KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK)...

31
Edisi: 05 | November 2019 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASI

Transcript of KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK)...

Page 1: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

Edisi: 05 | November 2019

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RIDIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI

KENISCAYAAN TRANSFORMASIKINERJA IMIGRASI

Page 2: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

2 BHUMIPURA 2019 3BHUMIPURA 2019

Bhumipura adalah media internal yang diterbitkan secara resmi oleh Direktorat Jenderal Imigrasi. Menyajikan berita dan tulisan seputar Keimigrasian secara aktual, mendalam dan informatif. Bhumipura dapat dibaca dan diunduh melalui laman www.imigrasi.go.id

UNTUK KALANGAN SENDIRI, TIDAK DIJUAL

Pelindung: Direktur Jenderal ImigrasiPenanggung Jawab: Sekretaris Direktorat Jenderal ImigrasiPemimpin Redaksi: Kepala Bagian Humas dan UmumSekretaris Redaksi: Kepala Sub Bagian Persuratan,Dokumentasi dan Kepustakaan, SetditjenimAnggota Redaksi: Stefi, Fijar, Nadya, Yola, Fipit, Obara,Arum, Merdi, Tomi, Dimas, Ishaq, Hendy Dwi HarfiantoEditor: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMediaDesain Artist & Layout: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMediaPercetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMediaSirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, dan Kepustakaan, SetditjenimAlamat Redaksi: Lt 8, Gedung Direktorat Jenderal ImigrasiJl HR Rasuna Said Kav. X6 No 8, Kuningan, Jakarta SelatanAlamat Email: [email protected]

3 BHUMIPURA 2019

Daftar IsiDari RedaksiTransformasi Imigrasi Layak Diapresiasi

Liputan UtamaPeningkatan Pelayanan dan Penegakan Hukum Keimigrasian Jadi Target Transformasi Kinerja Ditjen Imigrasi

Kerja KitaSemarakan HDKD 2019, Direktorat Jendral Imigrasi “JEMPUT BOLA”di Mal Plaza Semanggi dan Lippo Cikarang

Imigrasi Pontianak Berhasil Menguak Sindikat Kawin Kontrak

Imigrasi Bandung Cegah TPPO Bermodus ‘PENGANTIN PESANAN’

KebijakanPembayaran PNBP Keimigrasian Melalui E-Commerce

Kemenkumham Kembangkan Rencana Aksi di Bidang Hukum dan HAM dengan Kementerian Kehakiman Jepang

Dari Tokyo, Para Pejim di Luar Negeri Sampaikan4 (Empat) Rekomendasi Untuk Ditjenim

Surat Rekomendasi Pemerintah Indonesia : Peran DirektoratJendral Imigrasi membangun SDM Unggul Indonesia

OpiniPencegahan Terorisme Dalam Bingkai Hukum Keimigrasian

Terjebak di Labirin Pengungsi

Kabar dari SebrangKehadiran Negara di Changchun, China

Sosialisasi Portal Peduli WNI dan PeraturanKeimigrasian di Chiang Mai

04

05

09

13

14

18

20

22

26

30

34

36

38

44

45

46

48

51

54

58

59

Kegiatan kanimSosialisasi Keimigrasian pada SMK Negeri I Kupang

UKK Imigrasi di Pangkalan Bun Diresmikan, Warga Kotawar-ingin Barat dan Sekitarnya Bikin Paspor Lebih Dekat

Autogate Imigrasi di Pelabuhan HarbourbayPermudah Wisatawan

InovasiAplikasi SRPI-WHV Direktorat Jendral Imigrasi raihpenghargaan MENKUMHAM

Jalan-JalanMengenal Lebih Dekat Bawomataluwo,Desa Para Pelompat Batu

Mata Lensa

ResensiEverybody Lies

Mido Komik

Page 3: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

4 BHUMIPURA 2019 5BHUMIPURA 2019

DARI REDAKSI

Transformasi Imigrasi Layak Diapresiasi

Seiring sejalan dengan Visi dan Misi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin,

Direktorat Jenderal Imigrasi melalui Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia berusaha mengimplementasikan arahan Presiden melalui 5 (lima) poin tar-get kinerja. Bertajuk Transformasi Kinerja PASTI, Kemenkumham menggelorakan semangat peruba-han dalam budaya kerjanya.

Tidak dipungkiri, masih ada ken-dala dan tantangan yang menjadi penghalang pelaksanaan tugas dan fungsi keimigrasian. Tak pelak hal ini menjadi kerikil-kerikil yang harus disingkirkan dalam tugas pelayanan kepada masyarakat. Upaya ini terus digelorakan dalam memperbaiki citra Ditjen Imigrasi

sebagai satu-satunya instansi yang bertanggung jawab dalam pe-layanan keimigrasian.

Usaha dalam membawa pe-layanan keimigrasian sehingga dekat dengan masyarakat juga menjadi target Ditjen Imigrasi. Pelayanan dengan mobil kelil-ing, pelayanan di mal atau pusat perbelanjaan, hingga pelayanan paspor masuk desa, merupakan manifestasi yang layak diapresiasi.

Penggunaan mesin autogate di Tempat Pemeriksaan Imigrasi seakan menjadi jawaban konkret atas permasalahan antrean pen-umpang. Tak hanya WNI, bahkan autogate WNA pun juga telah diimplementasikan di TPI Bandara I Gusti Ngurah Rai. Hal ini menjadi pioneer untuk diterapkan selanjut-nya di TPI-TPI lainnya.

Transformasi kinerja perlu didukung pula dengan peningka-tan kemampuan petugas imigrasi. Petugas Imigrasi yang kompeten dan berdaya saing tinggi menjadi tuntutan utama dalam tugas di lapangan. Pelaksanaan diklat, kursus, hingga kuliah di luar negeri merupakan upaya Ditjen Imigrasi dalam menjawab kebutuhan SDM yang mumpuni di bidangnya.

Selamat ber-transformasi, usaha untuk berubah menjadi lebih baik harus diapresiasi.

Text : Dimas Zainuddin SFoto: Dok. Humas Ditjen Imigrasi

Peningkatan Pelayanan danPenegakan Hukum Keimigrasian Jadi Target Transformasi Kinerja

Ditjen Imigrasi“Tidak ada visi dan misi Menteri, yang ada hanya visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden.”Kalimat tersebut menjadi pokok arahan Presiden RI Joko Widodo seusai mengumumkan nama-na-ma menteri Kabinet Indonesia Maju di beranda Istana Merdeka pada Rabu (23/10). Presiden resmi memilih 34 menteri dan 4 (empat) pejabat setingkat menteri yang akan membantu pada pemerin-tahan periode 2019-2024.

Yasonna H Laoly kembali diper-caya untuk mengemban amanat menjabat sebagai Menteri Hukum

LIPUTAN UTAMA

dan HAM RI pada Kabinet Joko Widodo-Maruf Amin. Pada pida-to pertamanya di hadapan para pegawai Kementerian Hukum dan HAM pada puncak peringatan Hari Dharma Karyadhika ke 74, Yasonna mengajak seluruh pega-wai untuk meningkatkan soliditas, kekompakan, dan inovasi menuju Kemenkumham berkelas dunia.

Yasonna mengatakan transformasi birokrasi digital menjadi kata kun-ci target kinerja Kemenkumham yang harus diwujudkan seluruh jajaran di bawahnya. Peningkatan kompetensi sumber daya ma-nusia (SDM) harus ditingkatkan dalam menghadapi era internet of

things. Hal ini diperlukan dalam implementasi teknologi informasi sebagai alat bantu untuk mening-katkan kualitas pelaksanaan tugas keseharian.

“Kecepatan, akurasi, dan kecer-matan mejadi dasar dalam pe-layanan publik dan pengelolaan birokrasi di negeri ini,” ujar Yason-na.

Yasonna juga menyitir arahan Presiden yang akan fokus pada pengembangan SDM di lingkun-gan pemerintahan. Pun, pegawai Kemenkumham juga akan ditun-tut untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan kemam-

5 BHUMIPURA 2019

Suasana Upacara Hari Bhakti Imigrasi ke 69

5BHUMIPURA 2019

Page 4: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

6 BHUMIPURA 2019 7BHUMIPURA 2019

puannya. Pengembangan kompe-tensi pegawai akan berpengaruh langsung dalam transformasi birokrasi digital.

Target Kinerja DitjenImigrasiDirektur Jenderal Imigrasi Ronny F Sompie siap menjalankan target kinerja yang menjadi perwujudan atas visi misi Presiden melalui Menkumham RI. Pada pertemuan Rapat Koordinasi Fungsi Imigrasi Perwakilan RI di Tokyo, Ronny berkomitmen untuk mengawal arahan Presiden terutama yang terkait langsung dengan layanan keimigrasian.

Dirjen Imigrasi menjabarkan target kinerja Ditjen Imigrasi meliputi 5 (lima) hal. Pertama, meningkat-kan pelayanan keimigrasian baik pelayanan visa dan izin tinggal.

Hal ini beririsan dengan arahan Presiden terkait investasi dan lapangan kerja di Indonesia. Aspek pelayanan dan keamanan dalam penerbitan visa serta izin tinggal bagi orang asing menjadi 2 (dua) hal yang harus berjalan beriringan.

Kedua, meningkatkan pelayanan paspor dengan menambah Unit Kerja Keimigrasian (UKK) dan Unit Layanan Paspor (ULP) guna mendekatkan pelayanan keimi-grasian pada masyarakat. Dalam mewujudkan pelayanan yang dekat dengan masyarakat, Ditjen Imigrasi bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari pemer-intah daerah hingga pemilik mal atau pusat perbelanjaan.

“Ditjen Imigrasi tidak bisa beker-ja sendirian, sehingga sinergi ini menjadi ide cerdas dalam berko-laborasi membentuk kantor untuk pelayanan keimigrasian baik itu

UKK maupun ULP,” jelas Ronny.

Hingga saat ini tercatat sudah 16 UKK dan 19 ULP yang sudah beroperasi dan dalam proses pendiriannya. Dirjen Imigrasi mengaku bangga dengan pro-gres penambahan jumlah tempat pelayanan keimigrasian, karena hal ini meringankan beban Kantor Imigrasi yang saat ini berjumlah 125 kantor.

Inovasi Autogate Target transformasi ketiga yaitu meningkatkan pelayanan keimi-grasian di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (bandara/pelabuhan) dengan menghindari antrean clearance yang cukup panjang. Salah satu strategi untuk mengu-rangi antrean dengan menerapkan teknologi autogate.

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI

Penyematan pita oleh Dirjenim pada apel gabungan TIMPORA laut

Soekarno Hatta telah jauh hari menerapkan autogate bagi WNI yang melintas melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta. Se-mentara itu Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai baru-baru ini meluncurkan penggunaan auto-gate yang bisa dipakai oleh WNI maupun WNA.

Dirjen Imigrasi optimis penggu-naan autogate mampu menjadi solusi atas permasalahan panjan-gnya antrean penumpang yang melintas di TPI. Hal ini karena proses pemeriksaan keimigrasian di terminal kedatangan interna-sional dengan pengambilan foto wajah dan sidik jari memerlukan waktu sekitar 35-60 detik per pen-umpang.

“Pemeriksaan Keimigrasian terhadap penumpang di termi-nal keberangkatan internasional dengan menggunakan autogate hanya memerlukan waktu sekitar 35-45 detik per penumpang,” jelas Ronny ketika meresmikan penggu-

naan autogate di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada Rabu (4/9).

Yang terbaru, Menteri Hukum dan HAM RI juga telah menandatan-gani peluncuran autogate yang di-inisiasi oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam. Autogate ini akan dioperasikan untuk WNI dan WNA yang melintas melalui TPI Citra Tri Tunas (Harbor Bay).

Imigrasi di PerbatasanPoin keempat yang akan dica-pai oleh Ditjen Imigrasi yaitu meningkatkan peran keimigrasian di Perbatasan/Pos Lintas Batas (PLB) dengan penambahan SDM serta sarana dan prasarana dalam mendukung program Presiden yaitu pembangunan dimulai dari perbatasan. Penambahan SDM di perbatasan telah dilakukan den-gan proses rekrutmen CPNS yang ditempatkan di Kantor Imigrasi yang mempunyai PLB.

