Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra ...

14
Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra Arab ISSN 2598-0637 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang 693 PEMBELAJARAN MUFRODAT PENDEKATAN ASHWAT PANJANG PENDEK Moh. Nashiruddin dan Himmatul Adzimah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang [email protected] ABSTRAK: Mufradat merupakan salah satu unsur utama dalam pembelajaran bahasa Arab. Sayangnya, pembelajaran mufradat belum mencapai hasil maksimal, seperti banyaknya pembelajar yang salah dalam penulisan, terutama mengenai panjang pendeknya, padahal dalam bahasa Arab perbedaan panjang pendek mempengaruhi makna. Pembelajaran mufradat dengan pendekatan ashwat panjang pendek merupakan salah satu solusi untuk meminimalisir kesalahan mufradat yang telah disebutkan diatas. Penulis berasumsi, pembelajaran ashwat panjang pendek akan memberikan pengaruh terhadap penulisan mufradat yang tepat. Hasil tulisan ini menjelaskan model pembelajaran mufradat pendekatan ashwat panjang pendek. KATA KUNCI: Pembelajaran Mufradat, Ashwat, Panjang Pendek Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (Krisdalaksana, 1993:21). Rumusan yang hampir sama dinyatakan oleh Lyons (dalam Pateda dan Yenni, 1993:4), bahwa bahasa adalah most of them hare taken the views that languages are systems of symbols, designed, as it were, for the purpose of communication. Berdasarkan pendapat Lyons, dapat dikatakan bahwa bahasa harus bersistem, berwujud symbol yang kita lihat dan kita dengar dalam lambing, serta bahasa digunakan oleh masyarakat dalam berkomunikasi (Aslinda dan Syafyahya, 2007:1). Bahasa Arab adalah kalimat yang diungkapkan oleh orang arab sesuai tujuan masing-masing, dan sampai kepada kita dengan metode penyampaian melalui Al-Qur’an dan Hadits Nabawi (Nasrullah dan Munir, 2008:7). Dalam bahasa Arab terdapat beberapa unsur bahasa, diantaranya yaitu; ashwat, nahwu, shorof, dan mufrodat. Unsur-unsur bahasa wajib dikuasai oleh penuturnya sebagai alat bantu dalam memahami bahasa Arab. Selain itu, unsur tersebut akan mempengaruhi kemampuan dalam keterampilan berbahasa.

Transcript of Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra ...

Page 1: Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra ...

Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra

Arab ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

693

PEMBELAJARAN MUFRODAT PENDEKATAN ASHWAT PANJANG

PENDEK

Moh. Nashiruddin dan Himmatul Adzimah

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

[email protected]

ABSTRAK: Mufradat merupakan salah satu unsur utama dalam

pembelajaran bahasa Arab. Sayangnya, pembelajaran mufradat

belum mencapai hasil maksimal, seperti banyaknya pembelajar

yang salah dalam penulisan, terutama mengenai panjang

pendeknya, padahal dalam bahasa Arab perbedaan panjang pendek

mempengaruhi makna. Pembelajaran mufradat dengan pendekatan

ashwat panjang pendek merupakan salah satu solusi untuk

meminimalisir kesalahan mufradat yang telah disebutkan diatas.

Penulis berasumsi, pembelajaran ashwat panjang pendek akan

memberikan pengaruh terhadap penulisan mufradat yang tepat.

Hasil tulisan ini menjelaskan model pembelajaran mufradat

pendekatan ashwat panjang pendek.

KATA KUNCI: Pembelajaran Mufradat, Ashwat, Panjang Pendek

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh

masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri

(Krisdalaksana, 1993:21). Rumusan yang hampir sama dinyatakan oleh Lyons

(dalam Pateda dan Yenni, 1993:4), bahwa bahasa adalah most of them hare taken

the views that languages are systems of symbols, designed, as it were, for the

purpose of communication. Berdasarkan pendapat Lyons, dapat dikatakan bahwa

bahasa harus bersistem, berwujud symbol yang kita lihat dan kita dengar dalam

lambing, serta bahasa digunakan oleh masyarakat dalam berkomunikasi (Aslinda

dan Syafyahya, 2007:1).

