KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi...

25
Kepemimpinan Kadinkes Dalam Upaya Penurunan Kematian Ibu dan Neonatus Oleh: Hartanto Hardjono PTL EMAS Jawa Tengah Yogyakarta, 6 Maret 2012

Transcript of KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi...

Page 1: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

Kepemimpinan Kadinkes Dalam Upaya Penurunan Kematian Ibu dan Neonatus

Oleh:Hartanto HardjonoPTL EMAS Jawa Tengah

Yogyakarta, 6 Maret 2012

Page 2: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

Hubungan Hulu Hilir

• Kematian sudah beralih dari non faskes ke RS,• Sudah dirintis ada GSI dan GSB

termasukPuskesmas/RS GSB dab GSI, • sudahada program PONED dan PONEK meliputi

pelatihan dan penyediaan alat kesehatan, bahkansampai sekarang selalu ada lomba bahkan sampaitingkat Nasional dan para pemenangnya diberipenghargaan di Istana Negara.

• Sebatas Retorika tidak / belum ada langkah2 nyata.• Kadinkes, Direktur dan SpOG belum koordinasi

seirama dalam menyiapkan RS PONEK.

Page 3: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

• Pergub NTT no 42/tahun 2009 merupakan responyang cepat dan tepat. Sebenarnya dalam PP 38/2007 dan PP41/2007 dapat digunakan sebagaidasar kuat bagi para Kadinkes dan Direktur RSUD untuk mengadvokasi Gubernur, Bupati dan Walikotauntuk memberikan komitmen nyata kepada MDG4 dan MDG5.

• Bisa tanpa Pergub/Perbup/Perwal bila Kadinkesdapat mengoptimalkan fungsinya sebagai konseptordan regulator menggerakkan semua mitra bestarimencapai MDG4 dan MDG5 tadi. Hal ini juga sesuaiharapan Kemenkes RI tentang kompetensi Kadinkesdan Direktur RS yang tertuang dalam Permenkes no 971/tahun 2009.

Page 4: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

• Kondisi sistem rujukan dalam satuwilayah yang mempunyai banyak fasilitaskesehatan memang harus ditata ulangoleh Kadinkes sebagai regulator denganmelibatkan secara opimal sumberdayayang ada serta memperbaiki danmencukupi struktur tadi.

Page 5: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

• Reformasi kebijakan KIA di Kabupaten/Kota. Menjadi pemikiran EMAS USAID untuk melakukanperbaikan program yang mungkin dipandangsebagai AMBISIUS.

• Tapi memang harus ada perubahan yang mendasar dalam membangkitan akuntabilitasdalam pelayanan medis spesialitis emergensidengan gold standar di fasilitas2 kesehatan.

• Sistem rujukan yang efisien yang didukungkepastian sumber pembiayaan, sistem informasidan komunikasi cepat tepat serta regulasipelayanan yang jelas diketahui oleh masyarakat.

Page 6: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

• Pendekatan VANGUARD mungkin dapatmenjawab kebijakan menguatkan Hilir: minimal satu RS di kabupeten memberikan pelayananemergensi 24 jam untuk ibu melahirkan dan bayibaru lahir.

• Didukung sistem rujukan yang berpusat di RS Ponek dengan jejaring Puskesmas PONED yang melibatkan RS Swasta dalam hal aspek mutupelayanan klinik, manajemen SDM kelengkapansarana prasarana, alat dan perlengkapan fasilitasemergensi serta didukung sistem teknologikomunikasi yang handal.

