KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika...
Transcript of KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG 103-2015.pdf · Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika...
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN
PERATURAN BUPATI TANGERANG
NOMOR 103 TAHUN 2015
TENTANG
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI TANGERANG,
Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat
(2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah
Tahun 2016 Kabupaten Tangerang ;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 182, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4010);
2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400) ;
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4421) ;
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438) ; 5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5589) ;
6. Peraturan ......
-2-
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 139,Tambahan Lembaran Negara Nomor
4578) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4090) ;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737) ;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 ; 10 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013
tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014 ; 11 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 2 Tahun
2009 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 02, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0209) ;
12 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah
Tahun 2009 Nomor 09) ; 13 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 15 Tahun
2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 1415) ;
14 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor
05).
MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA
PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016.
Pasal 1
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2016, yang selanjutnya disebut RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2016, merupakan Dokumen Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang untuk periode 1 (satu) Tahun yaitu tahun 2016.
Pasal .........
-3-
Pasal 2
RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2016 sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1, terdiri atas :
BAB I : PENDAHULUAN.
BAB II : EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAH BAB III : RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH
BESERTA KERANGKA PENDANAAN.
BAB IV : PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH. BAB V : RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEGIATAN
DAERAH.
BAB VI : PENUTUP.
Pasal 3
Isi serta uraian RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2016
sebagaimana tercantum dalam buku yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.
Pasal 4
(1) RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2016 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2018.
(2) RKPD Kabupaten Tangerang Tahun 2016 sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan :
a. Pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Tangerang dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Kabupaten Tangerang Tahun 2016.
b. Pedoman dalam menyusun Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran sementara serta Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2016.
Pasal 5
Pemerintah Daerah menggunakan RKPD Kabupaten Tangerang
Tahun 2016 sebagai bahan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang dalam rangka
penyusunan Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah Tahun 2016.
Pasal 6
(1) Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang membuat laporan kinerja triwulan dan tahunan atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang berisi uraian
tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing-masing program.
(2) Laporan …..
-4-
(2) Laporan sebagaimana dalam ayat (1), disampaikan kepada
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah paling
lambat 14 (empat belas) hari setelah berakhirnya bulan bersangkutan.
(3) Laporan kinerja menjadi masukan dan bahan pertimbangan
bagi analis dan evaluasi usulan anggaran tahun berikutnya
yang diajukan oleh Satuan Perangkat Kerja Daerah yang bersangkutan.
Pasal 7
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menelaah kesesuaian antara Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan Rencana Kerja Pembangunan Daerah
Kabupaten Tangerang Tahun 2016.
Pasal 8
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya dan memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Tangerang.
Ditetapkan di Tigaraksa Pada tanggal 1 Juni 2015
BUPATI TANGERANG,
Ttd.
A. ZAKI ISKANDAR
Diundangkan di Tigaraksa
Pada tanggal 1 Juni 2015 SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN TANGERANG,
Ttd.
ISKANDAR MIRSAD
BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2015 NOMOR 103
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2015
TENTANG RENCAN KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016
BAB. I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), adalah bagian dari
dokumen perencanaan Pemerintah Daerah untuk periode satu tahun yang
pada dasarnya merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dan mengacu pada RKP Nasional dan Provinsi,
yang secara substansi memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah,
prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik
yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh
dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Proses penyusunan RKPD ini dilakukan dengan tahapan antara lain
review RPJMD, review usulan program dan kegiatan SKPD tahun lalu dan
prioritas untuk tahun rencana, serta analisis isu strategis dan prioritas
pembangunan daerah untuk tahun yang direncanakan. RKPD ini
merupakan acuan bagi SKPD dalam menyusun Rencana Kerja SKPD
(Rancangan Renja SKPD) dalam menentukan Kebijakan Umum, serta
penentuan Prioritas dan Pagu Anggaran SKPD didasarkan atas Program
dan Kegiatan SKPD yang akan dilaksanakan pada tahun 2016.
Rumusan kebijakan pembangunan daerah sebagaimana tersusun
dalam RKPD Tahun 2015 ini nantinya akan dipadukan dengan kebijakan
lain pada saat proses penyusunan APBD dalam kerangka mencari titik-
temu dan kesepakatan untuk mewujudkan berbagai sasaran-sasaran yang
telah tertuang dalam RPJMD Kabupaten Tangerang Tahun 2013-2018,
melalui penajaman prioritas program dan kegiatan yang dinilai paling
relevan serta memiliki daya ungkit maksimal terhadap sasaran yang telah
ditetapkan.
Secara normatif, didalam aturan yang mengatur penyusunan RKPD,
dinyatakan bahwa Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, yang
selanjutnya disebut Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), adalah
dokumen yang disusun melalui urutan kegiatan penyiapan rancangan awal
rencana pembangunan; penyiapan rancangan rencana kerja; musyawarah
perencanaan pembangunan; dan penyusunan rancangan akhir rencana
pembangunan.
Peran Bappeda sendiri adalah menyiapkan rancangan awal RKPD dan
rancangan akhir sebagai penjabaran dari RPJM Daerah yang
ditindaklanjuti oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan
menyiapkan Rancangan Renja-SKPD dan Renja-SKPD sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada rancangan awal RKPD dan
rancangan akhir RKPD. Dalam menyiapkan RKPD ini Kepala Bappeda
mengkoordinasikan penyusunan dengan menggunakan Rancangan Renja-
SKPD dan hasil pada saat Musrenbang.
Gambar 1.1
Alur Penyusunan RKPD
Rancangan Akhir RKPD· Pendahuluan; · Analisis dan evaluasi ;· Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja RPJMD;· Rencana kerangka ekonomi daerah dan arah kebijakan keuangan daerah;· Prioritas dan sasaran
pembangunan daerah· Rencana program dan
kegiatan prioritas daerah
Hasil Musrenbang Nas. RKP/RKP
Evaluasi Musrenbang Nas. RKP & RKPD Prov
Sinkronisasi hasil
Musrenbang RKPD kab/
kota
Hasil Musrenbang
RKPD Provinsi
Penyelarasan Penyajian
Ranc Akhir RKPD
Berita Acara Kesepakatan
Musrenbang RKPD kabupaten/kota
Rancangan RKPD· pendahuluan; · evaluasi pelaksanaan
RKPD tahun lalu capaian kinerja penyelengaraan pemerintahan;· rancangan kerangka
ekonomi daerah Dan kebijakan keuangan daerah;· prioritas dan sasaran
pembangunan daerah;· rencana program dan
kegiatan prioritas daerah
II. DASAR HUKUM PENYUSUNAN
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Tangerang
Tahun 2016 ini disusun dan mengacu kepada sejumlah tata peraturan
perundangan sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
4. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
dan Pemerintah Daerah Kabupaen/Kota;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang
Perubahan Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
10. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Tangerang;
11. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Tangerang Tahun
2005 – 2025;
12. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2018.
13. Peraturan Bupati nomor 100 Tahun 2014 tentang perubahan atas
peraturan bupati tangerang tentang petunjuk teknis tata cara
pelaksanaan musrenbang, forum satuan kerja perangkat daerah dan
pasca musrenbang kabupaten tangerang.
III. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN
Sistem Perencanaan Pembangunan adalah satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat baik di
tingkat pusat maupun daerah. Dalam hal ini keterkaitan suatu dokumen
perencanaan dengan dokumen perencanaan lainnya sangat menentukan
dan diupayakan saling bersinergi.
Sebagaimana amanat Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004, pada
ruang lingkup Perencanaan Pembangunan Nasional, maka perencanaan
terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN),
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana
Strategis Kementerian/Lembaga, Rencana Kerja Pemerintah (RKP), dan
Rencana Kerja Kementerian/Lembaga.
Sejalan dengan payung hukum perencanaan di tingkat pusat, maka
dokumen Perencanaan Daerah meliputi Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).
Sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 pasal
5 ayat 2, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
merupakan Renstra Daerah, yaitu terdiri dari Strategi Pembangunan
Daerah, Kebijakan Umum, Arah Keuangan Daerah, dan Program Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SPKD dan Lintas kewilayahan yang
memuat kerangka regulasi dan kerangka anggaran.
Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) disusun berpedoman
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang
isinya antara lain visi, misi, tujuan, dan pencapaian tujuan (strategi).
Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga memuat program-
program dan kegiatan indikatif. Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dijabarkan dalam Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD). Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berisi
Kebijakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Program Kegiatan
Pembangunan. Program Kegiatan pembangunan disusun sebagai acuan
untuk pelaksanaan pembangunan dan mendorong partisipasi masyarakat.
Adapun keterkaitan langsung RKPD ini terhadap Renja SKPD adalah
sebagai pedoman utama atau masukan didalam menetapkan program-
program dan kegiatan-kegiatan strategis yang akan dilaksanakan oleh
SKPD sehingga tetap sesuai dengan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya didalam RPJMD tahun 2013-2018.
IV. SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD
Penyusunan RKPD ini didasarkan kepada sistematika dokumen
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)sebagai berikut :
BAB. I menjelaskan mengenai Latar Belakang Penyusunan Dokumen
RKPD, Dasar Hukum Penyusunan, Hubungan Antar Dokumen,
Sistematika Dokumen RKPD, serta Maksud dan Tujuan
Penyusunan Dokumen ini.
BAB. II menjelaskan mengenai Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun
Lalu dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan yang
didalamnya juga disampaikan terkait Gambaran Umum Kondisi
Daerah, Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun
lalu yang meliputi Urusan wajib pilihan dan program Unggulan
Realisasi RPJMD, serta Permasalahan Pembangunan dan
solusinya.
BAB. III menjelaskan mengenai Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan
Kebijakan Keuangan Daerah yang menyangkut Arah Kebijakan
Ekonomi Daerah, dan Arah Kebijakan Keuangan Daerah.
BAB. IV menjelaskan mengenai Prioritas dan sasaran Pembangunan
Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang pada tahun anggaran
2016. Yang meliputi tujuan dan asasaran pembangunan, arah
kebijakan pembangunan tahun ketiga , issue Strategis , Kebijakan
Pembangunan Tahun 2016 dan Tema Pembangunan
BAB. V menjelaskan mengenai Rencana Program dan kegiatan Prioritas
daerah yang meliputi rencana Program prioritas Tahun 2016 dan
target Capainan sasaran makro Daerah Tahun 2016
BAB. VI yaitu bab penutup yang menjelaskan mengenai komitmen
Pemerintah Daerah dalam melaksanakan program-program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2016
dalam rangka menuntaskan permasalahan daerah.
V. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari Penyusunan RKPD ini adalah mempersiapkan dokumen
perencanaan sebagai kerangka acuan bagi dinas/instansi (SKPD) dalam
mengarahkan kegiatan/rencana kerjanya pada pencapaian target tahunan
di 2016 dalam rangka mewujudkan visi dan misi daerah sesuai RPJMD
yang telah ditetapkan. Sedangkan tujuannya adalah :
1. Sebagai acuan bagi SKPD dalam menyusun Rencana Kerja SKPD dan
mengukur tingkat capaian kinerja tahunan Pemerintah Daerah yang
merupakan akumulasi dari pencapaian kinerja SKPD;
2. Sebagai acuan dalam penyusunan Kebijakan Umum APBD, Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara, serta rancangan APBD T.A 2016;
3. Sebagai alat kontrol stakeholder dalam menilai kinerja Pemerintah
Daerah didalam perencanaan;
4. Sebagai dokumen yang mengawal upaya pencapaian Visi dan Misi
Kabupaten Tangerang;
5. Sebagai upaya didalam mewujudkan integrasi, sinkronisasi dan
sinergitas pembangunan;
Gambar 1.2
Maksud dan Tujuan Penyusunan RKPD
BAB. II
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU
DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
I. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
A. GEOGRAFI
Kabupaten Tangerang terletak dibagian timur Provinsi Banten pada
koordinat 106o 20’ – 106o 43’ Bujur Timur dan 6o 00’ – 6o 20’ Lintang
Selatan dan secara administratif terdiri dari 29 kecamatan, 28
Kelurahan dan 246 desa dengan luas wilayah 959,60 km2 atau 10,91
persen dari seluruh luas wilayah Provinsi Banten. dengan batas
wilayah ;
a. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak.
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan Kota
Tangerang
c. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa (dengan garis pantai ±
51 Km);
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota
Tangerang Selatan
Secara Topografi, Kabupaten Tangerang berada pada wilayah dataran
yang terdiri dari wilayah dataran rendah dan dataran tinggi. Dataran
rendah sebagian besar berada di wilayah utara yaitu kecamatan
Teluknaga, Mauk, Kemiri, Sukadiri, Kresek, Kronjo, Pakuhaji, Sepatan
dan Sepatan Timur. Sedangkan dataran tinggi berada di wilayah Bagian
Tengah ke arah Selatan.
Kabupaten Tangerang merupakan daerah dengan wilayah terluas di
Provinsi Banten yang perkembangan pembangunannya tergolong cepat
dengan tersedianya infrastruktur, pusat perbelanjaan, pertokoan, pasar,
serta pembangunan perumahan di kawasan baru dan prasarana lainya
sebagai pendukung. Dalam era otonomi daerah, pembangunan
diarahkan kepada tercapainya tatanan kehidupan masyarakat yang
sejahtera.
B. KLIMATOLOGI
Kabupaten Tangerang merupakan wilayah dengan suhu yang relatif
panas dengan kelembaban yang tinggi. Temperatur udara berdasarkan
penelitian di Stasiun Geofisika Klas I Tangerang rata-rata berkisar
antara 22,8 – 33,90C, suhu maksimum tertinggi pada bulan Oktober
yaitu 33,90C dan suhu minimum terendah pada bulan Agustus dan
September yaitu 22,80C. Rata-rata kelembaban udara dan intensitas
matahari sekitar 78,3 % dan 59,3 %. Keadaan curah hujan tertingi
terjadi pada bulan Februari sedangkan rata-rata curah hujan dalam
setahun adalah 177,3 mm. Hari hujan tertinggi pada bulan Desember
dengan hari hujan sebanyak 20 hari.
Tabel 2.1
Data Geografis dan Iklim Kabupaten Tangerang
Tahun 2013
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang, 2013
C. TOPOGRAFI
Kondisi topografi sebagian besar wilayah Kabupaten Tangerang
merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0 - 25 meter diatas
permukaan laut yang meliputi Kecamatan Teluknaga, Mauk, Kemiri,
Sukadiri, Kresek, Kronjo, Pakuhaji, dan Sepatan. Sedangkan dataran
tinggi dengan keting- gian lebih dari 25 meter diatas permukaan laut
ter- letak di bagian tengah ke arah selatan. Kemiringan tanah rata-rata
0-3% menurun ke utara sedangkan daerah pesisir pantainya sepanjang
kurang lebih 50 km.
D. GEOLOGI / JENIS TANAH
Jenis tanah Kabupaten Tangerang secara keseluruhan terdiri dari
aluvial kelabu, aluvial kelabu tua, asosiasi aluvial kelabu tua dan glei
humus rendah, asosiasi glei humus, dan planosol, regosol coklat,
asosiasi latosol merah dan latosol merah kecoklatan, padsolic kuning,
asosiasi padsolic kuning, asosiasi padsolic kuning dan hidromorf kelabu.
Dengan jenis tanah demikian memungkinkan untuk pengembangan
pertanian dan budidaya. Proses terjadinya tanah aluvial ini berlangsung
karena adanya endapan sungai dan danau di daerah pedataran dan
daerah cekungan. Di wilayah dataran rendah dijumpai pula jenis tanah
glei regosol dan sedikit padsolic yaitu asosiasinya
E. HIDROGEOLOGI
Potensi sumberdaya air di wilayah Kabupaten Tangerang
digambarkan melalui kondisi sumber air permukaan dan air tanah.
Kuantitas air sungai relatif cukup tinggi meskipun terjadi fluktuasi
Uraian Data Nilai Satuan
DATA GEOGRAFIS
a. Luas Wilayah 959,6 km2
b. Ketinggian 85 mdpl
c. Sungai Terpanjang (S.
Cisadane)
414,3 Ha
d. Wilayah Terluas (Rajeg) 53,7 Ha
e. Wilayah Terkecil (Sepatan) 17,32 Ha
IKLIM
a. Rata-rata Temperatur Udara 24,4 – 32,3 0C
b. Rata-rata Kelembaban Udara 76,7 %
c. Rata-rata Intensitas Matahari 55,4 %
d. Rata-rata Curah Hujan 192,5 mm
e. Rata-rata Kecepatan Angin 4,1 knot
debit aliran yang cukup besar antara musim hujan dan musim
kemarau, sedangkan kualitasnya menunjukkan adanya indikasi
pencemaran di beberapa sungai. Kebutuhan air akan meningkat seiring
pertumbuhan kegiatan dan jumlah penduduk Kabupaten Tangerang.
Kebutuhan air ini harus tetap bisa dipenuhi dari sumber-sumber air
yang ada, sehingga diperlukan tindakan pelestarian sumberdaya air,
baik air permukaan maupun air tanah.
Air tanah secara umum memiliki potensi yang cukup tinggi,
meskipun di beberapa Kecamatan (Kecamatan Mauk, Sukadiri, Kemiri,
Kronjo, Pakuhaji, Teluk Naga dan Kecamatan Kosambi) terindikasi
intrusi air laut dan terjadinya eksploitasi air tanah yang cukup tinggi
untuk kebutuhan industri karena terbatasnya sumber air permukaan.
F. DEMOGRAFI
Kemajuan suatu daerah sebagian besar ditentukan oleh kualitas
sumber daya manusia bukan oleh melimpahnya sumber daya alam
daerah tersebut. Jumlah penduduk yang besar akan bermanfaat jika
kualitasnya tinggi. Sebaliknya, jika kualitasnya rendah, maka jumlah
penduduk yang besar hanya akan menjadi beban bagi pembangunan.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk Kabupaten Tangerang pada
tahun 2013 mencapai lebih dari 3.157.780 orang, terdiri dari 1.617.090
laki-laki dan 1.540.690 perempuan. Bila dibandingkan dengan
kabupaten lainnya di Provinsi Banten, maka Kabupaten Tangerang
merupakan populasi tertinggi pertama, diikuti Kota Tangerang (17,05
persen), Kabupaten Serang (12,67 persen), Kota Tangsel (12,60 persen),
Kabupaten Lebak (10,90 persen), Kabupaten Pandeglang (10,33 persen),
Kota Serang (5,40 persen) dan terendah Kota Cilegon (3,48 persen).
Dilihat dari jumlah penduduk secara rata-rata berdasarkan data
statistik tahun 2009-2013 di Kabupaten Tangerang, terdapat
pertambahan jumlah penduduk sebesar 162.704 jiwa/tahun atau ada
peningkatan penduduk sebesar 5,15% di tahun 2013, gambaran
pertambahan jumlah penduduk dapat pada tabel 2.2
Tabel.2.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Tangerang Tahun 2009 - 2013
Penduduk Tahun Rataan Pertambahan
/th (jiwa) 2009 2010 2011 2012 2013
1 2 3 4 5 6 7
Laki – Laki 1,274,151 1,454,956 1,454,956 1,562,708 1,617,090 85,735
Perempuan 1,232,816 1,379,420 1,379,420 1,488,221 1,540,690 76,969
Jumlah 2,506,967 2,834,376 2,834,376 3,050,929 3,157,780 162,704
Sumber: Tangerang Dalam Angka Tahun 2014
Kepadatan penduduk dapat dilihat melalui beberapa batasan,
diantaranya adalahkepadatanyang melalui batasanwilayah (kepadatan
perluasanwilayah) dan kepadatan pada scope yang lebihkecil yaitu
pada batasan rumah tangga. Kepadatan penduduk Kabupaten
Tangerang tahun 2013 perluas wilayah adalah sebesar 3,291 jiwa/km2.
Tingkat kepadatan penduduk tertinggi terkonsentrasi di Kecamatan
Pasar Kemis yang mencapai 10.902 Jiwa/ Km2, dibandingkan dengan
luas wilayah Kecamatan Pasar Kemis 25,92 Km2, sedangkan tingkat
kepadatan penduduk terendah ada di Kecamatan Mekara Baru dengan
kepadatan 10.902 Jiwa/km2, dibandingkan dengan luas wilayahnya
yaitu 23,82 Km2 atau 2,5% dibandingkan dengan kepadatan
penduduk Kabupaten Tangerang per kilometernya.
Jumlah Kepala Keluarga di Kabupaten Tangerang pada akhir tahun
2013 sebanyak 690.023 Kepala Keluarga.Dengan membandingkan
jumlah penduduk dengan jumlah kepala keluarga,didapatkan rata-rata
anggota dalam satu keluarga, yaitu sebanyak 4orang s/d 5orang.
Sex ratio penduduk Kabupaten Tangerang tahun 2013 adalah
105,10 yang artinya jumlah penduduk laki-laki 4 persen lebih banyak
dibandingkan jumlah penduduk perempuan, atau setiap 100
perempuan terdapat 105 laki-laki. Sex ratio terbesar terdapat di
Kecamatan Kemiri yakni sebesar 108,73 dan yang terkecil terdapat di
Kecamatan Kelapa Dua yakni sebesar 98,81 dan merupakan satu-
satunya kecamatan yang mempunyai angka sex ratio dibawah 100,
yang artinya setiap 100 perempuan hanya terdapat 98 laki-laki/jumlah
penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah
penduduk laki-laki, tampak pada tabel 2.3
Tabel. 2.3
Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Per Kecamatan Kabupaten Tangerang
Berdasarkan Sex Ratio, Kepadatan, serta Jumlah Rumah Tangga Tahun 2013
Jika
dilihat kelompok umur di Kabupaten Tangerang, maka kisaran umur 0-
4 tahun lebih banyak bila dibandingkan dengan kelompok umur
lainnya, yakni sebesar 337.802 jiwa. Kelompok umur terbanyak
selanjutnya adalah kisaran umur 15–39 Tahun, dapat dilihat pada
grafik 2.1
No Kecamatan Luas
(KM2)
%
Luas
Jumlah
Desa/
Kel
Jmlh
Penduduk
(Jiwa)
%
Penduduk
Kepadatan
(Jiwa/KM2)
% Sex
Ratio
Jumlah
Rumah
Tangga
1 Cisoka 26,98 2,8% 10 86.754 2,7% 3.215 107,37 17.81
2 Solear 29,01 3,0% 7 82.566 2,6% 2.846 104,29 16.451
3 Tigaraksa 48,74 5,1% 14 137.259 4,3% 2.816 104,69 27.965
4 Jambe 26,02 2,7% 10 42.868 1,4% 1.648 105,6 8.824
5 Cikupa 42,68 4,4% 14 252.318 8,0% 5.912 106,96 67.941
6 Panongan 34,93 3,6% 8 116.084 3,7% 3.323 103,82 23.327
7 Curug 27,41 2,9% 7 186.889 5,9% 6.818 106,62 43.469
8 Kelapa Dua 24,37 2,5% 6 203.619 6,4% 8.355 98,81 44.485
9 Legok 35,13 3,7% 11 110.005 3,5% 3.131 107,77 22.956
10 Pagedangan 45,69 4,8% 11 106.411 3,4% 2.329 104,88 21.905
11 Cisauk 27,77 2,9% 6 73.458 2,3% 2.645 104,08 14.846
12 Pesarkemis 25,92 2,7% 9 282.591 8,9% 10.902 103,66 64.239
13 Sindang
Jaya
37,15 3,9% 7 85.686 2,7% 2.306 104,29 17.11
14 Balaraja 33,56 3,5% 9 121.9 3,9% 3.632 106,6 30.146
15 Jayanti 23,89 2,5% 8 68.447 2,2% 2.865 103,52 13.577
16 Sukamulya 26,94 2,8% 8 62.643 2,0% 2.325 103,86 13.663
17 Kresek 25,97 2,7% 9 63.415 2,0% 2.442 103,21 13.815
18 Gungung
Kaler
29,63 3,1% 9 50.255 1,6% 1.696 101,5 10.819
19 Kronjo 44,23 4,6% 10 56.913 1,8% 1.287 104,77 12.383
20 Mekar baru 23,82 2,5% 8 36.529 1,2% 1.534 105,75 8.186
21 Mauk 51,42 5,4% 12 80.679 2,6% 1.569 103,86 16.654
22 Kemiri 32,70 3,4% 7 41.964 1,3% 1.283 108,73 8.393
23 Sukadiri 24,14 2,5% 8 55.039 1,7% 2.28 107,55 11.818
24 Rajeg 53,70 5,6% 13 152.262 4,8% 2.835 104,51 30.89
25 Sepatan 17,32 1,8% 8 105.373 3,3% 6.084 107,27 21.583
26 Sepatan
Timur
18,27 1,9% 8 88.655 2,8% 4.852 105,61 18.527
27 Pakuhaji 51,87 5,4% 14 109.236 3,5% 2.106 105,46 23.534
28 Teluknaga 40,58 4,2% 13 151.199 4,8% 3.726 105,13 32.118
29 Kosambi 29,76 3,1% 10 146.763 4,6% 4.932 107,63 32.589
Total 959.6 100% 274 3157.78 100% 3.507 105,10 690.023
Sumber: Tangerang Dalam Angka Kabupaten Tangerang Tahun 2014
Grafik 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2013
Sumber: Tangerang Dalam Angka Kabupaten Tangerang Tahun 2014
G. POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH
Melihat pertumbuhan ekonomi yang ada, terdapat beberapa lokasi
yang berpotensi untuk dikembangkan dengan kegiatan utama
perdagangan dan jasa, industri, perumahan, dan pergudangan
diantaranya yaitu Kecamatan Balaraja, Curug dan Teluknaga. Sebagai
Pusat Pemerintahan Kecamatan Tigaraksa juga berpotensi untuk
dikembangankan dengan kegiatan utama pemerintahan, perkantoran,
permukiman, perdagangan dan jasa.
Kecamatan Jambe dan Kecamatan Mauk yang direncanakan sebagai
Kawasan Strategis Dryport menjadi wilayah yang layak untuk
dikembangkan dengan kegiatan utama transportasi dan pergudangan.
Begitupun dengan Kawasan Strategis sekitar Bandara Soekarno Hatta,
sebagai kawasan yang menjadi pintu gerbang Indonesia ke panggung
internasional akan sangat menguntungkan jika kegiatan transportasi
udara dan pergudangan mendapat perhatian lebih.
Geliat pertumbuhan ekonomi DKI yang berbatasan langsung dengan
wilayah Kabupaten Tangerang juga merupakan peluang yang harus
“ditangkap”. Oleh karena itu Kawasan Strategis Perbatasan DKI Jakarta
juga patut mendapat perhatian serius sebagai kawasan pergudangan,
industri, perdagangan dan jasa yang tentu akan turut mendorong
perekonomian Kebupaten Tangerang.
Kawasan reklamasi seluas ± 9.000 ha berjarak 200 meter dari garis
pantai utara Kabupaten Tangerang yang rencananya akan dijadikan
sebagai kawasan perumahan perkotaan, pelabuhan terpadu, dan
industri memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan
mengingat akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di
Kabupaten Tangerang. Hal tersebut serupa dengan Desa Lontar
Kecamatan Kemiri sebagai lokasi pembangkit listrik yang melayani
Provinsi Banten dan DKI (PLTU)
H. PENDIDIKAN
Pendidikan menjadi kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten
Tangerang dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh
karena itu Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki inisiatif untuk
menerbitkan KARTU PINTAR untuk membuka akses layanan
pendidikan seluas-luasnya bagi masyarakat yang tidak mampu.
Program yang mendukung KARTU PINTAR yaitu program manajemen
pelayanan pendidikan melalui penyusunan database penduduk usia
sekolah yang berhak, perumusan mekanisme pelaksanaan, sosialisasi
mekanisme pelaksanaan program kartu pintar dan penerapan KARTU
PINTAR. Jumlah KARTU PINTAR yang telah realisasikan untuk siswa
berprestasi dari mayarakat yang tidak mampu tahun 2014 sebanyak
5.000 KARTU PINTAR dan tahun 2015 akan direalisasikan kembali
sebanyak 5.000 KARTU PINTAR, untuk siswa SMA/ MA dan SMK dari
masyarakat tidak mampu tetapi berprestasi.
Kualitas sumber daya manusia tidak akan terlepas dari kondisi atau
kualitas di bidang pendidikannya. Indikator atau ukuran yang bisa kita
gunakan untuk melihat tingkat kemajuan pendidikan disuatu daerah
antara lain adalah dengan melihatpersentase melek huruf, rata-rata
lama sekolah dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Angka
persentase penduduk menurut kepemilikan ijazah nampak pada tabel
2.4
Tabel. 2.4
Persentase Penduduk Umur 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki Tahun 2010 – 2013
Persentase penduduk menurut pendidikan yang tertinggi yang
ditamatkan pada tahun 2013 didominasi oleh penduduk dengan tingkat
pendidikan SLTA/sederajat yaitu 29,16 persen dan disusul tamat SD
sebesar 24,45 persen dan SLTP sebesar 22,66 persen, sedangkan
No. Pendidikan 2010 2011 2012 2013
1 Tidak
memiliki
21,56 22,91 20,43 18.75
2 SD 26,86 26,32 23,88 24.45
3 SLTP 22,77 21,62 23,67 22.66
4 SLTA 23,15 24,5 27,55 29.16
5 DI / DII 0,4 0,4 0,58 0.51
6 Akademi/ D
III, S1, S2, S3
5,27 4,25 3,89 4.48
Sumber : IPM Kabupaten Tangerang 2013
persentase penduduk yang menamatkan diatas SLTA hanya sebesar
4,99 persen.
Secara umum persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang
menamatkan pendidikan SD sampai SLTA dari tahun 2010 sampai
2013 mengalami peningkatan. Hal ini juga mengindikasikan bahwa
kebutuhan akan pendidikan sampai jenjang SLTA masih cukup besar
bahkan kebutuhan masyarakat akan pendidikan tinggi juga
menunjukkan peningkatan yang cukup berarti.
Selanjutnya, indikator untuk mengukur kemajuan pendidikan adalah
dengan melihat Tingkat Partisipasi Sekolah, baik Angka Partisipasi
Kasar (APK) maupun Angka Partisipasi Murni (APM).
Angka partisipasi sekolah penduduk tangerang setiap tahunnya
mengalami peningkatan. Peningkatan partisipasi sekolah terjadi pada
berbagai kelompok usia, tercatat untuk tahun 2013 angka partisipasi
sekolah untuk kelompok usia SD, usia SLTP, dan usia SLTA masing-
masing sebesar 98,51 persen, 90,69 persen dan 62,19 persen. Disini
terjadi peningkatan yang cukup signifikan untuk anak usia SLTA
dimana tahun sebelumnya (2012) hanya mencapai 58,26 persen.
Angka 62,19 menunjukkan terdapat sekitar 62 anak yang sedang
bersekolah dari 100 anak usia 16-18 tahun. Hal ini menandakan
kesadaran masyarakat semakin tinggi akan pen tingginya pendidikan,
dan sebisa mungkin agar bisa menyekolahkan anaknya sampai ke
tingkat SLTA. Gambaran tentang angka partisipasi sekolah dapat dilihat
pada grafik 2.2
Grafik 2.2 Angka Partisipasi Sekolah Kabupaten Tangerang Tahun 2010 – 2013
Sumber: Profil Kabupaten Tangerang Tahun 2014
Bila dilihat persentase tingkat tamat SMA atau sederajat tetap
menduduki peringkat tertinggi yakni mencapai 29,15 persen, hal ini
sejalan dengan angka persentase APS usia SLTA yang meningkat
signifikan, diikuti peringkat kedua adalah lulusan Sekolah Dasar atau
sederajat sebesar 24,45 persen diikuti persentase untuk yang tamat
SMP atau sederajat sebesar 22,66 persen. Hal ini menunjukkan angka
putus sekolah di tingkat jenjang pendidikan ini masih cukup besar.
Grafik 2.3 Angka Partisipasi Murni Kabupaten Tangerang Tahun 2009 –
2013
Sumber: Profil Kabupaten Tangerang Tahun 2014
Capaian APM pada tingkat SD terus mengalami peningkatan yaitu
sejak tahun 2009 di angka 92,1% mengalami peningkatan mencapai
96,74% di tahun 2013. APM jenjang SMP meningkat dari tahun 2009
sebesar 58,94% menjadi 82,22% pada tahun 2013. Untuk Angka
Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA juga mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Pada tahun 2009 berada di angka 41,16%, pada
tahun 2013 telah mencapai 54,75%. Gambaran APM dapat dilihat
pada grafik 2.3.
Jika dilihat dari data pencapaian APM ini, nampak bahwa
partisipasi murni pada jenjang SMP dan SMA masih lebih rendah
bilang dibandingkan dengan APM pada jenjang SD. Hal ini menjadi
pekerjaan rumah bagi pemda untuk terus mendorong meningkatnya
angka partisiasi murni khususnya pada jenjang SMP dan SMA
melalui program yang langsung dapat mengintervensi kesenjangan
APM ini.
Indikator lainya yang dapat digunakan untuk menggambaran dan
pemperkuat pembangunan bidang pendidikan dapat dilihat pada
indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah penduduk
yang berusia 10 tahun ke atas. Dua indikator ini dipandang sebagai
pengukur tingkat pengetahuan masyarakat.
Angka melek huruf diambil dari kemampuan baca tulis hitung
yang dipandang sebagai modal dasar yang harus dimiliki setiap
individu agar mempunyai peluang yang sama untuk terlibat dan
berpartisipasi dalam pembangunan. Sedangkan tingkat pengetahuan
dan keterampilan lainnya secara umum dapat digambarkan melalui
rata-rata lama sekolah, sehingga diharapkan dua indikator yang
diambil tersebut dapat menggambarkan kualitas pendidikan secara
umum.Gambaran angka melek huruf dapat dilihat pada grafik 2.4
Grafik 2.4
Angka Melek Huruf di Kabupaten Tangerang Tahun 2009 – 2013
Sumber: Profil Kabupaten Tangerang Tahun 2014
Sedangkan rata-rata lama sekolah di Kabupaten Tangerang tahun
2013 menunjukkan 8,97 tahun, terjadi peningkatan bila
dibandingkan tahun 2012 yakni 8,96 tahun. Rata-rata Lama
Sekolah dari tahun 2009-2013 dapat dilihat pada grafik 2.5.
Grafik 2.5 Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Tangerang Tahun 2009-2013
Sumber: Profil Kabupaten Tangerang Tahun 2014
A. KESEHATAN
Sumber daya kesehatan yang baik diantaranya adalah dengan
tersedianya sarana prasarana kesehatan yang memadai dalam jumlah
dan kualitas. Selain itu penting untuk memperhatikan faktor
aksesibilitas, unit sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang mudah
dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. RPJMD tahun 2013-2018
menargetkan di tahun 2014 akan ada penambahan 2 (dua) unit
puskesmas rawat inap dari 7 (tujuh) puskesmas rawat inap yang sudah
ada.
Untuk mengetahui kualitas kesehatan masyarakat dapat diukur
dari derajat kesehatan di Kabupaten Tangerang yang ditunjukkan oleh
Angka Harapan Hidup (AHH). Angka Harapan Hidup Kabupaten
Tangerang pada tahun 2014 sebesar 66,52 mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 66,09, dapat dilihat pada tabel
2.5.
2011 2012 2013 2014
Kematian Ibu 50 37 39 47
0
50
100Kematian Ibu
Tabel 2.5 Angka Harapan Hidup Tahun 2012 – 2014
Sumber :Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat juga
diukur dari Angka Kematian Ibu (AKI) dan AKB (Angka Kematian Bayi).
Angka kematian tersebut dapat dihitung dengan melakukan beberapa
survey dan pengkajian.
Grafik 2.6 Jumlah Kematian Ibu di Kabupaten Tangerang Tahun 2011 – 2014
Sumber :Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2014
Jumlah kematian ibu di Kabupaten Tangerang pada tahun 2014
adalah sebanyak 47 kematian dengan penyebab kematian sebesar 90 %
terjadi pada saat persalinan dan segera setelah persalinan. Jumlah
kematian ibu pada tahun 2014 terjadi peningkatan dibandingkan pada
tahun 2013 terdapat 39 orang, ditahun 2012 sebanyak 37 orang dan di
tahun 2011 sebanyak 50 orang. Hal ini disebabkan oleh rendahnya
cakupan persalinan di fasilitas kesehatan dan rendahnya cakupan
penanganan komplikasi obsteri. Uraian jumlah kematian ibu dapat
dilihat pada garfik 2.7.
Grafik. 2.7
Penyebab Kematian Ibu di Kabupaten Tangerang Tahun 2014
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2015
Pada tahun 2014 penyebab kematian ibu terbanyak adalah karena
PEB/Eklamsia/ Hipertensi dalam kehamilan sebanyak 18 kasus (39 %).
Seluruh kasus kematian ibu sudah dilakukan Audit Maternal Perinatal
(AMP) di tingkat kabupaten oleh tim AMP Kabupaten Tangerang
sebagai pembelajaran untuk menurunkan jumlah kematian ibu,
tampak pada gafik 2.8.
No Tahun Angka Harapan Hidup
1 2012 66,07 2 2013 66,09
3 2014 66,52
2011 2012 2013 2014
Kematian Bayi 178 232 282 268
0
100
200
300
Kematian Bayi
Jumlah kematian bayi di Kabupaten Tangerang pada tahun 2014
sebanyak 268 kasus, jumlah ini menurun jika dibandingkan dengan
tahun 2013 ada 282, sementara di tahun 2012 sebanyak 232 dan di
tahun 2011 ada 178 kematian bayi. Gambaran kondisi jumlah
kematian bayi dapat dilihat pada grafik 2.8
Grafik 2.8 Jumlah Kematian Bayi Tahun 2011-2014
Sumber :Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2014
Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah kematian bayi
yang terjadi pada masa 8-28 hari kehidupannya atau lebih dikenal
dengan Neonatal Komplikasi. Penyebab kematian Bayi tertinggi adalah
Asfiksia dan urutan kedua adalah BBLR yang disebabkan karena
meningkatnya komplikasi Hipertensi dalam Kehamilan (HDK) dan Pre
Eklampasi Berat (PEB) pada ibu hamil, dapat dilihat pada grafik 2.9.
Grafik 2.9 Penyebab Kematian Bayi di Kabupaten Tangerang Tahun 2014
Sumber :Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2014
Pada tahun 2013, penolong persalinan di Kabupaten Tangerang oleh
tenaga medis yaitu sebanyak 82,94 persen, sementara masih ada yang
ditolong oleh tenaga non medis sebanyak 17,06 persen. Penanganan
secara medis, sebagian besar penolong kelahiran dilakukan oleh bidan
sebanyak 61,62 persen, dibandingkan dokter 20,69 persen, dimana
persentasenya hampir dua pertiganya. Kurangnya tenaga dokter di
wilayah Kabupaten Tangerang, menjadi penyebab rendahnya penolong
kelahiran oleh dokter, dapat dilihat pada tabel 2.6.
Tabel.2.6 Tenaga Penolong Persalinan di Kabupaten Tangerang Tahun 2013
Sumber : Kabupaten Tangerang Dalam Angka Tahun 2014
Pemerintah Kabupaten Tangerang telah melaksanakan berapa kegiatan
dalam rangka penurunan angka kurang gizi diantaranya pemantauan
status gizi, pemberian makanan tambahan pada balita dan ibu hamil,
perawatan gizi buruk dan pemberian vitamin dan mineral (pemberian
vitamin A pada balita dan ibu nifas dan pemberian Fe pada ibu hamil ).
Kegiatan pemantauan status gizi secara aktif dilaksanakan oleh
petugas gizi puskesmas melalui bulan penimbangan balita yang
dilakukan setahun 2 (dua) kali. Prevalensi gizi kurang dan gizi buruk
tahun 2014 mengalami penurunan dibanding tahun 2013 dengan 3,64
persen dan ditahun 2012 dengan 5,1 persen. Penurunan tersebut
merupakan bukti keseriusan dari pemerintah daerah dalam
penanggulangan masalah gizi yang berkesinambungan. Gambaran
status gizi dapat dilihat pada grafik 2.10
Grafik 2.10 Trend Gizi Buruk dan Gizi Kurang Berdasarkan Metode (BB/U)
Di Kabupaten Tangerang Tahun 2012-2014
Sumber: Bid.Kesga- Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang 2014
Sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Tangerang cukup
memadai, beberapa sarana kesehatan yang ada diantaranya adalah
Rumah sakit umum sebanyak 2 buah, Puskesmas sebanyak 42 buah,
Posyandu 2.164 buah, laboratorium Pemda 1 buah dan Puskesmas
Pembantu 43 buah. Sarana kesehatan yang ada didukung dengan
tenaga kesehatan yang kompeten seperti Dokter Umum sebanyak
No. Tenaga Penolong Persalinan Persentase
1 Dokter 20,69
2 Bidan 61,62
3 Tenaga paramedis lain 0,63
4 Dukun bersalin 16,24
5 Lainnya 0,82
5.1 3.61 3.28
0.67 0.45 0.45
2012 2013 2014
Tren Gizi kurang
Tren Gizi Buruk
1.230, Dokter Gigi sebanyak 295 dan Dokter Spesialis sebanyak 397.
Jumlah sarana kesehatan dan tenaga kesehatan secara keseluruhan
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel. 2.7
Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Tangerang
Tahun 2013
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2013
Tabel 2.8
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan yang Berizin di Kabupaten Tangerang
Tahun 2013
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2013
Jumlah peserta yang memanfaatkan Jamkesmas RJTP dan RITP
pada tahun 2013 meningkat dibandingkan tahun 2012 dengan jumlah
peserta yang terlayani laki-laki 195.026 jiwa dan perempuan 395.076
jiwa, dan Jampersal menunjukan kenaikan yang cukup signifikan
dengan jumlah persalinan normal berjumlah 16.799 jiwa dari tahun
2012 berjumlah 10.669 jiwa dan persalinan resti 550 jiwa dari tahun
2012 berjumlah 343 jiwa.
Tabel 2.9 Capaian Pelayanan Kesehatan Peserta Jamkesmas
di Kabupaten Tangerang Tahun 2011-2013
No. Tahun Pelayanan Kesehatan
Rawat
Jalan
Rawat
Inap
Pasien Jamkesmas dirujuk (Jiwa)
1. 2011 607.305 1.850 17.582
2. 2012 545.905 1.478 19.469
3. 2013 588.505 1.697 25.157
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2103
No. Jumlah (Unit) Jumlah
1. Rumah Sakit Umum Swasta 19
2. Rumah Sakit Pemerintah 2
3. Puskesmas DTP 7
4. Puskesmas Non DTP 36
5. Puskesmas Pembantu 48
6. Puskesmas Keliling 60
7. Puskesmas ISO 9
8. Puskesmas Pelayanan Prima -
9. Puskesmas Poned 10
10. Praktek Dokter Umum *) 1.622
11. Praktek Dokter Gigi 279
12. Praktek Dokter Spesialis 639
13. Praktek Bidan Swasta 835
Jumlah 1.945
No. Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah
1. Rumah Sakit Pemerintah 2
2. Rumah Sakit Swasta 17
3. Rumah Bersalin (RB) 34
4. Klinik 305
5. Klinik Spesialis 5
6. Klinik Kecantikan Estetika 17
Disamping peserta Jamkesmas, Pemerintah Daerah Kabupaten
Tangerang mengeluarkan program untuk pelayanan kesehatan
masyarakat yang kurang mampu yaitu Program “Kartu Sehat” pada
Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah). Peserta Kartu Sehat berjumlah
127.348 jiwa. Pelayanan kesehatan peserta Program Kartu Sehat
diberikan Rumah Sakit berdasarkan perjanjian kerjasama dengan
Pemerintah Kabupaten Tangerang. Pada tahun 2013, rumah sakit-
rumah sakit yang menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten
Tangerang yaitu RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RSUP Fatmawati,
RSUP Persahabatan, RS. DR. Suharjo Heerjan, RS. Jantung dan
Pembuluh Darah Harapan Kita, RS. Anak dan Bunda Harapan Kita, RS.
Sitanala, RS. Kanker Dharmais, RSUD Balaraja, RS. Dr. Marzoeki
Mahdi, Siloam Hospital Lippo Village, RS. Paramita, RS. Mulia Insani,
dan RSI Ashobirin serta RSU Tangerang. Jumlah pasien Program Kartu
Sehat yang mendapat pelayanan kesehatan dengan rumah sakit yang
telah menjalin perjanjian kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten
Tangerang sebanyak 12.131 jiwa
Ada empat indikator untuk menilai keadaan lingkungan dan upaya
yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan sehat yaitu persentase
keluarga yang memiliki akses air bersih, persentase rumah sehat,
keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar, tempat umum dan
pengelolaan makanan (TUPM) yang sehat. Keluarga dengan kepemilikan
sarana sanitasi dasar meliputi kepemilikan jamban keluarga, tempat
sampah dan pengelolaan air limbah keluarga. Keseluruhan hal tersebut
sangat diperlukan didalam peningkatan kesehatan Iingkungan.
Tabel 2.10
Persentase Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Memenuhi Syarat Kesehatan Tahun 2011 – 2013
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2103
Dari hasil inspeksi sanitasi pada tahun 2013 terhadap 166.601
keluarga didapatkan, keluarga yang memiliki sarana sanitasi dasar
dengan rincian yang sudah memiliki jamban sebanyak 140.605 KK
(87,4%). Sedangkan pada tahun 2012 jumlah keluarga yang memiliki
jamban sehat adalah (75,89 %). Disebut jamban sehat adalah apabila
terdapat tempat buang air besar di suatu tempat yang sudah
ditentukan atau tidak di sembarang tempat dan memiliki pembuangan
akhir ke tangki septik. Di Kabupaten Tangerang berdasarkan hasil
inspeksi sanitasi tahun 2013 masih ditemukan masyarakat yang buang
No. Tahun Jamban Keluarga (%) Tempat
Sampah (%)
SPAL (%) Sarana Air
Bersih (%)
1 2011 76,9 81 82,5 88,5
2 2012 71,13 74,77 74,2 97,5
3 2013 87,4 77,6 83,5 92,3
air besar di sembarang tempat sebanyak 25 % dan pembuangan
akhirnya tidak di tangki septic sebanyak 12,6 %. Keluarga yang
memiliki tempat sampah dari hasil inspeksi pada tahun 2013 sebesar
120.901 I<.K sedangkan rumah yang memiliki tempat sampah sehat
sebanyak 93.830 KK (77,6 %), meningkat 2,83% bila dibanding
tahun2012 dimana jumlah rumah yang memiliki tempat sampah sehat
sebanyak 87.481 KK (74,77 %).
Indikator untuk menilai tempat sampah sehat adalah tempat
sampah organik dan anorganik dipisah dalam tempat yang kedap air
dan tertutup. Pengelolaan air limbah hasil inspeksi sanitasi tahun 2013,
jumlah rumah yang memiliki pengelolaan air limbah sehat sebanyak
99.796 KK (83,5 %). Kondisi ini meningkat 9,3% bila dibandingkan
tahun 2012 jumlah rumah yang memiliki pengelolaan air limbah sehat
adalah sebanyak 87.867 KK (74,2 %) . Berbagai upaya yang dilakukan
pada tahun 2013 untuk meningkatkan kepemilikan maupun
pemanfaatan sarana sanitasi sehat adalah melalui penyuluhan,
pemberdayaan masyarakat di bidang sanitasi melalui pemicuan Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat di 30 desa dan pemberian stimulan untuk
pembuatan percontohan sarana sanitasi di wilayah binaan dan desa
resiko tinggi sanitasi. Stimulan percontohan sarana sanitasi dasar
diberikan tidak hanya di tingkat rumah tangga tetapi juga di institusi
pendidikan (sekolah) sebanyak 7 sekolah berupa sarsandas sekolah
(pembuatan wc sekolah 2 pintu) dan percontohan sarana CTPS (cuci
tangan pakai sabun).
Rumah sehat adalah rumah yang memiliki sarana sanitasi dasar
meliputi jamban/wc, sarana air bersih, tempat sampah dan sarana
pembuangan air limbah, cukup ventilasi dan pencahayaan, bebas dari
serangga dan binatang penular penyakit serta ada pemanfaatan
pekarangan sebagai ruang terbuka hijau. Hasil Inspeksi Sanitasi (IS)
rumah pada tahun 2013 di 43 Puskesmas di Kabupaten Tangerang,
didapatkan hasil sebagai berikut : rumah yang diperiksa sebanyak
161.220 rumah, rumah yang sudah memenuhi syarat kesehatan
sebanyak 115.482 rumah (71,63 %). Jumlah rumah sehat meningkat
8,93% bila dibandingkan dengan hasil inspeksi sanitasi tahun 2012,
demikian juga dengan jumlah rumah yang diperiksa.
Hasil inspeksi sanitasi rumah tahun 2012 dari 143.217 rumah
yang diperiksa, rumah yang sudah memenuhi syarat kesehatan
sebanyak 89.811 (62,7%). Dari hasil inspeksi sanitasi, permasalahan
yang menyebabkan rumah tidak sehat adalah kualitas sarana sanitasi
di rumah tersebut yang tidak memenuhi syarat. Berbagai upaya sudah
dilakukan untuk meningkatkan kualitas rumah menjadi rumah sehat,
diantaranya melalui penyuluhan, pemicuan STBM, pemberian stimulan
untuk pembuatan sarana sanitasi, pembuatan percontohan rumah
sehat bekerjasama dengan SKPD terkait .
Melihat pencapaian tahun 2013 maka upaya penyuluhan terhadap
masyarakat tentang rumah sehat sehingga masyarakat dapat
meningkatkan kualitas lingkungan rumahnya dan memiliki rumah yang
sehat masih perlu ditingkatkan. Dalam rangka meningkatkan Rumah
Tangga ber-PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), Pemerintah Kabupaten
Tangerang melakukan pemantauan terhadap 62.371 rumah tangga dari
778.228 rumah tangga yang ada, didapatkan 29.070 rumah tangga atau
46,61% yang dapat dikategorikan sebagai rumah tangga sehat di
Kabupaten Tangerang.
Tabel 2.11 Capaian PHBS di Kabupaten Tangerang Tahun 2013
No Desa/Kel Rumah Tangga Rumah Tangga yang
dipantau
Capaian
PHBS RT
%
1. 274 778.228 62.371 29.070 46,6
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2013
Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang
masih berpotensi untuk mempunyai. Banyaknya jumlah PUS pada
suatu daerah menandakan bahwa pertambahan penduduk akan tidak
terkendali apabila pemerintah tidak menjalankan program KB secara
lebih intensif. Berikut adalah data PUS di Kabupaten Tangerang pada
tahun 2013.
Tabel 2.12 Jumlah Peserta KB Aktif dan Pasangan Usia Subur
Per Kecamatan di Kabupaten Tangerang Tahun 2013
No. Kecamatan Peserta KB
Aktif
Pasangan Usia
Subur (PUS)
Persentase
(%)
1 Cisoka 26,503 18,325 145
2 Solear 16,424 13,632 120
3 Tigaraksa 17,052 25,194 68
4 Jambe 7,105 10,941 65
5 Cikupa 9,299 40,031 23
6 Panongan 9,109 11,929 76
7 Curug 11,220 31,772 35
8 Kelapa Dua 21,163 27,856 76
9 Legok 6,187 25,961 24
10 Pagedangan 11,997 24,725 49
11 Cisauk 6,468 11,954 54
12 Pasar Kemis 31,372 44,555 70
13 Sindang Jaya 13,918 14,207 98
14 Balaraja 12,406 25,057 50
15 Jayanti 8,697 13,998 62
16 Sukamulya 8,713 15,531 56
17 Kresek 7,651 16,687 46
18 Gunung Kaler 24,103 14,485 166
19 Kronjo 21,229 14,175 150
20 Mekar Baru 18,166 9,786 186
21 Mauk 19,729 18,972 104
22 Kemiri 17,739 10,191 174
23 Sukadiri 15,606 13,702 114
24 Rajeg 7,693 31,661 24
25 Sepatan 9,874 21,909 45
26 Sepatan Timur 14,031 22,186 63
27 Pakuhaji 8,838 25,753 34
28 Teluknaga 9,112 36,614 25
29 Kosambi 16,161 28,399 57
Jumlah 407,565 620,188 66
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang Tahun 2013
J. PEKERJAAN UMUM
Jaringan jalan merupakan bagian dari sarana terpenting dalam
sistem transportasi. Jangkauan pelayanan jalan di Kabupaten
Tangerang saat ini terbatas pada wilayah-wilayah yang secara alami
berkembang dengan pesat. Tingkat kepadatan jalan perhektar tertinggi
di Kabupaten Tangerang berada di wilayah bagian tengah dan selatan,
sedangkan jangkauan pelayanan jalan di wilayah utara yang
perkembangannya relatif lebih lambat bila dibandingkan dengan
wilayah selatan.
Tabel 2.13 Panjang Jalan Berdasarkan Kelas di Kabupaten Tangerang
Tahun 2012-2014
No. Status Jalan Panjang (Km)
2012 2013 2014
1 Nasional 27,93 27,93 27,93
2 Provinsi 114,2 114,2 114,2
3 Kabupaten 992,61 992,61 992,61
4 Jalan Tol 26,5 26,5 26,5
JUMLAH 1.134,09 1.134,94 1.134,94
Sumber : SIPD Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Tangerang 2014
Keadaan jalan setiap tahunnya terus ditingkatkan baik
kuantitasnya maupun kualitasnya. Jaringan jalan yang ada di
Kabupaten Tangerang kondisi tahun 2013 terdiri dari Jalan Nasional
sepanjang 27,93 Km dengan satu (1) ruas , Jalan Provinsi sepanjang
114,2 Km, dan Jalan Kabupaten sepanjang 992,61 Km. Jaringan jalan
Kabupaten pada tahun 2012 dengan tipe perkerasan meliputi Aspal
sekitar 411,24 Km berkurang di tahun 2013 menjadi 338,79 Km, jalan
dengan perkerasan Beton di tahun 2012 sekitar 572,22 Km meningkat
menjadi 643,36 Km pada tahun 2013 ini menunjukkan bahwa
perubahan perkerasan pada kurun tahun 2012 sampai dengan tahun
2013 jalan-jalan di Kabupaten Tangerang berubah dari perkerasan
aspal menjadi perkerasan oleh Beton.
Tabel 2.14 Kondisi Jalan Berdasarkan Perkerasan Jalan di Kabupaten Tangerang Tahun 2011-2013
No. Perkerasan Panjang (Km)
Jalan 2011 2012 2013
1 Aspal 609.64 411.24 338.79
2 Betonisasi 362.1 572.22 643.36
JUMLAH 971.74 983.46 982.15
Sumber : SIPD Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Tangerang 2014
Tabel 2.15 Panjang Jalan Berdasarkan Kondisi Jalan di Kabupaten Tangerang
Tahun 2009-2013
Sumber : SIPD Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Tangerang 2014
Pada tahun 2013, Jaringan jalan berdasarkan fungsi jalan tercatat
jalan Arteri sepanjang 27,93 Km, jalan Kolektor sepanjang 114,2 Km
dan jalan Lokal sepanjang 992,61 Km. Kondisi jalan tersebut pada
umumnya dalam kondisi Baik mencapai 716,01 Km, Sedang 117,88 Km
dan Rusak mencapai 81,45 Km dan Rusak Berat sekitar 77,27 Km,
sepanjang tahun 2010 sampai dengan 2013 telah terjadi perubahan
yang sangat signifikan dari kondisi rusak berat menjadi baik. Kondisi
jalan di Kabupaten Tangerang berdasarkan status jalan berdasarkan SK
Bupati No. 761/2011, ditetapkan Jalan Strategis dengan panjang
279,55 Km (28,16%), dengan ruas sebanyak 50 dan Jalan Lintas Umum
sepanjang 713,06 Km (71,84%) dengan jumlah ruas sebanyak 251 ruas.
Untuk lebih jelasnya mengenai rencana jalan di Kabupaten Tangerang
lihat Rencana Jaringan Jalan Kabupaten Tangerang.
Grafik 2.11 Persentase Kondisi jalan di Kabupaten Tangerang
Tahun 2013
Sumber : SIPD Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Tangerang 2013
No. Kondisi
Jalan
Panjang (Km)
2009 2010 2011 2012 2013
1 Baik 407,3 431,47 467,01 668,16 716,01
2 Sedang 184,95 142,58 140,24 119,38 117,88
3 Rusak 200,01 188,04 177,71 101,55 81,45
4 Rusak Berat 198,36 227,53 207,65 103,52 77,27
JUMLAH 990,62 989,62 992,61 992,61 992,61
Jembatan merupakan salah satu sarana transportasi yang tidak
kalah pentingnya dalam menunjang aktifitas masyarakat. Pada tahun
2013, panjang jembatan mencapai 2.164,1 Km dengan jumlah
jembatan mencapai 267 buah, prasarana irigasi pengairan teknis
sekunder mencapai 194.517 Km. Infrastruktur irigasi yang ada di
Kabupaten Tangerang meliputi Saluran Induk, Saluran Sekunder, dan
Saluran Tersier, dengan luas irigasi seluruhnya mencapai 52.540.000
m2 dengan kondisi irigasi yang baik sekitar 26.270.000 m2. Saluran
Induk diantaranya Irigasi Cisadane, Irigasi Cidurian, dan Irigasi
Garukgak. Irigasi Cisadane luasnya mencapai 17,929 Ha dengan
panjang saluran 516.681 Km meliputi saluran induk 3 saluran, saluran
sekunder 25 saluran, dengan dilengkapi bangunan air sebanyak 157
unit. Irigasi Cidurian memiliki luas 10.272 Ha dengan panjang saluran
mencapai 444.316 Km terdiri dari saluran induk 1 saluran, saluran
sekunder 17 saluran dilengkapi bangunan air sekitar 141 unit. Irigasi
Garukgak mencapai 4.128 Ha mempunyai panjang saluran sekitar
84.971 Km terdiri dari saluran induk 1 saluran, dan saluran sekunder 7
saluran dengan dilengkapi bangunan air sebanyak 329 unit.