Bahasa Arab adalah kalimat yang diungkapkan oleh orang arab sesuai

tujuan masing-masing, dan sampai kepada kita dengan metode penyampaian

melalui Al-Qur’an dan Hadits Nabawi (Nasrullah dan Munir, 2008:7).

Dalam bahasa Arab terdapat beberapa unsur bahasa, diantaranya yaitu;

ashwat, nahwu, shorof, dan mufrodat. Unsur-unsur bahasa wajib dikuasai oleh

penuturnya sebagai alat bantu dalam memahami bahasa Arab. Selain itu, unsur

tersebut akan mempengaruhi kemampuan dalam keterampilan berbahasa.

Page 2: Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra ...

ISSN: 2598-0637 Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan

Sastra Arab

694 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Bunyi bahasa atau sering dikenal dengan sebutan ilmu Al-Ashwat termasuk

menjadi tema utama. Ilmu Al-Ashwat sendiri memiliki beberapa kajian, seperti

fonetik dan fonologi (Nasution, 2010:6). Makhraj, sifat bunyi, bunyi vokal, dan

bunyi konsonan merupakan contoh pembahasan ilmu fonetik. Sedangkan yang

termasuk pembahasan ilmu fonologi adalah tekanan (nabr), intonasi (tanghim),

waqaf, dan panjang pendek.

Kajian fonologi tentang panjang pendek ( الطول) membahas panjangnya

waktu melafalkan bunyi bahasa, baik penggalan kata maupun kalimat dalam

paragraf. Penerapan aspek fonologi akan menimbulkan bunyi bahasa yang

bervariasi sesuai dengan makna dan fungsi dari kata itu sendiri.

Adapun aspek fonologi berfungsi untuk membedakan arti. Pelafalan bunyi

bahasa memiliki makna yang berbeda jika kata diucapkan tidak sesuai kaidah.

Contohnya dalam penggalan kata مطر akan berbeda maknanya dengan kata مطار .

PKPBA merupakan salah satu program pengembangan bahasa arab di UIN

Maulana Malik Ibrahim Malang. Perkuliahan ini merupakan wujud dari upaya

mengatasi permasalahan pembelajaran bahasa arab di Indonesia. Perkuliahan

khusus diperuntukkan mahasiswa baru, mulai pukul 14.00 sampai dengan 20.00

WIB selama satu tahun. PKPBA mengutamakan mahasiswa baru agar mampu

memahami dan menguasai keempat keterampilan bahasa arab.

Peran ilmu Al-Ashwat di PKPBA UIN Malang menjadi sangat penting,

mengingat mahasiswa baru tidak seluruhnya mahir di bidang bahasa arab. Dengan

demikian, ilmu Al-Ashwat merupakan materi utama yang harus dikuasai.

Ilmu Al-Ashwat tentu memberikan efek positif bagi mahasiswa PKPBA

UIN Malang. Mengapa tidak? Apabila pembelajaran ilmu Al-Ashwat diberikan

kepada mahasiswa dengan menekankan aspek fonologi, mahasiswa mampu

menuturkan kosa kata (mufrodat) dengan baik dan benar, tanpa mengubah makna

dan fungsi.

Sayangnya, penerapan pembelajaran ilmu Al-Ashwat di PKPBA UIN

Malang tidak diajarkan dengan menekankan aspek fonologi bahasa arab yang baik

seperti panjang pendek. Sehingga sering ditemukan kesalahan pada tulisan

mahasiswa ketika pembelajaran mufrodat berlangsung. Seperti kosa kata yang

Page 3: Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra ...

Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra

Arab ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

695

seharusnya ditulis pendek, tetapi mahasiswa menulisnya panjang, dan sebaliknya.

Di samping itu, mahasiswa tidak mengetahui konsep semestinya, yang sering

berujung pada kesalahan tulisan.

