

Komunikasi,

Informasi dan

Media Massa

Tersedianya

Komunikasi Data

Komputerisasi

antar SKPD

32

SKPD 5 SKPD 16 SETDA

Terlaksananya pembinaan pegawai

melaui pendidikan

formal dan non

formal

50 17 34 SETDA

2

Program

kerjasama

informsi dan media massa

Tersedianya

informasi melalui media informasi

3 3 100 SETDA

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan Urusan Komunikasi dan Informatika yang dihadapi pada

Tahun Anggaran 2014 adalah :

· Belum Tersedianya Grand Design Jaringan system informasi teknologi;

· Belum optimalnya kapasitas bandwidth untuk melayani seluruh

SKPD.

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas

pada tahun yang akan datang :

· Pembenahan jaringan dengan pemanfaatan fiber optic;

· Penambahan access point di lingkup Puspem Tigaraksa.

26. Urusan Perpustakaan

Penyelenggaraan Urusan Perpustakaan mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.2.294.300.000,- dengan realisasi keuangan

Rp.2.082.999.353,- (90.79%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang

dijabarkan dalam 1 program dan 9 kegiatan. SKPD yang melaksanakan

urusan ini adalah Kantor Perpustakaan Daerah. Realisasi pelaksanaan

program dan kegiatan pada urusan Perpustakaan pada Tahun

Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

Page 152: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

a. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan

Perpustakaan

Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.2.294.300.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp.2.082.999.353,- (90.79%) dan realisasi

fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya kualaitas pelayanan perpustakaan;

· Meningkatnya kualitas pelayanan perpustakaan;

· Meningkatnya kualitas pelayanan;

· Tersosialisasinya Perbup No. 54 Tahun 2011;

· Meningkatkannya kualitas pelayanan;

· Terpenuhinya Standart Perpustakaan Kecamatan, Desa/Kelurahan,

Sekolah dan TBM;

· Meningkatnya kualitas pelayanan perpustakaan;

· Termanfatkannya Buku/ Bahan Pustaka;

· Semakin banyak masyarakat yang mengunjungi Perpustakaan.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perpustakaan dengan

pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut :

Tabel. 2.41 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Perpustakaan

Tahun 2014

No Program

Prioritas

Indikator Kinerja

Program

2014

Capaian

Kinerja

Tahun

2014 (%)

Penanggung

jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program Pengembangan

Budaya Baca

dan Pembinaan

Perpustakaan

Prosentasi luas

jangkauan layanan

perpustakaan

4 Kec

dan 4

Kel

4 Kec

dan 4

Kel

100 Perpusda

Penambahan

koleksi bahan

pustaka perpustakaan

3250

eks 8241 eks 253,57 Perpusda

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014:

· Layanan perpustakaan belum merata diwilayah Kabupaten

Tangerang

· Jumlah koleksi buku belum memenuhi Standar Nasional

Perpustakaan (SNPe) yaitu 0,025 per kapita

· Masih terbatasnya sarana layanan perpustakaan keliling

Page 153: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Masih terbatasnya tenaga perpustakaan belum memenuhi SNPe

sekurang-kurangnya 1 orang per 25.000 penduduk

· Masih terbatasnya tenaga berkualifikasi Pustakawan, belum

memenuhi SNPe sekurang-kurangnya 1 orang per 75.000 penduduk.

Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014 :

· Mengoptimalkan penyelenggaraan perpustakaan keliling

· Menyelenggarakan gerakan hibah buku dan mengupayakan bantuan

Perpusnas RI

· Mengusulkan rekruitmen pegawai dengan kualifikasi ilmu

perpustakaan.

B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

1. Urusan Pertanian

Penyelenggaraan Urusan Pertanian mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.18.143.990.000,- dengan realisasi keuangan Rp.15.650.540.551,-

(86.26%) dan realisasi fisik sebesar 99.57% yang dijabarkan dalam 10

program dan 60 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah

Dinas Pertanian dan Peternakan, Badan Ketahanan Pangan,

Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Kecamatan. Realisasi

pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Pertanian pada Tahun

Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.2.076.850.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.1.869.506.800,- (90.02%) dan realisasi fisik sebesar 97.09% yang

dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Meningkatnya Pengetahuan dan Ketrampilan Petani Bawang 6

Orang;

· Meningkatnya Pengetahuan dan Ketrampilan Petani Sayuran 6

Orang;

· Tercapainya Penyuluhan dan Pendampingan Petani, Nelayan dan

Pelaku Agrobisnis 12 BPP;

· Meningkatnya Pengetahuan Pelaku Usaha Pertanian 600 Orang;

· Terlaksanakannya Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman

Terpadu 29 Kecamatan;

· Tercapainya Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku

agrobisnis 8

· Terlaksananya Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani 12 Poktan;

· Meningkatnya Keahlian Peserta Batik 75 Orang;

Page 154: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· meningkatnya pemahaman masyarakat tentang ketahanan pangan

60 Orang;

· Meningkatnya Pemahaman masyrakat petani tentang Ketahanan

Pangan;

· Meningkatnya pengetahuan kelompok tani akan budi daya bebek;

· Peningkatan Pendapatan Petani 85 orang;

· Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang ketahanan pangan

80 Orang;

· Tersedianya bantuan alat dan obat untuk kelompok tani 4

kelompok;

· Meningkatnya Pengembangan Tenaga Penyuluh Pertanian 12 Orang;

· Meningkatnya Pengembangan Sarana Penyuluh 12 BPP;

· Meningkatnya Pengetahuan Penyuluh dan Petani 12 Orang;

· Meningkatnya Kemampuan Kelompok Tani 12 Kelompok Tani;

· Meningkatnya Penanaman Kaji Terap 12 Poktan;

· Meningkatnya Pengetahuan Kelompok dan tersedianya data

kebutuhan 12 kelompok.

b. Program peningkatan pemasaran hasil produksi

pertanian/perkebunan

Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.138.327.600,- (92.22%) dan realisasi fisik

sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggul daerah.

c. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan

Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.329.225.0000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp.264.203.6000,- (80.25) dan realisasi

fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Terpenuhinya Alsintan dan Sumur Pantek 134 Unit;

· Tersedianya Alat Pertanian 4 Unit;

· Tersedianya Mesin Diesel Penyedot Air;

· Tersedianya pengadaan alat pertanian/perkebunan tepat guna

Kelompok;

· Terlatihnya masyarakat tani terpadu holtikultura 60 Orang;

Page 155: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terpantaunya Hasil Kinerja Kelompok Usaha Pelayanan Jasa Alsintan

(UPJA) 30 Kelompok

d. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.8.531.790.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.7.327.461.925,- (85.88) dan realisasi fisik

sebesar 99.99% yang dijabarkan dalam 23 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya pemahaman tentang pertanian/perkebunan 80

Peserta;

· Meningkatnya Sarana Produksi Pertanian 6,560 Kg;

· Adanya Pengembangan Tanaman Buah-buahan 1,300 Pohon;

· Adanya Pengembangan Tanaman TOGA 600 Pohon;

· Adanya Pengembangan Jahe Merah dan Cabe Merah 2 Kelompok

· Adanya Pengembangan Tanaman Benih Padi Unggul;

· Terpantaunya ketersediaan dan penggunaan pupuk bersubsidi 28

Kecamatan;

· Bertambahnya Luas Areal Yang Terairi 650 Ha;

· Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan Pelaku Usaha

Budidaya Tanaman Padi 10 Kelompok;

· Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Padi 10 Ha;

· Tersedianya Sarana Produksi 14,060Kg;

· Tersedianya Benih Padi ES 6,000Kg;

· Tersedianya Bibit TOGA 2,600 Pot/Polybag;

· Terkendalinya Serangan Organisme Pengganggu Tanaman 5

Kecamatan;

· Adanya Peningkatan Pengembangan Tanaman Bawang Merah;

· Terpenuhinya kebutuhan air untuk lahan sawah 175 Ha;

· Bertambahnya Luas Areal Yang Terairi 85Ha;

· Terpenuhinya kebutuhan air untuk lahan sawah 5.600 Ha;

· Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan Pelaku Usaha

Budidaya Jagung dan Kacang Tanah 6 Kecamatan;

· Tersedianya data hama dan penyakit pada tanaman 29

Kecamatan;

· Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam

pengelolaan irigasi 6 Kelompok;

· Adanya Mesin Traktor bagi kelompok Tani 2 Unit;

· Memasyarakatnya rencana lahan pertanian 18 Kecamatan;

· Tersedianya data lahan pertanian hasil verifikasi 135 Desa.

Page 156: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

e. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan

lapangan

Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.35.600.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.13.800.000,- (38.76%) dan realisasi fisik sebesar

52.00% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan

f. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.993.000.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.945.641.940,- (95.23%) dan realisasi fisik sebesar 100.00%

yang dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya data masalah peternakan;

· Terpantaunya kesehatan unggas, meningkatnya pengetahuan tentang

manajemen kandang dan kesehatan unggas bagi anak kandang farm

komersial;

· Terpantaunya pembuatan, penyimpanan, peredaran dan pemakaian

obat hewan di perusahaan ;

· Meningkatnya manajemen kesehatan hewan dan penggunaan obat

hewan seta aplikasinya;

· Meningkatnya pelayanan pengobatan hewan/ ternak 29 Kecamatan;

· Penurunan kehilangan berat badan oleh parasite 50% ;

· Meningkatnya kesehatan hewan 29 Kecamatan.

g. Program peningkatan produksi hasil peternakan

Program peningkatan produksi hasil peternakan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.2.404.500.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.2.066.209.736,- (85.93) dan realisasi fisik sebesar 100.00%

yang dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Tercapanya jarak kelahiran antar ternak;

· Meningkatnya agribisnis burung puyuh;

· Meningkatnya populasi ternak ruminansia besar dan kecil di 8

Kecamatan;

· Meningkatnya populasi ternak ungags 6 Kecamatan;

· meningkatnya kesejahterahan peternak 6 Kelompok;

· Meningkatnya hijauan pakan ternak 1Ha;

· Terpeliharanya ternak di UPT selama 12 Bulan.

Page 157: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

h. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan

Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.80.000.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.76.399.950,- (95.50%) dan realisasi fisik sebesar 100.00%

yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi peternakan.

i. Program peningkatan penerapan teknologi petemakan

Program peningkatan penerapan teknologi petemakan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.210.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.208.800.000,- (99.43%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang

dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Meningkatnya kuantitas dan kualitas pakan ternak di 11 Kecamatan

· Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang intensifikasi ternak

70 Orang

j. Program Peningkatan Kesehatanan Masy. Veterinen

Program Peningkatan Kesehatanan Masy. Veterinen mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.370000000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.362356600,- (97.93%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang

dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Meningkatnya kualitas produk asal hewan 20 Lokasi;

· Menurunnya kasus penyakit Zoonosis 29 Kecamatan;

· Meningkatnya kualitas daging hewan qurban;

· Meningkatnya kualitas pangan asal hewan (daging ayam);

· Tersedianya Hasil Pendataan Usaha Peternakan.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pertanian dengan

pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut :

Page 158: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Tabel. 2.42

Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pertanian

Tahun 2014

No Program Prioritas

Indikator

Kinerja

Program

2014

Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%)

Penanggung

jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program peningkatan

kapasitas tenaga penyuluh pertanian,

perikanan dan

kehutanan

Ketenagaan penyuluhan

10% 10% 100 BKPPPM

2

Program peningkatan

sarana prasarana

penyuluhan

Kelembagaan

Penyuluhan

pertanian,

perikanan, dan

kehutanan

11% 11% 100 BKPPPM

3

Program peningkatan

penerapan teknologi

pertanian/pekebunan

Jumlah alat

dan mesin

pertanian

(Unit)

46 Unit 69 Unit 150,00 Distanak

4

Program peningkatan

produksi

pertanian/perkebunan

Produktivitas Padi (Ton

GKG/Ha)

5,8 Ton/Ha

5,8 Ton/Ha

100 Distanak

Meningkatnya

Indeks

Pertanaman

2,1 Kali 2,1 Kali 100 Distanak

5

Program pencegahan

dan penanggulangan penyakit ternak

Cakupan

pelayanan

kesehatan hewan (Desa

/ Kelurahan)

44 desa 44 desa 100 Distanak

6

Program Peningkatan

Produksi hasil peternakan

menurunkan

jarak

kelahiran

ternak (calving

interval)

(bulan)

0,4 bulan 0,4 bulan 100 Distanak

Program Peningkatan

Produksi hasil peternakan

Peningkatan

jumlah

kelompok

yang memenuhi

skala usaha

peternakan

2 kelompok

2 kelompok

100 Distanak

7

Program Peningkatan

Kesehatanan Masy. Veterinen

Meningkatnya

mutu dan

kesehatan produk asal

hewan

60

sampel

60

sampel 100 Distanak

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Pertanian tahun 2014 antara lain :

· Produksi padi menjadi faktor dominan ketersediaan pangan;

· Masih banyak petani menggunakan benih padi yang tidak

bersertifikat;

· Banyaknya tingkat skala usaha peternakan yang kecil di masyarakat;

· Pengelolaan produk asal hewan yang belum menerapkan secara

sempurna dengan model ASUH (Aman, Sehat Utuh Dan Halal);

Page 159: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara

lain:

· Peningkatan produksi dengan intensisfikasi padi (penggunaan benih

unggul, perbaikan irigasi desa, penggunaan alat dan mesin pertanian,

pengolahan hail pertanian dengan tingkat kehilangan rendah);

· Sosialisasi penggunaan benih unggul bersertifikat;

· Pemberdayaan dan pengembangan penangkar benih lokal;

· Bantuan benih unggul dari pusat;

· Pengembangan kelembagaan dan manajemen skala usaha peternakan;

· Sosialisasi dan penerapan pengelolaan produk asal hewan secara

sempurna model ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).

2. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral

Penyelenggaraan Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.10.654.745.000,- dengan realisasi

keuangan Rp.9.040.308.500,- (84.85%) dan realisasi fisik sebesar

100.00% yang dijabarkan dalam 1 program dan 6 kegiatan. SKPD yang

melaksanakan urusan ini adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan

dan Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman. Realisasi

pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Energi dan

Sumberdaya Mineral pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai

berikut:

a. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan

Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.10.654.745.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp.9.040.308.500,- (84.85%) dan realisasi

fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Bertambahnya Jumlah Titik PJU 585 titik

· Tersedianya Neonisasi Jalan Lingkungan 4 kec

· Terpeliharanya PJU 98 titik

· Terpasangnya KWH meter 40 jenis

· Meningkatnya produktivitas masyarakat pedesaan sebanyak 2,055

Sambungan

· Teridentifikasinya kebutuhan listrik pedesaan

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Energi dan Sumber Daya

Mineral dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada

tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Page 160: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Tabel. 2.43 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Energi dan

Sumber Daya Mineral Tahun 2014

No Program

Prioritas

Indikator

Kinerja

Program

2014

Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%)

Penanggung

jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program pembinaan dan

pengembangan

bidang

ketenagalistrikan

Meningkatnya rumah tangga

yang

mendapat

aliran listrik

PLN

1.500

Sambungan

2061

Sambungan 115 Disperindag

Jumlah

Pemasangan PJU

500 titik 585 titik 117 DKPP

Jumlah

Pemeliharaan

PJU

866 titik 98 titik 11,32 DKPP

Rasio jumlah

taman kota

yang tertata

3,50% 3,50% 100 DKPP

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan Energi Dan Sumberdaya Mineral tahun

2014 antara lain :

· Belum optimalnya fasilitasi penyediaan listrik perdesaan untuk

masyarakat miskin;

· Masih adanya desa yang belum terjangkau akses terhadap jaringan

ketenagakerjaan;

· Belum tersedianya SDM ketenagalistrikan;

· Masih banyaknya masyarakat berpenghasilan rendah di Kabupaten

Tangerang yang belum terlayani jaringan listrik.

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah

meningkatkan penyediaan listrik perdesaan secara bertahap dan

berkesinambungan sesuai target yang ditetapkan dalam RPJMD.

3. Urusan Pariwisata

Penyelenggaraan Urusan Pariwisata mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.1.600.000.000,- dengan realisasi keuangan Rp.1.140.648.800,-

(71.29%) dan realisasi fisik sebesar 87.50% yang dijabarkan dalam 3

program dan 6 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah

Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata. Realisasi

pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Pariwisata pada Tahun

Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.400.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.341.360.800,- (85.34%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang

dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

Page 161: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar

negeri

b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Program Pengembangan Destinasi Pariwisata mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.800.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.522.332.000,- (65.29%) dan realisasi fisik sebesar 75.00% yang

dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Tersedianya Sarana/Arena Bermain obyek wisata

· Adanya Dokumen RIPP untuk pengembangan Obyek Pariwisata di

Kabupaten Tangerang

· Tersedianya pedoman Masterpan ODTW untuk mengembangkan

Obyek Pariwisata di Kabupaten Tangerang

c. Program Pengembangan Kemitraan

Program Pengembangan Kemitraan mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.400.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.276.956.000,-

(69.24 %) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 1

kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara

lain:

· Tersedianya Pelaku Usaha yang memiliki wawasan ekonomi kreatif

melalui pembinaan 50 Orang

· Terbentuknya Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Tangerang 1

Badan (Organisasi)

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pariwisata dengan

pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut :

Tabel. 2.44

Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pariwisata

Tahun 2014

No Program

Prioritas

Indikator

Kinerja

Program

2014

Capaian

Kinerja

Tahun

2014 (%)

Penanggung

jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

Pengembangan

Destinasi

Pariwisata

Tersedianya masterplan

Objek Daerah

Tempat Wisata

(ODTW)

- 1 Dokumen

Perencanaan 100 DISPORABUDPAR

Tersedianya

Objek Daerah Tempat Wisata

(ODTW)

Pmbgunan

40% ODTW

0 0 DISPORABUDPAR

2

Program

Pengembangan

Pemasaran

Pariwisata

Mempromosikan

potensi wisata

yang ada di

Kabupaten

Tangerang

3 Kali

Pameran/

Tahun

3 Kali

Pameran/

Tahun

100 DISPORABUDPAR

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Page 162: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014

· Belum optimalnya sosialisasi dan promosi tentang pariwisata di

Kabupaten Tangerang.

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada tahun

2014 adalah :

· Menambah intensitas/kegiatan sosialisasi dan promosi.tentang

kepariwisataan di Kabupaten Tangerang.

4. Urusan Kelautan dan Perikanan

Penyelenggaraan Urusan Kelautan dan Perikanan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 12.942.150.000,- dengan realisasi keuangan Rp.

6.897.382.010,- (53.29%) dan realisasi fisik sebesar 59.02% yang

dijabarkan dalam 8 program dan 20 kegiatan. SKPD yang

melaksanakan urusan ini adalah Dinas Perikanan dan Kelautan dan

Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan

Kelautan dan Perikanan pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai

berikut:

a. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.250.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.248.280.000,- (99.31%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang

dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Meningkatnya wawasan dan keterampilan Poklahsar, Terlaksananya

program PUMP P2HP dengan tepat waktu, tepat sasaran dan tepat

tujuan sebanyak 12 Kelompok

b. Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan

pengendalian sumberdaya kelautan

Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan

pengendalian sumberdaya kelautan mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.585.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

564.742.500,- (96.54%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang

dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Berkurangnya Pelanggaran Hukum serta tercapainya Pengawasan

Sumberdaya Perikanan dan Kelautan 30%

· Meningkatnya Kebersihan Pantai dan Laut

Page 163: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

c. Program pengembangan budidaya perikanan

Program pengembangan budidaya perikanan mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.1.874.200.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.1.764.431.800,- (94.14%) dan realisasi fisik sebesar

100.00% yang dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya produktivitas perikanan budidaya dan pengetahuna

serta keterampilan pembudidaya ikan

· Meningkatnya Produktivitas Perikanan Buidaya ton/ha/th

· Tersedianya Alat Presto Bandeng

· Meningkatnya Produktivitas Perikanan Budidaya ton/ha/th

· Produktivitas Budidaya Perikanan Meningkat ton/ha/th

· Meningkatnya Produktivitas Perikanan Air Payau

d. Program pengembangan perikanan tangkap

Program pengembangan perikanan tangkap mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.5.678.040.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.2.473.153.460,- (43.56%) dan realisasi fisik sebesar 52.36% yang

dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Terlaksananya 3 Bintek, sosialisasi dan Pengadaan

· Tersedianya Alat Tangkap ( jaring rampus )

· Terakomodasinya Perencanaan Pembangunan TPI

· Terlaksanannya pemeliharaan TPI dengan Baik

· Terlaksnanya Rehab Sedang / berat TPI dengan Baik di 3 TPI

· Meningkatnya Fungsi PPI 40 kg/unit/trip

e. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi

perikanan

Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.246.747.750,- (82.25%) dan realisasi fisik

sebesar 100.00 % yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya tingkat konsumsi ikan Kab Tangerang

f. Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air

tawar

Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air

tawar mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp.274.408.500,- (91.47%) dan realisasi

Page 164: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya Produktivitas Perikanan Budidaya Air Payau

g. Program pengembangan sumber daya perikanan dan kelautan

Program pengembangan sumber daya perikanan dan kelautan

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.1.125.800.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp.1.099.760.000,- (97.69%) dan realisasi

fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang

dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatkan Hasil Tangkapan Nelayan & berkurangnya Abrasi di 2

Kecamatan

· Terlaksanya Pembangunan di Desa Pesisir 1 Dokumen

h. Program Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Hasil

Perikanan

Program Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Hasil

Perikanan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.2.829.110.000,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp.225.858.000,- (7.98%) dan

realisasi fisik sebesar 8.14% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil

yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya Ketarampilan Ibu-Ibu PKK 210 Orang

· Pengawasan mutu produk perikanan yang aman untuk dikomsumsi

serta tersedia sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kelautan dan Perikanan

dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun

2014 adalah sebagai berikut :

Tabel. 2.45

Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kelautan dan Perikanan Tahun 2014

N

o Program Prioritas

Indikator Kinerja

Program

2014

Capaia

n

Kinerja

Tahun

2014

(%)