K. Perumahan
Perumahan merupakan kebutuhan primer yang merupakan prioritas
utama bagi sebuah keluarga. Rumah yang sehat merupakan salah satu
sarana untuk mencapai derajat kesehatan yang optimum. Rumah juga
merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus memenuhi
kriteria kenyamanan, keamanan dan kesehatan guna mendukung
penghuninya agar dapat bekerja dengan produktif.
Hampir 93 persen dari total rumahtangga di Kabupaten Tangerang
sudah memiliki rumah dengan lantai bukan tanah dan hampir 90
persen beratap genteng/beton dan berdinding tembok. Bahan bakar
utama untuk memasak memakai gas/elpiji mencapai lebih dari 85
persen dan sumber penerangan dari listrik PLN sebesar 99,78 persen
dan Non PLN sebesar 0,22 persen.
Sedangkan penggunaan fasilitas air minum sendiri mencapai 66,69
persen, fasilitas bersama sebesar 26,10 persen, fasilitas umum sebesar
6,06 persen dan sisanya tidak ada fasilitas sebesar 1,15 persen.
Tabel 2.16 Statistik Perumahan Kabupaten Tangerang Tahun 2013
Uraian Persentase
Rumah tangga dengan rumah milik sendiri 78,16
Rumah tangga menurut kualitas
perumahan
Lantai bukan tanah 92,88
Atap genteng/beton 87,98
Dinding tembok 88,76
Tempat pembuangan akhir tangki/SPAL 71,28
Bahan bakar utama memasak/gaselpiji 85,17
Sumber penerangan listrik PLN 99,78
Penggunaan fasilitas air minum sendiri 66,69
Sumber : Statda Kabupaten Tangerang, 2014
Bila dilihat dari Tempat Pembuangan Akhir, lebih dari 70 persen
rumahtangga di Tangerang sudah menggunakan Tangki/SPAL, lebih
dari 16 persennya di kolam/sawah, hampir 4 persennya di lubang
tanah, berikutnya adalah pantai/kebun sebesar hampir 3 persen dan
sisanya 1 persen lebih berada di lainnya.
Dalam rangka menyediakan rumah yang layak huni bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR) pada awal tahun 2012 Pemerintah
Kabupaten Tangerang meluncurkan Program GEBRAK PAKUMIS
(Gerakan Bersama Rakyat Atasi Permukiman Padat, Kumuh dan
Miskin). Dalam program tersebut Pemerintah Daerah meningkatkan
kualitas rumah tidak layak huni menjadi layak huni sebanyak 523
rumah. Adapun wilayah yang menjadi sasaran pelaksanaan program
tersebut adalah Kecamatan Kresek, Jayanti, Sukamulya, Rajeg,
Mekarbaru dan Pakuhaji.
Pada pertengahan tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Tangerang
kembali menggulirkan program tersebut dengan jumlah rumah yang
ditangani sebanyak 529 rumah di Kecamatan Mauk, Sindang Jaya,
Sukadiri, Sukamulya, Cisoka, Teluknaga, Gunung Kaler dan Kresek.
Memasuki awal tahun 2013 Pemerintah Daerah mencanangkan kembali
program ini, sejumlah 800 unit rumah menjadi target penanganan
rumah tidak layak huni yang berlokasi di Kecamatan Rajeg, Gunung
Kaler, Pakuhaji, Mekar Baru, Jayanti, Sukamulya, Kresek, Cisoka,
Sindang Jaya, Tigaraksa, Solear, Balaraja Dan Kronjo.
Pada tahun 2013 Pemerintah Daerah mencanangkan kembali
program ini, sejumlah 800 unit rumah menjadi target penanganan
rumah tidak layak huni yang berlokasi di Kecamatan Rajeg, Gunung
Kaler, Pakuhaji, Mekar Baru, Jayanti, Sukamulya, Kresek, Cisoka,
Sindang Jaya, Tigaraksa, Solear, Balaraja Dan Kronjo.Dari data tersebut
diatas dapat di lihat pada table berikut ini :
Tabel 2.17 Program Gebrak Pakumis Tahun 2012 – 2015
No Tahun Target Gebrak Pakumis Realisasi Gebrak
Pakumis
1 2012 529 unit rumah 529 unit rumah
2 2013 800 unit rumah 800 unit rumah
3 2014 1041 unit rumah 1041 unit rumah
4 2015 800* unit rumah
Sumber Bappeda Kabupaten TangerangTahun 2014
L. PENATAAN RUANG
Dalam konsep tata ruang Jabodetabek – Punjur, Kabupaten
Tangerang berfungsi sebagai wilayah penyangga (buffer area) DKI
Jakarta untuk kegiatan permukiman dan industri, pengembangan
pertanian dan perlindungan terhadap kegiatan yang merusak
lingkungan. Keberadaan wilayah penyangga antara lain untuk
menghindari tumbuhnya Jakarta menjadi kota primer yang membawa
dampak berbagai efisiensi.
Sebagai akibat Perkembangan penduduk yang cepat serta
melimpahnya kegiatan industri dan permukiman ke Wilayah Kabupaten
Tangerang maka banyak terjadi pergeseran lahan. Beralihnya fungsi
lahan, perlu mendapatkan perhatian dalam hal keseimbangan fungsi
kawasan lindung dan kawasan budidaya serta aspek kesesuaian lahan.
Penggunaan lahan di Kabupaten Tangerang saat ini, meliputi
penggunaan untuk kawasan lindung dan kawasan budidaya.
Penggunaan lahan untuk kawasan lindung, meliputi sempadan pantai,
danau/situ, dan sempadan sungai. Sedangkan penggunaan lahan
untuk kegiatan budidaya, meliputi perumahan, perkampungan,
perdagangan dan jasa, zona industri, kawasan industri, pertanian
irigasi teknis, pertanian tadah hujan, perkebunan, kebun campuran,
tegalan, perikanan (tambak), hutan, dan lain-lain.
Penggunaan lahan untuk kegiatan budidaya terbagi menjadi 2 (dua),
yaitu penggunaan untuk kegiatan terbangun dan kegiatan tidak
terbangun. Penggunaan lahan terbangun, meliputi penggunaan untuk
perumahan, perkampungan, zona industri, kawasan industri,
perusahaan dan perdagangan, serta jasa. Luas lahan terbangun di
Kabupaten Tangerang sebesar 27.117 Ha (27,71 %) dan untuk lahan
non terbangun sebesar 80.589,29 Ha (72,29 %) umumnya berupa lahan
pertanian dan tanah kosong (padang golf) sisanya untuk lain-lain,
seperti jalan, sungai, lapangan olah raga, kuburan, RTH, dan taman.
Pembangunan lingkungan hidup di Kabupaten Tangerang berguna
untuk mengoptimalkan tata ruang, demi kelestarian lingkungan dan
memanfaatkan sumber daya alam dengan sumber daya buatan agar
dapat tercapai tingkat kemakmuran yang selaras dengan aspek sosial
budaya secara efisien, meningkatkan kualitas sumber daya lingkungan
hidup secara berkelanjutan, terkendalinya pemanfaatan ruang sesuai
dengan peruntukan yang diarahkan pada kawasan hutan lindung,
kawasan hutan bakau dipantai utara dan kawasan budidaya non
pertanian.
Dalam Program Penyusunan Perencanaan Tata Ruang dilakukan
dengan Penyusunan Kebijakan penyusunan Tata Ruang Wilayah,
Penetapan Kebijakan RDTRK, RTRK dan RTBL, Sosialisasi Peraturan
Perundangan Tata Ruang, Penyusunan Rencana Detail & Teknis Tata
Ruang Kawasan, Penyusunan Rancangan Perda RTRW, Fasilitasi
peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan tata ruang
sebagai upaya untuk perencanaan tata ruang kearah yang lebih tertata
dengan disusunnya lebih banyak produk perencanaan tata ruang.
Pengendalian Pemanfaatan Ruang yang menunjukkan tren positif
dimana pada tahun 2012 jumlah angka pelanggaran sebesar 8%
menurun menjadi 5 % pada tahun 2013. Hal ini berkaitan dengan
kesadaran dan peran serta masyarakat dalam pengendalian
Pemanfatan ruang, pengawasan pemanfaata ruang dan koordinasi dan
fasilitasi pengendalian pemanfaatan ruang yang lebih baik.
Prosentase ketaatan terhadap RTRW berhasil ditingkatkan dengan
angka yang menunjukan pada Tahun 2011 sebesar 85% , Tahun 2012
sebesar 90% dan Tahun 2013 sebesar 95% melalui kegiatan
Penyusunan kebijakan perijinan pemanfaatan ruang, penyusunan
norma, standard dan kriteria pemanfaatan ruang penyusunan
kebijakan pemantauan pengendalian koordinasi dan fasilitasi
penyusunan pemanfaatan ruang lintas kab/kota.
II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN
1. Pendidikan
Penyelenggaraan Urusan Pendidikan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.396.545.415.822,- dengan realisasi keuangan Rp.
339.598.939.539,- (85.64%) dan realisasi fisik sebesar 88,93 % yang
dijabarkan dalam 7 program dan 165 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Cipta Karya, Dinas Pendidikan
dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada
urusan Pendidikan pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini
Program Pendidikan Anak Usia Dini mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.834.709.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
700.227.0001,- (83,89%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatnya anak peserta didik di wilayah Kecamatan 1 Paket;
· Meningkatnya kompetensi tenaga pendidik dan Tenaga Kependidikan
PAUD 200 Org;
· Meningkatnya pemahaman pengelola 56 PAUD dalan pengembangan
data dan informasi PAUD 100 Orang;
· Bertambahnya jumlah tenaga PAUD yang mengerti model dan metode
pembelajaran PAUD 200 pengelola;
· Meningkatnya kemampuan dan keterampilan anak usia dini 135
peserta;
· Terpilihnya tenaga pengelola dan tenaga pendidik PAUD-NI Tingkat
Kab. Tangerang untuk mewakili Kab. Tangerang di Apresiasi Tingkat
Provinsi Banten 15 Orang;
· Meningkatnya kerjasama dan koordinasi antar Pengelola Pusat PAUD
di Kabupaten Tangerang 100 Pengelola;
· Terselenggaranya kegiatan kreatifitas peserta didik 1500 orang.
b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.329.215.089.378,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.283.575.678.865,- (86,14 %) dan realisasi fisik
sebesar 87,81 % yang dijabarkan dalam 58 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terbangunnya ruang kelas SD sebanyak 210 unit dan ruang kelas
SMP 78 unit (13 USB);
· Tersedianya ruang guru sebanyak 5 Unit;
· Tersedianya lapangan upacara dan fasilitas parkir sebanyak 43
sekolah;
· Terbangunnya Pemagaran dan Penataan sekolah sebanyak 44
sekolah;
· Tersedianya perpustakaan, UKS, laboratorium 6 Unit;
· Tersedianya Mebeleuir sekolah sebanyak 9 SMP dan 14 SD;
· Tersediannya Kalender Pendidikan untuk Semua jenjang Pendidikan
Sekolah TK, SD, SMP. SMA, SMK;
· Terpilihnya peserta juara Lomojari SMP tingkat kabupaten untuk ke
tingkat provinsi sebanyak 8 Orang;
· tersedianya sarana dan prasarana infrastruktur sanitasi sekolah
pada jenjang SD 89, SMP 52, SMA 26 dan SMK 173 Sekolah;
· Adanya Peningkatan Kreativitas dan Kemandirian Siswa di Bidang
Pendidikan Kepramukaan;
· Terlaksananya Implementasi Kurikulum 2013 untuk pengembangan
kompetensi pembelajaran dikelas;
· Terakreditasinya SMP Negeri dan Swasta;
· Terwujudnya penghargaan kepada siswa berprestasi SMP;
· Meningkatnya pemahaman pembelajaran sesuai dengan kurikulum
2013 dan ujian nasional 2014 sebanyak 200 Orang;
· Terseleksinya Siswa peserta FL2SN SMP yang akan mewakili ke
tingkat provinsi sebanyak 25 Peserta;
· Tenaga Pendidik Mampu Mengimplementasikan pembelajaran dengan
metode metode yang kreatif;
· Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan Mampu mengembangkan
program penyusuna Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian
Tindakan Sekolah (PTS) dan dapat mengimplementasikan kurikulum
acuan baru 2013;
· Terlatihnya Peserta Atlet O2SN dalam rangka Lomba Tingkat Provinsi;
· Terseleksinya Siswa peserta FL2SN SD yang akan mewakili ke
tingkat provinsi sebanyak 57 Siswa;
· Terselenggaranya Ujian Nasional;
· Tenaga Kompetensi Tenaga Kependidikan dalam menyusun Silabus
dan RPP sekolah;
· Adanya peningkatan mutu serta terpilihnya Guru, Kepala Sekolah
dan Pengawas Sekolah yang berdedikasi dalam mencapai tujuan
pendidikan yg berkualitas.
c. Program Pendidikan Menengah
Program Pendidikan Menengah mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.56.286.000.444,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.48.244.089.000,- (85.71%) dan realisasi fisik sebesar 97,22 % yang
dijabarkan dalam 35 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terpenuhinya kebutuhan sekolah menengah atas di 5 Sekolah.
· Terpenuhinya kebutuhan ruang guru sekolah di 4 Sekolah.
· Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana sekolah di 2
Sekolah.
· Tercapainya Pembangunan Lab Sekolah sebanyak 1 Sekolah.
· Terlaksananya pembangunan laboratorium dan ruang praktikum
sekolah sebanyak 1Paket.
· Tersedianya laboratorium komputer SMAN 16 Tangerang sebanyak 1
Lokal.
· Terpenuhinya sarana dan prasarana sekolah sebanyak 10 Sekolah.
· Terlaksananya pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas
parker sebanyak 3 Paket.
· Terlaksananya Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas
parkir sebanyak 2 Paket.
· Tertatannya Halaman Kantor dan Sekolah yang memadai sebanyak 2
Paket.
· Tertatanya Lingkungan Sekolah sebanyak 1 Paket.
· Terbangunya Lingkungan Sekolah sebanyak 1 Paket.
· Terlaksananya kegiatan Pemagaran SMUN 1 Kronjo sebanyak 1
Kegiatan.
· Terlaksananya Pemagaran SMUN 12 sebanyak 1 paket.
· Tersedianya Pembangunan Pemagaran SMUN 12 seabnyak 1
paket.
· Pembangunan ruang ibadah sebanyak 1 Sekolah.
· Terpenuhinya kebutuhan perpustakaan sekolah sebanyak 2 Sekolah.
· Tersedianya Perlengkapan Sekolah sebanyak 2 paket.
· Terlaksananya kegiatan pelatihan penyusunan kurikulum SMA dan
SMK sebanyak 260 Orang.
· Terlaksananya Kegiatan Penyelenggaraan Ujian Nasional Paket C
setara SMA/MA sebanyak 4.205 Peserta.
· Tercapainya Kegiatan Penyebarluasan dan Sosialisasi berbagai
informasi pendidikan menengah sebanyak 130 Peserta.
· Terlaksananya kegiatan akreditasi sekolah menengah SMA/SMK
sebanyak 250 sekolah.
· Terlaksananya kegiatan penyelenggaraan ujian 27.200 sebanyak.
· Tersedianya kegiatan pembinaan PPDB dan MOS sebanyak 38 orang
Kepala Sekolah SMA dan SMK dan 125 Orang Pengurus OSIS.
· Terlaksananya kegiatan pengembangan prestasi bidang sains dan
penelitian melalui olimpiade sains (OS), Olimpiade Sains Terapan
(OST) dan Olimpiade Penelitian Siswa (OPSI) sebanyak 850 Osk.
· Terpilihnya siswa SMA dan SMK terbaik yang memiliki wawasan
keislaman dan kecintaan terhadap seni yang bernuansa islami
sebanyak 150 Orang.
· Tersedianya siswa SMA dan SMK yang memiliki vokasional menjahit
garment dan sepatu sebanyak 200 Orang.
· Terlaksananya kegiatan pembinaan berkelanjutan siswa berprestasi
melalui pemberian beasiswa berprestasi sebanyak 300 0rang.
· Tersedianya siswa yang memperoleh pembinaan berkelanjutan
menerima beasiswa prestasi sebanyak 150 Orang.
· Terlaksananya kegiatan peningkatan prestasi bidang seni dan
olahraga melalui FLS2 dan O2S sebanyak 800 Orang.
· Terpilihnya siswa SMA dan SMK yang memiliki prestasi dalam bidang
seni dan olahraga sebanyak 150 orang.
· Terlaksananya kegiatan pembinaan dan penertiban siswa SMA dan
SMK sebanyak 175 kali.
· Terlaksananya Kegiatan Pembinaan Karakter Bangsa Melalui
Pendidikan Kepramukaan Siswa SD/SMP sebanyak 50 orang.
· Terlaksananya penyusunan peraturan Bupati tentang Bosda
sebanyak 1 Item.
· Terlaksananya pembangunan sekolah menengah atas (SMA) dengan
pembiayaan dana alokasi khusus sebanyak 55 paket.
· Terlaksananya pembangunan sekolah menengah kejuruan (SMK)
dengan pembiayaan dana alokasi khusus sebanyak 106 paket.
· Tersedianya mebeulair di 2 sekolah.
· Meningkatnya sarana prasarana di 2 sekolah.
· Tersedianya mebeulair di sekolah menengah atas (SMA) di 3
Sekolah.
· Meningkatnya sarana prasarana sekolah sebanyak 3 Paket.
· Terlaksanya survey monitoring dan pelaksanaan DAK SMA sebanyak
1 Paket.
· Terlaksananya monitoring pelaksanaan kegiatan DAK tingkat
kejuruan sebanyak 1 paket
· Terpilihnya kelompok siswa terbaik tingkat Kabupaten Tangerang
dalam LCC 4 (empat) Pilar KBB dan Cercas Cermat Pancasila serta
terpilihnya siswa yang memiliki keterampilan berbahasa sebanyak 20
kelompok.
· Meningkatnya pengetahuan siswa akan 4 pilar kebangsaan dan
Kebahasaan sebanyak 4 Regu dan 2 tingkat.
· Meningkatnya Kemampuan Siswa/i di Kecamatan Mekar Baru
sebanyak 40 Peserta.
· Tersedianya siswa SMA dan SMK yang dapat menyelesaikan
pendidikan menengah dan meningkatkan prestasinya sebanyak
5.887 Siswa.
· Tersedianya Wakasek Kesiswaan SMA dan SMK yang memahami
tujuan dan prinsip pengelolaan bantuan operasional sekolah program
PMU dengan capaian 135 waksek kesiswaan.
· Terlaksananya kegiatan kompetensi prestasi siswa SMP/SMA/SMK
Liga Pendidikan Indonesia (LPI) sebanyak 32 Tim.
· Perumusan dan penyusunan juklak dan juknis kartu pintar
sebanyak 1 Paket.
· Meningkatnya pemahaman tentang program kartu pintar sebanyak
500 Orang.
· Meningkatnya kinerja guru dan untuk memotivasi, dedikasi, loyalitas,
dan profesionalisme guru sehingga dapat meningkatkan mutu
lulusan sebagai SDM yang berkualitas, produktif dan kompetitif.
d. Program Pendidikan Non Formal
Program Pendidikan Non Formal mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.1.818.710.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
1.785.575.300,- (98.18%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 10 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatnya angka melek huruf di Kabupaten Tangerang sebanyak
Kegiatan.
· Pencari kerja dapat berwirausaha dan/atau dapat bekerja pada dunia
usaha dan industri sesuai peluang kerja dan pasar kerja
sebanyak 50 Orang
· Adanya data dan informasi lembaga Pendidikan Nonformal yang
akurat dan efisien di Kabupaten Tangerang sebanyak 1 Kegiatan.
· Meningkatnya Keterampilan dan Keahlian Anak/Pemuda Putus
Sekolah dalam Nata Dikoko sebanyak 30 Orang.
· Meningkatnya keterampilan anak putus sekolah dalam perbengkelan
sebanyak 40 Orang.
· Meningkatnya keterampilan anak/pemuda putus sekolah di
Kecamatan Legok sebanyak 170 Orang.
· Terlatihnya Tenaga Perbengkelan sebanyak 70 Orang.
· Meningkatnya keterampilan pemuda putus sekolah sebanyak 145
peserta.
· Meningkatnya Pembinaan Ketrampilan Anak/Pemuda Putus Sekolah
dalam Pelatihan Pangkas Rambut sebanyak 40 orang.
· Meningkatnya ketarampilan pemuda putus sekolah dalam bidang las
listrik sebanyak 50 Orang.
· Meningkatnya Keterampilan Anak/Pemuda Putus Sekolah sebanyak
53 orang.
· Meningkatnya keterampilan anak/pemuda putus sekolah di
Kecamatan Jambe sebanyak 100 Orang.
· Meningkatnya keterampilan anak/pemuda putus sekolah dalam
bidang pembuatan sampho mobil/motor sebanyak 64 Orang.
· Meningkatnya Keterampilan Bagi Anak / Pemuda Putus Sekolah di
Kecamatan Kemiri sebanyak 70 orang.
· Meningkatnya Keterampilan Menjahit bagi anak/Pemuda putus
sekolah 40 Orang.
· Meningkatnya Keterampilan Bagi Anak / Pemuda Putus Sekolah di
Kecamatan Sindang jaya sebanyak 14 Orang.
· Meningkatnya Pengetahuan Anak/Pemuda Putus Sekolah tentang
potong rambut sebanyak 73 Peserta.
· Terlaksanannya Pelatihan Las Listrik sebanyak 80 orang.
· Bertambah terampilnya peserta Pelatihan sebanyak 40 Orang.
· Meningkatnya layanan pendidikan melalui program terpadu P2WKSS
sebanyak 3 Lembaga.
· Meningkatnya pemahaman tentang kurikulum dan problematika
anak sebanyak 200 Orang.
· Terlaksananya kegiatan pengembangan taman bacaan masyarakat
dan tutor kunjung sebanyak 1 Kegiatan.
· Terlatihnya Pengelola PKBM dan Tutor Program KF, Paket A, B dan C
sebanyak 100 orang .
· Terseleksinya tutor dan warga belajar program KF, Paket A, B dan C
untuk mewakili Kabupaten Tangerang di lomba keteladanan tingkat
provinsi sebanyak 200 orang .
· Terlaksananya Kegiatan Bimbingan Teknis Pengelola Lembaga
Kursus dan Instruktur Kursus sebanyak 100 Orang.
e. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.3.526.108.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.1.278.043.000,- (36.25 %) dan realisasi
fisik sebesar 44,19 % yang dijabarkan dalam 20 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersosialisasikannya Mekanisme Perekrutan Calon Peserta Sertifikasi
Pendidik Tahun 2014 sebanyak 850 Guru.
· Terlaksananya Kegiatan Evaluasi Kinerja dan PAK Guru Sekolah
Dasar (SD) sebanyak 391 orang.
· Meningkatnya mutu guru untuk memenuhi harapan peningkatan
mutu pelajaran dan mutu pendidikan sebanyak 160 orang.
· Pemetaan Guru PNS dan Jumlah guru bidang study di SMA dan
SMK di 256 sekolah.
· Terlaksananya Penyaluran TPG dan Pengendalian guru penerima TPG
sebanyak 5.217 guru.
· Terciptanya pembinaan guru PNS pada jenjang SMA dan SMK yg
dilakukan berdasarkan Sistem Prastasi Kerja dan Sistem Karier yang
dititik beratkan pada Sistem Prestasi Kerja sebanyak 701 guru.
· Meningkatnya kemampuan dan kemahiran guru dalam
melaksanakan pembelajaran sehingga dapat menunjang pemerataan
mutu pendidikan sebanyak 160 orang.
· Terkendalinya data siswa baru selama 1 tahun.
· Terlaksannanya Kegiatan Fasilitasi Kelompok Kerja Guru Sekolah
Dasar sebanyak 319 orang .
· Terlaksananya Kegiatan Pemetaan Guru Sekolah Dasar
sebanyak 622 guru.
· Terlaksananya Pemberian Bea Siswa bagi Tenaga Pendidik/Guru
Jenjang Pendidikan S2 sebanyak 35 orang .
· Peningkatan mutu kompetensi profesionalisme guru dalam
perencanaan,pelaksanaan,dan pengujian/evaluasi pembelajaran
dikelas sebanyak 200 guru.
· Terlaksananya pemetaan guru smpn, dan terkelolanya data PTK di
SMPS sebanyak 310 Sekolah.
· Terlaksananya Sosialisasi dan evaluasi kinerja dan PK guru SMP
sebanyak 2.200 Guru.
· Terlaksananya Program induksi untuk guru pemula dan pelatihan
peyusunan perangkat pembelajaran untuk guru SMP.
f. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 64.000.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 63.525.000,- (99.26 %) dan realisasi fisik
sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya bangunan taman bacaan/perpustakaan di Kecamatan
Cisauk sebanyak 1 desa, dan 24 pekerjaan.
g. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.4.800.799.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
3.951.801.374,- (82.32%) dan realisasi fisik sebesar 95,56% yang
dijabarkan dalam 35 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terlaksananya kegiatan Pembinaan Komite SMP.
· Pemeliharaan gedung kantor UPT Pendidikan di 29 kecamatan
sebanyak 29 paket.
· Pemeliharaan gedung kantor UPT - SKB Pendidikan sebanyak 1
paket di Kecamatan Tigaraksa.
· Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor sebanyak 87 item di
27 UPT Pendidikan.
· penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor UPT SKB sebanyak 3
item di UPT SKB Pendidikan
· Tersedianya layanan administrasi di 29 UPT Pendidikan selama 1
tahun.
· Tersedianya layanan administrasi di UPT SKB Pendidikan selama 1
tahun.
· Terselenggaranya Kegiatan Pemberdayaan Gugus SMP sebanyak 735
orang.
· Terselenggaranya kegiatan peningkatan kemampuan tenaga operator
data pendidikan sebanyak 200 orang.
· Meningkatnya sumberdaya operator data pendidikan sebanyak 200
orang.
· Terlaksananya kegiatan Pemberdayaan dan Penilaian Kinerja Gugus
Tingkat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 590 Peserta.
· Meningkatnya tertib adminitsrasi dan pemahaman guru SMA dan
SMK akan peraturan perundang-undangan kepegawaian sebanyak
220 orang.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan pendidikan dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut : Tabel. 2.18
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pendidikan Tahun 2014
N
o
Program
Prioritas
Indikator Kinerja
Program
2014 Capaian Kinerja
Tahun
2014 (%)
Penanggung
jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
Pendidikan
Anak Usia Dini
Layanan
Pendidikan Anak Usia Dini
46,74% 42,46% 90,84 Dinas
Pendidikan
2
Program
Wajib
Belajar Pendidikan
Dasar
Sembilan
Tahun
Terbangunnya RKB
sekolah
RKB
SD 681 dan
SMP
39
RKB SD
210 dan
SMP 78
(DAK SD
162, SMP 120, SMA
45, SMK
89, BLOCK
GRAND
SMA 18, SMK 21)
79,17 Dinas Cipta
Karya
Tersedianya sarana
sanitasi sekolah
250
Sarana
Sanitas
i
262 Unit
(SD 90,
SMP
104,SMA/
SMK 68)
104,80 Dinas Cipta
Karya
Angka Partisipasi
Murni (APM) SD/MI/Paket A
92,27% 92,64% 100,4 Dinas
Pendidikan
Angka Partisipasi Murni (APM)
SMP/MTs/Paket B
77,48% 78,76% 101,65 Dinas
Pendidikan
Angka Putus
Sekolah (AP) SD/MI 0,07% 0,05% 140,00
Dinas
Pendidikan
Angka Putus
Sekolah (AP)
SMP/MTs
0,16% 0,17% 94,12 Dinas
Pendidikan
Angka Melanjutkan (AM) SD/MI ke
SMP/MTS
94,48% 99,36% 105,17 Dinas
Pendidikan
Angka Melanjutkan
(AM) SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
90,21% 86,94% 96,38 Dinas
Pendidikan
Rasio Sekolah yang
menerapkan
Penambahan
Kemampuan Baca/Tulis Al-
Quran (muatan
lokal) pada jenjang
SD/SMP/SMA/SM
K
30,00% 39,73% 132,43% Dinas
Pendidikan
3
Program
Pendidikan
Menengah
Angka Partisipasi
Kasar (APK)
SMA/SMK/MA/Pak
et C
69% 60,43% 87,58 Dinas
Pendidikan
Angka Partisipasi Murni (APM)
SMA/SMK/MA/Pak
et C
57% 55,28% 96,98 Dinas
Pendidikan
Angka Putus Sekolah (AP)
SMA/SMK/MA
0,33% 0,31% 106,45 Dinas
Pendidikan
Jumlah Siswa
Penerima Bantuan
Biaya Pendidikan
bagi Siswa Miskin Jenjang
SMA/MA/SMK
12 7104 59,20 Dinas
Pendidikan
Meningkatnya
jumlah siswa yang
mendapat beasiswa
pendidikan
5.000
Siswa
5.887
siswa 117,74
Dinas
Pendidikan
4
Program
Pendidikan Non Formal
Penduduk Usia >15
Tahun Melek Huruf (tidak buta aksara)
90% 99,51% 110,57 Dinas
Pendidikan
5
Program
Penngkatan
Mutu
Pendidik dan Tenaga
Kependidika
n
Guru Yang
Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV
(Guru Layak/ GL)
69% 82,69% 119,84 Dinas
Pendidikan
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014
a. Ketersediaan layanan paud yang berkualitas masih rendah/terbatas
b. Kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar sembilan tahun
bermutu belum sepenuhnya dapat diwujudkan
c. Kemampuan membaca dan menulis alquran masih rendah
d. Belum memadainya sarpras penunjang pembelajaran baik secara
fisik maupun mutu
e. Rendahnya kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan yang
profesional
Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014
a. Meningkatkan layanan paud melalui pengembangan program yang
berkualitas berdasarkan PP Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar
Pendidikan Usia Dini.
b. Meningkatkan pemenuhan ketercapaian standar nasional pendidikan
dan pemenuhan standar pelayanan minimal pendidikan.
c. Menjadikan Baca Tulis Al Quran sebagai muatan lokal disekolah.
d. Meningkatkan layanan pendidikan dasar dan menengah dengan
pemenuhan kebutuhan ruang kelas baru, ruang belajar lainnya dan
pembangunan unit sekolah baru (USB) serta peningkatan mutu
penunjang pendidikan.
e. Pengembangan program diklat sesuai dengan kebutuhan Tenaga
Pendidik dan Kependidikan
2. Kesehatan
Penyelenggaraan Urusan Kesehatan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 315.478.538.747,- dengan realisasi keuangan Rp.
229.938.563.871,- (72.89 %) dan realisasi fisik sebesar 77,15 % yang
dijabarkan dalam 17 program dan 154 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Cipta Karya, Dinas Kesehatan,
Dinas Pendidikan, Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang,, Rumah
Sakit Umum Daerah Balaraja dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada urusan Kesehatan pada Tahun Anggaran
2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.23.577.331.524,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.16.440.409.527,- (69.73%) dan realisasi fisik sebesar 70,40 % yang
dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terpenuhinya Persediaan Obat di Puskesmas;
· Persentase penggunaan obat rasional di Puskesmas;
· Persentase sarana farmasi yang melaksanakan pelayanan
kefarmasian sesuai ketentuan;
· Terdistribusinya obat, vaksin dan perbekalan kesehatan ;
· Terjaminnya mutu obat;
· Terpenuhinya Persediaan Bahan Kimia dan Bahan Habos Pakai di
Puskesmas;
· Terpenuhinya persediaan Obat Di Puskesmas;
· Terjaminnya kualitas obat, vaksin dan perbekalan kesehatan di UPT
Gudang Farmasi.
b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Upaya Kesehatan Masyarakat mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.17.112.799.703,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.16.469.040.588,- (96.24%) dan realisasi fisik sebesar 99,09 % yang
dijabarkan dalam 54 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terlayaninya Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas dan
Jaringannya di 43 Puskesmas;
· Terpenuhinya Kebutuhan Alat Kesehatan di Puskesmas dan
Jaringannya di 43 Puskesmas;
· Meningkatnya sarana dan prasarana PKM ;
· Terpenuhinya Kader Pemberantasan Penyakit Menular dan Wabah
sebanyak 110 orang
· Terbitnya buku profil Dinkes dan Puskesmas;
· Tersedianya data akurat dan tepat waktu;
· Terlaksananya pengembangan sistem pelaporan ;
· Meningkatnya pemahaman akan pentingnya masalah kesehatan
untuk 60 orang;
· Meningkatnya pengetahuan SDM dalam membangun lingkungan
yang sehat;
· Meningkatnya Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan di
43 Puskesmas;
· Cakupan penyehatan rumah di desa dgn resiko sanitasi;
· Jumlah desa yang melaksanakan pemicuan STBM di 60 Desa;
· Tesedianya sarana sanitasi di sekolah;
· Meningkatya Kesadaran Masyarakat Untuk Menjaga Kesehatan
Keluarga dan Kesehatan Lingkungan di 7 Kelurahan dan Desa;
· Meningkatkan kesehatan Masyarakat dan Lingkungan di 11 kantor;
· Terbinanya Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Lingkungan 24
Kader/Orang;
· Terwujudnya keluarga sehat dan sejahtera;
· Meningkatnya taraf kesehatan keluarga dan terjaganya kebersihan
lingkungan masyarakat 80 Orang;
· Adanya sumur yang diperbaiki 150 unit;
· Adanya IPAL puskesmas 5 puskesmas;
· Tercapainya akses air minum;
· Rumah Tangga Sehat 30 KK;
· Keluarga Sadar Gizi 60 KK;
· keluarga sadar Gizi 30 KK;
· Keluarga Sadar Gizi 90 KK;
· Meningkatkan Kunjungan Balita ke Posyandu;
· Meningkatkan cakupan KIA dan Anak;
· Terseleksinya Duta Jambore Sanitasi sebanyak 10 orang
· Terlaksananya layanan rujukan pasien.
c. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.1.711.500.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.1.554.977.500,- (90.85 %) dan realisasi fisik
sebesar 90,85% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya pengetahuan siswa SD dan SLTP tentang Napza, rokok
dan HIV/AIDS 4.965 Orang;
· Berfungsinya klinik berhenti merokok;
· Terbentuk tim fasilitator kampanyye ABAT (aku bangga aku tahu)
dalam pencegahan HIV/AIDS;
· Terpilihnya Posyandu, Kader Posyandu, Desa/Kel terbaik dan Desa
serta kelurahan Ber-PHBS 3 Posyandu
· Kabupaten Tangerang berhasil medapatkan penghargaan Wiwerda
tingkat Provinsi Banten
d. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program Perbaikan Gizi Masyarakat mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.3.533.170.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.3.406.424.846,- (96.41%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Anak Sekolah, Ibu Hamil KEK dan Balita gizi buruk mendapat PMT ;
· Petugas terlatih Penguatan Penanganan Kasus Gizi Buruk, Antrop
dengan WHO 2005 dan Surveilance Gizi Buruk berbasis online;
· Fasilitator terlatih PD.
e. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Program Pengembangan Lingkungan Sehat mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.867.375.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.865.917.000,- (99.83%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Prosentase penduduk yg menggunakan jamban sehat;
· Jumlah desa yg melaksanakan pemicuan STBM sebanyak 60 Desa.
f. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.3.053.838.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 2.728.507.000,- (89.35%) dan realisasi fisik
sebesar 92,20 % yang dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tertanganinya fokus DBD;
· Tersedianya bahan fogging;
· Tersedianya layanan Rehidrasi oral dini anak di sekolah di 25
Sekolah;
· Tersedianya data hasil TAS 60 SD;
· Tercapainya desa UCI;
· Tersedianya Data Resiko Kasus PD3I 43 Puskesmas.
g. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.143.500.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.143.500.000,- (100%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang
dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terpenuhinya aspek legalitas sarana pelayanan kesehatan swasta.
h. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Program Peayanan Kesehatan Penduduk Miskin mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 460.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 449.465.900,- (97.71%) dan realisasi fisik sebesar 100 %
yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya khitanan masal;
· Tersedianya Mobil Kesehatan untuk masyarakat sebanyak 2 unit.
i. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.22.587.760.914,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.20.558.698.050,- (91.02%) dan realisasi fisik sebesar 96,66
% yang dijabarkan dalam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tewujudnya pembangunan 4 Puskesmas di Kabupaten Tangerang;
· Peningkatan 6 Puskesmas menjadi Puskesmas Poned;
· Tersedianya Penambahan Ruangan Sarana Puskesmas di 5
puskesmas;
· Terbangunnya Paving Blok dan Pemagaran Puskesmas sebanyak 2
Paket
· Tersedianya 2 puskesmas pembantu ;
· Tersedianya kendaraan ambulance untuk Puskesmas 8 Unit;
· Tersedianya sarana dan prasarana Puskesmas: meubelair, alkes ,
komputer, dll
· Tersedianya sarana dan prasarana 47 Posyandu;
· Tersedianya Plang Posyandu dan Plang Data Posyandu sebanyak 40
Buah Plang;
· Peningkatan pelayanan kesehatan
j. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.135.499.851.708,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.71.501.403.824,- (52.77%) dan realisasi
fisik sebesar 58,99 % yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terpenuhinya Pembangunan Rumah Sakit Pantura;
· Tersedianya sarana dan prasarana gudang farmasi yang memenuhi
syarat;
· Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat;
· Terbangunya Gedung Sarana RS;
· Dimanfaatkannya alat kesehatan untuk pelayanan di RSUT sebanyak
36 unit;
· Terpenuhinya kebutuhan alat-alat kesehatan RSUD Balaraja;
· Terpenuhinya kebutuhan obat-obatan RSUD Balaraja;
· Terselenggaranya pelayanan rumah tangga rumah sakit balaraja
· Terselenggaranya peningkatan pelayanan yang ditunjang dengan
sarana yang memadai;
· Terwujudnya peningkatan Ketepatan diagnosa penyakit .
k. Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah
sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.1.815.970.500,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.1.671.311.626,- (92.03%) dan realisasi fisik sebesar 96,75%
yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Sarana dan Prasarana RS;
· Pengelolaan limbah secara terpadu mencegah penyebaran dan
penularan penyakit;
· Terselenggaranya pelayanan kesehatan dengan sarana kesehatan
yang memadai
l. Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.102.440.627.398,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.91.566.177.728,- (89.38%) dan realisasi fisik
sebesar 92,07 % yang dijabarkan dalam 47 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya pengetahuan masyarakat usia 15-49 tahun tentang
HIV AIDS (anak sekolah, kelompok risti, karyawan perusahaan);
· Meningkatnya pelayanan kesehatan Maskin/Tidak mampu; tentang
Jaminan Kesehatan
· Meningkatnya pengetahuan Maskin/masyarakat tidak mampu;
· Meningkatnya kompetensi petugas di 43 Puskesmas dalam
penanggulangan penyakit menular (TB);
· Meningkatnya pelayanan kesehatan peserta Kartu Sehat di wilayah
Kabupaten Tangerang.
· Terbangunnya Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
(SPGDT) melalui call center 119
m. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.410.215.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.380.214.516,- (92.69%) dan realisasi fisik sebesar 92,69%
yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tercapainya cakupan pelayanan tumbuh kembang balita.
· Terbangunnya Sistem Imformasi Rujukan SI JARI EMAS
n. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.679.265.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.660.574.000,- (97.25%) dan realisasi fisik sebesar 97,25 % yang
dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tercapainya cakupan pelayanan kesehatan lansia.
o. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.318.765.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.311.605.000,- (97.75%) dan realisasi fisik sebesar 100 %
yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya Pengawasan dan Pembinaan Tempat Pengolahan
Makanan (TPM).
p. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.1.003.569.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.984.848.766,- (98.13%) dan realisasi fisik
sebesar 100% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tercapainya pelayanan kesehatan ibu dan anak.
· Peningkatan kualitas pelayanan di Puskesmas Poned
· Terbangunnya Sistem Informasi Rujukan (SI JARI EMAS)
· Tersusunnya Peraturan Bupati Nomor 56 Tahun 2014 tentang Sistem
Penanggulangan Kegawatdaruratan Ibu Melahirkan dan Ibu baru
Lahir
q. Program Penyakit Tidak Menular
Program Penyakit Tidak Menular mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.263.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.245.988.000,-
(93.53%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 1
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Tersedianya posbindu yang melakukan kegiatan promotif dan
preventif dalam pengendalian faktor risiko PTM.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan kesehatan dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.19
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kesehatan Tahun 2014
N
o Program Prioritas
Indikator
Kinerja
Program
2014
Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Penanggu
ng jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
pengadaan,
peningkatan dan
perbaikan sarana
dan prasarana puskesmas/puske
smas pembantu
dan jaringannya
Penambahan
puskesmas
rawat inap
2 Unit 4 Unit 200
Dinas
Cipta
Karya
2
Program
Standarisasi
Pelayanan
Kesehatan
Jumlah
Puskesmas yang
tersertifikasi
11 11 100 Dinas
Kesehatan
3
Program Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Cakupan
pelayanan
kesehatan dasar
pasien masyarakat
miskin
70% 61% 87,14 Dinas
Kesehatan
Cakupan
pelayanan
kesehatan
rujukan pasien
masyarakat miskin
100% 100% 100 Dinas
Kesehatan
Meningkatnya
prosentase MBR
yang
mendapatkan
KARTU SEHAT
100% 100% 100 Dinas
Kesehatan
Cakupan penjaringan
kesehatan siswa
SD dan
setingkat
100% 100% 100 Dinas
Kesehatan
4
Program
peningkatan
keselamatan ibu
melahirkan dan
anak
Cakupan
Kunjungan Ibu
Hamil K – 4
95% 89,40% 94,11 Dinas
Kesehatan
Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
tenaga kesehatan yang
memiliki
kompetensi
kebidanan
90% 90,50% 100,5 Dinas
Kesehatan
Cakupan
Kunjungan Bayi 91% 93,2% 103,5
Dinas
Kesehatan
4
Program
peningkatan
pelayanan
kesehatan anak
balita
Cakupan
pelayanan anak
balita
90% 90,9% 101 Dinas
Kesehatan
5 Program Perbaikan
Gizi Masyarakat
Prevalensi balita
dengan berat
badan rendah/
kekurangan Gizi
6,00% 4,14% 144,93 Dinas
Kesehatan
6
Program Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan
masyarakat
Meningkatnya
kesadaran
masyarakat sekolah dasar
akan sarana
sanitasi
250 sekolah
250 sekolah
100 Dinas
Kesehatan
7
Program
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
Cakupan
penemuan
pasien baru TB
BTA Positif
70% 69,87% 99,81 Dinas
Kesehatan
Cakupan
penemuan
penderita DBD
yang ditangani
100% 100% 100 Dinas
Kesehatan
Cakupan Desa/ Kelurahan
Universal Child
Immunization
(UCI)
94% 78,46% 83,47 Dinas
Kesehatan
Prevalensi
HIV/AIDS
(persen) dari total populasi
usia 15 - 24
tahun
< 0,1% 0,005% 100 Dinas
Kesehatan
8
Program
Pengembangan Lingkungan Sehat
Prosentase
rumah tangga
dengan air minum layak
78,30% 65% 83,01 Dinas
Kesehatan
9
Program
Peningkatan Pelayanan Rumah
Sakit
Hari Rawat/Hari Perawatan
Maksimalx100%
75% 79,76% 106,35 Rsud
Tangerang
Ratio
pemenuhan
sarpras
pelayanan
terhadap standar RS
Kelas B
pendidikan
2 Unit
(1 unit
rawat
inap tahap
1)
0 0 Rsud
Tangerang
Ratio
pemenuhan alat
kesehatan pelayanan
standar RS
KElas B
pendidikan
58 unit 89 unit 153,45 Rsud
Tangerang
Prosentase
Masyarakat Miskin yang
dilayani
80,00% 79,40% 99,25 Rsud
Tangerang
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
(IKM)
75% 95% 126,67 Rsud
Tangerang
Prosentase
tingkat hunian RS (BOR)
5,0% 13% 260 Rsud
Balaraja
Kepuasan
pelanggan RS
(Rata-rata dari
semua
pelayanan)
2,0% 5,5% 275 Rsud
Balaraja
10
Program Pelayanan
Kesehatan
Penduduk Miskin
Rasio Pelayanan Masyarakat
miskin yang
dilayani
JAMKESMAS
0,2% 1,1% 550 Rsud
Balaraja
11
Program
pengadaan,
peningkatan
sarana dan
Rasio sarana
dan prasarana
RSUD Balaraja
sesuai RS tipe B
23,0% 11,0% 47,83 Rsud
Balaraja
prasarana rumah
sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah
sakit mata
Tersedianya
obat-obatan rumah sakit
3% 3% 100 Rsud
Balaraja
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan pada Urusan Kesehatan tahun 2014 antara lain :
· Jumlah ICU/NICU/PICU dan ruang klas III di RS terbatas sehingga
terjadi waiting list untuk memperoleh faskes tersebut;
· Banyak Peserta Kartu Sehat yang memiliki KTP dan KK yang sudah
tidak berlaku dan banyak warga miskin yang belum memiliki KTP dan
KK;
· Masih ada beberapa faktor-faktor lain yang mempengaruhi efektifitas
Pemberian PMT
· Masih banyak kasus kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir
karena keterbatasan sarana ICU, NICU dan PICU di Rumah Sakit;
· Masih ditemukannya pangan jajanan anak sekolah yang tidak
memenuhi syarat keamanan pangan.
· Masih banyaknya jumlah sumur gali yang tidak terlindung (tidak
memenuhi syarat kesehatan);
· Masyarakat masih mengharapkan bantuan untuk pengadaan sarana
sanitasi;
· Penempatan pedagang pasar tidak sesuai zonase;
· Pedagang menolak untuk dibuatkan tempat cuci tangan, sarana yang
sudah dibuat tidak dirawat.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
· Hotline pelayanan program Kartu Sehat aktif 24 jam, menambah
Perjanjian Kerjasama dengan beberapa RS provider program Kartu
Sehat serta mengintegrasikan Kartu Sehat menjadi peserta BPJS
Kesehatan secara bertahap;
· Melaksanakan Update data peserta Kartu Sehat berbasis NIK ;
· Perlu adanya program terintregasi dalam pemberian makanan
tambahan (PMT) dan vitamin;
· Perlu penambahan kapasitas ICU, NICU dan PICU serta
pengembangan jejaring kemitraan dengan RS swasta dalam upaya
penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal;
· Diperlukan kerjasama lintas sektoral untuk menyediakan sarana
kantin sekolah dan pengawasan oleh Tim Koordinasi Jejaring
Keamanan Pangan Terpadu;
· Secara bertahap melaksanakan perbaikan bibir sumur;
· Melakukan pemicuan STBM di 90 desa pada keluarga yang belum
memiliki sarana sanitasi dan pemberdayaan masyarakat agar dapat
memenuhi sarana sanitasinya secara swadaya dengan sistem arisan
· Memberikan stimulan kepada masyarakat untuk pembuatan sarana
sanitasi (STBM);
· Pembinaan pedagang pasar secara terpadu dengan lintas sektor.
3. Pekerjaan Umum
Penyelenggaraan Urusan Pekerjaan Umum mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.544.600.861.977,- dengan realisasi keuangan
Rp.458.398.466.885,- (84.17%) dan realisasi fisik sebesar 96,14% yang
dijabarkan dalam 13 program dan 88 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Bina Marga dan Pengairan,
Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman dan Kecamatan.
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Pekerjaan
Umum pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.306.345.236.216,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.234.116.125.073,- (76.42%) dan realisasi fisik sebesar
93,72% yang dijabarkan dalam 41 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatkan Keakuratan Data Perencanaan di 29 Kecamatan;
· Meningkatkan Keakuratan Data Perencanaan 2 Dokumen;
· Memperlancar Arus Jasa Barang dan Manusia di 29 Kecamatan
sebanyak 363 ruas;
· Tersusunnya data jalan dan jembatan yang akurat 1 DOkumen;
· Terciptanya jembatan penyebrangan bagi masyarakat di 2 lokasi.
b. Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.19.491.131.992,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.15.059.477.104,- (77.26%) dan realisasi fisik
sebesar 96,62% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Memperlancar Arus Air sebanyak 48 Unit;
· Tersedianya Akurasi Data Base Drainase.
c. Program Pembangunan turap/talud/brojong
Program Pembangunan turap/talud/brojong mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.14.977.343.750,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.12.450.700.141,- (83.13%) dan realisasi fisik sebesar
99,98% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlakasananya Kegiatan Pembangunan Turap/talud/brojong
/tembok penahan tanah.
d. Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.8.955.440.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.8.704.349.661,- (97.20%) dan realisasi fisik
sebesar 97,33% yang dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan;
· Terlaksananya Rehabilitasi/pemeliharaan jalan Wilayah I;
· Terlaksananya Rehabilitasi/pemeliharaan jalan Wilayah II;
· Terlaksananya Rehabilitasi/pemeliharaan jalan Wilayah III;
· Terlaksananya Rehabilitasi/pemeliharaan jembatan,
e. Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan
Program inspeksi kondisi Jalan dan Jembatan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.1.105.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.704.134.000,- (63.72%) dan realisasi fisik sebesar 63,72%
yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tertatanya Ruang Milik Jalan Kabupaten 20 Ruas;
· Tersedianya Buku data nama - nama jalan 1 Dokumen;
· Tersedianya laporan Hasil pengawsan dan pengendalian Jalan dan
Jembatan 24 Laporan;
· Inspeksi tenaga ahli kebinamargaan.
f. Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan
jembatan
Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.800.000.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.775.169.000,- (96.90%) dan realisasi fisik
sebesar 96,90% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Survey Kelayakan Jalan yang Akuntabel;
· Tersedianya Data Base Jalan Dan Jembatan.
g. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.1.923.352.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.1.863.722.640,- (96.90%) dan realisasi fisik
sebesar 96,90 % yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Qualitas Kinerja UPT Laboratorium Dinas Bina Marga
dan Pengairan Kabupaten Tangerang;
· Meningkatnya operasional alat-alat berat Penunjang Kegiatan Dinas;
· Pengamanan Wilayah Pengairan dan Informasi Mengenai Status
Lahan Pengairan.
h. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa
dan jaringan pengairan lainnya
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan
jaringan pengairan lainnya mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.22.320.227.173,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.18.763.017.016,- (84.06%) dan realisasi fisik sebesar 99,71% yang
dijabarkan dalam 16 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya data Penunjang Pembangunan/Rehabilitasi Jaringan
Irigasi;
· Terselenggaranya Pembangunan Jaringan air bersih/air minum;
· Terpeliharanya Jaringan Irigasi Saluran Air 2.470 M';
· Tersedianya Tanggul Penahan Tanah;
· Terpeliharanya Pintu air irigasi 17 Unit;
· Meningkatnya Kualitas Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Program
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya;
· Meningkatnya Inventarisasi Data Jaringan Yang Akuntabel;
· Terkelolanya Jaringan Irigasi Wilayah I;
· Terkelolanya Jaringan Irigasi Wilayah II;
· Terkelolanya Jaringan Irigasi Wilayah III;
· Terkelolanya Jaringan Irigasi Wilayah IV;
· Terkelolanya Jaringan Irigasi Wilayah V;
· Tertatanya Jaringan Irigasi Wilayah IV;
· Memperlancar Arus Air dan Menampung Air;
· Laporan kinerja kegiatan hasil pemantauan yang didapat dari
capaian program peningkatan kualitas SDM.
i. Program penyediaan dan pengolahan air baku
Program penyediaan dan pengolahan air baku mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.235.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.200.694.000,- (85.40%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terbangunnya sumur-sumur air tanah untuk kepentingan
masyarakat .
j. Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau
dan sumber daya air lainnya
Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan
sumber daya air lainnya mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.1.204.356.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.789.327.000,- (65.54%) dan realisasi fisik sebesar 65,54% yang
dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terlaksananya Kegiatan Pembuatan DED Sumber Daya Air;
· Tersedianya data Inventarisasi Sungai Kabupaten.
k. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air
limbah
Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.1.565.000.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.1.087.698.000,- (69.50%) dan realisasi
fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya Prasarana dan Sarana Air Limbah;
· Lancarnya Saluran Pembuang Air Limbah;
· Terpeliharanya Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Sepatan.
l. Program pengendalian banjir
Program pengendalian banjir mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.350.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.296.910.000,-
(84.83%) dan realisasi fisik sebesar 84,83% yang dijabarkan dalam 2
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Tersedianya Laporan Hasil Rapat Koordinasi Pengendali Banjir
sebanyak 1 Dokumen;
· Tersedianya Buku laporan Hasil pengawasan dan pengendalian
Sumber Daya Air 1 Dokumen
m. Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
Program pembangunan infrastruktur perdesaaan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.165.328.774.846,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.163.587.143.250,- (98.95%) dan realisasi fisik sebesar
99,72 % yang dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terbangunnya Jalan dan Jembatan Pedesaan sebanhak 53 Paket;
· Terjaga/Terpeliharanya Kondisi Jalan dan Jembatan Desa;
· Tersedianya data jalan dan jembatan desa di kecamatan cisoka
sebanyak 10 Buku;
· Terbangunnya jalan Lingkungan di Kecamatan Kresek 9 Ruas;
· Terpeliharanya Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan
Kecamatan Pasar Kemis dengan baik 7 Item;
· Meningkatnya Kualitas Sarana Jalan Lingkungan 32 ruas
· Meningkatnya kualitas jalan, jembatan, saluran air, turap, pagar dan
halaman 125 paket;
· Terbangunnya Jalan Desa di Kecamatan Sindang Jaya 131 Paket;
· Meningkatnya Jalan Lingkungan di Wilayah Kecamatan Kelapa Dua
122 Paket;
· Tertatanya sanitasi lingkungan 38 unit;
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pekerjaaan Umum dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.20
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pekerjaan Umum
Tahun 2014
No Program Prioritas Indikator
Kinerja Program
2014 Capaian Kinerja
Tahun 2014 (%)
Penanggung
jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
Pembangunan Jalan dan Jembatan
Proporsi jalan
strategis kabupaten dalam kondisi baik
8,94% 8,94% 100 DINAS BINA
MARGA
Proporsi jalan non strategis kabupaten dalam kondisi baik
4,21% 4,21% 100 DINAS BINA
MARGA
Proporsi jembatan dalam kondisi baik
2,62% 2,62% 100 DINAS BINA
MARGA
Proporsi jalan baru dalam kondisi baik
6,4 Km 6,4 km 100 DINAS BINA
MARGA
Proporsi jalan desa dalam kondisi baik
30 Km 30 km 100 DINAS BINA
MARGA
2
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
Proporsi Daerah Irigasi Kecil Dalam Kondisi Baik
19,80% 18,14% 91,62 DINAS BINA
MARGA
Proporsi Sungai Kabupaten Dalam Kondisi Baik
2,16% 2% 92,59 DINAS BINA
MARGA
Proporsi Saluran
Pembuang Dalam Kondisi Baik
1,01% 0,9% 89,11 DINAS BINA
MARGA
3
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
Jumlah Kapasitas Lumpur Tinja
6% 6% 100 DKPP
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan pada Urusan Pekerjaan Umum tahun 2014 antara lain :
· Perlunya biaya pemeliharaan jalan dan jembatan sesuai dengan
kebutuhan, sekurang-kurangnya 10% dari biaya pembangunan dan
peningkatan tahun berjalan untuk mempertahankan umur pelayanan
jalan dan jembatan;
· Belum tersedianya lahan untuk peningkatan kapasitas jalan terkait
dengan perbaikan simpang-simpang jalan dan pertumbuhan lalu
lintas sesuai dengan rencana tata ruang Kab. Tangerang;
· Masih kurangnya biaya penanganan jaringan jalan provinsi dan jalan
nasional di wilayah Kab. Tangerang;
· Belum optimalnya pengalokasian sungai-sungai, jaringan irigasi yang
menjadi kewenangan Kemen PU-Pera, sehingga berdampak pada
penanggulangan bajir di Wilayah Kab. Tangerang;
· Kurangnya jaringan irigasi dalam kondisi baik sesuai dengan
kebutuhan masyarakat DI kecil yang menjadi kewenangan Kab.
Tangerang yang terkait dengan DI besar yang kondisinya masih rusak.