Mengingat urgensi mufradat sangat penting dalam pembelajaran bahasa

Arab, yang selama ini sering terjadi kendala terutama dalam salah tulis, maka

pembelajaran mufradat pendenkatan ilmu Ashwat panjang pendek dirasa sangat

penting untuk dikaji dan diteliti, sehingga tulisan ini berfungsi meminimalisir

kesalahan penulisan mufradat, berikut akan membantu mahasiswa dalam

pembelajaran mufradat sehingga pembelajaran mufradat lebih maksimal.

Rumusan masalahnya adalah bagaimana model pembelajaran mufradat dengan

pendekatan ashwat panjang pendek ? Tujuannya untuk mengetahui model

pembelajaran mufradat dengan pendekatan ashwat panjang pendek.

MUFRADAT (KOSAKATA BAHASA ARAB)

Pengertian Mufradat

Kosakata atau dalam bahasa Arab disebut mufradat, dalam bahasa

Inggrisnya vocabulary adalah himpunan kata atau khazanah kata yang diketahui

oleh seseorang atau entitas lain yang merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu.

Kosakata ada yang mendefinisikan sebagai himpunan semua kata yang dimengerti

oleh orang tersebut dan kemungkinan akan digunakannya untuk menyusun

kalimat baru. Kekayaan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan

gambaran dari intelegensia atau tingkat pendidikannya. Kosakata merupakan salah

satu tiga unsur bahasa yang sangat penting dikuasai, kosakata ini digunakan dalam

bahasa lisan maupun bahasa tulis, dan merupakan salah satu alat untuk

mengembangkan kemampuan berbahasa Arab seseorang (Mustofa,2011: hal 61).

Kosakata merupakan kumpulan kata-kata tertentu yang akan membentuk

bahasa. Kata adalah bagian terkecil dari bahasa yang disifatnya bebas, pengertian

ini membedakan antara kata dengan morfem. Morfem adalah satuan bahasa

terkecil yang tidak bisa dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil yang

maknanya relatif stabil. Maka kata terdiri dari morfem-morfem, misalnya kata

muállim (معلم ) dalam bahasa Arab terdiri dari satu morfem. Sedangkan kata al-

Page 4: Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra ...

ISSN: 2598-0637 Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan

Sastra Arab

696 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Muállim (المعلم) mempunyai dua morfem yaitu ال dan معلم , adapun kata yang

mempunyai tiga morfem adalah kata yang terbentuk dari morfem-morfem yang

mana masing-masing morfem mempunyai arti khusus. Misalnya kata al-

mu’allimun ( المعلمون) yang terdiri dari tiga morfem yaitu معلم , ال dan ون .

Dalam pembelajaran bahasa Arab ada beberapa masalah dalam pembelajaran

kosakata yang disebut problematika pembentukan kosakata ( مشكلاث صرفية ).

Hal ini terjadi karena dalam pembelajaran kosakata mencakup didalamnya tema-

tema yang kompleks yaitu perubahan devariasi, perubahan Infleksi, kata kerja,

mufrad, tatsniyah, jama’, ta’nits, tadzkir dan makna leksikal dan fungsional.

Tetapi dalam buku ini, penulis tidak menjelaskan satu persatu dari tema-tema

tersebut secara detail, hanya sekedar mengemukakan bahwa cakupan

pembelajaran kosakata tidak sederhana tetapi cukup luas dan rumit.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kosakata merupakan kumpulan

kata-kata yang membentuk bahasa yang diketahui seseorang, dan kumpulan kata

tersebut akan digunakan dalam menyusun kalimat atau berkomunikasi dengan

masyarakat. Komunikasi seseorang yang dibangun dengan pengunaan kosakata

yang tepat dan memadai menunjukkan gambaran kecerdasan dan tingkat

pendidikan si pemakai bahasa.

Jenis-Jenis Mufradat

Tuáimah memberikan klasifikasi kosakata (mufradat) menjadi 4 (empat),

yang masing-masing terbagi lagi sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai

berikut ،(616 -616: 1991)طعيمة

Pembagian Kosakata dalam Konteks Kemahiran Kebahasaan

Kosakata untuk memahami (understanding vocabulary) baik bahasa lisan

.(القراءة) maupun teks )المحادثة(

Page 5: Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra ...

Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra

Arab ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

697

1) Kosakata untuk berbicara (speaking vocabulary). Dalam pembicaraan

perlu penggunaan kosakata yang tepat, baik pembicaraan informal (عادية)

maupun formal.

2) Kosakata untuk menulis (Writing vocabulary). penulisan pun

membutuhkan pemilihan kosakata yang baik dan tepat agar tidak disalah-

artikan oleh pembacanya. Penulisan ini mencakup penulisan informal

seperti catatan harian, agenda harian dan lain-lain. Juga penulisan formal,

misalnya: penulisan buku, karya ilmiah, majalah, surat kabar dan

seterusnya.

3) Kosakata potensial. Kosakata jenis ini terdiri dari kosakata context yang

dapat diinterpretasikan sesuai dengan konteks pembahasan, dan kosakata

analisis yakni kosakata yang dapat dianalisis berdasarkan karakteristik

derivasi kata untuk selanjutnya dipersempit atau diperluas maknanya

(Djiwandono, 1996:43).

Pembagian Kosakata Menurut Maknanya

1) Kata-kata inti (content vocabulary). Kosakata ini adalah kosakata dasar

yang membentuk sebuah tulisan menjadi valid, misalnya kata benda, kata

kerja, dll.

2) Kata-kata fungsi (function words). kata-kata ini yang mengikat dan

menyatukan kosakata dan kalimat sehingga membentuk paparan yang baik

dalam sebuah tulisan. Contohnya huruf jar, adawat al-iftiham, dan

seterusnya.

Kata – kata gabungan (cluster words). Kosakata ini adalah kosakata yang

tidak dapat berdiri sendiri, tetapi selalu dipadukan dengan kata-kata lain sehingga

membentuk arti yang berbeda-beda. Misalnya kata رغب dapat berarti menyukai

bila kata tersebut digandengkan dengan في menjadi رغب في. sedangkan bila diikuti

dengan kata عن menjadi رغب عن artinya pun berubah menjadi benci atau tidak

suka.

Page 6: Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra ...

ISSN: 2598-0637 Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan

Sastra Arab

698 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

ILMU ASHWAT(ILMU BUNYI)

Sejarah Ringkas Ilmu Bunyi

Ilmu bunyi sebenarnya bukanlah ilmu baru yang lahir pada abad ini, ilmu

bunyi adalah ilmu yang sudah sangat lama. Ilmu ini telah dikenal di India,

Romawi, dan Arab sejak beberapa abad yang lalu (Nasution, 2010:13).

Ilmuan pertama yag menggunakan istilah fonetik adalah ilmuwan prancis,

G. Zoga dalam penelitiannya tentang huruf hieroglyph (huruf yang digunakan

warga Mesir kuno dalam menuliskan bahasa mereka), yang diadakan pada tahun

1797, kemudian disusul oleh Shampolion pada tahun 1822 dalam penelitianya

tentang fonetik hieroglyph dan diteruskan lagi oleh Kirby pada tahun 1826.

Urgensi Ilmu Bunyi dalam Belajar Bahasa

Ahli linguistic membagi bahasa ke dalam tiga unsure utama (unsure mikro),

yaitu unsur bunyi, unsur struktur, dan unsur makna. Unsur-unsur bahasa ini

apabila digambarkan akan terlihat bagaikan piramida sehingga ilmuwan

menyebutnya dengan piramida bahasa.

Unsur Makna

Unsur Struktur

Unsur Bunyi

Bunyi adalah bagian utama dan terutama dalam bahasa. Komunikasi lisan

tidak akan terlaksana apabila tidak ada bunyi yang dituturkan dan diperdengarkan.

Ilmu yang kompeten mempelajari bagian ini adalah fonetik dan fonologi. Kedua

ilmu inilah yang bertanggung jawab terhadap kebenaran dan keakurasian

pengucapan bunyi, kata, dan kalimat dalam proses berbahasa.

Apabila unsur ini tidak diperhatikan, maka bahasa yang dituturkan tidak

akan dipahami dengan baik, atau mungkin akan dipahami dengan makna yang

3

2

1

Page 7: Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra ...

Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra

Arab ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

699

jauh berbeda dari maksud penutur, atau paling tidak bahasa yang diucapkan

dianggap sebagai bunyi-bunyian tanpa makna bagaikan bunyi-bunyi alami yang

terasa asing di telinga.

Akibat tidak mengindahkan bunyi

Banyak santri yang telah mempelajari bahasa asing, termasuk bahasa Arab

sejak beberapa waktu yang cukup lama, mulai dari tingkat dasar, menengah

pertama dan menengah atas bahka sampai ke Perguruan Tinggi, bahkan sebagian

dari mereka ada yang berkesempatan mengunjungi Negara tempat bahasa tersebut

dituturkan, baik untuk tujuan wisata ataupun untuk melanjutkan studi. Namun

dikarenakan ia tidak memperhatika unsure bunyi bahasa tersebut, sehingga

terkadang bahasa diucapkan tidak dipahami oleh penutur asli bahasa itu sendiri,

atau terasa asing di telinga mereka. Padahal bahasatersebut secara struktur dan

sintaksis sudah memenuhi syarat sebagai bahasa yang baik, seandainya dituliskan,

pembaca akan dapa memahaminya dengan tepat.

Gambaran negatif seperti ini kerap terjadi akibat mempelajari aturan bunyi

bahasa itu sendiri. Kendala ini sangat sering dirasakan oleh santri Indonesia yang

konon telah belajar bahasa Arab di Indonesia sejak tingkat dasar sampai lanjutan

atas . akan tetapi ketika mereka berbicara dengan penutur asli bahasa tersebut,

bahasanya tidak dapat dipahami oleh orang Arab itu sendiri. Kemungkinan besar

hal ini terjadi akibat ilmu bunyi tidak diajarkan di sekolah tingkat dasar,

menengah pertama, dan menengah atas di Indonesia.

Kemungkinan negatif tersebut dapat dijabarkan dalam beberapa bentuk

yaitu terjadinya perubahan makna kata atau kalimat akibat terjadinya perubahan

satu segmen dari bahasa yang dituturkan, seperti kata tarik akan barubah

maknanya apabila bunyi terakhir k berubah menjadi f, menjadi tariff; terjadinya

perubahan makna kata atau kalimat akibat terjadinya pemisahan kata atau

perubahan dalam peletakan penggalang kata, seperti kata kemeja (tanpa

spasi/pemisah, diucapkan satu napas) yang berarti baju menjadi ke meja (di

pisahkan antara ke dan meja) yang berarti baju meja; terjadinya perubahan makna

kata atau kalimat akibat perubahan letak tekanan pada salah satu kata yang

dituturkan, seperti perubahan makna yang kita tanggap dari kalimat “kakak Ali

lulus ujian”dengan penekanan pada kata kakak berarti bukan Ali dan buka adik

Page 8: Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra ...

ISSN: 2598-0637 Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan

Sastra Arab

700 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Ali, dengan penekanan pada Ali berarti bukan Ahmad dan bukan Hamdan,

demikian seterusnya apabila tekanan jatuh pada kata lulus dan ujian; terjadinya

perubahan makna kata atau kalimat akibat perubahan intonasi, seperti perubahan

intonasi mendatar menjadi naikdan menjad iturun dan menjadi turun naik;

terjadinya perubahan makna kalimat akibat perubahan peletakan jeda (waqaf)

Dapat kita lihat dalam kalimat, “Dia baru datang sore Kamis dia sudah pulang”;

terjadinya perubahan makna atau kalimat akibat perubahan panjang pendek,

seperti perubahan yang terjadi pada kata ر tanpa mad yang berarti hujan ke مط

kata ارا) dengan mad pada مط

;yang berarti lapangan terbang (bandara) (ط

terjadinya perubahan makna kata atau kalimat akibat perubahan panjang pendek,

seperti perubahan yang terjadi pada kata ر tanpa mad yang berarti hujan ke مط

kata ارا) dengan mad pada مط

.yang berarti lapangan terbang (bandara) (ط

APLIKASI FONETIK DALAM ILMU BAHASA ARAB

Aplikasi penulisan.Tulisan adalah terjemahan dari bahasa lisan. Suatu

terjemahan baru dikatakan valid, apabila semua ide dapat ditransformasikan

secara utuh. Agar bahasa tulisan dapat dikatakan valid maka tulisan itu harus

memuat simbol bunyi (huruf) yang lengkap sesuai dengan bunyi yang terdapat

dalam bahasa itu, di samping tidak diperkenankan adanya symbol yang bersamaan

untuk dua bunyi atau simbol yang tidak berguna.