Kepala Seksi Pos Lintas Batas

dan Tempat Lain Direktorat Lalu Lintas Keimigrasian, Ferdi Maula-na mengatakan, ditargetkan pada 2019 akan ada pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yaitu PLBN Jagoi Babang di Kali-mantan Barat, Long Midang, Sei Nyamuk, Labang, Long Nawang, dan Sei Kelik di Kalimantan Utara, Serasan (Natuna) Kepulauan Riau, Yetetkun dan Sotta di Papua, serta Oepoli dan Napan di NTT.

“Ditjen Imigrasi juga sedang mengkaji untuk kebutuhan SDM yang akan ditempatkan di PLBN yang baru tersebut,” tambah Ferdi.

Jika tidak ada kendala, para petugas perbatasan akan direkrut melalui seleksi CPNS yang akan berlangsung mulai November 2019 ini.

Pengawasan Orang AsingPengawasan orang asing juga menjadi perhatian dan dimasuk-kan sebagai poin kelima, yaitu

Senyum dari petugas perbatasan di Entikong

7BHUMIPURA 2019 6 BHUMIPURA 2019

Page 5: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

8 BHUMIPURA 2019 9BHUMIPURA 2019

Text : Muhammad Fijar Sulistyo, Dimas Zainudin SudjatnikaFoto: Dok. Humas Ditjen Imigrasi

meningkatkan pengawasan orang asing terhadap mereka yang melanggar peraturan keimigrasian dalam menjaga keamanan negara serta meningkatkan perekonomi-an bangsa.

Menilik arahan Dirjen Imigrasi pada Rapat Koordinasi Fungsi Imigrasi Tahun 2019 di Tokyo, bahwa saat ini perlu diwaspadai modus-modus operandi yang berbeda dari tiap negara yang bisa mengganggu keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Direktur Jenderal Imigraasi juga menginstruksikan kepada para pejabat imigrasi yang bertugas di Perwakilan RI di luar negeri untuk melakukan pengenalan profil (pro-filing) yang lebih ketat pada proses pemberian visa.

“Harus ada profiling yang lebih

ketat mengingat masih banyaknya warga negara asing yang datang ke Indonesia yang menyalahgu-nakan izin kunjungan untuk tujuan bekerja,” ujarnya.

Pelanggaran Keimigrasian, sep-erti penyalahgunaan izin tinggal, yang dilakukan oleh orang asing menjadi perhatian penuh Ditjen Imigrasi dan akan mendapatkan sanksi atas pelanggaran tersebut. Sepanjang tahun 2019, Ditjen Imigrasi melalui Kantor Imigrasi telah menjatuhkan 5.539 Tinda-kan Administratif Keimigrasian (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi, pendetensian, pembatalan izin tinggal, pengenaan biaya beban, hingga pencantuman nama pada daftar tangkal.

SEMARAKKAN HDKD 2019, DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI ‘JEMPUT BOLA’DI MAL PLAZA SEMANGGI DAN LIPPO

MAL CIKARANGJakarta – Merayakan hari jad-inya ke-74 tahun, Kamis (24/10) dan Jumat (25/10) Kementerian Hukum dan HAM Republik Indo-nesia menggelar pameran hukum bertajuk Legal Expo di Mal Plaza Semanggi, Jakarta Selatan.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Imigrasi, Ronny F. Somp-ie mengungkapkan bahwa banyak persoalan masyarakat di bidang hukum yang memerlukan perha-tian serius dan terukur. Untuk itu beliau mengajak rekan sejawat in-stitusi penegakan hukum dan HAM terus bekerja sama meningkatkan sinergitas di antara sesamanya, sehingga hukum semakin terlihat

KERJA KITA

wujud nyatanya sebagai faktor utama bagi peningkatan kese-jahteraan masyarakat, dan mam-pu melindungi dan memenuhi hak asasi tanpa pandang bulu.

“Tak hanya dari sektor pemerintah dan swasta, peran serta dan parti-sipasi masyarakat sangat dibutuh-kan untuk menemukan formula yang terbaik dalam mewujudkan hukum yang berkeadilan, sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila,” kata Ronny saat mem-buka Legal Expo (24/10).

Mengusung tema “Transformasi Meraih Kinerja PASTI”, dari 35 booth yang terdiri dari 15 Kemen-terian Lembaga, 11 Unit Utama

dan 10 Non K/L, Direktorat Jen-deral Imigrasi menggandeng Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Depok, hadir untuk berpartisipasi melakukan ‘jemput bola’ kepa-da masyarakat yang ada di mal tersebut. Sebagaimana maksud penyelenggara kegiatan, yaitu melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan kemasan suasana yang menyenangkan dan bisa menyentuh langsung ke masyarakat, sehingga diharapkan dapat menjadi momentum untuk mewujudkan kondisi pembangu-nan hukum yang lebih baik, maka booth Direktorat Jenderal Imigrasi mengusung konsep millennial.

Senyum ramah dari petugas imigrasi di layanan paspor simpatik lippo mall cikarang

Pengawasan orang asing se-bagaimana diatur dalam regulasi keimigrasian telah dimulai dari pengajuan visa, melintas di Tem-pat Pemeriksaan Imigrasi, berke-giatan di Indonesia, hingga ke luar wilayah Indonesia.

8 BHUMIPURA 2019

Proses pelayanan paspor kepada penyandang disabilitas di mobil layanan paspor

Page 6: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

10 BHUMIPURA 2019 11BHUMIPURA 2019

Proses Layanan Paspor Simpatik di Lippo Mall Semanggi

Dirjen Imigrasi Ronny F Sompiemewakili Menkumham Yasonna H Laolymembuka Legal Expo 2019 di Plaza Semanggi

Pengunjung menyambangi booth layanan informasi Ditjen Imigrasi pada Legal Expo 2019

11BHUMIPURA 2019 10 BHUMIPURA 2019

Page 7: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

12 BHUMIPURA 2019 13BHUMIPURA 2019

Text : Yolanda Rosylvia YuniarFoto: Dokumentasi foto Humas Ditjen Imigrasi

Konsep itu di dukung dengan desain booth yang kekinian, terse-dianya petugas pelayanan infor-masi yang tidak hanya menunggu di dalam booth melainkan turun langsung untuk menyapa mas-yarakat yang ada di sekitar booth, pilihan permainan Virtual Reality, dan permainan kuis online yang banyak diminati oleh generasi muda saat ini sekaligus dapat menambah wawasan tentang keimigrasian, serta pilihan hadiah menarik yang dapat digunakan sehari-hari oleh masyarakat.

Booth Imigrasi mendapatkan banyak respon positif dari mas-yarakat. Hal itu ditunjukkan dari banyaknya masyarakat yang an-tusias untuk mengunjungi booth Imigrasi. Dari mulai bertanya mengenai informasi keimigrasian maupun sekedar ingin mencoba permainan Virtual Reality dan kuis online yang ada di booth Imigrasi.

“Senang sekali datang ke sini, saya nggak tahu ada rame-rame apa di sini. Pas saya keliling, saya suka stand Imigrasi. Permainannya seru, hadiahnya bagus,” ujar salah seorang pengunjung yang menga-ku bahwa dirinya hanya kebetulan datang ke Mal Plaza Semanggi.

Berbeda dengan pengunjung sebelumnya, komentar lain datang dari pengunjung yang mengun-jungi booth Imigrasi dan bertanya secara mendalam tentang layanan keimigrasian, “Saya senang adan-ya pameran seperti ini. Apalagi dari pihak pemerintah yang ban-yak berhubungan dengan kepent-ingan masyarakat seperti Imigrasi. Sehingga saya dapat informasi yang jelas tanpa harus datang langsung ke Imigrasi. Nggak ribet dan bisa sekalian jalan-jalan di

mal. Seharusnya kegiatan seperti ini lebih sering lagi,” ujarnya.

Sebagai bukti dari eksistensin-ya, booth Imigrasi mendapatkan penghargaan Stand Terbaik Hara-pan II dalam kegiatan legal expo tersebut. Kegiatan yang dirang-kaikan lewat beragam acara, seperti pameran produk hukum, dialog interaktif, dan hiburan ini diharapkan dapat memberikan dampak kepada masyarakat luas serta bermanfaat untuk menam-bah wawasan yang dapat mewu-judkan hukum yang berkeadilan, sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila.

Pelayanan Paspor Simpatik

Tidak hanya berpartisipasi dalam legal expo, Imigrasi juga melaku-kan pelayanan paspor simpatik di dua tempat secara bersamaan yai-tu Lippo Mal Plaza Semanggi dan Lippo Mal Cikarang pada Sabtu (26/10) dan Minggu (27/10).

Pelayanan ini dilakukan di mal yang berada di pusat kota se-bagai usaha ‘jemput bola’ untuk mendekatkan pelayanan keimi-grasian dengan para pengunjung yang menghabiskan waktu akhir pekan di mal.

Dengan mendirikan 10 stand di Plaza Semanggi dan 6 stand di Lippo Cikarang, layanan ini dise-diakan untuk masyarakat yang ingin mengajukan pembuatan paspor baru ataupun penggantian karena habis masa berlaku. Baik itu paspor biasa maupun paspor elektronik sesuai keinginan, asal-kan masyarakat sudah mengantre melalui aplikasi paspor daring.

Masyarakat yang telah mendapat-kan antrean bisa langsung datang ke lokasi dari pukul 8 pagi hingga pukul 6 sore. Proses wawancara dan pengambilan data biometrik (sidik jari dan foto) akan dilakukan di stand yang disediakan di kedua mal.

Dengan membuka kuota sebanyak 1.260 pemohon paspor, sebanyak 50 petugas imigrasi yang berasal dari Kantor Imigrasi di DKI Jakarta dan Jawa Barat disiagakan untuk melayani para pemohon paspor.

Untuk menyukseskan pe-layanan paspor simpatik, Direktorat Jenderal Imigrasi sengaja menggandeng BNI 1946 dan Lippo Group.

“Untuk pembayaran paspor dilakukan setelah pemohon paspor selesai melakukan pen-gambilan data biometrik. Pemba-yaran bisa dilakukan secara cash-less di konter BNI yang tersedia di lokasi acara. Pengiriman paspor dilakukan melalui jasa PT POS Indonesia,” ujar Kepala Subbagian Humas, Sam Fernando.

Imigrasi Pontianak Berhasil Menguak Sindikat Kawin Kontrak

Text : Dimas Zainuddin SFoto: Dok. Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak

Kantor Imigrasi Kelasi I Pontianak bekerja sama dengan Polda Kalbar berhasil menguak kasus

Human Trafficking atau tindak pidana perdagangan orang ter-hadap warga negara Indonesia. Dari Hasil pemeriksaan, modus yang digunakan adalah dengan melakukan kawin kontrak dengan WNI yang akan dilakukan tujuh warga negara asing asal Tiongkok di Jalan Purnama, Kecamatan Pontianak Selatan. Ketujuh warga negara asing tersebut di antaranya satu orang perempuan yang bertu-gas sebagai agen perjalanan, serta enam orang pria yang beralibi sebagai pencari istri.

Ketujuh WNA yang kemudian dititipkan di Ruang Detensi Imi-grasi Pontianak telah dilakukan pemeriksaan. Kepala Seksi Penga-wasan dan Penindakan Keimigra-sian Kantor Imigrasi Kelas I Pon-tianak, Syamsudin, menjelaskan bahwa berdasarkan Pemeriksaan,

para WNA tersebut datang ke Pon-tianak sebagai pencari istri untuk kemudian minta dinikahkan dan dibawa ke negaranya.

Plt Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak, Agus Tianur pun men-egaskan bahwa, “Orang asing kan tak boleh buat gaduh di negara kita. Berdasarkan itu, akhirn-ya kami pulangkanlah mereka. Berdasarkan hasil selektif polisi, hanya orang asing bermanfaat saja untuk Indonesia yang tidak kita pulangkan.”