· Belum optimalnya penanganan genangan banjir kawasan pekotaan
dan pemukiman khususnya saluran/tanggul yang bukan kewenangan
Kabupaten;
· Masih banyaknya kendaraan overload muatan yang tidak sesuai
dengan kapasitas dan muatan sumbu terberat (MST) jalan kabupaten
dibawah 8 ton.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
· Meningkatkan porsi biaya pemeliharaan dan peningkatan jalan dan
jembatan;
· Meningkatkan perbaikan jaringan irigasi dan slauran pembuang baik
DI besar maupun DI kecil
· Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait sesuai dengan
kewenangan dan pengelolaan dalam hal pembangunan, pemeliharaan
dan pemanfaatan jalan, jembatan dan sumber daya air.
4. Urusan Perumahan
Penyelenggaraan Urusan Perumahan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.256.481.923.572,- dengan realisasi keuangan
Rp.189.341.347.533,- (73.82%) dan realisasi fisik sebesar 85,22 % yang
dijabarkan dalam 10 program dan 105 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Cipta Karya, Dinas Kebersihan,
Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Kesehatan, Dinas Penanggulangan
Bencana dan Bahaya Kebakaran dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada urusan Perumahan pada Tahun Anggaran
2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Perumahan
Program Pengembangan Perumahan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.3.900.431.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.2.812.863.000,- (72.12%) dan realisasi fisik sebesar 73,57 % yang
dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya hasil laporan fasilitasi dan stimulasi pembangunan
perumahan masyarakat kurang mampu di 96 BKM;
· Meningkatnya Pelayanan Pemerintahan di Wilayah Kecamatan Kelapa
Dua sebanyak 11 Paket;
· Tersedianya Data Kegiatan Perencanaan;
· Meningkatnya Jumlah Cakupan Sanitasi di 3 Kecamatan;
· Terkoordinasinya Pengendalian Program Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan di 3 Desa;
· Meningkatnya Jumlah Rumah Layak Huni;
· Meningkatnya Tersedianya Bahan Baku Bangunan Un tuk Paska
Kontruksi Program Sanimas di 6 Lokasi.
b. Program Lingkungan Sehat Perumahan
Program Lingkungan Sehat Perumahan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.6.997.262.500,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.6.389.924.000,- (91.32%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang
dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatnya Sarana dan Prasarana Air bersih sebanyak 32 Unit;
· Tersedianya Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar di 2 Lokasi;
· Tersedianya fasilitas umum (MCK) Desa Salembaran Jati 1 paket
· Tercapainya pengawasan dan pengendalian di bidang perumahan.
c. Program Pemberdayaan komunitas Perumahan
Program Pemberdayaan komunitas Perumahan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.5.376.563.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.5.104.158.900,- (94.93%) dan realisasi fisik sebesar 100%
yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya Pembangunan Sarana dan Prasarana P2WKSS sebanyak
18 Unit;
· Tersedianya Infrastruktur Sanitasi Air Bersih 5 Unit.
d. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya
kebakaran
Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.6.596.136.250,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.3.432.484.400,- (52.04%) dan realisasi
fisik sebesar 52,41% yang dijabarkan dalam 13 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatkan PAD dari Retribusi Pemeriksaan Alat Proteksi
Kebakaran pada Perusahaan dan Gedung bertingkat di 2 kecamatan;
· Terbentuknya Satlakar penanggulangan Kebakaran di 4 kecamatan;
· Mempercepat Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
dan Bencana di 2 kecamatan;
· Meningkatkan operasional penanggulangan Bencana dan Kebakaran
sebanyak 80 org;
· Tersedianya alat Pemadam Kebakaran sebanyak 2 Unit;
· Tercapainya Kesiagaan Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya
Kebakaran dan Bencana sebanyak 105 org;
· Meningkatkan operasional penanggulangan bencana dan kebakaran;
· Meningkatnya pengetahuan petugas pemadam kebakaran,relawan
dan satlakar dibidang simulasi pencegahan dan penanggulangan
bencana dan kebakaran sebanyak 35 orang;
· Meningkatkan operasional petugas pemadam kebakaran dalam
penanggulangan bencana dan kebakaran di 29 kecamatan;
· Meningkatnya Kesiagaan dan Pencegahan Bencana dan Kebakaran di
7 Kecamatan 7 kecamatan;
e. Program pengelolaan areal pemakaman
Program pengelolaan areal pemakaman mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.1.901.040.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.1.090.703.731,- (57.37%) dan realisasi fisik sebesar 85,79% yang
dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terlaksananya Pemagaran TPU di 11 lokasi;
· Terpeliharanya TPU.
f. Program Pembangunan Gedung Pemerintahan
Program Pembangunan Gedung Pemerintahan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.163.719.281.660,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 104.758.562.707,- (64.06%) dan realisasi fisik sebesar
79,64% yang dijabarkan dalam 41 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya halaman parkir mobil Dinkes;
· Adanya Gedung Pertemuan/Rapat Kantor Kec.Kronjo sebanyak 2
Paket;
· Tersedianya Bangunan Pemerintahan yang representative 1 Gedung;
· Terpenuhinya sarana di BPP;
· Pembangunan Paving Block dan Pemagaran kantor UPT.Pendidikan
Kronjo 2 Paket;
· Terpeliharanya Gedung Kepemerintahan;
· Terpenuhinya saran dan prasarana kecamatan;
· Terlaksananya Perencanaan Teknis Pembangunan;
· Terwujudnya sarana pendukung olah raga;
· Terwujudnya Peningkatan Pelayanan masyarakat;
· Tersusunya Data yang siap Dibangun;
· Terlaksananya Perencanaan Teknis Pembangunan;
g. Program Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan
Program Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.60.927.204.162,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.58.813.538.095,- (96.53%) dan realisasi fisik
sebesar 99,75% yang dijabarkan dalam 24 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Kualitas Lingkungan Permukiman Perdesaan;
· Terpeliharanya Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan
Kecamatan Pasar Kemis dengan baik 2 Jenis;
· Meningkatnya Kualitas Lingkungan Permukiman Perdesaan;
· Tertatanya lingkungan permukiman perdesaan 9 Jalan Lingkungan;
· Tertatanya lingkungan perdesaan di Kecamatan Jayanti 13
Kontruksi & Jaringan;
· Tertatanya lingkungan di Wilayah Kecamatan Tigaraksa 10 Ruas
Jalan;
· Tersedianya Penataan Lingkungan Permukiman Perdesaan 29 Paket;
· Meningkatnya kualitas jalan lingkungan permukiman perdesaan
sebanyak 52 Ruas jalan;
· Tertatanya Pembangunan Lingkungan Permukiman perdesaan 37
Paket;
· Tertatanya Pembuangan Air Limbah Kp. Rawalumpang 1 titik;
· Terciptanya Lingkungan Yang Bersih.
h. Program Penataan Lingkungan Permukiman Nelayan
Program Penataan Lingkungan Permukiman Nelayan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.3.897.405.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.3.730.797.700,- (95.73%) dan realisasi fisik sebesar 99,59%
yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Kualitas Lingkungan Permukiman Nelayan;
· Terpeliharanya jalan lingkungan dipermukiman nelayan 2 pkt;
· Tertatanya Pembangunan Lingkungan Permukiman Nelayan 7 Paket.
i. Program Penataan Lingkungan Permukiman Perkotaan
Program Penataan Lingkungan Permukiman Perkotaan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.851.600.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.821.130.000,- (96.42%) dan realisasi fisik sebesar 100 %
yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Kualitas Lingkungan Permukiman Perkotaan.
j. Program Pengawasan Gedung Dan Bangunan
Program Pengawasan Gedung Dan Bangunan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.2.500.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.2.387.185.000,- (95.49%) dan realisasi fisik sebesar 100%
yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersisirnya bangunan Swasta Gudang dan Industri;
· Tersisirnya bangunan Swasta Perumahan;
· tersisirnya bangunan Swasta Komersial dan Ruko Wilayah I;
· Terseisirnya bangunan Swasta gudang dan industri Wilayah II;
· Tersisirnya Bangunan Swasta Perumahan Wilayah II;
· Tersisirnya Bangunan Swasta Komersial dan Ruko Wilayah II;
· Terinventarisasi PSU;
· Terpantaunya Pembangunan Sanisek;
· Terlaksananya Pelayanan IUJK.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perumahan dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.21 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Perumahan
Tahun 2014
No Program
Prioritas
Indikator
Kinerja
Program
2014
Capaian
Kinerja
Tahun
2014 (%)
Penanggung
jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
Pengembangan
Perumahan
Rasio Rumah
Layak Huni 88,17% 47,74% 54,15
Dinas Cipta
Karya
Presentasi
rumah tinggal
bersanitasi
76,30% 76154% 99,81 Dinas Cipta
Karya
Penyediaan
sarana air
bersih
10 titik
31 Titik
APBD
dan 19
Titik
DAK
500 Dinas Cipta
Karya
2
Program
Pengawasan Gedung dan
Bangunan
Rasio bangunan tidak BerIMB
500 512 102,4 Dinas Cipta
Karya
3
Program
Pembangunan
Gedung Pemerintahan
Rasio bangunan
kantor desa
/kelurahan
3 2 66,67 Dinas Cipta
Karya
4
Program
lingkungan
sehat
perumahan
Cakupan
layanan air
bersih
86,08% 86410% 100,38 Dinas Cipta
Karya
5
Program
Pengelolaan Areal
Pemakaman
Rasio TPU per
satuan penduduk
7,50% 7% 93 Dkpp
6
Program
peningkatan
kesiagaan dan pencegahan
bahaya
kebakaran
Tingkat waktu
tanggap
(response time
rate) daerah layanan
Wilayah
Manajemen
Kebakaran
(WMK)
20 menit
25 menit 80 Dpbk
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014
a. Ketidaksiapan lahan yang akan dibangun (lahan bukan asset Pemda)
b. Terdapat kegiatan yang gagal tender
c. Perencanaan kegiatan tidak sesuai kondisi dilapangan
d. Pembangunan sarana dan prasarana pemakaman masih
Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014
a. Lahan yang akan dibangun harus sudah jelas statusnya dan
pencantuman lokasi yang akan dibangun pada saat mengusulkan
kegiatan
b. Mempercepat dimulainya proses lelang barang dan jasa
c. Usulan kegiatan harus jelas dan sesuai komitmen pengguna
5. Urusan Penataan Ruang
Penyelenggaraan Urusan Penataan Ruang mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.4.524.000.000,- dengan realisasi keuangan Rp.
4.209.841.800,- (93.06%) dan realisasi fisik sebesar 99,11% yang
dijabarkan dalam 3 program dan 21 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Tata Ruang. Realisasi
pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Penataan Ruang pada
Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Perencanaan Tata Ruang
Program Perencanaan Tata Ruang mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.3.124.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.2.881.264.300,- (92.23%) dan realisasi fisik sebesar 98,72% yang
dijabarkan dalam 15 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Peta Analog dan Digital Administrasi Desa/ Kelurahan sebanyak 1
dokumen;
· Tersedianya SIG Tata Ruang yang berbasis web sebanyak 1 SIG;
· Tersedianya Dokumen RDTR sebagai acuan dalam pelaksanaan
Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang sebanyak
5 RDTR;
· Tersedianya Dokumen Peraturan Zonasi sebagai Acuan Dalam
Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan
Ruang sebanyak 4 dokumen;
· Tersedianya Peta Analog RTRW Kabupaten Tangerang sebanyak 50
Peta;
· Tersedianya Dokumen Penyusunan Naskah Akademis Raperda RDTR
dan Peraturan Zonasi Kecamatan Kosambi, pasarkemis dan Kec.
Sepatan sebanyak 3 dokumen.
b. Program Pemanfaatan Ruang
Program Pemanfaatan Ruang mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
700.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 645.467.500,-
(92.21%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 3
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Tercapainya Pelayanan Pengesahan Site Plan kepada masyarakat;
· Tersedianya Bahan Evaluasi Pemanfaatan Ruang (RTH) di 6
kecamatan;
· Tercapainya pelayanan dalam arahan pemanfaatan ruang (site plan).
c. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 700.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
683.110.000,- (97.59%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terwujudnya penataan dan pengendalian terhadap pemanfaatan
ruang Wilayah I;
· Terwujudnya penataan dan pengendalian terhadap pemanfaatan
ruangWilayah II;
· Meningkatnya Ketaatan Pemanfaatan Ruang.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Penataan Ruang dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.22 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Penataan Ruang
Tahun 2014
No Program
Prioritas
Indikator
Kinerja Program
2014
Capaian
Kinerja
Tahun
2014 (%)
Penanggung
jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
Perencanaan
Tata Ruang
Tersedianya Informasi
mengenai
Rencana Tata
Ruang (RTR)
wilayah
Kabupaten /Kota beserta rencana
rinciannya
melalui peta
analog dan peta
50
peta
analog
50 peta
analog 100
DINAS TATA
RUANG
digital.
Terlaksananya
forum konsultasi
publik
2 kali 0 0 DINAS TATA
RUANG
2 Program Pemanfaatan
Ruang
Terlayaninya
masyarakat dalam
pengurusan izin
pemanfaatan
ruang
100% 100% 100 DINAS TATA
RUANG
3
Program
Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
Terlaksananya
tindakan awal
terhadap pengaduan
masyarakat
tentang
pelanggaran di
bidang penataan ruang, dalam
waktu 5 (lima)
hari kerja.
100% 100% 100 DINAS TATA
RUANG
Meningkatnya
luasan RTH
Publik di Kab Tangerang
0,25% 0,4% 160 DINAS TATA
RUANG
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 :
a. Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi yang telah disusun
belum ditetapkan dengan Peraturan Daerah dikarenakan proses
legalisasi memerlukan persetujuan Pemerintah Pusat.
b. Belum optimalnya penjaringan aspirasi masyarakat dalam menyusun
RDTR dan peraturan zonasi.
c. Belum optimalnya informasi penataan ruang
d. Kurangnya pemahaman masyarakat dalam mentaati perijinan
pemanfaataan ruang.
Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014:
a. Menyusun Rancangan Raperda Rencana Detail Tata Ruang dan
Peraturan Zonasi
b. Penyebarluasan informasi tentang penataan ruang
c. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
6. Urusan Perencanaan Pembangunan
Penyelenggaraan Urusan Perencanaan Pembangunan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 15.560.606.000,- dengan realisasi keuangan Rp.
13.485.175.500,- (86.66%) dan realisasi fisik sebesar 97,03% yang
dijabarkan dalam 13 program dan 80 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah, Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan dan
Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Kebersihan, Pertamanan dan
Pemakaman dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan
kegiatan pada urusan Perencanaan Pembangunan pada Tahun
Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan data/informasi
Program Pengembangan data/informasi mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.1.441.880.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.1.337.080.000,- (92.73%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang
dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya dokumen road map reformasi Birokrasi di Kabupaten
Tangerang sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Dokumen Profil Daerah sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Laporan IKK Kabupaten Tangerang sebanyak 1
dokumen;
· Tersedianya Pusat Data dan Informasi Pembangunan Kabupaten
Tangerang sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya data Web Site yang mutakhir;
· Tersedianya Dokumen LPPD Kabupaten Tangerang sebanyak 1
dokumen;
· Tersedianya Dokumen Pelaporan LAKIP Kabupaten Tangerang
sebanyak 1 dokmen;
· Tersedianya Data Pembangunan dan MDG's sebanyak 2
dokumen;
· Meningkatnya kinerja SKPD dalam pencapaian SPM Bidang
LH&FASUM di 7 SKPD;
· Meningkatnya kemampuan pegawai dalam pengoperasian SIG 14
Orang;
· Tersedianya Dokumen Penyusunan Balance Score Card IKU SKPD
sebanyak 1 Dokumen.
b. Program Kerjasama Pembangunan
Program Kerjasama Pembangunan mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.1.268.770.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.966.928.000,- (76.21%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya Laporan Hasil Koordinasi Perencanaan lingkup
pemerintahan umum sebanyak 8 laporan;
· Meningkatnya koordinasi Pembangunan Ekonomi di 13 SKPD;
· Tersedianya laporan pelaksanaan TP dan DAK sebanyak 7 Laporan;
· Tersedianya laporan hasil kegiatan GEBRAK PAKUMIS sebanyak 1
Dokumen;
· Tersedianya dokumen kerjasama pembangunan antar pemerintah
dan perusahaan sebanyak 10 Dokumen;
· Meningkatnya kinerja SKPD dalam penanganan masalah transportasi
;
· Tersedianaya bahan evaluasi untuk program SANIMAS IDB sebanyak
1 Dokumen.
c. Program Pengembangan Wilayah Perbatasan
Program Pengembangan Wilayah Perbatasan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.873.445.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.548.293.000,- (62.77%) dan realisasi fisik sebesar 95,50% yang
dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tertatanya Wilayah Perbatasan Antar Daerah 2 lokasi;
· Meningkatnya Kualitas Penataan Ruang Daerah di 29 kecamatan.
d. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat
tumbuh
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat
tumbuh mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.1.530.490.000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.369.536.500,- (89.48%) dan
realisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terciptanya Penyusunan Teknis Kontruksi dan Pengawasan
Pembangunan;
· Tersedianya Buku Pengelolaan Pembangunan Kawasan Pusat
Pemerintahan sebanyak 20 buku;
· Tersedianya dokumen rencana tindak penataan lingkungan
permukiman berbasis komunitas sebanyak 2 dokumen;
· Terimplementasinya aksi di kawasan Minapolitan di Kab. Tangerang
sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya dokumen perencanaan penataan Kawasan pusat
Pertumbuhan sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya arahan pencapaian pemanfaatan ruang kawasan
industri di Kab. Tangerang sebanyak 1 kawasan;
· Tersedianya dokumen Perencanaan Pembangunan FS Jalan Baru
sebanyak 3 Dokumen;
· Tersedianya laporan Pembangunan FS dan Prototype Jembatan
Penyebrangan Orang (JPO) sebanyak 1 Dokumen;
· Tersedianya dokumen FS Penyediaan Embung DAS Cimanceri dan
DAS Ciranjieung sebanyak 1 dokumen.
e. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan
besar
Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan besar
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.161.940.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.151.440.000,- (93.52%) dan realisasi fisik
sebesar 100% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya laporan hasil koordinasi perencanaan penanganan
perumahan sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Laporan Koordinasi Perencanaan Air Minum, Drainase
dan Sanitasi Perkotaan sebanyak 1 dokumen.
f. Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah
Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.339.320.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.323.691.000,-
(95.39%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 3
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Meningkatnya pengetahuan tentang perencanaan makro dan
teknologi Komputer sebanyak 16 orang;
· Terintegrasinya program dan kegiatan perencanaan pembangunan
sebanyak 1 dokumen;
· Meningkatnya pemahaman , pengetahunan dan Wawasan bgai para
aparatur Perencana Teknis di Kecamatan dan Kelurahan sebanyak
90 Org Peserta.
g. Program perencanaan pembangunan daerah
Program perencanaan pembangunan daerah mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.5.663.961.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.5.039.795.500,- (90.11%) dan realisasi fisik sebesar 95,75%
yang dijabarkan dalam 21 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya dokumen RKPD Tahun 2015 sebanyak 1 dokumen;
· Tercapainya program dan kegiatan dalam RKPD pada 63 SKPD;
· Tersedianya Dokumen Pertanggung Jawaban Kepala Daerah
sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Buku Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
Kegiatan Pembangunan Daerah sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Buku Penetapan Kinerja dan IKU sebanyak 2 dokumen;
· Tersedianya Sistem Perencanaan Pembangunan Berbasis Elektronik
sebanyak 1 Sistem;
· Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan hasil Musrenbang
Kecamatan Tahun Anggaran 2014 sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan hasil Forum SKPD
sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Dokumen Kebijakan Umum Anggaran sebanyak 1
dokumen;
· Tersedianya dokumen PPAS Tahun 2015 sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Dokumen KUA APBD-P 2014 sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Dokumen PPAS-P 2014 sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Buku Standar Harga Satuan Konstruksi/Non konstruksi
dan Konsultansi sebnayak 30 Buku;
· Terasistensinya RKA SKPD se-Kabupaten Tangerang Tahun 2015
sebanyak 63 SKPD;
· Tersedianya Laporan Hasil Survey sebanyak 1 dokumen;
· Meningkatnya pemahaman aparatur desa terhadap penguatan
program RPJMDes dalam Perencanaan Pembangunan sebanyak 147
Orang;
h. Program perencanaan pembangunan ekonomi
Program perencanaan pembangunan ekonomi mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.901.860.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.662.925.500,- (73.51%) dan realisasi fisik sebesar 79,39% yang
dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya Data prioritas perencanaan pembangunan Ekonomi
Daerah. Sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya data dalam perencanaan program dan kegiatan
penanggulangan kemiskinan di 15 SKPD;
· Tersedianya data Profil Perekonomian Daerahsebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Hasil Survey Pola Konsumsi masyarakat dalam rangka
pengukuran inflasi Kabupaten Tangerang sebanyak 1 dokumen.
i. Program perencanaan sosial budaya
Program perencanaan sosial budaya mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.1.139.750.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.997.225.000,- (87.50%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang
dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan penanggulangan
kemiskinan di 9 SKPD;
· Terencananya SPM di Kab. Tangerang pada 10 SKPD;
· Tersedianya RAD MDGs dan Laporan Pencapaian MDGs Kab.
Tangerang sebanyak 2 dokumen;
· Tersedianya dokumen perencanaan pencapaian PUG sebanyak 1
Dokumen;
· Terlaksananya program keluarga harapan (PKH) sesuai tahapan;
· Meningkatnya kualitas sanitasi di sekolah sebanyak 261 Paket;
· Meningkatnya wilayah binaan kegiatan KTS di 25 kecamatan.
j. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.290.440.000,- (96.81%) dan realisasi fisik
sebesar 100% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya Laporan hasil Pendataan Situ-situ di kab. Tanagerang
sebanyak 1 dokumen.
k. Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana
Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.151.580.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.136.580.000,- (90.10%) dan realisasi fisik sebesar 100%
yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya Laporan Hasil Koordinasi Penanganan Kawasan Rawan
Bencana sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya laporan hasil Koordinasi penataan bantara sungai
sebanyak 1 dokumen.
l. Program Penelitian dan Pengembangan Pembangunan Daerah
Program Penelitian dan Pengembangan Pembangunan Daerah
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.1.667.230.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.1.471.914.000,- (88.28%) dan realisasi
fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya Dokumen Laporan Evaluasi dan Rekomendasi Hasil-
hasil Kajian dan Penelitian sebanyak 2 dokumen;
· Tersedianya Kajian Penataan Pedagang Bahu Jalan Pakuhaji-Sepatan
sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya buku hasil Kajian Pelimpahan Kewenangan urusan
pemerintahan berdasarkan skoring dan kinerja pemerintah
desa/kelurahan sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Jurnal Perencanaan Kab. Tangerang TA. 2014 sebanyak
4 exemplar;
· Tersedianya Buku Pengelolaan Pelabuhan Cituis Ds. Surya Bahari
Kec. Pakuhajisebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya buku pedoman Pengolahan air Limbah Domestik di
Kabupaten Tangerang sebanyak 20 buku;
· Terdapatnya Dokumen Koordinasi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Di Kabupaten Tangerang sebanyak 1 dokumen;
· Tersedianya Dokumen Road Map E Government di Kabupaten
Tangerang sebanyak 1 dokumen.
m. Program Penelitian dan Desiminasi
Program Penelitian dan Desiminasi mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.170.380.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.168.760.000,-
(99.05%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 1
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Meningkatnya kemampuan pegawai dalam pengoperasian SIG Bidang
Perencanaan LH & FASUM sebanyak 15 orang.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perencanaan dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.23 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Perencanaan
Tahun 2014
No Program
Prioritas
Indikator
Kinerja
Program
2014
Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Penanggung
jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program Pengembangan
data /
informasi
Meningkatnya kualitas data
perencanaan
60% 60% 100 BAPPPEDA
2
Program
perencanaan
sosial budaya
Meningkatnya
perencanaan
kebijakan
sosial dan budaya
2
Kebijakan
2
Kebijakan 100 BAPPPEDA
3
Program
Perencanaan
Pengembangan
Wilayah
Strategis dan cepat tumbuh
Meningkatnya
perencanaan
pengembangan
infrastruktur
kawasan secara merata
5 Rencana
Kawasan
7 Rencana
Kawasan 140 BAPPPEDA
4
Program
peningkatan
kapasitas
kelembagaan
perencanaan
pembangunan daerah
Meningkatnya
kompetensi
aparatur
perencana
150 253 168,67 BAPPPEDA
5
Program
Kerjasama
Pembangunan
Meningkatnya
Jumlah
kerjasama
dengan pihak
swasta
10
Kerjasama
10
Kerjasama 100 BAPPPEDA
6
Program perencanaan
pembangunan
ekonomi
Terlaksananya rencana aksi
pengembangan
perekonomian
daerah
4 rencana
aksi
4 rencana
aksi 100 BAPPPEDA
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014
a. Belum optimalnya koordinasi dengan perencana di SKPD
b. Belum optimalnya pengelolaan data dan informasi.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
a. Meningkatkan koordinasi dengan perencana di setiap SKPD
b. Mengembangkan sistem pusat data dan informasi Kabupaten
Tangerang
7. Urusan Perhubungan
Penyelenggaraan Urusan Perhubungan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.5.673.220.000,- dengan realisasi keuangan
Rp.3.011.070.250,- (53.08 %) dan realisasi fisik sebesar 53.08% yang
dijabarkan dalam 4 program dan 26 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan
Perhubungan pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.574.970.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 480.005.000,- (83.48%) dan realisasi fisik
sebesar 83,48% yang dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terciptanya peningkatan pengembangan pengetahuan dan
kemampuan sumber daya komunikasi dan informasi;
· Memberikan Sosialisasi Mengenai Kebijakan Perhubungan Laut yang
sesuai dengan TUPOKSI Pemerintah Kabupaten/Kota;
· Terkendalinya Pertumbuhan Menara di Kab. Tangerang ;
· Terpenuhinya Pelayanan yang berbasis SIM dalam administrasi PKB.
b. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas
LLAJ
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.206.847.250,- (51.71%) dan realisasi fisik
sebesar 51,71% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terpeliharanya sarana alat pengujian kendaraan bermotor sebanyak
19 Unit.
c. Program peningkatan pelayanan angkutan
Program peningkatan pelayanan angkutan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.927.635.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
82.235.000,- (8.87%) dan realisasi fisik sebesar 8,87% yang dijabarkan
dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini
antara lain:
· Terpenuhinya Sarana Keselamatan Transportasi Darat dan
Terpenuhinya Pengadaan Paku Jalan;
· Tercapainya penyuluhan keselamatan berlalu lintas pada masyarakat
pelajar;
· Terpenuhinya data kursus keterampilan mengemudi sebanyak 1
Dokumen.
d. Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas
Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 3.749.855.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.2.241.983.000,- (59.79 %) dan realisasi fisik sebesar
59,79% yang dijabarkan dalam 14 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terpenuhinya sarana marka jalan sebanyak 784 Marka Lajur 604
meter, speed trap 180 meter;
· Terpenuhinya kebutuhan pengaman jalan dan marka jalan;
· Terkendalinya Operasi Penegakan Pengaturan dan Penertiban Lalu
Lintas Angkutan Jalan;
· Terkendalinya Operasi Pengamanan Lalu Lintas Angkutan Lebaran,
Natal dan Tahun Baru;
· Sosialisasi Mengenai Batasan-Batasan Ketinggian dan Jarak
Bangunan Bertingkat dan Bangunan Lainnya;
· Terlaksananya jalinan koordinasi permasalahan lalu lintas dan
angkutan umum di Wilayah Kab. Tangerang sebanyak 40 Orang;
· Terlaksananya penanganan penertiban operasi kawasan tertib lalu
lintas sebanyak 3 wilayah;
· Terpenuhinya sarana pendukung operasional dalam kegiatan
pengendalian dan pengawasan;
· Terpenuhinya sarana pendukung operasional pengaturan lalu lintas;
· Terpenuhinya kebutuhan pengadaan alat komunikasi.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perhubungan dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.24 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Perhubungan
Tahun 2014
No Program
Prioritas
Indikator
Kinerja
Program
2014
Capaia
n
Kinerj
a
Tahun 2014
(%)
Penanggun
g jawab Targe
t
Realisa
si
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
Pembangunan Sarana dan
Prasarana
Perhubungan
Tersedianya DED Terminal
Type A
1
Paket 0 0
Dinas Perhubun
gan
Pembangunan
Dermaga Penyebrangan
1 0 0
Dinas
Perhubungan
2
Program
Pembangunan
Prasarana dan
Fasilitas Perhubungan
Peningkatan
jumlah kapal
patroli
1 0 0
Dinas
Perhubun
gan
Jumlah mobil
internet keliling 1 0 0
Dinas
Perhubun
gan
Tersedianya rambu lalu lintas dan rute angkutan sampah
30 unit rambu rute
0 0 Dinas
Perhubungan
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014
a. Pembangunan Terminal Tipe A merupakan kewenangan Pusat dan
Pembangunan Dermaga Penyeberangan merupakan kewenagan
Provinsi
Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014
a. Melakukan koordinasi dengan Provinsi Banten dan Kementerian
Perhubungan.
8. Urusan Lingkungan Hidup
Penyelenggaraan Urusan Lingkungan Hidup mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.68.672.769.600,- dengan realisasi keuangan
Rp.55.963.244.100,- (81.49%) dan realisasi fisik sebesar 89,80% yang
dijabarkan dalam 7 program dan 58 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Badan Lingkungan Hidup Daerah,
Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Kesejahteraan
Sosial, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Kecamatan. Realisasi
pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Lingkungan Hidup
pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.55.838.939.600,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.44.992.387.000,- (80.58%) dan realisasi fisik
sebesar 88,12% yang dijabarkan dalam 14 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan
sebanyak 555 unit;
· Tersedianya Gerobak Pengangkut Persampahan sebanyak 10 unit;
· Terlaksananya Revitalisasi TPA Jatiwaringin di 1 lokasi;
· Kelompok Pengelola TSPT yang terampil sebanyak 5 TPST;
· Terpeliharanya Lingkungan Kecamatan, Desa dan Kelurahan di 8
Desa/Kelurahan/Kecamatan;
· Terlatihnya masyarakat dalam pelatihan tentang pengolahan sampah
sebanyak 50 Orang;
· Tersedianya tempat pembuangan sampah ( TPS) di 6 titik;
· Menigkatnya kinerja pengelolaahn sampah;
· Meningkatnya Layanan Persampahan se Kabupaten Tangerang;
· Terciptanya Peningkatan Pelayanan Kebersihan di Lingkungan Kab.
Tangerang;
· Terlaksananya Pembangunan TPST sebanyak 1 lokasi;
· Tersedianya Truck Operasional sebanyak 76 unit;
· Tersedianya Gerobak Motor sebanyak 39 unit.
b. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.4.894.200.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.4.200.572.783,- (85.83%) dan realisasi
fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 22 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya Data Tingkat Pencemaran Kualitas Air Bersih, Air
Sungai dan Muara sebanyak 10 Buku;
· Terbinanya Sekolah Sebagai Binaan dari Program Adiwiyata
Terpilihnya Sekolah yang Mendapatkan Penghargaan
Bupati/Gubernur/Presiden sebanyak 14 Sekolah;
· Meningkatnya Pemahaman tentang Penyusunan Dokumen
Lingkungan sebnayak 150 Orang;
· Meningkatnya Hasil Penilaian Adipura untuk Kab. Tangerang dari
63,35 menjadi 67,25;
· Terlaksananya Tindak Lanjut Pengaduan Akibat Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan;
· Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat dalam
Pemanfaatan Limbah Skala Rumah Tangga sebanyak 90 Orang;
· Optimalnya Kinerja alat pengujian sampel;
· Laboratorium Lingkungan yang memadai;
· Meningkatnya ketaatan pelaku usaha / industri / Wajib UKL-UPL
terhadap Dokumen Lingkungan yang telah disusun sebanyak 210
Industri;
· Meningkatnya Jumlah pelaku usaha dan/atau kegiatan Yang telah
mengimplementasikan Dokumen Amdal sebanyak 4 Industri;
· Ketaatan Industri / Non Industri Penghasil Limbah Cair, Udara dan
Limbah B3 sebanyak 100 Usaha;
· Berkurangnya Tingkatnya Pencemaran Limbah Cair, Padat dan Gas
sebanyak 250 Industri;
· Meningkatnya Kesadaran Industri dan Non Industri yang masih
Menggunakan BPO 100 Industri
· Adanya Data Informasi tentang Dokumen Lingkungan dan Ijin
Lingkungan;
· Adanya Tim Penilai AMDAL/UKL-UPL sebanyak 50 Orang;
· Terbinanya Masyarakat sebagai Binaan Kampung Hijau;
· Tercapainya penegakan Hukum Lingkungan sebanyak 1 Wilayah;
· Optimalnya Kinerja alat pengujian sampel.
c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.2.185.000.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.1.990.495.000,- (91.10%) dan realisasi fisik
sebesar 100% yang dijabarkan dalam 10 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Teridentifikasinya Pemanfaatan Air Tanah oleh sektor industri
sebanyak 200 Perusahaan;
· Teridentifikasinya Pemanfaatan Air Tanah sebanyak 1 Peta;
· Meningkatnya rehabilitasi /Vegetasi tanaman Mangrove di pesisir
Pantai di 4 Kecamatan;
· Meningkatnya kualitas lingkungan pada sekolah bebasis sanitasi 17
Sekolah;
· Adanya Data Hasil Kerusakan lahan/Tanah (Biomasa) 5 Buku;
· Tersedianya Perda tentang Air Tanah
· Tertatanya Lokasi Hutan Kota dan Terpeliharanya Hutan Kota
Lingkup Perkantoran Tigaraksa di 1 Lokasi;
· Terlaksananya Penyediaan Tangki Air Bersih dan terlayaninya
Masyarakat yg sulit air bersih sebanyak 5 Kecamatan;
· Terkendalinya Pengendalian Sumur Pantau dengan adanya Data
Fluktuasi Muka Air Tanah sebanyak 1 Dokumen.
d. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.101.270.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.101.270.000,-
(100 %) dan realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 1
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Tersedianya Data dan Informasi Tentang Lingkungan Hidup di Kab.
Tangerang sebanyak 1 Dokumen.
e. Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.3.333.360.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.3.282.313.357,- (98.47%) dan realisasi fisik sebesar 100%
yang dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tertatanya RTH Kabupaten di 9 lokasi;
· Tertatanya Kegiatan Pemeliharaan RTH, dan Penyediaan Pupuk, Obat
Pengendalian Hama dan Pengadaan Peralatan Kerja Lapangan
Pertamanan dan petugas pertamanan di 1 lokasi;
· Tersedianya Data Monitoring, Evaluasi dan Panggung Reklame
sebanyak 8 dokumen;
· Tertatanya Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) sebanyak 800 Pohon;
· Terpeliharanya ruang terbuka hijau Kecamatan sebanyak 500
pohon.
f. Program Pertamanan
Program Pertamanan mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.1.574.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.865.955.960,- (55.02%) dan realisasi fisik sebesar 90,52% yang
dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terciptanya Fungsi PJU di 860 titik;
· Terciptanya Kebersihan di Kecamatan sebanyak 1 Paket .
g. Program Pemakaman
Program Pemakaman mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.746.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.530.250.000,-
(71.08%) dan realisasi fisik sebesar 70,35% yang dijabarkan dalam 3
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Terpenuhinya sarana dan prasarana pemakaman ;
· Tersedianya peralatan pemakaman (TMP);
· Meningkatnya SDM tentang Pemulasaran Jenazah sebanyak 81
orang.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Lingkungan Hidup dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.25
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Lingkungan
Hidup Tahun 2014
No Program
Prioritas
Indikator
Kinerja
Program
2014
Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Penanggung
jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
Pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau
(RTH)
Peningkatan
Luasan Hutan kota yang
sudah tertata
2.5 Ha 0 0 BLHD
2
Program
Pengendalian
Pencemaran
dan Perusakan Lingkungan
Hidup
Cakupan
pengawasan
terhadap pelaksanaan
amdal
10% 8% 80 BLHD
Cakupan
pengawasan
terhadap
Pelaksanaan UKL/UPL
7% 7% 100 BLHD
Pelayanan
Tindak Lanjut
Pengaduan
Masyarakat
Akibat Adanya
Dugaan Pencemaran
Dan/Atau
Perusakan
Lingkungan
25 Kasus 25 Kasus 100 BLHD
Penegakan
Hukum akibat pencemaran
dan perusakan
lingkungan
5 Kasus 0 0 BLHD
Tercapainya
Piagam
Perhargaan
kabupaten tangerang
sebagai kota
sehat atau
mendapatkan
70,65 67,25 95 BLHD
Penghargaan
Adipura
Tercapainya
Sekolah yang mendapatkan
penghargaan
Adiwiyata /
sekolah yang
peduli dan berbudaya
lingkungan
5 sekolah 5 sekolah 100 BLHD
3
Program
peningkatan
pengendalian polusi
Meningkatnya
kegiatan
pengawasan
usaha yang
berpotensi melakukan
pencemaran air
250 250 100 BLHD
Meningkatnya
usaha
dan/atau
kegiatan yang mentaati
persyaratan
dan teknis
pencegahan
pencemaran air
35 35 100 BLHD
Pelayanan
Pencegahan Pencemaran
Udara Dari
Sumber Tidak
Bergerak
5% 5% 100 BLHD
4
Program
Perlindungan dan
Konservasi
Sumber Daya
Alam
Peningkatan
rehabilitasi /Vegetasi
tanaman
Mangrove di
pesisir Pantai
50000
Pohon
50000
Pohon 100 BLHD
Terlayaninya
masyarakat
sulit air bersih melalui
pendistribusian
air bersih di 12
kecamatan
(Distribusi air bersih melalui
mobil IPA)
300.000 ltr 300.000 ltr 100 BLHD
Meningkatnya
perusahaan
yang di awasi
200
Perusahaan
200
Perusahaan 100 Disperindag
4
Program
Pengembangan
Kinerja
Pengelolaan Persampahan
Rasio Jumlah
sampah yang
ditangani
7% 6,8% 97 DKPP
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014
· Kurangnya tenaga teknis (PPNS dan PPLHD) dalam rangka
pengawasan dan penanganan kasus dugaan pencemaran lingkungan
hidup
· Status lahan untuk RTH (hutan kota) masih banyak yang dimiliki
pihak swasta dan peruntukan lahan pada RTRW bukan untuk hutan
kota.
Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014
· Usulan untuk penambahan tenaga teknis untuk PPNS dan PPLHD
· Pengadaan lahan baru untuk RTH (hutan kota)dan penetapan lokasi
hutan kota pada RTRW
9. Urusan Pertanahan
Penyelenggaraan Urusan Pertanahan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.333,851,433,269,- dengan realisasi keuangan
Rp.206,049,570,100,- (61.72%) dan realisasi fisik sebesar 74.07 % yang
dijabarkan dalam 2 program dan 32 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Sekretariat Daerah. Realisasi
pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Pertanahan pada
Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program pembangunan sistem pendaftaran tanah
Program pembangunan sistem pendaftaran tanah mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 121.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 119.591.900,- (98.84%) dan realisasi fisik sebesar 100 %
yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terciptanya Kesadaran Kades atas Pemahaman terhadap
Pelaksanaan Pengadaan Tanah di Kabupaten Tangerang sebanyak
100 Kades.
b. Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah
Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
333.730.433.269,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
205.929.978.200,- (61.71%) dan realisasi fisik sebesar 74.06 % yang
dijabarkan dalam 31 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya Pengadaan Lahan untuk Pembangunan Instalasi
Pembuangan Limbah Tinja, Tugu Pembatas/Gapura batas Kabupaten
Tangerang dengan Bogor di Ds. Suradita dan Pembangunan Saluran
Air Drainage Kantor Kelurahan Cisauk di Kecamatan Cisauk
sebanyak 1 Paket;
· Tersedianya Lahan untuk Akses Jalan Pelebaran Menuju TMP
Pagedangan dan Stadion Mini Kec. Pagedangan sebanyak 1 Paket;
· Tersedianya Lahan untuk Perluasan SMKN Legok (lanjutan) dan
Perluasan TPU Desa Babat di Kec. Legok sebanyak 2 paket;
· Meningkatnya Penguasaan dan Pemanfaatan Lahan untuk Kantor
Kelurahan Sukabakti, SMPN 3 dan Perluasan SMKN Curug
(Lanjutan) di Kecamatan Curug sebanyak 3 Paket;
· Meningkatnya Penguasaan dan Pemanfaatan Lahan untuk Perluasan
Sport Center (Lanjutan) di Kecamatan Kelapa Dua sebanyak 1
Paket;
· Meningkatnya Pemanfaatan lahan untuk Perluasan Gedung
UMKM(lanj),Relokasi Kantor Kec Cikupa,Relokasi SDN Cibadak
IV,SDN Bunder IV,SDN Cerewed,SDN Cikupa I,SDN Cikupa 2,SDN
Cikupa 4,Perluasan SMPN 4 (lanj),Relokas SMPN 1,Pembangunan
GOR Mini sebanyak 11 Paket;
· Tersedianya Lahan untuk SDN Serdang Kulon 3, Perluasan SDN
Serdang Kulon 4, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBBG),
Relokasi Puskesmas, Perluasan Kantor Kecamatan Panongan dan
Stadion Mini di Kec. Panongan sebanyak 4 Paket;
· Meningkatnya Pemanfaatan Lahan untuk Perluasan SDN Balaraja
III, Perluasan SMAN 1 Balaraja, Jalan menuju SMPN 1 Balaraja,
Saluran Pembuangan Limbah RSU Balaraja, Peng. Stadion OR Mini
Kec. Balaraja dan Hutan Kota di Kec. Balaraja sebanyak 2 Paket;
· Tersedianya Lahan untuk Relokasi SDN Merak II, Perluasan SDN
Parahu III, Relokasi SDN Kubang I, Perluasan SDN Kaliasin II,
Perluasan Pasar Ceplak, Posyandu Desa Kubang dan Peng. Stadion
OR Mini di Kecamatan Sukamulya sebanyak 5 Paket;
· Tersedianya Lahan untuk Perluasan SDN Gabral, SDN Pasilian III,
Perluasan SDN Pasir Susukan, Perluasan SMPN 1 Kronjo dan Peng.
Stadion OR Mini di Kecamatan Kronjo sebanyak 3 paket;
· Tersedianya Lahan untuk Jalan Poros Mekar Baru (Lanjutan),
Pelebaran Jalan Kiangid-Waliwis-Muncung dan Peng. Stadion OR
Mini di Kec. Mekar Baru Jl. menuju SMPN Satap Waliwis sebanyak 3
paket;
· Tersedianya Lahan untuk Polindes Koper, Relokasi SDN Koper I,
Relokasi SDN Renged 1, Perluasan SDN Patrasana I, Relokasi SDN
Renged III, Relokasi SDN Jengkol I, SMPN II Kresek, Peng. Stadion OR
Mini Kec. Kresek dan Relokasi Jl. di Desa Koper sebanyak 7 paket;
· Tersedianya Lahan untuk SDN Tamiang I, Relokasi SDN Onyam I,
Perluasan SMPN Satap Tamiang (lanjutan), Akses Jalan Menuju
SMPN 1 Gunung Kaler dan Stadion Mini Kec. Gunung Kaler sebanyak
4 paket;
· Tersedianya Lahan untuk Perluasan Kantor Puspem, Perluasan SDN
Tigaraksa I, Embung Mustika Tigaraksa, Akses Jl. Menuju TPU di
Desa Pete, Perluasan Pool Kendaraan dan Perluasan SMKN 4
Tigaraksa di Kecamatan Tigaraksa sebanyak 4 paket;
· Tersedianya Lahan untuk Tugu Pembatas/Gapura Batas Kabupaten
Tangerang dengan Bogor di Desa Tiparaya dan Stadion Mini di Kec.
Jambe sebanyak 1 paket;
· Tersedianya Lahan untuk SDN Carenang III, SDN Cibugel 3, SMA
Negeri 8 Kabupaten Tangerang, Poskesdes Cibugel Poskesdes
Selapajang, Perluasan Terminal Tipe C (lanjutan) dan SMKN Cisoka
di Kecamatan Cisoka sebanyak 6 paket;
· Tersedianya Lahan untuk Relokasi SDN Pasanggrahan 4, SMPN
Pasanggrahan IV dan Embung Solear di Kecamatan Solear sebanyak
3 paket;
· Meningkatnya Pemanfaatan Lahan untuk SDN Pangadegan III dan
Pelebaran Jalan Kedaton - Pasar Kemis di Kecamatan Pasar Kemis
sebanyak 1 paket;
· Tersedianya Lahan untuk SDN Sindang Panon III, SMPN 2 Sindang
Jaya, SMKN 13 Kab. Tangerang dan Stadion Mini Kec. Sindang Jaya
sebanyak 4 paket;
· Terpenuhinya Pengadaan Lahan untuk Relokasi SDN Sukatani VI
dan Perluasan TPA di Desa Tanjakan Mekar Kec. Rajeg di Kecamatan
Rajeg sebanyak 2 paket;
· Terpenuhinya Lahan untuk SDN Pondok Jaya, Relokasi SDN Kayu
Bongkok 1, SDN Karet 3, Akses Jalan Menuju TPU Pondok Jaya dan
Pelebaran Jalan Simpang Geometri Pasar Sepatan di Kecamatan
Sepatan sebanyak 3 paket;
· Terpenuhinya Lahan untuk Perluasan Relokasi PKL Pasar Mauk dan
Lapangan Stadion Mini di Kecamatan Mauk sebanyak 1 paket;
· Tersedianya Lahan untuk SMPN Satu Atap Rancalabuh;
· Terpenuhinya Lahan untuk Perluasan SDN Kosambi III, SDN Tuis II,
Perluasan SDN Sukadiri, Perluasan Kantor Kec. Sukadiri dan Stadion
Mini Kecamatan Sukadiri sebanyak 4 paket;
· Tersedianya Lahan untuk Relokasi SDN Kebon Cau II, SDN Kampung
Melayu IX, SDN Pangkalan IV, TPU Desa Bojong Renged dan
Perluasan SMKN Teluknaga di Kecamatan Teluk Naga sebanyak 3
paket;
· Meningkatnya Pemanfaatan Lahan untuk SDN Kosambi 1 dan Ruang
Terbuka Hijau (RTH) di Kecamatan Kosambi;
· Tersedianya Lahan untuk SDN Kramat 5, Perluasan SDN Pakuhaji I,
Relokasi Puskesmas Pakuhaji di Kecamatan Pakuhaji dan Stadion
Mini di Kec, Pakuhaji sebanyak 3 paket;
· Meningkatnya Data Informasi Nilai Harga Dasar Tanah di Wilayah
Kabupaten Tangerang terhadap 115 bidang tanah;
· Tersedianya Data Informasi Rencana Pengadaan Tanah yang Akan
Dilaksanakansebanyak 17 dokumen.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pertanahan dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.26 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pertanahan
Tahun 2014
No Program Prioritas
Indikator Kinerja Program
2014
Capaian
Kinerja
Tahun 2014
(%)
Penanggung jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
Penataan
penguasaan,
pemilikan,
penggunaan dan
pemanfaatan
tanah
Luas lahan untuk
kepentingan
umum
10 Ha 56,94
Ha 569,4 SETDA
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan pada Urusan Pertanahan tahun 2014 antara lain :
· Permintaan harga ganti kerugian tanah relatif tinggi melebihi harga
yang telah di tetapkan oleh tim appraisal penilai tanah;
· Dokumen kepemilikan tanah yang belum lengkap/valid.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
· Usulan Tanah yang akan dibebaskan dalam beberapa alternatif lokasi;
· Alokasi yang akan dilaksanakan harus disesuaikan dengan rencana
pembangunan dan rencana tata ruang wilayah (RTRW).
10. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Penyelenggaraan Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 4,287,590,000,- dengan realisasi
keuangan Rp. 3,921,041,920,- (91.45%) dan realisasi fisik sebesar
100.00 % yang dijabarkan dalam 1 program dan 14 kegiatan. SKPD
yang melaksanakan urusan ini adalah Dinas Kependududkan dan
Catatan Sipil dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan
kegiatan pada urusan Kependudukan dan Catatan Sipil pada Tahun
Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Penataan Administrasi Kependudukan
Program Penataan Administrasi Kependudukan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 4,287,590,000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 3,921,041,920,- (91.45%) dan realisasi fisik sebesar 100.00
% yang dijabarkan dalam 14 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terpeliharanya jaringan SIAK sebanyak 30 tower;
· Terkoordinasinya Kebijakan Kependudukan dengan Kecamatan
kepada 58 orang;
· Tersedianya Dokumen Penerbitan KK, KTP, Mutasi Penduduk dan
Rekapitulasi Kecamatan sebanyak 3 dokumen;
· Tersedianya Data Laporan Informasi Kependudukan sebanyak 20
dokumen;
· Tersedianya data digital dokumen akta capil sebesar 50%;
· Tersosialisasinya Tatacara Penerbitan Dok. Kependudukan di 29
Kecamatan;
· Meningkatnya Kesadaran akan Kebijakan Kependudukan di Wilayah
Kecamatan Kelapa Dua sebanyak 188 0rang;
· Tersedianya buku profil kependudukan sebanyak 600 dokumen;
· Tersedianya data dan informasi kependudukan sebanyak 11
dokumen;
· Tersedianya Data dan Informasi Kependudukan di Kecamatan
sebanyak 6 dokumen;
· Tersedianya Data Informasi Kependudukan di 7 Desa;
· Meningkatnya Pengetahuan Tentang Penataan Administrasi
Kependudukan & Catatan Sipil sebanyak 110 orang;
· Meningkatanya kemampuan aparatur Desa/Kelurahan sebanyak 180
peserta;
· Meningkatnya kemampuan Aparat Desa/Kelurahan tentang tata
administrasi kependudukan dan pencatatan sipil Kelurahan/Desa
sebanyak 65 orang;
· Meningkatnya pemahaman tokoh masyarakat dan aparatur desa
tentang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
kelurahan/desa sebanyak 130 orang;
· Meningkatnya Pemahaman Aparat Desa/Kelurahan tentang
Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebanyak 85 orang;
· Meningkatnya kemampuan aparat desa/kelurahan tentang tata
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kelurahan/Desa
sebanyak 85 orang;
· Meningkatnya pemahaman aparatur desa dalam administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil kelurahan/desa sebanyak 1
orang;
· Meningkatnya kualitas aparatur yang menangani administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil kelurahan/desa sebanyak 112
orang;
· Meningkatnya Pemehaman Aparatur Desa Terhadap Administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Desa sebanyak 120 orang;
· Meningkatnya Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kelurahan/Desa sebanyak 100 orang;
· Meningkatnya pengetahuan tentang Pembinaan Administrasi
Kependudukan dan Casip kel./Desa sebanyak 40 orang;
· Meningkatanya Pemahaman Aparatur Desa Terhadap Administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebanyak 100 orang;
· Tertib Administrasi Kependudukan sebanyak 70 orang;
· Terdatanya tenaga kerja WNA sebanyak 90 persen;
· Meningkatnya Aparatur Kelurahan/Desa sebanyak 75 orang peserta;
· Meningkatnya pengetahuan Pegawai Desa/Kelurahan tentang
Administrasi Kependudukan sebanyak 120orang;
· Meningkatnya pemahaman aparatur tentang pemerintahan Desa
sebanyak 180 orang;
· Meningkatnya Administrasi Kependudukan di Kecamatan sebanyak
100 orang;
· Meningkatnya Pemahaman Tentang Administrasi Kependudukan
sebanyak 80 orang;
· Meningkatnya Pemahaman Aparat Desa terhadap Tata Administrasi
Catatan Sipil sebanyak 62 orang;
· Tertatanya dokumen akta capil sebanyak 200 buku;
· Termonitornya Orang Asing di 5 Kecamatan
· Diterbitkannya Akta Pencatatan Sipil sebanyak 1.500 dokumen
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kependudukan dan Catatan
Sipil dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun
2014 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.27
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2014
No Program Prioritas
Indikator Kinerja
Program
2014
Capaian
Kinerja Tahun
2014
(%)
Penanggung jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
Penataan Administrasi
Kependudukan
Kepemilikan KTP 83% 83,22% 100,27 Disdukcapil
Rasio Penduduk
ber KK 92% 105,33% 114,49 Disdukcapil
Kepemilikan
Akte Kelahiran
per 1.000
Penduduk
76% 76,79% 101,04 Disdukcapil
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan pada Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil tahun
2014 antara lain sebagai berikut :
a. Terbatasnya ruang arsip karena pertumbuhan arsip pencatatan sipil
berlaku seumur hidup;
b. Regulasi yang sering berubah dan multitafsir, sebagai landasan
hukum pelaksanaan tupoksi karena dapat menimbulkan kegamangan
dalam meberikan pelayanan serta tidak efisien dan efektifnya
perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan;
c. Beredarnya dokumen kependudukan palsu hal ini sangat meresahkan
masyarakat
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
a. Digitalisasi dokumen akta pencatatan kelahiran;
b. Peningkatan koordinasi dan sosialisasi kepada seluruh stake holder
untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman terkait pelaksanaan
perubahan regulasi;
c. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan dengan sistem jemput
bola sehingga mengurangi gerak oknum pemalsu dokumen
kependudukan.
11. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Penyelenggaraan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1,025,740,000,- dengan
realisasi keuangan Rp. 973,510,000,- (94.91%) dan realisasi fisik
sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 4 program dan 7 kegiatan. SKPD
yang melaksanakan urusan ini adalah Badan KB dan Pemberdayaan
Perempuan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Tahun
Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan
Perempuan
Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan
Perempuan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 148,500,000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 148,500,000,- (100 %) dan
realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain meningkatnya
peran aktif Stakeholder dalam GSI sebanyak 12 orang.
b. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan
Anak
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 253.090.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 237.890.000,- (93.99%) dan realisasi fisik
sebesar 100% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Fasilitasi pengembangan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan
perempuan (P2TP2)
· Pengembangan sistem informasi Gender dan Anak
· Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
c. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 65.000.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 65.000.000,- (100%) dan realisasi fisik sebesar
100% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini yaitu Sosialisasi sistem pencatatan dan
pelaporan KDRT
d. Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam
pembangunan
Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam
pembangunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 559150000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 522120000,- (93.38%) dan
realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Kegiatan bimbingan manajemen usaha bagi perempuan dalam
mengelola usaha
· Kegiatan penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun
keluarga sejahtera
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak dengan pencapaian indikator kinerja Program
Prioritas pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.28 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2014
N
o Program Prioritas
Indikator
Kinerja
Program
2014
Capaian
Kinerj
a
Tahun
2014
(%)
Penangg
ung
jawab Targe
t
Realisa
si
1 2 3 4 5 6 7
1
Program Penguatan
Kelembagaan Pengarusutamaan
Gender dan Anak
Tertanganinya
semua kasus KDRT yang
dilaporkan
100% 100% 100 BKBPP
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan pada Urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak tahun 2014 antara lain :
a. Belum optimalnya peranan Pusat pelayanan terpadu pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak di kecamatan;
b. Belum optimalnya data tentang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak;
c. Masih rendahnya tingkat pendidikan dan pendapatan perempuan;
d. Masih rendahnya partisipasi perempuan dalam pembangunan;
e. Rendahnya kualitas hidup perempuan dan anak
f. Belum semua kecamatan, rumah sakit, dan perusahaan efektif
melaksanakan GSI.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain :
a. Mengembangkan kualitas pengelolaan P2TP2A ( Pusat pelayanan
terpadu perempuan dan perlindungan anak);
b. Menggerakan masyarakat khususnya kaum perempuan untuk
mengikuti program paket A, paket B, dan paket C dan berbagai
pelatihan/ keterampilan yang dilaksanakan oleh berbagai
lembaga/organisasi sosial kemasyarakatan dan SKPD di lingkungan
pemerintah Kabupaten Tangerang;
c. Meningkatkan pembinaan kelompok Bina keluarga dan Institusi
Masyarakat Pedesaan.
d. Mengoptimalkan pelaksanaan program P2WKSS di kecamatan;
e. Mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan bimbingan manajemen usaha
bagi perempuan dalam mengelola usaha
f. Mengoptimalkan kegiatan Pelaksanaan sosialisasi yang terkait dengan
kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
(Pembinaan dan Pengembangan GSI).
12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Penyelenggaraan Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 6,254,522,000,- dengan
realisasi keuangan Rp. 3,609,918,500,- (57.72%) dan realisasi fisik
sebesar 62,36% yang dijabarkan dalam 5 program dan 36 kegiatan.
SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah Badan KB dan
Pemberdayaan Perempuan dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada urusan Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Keluarga Berencana
Program Keluarga Berencana mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
4,408,957,000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
1,895,169,000,- (42.98%) dan realisasi fisik sebesar 47,56% yang
dijabarkan dalam 26 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terlayaninya Akseptor KB Baru sebanyak 6.487 aseptor.
· Terlaksananya Sosialisasi Penyuluhan Bahaya Nafza bagi Kelompok
BKR sebanyak 50 orang.