Oleh karena itu dalam menentukan abjad suatu bahasa, pengambil

kebijaksanaan di negara tersebut harus mengetahui secara baik ilmu fonetik agar

simbol huruf dengan simbol bunyi bahasanya sejalan.Adanya penyempurnaan

abjad dalam suatu negara merupakan pertanda perlunya ilmu fonetik dalam

bidang penulisan.

Dengan mempelajari ilmu fonetik diharapkan semua problem dan kendala

seperti disebut di atas akan dapat diatasi atau paling tidak diminimalisasi.

Pembagian vocal menurut panjang pendeknya

Dari sudut pandang ini vocal dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu vocal

panjang dan vocal pendek (Nasution, 2010:87).

Page 9: Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra ...

Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra

Arab ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

701

Vokal Panjang

Yang dimaksud dengan vocal panjang (mad) adalah vocal yang pada saat

pengucapannya memerlukan tempo dua kali dari tempo mengucapkan vocal

pendek. Para ulama menganggap bahwa vokal panjang adalah fonem yang berdiri

sendiri dengan alasan bahwa perubahan vokal panjang menjadi vokal pendek aka

mengakibatkan perubahan arti kata, atau bentuk kata, di samping bahwa vokal

panjang dapat menempati posisi vokal pendek dan sebaliknya, seperti dalam kata

hasil penelitian dalam bidang anatomi organ bicara menunjukkan ;ضارب dan ضرب

bahwa perbedaan antara vokal panjang dan pendek, tidak saja terbatas pada tempo

saat mengucapkannya, tetapi terdapat juga perbedaan pada cara pengucapan.

Posisi lidah ketika mengucapkan vocal panjang dan pendek terdapat sedikit

perbedaan.

Vocal Pendek

Vokal pendek dalam bahasa Arab juga terbagi tiga, yaitu fathah,

dhammah, dan kasrah. Ulama fonetik Arab, termasuk Ibnu Jinni, menamakan

vocal pendek ini dengan sebutan “harakat”, sebagaimana mereka menamakan

vokal panjang dengan sebutan “mad”.

Dalam hal ini Ibnu Jinni sebagaimana dikutip oleh Dr.Ibrahim Anis

mengatakan, “Harakat adalah sebagian dari huruf mad atau huruf lain. Apabila

huruf mad ada tiga, yaitu alif, waw, dan ya maka harakat juga tiga, yaitu fathah,

dhammah, dan kasrah. Fathah, sebagian dari alif, dhammah sebagian dari waw

dan kasrah sebagian dari ya (Anis, 1990:37).

Dari keterangan ini dapat diambil beberapa poin penting bahwa dalam

bahasa Arab terdapat tiga buah vokal pendek, yaitu fathah, dhammah, dan kasrah

panjang dan tiga buah vokal panjang, yaitu fathah panjang, dhammah panjang,

dan kasrah panjang. Vokal panjang dan pendek mempunyai sifat yang bersamaan,

kecuali dalam panjang pendeknya saja.

Dengan demikian, terdapat enam buah vokal dalam bahasa Arab, fathah

pendek, dhammah pendek, kasrah pendek, yaitu fathah panjang, dhammah

panjang, dan kasrah panjang.

Page 10: Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra ...

ISSN: 2598-0637 Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan

Sastra Arab

702 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

SUPRASEGMENTAL

Dalam pembahasan suprasegmental ilmu bunyi bahasa Arab memiliki

beberapa unsur, di antaranya adalah penggalan kata, tekanan, intonasi,

pemberhentian (waqaf), panjang pendek.