Ditemui di Kantor Imigrasi Kelas I Pontianak, Agus Tianur menjelas-kan bahwasanya dalam proses pemulangan atau deportasi tujuh orang WNA, pihak Imigrasi Ponti-anak telah melakukan sinergitas dengan pihak Polri. Imigrasi Pon-tianak menilai kasus ini mengarah pada Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), sehingga diser-ahkan kepada pihak kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan,

dan setelah itu akan dikembalikan kepada pihak Imigrasi.

Agus Tianur juga merincikan lebih lanjut bahwa ketujuh WNA asal Tiongkok tersebut dikenakan tindakan administratif keimigra-sian berupa deportasi karena melakukan pelanggaran keimigra-sian sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Imigrasi yang tertuang dalam Undang-Undang Keimigra-sian Nomor 6 Tahun 2011, pasal 75 ayat 1. Yang berbunyi ‘Pejabat Imigrasi berwenang melakukan tindak adminitratif Keimigrasian terhadap orang asing yang berada di wilayah Indonesia yang melaku-kan kegiatan berbahaya dan patut diduga membahayakan keamanan dan ketertiban umum atau tidak menghormati atau tidak menaati peraturan perundang-undangan’.

Proses Pengaturan Strategi Penangkapan Pelaku Sindikat Kawin Kontrak

Page 8: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

15BHUMIPURA 2019

Imigrasi Bandung Cegah TPPOBermodus ‘PENGANTIN PESANAN’

Kasus Tindak Pidana Per-dagangan Orang (TPPO) oleh seorang Warga Neg-ara Asing Asal Tiongkok

bernama Shao Dongdong, berhasil berhasil diungkap dan dicegah Kantor Imigrasi Kelas I TPI Band-ung. Hal ini disampaikan dalam Konferensi Pers yang dilakukan di Kejaksaan Negeri Cimahi, Selasa 1 Oktober 2019 lalu.

Melalui Arie Budjianto, Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Kemenkum-ham Jabar, disampaikan bahwa praktik yang dilakukan pelaku diduga mengarah kepada Tin-dak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus ‘Pengantin Pesanan’. Tersangka Shao Dong-dong diduga melakukan praktik

perjodohan antara warga negara Tiongkok dengan perempuan Indonesia untuk kemudian diba-wa ke Tiongkok dan dipekerjakan secara tidak layak, mendapat perlakuan yang tidak baik, hingga dijadikan pekerja seks komersial (PSK) di negaranya.

Tersangka yang dibantu oleh istrinya mengiming-imingi para perempuan Indonesia dengan menjanjikan uang sebesar Rp 35.000.000, dengan pembayaran di muka Rp 10.000.000 yang ditawar-kan pada orangtua para wanita tersebut. Uang tersebut akan diberikan dengan syarat anak perempuannya mau dikawinkan dengan WNA asal Tongkok untuk kemudian dibawa ke negaranya.

Tim Pengawasan Orang Asing di bawah Seksi Intelijen dan Penin-dakan Keimigrasian Kantor Imi-grasi Kelas I TPI Bandung berhasil menangkap Shao Dongodong di daerah Cibeber, Cimahi Selatan pada tanggal 8 Juli 2019. Ketika diamankan, barang bukti yang berhasil dikumpulkan di antaranya paspor pelaku yang masih berlaku hinga Maret 2028, visa, dan doku-men perjanjian dengan korban.

Pelanggaran yang dilakukan Shao adalah menyalahgunakan visa untuk menikahi perempuan Indo-nesia tanpa prosedur resmi dan diduga akan melakukan kegiatan human trafficking yang dibalut dengan modus pernikahan. Modus seperti ini telah dilakukan selama

Proses serah terima berkas oleh Imigrasi dengan Kejaksaan Negeri

2016 s.d 2019 oleh jaringan mafia human trafficking internasional di Tiongkok. Sementara itu, Serikat Buruh Migran Indonesia telah mencatat sebanyak 29 perempuan Indonesia yang telah menjadi korban.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Shao Dongdong melanggar Pasal 120 Ayat 1 Undang-Undang No. 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP atau Pasal 120 Ayat 2 Undang-Un-dang No. 6 Tahun 2011 Tentang Keimgrasian Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP atau Pasal 122 huruf (a) Undang-Undang No. 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian.

Text : Dimas Zainuddin SFoto: Dok. Kantor Imigrasi Kelas I Bandung

Press Conference Kasus TPPO Oleh Kantor Imigrasi Kelas I Bandung

Kantor Imigrasi Kelas I TPI Band-ung bekerja sama dengan Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Ke-menterian Hukum dan HAM Jawa Barat dan BAIS TNI menjalankan pengembangan, penyelidikan, dan penyidikan kasus ini hingga berkas dinyatakan telah lengkap (P21) oleh KEJARI Cimahi untuk kemudi-an diserahkan ke Pengadilan Bale Bandung untuk segera diproses dalam persidangan.

14 BHUMIPURA 2019

Page 9: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

16 BHUMIPURA 2019 17BHUMIPURA 2019

Page 10: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

18 BHUMIPURA 2019 19BHUMIPURA 2019

Pembayaran PNBP Keimigrasian Melalui E-Commerce

Imigrasi Indonesia mengiku-ti perkembangan pada era globalisasi dengan mulai melayani pembayaran melalui

e-commerce. E-commerce adalah penyebaran, penjualan, pembe-lian, pemasaran barang dan jasa yang mengandalkan sistem elek-tronik. Dengan e-commerce, kon-sumen atau pengguna barang dan jasa dapat melakukan transaksi dengan aplikasi pada ponsel mer-eka, komunikasi antara penghasil dan pengguna barang dan jasa pun menjadi lebih mudah. Selain itu konsumen dapat mengakses produk dari mana saja selama ponsel mereka ter-hubung dengan jaringan internet.

KEBIJAKAN

Di Indonesia, e-commerce sudah ada sejak tahun 90-an akhir, tetapi saat itu belum begitu berkembang dan masyarakat belum banyak mengetahui tentang jual beli melalui transaksi elektronik. Awal tahun 2000-an, kemajuan internet di Indonesia semakin pesat dan hal tersebut ikut membantu men-dorongnya perkembangan sistem pembayaran melalui elektronik. Perkembangan ini yang diman-faatkan oleh Imigrasi dengan men-gubah cara pembayaran melalui situs perdagangan elektronik.

“Dulu pembayaran paspor hanya

bisa dilakukan secara langsung, lalu beralih ke bank simfoni. Sekarang karena semakin marak-nya situs-situs e-commerce, maka kita bekerjasama dengan mereka untuk lebih mempermudah mas-yarakat,” kata Hendra Setiawan, Kepala Subbagian Pengelolaan PNBP.

Sejak Agustus 2019, pembayaran paspor, izin tinggal, dan biaya keimigrasian lainnya sudah mulai dapat dilakukan melalui Toko-pedia, Bukalapak, dan Finnet sesuai dengan keputusan yang telah ditetapkan oleh Kemente-rian Keuangan. Hendra Setiawan menyatakan bahwa pengguna jasa keimigrasian yang sudah memi-

liki nomor permohonan pembayaran dapat

menginput nomor tersebut dalam aplikasi e-commerce

lalu melakukan transaksi pemba-yaran. Tetapi, tam-bah Hendra, dengan pembayaran ini bukan berarti mas-

yarakat tidak per-lu melakukan

pengurusan keimigrasian

di UPT.

Contohn-ya adalah pengurusan paspor. Pemohon

paspor harus melakukan pen-gambilan antrean paspor online terlebih dahulu sebelum melaku-kan pembayaran dengan e-com-merce. Setelah melakukan per-mohonan antrean paspor melalui aplikasi antrean paspor online dan melakukan pengurusan paspor di kantor imigrasi, pemo-hon paspor mendapatkan kode billing pembayaran. Jika ingin melakukan pembayaran melalui e-commerce, pemohon paspor dapat mengakses aplikasi atau situs belanja elektronik yang telah menyediakan jasa pembayaran PNBP dan memilih pembayaran tersebut. Kemudian, pemohon memasukkan kode billing mere-ka dan melakukan pembayaran secara online.

Diberlakukannya pembayaran dengan e-commerce ini memper-mudah transaksi yang dilakukan oleh masyarakat karena dapat dilakukan dalam seke-jap tanpa perlu pergi ke bank atau kantor pos lagi. Pemo-hon paspor atau masyarakat yang sudah memiliki kode biling pembayaran dapat mengakses akun e-commerce mereka dan memilih untuk melakukan pembayaran. Hendra Setiawan juga menambahkan bahwa den-gan adanya cara pembayaran ini, pengguna jasa keimigrasian tidak perlu repot untuk pergi ke kantor pos atau mencari bank terdekat. Hanya

dengan internet dalam ponsel mereka, mereka dapat melakukan pembayaran biaya keimigrasian.

Meskipun tata cara pembayaran ini bisa dikatakan lebih memper-mudah bagi masyarakat untuk melakukan pembayaran, tetapi ternyata banyak masyarakat yang belum memanfaatkan cara pembayaran ini. Saat dilakukan pengecekan sampai bulan Okto-ber 2019, belum ada pemohon paspor yang melakukan pemba-yaran melalui e-commerce ini.

Banyak faktor yang menyebab-kan belum adanya pembayaran melalui cara elektronik, salah

satunya adalah kurang terso-

sialisasinya cara pemba-

yaran

ini. Pemohon tidak tahu bahwa mereka sudah dapat melakukan pembayaran dengan ponsel mer-eka. Jika masyarakat sudah mulai mengenal dan mengetahui tata cara pembayaran dengan e-com-merce ini, diharapkan pembayaran ini dapat mulai banyak digunakan.

18 BHUMIPURA 2019

Text: Devi Permata Putri

Page 11: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

20 BHUMIPURA 2019 21BHUMIPURA 2019

Kemenkumham Kembangkan Rencana Aksi di Bidang Hukum dan HAM dengan

Kementerian Kehakiman Jepang

Sekretaris Jenderal Ke-menterian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Bambang Rantam Sari-

wanto menandatangani Rencana Aksi (Plan of Action) di bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Kementerian Kehakiman Jepang yang diwakili oleh Direktur Hubungan Internasional Shiba-ta Noriko di Tokyo pada Rabu (16/10).

Rencana aksi ini sebagai tindak lanjut dari Memorandum Kerja Sama (Memorandum of Coopera-tion/MoC) yang telah ditandatan-gani oleh Menkumham RI dan Menteri Kehakiman Jepang pada Oktober 2018 di Tokyo.

Adapun poin-poin yang termuat dalam Rencana Aksi/Plan of Action (PoA) tersebut bertujuan untuk memperkuat kerja sama di bidang keimigrasian, peraturan perun-dang-undangan, hukum perdata, dan lembaga pemasyarakatan.

Sekretaris Jenderal Kemenkum-ham Bambang Rantam Sariwanto menyambut baik pelaksanaan kerja sama di antara kedua belah pihak. Dari kerja sama ini diharap-kan akan ada hasil nyata yang bisa menguntungkan kedua negara.

Sementara itu Direktur Hubun-

gan Internasional Shibata Noriko mewakili Menteri Kehakiman Jepang mengutarakan maksud baik Pemerintah Jepang dalam kerja sama ini. Pihaknya menga-jak Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan kerja sama yang telah disepakati sebelumnya.

Kerja Sama di Bidang Keimigrasian

Di tempat yang sama dilakukan pula penandatanganan Letter of Intent antara Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham dengan Badan Pelayanan Imigrasi Jepang. Penandatanganan dilakukan oleh Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie dan Komisioner Badan Pelayanan Imigrasi Jepang Sasahi Shoko.

Terdapat tiga poin kesepakatan kerja sama antara Instansi Imigra-si kedua negara yaitu, pertama, meningkatkan kerja sama dan koordinasi melalui pelaksanaan seminar, pelatihan atau studi riset.

“Kedua negara bertukar pener-apan terbaik dan peningkatan kapasitas dalam rangka pengem-bangan dan penerapan tindakan yang efektif dalam mencegah perlintasan migrasi non-reguler melalui batas negara,” ujar Dirjen Imigrasi.