· Terlaksananya Tenaga Pengelola KB di Perusahaan sebanyak 20
orang.
· Terlaksananya Workshop KIE Bagi Kader sebanyak 50 BKB.
· Terbentuknya Krida Bina Advokasi dan KIE bagi Anggota Saka
Kencana sebanyak 50 orang.
· Terlaksananya Pembinaan Institusi Masyarakat (Pos KB, Sub Pos KB)
sebanyak 2 Kali.
· Meningkatnya Pemahaman Institusi Masyarakat Pedesaan tentang
KB sebanyak 60 Orang.
· Formulir Pemutakhiran Data Keluarga (MDK).
· Tersedianya Tenaga Teknis Aplikasi Pemutakhiran Data Keluarga;
Tersedianya Petugas Pendata Keluarga.
· Tersedianya Pemutahiran Data Keluarga Pra S, KS I dan KS II di
11 Desa dan Kelurahan di Kecamatan Pagedangan.
· Buku Umpan Balik Program KBPP Tingkat Kabupaten dan
Terlaksananya Sosialisasi Pencatatan dan Pelaporan Program KB PP
sebanyak 29 kecamatan.
· Tersusunnya perencanaan pencapaian program KBPP Tingkat
Kecamatan Kronjo dan Teluknaga sebanyak 1 Pos KB.
· Terlaksananya Sosialisasi KB di Kecamatan selama 2 hari.
· Meningkatnya pemahaman tentang keluarga berencana (KB)
sebanyak 40 orang.
· Terlaksanannya Pendataan di 7 Desa sebanyak 1 Dokumen di
Kecamatan Solear.
· Penggerakan Calon Akseptor KB pada Kegiatan Pelayanan KB
sebanyak 6 Kegiatan.
· Terlayaninya Akseptor KB Baru sebanyak 5.344 akseptor.
· Terlaksananya fasilitasi pelayanan alat kontrasepsi sebanyak 5 Kali
di Kecamatan Cisoka.
· Pemberdayaan Keluarga Prasejahtera di 15 kecamatan (Cikupa,
Legok, Pasar Kemis, Kronjo, Teluknaga, Kosambi, Pakuhaji,
Pagedangan, Jambe, Jayanti, Kemiri, Cisauk, Sindang Jaya, Solear,
dan Sukamulya) dengan sasaran sebanyak 920 orang, dan 50
keluarga.
· Terfasiliitasinya Kegiatan UPT BKBPP sebanyak 58 Kegiatan di 23
Kecamatan.
b. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan
KB/KR yang madiri
Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR
yang madiri mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1,133,740,000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 1,056,622,000,- (93.20%) dan
realisasi fisik sebesar 97,37% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya Pemilihan Kelompok Masyarakat Peduli KB sebanyak
6 Kategori.
· Terlaksananya HARGANAS Tk. Kabupaten Tangerang sebanyak 1.000
orang.
· Terlaksananya Kegiatan Kemitraan Program KB melalui sektor terkait
sebanyak 100 anggota TNI.
· Terlaksananya Kegiatan Pembekalan Program KB dan KS melalui
Penyuluh Agama sebanyak 274 Orang.
· Terpilihnya Juara Tk. Kabupaten Untuk Kelompok Masyarakat Peduli
KB sebanyak 15 Kelompok.
· Meningkatnya Partisipasi Kelompok UPPKS dalam Kegiatan KB
sebanyak 29 Kelompok, 29 kecamatan.
· Tersusunnya Perencanaan pencapaian Program KBPP Tahun 2014 di
15 kecamatan.
c. Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling
KRR
Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 237,700,000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 225,600,000,- (94.91%) dan realisasi fisik
sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya Pelayanan Remaja melalui wadah PIK Remaja sebanyak
20 PIK Remaja.
· Terfasilitasinya Lomba PIK Remaja sebanyak 3 Kelompok.
· Meningkatnya Kualitas PIK Remaja sebanyak 6 Kelompok.
· Terbentuknya Kelompok PIK Remaja baru sebanyak 18 PIKR.
· Terfasilitasinya Jambore PIK Remaja sebanyak 5 Kelompok.
· Meningkatnya Kualitas Kelompok PIK Remaja sebanyak 10 Kelompok
d. Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk
HIV/ AIDS
Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/
AIDS mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 118,825,000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 116,825,000,- (98.32%) dan realisasi
fisik sebesar 98,32% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Upaya Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk
HIV/AIDS kepada 300 orang;
· Meningkatnya pencegahan narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS
sebanyak 90 orang;
· Meningkatnya Pemahaman Dampak dari Bahaya Narkotika dan
Sejenisnya sebanyak 138 orang.
e. Program Pelayanan Keluarga Berencana (Penduduk Tangerang
Tumbuh Seimbang)
Program Pelayanan Keluarga Berencana (Penduduk Tangerang Tumbuh
Seimbang) mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 355,300,000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 315,702,500,- (88.86%) dan
realisasi fisik sebesar 97,19% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya kualitas Data Pelaporan Program KBPP Tahun 2014
· Tercapainya Kinerja POKTAN yang Frofesional di 8 UPT.
· Terlaksananya Pembuatan Film Dokumenter NKKBS sebanyak 1
dokumen.
· Tercapainya Peningkatan Keluarga Pra KS, KS 1 yang ber- KB melalui
MUPEN sebanyak 14 UPT.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera dengan pencapaian indikator kinerja Program
Prioritas pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.29 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera Tahun 2014
No Program
Prioritas
Indikator
Kinerja Program
2014
Capaian
Kinerja
Tahun 2014
(%)
Penanggung
jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
Keluarga
Berencana
Meningkat
nya capaian
Peserta KB Aktif
PA/PUS
66,19% 66,19% 100 BKBPP
2
Program pembinaan
peran serta
masyarakat
dalam
pelayanan
KB/KR yang mandiri
Meningkat
nya jumlah
anggota
kelompok BKB
dan UPPKS yang
ber-KB
70% 78% 111,43 BKBPP
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan pada Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
tahun 2014 antara lain :
a. Rendahnya partisipasi pria dalam program KB dari seluruh peserta KB
aktif;
b. Belum semua fasilitas pelayanan kesehatan primer dapat melayani KB
dan Kesehatan;
c. Masih tingginya tingkat DO peserta KB;
d. Masih tingginya Pasangan Usia Subur di bawah 20 tahun;
e. Belum optimalnya pembinaan terhadap kelompok Tri Bina dan
UPPKS;
f. Masih tingginya keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I;
g. Belum optimalnya pembinaan dan peran Institusi Masyarakat;
h. Rendahnya pemahaman dan kesadaran tentang hak kesehatan
reproduksi.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas
adalah :
a. Melakukan sosialisasi peningkatan partisipasi pria dalam program KB
dan melakukan pertemuan bagi motivator KB pria;
b. Meningkatkan pembinaan PKBRS (Pelaksanaan KB Rumah Sakit di RS
Swasta) serta Pembinaan KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran
bagi DBS (Dokter Bidan Praktek Swasta);
c. Penggerakan sasaran pelayanan dan distribusi alat kontrasepsi,
meningkatkan kualitas pelayanan KB (Pelayanan KIE/ Konseling)
serta melakukan sertifikasi CTU bagi bidan;
d. Melakukan pembinaan remaja melalui PIK Remaja;
e. Melaksanakan pembinaan dan pelatihan kader tri bina dan UPPKS;
f. Peningkatan kualitas kader (institusi) melalui pembinaan, pertemuan,
dan pemberian insentif;
g. Melakukan sosialisasi TRIAD KRR bagi remaja dan sosialisasi deteksi
dini kanker Rahim;
h. Melakukan Sosialisasi Kesehatan Reproduksi bagi pekerja perempuan
di perusahaan.
13. Urusan Sosial
Penyelenggaraan Urusan Sosial mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.9,060,114,386,- dengan realisasi keuangan Rp. 7,204,623,550,-
(79.52%) dan realisasi fisik sebesar 80.59% yang dijabarkan dalam 8
program dan 43 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah
Dinas Cipta Karya, Dinas Kesejahteraan Sosial, Kantor Kesatuan
Bangsa dan Politik dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan
kegiatan pada urusan Sosial pada Tahun Anggaran 2014 adalah
sebagai berikut:
a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Lainnya
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1,014,969,000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.913,967,000,- (90.05%) dan realisasi
fisik sebesar 90.05% yang dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Kemampuan Manajemen Adminstrasi Petugas dan
pendamping dalam Pelayanan Kesejahteraan Sosial;
· Tersosialisasinya peningkatan keterampilan penetasan telur di 4
Kecamatan (Kec. Solear , Kemeri, Pakuhaji dan Sukamulya;
· Meningkatnya Kualitas SDM Pengurus KUBE;
· Wanita eks pekerja migran mendapatkan peningkatan keterampilan
tata boga (Desa binaan di 2 kecamatan) ;
· Terfasilitasinya Program Keluarga Harapan;
· Terfasilitasinya Survey Penyelenggaraan Bedah Rumah;
· Terampilnya fakir miskin dalam praktek mengemudi;
· Terfasilitasinya bantuan stimulant.
b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 1,601,737,000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 1,027,596,000,- (64.16%) dan realisasi fisik
sebesar 64.15% yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Keikutsertaan peringatan HALUN dengan peserta sebanyak 100
orang;
· Tersedianya alat bantu sebanyak 30 buah;
· Terwujudnya Pemberdayaan Keluarga bagi Masyarakat di Lokasi;
· Tersosialisasinya pemahaman tentang bahaya narkoba;
· Tersedianya Pengadaan alat Kedokteran;
· Tertanganinya Pemberdayaan Keluarga bagi Masyarakat di Lokasi
Bencana;
· Peningkatnya Pengetahuan tentang Ormas dan LSM sebanyak 40
orang;
· Tersedianya buku hasil Sosialisasi sebanyak 1 Dokumen;
· Terselesaikannya Masalah-masalah Sosial sebanyak 26 orang;
· Meningkatnya keterampilan masyarakat prasejahtera dalam
pelatihan pembuatan hasil laut (pembuatan Bakso Ikan) sebanyak
100 orang;
· Meningkatnya pengetahuan tentang masalah sosial sebanyak 55
orang;
· Meningkatnya pemahaman Penanganan Masalah-masalah Sosial
sebanyak 70 orang;
· Terlatinya masyarakat dalam pengelolaan masalah social sebanyak
60 orang;
· Meningkatnya kesejahetaraan anak yatim sebanyak 100 orang;
· Tertanganinya anak dan keluarga bermasalah;
· Terselenggaranya Hari Anak Nasional dan Forum anak daerah
c. Program pembinaan anak terlantar
Program pembinaan anak terlantar mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp. 120,830,000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 98,962,500,-
(81.90%) dan realisasi fisik sebesar 81.90% yang dijabarkan dalam 1
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini adalah
meningkatnya Keterampilan Anak Terlantar dan Anak Jalanan di Kec.
Jayanti, Kresek dan Pasar Kemis.
d. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 65,360,000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 59,640,000,- (91.25%) dan realisasi fisik sebesar 91.25%
yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini adalah meningkatkan Minat Berusaha bagi
Penyandang cacat dan Eks Trauma.
e. Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo
Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 3,480,989,000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 3,007,304,750,- (86.39%) dan realisasi fisik sebesar
90.02% yang dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Kualitas Sarana Rehabilitasi;
· Terfasilitasinya alat peraga di dalam panti.
f. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks
narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana,
PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya) mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 613,598,000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
508,607,000,- (82.89%) dan realisasi fisik sebesar 82.89% yang
dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatkan Minat Berusaha bagi Pekerja Migran di Lokasi Desa
Binaan melalui Keterampilan Pembuatan Kue;
· Meningkatkan Kemampuan dan Kemauan Eks Napi dan Eks
Narkoba dalam Pemulihan Fungsi Sosialnya di Masyarakat di 2
kecamatan;
· Tersosialisasinya peningkatan keterampilan penetasan telur di 4
Kecamatan (Kec. Legok , Tigaraksa, Jambe dan Cisauk, Kronjo,
Solear, Gunung Kaler).
g. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 1,464,065,000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 1,032,695,000,- (70.54%) dan realisasi fisik
sebesar 70.54% yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlatihnya masyarakat dalam peningkatan peran aktif masyarakat
dan dunia usaha sebanyak 40 orang;
· Adanya Peran serta TKSK, PSM, Karang Taruna dan Tagana melalui
Bakti Sosial di Lokasi Lomba Desa/ Kelurahan;
· Meningkatnya SDM Masyarakat sebanyak 80 orang;
· Meningkatnya Produktivitas KUBE sebanyak 98 kube;
· Meningkatnya peran serta PSM, Karang Taruna dan Orsos;
· Terciptanya Penanganan Masalah-masalah Sosial;
· Meningkatnya Kinerja Dinas Kesejahteraan Sosial;
· Terlaksananya peran serta Ustad di Kab. Tangerang;
· Terwujudnya penguatan PSKS.
h. Program peningkatan kesadaran akan nilai-nilai keagamaan dan
kepahlawanan
Program peningkatan kesadaran akan nilai-nilai keagamaan dan
kepahlawanan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 698,566,386,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 555,851,300,- (79.57%) dan
realisasi fisik sebesar 75.41% yang dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatkan Pemahaman tentang Pelestarian Nilai - nilai
Keperintisan, Kepahlawanan dan Kesetiakawanan Sosial bagi Pelajar
dan Pendamping Sosial;
· Meningkatnya Kesadaran Akan Nilai-nilai Kepahlawanan terhadap
120 orang;
· Meningkatkan keikutsertaan pegawai dalam kegiatan keagamaan dan
pengajian;
· Terfasilitasinya kegiatan keagamaan;
· Tersedianya Laporan hasil fasiltasi kegiatan keagamaan sebanyak 7
dokumen laporan;
· Meningkatnya keterampilan Masyarakat Kecamatan Jayanti dalam
Membaca Al-Quran sebanyak 48 orang;
· Tersusunnyaa profil keagamaan dan rumah ibadah di Kabupaten
Tangerang.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Sosial dengan pencapaian
indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah sebagai
berikut :
Tabel. 2.30
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Sosial Tahun 2014
No Program Prioritas
Indikator Kinerja Program
2014
Capaian
Kinerja Tahun
2014
(%)
Penanggung jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
pembinaan
panti asuhan/
panti jompo
Tersedianya BLKI
skala Kabupaten di
Pasir Muncang Kec
Jayanti
1
Paket
1
Paket 100
DINAS
CIPTA
KARYA
Meningkatnya
sarana dan
prasarana panti
50% 60% 120 DINSOS
2
Program
peningkatan
kesadaran akan nilai-nilai
keagamaan dan
kepahlawanan
Peningkatan jumlah
penerima sarana
prasarana
keagamaan
1.15 1.14 99 DINSOS
Peningkatan
jumlah bantuan
sosial pada guru
ngaji
3.48 3.419 98 DINSOS
3
Program
Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan
Sosial
Cakupan Pemanfaat
PKH
27.000
RTSM
23.049
RTSM 85,37 DINSOS
4
Program
Pemberdayaan
Fakir Miskin,
Komunitas
Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
Lainnya
Jumlah PMKS 600 org
670 org 111,67 DINSOS
1
Program pembinaan eks
penyandang
penyakit sosial
(eks
narapidana, PSK, narkoba
dan penyakit
sosial lainnya)
Rasio penyandang
penyakit sosial
150
org 170 org 113,33 DINSOS
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan pada Urusan Sosial tahun 2014 antara lain :
a. Masih tingginya angka kemiskinan, pengangguran dan penyandang
masalah kesejahteraan sosial;
b. Masih banyaknya PMKS dan keluarga miskin yang belum terakses
pelayanan kebutuhan dasar.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas
pada tahun yang akan datang adalah :
a. Meningkatkan pemberdayaan KUBE;
b. Operasionalisasi pelayanan panti rehabilitasi sosial.
14. Urusan Ketenagakerjaan
Penyelenggaraan Urusan Ketenagakerjaan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 10,500,349,017,- dengan realisasi keuangan Rp.
10,131,030,500,- (96.48%) dan realisasi fisik sebesar 99.09% yang
dijabarkan dalam 3 program dan 24 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada
urusan Ketenagakerjaan pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai
berikut:
a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 3,225,841,017,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 3,203,032,600,- (99.29%) dan realisasi
fisik sebesar 99.99% yang dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya database tenaga kerja daerah sebagai informasi
ketenagakerjaan;
· Tersedianya tenaga terampil di bidang Menjahit (Garment/Sepatu),
Otomotif Sepeda Motor dan Aplikasi Komputer sebanyak 720 orang;
· Meningkatnya Pengetahuan & Keterampilan Pencari kerja sebanyak
50 orang;
· Terjaganya kondisi peralatan pelatihan bidang las dan menjahit
sebanyak 36 unit;
· Terlatihnya tenaga terampil di bidang Jahit, Komputer, Kompos, Las
dan Otomotif sebanyak 570 orang;
· Meningkatnya Pemahaman Tentang Tata Boga dan Tata Rias
sebanyal 40 peserta;
· Terlatihnya masyarakat tentang perbengkelan sebanyak 30 orang.
b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Program Peningkatan Kesempatan Kerja mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 3,948,533,000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
3,902,773,000,- (98.84%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang
dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya Informasi Pasar Kerja di 150 perusahaan;
· Meningkatnya penyerapan tenaga kerja di 35 perusahaan;
· Meningkatnya keterampilan usaha dan terbentuknya kelompok
usaha TTG pembuatan komposter dan pembuatan kompos sebanyak
40 orang;
· Meningkatnya Ketrampilan usaha dan terbentuknya kelompok wira
usaha baru bidang Pangkas Rambut, Pembuatan Ppaving Block,
Pembuatan Tutup Peralatan rumah tangga, Pembuatan sepatu dan
sandal, Sablon, menjahit garment dan bengkel sepeda motor
sebanyak 360 orang;
· Terbinanya kelomppok WUB hasil pembentukan tahun 2013
sebanyak 90 kelompok;
· Meningkatnya pemahaman pelatihan pangkas rambut sebanyak 25
orang;
· Terserapnya tenaga penganggur melalui pemberian kerja sementara
(padat karya) sebanyak 550 orang;
· Dipahaminya Prosedur Penempatan Tenaga Kerja Ke Luar Negeri oleh
Masyarakat Pencari Kerja sebanyak 500 orang;
· Tersedianya data tenaga kerja asing sebagai potensi pendapatan
daerah di 300 perusahaan;
· Tertibnya Pengguna Tenaga Kerja Asing dan Pembayaran Retribusi
Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing di 200
Perusahaan.
c. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 3,325,975,000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 3,025,224,900,- (90.96%) dan realisasi
fisik sebesar 97.13% yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Penyelesaian PHI 20 Kasus, PHK 150 Kasus dan Unjuk Rasa 30
Kasus sebanyak 200 kasus;
· Tercapainya penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum
dan jamsostek di 125 perusahaan;
· Tercapainya peningkatan perlindungan ketenagakerjaan di 19
perusahaan;
· Terbinanya perusahaan melalui pengujian dan pemeriksaan
peralatan K3 di 100 perusahaan;
· Perusahaan yang memahami dan melaksanakan K3 di perusahaan
dengan mendapatkan penghargaan zero accident, SMK3 dan P2K3
sebanyak 20 perusahaan;
· Memahami dan mematuhi peraturan normatif ketenagakerjaan pada
Perusahaan dan Pekerja di 990 perusahan;
· Pemahaman dan kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan
bagi perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja wanita, anak dan
disabilitas di 100 perusahaan;
· Tercapainya Penetapan UMK Kabupaten Tangerang Tahun 201
sebanyak 1 dokumen;
· Tersusunnya kebijakan dan pemecahan masalah ketenagakerjaan
melalui sekretariat LKS Tripartit;
· Tercapainya Peningkatan Pelayanan Ketenagakerjaan sebanyak 31
Jenis Perijinan dan Non Perijinan;
· Tersedianya Sarana Sistem Aplikasi Database Perusahaan;
· Tersusunnya data pengembangan sistem database.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Ketenagakerjaan dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.30 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Ketenagakerjaan
Tahun 2014
No Program
Prioritas
Indikator Kinerja
Program
2014
Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Penanggung
jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
Peningkatan Kualitas dan
Produktivitas
Tenaga Kerja
Pelatihan berbasis kompetensi
720 720 100 Disnaker
Tersedianya
sarana prasarana
pendukung BLKI
1
Paket 0 0 Disnaker
Pelatihan berbasis
masyarakat 100 570 570 Disnaker
Pelatihan berbasis
kewirausahaan 100 360 360 Disnaker
2
Program
Peningkatan
Kesempatan Kerja
Peningkatan
Kesempatan Kerja 6.667 6260 93,90 Disnaker
3
Program
Perlindungan
Pengembangan
Lembaga Ketenagakerjaan
Jumlah
penanganan
kasus/perselisihan
ketenagakerjaan
200 471 236 Disnaker
Jumlah
pemeriksaan perusahaan
1.08 884 81,85 Disnaker
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 :
· Terbatasnya Jumlah tenaga kerja yang memiliki kompetensi sebagai
kebutuhan tenaga kerja di perusahaan tidak dapat dipenuhi dengan
program pelatihan regular/institusional;
· Belum optimalnya penggunaan sarana hubungan indrustrial di
perusahaan sehingga timbul kasus;
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
· Optimalisasi BLK dalam membentuk tenaga kerja yang trampil;
· Sosialisasi dan pembinaan sarana hubungan indrustri di perusahaan;
15. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Penyelenggaraan Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 5,239,386,000,- dengan
realisasi keuangan Rp. 4,800,707,620,- (91.63%) dan realisasi fisik
sebesar 94.69% yang dijabarkan dalam 4 program dan 23 kegiatan.
SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah Dinas Koperasi dan UKM
dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada
urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada Tahun Anggaran
2014 adalah sebagai berikut:
a. Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif
Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 876,591,000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 843,645,120,- (96.24%) dan realisasi fisik
sebesar 98.29 % yang dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Promosi Pemasaran Produk UMKM melalui Jaringan
Internet sebanyak 1 website;
· Tersedianya SIM Inventaris Data UMKM;
· Meningkatnya Pemahaman Tentang Sertifikasi Halal, Pengolahan
Ikan, Hasil Produksi dan Kwalitas dalam Pengembangan Usaha Mikro
Kecil Menengah di Kab. Tangerang sebanyak 40 UMKM;
· Terbinanya Kelompok Usaha Kecil Menengah dan Terpromosikannya
Hasil Usaha Melalui Pameran sebanyak 8 kelompok;
· Menambahnya pengetahuan bagi para pelaku UMKM sebanyak 180
orang;
· Berkembangnya Usaha Kecil Menengah Kecamatan Kemiri sebanyak
10 unit;
· Tersedianya Fasilitas Pengembangan Modal bagi pelaku UMKM
sebanyak 50 sertifikat;
· Terbangunnya Kerjasama Rytel pada pengelolaan Perkoperasian
sebanyak 60 koperasi.
b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
610,000,000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 555,235,000,-
(91.02%) dan realisasi fisik sebesar 91.12% yang dijabarkan dalam 3
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Meningkatnya Kualitas dan Hasil Produksi UMKM sebanyak 30
orang;
· Menjaga kualitas produksi dan meningkatnya daya beli masyarakat
sebanyak 25 HAKI;
· Terwujudnya informasi hasil produk UMKM melalui media online
sebanyak 30 Jenis Usaha;
· Meningkatnya SDM dalam pengelolaan dan pengembangan industri
otak-otak pada masyarakat Ds. Sangiang sebanyak 20 orang;
· Meningkatnya SDM dalam pengelolaan dan pengembangan
pembuatan kue kering pada masyarakat Ds. Teluknaga sebanyak 15
orang;
· Meningkatnya SDM Pengelolaan dan Pengnembangan pengrajin
tempe pada masyarakat Ds. Kebon Cau sebanyak 20 orang;
· Meningkatnya SDM majemen pengelolaan perkoperasian sebanyak 4
jenis Kompetensi;
· Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang koperasi sebanyak
30 orang;
· Terlatihnya Pengelolaan Koperasi di Wilayah Kecamatan Kelapa Dua
sebanyak 130 peserta;
· Terpromosikannya Hasil Usaha Perdagangan UMKM sebanyak 5
kelompok;
· Terpromosikannya produk usaha perdagangan UMKM sebanyak 20
UKM;
· Terpromosikannya produk UMKM sebanyak 10 UMKM.
c. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil Menengah
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro
Kecil Menengah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
2,775,795,000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
2,555,386,500,- (92.06%) dan realisasi fisik sebesar 95.44 % yang
dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersosialisasinya informasi peluang permodalan bagi koperasi dan
UMK di 7 kecamatan;
· Meningkatnya kualitas / kwantitas pemanfaatan Fasiltas Pemerintah
sebanyak 50 UMKM;
· Terbinanya SDM pengelola usaha sebanyak 40 orang;
· Terbukanya peluang pemasaran produk UMKM yang kompetitif
sebanyak 6 jenis;
· Meningkatnya SDM pengelolaan dan pengembangan home industri
kue kering sebanyak 35 orang;
· Meningkatnya SDM budidaya pengelolaan industri hasil pertanian
dan perikanan sebanyak 30 orang;
· Meningkatnya SDM pengelolaan / pengembangan home industry
sebanyak 30 orang;
· Meningkatnya SDM pengelolaan daur ulang limbah BPA sektor 3
Ds.Pagedangan sebanyak 20 orang;
· Meningkatnya SDM dlm pengembangan seni kaligrafi di Ds.
Lengkongkulon sebanyak 30 orang;
· Meningkatnya potensi usaha kerajinan anyaman pada UMKM di Ds.
Lengkong Kulon sebanyak 15 orang;
· Meningkatnya budidaya pengelolaan tanaman hias dlm
pengembangan usaha masyarakat di Ds. Malangnengah 15 orang;
· Terinformasikanya Hasil Produk Pengrajin UMKM Kab. Tangerang
pada Even Nasional / Regional sebanyak 5 pameran;
· Terselenggaranya Kegiatan Fasilitasi Promosi Produksi UMKM
sebanyak 10 kelompok;
· Terlaksananya pengelolaan pedagang kaki lima di 3 Kecamatan;
· Pengenalan Produk Usaha Koperasi sebanyak 25 jenis;
· Meningkatnya Pengetahuan Pelaku Koperasi;
· Meningkatnya Promosi Produk Usaha Koperasi sebanyak 20 umkm;
· Meningkatnya kemampuan pelaku usaha UMKM sebanyak 270
org;
· Meningkatnya pemahaman masyarakat dan pengelola koperasi
tentang manajemen koperasi sebanyak 130 orang;
· Meningkatnya Pemahaman Tentang Usaha Koperasi Kecamatan
Pakuhaji sebanyak 112 orang;
· Terciptanya pemahaman tentang pentingnya berkoperasi kepada 180
orang;
· Meningkatnya Usaha Koperasi sebanyak 80 orang;
· Terbinanya Usaha Koperasi di Kecamatan dengan 158 Peserta;
· Peningkatan Produksi UMKM sebanyak 21 UMKM;
· Meningkatnya promosi produk usaha koperasi sebanyak 18 UMKM.
d. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 977,000,000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 846,441,000,- (86.64%) dan realisasi fisik sebesar 91.56 %
yang dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terbukanya Informasi dan Peluang Pengembangan Koperasi dan
UMKM serta tersedianya Kebijakan tentang program Pembangunan
Koperasi sebanyak 4 Jenis Usaha;
· Terbangunnya sistem pengembangan perkoperasian bersasis internet
· Meningkatnya pemahaman Kebijakan tentang Perkooperasian
sebanyak 4 Jenis Usaha;
· Memperoleh data yang up to date di 100 koperasi;
· Meningkatnya Kerjasama Usaha Koperasi Antar Wilayah sebanyak
80 orang;
· Meningkatnya SDM Pengelolaan / Pengurusan dan Pembinaan
Perkoperasian sebanyak 100 orang;
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada
tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.31
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tahun 2014
No Program
Prioritas
Indikator Kinerja
Program
2014
Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Penanggung
jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
Pengembangan
Sistem Pendukung
Usaha Bagi
Usaha Mikro
Kecil
Menengah
Pemanfaatan
Fasilitas Dana
Pemerintah bagi KUMKM melalui
UPDB
7000 UMKM
7878 UMKM
113 KUMKM
Promosi KUMKM 4 Event
Promosi
5 Event
Promosi 125 KUMKM
2 Program penciptaan
iklim Usaha
Fasilitasi Pengembangan
KUMKM
15 KUMKM
15 KUMKM
100 KUMKM
Kecil
Menengah
yang kondusif
Pemberian
Fasilitasi
Pengamanan
Kawasan UMKM
100
KUMKM
92
KUKM 92 KUMKM
3
Program Peningkatan
Kualitas
Kelembagaan
Koperasi
Pembangunan Sistem Informasi
Perencanaan
Pengembangan
Perkoperasian
4
Koperasi
4
Koperasi 100 KUMKM
Peningkatan dan
Pengembangan jaringan
kerjasama usaha
koperasi
80 orang
80 orang 100 KUMKM
4
Program
Pengembangan
Kewirausahaan
dan Keunggulan
Kompetitif
Usaha Kecil
Menengah
Fasilitasi
Kemitraan Investasi dan
Usaha bagi
UMKM
30 UMKM
30 UMKM
100 KUMKM
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 :
· UPDB-KUKM berdiri sejak tahun 2012 dan berstatus BLUD penuh
pada bulan Juli 2013. Akan tetapai UPDB-KUMKM baru selesai
menyusun kebijakan tentang operasional Dana Bergulir pada
pertengahan tahun 2014, dana yang digulirkan pada Koperasi baru
mulai dilaksanakan pada bulan Juli 2014, sehingga UPDB-KUKM
baru beroperasi selama 6 bulan
· Sasaran dari Dana Bergulir untuk Tahun 2014 adalah koperasi, baik
koperasi masyarakat atau koperasi karyawan/pegawai sekabupaten
Tangerang. Salah satu persyaratan dalam pengajuan proposal
pinjaman kepada UPDB-KUMKM adalah berita acara rapat anggota
tahunan yang didalamnya terdapat persetujuan dari anggota tentang
pinjaman koperasi kepada UPDB-KUMKM. UPDB-KUMKM mulai
menyalurkan pertengahan tahun sedangkan koperasi melaksanakan
RAT triwulan pertama. Jadi banyak koperasi yang belum memiliki
berita acara tersebut.
Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014:
· Melakukan penyusunan kebijakan operasional/ non operasional.
Diantaranya adalah Pengaturan Renumerasi, Pengaturan Barang dan
Jasa, Pengaturan Tarif, Pengangkatan Dewan Pengawas, Pengaturan
Penggunaan Surplus, Pengaturan melakukan utang/piutang
· Melaksanakan sosialisasi Pelaksanaan operasional serta Tata Cara
Pengajuan Dana Bergulir yang bertujuan untuk memberikan
informasi kepada para koperasi tentang keberadaan UPDB-KUMKM
bersamaan dengan waktu pelaksanaan RAT yaitu pada Triwulan I.
16. Urusan Penanaman Modal
Penyelenggaraan Urusan Penanaman Modal mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 2,977,420,000,- dengan realisasi keuangan Rp.
2,238,543,723,- (75.18%) dan realisasi fisik sebesar 79.69 % yang
dijabarkan dalam 2 program dan 20 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Badan Penanaman Modal Daerah.
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Penanaman
Modal pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 1,635,700,000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 1,266,630,323,- (77.44%) dan realisasi fisik
sebesar 82.90 % yang dijabarkan dalam 10 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terealisasi Pameran Peluang Investasi sebanyak 4 Event;
· Meningkatnya Informasi Peluang dan Potensi Investasi
· Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Penyelenggaraan Pameran
Investasi;
· Meningkatnya Jenis Informasi Peluang dan Potensi Investasi Serta
Terupdatenya data Website BPMD;
· Tersedianya Laporan Fasilitas Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
sebanyak 1 Dokumen;
· Terfasilitasinya Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama
antara Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha Swasta
sebanyak 1 Dokumen;
· Meningkatnya Kualitas Kerjasama yang ada di Kabupaten Tangerang
dan Tersedianya Laporan Kondisi Kerjasama Pada Pemerintah Kab.
Tangerang sebanyak 1 Dokumen. .
b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 1,341,720,000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 971,913,400,- (72.44%) dan realisasi fisik
sebesar 75.78 % yang dijabarkan dalam 10 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersampainya Sosialisasi tentang perijinan dan kebijakan
penanaman modal, Kebijakan Penanaman Modal dam Laporan
Kegiatan Penanaman Modal sebanyak 150 buku;
· Tersedianya Peraturan BUMD sebanyak 30 buku;
· Tersedianya Jurnal Investasi di Kab. Tangerang sebanyak 1Dokumen;
· Tersedianya Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
BUMD sebanyak 20 dokumen;
· Tersedianya Buku Profil BUMD sebanyak 1Dokumen;
· Tesedianya Bahan Rencana Produk Unggulan Daerah sebanyak 1
Dokumen;
· Terdapatnya Bahan data Investasi Perusahaan sebanyak 144
dokumen;
· Meningkatnya Kinerja SDM Pengelola BUMD di 5 BUMD;
· Tersedianya Kajian Pengelolaan Pasar Daerah di Kabupaten
Tangerang sebanyak 1 Dokumen..
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Penanaman Modal dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.32
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Penanaman Modal Tahun 2014
N
o Program Prioritas
Indikator Kinerja
Program
2014
Capaia
n Kinerj
a
Tahun
2014
(%)
Penangg
ung
jawab Targe
t
Realis
asi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
Peningkatan Iklim Investasi dan
Realisasi Investasi
Jumlah Peraturan
Daerah/Kepala Daerah yang mendukung
Pengembangan usaha
6 Dok.
6 Dok 100 BPMD
Program
Peningkatan Iklim
Investasi dan
Realisasi Investasi
Monev Investasi 2 Keg. 2 Keg 100 BPMD
2
Program
Peningkatan Promosi dan
Kerjasama
investasi
Peningkatan Jumlah Investasi
5 event
4 event
80 BPMD
Peningkatan promosi
dan kerjasama
investasi
9
Dok.
26
Dok 288,89 BPMD
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan pada Urusan Penanaman Modal tahun 2014 antara lain :
· Belum maksimalnya sistem dan jaringan informasi data;
· Belum maksimalnya penyediaan informasi dan profil investasi.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
· Dibuatnya sistem dan jaringan informasi data yang terintegrasi;
· Mengoptimalkan penyediaan informasi dan profil investasi
penamaman modal.
17. Urusan Kebudayaan
Penyelenggaraan Urusan Kebudayaan mendapat alokasi anggaran
sebesar R1.799.500.000,- dengan realisasi keuangan Rp.
1.744.300.500,- (96,93%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 3 program dan 8 kegiatan. SKPD yang melaksanakan
urusan ini adalah Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan
Pariwisata, Sekretariat Daerah dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada urusan Kebudayaan pada Tahun Anggaran
2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Nilai Budaya
Program Pengembangan Nilai Budaya mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 250.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
248.662.000,- (99.46%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini adalah terpenuhinya Sarana Kesenian sebagai pendukung
bagi sanggar seni;
b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 326.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
302.475.000,- (92.78%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini adalah Tersedianya Rencana Induk Pengembangan
Kebudayaan (RIPK) Kabupaten Tangerang sebanyak 1 dokumen.
c. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Program Pengelolaan Keragaman Budaya mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.223.500.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
1193163500,- (97.52%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya Vokalis terbaik dengan ambitus suara sopran, alto, tenor
dan bass untuk di ikutsertakan pada Audisi GBN tingkat Provinsi
sebanyak 12 Orang
· Adanya Hasil Seleksi Seni Bakat Komedi dan Parade Teater Rakyat
serta Terlestarikannya Kesenian Wayang Golek sebanyak 7 orang.
· Meningkatnya kesadaran masyarakat akan nasionalisme sebanyak
20 orang.
· Meningkatnya dukungan dan peran serta masyarakat terhadap
potensi budaya Tangerang sebagai daya tarik wisata budaya dengan
hasil 2 Festival.
· Pembinaan kelompok Kesenian Daerah/lembaga Adat Daerah
sebanyak 50 Orang.
· Terselenggaranya Upacara Hari Besar Pemerintah sebanyak 15
Paket.
· Tercapainya peningkatan pemahaman aparatur pemerintah
Kabupaten Tangerang dan masyarakat terhadap HAM.
· Meningkatnya Pemahaman Aparatur Pemerintah Kabupaten
Tangerang dan Masyarakat Terhadap HAM sebanyak 40 Orang.
· Sosialisasi Ham dengan hasil 1 laporan.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kebudayaan dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.33
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kebudayaan Tahun 2014
No
Program Prioritas
Indikator Kinerja
Program
2014
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Penanggung
jawab Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Kebudayaan
Tersediany
a dokumen
perencana
an sarana prasarana
kebudayaa
n
1 DED
Pembangunan
Auditorium
1 DED
Pembangunan
Auditorium
100
DISPOR
ABUDPAR
2
Program
Pengelolaan
Keragaman Budaya
Cakupan
gelar seni
2 kali
festival/
tahun
2 kali
festival/
tahun
100
DISPOR
ABUDPA
R
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 adalah
· Masih rendahnya pelaku seni tradisional terhadap perlindungan,
pengembangan dan pemanfaatan seni budaya;
· Belum memadainya sarana dan prasarana kesenian tradisional yang
dimiliki oleh sanggar seni;
· Masih rendahnya animo masyarakat terhadap pengembangan dan
pelestarian kesenian tradisional
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada tahun
2014 adalah sebagai berikut:
· Perlu adanya peningkatan SDM pelaku seni dan budaya;
· Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana seni budaya;
· Perlu adanya even seni budaya secara berkelanjutan;
18. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga
Penyelenggaraan Urusan Kepemudaan dan Olah Raga mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 14.197.186.000,- dengan realisasi keuangan Rp.
13.226.675.800,- (93.16%) dan realisasi fisik sebesar 97,02 % yang
dijabarkan dalam 7 program dan 24 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Cipta Karya, Dinas Pemuda,
Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata dan Kecamatan. Realisasi
pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Kepemudaan dan Olah
Raga pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 75.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 74.968.000,- (99,96%) dan realisasi fisik sebesar 100 %
yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini adalah tersedianya buku profil pemuda
gemilang Kabupaten Tangerang
b. Program peningkatan peran serta kepemudaan
Program peningkatan peran serta kepemudaan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.750.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 1.702.827.000,- (97,30%) dan realisasi fisik sebesar 100 %
yang dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Adanya OKP yang memiliki pengetahuan manajemen sebanyak 800
orang;
· Bertambahnya wawasan pemuda terhadap ketahanan bela Negara
250 orang.
· Bertambahnya Pengetahuan Mahasiswa terhadap manajemen
organisasi kepemudaan sebanyak 200 orang.
· Tersedianya pemuda dan pelajar yang memiliki pengetahuan dalam
kepemimpinan berorganisasi sebanyak 160 orang.
· Adanya kepedulian pemuda terhadap lingkungan melalui bakti sosial
pemuda serta dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda
sebanyak 290 pemuda.
· Kabupaten Tangerang menjadi tuan rumah (penerima tamu) dalam
rangka Jambore Pemuda Indonesia Tingkat Nasional dan Program
College Marie Victorine (CMV) Kanada sebanyak 17 orang .
· Meningkatkan Kedisiplinan melalui LTUB di Sekolah sebanyak 3
sekolah.
· Adanya pemuda pelopor bidang Bela Bangsa, Teknologi Tepat Guna,
Kewirausahaan, Budaya Pariwisata dan Bahari Kelautan sebagai
perwakilan Kabupaten Tangerang sebanyak 5 pemuda.
· Memotivasi generasi muda untuk terus berprestasi di bidang non
akademik sebanyak 227 pelajar.
c. Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan
kecakapan hidup pemuda
Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan
kecakapan hidup pemuda mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
600.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 550614400,-
(91.77%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 2
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Pemuda mampu berwirausaha di bidang otomotif sebanyak 150
pemuda.
· Pemuda dapat mengembangkan dan menciptakan wirausaha di
bidang kerajinan tangan sebanyak 200 pemuda.
· Meningkatnya Kewirausahaan Bagi Pemuda (Budidaya Burung/Telor
Puyuh) sebanyak 40 orang.
· Adanya perwakilan kabupaten tangerang dlm program BPAP, PPAN
dan KPN di Tingkat Provinsi Banten sebanyak 15 orang.
d. Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba
Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.300.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.298.000.000,- (99.33%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang
dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini adalah bertambahnya pengetahuan pemuda tentang
bahaya narkoba sebanyak 1.050 pemuda.
e. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga
Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.75.000.000,- (100%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang
dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program adalah Terbinanya Pengurus BAPOPSI Kabupaten Tangerang
dengan hasil 100%.
f. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 2.780.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 2.723.615.000,- (97.97%) dan realisasi fisik sebesar 100 %
yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya prestasi atlet pelajar PPLP Kab. Tangerang
· Meningkatkan Kebugaran Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten
Tangerang sebanyak 200 orang.
· Tersedianya atlet-atlet berprestasi di kecamatan Rajeg di 13
desa/kelurahan.
· Terplihnya para atlit Kecamatan sebanyak 3 cabang.
· Terpilihnya Atlit Bola Voli & Sepak Bola;
· Meningkatnya Atlet Olahraga Bola Sundul di Kabupaten Tangerang.
· Meningkatnya prestasi atlet olahraga pelajar dan pelatih di Kab.
Tangerang
· Meningkatnya Prestasi Atlet Olahraga Tradisional di Kabupaten
Tangerang.
· Terbinanya Wasit Lisensi C.III serta terlatihnya Pelatih Lisensi D
cabang Olahraga Sepak Bola dan Instruktur Senam Kabupaten
Tangerang sebanyak 100 persen.
· Adanya Olahraga Judo di Sekolah sebanyak 50 orang.
· Meningkatnya Prestasi Atlet-atlet PPLP Kabupaten Tangerang
· Meningkatnya prestasi atlet olahraga pegawai dan masyarakat
Kabupaten Tangerang .
· Meningkatnya prestasi atlet olahraga masyarakt Kecamatan
Sukamulya
· Meningkatnya prestasi atlet pelajar dan pelatih di Kab. Tangerang
g. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 8.617.186.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 7.801.651.400,- (90.54%) dan realisasi fisik
sebesar 95,09 % yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Pembangunan Sarana Olah Raga Masyarakat sebanyak 100 Persen.
· Tersosialisasinya cabang olahraga angkat besi, angkat berat dan
binaraga dan peningkatan sarana olahraga di Kab. Tangerang
sebanyak 300 orang
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kepemudaan dan Olah Raga
dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun
2014 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.34 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kepemudaan
dan Olah Raga Tahun 2014
N
o
Program
Prioritas
Indikator
Kinerja
Program
2014
Capaia
n
Kinerj
a
Tahun 2014
(%)
Penanggun
g jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Olahraga
Tersedianya
Sport Centre
dan
kelengkapan
venue-venue
1
Paket
1
Paket 100,00
DINAS
CIPTA
KARYA
Terbangunnya
stadion mini
5
Stadion
Mini
3
Stadion
Mini
60,00
DINAS
CIPTA
KARYA
Tersedianya
DED sarana
dan prasarana
Olahraga
3 DED 3 DED 100 DISPORABU
DPAR
2
Program
peningkatan
upaya
penumbuhan
kewirausahaan
dan kecakapan hidup pemuda
Menciptakan
kesempatan kerja penuh
dan produktif
dan pekerjaan
yang layak
untuk semua, termasuk
perempuan dan
kaum muda
100
Orang
100
orang 100
DISPORABU
DPAR
3
Program upaya
pencegahan penyalahgunaan
narkoba
Peningkatan
penanggulanga
n bahaya
narkoba serta virus HIV dan
AIDS
dikalangan
enerasi muda
1500 Orang
1.050 orang
70 DISPORABU
DPAR
4
Program
Pembinaan dan Pemasyarakatan
Olahraga
Peningkatan
keikutsertaan event tingkat
nasional
7 Cabang Olahraga
7 Cabang Olahraga
100 DISPORABU
DPAR
Peningkatan
peran aktiv
masyarakat
dalam kegiatan
kebugaran olahraga
3
kelompok
/ kec
3
kelompok
/ kec
100 DISPORABU
DPAR
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 :
· Masih kurangnya pemahaman organisasi kepemudaan tentang
manajemen organisasi;
· Kurangnya kegiatan pengendalian bahaya narkoba;
· Kurangnya fasilitas olahraga bagi masyarakat;
· Belum optimalnya prestasi atlet pelajar di Kabupaten Tangerang;
Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014 :
· Melakukan pembinaan dan pelatihan manajemen organisasi kepada
organisasi kepemudaan;
· Peningkatan jumlah kegiatan pemuda dalam pengendalian bahaya
narkoba;
· Penambahan sarana dan prasarana olahraga;
· Dilakukan pelatihan dan pembinaan atlet pelajar di Kabupaten
Tangerang.
19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Penyelenggaraan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 22.493.346.614,- dengan
realisasi keuangan Rp.20.445.767.700,- (90,90%) dan realisasi fisik
sebesar 96,51% yang dijabarkan dalam 8 program dan 72 kegiatan.
SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah Kantor Kesatuan Bangsa
dan Politik, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Kesejahteraan Sosial,
Dinas Penanggulangan Bencana dan Bahaya Kebakaran dan
Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri pada Tahun Anggaran 2014
adalah sebagai berikut:
a. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 10.906.060.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 10.054.007.700,- (92.19%) dan realisasi
fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 12 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terselenggaranya Patroli trantibum sepanjang jalan Jalur Pemda -
Gerbang Pemda sebanyak 50 orang.
· Terlaksananya pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan
lingkungan/ pelatihan Linmas selama 3 hari.
· Terlaksananya Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan
lingkungan sebanyak 3 kali.
· Terlaksananya Pembinaan hansip/linmaas selama 3 hari.
· Terlaksananya Kegiatan Pelatihan Linmas Desa selama 2 hari.
· Terlaksananya pelatihan linmas dalam menghadapi pemilihan umum
sebanyak 56 orang.
· Terlaksananya Pelatihan Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan Kec Mekar Baru di 8 Desa.
· Terselenggaranya Patroli trantibum sepanjang jalan Jalur Pemda -
Gerbang Pemda sebanyak 15 kali.
· Terlaksananya kegiatan patwal protokol pejabat daerah
sebanyak 30 kali.
· Terlaksananya penyediaan atribut perlengkapan pasukan huru hara
sebanyak 60 set.
· Terlaksananya kegiatan pengamanan kantor dan rumah dinas bupati
selama 12 bulan.
· Terlaksananya kegiatan penertiban tempat usaha sebanyak 3 kali.
· Terlaksananya penertiban sarana umum sebanyak 20 kali
penertiban.
· Tersusunnya laporan penanganan penertiban bahu jalan strategis
sebanyak 3 laporan.
· Terlaksananya penanganan aksi unjukrasa dan demonstrasi
sebanyak 20 kali/kejadian.
· Terlaksananya kegiatan koordinasi penanganan trantibum tempat
usaha selama 12 bulan.
· Terselenggaranya penanganan pasca penertiban tempat usaha
sebanyak 12 kali monitoring.
· Terlaksananya penanganan aksi unjuk rasa dan demonstrasi
sebanyak 28 unit mobil, unit motor.
b. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak
kriminal
Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1.835.214.614,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 1.693.412.500,- (92,27%) dan realisasi
fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya kegiatan pengawasan dan monitoring tempat hiburan
12 kali monitoring.
· Terlaksananya rapat koordinasi trantibum permasalahan tempat
hiburan 12 kali/tahun.
· Tersusunnya Laporan 1 laporan.
· Terlaksananya Pembinaan Pedagang Kaki Lima selama 2 hari.
· Terlaksananya pembinaan pedagang kaki lima selama 2 Triwulan.
· Terlaksananya pengamanan pemilu legislatif 2014 di 29 kecamatan.
· Terlaksananya pengaman trantibum hari-hari besar keagamaan
sebanyak 3 kali.
· Terlaksananya kegiatan penertiban atribut kampanye pemilu legislatif
2014 di 29 kecamatan.
c. Program pengembangan wawasan kebangsaan
Program pengembangan wawasan kebangsaan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.340.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 1.165.190.000,- (86,95%) dan realisasi fisik sebesar 93,28
% yang dijabarkan dalam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya Kegiatan Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam
Kehidupan Beragama sebanyak 1 kali.
· Terlaksananya Kegiatan Peningkatan Rasa solidaritas dan Ikatan
sosial dikalangan masyarakat sebanyak 1 kali.
· Terlaksananya gotong royong di kalangan masyarakat di 2 desa.
· Terlaksananya kegiatan peningkatan kesadaran masyarakat akan
nilai nilai luhur masyarakat sebanyak 1 Kali.
· Terlaksananya Pembinaan Wawasan Kebangsaan Bagi Siswa Sekolah
Menengah Atas Se Kecamatan Legok selama 3 Hari.
· Terlaksananya pembinaan peran masyarakat untuk ber PHBS
· Terlaksananya Sosialisasi bela negara bagi generasi muda selama 1
hari.
· Terlaksananya Sosialisasi Bela Negara di 8 Desa.
· Terlaksananya Kegiatan Revitalisasi Empat Pilar Kebangsaan Bagi
Generasi Muda sebanyak 1 kali.
· Terlaksananya Fasilitasi Tim Forum Kerukunan Umat Beragama
(FKUB) sebanyak 2 hari.
· Terlaksananya Penyusunan Data Base Organisasi Kemasyarakatan
Kabupaten Tangerang sebanyak 1 Dokumen.
· Terlaksananya Kegiatan Peningkatan Manajemen Organisasi
Kemasyarakatan Berbasis Program selama 1 Hari.
· Terlaksananya Sosialisasi Permendagri Nomor 33 Tahun 2012
tentang Pembentukan dan Pendaftaran Organisasi Kemasyarakatan
selama 1 Hari.
· Terlaksananya Fasilitasi Tim Forum Pembauran Kebangsaan
Kabupaten Tangerang selama 2 Triwulan.
· Terlaksananya Fasilitasi Penguatan Nilai-Nilai Luhur Pancasila
sebanyak 1 Kali.
· Terselenggaranya pusat pendidikan wawasan kebangsaan 3 Hari.
d. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.308.934.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 1.198.140.000,- (91,54%) dan realisasi fisik
sebesar 89,74% yang dijabarkan dalam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya lomba desa tingkat kecamatan selama 3 Hari.
· Terselenggaranya Safari Ramadhan Tingkat Provinsi Banten Tahun
1433 H sebanyak 1.000 orang.
· Terselenggaranya Peringatan Hari Besar Islam sebanyak 2 kegiatan.
· Terlaksanannya MTQ Tingkat Kecamatan sebanyak 12 Nomor.
· Terlaksananya Pembinaan kerukunanan hidup antar umat beragama
selama 1 Hari.
· Terlaksanannya Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama
sebanyak 80 orang.
· Terlaksananya Kegiatan Taraweh Keliling dan Jum'at keliling
sebanyak 11 kali.
· Terlaksananya fasilitasi pertemuan koordinasi Tim Pakem selama 3
Triwulan.
· Terlaksananya pemantauan orang asing dan organisasi masyarakat
asing di Kabupaten Tangerang sebanyak 1 Kali.
· Terlaksananya rapat koordinasi Tim Terpadu gangguan keamanan
dalam negeri di 29 Kecamatan.
· Terlaksananya koordinasi antar anggota KOMINDA selama 4 Hari.
· Terlaksananya sosialisasi pencegahan paham radikalisme dan
terorisme dikalangan tokoh masyarakat, pemuda dan lembaga
masyarakat desa selama 1 Hari.
· Terlaksananya pengumpulan dan penyusunan peta rawan konflik
sosial di Kabupaten Tangerang sebanyak 12 Hari.
· Terlaksananya Pemantauan Tenaga Kerja Asing di Kab. Tangerang
sebanyak 1 Kali.
· Terlaksananya Penyelenggaraan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
sebanyak 1 kegiatan.
e. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban
dan keamanan
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan
keamanan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 3.878.115.000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 3.571.070.000,- (92,08%) dan
realisasi fisik sebesar 93,51 % yang dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersusunnya Laporan sebanyak 1 Dokumen.
· Terlaksananya Kegiatan Pembinaan Aparatur Desa/Kelurahan untuk
Mewujudkan Pelayanan yang Maksimal selama 1 Hari.
· Terselenggaranya pembinaan aparatur Trantib di 11 Desa &
Kelurahan.
· Terlaksananya Pembinaan hansip/linmaas selama 2 Hari.
· Terlaksananya Pembinaan Linmas Desa/Kelurahan selama 2 Hari.
· Terlaksanannya Pembinaan LINMAS di 7 Desa.
· Tersusunnya laporan sebanyak 3 laporan.
· Terlaksananya Monitoring dan evaluasi ketertiban dan ketentraman
selama 3 triwulan.
· Terlaksananya monitoring dan evaluasi ketertiban dan ketentraman
umum selama 21 Hari.
· Terselenggaranya monitoring dan evaluasi ketertiban dan
ketentraman umum sebanyak 20 Hari.
· Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Ketertiban dan Ketentraman
sebanyak 4 Kali.
· terlaksananya monev selama 2 Triwulan.
· Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Ketertiban dan Ketentraman
sebanyak 2 Triwulan.
· Tersedianya Plang Himbauan dan Stiker sebanyak 510 Plang dan
Stiker.
· Terlaksananya Kegiatan Penanganan Pasca Penertiban selama 1 Hari.
· Terlaksananya Rapat Koordinasi dengan Instansi terkait dalam
Penanganan Pasca Penertiban sebanyak 1kali.
· Terlaksananya Rapat Koordinasi dengan Instansi terkait dalam
penanganan pasca penertiban sebanyak 2 kali.
· Terlaksananya penanganan pasca penertiban di 4 Desa dan
Kelurahan.
· Tersusunnya laporan penanganan ketertiban dan ketentraman
umum yang akan diusulkan sebanyak 3 laporan.
· Terselenggaranya Koordinasi Ketenteraman dan ketertiban Umum
sebanyak 4 Kali Rapat Koordinasi.
· Terlaksananya kegiatan koordinasi penanganan ketertiban dan
ketentraman umum sebanyak 3 Kali.
· Terlaksanannya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman
Umum sebanyak 2 Kali.
· Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman
Umum sebanyak 4 kali.
· Terlaksananya Operasi Wibawa Praja Untuk Gelandangan , Pengemis
dan PSK sebanyak 4 Kali.
· Terlaksananya Koordinasi Ketertiban dan Ketentraman Umum
sebanyak 2 Kali.
· Terlaksananya Rapat Koordinasi Penanganan Ketentraman dan
Ketertiban Umum selama 2 triwulan.
· Terlaksananya kegiatan Koordinasi Penanganan Tramtib sebanyak 12
Bulan.
· Terlaksananya Koordinasi penanganan ketertiban dan ketentraman
umum selama 3 triwulan.
· terlaksananya rapat koordinasi penanganan ketertiban dan
ketentraman umum sebanyak 2 kali.
· Terkoordinasinya Ketertiban dan Ketentraman Umum di wilayah
Kecamatan Sepatan sebanyak 4 Kali/Rapat.
· Terlaksananya koordinasi penanganan ketertiban dan ketentraman
umum sebanyak 2 Kali.
· Terpenuhinya Penyelenggaraan Koordinasi Penanganan Ketertiban
dan Ketentraman Umum sebanyak 3 Triwulan.
· Terlaksananya rapat koordinasi dengan para Muspika, desa dan
kelurahan sebanyak 1 Kali.
· Terlaksananya koordinasi penanganan ketertiban dan ketentraman
umum di Kecamatan Jayanti sebanyak 2 Kali.
· Terlaksananya Koordinasi Penanganan dan Ketertiban Umum
sebanyak 4 kegiatan.
· Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman
Umum selama 1 Tahun.
· Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman
Umumselama 2 hari.
· Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman
Umum
· Terlaksananya Koordinasi Ketertiban dan Ketenteraman sebanyak 2
Kali.
· Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman
Umum sebanyak 1 Kali.
· Terlaksananya Koordinasi Penanganan Ketertiban dan Ketentraman
Umum di 8 Desa.
· Meningkatnya upaya keamanan masyarakat selama 1 Hari.
· Terlaksananya Rapat Koordinasi Penanganan Ketentraman dan
Ketertiban Umum sebanyak 2 Kali.
· Terlaksananya Pembinaan kerukunan antar umat beragama selama 2
hari.
· Terlaksananya pembinaan Kerukunan hidup antar umat beragama
sebanyak 1 kegiatan.
· Terlaksananya kegiatan Penegakan Perda sebanyak 19 kali
penertiban.
· Terlaksananya Penegakan PERDA Ketertiban di Wilayah Kecamatan
sebanyak 2 Kali.
· Terlaksananya kegiatan pengamanan target PAD sebanyak 27 kali
penertiban.
· Terlaksananya penertiban banguna liar dari jembatan tekjin Kec.