Panjang Pendek (ول (الط

Panjangnya waktu dalam menuturkan sebuah bunyi, penggalan kata, kata

dn kalimat dapat bervariasi. Variasi panjang pendek ini dalam berbagai bahasa

dapat difungsikan sebagai fonem, yang dapat membedakan arti.

Panjangnya waktu dalam menuturkan suatu kata, penggalan kata dapat

dibagi dua macam, yaitu panjang pendek bersifat natural, yaitu panjang sudah

merupakan sifat bunyi tersebut harus dituturkan panjang, seperti tiga huruf mad

dalam bahasa Arab, dan panjang yang bersifat rekayasa, yaitu panjng yang

sengaja dibuat untuk maksud-maksud tertentu.

Banyak faktor yang mengakibatkan adanya panjang dalam suatu bahasa

yaitu sifat dari bunyi itu sendiri; sifat dari bunyi-bunyi yang mendampingi suatu

bunyi tertentu; tinggi tendahnya tekanan; tidak adanya penggalan kata yang

menyela antara tekanan tinggi dengan tekanan rendah; intonasi.

Bahasa Arab termasuk bahasa yang mempunyai bunyi panjang yang

bersifat natural, yaitu sebagai berikut

1) Tiga fonem yang disebut mad, yaitu fathah thawilah, kasrah thawilah, dan

dhammah thawilah.fonem ini membedakan arti, seperti perubahan yang

terjadi pada kata مطر tanpa mad yang berarti hujan ke kata مطار dengan

mad pada (طا) yang berarti lapangan terbang (bandara).

Dalam ilmu tajwid, tiga fonem panjang ini mempunyai variasi panjang

pendek lagi, ada yang dua harakat, empat harakat, lima harakat, dan enam

harakat sesuai dengan ketentuan.

2) Dua kelompok alofon, masing-masing adalah

a. Nun sakin apabila bertemu dengan

(1) Salah satu huruf ikhfa yang lima belas, yaitu

ق-ك-ش-ج-ز-ص-س-ض-د-ط-ت-ظ-ذ-ث-ف

(2) Salah satu huruf idgham yang enam, yaitu

ن-و-ل-م-ر-ي

Page 11: Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra ...

Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra

Arab ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

703

(3) Huruf iqlab, yaitu ب

b. Mim sakin apabila bertemu dengan

(1) Huruf ikhfa, yaitu ب;

(2) Huruf idgham,yaitu م

Disamping itu dalam bahasa Arab didapati juga panjang yang bersifat

rekayasa, yang berarti sebuah cara yang dapat digunakan oleh penutur untuk

mengekspresikan ide yang terdapat dalam benaknya.

Berikut adalah model pembelajaran mufradat pendekatan ashwat panjang

pendek.

المعنى القصرالمعنىالطولالكلماتالنمرة

/ول 1 Anak ولد Ayah والد دوالد

Hukum قصاص قصاص/قصص 2

qishash Cerita قصص

Mengetahui علم Alam عالم علم/عالم 3

Yang akan قادم قديم/قادم 4

datang Yang قديم

terdahulu

Hujan مطر Bandara مطار مطر /مطار 5

Anak panah مرط Lari مروط مرط /مروط 6

tak berbulu

Sungai نهر Siang hari نهار نهر /نهار 6

Seluruh جميع Universitas جامعة جميع/جامعة 8

Leburan قطر Kereta api قطارث قطر /قطار 9

Hutang دين Agama دين دين /دين 11

Keledai أتان أتن/أتان 11

betina ,Berdiam أتن

tinggal

Page 12: Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra ...