Poin kedua yaitu, mengembang-kan gagasan dan prakarsa un-tuk mencegah dan membatasi arus para migran non-reguler, di antaranya melalui dialog, berb-agi pengalaman dan penerapan terbaik. Kesepakatan berikutn-ya ialah berbagi informasi yang diperlukan dalam memastikan penerapan telah dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Keimigra-sian masing-masing pihak. Hal ini juga sekaligus untuk mencegah, mendeteksi, menginvestigasi, dan memerangi pelanggaran-pelang-garan keimigrasian.

“Para Pihak dapat mengembang-kan, dengan kesepakatan bersa-ma, pengaturan terkait pertukaran informasi,” kata Dirjen Imigrasi.

Poin keempat yaitu mengambil tindakan yang tepat dalam rang-ka mempromosikan kerja sama untuk mempertegas dan mem-perkuat tindakan pengawasan keimigrasian. Dirjen Imigrasi mengatakan bahwa kerja sama ini terkait dengan usaha dalam me-merangi perdagangan orang dan penyelundupan manusia.

Text : Muhammad Fijar SulistyoFoto: Muhammad Fijar Sulistyo

Sekretaris Jenderal Kemenkumham selepas menandatangani plan of actionsdengan Direktur Hubungan Internasional Kementerian Kehakiman Jepang

Penandatanganan Letter of Intent antara Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham dengan Badan Pelayanan Imigrasi Jepang

21BHUMIPURA 2019 20 BHUMIPURA 2019

Page 12: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

22 BHUMIPURA 2019 23BHUMIPURA 2019

Dari Tokyo, Para Pejim di Luar Negeri Sampaikan 4 (Empat) Rekomendasi

Untuk Ditjenim

Rapat Koordinasi Fungsi Imigrasi Perwakilan RI Tahun 2019 telah dilak-sanakan pada 14-18

Oktober 2019 di Tokyo. Forum ini dibuka secara langsung oleh Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia un-

tuk Jepang Arifin Tasrif. Acara ini diikuti 22 Pejabat Imigrasi (Pejim) yang bertugas di luar negeri. Turut hadir pula Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI Bambang Rantam Sariwanto yang mewakili Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna H. Laoly.

Dalam sambutannya, Dubes Arifin Tasrif mengatakan bahwa terdapat beberapa tantangan yang saat ini dihadapi oleh KBRI Tokyo dalam pelayanan keimigrasian, antara lain meningkatnya jumlah WNI di Jepang dan diperkirakan akan terus meningkat. Fungsi Imigrasi

Suasana Rapat Koordinasi Perwakilan RI

Sambutan hangat dari Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP)Republik Indonesia untuk Jepang Arifin Tasrif

memiliki peran penting untuk memberikan pelayanan dan per-lindungan terhadap masyarakat WNI di Jepang tersebut, khususn-ya bagi masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencl di wilayah akreditasi yang letaknya sangat jauh dari KBRI Tokyo.

Menanggapi tantangan tersebut, dirinya berharap dalam hal ini

memerlukan adanya kemuda-han atau fleksibilitas dari Sistem Informasi Manajemen Keimigra-sian (SIMKIM). Dalam menghadapi tantangan pelayanan keimigrasian sebagaimana tersebut, Fungsi Imigrasi KBRI Tokyo bisa melihat dan meniru inovasi informasi dari Perusahaan Jepang ternama yaitu Panasonic berupa inovasi sistem pemindaian.

“Dengan sistem ini, di manapun masyarakat tersebut tinggal dan berada, mereka bisa melakukan pemindaian dokumen atau per-syaratan yang dibutuhkan tanpa harus jauh-jauh datang ke KBRI Tokyo,” jelasnya.

Pejim Luar Negeri sebagai Marketing Manager

Dalam laporannya, Direktur Jen-

Page 13: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

24 BHUMIPURA 2019 25BHUMIPURA 2019

deral Imigrasi Ronny F. Sompie menyampaikan bahwa para pe-jabat imigrasi yang ditugaskan di luar negeri harus mampu meme-takan potensi baik yang mengun-tungkan maupun kerawanan yang mengancam kepentingan Pemer-intah Indonesia.

Menurutnya globalisasi memiliki dampak yang menguntungkan na-mun juga bisa merugikan. Perang dagang antara Amerika Serikat dengan RRT turut memberikan dampak signifikan terhadap lesun-ya ekonomi dunia.

“Meningkatnya pencari suaka dan pengungsi lintas negara, ancaman terorisme dan paham radikal, adalah beberapa contoh agenda global yang harus diantisipasi,” ujarnya.

Di samping itu, Dirjen Imigrasi

juga mengajak Para Atase maupun Staf Teknis Imigrasi harus mampu menjadi marketing manager seh-ingga dapat menjadi unsur pemi-kat bagi orang asing untuk berkun-jung, berwisata, dan menanamkan modal asingnya ke Indonesia. Hal ini guna mendukung promosi pariwisata dan investasi.Tidak memungkiri bahwa fungsi imigrasi Perwakilan RI juga dihadapkan pada beragam isu keimigrasian yang unik di setiap Perwakilan RI, antara lain penegasan status kewarganegaraan bagi keturunan Indonesia, penyelesaian permas-alahan Pekerja Migran Indonesia Non-Prosedural, Warga Negara Indonesia overstayer, undocument-ed, pemulangan buronan yang melarikan diri ke wilayah akredi-tasi.

Rekomendasi untuk Ditjenim

Dalam penyusunan rekomendasi yang akan menjadi output Rakor, dibentuk Tim Perumus yang terdiri dari Perwakilan Atase/Staf Teknis Imigrasi di Perwakilan RI yang beranggotakan Atase Imigasi KBRI Bangkok, Atase Imigasi KBRI Ber-lin, Atase Imigasi KBRI Dili, Atase Imigasi KBRI KL, Atase Imigasi KBRI Seoul, Kepala Bidang Imigra-si KDEI Taipei, Staf Teknis Imigrasi KJRI Davao City, Staf Teknis Imi-grasi KJRI Jeddah, dan Staf Teknis Imigrasi KJRI LA.

Fokus pembahasan Tim Perumus meliputi topik isu aktual keimigra-sian, isu aktual di bidang keuan-gan, isu aktual di bidang lalu lintas keimigrasian, serta isu aktual di bidang pelayanan keimigrasian yang berbasis HAM. Ada empat rekomendasi yang dihasilkan pada forum tersebut.

Penyampaian materi diskusi oleh dirjenim terkait fungsi imigrasi

Text : Ika Rahmawati, Muhammad Fijar SulistyoFoto: Muhammad Fijar Sulistyo

Atase Imigrasi pada KBRI Berlin Dudi Iskandar mewakili Tim Peru-mus menyampaikan, pada topik isu aktual di bidang keimigrasian, Tim Perumus merekomendasikan pembuatan aturan atau regu-lasi yang mengatur pembagian wilayah kerja Atase Imigrasi yang meliputi wilayah KBRI/KJRI terdekat yang tidak memiliki Pejabat Imigrasi. Selanjutnya Tim Perumus menyampaikan sebuah rekomendasi pada isu aktual di bidang keuangan yaitu pembu-kaan rekening mandiri untuk Atase Imigrasi atau Staf Teknis Imigrasi di Perwakilan RI.

Sementara itu, isu aktual di bidang lalu lintas keimigrasian, Tim Pe-rumus menghasilkan butir-butir rekomendasi yang diantaranya pembuatan aplikasi permohonan visa yang sekaligus terkoneksi dengan sistem pembayaran PNBP

yang langsung masuk ke rekening Direktorat Jenderal Imigrasi.

“Kami juga merekomendasikan pembatasan dan mempertegas fungsi Visa Kunjungan untuk pemanfaatan kegiatan kunjungan agar meminimalisir penyalahgu-naan visa kunjungan bagi WNA un-tuk kegiatan bekerja,” jelas Dudi.

Pada isu terkait Pelayanan Keimigrasian Berbasis HAM, Tim Perumus merekomendasikan untuk membuat regulasi atau Keputusan Menkumham perihal standar layout ruangan pelayanan keimigrasian dan ruangan layanan berbasis HAM. Di samping itu juga perlu menyediakan alternatif standar minimal untuk membuat ruangan layanan berbasis HAM pada Perwakilan RI. Hal ini kare-na dimungkinkan ada beberapa Perwakilan RI yang memiliki luas

ruang pelayanan atau bangunan yang luas gedungnya relatif kecil.

Page 14: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

26 BHUMIPURA 2019 27BHUMIPURA 2019

SURAT REKOMENDASI PEMERINTAH INDONESIA: PERAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASIMEMBANGUN SDM UNGGUL INDONESIA

Pemerintah Indonesia telah mengumandang-kan Visi Indonesia 2045 yang berdaulat, adil,

dan makmur melalui empat pilar Pembangunan Indonesia 2045 yakni pembangunan manusia dan penguasaan IPTEK, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerata-an pembangunan dan ketahanan nasional, dan tata kelola pemerin-tahan. Pembangunan manusia In-donesia ke depan diarahkan pada peningkatan produktivitas tenaga kerja dan pemanfaatan kemajuan teknologi.

Untuk menjawab tantangan tersebut, diperlukan upaya untuk membangun sumber daya manu-sia Indonesia yang unggul. Catatan Badan Pusat Statistik di tahun 2015, terdapat 500.000 orang lulusan perguruan tinggi atau uni-versitas yang berstatus pengang-guran terbuka. Jumlah itu belum ditambah jumlah pengangguran tertutup yang diprediksikan tidak kalah besarnya.

Hal ini membuat persaingan dunia kerja semakin ketat. Walaupun dalam era saat ini yang semakin terbuka dan berkembangnya teknologi, mendapatkan penghas-ilan tidak hanya melalui kegiatan bekerja dalam suatu badan usaha, tetapi dapat juga melakukan pekerjaan sebagai enterpreneur bahkan dapat dilakukan dengan hanya bermodalkan perangkat komputer dan internet. Namun perlu kita sadari industri digital dan kemampuan kaum millennial Indonesia di bidang digital industri masih berada di bawah nega-ra-negara lain.

Oleh karenanya lulusan univer-sitas yang kini disebut dengan generasi millennial merasakan dampak dari tuntutan hidup, ter-batasnya lapangan pekerjaan, dan semakin ketat persaingan di dunia usaha. Generasi millennial sering disebut sebagai generasi yang menyukai kebebasan dan fleksibil-itas, pada umumnya generasi millennial sangat antusias mencari

pengetahuan dan pengalaman.

Guna mendapatkan berbagai pen-galaman berharga dalam hidup, tak jarang mereka bertualang, mencari pengalaman hidup ke seluruh penjuru kota di Indonesia hingga ke seluruh dunia. Salah satu alternatif negara yang tepat untuk dapat mencari pengalaman hidup di luar negeri adalah Austra-lia. Negara ini membuka peluang besar bagi warga Indonesia untuk tinggal dan mencari pengalaman melalui program Work and Holiday Visa (WHV)

WHV merupakan hasil kerja sama Pemerintah RI dengan Pemerintah Australia yang bersifat resiprokal. Program ini dimulai pada tahun 2009, pemuda-pemudi yang beru-sia 18 s.d 30 tahun dan memenuhi persyaratan dari kedua negara dapat saling tinggal di negara tu-juan dalam waktu 1 (satu) tahun, dengan tujuan utama berlibur dan meningkatkan hubungan orang per orang (People to People contact) antar kedua negara. Kerja sama ini juga memungkinkan peserta WHV untuk melakukan pekerjaan tertentu dalam waktu terbatas dan mengikuti kursus/kegiatan yang bertujuan mening-katkan skill/ keterampilan di Australia.

Angkatan kerja yang memiliki skill adalah angkatan kerja yang dibutuhkan saat ini, dimulai dari kemampuan berbahasa asing, koding, dan pemanfaatan te-knologi serta kemampuan komu-

Proses pemeriksaan berkas dan wawancara SRPI-WHV

Suasana ruang tunggu wawancara SRPI-WHV

nikasi merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan saat ini. Industri tersier dan kuarter merupakan Industri yang sangat cocok untuk para kaum millen-nial dengan kemampuan khusus tersebut. Untuk itu hal ini menjadi perhatian khusus Pemerintah dengan dibentuknya kementerian ekonomi kreatif.