Page 7: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

Tujuan Umum EMAS

Menurunkan AKI dan AKN Indonesia sebesar 25%

Page 8: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

Objective 1

• Meningkatkan kualitas pelayanan PONED and PONEK• Sub-objective 1.1: Memastikan intervensimedis prioritas yang mempunyai dampakbesar pada penurunan kematian diterapkandi RS dan Puskesmas

• Sub-objective 1.2: Pendekatan tata kelolaklinis (clinical governance) diterapkan di RS dan Puskesmas

Page 9: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

Objective 1: Hasil yang diharapkan

Sub-objective 1.1

• Adaptasi standar kinerja pelayanangawat darurat kesehatan ibu dan bayibaru lahir

• Kompetensi tenaga kesehatan dalamPONEK

• Teknologi informatika dan komunikasi(ICT) dimanfaatkan untukpembelajaran dan pencapaian kinerja

• Melengkapi perlengkapan esensialyang dibutuhkan

• Penyebarluasan evidence based dalam mengimplementasikanvanguard network

Sub-objective 1.2

• Peningkatan dan menjaga kinerjaPONEK sesuai standar klinis secaraberkesinambungan.

• Sistim monitoring dan laporan difasilitas berjalan efektif dalammemantau kesakitan dan kematianibu dan bayi baru lahir

• Mekanisme umpan balik bagiPuskesmas dan Rumah Sakitberjalan

• Penyebarluasan praktek tatakelolaklinis.

Page 10: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

Objective 2

• Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistemrujukan antar Puskesmas/Balkesmas dan RS• Subobjective 2.1: Penguatan sistim rujukan yang berfungsi secara optimal

• Subobjective 2.2 Meningkatkan peran sertamasyarakat dan organisasi sosial kemasyarakatandalam menjamin akuntabilitas dan kualitas tenagakesehatan, fasilitas pelayanan dan pemerintahdaerah.

• Subobjective 2.3 Meminimalkan hambatankeuangan kelompok miskin dan rentan, dalammengakses dan memanfaatkan pelayanankesehatan.

Page 11: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

Objective 2: Hasil yang diharapkan

Sub-objective 2.1

• Adaptasi dan implementasiStandar Kinerja SistemRujukan.

• Koordinasi dan Kolaborasifasilitas publik dan swastameningkat.

• Teknologi Informatika danKomunikasi dimanfaatkanuntuk pertukaran informasidalam peningkatan sistimrujukan.

• Kinerja Bikor meningkat• AMP berfungsi.

Sub-objective 2.2

• Mekanisme umpanbalik menggunakanmedia sosial.

• Pendekatan hak-hakkonsumen yang inovative (citizen gateaway)

• Duta KIA khususpelayanan emergensiberperan aktif dandapat mempengaruhimasyarakat danpengambil kebijakan.

Sub-objective 2.3

• Masyarakat miskin dan rentanmemahami hak nya atasjaminan sosial kesehatan.

• Peran Serta masyarakatmeningkat.

• Partisipasi pihak swastameningkat.

• Organisasi sosialkemasyarakatanberpartisipasi aktif dalampeningkatan peran sertamasyarakat dan pihak swastadalam penggunaan jaminansosial kesehatan.

Page 12: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

Bagaimana caranya?

• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas (PONED)

• Memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antar Puskesmas dan Rumah Sakit

• Program ini dirancang agar dapat memberi dampak nasional (tidak hanya sebatas area kerja)

Page 13: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

Kebijakan Menguatkan Sistem Rujukan

• SPO rujukan bulin resti, • SPO emergensi sesuai standar nasional, • regulasi dan SPO rujukan bidan, • SPO rujukan bumil risti, • SPO pembiayaan kesehatan Jamkesmas, Jamkesda, Jampersal, Jamsostek, dll.

Page 14: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

Kebijakan Penguatan Sistem Informasi

• data bumil tersedia juga di RS, • Menghubungkan masyarakat dan faskesmelaui SMS,

• Merupakan bagian sistem surveilans

Page 15: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

Kepemimpinan Luar Biasa - Komunikasi

Menyampaikan ide kepada khalayak

http://www.mcleancenter.org/elements/image/publicspeaker_small.jpg

Page 16: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

Kepemimpinan Luar Biasa - Komunikasi

Mampu meyakinkan khalayak untuk menerima idenya

Page 17: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

Kepemimpinan Luar Biasa - Komunikasi

Mampu menggerakkan khalayak untuk menjalankan idenya

http://blog.wsd.net/jwindsor/files/2010/10/marching‐band‐pic2.jpg

Page 18: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

Kepemimpinan Luar Biasa - Komunikasi

Mampu menggugah khalayak untuk terlibat langsung dan aktif dalam menjalankan idenya

http://www.blackburn.gov.uk/upload/img_400/thumbnail.jpg

Page 19: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

Kepemimpinan Luar Biasa - Komunikasi

Mampu mempersiapkan

penerus yang berkualitas

http://wealthmediation‐uwwm.blogspot.com/2011/01/grooming‐successor‐autocrat‐not‐so‐fast.html

