Kemitraan Agribisnis Komoditi Ubi Kayu

9
KEMITRAAN AGRIBISNIS KOMODITI UBI KAYU

description

Kemitraan agribisnis komoditi ubi kayu

Transcript of Kemitraan Agribisnis Komoditi Ubi Kayu

KEMITRAAN AGRIBISNIS KOMODITI UBI KAYU

KEMITRAAN AGRIBISNIS KOMODITI UBI KAYU

Tanaman Ubi Kayu (Manihot utilisima) memiliki berbagai varietas yang dapat langsung di konsumsi sebagai makanan atau menjadi bahan baku industri tapioka dan gaplek atau tepung gaplek yang selanjutnya yang selanjutnya diolah menjadi makanan, makanan ternak, kertas, kayu lapis dsbnya.Berdasarkan potensi fisik seperti kesesuaian lahan, iklim, sdm, dan tingkat adaptasi teknologi, tanaman ubi kayu banyak di budidayakan di banyak tempat oleh petani secara luas

PENDAHULUANPada saat tanam harga terlihat sangat menarik sehingga banyak petani menanamnya, akan tetapi pada saat panen harga ubi kayu jatuh sehingga merugikan petaniLemahnya posisi petani ubi kayu dalam menghadapi pengaruh fluktuasi harga, dikarenakan ubi kayu memiliki daya simpan yang rendah dan produktivitasnya juga rendah, menyebabkan harga jual rendah. Pengalaman petani menunjukkan bahwa, penanaman ubi kayu sering tidak membuahkan hasil yang cukup baik untuk keluarga karena keadaan tataniaga ubi kayu yang banyak dipengaruhi oleh fluktuasi harga sehingga merugikan petaniUntuk mendukung kelancaran kemitraan ini, petani memerlukan dukungan permodalan untuk keperluan penanaman ubi kayu, dimana Bank pelaksana dapat berperan dalam memberikan kredit dengan skim yang sesuai.Berdasarkan keadaan yang ada, maka salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tsb. Adalah dengan mengadakan kerjasama antara petani dengan pengguna ubi kayu (perusahaan sedang maupun besar) sehingga terjadi kemitraan dalam tataniaga yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.Tipe Dispersal (Tersebar), diartikan sebagai pola hubungan antar pelaku usaha dimana keduanya tidak memiliki ikatan formal yang kuat. Jaringan agribisnis hanya terikat pada mekanisme pasar, sedangkan antar pelakunya bersifat tidak langsung sehingga setiap pelaku agribisnis hanya memikirkan kepentingan diri sendiri. Pelaku tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka saling membutuhkan. Pihak investor, cenderung eksploitatif sehingga menjurus pada kematian bersama.Pada kemitran tipe dispersal ini, pihak pengusaha lebih kuat dibandingkan produsen. Praktik ijon adalah sebuah contoh tipe kemitraan dispersal yang ekstrim.TIPE KEMITRAAN AGRIBISNIS YANG BERKEMBANG DI INDONESIA 5Tipe ini berbasis pada kesadaran saling membutuhkan dan saling mendukung bagi pihak yang bermitra. Kerjasama yang saling menguntungkan disini diantaranya dalam bentuk petani menyediakan lahan, sarana, dan tenaga kerja, sedangkan pihak pengusaha menyediakan modal, bimbingan teknis, dan penjaminan pasar.konsep kemitraan agribisnis adalah pilihan yang prospektif bagi pengembangan iklim bisnis yang sehat, karena konsep kemitraan yang dijalankan benar-benar dapat memjembatani kesenjangan antar subsistem dalam sistem bisnis hulu-hilir (produsen industri pengolahan pemasaran) maupun hulu hulu (sesama produsen)2.Tipe Sinergis dan saling menguntungkanKonsep Formal klahemitraan sebenarnya telah tercantum dalam UU No.9 Tahun 1995 yang berbunyi : kerjasama antara usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha besar di sertai pembinaan dan pengembangan yang berkelanjutan oleh usaha menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan. Konsep tsb. Diperjelas pada PP No.44 Tahun 1997 yang menerangkan bahwa bentuk kemitraan yang ideal adalah yang saling memperkuat, saling menguntungkan, dan saling menghidupiTujuan kemitraan adalah saling meningkatkan pendapatan, kesinambungan usaha, meningkatkan kualitas sumber daya kelompok mitra, peningkatan skala usaha, serta menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kelompok usaha mandiri.KONSEP FORMAL KEMITRAANPola Kemitraan Inti Plasma Pola ini merupakan hubungan antara petani, kelompok tani, atau kelompok mitra sebagai plasma dengan perusahan inti yang bermitra usaha. Perusahan inti menyediakan lahan, sarana produksi, bimbingan teknis, manajemen, menampung dan mengolah, serta memasarkan hasil produksi. Sementara kelompok mitra bertugas memenuhi kebutuhan perusahan inti sesuai dengan persyaratan yang disepakatiBERBAGAI POLA KEMITRAAN AGRIBISNISPola subkontrak merupakan pola kemitraan antara perusahaan dengan kelompok mitra usaha yang memproduksi komponen yang diperlukan perusahaan mitra sebagai bagian dari produksinyaPola ini ditandai dengan adanya kesepakatan tentang kontrak bersama mencakup volume, harga, mutu, dan waktu. Pola ini sangat kondusif bagi terciptanya alih teknologi, modal, ketrampilan dan produktivitas, serta terjaminnya pemasaran produk pada kelompok mitra.2. Pola Kemitraan Subkontrak