WHV adalah program yang dilaku-kan secara mandiri, mulai dari persiapan persyaratan, tiba di Australia, hingga selesainya pro-gram. WNI peserta WHV diperbole-hkan untuk mengambil pekerjaan casual atau blue collar di berbagai sektor Industri primer, sekunder, tersier, dan kuarter. Seperti bidang pertanian dan perkebunan, pari-wisata dan hospitality, kehutanan, penangkapan ikan, konstruksi, pertambangan, dan lainnya, den-gan catatan pekerjaan tersebut tidak dilakukan lebih dari 6 bulan.

Peserta WHV dapat secara mandiri memilih peluang pekerjaan yang tersedia sesuai dengan kebutuhan dan pilihan masing-masing untuk meningkatkan kemampuan/mendapatkan added value bagi di-rinya. Oleh sebab itu, peserta hen-daknya mempersiapkan keberang-

Text : Wachid Kuntjoro Djati Charles C.M.Foto: Dok. Humas Ditjen Imigrasi

katannya dengan melakukan research sebelum memutuskan mengikuti program ini. Peserta diharapkan memiliki pegangan, modal, atau uang saku dengan nominal yang cukup sebagaimana yang disyaratkan untuk program ini.

Dalam pelaksanaan WHV, Direk-torat Jenderal Imigrasi memiliki focal point sebagai implementing agency sesuai fungsi organisasi yakni fasilitator pembangunan kesejahteraan masyarakat dan perlindungan masyarakat. Direk-torat Jenderal Imigrasi melakukan seleksi kelayakan calon peserta sekaligus menjamin mereka me-naati peraturan di negara tujuan dan pulang kembali sesuai masa tinggal yang diizinkan. Hal terse-but diimplementasikan dalam Layanan Surat Rekomendasi Pemerintah Indonesia.

Tinggal di Australia yang notabene negara barat, selain diharuskan untuk mandiri sejak tahap permo-honan visa, peserta akan berha-dapan dengan lingkungan, cuaca, dan budaya baru. Peserta WHV juga perlu beradaptasi dengan work value dan work behavior yang menjunjung tinggi kedisiplinan,

keterbukaan, dan individualisme. Dimana work value ini berbeda dengan nilai-nilai kerja di negara timur. Aspek-aspek yang terdapat dalam work value sebagaimana dinyatakan Work Values Inventory yang disusun oleh The Regional Occupational Program of the Santa Cruz County Office of Education, terdapat beberapa nilai-nilai dasar work value yaitu: core values, work environment’s, work interactions, dan work activities.

Oleh karena itu, sekembalinya ke Indonesia, peserta WHV akan memiliki pandangan tersendiri mengenai work value yang dapat dibawa ke dalam budaya organ-isasi. Hal ini dipandang sebagai suatu nilai positif yang mening-katkan kompetensi SDM dalam produktivitas kerja dalam suatu perusahaan/organisasi, pember-dayaan diri sendiri, dan pencipta-an lapangan kerja baru yang pada akhirnya berperan penting untuk mempercepat pembangunan ekonomi bangsa.

Page 15: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

28 BHUMIPURA 2019 29BHUMIPURA 2019 28 BHUMIPURA 2019 29BHUMIPURA 2019

Page 16: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

30 BHUMIPURA 2019 31BHUMIPURA 2019

Pencegahan Terorisme Dalam Bingkai Hukum Keimigrasian

Pasca beragam serangan teror yang terjadi, tentu menyisakan ketakutan dan kesunyian di antara

kita. Terorisme masih menjadi ancaman serius dalam hidup bernegara. Sebut saja, serangan teror yang terkemuka tahun 2019 ini adalah yang dialami Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia. Wiranto, mengalami luka 2 (dua) tusukan di bagian perut akibat serangan teror di Kabupaten Pandeglang, Banten. Tak lama sebelum serangan teror yang dialami Wiranto, Tim Densus 88 menangkap sembilan terduga teroris anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Bekasi, Jawa Barat dan Jakarta pada 23 September 2019 silam.

Aksi-aksi kebiadaban anti kemanusian yang dipaparkan di atas menunjukkan, bahwa terorisme masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera kita selesaikan bersama. Presiden Joko Widodo telah menyerukan basmi terorisme hingga ke akar-akarnya. Negara tidak boleh kalah pada pelaku teror. Kita bangkit dan kembali kobarkan semangat perjuangan, keberanian melawan terorime. Kita Tidak Takut, Indonesia Tidak Takut!

Terorisme dan Radikalisme

OPINI

Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irfan Idris mengatakan bahwa akar terorisme adalah radikalisme. Pernyataan itu disampaikan Irfan dalam diskusi “Membangun Program Deradikalisasi Efektif, Upaya Menjaga Kedaulatan NKRI” beberapa waktu lalu di Jakarta. Secara definisi, radikalisme berarti ideologi atau faham yang bertujuan merubah sistem sosial dan politik dengan cara kekerasan.

Menurut Irfan, terorisme dan radikalisme ini dapat dibendung dengan cara penguatan ideologi Pancasila. Hal ini dilakukan guna memantapkan ideologi Pancasila, sekaligus menghindari kekosongan ideologi bagi masyarakat Indonesia. Dengan demikian diharapkan radikalisme dan terorisme tidak lagi masif terjadi setiap tahunnya di Indonesia. Upaya ini tentu harus didorong dari kerja keras masyarakat dan peran aparat pemerintahan baik Kepolisian, maupun Direktorat Jenderal Imigrasi.

Pencegahan Terorisme dalam Bingkai Hukum Keimigrasian

Kerja cepat menangani kasus terorisme hingga penangkapan pelaku jaringan teroris di sejumlah wilayah Indonesia telah dilakukan pihak Kepolisian, Direktorat

Jenderal Imigrasi juga turut menjalankan perannya dalam upaya mencegah terorisme. Terorisme yang setiap tahunnya menjadi momok bagi masyarakat Indonesia, menjadi perhatian serius bagi Ronny F. Sompie, Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Selama tahun 2017, Imigrasi melakukan penangkalan terorisme sebanyak 301 orang yang diduga terkait terorisme.

Ronny menyampaikan 301 orang tersebut berasal dari Afganistan, Filipina, Malaysia, Iran, dan Arab Saudi. Dikatakan Ronny, Imigrasi bekerjasama dengan Kepolisian Republik Indonesia dan BNPT dalam upaya menangkal terorisme. Dari kerjasama tersebut, didapati 142 orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus terorisme dan 109 orang terindikasi ISIS (Islamic State Irak Suriah).

Penanggulangan terorisme oleh Imigrasi merupakan upaya penting dalam menjaga kedaulatan Negara dari kejahatan Internasional. Di samping itu, dalam rentang tahun 2014 – 2019 Direktorat Jenderal Imigrasi juga telah melakukan penangkalan terhadap 155 orang yang diduga kuat terkait dengan aktivitas terorisme global dan 34 orang di antaranya diduga kuat terkait ISIS.

31BHUMIPURA 2019

Page 17: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

32 BHUMIPURA 2019 33BHUMIPURA 2019

Pengecekan dokumen keimigrasian diatas kapal laut

Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi Nomor: IMI-1562.GR.01.01 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kewaspadaan dalam Penerbitan Paspor dan Surat Direktur Jenderal Imigrasi Nomor; IMI.5-GR.04.02-2.1273 tentang Kewaspadaan terhadap Anggota / Simpatisan Kelompok Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) juga berisi perintah yang tegas untuk memperketat penerbitan Paspor RI dengan cara melakukan penelitian berkas dan wawancara secara cermat bagi WNI di seluruh Kantor Imigrasi di Indonesia.

Optimalisasi peran Pejabat Imigrasi khususnya yang bertugas di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) harus benar-benar menjadi perhatian serius. Pejabat Imigrasi yang mampu bertindak tegas dalam memberi izin masuk dan keluar wilayah Indonesia baik

bagi WNI maupun WNA, mampu menangkal pergerakan terorisme. Di samping itu juga, diperlukan TPI yang menyeluruh di sejumlah daerah strategis di wilayah Indonesia dan jumlah sumber daya Pejabat Imigrasi harus diperbanyak untuk mengisi TPI dan sejumlah Kantor Imigrasi.

Peran Pejabat Imigrasi yang optimal mampu meningkatkan kinerja pengawasan keimigrasian pada perlintasan orang baik WNI dan WNA yang masuk atau keluar wilayah Indonesia. Dalam Pasal 67 UU Keimigrasian dijelaskan pengawasan keimigrasian terhadap WNI dilaksanakan pada saat permohonan dokumen perjalanan, keluar atau masuk, atau berada di luar wilayah Indonesia.

Kemudian dijelaskan pasal 68

UU Keimigrasian, pengawasan keimigrasian terhadap WNA dilaksanakan pada saat permohonan visa, masuk atau keluar, dan permberian izin tinggal. Di TPI, Pejabat Imigrasi punya peran penting dalam menunda keberangkatan dan izin masuk WNI atau WNA yang berpotensi terorisme, termasuk gerakan dan penyebaran faham ISIS di Indonesia.

Pengawasan keimigrasian menjadi lebih optimal dengan adanya sinergisitas dari seluruh aparat pemerintah dan masyarakat. Imigrasi membentuk Tim Pengawasan Orang Asing (Tim PORA) di sejumlah wilayah Indonesia yang berisikan aparat dari Imigrasi dan aparat pemerintahan terkait. Masyarakat dapat memberikan laporan keberadaan orang asing yang

mencurigakan ke website Aplikasi Pengawasan Orang Asing (APOA) Direktorat Jenderal Imigrasi. Dengan demikian, upaya membasmi terorisme hingga ke akar-akarnya, diharapkan dapat kita wujudkan bersama di era kepemimpian periode kedua Presiden Jokowi yang baru saja dilantik pada 20 Oktober 2019.

ASN pada Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sibolga

Fauzi Abdullah

Para Pelanggar Keimigrasian yang diringkus Kantor Imigrasi Soekarno Hatta

Foto: Dok. Kantor Imigrasi Soetta

Page 18: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

34 BHUMIPURA 2019 35BHUMIPURA 2019

TERJEBAK DI LABIRINPENGUNGSI

Indonesia: Negara Transit atau Tujuan?

Pencari suaka dan pengungsi kem-bali melakukan unjuk rasa di de-pan Kantor UNHCR (United Nations High Comissioner for Refugees) Perwakilan Jakarta di daerah Kebon Siri (Kompas, 10/10/2019). Aksi ini berulang, setelah sebel-umnya tejadi kesepakatan relokasi yang diinisiasi oleh Pemerintah DKI Jakarta. Mereka menuntut agar segera ditempatkan ke nega-ra tujuan yang hingga kini belum juga direalisasi oleh UNHCR, “Ba-pak bayangkan, mereka (UNHCR) selama tujuh tahun bohongi kami, bagaimana kami bisa percaya,” tegas para demonstran.

Hingga saat ini tercatat ada sekitar 13.657 pengungsi dalam masa tunggu resettlement process. Se-banyak 5.242 diantaranya tinggal

secara mandiri (tidak mendapa-tkan bantuan dari International Organization for Migration / IOM) dan 8.415 ditempatkan di tempat penampungan yang ada di beber-apa daerah. Jumlah kedatangan pencari suaka dan pengungsi ke Indonesia tidak sebanding dengan angka penyelesaian atau penempatan ke negara peneri-ma, termasuk yang dipulangkan secara sukarela dan dideportasi dari wilayah Indonesia. Apalagi dalam dua tahun terakhir, terjadi penurunan yang signifikan terha-dap pengungsi yang ditempatkan ke negara ketiga.