Penanggung

jawab Target

Realisa

si

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

pemberdayaan

masyarakat dalam pengawasan dan

pengendalian

sumberdaya

kelautan

Jumlah Kegiatan

Pengawasan dan pengendalian

sumberdaya

kelautan

6 kali 6 Kali 100 DISKAN

LA

Meningkatnya

kebersihan wilayah

pesisir

1 Kec.

Pantai

1 Kec.

Pantai 100

DISKAN

LA

Page 165: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

2

Program

pengembangan budidaya perikanan

Peningkatan

Produktivitas Budidaya Air Tawar

3.5

ton/ ha/th

8,4

ton/ha/th

240,00 DISKAN

LA

Peningkatan

Produktivitas

Budidaya Payau

1,3

ton/

ha/th

2,68

ton/ha

/th

206,15 DISKAN

LA

4

Program

pengembangan

perikanan tangkap

Peningkatan

Produktivi-tas Alat

Tangkap

38 kg/

unit/

trip

40

kg/unit

/trip

105 DISKAN

LA

Peningkatan Kualitas

Sarana/Pra-sarana

PPI/TPI

1 PPI/

TPI

3 PPI/

TPI 300

DISKAN

LA

5

Program optimalisasi

pengelolaan dan

pemasaran produksi perikanan

Peningkatan

konsumsi ikan per

kapita

17 kg/

kapita

/th

25,9 kg

/kapita

/th

152,35 DISKAN

LA

6

Program

Peningkatan Mutu

dan Pengembangan

Pengolahan Hasil

Perikanan

Diversifikasi hasil

olahan perikanan

2 jenis

olahan

4 jenis

olahan 200

DISKAN

LA

Pembinaan

Kelompok Usaha Perikanan dan

Kelautan

5 klmpk

20 klmpk

400 DISKAN

LA

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan pada Urusan kelautan dan perikanan tahun 2014 antara

lain :

· Produktifitas para nelayan yang masih tergolong rendah karena

penggunaan armada penagkapan di Kabupaten Tangerang masih di

dominasi oleh kapal ukuran kecil;

· Metode penangkapan yang diterapkan masih tergolong sederhana;

· Kurang optimalnya sarana dan prasarana tempat pelelangan ikan;

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara

lain:

· Melakukan pemeliharaan secara rutin/berkala terhadap TPI agar

berfungsi secara optimal;

· Meningkatkan sarana dan prasarana TPI agar kegiatan lelang dapat

berjalan secara optimal;

· Meningkatkan pembangunan infrastruktur baik secara kuantitas dan

kualitas, hal ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak diluar

sektor perikanan dan kelautan serta berkoordinasi dengan kementrian

kelautan;

5. Urusan Perdagangan

Penyelenggaraan Urusan Perdagangan mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.4.295.071.000,- dengan realisasi keuangan

Rp.3.548.773.459,- (82.62%) dan realisasi fisik sebesar 99.00 % yang

dijabarkan dalam 4 program dan 18 .kegiatan. SKPD yang

Page 166: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

melaksanakan urusan ini adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan

dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada

urusan Perdagangan pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai

berikut:

a. Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan

Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan

mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.611.780.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp.392.622.000,- (64.18%) dan realisasi fisik

sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatkan kenyamanan konsumen dan terselesaikannya

permasalahan pengaduan konsumen sebanyak 15Kasus

· Terpantau dan termonitoringnya barang-barang bersubsidi, barang

beredar dan minuman beralkohol 12Laporan

· Tersedianya Alat Kemetrologian dan data potensi wajib tera

Kecamatan dan Wajib sebanyak 5 Tera

b. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 2.053.436.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 1.707.475.509,- (83.15%) dan realisasi fisik sebesar

100.00% yang dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Tersedianya Informasi Peluang Pasar Bagi Para 25 Eksportir;

· Bertambahnya pengetahuan pelaku usaha dan aparat terkait tentang

prosedur dan dokumen ekspor sebanyak 25 eksportir;

· Tersedianya Data Base Perindag yang Telah di Kembangakan dan di

Mutakhirkan Agar Dapat di Akses Masyarakat Luas 10 Produk;

· Tersedianya sistem aplikasi untuk pelaporan SKA bagi Eksportir

· Meningkatnya pengatahuan bagi IPSKA tentang pengembangan

ekspor

· Meningkatnya Pengetahuan bagi para IKM, dan Calon Eksportir 30

IKM/ Calon Eksportir

· Terlaksananya Pameran agar Pengusaha Lebih Maju, Terlaksananya

Gelar Produk agar IKM Lebih Maju 5 Pameran

· Terpromosikannya produk usaha perdangan di 20 UMKM

· Terinformasikannya hasil usaha dan pembangunan di kecamatan

jayanti 8 Desa

· Tersedianya Gerai untuk Meningkatkan Pemasaran Produk Sebanyak

100 IKM;

Page 167: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Tersedianya Buku Potensi Unggulan Kabupaten Tangerang dan Peta

Potensi Unggulan di Kabupaten Tangerang sebanyak 250 Buku.

c. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri mendapat

alokasi anggaran sebesar Rp.647.280.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp.482.885.950,- (74.60%) dan realisasi fisik sebesar 93.90%

yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Terwujudnya Pengendalian, Pengawasan, pemanfataan Industri dan

Perdagangan Dokumen Draft Perda;

· Terpantaunya harga pasar dan Inflasi daerah 78 Laporan;

· Terjalinnya kerjasama kemitraan antara pengusaha ritel dengan

IKM/UKM 1 Dokumen;

· Meningkatnya Penggunaan Produk Dalam Negeri sebanyak 80

Orang.

d. Program Perdagangan

Program Perdagangan mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.982.575.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.965.790.000,-

(98.29%) dan realisasi fisik sebesar 99.64% yang dijabarkan dalam 3

kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara

lain:

· Memudahkan pembinaan dan pengendalian perusahaan

sebanyak 500 perusahaan ;

· Tersedianya Sebagian Kebutuhan Pokok Masyarakat 2 Pasar Murah

yang Terpromosikan;

· Peningkatan Para Pelaku UKM & Koperasi 200 unit;

· Meningkatnya Pengetahuan Manajemen Usaha Perdagangan 111

Orang;

· Terpromosikannya produk 10 UMKM;

· Terfasilitasinya Promosi Produk UMKM pada Pameran HUT

Kabupaten Tangerang 20 UMKM;

· Terpromosikannya Produk Usaha Mikro Kecil Menengah 5 UMKM;

· Terpromosikannya produk-produk UKM yang ada di Kec.Jambe 2

Kali ;

· Terinformasikannya usaha perdagangan kecil menengah 40 UMKM;

· Terpromosikannya Produk Usaha UKM Kecamatan Sukadiri 5 UKM;

· Terbinanya Usaha Perdagangan di Wilayah Kecamatan Sepatan

Timur sebanyak 5 usaha koperasi;

Page 168: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Terpromosikannya hasil Kerajinan Daerah Kecamatan Sindang Jaya

Orang 80.

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perdagangan dengan

pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut :

Tabel. 2.46

Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Perdagangan

Tahun 2014

No Program

Prioritas

Indikator Kinerja

Program

2014

Capaian

Kinerja Tahun

2014

(%)

Penanggung

jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

Peningkatan

dan

Pengembangan Ekspor

Meningkatnya

kualitas SDM

Calon Pelaku eksportir

50 IKM/

calon/pelaku

Eksportir

50

eksportir 100 Disperindag

2

Program

Perlindungan

Konsumen dan

pengamanan

perdagangan

Tersedianya

laporan

monitoring

peredaran

barang dan jasa

12 Laporan 12

Laporan 100 Disperindag

3

Program

Peningkatan

Efisiensi Perdagangan

Dalam Negri

Tersedianya

laporan

distribusi barang/produk

52 Laporan

Harga

Sembako

dan 26

Laporan distribusi

Barang

bersubidi

52

Laporan

Harga

Sembako

dan 26 Laporan

distribusi

Barang

bersubidi

100 Disperindag

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014

· Kurang optimalnya promosi dan informasi potensi prosuk IKM;

· Belum optimalnya perlindungan konsumen dan pengawasan barang

beredar;

· Kurang optimalnya data base perindustrian dan perdagangan sebagai

pedoman untuk pemantauan dan pengawasan

Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014

· Melaksanakan Pameran Dalam negeri untuk mempromosikan hasil

produk IKM.

· Melaksanakan kegiatan perlindungan konsumen dan permasalahan-

permasalahan pengaduan konsumen melalui penyelesaian kasus

· Melakukan pemutakhiran data pada website Dinas Perindustrian dan

Perdagangan

Page 169: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

6. Urusan Industri

Penyelenggaraan Urusan Industri mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.1.453.700.000,- dengan realisasi keuangan Rp.1.440.571.000,-

(99.10%) dan realisasi fisik sebesar 99.99% yang dijabarkan dalam 2

program dan 9 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah

Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Kecamatan. Realisasi

pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Industri pada Tahun

Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 1038700000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 1027669000,- (98.94%) dan realisasi fisik sebesar 100.00%

yang dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam

pelaksanaan program ini antara lain:

· Meningkatnya Produktifitas dan Efisiensi melalui Penerapan Langkah

Efektif, Efisien dan Ekonomis bagi Usaha Kecil serta Meningkatnya

Pengetahuan Tentang Tata Cara Pengolahan Makanan dan Minuman

yang Baik dan Higienis Sebanyak 65 Orang

· Tersedianya Data Perusahaan Industri Hasil Pendataan yang Akurat

dan Teridentifikasinya Zona Potensi Industri sebagai Bahan Acuan

dalam Penyusunan Kebijakan Pembangunan Industri di Kabupaten

Tangerang di 6 Kecamatan

· Tersedianya data usaha industri kerajinan dan bengkel sebanyak 10

Buku

· Meningkatnya Wajib Lapor Realisasi Produksi Perusahaan Industri

sebagai Alat Monitoring/Pengendalian Pemerintah Daerah dalam

Pengawasan Kegiatan Industri di Kabupaten Tangerang di 150

Perusahaan

· Meningkatnya Kemampuan SDM Industri Kecil dalam Hal Desain dan

Inovasi Produk serta Meningkatnya Keterampilan Kelompok Binaan

P2WKSS sebanyak 75 IKM

· Terpromosikanya usaha-usaha produk perdagangan UMKM 2 buku

· terpromosinya hasil-hasil industri UKM Kecamatan Rajeg 10 UMKM

· Meningkatnya pemahaman industri kecil menengah 80 Orang

· Tersedianya Laporan Pendataan Industri 5 buku

· Terbinanya Industri di Wilayah Kecamatan Sepatan Timur 110

Orang

· Meningkatnya peran serta UMKM dalam mempromosikan Produknya

5 UMKM

· Terfasilitasinya Stimulan Alat Pengembangan Industri Kecil Konveksi

sebanyak 5 Kelompok

Page 170: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Meningkatnya diversifikasi usaha produk unggulan daeah 100 Orang

b. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp.415.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.412.90.2000,- (99.49%) dan realisasi fisik sebesar 99.96% yang

dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan

program ini antara lain:

· Meningkatnya Pemahaman para Pelaku Industri mengenai Peraturan

Terkait Kawasan Industri serta Persiapan Menuju Penyusunan

Regulasi Kawasan Industri 60 Pelaku Industri / Aparat Industri

· Meningkatnya Pengetahuan dan Wawasan bagi para pelaku IKM

terhadap Desain Kemasan dalam pengembangan Produk yang

berdaya saing terhadap Teknologi Industri 40 Orang

· Meningkatnya Daya Saing Produk 40 Orang

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perindustrian dengan

pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut :

Tabel. 2.47

Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Perindustrian Tahun 2014

No Program Prioritas

Indikator Kinerja Program

2014

Capaian

Kinerja

Tahun 2014

(%)

Penanggung jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

Pengembangan

Industri Kecil

dan Menengah

Meningkatnya

kapasitas

kelembagaan IKM

50

Pelaku

IKM

50

Pelaku

IKM

100 Disperindag

2

Program Peningkatan

Kemampuan

Teknologi

Industri

Meningkatnya

pemahaman IKM

terhadap SNI

40 IKM 40 IKM 100 Disperindag

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014

· Masih banyaknya IKM yang mengolah produk makanan dan minuman

belum higienis dan terbatasnya kemampuan IKM dalam mengelola

manajemen perusahaan (mutu) dan teknologi produksi;

· Masih kurangnya pemahaman para pelaku industri tentang kawasan

industri;

· Banyaknya hasil industri yang belum memenuhi Standar Nasional

Indonesia (SNI)

Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014

Page 171: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Menyelenggarakan pelatihan good manufacturing practice (GMP) dan

fasilitasi pembinaan dan pengembangan IKM, manajemen mutu dan

teknologi produksi ;

· Membina pelaku industri kecil dan menengah tentang kawasan

industry

· Sosialisasi dalam rangka penerapan Standar Nasional Indonesia

7. Urusan Ketransmigrasian

Penyelenggaraan Urusan Ketransmigrasian mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp.120.500.000,- dengan realisasi keuangan Rp.106.030.000,-

(87.99%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 1

program dan 1 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Realisasi pelaksanaan program

dan kegiatan pada urusan Ketransmigrasian pada Tahun Anggaran

2014 adalah sebagai berikut:

a. Program Transmigrasi Regional

Program Transmigrasi Regional mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.120.500.000,-dengan realisasi keuangan sebesar Rp.106.030.000,-

(87.99%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 1

kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara

lain:

· Penyuluhan transmigrasi regional

Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Transmigrasi dengan

pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah

sebagai berikut :

Tabel. 2.48 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Transmigrasi

Tahun 2014

No Program

Prioritas

Indikator Kinerja

Program

2014

Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%)

Penanggung

jawab

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Program

Transmigrasi

Regional

Jumlah

transmigran 25 0 0 Disnaker

Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 adalah :

· Terbatasnya jumlah transmigran dari Pemerintah Pusat

Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014

· Melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada calon transmigran

Page 172: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

C. CAPAIAN KINERJA PROGRAM UNGGULAN

Pemerintah Kabupaten Tangerang mencanangkan Program Unggulan

sebagai Program Pembangunan Daerah yang mendongkrak langsung

pencapaian Visi Misi yang diusung Kepala Daerah. Program ini menjadi

program prioritas yang bersifat strategik yang berorientasi terhadap

pencapaian sasaran pembangunan.

Pemerintah Kabupaten Tangerang pada lima tahun kedepan secara

konsisten akan mengawal dan melaksanakan 25 (dua puluh lima)

program unggulan yang bersifat lintas sektor dan lintas SKPD, sehingga

program tersebut dapat menuntaskan permasalahan daerah secara

sinergis dan terintegrasi. Adapun capain kinerja program unggulan yang

dilaksanakan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:

1. PENINGKATAN AKSES PENDIDIKAN

Pendidikan menjadi fokus utama dalam pembangunan di Kabupaten

Tangerang,pada tahun 2014 hal tersebut diwujudkan dengan

Pembangunan Ruang Kelas Baru/RKB sebanyak 210 unit SD dan 78

unit SMP. Sedangkan dari anggaran Pusat berupa Dana Alokasi Khusus

telah terbangun ruang kelas SD 162unit, SMP 120 unit, SMA 45 unit,

SMK 89 unit , dan dari dana Block Grand Pusat berupa ruang kelas 18

unit dan SMK 21unit.

2. PENINGKATAN SARANA KESEHATAN

Selain sektor pendidikan, sektor kesehatan menjadi target

pembangunan yang di prioritaskan bagi Kepala daerah dan segenap

jajarannya. Pemenuhan sarana dan prasarana puskesmas serta

peningkatan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap menjadi salah

satu upaya dalam peningakatan derajat kesehatan masyarakat

Kabupaten tangerang. Selain itu Pemerintah Kabupaten Tangerang juga

menargetkan pada beberapa tahun kedepan terbangun RSUD Pantura

untuk menangani masyarakat Kabupaten Tangerang di wilayah utara

Kabupaten Tangerang. Pada tahun 2014 telah dibangun Puskesmas

Rawat Inap sebanyak 4 unit dari target sebanyak 2 unit.

3.GEBRAK PAKUMIS

Program Gebrak Pakumis (Gerakan Bersama Rakyat Atasi Kawasan

Padat Kumuh dan Miskin) ini diselenggarakan untuk menangani

permasalahan umum yang terdapat di kawasan permukiman kumuh

Kabupaten Tangerang seperti rumah tidak layak huni, prasarana

sarana dan utilitas yang buruk dan kurang memadai yang berdampak

pada rendahnya tingkat kesehatan lingkungan. Fokus utama program

Page 173: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

ini adalah peningkatan kualitas rumah tidak layak huni dan penataan

kawasan kumuh.

Selain SKPD yang terlibat dalam program ini adalah kelompok

masyarakat yang bertugas sebagai pemberdaya sekaligus sebagai

pelaksana dan lembaga swasta yang terkait di bidang air minum dan

sanitasi seperti IUWASH. Pada tahun 2014 kawasan rumah kumuh

yang ditangani sebanyak 29 kawasan dari target yang telah ditentukan

sebanyak 5 kawasan.

4. PENINGKATAN AKSES SANITASI

Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki fokus dalam meningkatkan

akses sanitasi dan air minum masyarakat Kabupaten Tangerang

meliputi sektor penyediaan air minum, pengelolaan air limbah

domestik, persampahan, drainase dan perilaku hidup bersih dan sehat.

Salah satu dari wujud program ini adalah program Sanitasi Berbasis

Sekolah atau SANISEK yang dimaksudkan untuk meningkatkan

layanan sanitasi bagi siswa tingkat dasar di Kabupaten Tangerang.

Kegiatan ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan sanitasi komunitas

sekolah dan pembangunan MCK di sekolah yang benar-benar

membutuhkan. Pada tahun 2014 telah dibangun 176 unit Sanisek

sehingga sampai dengan tahun 2014 sarana Sanisek yang telah

terbangun sebanyak 440 unit.

5. GERBANG MAPAN

Program Gerbang Mapan ini atau Gerakan Pembangunan Masyarakat

Pantai dimaksudkan untuk mempercepat pertumbuhan infrastruktur

masyarakat pantai yang terdapat di wilayah utara Kabupaten

Tangerang agar siap menyongsong pembangunan kawasan reklamasi

pantai utara yang direncanakan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi

baru. Kondisi wilayah pantai utara yang didominasi prasarana, sarana

dan utilitas yang belum memadai serta dihuni oleh masyarakat

berpenghasilan rendah juga menjadi alasan peluncuran program ini.

Selain pengembangan infrastruktur juga turut didukung dengan

pengembangan ekonomi masyarakat secara merata. Pada tahun 2014

telah disusun Roadmap untuk Pembangunan infrastruktur dasar,

penguatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat pesisir di 23 desa

pesisir.

6. GEBRAK SIPINTAR

Pengembangan ekonomi mikro bagi masyarakat berpenghasilan rendah

menjadi pendekatan yang dicanangkan dalam Program GEBRAK

SIPINTAR atau Gerakan Berantas Kemiskinan Melalui Simpan Pinjam

Page 174: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Terpadu. Gerakan Berantas Kemiskinan melalui Simpan Pinjam

Terpadu ini memberikan stimulasi bagi yang benar-benar

membutuhkan tanpa agunan. Program yang menjadi bagian dari

program GEBRAK SIPINTAR yaitu program pengembangan

kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah

melalui penguatan pembiayaan usaha bagi UMKM dan penyediaan

infrastruktur pendukung. Pada tahun 2014 jumlah anggota Gebrak

Sipintar yang terfasilitasi kredit mikro untuk pengembangan usaha

melalui BLUD-UPDB terdiri dari 4.769 UMKM.

7. KARTU SEHAT

Kartu sehat di kembangkan sebagai media yang dapat memberi

kemudahan akses layanan kesehatan terutama bagi masyarakat

berpenghasilan rendah. Diharapkan dengan adanya program kartu

sehat semua lapisan masyarakat Kabupaten Tangerang dapat

menikmati layanan kesehatan yang ada. Jumlah masyarakat yang

terlayani melalui Kartu Sehat pada tahun 2014 sebanyak 127.348 jiwa.

8. KARTU PINTAR

Pendidikan menjadi kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten

Tangerang dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh

karena itu Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki inisiatif untuk

menerbitkan kartu pintar untuk membuka akses layanan pendidikan

seluas-luasnya bagi masyarakat yang tidak mampu. Jumlah penerima

beasiswa tidak mampu dan siswa berprestasi sebanyak 5.887 siswa

dengan rincian 3.934 siswa SMA, 1.402 siswa SMKN dan 551 siswa

MAN.

9. PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH

Dalam upaya meningkatkan jaringan infrastruktur jalan dan

menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan perekonomian baru perlu

dilakukan upaya percepatan pembangunan infrastruktur. Pada tahun

2014 dalam rangka peningkatan Promosi dan kerjasama investasi telah

dilakukan 27 kerjasama atau kesepatan dengan berbagai pihak, baik

pemerintah daerah lain, pihak swasta maupun Perguruan Tinggi.

10. PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE A

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang begitu cepat di wilayah

Kabupaten Tangerang, layanan angkutan darat semakin memiliki peran

penting dalam menyediakan aksesibilitas untuk mobilitas

masyarakatnya. Pembangunan terminal Type A menjadi salah satu

alternatif solusi untuk memberikan layanan angkutan darat yang layak

Page 175: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

bagi masyarakat Kabupaten Tangerang dan menjadi faktor penarik bagi

para investor yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi peningkatan

kesejahteraan masyarakat. Rencananya pada tahun 2015 akan

dilaksanakan penyusunan DED dan FS untuk pembangunan terminal

tipe A.

11. GEMARIPAH GEMARIPAH (Gerakan Masyarakat Mandiri

Sampah)

dalam hal ini adalah program pengembangan Tempat Pengolahan

Sampah Terpadu (TPST), sebagaimana arahan pemerintah dan kinerja

di lapangan bahwa TPST ini merupakan sarana yang dapat

menanggulangi tingginya timbulan dengan menerapkan konsep 3R

(Reduce, Reuse, Recycle). Pada tahun 2014 telah dibangun satu unit

TPST dan pengadaan lahan seluas 0,5352 Ha. Rencananya akan ada

ruislag dari Pemerintah Kota Tangerang sekitar 10 Ha yang ada

dihamparan TPA Jatiwaringin.