ISSN: 2598-0637 Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan

Sastra Arab

704 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Yang baik باجل بجيل/باجل 12

keadaannya Yang kasar بجيل

Penderita بحر Bodoh باحر بحر /باحر 13

TBC

,Bumbu تابل تبيل/تابل 14

rempah-

rempah

Hilang akal تبيل

Ujung jari تربة Tulang dada تريبة تربة /تريبة 15

Luka التغار Bejana التيغار التغار /التيغار 16

Anjing galak الثغم Putih الثاغم الثغم/الثاغم 16

Yang merah الثقيب Yang cerdas الثاقيب الثقيب /الثاقيب 18

sekali

-Bercakap حادث حادث/حدث 19

cakap Hadats حدث

Yang kasar حرش Lipan حريش حريش/حرش 21

Awan yang حرق Kebakaran حريق حريق/حرق 21

berkilat

Berdasarkan tabel di atas, perbedaan panjang pendek sangat mempengaruhi

makna, mengingat dalam bahasa Arab perbedaan itu berefek pada perubahan

makna, maka sudah selayaknya pembelajaran mufradat menggunakan pendekatan

ilmu Ashwat panjang pendek karena hal itu bisa memberikan pengetahuan yang

baru, meminimalisir kesalahan dan memberikan suasa baru untuk pembelajaran

mufradat yang lebih baik demi melahirkan sebuah kemampuan mufradat yang

maksimal. Sehingga harapannya, hal ini bisa membantu memperbaiki kualitas

keterampilan berbahasa Arab yang lain terutama di maharah kitabah, karena

mufradat dengan panjang pendek yang baik mempengaruhi mufradat yang benar

dan akan melahirkan kitabah yang baik.

Page 13: Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra ...

Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra

Arab ISSN 2598-0637

Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

705

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya

kesimpulan dari tulisan ini adalah model pembelajaran mufradat dengan

pendekatan panjang pendek diharapkan mampu memberi semangat dan motivasi

belajar mufradat sehingga dengan mengetahui panjang pendeknya akan

melahirkan pembelajaran mufradat yang maksimal sesuai dengan makna dari

setiap kosa-kata yang tepat panjang pendeknya.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka terdapat

beberapa saran yang dapat dijadikan rekomendasi dari penelitian yakni aspek

fonologi panjang pendek hendaknya perlu diperhatikan oleh dosen/guru/pendidik

maupun peserta didik untuk dikaji dan diterapkan ketika pembelajaran mufradat

agar membuahkan hasil yang maksimal, sehingga tujuan belajar yang diharapkan

dapat tercapai; guru/dosen lebih memperhatikan aspek fonologi panjang pendek

tersebut, agar selama proses pembelajaran mufrodat, peserta didik/mahasiswa

dapat menangkap dan memahami apa yang dimaksudkan guru. Seperti halnya

contoh ketika guru/dosen menyebutkan kosa kata bahasa arab harus sesuai dengan

kaidah bunyi bahasa, yang panjang dibaca panjang dan sebaliknya. Hal ini

bertujuan agar tidak terjadi kesalahfahaman makna bahasa Arab.

DAFTAR RUJUKAN

Anis, Ibrahim. 1990. Al-Ashwat Al-lughowiyah.Kairo : Anglo Al-Masyriyah.

Aslinda dan Leni Syafyahya. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung : Refika

Aditama.

Djiwandono, M. Soenardi. 1996. Tes Bahasa dan Pengajaran, Bandung: ITB

Bandung.

Krisdalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta : Gramedia.

Page 14: Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan Sastra ...

ISSN: 2598-0637 Kendala dan Solusi Kreatif dalam Belajar Bahasa dan

Sastra Arab

706 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa II Tahun 2018 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Mustofa, Saiful. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif. Malang: UIN

Maliki Press.

Nasution, Ahmad Sayuti Anshari. Bunyi Bahasa. Jakarta: Amzah.

Pateda, Mansoer dan Yenni Pulubuhu. 1993. Bahasa Indonesia sebagai Mata

Kuliah Dasar Umum. Flores- NTT : Nusa Indah.

المرجع في تعليم اللغة العربية للناتقين بلغات أخرى الجزء .1991طعيمة، رشدي احمد.

. مكة : وحدة البحوث والمناهج معهد اللغة العربية جامعة ام القرى.الثاني

بونورجو: الجامعة قواعد اللغة العربية المواد الدراسية. . 2118نصر الله، محمد ومحمد منير.

الإسلامية بونورجو.