Setidaknya, ada empat daya tarik bagi pengungsi untuk berada di Indonesia sampai ke tujuan Australia. Pertama, Indonesia merupakan negara terdekat sebagai jalur ilegal para imigran asing. Kedua, kedaulatan perairan

Indonesia yang masih memiliki banyak celah dan tidak terjaga se-cara menyeluruh. Sehingga, pihak asing dengan mudah memasuk-inya tanpa pemeriksaan keimigra-sian. Ketiga, keberadaan UNHCR menjadi daya tarik bagi pengungsi asing yang memiliki uang. Ke-empat, baik WNI maupun warga asing, bahkan oknum aparat yang menjadikan pencari suaka dan pengungsi sebagai ladang bisnis. Berdasarkan data yang penulis dapatkan dari pengungsi di kawasan Kalideres, setidaknya mereka harus membayar seki-tar US$ 5000 - 10.000 per orang untuk sampai ke Australia dengan terlebih dahulu transit ke Indone-sia. Uang tersebut mereka ser-ahkan kepada sekelompok agen yang diduga merupakan sindikat penyelundupan manusia.

Resistensi UNHCR dan IOM

Dalam beberapa kesempatan, UNHCR kerap kali menginterven-si kebijakan pemerintah dalam proses penegakan hukum terha-dap pencari suaka dan pengungsi. Bahkan tidak segan menggunakan dalil kemanusiaan untuk meng-enyampingkan hukum positif. Sebagai contoh, UNHCR meminta Direktorat Jenderal Imigrasi (Dit-jenim) agar tidak mendeportasi pengungsi yang telah melanggar hukum, bahkan yang telah dipi-dana penjara sekalipun. UNHCR berpendapat, hak suaka atas mer-eka tetap melekat dan tidak boleh dikurangi sedikitpun.

Bisnis proses yang dijalankan oleh UNHCR sebagai lembaga yang menentukan status pengungsi perlu dipertanyakan. Sejauh mana independensi dan transparansi UNHCR dalam memberikan kartu pengungsi bagi pencari suaka. Temuan di lapangan, tidak sedikit pencari suaka yang telah me-menuhi syarat sebagai pengungsi, malah di tahapan akhir wawan-cara ditolak permohonannya. Sedangkan, ada sebagian pen-

cari suaka yang (mungkin) tidak memenuhi persyaratan, malah diberikan kartu pengungsi. Belum lagi persoalan lamanya proses pemberian kartu pengungsi. Ada yang prosesnya cepat, sekitar tiga bulan, namun tidak sedikit yang harus menunggu hingga lebih dari dua tahun juga belum mendapat-kan kartu pengungsi.

Setelah mendapatkan kartu pen-gungsi, bukan berarti masalahnya selesai. Kepastian waktu penem-patan ke negara ketiga juga men-jadi persoalan. Ada yang sudah menunggu lebih dari tujuh tahun juga belum dipindahkan. Seba-liknya ada beberapa yang baru mendapatkan kartu pengungsi, kurang dari satu tahun langsung dipindahkan ke negara ketiga.

Lalu bagaimana dengan pencari suaka yang ditolak status pen-gungsinya oleh UNHCR? Mereka ini tidak dapat dideportasi (upa-ya paksa) oleh Ditjenim. UNHCR melalui IOM meminta agar mereka hanya dapat dipulangkan ke neg-ara asal secara sukarela (assisted voluntary return). Bagaimana bila mereka tidak mau dipulangkan?

Sampai kapan mereka harus ting-gal di Indonesia? Siapa yang ber-tanggung jawab atas kehidupan mereka di Indonesia. Apakah harus menggunakan APBN / APBD untuk menangani masalah ini?

Perwakilan UNHCR di Indone-sia, Thomas Vargas menyatakan pihaknya memiliki keterbatasan dana dalam menangani pencari suaka dan pengungsi di Indonesia. Ia menjelaskan dana yang dimiliki UNHCR saat ini hanya mampu un-tuk menolong sekitar 300 sampai 400 dari total pengungsi hingga pencari suaka yang tersebar di Indonesia. Oleh karenanya, ia berencana menggandeng beber-apa pihak untuk memberikan kesempatan para pengungsi agar bisa hidup mandiri di Indonesia. Bahkan tidak tanggung-tanggung, UNHCR dan IOM juga terus mende-sak agar Pemerintah Indonesia memberikan akses pendidikan dan pekerjaan bagi pengungsi.

Fakta empiris seperti ini harus menjadi perhatian pemerintah. Jangan sampai keberadaan UNHCR dan IOM malah mengun-tungkan sebagian pihak tertentu dan merugikan Indonesia sebagai negara transit. Belum lagi dampak negatif lainnya yang tentu saja akan mengancam keberadaan In-donesia sebagai negara berdaulat. Pertanyannya kemudian, apakah Indonesia ‘dijebak’ oleh UNHCR? Atau malah terjebak di labirin pengungsi?

Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Imigrasi

M. Alvi Syahrin

Foto: Dok. Rudenim Jakarta

Pengungsi yang berdialog dengan kepala rumah detensi imigrasi Jakarta

Suasana para pengungsi didepan rumah detensi imigrasi Jakarta

Page 19: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

36 BHUMIPURA 2019 37BHUMIPURA 2019

KEHADIRAN NEGARADI CHANGCHUN, CHINA

Kedutaan Besar Republik Indonesia Beijing pada hari Sabtu, 19 Oktober 2019 untuk pertama

kalinya mengadakan Sosialisasi Kekonsuleran dan Keimigra-sian di Kota Changchun, ibu kota provinsi Jilin yang terletak di timur laut Cina dengan populasi sekitar 7 juta orang dan merupa-kan pusat industri otomotif Cina. Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh 50 orang WNI yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat Indonesia yang ada di Kota Chang-chun dan sekitarnya. Kegiatan dibuka oleh Atase Imigrasi KBRI Beijing, didampingi Pembantu Atase Imigrasi, Ibu Reny E. Munthe dan dihadiri oleh Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Bei-jing.

Pada sosialisasi ini Atase Imigrasi memberikan paparan mengenai peraturan Keimigrasian yang terkait dengan Warga Negara Indonesia di luar negeri bagaima-na perlindungan negara hadir di tengah WNI yang ada di Chang Chun melalui fungsi-fungsi yang ada di KBRI Beijing. Ibu Ari Han-dayani, pelaksana fungsi Protokol dan konsuler menyampaikan paparan mengenai hal-hal terkait Kekonsuleran.

Sebagian besar peserta yang hadir merupakan pelajar yang sedang menyele-saikan studi di Changchun dan sangat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi ini, terlihat pada sesi diskusi yang dinamis dan hangat. Banyak pertanyaan dan tanggapan yang diajukan terkait paparan keimigrasian dan kekonsuleran kepada

KABAR DARI SE BRANG

Text : Fipit FatimahFoto: Dok. KBRI Beijing

para narasumber. Mereka menyampaikan apresiasi atas inisiatif KBRI Beijing men-gadakan sosialisasi di Changchun dan merasa kegiatan ini sangat bermanfaat karena membuka pengetahuan mereka akan hak-hak dan kewajiban sebagai WNI di negara lain.

Pada akhir sosialisasi mereka menyam-paikan harapan agar kegiatan serupa dapat secara rutin dilakukan di Chang-chun.

Atase Imigrasi Beijing, Tato J. Hidayawan memberikan pemaparan keimigrasian

Atase Imigrasi Beijing, Tato J. Hidayawan memberikan pemaparan keimigrasian

Mahasiswa dan pelajar di Kota Changcun antusias menyimaksosialisasi Keimigrasian dari Atase Imigrasi pada KBRI Beijing

WNI peserta sosialisasi berfoto dengan Atase Imigrasi dan Protkons KBRI Beijing

Page 20: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

38 BHUMIPURA 2019 39BHUMIPURA 2019

Sosialisasi Portal Peduli WNIdan Peraturan Keimigrasian

di Chiang Mai

Kedutaan Besar Repub-lik Indonesia Bangkok pada tanggal 5-6 Okto-ber 2019 mengadakan

serangkaian kegiatan sosialisasi kepada Warga Negara Indonesia yang tinggal di Chiang Mai, Chiang Rai, Lamphang, dan kota-kota di sekitarnya. Kegiatan yang dilak-sanakan di Chiang Mai tersebut terbagi menjadi 2 (dua) hari. Kegiatan yang dipimpin oleh Wakil Kepala Perwakilan Republik Indo-nesia tersebut pada hari pertama terbagi atas 2 kegiatan besar, yaitu sosialisasi Portal Peduli WNI dan Keimigrasian serta warung Keimi-grasian dan Konsuler.

Tujuan sosialisasi portal peduli WNI dan Keimigrasian ini adalah

untuk memberikan perkemban-gan terbaru berbagai peraturan keimigrasian dan kekonsuleran yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia khususnya mengenai Portal Peduli WNI. So-sialisasi ini juga merupakan salah satu upaya KBRI Bangkok untuk menghadirkan negara dengan bertatap muka secara langsung kepada WNI yang tinggal di Chiang Mai dan sekitarnya serta memberi-kan pelayanan pembuatan paspor juga penanganan masalah hukum di Thailand.

Wakil Kepala Perwakilan KBRI Bangkok melalui sambutannya menyampaikan bahwa prinsip perlindungan inklusivitas bagi WNI

yang telah dicanangkan oleh Pres-iden Joko Widodo menjadi sangat penting mengingat penyebaran WNI di wilayah Indonesia dan di luar negeri. Kegiatan sosialisasi ini diharapkan mampu meningkat-kan perlindungan dan pelayanan kepada WNI yang dilakukan secara sinergi oleh beberapa elemen di KBRI Bangkok. Upaya negara melalui KBRI ini sangat membu-tuhkan peran serta yang aktif dari WNI untuk melakukan lapor diri melalui Portal Peduli WNI sehing-ga dapat berjalan secara maksi-mal.

Beberapa fungsi dalam KBRI hadir sebagai narasumber dalam

Foto bersama para peserta sosialisasi keimigrasian

Suasana Pelayanan Keimigrasian diKota Chiang Mai

Atase Imigrasi Bangkok megawasi pengambilan foto untuk paspor

Page 21: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

40 BHUMIPURA 2019 41BHUMIPURA 2019

kegiatan sosialisasi ini. Fungsi Protokol dan Konsuler menyam-paikan layanan lapor diri yang sebelumnya dikenal sebagai sistem SAWADI. Fitur lapor diri ini diharapkan memudahkan WNI untuk mengajukan layanan baik secara langsung maupun online serta memudahkan untuk menga-jukan pengaduan mandiri secara langsung. Pengenalan aplikasi baru ini diperkuat dengan visu-alisasi melalui tayangan video di akhir pemaparan.

Atase Imigrasi menyampaikan layanan paspor jemput bola yang sudah berjalan sejak tahun 2018 sebagai wujud nyata negara hadir di tengah WNI. Lebih lanjut dalam pemaparan dijelaskan tentang subyek WNI yang dilayani, syarat dan prosedur pelayanan.

Prosedur penanganan kasus hukum pidana di Thailand ser-ta berbagai contoh kasus yang sedang dan pernah ditangani dipaparkan oleh Atase Kejaksaan. Selain itu juga dijelaskan bentuk perlindungan hukum dan jenis-je-

Text : Fipit FatimahFoto: Dok KBRI Bangkok

Suasana Pelayanan Keimigrasian diKota Chiang Mai

nis kejahatan lintas batas.

Antusias masyarakat sangat ter-lihat dalam kegiatan ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan dan saran yang disampaikan WNI yang hadir, diantaranya usulan untuk melakukan acara seni bu-daya di Chiang Mai tidak hanya di Bangkok. WNI juga meminta KBRI menjelaskan syarat-syarat pener-bitan surat keterangan bagi WNI yang akan memperpanjang SIM Thailand, pembuatan dokumen kekonsuleran (paspor atau SPLP) bagi anak yang baru lahir, syarat menikah bagi pasangan beda war-ga negara di wilayah Indonesia.

Warung Keimigrasian dan Kon-suler dilaksanakan selama acara sosialisasi tersebut. Jenis layanan yang diberikan adalah perekaman data untuk pembuatan paspor kepada 6 (enam) orang WNI, pem-buatan surat keterangan dan lapor diri menggunakan aplikasi baru.

Hari kedua kegiatan berupa rapat koordinasi implementasi ISO 9001:2015 yang telah diterima

KBRI Bangkok untuk periode 2019-2022 dengan tujuan meme-takan langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan ISO 9001:2015.