12. E-Goverment

Dalam upaya mewujudkan tata pemerintahan good governance melalui

reformasi birokrasi secara bertahap dan berkelanjutan, maka

efektifitas kerja dan efisiensi anggaran tentunya akan berdampak pada

tranparansi dan akuntabilitas. sebagai indikator. Pengembangan

sistem perencanaan pembangunan dan pengembangan sistem informasi

pada tiap pelayanan publik mendukung terselenggaranya tatakelola

pemerintahan dengan grade good governance. Pada tahun 2014 SKPD

di Kabupaten Tangerang telah tersambung kedalam satu jaringan

sistem inforrmasi berbasis web dengan media fiber optik.

13. PENINGKATAN LAYANAN AIR BERSIH

Bencana banjir dan kekurangan air bersih dan sumber air baku

menjadi permasalahan yang ironi di Kabupaten Tangerang. Bagaimana

tidak, ketika musim penghujan turun banjir kerap melanda wilayah

Kabupaten Tangerang, namun pada musim kemarau beberapa wilayah

kekurangan air. Sebagai upaya dalam mempadupadankan kedua

permasalah tersebut agar berbuah manfaat, maka dicanangkan

program pembangunan embung atau tandon air.

Pada musin hujan tiba ketika volume air melimpah ruah, embung

menjadi wadah untuk menampung luapan air tersebut sehingga dapat

mengurangi atau bahkan mananggulangi area banjir. Pada musim

kemarau diharapkan simpanan air tersebut dapat dimanfaatkan

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih maupun air baku

untuk PDAM Tirta Kerta Raharja. Apabila dikembangkan secara

Page 176: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

maksimal, bukan tidak mungkin embung juga dapat memenuhi

kebutuhan air industri yang marak berkembang di Kabupaten

Tangerang.

Pada tahun 2014 telah dilaksanakan Pengawasan kualitas air berupa

inspeksi sanitasi SAB dan pemeriksaan kualitas air dan Rehab Sarana

Air Bersih (SAB ) bukan jaringan perpipaan. Sedangkan untuk

pembangunan Embung telah dilaksanakan pengadaan tanah untuk

embung sebesar 0,1818 Ha.

14. REVITALISASI PASAR TRADISIONAL

Kabupaten Tangerang memiliki beberapa pasar tradisional maupun

pasar desa yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Tangerang.

Kondisi pasar tersebut sangat memprihatinkan, sehingga keberadaanya

mulai ditinggalkan karena tidak dapat bersaing dengan minimarket

modern yang lebih nyaman dan unggul dalam pelayanan.

Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Tangerang bermaksud

meningkatkan kualitas pelayanan pasar melalui revitalisasi pasar

dengan langkah-langkah konkrit. Pada tahun 2014 telah dibangun 3

Pasar Tradisional tepatnya Kecamatan Cisauk, Jambe dan Sukamulya.

15. JALIN RASA

Saat ini setiap perusahaan didorong oleh Pemerintah Pusat untuk

berperan serta dalam pembangunan kemasyarakatan yang

berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan

yang bermanfaat, baik bagi perusahaan itu sendiri, komunitas setempat

maupun masyarakat pada umumnya sebagai bagaian dari tanggung

jawabnya terhadap dampak-dampak yang ditimbulkan dari keputusan-

keputusan dan kegiatan-kegiatannya.

Untuk menangkap peluang tersebut, digulirkanlah Program JALIN

RASA atau Kerjasama Lintas Menuju Rakyat Sejahtera sehingga

kerjasama antar pihak dapat ditingkatkan untuk membantu

Pemerintah Daerah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan

meningkatkan kredibilitas pihak yang menjalin kerjasama. Telah

disusun SOP dan Blue Book Program Jalin Rasa.

16. PENANGANAN PENGANGGURAN

Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja mutlak harus

dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang mengingat

kebutuhan tenaga kerja industri sangat tinggi. Apabila tidak segera

dilaksanakan masyarakat usia produktif Kabupaten Tangerang hanya

akan berkumpul di sektor informal saja.

Page 177: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Pembangunan BLKI atau Balai Latihan Kerja Industri yang terpusat dan

terpadu skala Kabupaten merupakan langkah strategis untuk

mendorong percepatan peningkatan kualitas tenaga kerja. Ditunjang

teknologi yang memadai dan pendidik yang kompeten diharapkan dapat

mencetak tenaga kerja yang handal dan siap pakai. Pada tahun 2014

telah dilaksanakan Pembangunan GSG dan Asrama di Gedung BLKI

yang berlokasi di Desa Pasir Muncang Kecamatan Jayanti.

17. SPORT CENTRE DAN PUSAT SENI BUDAYA

Keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari semakin

meningkatnya kualitas infrastruktur yang terkait langsung dengan

pertumbuhan ekonomi maupun pengembangan wilayah. Pada sisi

lainnya Pemerintah Daerah pun perlu memikirkan ketersediaan ruang

publik yang mampu mewadahi segala aktifitas yang bersifat

kepemudaan, keolahragaan, kepariwisataan, kesenian dan kebudayaan.

Dengan tersedianya sport centre dan pusat seni budaya diharapkan

kreatifitas masyarakat dapat tersalurkan dalam kegiatan-kegiatan yang

bersifat positif dan produktif serta berkontribusi dalam pembangunan

aspek sosial kemasyarakatan di Kabupaten Tangerang. Pada tahun

2014 telah dilaksanakan Pembangunan Fisik Konstruksi Gedung Sport

Centre di Kecamatan Kelapa Dua, sedangkan Stadion Mini yang telah

dibangun sebanyak 3 unit yang berlokasi di Kecamatan Legok, Kemeri

dan Solear.

18.DESA BENDERANG

Masyarakat Kabupaten Tangerang saat ini masih ada yang belum

menikmati layanan listrik yang tersebar di beberapa kecamatan. Pada

tahun 2014 penyediaan sambungan listrik untuk rumah penduduk

miskin sebanyak 2.061 rumah.

19. DESA MANTAP (Mandiri Tahan Pangan)

Program desa mandiri pangan ini dirancang dalam rangka

pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kemandirian dan

kapasitasnya untuk berperan aktif dalam mewujudkan ketersediaan,

distribusi dan konsumsi pangan dari waktu ke waktu dengan

memanfaatkan kelembagaan sosial ekonomi yang telah ada dan dapat

dikembangkan di tingkat pedesaan dengan fokus utama adalah rumah

tangga pedesaan. Pengembangan desa mandiri pangan sebagai upaya

mengintegrasikan dan mengimplementasikan berbagai model

pemberdayaan ketahanan pangan masyarakat dalam suatu desa

dengan melibatkan seluruh partisipasi masyarakat. Melalui pendekatan

ini diharapkan tercapai desa yang memiliki ketahanan pangan mantap

Page 178: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

dan tidak terjadi kerawanan pangan. Penanganan daerah rawan pangan

dilaksanakan di 3 desa antara lain desa antara lain Desa Renged Kec.

Kresek, Desa Pagedangan Ilir Kec. Kronjo dan Desa Kedung Kec.

Gunung Kaler berupa pengadaan Lumbung Pangan.

20. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU (P2KH)

Dalam Undang-Undang No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang

disebutkan bahwa alokasi Ruang Terbuka Hijau di wilayah perkotaan

adalah 30% yang terdiri dari 20% RTH Publik dan 10% RTH Privat.

Untuk mewujudkan hal itu Pemda Kab. Tangerang menyelenggarakan

Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) yang merupakan salah satu

langkah nyata dalam memenuhi ketetapan UUPR, terutama terkait

pemenuhan luasan RTH perkotaan, sekaligus menjawab tantangan

perubahan iklim di Indonesia. P2KH merupakan inovasi program

perwujudan RTH perkotaan yang berbasis komunitas.

21. AKSELERASI PAD

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tangerang diharapkan akan

makin meningkat seiring dengan tingginya potensi PAD Kabupaten

Tangerang diantaranya yaitu dari Biaya Perolehan Hak atas Tanah

Bangunan (BPHTB), pajak Restroran, PJU, pajak hotel, pajak parir,

pajak Reklame dan pajak hiburan. Potensi lain yang belum tergali

adalah pajak air bawah tanah yang saat ini penggunannya kurang

terkendali. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pun saat ini sangat

berpotensi untuk ditingkatkan. Dalam rangka mendukung peningkatan

PAD tersebut rencananya akan dibangun UPTD Kemeterologian.

22. PROGRAM TANGERANG BEBAS BANJIR

Kabupaten Tangerang memiliki beberapa wilayah banjir yang

diakibatkan oleh luapan air sungai diantaranya yaitu wilayah Sungai

Cisadane menggenangi (5 Kecamatan): Kec. Curug, Legok, Sepatan,

Pakuhaji, Teluknaga; Sungai Cirarab menggenangi (4 Kecamatan): Kec.

Legok,Curug, Cikupa dan Pasar Kemis, Sungai Cimanceuri

menggenangi (5 Kecamatan): Kec. Legok, Tigaraksa, Cikupa, Balaraja

dan Kronjo dan Sungai Cidurian menggenangi (3 Kecamatan): Kec.

Cisoka, Jayanti, Kresek.

Berdasarkan fakta tersebut pada beberapa tahun kedepan Pemerintah

Kabupaten Tangerang mencanangkan program penanggulangan banjir

guna mengurangi titik banjir agar tidak merugikan masyarakat

Kabupaten Tangerang yang berdomisili di wilayah banjir tersebut.

Dalam rangka mendukung Program Tangerang bebas banjir telah

dilaksanakan pembangunan dan rehabilitasi/pemeliharaan jaringan

Page 179: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

irigasi, normalisasi saluran sungai serta normalisasi saluran

pembuang.

23. PROGRAM TANGERANG BEBAS MACET

Pertumbuhan dan pembangunan Kabupaten Tangerang yang dinamis

membutuhkan penyediaan fasilitas yang layak, memadai, terjangkau

dan adil, serta pelayanan kepada publik yang semakin baik dan handal.

Salah satu prasarana yang sangat perlu dalam rangka menunjang

aktifitas perekonomia masyarakat dan pertumbuhan kota adalah

transportasi, karena sektor transportasi merupakan urat nadi distribusi

barang dan mobilitas manusia. Dalam rangka medukun Program

tersebut telah dilaksanakan rehabilitasi dan pemeliharaan jalan

strategis sebanyak 8,94%.

24. PERTANIAN BERKELANJUTAN

Pengendalian alih fungsi lahan sawah masih rendah, karena belum

adanya suatu aturan baku yang dapat memayungi seluruh upaya

pengendalian yang dilakukan dan perlindungan terhadap lahan

pertanian produktif yang ada. Upaya strategis dalam pengendalian alih

fungsi lahan pertanian dan perlindungan terhadap lahan pertanian

produktif perlu dilakukan melalui penetapan lahan dengan perda yang

selanjutnya ditindak lanjuti dengan Pengembangan, Pemanfaatan,

Pembinaan, Pengendalian Pengawasan Perlindungan, Pemberdayaan

Petani, Pembiayaan serta Ketentuan Pidana dalam hal terjadi

penyimpangan pemamfaatan lahan. Regulasi dalam bentuk Peraturan

Daerah sangat dibutuhkan untuk mengendalikan hal tersebut. Langkah

yang telah ditempuh adalah verifikasi lahan pertanian di 18 kecamatan

antara lain Kecamatan Teluknaga, Mauk, Sepatan Timur, Sepatan,

Sukadiri, Pakuhaji, Kemeri, Kronjo, Mekar Baru, Kresek, Sukamulya,

Gunung Kaler, Rajeg, Sindang Jaya, Jambe, Cisoka, Solear dan

Jayanti.

25. PROGRAM TANGERANG TUMBUH SEIMBANG

Pertumbuhan Kabupaten Tangerang cukup tinggi,selain diakibatkan

dari angka kelahiran (natalitas), urbanisasi menyumbang angka cukup

siginifikan pada angka laju pertumbuhan penduduk Kabupaten

Tangerang. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki

tujuan untuk menciptakan pertumbuhan yang seimbang melalui upaya

pencapain kondisi penduduk tumbuh seimbang. Dalam rangka

mendukung Program tersebut telah dilaksanakan anatara lain

Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin,

Page 180: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Fasilitasi Forum Pelayanan KRR bagi kelompok Remaja dan kelompok

sebaya di luar sekolah dan Penguatan Kelompok Ketahanan Keluarga.

Page 181: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

DAN KERANGKA PENDANAAN

Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan ekonomi

Kabupaten Tangerang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang Tahun 2013–2018, analisis

terhadap indikator makro ekonomi Kabupaten Tangerang, serta

memperhatikan kondisi ekonomi daerah, nasional dan global, maka

kebijakan ekonomi daerah Kabupaten Tangerang pada tahun 2016

diarahkan pada pertumbuhan ekonomi dengan percepatan yang lebih

tinggi, terjaganya stabilitas ekonomi makro dan dengan pembenahan yang

sungguh-sungguh pada sektor riil, diharapkan akan dapat mendorong

peningkatan investasi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas

dengan fokus utama untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan

pengangguran. Dalam hal ini diperlukan strategi kebijakan yang tepat

dengan menempatkan prioritas pengembangan pada :

· Sektor-sektor unggulan yang dimiliki dalam rangka penyerapan tenaga

kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat.

· Sektor-sektor yang potensial untuk mendorong peningkatan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB).

· Sektor-sektor yang mempunyai efek pengganda tinggi dalam

menciptakan kesempatan kerja.

I. ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH

A.Kondisi Ekonomi Daerah

Perekonomian suatu daerah tidak dapat terlepas dari pengaruh

perekonomian regional, perekonomian nasional bahkan perekonomian

global. Ada faktor-faktor perekonomian yang tidak dapat dikendalikan oleh

daerah yang menyangkut kebijakan pemerintah pusat seperti sektor

moneter maupun sektor riil. Kemudian juga pengaruh perekonomian global

seperti pengaruh naik turunnya harga minyak dunia dan nilai tukar mata

uang asing.

Kebijakan ekonomi daerah diarahkan untuk mendorong kemandirian

ekonomi dengan menggerakkan sektor Infrastruktur Pendidikan,

Kesehatan, Sosial, Jalan dan Irigasi, Infrastruktur berbasis Pedesaan,

UMKM, Pengembangan Ekonomi Kreatif, Pengentasan kemiskinan,

Penciptaan lapangan kerja, Peningkatan kompetensi ketenagakerjaan serta

meningkatkan kontribusi perwujudan ketahanan pangan, kemandirian

pangan dan kedaulatan pangan, melalui strategi peningkatan produktifitas

rakyat dan daya saing dalam rangka antisipasi pemberlakuan Masyarakat

Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Indikator ekonomi daerah yang digunakan dalam analisis makro

ekonomi daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Struktur

Page 182: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

PDRB, PDRB Perkapita, Pertumbuhan Ekonomi, Laju Inflasi, Nilai

Investasi, Tingkat Kemiskinan, Ketenagakerjaan dan Indeks Pembangunan

Manusia (IPM).

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Salah satu indikator ekonomi makro daerah adalah Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB). Perkembangan PDRB selama lima tahun terakhir

(2009-2013) dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1.

Perkembangan PDRB Kabupaten Tangerang Tahun 2009-2013

Tabel 3.1 menunjukkan adanya peningkatan PDRB atas dasar harga

berlaku pada setiap tahun. Pada tahun 2013 PDRB Kabupaten Tangerang

atas dasar harga berlaku telah mencapai nilai Rp. 50.939.877 juta.

Terdapat pertumbuhan sebesar 15,38%, dibandingkan dengan tahun 2012

yaitu sebesar Rp. 44.148.160. juta.

2. PDRB Perkapita

Secara konsepsional PDRB perkapita merupakan hasil bagi antara nilai

nominal PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB

perkapita merupakan nilai rata-rata pendapatan dari hasil seluruh sektor

produksi dan tidak menggambarkan rata-rata pendapatan masyarakat

secara riil. Perkembangannya tercantum pada tabel 3.2.

Tahun

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB Atas Dasar Harga

Konstan

Jutaan Rupiah Pertumbuhan

(%)

Jutaan

Rupiah

Pertumbuhan

(%)

2009

2010

2011

2012

2013

30.844.649

34.866.222

39.357.074

44.148.610

50.939.877

9,10

13,04

13,88

12,17

15,38

17.382.091

18.483.033

19.644.496

20.804.088

22.074.241

3,78

6,33

6,28

5,90

6,11

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang tahun 2014

Page 183: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Tabel 3.2 Perkembangan PDRB Per Kapita

Kabupaten Tangerang Tahun 2010-2013

Tahun

Target RPJMD

PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku

PDRB Atas Dasar Harga

Konstan

Rupiah Pertumbuhan

(%)

Rupiah Pertumbuhan

(%)

2009

2010

2011

2012

2013

-

-

-

14.460.990

15.513.567

12.023.896

12.301.199

13.294.180

14.471.723

16.131.547

6,71

2,31

8,07

8,86

11,47

6.775.907

6.521.024

6.635.591

6.819.490

6.990.430

1,5

-3,76

1,77

2,77

2,51

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang

Selanjutnya dari tabel 3.2 dapat dilihat bahwa perkembangan PDRB per

kapita atas dasar harga berlaku dari tahun ke tahun menunjukkan

peningkatan. Tahun 2010 PDRB per kapita sebesar Rp.34.866.222 juta dan

pada tahun 2013 menjadi Rp. 50.939.877 juta. PDRB perkapita atas dasar

harga konstan pada tahun 2010 sebesar Rp.18.483.033 juta dan pada

tahun 2013 menjadi Rp.22.074.241 juta. Sedangkan PDRB per kapita

Kabupaten Tangerang jika dibandingkan dengan daerah lain di Provinsi

Banten menempati posisi ketiga setelah Kota Cilegon dan Kota Tangerang.

Dan bila dibandingkan dengan Propinsi Banten, PDRB perkapita

Kabupaten Tangerang dalam beberapa tahun terakhir ini masih di bawah

PDRB perkapita penduduk Propinsi Banten yang pada tahun 2013

mencapai lebih dari 21 juta rupiah setahunnya.

3. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tangerang untuk tahun 2013

sebesar 6,11%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2012

yang sebesar 5,80%.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang dari tahun ke tahun

mengalami kenaikan, ini menunjukkan bahwa perekonomian di Kabupaten

Tangerang dari tahun ke tahun semakin membaik. Pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten dan Nasional Tahun 2010-2013

dapat dilihat pada tabel 3.3.

Page 184: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Tabel 3.3 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tangerang

Tahun 2010-2013

Tahun

Target RPJMD

(%)

Pertumbuhan Ekonomi

Kab. Tangerang Banten Nasional

2009

2010

2011

2012

2013

-

-

-

6,22

6,31

4,41

5,10

6,39

5,80

6,11

4,71

6,11

6,39

6,15

5,86

4,63

6,22

6,49

6,23

5,83

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang 2014

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang diprediksi tumbuh

relative stabil pada kisaran 5,8 – 6,11%, lebih tinggi bila dibandingkan

dengan laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten yang pada tahun 2013

sebesar 5,86%. Demikian juga bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan

ekonomi nasional yang sebesar 5,83%.

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tangerang ditopang oleh

kontribusi sektor Jasa, Bangunan dan Perdagangan, Hotel dan Restoran.

Hal ini semakin memperkokoh Kabupaten Tangerang sebagai kota industri,

perdagangan dan jasa. Bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi

kabupaten/kota se propinsi Banten, maka Kabupaten Tangerang

menempati posisi ketiga, yaitu setelah Kota Cilegon dan Kota Tangerang.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang sebesar 5,8% pada

tahun 2013 tidak semata mata sekedar bertumbuh dalam arti peningkatan

PDRB saja, namun dalam arti luas dan berkwalitas yaitu :

a. Pertumbuhan ekonomi dapat mendorong untuk mengatasi

kesenjangan antar wilayah dan antar sektor pembangunan.

b. Pertumbuhan ekonomi dapat mendorong pengurangan angka

kemiskinan, diharapkan umlah penduduk miskin turun dari tahun

sebelumnya menjadi (angka target RPJMD 2016).

c. Pertumbuhan ekonomidapat mendorong pembukaan kesempatan

kerja, sekaligus upaya pengurangan angka pengangguran.

d. Pertubuhan ekonomi dapat mendorong pencapaian sasaran IPM dan

MDGs secara significant.

4. Struktur Ekonomi Daerah

Sektor Bangunan, Perdagangan, Hotel dan Restoran dan Jasa

merupakan sektor yang memiliki peningkatan yang seginifikan terhadap

perekonomian Kabupaten Tangerang, karena sektor-sektor tersebut

memberikan kontribusi terbesar dalam penyusunan PDRB. Hal ini dapat

dilihat pada persentase distribusi PDRB menurut sektor, baik menurut

Page 185: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

harga berlaku maupun harga konstan, dimana sektor Bangunan

memberikan konstribusi di atas 19%, Sektor Jasa memberikan konstribusi

lebih dari 19% dan sektor Hotel, Restoran dan Jasa memberikan

konstribusi lebih dari 17% dari nilai total PDRB Kabupaten Tangerang.

Struktur Ekonomi Kabupaten Tangerang Atas Dasar Harga Berlaku Tahun

2010 – 2013 dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4

Struktur Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Tangerang Tahun 2010-2013

Sektor

Tahun (%)

2009 2010 2011 2012 2013

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pertanian Peternakan,Kehutanan

dan Perikanan

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, Gas dan Air Bersih

Bangunan

Perdagangan, Hotel dan Restoran

Pengangkutan dan Komunikasi

Keuangan,Persewaan dan Jasa

Perusahaan Jasa-jasa

10,78

0,10

54,44

9,88

0,78

9,55

10,66

0,34

3,47

17,35

9,85

9,83

22,59

17,81

12,48

17,39

11,62

11,94

11,68

10,82

12,23

11,80

18,13

14,43

14,87

12,24

18,19

12,59

11,26

10,26

15,36

19,25

17,05

11,81

12,96

18,39

16,51

10,41

15,70

7,52

19,52

17,83

15,29

15,33

19,82

100 100 100 100 100

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang 2014

Sumbangan terbesar pertama untuk PDRB atas dasar harga berlaku

adalah dari sektor Jasa yaitu sebesar 19,82%.