Mauk sebanyak 4 kali penertiban.
f. Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat
(pekat)
Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 175.000.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 175.000.000,- (100%) dan realisasi fisik sebesar
100 % yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini adalah terlaksananya kegiatan penertiban
penyakit masyarakat sebanyak 7 kali penertiban.
g. Program pendidikan politik masyarakat
Program pendidikan politik masyarakat mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.557.375.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
1.412.665.000,- (90,71%) dan realisasi fisik sebesar 92,29 % yang
dijabarkan dalam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terlaksananya sosialisasi kebijakan pemerintah dalam bidang politik
di kalangan generasi muda selama 2 Hari.
· Terlaksananya forum komunikasi dan konsultasi daerah selama 2
Hari.
· Terselenggaranya sosialisasi selama 3 Hari.
· Terlaksananya bintek Ormas/LSM selama 1 hari.
· Terlaksananya Fasilitasi pengembangan penguatan dan pembi naan
organisasi kemasyaraka tan (RT,RW,KNPI,Karang Taruna dan LSM)
2 hari.
· Terlaksananya sosialisasi bidang politik(UU No. 11/2012 tentang
Penyelenggara Pemilu) selama 1 Hari.
· Terlaksananya Sosialisasi sebanyak 1 kegiatan.
· Terselenggaranya sosialisasi kewaspadaan dini aparatur pemerintah
desa terhadap bahaya laten Ipoleksosbud selama 2 hari.
· Terlaksananya Sosialisasi Kewaspadaan terhadap Bahaya Laten
Ipoleksosbud sebanyak 26 orang.
· Terselenggaranya Sosialisasi kewaspadaan dini aparatur pemerintah
desa terhadap bahaya laten Ipoleksosbud selama 1 Hari.
· Terlaksananya bintek parpol di kabupaten Tangerang selama 3
Triwulan.
· Terlaksananya sosialisasi peranan wanita dalam peningkatan
kehidupan poltik yang demokratis di Kabupaten Tangerang selama 1
Hari.
· Terlaksananya kegiatan pengumpulan, pelohan dan penyusunan
rancangan peraturan perundang-undangan/peraturan daerah
tentang Ormas.
· Terlaksananya monitoring dan pelaporan pelaksanaan pemilu
legislatif sebanyak 1 Kegiatan.
· Terlaksananya monitoring dan pelaporan pelaksanaan Pemilu
Presiden Tahun 2014 sebanyak 1 Kegiatan.
· Telaksananya Fasilitasi Organisasi Kemasyarakatan sebanyak 1Kali.
h. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana
alam
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1.492.648.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 1.176.282.500,- (78,81%) dan realisasi
fisik sebesar 87,35 % yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya mobilsasi bantuan penanganan bencana di 15
kecamatan.
· Terlaksananya Buffer stock bagi masyarakat bencana sebanyak
6.500 dus/pch.
· Terlaksananya survey pengendalian penanggulangan bantuan
bencana sebanyak 10 kali.
· Terlaksananya pembinaan dan pemantapan tim relawan
penanggulangan bencana alam sebanyak 1 kali.
· Tersedianya sarana dan prasarana bencana sebanyak 148 unit.
· Tersedianya media informasi dan komunikasi rawan bencana (14.049
lbr/buah) sebanyak 14.054 buah/lembar.
· Terlaksananya Pembentukan dan Pelatihan TRC dan SRC sebanyak
87 orang.
· Tersosialisasinya pencegahan dini pengurangan resiko bencana
sebanyak 80 orang.
· Terlaksananya Pengadaan kendaraan Roda Dua TRC sebanyak 5
unit.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri dengan pencapaian indikator kinerja Program
Prioritas pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.35
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Tahun 2014
No Program
Prioritas
Indikator
Kinerja
Program
2014
Capaian Kinerja
Tahun
2014
(%)
Penanggung
jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
pencegahan dini
dan
penanggulangan korban bencana
alam
Cakupan
layanan
penanganan wilayah rawan
bencana
15 Kec 26 Kec 173 DPBK
2
Program
Peningkatan
Keamanan dan
kenyamanan lingkungan
Porsentase
penanganan
gangguan
Kantrantibmas per tahun
100% 99,95% 99,95 SATPOLPP
Jumlah
penegakan
Perda yang
terkait dengan
Kantrantibmas
8
perda/
tahun
10
perda/
ahun
125 SATPOLPP
3
Program pemeliharaan
kantrantibmas
dan pencegahan
tindak kriminal
Jumlah aparatur
Linmas dan
Satpol PP yang
mendapatkan
pelatihan
150
orang
250
orang 166,67 SATPOLPP
Frekuensi
monitoring dan evaluasi
ketertiban
umum
14
kali/thn
36
kali/thn 257,14 SATPOLPP
4
Program
Pengembangan Wawasan
Kebangsaan
Pembinaan
nilai-nilai luhur kebangsaan
14 14 100 KESBANGPOL
5
Program
Pendidikan
Politik
Masyarakat
Pembinaan
politik daerah 19 19 100 KESBANGPOL
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan pada Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
tahun 2014 antara lain :
· Belum optimalnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
(personil) bidang ketentraman dan ketertiban;
· Kurang optimalnya ketaatan dan kepatuhan masyarakat terhadap
hukum (Kadarkum);
· Belum optimalnya penyelesaian masalah pelanggaran Perda;
· Belum optimalnya koordinasi dengan instansi terkait;
· Terbatasnya sarana penunjang operasional dalam penegakan dan
penertiban Peraturan Daerah.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
· Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya bidang
ketentraman dan ketertiban melalui pendidikan danpelatihan, serta
penambahan personil;
· Meningkatkan ketaatan dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum
melalui penyuluhan, sosialisasi dan penegakan peraturan-peraturan
daerah;
· Mengoptimalkan penyelesaian masalah pelanggaran perda melalui
penegakan secara tegas, adil dan transparan;
· Pembentukan Tim Penegak Perda Terpadu;
· Perlu adanya tambahan pagu anggaran untuk pengadaan sarana
penunjang operasional penegakan dan penertiban Peraturan Daerah.
20.Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian
Penyelenggaraan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan
Persandian mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 116.456.866.339,-
dengan realisasi keuangan Rp. 89.773.809.100,- (77,17%) dan realisasi
fisik sebesar 92,78% yang dijabarkan dalam 26 program dan 276
kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah Badan
Kepegawaian Daerah, Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan dan
Pemberdayaan Masyarakat, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T),
Badan Penanaman Modal Daerah, Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah, Dinas Kesejahteraan Sosial, Dinas Pemuda, Olah Raga,
Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pendapatan Daerah, Sekretariat
Daerah, Sekretariat DPRD dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada urusan Otda, Pem. Umum, AKD, Prkt
Daerah, Kepeg, Prsndian pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai
berikut:
a. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat
daerah
Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 34.868.004.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 29.296.534.790,- (84,02%) dan realisasi
fisik sebesar 97,17% yang dijabarkan dalam 18 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya 13 dokumen pembahasan raperda
· Tersedianya laporan hasil hearing/dialog DPRD
· Tersedianya 6 dokumen rapat alat kelengkapan Dewan
· Tersedianya 11 Surat Keputusan DPRD dan Bupati
· Tersedianya 50 laporan Reses Pimpinan dan Anggota DPRD dalam
daerah
· Tersedianya laporan kunker Pimpinan dan Anggota DPRD dalam
daerah
· Meningkatnya kapasitas Pimpinan & Anggota DPRD 50 orang
· Tersedianya jasa asuransi kesehatan pimpinan dan anggota DPRD
50 orang
· Tersedianya dokumen rencana kerja
· Tersedianya 80 kali laporan kunker Pimpinan dan Anggota DPRD
luar daerah.
· Terlaksananya peresmian keanggotaan DPRD periode 2014-2019
· Tesedianya dokumen laporan kinerja pimpinan DPRD
· Tersedianya 4 dokumen evaluasi SKPD
· Tersedianya 9 Tenaga Ahli fraksi
· Tersusunya press release dan dokomen kegiatan DPRD
· Tersedianya media website/jaringan internet DPRD
b. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan
daerah
Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 6.325.989.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 4.816.589.500,- (76,14%) dan realisasi
fisik sebesar 90,42 % yang dijabarkan dalam 35 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya dokumen standar satuan harga tahun 2014
· Tersedianya Perda tentang APBD Tahun Anggaran 2015
· Tersusunnya Perbup Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2015
· Tersusunnya Perda APBD-P Tahun Anggaran 2014
· Tersedianya Perbup tentang APBDP Tahun Anggaran 2014
· Tersedianya Perda tentang penjabaran pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD TA 2013
· Tersedianya Perbup tentang penjabaran pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD TA 2013
· Terciptanya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel
· Tersedianya data hasil revaluasi/appraisal aset/barang daerah
· Meningkatnya aplikasi gaji dan tunjangan di setiap SKPD
· Terselenggaranya pemutakhiran data laporan keuangan SKPD
· Tersedianya DPA dan DPPA 2014
· Dapat dipahaminya SOP pencairan dana oleh seluruh SKPD
· Tersusunnya data realisasi dana dekon pusat dan tugas pembantuan
· Tersedianya Perbup tetang Pedoman Penyusunan RKA/RDPPA, SBK
dan kode rekening
· Tersedianya dokumen stock opname dan cash opname
· Tersedianya data LKPD TA 2013 berupa buku sebagai data
pendukung Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD TA 2013
· Tersedianya layanan cepat informasi penerbitan SP2D
· Terfasilitasinya belanja bantuan sosial
· Tersedianya SIM dilingkup Bidang Perencanaan dan Kasda
· Tersedianya data realisasi dan tertatanya arsip penerimaan dan
pengeluaran Daerah
· Meningkatnya SDM tentang pengelolaan Keuangan Sekolah
· Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan PPk dan bendahara
pengeluaran dalam penerapan SAP berbasis akrual di 63 SKPD
· Tersedianya Peraturan Bupati tentang Sistem Akuntansi Pemerintah
Daerah
· Tersedianya data SPJ Fungsional SKPD yang valid
· Tersedianya aplikasi online budget
· Meningkatnya pemahaman dan kemampuan PPK SKPD
· Tersedianya data updating kepegawaian dan parameter pada Sistem
Penggajian (SIPGA) dan tabel tarif Gaji Pokok 2014 pada Sistem
Penggajian (SIPGA).
c. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 50.000.000,- (100%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang
dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini adalah meningkatnya pengetahuan perangkat
desa/kelurahan.
d. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
7.359.655.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
6.894.890.125,- (93,68%) dan realisasi fisik sebesar 96,22% yang
dijabarkan dalam 12 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya 1180 LHP laporan hasil pengawasan
· Tersedianya 6 Progres Report penanganan kasus masalah hukum
Pemerintah Kabupaten Tangerang
· Tersedianya dokumen laporan reviu LKD dan Evaluasi LAKIP
· Tersedianya informasi monitoring dan evaluasi hasil temuan
pengawasan sebanyak 423 TLHP
· Tersedianya laporan evaluasi berkala temuan hasil pengawasan dan
rekosilidasi
· Terkoordinasinya administrasi pengelolaan dan pengendalian
pemanfaatan BMD
· Meningkatnya informasi data dan peluang investasi
· Meningkatkatnya kerjasama dan etos kerja pegawai inspektorat
· Tersedianya 21 LHP laporan hasil tindak lanjut hasil temuan
pengawasan
· Laporan hasil tindak lanjut hasil temuan pengawasan sebanyak 80
LHP
e. Program Peningkatan Profesionalism tenaga pemeriksa dan
aparatur pengawasan
Program peningkatan profesionalism tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 457.890.000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 424.300.000,- (92.66%) dan
realisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya sumber daya manusia sebanyak 40 pegawai
· Meningkatnya pengetahuan, wawasan dan pemahaman PPATS bagi
aparatur fungsional sebanyak 56 orang
f. Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 147.520.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 106.080.000,- (71,91%) dan realisasi fisik
sebesar 66,78% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya pemahaman penanganan perkara
· Tersosialisasikannya penanganan kasus pengaduan masyarakat
kepada 80 orang
· Tersedianya 4 pengaduan laporan hasil penanganan pengaduan
masyarakat
· Terciptanya pembentukan unit khusus penanganan pengaduan
masyarakat
g. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.788.370.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 1.547.112.500,- (86,51%) dan realisasi fisik sebesar 100%
yang dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya 1 keputusan hasil Raperda Prioritas
· Sosialisasi Perda terbaru kepada masyarakat
· Sosialisasi Peraturan Pusat kepada aparatur
· Sosialisasi 5 Perda melalui media cetak
· Meningkatnya dan memahami tentang Peraturan Daerah Kabupaten
Tangerang kepada 200 peserta
· Meningkatnya koleksi dokumentasi Hukum/Perda sebanyak 240 Set
· Terealisasinya pertemuan berkala JDIH
· Tersedianya 5 Draft Raperda hasil harmonisasi
· Terbentuknya Raperda TDUP (Tanda Daftar Usaha Pariwisata)
· Tersedianya 5 produk hukum daerah
· Meningkatanya kemampuan aparatur dalam penyusunan naskah
dinas
· Meningkatanya kemampuan aparatur dalam penyusunan produk
Hukum Daerah
· Terciptanya aparatur yang memahami Undang-undang No 14 Tahun
2008
· Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat
· Meningkatnya kemampuan aparatur dari (Anggota Jaringan di tiap
SKPD) dalam pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum serta
tercapainya pertemuan rutin antar anggota jaringan pengelola JDIH
· Tercapainya pertemuan rutin antar anggota jaringan pengelolaan
JDIH
h. Program fasilitasi dan koordinasi pelayanan umum
Program fasilitasi dan koordinasi pelayanan umum mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 10.078.845.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 9.367.222.500,- (92,94%) dan realisasi fisik sebesar
96,02% yang dijabarkan dalam 52 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya laporan hasil koordinasi
· Meningkatnya pengetahuan tentang pelayanan umum dibidang
Pemerintahan Umum tingkat Desa dan Kelurahan
· Meningkatnya kemampuan anggota BPD dalam hal pemerintahan
· Meningkatnya pengetahuan standar pelayanan umum di 8 Desa
· Terlaksananya fasilitasi dan koordinasi pelayanan umum dibidang
kebersihan dalam rangka penyelenggaraan P2WKSS di Kecamatan
Pakuhaji
· Tersedianya laporan hasil rapat koordinasi lembaga dan organisasi
kelurahan
· Tersedianya perlengkapan / peralatan kantor dan pembuatan
saluran air sebanyak 7 jenis
· Tersusunnya updating data monografi Kecamatan dan Kelurahan
· Tersedianya penyusunan Profil Kecamatan/SKPD
· Terwujudnya tertib administrasi Pemerintah Daerah melalui adanya
Penegasan Batas Wilayah di 29 Kecamatan
· Adanya sertifikasi bimtek PPATS bagi aparatur Pemerintah
Kabupaten Tangerang bagi 80 peserta
· Terwujudnya tertib administrasi Pemerintahan Daerah melalui
adanya penegasan batas wilayah desa sebanyak 136 peta
· Terciptanya suasana yang harmonis antara aparat kelurahan dan
masyarakat
· Meningkatnya koordinasi dengan masyarakat dan Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Tigaraksa dan Kelurahan
Kaduagung
· Tersampaikannya informasi pembangunan Pemerintahan
Kemasyarakatan kepada masyarakat
· Tersedianya 5 laporan hasil koordinasi dengan aparatur kelurahan
· Maningkatnya pelayanan di kelurahan Mekarbakti
· Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan para aparat/kader di
lembaga kemasyarakatan kelurahan Kosambi Barat, Salembaran
Jaya dan Kosambi Dadap
· Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang Pelayanan Umum di
Kelurahan
· Tersedianya fasilitasi dan koordinasi Pelayanan umum di Kelurahan
· Tersedianya 3 laporan hasil rapat koordinasi dengan Rt/Rw, PKK,
Karang Taruna dan LPMK
· Meningkatnya fasilitasi sarana dan prasarana pelayanan umum di
Kelurahan Sindang Sari, Kutajaya, Kutabaru dan Kutabumi
· Tersedianya peningkatan pelayanan umum di Kelurahan
· Meningkatnya Pelayanan Umum di Kelurahan Tigaraksa dan
Kaduagung
· Tersedianya Laporan Koordinasi Sebagai bahan evaluasi peningkatan
pelayanan umum
· Tersedianya laporan hasil pembinaan kelembagaan
· Tersedianya Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
· Tersedianya 16 Unit Prasarana Pelayanan umum di Kelurahan
· Terpenuhinya Kebutuhan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Kelurahan
· Meningkatnya Pelayanan dan fasilitas Kelurahan Pakuhaji
i. Program Pendidikan Kedinasan
Program Pendidikan Kedinasan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
2.407.262.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
1.717.282.000,- (71.34%) dan realisasi fisik sebesar 96,62% yang
dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatnya kemampuan peserta diklat PAK, keuangan akrual,
pegelolaan sampah, barang jasa, tehnik informatika, manajemen
kepala puskesmas sebanyak 246 Orang
· Meningkatnya kemampuan Camat dan Sekcam
j. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 9.429.198.900,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 4.579.906.700,- (48,57%) dan realisasi fisik sebesar
56,23% yang dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya kemampuan peserta diklat prajabatan Gol. II dan III
sebanyak 76 orang
· Meningkatnya kemampuan peserta pengiriman Pim. IV, III dan II
sebanyak 134 orang
· Meningkatnya kemampuan SDM peserta diklat Kepala Sekolah SD,
diklat pemeriksa dan penilai pajak dan diklat PBB sebanyak 143
orang
k. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 5.426.717.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 2.558.020.650,- (47,14%) dan realisasi fisik sebesar
128,90% yang dijabarkan dalam 22 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya penempatan dan mutasi PNS dalam jabatan
fungsional dan struktural
· Terlaksananya penerbitan SK kenaikan pangkat PNS dan KGB
kepada 2.637 PNS
· Terlaksananya pemberian penghargaan satyalaksana karya satya
· Terlaksananya proses penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin
PNS
· Terpenuhinya beasiswa tugas belajar bagi 2 PNS dilingkungan
Pemerintah Kab. Tangerang
· Terlaksananya monitoring, evaluasi, dan pelaporan PP 53 Tahun
2010 tentang displin PNS di 64 SKPD
· Adanya data base pegawai
· Terlaksananya penyortiran dan pengajuan berkas memenuhi syarat
pensiun APS, BUP, MDA
· Terlaksananya rapat BAPERJAKAT dan pelantikan pejabat
· Terlaksananya peningkatan status PNS di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Tangerang
· Tersedianya bezetting kebutuhan pegawai dilingkungan Pemerintah
Kabupaten Tangerang
· Tersedianya CPNS kategori II di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Tangerang sebanyak 1068 Orang
· Adanya sarana prasarana pendukung pengembangan sistem
informasi kepegawaian daerah
· Terlayaninya kelengkapan administrasi 3500 orang pegawai
· Meningkatnya pemahaman aparatur kepegawaian dalam penyusunan
sasaran kerja pegawai
· Terlaksananya koordinasi dan konsultasi proses administrasi
pembinaan pegawai
· Meningkatnya pemahaman aparatur kepegawaian dalam disiplin PNS
di 64 SKPD
· Meningkatnya kemampuan 225 SDM peserta sosialisasi jabatan
fungsional
· Terpenuhinya kebutuhan ID Card bagi 3000 pegawai
l. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan/Kelurahan
Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan/Kelurahan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 4.220.663.939,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 3.640.228.500,- (86,25%) dan realisasi
fisik sebesar 99,43% yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya dokumen laporan Pertanggungjawaban Kepala
Desa/Kelurahan
· Tersedianya dokumen perencanaan hasil musrembang kecamatan
· Penyelenggaraan Perlombaan Kelurahan Tingkat Kabupaten
Tangerang
· Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman Kepala Desa/Kelurahan
Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa/Kelurahan
· Meningkatnya pemahaman aparatur desa terhadap administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil desa
· Meningkatnya pemahaman tugas dan fungsi Rt/Rw
· Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pemilihan kepala desa
· Meningkatnya kompetensi Pelayanan Administrasi Terpadu (PATEN)
· Penetapan kecamatan PATEN Se-Kabupaten Tangerang dan uraian
tugas Pelaksana PATEN di Kecamatan sebanyak 2 Perbub
· Adanya data dasar keluarga di 28 Kelurahan
· Meningkatnya tertib administrasi Kelurahan/Desa di Kecamatan 6
Kelurahan dan Desa
· Tersedianya laporan kinerja RT/RW di Kelurahan
· Tercapainya pemberdayaan kelembagaan RT/RW di Kelurahan
· Meningkatnya pelayanan di kelurahan/wilayah Kecamatan
m. Program peningkatan pendapatan daerah
Program peningkatan pendapatan daerah mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 13.079.451.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
12.190.018.450,- (93,20%) dan realisasi fisik sebesar 96,12% yang
dijabarkan dalam 30 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatnya Jumlah Wajib Pajak Daerah
· Tersedianya Buku Daftar Wajiib Pajak PPJ
· Tersedianya Barang Cetakan BPHTB
· Tersedianya Aplikasi Sistem Pembayaran Online PBB sebanyak 1
Paket
· Meningkatnya pemahaman petugas pajak tingkat kecamatan dalam
upaya optimalisasi PAD
· Tersedianya Blanko Formulir PBB 1 Paket
· Tersedianya Blanko SPPT dan TTS 1 Paket
· Tersedianya Pemutakhiran Data BPHTB Tahun 2014
· Meningkatkan Penerimaan PBB di Kecamatan dan Kelurahan/Desa
· Meningkatnya Wajib Pajak Air Tanah sebanyak 48 WP
· Meningkatkan Potensi Pajak Reklame
· Tersedianya Dokumen/Data Pengelolaan PBB-P2
· Meningkatnya Kesadaran Masyarakat Untuk Membayar PBB
· Tersedianya Blanko DHKP, SPOP dan LSPOP
· Tersedianya Update SIstem Aplikasi PBB
· Tersedianya Data Hasil Penilaian Objek Pajak PBB
· Cetak DHKP sebanyak 8500 Buku
· Tersedianya 3 Dokumen/Data Peningkatan Penerimaan PBB
· Meningkatnya Pengelolaan Pajak selama 12 Bulan
· Tersedianya Laporan Hasil Kegiatan Operasi Penerimaan Pajak di
Kecamatan
· Meningkatnya Penerimaan Pajak Daerah di Kecamatan
· Meningkatnya Pengelolaan Retribusi Parkir dan Persampahan di
Kecamatan
· Meningkatnya Operasi Retribusi Parkir dan Persampahan
· Terdistribusikannya SPPT PBB-P2 kepada wajib pajak
n. Program Pengendalian dan Pengawasan Pendapatan Daerah
Program Pengendalian dan Pengawasan Pendapatan Daerah mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.235.067.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 1.090.815.000,- (88,32%) dan realisasi fisik
sebesar 96,13% yang dijabarkan dalam 15 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tertib administrasi pengelolaan DAK
· Laporan Hasil Monitoring Evaluasi Kegiatan SKPD
· Tersedianya Hasil Evaluasi Pendapatan dan Penerimaan Daerah
Tahun 2014
· Tertib administrasi pengelolaan Dana BHP Provinsi
· Meningkatnya Akurasi Pengelolaan Data Pendapatan Daerah
· Tertib administrasi pengelolaan bantuan keuangan
· Tersedianya Hasil Survey dan Monitoring BPHTB Tahun 2014
· Data Verifikasi yang Akurat dan Up To Date
· Meningkatkan Akurasi Pengelolaan Data Pendapatan Daerah
· Tertib administrasi pelaporan Dana Penyesuaian
· Tertib Administrasi Pengelolaan Data Informasi Kebijakan
Pendapatan Daerah
· Termonitornya ketaatan wajib pajak terhadap pajak daerah
o. Program Pengembangan Pengelolaan Pendapatan Daerah
Program Pengembangan Pengelolaan Pendapatan Daerah mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.547.498.500,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 1.447.958.500,- (93,57%) dan realisasi fisik
sebesar 100% yang dijabarkan dalam 13 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Kualitas Laporan Realisasi Pendapatan Daerah Kab.
Tangerang
· Tersedianya Dokumen/Data Hasil Rekonsiliasi Pendapatan Daerah
Per SKPD Pengelola Pendapatan, PBB, BPHTB, Barang Quasi, Dana
Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan
· Tersedianya Data Akuntansi Pendapatan Daerah yang up to date dan
sesuai dengan kebutuhan
· Tertib Administrasi Pengelolaan Administrasi BPHTB
· Tersedianya Buku Laporan Keuangan Pendapatan Daerah Akhir
Tahun
· Terpeliharanya Sistem yang akurat dan up to date
· Tertib Adminitrasi Pengelolaan Adminitrasi Barang Quasi
· Update Sistem Aplikasi Pajak
· Terpeliharanya Sistem BPHTB dan Tersedianya Server BPHTB
· Meningkatkan tertib administrasi Barang Quasi
· Terdapatnya Sistem Aplikasi Akuntansi Berbasi Acrual
· Tersedianya sistem yang akurat dan up to date yang dapat di akses
pimpinan
p. Program Perencanaan Pendapatan Daerah
Program Perencanaan Pendapatan Daerah mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 67.600.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
65.680.000,- (97,16%) dan realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan
dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini
antara lain tersedianya dokumen target pendapatan daerah Kabupaten
Tangerang.
q. Program Perencanaan Perijinan dan Non Perijinan
Program Perencanaan Perijinan dan Non Perijinan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.180.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 747.787.100,- (63,37%) dan realisasi fisik sebesar 88,47%
yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersampaikannya informasi tentang Perijinan dan Non Perijinan
· Tersediannya dokumen database potensi perijinan dan nonperijinan
· Tersebarnya Buku Pedoman Standar Pelayanan Perijinan dan Non
Perijinan ( BP2T Kab Tangerang)
r. Program Koordinasi Perijinan dan Non Perijinan
Program Koordinasi Perijinan dan Non Perijinan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 250.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 0,- (0%) dan realisasi fisik sebesar 0%.
s. Program Survey Perijinan dan Non Perijinan
Program Survey Perijinan dan Non Perijinan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 350.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
56.125.000,- (16,04%) dan realisasi fisik sebesar 41,79% yang
dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya berkas peninjauan permohonan perijinan
· Tersedianya BAPL permohonan nonperijinan
t. Program Pengembangan Administrasi Pelayanan Perijinan dan
Non Perijinan
Program Pengembangan Administrasi Pelayanan Perijinan dan Non
Perijinan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 668.300.000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 431.286.200,- (64.53%) dan
realisasi fisik sebesar 91,92% yang dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya dokumen hasil penanganan pengaduan perijinan dan
non perijinan
· Tersedianya berkas data perijinan dan nonperijinan yang telah
diverifikasi
· Terlatihnya aparatur perijinan dan pelayanan perijinan pada BP2T
Kab. Tangerang
· Tersedianya laporan hasil monitoring
u. Program Penelitian dan Pengembangan Yang Terkait dengan
Perijinan dan Non Perijinan
Program Penelitian dan Pengembangan Yang Terkait dengan Perijinan
dan Non Perijinan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
987.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 333.638.400,-
(33.80%) dan realisasi fisik sebesar 49,34% yang dijabarkan dalam 2
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain
tersedianya dokumen hasil kajian perijinan dan nonperijinan pada
BP2T
v. Program Pengembangan Data Informasi Pelayanan Perijinan dan
Non Perijinan
Program Pengembangan Data Informasi Pelayanan Perijinan dan Non
Perijinan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 425.000.000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 375.025.700,- (88,24%) dan
realisasi fisik sebesar 100% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya dokumen informasi penting yang bersifat makro dan
data perijinan dan non perijinan
· Tersajinya data dan informasi yang mutahir
· Tersedianya ruangan dan sarana pelayanan yang nyaman dan
adanya media informasi yang representatif
w. Program Pengembangan Sistem Pelayanan Perijinan dan
Non Perijinan
Program Pengembangan Sistem Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1.063.565.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 246.371.500,- (23,16%) dan realisasi
fisik sebesar 31,86% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain terpeliharanya 5
paket jaringan hardware dan pengembangan aplikasi SIPINTER,
perangkat pendukung, dan layanan jaringan internet
x. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Aset/Barang Daerah
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset/Barang
Daerah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 6.735.005.000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 4.047.480.185,- (60,10%) dan
realisasi fisik sebesar 89,19% yang dijabarkan dalam 20 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya data prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan
Permukiman yang akan menjadi aset daerah
· Meningkatnya kemampuan dan pemahaman SDM tentang
Pengelolaan BMD dan terpeliharanya SIMDA BMD 2014 serta
tersedianya komputer note book BMD
· Tersedianya Data Aset dan Belanja Modal
· Meningkatnya Status Kepemilikan Tanah Pemda
· Terpasangnya dan terdatanya tanda pengamanan aset milik Pemda
· Tersedianya dan terpeliharanya arsip aset daerah dan SIM arsip aset
daerah
· Tersusunnya Data pendukung Neraca Daerah berupa laporan Aset
· Terdatanya Penggunaan /Pemanfaatan PSU
· Tersusunnya Data BMD persemester dalam bentuk Buku Laporan
BMD Semesteran
· Terlaksananya perbaikan Data Aset tetap
· Terpenuhinya data aset Berbasis Web Accrual
· Tersedianya Dokumen ASet
· Tersedinya data SOP penghapusan BMD
· Tersedianya permasalahan tanda kepemilikan PSU
· Tersedianya dokumen aset tanah Pusat Pemerintahan
· Tertib administrasi pengelolaan BMD di 63 SKPD
· Tersedianya data tanah yang belum sertipikat
· Terinventarisasi aset TPU di Kabupaten Tangerang
y. Program Peningkatan kapasitas Perangkat Daerah
Program Peningkatan kapasitas Perangkat Daerah mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 2.374.260.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 2.153.673.000,- (90.71%) dan realisasi fisik sebesar 100%
yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya dokumen SOP Pelayanan Publik
· Tersedianya Laporan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
· Tersedianya Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
· Tersedianya Draft Peraturan SOTK OPD
· Tersedianya Dokumen Standar Kompetensi Jabatan
· Tersedianya Dokumen Surat Keputusan Bupati Tangerang
· Tersedianya Laporan Hasil Kajian Pembentukan UPT
· tersedianya laporan hasil pemantauan penyelenggaraan SPIP
· Meningkatnya Pemahaman Aparatur SKPD Tentang SPIP sebanyak
114 Orang
z. Program Peningkatan dan Pengembangan Kebijakan Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah Daerah
Program Peningkatan dan Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah Daerah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
3.934.005.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
1.589.782.800,- (40.41%) dan realisasi fisik sebesar 96,51% yang
dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya Pelayanan ULP selama 12 bulan
· Terciptanya Kompetensi SDM ULP sebanyak 30 Orang
· Meningkatnya Pemahaman Aparatur Tentang ULP
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Otda, Pemerintahan Umum,
AKD, Prkt Daerah, Kepegawaian, Persandian dengan pencapaian
indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah sebagai
berikut :
Tabel. 2.36 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Otonomi
Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian Tahun 2014
N
o
Program
Prioritas
Indikator Kinerja
Program
2014
Capaian
Kinerj
a
Tahun
2014
(%)
Penanggun
g jawab
Target Realisa
si
1 2 3 4 5 6 7
1
Program Pembinaan dan
Pengembangan
Aparatur
Jumlah pelayanan dan
penyelesaian administrasi kenaikan
pangkat, pensiun dan
pengangkatan jabatan
1.913 3.098 162 BKD
Tersedianya aplikasi
sistem informasi data
kepegawaian
1 1 100 BKD
Jumlah data base
kepegawaian yang
akurat
1 2.47 247 BKD
2
Program
peningkatan
kapasitas sumberdaya
aparatur
Jumlah peserta diklat 761 648 85 BKD
3
Program
Perencanaan
Perijinan dan
Non Perijinan
Jumlah pelaksanaan
sosialisasi informasi
perijinan dan
nonperijinan
10
Event 9 Event 90 BP2T
4
Program
Pengembangan
Administrasi
Pelayanan
Perijinan dan
Non Perijinan
Prosentase kenaikan
penerimaan retribusi
perijinan
10,00
% -3,8% -38 BP2T
Prosentase penyelesaian
pengaduan perijinan
72% 75,60% 105 BP2T
5
Program
Penelitian dan
Pengembangan
Yang Terkait dengan
Perijinan dan
Non Perijinan
Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap
pelayanan perijinan dan nonperijinan
Indeks
4
Indeks
2,74 68,5 BP2T
Jumlah Kecamatan
Sasaran Operasi
Penertiban Perijinan
Terpadu
10 0 0 BP2T
6
Program
Pengembangan
Data Informasi
Pelayanan
Perijinan dan
Nonperijinan
Database Perijinan 29 29 100 BP2T
7
Program Pengembangan
Sistem
Pelayanan
Perijinan dan
Non Perijinan
Meningkatnya kualitas
Sistem Informasi
Pelayanan Perijinan
dan Nonperijinan
1 Kali 1 Kali 100 BP2T
8
Program peningkatan
dan
Pengembangan
pengelolaan
keuangan
daerah
Jumlah Kebijakan di bidang pengelolaan
keuangan daerah
11 10 91 BPKAD
Jumlah Dokumen
Pengelolaan Keuangan
Daerah
11 11 100 BPKAD
9
Program
Peningkatan
dan
Pengembangan Pengelolaan
Aset/Barang
Daerah
Peningkatan Tata
Kelola Barang Milik Daerah
12 16 133 BPKAD
10
Program
peningkatan
pendapatan daerah
Prosentase
Peningkatan PAD 25% 31,27% 125,08 DISPENDA
11
Program
Peningkatan
Kapasitas
Lembaga
Perwakilan
Rakyat Daerah
Meningkatnya jumlah
perda
10
Perda
13
Perda 130,00 SETWAN
Meningkatnya koordinasi lembaga
perwakilan rakyat
46 kali 47 Kali 102,17 SETWAN
Meningkatnya kualitas
SDM lembaga
perwakilan rakyat
9 kali 9 Kali 100,00 SETWAN
Terakomodirnya
aspirasi masyarakat 3 kl 2 Kali 66,67 SETWAN
Meningkatnya
kapasitas penentu
kebijakan
83 Kali 83 Kali 100,00 SETWAN
Meningkatnya
pencapaian kinerja
lembaga perwakilan
rakyat daerah
4 Dok 4 Dok 100,00 SETWAN
1
2
Program
Penyelenggaraa
n
Pemerintahan
Kecamatan/Kel
urahan
Peningkatan Kapasitas
dan Kompetensi
Aparatur di
Kecamatan dan
Kelurahan
218 155 71,10 SETDA
1
3
Program fasilitasi dan
koordinasi
pelayanan
umum
Optimalisasi
Perangkat Daerah 28 28 100 SETDA
Terinventarisasinya
Data Bidang Kesejahteraan Rakyat
57 57 100 SETDA
14
Program
Penataan
Kelembagaan
dan
Ketatalaksanaa
n
Tersusunnya
Dokumen Pendukung
Peningkatan Kualitas
pelayanan Publik
11 14 127,27 SETDA
1
5
Program Penataan
Peraturan
Perundang-
undangan
tersedianya Produk
hukum daerah 10 18 180,00 SETDA
16
Program
Peningkatan sistem
pengawasan
internal dan
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan KDH
Jumlah laporan pelaksanaan
pengawasan internal
secara berkala
563
LHP
1180
LHP 210 Inspektorat
Jumlah laporan
temuan yang ditindak lanjuti
500
TLHP
423
TLHP 84,6 Inspektorat
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 :
· Belum optimalnya koordinasi lintas SKPD terkait kegiatan
pendukung pelayanan perijinan
· Adanya Surat Edaran Kemenpan Nomor 11 Tahun 2014 tentang
pembatasan kegiatan Rapat diluar kantor sehingga terdapat kegiatan
yang tidak terserap belanja akomodasinya
· Belum terintegrasinya data pendapatan daerah antar bank persepsi
(BJB) dengan Dinas Pendapatan Daerah sehingga laporan
pendapatan daerah belum dapat disajikan secara real time
· Pagu definitif Dana Bagi Hasil (DBH) Pusat ditetapkan pada bulan
Desember (akhir tahun) sehingga sering menimbulkan defisit atau
surplus pada tahun berjalan
Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014
· Menyelaraskan dan mensinkronkan segala hal teknis dalam
pelaksanaan kegiatan yang melibatkan SKPD terkait perijinan seperti
kegiatan Rapat Koordinasi Perijinan dan Non Perijinan, Intensifikasi
penertiban perijinan dengan cara menyusun waktu pelaksanaan yang
tepat, menetapkan Tim teknis secara lebih awal dan dituangkan
dalam Surat Keputusn serta melakukan koordinasi intensif khusus
dalam pelaksanaan kegiatan intensifikasi penertiban dengan SKPD
terkait dan wilayah atau kecamatan sasaran;
· Melaksanakan Rapat digedung milik Pemerintah dengan
menggunakan rekening Makan Minum Rapat
· Meningkatkan koordinasi yang intensif dengan Bank Persepsi (BJB)
· Meningkatkan koordinasi dengan Kementerian Pusat dan Provinsi.
21. Urusan Ketahanan Pangan
Penyelenggaraan Urusan Ketahanan Pangan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 3.645.080.000,- dengan realisasi keuangan Rp.
3.168.235.477,- (86,92%) dan realisasi fisik sebesar 92,52 % yang
dijabarkan dalam 1 program dan 14 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Badan Ketahanan Pangan,
Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Realisasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada urusan Ketahanan Pangan pada Tahun
Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 3.645.080.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 3.168.235.477,- (89,72%) dan realisasi
fisik sebesar 92,52 % yang dijabarkan dalam 14 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Laporan Hasil Pemantauan Harga, Pasokan dan Akses Pangan
sebanyak 1 Laporan.
· Terlaksananya Bazaar Desa sebanyak 900 kk Miskin.
· Terwujudnya penyampaian informasi melalui media cetak sebanyak 2
Kali.
· Rumusan bahan kebijakan pengendalian harga pangan
seabnyak 1 Paket.
· Tersusunnya laporan analisis stabilitas harga dan pasokan pangan
sebanyak 1 Laporan.
· Terlaksananya seminar hasil analisis stabilitas harga dan pasokan
pangan selama 1 tahun berjalan sebanyak 1 Paket.
· Rumusan kebijakan pemerintah sebanyak 1 Paket.
· Pembinaan Cadangan Pangan Pemerintah dan Masyarakat di 10
Kecamatan.
· Pengadaan gabah cadangan pangan sebanyak 30 Ton.
· Penguatan Lembaga Lumbung Pangan sebanyak 10 Kelompok Tani.
· Meningkatnya Cadangan Pangan Daerah sebanyak 10 Kecamatan.
· Terbinanya desa mandiri pangan sbanyak 11 Desa.
· Terlaksananya penguatan usaha kelompok sebanyak 1 Paket.
· Terlaksananya pemberdayaan desa tahap pengembangan di 10 Desa.
· Terlaksananya pemberdayaan desa tahap penumbuhan di 1
Desa.
· Meningkatnya daya beli dan produktivitas kk miskin sebanyak 110
KK miskin.
· Terlaksananya Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan
Aman sebanyak 1 Kali.
· Meningkatnya pengetahuan konsumsi pangan alternatif di 29
Kecamatan.
· Terlaksananya pemeriksaan pangan segar asal tumbuhan (PSAT)
sebanyak 120 Sampel.
· Terlaksananya Rapat Koordinasi Jejaring Keamanan Pangan Daerah
sebanyak 1 Kali.
· Meningkatnya situasi keamanan pangan segar Rumusan kebijakan
Jejaring Keamanan Pangan sebanyak 12 Pasar.
· Rapat terbatas Dewan Ketahanan Pangan sebanyak 1 Kali.
· Pendataan SKPG bulanan selama 12 Bulan.
· Bantuan pangan untuk daerah rawan pangan.
· Laporan Neraca Bahan Makanan Kabupaten Tangerang
sebanyak 1 Laporan.
· Rumusan kebijakan ketersediaan pangan sebanyak 1 Paket.
· Terlaksanana pengembangan pekarangan berbasis rumah pangan
lestari di 15 Lokasi.
· Meningkatnya skor pola pangan harapan sebanyak 85 Skor.
· Terlaksananya Survey Konsumsi Pangan di 9 Kecamatan.
· Terlaksananya pembangunan lumbung pangan masyarakat sebanyak
2 Lumbung.
· Tersedianya gabah cadangan pangan sebanyak 6 Ton.
· Penguatan Lembaga Lumbung Pangan Masyarakat sebanyak 2
kelompok Lumbung.
· Meningkatnya cadangan pangan masyarakat di 2 Desa.
· Terwujudnya Lokasi Percontohan Pengembangan pangan lokal di
2 Lokasi/ desa.
· Tersedianya sumber bahan pangan alternatif pengganti beras
sebanyak 4 Jenis Pangan Lokal.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Ketahanan Pangan dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.37
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Ketahanan Pangan Tahun 2014
No Program
Prioritas
Indikator Kinerja
Program
2014
Capaian
Kinerja
Tahun
2014 (%)
Penanggung
jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Progam peningkatan
ketahanan
pangan
masyarakat
Ketersediaan energi
dan protein per
kapita
1% 1% 100 BKPPPM
Penguatan
Cadangan Pangan 9% 9% 100 BKPPPM
Pengawasan dan
Pembinaan Keamanan Pangan
Segar
3% 3% 100 BKPPPM
Penanganan Daerah Rawan Pangan
7% 7% 100 BKPPPM
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 :
· Masih rendahnya ketersediaan sumber energi
· Fluktuasi harga bahan pangan
· Belum optimalnya sistem logistik pangan
Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014 :
· Peningkatan diversifikasi pangan dan intensifikasi pproduksi
pertanian dan peternakan
· Optimalisasi pemantauan harga dan stok pangan
· Penguatan cadangan pangan masyarakat dan daerah
22. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Penyelenggaraan Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 11.999.054.000,- dengan realisasi
keuangan Rp. 10.650.214.950,- (88,76%) dan realisasi fisik sebesar
93,27 % yang dijabarkan dalam 4 program dan 25 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Badan Ketahanan Pangan,
Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Cipta Karya,
Sekretariat Daerah dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan
kegiatan pada urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa pada Tahun
Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.755.000.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 1.523.751.000,- (86,82%) dan realisasi fisik
sebesar 92,21 % yang dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terpilihnya Kepala Desa yang meiliki kinerja terbaik melalui Lomba
Desa sebanyak 3 Pemenang.
· Pelatihan Kegiatan pemberdayaan lembaga organisasi masyakat
pedesaan sebanyak 1 kegiatan.
· Pelatihan Tenaga Teknis BKM dan PJOK sebanyak 29 Kecamatan.
· Bahan bangunan posyantek sebanyak 1 Paket.
· Terwujudnya pelayanan TTG Kelembagaan sebanyak 1 Posyantek.
· Terlaksananya program penanggulangan kemiskinan di 29
Kecamatan.
· Meningkatnya Kemampuan PJOK dan Kader Teknis Kecamatan
Serta Musyawarah Pembangunan Desa/Kelurahan di 29 Kecamatan
sebanyak 40 orang.
· Pelatihan Kader Teknis Kecamatan sebanyak 40 Orang.
· Tercapainya penguatan kelembagaan BKM sebanyak 274 Desa.
· Terpantaunya data masyarakat miskin di 274 Desa.
· Rumusan kebijakan penyaluran bantuan bagi masyarakat miskin
sebanyak 1 Paket.
· Meningkatnya Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
sebanyak 1 Lokasi.
b. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 5.892.904.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 5.335.991.450,- (90,55%) dan realisasi fisik sebesar
96,02% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan sebanyak 11
Unit.
· Tercapainya Pembangunan Pasar sebanyak 3 Unit Kegiatan.
c. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun
desa
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 487.200.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 417.600.000,- (85,71%) dan realisasi fisik
sebesar 88,83 % yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersusunnya Musrenbang Desa / Kelurahan Secara Akurat sebanyak
274 Desa.
· Terlaksananya Pengendalian Pelaksanaan ADD Tahun 2014
sebanyak 246 Desa.
· Tersedianya Laporan Hasil Pengendalian ADD Tahun 2014 sebanyak
1 Laporan, 2 kali/monitoring.
d. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 3.863.950.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp. 3.372.872.500,- (87,29%) dan realisasi fisik
sebesar 90,11 % yang dijabarkan dalam 13 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya Pembinaan Aparatur Pemerintahan Desa dalam
Bidang Pembangunan Kawasan Perdesaan di 29 Kecamatan, 246
kepala desa, 246 sekdes, 1 kaur, 246 BPD, 246 LPM, 246 Karang
Taruna, 246 Desa,.
· Tersusunnya Dokumen Rencana Kegiatan Alokasi Dana Desa
(DRK_ADD) TA 2014 di 246 Desa.
· Meningkatnya Pemahaman Aparatur Pemerintah Desa dalam
Penyusunan Produk Hukum Desa.
· Terlaksananya pelatihan aparatur Desa dalam bidang manajemen.
· Terlaksananya Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Aparatur Desa
dan Kelurahan 50 Orang.
· Terlaksananya pembinaan aparatur pemerintahan desa dalam bidang
pengelolaan administrasi desa sebanyak 2 Kali.
· Terlaksananya Pembinaan Penataan Administrasi Kecamatan
Berbasis Jaringan (SIM).
· Terlaksananya Pembinaan Pemerintah Desa Dalam Bidang
Pengelolaan Administrasi Desa di 8 Desa.
· Tersusunnya Peraturan Perundang-undangan tentang Pemerintahan
Desa sebanyak 10 Perbub.
· Terlaksananya Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Tentang
Desa.
· Peningkatan Kapasitas SDM Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
· Penyebarluasan Peratuan Perundang-undangan Tentang Desa.
· Terlaksananya Evaluasi Produk Hukum Desa.
· Terlaksananya Training Of Trainer (TOT) bagi Pendamping
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
· Terlaksananya Pembinaan Penyusunan Produk Hukum Desa
· Terlaksananya Bimbingan Teknis Penguatan SDM Pemenrintah
· Terlaksananya Workshop Penyusunan Produk Hukum Desa.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pemberdayaan Masyarakat
Desa dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada
tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.38 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pemberdayaan
Masyarakat Desa Tahun 2014
1 Program
Prioritas
Indikator Kinerja
Program
2014
Capaian
Kinerja
Tahun
2014 (%)
Penanggung
jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program Peningkatan
Keberdayaan
Masyarakat
Pedesaan
Keberdayaan PKK
Desa Aktif 5% 5% 100 BKPPPM
Keaktifan Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat
7% 7% 100 BKPPPM
Tersedianya Bak
sampah di
Perdesaan
50
Desa 0 0 BKPPPM
2
Program
pengembangan
lembaga
ekonomi pedesaan
Pengembangan
POSYANTEK 1% 1% 100 BKPPPM
Pembangunan
Pasar tradisional
3
Pasar 3 Pasar 100,00
DINAS
CIPTA
KARYA
3
Program
Peningkatan
Kapasitas
Aparatur Pemerintah
Desa
Pembinaan
Aparatur
Pemerintah Desa
dalam Pengelolaan
Keuangan, Manajamen,
Inventaris
Kekayaan Desa
246 246 100 SETDA
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan pada Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tahun
2014 antara lain :
· Belum optimalnya pemanfaatan Teknologi Tepat Guna
· Kurangnya akses masyarakat pedesaan terhadap informasi TTG dan
permodalan terbatas
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
· Meningkatkan pelatihan dan fasilitasi pemanfaatan Teknologi Tepat
Guna
23. Urusan Statistik
Penyelenggaraan Urusan Statistik mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp. 188.400.000,- dengan realisasi keuangan Rp. 185.400.000,-
(98,41%) dan realisasi fisik sebesar 100 % yang dijabarkan dalam 1
program dan 2 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah. Realisasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada urusan Statistik pada Tahun Anggaran
2014 adalah sebagai berikut:
a. Program pengembangan data/informasi/statistik daerah
Program pengembangan data/informasi/statistik daerah mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 188.400.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 185.400.000,- (98.41%) dan realisasi fisik sebesar 100 %
yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya Penyusunan Asumsi Makro Kabupaten Tangerang
sebanyak 1 Dokumen.
· Terlaksananya Penyusunan PDRB dan IPM Kabupaten Tangerang
sebanyak 3 Dokumen.
Permasalahan Urusan Statistik yang dihadapi pada Tahun Anggaran
2013 adalah belum maksimalnya kualitas data untuk mendukung
perencanaan pembangunan daerah.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
meningkatkan koordinasi dengan BPS Kabupaten Tangerang dan
seluruh SKPD di lingkungan Kabupaten Tangerang.
4.1.24. Urusan Kearsipan
Penyelenggaraan Urusan Kearsipan mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp. 3.393.622.600,- dengan realisasi keuangan Rp. 3.192.053.000,-
(94,06%) dan realisasi fisik sebesar 97,55 % yang dijabarkan dalam 4
program dan 11 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah
Kantor Arsip Daerah, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) dan
Sekretariat Daerah. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada
urusan Kearsipan pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
Program perbaikan sistem administrasi kearsipan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 322.092.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 279.612.000,- (86,81%) dan realisasi fisik sebesar 87,74 %
yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksnanya Kegiatan Pengumpulan Data sebanyak 10 Kode
Klasifikasi (2 SKPD, 458.526 dokumen).
· Terlaksananya klasifikasi data perijinan dan non perijinan.
b. Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 669.118.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.614.010.000,- (91,76%) dan realisasi fisik
sebesar 100% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya pengarsipan berkas data perijinan dan non perijinan
secara digital.
· Terlaksananya Kegiatan Pendataan dan Penataan Dokumen/Arsip
Daerah sebanyak 9.000 dokumen.
· Terlaksananya Penduplikatan Dokumen / Arsip Daerah Dalam
Bentuk Informatika, sebanyak 294.500 dokumen.
c. Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana
kerasipan
Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kerasipan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1.118.040.600,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 1.094.474.600,- (97,89%) dan realisasi
fisik sebesar 97,60% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya Pemeliharaan Sarana Pengolahan dan Penyimpanan
Arsip di 15 SKPD.
· Terlaksananya Pemeliharaan Arsip Daerah sebanyak 1.102 M2.
· Terlaksananya Pengelolaan Arsip Surat Masuk dan Surat Keluar di
SKPD sebanyak 116 Orang.
d. Program peningkatan kualitas pelayanan informasi
Program peningkatan kualitas pelayanan informasi mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.284.372.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 1.203.956.400,- (93,74%) dan realisasi fisik sebesar 100 %
yang dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terlaksananya Revisi Perbup No. 26 Tahun 2009 sebanyak 1
Dokumen.
· Terlaksananya Sosialisasi Ketentuan Pidana Undang-Undang
Kearsipan No. 43 Tahun 2009 sebanyak 150 Orang.
· Terselenggaranya Pelayanan LPSE sebanyak 14 Orang.
· Terlaksananya Sosialisasi Ketentuan Pidana Undang-Undang
Kearsipan No. 43 Tahun 2009 sebanyak 100 Orang.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kearsipan dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut
Tabel. 2.39 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kearsipan
Tahun 2014
No Program
Prioritas
Indikator
Kinerja Program
2014
Capaian
Kinerja
Tahun 2014
(%)
Penanggung
jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
perbaikan
sistem administrasi
kearsipan
Terlayaninya
Penataan,
Peminjaman,
penitipan dan
penyimpanan, perawatan, alih
media,akses
multimedia,
konsultansi dan
asistensi
1 SKPD 2 SKPD 200 Kantor Arsip
Daerah
Ditetapkannya
regulasi terhadap komponen -
komponen
strategis dalam
implementasi
sistem kearsipan 2.Pengelolaan
Pelayanan
Informasi
Kearsipan
Menjadi Lebih
Transparan dan mudah diakses
melalui Internet
1 Database
(Pembentukan
jaringan informasi dan
transaksi
layanan arsip)
1 Database
100 Kantor Arsip
Daerah
2
Program penyelamatan
dan pelestarian
dokumen/arsip
daerah
Terlayaninya
Penataan,
Peminjaman,
penitipan dan penyimpanan,
perawatan, alih
media,akses
multimedia,
konsultansi dan asistensi
9.000
Dokumen
31714
Dokumen 352,38
Kantor Arsip
Daerah
3
Program
pemeliharaan
rutin/berkala
sarana dan
prasarana kerasipan
terselamatkannya
Dokumen / Arsip
daerah
116 Pengelola
Surat Masuk
dan Surat
Keluar
116
Pengelola
Surat
Masuk
dan
Surat Keluar
100 Kantor Arsip
Daerah
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan pada Urusan Kearsipan tahun 2014 antara lain :
· Belum optimalnya fungsi Kantor Arsip Daerah sebagai Pusat Arsip
Daerah
· Sarana dan prasana kearsipan belum sesuai standar
· Belum adanya tenaga arsiparis sehingga pembinaan kearsipan di
SKPD belum optimal;
· Belum optimalnya pengelolan arsip berbasis teknologi informasi
terutama bagi upaya peningkatan pelayanan kearispan.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
· Melaksanakan pendampingan SKPD tentang pengelolaan arsip aktif
dan in aktif
· Melaksanakan Bimtek untuk pengelola arsip dan Diklat Arsiparis
25. Urusan Komunikasi dan Informatika
Penyelenggaraan Urusan Komunikasi dan Informatika mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.6.779.450.000,- dengan realisasi
keuangan Rp.5.816.220.100,- (85.79%) dan realisasi fisik sebesar
88.20% yang dijabarkan dalam 3 program dan 17 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Sekretariat Daerah dan Kecamatan.
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Komunikasi
dan Informatika pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.2.875.600.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.2.025.290.600,- (70.43%) dan realisasi
fisik sebesar 72.18% yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Lalu Lintas Data dan Informasi;
· Tersedianya Bandwidth Internet;
· Meningkatnya tampilan dan pengunjung Website Kabupaten
Tangerang;
· Tersedianya alat alat studio 2 Unit;
· Tersedianya Alat Komunikasi RW. 01-15 Kel. Salembaran 15 Jaya
unit;
· Tersedianya jaringan komunikasi data berbasis intranet antar SKPD
dan Kecamatan;
· Tersedianya Aplikasi Integrasi Data SKPD System.
b. Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan
informasi
Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.273.800.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.259.485.000,- (94.77%) dan realisasi fisik
sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Operasionalisasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Komunikasi dan
Informasi.
c. Program kerjasama informsi dan media massa
Program kerjasama informsi dan media massa mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.3.630.050.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.3.531.444.500,- (97.28%) dan realisasi fisik sebesar
100.00% yang dijabarkan dalam 11 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya Laporan Hasil Pemasangan Profil Bupati/Wakil Bupati
Periode 2013-2018 7 Media Cetak;
· Tersedianya Pemasangan LKPJ Bupati;
· Tersedianya Pemasangan Pariwara Pembangunan 15 Media Cetak;
· Tersedianya laporan hasil peliputan kunjungan kerja Bupati /
W.Bupati;
· Tersedianya laporan hasil jumpa pers dan kunjungan kerja
wartawan;
· Tersosialisasikannya media penerangan umum dan propaganda
tayang;
· Tersedianya tabloid swara tigaraksa 150,000 Eksemplar;
· Tersedisanya CD/DVD penyelenggaraan pemerintahan daerah Kab.
Tangerang 700 Keping;
· Terpilihnya pemenang lomba 18 Pemenang
· Tersedianya foto pimpinan daerah Foto/Pasang
· Tersedianya informasi pembangunan lewat press tour
· Tersedianya hasil dokumentasi kegiatan KDH/WKDH
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Komunikasi dan Informatika
dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun
2014 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.40
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Komunikasi dan Informatika Tahun 2014
No Program Prioritas
Indikator Kinerja Program
2014
Capaian
Kinerja Tahun
2014
(%)
Penanggung jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
Pengembangan
Komunikasi,
Informasi dan
Media Massa
Tersedianya
Komunikasi Data
Komputerisasi
antar SKPD
32
SKPD 5 SKPD 16 SETDA
Terlaksananya pembinaan pegawai
melaui pendidikan
formal dan non
formal
50 17 34 SETDA
2
Program
kerjasama
informsi dan media massa
Tersedianya
informasi melalui media informasi
3 3 100 SETDA
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan Urusan Komunikasi dan Informatika yang dihadapi pada
Tahun Anggaran 2014 adalah :
· Belum Tersedianya Grand Design Jaringan system informasi teknologi;
· Belum optimalnya kapasitas bandwidth untuk melayani seluruh
SKPD.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas
pada tahun yang akan datang :
· Pembenahan jaringan dengan pemanfaatan fiber optic;
· Penambahan access point di lingkup Puspem Tigaraksa.
26. Urusan Perpustakaan
Penyelenggaraan Urusan Perpustakaan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.2.294.300.000,- dengan realisasi keuangan
Rp.2.082.999.353,- (90.79%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang
dijabarkan dalam 1 program dan 9 kegiatan. SKPD yang melaksanakan
urusan ini adalah Kantor Perpustakaan Daerah. Realisasi pelaksanaan
program dan kegiatan pada urusan Perpustakaan pada Tahun
Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.2.294.300.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.2.082.999.353,- (90.79%) dan realisasi
fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya kualaitas pelayanan perpustakaan;
· Meningkatnya kualitas pelayanan perpustakaan;
· Meningkatnya kualitas pelayanan;
· Tersosialisasinya Perbup No. 54 Tahun 2011;
· Meningkatkannya kualitas pelayanan;
· Terpenuhinya Standart Perpustakaan Kecamatan, Desa/Kelurahan,
Sekolah dan TBM;
· Meningkatnya kualitas pelayanan perpustakaan;
· Termanfatkannya Buku/ Bahan Pustaka;
· Semakin banyak masyarakat yang mengunjungi Perpustakaan.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perpustakaan dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.41 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Perpustakaan
Tahun 2014
No Program
Prioritas
Indikator Kinerja
Program
2014
Capaian
Kinerja
Tahun
2014 (%)
Penanggung
jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program Pengembangan
Budaya Baca
dan Pembinaan
Perpustakaan
Prosentasi luas
jangkauan layanan
perpustakaan
4 Kec
dan 4
Kel
4 Kec
dan 4
Kel
100 Perpusda
Penambahan
koleksi bahan
pustaka perpustakaan
3250
eks 8241 eks 253,57 Perpusda
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014:
· Layanan perpustakaan belum merata diwilayah Kabupaten
Tangerang
· Jumlah koleksi buku belum memenuhi Standar Nasional
Perpustakaan (SNPe) yaitu 0,025 per kapita
· Masih terbatasnya sarana layanan perpustakaan keliling
· Masih terbatasnya tenaga perpustakaan belum memenuhi SNPe
sekurang-kurangnya 1 orang per 25.000 penduduk
· Masih terbatasnya tenaga berkualifikasi Pustakawan, belum
memenuhi SNPe sekurang-kurangnya 1 orang per 75.000 penduduk.
Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014 :
· Mengoptimalkan penyelenggaraan perpustakaan keliling
· Menyelenggarakan gerakan hibah buku dan mengupayakan bantuan
Perpusnas RI
· Mengusulkan rekruitmen pegawai dengan kualifikasi ilmu
perpustakaan.
B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN
1. Urusan Pertanian
Penyelenggaraan Urusan Pertanian mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.18.143.990.000,- dengan realisasi keuangan Rp.15.650.540.551,-
(86.26%) dan realisasi fisik sebesar 99.57% yang dijabarkan dalam 10
program dan 60 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah
Dinas Pertanian dan Peternakan, Badan Ketahanan Pangan,
Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Kecamatan. Realisasi
pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Pertanian pada Tahun
Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.2.076.850.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.1.869.506.800,- (90.02%) dan realisasi fisik sebesar 97.09% yang
dijabarkan dalam 8 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatnya Pengetahuan dan Ketrampilan Petani Bawang 6
Orang;
· Meningkatnya Pengetahuan dan Ketrampilan Petani Sayuran 6
Orang;
· Tercapainya Penyuluhan dan Pendampingan Petani, Nelayan dan
Pelaku Agrobisnis 12 BPP;
· Meningkatnya Pengetahuan Pelaku Usaha Pertanian 600 Orang;
· Terlaksanakannya Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman
Terpadu 29 Kecamatan;
· Tercapainya Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku
agrobisnis 8
· Terlaksananya Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani 12 Poktan;
· Meningkatnya Keahlian Peserta Batik 75 Orang;
· meningkatnya pemahaman masyarakat tentang ketahanan pangan
60 Orang;
· Meningkatnya Pemahaman masyrakat petani tentang Ketahanan
Pangan;
· Meningkatnya pengetahuan kelompok tani akan budi daya bebek;
· Peningkatan Pendapatan Petani 85 orang;
· Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang ketahanan pangan
80 Orang;
· Tersedianya bantuan alat dan obat untuk kelompok tani 4
kelompok;
· Meningkatnya Pengembangan Tenaga Penyuluh Pertanian 12 Orang;
· Meningkatnya Pengembangan Sarana Penyuluh 12 BPP;
· Meningkatnya Pengetahuan Penyuluh dan Petani 12 Orang;
· Meningkatnya Kemampuan Kelompok Tani 12 Kelompok Tani;
· Meningkatnya Penanaman Kaji Terap 12 Poktan;
· Meningkatnya Pengetahuan Kelompok dan tersedianya data
kebutuhan 12 kelompok.
b. Program peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.138.327.600,- (92.22%) dan realisasi fisik
sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggul daerah.
c. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.329.225.0000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.264.203.6000,- (80.25) dan realisasi
fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 3 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Terpenuhinya Alsintan dan Sumur Pantek 134 Unit;
· Tersedianya Alat Pertanian 4 Unit;
· Tersedianya Mesin Diesel Penyedot Air;
· Tersedianya pengadaan alat pertanian/perkebunan tepat guna
Kelompok;
· Terlatihnya masyarakat tani terpadu holtikultura 60 Orang;
· Terpantaunya Hasil Kinerja Kelompok Usaha Pelayanan Jasa Alsintan
(UPJA) 30 Kelompok
d. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.8.531.790.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.7.327.461.925,- (85.88) dan realisasi fisik
sebesar 99.99% yang dijabarkan dalam 23 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya pemahaman tentang pertanian/perkebunan 80
Peserta;
· Meningkatnya Sarana Produksi Pertanian 6,560 Kg;
· Adanya Pengembangan Tanaman Buah-buahan 1,300 Pohon;
· Adanya Pengembangan Tanaman TOGA 600 Pohon;
· Adanya Pengembangan Jahe Merah dan Cabe Merah 2 Kelompok
· Adanya Pengembangan Tanaman Benih Padi Unggul;
· Terpantaunya ketersediaan dan penggunaan pupuk bersubsidi 28
Kecamatan;
· Bertambahnya Luas Areal Yang Terairi 650 Ha;
· Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan Pelaku Usaha
Budidaya Tanaman Padi 10 Kelompok;
· Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Padi 10 Ha;
· Tersedianya Sarana Produksi 14,060Kg;
· Tersedianya Benih Padi ES 6,000Kg;
· Tersedianya Bibit TOGA 2,600 Pot/Polybag;
· Terkendalinya Serangan Organisme Pengganggu Tanaman 5
Kecamatan;
· Adanya Peningkatan Pengembangan Tanaman Bawang Merah;
· Terpenuhinya kebutuhan air untuk lahan sawah 175 Ha;
· Bertambahnya Luas Areal Yang Terairi 85Ha;
· Terpenuhinya kebutuhan air untuk lahan sawah 5.600 Ha;
· Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan Pelaku Usaha
Budidaya Jagung dan Kacang Tanah 6 Kecamatan;
· Tersedianya data hama dan penyakit pada tanaman 29
Kecamatan;
· Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam
pengelolaan irigasi 6 Kelompok;
· Adanya Mesin Traktor bagi kelompok Tani 2 Unit;
· Memasyarakatnya rencana lahan pertanian 18 Kecamatan;
· Tersedianya data lahan pertanian hasil verifikasi 135 Desa.
e. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan
lapangan
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.35.600.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.13.800.000,- (38.76%) dan realisasi fisik sebesar
52.00% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
f. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.993.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.945.641.940,- (95.23%) dan realisasi fisik sebesar 100.00%
yang dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya data masalah peternakan;
· Terpantaunya kesehatan unggas, meningkatnya pengetahuan tentang
manajemen kandang dan kesehatan unggas bagi anak kandang farm
komersial;
· Terpantaunya pembuatan, penyimpanan, peredaran dan pemakaian
obat hewan di perusahaan ;
· Meningkatnya manajemen kesehatan hewan dan penggunaan obat
hewan seta aplikasinya;
· Meningkatnya pelayanan pengobatan hewan/ ternak 29 Kecamatan;
· Penurunan kehilangan berat badan oleh parasite 50% ;
· Meningkatnya kesehatan hewan 29 Kecamatan.
g. Program peningkatan produksi hasil peternakan
Program peningkatan produksi hasil peternakan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.2.404.500.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.2.066.209.736,- (85.93) dan realisasi fisik sebesar 100.00%
yang dijabarkan dalam 7 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tercapanya jarak kelahiran antar ternak;
· Meningkatnya agribisnis burung puyuh;
· Meningkatnya populasi ternak ruminansia besar dan kecil di 8
Kecamatan;
· Meningkatnya populasi ternak ungags 6 Kecamatan;
· meningkatnya kesejahterahan peternak 6 Kelompok;
· Meningkatnya hijauan pakan ternak 1Ha;
· Terpeliharanya ternak di UPT selama 12 Bulan.
h. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.80.000.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.76.399.950,- (95.50%) dan realisasi fisik sebesar 100.00%
yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi peternakan.
i. Program peningkatan penerapan teknologi petemakan
Program peningkatan penerapan teknologi petemakan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.210.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.208.800.000,- (99.43%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang
dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatnya kuantitas dan kualitas pakan ternak di 11 Kecamatan
· Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang intensifikasi ternak
70 Orang
j. Program Peningkatan Kesehatanan Masy. Veterinen
Program Peningkatan Kesehatanan Masy. Veterinen mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.370000000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.362356600,- (97.93%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang
dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatnya kualitas produk asal hewan 20 Lokasi;
· Menurunnya kasus penyakit Zoonosis 29 Kecamatan;
· Meningkatnya kualitas daging hewan qurban;
· Meningkatnya kualitas pangan asal hewan (daging ayam);
· Tersedianya Hasil Pendataan Usaha Peternakan.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pertanian dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.42
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pertanian
Tahun 2014
No Program Prioritas
Indikator
Kinerja
Program
2014
Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Penanggung
jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program peningkatan
kapasitas tenaga penyuluh pertanian,
perikanan dan
kehutanan
Ketenagaan penyuluhan
10% 10% 100 BKPPPM
2
Program peningkatan
sarana prasarana
penyuluhan
Kelembagaan
Penyuluhan
pertanian,
perikanan, dan
kehutanan
11% 11% 100 BKPPPM
3
Program peningkatan
penerapan teknologi
pertanian/pekebunan
Jumlah alat
dan mesin
pertanian
(Unit)
46 Unit 69 Unit 150,00 Distanak
4
Program peningkatan
produksi
pertanian/perkebunan
Produktivitas Padi (Ton
GKG/Ha)
5,8 Ton/Ha
5,8 Ton/Ha
100 Distanak
Meningkatnya
Indeks
Pertanaman
2,1 Kali 2,1 Kali 100 Distanak
5
Program pencegahan
dan penanggulangan penyakit ternak
Cakupan
pelayanan
kesehatan hewan (Desa
/ Kelurahan)
44 desa 44 desa 100 Distanak
6
Program Peningkatan
Produksi hasil peternakan
menurunkan
jarak
kelahiran
ternak (calving
interval)
(bulan)
0,4 bulan 0,4 bulan 100 Distanak
Program Peningkatan
Produksi hasil peternakan
Peningkatan
jumlah
kelompok
yang memenuhi
skala usaha
peternakan
2 kelompok
2 kelompok
100 Distanak
7
Program Peningkatan
Kesehatanan Masy. Veterinen
Meningkatnya
mutu dan
kesehatan produk asal
hewan
60
sampel
60
sampel 100 Distanak
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan pada Urusan Pertanian tahun 2014 antara lain :
· Produksi padi menjadi faktor dominan ketersediaan pangan;
· Masih banyak petani menggunakan benih padi yang tidak
bersertifikat;
· Banyaknya tingkat skala usaha peternakan yang kecil di masyarakat;
· Pengelolaan produk asal hewan yang belum menerapkan secara
sempurna dengan model ASUH (Aman, Sehat Utuh Dan Halal);
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
· Peningkatan produksi dengan intensisfikasi padi (penggunaan benih
unggul, perbaikan irigasi desa, penggunaan alat dan mesin pertanian,
pengolahan hail pertanian dengan tingkat kehilangan rendah);
· Sosialisasi penggunaan benih unggul bersertifikat;
· Pemberdayaan dan pengembangan penangkar benih lokal;
· Bantuan benih unggul dari pusat;
· Pengembangan kelembagaan dan manajemen skala usaha peternakan;
· Sosialisasi dan penerapan pengelolaan produk asal hewan secara
sempurna model ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).
2. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral
Penyelenggaraan Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.10.654.745.000,- dengan realisasi
keuangan Rp.9.040.308.500,- (84.85%) dan realisasi fisik sebesar
100.00% yang dijabarkan dalam 1 program dan 6 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan
dan Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman. Realisasi
pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Energi dan
Sumberdaya Mineral pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai
berikut:
a. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.10.654.745.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.9.040.308.500,- (84.85%) dan realisasi
fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 6 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Bertambahnya Jumlah Titik PJU 585 titik
· Tersedianya Neonisasi Jalan Lingkungan 4 kec
· Terpeliharanya PJU 98 titik
· Terpasangnya KWH meter 40 jenis
· Meningkatnya produktivitas masyarakat pedesaan sebanyak 2,055
Sambungan
· Teridentifikasinya kebutuhan listrik pedesaan
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Energi dan Sumber Daya
Mineral dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada
tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.43 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Energi dan
Sumber Daya Mineral Tahun 2014
No Program
Prioritas
Indikator
Kinerja
Program
2014
Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Penanggung
jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program pembinaan dan
pengembangan
bidang
ketenagalistrikan
Meningkatnya rumah tangga
yang
mendapat
aliran listrik
PLN
1.500
Sambungan
2061
Sambungan 115 Disperindag
Jumlah
Pemasangan PJU
500 titik 585 titik 117 DKPP
Jumlah
Pemeliharaan
PJU
866 titik 98 titik 11,32 DKPP
Rasio jumlah
taman kota
yang tertata
3,50% 3,50% 100 DKPP
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan pada Urusan Energi Dan Sumberdaya Mineral tahun
2014 antara lain :
· Belum optimalnya fasilitasi penyediaan listrik perdesaan untuk
masyarakat miskin;
· Masih adanya desa yang belum terjangkau akses terhadap jaringan
ketenagakerjaan;
· Belum tersedianya SDM ketenagalistrikan;
· Masih banyaknya masyarakat berpenghasilan rendah di Kabupaten
Tangerang yang belum terlayani jaringan listrik.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
meningkatkan penyediaan listrik perdesaan secara bertahap dan
berkesinambungan sesuai target yang ditetapkan dalam RPJMD.
3. Urusan Pariwisata
Penyelenggaraan Urusan Pariwisata mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.1.600.000.000,- dengan realisasi keuangan Rp.1.140.648.800,-
(71.29%) dan realisasi fisik sebesar 87.50% yang dijabarkan dalam 3
program dan 6 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah
Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata. Realisasi
pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Pariwisata pada Tahun
Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.400.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.341.360.800,- (85.34%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang
dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar
negeri
b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.800.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.522.332.000,- (65.29%) dan realisasi fisik sebesar 75.00% yang
dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Tersedianya Sarana/Arena Bermain obyek wisata
· Adanya Dokumen RIPP untuk pengembangan Obyek Pariwisata di
Kabupaten Tangerang
· Tersedianya pedoman Masterpan ODTW untuk mengembangkan
Obyek Pariwisata di Kabupaten Tangerang
c. Program Pengembangan Kemitraan
Program Pengembangan Kemitraan mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.400.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.276.956.000,-
(69.24 %) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 1
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Tersedianya Pelaku Usaha yang memiliki wawasan ekonomi kreatif
melalui pembinaan 50 Orang
· Terbentuknya Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Tangerang 1
Badan (Organisasi)
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Pariwisata dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.44
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Pariwisata
Tahun 2014
No Program
Prioritas
Indikator
Kinerja
Program
2014
Capaian
Kinerja
Tahun
2014 (%)
Penanggung
jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
Pengembangan
Destinasi
Pariwisata
Tersedianya masterplan
Objek Daerah
Tempat Wisata
(ODTW)
- 1 Dokumen
Perencanaan 100 DISPORABUDPAR
Tersedianya
Objek Daerah Tempat Wisata
(ODTW)
Pmbgunan
40% ODTW
0 0 DISPORABUDPAR
2
Program
Pengembangan
Pemasaran
Pariwisata
Mempromosikan
potensi wisata
yang ada di
Kabupaten
Tangerang
3 Kali
Pameran/
Tahun
3 Kali
Pameran/
Tahun
100 DISPORABUDPAR
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014
· Belum optimalnya sosialisasi dan promosi tentang pariwisata di
Kabupaten Tangerang.
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada tahun
2014 adalah :
· Menambah intensitas/kegiatan sosialisasi dan promosi.tentang
kepariwisataan di Kabupaten Tangerang.
4. Urusan Kelautan dan Perikanan
Penyelenggaraan Urusan Kelautan dan Perikanan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 12.942.150.000,- dengan realisasi keuangan Rp.
6.897.382.010,- (53.29%) dan realisasi fisik sebesar 59.02% yang
dijabarkan dalam 8 program dan 20 kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Perikanan dan Kelautan dan
Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan
Kelautan dan Perikanan pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai
berikut:
a. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.250.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.248.280.000,- (99.31%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang
dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatnya wawasan dan keterampilan Poklahsar, Terlaksananya
program PUMP P2HP dengan tepat waktu, tepat sasaran dan tepat
tujuan sebanyak 12 Kelompok
b. Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan
pengendalian sumberdaya kelautan
Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan
pengendalian sumberdaya kelautan mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.585.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
564.742.500,- (96.54%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang
dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Berkurangnya Pelanggaran Hukum serta tercapainya Pengawasan
Sumberdaya Perikanan dan Kelautan 30%
· Meningkatnya Kebersihan Pantai dan Laut
c. Program pengembangan budidaya perikanan
Program pengembangan budidaya perikanan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.1.874.200.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.1.764.431.800,- (94.14%) dan realisasi fisik sebesar
100.00% yang dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya produktivitas perikanan budidaya dan pengetahuna
serta keterampilan pembudidaya ikan
· Meningkatnya Produktivitas Perikanan Buidaya ton/ha/th
· Tersedianya Alat Presto Bandeng
· Meningkatnya Produktivitas Perikanan Budidaya ton/ha/th
· Produktivitas Budidaya Perikanan Meningkat ton/ha/th
· Meningkatnya Produktivitas Perikanan Air Payau
d. Program pengembangan perikanan tangkap
Program pengembangan perikanan tangkap mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.5.678.040.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.2.473.153.460,- (43.56%) dan realisasi fisik sebesar 52.36% yang
dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Terlaksananya 3 Bintek, sosialisasi dan Pengadaan
· Tersedianya Alat Tangkap ( jaring rampus )
· Terakomodasinya Perencanaan Pembangunan TPI
· Terlaksanannya pemeliharaan TPI dengan Baik
· Terlaksnanya Rehab Sedang / berat TPI dengan Baik di 3 TPI
· Meningkatnya Fungsi PPI 40 kg/unit/trip
e. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi
perikanan
Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.246.747.750,- (82.25%) dan realisasi fisik
sebesar 100.00 % yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya tingkat konsumsi ikan Kab Tangerang
f. Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air
tawar
Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air
tawar mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.274.408.500,- (91.47%) dan realisasi
fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 1 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Produktivitas Perikanan Budidaya Air Payau
g. Program pengembangan sumber daya perikanan dan kelautan
Program pengembangan sumber daya perikanan dan kelautan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.1.125.800.000,- dengan
realisasi keuangan sebesar Rp.1.099.760.000,- (97.69%) dan realisasi
fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang
dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatkan Hasil Tangkapan Nelayan & berkurangnya Abrasi di 2
Kecamatan
· Terlaksanya Pembangunan di Desa Pesisir 1 Dokumen
h. Program Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Hasil
Perikanan
Program Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Hasil
Perikanan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.2.829.110.000,-
dengan realisasi keuangan sebesar Rp.225.858.000,- (7.98%) dan
realisasi fisik sebesar 8.14% yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil
yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Ketarampilan Ibu-Ibu PKK 210 Orang
· Pengawasan mutu produk perikanan yang aman untuk dikomsumsi
serta tersedia sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Kelautan dan Perikanan
dengan pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun
2014 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.45
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Kelautan dan Perikanan Tahun 2014
N
o Program Prioritas
Indikator Kinerja
Program
2014
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Penanggung
jawab Target
Realisa
si
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
pemberdayaan
masyarakat dalam pengawasan dan
pengendalian
sumberdaya
kelautan
Jumlah Kegiatan
Pengawasan dan pengendalian
sumberdaya
kelautan
6 kali 6 Kali 100 DISKAN
LA
Meningkatnya
kebersihan wilayah
pesisir
1 Kec.
Pantai
1 Kec.
Pantai 100
DISKAN
LA
2
Program
pengembangan budidaya perikanan
Peningkatan
Produktivitas Budidaya Air Tawar
3.5
ton/ ha/th
8,4
ton/ha/th
240,00 DISKAN
LA
Peningkatan
Produktivitas
Budidaya Payau
1,3
ton/
ha/th
2,68
ton/ha
/th
206,15 DISKAN
LA
4
Program
pengembangan
perikanan tangkap
Peningkatan
Produktivi-tas Alat
Tangkap
38 kg/
unit/
trip
40
kg/unit
/trip
105 DISKAN
LA
Peningkatan Kualitas
Sarana/Pra-sarana
PPI/TPI
1 PPI/
TPI
3 PPI/
TPI 300
DISKAN
LA
5
Program optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran produksi perikanan
Peningkatan
konsumsi ikan per
kapita
17 kg/
kapita
/th
25,9 kg
/kapita
/th
152,35 DISKAN
LA
6
Program
Peningkatan Mutu
dan Pengembangan
Pengolahan Hasil
Perikanan
Diversifikasi hasil
olahan perikanan
2 jenis
olahan
4 jenis
olahan 200
DISKAN
LA
Pembinaan
Kelompok Usaha Perikanan dan
Kelautan
5 klmpk
20 klmpk
400 DISKAN
LA
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan pada Urusan kelautan dan perikanan tahun 2014 antara
lain :
· Produktifitas para nelayan yang masih tergolong rendah karena
penggunaan armada penagkapan di Kabupaten Tangerang masih di
dominasi oleh kapal ukuran kecil;
· Metode penangkapan yang diterapkan masih tergolong sederhana;
· Kurang optimalnya sarana dan prasarana tempat pelelangan ikan;
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara
lain:
· Melakukan pemeliharaan secara rutin/berkala terhadap TPI agar
berfungsi secara optimal;
· Meningkatkan sarana dan prasarana TPI agar kegiatan lelang dapat
berjalan secara optimal;
· Meningkatkan pembangunan infrastruktur baik secara kuantitas dan
kualitas, hal ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak diluar
sektor perikanan dan kelautan serta berkoordinasi dengan kementrian
kelautan;
5. Urusan Perdagangan
Penyelenggaraan Urusan Perdagangan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.4.295.071.000,- dengan realisasi keuangan
Rp.3.548.773.459,- (82.62%) dan realisasi fisik sebesar 99.00 % yang
dijabarkan dalam 4 program dan 18 .kegiatan. SKPD yang
melaksanakan urusan ini adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan
dan Kecamatan. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada
urusan Perdagangan pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai
berikut:
a. Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.611.780.000,- dengan realisasi
keuangan sebesar Rp.392.622.000,- (64.18%) dan realisasi fisik
sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 9 kegiatan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatkan kenyamanan konsumen dan terselesaikannya
permasalahan pengaduan konsumen sebanyak 15Kasus
· Terpantau dan termonitoringnya barang-barang bersubsidi, barang
beredar dan minuman beralkohol 12Laporan
· Tersedianya Alat Kemetrologian dan data potensi wajib tera
Kecamatan dan Wajib sebanyak 5 Tera
b. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 2.053.436.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 1.707.475.509,- (83.15%) dan realisasi fisik sebesar
100.00% yang dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Tersedianya Informasi Peluang Pasar Bagi Para 25 Eksportir;
· Bertambahnya pengetahuan pelaku usaha dan aparat terkait tentang
prosedur dan dokumen ekspor sebanyak 25 eksportir;
· Tersedianya Data Base Perindag yang Telah di Kembangakan dan di
Mutakhirkan Agar Dapat di Akses Masyarakat Luas 10 Produk;
· Tersedianya sistem aplikasi untuk pelaporan SKA bagi Eksportir
· Meningkatnya pengatahuan bagi IPSKA tentang pengembangan
ekspor
· Meningkatnya Pengetahuan bagi para IKM, dan Calon Eksportir 30
IKM/ Calon Eksportir
· Terlaksananya Pameran agar Pengusaha Lebih Maju, Terlaksananya
Gelar Produk agar IKM Lebih Maju 5 Pameran
· Terpromosikannya produk usaha perdangan di 20 UMKM
· Terinformasikannya hasil usaha dan pembangunan di kecamatan
jayanti 8 Desa
· Tersedianya Gerai untuk Meningkatkan Pemasaran Produk Sebanyak
100 IKM;
· Tersedianya Buku Potensi Unggulan Kabupaten Tangerang dan Peta
Potensi Unggulan di Kabupaten Tangerang sebanyak 250 Buku.
c. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.647.280.000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp.482.885.950,- (74.60%) dan realisasi fisik sebesar 93.90%
yang dijabarkan dalam 2 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Terwujudnya Pengendalian, Pengawasan, pemanfataan Industri dan
Perdagangan Dokumen Draft Perda;
· Terpantaunya harga pasar dan Inflasi daerah 78 Laporan;
· Terjalinnya kerjasama kemitraan antara pengusaha ritel dengan
IKM/UKM 1 Dokumen;
· Meningkatnya Penggunaan Produk Dalam Negeri sebanyak 80
Orang.
d. Program Perdagangan
Program Perdagangan mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.982.575.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.965.790.000,-
(98.29%) dan realisasi fisik sebesar 99.64% yang dijabarkan dalam 3
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Memudahkan pembinaan dan pengendalian perusahaan
sebanyak 500 perusahaan ;
· Tersedianya Sebagian Kebutuhan Pokok Masyarakat 2 Pasar Murah
yang Terpromosikan;
· Peningkatan Para Pelaku UKM & Koperasi 200 unit;
· Meningkatnya Pengetahuan Manajemen Usaha Perdagangan 111
Orang;
· Terpromosikannya produk 10 UMKM;
· Terfasilitasinya Promosi Produk UMKM pada Pameran HUT
Kabupaten Tangerang 20 UMKM;
· Terpromosikannya Produk Usaha Mikro Kecil Menengah 5 UMKM;
· Terpromosikannya produk-produk UKM yang ada di Kec.Jambe 2
Kali ;
· Terinformasikannya usaha perdagangan kecil menengah 40 UMKM;
· Terpromosikannya Produk Usaha UKM Kecamatan Sukadiri 5 UKM;
· Terbinanya Usaha Perdagangan di Wilayah Kecamatan Sepatan
Timur sebanyak 5 usaha koperasi;
· Terpromosikannya hasil Kerajinan Daerah Kecamatan Sindang Jaya
Orang 80.
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perdagangan dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.46
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Perdagangan
Tahun 2014
No Program
Prioritas
Indikator Kinerja
Program
2014
Capaian
Kinerja Tahun
2014
(%)
Penanggung
jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
Peningkatan
dan
Pengembangan Ekspor
Meningkatnya
kualitas SDM
Calon Pelaku eksportir
50 IKM/
calon/pelaku
Eksportir
50
eksportir 100 Disperindag
2
Program
Perlindungan
Konsumen dan
pengamanan
perdagangan
Tersedianya
laporan
monitoring
peredaran
barang dan jasa
12 Laporan 12
Laporan 100 Disperindag
3
Program
Peningkatan
Efisiensi Perdagangan
Dalam Negri
Tersedianya
laporan
distribusi barang/produk
52 Laporan
Harga
Sembako
dan 26
Laporan distribusi
Barang
bersubidi
52
Laporan
Harga
Sembako
dan 26 Laporan
distribusi
Barang
bersubidi
100 Disperindag
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014
· Kurang optimalnya promosi dan informasi potensi prosuk IKM;
· Belum optimalnya perlindungan konsumen dan pengawasan barang
beredar;
· Kurang optimalnya data base perindustrian dan perdagangan sebagai
pedoman untuk pemantauan dan pengawasan
Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014
· Melaksanakan Pameran Dalam negeri untuk mempromosikan hasil
produk IKM.
· Melaksanakan kegiatan perlindungan konsumen dan permasalahan-
permasalahan pengaduan konsumen melalui penyelesaian kasus
· Melakukan pemutakhiran data pada website Dinas Perindustrian dan
Perdagangan
6. Urusan Industri
Penyelenggaraan Urusan Industri mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.1.453.700.000,- dengan realisasi keuangan Rp.1.440.571.000,-
(99.10%) dan realisasi fisik sebesar 99.99% yang dijabarkan dalam 2
program dan 9 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah
Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Kecamatan. Realisasi
pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan Industri pada Tahun
Anggaran 2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 1038700000,- dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 1027669000,- (98.94%) dan realisasi fisik sebesar 100.00%
yang dijabarkan dalam 5 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan program ini antara lain:
· Meningkatnya Produktifitas dan Efisiensi melalui Penerapan Langkah
Efektif, Efisien dan Ekonomis bagi Usaha Kecil serta Meningkatnya
Pengetahuan Tentang Tata Cara Pengolahan Makanan dan Minuman
yang Baik dan Higienis Sebanyak 65 Orang
· Tersedianya Data Perusahaan Industri Hasil Pendataan yang Akurat
dan Teridentifikasinya Zona Potensi Industri sebagai Bahan Acuan
dalam Penyusunan Kebijakan Pembangunan Industri di Kabupaten
Tangerang di 6 Kecamatan
· Tersedianya data usaha industri kerajinan dan bengkel sebanyak 10
Buku
· Meningkatnya Wajib Lapor Realisasi Produksi Perusahaan Industri
sebagai Alat Monitoring/Pengendalian Pemerintah Daerah dalam
Pengawasan Kegiatan Industri di Kabupaten Tangerang di 150
Perusahaan
· Meningkatnya Kemampuan SDM Industri Kecil dalam Hal Desain dan
Inovasi Produk serta Meningkatnya Keterampilan Kelompok Binaan
P2WKSS sebanyak 75 IKM
· Terpromosikanya usaha-usaha produk perdagangan UMKM 2 buku
· terpromosinya hasil-hasil industri UKM Kecamatan Rajeg 10 UMKM
· Meningkatnya pemahaman industri kecil menengah 80 Orang
· Tersedianya Laporan Pendataan Industri 5 buku
· Terbinanya Industri di Wilayah Kecamatan Sepatan Timur 110
Orang
· Meningkatnya peran serta UMKM dalam mempromosikan Produknya
5 UMKM
· Terfasilitasinya Stimulan Alat Pengembangan Industri Kecil Konveksi
sebanyak 5 Kelompok
· Meningkatnya diversifikasi usaha produk unggulan daeah 100 Orang
b. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.415.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar
Rp.412.90.2000,- (99.49%) dan realisasi fisik sebesar 99.96% yang
dijabarkan dalam 4 kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
program ini antara lain:
· Meningkatnya Pemahaman para Pelaku Industri mengenai Peraturan
Terkait Kawasan Industri serta Persiapan Menuju Penyusunan
Regulasi Kawasan Industri 60 Pelaku Industri / Aparat Industri
· Meningkatnya Pengetahuan dan Wawasan bagi para pelaku IKM
terhadap Desain Kemasan dalam pengembangan Produk yang
berdaya saing terhadap Teknologi Industri 40 Orang
· Meningkatnya Daya Saing Produk 40 Orang
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Perindustrian dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.47
Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Perindustrian Tahun 2014
No Program Prioritas
Indikator Kinerja Program
2014
Capaian
Kinerja
Tahun 2014
(%)
Penanggung jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
Pengembangan
Industri Kecil
dan Menengah
Meningkatnya
kapasitas
kelembagaan IKM
50
Pelaku
IKM
50
Pelaku
IKM
100 Disperindag
2
Program Peningkatan
Kemampuan
Teknologi
Industri
Meningkatnya
pemahaman IKM
terhadap SNI
40 IKM 40 IKM 100 Disperindag
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014
· Masih banyaknya IKM yang mengolah produk makanan dan minuman
belum higienis dan terbatasnya kemampuan IKM dalam mengelola
manajemen perusahaan (mutu) dan teknologi produksi;
· Masih kurangnya pemahaman para pelaku industri tentang kawasan
industri;
· Banyaknya hasil industri yang belum memenuhi Standar Nasional
Indonesia (SNI)
Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014
· Menyelenggarakan pelatihan good manufacturing practice (GMP) dan
fasilitasi pembinaan dan pengembangan IKM, manajemen mutu dan
teknologi produksi ;
· Membina pelaku industri kecil dan menengah tentang kawasan
industry
· Sosialisasi dalam rangka penerapan Standar Nasional Indonesia
7. Urusan Ketransmigrasian
Penyelenggaraan Urusan Ketransmigrasian mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.120.500.000,- dengan realisasi keuangan Rp.106.030.000,-
(87.99%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 1
program dan 1 kegiatan. SKPD yang melaksanakan urusan ini adalah
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Realisasi pelaksanaan program
dan kegiatan pada urusan Ketransmigrasian pada Tahun Anggaran
2014 adalah sebagai berikut:
a. Program Transmigrasi Regional
Program Transmigrasi Regional mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.120.500.000,-dengan realisasi keuangan sebesar Rp.106.030.000,-
(87.99%) dan realisasi fisik sebesar 100.00% yang dijabarkan dalam 1
kegiatan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program ini antara
lain:
· Penyuluhan transmigrasi regional
Keterkaitan antara penyelengaraan urusan Transmigrasi dengan
pencapaian indikator kinerja Program Prioritas pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 2.48 Capaian Indikator Kinerja Program Prioritas Urusan Transmigrasi
Tahun 2014
No Program
Prioritas
Indikator Kinerja
Program
2014
Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Penanggung
jawab
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Program
Transmigrasi
Regional
Jumlah
transmigran 25 0 0 Disnaker
Sumber; Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2015
Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 adalah :
· Terbatasnya jumlah transmigran dari Pemerintah Pusat
Solusi untuk mengatasi permasalahan di tahun 2014
· Melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada calon transmigran
C. CAPAIAN KINERJA PROGRAM UNGGULAN
Pemerintah Kabupaten Tangerang mencanangkan Program Unggulan
sebagai Program Pembangunan Daerah yang mendongkrak langsung
pencapaian Visi Misi yang diusung Kepala Daerah. Program ini menjadi
program prioritas yang bersifat strategik yang berorientasi terhadap
pencapaian sasaran pembangunan.
Pemerintah Kabupaten Tangerang pada lima tahun kedepan secara
konsisten akan mengawal dan melaksanakan 25 (dua puluh lima)
program unggulan yang bersifat lintas sektor dan lintas SKPD, sehingga
program tersebut dapat menuntaskan permasalahan daerah secara
sinergis dan terintegrasi. Adapun capain kinerja program unggulan yang
dilaksanakan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:
1. PENINGKATAN AKSES PENDIDIKAN
Pendidikan menjadi fokus utama dalam pembangunan di Kabupaten
Tangerang,pada tahun 2014 hal tersebut diwujudkan dengan
Pembangunan Ruang Kelas Baru/RKB sebanyak 210 unit SD dan 78
unit SMP. Sedangkan dari anggaran Pusat berupa Dana Alokasi Khusus
telah terbangun ruang kelas SD 162unit, SMP 120 unit, SMA 45 unit,
SMK 89 unit , dan dari dana Block Grand Pusat berupa ruang kelas 18
unit dan SMK 21unit.
2. PENINGKATAN SARANA KESEHATAN
Selain sektor pendidikan, sektor kesehatan menjadi target
pembangunan yang di prioritaskan bagi Kepala daerah dan segenap
jajarannya. Pemenuhan sarana dan prasarana puskesmas serta
peningkatan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap menjadi salah
satu upaya dalam peningakatan derajat kesehatan masyarakat
Kabupaten tangerang. Selain itu Pemerintah Kabupaten Tangerang juga
menargetkan pada beberapa tahun kedepan terbangun RSUD Pantura
untuk menangani masyarakat Kabupaten Tangerang di wilayah utara
Kabupaten Tangerang. Pada tahun 2014 telah dibangun Puskesmas
Rawat Inap sebanyak 4 unit dari target sebanyak 2 unit.
3.GEBRAK PAKUMIS
Program Gebrak Pakumis (Gerakan Bersama Rakyat Atasi Kawasan
Padat Kumuh dan Miskin) ini diselenggarakan untuk menangani
permasalahan umum yang terdapat di kawasan permukiman kumuh
Kabupaten Tangerang seperti rumah tidak layak huni, prasarana
sarana dan utilitas yang buruk dan kurang memadai yang berdampak
pada rendahnya tingkat kesehatan lingkungan. Fokus utama program
ini adalah peningkatan kualitas rumah tidak layak huni dan penataan
kawasan kumuh.
Selain SKPD yang terlibat dalam program ini adalah kelompok
masyarakat yang bertugas sebagai pemberdaya sekaligus sebagai
pelaksana dan lembaga swasta yang terkait di bidang air minum dan
sanitasi seperti IUWASH. Pada tahun 2014 kawasan rumah kumuh
yang ditangani sebanyak 29 kawasan dari target yang telah ditentukan
sebanyak 5 kawasan.
4. PENINGKATAN AKSES SANITASI
Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki fokus dalam meningkatkan
akses sanitasi dan air minum masyarakat Kabupaten Tangerang
meliputi sektor penyediaan air minum, pengelolaan air limbah
domestik, persampahan, drainase dan perilaku hidup bersih dan sehat.
Salah satu dari wujud program ini adalah program Sanitasi Berbasis
Sekolah atau SANISEK yang dimaksudkan untuk meningkatkan
layanan sanitasi bagi siswa tingkat dasar di Kabupaten Tangerang.
Kegiatan ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan sanitasi komunitas
sekolah dan pembangunan MCK di sekolah yang benar-benar
membutuhkan. Pada tahun 2014 telah dibangun 176 unit Sanisek
sehingga sampai dengan tahun 2014 sarana Sanisek yang telah
terbangun sebanyak 440 unit.
5. GERBANG MAPAN
Program Gerbang Mapan ini atau Gerakan Pembangunan Masyarakat
Pantai dimaksudkan untuk mempercepat pertumbuhan infrastruktur
masyarakat pantai yang terdapat di wilayah utara Kabupaten
Tangerang agar siap menyongsong pembangunan kawasan reklamasi
pantai utara yang direncanakan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi
baru. Kondisi wilayah pantai utara yang didominasi prasarana, sarana
dan utilitas yang belum memadai serta dihuni oleh masyarakat
berpenghasilan rendah juga menjadi alasan peluncuran program ini.
Selain pengembangan infrastruktur juga turut didukung dengan
pengembangan ekonomi masyarakat secara merata. Pada tahun 2014
telah disusun Roadmap untuk Pembangunan infrastruktur dasar,
penguatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat pesisir di 23 desa
pesisir.
6. GEBRAK SIPINTAR
Pengembangan ekonomi mikro bagi masyarakat berpenghasilan rendah
menjadi pendekatan yang dicanangkan dalam Program GEBRAK
SIPINTAR atau Gerakan Berantas Kemiskinan Melalui Simpan Pinjam
Terpadu. Gerakan Berantas Kemiskinan melalui Simpan Pinjam
Terpadu ini memberikan stimulasi bagi yang benar-benar
membutuhkan tanpa agunan. Program yang menjadi bagian dari
program GEBRAK SIPINTAR yaitu program pengembangan
kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah
melalui penguatan pembiayaan usaha bagi UMKM dan penyediaan
infrastruktur pendukung. Pada tahun 2014 jumlah anggota Gebrak
Sipintar yang terfasilitasi kredit mikro untuk pengembangan usaha
melalui BLUD-UPDB terdiri dari 4.769 UMKM.
7. KARTU SEHAT
Kartu sehat di kembangkan sebagai media yang dapat memberi
kemudahan akses layanan kesehatan terutama bagi masyarakat
berpenghasilan rendah. Diharapkan dengan adanya program kartu
sehat semua lapisan masyarakat Kabupaten Tangerang dapat
menikmati layanan kesehatan yang ada. Jumlah masyarakat yang
terlayani melalui Kartu Sehat pada tahun 2014 sebanyak 127.348 jiwa.
8. KARTU PINTAR
Pendidikan menjadi kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten
Tangerang dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh
karena itu Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki inisiatif untuk
menerbitkan kartu pintar untuk membuka akses layanan pendidikan
seluas-luasnya bagi masyarakat yang tidak mampu. Jumlah penerima
beasiswa tidak mampu dan siswa berprestasi sebanyak 5.887 siswa
dengan rincian 3.934 siswa SMA, 1.402 siswa SMKN dan 551 siswa
MAN.
9. PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH
Dalam upaya meningkatkan jaringan infrastruktur jalan dan
menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan perekonomian baru perlu
dilakukan upaya percepatan pembangunan infrastruktur. Pada tahun
2014 dalam rangka peningkatan Promosi dan kerjasama investasi telah
dilakukan 27 kerjasama atau kesepatan dengan berbagai pihak, baik
pemerintah daerah lain, pihak swasta maupun Perguruan Tinggi.
10. PEMBANGUNAN TERMINAL TYPE A
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang begitu cepat di wilayah
Kabupaten Tangerang, layanan angkutan darat semakin memiliki peran
penting dalam menyediakan aksesibilitas untuk mobilitas
masyarakatnya. Pembangunan terminal Type A menjadi salah satu
alternatif solusi untuk memberikan layanan angkutan darat yang layak
bagi masyarakat Kabupaten Tangerang dan menjadi faktor penarik bagi
para investor yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Rencananya pada tahun 2015 akan
dilaksanakan penyusunan DED dan FS untuk pembangunan terminal
tipe A.
11. GEMARIPAH GEMARIPAH (Gerakan Masyarakat Mandiri
Sampah)
dalam hal ini adalah program pengembangan Tempat Pengolahan
Sampah Terpadu (TPST), sebagaimana arahan pemerintah dan kinerja
di lapangan bahwa TPST ini merupakan sarana yang dapat
menanggulangi tingginya timbulan dengan menerapkan konsep 3R
(Reduce, Reuse, Recycle). Pada tahun 2014 telah dibangun satu unit
TPST dan pengadaan lahan seluas 0,5352 Ha. Rencananya akan ada
ruislag dari Pemerintah Kota Tangerang sekitar 10 Ha yang ada
dihamparan TPA Jatiwaringin.
12. E-Goverment
Dalam upaya mewujudkan tata pemerintahan good governance melalui
reformasi birokrasi secara bertahap dan berkelanjutan, maka
efektifitas kerja dan efisiensi anggaran tentunya akan berdampak pada
tranparansi dan akuntabilitas. sebagai indikator. Pengembangan
sistem perencanaan pembangunan dan pengembangan sistem informasi
pada tiap pelayanan publik mendukung terselenggaranya tatakelola
pemerintahan dengan grade good governance. Pada tahun 2014 SKPD
di Kabupaten Tangerang telah tersambung kedalam satu jaringan
sistem inforrmasi berbasis web dengan media fiber optik.
13. PENINGKATAN LAYANAN AIR BERSIH
Bencana banjir dan kekurangan air bersih dan sumber air baku
menjadi permasalahan yang ironi di Kabupaten Tangerang. Bagaimana
tidak, ketika musim penghujan turun banjir kerap melanda wilayah
Kabupaten Tangerang, namun pada musim kemarau beberapa wilayah
kekurangan air. Sebagai upaya dalam mempadupadankan kedua
permasalah tersebut agar berbuah manfaat, maka dicanangkan
program pembangunan embung atau tandon air.
Pada musin hujan tiba ketika volume air melimpah ruah, embung
menjadi wadah untuk menampung luapan air tersebut sehingga dapat
mengurangi atau bahkan mananggulangi area banjir. Pada musim
kemarau diharapkan simpanan air tersebut dapat dimanfaatkan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih maupun air baku
untuk PDAM Tirta Kerta Raharja. Apabila dikembangkan secara
maksimal, bukan tidak mungkin embung juga dapat memenuhi
kebutuhan air industri yang marak berkembang di Kabupaten
Tangerang.
Pada tahun 2014 telah dilaksanakan Pengawasan kualitas air berupa
inspeksi sanitasi SAB dan pemeriksaan kualitas air dan Rehab Sarana
Air Bersih (SAB ) bukan jaringan perpipaan. Sedangkan untuk
pembangunan Embung telah dilaksanakan pengadaan tanah untuk
embung sebesar 0,1818 Ha.
14. REVITALISASI PASAR TRADISIONAL
Kabupaten Tangerang memiliki beberapa pasar tradisional maupun
pasar desa yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Tangerang.
Kondisi pasar tersebut sangat memprihatinkan, sehingga keberadaanya
mulai ditinggalkan karena tidak dapat bersaing dengan minimarket
modern yang lebih nyaman dan unggul dalam pelayanan.
Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Tangerang bermaksud
meningkatkan kualitas pelayanan pasar melalui revitalisasi pasar
dengan langkah-langkah konkrit. Pada tahun 2014 telah dibangun 3
Pasar Tradisional tepatnya Kecamatan Cisauk, Jambe dan Sukamulya.
15. JALIN RASA
Saat ini setiap perusahaan didorong oleh Pemerintah Pusat untuk
berperan serta dalam pembangunan kemasyarakatan yang
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan
yang bermanfaat, baik bagi perusahaan itu sendiri, komunitas setempat
maupun masyarakat pada umumnya sebagai bagaian dari tanggung
jawabnya terhadap dampak-dampak yang ditimbulkan dari keputusan-
keputusan dan kegiatan-kegiatannya.
Untuk menangkap peluang tersebut, digulirkanlah Program JALIN
RASA atau Kerjasama Lintas Menuju Rakyat Sejahtera sehingga
kerjasama antar pihak dapat ditingkatkan untuk membantu
Pemerintah Daerah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan
meningkatkan kredibilitas pihak yang menjalin kerjasama. Telah
disusun SOP dan Blue Book Program Jalin Rasa.
16. PENANGANAN PENGANGGURAN
Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja mutlak harus
dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang mengingat
kebutuhan tenaga kerja industri sangat tinggi. Apabila tidak segera
dilaksanakan masyarakat usia produktif Kabupaten Tangerang hanya
akan berkumpul di sektor informal saja.
Pembangunan BLKI atau Balai Latihan Kerja Industri yang terpusat dan
terpadu skala Kabupaten merupakan langkah strategis untuk
mendorong percepatan peningkatan kualitas tenaga kerja. Ditunjang
teknologi yang memadai dan pendidik yang kompeten diharapkan dapat
mencetak tenaga kerja yang handal dan siap pakai. Pada tahun 2014
telah dilaksanakan Pembangunan GSG dan Asrama di Gedung BLKI
yang berlokasi di Desa Pasir Muncang Kecamatan Jayanti.
17. SPORT CENTRE DAN PUSAT SENI BUDAYA
Keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari semakin
meningkatnya kualitas infrastruktur yang terkait langsung dengan
pertumbuhan ekonomi maupun pengembangan wilayah. Pada sisi
lainnya Pemerintah Daerah pun perlu memikirkan ketersediaan ruang
publik yang mampu mewadahi segala aktifitas yang bersifat
kepemudaan, keolahragaan, kepariwisataan, kesenian dan kebudayaan.
Dengan tersedianya sport centre dan pusat seni budaya diharapkan
kreatifitas masyarakat dapat tersalurkan dalam kegiatan-kegiatan yang
bersifat positif dan produktif serta berkontribusi dalam pembangunan
aspek sosial kemasyarakatan di Kabupaten Tangerang. Pada tahun
2014 telah dilaksanakan Pembangunan Fisik Konstruksi Gedung Sport
Centre di Kecamatan Kelapa Dua, sedangkan Stadion Mini yang telah
dibangun sebanyak 3 unit yang berlokasi di Kecamatan Legok, Kemeri
dan Solear.
18.DESA BENDERANG
Masyarakat Kabupaten Tangerang saat ini masih ada yang belum
menikmati layanan listrik yang tersebar di beberapa kecamatan. Pada
tahun 2014 penyediaan sambungan listrik untuk rumah penduduk
miskin sebanyak 2.061 rumah.
19. DESA MANTAP (Mandiri Tahan Pangan)
Program desa mandiri pangan ini dirancang dalam rangka
pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kemandirian dan
kapasitasnya untuk berperan aktif dalam mewujudkan ketersediaan,
distribusi dan konsumsi pangan dari waktu ke waktu dengan
memanfaatkan kelembagaan sosial ekonomi yang telah ada dan dapat
dikembangkan di tingkat pedesaan dengan fokus utama adalah rumah
tangga pedesaan. Pengembangan desa mandiri pangan sebagai upaya
mengintegrasikan dan mengimplementasikan berbagai model
pemberdayaan ketahanan pangan masyarakat dalam suatu desa
dengan melibatkan seluruh partisipasi masyarakat. Melalui pendekatan
ini diharapkan tercapai desa yang memiliki ketahanan pangan mantap
dan tidak terjadi kerawanan pangan. Penanganan daerah rawan pangan
dilaksanakan di 3 desa antara lain desa antara lain Desa Renged Kec.
Kresek, Desa Pagedangan Ilir Kec. Kronjo dan Desa Kedung Kec.
Gunung Kaler berupa pengadaan Lumbung Pangan.
20. PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU (P2KH)
Dalam Undang-Undang No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
disebutkan bahwa alokasi Ruang Terbuka Hijau di wilayah perkotaan
adalah 30% yang terdiri dari 20% RTH Publik dan 10% RTH Privat.
Untuk mewujudkan hal itu Pemda Kab. Tangerang menyelenggarakan
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) yang merupakan salah satu
langkah nyata dalam memenuhi ketetapan UUPR, terutama terkait
pemenuhan luasan RTH perkotaan, sekaligus menjawab tantangan
perubahan iklim di Indonesia. P2KH merupakan inovasi program
perwujudan RTH perkotaan yang berbasis komunitas.
21. AKSELERASI PAD
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tangerang diharapkan akan
makin meningkat seiring dengan tingginya potensi PAD Kabupaten
Tangerang diantaranya yaitu dari Biaya Perolehan Hak atas Tanah
Bangunan (BPHTB), pajak Restroran, PJU, pajak hotel, pajak parir,
pajak Reklame dan pajak hiburan. Potensi lain yang belum tergali
adalah pajak air bawah tanah yang saat ini penggunannya kurang
terkendali. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pun saat ini sangat
berpotensi untuk ditingkatkan. Dalam rangka mendukung peningkatan
PAD tersebut rencananya akan dibangun UPTD Kemeterologian.
22. PROGRAM TANGERANG BEBAS BANJIR
Kabupaten Tangerang memiliki beberapa wilayah banjir yang
diakibatkan oleh luapan air sungai diantaranya yaitu wilayah Sungai
Cisadane menggenangi (5 Kecamatan): Kec. Curug, Legok, Sepatan,
Pakuhaji, Teluknaga; Sungai Cirarab menggenangi (4 Kecamatan): Kec.
Legok,Curug, Cikupa dan Pasar Kemis, Sungai Cimanceuri
menggenangi (5 Kecamatan): Kec. Legok, Tigaraksa, Cikupa, Balaraja
dan Kronjo dan Sungai Cidurian menggenangi (3 Kecamatan): Kec.
Cisoka, Jayanti, Kresek.
Berdasarkan fakta tersebut pada beberapa tahun kedepan Pemerintah
Kabupaten Tangerang mencanangkan program penanggulangan banjir
guna mengurangi titik banjir agar tidak merugikan masyarakat
Kabupaten Tangerang yang berdomisili di wilayah banjir tersebut.
Dalam rangka mendukung Program Tangerang bebas banjir telah
dilaksanakan pembangunan dan rehabilitasi/pemeliharaan jaringan
irigasi, normalisasi saluran sungai serta normalisasi saluran
pembuang.
23. PROGRAM TANGERANG BEBAS MACET
Pertumbuhan dan pembangunan Kabupaten Tangerang yang dinamis
membutuhkan penyediaan fasilitas yang layak, memadai, terjangkau
dan adil, serta pelayanan kepada publik yang semakin baik dan handal.
Salah satu prasarana yang sangat perlu dalam rangka menunjang
aktifitas perekonomia masyarakat dan pertumbuhan kota adalah
transportasi, karena sektor transportasi merupakan urat nadi distribusi
barang dan mobilitas manusia. Dalam rangka medukun Program
tersebut telah dilaksanakan rehabilitasi dan pemeliharaan jalan
strategis sebanyak 8,94%.
24. PERTANIAN BERKELANJUTAN
Pengendalian alih fungsi lahan sawah masih rendah, karena belum
adanya suatu aturan baku yang dapat memayungi seluruh upaya
pengendalian yang dilakukan dan perlindungan terhadap lahan
pertanian produktif yang ada. Upaya strategis dalam pengendalian alih
fungsi lahan pertanian dan perlindungan terhadap lahan pertanian
produktif perlu dilakukan melalui penetapan lahan dengan perda yang
selanjutnya ditindak lanjuti dengan Pengembangan, Pemanfaatan,
Pembinaan, Pengendalian Pengawasan Perlindungan, Pemberdayaan
Petani, Pembiayaan serta Ketentuan Pidana dalam hal terjadi
penyimpangan pemamfaatan lahan. Regulasi dalam bentuk Peraturan
Daerah sangat dibutuhkan untuk mengendalikan hal tersebut. Langkah
yang telah ditempuh adalah verifikasi lahan pertanian di 18 kecamatan
antara lain Kecamatan Teluknaga, Mauk, Sepatan Timur, Sepatan,
Sukadiri, Pakuhaji, Kemeri, Kronjo, Mekar Baru, Kresek, Sukamulya,
Gunung Kaler, Rajeg, Sindang Jaya, Jambe, Cisoka, Solear dan
Jayanti.
25. PROGRAM TANGERANG TUMBUH SEIMBANG
Pertumbuhan Kabupaten Tangerang cukup tinggi,selain diakibatkan
dari angka kelahiran (natalitas), urbanisasi menyumbang angka cukup
siginifikan pada angka laju pertumbuhan penduduk Kabupaten
Tangerang. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki
tujuan untuk menciptakan pertumbuhan yang seimbang melalui upaya
pencapain kondisi penduduk tumbuh seimbang. Dalam rangka
mendukung Program tersebut telah dilaksanakan anatara lain
Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin,
Fasilitasi Forum Pelayanan KRR bagi kelompok Remaja dan kelompok
sebaya di luar sekolah dan Penguatan Kelompok Ketahanan Keluarga.
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH
DAN KERANGKA PENDANAAN
Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan ekonomi
Kabupaten Tangerang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang Tahun 2013–2018, analisis
terhadap indikator makro ekonomi Kabupaten Tangerang, serta
memperhatikan kondisi ekonomi daerah, nasional dan global, maka
kebijakan ekonomi daerah Kabupaten Tangerang pada tahun 2016
diarahkan pada pertumbuhan ekonomi dengan percepatan yang lebih
tinggi, terjaganya stabilitas ekonomi makro dan dengan pembenahan yang
sungguh-sungguh pada sektor riil, diharapkan akan dapat mendorong
peningkatan investasi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas
dengan fokus utama untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan
pengangguran. Dalam hal ini diperlukan strategi kebijakan yang tepat
dengan menempatkan prioritas pengembangan pada :
· Sektor-sektor unggulan yang dimiliki dalam rangka penyerapan tenaga
kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat.
· Sektor-sektor yang potensial untuk mendorong peningkatan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB).
· Sektor-sektor yang mempunyai efek pengganda tinggi dalam
menciptakan kesempatan kerja.
I. ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH
A.Kondisi Ekonomi Daerah
Perekonomian suatu daerah tidak dapat terlepas dari pengaruh
perekonomian regional, perekonomian nasional bahkan perekonomian
global. Ada faktor-faktor perekonomian yang tidak dapat dikendalikan oleh
daerah yang menyangkut kebijakan pemerintah pusat seperti sektor
moneter maupun sektor riil. Kemudian juga pengaruh perekonomian global
seperti pengaruh naik turunnya harga minyak dunia dan nilai tukar mata
uang asing.
Kebijakan ekonomi daerah diarahkan untuk mendorong kemandirian
ekonomi dengan menggerakkan sektor Infrastruktur Pendidikan,
Kesehatan, Sosial, Jalan dan Irigasi, Infrastruktur berbasis Pedesaan,
UMKM, Pengembangan Ekonomi Kreatif, Pengentasan kemiskinan,
Penciptaan lapangan kerja, Peningkatan kompetensi ketenagakerjaan serta
meningkatkan kontribusi perwujudan ketahanan pangan, kemandirian
pangan dan kedaulatan pangan, melalui strategi peningkatan produktifitas
rakyat dan daya saing dalam rangka antisipasi pemberlakuan Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) 2015.
Indikator ekonomi daerah yang digunakan dalam analisis makro
ekonomi daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Struktur
PDRB, PDRB Perkapita, Pertumbuhan Ekonomi, Laju Inflasi, Nilai
Investasi, Tingkat Kemiskinan, Ketenagakerjaan dan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM).
1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Salah satu indikator ekonomi makro daerah adalah Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). Perkembangan PDRB selama lima tahun terakhir
(2009-2013) dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1.
Perkembangan PDRB Kabupaten Tangerang Tahun 2009-2013
Tabel 3.1 menunjukkan adanya peningkatan PDRB atas dasar harga
berlaku pada setiap tahun. Pada tahun 2013 PDRB Kabupaten Tangerang
atas dasar harga berlaku telah mencapai nilai Rp. 50.939.877 juta.
Terdapat pertumbuhan sebesar 15,38%, dibandingkan dengan tahun 2012
yaitu sebesar Rp. 44.148.160. juta.
2. PDRB Perkapita
Secara konsepsional PDRB perkapita merupakan hasil bagi antara nilai
nominal PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB
perkapita merupakan nilai rata-rata pendapatan dari hasil seluruh sektor
produksi dan tidak menggambarkan rata-rata pendapatan masyarakat
secara riil. Perkembangannya tercantum pada tabel 3.2.
Tahun
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
PDRB Atas Dasar Harga
Konstan
Jutaan Rupiah Pertumbuhan
(%)
Jutaan
Rupiah
Pertumbuhan
(%)
2009
2010
2011
2012
2013
30.844.649
34.866.222
39.357.074
44.148.610
50.939.877
9,10
13,04
13,88
12,17
15,38
17.382.091
18.483.033
19.644.496
20.804.088
22.074.241
3,78
6,33
6,28
5,90
6,11
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang tahun 2014
Tabel 3.2 Perkembangan PDRB Per Kapita
Kabupaten Tangerang Tahun 2010-2013
Tahun
Target RPJMD
PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku
PDRB Atas Dasar Harga
Konstan
Rupiah Pertumbuhan
(%)
Rupiah Pertumbuhan
(%)
2009
2010
2011
2012
2013
-
-
-
14.460.990
15.513.567
12.023.896
12.301.199
13.294.180
14.471.723
16.131.547
6,71
2,31
8,07
8,86
11,47
6.775.907
6.521.024
6.635.591
6.819.490
6.990.430
1,5
-3,76
1,77
2,77
2,51
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang
Selanjutnya dari tabel 3.2 dapat dilihat bahwa perkembangan PDRB per
kapita atas dasar harga berlaku dari tahun ke tahun menunjukkan
peningkatan. Tahun 2010 PDRB per kapita sebesar Rp.34.866.222 juta dan
pada tahun 2013 menjadi Rp. 50.939.877 juta. PDRB perkapita atas dasar
harga konstan pada tahun 2010 sebesar Rp.18.483.033 juta dan pada
tahun 2013 menjadi Rp.22.074.241 juta. Sedangkan PDRB per kapita
Kabupaten Tangerang jika dibandingkan dengan daerah lain di Provinsi
Banten menempati posisi ketiga setelah Kota Cilegon dan Kota Tangerang.
Dan bila dibandingkan dengan Propinsi Banten, PDRB perkapita
Kabupaten Tangerang dalam beberapa tahun terakhir ini masih di bawah
PDRB perkapita penduduk Propinsi Banten yang pada tahun 2013
mencapai lebih dari 21 juta rupiah setahunnya.
3. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tangerang untuk tahun 2013
sebesar 6,11%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2012
yang sebesar 5,80%.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang dari tahun ke tahun
mengalami kenaikan, ini menunjukkan bahwa perekonomian di Kabupaten
Tangerang dari tahun ke tahun semakin membaik. Pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten dan Nasional Tahun 2010-2013
dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tangerang
Tahun 2010-2013
Tahun
Target RPJMD
(%)
Pertumbuhan Ekonomi
Kab. Tangerang Banten Nasional
2009
2010
2011
2012
2013
-
-
-
6,22
6,31
4,41
5,10
6,39
5,80
6,11
4,71
6,11
6,39
6,15
5,86
4,63
6,22
6,49
6,23
5,83
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang 2014
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang diprediksi tumbuh
relative stabil pada kisaran 5,8 – 6,11%, lebih tinggi bila dibandingkan
dengan laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten yang pada tahun 2013
sebesar 5,86%. Demikian juga bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan
ekonomi nasional yang sebesar 5,83%.
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tangerang ditopang oleh
kontribusi sektor Jasa, Bangunan dan Perdagangan, Hotel dan Restoran.
Hal ini semakin memperkokoh Kabupaten Tangerang sebagai kota industri,
perdagangan dan jasa. Bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi
kabupaten/kota se propinsi Banten, maka Kabupaten Tangerang
menempati posisi ketiga, yaitu setelah Kota Cilegon dan Kota Tangerang.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang sebesar 5,8% pada
tahun 2013 tidak semata mata sekedar bertumbuh dalam arti peningkatan
PDRB saja, namun dalam arti luas dan berkwalitas yaitu :
a. Pertumbuhan ekonomi dapat mendorong untuk mengatasi
kesenjangan antar wilayah dan antar sektor pembangunan.
b. Pertumbuhan ekonomi dapat mendorong pengurangan angka
kemiskinan, diharapkan umlah penduduk miskin turun dari tahun
sebelumnya menjadi (angka target RPJMD 2016).
c. Pertumbuhan ekonomidapat mendorong pembukaan kesempatan
kerja, sekaligus upaya pengurangan angka pengangguran.
d. Pertubuhan ekonomi dapat mendorong pencapaian sasaran IPM dan
MDGs secara significant.
4. Struktur Ekonomi Daerah
Sektor Bangunan, Perdagangan, Hotel dan Restoran dan Jasa
merupakan sektor yang memiliki peningkatan yang seginifikan terhadap
perekonomian Kabupaten Tangerang, karena sektor-sektor tersebut
memberikan kontribusi terbesar dalam penyusunan PDRB. Hal ini dapat
dilihat pada persentase distribusi PDRB menurut sektor, baik menurut
harga berlaku maupun harga konstan, dimana sektor Bangunan
memberikan konstribusi di atas 19%, Sektor Jasa memberikan konstribusi
lebih dari 19% dan sektor Hotel, Restoran dan Jasa memberikan
konstribusi lebih dari 17% dari nilai total PDRB Kabupaten Tangerang.
Struktur Ekonomi Kabupaten Tangerang Atas Dasar Harga Berlaku Tahun
2010 – 2013 dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4
Struktur Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Tangerang Tahun 2010-2013
Sektor
Tahun (%)
2009 2010 2011 2012 2013
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pertanian Peternakan,Kehutanan
dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan,Persewaan dan Jasa
Perusahaan Jasa-jasa
10,78
0,10
54,44
9,88
0,78
9,55
10,66
0,34
3,47
17,35
9,85
9,83
22,59
17,81
12,48
17,39
11,62
11,94
11,68
10,82
12,23
11,80
18,13
14,43
14,87
12,24
18,19
12,59
11,26
10,26
15,36
19,25
17,05
11,81
12,96
18,39
16,51
10,41
15,70
7,52
19,52
17,83
15,29
15,33
19,82
100 100 100 100 100
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang 2014
Sumbangan terbesar pertama untuk PDRB atas dasar harga berlaku
adalah dari sektor Jasa yaitu sebesar 19,82%.
Kontribusi terbesar kedua diberikan oleh sektor Bangunan 19,52% dan
diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan memberikan
andil sebesar 17,83%. Sumbangan terkecil adalah dari sektor
pertambangan dan penggalian yakni sebesar 10,41%.
Kontribusi sektor Jasa, Bangunan, Perdagangan Hotel dan Restoran
serta sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, Pertanian
Peternakan, Kehutanan dan Perikanan, Industri pengolahan Pengangkutan
dan Komunikasi memiliki kecenderungan meningkat cukup signifikan
dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Dari distribusi antar sektor terlihat bahwa ke sembilan sektor selama
empat tahun terakhir memperlihatkan peranannya dari waktu ke waktu
terhadap total PDRB, tujuh sektor mengalami kenaikan sedangkan dua
sektor lainnya yaitu sektor Pertambangan dan Penggalian dan sektor
listrik, Gas dan Air bersih mengalami penurunan yang diakibatkan oleh
kondisi ekonomi regional dan penetapan perda pelarangan galian C serta
kenaikan harga gas.
Secara keseluruhan dalam kurun waktu dua tahun terakhir adanya
penguatan terhadap struktur ekonomi yang cukup berarti.
5. Inflasi
Laju inflasi menunjukkan perkembangan indeks harga konsumen atau
mencerminkan kestabilan nilai tukar rupiah. Perkembangan inflasi di
Kabupaten Tangerangg sangat dipengaruhi berbagai faktor eksternal di luar
kendali Pemerintah Daerah. Perkembangan harga barang dan jasa di
Kabupaten Tangerang tidak terlepas dari kondisi perkembangan harga di
tingkat nasional maupun regional Tahun 2010-2013 sebagai mana
terlampir dalam tabel 3.1 di bawah ini
Tabel 3.5 Perkembangan Laju Inflasi
Kabupaten Tangerang,Provinsi Banten dan Nasional
Tahun 2010-2013
Tahun Kab. Tangerang Prov. Banten Nasional
2010
2011
2012
2013
2014*
4,79
4,44
4,54
9,98
6,32
4,59
4,18
4,59
9,78
6,12
6,96
3,75
4,30
8,38
4,53
Sumber : BI *2014 triwulan III
Selama periode 2010-2014, perkembangan laju inflasi di Kabupaten
Tangerang berdasarkan basis perhitungan inflasi di Kota Tangerang
tercatat pada tabel 3.8. Laju inflasi tahun 2013 hampir dua kali lipat
besarannya jika dibandingkan dengan tahun 2012. Pada tahun 2013
dibandingkan dengan inflasi Provinsi Banten sebesar 9,78% dan inflasi
nasional sebesar 8,38% maka angka inflasi Kabupaten Tangerang diatas
inflasi Propinsi dan Nasional.
Dari ketujuh kelompok pengeluaran yang menjadi acuan inflasi, nilai
tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran makanan jadi sebesar 13,99%
kemudian sandang 4,72%. Kelompok pengeluaran dengan tingkat inflasi
terendah pada transportasi yaitu sebesar 2%.
6. Nilai Investasi
Yang dimaksud jumlah nilai investasi PMDN/PMA dihitung
berdasarkan atas persetujuan dan besaran investasi yang direalisasikan di
daerah. Jumlah persetujuan investasi dihitung dengan menjumlahkan nilai
proyek investasi PMDN berskala nasional dan nilai proyek investasi PMA
berskala nasional yang telah disetujui oleh Badan Penanaman Modal
Daerah (BPMD).Sedangkan jumlah investasi riil adalah banyaknya investasi
PMDN berskala nasional dan banyaknya investasi PMA berskala nasional
yang telah terealisasi pada suatu periode tahun tertentu. Pada tahun 2013
nilai investasi yang bersumber dari Penanaman Modal Asing (PMA) senilai
265.829,20 milyar rupiah. Adapun nilai investasi PMDN tahun 2010-2013
dapat dilihat pada tabel 3.6
Tabel 3.6
Perkembangan Penanaman Modal Asing Kabupaten Tangerang
Tahun 2009-2013
Tahun
Investasi PMA
Jumlah Investor Nilai Investasi (Juta)
IP IU IP IU
2009
2010
2011
2012
2013
144
152
164
188
146
56
38
31
53
52
25.145.590,00
48.531.870,00
33.032.240,00
98.862.680,00
898.919,00
129.052,80
180.014,30
73.315,60
493.279,60
265.829,20
Jumlah 794 230 206.471.299,00 1.141.491,50
Sumber : BPMD Kabupaten Tangerang 2014
Tabel 3.7
Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri Kabupaten Tangerang
Tahun 2009-2013
Tahun
Investasi PMDN
Jumlah Investor Nilai Investasi (Juta)
IP IU IP IU
2009
2010
2011
2012
2013
32
29
36
29
20
17
9
9
10
10
924.963,00
939.299,00
2.179.949,50
1.404.290,90
18.959.737,00
2.049.079,50
193.906,90
1.707.168,40
188.300,10
6.871.025,00
Jumlah 146 55 23.492.525,53 9.302.311,50
Sumber : BPMD kabupaten Tangerang
Dari tabel 3.6 dan 3.7 tampak bahwa Nilai investasi terbesar terjadi pada
tahun 2013 dengan jumlah sebanyak 62 investasi dengan nilai sebesar
7.136.854,2 milyar. Sedangkan nilai investasi terendah terjadi pada tahun
2010 dengan jumlah sebanyak 37 investasi dengan nilai sebesar 373.923,2
milyard.
7. Tingkat Kemiskinan
Secara umum angka kemiskinan dari tahun ke tahun terus mengalami
penurunan. Hal ini tidak terlepas dari upaya keras Pemerintah Daerah
dalam menanggulani kemiskinan melalui berbagai program yang pro
rakyat, Kendati belum bisa dikatakan maksimal, akan tetapi tren
penurunan menunjukan bahwa program-program penanggulangan
kemiskinan yang diluncurkan Pemerintah Daerah telah memberikan efek
positif bagi peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengembangkan
hak-hak dasar mereka. Gambaran tingkat penurunan/penambahan
kemiskinan per tahun dapat dilihat pada table 3.8.
Tabel 3.8
Tingkat Penurunan/Penambahan Penduduk Miskinan Kabupaten Tangerang Tahun 2010-2013
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang tahun 2014
Dari table 3.8 terdapat fluktuasi peningkatan dan penurunan terhadap
jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tangerang. Hal ini tidak dapat
menggambarkan kurang berhasilnya program program pro rakyat yang
dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Semua itu terjadi akibat dari beberapa
kondisi terutama kebijakan ekonomi Pemerintah Pusat yang berimbas
kepada masyarakat yang mengakibatkan semakin sulitnya masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
8. Tenaga Kerja
Ketenagakerjaan merupakan salah satu sektor penting bagi
pembangunan ekonomi, khususnya dalam upaya pemerintah untuk
mengurangi penduduk miskin sehingga kesejahteraan masyarakat dapat
tercapai. Hal ini dapat ditempuh dengan pembangunan yang
menitikberatkan pada masalah perluasan kesempatan kerja bagi angkatan
kerja yang terus bertambah. Ditambah dengan kajian tentang keterkaitan
tenaga kerja sebagai factor produksi dalam rangka peningkatan ekonomi.
Pada tahun 2013, jumlah penduduk Kabupaten Tangerang sebanyak
3.167.780 orang terdapat 2.244.021 orang atau 71,06 persen merupakan
Penduduk Usia Kerja (PUK > 15 th). Dari jumlah tersebut hampir 64,9
persennya merupakan angkatan kerja dan sisanya adalah penduduk bukan
angkatan kerja. Selama tiga tahun jumlah angkatan kerja di Tangerang
terus menurun, namun pada tahun 2013 kembali meningkat. Berbeda
dengan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) yang terus berfluktuasi,
terakhir di tahun 2013 mencapai pada level 64,88 persen.
Jumlah penduduk yang terserap dalam dunia tenaga kerja sejak
tahun 2010 terus menurun, namun pada tahun 2013 kembali meningkat
mencapai 1,28 juta orang. Hal ini sejalan dengan jumlah angkatan kerja
dan tingkat pengangguran yang pada tahun 2013 mengalami peningkatan
masing-masing sebesar 1,46 juta jiwa dan 19,24 persen.
Berdasarkan lapangan pekerjaan, sektor industri pengolahan tetap
menduduki peringkat pertama penyerapan tenaga kerja di Kabupaten
Indikator
TAHUN
2009 2010 2011 2012 2013
Penduduk Miskin 142.229 232.913 236.738 151.150 190.392
Tangerang dengan persentase mencapai 47,61 persen. Sektor industri
merupakan sektor ekonomi utama untuk menunjang perekonomian
Kabupaten Tangerang. Disusul kemudian oleh sektor perdagangan, RM
,dan Jasa Akomodasi menduduki peringkat kedua dengan persentase 20,97
persen, disusul sektor lainnya sebesar 13,29 persen, sektor pertanian
sebesar 7,49 persen dan terakhir sektor jasa sebesar 1,06 persen.
Sedangkan menurut status pekerjaan, sebagian besar penduduk
Tangerang atau sekitar 71,54 persennya berstatuskan buruh/karyawan.
Selanjutnya peringkat kedua adalah status berusaha sendiri sekitar 12,62
persen dan yang lain lain sekitar 15,84 persen. Statistik Ketenagakerjaan
dan Gambaran Komposisi Ketenagakerjaan menurut Lapangan Usaha
dapat dilihat pada table 3.8 dan 3.9
Tabel 3.9 Statistik Ketenagakerjaan Tangerang Kabupaten Tangerang
Tahun 2009-2013
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang 2014
Gambar. 3.1 Gambaran Komposisi Ketenagakerjaan
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2013
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang
9. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator strategis
yang banyak digunakan untuk melihat upaya dan kinerja program
pembangunan secara menyeluruh di suatu wilayah. Dalam hal ini IPM
dianggap sebagai gambaran dari hasil program pembangunan yang telah
dilakukan beberapa tahun sebelumnya. IPM merupakan ukuran untuk
melihat dampak kinerja pembangunan wilayah yang mempunyai dimensi
Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
Penduduk 15 th keatas
( juta orang)
1,76
2,19
2,04
2,09
2,24
Angkatan Kerja
(juta orang)
1,62
1,44
1,42
1,33
1,46
TPAK (%) 62,12 65,90 69,46 63,59 64,88
Tingkat Pengangguran (%) 15,86 13,4 14,42 11,46 19,24
Bekerja ( juta orang) 1,30 1,24 1,21 1,18 1,28
Mencari Pekerjaan (orang) 256.372 201 976 204 358 152 235 173 798
yang sangat luas, karena memperlihatkan kualitas penduduk suatu
wilayah dalam hal harapan hidup, intelelektualitas dan standar hidup
layak. Indeks Pembangunan Manusia dapat dilihat pada gambar 3.2
Gambar 3.2
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Tangerang Tahun 2010-2013
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang
Dengan melihat perkembangan angka IPM beberapa tahun terakhir,
capaian kemajuan pembangunan manusia di Kabupaten Tangerang
sepertinya tidak terlalu signifikan. Angka IPM Tangerang dari tahun 2010
sebesar 70,80 kemudian di tahun 2011 naik sebesar 72.05 sedikit demi
sedikit mengalami peningkatan berturut-turut sebesar 72,36 pada tahun
2012, dan terakhir tahun 2013 sebesar 72,82. Melihat kenaikannya masih
cukup rendah dari target RPJMD (72,66), sehingga masih diperlukan
kebijakan dan program yang dapat segera meningkatkan indeks IPM
tersebut.
IPM merupakan indikator gabungan dari beberapa indikator yaitu
indikator kesehatan, indikator pendidikan, dan indikator ekonomi. Ketiga
indikator dasar tersebut dianggap dapat me ngukur tingkat kesejahteraan
dan keberhasilan pembangunan manusia di suatu wilayah. Tercatat untuk
tahun 2013 terjadi peningkatan indikator IPM dibandingkan tahun
sebelumnya yaitu 66,33 tahun untuk AHH, 96,37 persen untuk AMH, 8,96
tahun untuk rata-rata lama sekolah, dan 643,04 ribu rupiah untuk
pengeluaran perkapitanya. Indeks Gabungan IPM dapat dilihat ditabel 3.10
Tabel 3.10 Indeks Gabungan IPM Kabupaten Tangerang
Tahun 2010-2013
Sumber : BPS Kabupaten Tangerang
Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
Angka Harapan Hidup (AHH) / tahun 65,61 65,79 65,90 66,01 66,33
Angka Melek Huruf (AMH) / persen 95,66 95,78 95,86 96,08 96,37
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) /
tahun
8,93 8,94 8,95 8,96 8,96
Pengeluaran Perkapita /ribu rupiah 637,80 640,80 643,04
B. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah
Berbagai tantangan yang akan dihadapi Kabupaten Tangerang di tahun
2016 tentunya tidak terlepas dari perekonomian nasional yang masih akan
dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu pengelolaan arus modal (capital
inflow) dan nilai tukar (exchange rate) dimana harga-harga komoditas terus
berubah cenderung merangkak naik.
Sejumlah tantangan dan prospek lain yang akan dihadapi diantaranya
adalah :
1. Pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan
· Tantangan yang dihadapi adalah berupaya menurunkan tingkat
pengangguran dan kemiskinan yang masih cukup tinggi juga akan
terus mewarnai tantangan perekonomian Kabupaten Tangerang di
tahun 2015 dan tahun 2016
2. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
· Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya yang dimiliki.
· Menciptakan iklim investasi yang kondusif.
· Meningkatkan kualitas pelayanan akan menjadi kendala bagi
masuknya investasi sehingga menjadi tantangan pemerintah daerah
untuk membenahi sector ini, sebab dengan pelayanan yang
berkualitas merupakan prasyarat agar dapat meningkatkan investor
sehingga akan memberikan dorongan pada pencapaian tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.
3. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkwalitas.
4. Partisipasi swasta dalam pembangunan di Kabupaten Tangerang masih
rendah sehingga perlu peningkatan partisipasi swasta melalui
kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta (public-private
partnership). Tantangan ini menjadi cukup penting sehingga public-
private partnership merupakan faktor yang cukup dominan dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi daerah
Tantangan dan prospek perekonomian sebagaimana tersebut di atas
harus dihadapi dengan semakin mengefektifkan semua capaian
ekonomi makro, khususnya peningkatan pertumbuhan ekonomi dan
penurunan laju inflasi. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tangerang
lebih diarahkan pada upaya mendorong laju pertumbuhan sektor-sektor
yang mempunyai kontribusi dan persentase terbesar dalam membentuk
PDRB.
II. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
A. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
Arah kebijakan anggaran untuk Tahun Anggaran 2016, meliputi arah
kebijakan yang berkenaan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2016 yang telah
disinkronisasikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 37
Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran 2015.
Anggaran Pendapatan adalah semua rencana penerimaan kas daerah
dalam periode Tahun Anggaran 2016, yang menjadi hak daerah.
Pendapatan dirinci menurut kelompok Pendapatan, yang meliputi:
1. Pendapatan Asli Daerah;
2. Dana Perimbangan; dan
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.
Arah kebijakan Anggaran Pendapatan untuk Tahun Anggaran 2016,
secara umum diarahkan untuk mencapai target penerimaan
pendapatan pada seluruh obyek pendapatan, sehingga memenuhi
kapasitas/kemampuan anggaran daerah sesuai dengan estimasi awal
yang telah diajukan dalam rancangan APBD Kabupaten Tangerang
untuk tahun anggaran 2016.
Arah kebijakan Anggaran Pendapatan untuk Tahun Anggaran 2016
antara lain:
1. Penertiban sistem dan prosedur pemungutan pendapatan daerah.
2. Intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber-sumber
pendapatan daerah, terutama pajak dan retribusi daerah serta
melalui peningkatan kinerja usaha daerah.
3. Peningkatan koordinasi dan pengawasan terhadap pemungutan
pendapatan daerah.
4. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat, baik kecepatan
pelayanan pembayaran maupun kemudahan untuk memperoleh
informasi.
5. Peningkatan kemampuan dan optimalisasi organisasi di bidang
pendapatan atau organisasi penghasil.
6. Peningkatan kemampuan SDM disektor pendapatan dalam
mengoptimalkan penggunaan layanan berbasis Teknologi
Informasi.
7. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan memperbanyak
kerjasama dengan Bank persepsi sebagai alternative tempat
pembayaran wajib pajak.
8. Peningkatan upaya sosialisasi pendapatan daerah dengan
memanfaatkan Teknologi Informasi/Online system
9. Peningkatan kualitas data dasar seluruh pendapatan daerah.
10. Peningkatan pajak dan retribusi.
Realisasi Pendapatan sampai dengan Tahun Anggaran 2014
dijabarkan pada tabel berikut :
Tabel 3.11 Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2013 sampai
dengan Tahun 2014
Dalam pelaksanaan pengelolaan pendapatan daerah Pemerintah
Kabupaten Tangerang, pada khususnya SKPD terkait yaitu Dinas
Pendapatan Daerah dalam rangka pengelolaan Pendapatan Daerah antara
lain :
a. Masih belum terintegrasinya data Pendapatan Daerah antara Bank
Persepsi (BJB) dengan Dinas Pendapatan Daerah sehingga laporan
Pendapatan Daerah belum dapat disajikan secara real time;
b. Belum optimalnya penyampaian data pelanggan dari PLN Pusat
kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang;
c. Belum terpasangnya water meter pada wajib pajak air bawah tanah;
d. Kurangnya petugas teknis lapangan untuk melakukan pendataan
pajak air tanah ke perusahaan-perusahaan/Wajib Pajak;
e. Masih adanya kesulitan untuk mengetahui secara pasti pajak
penghasilan pasal 21, 25 dan 29 dikarenakan potensi dan prosesnya
masih dilakukan oleh Instansi Pemerintah Pusat, termasuk belum
optimalnya pelaksanaan pengenaan pajak penghasilan kepada Wajib
Pajak di Kabupaten Tangerang;
f. Masih belum optimalnya pengelolaan DAK dikarenakan adanya
keterlambatan juklak/juknis dari Pemerintah Pusat;
Uraian Realisasi 2013 Realisasi 2014
Pendapatan Asli Daerah 1,247,354,762,027 1.599.578.973.891
Hasil Pajak Daerah 803,097,821,528 1.015.714.352.255
Hasil Retribusi Daerah 107,837,109,627 130.041.587.466
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
48,585,346,803 45.878.052.983
Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah
287,834,484,069 407.944.981.187
Dana Perimbangan 1,498,947,577,711 1.461.378.798.130
Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak
293,557,607,711 143.608.555.130
Dana Alokasi Umum 1,115,364,627,000 1.213.857.913.000
Dana Alokasi Khusus 90,025,343,000 103.912.330.000
Lain-lain Pendapatan Daerah
yang Sah
535,128,973,604 660.679.576.318
Pendapatan Hibah
-
8.000.000.000
Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi dan Pemerintah Daerah
Lainnya
303,536,493,604 418.787.203.318
Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus
226,592,480,000 225.371.373.000
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah
Daerah Lainnya
5,000,000,000 8.521.000.000
JUMLAH PENDAPATAN 3,281,431,313,342 3.721.637.348.339
Sumber : LKPJ Tahun 2013-2014 Bappeda Kabupaten Tangerang
g. Pagu definitif untuk Dana Bagi Hasil (DBH) Pusat ditetapkan pada
bulan Desember (akhir tahun) sehingga sering menimbulkan defisit
pada tahun berjalan.
B. Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2016
Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang Untuk Tahun Anggaran 2016,
diproyeksikan sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.12
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2016
KODE URAIAN APBD 2015 R-APBD 2016 % Kenaikan
4 PENDAPATAN DAERAH
4.1 Pendapatan Asli Daerah 1,428,990,553,277 1,601,009,704,368 12%
4.1.1 Hasil Pajak Daerah 912,079,000,000 1,008,469,504,116 11%
4.1.2 Hasil Retribusi Daerah 101,845,535,000 105,802,567,400 4%
4.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah Yang Dipisahkan
39,019,897,150 39,508,338,527 1%
4.1.4 Lain-Lain Pendapatan Asli
Daerah Yang Sah
376,046,121,127 447,229,294,325 19%
4.2 Dana Perimbangan 1,493,169,526,897 1,493,169,526,897 0%
4.2.1 Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak
165,786,249,000 165,786,249,000 0%
4.2.2 Dana Alokasi Umum 1,212,934,842,000 1,212,934,842,000 0%
4.2.3 Dana Alokasi Khusus 75,609,130,000 75,609,130,000 0%
4.2.4 Transfer Pemerintah Pusat
Lainnya
38,839,305,897 38,839,305,897 0%
4.3 Lain-lain Pendapatan Daerah
yang Sah
765,724,614,119 765,724,614,119 0%
4.3.1 Pendapatan Hibah 0 0 0%
4.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak Dari
Provinsi Dan Pemerintah
Daerah Lainnya
451,598,803,119 451,598,803,119 0%
4.3.4 Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus
306,210,731,000 306,210,731,000 0%
4.3.5 Bantuan Keuangan Dari
Provinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya
7,915,080,000 7,915,080,000 0%
Jumlah Pendapatan 3.687.884.694.293 3.859.903.845.384 5 %
* Angka proyeksi
Jumlah Pendapatan ditargetkan naik hingga 5%. Dengan asumsi
Pendapatan Asli Daerah naik hingga 12%, sedangkan Dana Perimbangan
dan dana Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah diasumsikan sama
dengan tahun sebelumnya sehubungan dengan belum adanya penetapan
baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah lainnya
Upaya Pendapatan untuk Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
a. Penguatan peran kecamatan dalam meningkatkan pajak daerah sesuai
kewenangannya
b. Penertiban sistem dan prosedur pemungutan pendapatan daerah.
c. Intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber-sumber pendapatan
daerah, terutama pajak dan retribusi daerah serta melalui peningkatan
kinerja usaha daerah.
d. Peningkatan koordinasi dan pengawasan terhadap pemungutan
pendapatan daerah.
e. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat, baik kecepatan pelayanan
pembayaran maupun kemudahan untuk memperoleh informasi.
f. Peningkatan kemampuan dan optimalisasi organisasi di bidang
pendapatan atau organisasi penghasil.
g. Peningkatan kemampuan SDM disektor pendapatan dalam
mengoptimalkan penggunaan layanan berbasis Teknologi Informasi.
h. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan memperbanyak
kerjasama dengan Bank persepsi sebagai alternative tempat
pembayaran wajib pajak.
i. Peningkatan upaya sosialisasi pendapatan daerah dengan
memanfaatkan Teknologi Informasi/Online system
j. Peningkatan kualitas data dasar seluruh pendapatan daerah.
C. Arah Kebijakan Belanja Daerah
Arah kebijakan anggaran belanja untuk Tahun Anggaran 2016, secara
umum diarahkan untuk memenuhi rencana anggaran belanja untuk
seluruh bagian belanja pada setiap fungsi bidang kewenangan sebagaimana
tela dialokasikan dalam APBD Tahun Anggaran 2016.
Anggaran belanja adalah semua rencana pengeluran kas daerah dalam
periode Tahun Anggaran 2016, yang akan menjadi bebhan daerah, terdiri
dari bagian :
1. Belanja Tidak Langsung;
2. Belanja Langsung;
Dalam rangka meningkatkan efektifitas belanja daerah, maka diperlukan
langkah-langkah kebijakan pengelolaan belanja sebagai berikut :
1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengadaan barang dan jasa yang
digunakan untuk pelaksanaan pelayanan publik setiap satuan kerja
pemerintah daerah serta pemeliharaan aset daerah melalui
pelaksanaan reformasi pengadaan barang dan jasa dengan tetap
mengedepankan orientasi pada keuntungan bagi negara sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku;
2. Belanja langsung diarahkan kepada penyediaan sarana dan prasarana
pembangunan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi,
peningkatan kesejahteraan rakyat, pengentasan kemiskinan serta
pengurangan pengangguran dan proporsi belanja modal diupayakan
lebih besar dibanding dengan belanja pegawai atau belanja barang dan
jasa;
3. Belanja langsung juga diarahkan untuk mendukung suksesnya
pelaksanaan program unggulan sebagaimana diamanatkan dalam
RPJMD Tahun 2013-2018 baik melalui pelaksanaan di SKPD maupun
kecamatan;
4. Belanja Daerah perlu diarahkan terhadap adanya isu eksternal seperti
pemberlakuan UU Desa, Revisi UU 32/2004, Pemberlakuan UU
Aparatur Sipil Negara, dan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean;
5. Belanja Daerah pada tahun 2016 diarahkan untuk focus mengatasi
permasalahan Tingkat Kerusakan Jalan Desa, Tingkat Kemiskinan,
Angka Gizi Kurang, Tingkat Kerawanan Sanitasi (Kekumuhan, Rumah
Tangga Pengguna Sumber Air Tidak Terlindung, dan Kepemilikan
Jamban), serta meningkatkan Rasio Murid Per Kelas sesuai standar
pelayanan minimal;
6. Mengarahkan belanja bantuan sosial dan hibah yang dapat langsung
membantu meringankan beban masyarakat miskin;
7. Mendukung koordinasi dan sinkronisasi kebijakan desentralisasi fiskal
dalam rangka penyempurnaan hubungan keuangan antara pemerintah
pusat dengan pemerintah daerah melalui penyusunan dan perumusan
kebijakan dalam penetapan Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi
Khusus, Bagi Hasil Sumber Daya Alam dan Bukan Pajak termasuk
Dana Reboisasi;
8. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait dalam
melakukan pemantauan dan evaluasi dana perimbangan;
9. Menyusun dan merumuskan kebijakan penataan pengelolaan
keuangan daerah, yang antara lain terkait dengan ketentuan mengenai
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah,
perbaikan manajemen keuangan daerah, pengendalian defisit dan
surplus anggaran daerah, serta pelaporan dan pengelolaan informasi
keuangan daerah;
10. Melanjutkan langkah-langkah pemutakhiran data yang menyangkut
perumusan kebijakan dana perimbangan.
11. Pengalokasian belanja tidak langsung dilakukan secara rasional
dengan mempertimbangkan realisasi tahun sebelumnya serta
melakukan estimasi terhadap tingkat efektifitas dan efisiensi kegiatan-
kegiatan yang dilakukan.
Target dan realisasi belanja sampai dengan Tahun Anggaran 2013 DAN
Tahun 2014 dijabarkan pada tabel berikut :
Tabel 3.13 Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Tangerang Sampai Dengan
Tahun 2013 dan Tahun 2014
Uraian Realisasi 2013 Realisasi 2014
BELANJA DAERAH
Belanja Tidak Langsung 1,174,717,850,787 1.267.148.584.257
Belanja Pegawai 992,172,258,604 1.080.361.390.298
Belanja Hibah 90,334,316,000 110.164.906.835
Belanja Bantuan Sosial 27,685,983,725 11.870.635.000
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Propinsi / Kabupaten / Kota dan Pemerintah Desa
55,558,728,384 60.990.883.066
Belanja Tidak Terduga 8,966,564,074 3.760.769.058
Belanja Langsung 1,890,104,675,897 2.245.153.862.760
Belanja Pegawai 150,688,531,640 148.203.736.422
Belanja Barang dan Jasa 622,182,493,751 845.891.236.995
Belanja Modal 1,117,233,650,506 1.251.058.889.343
Jumlah Belanja 3,064,822,526,684 3.512.302.447.017
Sumber : LKPJ Bappeda tahun 2013 dan 2014
Dalam pelaksanaan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 terdapat
masalah yang dihadapi antara lain :
1. Penyerapan anggaran Belanja Tidak langsung (BTL) sebesar
1.267.148.584.257 dari total anggaran 1.390.370.075.067 mencapai
91,14% karena:
a. Penganggaran untuk gaji dan tunjangan CPNS dari honorer K2 pada
beberapa SKPD tidak dilaksanakan karena terdapat kebijakan
pembayaran tersebut sampai dengan bulan Desember 2014
dibayarkan oleh BKD dan SK pengangkatan CPNS baru diterbitkan
pada bulan Oktober 2014;
b. Tunjangan Profesi Guru PNSD (Sertifikasi) bulan Desember 2014
yang tidak dibayarkan karena tidak tercukupinya sisa anggaran
sebagai akibat adanya kenaikan gaji pokok PNS dan adanya
penambahan penerima Tunjangan Penghasilan Guru PNSD yang
tidak diperkirakan sebelumnya;
c. Realisasi Belanja Hibah dan Bantuan Sosial dilakukan dengan
proses verifikasi yang selektif sejalan dengan prinsip kehati-hatian
Pemerintah Kabupaten Tangerang.
2. Penyerapan Belanja Langsung (BL) realidsasi sebesar Rp.
2.245.153.862.760 dari total anggaran sebesar Rp.
2.790.730.448.135 atau mencapai 80,45% karena :
a. Proses pelaksanaan lelang yang terlambat sehingga waktu
pelaksanaan pengadaan terbatas;
b. Terjadi penumpukan kegiatan belanja barang jasa dan belanja
modal pada periode APBD Perubahan TA 2014;
c. Adanya kegiatan-kegiatan tertentu yang tidak bisa dilaksanakan
berdasarkan ketentuan dan prinsip kehati-hatian;
d. Adanya SE MenPANRB Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pembatasan
Kegiatan Pertemuan dan Rapat di Luar Kantor yang menyebabkan
penyerapan Belanja Akomodasi dan Belanja Perjalanan Dinas Luar
Daerah tidak optimal;
e. Belanja pengadaan tanah tidak tercapai kesesuaian harga dan luas
tanah yang dibutuhkan antara pemerintah Daerah dan pemilik
tanah.
Adapun sebagai solusi dari permasalahan tersebut adalah :
a. Menyusun perencanaan dan penganggaran Belanja Tidak Langsung
(BTL) yang lebih akurat berdasarkan data dan informasi yang
memadai, khususnya dalam perencanaan Hibah dan Bantuan Sosial
sudah jelas Calon Penerima Calon Lokasi;
b. Menyusun perencanaan dan penganggaran Belanja Langsung (BL)
yang lebih akurat berdasarkan data kebutuhan pelayanan dan
informasi yang memadai, khususnya dalam perencanaan pengadaan
tanah dilakukan apabila telah didapat kepastian dapat
dilaksanakannya teransaksi jual beli;
c. Menyusun schedule tahapan pelaksanaan belanja daerah yang tepat
mulai dari penyusunan KAK, rencana dan gambar teknis, RAB
kegiatan, RUPBJ dan RKBMD, proses pengadaan yang lebih awal dan
upaya-upaya pengendalian pelaksanaan kegiatan;
d. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur khususnya PPTK,
menyusun SOP, penggunaan IT dan koordinasi pelaksanaan
kegiatan;
e. Mengoptimalkan peran LPSE dan ULP dalam pengadaan barang dan
jasa
f. Meningkatkan monitoring , evaluasi dan pengendalian kegiatan.
D. Proyeksi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016
Belanja Daerah Kabupaten Tangerang Untuk Tahun Anggaran 2016,
diproyeksikan sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.14
Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2016
5 BELANJA DAERAH APBD 2015 R-APBD 2016*
5.1 Belanja Tidak Langsung 1,596,398,088,431 1,637,300,000,000 3%
5.1.1 Belanja Pegawai 1,352,241,860,061 1,405,000,000,000 4%
5.1.4 Belanja Hibah 95,000,000,000 30,000,000,000 -68%
5.1.5 Belanja Bantuan Sosial 26,500,000,000 15,000,000,000 -43%
5.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada
Provinsi / Kabupaten / Kota dan
Pemerintahan Desa
23,486,217,305 25,000,000,000 6%
5.1.7 Belanja Bantuan Keuangan
Kepada Provinsi / Kabupaten /
86,870,011,065 150,000,000,000 73%
Kota Dan Pemerintahan Desa
5.1.8 Belanja Tidak Terduga 12,300,000,000 12,300,000,000 0%
5.2 Belanja Langsung 2,775,856,742,170 2,457,603,845,384 -11%
5.2.1 Belanja SKPD 566,135,045,281 555,135,045,281 -1.9%
5.2.3 Belanja Wajib pilihan 2,209,721,696,889
1,902,468,800,103
-13.9%
Jumlah Belanja 4,372,254,830,601 4,094,903,845,384 -6%
*angka proyeksi
*
Rencana Distribusi untuk Belanja Langsung pada Tahun 2016 adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.15
Rencana Distribusi untuk Belanja Langsung pada Tahun 2016*
No Uraian Anggaran 1 Belanja Program SKPD 555,135,045,281
2 Belanja WAPIL 1,902,468,800,103
2.1 Pagu Wilayah Kecamatan 470,000,000,000
2.2 Pagu Kelurahan 28,000,000,000
2.3 Pagu Indikatif SKPD 536,886,574,503
2.4 Program 25 Unggulan 382,900,000,000
2.5 DAK 75,609,130,000
2.6 Pendamping DAK 7,560,913,000
2.7 BOP DAK 1,512,182,600
2.8 Retensi dan Lanjutan Multiyears 150,000,000,000
2.9 BOSDA (pendamping BOS) 85,000,000,000
2.1 BPJS (bayar premi asuransi) 55,000,000,000
2.11 Pengadaan Lahan Tanah 100,000,000,000
2.12 Lanjutan pembangunan gedung pemerintahan 10,000,000,000
Total Anggaran Pagu 2,457,603,845,384
Total Anggaran Pagu dalam Struktur 2,457,603,845,384
*angka proyeksi
Proporsi Belanja daerah RAPBD 2016 ditargetkan untuk Belanja Tidak
Langsung sebesar 37% dan Belanja Langsung sebesar 63%
Belanja Tidak Langsung
a. Belanja Pegawai naik 4% dengan asumsi acress 2.5%, penyesuaian
SOTK baru dan penyesuaian gaji dan tunjangan sesuai dengan UU no
05 Tahun 2014 Tentang ASN
b. Pengurangan Belanja Hibah karena ada pengalihan dana hibah
untuk spesifik grant penambah ADD (dana PGP dan PIDBM) serta
kegiatan hibah ke Wapil (FKTS)
c. Belanja Bantuan Keuangan ke Pemerintah Desa (ADD) diperkuat
dengan rincian 10 % (Rp.141.756.039.689) dari dana perimbangan
setelah dikurangi DAK sebagaimana yang dipersyaratkan dalam UU
Desa ditambah sisanya merupakan pengalihan dana Belanja Hibah
Program Gebrak Pakumis dan PIDBM
Belanja Langsung
a. Pemenuhan target RJPMD, Program unggulan.
b. Pencapaian Target SPM dan MDGs
c. Penguatan peran desa dan kelurahan sesuai dengan Undang- undang
Desa
d. Peningkatan pelayanan publik berbasis IT
e. Peningkatan penanganan daerah rawan bencana
f. Peningkatan dan pemerataan insfrastruktur pendidikan, kesehatan,
pertanian dan perikanan
g. Percepatan penanggulangan kemiskinan terpadu berbasis sosial,
ekonomi dan lingkungan (SEL)
E. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah
Anggaran Pembiayaan adalah seluruh penerimaan yang akan di bayar
kembali dan seluruh pengeluaran yang akan di terima kembali selama
periode Tahun Anggaran 2016 terdiri dari kelompok :
1. Penerimaan Daerah; dan
2. Pengeluaran Daerah.
Setiap kelompok Pembiayaan diatas, kemudian dirinci lagi kedalam masing-
masing jenis Pembiayaan sebagai berikut :
1. Untuk Penerimaan Daerah, jenisnya meliputi sisa lebih perhitungan
anggaran (silpa), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan
daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan
kembali pemberian pinjaman daerah, serta penerimaan piutang daerah;
2. Untuk Pengeluaran Daerah, jenisnya meliputi pembentukan dana
cadangan, penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daerah,
pembayaran pokok utang, pemberian pinjaman daerah.
Sedangkan arah kebijakan Pembiayaan daerah diarahkan untuk menutup
selisih antara penerimaan dan pengeluaran dalam satu periode akuntansi
serta untuk membentuk modal pemerintah guna mendorong terciptanya
likuiditas keuangan daerah melalui :
a. Memprioritaskan pembiyaan pengeluaran terhadap sisa kurang
perhitungan anggaran tahun sebelumnya.
b. Melakukan pembiayaan atas pengeluaran investasi melalui kerjasama
operasi dengan BUMN, BUMD dan swasta di daerah.
Adapun Pembiayaan Daerah Kabupaten Tangerang sampai dengan Tahun
Anggaran 2013 dan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.16 Pembiayaan Daerah Kabupaten Tangerang
Tahun 2013 dan Tahun 2014
Uraian Realisasi Tahun 2013 Realisasi Tahun 2014
Surplus/Defisit 216,608,786,658 209,334,901,332
PEMBIAYAAN DAERAH 491,592,027,772 700,200,814,430
Penerimaan Pembiayaan
Daerah
491,592,027,772 700,200,814,430
Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya
491,592,027,772 700,200,814,430
Pengeluaran Pembiayaan
Daerah
8,000,000,000 30,700,000,000
Penyertaan Modal (Investasi)
Pemerintah Daerah
8,000,000,000 30,700,000,000
PEMBIAYAAN NETTO 483,592,027,772 669.500.814.430
Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SILPA)
700,200,814,430 878.835.715.762
Sumber : LKPJ Bappeda Kabupaten Tangerang Tahun 2013-2014
Pada Tahun Anggaran 2014 terdapat beberapa permasalahan terkait
pengelolaan keuangan daerah yang mengakibatkan tingginya angka Sisa
Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) hingga mencapai
Rp.878.835.715.762,- secara garis besar antara lain karena pelampauan
penerimaan PAD, efisiensi Belanja Tidak Langsung dan efisiensi serta
beberapa penundaan kegiatan pada belanja modal pengadaan tanah dan
konstruksi (multy years). Selain itu terbit Surat Edaran Kemenpan Nomor
11 Tahun 2014 tentang pembatasan kegiatan Rapat diluar kantor sehingga
mengakibatkan tidak terserapnya rekening belanja akomodasi.
Pembiayaan yang pada dasarnya untuk menutupi Selisih Kurang
(defisit) antara Pendapatan dan Belanja, mempunyai permasalahan :
1. Kapasitas kinerja Daerah dalam peningkatan pendapatan cukup
baik, namun tidak diikuti dengan peningkatan kapasitas belanja
daerah sehingga menimbulkan Silpa yang cukup besar.
Solusi atas permasalahan tersebut adalah :
1. Meningkatkan sumber daya dalam rangka peningkatan kapasitas
belanja daerah.
2. Meningkatkan penerimaan pembiayaan dari investasi daerah.
3. Meningkatkan upaya untuk pembentukan dana cadangan,
penyertaan modal dan investasi daerah.
F. Proyeksi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2016
Pembiayaan Daerah Kabupaten Tangerang Untuk Tahun Anggaran 2016,
diproyeksikan sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.17 Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Tangerang
Tahun Anggaran 2016 6 PEMBIAYAAN DAERAH 684,370,136,308 235,000,000,000 -66%
6.1 Penerimaan Pembiayaan Daerah
6.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun
Sebelumnya
684,370,136,308 250,000,000,000 -63%
6.1.2 Pencairan Dana Cadangan 0 0
Jumlah penerimaan pembiayaan 684,370,136,308 250,000,000,000 -63%
6.2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 0 15,000,000,000
6.1.1 Pembentukan Dana Cadangan 0 -
6.1.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 0 15,000,000,000
Jumlah pengeluaran pembiayaan 0 15,000,000,000
Pembiayaan Netto 684,370,136,308 235,000,000,000 -66%
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun
Berkenaan ( SILPA )
0 0
Pembentukan Dana Cadangan akan di alokasikan untuk Pembangunan
jalan baru Coastal Road adalah sebagai berikut :
1. Jenggot-Ketapang
2. Tanjung Anom Karang Serang
3. Tanjung Burung-Dadap
Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah akan dialokasikan
untuk pengembangan seluruh BUMD dan pembentukan modal rencana
BUMD baru di Bidang Pembangunan Perumahan yaitu Tangerang
Properti.
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
I. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUAN
Tujuan pembangunan Kabupaten Tangerang, adalah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, daya saing daerah, dan pelayanan umum.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan sasaran pembangunan
antara lain melalui peningkatan pertumbuhan PDRB dan PDRB
perkapita, peningkatan jumlah angka melek huruf, peningkatan angka
rata-rata lama sekolah, serta peningkatan angka partisipasi murni.
Peningkatan daya saing daerah dilaksanakan dengan sasaran
pembangunan antara lain melalui peningkatan rasio panjang jalan per
jumlah kendaraan, peningkatan ketaatan masyarakat terhadap RTRW,
peningkatan prosentase rumah tangga yang menggunakan air bersih,
serta peningkatan prosentase rumah tangga yang menggunakan listrik.
Peningkatan Pelayanan umum dilaksanakan dengan sasaran
pembangunan antara lain melalui peningkatan angka partisipasi
sekolah, peningkatan rasio guru/murid, rasio guru perkelas, pendidikan
anak usia dini, angka putus sekolah, dan guru yang memenuhi
kualifikasi S1, rasio puskesmas, poliklinik, pustu, rasio rumah sakit
persatuan penduduk, rasio tenaga medis persatuan penduduk, proporsi
panjang jaringan jalan strategis, lintas umum dan desa dalam kondisi
baik, rasio rumah layak huni, rasio jaringan jalan irigasi, rasio ijin
trayek, prosentase penanganan sampah, serta cakupan pengawasan
terhadap pengawasan amdal.
Dari tujuan pembangunan diatas, tentunya akan bermuara kepada
pencapaian visi dan misi RPJMD Kabupaten Tangerang tahun 2013-
2018 yaitu :
VISI :
“MEWUJUDKAN MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG YANG
CERDAS, MAKMUR, RELIGIUS, DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN”
MISI :
· Peningkatan pemerataan akses dan fasilitas pelayanan pendidikan
dan kesehatan bagi masyarakat
· Peningkatan pengembangan perekonomian daerah dan perekonomian
masyarakat menuju peningkatan daya saing daerah dan daya saing
masyarakat
· Peningkatan dan pengembangan nilai-nilai agama dalam
penyelenggaraan pemerintahan serta kehidupan bermasyarakat
menuju masyarakat yang religius
· Penciptaan iklim investasi dan usaha yang kondusif yang didukung
oleh pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar serta
keterpeliharaan lingkungan
· Peningkatan pelayanan publik yang didukung oleh birokrasi yang
bersih, profesional,berwibawa,transparan dan bertanggung jawab
II. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Ketiga ( Tahun 2016 )
Arah kebijakan pembangunan tahun ketiga adalah
menyempurnakan arah kebijakan tahun sebelumnya. Sarana dan
prasarana pendukung penanggulangan banjir harus sudah memadai
ditandai dengan berkurangnya daerah rawan banjir, begitu juga dengan
pusat-pusat kemacetan seperti yang terjadi di pusat-pusat kegiatan
serta berkurangnya kawasan permukiman kumuh khususnya di wilayah
utara Kabupaten Tangerang. Reformasi birokrasi juga harus mulai
terlihat nyata dimana pelayanan publik mulai dari tingkat
desa/kelurahan menjadi lebih baik dan responsif terhadap kebutuhan
masyarakat.
Penyelenggaraan langkah-langkah konkrit dalam perwujudan
reformasi birokrasi menjadi fokus pada tahun ketiga dimana penerapan
e-goverment di berbagai sektor dijadikan sebagai langkah awal reformasi.
Reformasi birokrasi diharapkan dapat dicapai secara bertahap melalui
pelaksanaan road map reformasi birokrasi yang disusun dan
dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali, dimana keberhasilan
pelaksanaan reformasi birokrasi Pemerintah Daerah akan berkontribusi
besar bagi pencapaian sasaran reformasi birokrasi nasional.
Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, terwujudnya
peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat dan
meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi sebagai
wujud keberhasilan reformasi birokrasi akan memberikan dampak
positif yang luar biasa bagi masyarakat Kabupaten Tangerang.
.
III ISSU STRATEGIS
A. Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Permasalahan birokrasi pada umumnya adalah organisasi pemerintahan
dan SDM aparatur belum tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing),
peraturan perundang-undanganyang tumpang tindih, inkonsisten, tidak
jelas, dan multitafsir serta pola pikir (mind-set) dan budaya kerja
(culture-set) belum sepenuhnya mendukung birokrasi yang efisien,
efektif dan produktif, dan profesional.
Kabupaten Tangerang merupakan wilayah yang perekonomiannya
sedang tumbuh pesat dan didiringi dengan pertumbuhan penduduknya
yang cukup tinggi. Namun hal tersebut belum menjamin seluruh
masyarakat Kabupaten Tangerang mendapatkan kesejahteraan yang
layak secara merata. Selain itu pengelolaan keuangan daerah dalam
pembiayaan pembangunan yang masih belum efektif dan efisien tutur
berpeng, artinya manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat
nilainya belum optimal. Pada kondisinruh dari kurang optimalnya
palayanan publik.Untuk itu perlu peningkatan layanan publik untuk
memberikan pelayanan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat
Kabupaten Tangerang melalui reformasi birokrasi.
Reformasi birokrasi merupakan suatu proses yang berkesinambungan
seiring dengan dinamisasi perubahan yang terjadi. Reformasi birokrasi
merupakan salah satu langkah untuk menata sistem organisasi. Oleh
karenanya, agar sistem tersebut berjalan dengan harmonis dalam
mencapai visi dan misi yang diembannya, reformasi birokrasi harus
diimbangi dengan penataan pada berbagai elemen pendukungnya.
Kabupaten Tangerang untuk mencapai visi dan misinya, diperlukan
suatu grand design yang akan menjadi acuan dan pedoman bagi top
management dalam melakukan reformasi birokrasi bagi Pemerintah
Daerah Kabupaten Tangerang. Reformasi birokrasi yang dimaksudkan
adalah reformasi di bidang manajemen pemerintahan umum yang akan
mencakup 4 dimensi yaitu dimensi tata nilai, kelembagaan,
ketatalaksanaan dan sumber daya aparatur.
Pemerintah Kabupaten Tangerang saat ini memulai langkah perwujudan
reformasi birokrasi sebagaimana termaktub dalam Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010 – 2025 dan tahun 2015 telah disusun Road
map Reformasi Birokrasi Tahun 2015 – 2019. Reformasi birokrasi perlu
diwujudkan demi meningkatnya kualitas pelayanan publik agar tercipta
pemerintahan yang profesional, baik, bersih, bebas korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
B. Peningkatan Akses Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan bagi
MBR
Pendidikan dan kesehatan saat ini menjadi barang yang mahal, akses
masyarakat terutama MBR menjadi sulit karena biaya yang tidak
terjangkau. Rumah Sakit Umum (RSU) baru terbangun RSUD Kab.
Tangerang di wilayah selatan dan RSUD Balaraja di wilayah tengah.
Pemerintah perlu melakukan pemerataan akses kesehatan melalui
peningkatan kualitas sarana prasarana kesehatan dan perluasan
cakupan layanan jamkesmas.
Untuk bidang pendidikan, kebutuhan ruang kelas masih tinggi sehingga
satu kelas harus digunakan untuk 2-3 shift. Perlu ditingkatkan sarana
dan prasarana pendidikan milik Pemerintah Daerah yang lebih
terjangkau, penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan pasar pun
menjadi penting, mengingat Kabupaten Tangerang memiliki banyak
perindustrian yang tentunya memerlukan tenaga kerja yang kompeten.
C. Peningkatan Iklim Investasi dan ekonomi daerah
Mengingat Kabupaten Tangerang sebagai “Kota Seribu Industri” yang
memiliki potensi investasi yang luar biasa sudah seharusnya pemerintah
menjaga iklim investasi tetap pada koridor yang aman bagi para
investor. Menekan angka kriminalitas dan penyederhanaan birokrasi
perijinan menjadi bagian yang harus segera dibenahi dan ditingkatkan
pelayanannya. Pengembangkan sistem Informasi Manajemen dalam
bidang Penanaman modal melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Multimedia serta peningkatan kerjasama daerah dengan daerah lainnya
maupun dengan dunia usaha juga menjadi pekerjaan rumah yang harus
segera dirampungkan untuk mendukung iklim investasi yang kondusif.
Sisi lain perekonomian daerah yang harus diperhatikan adalah
peningkatan ekonomi daerah berbasis industri dan UMKM terutama
pada sektor pertanian dan perikanan. Peningkatan kualitas produksi
harus terus didorong melalui penerapan system manajemen mutu dan
penyediaan cluster yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan
D. Penanggulangan Kemiskinan
Masyarakat miskin atau rumah tangga sangat miskin di Kabupaten
Tangerang pada tahun terakhir mencapai 151.150 rumah tangga
sementara keluarga yang rentan sosial ekonomi mencapai 6.935
keluarga. Dengan angka kemiskinan yang masih cukup besar perlu
penanganan lintas sektor dan lintas SKPD secara terintegrasi dan
konsisten melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang langsung,
menyentuh dan berdampak luas .
Dengan penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan terarah
diharapkan dapat mencegah efek domino kemiskinan yang dikawatirkan
dapat meningkatkan jumlah kawasan kumuh, menurunnya kesehatan
masayarakat, rendahnya tingkat pendidikan dan tentu saja meningkat
pula angka kriminal yang bukan tidak mungkin akan memperkeruh
iklim investasi di Kabupaten Tangerang.
E. Peningkatan Peningkatan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Penyediaan Air bersih di Kabupaten Tangerang tergolong belum optimal,
hal tersebut dikarenakan minimya sumber air baku. Sebagian sumber
air baku sudah tercemar seperti sungai Cisadane, Cirarab, Cidurian dan
Cimanceuri. Sebagian lagi terintrusi air laut bahkan hingga 7Km dari
bibir pantai seperti terjadi diwilayah utara. Sehingga perlu konservasi,
pengembangan dan pengendalian sumber air untuk memenuhu
kebutuhan air bersih secara berkelanjutan. Begitupun dengan udara
dan tanah yang sudah tercemar.
Persampahan juga sudah menjadi permasalahan serius. Banyak TPA liar
di wilayah Kabupaten Tangerang terutama ditempat-tempat umum
seperti di sekitar Pasar Cikupa. Perlu pengambangan TPST untuk
mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Jatiwaringin. Selain
persampahan perlu juga pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
yang semakin hari semakin sedikit akibat pertumbuhan industri dan
perumahan yang semakin luas
IV. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016
Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun
2016 adalah sebagai berikut :
· Peningkatan Pelayanan Publik berbasis teknologi informasi.
· Peningkatan akses Pendidikan dan pemerataan Pendidikan
Dasar , Menengah dan Usia Dini
· Percepatan pengembangan puskesmas rawat inap dan
pembangunan sarana kesehatan di wilayah pesisir
· Peningkatan kualitas insfrastruktur daerah
· Peningkatan ekonomi daerah berbasis UMKM
· Penanggulangan kemiskinan terintegrasi berbasis wilayah
· Peningkatan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan
· Pemantapan manajemen persampahan
V. TEMA PEMBANGUNAN TAHUN 2016
Tema Pembangunan Pemerintah Kabupaten Tangerang Tahun
2016 adalah
“Penerapan E-government Dalam Mendukung Kinerja Birokrasi
,Pelayanan Publik, Perbaikan Iklim Investasi, Dan Peningkatan
Partisipasi Masyarakat”
BAB V RENCANA PROGRAM
DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
I. RENCANA PROGRAM PRIORITAS TAHUN 2016
Penentuan rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang
akan dilaksanakan oleh seluruh SKPD yang ada di Kabupaten
Tangerang, tentunya berdasarkan hasil pelaksanaan forum
musrenbang dan forum SKPD serta arah kebijakan pembangunan yang
telah ditetapkan didalam RPJMD Tahun 2013-2018 yang digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 5.1
Tahapan Arah Kebijakan Pembangunan Selama 5 Tahun
Pada sisi lainnya, program dan kegiatan yang dilaksanakan juga
harus memiliki sinkronisasi dan sinergitas dengan Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) maupun RKPD Provinsi Banten. Yang menjadi
perhatian Pemerintah didalam RKP pada tahun anggaran 2016
mendatang berdasarkan hasil Musrenbangnas adalah terdapatnya
langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Pemerintah pada tahun
2016 dalam rangka menghadapi tantangan dan hambatan
pembangunan antara lain :
· Penguatan ekonomi domestik melalui investasi agar daya beli
meningkat.
· Meningkatkan efektivitas belanja negara, baik dari arah belanja
negara tersebut maupun dari penyerapannya, terutama yang terkait
dengan prioritas belanja negara infrastruktur.
· Peningkatan efektifitas penerimaan negara dengan sekaligus
pengurangan defisit anggaran
Dengan langkah-langkah ini, secara keseluruhan momentum
pembangunan yang sudah dicapai pada tahun 2014 dapat
dipertahankan pada tahun 2015, dan dapat ditingkatkan lagi pada
tahun 2016. Adapun yang menjadi tema RKP tahun 2016 adalah
“MELANJUTKAN REFORMASI BAGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN
EKONOMI YANG BERKEADILAN”. Sebagai penjabaran atas tema RKP
tersebut, diidentifikasi 23 (dua puluh tiga) isu strategis yang
dikelompokan kedalam 3 (tiga) bidang, yaitu : (1) Bidang Politik,
Hukum, Pertahanan dan Keamanan; (2) Bidang Ekonomi; (3) Bidang
Kesejahteraan Rakyat.
1. BIDANG POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN, DAN KEAMANAN
a. Konsolidasi Demokrasi
b. Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Publik
c. Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
d. Percepatan Pembangunan Minimum Essential Forces (MEF) dengan
Pemberdayaan Industri Pertahanan
e. Peningkatan Ketertiban dan Keamanan Dalam Negeri
2. BIDANG PEREKONOMIAN
a. Perkuatan Ketahanan Pangan
b. Peningkatan Ketahanan Energi
c. Peningkatan Ketahanan Air
d. Percepatan Pembangunan Kelautan
e. Peningkatan Keekonomian Keanekaragaman Hayati dan Kualitas
Lingkungan Hidup
f. Transformasi Sektor Industri dalam Arti Luas
g. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja
h. Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi
i. Peningkatan Kapasitas IPTEK
j. Peningkatan Efisiensi Sistem Logistik dan Distribusi
k. Penguatan Konektivitas Nasional : 1) Keseimbangan Pembangunan
Antar Wilayah; b) Pendorong Pertumbuhan Ekonomi; dan c)
Pembangunan Transportasi Massal Perkotaan
l. Peningkatan Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Dasar : a)
Peningkatan Rasio Elektrifikasi Nasional; b) Peningkatan Akses Air
Minum dan Sanitasi; dan c) Penataan Perumahan/Permukiman
3. BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
a. Reformasi Pembangunan Kesehatan : a) Sistem Jaminan Sosial
Nasional (Demand and Supply) dan b) Penurunan Angka Kematian
Ibu dan Bayi
b. Pengendalian Jumlah Penduduk
c. Reformasi Pembangunan Pendidikan
d. Sinergi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
e. Pembangunan Daerah Tertinggal dan Perbatasan
f. Pengelolaan Resiko Bencana
Sedangkan hal-hal mendasar yang akan dicapai oleh Pemerintah
Provinsi Banten pada tahun anggaran 2016 berdasarkan hasil
Musrenbang Provinsi yang telah dilaksanakan antara lain
pembangunan infrastruktur kawasan dan wilayah serta penanganan
masalah kemiskinan, prioritas perlindungan sosial dan pemberdayaan
ekonomi masyarakat miskin dalam upaya menurunkan angka
kemiskinan di Provinsi Banten yang masih berada pada angka 5,8
persen, infrastruktur wilayah dan kawasan dalam upaya pemantapan
konektivitas dan peningkatan daya dukung pusat-pusat pertumbuhan
di Provinsi Banten, penataan kawasan pusat pemerintahan Provinsi
Banten, pembangunan museum, melanjutkan pembangunan
pelabuhan Bojonegara, Kawasan Strategis Industri Selat Sunda (KSISS),
KEK Tanjung Lesung dan lainnya.
Sedangkan yang menjadi fokus pembangunan Banten untuk Tahun
2016 adalah perluasan lapangan kerja dalam upaya mengatasi
tingginya angka pengangguran di Banten yang saat ini mencapai 9,9
persen atau peringkat ke 32 dari 33 provinsi, Kemudian peningkatan
produksi dan produktifitas pangan serta penguatan logistik pangan
dalam rangka menyikapi isu strategis berkaitan dengan ketahanan
pangan, peningkatan investasi dan daya saing komoditas unggulan
daerah, pemerataan pelayanan pendidikan dan peningkatan pendidikan
berbasis kompetensi pasar kerja, peningkatan pelayanan kesehatan
masyarakat miskin dan optimalisasi infrastruktur pelayanan
kesehatan, pelestarian lingkungan hidup, mitigasi dan adaptasi
bencana serta pemantapan reformasi birokrasi serta tata kelola
pemerintahan daerah.
Untuk menuntaskan fokus pembangunan diatas, Pemerintah Provinsi
Banten mencanangkan tema RKPD untuk tahun 2016 yaitu :
“PENGUATAN EKONOMI KERAKYATAN DALAM MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN RAKYAT BANTEN YANG BERKEADILAN”.
Dengan demikian, rencana program prioritas tahun 2016 yang akan
dilaksanakan di Kabupaten Tangerang tentunya mengarah kepada
bagamana mendukung rencana kerja pemerintah pusat maupun
pemerintah provinsi Banten dengan disesuaikan kepada kemampuan
keuangan daerah serta potensi dan kondisi daerah.
Pada tahun anggaran 2016, yang menjadi prioritas pembangunan
terbagi menjadi pelaksanaan program unggulan dan program strategis
yang menjadi pendukung program unggulan. dapat dilihat tabel 5.1
berikut ini :
Tabel 5.1
Rencana Program Prioritas Pembangunan Tahun 2016
NO PROGRAM PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM
2016
Kondisi Kinerja
pada akhir periode RPJMD
SKPD PENANGG
UNG JAWAB
URUSAN SIFA
T
Target target
1
Program
Pendidikan Anak Usia Dini
Layanan
Pendidikan Anak Usia Dini
66.74% 86.74% DISDIK Pendidik
an Strategik
2
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A
93.27% 94.27% DISDIK Pendidik
an Strategik
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
81.48% 85.48% DISDIK Pendidik
an
Operasion
al
Angka Putus Sekolah (AP) SD/MI
0.05% 0.03% DISDIK Pendidik
an
Operasion
al
Angka Putus Sekolah (AP) SMP/MTs
0.10% 0.04% DISDIK Pendidik
an
Operasion
al
Angka Melanjutkan (AM) SD/MI ke SMP/MTs
95.68% 96.88% DISDIK Pendidik
an
Operasion
al
Angka Melanjutkan (AM) SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
92.21% 94.21% DISDIK Pendidik
an
Operasion
al
Rasio Sekolah yang menerapkan Penambahan
Kemampuan
Baca/Tulis Al-Quran (muatan lokal) pada jenjang SD/SMP/SMA/SMK
60.00% 90.00% DISDIK Pendidik
an Strategik
3
Program Pendidikan Menengah
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/Paket C
83% 97% DISDIK Pendidik
an Strategik
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C
73% 89% DISDIK Pendidik
an
Operasion
al
Angka Putus Sekolah (AP) SMA/SMK/MA
0.23% 0.13% DISDIK Pendidik
an
Operasion
al
Jumlah Siswa Penerima Bantuan Biaya Pendidikan bagi Siswa Miskin Jenjang SMA/MA/SMK
16,000 20,000 DISDIK Pendidik
an Strategik
4
Program Pendidikan Non Formal
Penduduk Usia >15 Tahun Melek Huruf (tidak buta aksara)
91.21% 92.21% DISDIK Pendidik
an Strategik
5
Program Pengembangan
Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan
Prosentasi luas jangkauan
layanan perpustakaa
n
4 Kec dan
5 Kel.
21 Kec dan
28 Kel. Perpusda
Perpusta
kaan
Strat
egik
Penambahan koleksi bahan pustaka perpustakaan
3250 eks 16.750 eks Perpusda Perpusta
kaan Strategik
6
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Guru Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV (Guru Layak/ GL)
75% 82% DISDIK Pendidik
an Strategik
7
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Meningkatnya penduduk usia sekolah masyarakat MBR yang berhak mendapatkan programBeasiswa/ KARTU PINTAR
5.000 Siswa
5.000 Siswa
DISDIK Pendidik
an
Strategik Unggulan
8
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
Penambahan jumlah Puskesmas
49 54 CIPTA KARYA
Kesehata
n
Strategik
Penambahan Puskesmas
rawat inap
2 Unit 8 Unit CIPTA
KARYA
Kesehata
n
Strat
egik
9
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Jumlah Puskesmas yang tersertifikasi
15 20 DINKES Kesehata
n Strategik
10
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Rasio Pelayanan Masyarakat miskin yang dilayani JAMKESMAS
0.40% 3.30% RSUD
BALARAJA
Kesehatan
Strategik
11
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
80% 90% DINKES Kesehata
n
Operasion
al
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin
100% 100% DINKES Kesehata
n
Operasion
al
Meningkatnya prosentase MBR yang mendapatkan KARTU SEHAT
70,000 392,000 DINKES Kesehata
n
Strategik Unggulan
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
1% 100% DINKES Kesehata
n
Operasion
al
12
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-
paru/rumah sakit mata
Rasio sarana dan prasarana RSUD Balaraja sesuai RS
tipe B
4.00% 94% RSUD
BALARAJA
Kesehatan
Operasion
al
Tersedianya obat-obatan rumah sakit
6.00% 100.00% RSUD
BALARAJA
Kesehatan
Operasion
al
Pembangunan RSUD PANTURA
- 1 Unit RSU CIPTA KARYA
Kesehatan
Strategik Unggulan
13
Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit
Prosentase tingkat hunian RS (BOR)
3.00% 84.00% RSUD
BALARAJA
Kesehatan
Operasion
al
Hari Rawat/Hari Perawatan
Maksimalx100%
75% 75% RSUD
TANGERANG
Kesehatan
Strategik
Ratio pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan terhadap standar RS Kelas B pendidikan
(1 unit rawat inap tahap 3)
14 Unit RSUD
TANGERANG
Kesehatan
Operasion
al
Ratio pemenuhan alat kesehatan pelayanan
standar RS KElas B
pendidikan
53 unit 390 unit RSUD
TANGERANG
Kesehatan
Operasion
al
Prosentase Masyarakat Miskin yang dilayani
80.00% 80% RSUD
TANGERANG
Kesehatan
Strategik
Kepuasan pelanggan RS (Rata-rata dari semua pelayanan)
2% 72% RSUD
BALARAJA
Kesehatan
Operasion
al
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
75% 75% RSUD
TANGERANG
Kesehatan
Operasion
al
14
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K - 4
95% 95% DINKES Kesehata
n
Operasion
al
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
90% 90% DINKES Kesehata
n
Operasion
al
kebidanan
Cakupan Kunjungan Bayi
92.00% 95% DINKES Kesehata
n
Operasion
al
15
Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
Cakupan pelayanan anak balita
90% 90% DINKES Kesehata
n
Operasion
al
16
Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
Prevalensi balita dengan berat badan rendah/
kekurangan Gizi
5.60% 5.20% DINKES Kesehata
n
Operasion
al
17
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Cakupan penemuan pasien baru TB BTA Positif
77% 80% DINKES Kesehata
n
Operasion
al
Cakupan penemuan penderita DBD yang ditangani
100% 100% DINKES Kesehata
n
Operasion
al
Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
96% 98% DINKES Kesehata
n
Operasion
al
Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total populasi usia 15 - 24 tahun
< 0,1% < 0,1% DINKES Kesehata
n
Operasion
al
18
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
Meningkatnya kesadaran masyarakat sekolah dasar akan sarana sanitasi
250 sekolah
1.250 Sekolah
DINKES Kesehata
n Strategik
19 Program Keluarga Berencana
Meningkatka
n capaian Peserta KB Aktif PA/PUS
67.11% 67.96% BKBPP
Keluarga
Berencana
Oper
asional
20
Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang madiri
Meningkatkan % jumlah anggota kelompok BKB dan UPPKS yang ber-KB
75% 80% BKBPP Keluarga Berencan
a
Operasion
al
21
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Meningkatnya kapasitas kelembagaan IKM
50 Pelaku IKM
325 Pelaku IKM
DISPERINDAG
Industri Strategik
22
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
Meningkatnya pemahaman IKM terhadap SNI
40 IKM 240 IKM DISPERIN
DAG Industri
Operasion
al
23
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
Jumlah alat dan mesin pertanian (Unit)
46 1,083 Distanak Pertanian Strategik
25
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Produktivitas Padi (Ton GKG/Ha)
6.1 6.35 Distanak Pertanian Strategik
Meningkatnya Indeks Pertanaman
2,3 Kali 2,5 Kali Distanak Pertanian Strategik
25
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Cakupan pelayanan kesehatan hewan (Desa / Kelurahan)
44 desa 274 desa Distanak Pertanian Operasion
al
26
Program Peningkatan Produksi hasil peternakan
menurunkan jarak kelahiran ternak (calving interval) (bulan)
0,4 bulan 18 Bulan Distanak Pertanian Operasion
al
Peningkatan jumlah kelompok yang memenuhi skala usaha peternakan
2 20 Distanak Pertanian Strategik
27
Program Peningkatan Kesehatanan Masy. Veterinen
Meningkatnya mutu dan kesehatan produk asal hewan
60 sampel 350
sampel Distanak Pertanian
Operasion
al
28
Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan
Pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan
8 kali pengawasa
n
76 kali pengawasa
n Diskanla
Kelautan dan
Perikanan
Operasion
al
Meningkatnya kebersihan wilayah pesisir
1 Kec. Pan-tai
11 Kec. Pantai
Diskanla
Kelautan dan
Perikanan
Operasion
al
29
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
Meningkatnya infrastruktur perekonomian Desa pesisir
23 Desa Pesisir
23 Desa Pesisir
Diskanla
Kelautan dan
Perikanan
Strategik Unggulan
30
Program pengembangan budidaya
perikanan
Peningkatan Produktivitas Budidaya Air
Tawar
4.5 ton/ ha/th
5.5 ton/ ha/th
Diskanla
Kelautan dan
Perikana
n
Strategik
Peningkatan Produktivitas Budidaya Payau
1,5 ton/ ha/th
1,5 ton/ ha/th
Diskanla
Kelautan dan
Perikanan
Strategik
31
Program pengembangan perikanan tangkap
Peningkatan Produktivi-tas Alat Tangkap
38 kg/ unit/ trip
40 kg/ unit/ trip
Diskanla
Kelautan dan
Perikanan
Operasion
al
Peningkatan Kualitas
Sarana/Pra-sarana PPI/TPI
1 PPI/ TPI 7 PPI/ TPI Diskanla
Kelautan
dan Perikana
n
Oper
asional
32
Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
Peningkatan konsumsi ikan per kapita
18.1 kg/kapita/
th
20 kg/kapita/
th Diskanla
Kelautan dan
Perikanan
Operasion
al
33
Program Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pengolahan Hasil Perikanan
Diversifikasi hasil olahan perikanan
2 jenis olahan
30 jenis olahan
Diskanla
Kelautan dan
Perikanan
Operasion
al
Pembinaan Kelompok Usaha Perikanan
dan Kelautan
5 klmpk 45 klmpk Diskanla
Kelautan dan
Perikanan
Operasion
al
34
Prorgam peningkatan ketahanan pangan masyarakat
Ketersediaan energi dan protein per kapita
1% 96% BKPPPM Ketahanan Pangan
Strategik
Ketersediaan
protein perkapita
2% 97% BKPPPM Ketahanan Pangan
Oper
asional
Penguatan Cadangan Pangan
9% 99% BKPPPM Ketahanan Pangan
Operasion
al
Pengawasan dan Pembinaan Keamanan
Pangan Segar
3 100 BKPPPM Ketahanan Pangan
Operasion
al
Penanganan Daerah Rawan Pangan
7 50 BKPPPM Ketahanan Pangan
Operasion
al
35
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
Keberdayaan PKK Desa Aktif
5 40 BKPPPM
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
Operasion
al
Keaktifan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
7 75 BKPPPM
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
Operasion
al
Tersedianya Bak sampah di Perdesaan
50 Desa 250 Desa BKPPPM
Pemberd
ayaan Masyarakat Desa
Operasion
al
36
Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
Pengembangan POSYANTEK
2 10 BKPPPM
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
Operasion
al
Tersedianya database pasar tradisional desa
- 1 Dokumen BKPPPM
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
Strategik Unggulan
Meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelola pasar
tradisional
desa
10 Pengelola
Pasar BKPPPM
Pemberdayaan
Masyarak
at Desa
Strategik Ungg
ulan
Pembangunan Pasar Tradisional/Kabupaten di 3 (tiga) lokasi
3 Pasar 15 Pasar CIPTA KARYA
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
Strategik Unggulan
37
program peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan
Ketenagaan penyuluhan
10 100 BKPPPM Ketahanan Pangan
Operasion
al
38
program peningkatan sarana prasarana penyuluhan
Kelembagaan Penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan
11 100 BKPPPM Ketahanan Pangan
Operasion
al
39
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Pelatihan berbasis kompetensi
720 4,200.00 Disnakertr
ans Ketenagakerjaan
Strategik
Tersedianya sarana prasarana pendukung
BLKI
- 2 Paket DISNAKERTRANS
Ketenagakerjaan
Strategik Unggulan
Pelatihan berbasis masyarakat
100 790 Disnakertr
ans Ketenagakerjaan
Operasion
al
Pelatihan berbasis kewirausahaan
100 880 Disnakertr
ans Ketenagakerjaan
Operasion
al
40
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Peningkatan Kesempatan Kerja
6,667.00 40,002.00 Disnakertr
ans Ketenagakerjaan
Operasion
al
41
Program Perlindungan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
Jumlah penanganan kasus/perselisihan ketenagakerj
aan
200 1,280.00 Disnakertr
ans Ketenagakerjaan
Strategik
Jumlah pemeriksaan perusahaan
1,080.00 6,600.00 Disnakertr
ans Ketenagakerjaan
Operasion
al
42
Program Transmigrasi Regional
Jumlah transmigran pada tahun 2012 sebanyak 25 KK dan pada tahun 2018 sebanyak 25 KK
25 140 Disnakertr
ans Ketransmigrasian
Operasion
al
43
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Pemanfaatan Fasilitas Dana Pemerintah bagi KUMKM melalui UPDB
11.000 KUMKM
60.000 KUMKM
KUMKM KUKM
Strategik Unggulan
Promosi KUMKM
4 Event Promosi
26 Event KUMKM KUKM Operasion
al
44
Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif
Fasilitasi Pengembangan KUMKM
15 KUMKM 96
KUMKM KUMKM KUKM
Operasion
al
Pemberian
Fasilitasi Pengamanan Kawasan UMKM
100 KUMKM
800 KUMKM
KUMKM KUKM Operasion
al
45
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Pengembangan Perkoperasian
4 Koperasi 24
Koperasi KUMKM KUKM
Operasion
al
Peningkatan dan Pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi
80 orang 545 orang KUMKM KUKM Operasion
al
46
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Fasilitasi Kemitraan Investasi dan Usaha bagi UMKM
30 UMKM 180
UMKM KUMKM KUKM
Operasion
al
47
Program peningkatan pendapatan daerah
Prosentase Meningkatnya PAD
25% 28% DISPEND
A Otda
Strategik
48
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Meningkatnya kualitas SDM Calon Pelaku eksportir
50 IKM/ calon/pela
ku Eksportir
320 IKM/ calon/pela
ku Eksportir
DISPERINDAG
Perdagangan
Strategik
49
Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
Tersedianya laporan monitoring peredaran barang dan jasa
12 Laporan
60 Laporan
DISPERINDAG
Perdagangan
Operasion
al
50
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri
Tersedianya laporan distribusi barang/produk
52 Laporan Harga
Sembako dan 26 Laporan distribusi Barang
bersubidi
312 Laporan Harga
Sembako dan 156 Laporan distribusi Barang
bersubidi
DISPERINDAG
Perdagangan
Operasion
al
51
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Tersedianya DED sarana dan prasarana Olahraga
3 DED 25 DED
DISPORABUDPAR
Kepemudaan dan
Olah Raga
Strategik
Tersedianya Sport Centre dan kelengkapan venue
1 Unit 1 Unit CIPTA KARYA
Kepemudaan dan
Olah Raga
Strategik Unggulan
Terbangunnya stadion mini
5 Stadion Mini
25 Stadion mini
CIPTA KARYA
Kepemudaan dan
Olah Raga
Strategik Unggulan
52
Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda
Menciptakan kesempatan kerja penuh
dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda
100 Orang 1225 Orang
DISPORABUDPAR
Kepemudaan dan
Olah Raga
Operasion
al
53
Program upaya pencegahan penyalahgunaan
narkoba
Peningkatan penanggulangan bahaya narkoba serta virus HIV dan
AIDS dikalangan generasi muda
1500 Orang
8850 Orang
DISPORA
BUDPAR
Kepemudaan dan
Olah
Raga
Operasion
al
54
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Peningkatan keikutsertaan event tingkat nasional
15 Cabang Olahraga
21 Cabang Olahraga
DISPORABUDPAR
Kepemudaan dan
Olah Raga
Strategik
55
Peningkatan peran aktiv masyarakat dalam kegiatan kebugaran olahraga
9 Kelompok/
Kec
15 Kelompok/
Kec
DISPORABUDPAR
Kepemudaan dan
Olah Raga
Operasion
al
56
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Kebudayaan
Perencanaan Pembangunan dan Penataan
Sarana dan Prasarana Kebudayaan
1 Lokasi 1 Lokasi
DISPORA
BUDPAR
Kebuday
aan
Operasion
al
Tersedianya dokumen perencanaan sarana prasarana kebudayaan
-
1 DED Pembangu
nan Auditorium
DISPORABUDPAR
Kebudayaan
Operasion
al
57
Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Cakupan gelar seni
2 kali festival/tah
un
14 kali Festival
DISPORABUDPAR
Kebudayaan
Operasion
al
58
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Tersedianya Objek Daerah Tempat Wisata (ODTW)
pembangunan 80% ODTW
pembangunan 100%
ODTW
DISPORABUDPAR
Pariwisata
Strategik
Tersedianya masterplan Objek Daerah Tempat Wisata
(ODTW)
-
1 Dokumen
Perencanaan
DISPORABUDPAR
Pariwisata
Operasion
al
59
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Mempromosikan potensi wisata yang ada di Kabupaten Tangerang
3 Kali Pameran/T
ahun
27 Kali Pameran
DISPORABUDPAR
Pariwisata
Operasion
al
60
Program peningkatan kesadaran akan nilai-nilai keagamaan dan kepahlawanan
Peningkatan jumlah penerima sarana prasarana keagamaan
1,250 12,350 DINSOS Sosial Strategik
Peningkatan jumlah bantuan sosial pada guru ngaji
3,480 25,230 DINSOS Sosial Operasion
al
61
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Cakupan Pemanfaat PKH
27.000 RTSM
27.000 RTSM
DINSOS Sosial Strategik
62
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Lainnya
Jumlah PMKS
700 org 4.050 orang
DINSOS Sosial Operasion
al
63
Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
Rasio penyandang penyakit sosial
168 org 967 org DINSOS Sosial Operasion
al
64
Program
pembinaan panti asuhan/ panti jompo
Meningkatny
a sarana dan prasarana panti
10% 90% DINSOS Sosial Operasion
al
65
Program Pengembangan Wawasan
Kebangsaan
Pembinaan nilai-nilai luhur
kebangsaan
14 76 Kesbangp
ol
Kesatuan Bangsa
dan Politik
Dalam Negeri
Operasion
al
66
Program Pendidikan Politik Masyarakat
Pembinaan politik daerah
19 105 Kesbangp
ol
Kesatuan Bangsa
dan Politik Dalam Negeri
Operasion
al
67
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Proporsi jalan strategis kabupaten dalam
kondisi baik
8.94% 100% DBMP Pekerjaan Umum
Strategik
Proporsi jalan non strategis kabupaten dalam kondisi baik
4.21% 100% DBMP Pekerjaan Umum
Strategik
Proporsi jembatan dalam kondisi baik
2.62% 100% DBMP Pekerjaan Umum
Strategik
Proporsi jalan baru dalam kondisi baik
6,4 Km 32 Km DBMP Pekerjaan Umum
Strategik
Proporsi jalan desa dalam
kondisi baik
30 Km 400 Km DBMP Pekerjaan Umum
Strategik
68
Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
Tersedianya DED Terminal Type A
- 1 Paket DISHUB Perhubu
ngan
Strategik Unggulan
Tersedianya Terminal Type A
1 Unit 1 Unit DISHUB Perhubu
ngan
Strategik Unggulan
Pembangunan terminal angkutan umum Type B dan C
1 5 DISHUB Perhubu
ngan Strategik
Pembangunan Dermaga Penyebrangan
1 5 DISHUB Perhubu
ngan Strategik
69
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
Peningkatan jumlah kapal patroli
1 5 DISHUB Perhubu
ngan
Operasion
al
Tersedianya rambu lalu lintas dan rute angkutan sampah
30 unit rambu rute
230 unit rambu rute
DISHUB Perhubu
ngan
Strategik Unggulan
70
Program
Penataan Daerah Otonomi Baru
Tersedianya hasil kajian pemekaran
kecamatan dan otonomi daerah
2 Kajian SETDA Otda
Oper
asional
Terbentuknya kecamatan baru
4 Kec. 4 Kec. SETDA Otda Strategik GD
Peningkatan Ststus Desa menjadi kelurahan
40 SETDA Otda Strategik GD
Penataan Desa
60 246 SETDA Otda Strategik GD
71
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
Proporsi Daerah Irigasi Kecil Dalam Kondisi Baik
19.80% 100% DBMP Pekerjaan Umum
Strategik
Proporsi Sungai Kabupaten Dalam Kondisi Baik
2.16% 13% DBMP Pekerjaan Umum
Operasion
al
Proporsi Saluran Pembuang Dalam Kondisi Baik
1.01% 6.05% DBMP Pekerjaan Umum
Strategik
72
Program Perencanaan Perijinan dan Non Perijinan
Jumlah pelaksanaan sosialisasi informasi perijinan dan nonperijinan
10 Event 55 Event BP2T Otda Operasion
al
73
Program Pengembangan Administrasi Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan
Prosentase kenaikan penerimaan retribusi perijinan
10.00% 60% BP2T Otda Operasion
al
Prosentase penyelesaian pengaduan
perijinan
76% 80% BP2T Otda Strategik
74
Program Penelitian dan Pengembangan Yang Terkait dengan Perijinan
dan Non Perijinan
Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan
perijinan dan nonperijinan
Indeks 4 Indeks 5 BP2T Otda Operasion
al
Jumlah Kecamatan Sasaran Operasi Penertiban Perijinan Terpadu
29 29 BP2T Otda Strategik GD
75
Program Pengembangan Data Informasi Pelayanan Perijinan dan Nonperijinan
Database Perijinan
Updating 29 BP2T Otda Strategik GD
76
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Produk Hukum
-
2 BP2T Otda Strategik GD
77
Program Pengembangan Sistem Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan
Meningkatnya kualitas Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan
Nonperijinan
1 Kali 7 Kali BP2T Otda Strategik
Tersedianya sistem perijinan terintegrasi SIG Tata
Ruang
Updating 1 BP2T Otda Strategik GD
Tersedianya perijinan berbasis website
Updating 1 BP2T Otda Strategik GD
78
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Dokumen/Regulasi Yang Mendukung Iklim Investasi
2 Dok. 22 Dok. BPMD Penanaman Modal
Strategik
Monev Investasi
2 Keg. 14 Keg. BPMD Penanaman Modal
Strategik
79
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama investasi
Terlaksananya Pameran (promosi)
6 event 36 event BPMD Penanaman Modal
Operasion
al
Dokumen/Regulasi Kerjasama Yang Mendukung Penciptaan Iklim Investasi
9 Dok. 65 Dok. BPMD Penanaman Modal
Operasion
al
Meningkatnya layanan PDAM di Kab Tangerang
26% 40% BPMD Penanaman Modal
Strategik Unggulan
80
Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen
Kebakaran (WMK)
20 menit 15 menit DPBK Perumah
an
Operasion
al
81
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Cakupan layanan penanganan wilayah rawan Bencana
10 Kec 5 Kec DPBK
Kesatuan Bangsa
dan Politik Dalam
Negeri
Operasion
al
82
Program Pengembangan Perumahan
Rasio Rumah Layak Huni
0,17 % 89% CIPTA KARYA
Perumahan
Operasion
al
Presentasi rumah tinggal bersanitasi
0.15% 89% CIPTA KARYA
Perumahan
Strategik
Rasio bangunan tidak BerIMB
500 4,600 CIPTA KARYA
Perumahan
Operasion
al
Tersedianya sarana sanitasi sekolah
250 Sarana Sanitasi
1.269 Sarana Sanitasi
CIPTA KARYA
Perumahan
Operasion
al
83
Program lingkungan sehat perumahan
Cakupan layanan air bersih
0.04% 86.03% CIPTA KARYA
Perumahan
Strategik
84
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
Jumlah Kapasitas Lumpur Tinja
6% 76% DKPP Pekerjaan Umum
Operasion
al
85
Program Pengelolaan Areal Pemakaman
Rasio TPU per satuan penduduk
7.50% 85% DKPP Perumah
an
Operasion
al
86
Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
Jumlah Pemasangan PJU
500 titik 15.966
titik DKPP
Energi dan
Sumber Daya
Mineral
Operasion
al
Jumlah Pemeliharaan PJU
866 titik 8.700 titik DKPP
Energi dan
Sumber Daya
Mineral
Operasion
al
Meningkatny
a rumah tangga yang mendapat aliran listrik PLN
1500 7500 DISPERIN
DAG
Energi dan
Sumber Daya
Mineral
Strategik Unggulan
87
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Peningkatan Luasan Hutan kota yang sudah tertata
2.5 Ha 23,5 Ha BLHD Lingkungan Hidup
Operasion
al
Rasio jumlah taman kota yang tertata
3.50% 25% DKPP Lingkungan Hidup
Operasion
al
88
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Rasio Jumlah sampah yang ditangani
6% 78% DKPP Lingkungan Hidup
Strategik Unggulan
89
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal
10% 80.00% BLHD Lingkungan Hidup
Operasion
al
Cakupan pengawasan terhadap Pelaksanaan UKL/UPL
7% 62% BLHD Lingkungan Hidup
Operasion
al
Pelayanan Tindak Lanjut
Pengaduan
Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran Dan/Atau Perusakan Lingkungan
25 Kasus 223 Kasus BLHD Lingkungan Hidup
Strategik
Penegakan Hukum akibat pencemaran dan perusakan lingkungan
5 Kasus 25 Kasus BLHD Lingkungan Hidup
Operasion
al
Tercapainya Piagam Perhargaan kabupaten tangerang sebagai kota sehat atau mendapatkan Penghargaan Adipura
74.65 78.65 BLHD Lingkungan Hidup
Operasion
al
Tercapainya Sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata / sekolah yang peduli dan berbudaya
lingkungan
5 sekolah 34 sekolah BLHD Lingkungan Hidup
Operasion
al
90
Program peningkatan pengendalian polusi
Meningkatnya kegiatan pengawasan usaha yang berpotensi melakukan pencemaran air
200 1,964 BLHD Lingkungan Hidup
Operasion
al
Meningkatnya usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administratif
dan teknis pencegahan pencemaran air
35 437 BLHD Lingkungan Hidup
Operasion
al
Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara Dari Sumber Tidak Bergerak
5% 60% BLHD Lingkungan Hidup
Operasion
al
91
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Peningkatan rehabilitasi /Vegetasi tanaman mangrove Mangrove di pesisir Pantai
1000 m2 56.900 m2 BLHD Lingkungan Hidup
Operasion
al
terlayaninya masyarakat sulit air bersih melalui pendistribusian air bersih di 12 kecamatan
300.000 ltr 3.300.000
ltr BLHD
Lingkungan Hidup
Operasion
al
Meningkatnya perusahaan yang di awasi
200 Perusahaa
n
1.200 Perusahaa
n
DISPERINDAG
Lingkungan Hidup
Operasion
al
92
Program Perencanaan Tata Ruang
Tersedianya
Informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah Kabupaten /Kota beserta rencana rinciannya melalui peta analog dan peta digital.
50 peta analog
440 peta analog
DTR Penataan
Ruang
Operasion
al
Terlaksananya forum konsultasi publik
2 kali 8 Kali DTR Penataan
Ruang
Operasion
al
93
Program Pemanfaatan Ruang
Terlayaninya
masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang
100% 100% DTR Penataan
Ruang
Operasion
al
94
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Terlaksananya tindakan awal terhadap pengaduan masyarakat tentang pelanggaran di bidang penataan
ruang, dalam waktu 5 (lima) hari kerja.
100% 100% DTR Penataan
Ruang
Operasion
al
Meningkatnya luasan RTH Publik di Kab Tangerang
0.25% 12.30% DTR Penataan
Ruang
Operasion
al
95
Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
Luas lahan untuk kepentingan umum
8 57.5 SETDA Pertanah
an
Operasion
al
96
Program Peningkatan Keamanan dan kenyamanan lingkungan
Porsentase penanganan gangguan Kantrantibmas per tahun
100% 100% SATPOL
PP
Kesatuan Bangsa
dan Politik Dalam
Negeri
Strategik
Jumlah penegakan Perda yang terkait dengan Kantrantibm
10 perda/ tahun
62 perda/ tahun
SATPOL PP
Kesatuan Bangsa
dan Politik Dalam Negeri
Operasion
al
as
97
Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
Jumlah aparatur Linmas dan Satpol PP yang mendapatkan pelatihan Kantrantibmas
150 orang 1550 orang
SATPOL PP
Kesatuan Bangsa
dan Politik Dalam Negeri
Operasion
al
Frekuensi monitoring dan evaluasi
ketertiban umum
20
kali/tahun 110 Kali
SATPOL
PP
Kesatuan Bangsa
dan
Politik Dalam
Negeri
Operasion
al
98
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Tertanganinya semua kasus KDRT yang dilaporkan
100% 100% BKBPP
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak
Operasion
al
99
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Tersedianya Komunikasi Data Komputerisasi antar SKPD
48 SKPD 63 SKPD SETDA
Komunikasi dan
Informatika
Strategik Unggulan
Jumlah mobil internet keliling
1 5 DISHUB
Komunikasi dan
Informatika
Operasion
al
100
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Jumlah pelayanan dan
penyelesaian administrasi kenaikan pangkat, pensiun dan pengangkatan jabatan
1,909 11,519 BKD Otda Operasion
al
Tersedianya aplikasi sistem informasi data kepegawaian
-
1 BKD Otda Operasion
al
Jumlah data base kepegawaian yang akurat
4,500 12,300 BKD Otda Operasion
al
Terlaksananya pembinaan pegawai melaui pendidikan formal dan non formal
50 350 SETDA Otda Operasion
al
101
Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
Jumlah peserta diklat
699 4,020 BKD Otda Operasion
al
102
Program Pembangunan Gedung Pemerintahan
Rasio bangunan kantor desa /kelurahan
2 28 CIPTA KARYA
Perumahan
Operasion
al
Tersedianya BLKI skala Kabupaten di Pasir Muncang Kec Jayanti
- 1 Unit BLKI CIPTA KARYA
Perumahan
Strategik Unggulan
Terbangunnya RKB sekolah
RKB SD 681 dan SMP 39
RKB SD 3.405 dan SMP 195
CIPTA KARYA
Perumahan
Strategik Unggulan
103
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Kepemilikan KTP
91.00% 99.00% Dukcapil Kependudukan
Operasion
al
Rasio Penduduk ber KK
94.00% 96.00% Dukcapil Kependudukan
Operasion
al
Kepemilikan Akte Kelahiran per 1.000 Penduduk
82.00% 91.00% Dukcapil Kependudukan
Operasion
al
104
Program Penyelenggaraan Pemerintahan
Kecamatan/Kelurahan
Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi
Aparatur di Kecamatan dan Kelurahan
259 1312 SETDA Otda Operasion
al
105
Program fasilitasi dan koordinasi pelayanan umum
Optimalisasi Perangkat Daerah
28 188 SETDA Otda Operasion
al
Terinventarisasinya Data Bidang Kesejahteraan Rakyat
-
57 SETDA Otda Operasion
al
106
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
Pembinaan Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Pengelolaan Keuangan Desa, Manajamen Desa, Inventaris Kekayaan Desa
246 246 SETDA Otda Operasion
al
107
Program kerjasama informsi dan media massa
Tersedianya informasi melalui media informasi
4 4 SETDA Otda Operasion
al
108
Program
Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
Tersusunnya Dokumen Pendukung
Peningkatan Kualitas pelayanan Publik
12 81 SETDA Otda
Oper
asional
109
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
tersedianya Produk hukum daerah
10 70 SETDA Otda Operasion
al
110
Program Peningkatan
Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
Meningkatny
a jumlah perda
10 Perda 50 Perda SETWAN Otda
Oper
asional
Meningkatnya koordinasi lembaga perwakilan rakyat
46 kali 230 kali SETWAN Otda Operasion
al
Meningkatnya kualitas SDM lembaga perwakilan rakyat
9 kali 25 dok SETWAN Otda Operasion
al
Terakomodirnya aspirasi masyarakat
3 kl 15 kali SETWAN Otda Operasion
al
Meningkatnya kapasitas penentu kebijakan
83 Kali 415 Kali SETWAN Otda Operasion
al
Meningkatnya pencapaian kinerja lembaga perwakilan rakyat daerah
4 Dok 20 Dok SETWAN Otda Operasion
al
112
Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Jumlah Kebijakan di bidang pengelolaan keuangan daerah
11 65 BPKAD Otda Operasion
al
Dokumen Pengelolaan Keuangan Daerah
11 66 BPKAD Otda Operasion
al
113
Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Penurunan Jumlah Temuan
463 LHP 363 LHP Inspektora
t Otda
Operasion
al
Peningkatan tindak lanjut hasil temuan
575 TLHP 560 TLHP Inspektora
t Otda
Operasion
al
114
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset/Barang Daerah
Peningkatan Tata Kelola Barang Milik Daerah
12 72 BPKAD Otda Operasion
al
115
Program Pengembangan data / informasi
Meningkatnya kualitas data perencanaan
70% 80% BAPPEDA Perencan
aan
Operasion
al
Meningkatny
a kualitas sistem perencanaan
- 2 Paket BAPPEDA Perencan
aan
116
Program perencanaan
sosial budaya
Meningkatnya perencanaan kebijakan
sosial dan budaya
2 Kebijakan
12 kebijakan
BAPPEDA Perencan
aan
Operasion
al
117
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh
Meningkatnya perencanaan pengembangan infrastruktur kawasan secara merata
5 Rencana Kawasan
27 Kawasan
BAPPEDA Perencan
aan
Operasion
al
118
Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
Meningkatnya kompetensi aparatur perencana
150 900 BAPPEDA Perencan
aan
Operasion
al
119
Program Kerjasama
Pembangunan
Meningkatnya Jumlah kerjasama
dengan pihak swasta
10 Kerjasama
40 Kerjasama
BAPPEDA Perencan
aan
Strategik Ungg
ulan
120
Program perencanaan pembangunan ekonomi
Terlaksananya rencana aksi pengembangan perekonomian daerah
4 rencana aksi
24 rencana
aksi BAPPEDA
Perencanaan
Operasion
al
121
Program
perbaikan sistem administrasi kearsipan
Terlayaninya Penataan, Peminjaman, penitipan dan
penyimpanan, perawatan, alih media,akses multimedia, konsultansi dan asistensi
1 SKPD 5 SKPD Kantor Arsip
Daerah
Kearsipan
Operasion
al
1.Ditetapkannya regulasi
terhadap komponen - komponen strategis dalam implementasi sistem kearsipan 2.Pengelolaan Pelayanan
Informasi Kearsipan Menjadi Lebih Transparan dan mudah diakses melalui Internet
Pembentukan sistem
manajemen dan proses
kerja
pengelolaan arsip
Pembakuan sistem
manajemen arsip
elektronik/ 5 database
Kantor Arsip
Daerah
Kearsipan
Operasion
al
122
Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
Terlayaninya Penataan, Peminjaman, penitipan dan penyimpanan, perawatan, alih media,akses multimedia, konsultansi
dan asistensi
9.000 Dokumen
45.000 Dokumen
Kantor Arsip
Daerah
Kearsipan
Operasion
al
123
Program pemeliharaan
rutin/berkala sarana dan prasarana kerasipan
terselamatka
nnya Dokumen / Arsip daerah
116 Pengelola
Surat Masuk dan
Surat Keluar
696 Pengelola
Surat Masuk dan
Surat Keluar
Kantor
Arsip Daerah
Kearsipan
Oper
asional
II. TARGET CAPAIAN SASARAN MAKRO DAERAH TAHUN 2016
Berdasarkan rencana program prioritas seperti disampaikan
diatas, diharapkan target-target makro pembagunan daerah seperti
tercantum pada tabel dibawah ini dapat tercapai.
Tabel 5.2 Target Capaian Sasaran Makro Daerah Tahun 2016
No. ASPEK/FOKUS/BIDANG
URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
2012 2016
ASPEK KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Fokus Kesejahteraan dan
Pemerataan Ekonomi
1 LPE 6,22% 6,67% 6,87%
2 PDRB per kapita 14.460.990 17.091.140 18.272.275
3 IPM 72,36 73,56 74,15
Fokus Kesejahteraan Sosial
1 Angka Rata-rata lama sekolah 8,95 10,15 10,75
2 Angka Usia Harapan Hidup 66,06 66,6 66,88
3 Angka Melek Huruf 89,21% 91,21% 92,21%
4 Tingkat Kemiskinan 6,42% 4,82% 4,02%
5 Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT)
13,51% 12,51% 12,01%
ASPEK PELAYANAN UMUM
1 Cakupan Desa/ Kelurahan
Universal Child Immunization
(UCI)
93% 96% 98%
2 Cakupan pelayanan kesehatan
dasar pasien masyarakat miskin
60% 80% 90%
3 Prevalensi balita dengan berat badan rendah/ kekurangan Gizi
6,43% 5,6% 5,2%
ASPEK DAYA SAING DAERAH
1 Panjang jalan desa dalam kondisi
baik
228 Km 30 Km 400 Km
2 Proporsi jalan kabupaten dalam
kondisi baik
79,34% 93,10% 100%
3 Prosentase Peningkatan PAD Per
Tahun
26,19% 25% 25%
Dalam mencapai indikator makro kinerja pembangunan daerah pada
tahun anggaran 2015 sebagaimana telah ditetapkan dalam RPJMD
Tahun 2013-2018, maka disusunlah kerangka penganggaran
berdasarkan Misi RPJMD, Program Unggulan RPJMD, Jenis Pelayanan
Dasar sebagaimana tertuang didalam standar pelayanan minimal, serta
berdasarkan sasaran pembangunan sebagai berikut :
A. RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAERAH
Tabel 5.3
Rencana program Prioritas Tahun 2016
NO URAIAN MISI ANGGARAN
1 Peningkatan pemerataan akses dan fasilitas
pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi
masyarakat
315.200.364.581
2 Peningkatan pengembangan perekonomian daerah
dan perekonomian masyarakat menuju peningkatan
daya saing daerah dan daya saing masyarakat
39.203.235.730
3 Peningkatan dan pengembangan nilai-nilai agama 95.319.177.675
dalam penyelenggaraan pemerintahan serta
kehidupan bermasyarakat menuju masyarakat yang
religius;
4 Penciptaan iklim investasi dan usaha yang kondusif
yang didukung oleh peningkatan pembangunan
infrastruktur dasar yang merujuk pada
keseimbangan ruang dan lingkungan;
601.033.856.102
5 Peningkatan pelayanan publik yang didukung oleh
birokrasi yang bersih, profesional, berwibawa,
transparan dan bertanggung jawab.
85.697.621.042
B. KERANGKA PENGANGGARAN TAHUN 2016 BERDASARKAN
PER DAYA SAING
Tabel 5.4
Kerangka pengganggaran berdasarkan daya saing Tahun 2016
No Aspek Total
1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 314,312,775,781
2 Aspek Pelayanan Umum 189,897,746,062
3 Aspek Daya saing Daerah 632,243,733,287
Jumlah 1,136,454,255,130
C. KERANGKA PENGANGGARAN TAHUN 2016 BERDASARKAN
PER URUSAN
Tabel 5.5
kerangka penganggaran tahun 2016 berdasarkan per urusan tahun 2016
KODE URUSAN PEMERINTAH DAERAH ANGGARAN
1.01 Pendidikan 132,481,582,319
1.02 Kesehatan 182,718,782,262
1.03 Pekerjaan Umum 261,905,452,070
1.04 Perumahan 303,805,856,121
1.05 Penataan Ruang 3,868,435,350
1.06 Perencanaan Pembangunan 14,726,192,500
1.07 Perhubungan 6,174,480,750
1.08 Lingkungan Hidup 29,577,075,911
1.09 Pertanahan 5,547,200,000
1.10 Kependudukan dan Catatan Sipil 7,178,963,800
1.11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan 1,532,290,769
1.12 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 6,092,879,850
1.13 Sosial 6,927,927,000
1.14 Ketenagakerjaan 15,535,246,054
1.15 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 9,498,677,184
1.16 Penanaman Modal 1,877,036,650
1.17 Kebudayaan 1,120,000,000
1.18 Kepemudaan dan Olah Raga 4,449,312,374
1.19 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 12,383,393,029
1.20 Otda, Pem. Umum, AKD, Prkt Daerah, Kepeg, 82,935,784,646
1.21 Ketahanan Pangan 170,000,000
1.22 Pemberdayaan Masyarakat Desa 4,080,222,570
1.23 Statistik 75,000,000
1.24 Kearsipan 3,041,063,474
1.25 Komunikasi dan Informatika 7,442,808,171
1.26 Perpustakaan 1,774,033,730
2.01 Pertanian 9,543,159,156
2.03 Energi dan Sumberdaya Mineral 8,940,166,750
2.04 Pariwisata 1,150,000,000
2.05 Kelautan dan Perikanan 5,954,803,406
2.06 Perdagangan 2,980,078,200
2.07 Industri 866,351,034
2.08 Ketransmigrasian 100,000,000
Jumlah 1,136,454,255,130
D. KERANGKA PENGANGGARAN TAHUN 2016 BERDASARKAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Tabel 5.7
Kerangka Penganggaran Tahun 2016 Berdasarkan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2016
NNoo SSAASSAARRAANN PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN AAnnggggaarraann
1 Pengembangan Sistem Transportasi 6,174,480,750
2 Penaggulangan Banjir, Rob dan Genangan 261,905,452,070
3 Peningkatan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
29,577,075,911
4 Pengendalian Pemanfaatan Ruang 9,415,635,350
5 Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan dan Permukiman
303,805,856,121
6 Peningkatan Akses Pelayanan Pendidikan
dan Kesehatan bagi MBR
316,974,398,311
7 Penguatan Ketahanan Pangan
15,317,962,562
8 Penanggulangan Kemiskinan
16,426,604,184
9 Peningkatan, Pemerataan dan Pengendalian
Energi dan Sumber Daya Mineral
9,290,166,750
10 Peningkatan Kualitas dan Perlindungan
Ketenagakerjaan
15,535,246,054
11 Peningkatan Iklim Investasi dan ekonomi
daerah
24,211,175,033
12 Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
110,445,496,471
13 Peningkatan Moral dan Peran Serta
Masyarakat dalam Pembangunan
11,181,825,713
14 Pengendalian Kependudukan yang lebih serasi dan berimbang
6,192,879,850
Jumlah
1,136,454,255,130
E. KERANGKA PENGANGGARAN TAHUN 2016 BERDASARKAN JENIS PELAYANAN DASAR YANG TERTUANG DALAM STANDAR
PELAYANAN MINIMAL Tabel 5.8
Kerangka penganggaran berdasarkan jenis pelayanan dasar jenis pelayanan dasar Tahun 2016
NO JENIS PELAYANAN DASAR BIDANG ANGGARAN
1 Pelayanan Kesehatan Dasar Kesehatan 141,860,859,460
2 Pelayanan Kesehatan Rujukan Kesehatan -
3 Penyelidikan Kesehatan -
4 Promosi Kesehatan 40,857,922,802
5 Pelayanan Pendidikan Dasar oleh Kab/Kota Pendidikan 31,425,815,896
6 Pendidikan dasar oleh satuan pendidikan Pendidikan 102,829,800,153
7 Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial Sosial 5,074,327,000
8 Penyediaan sarana dan prasarana sosial Sosial 2,373,600,000
9 Penanggulangan korban Bencana Sosial 1,985,000,000
10
Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial:
Sosial 630,000,000
11 Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air Lingkungan Hidup 29,577,075,911
12 Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara dari Sumber Tidak Bergerak
Lingkungan Hidup
13 Pelayanan Informasi Status Kerusakan Lahan dan/atau tanah untuk produksi Biomassa
Lingkungan Hidup -
14
Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan
Masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
Lingkungan Hidup -
15 Pelayanan Dokumen Kependudukan Pemerintahan Dalam Negeri
7,178,963,800
16 Pemeliharaan Ketentraman & Ketertiban Masyarakat
Pemerintahan Dalam Negeri
123,703,168,593
17 Penanggulangan Bencana Kebakaran Pemerintahan Dalam Negeri
18 Rumah Layak Huni dan Terjangkau Perumahan Rakyat
19
Lingkungan yang Sehat dan Aman yang didukung dengan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU)
Perumahan Rakyat
20 Penanganan Pengaduan/Laporan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Perempuan dan Anak
350,000,000
21 Pelayanan Kesehatan Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
Perempuan dan Anak
525,000,000
22 Rehabilitasi Sosial Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
Perempuan dan Anak
150,000,000
23 Penegakan dan Bantuan Hukum bagi Perempuan dan Anak Koran Kekerasan
Perempuan dan Anak
507,290,769
24 Pemulangan dan Reintegrasi Sosial bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
Perempuan dan Anak
-
25
Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KIE KB dan KS
Keluarga Berencana -
26 Penyediaan Alat dan Obat Kontrasepsi Keluarga Berencana 4,027,108,300
27 Penyediaan Informasi Data Mikro Keluarga Berencana 2,065,771,550
28 Prioritas Utama penyediaan Air untuk kebutuhan masyarakat
PU dan Penataan Ruang
29 Jalan PU dan Penataan
Ruang 135,657,245,305
30 Air minum PU dan Penataan
Ruang
31 Penyehatan Lingkungan Pemukiman (Sanitasi Lingkungan dan Persampahan
PU dan Penataan Ruang
192,022,126,894
32 Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan PU dan Penataan
Ruang 74,990,317,184
33 Penataan Bangunan dan Lingkungan PU dan Penataan
Ruang 135,188,373,515
34 Jasa Konstruksi PU dan Penataan
Ruang 36,793,412,043
35 Penataan Ruang PU dan Penataan
Ruang 3,868,435,350
36 Pelayanan Pelatihan Kerja Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
18,819,813,238
37 Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
3,025,458,000
38 Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
-
39 Pelayanan Kepesertaan Jamsostek Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
-
40 Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
3,288,652,000
41 Pelaksanaan Diseminasi Informasi Nasional Kominfo 6,692,808,171
42 Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
Kominfo 2,300,000,000
43 Ketersediaan dan Cadangan Pangan Ketahanan Pangan 13,442,255,413
44 Distribusi dan Akses Pangan Ketahanan Pangan 5,205,785,349
45 Penganekaragaman dan Keamanan Pangan Ketahanan Pangan 866,351,034
46 Penanganan Kerawanan Pangan Ketahanan Pangan -
47 Cakupan kajian seni (50%) Kesenian -
48 Cakupan Fasilitasi seni (30%) Kesenian -
49 Cakupan Gelar Seni (75%) Kesenian 1,120,000,000
50 Misi Kesenian (100%) Kesenian -
51 Cakupan Sumberdaya Manusia Kesenian (25%)
Kesenian -
52 Cakupan Tempat (100%) Kesenian -
53 Cakupan Organisasi (34%) Kesenian -
54 Angkutan Jalan Perhubungan 6,174,480,750
55 Angkutan Sungai dan Danau. Perhubungan -
56 Angkutan Penyeberangan Perhubungan -
57 Angkutan Laut Perhubungan -
58 Kebijakan Penanaman Modal Penanaman modal -
59 Kerjasama Penanaman Modal Penanaman modal -
60 Promosi Penanaman Modal Penanaman modal 1,577,036,650
61 Pelayanan Penanaman Modal Penanaman modal 300,000,000
62 Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Penanaman modal -
63 Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal
Penanaman modal -
64 Penyebarluasan, Pendidikan dan Pelatihan Penanaman Modal.
Penanaman modal -
Jumlah 1,136,454,255,130
F. REKAPITULASI KERANGKA PENGANGGARAN URUSAN WAJIB DAN
PILIHAN TAHUN ANGGARAN 2016 SECARA KESELURUHAN
Adapun yang menjadi rekapitulasi program dan kegiatan
pembangunan secara keseluruhan berdasarkan hasil forum musrenbang
kabupaten yang telah diselenggarakan yang dikelompokan kepada masing-
masing SKPD dalam rencana kerja pembangunan daerah Kabupaten
Tangerang tahun anggaran 2016 ini berdasarkan urusan baik wajib
maupun pilihan tercantum didalam lampiran yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Buku Narasi RKPD ini.
BAB. VI PENUTUP
Dengan pertimbangan terbatasnya ketersediaan sumber-sumber
anggaran pembangunan yang dimiliki, maka perlu ditetapkan prioritas
pembangunan daerah Tahun Anggaran 2016 sebagaimana yang tertuang
didalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang Tahun
2016 yang mengarah kepada pemecahan permasalahan pembangunan yang
terjadi. Dalam hal ini, perlu diprioritaskan pencapaian pembangunan
daerah melalui langkah-langkah pokok yang diarahkan untuk dapat
menggerakkan seluruh potensi masyarakat kabupaten Tangerang, yaitu :
1. Setiap Program/Kegiatan yang akan dilaksanakan, memiliki dampak
yang besar terhadap pencapaian sasaran-sasaran pembangunan
sesuai tema pembangunan dengan sasaran yang terukur sehingga
langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat;
2. Program dan kegiatan tersebut, bersifat mendesak dan penting untuk
segera dilaksanakan;
3. Program dan kegiatan tersebut, merupakan tugas pemerintah daerah
sebagai pelaku utama;
4. Program dan kegiatan tersebut, dapat diselesaikan sampai dengan
akhir tahun anggaran 2015.
Dalam rangka optimalisasi Perbup RKPD tahun 2016 ini, seluruh
jajaran Pemerintah Daerah wajib menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif,
transparan, akuntabel dan partisipatif dalam melaksanakan program dan
kegiatannya.
Pelaksanaan semua program dan kegiatan penting untuk
memperhatikan keterpaduan dan sinkronisasi antar kegiatan, baik diantara
kegiatan dalam satu program maupun kegiatan antar program, dalam salah
satu instansi dan antar instansi, dengan tetap memperhatikan tugas, peran
dan tanggungjawab yang melekat pada masing-masing Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
BUPATI TANGERANG
Ttd.
A.ZAKI ISKANDAR