WNI yang hadir sangat antusias menyambut kegiatan ini karena mereka dapat berinteraksi den-gan WNI lain yang ada di Chiang Mai dan sekitarnya. Mereka juga merasa sangat terbantu dengan adanya Warung Keimigrasian dan Konsuler karena dari Chiang Mai ke Bangkok membutuhkan waktu sekitar 9 (sembilan) jam dengan perjalanan darat dan berharap kegiatan pelayanan serupa dapat dilakukan secara rutin.

Page 22: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

42 BHUMIPURA 2019 43BHUMIPURA 2019

Page 23: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

44 BHUMIPURA 2019

Sosialisasi Keimigrasian pada SMK Negeri I Kupang

Kantor Imigrasi Kelas I Kupang mengadakan sosialisasi bertajuk “Penyelenggaraan

Publikasi Sosialisasi Keimigrasian dan Pencegahan Pekerja Migran Indonesia Non Prosedural” di SMK Negeri I Kupang, 09 November 2019.

Dalam sambutannya, Kepala Kan-tor Imigrasi Kelas I Kupang, I Gusti Nyoman Rachmat Taufiq menga-takan, “Saat ini banyak kejahatan penyelundupan yang memanfaat-kan ketidaktahuan masyarakat dengan iming-iming bekerja di luar negeri. Kegiatan diharapkan dapat memberikan informasi yang

KEGIATAN KANIM

Text : Arum ApriliyanaFoto: Dok. Humas Ditjen Imigrasi

Sesi tanya jawab yang diadakan pada sosialisasi

diperlukan agar lulusan SMK 1 Kupang dapat bekerja ke luar neg-eri dengan baik dan benar sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.”

Dalam kegiatan yang diikuti secara antusias lebih dari 200 siswa dan siswi SMK Negeri I Kupang ini, Anak Agung Gede Kusuma Putra, Kepala Subbidang Penindakan Keimigrasian Kanwil Kementerian Hukum dan HAM NTT menyam-paikan beberapa informasi terkait dokumen perjalanan, pekerja migran Indonesia, penyelundupan dan perdagangan manusia.

“Diharapkan para siswa terutama

siswi untuk tidak mudah tergiur apabila ada rayuan dari teman atau sanak saudara untuk dapat bekerja di luar negeri dan mencari informasi di Kantor Imigrasi atau dinas tenaga kerja setempat,” pangkasnya.

45BHUMIPURA 2019

UKK Imigrasi di Pangkalan BunDiresmikan, Warga Kotawaringin Barat

dan Sekitarnya Bikin Paspor Lebih Dekat

Text : Ade Irma StefiFoto: Dok. Kantor Imigrasi Kelas II Sampit

Kantor Imigrasi Sampit membuka Unit Kerja Keimigrasian (UKK) di Pangkalan Bun Kabupat-

en Kotawaringin Barat. Direktur Lalu Lintas Keimigrasian, Cucu Koswala, hadir sekaligus meres-mikan didampingi dengan Bupati Kotawaringin Barat, Nurhidayah (05/10/2019). Kolaborasi Kantor Imigrasi Sampit dan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat ini diawali dengan penandatanga-nan Perjanjian Kerja Sama (PKS) sebagai komitmen bersama untuk mempermudah pelaksanaan fung-si keimigrasian.

Dalam sambutannya, Cucu Koswa-la, mengharapkan Unit Kerja Keimigrasian dapat memudahkan masyarakat wilayah Kabupaten Kotawaringin barat dan sekitarnya dalam melakukan layanan keimi-grasian. Selama ini masyarakat Kotawaringin Barat yang ingin membuat paspor harus menem-puh empat jam perjalanan menuju Kota Sampit, belum lagi mas-yarakat kabupaten lain yang jarak-nya lebih jauh seperti Kabupaten Lamandau dan Sukamara. Selain Paspor, pengurusan Izin Tinggal juga menjadi prioritas adanya UKK ini untuk membantu peru-sahaan-perusahaan yang ada di sekitar Kotawaringin Barat ketika ingin mengurus perizinan menjadi lebih dekat.

Peresmian UKK Pangkalan Bun oleh Direktur Lalu Lintas Keimigrasian

Page 24: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

46 BHUMIPURA 2019 47BHUMIPURA 2019

melakukan pengadaan mesin autogate. Menurut Kepala Unit Riksa III, Mirza Dwi Patria, pen-gadaan autogate ini diharapkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya yang sering keluar masuk Negara Indonesia bisa lebih maksimal.

“Dengan adanya mesin autogate ini minimal bisa meningkatkan level kesetaraan di mata mas-

Autogate Imigrasi di Pelabuhan Harbourbay Permudah Wisatawan

ASN pada Kantor Imifrasi Kelas 1 Khusus Batam Memberikan pelayanan yang terbaik adalah

kewajiban pemerintah kepada masyarakat. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam mempunyai inovasi dalam pelayanan kepada masyarakat, khususnya di Tempat Pemeriksaan Imigrasi. Bekerja sama dengan pengelola Pelabu-han Citra Tritunas (Harbourbay)

yarakat dunia, sehingga tujuan untuk melayani masyarakat lebih maksimal tanpa meninggalkan aspek keamanan yang menjadi tupoksi Imigrasi di perbatasan,” kata Mirza.

Dijelaskan, masyarakat sangat antusias dan menyambut positif dengan adanya mesin autogate tersebut. Hal ini dirasakan sangat membantu dalam pelayanan.

Wisatawan domestik pertama kali memanfaatkan autogate

Text : Latief Bugi WindartoFoto: Dok. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam

Selain lebih menyingkat waktu dan tidak membuat paspor cepat habis, masyarakat tidak perlu bertatap langsung dengan petugas yang mungkin disarakan sebagian masyarakat begitu menegangkan. Petugas pun juga terbantu dengan adanya mesin tersebut, sehingga pekerjaan menjadi lebih ringan.

Mesin autogate ini bisa dilewati oleh pemegang paspor Warga Neg-ara Indonesia, pemegang paspor Warga Negara Asing pemegang ITAS atau ITAP, ”Bisa secara silang, maksudnya pemegang paspor yang masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, bisa keluar Indonesia melalui pelabu-han Harbourbay atau sebaliknya,” terang Mirza seraya menyebutkan jumlah pemegang paspor Warga Negara Asing mana saja yang bisa melewati autogate tersebut yang bukan pemegang ITAS atau ITAP.

Mirza menambahkan, bahwa tidak semua pemegang paspor Warga Negara Asing bukan peme-gang ITAS atau ITAP bisa mele-wati mesin autogate yang ada di Harbourbay, ”Perlu mendapat ijin dari Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam dan diteruskan ke Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi untuk membuka data perlintasan bagi negara yang sekiranya intensitas perlintasann-ya sangat sering terutama negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia, salah satunya Singapu-ra.”

Meskipun sudah ada mesin auto-gate ini, tetap diperlukan petugas yang standby untuk melakukan profiling kepada warga yang ingin melewati autogate. Hal ini dilaku-kan untuk meminimalkan adanya penumpang yang terindikasi TKI Non Prosedural dan tidak disalah-

gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga diperlukan profiling lebih menda-lam yang dilakukan oleh Petugas Pemeriksa Imigrasi.

Mesin auatogate ini sendiri dire-smikan pada Senin, 30 Oktober 2019 oleh Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam yang diwakili oleh Kepala Bidang Doku-men Perjalanan dan Ijin Tinggal, Onward Victor bersama Kepala Pengelola Pelabuhan Citra Tri Tu-nas (Harbourbay) dan didampingi oleh pejabat struktural yang ada di lingkungan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam.

Petugas memberi penjelasan penggunaan autogate

47BHUMIPURA 2019 47BHUMIPURA 2019

Page 25: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

48 BHUMIPURA 2019 49BHUMIPURA 2019

APLIKASI SRPI-WHV DIREKTORATJENDERAL IMIGRASI RAIH PENGHARGAAN

MENKUMHAM

Di era 4.0 ini Penyelengga-ra Negara dituntut untuk mampu berinovasi dan meningkatkan fungsi

pelayanan publik. Tantangan di era digital ini dijawab Direktorat Jenderal Imigrasi dengan ter-pilihnya Aplikasi Layanan Surat Rekomendasi Pemerintah In-donesia sebagai Terbaik Kedua untuk Kategori Inovasi Teknologi Informasi pada acara penganuger-ahaan Pemanfaatan dan Inovasi Teknologi Informasi di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Tahun 2019. Menkumham Yasonna

H. Laoly menyerahkan langsung penghargaan ini kepada Hendy Dwi Harfianto yang juga merupa-kan salah satu pencetus aplikasi tersebut tepat di Acara Malam Transformasi Puncak Hari Dharma Karyadhika Kemenkumham 2019 yang digelar Selasa 30 Oktober 2019. Aplikasi Layanan SRPI-WHV ini menggeser 46 inovasi lain yang juga masuk dalam nominasi kate-gori tersebut.

“Terhitung sejak tanggal 28 Agustus 2018 Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi Keimi-grasian, Direktorat Jenderal

Imigrasi menghadirkan aplikasi ini untuk memudahkan pemohon mendapatkan SRPI yang nantinya akan digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan Working Hol-iday Visa. Menariknya visa ini bisa digunakan untuk kegiatan berlibur sekaligus bekerja. WHV menjadi program yang dinanti oleh kaum millennial, terbukti saat dibuka kuota untuk 1000 orang pada periode 2019/2020 bulan Septem-ber lalu tercatat sebanyak 107.807 anak muda Indonesia mencoba peruntungannya pada program ini,” ujar Hendy.

INOVASI

48 BHUMIPURA 2019

Pemberian ‘tag’ pada semua kandidatpenerima SRPI-WHV

Saat dimintai keterangannya, Hendy menambahkan pada tahun-tahun sebelumnya proses seleksi dan penerbitan SRPI masih dilakukan secara manual atau be-lum online dimana Pemohon akan mendatangi Direktorat Jenderal Imigrasi untuk melihat jadwal pembukaan SRPI-WHV. Dokumen yang diterima dari pemohon juga masih dalam bentuk fisik sehingga memenuhi arsip gudang penyimpanan Direktorat Jenderal Imigrasi.

Bagi pemohon yang ingin menga-jukan Working Holiday Visa, dapat langsung mengakses url website https://whv.imigrasi.go.id. Melalui website Aplikasi Layanan SR-PI-WHV ini pemohon dapat meli-hat jadwal dan hasil wawancara SRPI. Pemohon juga dapat meli-hat jadwal dan hasil wawancara SRPI melalui media sosial resmi Direktorat Jenderal Imigrasi yakni

Kandidat Penerima SRPI-WHV Yang Sedang Diwawancarai

Suasana Ruang Tunggu Wawancara SRPI-WHVdi Direktorat Jenderal Imigrasi”

Proses pemberian hadiah oleh Menkumham

Page 26: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

50 BHUMIPURA 2019 51BHUMIPURA 2019

Facebook, Instagram, dan Twitter. Selain itu, pada website Aplika-si Layanan SRPI-WHV seluruh berkas dokumen pemohon seperti KTP, SKCK, TOEFL/IELTS, Paspor, e-SRPI, dsb terdigitalisasi dalam format pdf maupun jpeg. Berkas ini tersimpan dalam server khusus dengan kapasitas penyimpanan memadai yang dapat dilihat dan diunduh bila diperlukan.

“Periode 2020/2021 mendatang, aplikasi ini akan dikembangkan dengan adanya interkoneksi data Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Ijazah / Sertifikat Pendidikan untuk memudahkan pengisian data dan menghindari adanya dokumen palsu, pembua-tan webservice untuk pemindaian QR Code bukti undangan wawan-cara / QR Code SRPI terhubung

dengan alat pemindai,” pungkas Hendy.