Kontribusi terbesar kedua diberikan oleh sektor Bangunan 19,52% dan

diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan memberikan

andil sebesar 17,83%. Sumbangan terkecil adalah dari sektor

pertambangan dan penggalian yakni sebesar 10,41%.

Kontribusi sektor Jasa, Bangunan, Perdagangan Hotel dan Restoran

serta sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, Pertanian

Peternakan, Kehutanan dan Perikanan, Industri pengolahan Pengangkutan

dan Komunikasi memiliki kecenderungan meningkat cukup signifikan

dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Dari distribusi antar sektor terlihat bahwa ke sembilan sektor selama

empat tahun terakhir memperlihatkan peranannya dari waktu ke waktu

terhadap total PDRB, tujuh sektor mengalami kenaikan sedangkan dua

sektor lainnya yaitu sektor Pertambangan dan Penggalian dan sektor

listrik, Gas dan Air bersih mengalami penurunan yang diakibatkan oleh

kondisi ekonomi regional dan penetapan perda pelarangan galian C serta

kenaikan harga gas.

Page 186: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Secara keseluruhan dalam kurun waktu dua tahun terakhir adanya

penguatan terhadap struktur ekonomi yang cukup berarti.

5. Inflasi

Laju inflasi menunjukkan perkembangan indeks harga konsumen atau

mencerminkan kestabilan nilai tukar rupiah. Perkembangan inflasi di

Kabupaten Tangerangg sangat dipengaruhi berbagai faktor eksternal di luar

kendali Pemerintah Daerah. Perkembangan harga barang dan jasa di

Kabupaten Tangerang tidak terlepas dari kondisi perkembangan harga di

tingkat nasional maupun regional Tahun 2010-2013 sebagai mana

terlampir dalam tabel 3.1 di bawah ini

Tabel 3.5 Perkembangan Laju Inflasi

Kabupaten Tangerang,Provinsi Banten dan Nasional

Tahun 2010-2013

Tahun Kab. Tangerang Prov. Banten Nasional

2010

2011

2012

2013

2014*

4,79

4,44

4,54

9,98

6,32

4,59

4,18

4,59

9,78

6,12

6,96

3,75

4,30

8,38

4,53

Sumber : BI *2014 triwulan III

Selama periode 2010-2014, perkembangan laju inflasi di Kabupaten

Tangerang berdasarkan basis perhitungan inflasi di Kota Tangerang

tercatat pada tabel 3.8. Laju inflasi tahun 2013 hampir dua kali lipat

besarannya jika dibandingkan dengan tahun 2012. Pada tahun 2013

dibandingkan dengan inflasi Provinsi Banten sebesar 9,78% dan inflasi

nasional sebesar 8,38% maka angka inflasi Kabupaten Tangerang diatas

inflasi Propinsi dan Nasional.

Dari ketujuh kelompok pengeluaran yang menjadi acuan inflasi, nilai

tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran makanan jadi sebesar 13,99%

kemudian sandang 4,72%. Kelompok pengeluaran dengan tingkat inflasi

terendah pada transportasi yaitu sebesar 2%.

6. Nilai Investasi

Yang dimaksud jumlah nilai investasi PMDN/PMA dihitung

berdasarkan atas persetujuan dan besaran investasi yang direalisasikan di

daerah. Jumlah persetujuan investasi dihitung dengan menjumlahkan nilai

proyek investasi PMDN berskala nasional dan nilai proyek investasi PMA

berskala nasional yang telah disetujui oleh Badan Penanaman Modal

Daerah (BPMD).Sedangkan jumlah investasi riil adalah banyaknya investasi

PMDN berskala nasional dan banyaknya investasi PMA berskala nasional

yang telah terealisasi pada suatu periode tahun tertentu. Pada tahun 2013

Page 187: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

nilai investasi yang bersumber dari Penanaman Modal Asing (PMA) senilai

265.829,20 milyar rupiah. Adapun nilai investasi PMDN tahun 2010-2013

dapat dilihat pada tabel 3.6

Tabel 3.6

Perkembangan Penanaman Modal Asing Kabupaten Tangerang

Tahun 2009-2013

Tahun

Investasi PMA

Jumlah Investor Nilai Investasi (Juta)

IP IU IP IU

2009

2010

2011

2012

2013

144

152

164

188

146

56

38

31

53

52

25.145.590,00

48.531.870,00

33.032.240,00

98.862.680,00

898.919,00

129.052,80

180.014,30

73.315,60

493.279,60

265.829,20

Jumlah 794 230 206.471.299,00 1.141.491,50

Sumber : BPMD Kabupaten Tangerang 2014

Tabel 3.7

Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri Kabupaten Tangerang

Tahun 2009-2013

Tahun

Investasi PMDN

Jumlah Investor Nilai Investasi (Juta)

IP IU IP IU

2009

2010

2011

2012

2013

32

29

36

29

20

17

9

9

10

10

924.963,00

939.299,00

2.179.949,50

1.404.290,90

18.959.737,00

2.049.079,50

193.906,90

1.707.168,40

188.300,10

6.871.025,00

Jumlah 146 55 23.492.525,53 9.302.311,50

Sumber : BPMD kabupaten Tangerang

Dari tabel 3.6 dan 3.7 tampak bahwa Nilai investasi terbesar terjadi pada

tahun 2013 dengan jumlah sebanyak 62 investasi dengan nilai sebesar

7.136.854,2 milyar. Sedangkan nilai investasi terendah terjadi pada tahun

2010 dengan jumlah sebanyak 37 investasi dengan nilai sebesar 373.923,2

milyard.

7. Tingkat Kemiskinan

Secara umum angka kemiskinan dari tahun ke tahun terus mengalami

penurunan. Hal ini tidak terlepas dari upaya keras Pemerintah Daerah

dalam menanggulani kemiskinan melalui berbagai program yang pro

rakyat, Kendati belum bisa dikatakan maksimal, akan tetapi tren

penurunan menunjukan bahwa program-program penanggulangan

Page 188: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

kemiskinan yang diluncurkan Pemerintah Daerah telah memberikan efek

positif bagi peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengembangkan

hak-hak dasar mereka. Gambaran tingkat penurunan/penambahan

kemiskinan per tahun dapat dilihat pada table 3.8.

Tabel 3.8

Tingkat Penurunan/Penambahan Penduduk Miskinan Kabupaten Tangerang Tahun 2010-2013

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang tahun 2014

Dari table 3.8 terdapat fluktuasi peningkatan dan penurunan terhadap

jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tangerang. Hal ini tidak dapat

menggambarkan kurang berhasilnya program program pro rakyat yang

dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Semua itu terjadi akibat dari beberapa

kondisi terutama kebijakan ekonomi Pemerintah Pusat yang berimbas

kepada masyarakat yang mengakibatkan semakin sulitnya masyarakat

untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.

8. Tenaga Kerja

Ketenagakerjaan merupakan salah satu sektor penting bagi

pembangunan ekonomi, khususnya dalam upaya pemerintah untuk

mengurangi penduduk miskin sehingga kesejahteraan masyarakat dapat

tercapai. Hal ini dapat ditempuh dengan pembangunan yang

menitikberatkan pada masalah perluasan kesempatan kerja bagi angkatan

kerja yang terus bertambah. Ditambah dengan kajian tentang keterkaitan

tenaga kerja sebagai factor produksi dalam rangka peningkatan ekonomi.

Pada tahun 2013, jumlah penduduk Kabupaten Tangerang sebanyak

3.167.780 orang terdapat 2.244.021 orang atau 71,06 persen merupakan

Penduduk Usia Kerja (PUK > 15 th). Dari jumlah tersebut hampir 64,9

persennya merupakan angkatan kerja dan sisanya adalah penduduk bukan

angkatan kerja. Selama tiga tahun jumlah angkatan kerja di Tangerang

terus menurun, namun pada tahun 2013 kembali meningkat. Berbeda

dengan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) yang terus berfluktuasi,

terakhir di tahun 2013 mencapai pada level 64,88 persen.

Jumlah penduduk yang terserap dalam dunia tenaga kerja sejak

tahun 2010 terus menurun, namun pada tahun 2013 kembali meningkat

mencapai 1,28 juta orang. Hal ini sejalan dengan jumlah angkatan kerja

dan tingkat pengangguran yang pada tahun 2013 mengalami peningkatan

masing-masing sebesar 1,46 juta jiwa dan 19,24 persen.

Berdasarkan lapangan pekerjaan, sektor industri pengolahan tetap

menduduki peringkat pertama penyerapan tenaga kerja di Kabupaten

Indikator

TAHUN

2009 2010 2011 2012 2013

Penduduk Miskin 142.229 232.913 236.738 151.150 190.392

Page 189: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Tangerang dengan persentase mencapai 47,61 persen. Sektor industri

merupakan sektor ekonomi utama untuk menunjang perekonomian

Kabupaten Tangerang. Disusul kemudian oleh sektor perdagangan, RM

,dan Jasa Akomodasi menduduki peringkat kedua dengan persentase 20,97

persen, disusul sektor lainnya sebesar 13,29 persen, sektor pertanian

sebesar 7,49 persen dan terakhir sektor jasa sebesar 1,06 persen.

Sedangkan menurut status pekerjaan, sebagian besar penduduk

Tangerang atau sekitar 71,54 persennya berstatuskan buruh/karyawan.

Selanjutnya peringkat kedua adalah status berusaha sendiri sekitar 12,62

persen dan yang lain lain sekitar 15,84 persen. Statistik Ketenagakerjaan

dan Gambaran Komposisi Ketenagakerjaan menurut Lapangan Usaha

dapat dilihat pada table 3.8 dan 3.9

Tabel 3.9 Statistik Ketenagakerjaan Tangerang Kabupaten Tangerang

Tahun 2009-2013

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang 2014

Gambar. 3.1 Gambaran Komposisi Ketenagakerjaan

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2013

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang

9. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator strategis

yang banyak digunakan untuk melihat upaya dan kinerja program

pembangunan secara menyeluruh di suatu wilayah. Dalam hal ini IPM

dianggap sebagai gambaran dari hasil program pembangunan yang telah

dilakukan beberapa tahun sebelumnya. IPM merupakan ukuran untuk

melihat dampak kinerja pembangunan wilayah yang mempunyai dimensi

Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

Penduduk 15 th keatas

( juta orang)

1,76

2,19

2,04

2,09

2,24

Angkatan Kerja

(juta orang)

1,62

1,44

1,42

1,33

1,46

TPAK (%) 62,12 65,90 69,46 63,59 64,88

Tingkat Pengangguran (%) 15,86 13,4 14,42 11,46 19,24

Bekerja ( juta orang) 1,30 1,24 1,21 1,18 1,28

Mencari Pekerjaan (orang) 256.372 201 976 204 358 152 235 173 798

Page 190: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

yang sangat luas, karena memperlihatkan kualitas penduduk suatu

wilayah dalam hal harapan hidup, intelelektualitas dan standar hidup

layak. Indeks Pembangunan Manusia dapat dilihat pada gambar 3.2

Gambar 3.2

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Tangerang Tahun 2010-2013

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang

Dengan melihat perkembangan angka IPM beberapa tahun terakhir,

capaian kemajuan pembangunan manusia di Kabupaten Tangerang

sepertinya tidak terlalu signifikan. Angka IPM Tangerang dari tahun 2010

sebesar 70,80 kemudian di tahun 2011 naik sebesar 72.05 sedikit demi

sedikit mengalami peningkatan berturut-turut sebesar 72,36 pada tahun

2012, dan terakhir tahun 2013 sebesar 72,82. Melihat kenaikannya masih

cukup rendah dari target RPJMD (72,66), sehingga masih diperlukan

kebijakan dan program yang dapat segera meningkatkan indeks IPM

tersebut.

IPM merupakan indikator gabungan dari beberapa indikator yaitu

indikator kesehatan, indikator pendidikan, dan indikator ekonomi. Ketiga

indikator dasar tersebut dianggap dapat me ngukur tingkat kesejahteraan

dan keberhasilan pembangunan manusia di suatu wilayah. Tercatat untuk

tahun 2013 terjadi peningkatan indikator IPM dibandingkan tahun

sebelumnya yaitu 66,33 tahun untuk AHH, 96,37 persen untuk AMH, 8,96

tahun untuk rata-rata lama sekolah, dan 643,04 ribu rupiah untuk

pengeluaran perkapitanya. Indeks Gabungan IPM dapat dilihat ditabel 3.10

Tabel 3.10 Indeks Gabungan IPM Kabupaten Tangerang

Tahun 2010-2013

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang

Uraian 2009 2010 2011 2012 2013

Angka Harapan Hidup (AHH) / tahun 65,61 65,79 65,90 66,01 66,33

Angka Melek Huruf (AMH) / persen 95,66 95,78 95,86 96,08 96,37

Rata-rata Lama Sekolah (RLS) /

tahun

8,93 8,94 8,95 8,96 8,96

Pengeluaran Perkapita /ribu rupiah 637,80 640,80 643,04

Page 191: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

B. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah

Berbagai tantangan yang akan dihadapi Kabupaten Tangerang di tahun

2016 tentunya tidak terlepas dari perekonomian nasional yang masih akan

dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu pengelolaan arus modal (capital

inflow) dan nilai tukar (exchange rate) dimana harga-harga komoditas terus

berubah cenderung merangkak naik.

Sejumlah tantangan dan prospek lain yang akan dihadapi diantaranya

adalah :

1. Pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan

· Tantangan yang dihadapi adalah berupaya menurunkan tingkat

pengangguran dan kemiskinan yang masih cukup tinggi juga akan

terus mewarnai tantangan perekonomian Kabupaten Tangerang di

tahun 2015 dan tahun 2016

2. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan

· Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya yang dimiliki.

· Menciptakan iklim investasi yang kondusif.

· Meningkatkan kualitas pelayanan akan menjadi kendala bagi

masuknya investasi sehingga menjadi tantangan pemerintah daerah

untuk membenahi sector ini, sebab dengan pelayanan yang

berkualitas merupakan prasyarat agar dapat meningkatkan investor

sehingga akan memberikan dorongan pada pencapaian tingkat

pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.

3. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkwalitas.

4. Partisipasi swasta dalam pembangunan di Kabupaten Tangerang masih

rendah sehingga perlu peningkatan partisipasi swasta melalui

kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta (public-private

partnership). Tantangan ini menjadi cukup penting sehingga public-

private partnership merupakan faktor yang cukup dominan dalam

mendorong pertumbuhan ekonomi daerah

Tantangan dan prospek perekonomian sebagaimana tersebut di atas

harus dihadapi dengan semakin mengefektifkan semua capaian

ekonomi makro, khususnya peningkatan pertumbuhan ekonomi dan

penurunan laju inflasi. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tangerang

lebih diarahkan pada upaya mendorong laju pertumbuhan sektor-sektor

yang mempunyai kontribusi dan persentase terbesar dalam membentuk

PDRB.

II. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

A. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Arah kebijakan anggaran untuk Tahun Anggaran 2016, meliputi arah

kebijakan yang berkenaan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2016 yang telah

Page 192: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

disinkronisasikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 37

Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran 2015.

Anggaran Pendapatan adalah semua rencana penerimaan kas daerah

dalam periode Tahun Anggaran 2016, yang menjadi hak daerah.

Pendapatan dirinci menurut kelompok Pendapatan, yang meliputi:

1. Pendapatan Asli Daerah;

2. Dana Perimbangan; dan

3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.

Arah kebijakan Anggaran Pendapatan untuk Tahun Anggaran 2016,

secara umum diarahkan untuk mencapai target penerimaan

pendapatan pada seluruh obyek pendapatan, sehingga memenuhi

kapasitas/kemampuan anggaran daerah sesuai dengan estimasi awal

yang telah diajukan dalam rancangan APBD Kabupaten Tangerang

untuk tahun anggaran 2016.

Arah kebijakan Anggaran Pendapatan untuk Tahun Anggaran 2016

antara lain:

1. Penertiban sistem dan prosedur pemungutan pendapatan daerah.

2. Intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber-sumber

pendapatan daerah, terutama pajak dan retribusi daerah serta

melalui peningkatan kinerja usaha daerah.

3. Peningkatan koordinasi dan pengawasan terhadap pemungutan

pendapatan daerah.

4. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat, baik kecepatan

pelayanan pembayaran maupun kemudahan untuk memperoleh

informasi.

5. Peningkatan kemampuan dan optimalisasi organisasi di bidang

pendapatan atau organisasi penghasil.

6. Peningkatan kemampuan SDM disektor pendapatan dalam

mengoptimalkan penggunaan layanan berbasis Teknologi

Informasi.

7. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan memperbanyak

kerjasama dengan Bank persepsi sebagai alternative tempat

pembayaran wajib pajak.

8. Peningkatan upaya sosialisasi pendapatan daerah dengan

memanfaatkan Teknologi Informasi/Online system

9. Peningkatan kualitas data dasar seluruh pendapatan daerah.

10. Peningkatan pajak dan retribusi.

Realisasi Pendapatan sampai dengan Tahun Anggaran 2014

dijabarkan pada tabel berikut :

Page 193: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Tabel 3.11 Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2013 sampai

dengan Tahun 2014

Dalam pelaksanaan pengelolaan pendapatan daerah Pemerintah

Kabupaten Tangerang, pada khususnya SKPD terkait yaitu Dinas

Pendapatan Daerah dalam rangka pengelolaan Pendapatan Daerah antara

lain :

a. Masih belum terintegrasinya data Pendapatan Daerah antara Bank

Persepsi (BJB) dengan Dinas Pendapatan Daerah sehingga laporan

Pendapatan Daerah belum dapat disajikan secara real time;

b. Belum optimalnya penyampaian data pelanggan dari PLN Pusat

kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang;

c. Belum terpasangnya water meter pada wajib pajak air bawah tanah;

d. Kurangnya petugas teknis lapangan untuk melakukan pendataan

pajak air tanah ke perusahaan-perusahaan/Wajib Pajak;

e. Masih adanya kesulitan untuk mengetahui secara pasti pajak

penghasilan pasal 21, 25 dan 29 dikarenakan potensi dan prosesnya

masih dilakukan oleh Instansi Pemerintah Pusat, termasuk belum

optimalnya pelaksanaan pengenaan pajak penghasilan kepada Wajib

Pajak di Kabupaten Tangerang;

f. Masih belum optimalnya pengelolaan DAK dikarenakan adanya

keterlambatan juklak/juknis dari Pemerintah Pusat;

Uraian Realisasi 2013 Realisasi 2014

Pendapatan Asli Daerah 1,247,354,762,027 1.599.578.973.891

Hasil Pajak Daerah 803,097,821,528 1.015.714.352.255

Hasil Retribusi Daerah 107,837,109,627 130.041.587.466

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

48,585,346,803 45.878.052.983

Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang Sah

287,834,484,069 407.944.981.187

Dana Perimbangan 1,498,947,577,711 1.461.378.798.130

Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak

293,557,607,711 143.608.555.130

Dana Alokasi Umum 1,115,364,627,000 1.213.857.913.000

Dana Alokasi Khusus 90,025,343,000 103.912.330.000

Lain-lain Pendapatan Daerah

yang Sah

535,128,973,604 660.679.576.318

Pendapatan Hibah

-

8.000.000.000

Dana Bagi Hasil Pajak dari

Provinsi dan Pemerintah Daerah

Lainnya

303,536,493,604 418.787.203.318

Dana Penyesuaian dan Otonomi

Khusus

226,592,480,000 225.371.373.000

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah

Daerah Lainnya

5,000,000,000 8.521.000.000

JUMLAH PENDAPATAN 3,281,431,313,342 3.721.637.348.339

Sumber : LKPJ Tahun 2013-2014 Bappeda Kabupaten Tangerang

Page 194: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

g. Pagu definitif untuk Dana Bagi Hasil (DBH) Pusat ditetapkan pada

bulan Desember (akhir tahun) sehingga sering menimbulkan defisit

pada tahun berjalan.

B. Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2016

Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang Untuk Tahun Anggaran 2016,

diproyeksikan sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.12

Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2016

KODE URAIAN APBD 2015 R-APBD 2016 % Kenaikan

4 PENDAPATAN DAERAH

4.1 Pendapatan Asli Daerah 1,428,990,553,277 1,601,009,704,368 12%

4.1.1 Hasil Pajak Daerah 912,079,000,000 1,008,469,504,116 11%

4.1.2 Hasil Retribusi Daerah 101,845,535,000 105,802,567,400 4%

4.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah Yang Dipisahkan

39,019,897,150 39,508,338,527 1%

4.1.4 Lain-Lain Pendapatan Asli

Daerah Yang Sah

376,046,121,127 447,229,294,325 19%

4.2 Dana Perimbangan 1,493,169,526,897 1,493,169,526,897 0%

4.2.1 Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak

165,786,249,000 165,786,249,000 0%

4.2.2 Dana Alokasi Umum 1,212,934,842,000 1,212,934,842,000 0%

4.2.3 Dana Alokasi Khusus 75,609,130,000 75,609,130,000 0%

4.2.4 Transfer Pemerintah Pusat

Lainnya

38,839,305,897 38,839,305,897 0%

4.3 Lain-lain Pendapatan Daerah

yang Sah

765,724,614,119 765,724,614,119 0%

4.3.1 Pendapatan Hibah 0 0 0%

4.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak Dari

Provinsi Dan Pemerintah

Daerah Lainnya

451,598,803,119 451,598,803,119 0%

4.3.4 Dana Penyesuaian dan

Otonomi Khusus

306,210,731,000 306,210,731,000 0%

4.3.5 Bantuan Keuangan Dari

Provinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya

7,915,080,000 7,915,080,000 0%

Jumlah Pendapatan 3.687.884.694.293 3.859.903.845.384 5 %

* Angka proyeksi

Jumlah Pendapatan ditargetkan naik hingga 5%. Dengan asumsi

Pendapatan Asli Daerah naik hingga 12%, sedangkan Dana Perimbangan

dan dana Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah diasumsikan sama

dengan tahun sebelumnya sehubungan dengan belum adanya penetapan

baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah lainnya

Upaya Pendapatan untuk Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

a. Penguatan peran kecamatan dalam meningkatkan pajak daerah sesuai

kewenangannya

b. Penertiban sistem dan prosedur pemungutan pendapatan daerah.

Page 195: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

c. Intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber-sumber pendapatan

daerah, terutama pajak dan retribusi daerah serta melalui peningkatan

kinerja usaha daerah.

d. Peningkatan koordinasi dan pengawasan terhadap pemungutan

pendapatan daerah.

e. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat, baik kecepatan pelayanan

pembayaran maupun kemudahan untuk memperoleh informasi.

f. Peningkatan kemampuan dan optimalisasi organisasi di bidang

pendapatan atau organisasi penghasil.

g. Peningkatan kemampuan SDM disektor pendapatan dalam

mengoptimalkan penggunaan layanan berbasis Teknologi Informasi.

h. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan memperbanyak

kerjasama dengan Bank persepsi sebagai alternative tempat

pembayaran wajib pajak.

i. Peningkatan upaya sosialisasi pendapatan daerah dengan

memanfaatkan Teknologi Informasi/Online system

j. Peningkatan kualitas data dasar seluruh pendapatan daerah.

C. Arah Kebijakan Belanja Daerah

Arah kebijakan anggaran belanja untuk Tahun Anggaran 2016, secara

umum diarahkan untuk memenuhi rencana anggaran belanja untuk

seluruh bagian belanja pada setiap fungsi bidang kewenangan sebagaimana

tela dialokasikan dalam APBD Tahun Anggaran 2016.

Anggaran belanja adalah semua rencana pengeluran kas daerah dalam

periode Tahun Anggaran 2016, yang akan menjadi bebhan daerah, terdiri

dari bagian :

1. Belanja Tidak Langsung;

2. Belanja Langsung;

Dalam rangka meningkatkan efektifitas belanja daerah, maka diperlukan

langkah-langkah kebijakan pengelolaan belanja sebagai berikut :

1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengadaan barang dan jasa yang

digunakan untuk pelaksanaan pelayanan publik setiap satuan kerja

pemerintah daerah serta pemeliharaan aset daerah melalui

pelaksanaan reformasi pengadaan barang dan jasa dengan tetap

mengedepankan orientasi pada keuntungan bagi negara sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku;

2. Belanja langsung diarahkan kepada penyediaan sarana dan prasarana

pembangunan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi,

peningkatan kesejahteraan rakyat, pengentasan kemiskinan serta

pengurangan pengangguran dan proporsi belanja modal diupayakan

lebih besar dibanding dengan belanja pegawai atau belanja barang dan

jasa;

Page 196: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

3. Belanja langsung juga diarahkan untuk mendukung suksesnya

pelaksanaan program unggulan sebagaimana diamanatkan dalam

RPJMD Tahun 2013-2018 baik melalui pelaksanaan di SKPD maupun

kecamatan;

4. Belanja Daerah perlu diarahkan terhadap adanya isu eksternal seperti

pemberlakuan UU Desa, Revisi UU 32/2004, Pemberlakuan UU

Aparatur Sipil Negara, dan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean;

5. Belanja Daerah pada tahun 2016 diarahkan untuk focus mengatasi

permasalahan Tingkat Kerusakan Jalan Desa, Tingkat Kemiskinan,

Angka Gizi Kurang, Tingkat Kerawanan Sanitasi (Kekumuhan, Rumah

Tangga Pengguna Sumber Air Tidak Terlindung, dan Kepemilikan

Jamban), serta meningkatkan Rasio Murid Per Kelas sesuai standar

pelayanan minimal;

6. Mengarahkan belanja bantuan sosial dan hibah yang dapat langsung

membantu meringankan beban masyarakat miskin;

7. Mendukung koordinasi dan sinkronisasi kebijakan desentralisasi fiskal

dalam rangka penyempurnaan hubungan keuangan antara pemerintah

pusat dengan pemerintah daerah melalui penyusunan dan perumusan

kebijakan dalam penetapan Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi

Khusus, Bagi Hasil Sumber Daya Alam dan Bukan Pajak termasuk

Dana Reboisasi;

8. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait dalam

melakukan pemantauan dan evaluasi dana perimbangan;

9. Menyusun dan merumuskan kebijakan penataan pengelolaan

keuangan daerah, yang antara lain terkait dengan ketentuan mengenai

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah,

perbaikan manajemen keuangan daerah, pengendalian defisit dan

surplus anggaran daerah, serta pelaporan dan pengelolaan informasi

keuangan daerah;

10. Melanjutkan langkah-langkah pemutakhiran data yang menyangkut

perumusan kebijakan dana perimbangan.

11. Pengalokasian belanja tidak langsung dilakukan secara rasional

dengan mempertimbangkan realisasi tahun sebelumnya serta

melakukan estimasi terhadap tingkat efektifitas dan efisiensi kegiatan-

kegiatan yang dilakukan.

Target dan realisasi belanja sampai dengan Tahun Anggaran 2013 DAN

Tahun 2014 dijabarkan pada tabel berikut :

Page 197: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Tabel 3.13 Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Tangerang Sampai Dengan

Tahun 2013 dan Tahun 2014

Uraian Realisasi 2013 Realisasi 2014

BELANJA DAERAH

Belanja Tidak Langsung 1,174,717,850,787 1.267.148.584.257

Belanja Pegawai 992,172,258,604 1.080.361.390.298

Belanja Hibah 90,334,316,000 110.164.906.835

Belanja Bantuan Sosial 27,685,983,725 11.870.635.000

Belanja Bantuan Keuangan Kepada Propinsi / Kabupaten / Kota dan Pemerintah Desa

55,558,728,384 60.990.883.066

Belanja Tidak Terduga 8,966,564,074 3.760.769.058

Belanja Langsung 1,890,104,675,897 2.245.153.862.760

Belanja Pegawai 150,688,531,640 148.203.736.422

Belanja Barang dan Jasa 622,182,493,751 845.891.236.995

Belanja Modal 1,117,233,650,506 1.251.058.889.343

Jumlah Belanja 3,064,822,526,684 3.512.302.447.017

Sumber : LKPJ Bappeda tahun 2013 dan 2014

Dalam pelaksanaan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 terdapat

masalah yang dihadapi antara lain :

1. Penyerapan anggaran Belanja Tidak langsung (BTL) sebesar

1.267.148.584.257 dari total anggaran 1.390.370.075.067 mencapai

91,14% karena:

a. Penganggaran untuk gaji dan tunjangan CPNS dari honorer K2 pada

beberapa SKPD tidak dilaksanakan karena terdapat kebijakan

pembayaran tersebut sampai dengan bulan Desember 2014

dibayarkan oleh BKD dan SK pengangkatan CPNS baru diterbitkan

pada bulan Oktober 2014;

b. Tunjangan Profesi Guru PNSD (Sertifikasi) bulan Desember 2014

yang tidak dibayarkan karena tidak tercukupinya sisa anggaran

sebagai akibat adanya kenaikan gaji pokok PNS dan adanya

penambahan penerima Tunjangan Penghasilan Guru PNSD yang

tidak diperkirakan sebelumnya;

c. Realisasi Belanja Hibah dan Bantuan Sosial dilakukan dengan

proses verifikasi yang selektif sejalan dengan prinsip kehati-hatian

Pemerintah Kabupaten Tangerang.

2. Penyerapan Belanja Langsung (BL) realidsasi sebesar Rp.

2.245.153.862.760 dari total anggaran sebesar Rp.

2.790.730.448.135 atau mencapai 80,45% karena :

a. Proses pelaksanaan lelang yang terlambat sehingga waktu

pelaksanaan pengadaan terbatas;

b. Terjadi penumpukan kegiatan belanja barang jasa dan belanja

modal pada periode APBD Perubahan TA 2014;

c. Adanya kegiatan-kegiatan tertentu yang tidak bisa dilaksanakan

berdasarkan ketentuan dan prinsip kehati-hatian;

Page 198: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

d. Adanya SE MenPANRB Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pembatasan

Kegiatan Pertemuan dan Rapat di Luar Kantor yang menyebabkan

penyerapan Belanja Akomodasi dan Belanja Perjalanan Dinas Luar

Daerah tidak optimal;

e. Belanja pengadaan tanah tidak tercapai kesesuaian harga dan luas

tanah yang dibutuhkan antara pemerintah Daerah dan pemilik

tanah.

Adapun sebagai solusi dari permasalahan tersebut adalah :

a. Menyusun perencanaan dan penganggaran Belanja Tidak Langsung

(BTL) yang lebih akurat berdasarkan data dan informasi yang

memadai, khususnya dalam perencanaan Hibah dan Bantuan Sosial

sudah jelas Calon Penerima Calon Lokasi;

b. Menyusun perencanaan dan penganggaran Belanja Langsung (BL)

yang lebih akurat berdasarkan data kebutuhan pelayanan dan

informasi yang memadai, khususnya dalam perencanaan pengadaan

tanah dilakukan apabila telah didapat kepastian dapat

dilaksanakannya teransaksi jual beli;

c. Menyusun schedule tahapan pelaksanaan belanja daerah yang tepat

mulai dari penyusunan KAK, rencana dan gambar teknis, RAB

kegiatan, RUPBJ dan RKBMD, proses pengadaan yang lebih awal dan

upaya-upaya pengendalian pelaksanaan kegiatan;

d. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur khususnya PPTK,

menyusun SOP, penggunaan IT dan koordinasi pelaksanaan

kegiatan;

e. Mengoptimalkan peran LPSE dan ULP dalam pengadaan barang dan

jasa

f. Meningkatkan monitoring , evaluasi dan pengendalian kegiatan.

D. Proyeksi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016

Belanja Daerah Kabupaten Tangerang Untuk Tahun Anggaran 2016,

diproyeksikan sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.14

Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2016

5 BELANJA DAERAH APBD 2015 R-APBD 2016*

5.1 Belanja Tidak Langsung 1,596,398,088,431 1,637,300,000,000 3%

5.1.1 Belanja Pegawai 1,352,241,860,061 1,405,000,000,000 4%

5.1.4 Belanja Hibah 95,000,000,000 30,000,000,000 -68%

5.1.5 Belanja Bantuan Sosial 26,500,000,000 15,000,000,000 -43%

5.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada

Provinsi / Kabupaten / Kota dan

Pemerintahan Desa

23,486,217,305 25,000,000,000 6%

5.1.7 Belanja Bantuan Keuangan

Kepada Provinsi / Kabupaten /

86,870,011,065 150,000,000,000 73%

Page 199: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Kota Dan Pemerintahan Desa

5.1.8 Belanja Tidak Terduga 12,300,000,000 12,300,000,000 0%

5.2 Belanja Langsung 2,775,856,742,170 2,457,603,845,384 -11%

5.2.1 Belanja SKPD 566,135,045,281 555,135,045,281 -1.9%

5.2.3 Belanja Wajib pilihan 2,209,721,696,889

1,902,468,800,103

-13.9%

Jumlah Belanja 4,372,254,830,601 4,094,903,845,384 -6%

*angka proyeksi

*

Rencana Distribusi untuk Belanja Langsung pada Tahun 2016 adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.15

Rencana Distribusi untuk Belanja Langsung pada Tahun 2016*

No Uraian Anggaran 1 Belanja Program SKPD 555,135,045,281

2 Belanja WAPIL 1,902,468,800,103

2.1 Pagu Wilayah Kecamatan 470,000,000,000

2.2 Pagu Kelurahan 28,000,000,000

2.3 Pagu Indikatif SKPD 536,886,574,503

2.4 Program 25 Unggulan 382,900,000,000

2.5 DAK 75,609,130,000

2.6 Pendamping DAK 7,560,913,000

2.7 BOP DAK 1,512,182,600

2.8 Retensi dan Lanjutan Multiyears 150,000,000,000

2.9 BOSDA (pendamping BOS) 85,000,000,000

2.1 BPJS (bayar premi asuransi) 55,000,000,000

2.11 Pengadaan Lahan Tanah 100,000,000,000

2.12 Lanjutan pembangunan gedung pemerintahan 10,000,000,000

Total Anggaran Pagu 2,457,603,845,384

Total Anggaran Pagu dalam Struktur 2,457,603,845,384

*angka proyeksi

Proporsi Belanja daerah RAPBD 2016 ditargetkan untuk Belanja Tidak

Langsung sebesar 37% dan Belanja Langsung sebesar 63%

Belanja Tidak Langsung

a. Belanja Pegawai naik 4% dengan asumsi acress 2.5%, penyesuaian

SOTK baru dan penyesuaian gaji dan tunjangan sesuai dengan UU no

05 Tahun 2014 Tentang ASN

b. Pengurangan Belanja Hibah karena ada pengalihan dana hibah

untuk spesifik grant penambah ADD (dana PGP dan PIDBM) serta

kegiatan hibah ke Wapil (FKTS)

c. Belanja Bantuan Keuangan ke Pemerintah Desa (ADD) diperkuat

dengan rincian 10 % (Rp.141.756.039.689) dari dana perimbangan

setelah dikurangi DAK sebagaimana yang dipersyaratkan dalam UU

Desa ditambah sisanya merupakan pengalihan dana Belanja Hibah

Program Gebrak Pakumis dan PIDBM

Belanja Langsung

a. Pemenuhan target RJPMD, Program unggulan.

b. Pencapaian Target SPM dan MDGs

Page 200: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

c. Penguatan peran desa dan kelurahan sesuai dengan Undang- undang

Desa

d. Peningkatan pelayanan publik berbasis IT

e. Peningkatan penanganan daerah rawan bencana

f. Peningkatan dan pemerataan insfrastruktur pendidikan, kesehatan,

pertanian dan perikanan

g. Percepatan penanggulangan kemiskinan terpadu berbasis sosial,

ekonomi dan lingkungan (SEL)

E. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Anggaran Pembiayaan adalah seluruh penerimaan yang akan di bayar

kembali dan seluruh pengeluaran yang akan di terima kembali selama

periode Tahun Anggaran 2016 terdiri dari kelompok :

1. Penerimaan Daerah; dan

2. Pengeluaran Daerah.

Setiap kelompok Pembiayaan diatas, kemudian dirinci lagi kedalam masing-

masing jenis Pembiayaan sebagai berikut :

1. Untuk Penerimaan Daerah, jenisnya meliputi sisa lebih perhitungan

anggaran (silpa), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan

daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan

kembali pemberian pinjaman daerah, serta penerimaan piutang daerah;

2. Untuk Pengeluaran Daerah, jenisnya meliputi pembentukan dana

cadangan, penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daerah,

pembayaran pokok utang, pemberian pinjaman daerah.

Sedangkan arah kebijakan Pembiayaan daerah diarahkan untuk menutup

selisih antara penerimaan dan pengeluaran dalam satu periode akuntansi

serta untuk membentuk modal pemerintah guna mendorong terciptanya

likuiditas keuangan daerah melalui :

a. Memprioritaskan pembiyaan pengeluaran terhadap sisa kurang

perhitungan anggaran tahun sebelumnya.

b. Melakukan pembiayaan atas pengeluaran investasi melalui kerjasama

operasi dengan BUMN, BUMD dan swasta di daerah.

Adapun Pembiayaan Daerah Kabupaten Tangerang sampai dengan Tahun

Anggaran 2013 dan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 201: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Tabel 3.16 Pembiayaan Daerah Kabupaten Tangerang

Tahun 2013 dan Tahun 2014

Uraian Realisasi Tahun 2013 Realisasi Tahun 2014

Surplus/Defisit 216,608,786,658 209,334,901,332

PEMBIAYAAN DAERAH 491,592,027,772 700,200,814,430

Penerimaan Pembiayaan

Daerah

491,592,027,772 700,200,814,430

Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya

491,592,027,772 700,200,814,430

Pengeluaran Pembiayaan

Daerah

8,000,000,000 30,700,000,000

Penyertaan Modal (Investasi)

Pemerintah Daerah

8,000,000,000 30,700,000,000

PEMBIAYAAN NETTO 483,592,027,772 669.500.814.430

Sisa Lebih Pembiayaan

Anggaran (SILPA)

700,200,814,430 878.835.715.762

Sumber : LKPJ Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2013-2014

Pada Tahun Anggaran 2014 terdapat beberapa permasalahan terkait

pengelolaan keuangan daerah yang mengakibatkan tingginya angka Sisa

Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) hingga mencapai

Rp.878.835.715.762,- secara garis besar antara lain karena pelampauan

penerimaan PAD, efisiensi Belanja Tidak Langsung dan efisiensi serta

beberapa penundaan kegiatan pada belanja modal pengadaan tanah dan

konstruksi (multy years). Selain itu terbit Surat Edaran Kemenpan Nomor

11 Tahun 2014 tentang pembatasan kegiatan Rapat diluar kantor sehingga

mengakibatkan tidak terserapnya rekening belanja akomodasi.

Pembiayaan yang pada dasarnya untuk menutupi Selisih Kurang

(defisit) antara Pendapatan dan Belanja, mempunyai permasalahan :

1. Kapasitas kinerja Daerah dalam peningkatan pendapatan cukup

baik, namun tidak diikuti dengan peningkatan kapasitas belanja

daerah sehingga menimbulkan Silpa yang cukup besar.

Solusi atas permasalahan tersebut adalah :

1. Meningkatkan sumber daya dalam rangka peningkatan kapasitas

belanja daerah.

2. Meningkatkan penerimaan pembiayaan dari investasi daerah.

3. Meningkatkan upaya untuk pembentukan dana cadangan,

penyertaan modal dan investasi daerah.

F. Proyeksi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2016

Pembiayaan Daerah Kabupaten Tangerang Untuk Tahun Anggaran 2016,

diproyeksikan sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.17 Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Tangerang

Tahun Anggaran 2016 6 PEMBIAYAAN DAERAH 684,370,136,308 235,000,000,000 -66%

Page 202: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

6.1 Penerimaan Pembiayaan Daerah

6.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun

Sebelumnya

684,370,136,308 250,000,000,000 -63%

6.1.2 Pencairan Dana Cadangan 0 0

Jumlah penerimaan pembiayaan 684,370,136,308 250,000,000,000 -63%

6.2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 0 15,000,000,000

6.1.1 Pembentukan Dana Cadangan 0 -

6.1.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 0 15,000,000,000

Jumlah pengeluaran pembiayaan 0 15,000,000,000

Pembiayaan Netto 684,370,136,308 235,000,000,000 -66%

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun

Berkenaan ( SILPA )

0 0

Pembentukan Dana Cadangan akan di alokasikan untuk Pembangunan

jalan baru Coastal Road adalah sebagai berikut :

1. Jenggot-Ketapang

2. Tanjung Anom Karang Serang

3. Tanjung Burung-Dadap

Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah akan dialokasikan

untuk pengembangan seluruh BUMD dan pembentukan modal rencana

BUMD baru di Bidang Pembangunan Perumahan yaitu Tangerang

Properti.

Page 203: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

I. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUAN

Tujuan pembangunan Kabupaten Tangerang, adalah meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, daya saing daerah, dan pelayanan umum.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan sasaran pembangunan

antara lain melalui peningkatan pertumbuhan PDRB dan PDRB

perkapita, peningkatan jumlah angka melek huruf, peningkatan angka

rata-rata lama sekolah, serta peningkatan angka partisipasi murni.

Peningkatan daya saing daerah dilaksanakan dengan sasaran

pembangunan antara lain melalui peningkatan rasio panjang jalan per

jumlah kendaraan, peningkatan ketaatan masyarakat terhadap RTRW,

peningkatan prosentase rumah tangga yang menggunakan air bersih,

serta peningkatan prosentase rumah tangga yang menggunakan listrik.

Peningkatan Pelayanan umum dilaksanakan dengan sasaran

pembangunan antara lain melalui peningkatan angka partisipasi

sekolah, peningkatan rasio guru/murid, rasio guru perkelas, pendidikan

anak usia dini, angka putus sekolah, dan guru yang memenuhi

kualifikasi S1, rasio puskesmas, poliklinik, pustu, rasio rumah sakit

persatuan penduduk, rasio tenaga medis persatuan penduduk, proporsi

panjang jaringan jalan strategis, lintas umum dan desa dalam kondisi

baik, rasio rumah layak huni, rasio jaringan jalan irigasi, rasio ijin

trayek, prosentase penanganan sampah, serta cakupan pengawasan

terhadap pengawasan amdal.

Dari tujuan pembangunan diatas, tentunya akan bermuara kepada

pencapaian visi dan misi RPJMD Kabupaten Tangerang tahun 2013-

2018 yaitu :

VISI :

“MEWUJUDKAN MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG YANG

CERDAS, MAKMUR, RELIGIUS, DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN”

MISI :

· Peningkatan pemerataan akses dan fasilitas pelayanan pendidikan

dan kesehatan bagi masyarakat

· Peningkatan pengembangan perekonomian daerah dan perekonomian

masyarakat menuju peningkatan daya saing daerah dan daya saing

masyarakat

· Peningkatan dan pengembangan nilai-nilai agama dalam

penyelenggaraan pemerintahan serta kehidupan bermasyarakat

menuju masyarakat yang religius

Page 204: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

· Penciptaan iklim investasi dan usaha yang kondusif yang didukung

oleh pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar serta

keterpeliharaan lingkungan

· Peningkatan pelayanan publik yang didukung oleh birokrasi yang

bersih, profesional,berwibawa,transparan dan bertanggung jawab

II. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Ketiga ( Tahun 2016 )

Arah kebijakan pembangunan tahun ketiga adalah

menyempurnakan arah kebijakan tahun sebelumnya. Sarana dan

prasarana pendukung penanggulangan banjir harus sudah memadai

ditandai dengan berkurangnya daerah rawan banjir, begitu juga dengan

pusat-pusat kemacetan seperti yang terjadi di pusat-pusat kegiatan

serta berkurangnya kawasan permukiman kumuh khususnya di wilayah

utara Kabupaten Tangerang. Reformasi birokrasi juga harus mulai

terlihat nyata dimana pelayanan publik mulai dari tingkat

desa/kelurahan menjadi lebih baik dan responsif terhadap kebutuhan

masyarakat.

Penyelenggaraan langkah-langkah konkrit dalam perwujudan

reformasi birokrasi menjadi fokus pada tahun ketiga dimana penerapan

e-goverment di berbagai sektor dijadikan sebagai langkah awal reformasi.

Reformasi birokrasi diharapkan dapat dicapai secara bertahap melalui

pelaksanaan road map reformasi birokrasi yang disusun dan

dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali, dimana keberhasilan

pelaksanaan reformasi birokrasi Pemerintah Daerah akan berkontribusi

besar bagi pencapaian sasaran reformasi birokrasi nasional.

Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, terwujudnya

peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat dan

meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi sebagai

wujud keberhasilan reformasi birokrasi akan memberikan dampak

positif yang luar biasa bagi masyarakat Kabupaten Tangerang.

.

III ISSU STRATEGIS

A. Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Permasalahan birokrasi pada umumnya adalah organisasi pemerintahan

dan SDM aparatur belum tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing),

peraturan perundang-undanganyang tumpang tindih, inkonsisten, tidak

jelas, dan multitafsir serta pola pikir (mind-set) dan budaya kerja

(culture-set) belum sepenuhnya mendukung birokrasi yang efisien,

efektif dan produktif, dan profesional.

Kabupaten Tangerang merupakan wilayah yang perekonomiannya

sedang tumbuh pesat dan didiringi dengan pertumbuhan penduduknya

yang cukup tinggi. Namun hal tersebut belum menjamin seluruh

Page 205: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

masyarakat Kabupaten Tangerang mendapatkan kesejahteraan yang

layak secara merata. Selain itu pengelolaan keuangan daerah dalam

pembiayaan pembangunan yang masih belum efektif dan efisien tutur

berpeng, artinya manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat

nilainya belum optimal. Pada kondisinruh dari kurang optimalnya

palayanan publik.Untuk itu perlu peningkatan layanan publik untuk

memberikan pelayanan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat

Kabupaten Tangerang melalui reformasi birokrasi.

Reformasi birokrasi merupakan suatu proses yang berkesinambungan

seiring dengan dinamisasi perubahan yang terjadi. Reformasi birokrasi

merupakan salah satu langkah untuk menata sistem organisasi. Oleh

karenanya, agar sistem tersebut berjalan dengan harmonis dalam

mencapai visi dan misi yang diembannya, reformasi birokrasi harus

diimbangi dengan penataan pada berbagai elemen pendukungnya.

Kabupaten Tangerang untuk mencapai visi dan misinya, diperlukan

suatu grand design yang akan menjadi acuan dan pedoman bagi top

management dalam melakukan reformasi birokrasi bagi Pemerintah

Daerah Kabupaten Tangerang. Reformasi birokrasi yang dimaksudkan

adalah reformasi di bidang manajemen pemerintahan umum yang akan

mencakup 4 dimensi yaitu dimensi tata nilai, kelembagaan,

ketatalaksanaan dan sumber daya aparatur.

Pemerintah Kabupaten Tangerang saat ini memulai langkah perwujudan

reformasi birokrasi sebagaimana termaktub dalam Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design

Reformasi Birokrasi 2010 – 2025 dan tahun 2015 telah disusun Road

map Reformasi Birokrasi Tahun 2015 – 2019. Reformasi birokrasi perlu

diwujudkan demi meningkatnya kualitas pelayanan publik agar tercipta

pemerintahan yang profesional, baik, bersih, bebas korupsi, kolusi, dan

nepotisme.

B. Peningkatan Akses Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan bagi

MBR

Pendidikan dan kesehatan saat ini menjadi barang yang mahal, akses

masyarakat terutama MBR menjadi sulit karena biaya yang tidak

terjangkau. Rumah Sakit Umum (RSU) baru terbangun RSUD Kab.

Tangerang di wilayah selatan dan RSUD Balaraja di wilayah tengah.

Pemerintah perlu melakukan pemerataan akses kesehatan melalui

peningkatan kualitas sarana prasarana kesehatan dan perluasan

cakupan layanan jamkesmas.

Untuk bidang pendidikan, kebutuhan ruang kelas masih tinggi sehingga

satu kelas harus digunakan untuk 2-3 shift. Perlu ditingkatkan sarana

Page 206: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

dan prasarana pendidikan milik Pemerintah Daerah yang lebih

terjangkau, penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan pasar pun

menjadi penting, mengingat Kabupaten Tangerang memiliki banyak

perindustrian yang tentunya memerlukan tenaga kerja yang kompeten.

C. Peningkatan Iklim Investasi dan ekonomi daerah

Mengingat Kabupaten Tangerang sebagai “Kota Seribu Industri” yang

memiliki potensi investasi yang luar biasa sudah seharusnya pemerintah

menjaga iklim investasi tetap pada koridor yang aman bagi para

investor. Menekan angka kriminalitas dan penyederhanaan birokrasi

perijinan menjadi bagian yang harus segera dibenahi dan ditingkatkan

pelayanannya. Pengembangkan sistem Informasi Manajemen dalam

bidang Penanaman modal melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Multimedia serta peningkatan kerjasama daerah dengan daerah lainnya

maupun dengan dunia usaha juga menjadi pekerjaan rumah yang harus

segera dirampungkan untuk mendukung iklim investasi yang kondusif.

Sisi lain perekonomian daerah yang harus diperhatikan adalah

peningkatan ekonomi daerah berbasis industri dan UMKM terutama

pada sektor pertanian dan perikanan. Peningkatan kualitas produksi

harus terus didorong melalui penerapan system manajemen mutu dan

penyediaan cluster yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang

dibutuhkan

D. Penanggulangan Kemiskinan

Masyarakat miskin atau rumah tangga sangat miskin di Kabupaten

Tangerang pada tahun terakhir mencapai 151.150 rumah tangga

sementara keluarga yang rentan sosial ekonomi mencapai 6.935

keluarga. Dengan angka kemiskinan yang masih cukup besar perlu

penanganan lintas sektor dan lintas SKPD secara terintegrasi dan

konsisten melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang langsung,

menyentuh dan berdampak luas .

Dengan penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan terarah

diharapkan dapat mencegah efek domino kemiskinan yang dikawatirkan

dapat meningkatkan jumlah kawasan kumuh, menurunnya kesehatan

masayarakat, rendahnya tingkat pendidikan dan tentu saja meningkat

pula angka kriminal yang bukan tidak mungkin akan memperkeruh

iklim investasi di Kabupaten Tangerang.

E. Peningkatan Peningkatan Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup

Penyediaan Air bersih di Kabupaten Tangerang tergolong belum optimal,

hal tersebut dikarenakan minimya sumber air baku. Sebagian sumber

air baku sudah tercemar seperti sungai Cisadane, Cirarab, Cidurian dan

Page 207: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Cimanceuri. Sebagian lagi terintrusi air laut bahkan hingga 7Km dari

bibir pantai seperti terjadi diwilayah utara. Sehingga perlu konservasi,

pengembangan dan pengendalian sumber air untuk memenuhu

kebutuhan air bersih secara berkelanjutan. Begitupun dengan udara

dan tanah yang sudah tercemar.

Persampahan juga sudah menjadi permasalahan serius. Banyak TPA liar

di wilayah Kabupaten Tangerang terutama ditempat-tempat umum

seperti di sekitar Pasar Cikupa. Perlu pengambangan TPST untuk

mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Jatiwaringin. Selain

persampahan perlu juga pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

yang semakin hari semakin sedikit akibat pertumbuhan industri dan

perumahan yang semakin luas

IV. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016

Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun

2016 adalah sebagai berikut :

· Peningkatan Pelayanan Publik berbasis teknologi informasi.

· Peningkatan akses Pendidikan dan pemerataan Pendidikan

Dasar , Menengah dan Usia Dini

· Percepatan pengembangan puskesmas rawat inap dan

pembangunan sarana kesehatan di wilayah pesisir

· Peningkatan kualitas insfrastruktur daerah

· Peningkatan ekonomi daerah berbasis UMKM

· Penanggulangan kemiskinan terintegrasi berbasis wilayah

· Peningkatan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan

· Pemantapan manajemen persampahan

V. TEMA PEMBANGUNAN TAHUN 2016

Tema Pembangunan Pemerintah Kabupaten Tangerang Tahun

2016 adalah

“Penerapan E-government Dalam Mendukung Kinerja Birokrasi

,Pelayanan Publik, Perbaikan Iklim Investasi, Dan Peningkatan

Partisipasi Masyarakat”

Page 208: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai
Page 209: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

BAB V RENCANA PROGRAM

DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

I. RENCANA PROGRAM PRIORITAS TAHUN 2016

Penentuan rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang

akan dilaksanakan oleh seluruh SKPD yang ada di Kabupaten

Tangerang, tentunya berdasarkan hasil pelaksanaan forum

musrenbang dan forum SKPD serta arah kebijakan pembangunan yang

telah ditetapkan didalam RPJMD Tahun 2013-2018 yang digambarkan

sebagai berikut :

Gambar 5.1

Tahapan Arah Kebijakan Pembangunan Selama 5 Tahun

Pada sisi lainnya, program dan kegiatan yang dilaksanakan juga

harus memiliki sinkronisasi dan sinergitas dengan Rencana Kerja

Pemerintah (RKP) maupun RKPD Provinsi Banten. Yang menjadi

perhatian Pemerintah didalam RKP pada tahun anggaran 2016

mendatang berdasarkan hasil Musrenbangnas adalah terdapatnya

langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Pemerintah pada tahun

2016 dalam rangka menghadapi tantangan dan hambatan

pembangunan antara lain :

· Penguatan ekonomi domestik melalui investasi agar daya beli

meningkat.

· Meningkatkan efektivitas belanja negara, baik dari arah belanja

negara tersebut maupun dari penyerapannya, terutama yang terkait

dengan prioritas belanja negara infrastruktur.

· Peningkatan efektifitas penerimaan negara dengan sekaligus

pengurangan defisit anggaran

Dengan langkah-langkah ini, secara keseluruhan momentum

pembangunan yang sudah dicapai pada tahun 2014 dapat

Page 210: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

dipertahankan pada tahun 2015, dan dapat ditingkatkan lagi pada

tahun 2016. Adapun yang menjadi tema RKP tahun 2016 adalah

“MELANJUTKAN REFORMASI BAGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN

EKONOMI YANG BERKEADILAN”. Sebagai penjabaran atas tema RKP

tersebut, diidentifikasi 23 (dua puluh tiga) isu strategis yang

dikelompokan kedalam 3 (tiga) bidang, yaitu : (1) Bidang Politik,

Hukum, Pertahanan dan Keamanan; (2) Bidang Ekonomi; (3) Bidang

Kesejahteraan Rakyat.

1. BIDANG POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN, DAN KEAMANAN

a. Konsolidasi Demokrasi

b. Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

Publik

c. Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

d. Percepatan Pembangunan Minimum Essential Forces (MEF) dengan

Pemberdayaan Industri Pertahanan

e. Peningkatan Ketertiban dan Keamanan Dalam Negeri

2. BIDANG PEREKONOMIAN

a. Perkuatan Ketahanan Pangan

b. Peningkatan Ketahanan Energi

c. Peningkatan Ketahanan Air

d. Percepatan Pembangunan Kelautan

e. Peningkatan Keekonomian Keanekaragaman Hayati dan Kualitas

Lingkungan Hidup

f. Transformasi Sektor Industri dalam Arti Luas

g. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja

h. Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi

i. Peningkatan Kapasitas IPTEK

j. Peningkatan Efisiensi Sistem Logistik dan Distribusi

k. Penguatan Konektivitas Nasional : 1) Keseimbangan Pembangunan

Antar Wilayah; b) Pendorong Pertumbuhan Ekonomi; dan c)

Pembangunan Transportasi Massal Perkotaan

l. Peningkatan Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Dasar : a)

Peningkatan Rasio Elektrifikasi Nasional; b) Peningkatan Akses Air

Minum dan Sanitasi; dan c) Penataan Perumahan/Permukiman

3. BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

a. Reformasi Pembangunan Kesehatan : a) Sistem Jaminan Sosial

Nasional (Demand and Supply) dan b) Penurunan Angka Kematian

Ibu dan Bayi

b. Pengendalian Jumlah Penduduk

Page 211: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

c. Reformasi Pembangunan Pendidikan

d. Sinergi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

e. Pembangunan Daerah Tertinggal dan Perbatasan

f. Pengelolaan Resiko Bencana

Sedangkan hal-hal mendasar yang akan dicapai oleh Pemerintah

Provinsi Banten pada tahun anggaran 2016 berdasarkan hasil

Musrenbang Provinsi yang telah dilaksanakan antara lain

pembangunan infrastruktur kawasan dan wilayah serta penanganan

masalah kemiskinan, prioritas perlindungan sosial dan pemberdayaan

ekonomi masyarakat miskin dalam upaya menurunkan angka

kemiskinan di Provinsi Banten yang masih berada pada angka 5,8

persen, infrastruktur wilayah dan kawasan dalam upaya pemantapan

konektivitas dan peningkatan daya dukung pusat-pusat pertumbuhan

di Provinsi Banten, penataan kawasan pusat pemerintahan Provinsi

Banten, pembangunan museum, melanjutkan pembangunan

pelabuhan Bojonegara, Kawasan Strategis Industri Selat Sunda (KSISS),

KEK Tanjung Lesung dan lainnya.

Sedangkan yang menjadi fokus pembangunan Banten untuk Tahun

2016 adalah perluasan lapangan kerja dalam upaya mengatasi

tingginya angka pengangguran di Banten yang saat ini mencapai 9,9

persen atau peringkat ke 32 dari 33 provinsi, Kemudian peningkatan

produksi dan produktifitas pangan serta penguatan logistik pangan

dalam rangka menyikapi isu strategis berkaitan dengan ketahanan

pangan, peningkatan investasi dan daya saing komoditas unggulan

daerah, pemerataan pelayanan pendidikan dan peningkatan pendidikan

berbasis kompetensi pasar kerja, peningkatan pelayanan kesehatan

masyarakat miskin dan optimalisasi infrastruktur pelayanan

kesehatan, pelestarian lingkungan hidup, mitigasi dan adaptasi

bencana serta pemantapan reformasi birokrasi serta tata kelola

pemerintahan daerah.

Untuk menuntaskan fokus pembangunan diatas, Pemerintah Provinsi

Banten mencanangkan tema RKPD untuk tahun 2016 yaitu :

“PENGUATAN EKONOMI KERAKYATAN DALAM MENINGKATKAN

KESEJAHTERAAN RAKYAT BANTEN YANG BERKEADILAN”.

Dengan demikian, rencana program prioritas tahun 2016 yang akan

dilaksanakan di Kabupaten Tangerang tentunya mengarah kepada

bagamana mendukung rencana kerja pemerintah pusat maupun

pemerintah provinsi Banten dengan disesuaikan kepada kemampuan

keuangan daerah serta potensi dan kondisi daerah.

Page 212: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Pada tahun anggaran 2016, yang menjadi prioritas pembangunan

terbagi menjadi pelaksanaan program unggulan dan program strategis

yang menjadi pendukung program unggulan. dapat dilihat tabel 5.1

berikut ini :

Tabel 5.1

Rencana Program Prioritas Pembangunan Tahun 2016

NO PROGRAM PRIORITAS

INDIKATOR KINERJA

PROGRAM

2016

Kondisi Kinerja

pada akhir periode RPJMD

SKPD PENANGG

UNG JAWAB

URUSAN SIFA

T

Target target

1

Program

Pendidikan Anak Usia Dini

Layanan

Pendidikan Anak Usia Dini

66.74% 86.74% DISDIK Pendidik

an Strategik

2

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

93.27% 94.27% DISDIK Pendidik

an Strategik

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

81.48% 85.48% DISDIK Pendidik

an

Operasion

al

Angka Putus Sekolah (AP) SD/MI

0.05% 0.03% DISDIK Pendidik

an

Operasion

al

Angka Putus Sekolah (AP) SMP/MTs

0.10% 0.04% DISDIK Pendidik

an

Operasion

al

Angka Melanjutkan (AM) SD/MI ke SMP/MTs

95.68% 96.88% DISDIK Pendidik

an

Operasion

al

Angka Melanjutkan (AM) SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

92.21% 94.21% DISDIK Pendidik

an

Operasion

al

Rasio Sekolah yang menerapkan Penambahan

Kemampuan

Baca/Tulis Al-Quran (muatan lokal) pada jenjang SD/SMP/SMA/SMK

60.00% 90.00% DISDIK Pendidik

an Strategik

3

Program Pendidikan Menengah

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/Paket C

83% 97% DISDIK Pendidik

an Strategik

Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C

73% 89% DISDIK Pendidik

an

Operasion

al

Angka Putus Sekolah (AP) SMA/SMK/MA

0.23% 0.13% DISDIK Pendidik

an

Operasion

al

Page 213: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Jumlah Siswa Penerima Bantuan Biaya Pendidikan bagi Siswa Miskin Jenjang SMA/MA/SMK

16,000 20,000 DISDIK Pendidik

an Strategik

4

Program Pendidikan Non Formal

Penduduk Usia >15 Tahun Melek Huruf (tidak buta aksara)

91.21% 92.21% DISDIK Pendidik

an Strategik

5

Program Pengembangan

Budaya Baca dan Pembinaan

Perpustakaan

Prosentasi luas jangkauan

layanan perpustakaa

n

4 Kec dan

5 Kel.

21 Kec dan

28 Kel. Perpusda

Perpusta

kaan

Strat

egik

Penambahan koleksi bahan pustaka perpustakaan

3250 eks 16.750 eks Perpusda Perpusta

kaan Strategik

6

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Guru Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV (Guru Layak/ GL)

75% 82% DISDIK Pendidik

an Strategik

7

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Meningkatnya penduduk usia sekolah masyarakat MBR yang berhak mendapatkan programBeasiswa/ KARTU PINTAR

5.000 Siswa

5.000 Siswa

DISDIK Pendidik

an

Strategik Unggulan

8

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

Penambahan jumlah Puskesmas

49 54 CIPTA KARYA

Kesehata

n

Strategik

Penambahan Puskesmas

rawat inap

2 Unit 8 Unit CIPTA

KARYA

Kesehata

n

Strat

egik

9

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Jumlah Puskesmas yang tersertifikasi

15 20 DINKES Kesehata

n Strategik

10

Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

Rasio Pelayanan Masyarakat miskin yang dilayani JAMKESMAS

0.40% 3.30% RSUD

BALARAJA

Kesehatan

Strategik

11

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin

80% 90% DINKES Kesehata

n

Operasion

al

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien

masyarakat miskin

100% 100% DINKES Kesehata

n

Operasion

al

Page 214: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Meningkatnya prosentase MBR yang mendapatkan KARTU SEHAT

70,000 392,000 DINKES Kesehata

n

Strategik Unggulan

Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

1% 100% DINKES Kesehata

n

Operasion

al

12

Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-

paru/rumah sakit mata

Rasio sarana dan prasarana RSUD Balaraja sesuai RS

tipe B

4.00% 94% RSUD

BALARAJA

Kesehatan

Operasion

al

Tersedianya obat-obatan rumah sakit

6.00% 100.00% RSUD

BALARAJA

Kesehatan

Operasion

al

Pembangunan RSUD PANTURA

- 1 Unit RSU CIPTA KARYA

Kesehatan

Strategik Unggulan

13

Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit

Prosentase tingkat hunian RS (BOR)

3.00% 84.00% RSUD

BALARAJA

Kesehatan

Operasion

al

Hari Rawat/Hari Perawatan

Maksimalx100%

75% 75% RSUD

TANGERANG

Kesehatan

Strategik

Ratio pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan terhadap standar RS Kelas B pendidikan

(1 unit rawat inap tahap 3)

14 Unit RSUD

TANGERANG

Kesehatan

Operasion

al

Ratio pemenuhan alat kesehatan pelayanan

standar RS KElas B

pendidikan

53 unit 390 unit RSUD

TANGERANG

Kesehatan

Operasion

al

Prosentase Masyarakat Miskin yang dilayani

80.00% 80% RSUD

TANGERANG

Kesehatan

Strategik

Kepuasan pelanggan RS (Rata-rata dari semua pelayanan)

2% 72% RSUD

BALARAJA

Kesehatan

Operasion

al

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

75% 75% RSUD

TANGERANG

Kesehatan

Operasion

al

14

Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K - 4

95% 95% DINKES Kesehata

n

Operasion

al

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi

90% 90% DINKES Kesehata

n

Operasion

al

Page 215: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

kebidanan

Cakupan Kunjungan Bayi

92.00% 95% DINKES Kesehata

n

Operasion

al

15

Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita

Cakupan pelayanan anak balita

90% 90% DINKES Kesehata

n

Operasion

al

16

Program Perbaikan Gizi

Masyarakat

Prevalensi balita dengan berat badan rendah/

kekurangan Gizi

5.60% 5.20% DINKES Kesehata

n

Operasion

al

17

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Cakupan penemuan pasien baru TB BTA Positif

77% 80% DINKES Kesehata

n

Operasion

al

Cakupan penemuan penderita DBD yang ditangani

100% 100% DINKES Kesehata

n

Operasion

al

Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

96% 98% DINKES Kesehata

n

Operasion

al

Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total populasi usia 15 - 24 tahun

< 0,1% < 0,1% DINKES Kesehata

n

Operasion

al

18

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat

Meningkatnya kesadaran masyarakat sekolah dasar akan sarana sanitasi

250 sekolah

1.250 Sekolah

DINKES Kesehata

n Strategik

19 Program Keluarga Berencana

Meningkatka

n capaian Peserta KB Aktif PA/PUS

67.11% 67.96% BKBPP

Keluarga

Berencana

Oper

asional

20

Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang madiri

Meningkatkan % jumlah anggota kelompok BKB dan UPPKS yang ber-KB

75% 80% BKBPP Keluarga Berencan

a

Operasion

al

21

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Meningkatnya kapasitas kelembagaan IKM

50 Pelaku IKM

325 Pelaku IKM

DISPERINDAG

Industri Strategik

22

Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

Meningkatnya pemahaman IKM terhadap SNI

40 IKM 240 IKM DISPERIN

DAG Industri

Operasion

al

23

Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan

Jumlah alat dan mesin pertanian (Unit)

46 1,083 Distanak Pertanian Strategik

Page 216: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

25

Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

Produktivitas Padi (Ton GKG/Ha)

6.1 6.35 Distanak Pertanian Strategik

Meningkatnya Indeks Pertanaman

2,3 Kali 2,5 Kali Distanak Pertanian Strategik

25

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak

Cakupan pelayanan kesehatan hewan (Desa / Kelurahan)

44 desa 274 desa Distanak Pertanian Operasion

al

26

Program Peningkatan Produksi hasil peternakan

menurunkan jarak kelahiran ternak (calving interval) (bulan)

0,4 bulan 18 Bulan Distanak Pertanian Operasion

al

Peningkatan jumlah kelompok yang memenuhi skala usaha peternakan

2 20 Distanak Pertanian Strategik

27

Program Peningkatan Kesehatanan Masy. Veterinen

Meningkatnya mutu dan kesehatan produk asal hewan

60 sampel 350

sampel Distanak Pertanian

Operasion

al

28

Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan

Pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan

8 kali pengawasa

n

76 kali pengawasa

n Diskanla

Kelautan dan

Perikanan

Operasion

al

Meningkatnya kebersihan wilayah pesisir

1 Kec. Pan-tai

11 Kec. Pantai

Diskanla

Kelautan dan

Perikanan

Operasion

al

29

Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

Meningkatnya infrastruktur perekonomian Desa pesisir

23 Desa Pesisir

23 Desa Pesisir

Diskanla

Kelautan dan

Perikanan

Strategik Unggulan

30

Program pengembangan budidaya

perikanan

Peningkatan Produktivitas Budidaya Air

Tawar

4.5 ton/ ha/th

5.5 ton/ ha/th

Diskanla

Kelautan dan

Perikana

n

Strategik

Peningkatan Produktivitas Budidaya Payau

1,5 ton/ ha/th

1,5 ton/ ha/th

Diskanla

Kelautan dan

Perikanan

Strategik

31

Program pengembangan perikanan tangkap

Peningkatan Produktivi-tas Alat Tangkap

38 kg/ unit/ trip

40 kg/ unit/ trip

Diskanla

Kelautan dan

Perikanan

Operasion

al

Peningkatan Kualitas

Sarana/Pra-sarana PPI/TPI

1 PPI/ TPI 7 PPI/ TPI Diskanla

Kelautan

dan Perikana

n

Oper

asional

32

Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan

Peningkatan konsumsi ikan per kapita

18.1 kg/kapita/

th

20 kg/kapita/

th Diskanla

Kelautan dan

Perikanan

Operasion

al

33

Program Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Hasil Perikanan

Diversifikasi hasil olahan perikanan

2 jenis olahan

30 jenis olahan

Diskanla

Kelautan dan

Perikanan

Operasion

al

Page 217: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Pembinaan Kelompok Usaha Perikanan

dan Kelautan

5 klmpk 45 klmpk Diskanla

Kelautan dan

Perikanan

Operasion

al

34

Prorgam peningkatan ketahanan pangan masyarakat

Ketersediaan energi dan protein per kapita

1% 96% BKPPPM Ketahanan Pangan

Strategik

Ketersediaan

protein perkapita

2% 97% BKPPPM Ketahanan Pangan

Oper

asional

Penguatan Cadangan Pangan

9% 99% BKPPPM Ketahanan Pangan

Operasion

al

Pengawasan dan Pembinaan Keamanan

Pangan Segar

3 100 BKPPPM Ketahanan Pangan

Operasion

al

Penanganan Daerah Rawan Pangan

7 50 BKPPPM Ketahanan Pangan

Operasion

al

35

Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan

Keberdayaan PKK Desa Aktif

5 40 BKPPPM

Pemberdayaan

Masyarakat Desa

Operasion

al

Keaktifan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

7 75 BKPPPM

Pemberdayaan

Masyarakat Desa

Operasion

al

Tersedianya Bak sampah di Perdesaan

50 Desa 250 Desa BKPPPM

Pemberd

ayaan Masyarakat Desa

Operasion

al

36

Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan

Pengembangan POSYANTEK

2 10 BKPPPM

Pemberdayaan

Masyarakat Desa

Operasion

al

Tersedianya database pasar tradisional desa

- 1 Dokumen BKPPPM

Pemberdayaan

Masyarakat Desa

Strategik Unggulan

Meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelola pasar

tradisional

desa

10 Pengelola

Pasar BKPPPM

Pemberdayaan

Masyarak

at Desa

Strategik Ungg

ulan

Pembangunan Pasar Tradisional/Kabupaten di 3 (tiga) lokasi

3 Pasar 15 Pasar CIPTA KARYA

Pemberdayaan

Masyarakat Desa

Strategik Unggulan

37

program peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan

Ketenagaan penyuluhan

10 100 BKPPPM Ketahanan Pangan

Operasion

al

38

program peningkatan sarana prasarana penyuluhan

Kelembagaan Penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan

11 100 BKPPPM Ketahanan Pangan

Operasion

al

39

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Pelatihan berbasis kompetensi

720 4,200.00 Disnakertr

ans Ketenagakerjaan

Strategik

Page 218: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Tersedianya sarana prasarana pendukung

BLKI

- 2 Paket DISNAKERTRANS

Ketenagakerjaan

Strategik Unggulan

Pelatihan berbasis masyarakat

100 790 Disnakertr

ans Ketenagakerjaan

Operasion

al

Pelatihan berbasis kewirausahaan

100 880 Disnakertr

ans Ketenagakerjaan

Operasion

al

40

Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Peningkatan Kesempatan Kerja

6,667.00 40,002.00 Disnakertr

ans Ketenagakerjaan

Operasion

al

41

Program Perlindungan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan

Jumlah penanganan kasus/perselisihan ketenagakerj

aan

200 1,280.00 Disnakertr

ans Ketenagakerjaan

Strategik

Jumlah pemeriksaan perusahaan

1,080.00 6,600.00 Disnakertr

ans Ketenagakerjaan

Operasion

al

42

Program Transmigrasi Regional

Jumlah transmigran pada tahun 2012 sebanyak 25 KK dan pada tahun 2018 sebanyak 25 KK

25 140 Disnakertr

ans Ketransmigrasian

Operasion

al

43

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

Pemanfaatan Fasilitas Dana Pemerintah bagi KUMKM melalui UPDB

11.000 KUMKM

60.000 KUMKM

KUMKM KUKM

Strategik Unggulan

Promosi KUMKM

4 Event Promosi

26 Event KUMKM KUKM Operasion

al

44

Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif

Fasilitasi Pengembangan KUMKM

15 KUMKM 96

KUMKM KUMKM KUKM

Operasion

al

Pemberian

Fasilitasi Pengamanan Kawasan UMKM

100 KUMKM

800 KUMKM

KUMKM KUKM Operasion

al

45

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Pengembangan Perkoperasian

4 Koperasi 24

Koperasi KUMKM KUKM

Operasion

al

Peningkatan dan Pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi

80 orang 545 orang KUMKM KUKM Operasion

al

46

Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

Fasilitasi Kemitraan Investasi dan Usaha bagi UMKM

30 UMKM 180

UMKM KUMKM KUKM

Operasion

al

47

Program peningkatan pendapatan daerah

Prosentase Meningkatnya PAD

25% 28% DISPEND

A Otda

Strategik

Page 219: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

48

Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

Meningkatnya kualitas SDM Calon Pelaku eksportir

50 IKM/ calon/pela

ku Eksportir

320 IKM/ calon/pela

ku Eksportir

DISPERINDAG

Perdagangan

Strategik

49

Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan

Tersedianya laporan monitoring peredaran barang dan jasa

12 Laporan

60 Laporan

DISPERINDAG

Perdagangan

Operasion

al

50

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri

Tersedianya laporan distribusi barang/produk

52 Laporan Harga

Sembako dan 26 Laporan distribusi Barang

bersubidi

312 Laporan Harga

Sembako dan 156 Laporan distribusi Barang

bersubidi

DISPERINDAG

Perdagangan

Operasion

al

51

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

Tersedianya DED sarana dan prasarana Olahraga

3 DED 25 DED

DISPORABUDPAR

Kepemudaan dan

Olah Raga

Strategik

Tersedianya Sport Centre dan kelengkapan venue

1 Unit 1 Unit CIPTA KARYA

Kepemudaan dan

Olah Raga

Strategik Unggulan

Terbangunnya stadion mini

5 Stadion Mini

25 Stadion mini

CIPTA KARYA

Kepemudaan dan

Olah Raga

Strategik Unggulan

52

Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda

Menciptakan kesempatan kerja penuh

dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda

100 Orang 1225 Orang

DISPORABUDPAR

Kepemudaan dan

Olah Raga

Operasion

al

53

Program upaya pencegahan penyalahgunaan

narkoba

Peningkatan penanggulangan bahaya narkoba serta virus HIV dan

AIDS dikalangan generasi muda

1500 Orang

8850 Orang

DISPORA

BUDPAR

Kepemudaan dan

Olah

Raga

Operasion

al

54

Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

Peningkatan keikutsertaan event tingkat nasional

15 Cabang Olahraga

21 Cabang Olahraga

DISPORABUDPAR

Kepemudaan dan

Olah Raga

Strategik

55

Peningkatan peran aktiv masyarakat dalam kegiatan kebugaran olahraga

9 Kelompok/

Kec

15 Kelompok/

Kec

DISPORABUDPAR

Kepemudaan dan

Olah Raga

Operasion

al

56

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Kebudayaan

Perencanaan Pembangunan dan Penataan

Sarana dan Prasarana Kebudayaan

1 Lokasi 1 Lokasi

DISPORA

BUDPAR

Kebuday

aan

Operasion

al

Page 220: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Tersedianya dokumen perencanaan sarana prasarana kebudayaan

-

1 DED Pembangu

nan Auditorium

DISPORABUDPAR

Kebudayaan

Operasion

al

57

Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Cakupan gelar seni

2 kali festival/tah

un

14 kali Festival

DISPORABUDPAR

Kebudayaan

Operasion

al

58

Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Tersedianya Objek Daerah Tempat Wisata (ODTW)

pembangunan 80% ODTW

pembangunan 100%

ODTW

DISPORABUDPAR

Pariwisata

Strategik

Tersedianya masterplan Objek Daerah Tempat Wisata

(ODTW)

-

1 Dokumen

Perencanaan

DISPORABUDPAR

Pariwisata

Operasion

al

59

Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Mempromosikan potensi wisata yang ada di Kabupaten Tangerang

3 Kali Pameran/T

ahun

27 Kali Pameran

DISPORABUDPAR

Pariwisata

Operasion

al

60

Program peningkatan kesadaran akan nilai-nilai keagamaan dan kepahlawanan

Peningkatan jumlah penerima sarana prasarana keagamaan

1,250 12,350 DINSOS Sosial Strategik

Peningkatan jumlah bantuan sosial pada guru ngaji

3,480 25,230 DINSOS Sosial Operasion

al

61

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Cakupan Pemanfaat PKH

27.000 RTSM

27.000 RTSM

DINSOS Sosial Strategik

62

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Lainnya

Jumlah PMKS

700 org 4.050 orang

DINSOS Sosial Operasion

al

63

Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)

Rasio penyandang penyakit sosial

168 org 967 org DINSOS Sosial Operasion

al

64

Program

pembinaan panti asuhan/ panti jompo

Meningkatny

a sarana dan prasarana panti

10% 90% DINSOS Sosial Operasion

al

65

Program Pengembangan Wawasan

Kebangsaan

Pembinaan nilai-nilai luhur

kebangsaan

14 76 Kesbangp

ol

Kesatuan Bangsa

dan Politik

Dalam Negeri

Operasion

al

66

Program Pendidikan Politik Masyarakat

Pembinaan politik daerah

19 105 Kesbangp

ol

Kesatuan Bangsa

dan Politik Dalam Negeri

Operasion

al

Page 221: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

67

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Proporsi jalan strategis kabupaten dalam

kondisi baik

8.94% 100% DBMP Pekerjaan Umum

Strategik

Proporsi jalan non strategis kabupaten dalam kondisi baik

4.21% 100% DBMP Pekerjaan Umum

Strategik

Proporsi jembatan dalam kondisi baik

2.62% 100% DBMP Pekerjaan Umum

Strategik

Proporsi jalan baru dalam kondisi baik

6,4 Km 32 Km DBMP Pekerjaan Umum

Strategik

Proporsi jalan desa dalam

kondisi baik

30 Km 400 Km DBMP Pekerjaan Umum

Strategik

68

Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

Tersedianya DED Terminal Type A

- 1 Paket DISHUB Perhubu

ngan

Strategik Unggulan

Tersedianya Terminal Type A

1 Unit 1 Unit DISHUB Perhubu

ngan

Strategik Unggulan

Pembangunan terminal angkutan umum Type B dan C

1 5 DISHUB Perhubu

ngan Strategik

Pembangunan Dermaga Penyebrangan

1 5 DISHUB Perhubu

ngan Strategik

69

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Peningkatan jumlah kapal patroli

1 5 DISHUB Perhubu

ngan

Operasion

al

Tersedianya rambu lalu lintas dan rute angkutan sampah

30 unit rambu rute

230 unit rambu rute

DISHUB Perhubu

ngan

Strategik Unggulan

70

Program

Penataan Daerah Otonomi Baru

Tersedianya hasil kajian pemekaran

kecamatan dan otonomi daerah

2 Kajian SETDA Otda

Oper

asional

Terbentuknya kecamatan baru

4 Kec. 4 Kec. SETDA Otda Strategik GD

Peningkatan Ststus Desa menjadi kelurahan

40 SETDA Otda Strategik GD

Penataan Desa

60 246 SETDA Otda Strategik GD

71

Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

Proporsi Daerah Irigasi Kecil Dalam Kondisi Baik

19.80% 100% DBMP Pekerjaan Umum

Strategik

Proporsi Sungai Kabupaten Dalam Kondisi Baik

2.16% 13% DBMP Pekerjaan Umum

Operasion

al

Page 222: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Proporsi Saluran Pembuang Dalam Kondisi Baik

1.01% 6.05% DBMP Pekerjaan Umum

Strategik

72

Program Perencanaan Perijinan dan Non Perijinan

Jumlah pelaksanaan sosialisasi informasi perijinan dan nonperijinan

10 Event 55 Event BP2T Otda Operasion

al

73

Program Pengembangan Administrasi Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan

Prosentase kenaikan penerimaan retribusi perijinan

10.00% 60% BP2T Otda Operasion

al

Prosentase penyelesaian pengaduan

perijinan

76% 80% BP2T Otda Strategik

74

Program Penelitian dan Pengembangan Yang Terkait dengan Perijinan

dan Non Perijinan

Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan

perijinan dan nonperijinan

Indeks 4 Indeks 5 BP2T Otda Operasion

al

Jumlah Kecamatan Sasaran Operasi Penertiban Perijinan Terpadu

29 29 BP2T Otda Strategik GD

75

Program Pengembangan Data Informasi Pelayanan Perijinan dan Nonperijinan

Database Perijinan

Updating 29 BP2T Otda Strategik GD

76

Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

Produk Hukum

-

2 BP2T Otda Strategik GD

77

Program Pengembangan Sistem Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan

Meningkatnya kualitas Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan

Nonperijinan

1 Kali 7 Kali BP2T Otda Strategik

Tersedianya sistem perijinan terintegrasi SIG Tata

Ruang

Updating 1 BP2T Otda Strategik GD

Tersedianya perijinan berbasis website

Updating 1 BP2T Otda Strategik GD

78

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Dokumen/Regulasi Yang Mendukung Iklim Investasi

2 Dok. 22 Dok. BPMD Penanaman Modal

Strategik

Monev Investasi

2 Keg. 14 Keg. BPMD Penanaman Modal

Strategik

79

Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama investasi

Terlaksananya Pameran (promosi)

6 event 36 event BPMD Penanaman Modal

Operasion

al

Page 223: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Dokumen/Regulasi Kerjasama Yang Mendukung Penciptaan Iklim Investasi

9 Dok. 65 Dok. BPMD Penanaman Modal

Operasion

al

Meningkatnya layanan PDAM di Kab Tangerang

26% 40% BPMD Penanaman Modal

Strategik Unggulan

80

Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran

Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen

Kebakaran (WMK)

20 menit 15 menit DPBK Perumah

an

Operasion

al

81

Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam

Cakupan layanan penanganan wilayah rawan Bencana

10 Kec 5 Kec DPBK

Kesatuan Bangsa

dan Politik Dalam

Negeri

Operasion

al

82

Program Pengembangan Perumahan

Rasio Rumah Layak Huni

0,17 % 89% CIPTA KARYA

Perumahan

Operasion

al

Presentasi rumah tinggal bersanitasi

0.15% 89% CIPTA KARYA

Perumahan

Strategik

Rasio bangunan tidak BerIMB

500 4,600 CIPTA KARYA

Perumahan

Operasion

al

Tersedianya sarana sanitasi sekolah

250 Sarana Sanitasi

1.269 Sarana Sanitasi

CIPTA KARYA

Perumahan

Operasion

al

83

Program lingkungan sehat perumahan

Cakupan layanan air bersih

0.04% 86.03% CIPTA KARYA

Perumahan

Strategik

84

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

Jumlah Kapasitas Lumpur Tinja

6% 76% DKPP Pekerjaan Umum

Operasion

al

85

Program Pengelolaan Areal Pemakaman

Rasio TPU per satuan penduduk

7.50% 85% DKPP Perumah

an

Operasion

al

86

Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan

Jumlah Pemasangan PJU

500 titik 15.966

titik DKPP

Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Operasion

al

Jumlah Pemeliharaan PJU

866 titik 8.700 titik DKPP

Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Operasion

al

Meningkatny

a rumah tangga yang mendapat aliran listrik PLN

1500 7500 DISPERIN

DAG

Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Strategik Unggulan

87

Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Peningkatan Luasan Hutan kota yang sudah tertata

2.5 Ha 23,5 Ha BLHD Lingkungan Hidup

Operasion

al

Rasio jumlah taman kota yang tertata

3.50% 25% DKPP Lingkungan Hidup

Operasion

al

Page 224: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

88

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Rasio Jumlah sampah yang ditangani

6% 78% DKPP Lingkungan Hidup

Strategik Unggulan

89

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal

10% 80.00% BLHD Lingkungan Hidup

Operasion

al

Cakupan pengawasan terhadap Pelaksanaan UKL/UPL

7% 62% BLHD Lingkungan Hidup

Operasion

al

Pelayanan Tindak Lanjut

Pengaduan

Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran Dan/Atau Perusakan Lingkungan

25 Kasus 223 Kasus BLHD Lingkungan Hidup

Strategik

Penegakan Hukum akibat pencemaran dan perusakan lingkungan

5 Kasus 25 Kasus BLHD Lingkungan Hidup

Operasion

al

Tercapainya Piagam Perhargaan kabupaten tangerang sebagai kota sehat atau mendapatkan Penghargaan Adipura

74.65 78.65 BLHD Lingkungan Hidup

Operasion

al

Tercapainya Sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata / sekolah yang peduli dan berbudaya

lingkungan

5 sekolah 34 sekolah BLHD Lingkungan Hidup

Operasion

al

90

Program peningkatan pengendalian polusi

Meningkatnya kegiatan pengawasan usaha yang berpotensi melakukan pencemaran air

200 1,964 BLHD Lingkungan Hidup

Operasion

al

Meningkatnya usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administratif

dan teknis pencegahan pencemaran air

35 437 BLHD Lingkungan Hidup

Operasion

al

Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara Dari Sumber Tidak Bergerak

5% 60% BLHD Lingkungan Hidup

Operasion

al

Page 225: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

91

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Peningkatan rehabilitasi /Vegetasi tanaman mangrove Mangrove di pesisir Pantai

1000 m2 56.900 m2 BLHD Lingkungan Hidup

Operasion

al

terlayaninya masyarakat sulit air bersih melalui pendistribusian air bersih di 12 kecamatan

300.000 ltr 3.300.000

ltr BLHD

Lingkungan Hidup

Operasion

al

Meningkatnya perusahaan yang di awasi

200 Perusahaa

n

1.200 Perusahaa

n

DISPERINDAG

Lingkungan Hidup

Operasion

al

92

Program Perencanaan Tata Ruang

Tersedianya

Informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah Kabupaten /Kota beserta rencana rinciannya melalui peta analog dan peta digital.

50 peta analog

440 peta analog

DTR Penataan

Ruang

Operasion

al

Terlaksananya forum konsultasi publik

2 kali 8 Kali DTR Penataan

Ruang

Operasion

al

93

Program Pemanfaatan Ruang

Terlayaninya

masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang

100% 100% DTR Penataan

Ruang

Operasion

al

94

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Terlaksananya tindakan awal terhadap pengaduan masyarakat tentang pelanggaran di bidang penataan

ruang, dalam waktu 5 (lima) hari kerja.

100% 100% DTR Penataan

Ruang

Operasion

al

Meningkatnya luasan RTH Publik di Kab Tangerang

0.25% 12.30% DTR Penataan

Ruang

Operasion

al

95

Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah

Luas lahan untuk kepentingan umum

8 57.5 SETDA Pertanah

an

Operasion

al

96

Program Peningkatan Keamanan dan kenyamanan lingkungan

Porsentase penanganan gangguan Kantrantibmas per tahun

100% 100% SATPOL

PP

Kesatuan Bangsa

dan Politik Dalam

Negeri

Strategik

Jumlah penegakan Perda yang terkait dengan Kantrantibm

10 perda/ tahun

62 perda/ tahun

SATPOL PP

Kesatuan Bangsa

dan Politik Dalam Negeri

Operasion

al

Page 226: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

as

97

Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal

Jumlah aparatur Linmas dan Satpol PP yang mendapatkan pelatihan Kantrantibmas

150 orang 1550 orang

SATPOL PP

Kesatuan Bangsa

dan Politik Dalam Negeri

Operasion

al

Frekuensi monitoring dan evaluasi

ketertiban umum

20

kali/tahun 110 Kali

SATPOL

PP

Kesatuan Bangsa

dan

Politik Dalam

Negeri

Operasion

al

98

Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

Tertanganinya semua kasus KDRT yang dilaporkan

100% 100% BKBPP

Pemberdayaan

Perempuan dan

Perlindungan Anak

Operasion

al

99

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

Tersedianya Komunikasi Data Komputerisasi antar SKPD

48 SKPD 63 SKPD SETDA

Komunikasi dan

Informatika

Strategik Unggulan

Jumlah mobil internet keliling

1 5 DISHUB

Komunikasi dan

Informatika

Operasion

al

100

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Jumlah pelayanan dan

penyelesaian administrasi kenaikan pangkat, pensiun dan pengangkatan jabatan

1,909 11,519 BKD Otda Operasion

al

Tersedianya aplikasi sistem informasi data kepegawaian

-

1 BKD Otda Operasion

al

Jumlah data base kepegawaian yang akurat

4,500 12,300 BKD Otda Operasion

al

Terlaksananya pembinaan pegawai melaui pendidikan formal dan non formal

50 350 SETDA Otda Operasion

al

101

Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur

Jumlah peserta diklat

699 4,020 BKD Otda Operasion

al

102

Program Pembangunan Gedung Pemerintahan

Rasio bangunan kantor desa /kelurahan

2 28 CIPTA KARYA

Perumahan

Operasion

al

Tersedianya BLKI skala Kabupaten di Pasir Muncang Kec Jayanti

- 1 Unit BLKI CIPTA KARYA

Perumahan

Strategik Unggulan

Page 227: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Terbangunnya RKB sekolah

RKB SD 681 dan SMP 39

RKB SD 3.405 dan SMP 195

CIPTA KARYA

Perumahan

Strategik Unggulan

103

Program Penataan Administrasi Kependudukan

Kepemilikan KTP

91.00% 99.00% Dukcapil Kependudukan

Operasion

al

Rasio Penduduk ber KK

94.00% 96.00% Dukcapil Kependudukan

Operasion

al

Kepemilikan Akte Kelahiran per 1.000 Penduduk

82.00% 91.00% Dukcapil Kependudukan

Operasion

al

104

Program Penyelenggaraan Pemerintahan

Kecamatan/Kelurahan

Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi

Aparatur di Kecamatan dan Kelurahan

259 1312 SETDA Otda Operasion

al

105

Program fasilitasi dan koordinasi pelayanan umum

Optimalisasi Perangkat Daerah

28 188 SETDA Otda Operasion

al

Terinventarisasinya Data Bidang Kesejahteraan Rakyat

-

57 SETDA Otda Operasion

al

106

Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

Pembinaan Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Pengelolaan Keuangan Desa, Manajamen Desa, Inventaris Kekayaan Desa

246 246 SETDA Otda Operasion

al

107

Program kerjasama informsi dan media massa

Tersedianya informasi melalui media informasi

4 4 SETDA Otda Operasion

al

108

Program

Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

Tersusunnya Dokumen Pendukung

Peningkatan Kualitas pelayanan Publik

12 81 SETDA Otda

Oper

asional

109

Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

tersedianya Produk hukum daerah

10 70 SETDA Otda Operasion

al

110

Program Peningkatan

Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

Meningkatny

a jumlah perda

10 Perda 50 Perda SETWAN Otda

Oper

asional

Meningkatnya koordinasi lembaga perwakilan rakyat

46 kali 230 kali SETWAN Otda Operasion

al

Meningkatnya kualitas SDM lembaga perwakilan rakyat

9 kali 25 dok SETWAN Otda Operasion

al

Page 228: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Terakomodirnya aspirasi masyarakat

3 kl 15 kali SETWAN Otda Operasion

al

Meningkatnya kapasitas penentu kebijakan

83 Kali 415 Kali SETWAN Otda Operasion

al

Meningkatnya pencapaian kinerja lembaga perwakilan rakyat daerah

4 Dok 20 Dok SETWAN Otda Operasion

al

112

Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah

Jumlah Kebijakan di bidang pengelolaan keuangan daerah

11 65 BPKAD Otda Operasion

al

Dokumen Pengelolaan Keuangan Daerah

11 66 BPKAD Otda Operasion

al

113

Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

Penurunan Jumlah Temuan

463 LHP 363 LHP Inspektora

t Otda

Operasion

al

Peningkatan tindak lanjut hasil temuan

575 TLHP 560 TLHP Inspektora

t Otda

Operasion

al

114

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset/Barang Daerah

Peningkatan Tata Kelola Barang Milik Daerah

12 72 BPKAD Otda Operasion

al

115

Program Pengembangan data / informasi

Meningkatnya kualitas data perencanaan

70% 80% BAPPEDA Perencan

aan

Operasion

al

Meningkatny

a kualitas sistem perencanaan

- 2 Paket BAPPEDA Perencan

aan

116

Program perencanaan

sosial budaya

Meningkatnya perencanaan kebijakan

sosial dan budaya

2 Kebijakan

12 kebijakan

BAPPEDA Perencan

aan

Operasion

al

117

Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh

Meningkatnya perencanaan pengembangan infrastruktur kawasan secara merata

5 Rencana Kawasan

27 Kawasan

BAPPEDA Perencan

aan

Operasion

al

118

Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah

Meningkatnya kompetensi aparatur perencana

150 900 BAPPEDA Perencan

aan

Operasion

al

119

Program Kerjasama

Pembangunan

Meningkatnya Jumlah kerjasama

dengan pihak swasta

10 Kerjasama

40 Kerjasama

BAPPEDA Perencan

aan

Strategik Ungg

ulan

Page 229: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

120

Program perencanaan pembangunan ekonomi

Terlaksananya rencana aksi pengembangan perekonomian daerah

4 rencana aksi

24 rencana

aksi BAPPEDA

Perencanaan

Operasion

al

121

Program

perbaikan sistem administrasi kearsipan

Terlayaninya Penataan, Peminjaman, penitipan dan

penyimpanan, perawatan, alih media,akses multimedia, konsultansi dan asistensi

1 SKPD 5 SKPD Kantor Arsip

Daerah

Kearsipan

Operasion

al

1.Ditetapkannya regulasi

terhadap komponen - komponen strategis dalam implementasi sistem kearsipan 2.Pengelolaan Pelayanan

Informasi Kearsipan Menjadi Lebih Transparan dan mudah diakses melalui Internet

Pembentukan sistem

manajemen dan proses

kerja

pengelolaan arsip

Pembakuan sistem

manajemen arsip

elektronik/ 5 database

Kantor Arsip

Daerah

Kearsipan

Operasion

al

122

Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah

Terlayaninya Penataan, Peminjaman, penitipan dan penyimpanan, perawatan, alih media,akses multimedia, konsultansi

dan asistensi

9.000 Dokumen

45.000 Dokumen

Kantor Arsip

Daerah

Kearsipan

Operasion

al

123

Program pemeliharaan

rutin/berkala sarana dan prasarana kerasipan

terselamatka

nnya Dokumen / Arsip daerah

116 Pengelola

Surat Masuk dan

Surat Keluar

696 Pengelola

Surat Masuk dan

Surat Keluar

Kantor

Arsip Daerah

Kearsipan

Oper

asional

II. TARGET CAPAIAN SASARAN MAKRO DAERAH TAHUN 2016

Berdasarkan rencana program prioritas seperti disampaikan

diatas, diharapkan target-target makro pembagunan daerah seperti

tercantum pada tabel dibawah ini dapat tercapai.

Tabel 5.2 Target Capaian Sasaran Makro Daerah Tahun 2016

No. ASPEK/FOKUS/BIDANG

URUSAN/ INDIKATOR KINERJA

PEMBANGUNAN DAERAH

Kinerja pada

awal periode

RPJMD

Kondisi Kinerja

pada akhir

periode RPJMD

2012 2016

ASPEK KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT

Page 230: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Fokus Kesejahteraan dan

Pemerataan Ekonomi

1 LPE 6,22% 6,67% 6,87%

2 PDRB per kapita 14.460.990 17.091.140 18.272.275

3 IPM 72,36 73,56 74,15

Fokus Kesejahteraan Sosial

1 Angka Rata-rata lama sekolah 8,95 10,15 10,75

2 Angka Usia Harapan Hidup 66,06 66,6 66,88

3 Angka Melek Huruf 89,21% 91,21% 92,21%

4 Tingkat Kemiskinan 6,42% 4,82% 4,02%

5 Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT)

13,51% 12,51% 12,01%

ASPEK PELAYANAN UMUM

1 Cakupan Desa/ Kelurahan

Universal Child Immunization

(UCI)

93% 96% 98%

2 Cakupan pelayanan kesehatan

dasar pasien masyarakat miskin

60% 80% 90%

3 Prevalensi balita dengan berat badan rendah/ kekurangan Gizi

6,43% 5,6% 5,2%

ASPEK DAYA SAING DAERAH

1 Panjang jalan desa dalam kondisi

baik

228 Km 30 Km 400 Km

2 Proporsi jalan kabupaten dalam

kondisi baik

79,34% 93,10% 100%

3 Prosentase Peningkatan PAD Per

Tahun

26,19% 25% 25%

Dalam mencapai indikator makro kinerja pembangunan daerah pada

tahun anggaran 2015 sebagaimana telah ditetapkan dalam RPJMD

Tahun 2013-2018, maka disusunlah kerangka penganggaran

berdasarkan Misi RPJMD, Program Unggulan RPJMD, Jenis Pelayanan

Dasar sebagaimana tertuang didalam standar pelayanan minimal, serta

berdasarkan sasaran pembangunan sebagai berikut :

A. RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAERAH

Tabel 5.3

Rencana program Prioritas Tahun 2016

NO URAIAN MISI ANGGARAN

1 Peningkatan pemerataan akses dan fasilitas

pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi

masyarakat

315.200.364.581

2 Peningkatan pengembangan perekonomian daerah

dan perekonomian masyarakat menuju peningkatan

daya saing daerah dan daya saing masyarakat

39.203.235.730

3 Peningkatan dan pengembangan nilai-nilai agama 95.319.177.675

Page 231: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

dalam penyelenggaraan pemerintahan serta

kehidupan bermasyarakat menuju masyarakat yang

religius;

4 Penciptaan iklim investasi dan usaha yang kondusif

yang didukung oleh peningkatan pembangunan

infrastruktur dasar yang merujuk pada

keseimbangan ruang dan lingkungan;

601.033.856.102

5 Peningkatan pelayanan publik yang didukung oleh

birokrasi yang bersih, profesional, berwibawa,

transparan dan bertanggung jawab.

85.697.621.042

B. KERANGKA PENGANGGARAN TAHUN 2016 BERDASARKAN

PER DAYA SAING

Tabel 5.4

Kerangka pengganggaran berdasarkan daya saing Tahun 2016

No Aspek Total

1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 314,312,775,781

2 Aspek Pelayanan Umum 189,897,746,062

3 Aspek Daya saing Daerah 632,243,733,287

Jumlah 1,136,454,255,130

C. KERANGKA PENGANGGARAN TAHUN 2016 BERDASARKAN

PER URUSAN

Tabel 5.5

kerangka penganggaran tahun 2016 berdasarkan per urusan tahun 2016

KODE URUSAN PEMERINTAH DAERAH ANGGARAN

1.01 Pendidikan 132,481,582,319

1.02 Kesehatan 182,718,782,262

1.03 Pekerjaan Umum 261,905,452,070

1.04 Perumahan 303,805,856,121

1.05 Penataan Ruang 3,868,435,350

1.06 Perencanaan Pembangunan 14,726,192,500

1.07 Perhubungan 6,174,480,750

1.08 Lingkungan Hidup 29,577,075,911

1.09 Pertanahan 5,547,200,000

1.10 Kependudukan dan Catatan Sipil 7,178,963,800

1.11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan 1,532,290,769

1.12 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 6,092,879,850

1.13 Sosial 6,927,927,000

1.14 Ketenagakerjaan 15,535,246,054

1.15 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 9,498,677,184

1.16 Penanaman Modal 1,877,036,650

1.17 Kebudayaan 1,120,000,000

1.18 Kepemudaan dan Olah Raga 4,449,312,374

1.19 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 12,383,393,029

1.20 Otda, Pem. Umum, AKD, Prkt Daerah, Kepeg, 82,935,784,646

1.21 Ketahanan Pangan 170,000,000

1.22 Pemberdayaan Masyarakat Desa 4,080,222,570

1.23 Statistik 75,000,000

1.24 Kearsipan 3,041,063,474

1.25 Komunikasi dan Informatika 7,442,808,171

1.26 Perpustakaan 1,774,033,730

2.01 Pertanian 9,543,159,156

Page 232: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

2.03 Energi dan Sumberdaya Mineral 8,940,166,750

2.04 Pariwisata 1,150,000,000

2.05 Kelautan dan Perikanan 5,954,803,406

2.06 Perdagangan 2,980,078,200

2.07 Industri 866,351,034

2.08 Ketransmigrasian 100,000,000

Jumlah 1,136,454,255,130

D. KERANGKA PENGANGGARAN TAHUN 2016 BERDASARKAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Tabel 5.7

Kerangka Penganggaran Tahun 2016 Berdasarkan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2016

NNoo SSAASSAARRAANN PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN AAnnggggaarraann

1 Pengembangan Sistem Transportasi 6,174,480,750

2 Penaggulangan Banjir, Rob dan Genangan 261,905,452,070

3 Peningkatan Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup

29,577,075,911

4 Pengendalian Pemanfaatan Ruang 9,415,635,350

5 Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan dan Permukiman

303,805,856,121

6 Peningkatan Akses Pelayanan Pendidikan

dan Kesehatan bagi MBR

316,974,398,311

7 Penguatan Ketahanan Pangan

15,317,962,562

8 Penanggulangan Kemiskinan

16,426,604,184

9 Peningkatan, Pemerataan dan Pengendalian

Energi dan Sumber Daya Mineral

9,290,166,750

10 Peningkatan Kualitas dan Perlindungan

Ketenagakerjaan

15,535,246,054

11 Peningkatan Iklim Investasi dan ekonomi

daerah

24,211,175,033

12 Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

110,445,496,471

13 Peningkatan Moral dan Peran Serta

Masyarakat dalam Pembangunan

11,181,825,713

14 Pengendalian Kependudukan yang lebih serasi dan berimbang

6,192,879,850

Jumlah

1,136,454,255,130

E. KERANGKA PENGANGGARAN TAHUN 2016 BERDASARKAN JENIS PELAYANAN DASAR YANG TERTUANG DALAM STANDAR

PELAYANAN MINIMAL Tabel 5.8

Kerangka penganggaran berdasarkan jenis pelayanan dasar jenis pelayanan dasar Tahun 2016

NO JENIS PELAYANAN DASAR BIDANG ANGGARAN

1 Pelayanan Kesehatan Dasar Kesehatan 141,860,859,460

2 Pelayanan Kesehatan Rujukan Kesehatan -

3 Penyelidikan Kesehatan -

4 Promosi Kesehatan 40,857,922,802

5 Pelayanan Pendidikan Dasar oleh Kab/Kota Pendidikan 31,425,815,896

6 Pendidikan dasar oleh satuan pendidikan Pendidikan 102,829,800,153

7 Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial Sosial 5,074,327,000

Page 233: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

8 Penyediaan sarana dan prasarana sosial Sosial 2,373,600,000

9 Penanggulangan korban Bencana Sosial 1,985,000,000

10

Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial:

Sosial 630,000,000

11 Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air Lingkungan Hidup 29,577,075,911

12 Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara dari Sumber Tidak Bergerak

Lingkungan Hidup

13 Pelayanan Informasi Status Kerusakan Lahan dan/atau tanah untuk produksi Biomassa

Lingkungan Hidup -

14

Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan

Masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup

Lingkungan Hidup -

15 Pelayanan Dokumen Kependudukan Pemerintahan Dalam Negeri

7,178,963,800

16 Pemeliharaan Ketentraman & Ketertiban Masyarakat

Pemerintahan Dalam Negeri

123,703,168,593

17 Penanggulangan Bencana Kebakaran Pemerintahan Dalam Negeri

18 Rumah Layak Huni dan Terjangkau Perumahan Rakyat

19

Lingkungan yang Sehat dan Aman yang didukung dengan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU)

Perumahan Rakyat

20 Penanganan Pengaduan/Laporan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Perempuan dan Anak

350,000,000

21 Pelayanan Kesehatan Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

Perempuan dan Anak

525,000,000

22 Rehabilitasi Sosial Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

Perempuan dan Anak

150,000,000

23 Penegakan dan Bantuan Hukum bagi Perempuan dan Anak Koran Kekerasan

Perempuan dan Anak

507,290,769

24 Pemulangan dan Reintegrasi Sosial bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

Perempuan dan Anak

-

25

Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KIE KB dan KS

Keluarga Berencana -

26 Penyediaan Alat dan Obat Kontrasepsi Keluarga Berencana 4,027,108,300

27 Penyediaan Informasi Data Mikro Keluarga Berencana 2,065,771,550

28 Prioritas Utama penyediaan Air untuk kebutuhan masyarakat

PU dan Penataan Ruang

29 Jalan PU dan Penataan

Ruang 135,657,245,305

30 Air minum PU dan Penataan

Ruang

31 Penyehatan Lingkungan Pemukiman (Sanitasi Lingkungan dan Persampahan

PU dan Penataan Ruang

192,022,126,894

32 Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan PU dan Penataan

Ruang 74,990,317,184

33 Penataan Bangunan dan Lingkungan PU dan Penataan

Ruang 135,188,373,515

34 Jasa Konstruksi PU dan Penataan

Ruang 36,793,412,043

35 Penataan Ruang PU dan Penataan

Ruang 3,868,435,350

Page 234: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

36 Pelayanan Pelatihan Kerja Ketenagakerjaan dan Transmigrasi

18,819,813,238

37 Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Ketenagakerjaan dan Transmigrasi

3,025,458,000

38 Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

Ketenagakerjaan dan Transmigrasi

-

39 Pelayanan Kepesertaan Jamsostek Ketenagakerjaan dan Transmigrasi

-

40 Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan dan Transmigrasi

3,288,652,000

41 Pelaksanaan Diseminasi Informasi Nasional Kominfo 6,692,808,171

42 Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)

Kominfo 2,300,000,000

43 Ketersediaan dan Cadangan Pangan Ketahanan Pangan 13,442,255,413

44 Distribusi dan Akses Pangan Ketahanan Pangan 5,205,785,349

45 Penganekaragaman dan Keamanan Pangan Ketahanan Pangan 866,351,034

46 Penanganan Kerawanan Pangan Ketahanan Pangan -

47 Cakupan kajian seni (50%) Kesenian -

48 Cakupan Fasilitasi seni (30%) Kesenian -

49 Cakupan Gelar Seni (75%) Kesenian 1,120,000,000

50 Misi Kesenian (100%) Kesenian -

51 Cakupan Sumberdaya Manusia Kesenian (25%)

Kesenian -

52 Cakupan Tempat (100%) Kesenian -

53 Cakupan Organisasi (34%) Kesenian -

54 Angkutan Jalan Perhubungan 6,174,480,750

55 Angkutan Sungai dan Danau. Perhubungan -

56 Angkutan Penyeberangan Perhubungan -

57 Angkutan Laut Perhubungan -

58 Kebijakan Penanaman Modal Penanaman modal -

59 Kerjasama Penanaman Modal Penanaman modal -

60 Promosi Penanaman Modal Penanaman modal 1,577,036,650

61 Pelayanan Penanaman Modal Penanaman modal 300,000,000

62 Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Penanaman modal -

63 Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal

Penanaman modal -

64 Penyebarluasan, Pendidikan dan Pelatihan Penanaman Modal.

Penanaman modal -

Jumlah 1,136,454,255,130

F. REKAPITULASI KERANGKA PENGANGGARAN URUSAN WAJIB DAN

PILIHAN TAHUN ANGGARAN 2016 SECARA KESELURUHAN

Adapun yang menjadi rekapitulasi program dan kegiatan

pembangunan secara keseluruhan berdasarkan hasil forum musrenbang

kabupaten yang telah diselenggarakan yang dikelompokan kepada masing-

masing SKPD dalam rencana kerja pembangunan daerah Kabupaten

Tangerang tahun anggaran 2016 ini berdasarkan urusan baik wajib

maupun pilihan tercantum didalam lampiran yang merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari Buku Narasi RKPD ini.

Page 235: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

BAB. VI PENUTUP

Dengan pertimbangan terbatasnya ketersediaan sumber-sumber

anggaran pembangunan yang dimiliki, maka perlu ditetapkan prioritas

pembangunan daerah Tahun Anggaran 2016 sebagaimana yang tertuang

didalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun

2016 yang mengarah kepada pemecahan permasalahan pembangunan yang

terjadi. Dalam hal ini, perlu diprioritaskan pencapaian pembangunan

daerah melalui langkah-langkah pokok yang diarahkan untuk dapat

menggerakkan seluruh potensi masyarakat kabupaten Tangerang, yaitu :

1. Setiap Program/Kegiatan yang akan dilaksanakan, memiliki dampak

yang besar terhadap pencapaian sasaran-sasaran pembangunan

sesuai tema pembangunan dengan sasaran yang terukur sehingga

langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat;

2. Program dan kegiatan tersebut, bersifat mendesak dan penting untuk

segera dilaksanakan;

3. Program dan kegiatan tersebut, merupakan tugas pemerintah daerah

sebagai pelaku utama;

4. Program dan kegiatan tersebut, dapat diselesaikan sampai dengan

akhir tahun anggaran 2015.

Dalam rangka optimalisasi Perbup RKPD tahun 2016 ini, seluruh

jajaran Pemerintah Daerah wajib menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif,

transparan, akuntabel dan partisipatif dalam melaksanakan program dan

kegiatannya.

Page 236: KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut : BAB. I menjelaskan mengenai

Pelaksanaan semua program dan kegiatan penting untuk

memperhatikan keterpaduan dan sinkronisasi antar kegiatan, baik diantara

kegiatan dalam satu program maupun kegiatan antar program, dalam salah

satu instansi dan antar instansi, dengan tetap memperhatikan tugas, peran

dan tanggungjawab yang melekat pada masing-masing Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

BUPATI TANGERANG

Ttd.

A.ZAKI ISKANDAR