Page 20: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

Kepemimpinan Luar Biasa - Governance

Komitmen Politik

Voice and Accountabili

ty

Kepemim pinan 

(Leadership)

Planning and 

Budgeting

Regulasi, Pedoman, Juknis dan  Standar

Partisipasi  Masyarakat 

Sipil

Informasi

Page 21: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

• Merupakan pernyataan itikad politik pimpinandaerah/pimpinan instansi tentang visi, misi, sasaran, dan target pembangunanpembangunan bidang KIA

• Biasanya dinyatakan dalam RPJMD

Komitmen Politik

• Memastikan bahwa itikad/komitmen politikdituangkan dalam dan konsisten dengandokumen perencanaan dan penganggaran(Renstra, Renja, POA BOK, KUA/PPAS, APBD)

• Tersedia anggaran KIA yang memadai• Keberadaan MOU Sistem Rujukan /Vanguard  disertai anggarannya

Planning and Budgeting

• Memastikan adanya regulasi yang terpaduditingkat pusat sampai daerah yang mendukungKIA dan Sistem Rujukan

• Memastikan adanya pedoman/juknis/standaruntuk implementasi

Regulasi/Pedoman/ Juknis/Standar

Page 22: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

• Ada mekanisme formal untuk menjamin partisipasistakeholder dalam formulasi kebijakan, penetapan agenda, kebutuhan, dan prioritas pelayanan KIA (Musrenbang, Service Charter)

PartisipasiMasy Sipil

• Berkaitan dengan kapasitas teknis pemerintah (Dinkes danSKPD terkait ) dalam menyerap dan mengelola informasi/ data (KIA), menganalisis menjadi suatu kebijakan danrencana tindak yang tepat dan membukanya kepada publik

Informasi

• Berkaitan dengan adanya akses publik untuk mengawasipenyelenggaraan pelayanan publik Citizen Report Card, Kotak Saran/keluhan, dll

• Berkaitan dengan penyampaian kpd publik tentangprogram KIA, sasaran , target kinerja, standar2 pelayanan yang mengikuti regulasi nasional SOP pelayanan RS/Puskesmas; Informasi biaya pelayanan danmekanisme Jamkes

Voice and Accountability

Page 23: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

Kepemimpinan Luar Biasa : Monitoring & Evaluasi• M & E adalah alat untuk Pemimpin dalam mengeksplorasi

apakah kita benar-benar berkontribusi terhadap perubahanyang ingin kita wujudkan dalam masyarakat.

• Karena program bersifat dinamis, kitamemonitor pelaksanaan program untukmendapatkan feedback yang berkelanjutan tentangpekerjaan kita (sistem surveilans).

• Karena program kita dimaksudkan untuk menciptakanperubahan sosial, maka kita melakukan evaluasi untukmemahami bagaimana program kita dilaksanakan dansecara sistematis menyelidiki apa yang bisa dan tidak bisadilakukan.

• Dalam prosesnya, kita memperdalam pemahaman kitatentang apakah, bagaimana, dan mengapa program kita mencapai hasil yang diinginkan.

Page 24: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

Kepemimpinan Luar Biasa: Monitoring &Evaluasi

Monitoring & 

Evaluation

Assessment

Imple‐mentasi

Pembe‐lajaran

Pembelajarandalam

ImplementasiProgram danPengorganisasi

an

KeputusanStrategis

Page 25: KepemimpinanKadinkesDalamUpaya Penurunan …...• Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas

• TERIMAKASIH