Hendy Dwi Harfianto, staf di Direktorat SISTIK menerima penghargaa Menkumham atas inovasinya dalam pengembangan Aplikasi SRP/WHV

Text : Ningsi DemantoFoto: Dok. Humas Ditjen Imigrasi

Pemberian Hadiah Terbaik Kedua untuk Kategori Inovasi Teknologi Informasi oleh Menkumham

Mengenal Lebih Dekat Bawomataluwo, Desa Para Pelompat Batu

Apa yang anda pikirkan jika melihat pecahan uang seribu rupiah tahun edar 1992-2016?

Ya, gambar ikonik sebuah pria yang melompati sebuah batu yang tinggi dilatarbelakangi oleh rumah adat. Ternyata tradisi lompat batu atau yang biasa disebut oleh orang Nias sebagai hombo batu adalah sebuah pembuktian seorang pemu-da Nias yang sudah dianggap dewasa dan matang secara fisik. Dengan tinggi 2,1 meter dan ketebalan 40 cen-timeter batu tersebut merupakan sebuah tantangan bagi pemuda Nias akan menikah. Pasalnya, seo-rang pemuda yang akan menikah harus berhasil melompati batu tersebut baru bisa dianggap dewa-sa dan diizinkan menikah.

Tidak semua desa di Nias memiliki tradisi lompat batu, salah satu desa yang tersohor atas tradisi lompat batunya adalah Desa Adat Ba-womataluo. Desa yang berada di Kecamatan Fanamaya, Telukdalam, Kabupaten Nias Selatan ini adalah desa yang pada tahun 2012 lalu dianugerahi sebagai salah satu Wonder of the World from Indo-nesia oleh The Real Wonder of the World Foundation.

Untuk menuju

desa para pelompat batu itu, butuh waktu tiga jam perjalanan darat dari Bandara Binaka di Gunung Sitoli atau 40 menit dari Teluk Dalam Ibu Kota Kabupaten Nias Selatan. Desa Bawomataluo

yang secara harfiah Bukit Matahari diperkirakan

didirikan antara tahun 1830-1840

merupa-kan se-buah

perkampungan dengan deretan rumah adat tradisional (Omo Hada) khas Nias Selatan dengan jumlah 137 Omo Hada yang masih utuh dengan sebuah Omo Sebua (rumah adat besar / rumah raja di tengah-tengahnya). Desa Bawom-ataluo yang terletak pada keting-gian 270 meter di atas permukaan laut ini, saat ini dihuni oleh lebih dari 2000 kepala keluarga. Saat memasuki kawasan desa Bawom-ataluo, kita akan ditantang me-naiki 77 anak tangga dengan latar belakang bentangan desa Orahili dan pemandangan pantai Sorake dan teluk Lagundri di kejauhan. Merupakan sebuah kebanggan dan kepuasan tersendiri ketika

berhasil menjejakkan kaki di puncak anak tangga terakhir di gerbang desa Bawomataluo ini.

Sebuah keunikan tersendiri melihat Omo Se-

bua yang mer-upakan rumah adat terbesar yang disangga oleh kurang lebih 60 tiang dan beberapa

diantaranya merupakan

tiang kayu bulat

yang sangat besar

JALAN - JALAN

BHUMIPURA 2019

Page 27: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

52 BHUMIPURA 2019 53BHUMIPURA 2019

yang konon didatangkan dari pu-lau Telo dan pulau-pulau lainnya di sekitar pulau Nias dengan cara dihanyutkan dan ditarik dengan kereta peluncur. Menurut cerita yang berkembang dalam mas-yarakat setempat, Omo Sebua ini dibangun oleh 40 pekerja ahli, dan menghabiskan masa empat tahun

untuk merampungkannya. Sela-ma empat tahun itu, tiap harinya dua ekor babi disediakan untuk makan para pekerja. Dan puncak-nya, 300 ekor babi dihidangkan saat Omo Hada pengetua adat ini selesai dibangun. Uniknya, seluruh taring babi selama empat tahun tadi itu, tidak disia-siakan, melain-kan dijadikan dekorasi di dalam Omo Hada.

Di desa ini, anak-anak dari berb-agai level usia dididik untuk menjadi ‘prajurit’ yang akan melakukan Fahombo Batu alias Lompat Batu. Anak-anak di usia 10 tahun ke bawah, dilatih dengan media bambu. Mereka akan terus diasah ketinggian lompatannya. Sedangkan untuk usia 10 tahun ke atas, atau jika telah telah berhasil mencapai level yang diinginkan, mereka akan melakukan simulasi Fahombo Batu dengan papan yang dibuat menyerupai batu. Ini tahap terakhir sebelum mereka bisa dile-pas sebagai pelompat batu.

Uniknya, konon meski sudah latihan keras tidak semua pemuda akhirnya berhasil melewati un-dukan batu bersusun itu, bahkan tak jarang dari mereka ada yang sampai patah tulang karena ter-sangkut ketika mencoba melewati batu tersebut. Tapi tak jarang pula ada pemuda yang hanya berlatih sekali dua tapi langsung mampu

melewati batu tersebut. Menurut kepercayaan setempat hal ini dipengaruhi oleh faktor geneti-ka. Jika ayahnya atau kakeknya seorang pemberani dan pelompat batu, maka diantara para putranya pasti ada yang dapat melompat batu. Kalau ayahnya dahulu ada-lah seorang pelompat batu sema-sih muda, maka anak-anaknya pasti dapat melompat walaupun latihannya sedikit. Bahkan ada yang hanya mencoba satu-dua kali, lalu, bisa melompat dengan sempurna tanpa latihan dan pem-

anasan tubuh.

Kemampuan dan ketangkasan melompat batu juga dihubungkan dengan kepercayaan lama. Seseo-rang yang baru belajar melompat batu, ia terlebih dahulu memohon restu dan meniati roh-roh para pelompat batu yang telah mening-gal. Ia musti memohon izin kepada arwah para leluhur yang sering melompati batu tersebut. Tujuan-ya untuk menghindari kecelakaan atau bencana bagi para pelom-pat ketika sedang mengudara,

Text: Arif Rahman SuryamanFoto: Arif Rahman Suryaman

lalu menjatuhkan diri ke tanah. Sebab banyak juga pelompat yang gagal dan mendapat kecelakaan. Jika ingin menyaksikan tradisi ini, pengunjung harus membayar dua orang pemuda desa dengan tarif Rp150.000 untuk dua kali lompatan. Setiap pemuda akan melompat satu kali. Andai ada sekelompok pemuda yang menawarkan tarif lebih tinggi dari itu, lakukan tawar-menawar saja karena memang tarif dari kesepakatan pengurus desa adalah Rp150.000.

Bawomataluo merupakan salah satu bukti sejarah akan kejayaanleluhur masyarakat Nias di masa lampau dan merupakan “Monumen Hidup Kebudayaan Nias yang Tersisa” yang wajib dijaga dan dilestarikan.

Ya’ahowu....!!!

Fokus dengan rintangan yang menanti didepan

Omo Sebua tampak gagah berdiri walaupun sudah berumur ratusan tahun

53BHUMIPURA 2019

Page 28: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

54 BHUMIPURA 2019 55BHUMIPURA 2019

MATA LE NSA

Layanan Ramah HAM di TPI Bandara Kualanmu MedanFotografer: Ria Kartika (Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan)

Mendekatkan Pelayanan Kepada MasyarakatFotografer: Rahmi Febriyana (Kantor Imigrasi Kelas II Agam)

Page 29: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

56 BHUMIPURA 2019 57BHUMIPURA 2019 57BHUMIPURA 2019 56 BHUMIPURA 2019

Upacara Pertama Diperiode Kedua MenkumhamFotografer: Arif Rahman

Page 30: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

58 BHUMIPURA 201958 BHUMIPURA 2019

Semua orang memiliki sifat, watak, dan pikiran yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun satu hal yang pasti, bahwa setiap manusia ingin selalu menjadi orang dengan perilaku yang baik agar bisa diterima di masyarakat ataupun lingkungan kehidupan sosialnya serta mencapai kepua-

san pribadi bahwa dirinya adalah yang terbaik. Akan tetapi, tahukah kalian bahwa dalam diri setiap orang terdapat kebohongan bahkan kemunafikan yang secara alami muncul demi mendapatkan apa yang diinginkannya serta menutupi kelemahannya.

Semua orang berbohong. Itulah yang diungkapkan Seth Stephens-Davidowitz dalam buku Everybody Lies. Menurut penelitian yang telah dilakukannya menunjukkan hasil bahwa apa yang dilakukan seseorang dalam kehidupan nyata biasanya akan ber-banding terbalik dengan yang terlihat di media sosial maupun internet.

Penulis buku Everybody Lies ini meyakini perilaku yang sebenarnya dapat ditunjuk-kan melalui perilaku orang di mesin pencari Google. Misalnya, Seth menemukan di percakapan media sosial tentang suami selalu dikaitkan dengan hal-hal positif yang membanggakan keluarga. Sebaliknya di mesin pencari, suami selalu dikaitkan den-gan hal-hal negatif yang memalukan keluarga.

Kelebihan Buku

Buku ini membahas cara yang betul-betul baru untuk mempelajari pikiran dan perilaku seseorang. Kumpulan Big Data dari pencarian di internet dan media sosial malah bisa digunakan untuk membaca perilaku dan watak asli seseorang. Bahkan ke-benaran-kebenaran data yang didapat dari hasil pencarian di internet bisa dijadikan strategi dalam berbagai bidang kehidupan seperti sosial dan politik.

Penulis Everybody Lies juga menunjukkan bahwa data penelitian dari survei dengan objeknya adalah manusia ternyata tidak terlalu akurat dibandingkan dengan data penelitian yang diambil dari internet. Intinya adalah bukan lembaga jajak pendapat yang dapat keliru, akan tetapi lebih mendasar lagi pada responden yang disurvei tidak memberikan jawaban yang sebenarnya.

Dalam buku ini juga diberikan beberapa contoh data-data dan ilustrasi gambar pem-buktian bahwa data-data dari internet lebih akurat daripada survei yang dilakukan oleh ilmuwan atau badan penelitian manapun. Hal ini akan sangat membantu pemb-aca dalam memahami maksud dari setiap bab bacaan yang terdapat dalam buku ini.

Informasi dan wawasan yang diberikan setelah membaca buku ini sangatlah besar khususnya di negara Indonesia, di mana saat ini sedang terjadi banyak permasalahan rumit yang tersebar di internet dan media sosial. Dengan membaca buku ini maka kita akan bisa membedakan mana berita yang hoax atau nyata karena kita bisa meli-hat dan mencari di internet tentang keaslian berita tersebut.

Kelemahan Buku

Buku Everybody Lies merupakan bacaan yang bisa dikatakan cukup berat karena penuh dengan analisa terhadap teori, data, dan fakta. Diperlukan waktu untuk fokus dalam membaca buku Everybody Lies. Jadi jangan heran jika kalian membaca buku ini dalam kondisi tidak mood, alhasil akan bingung terhadap isi buku ini.

Setiap bab dari buku memiliki benang merah dari awal hingga akhir, sehingga bisa dikatakan bahwa buku ini tidak ada kelemahannya dan layak menjadi Best Seller di berbagai dunia.

Terakhir bagi pegawai Direktorat Jenderal Imigrasi, buku Everybody Lies bisa dipin-jam dan dibaca di Perpustakan Ditjen Imigrasi Lantai 8 (delapan), tepatnya di Bagian Humas. Selain buku Everybody Lies, masih banyak koleksi buku baru yang bisa dibaca oleh pegawai Ditjen Imigrasi.

JudulEverybody Lies,

Big Data dan Apa Yang Di-ungkapkan Internet Tentang Siapa Kita Sesungguhnya

No. ISBN978-602-06-1209-6

PenulisSeth StephensDavidowitz

PenerbitGramedia

TerbitOktober 2018

Jumlah Halaman315 halaman

BahasaIndonesia

EVERYBODY LIES

RESENSI

58 BHUMIPURA 2019

Text: Tomi Fransiscus Xaverius Purba

59BHUMIPURA 2019 59BHUMIPURA 2019

Page 31: KENISCAYAAN TRANSFORMASI KINERJA IMIGRASImajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura05.pdf · (TAK) terhadap 3.400 orang asing. Jenis TAK yang diberikan berma-cam-macam, mulai deportasi,

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RIDIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI