KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ... - kinerja.ekon.go.id

15
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGEMBANGAN WILAYAH DAN TATA RUANG PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini: Jabatan selanjutnya disebut Pihak Pertama Nama : Wahyu Utomo Jabatan : Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah Dan Tata Ruang Wilayah selaku atasan Pihak Pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua. Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Pihak Kedua, Pihak Pertama, Pengembangan Wilayah Dan Tata Ruang dan Pemanfaatan Pembangunan Nama : Suroto Deputi Bidang Koordinasi Asisten Deputi Percepatan Jakarta, November 2020 Wahyu Utomo Suroto : Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan

Transcript of KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ... - kinerja.ekon.go.id

Page 1: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ... - kinerja.ekon.go.id

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGEMBANGAN WILAYAH DAN TATA RUANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan

akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Jabatan

selanjutnya disebut Pihak Pertama

Nama : Wahyu Utomo

Jabatan : Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah Dan Tata Ruang

Wilayah

selaku atasan Pihak Pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai

lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang

telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian

target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan

evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan

dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Pihak Kedua, Pihak Pertama,

Pengembangan Wilayah Dan Tata Ruang dan Pemanfaatan Pembangunan

Nama : Suroto

Deputi Bidang Koordinasi Asisten Deputi Percepatan

Jakarta, November 2020

Wahyu Utomo Suroto

: Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan

Page 2: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ... - kinerja.ekon.go.id

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

ASISTEN DEPUTI PERCEPATAN DAN PEMANFAATAN PEMBANGUNAN

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target

1. Terwujudnya Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP)untuk mendukung Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yang berkelanjutan

Persentase Penyelesaian Proyek Strategis Nasional dan Proyek Infrastruktur Prioritas (sesuai major project RPJMN) melalui KPPIP

83% (5 Dari 6 Proyek)

2. Terwujudnya Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan untuk mendukung Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yang berkelanjutan

Persentase penyelesaian Regulasi dalam rangka Percepatan Pengadaan Tanah untuk kepentingan umum

80% (dari 5 Regulasi, 3 dalam tahap Selesai, 2

dalam tahap Finalisasi)

3. Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Bidang Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan yang Berkualitas

Persentase Rekomendasi Kebijakan Bidang Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan yang diterima Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

100%

4. Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP)

Persentase Kebijakan Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) yang diterima Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

100%

Program: Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian

Kegiatan Anggaran

1. 2.

Koordinasi Kebijakan Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan Koordinasi Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas

Rp Rp

933.517.000 15.462.311.000

Rp 16.045.828.000

Enam Belas Miliar Empat Puluh Lima juta Delapan Ratus Dua Puluh Depalan Ribu Rupiah

Pengembangan Wilayah Dan Tata Ruang dan Pemanfaatan Pembangunan

Wahyu Utomo Suroto

Jakarta, November 2020

Deputi Bidang Koordinasi Asisten Deputi Percepatan

Page 3: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ... - kinerja.ekon.go.id

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama Target Inisiatif Strategis Rencana Aksi Kinerja

Sep Okt Nov Des

1 Terwujudnya Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP)untuk mendukung Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yang berkelanjutan

Persentase Penyelesaian Proyek Strategis Nasional dan Proyek Infrastruktur Prioritas Sesuai Major Project RPJMN

83% (5 dari 6 proyek)

1. PSN eksisting dan PSN baru yang dapat mendukung optimalisasi pemanfaatan infrastruktur;

2. kebijakan optimalisasi pemanfaatan infrastruktur dan pengembangan wilayah;

3. Program Knowledge Management dan Training; dan

4. PSN yang selesai.

Rapat koordinasi dengan BUJT, PPK dan ATR/BPN terkait kepastian penyelesaian sisa lahan seksi I Tol Medan-Binjai

Monitoring ke ruas seksi 1 (Tj. Mulia - Helvetia) Tol Medan-Binjai

Rapat Koordinasi dengan PJPK terkait Kesiapan Amandemen PKS ke - XIII SPAM Umbulan

Rapat Koordinasi dengan Lender dan BUP terkait Restrukturisasi Kewajiban Finansial Meta SPAM Umbulan

Monitoring pelaksanaan lelang paket APBN yang diestimasikan terkontrak di September 2020 untuk SPAM Umbulan

Kajian Peningkatan Penyerapan PDAM melalui investasi konstruksi SR untuk SPAM Umbulan

Rapat koordinasi dengan BUJT terkait persetujuan dikeluarkannya Pel. Bitung dari daftar PSN karena sudah selesai

Rapat koordinasi dengan BUJT dan PUPR untuk memastikan kesiapan operasional Tol Medan-Binjai Seksi 1 pada bulan November 2020

Rapat Koordinasi dengan Kementerian Keuangan terkait percepatan Pencairan VGF - 5 SPAM Umbulan

Rapat Koordinasi dengan PJPK mengenai penyesuaian penyerapan air dan biaya modifikasi yang tertuang dalam Amandemen PKS ke XIV SPAM Umbulan

Monitoring pelaksanaan konstruksi paket APBN pada SPAM Umbulan yang diestimasikan selesai pada 23 Desember 2020

Target operasional seksi 1 Tol Medan-Binjai

Rapat Koordinasi dengan Kementerian PUPR terkait kesiapan Paket Konstruksi APBN menjelang pelaksanaan COD SPAM Umbulan

Rapat Koordinasi lanjutan dengan PJPK terkait kesiapan Amandemen PKS Ke XIV termasuk biaya modifikasi dan penyesuaian penyerapan SPAM Umbulan

Monitoring pelaksanaan konstruksi paket APBN pada SPAM Umbulan yang diestimasikan selesai pada 23 Desember 2020

Monitoring kesiapan penyerapan air curah oleh 6 PDAM untuk SPAM Umbulan

Rapat Koordinasi dengan PJPK dan BUP terkait kesiapan COD SPAM Umbulan

Rapat Koordinasi dengan PJPK terkait pemutakhiran komitmen penyerapan dari PDAM untuk SPAM Umbulan

Monitoring pelaksanaan konstruksi paket APBN pada SPAM Umbulan yang diestimasikan selesai pada 23 Desember 2020

Monitoring kesiapan penyerapan air curah oleh 6 PDAM untuk SPAM Umbulan

Monitoring kesiapan pelaksanaan COD SPAM Umbulan

Kajian Komitmen Penyerapan PDAM dan dampaknya terhadap pembayaran kepada PTAB dan BUP pada SPAM Umbulan

2 Terwujudnya Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan untuk mendukung Pengembangan Wilayah dan Tata

Persentase penyelesaian Regulasi dalam rangka Percepatan Pengadaan Tanah untuk kepentingan umum

80% (dari 5 Regulasi, 3 dalam tahap Selesai, 2 dalam tahap Finalisasi)

5. Revisi Perpres 102/2016 tentang Pendanaan Pengadaan Tanah untuk PSN

6. Revisi Perpres 71/2012 tentang Penyelenggaraan

Penetapan Perpres 66/2020 ditindak lanjuti dengan proses percepatan pengembalian dana talangan (8,194 T) dan pembayaran langsung (2,692 T)

Percepatan Penetapan Rapermenko Ekonomi tentang Kriteria dan Mekanisme Penetapan Non PSN untuk

Revisi Perpres 71/2012 dapat diharmonisasi di Kemenkunham, karena substansi sejalan

Revisi Perpres 71/2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum

Page 4: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ... - kinerja.ekon.go.id

Ruang yang berkelanjutan

Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum

7. RUU Cipta Kerja (Bab 8 tentang Pengadaan Tanah)

8. RPP Bank Tanah 9. Rapermenko

Ekonomi tentang Kriteria dan Mekanisme Penetapan Non PSN untuk Penanganan Dampak Sosial (Santunan Kerohiman)

10. Rapermen ATR BPN tentang Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT)

pengadaan tanah untuk PSN

Percepatan Penetapan Rapermenko Ekonomi tentang Kriteria dan Mekanisme Penetapan Non PSN untuk Penanganan Dampak Sosial (Santunan Kerohiman)

Percepatan Penetapan Rapermen ATR BPN tentang Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT)

Revisi Perpres 71/2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum

Percepatan Penyusunan RPP Bank Tanah

Penanganan Dampak Sosial (Santunan Kerohiman)

Percepatan Penepatan Permenko tersebut ditindak lanjuti dengan Penetapan Non PSN yang layak mendapatkan kerohiman (Padang Pariaman, Samarinda, Gorontalo)

Percepatan Penetapan Rapermen ATR BPN tentang Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT)

Pembahasan Bab 8 Pengadaan Tanah dalam RUU Cipta Kerja

dengan RUU Cipta Kerja dan sudah disepakati seluruh KL terkait

Pembahasan teknis RPP Bank Tanah dapat dilanjutkan, karena normanya sudah disepakati dalam RUU Cipta Kerja

Percepatan Penyusunan RPP Bank Tanah

3 Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Bidang Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan yang Berkualitas

Persentase Rekomendasi Kebijakan Bidang Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan yang diterima Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

100% Proyek Studi Revisi Perpres 38 Tahun 2015 tentang KPBU

Diskusi Draf Laporan Praktik Terbaik KPBU dan LCS Internasional

Rapat Diskusi dan Konsultasi dengan Instansi Terkait

Pembahasan Praktik dan Skema Terbaik KPBU dan LCS

Diskusi tentang penyederhanaan proses KPBU

Diskusi draft legal, regulatory and institutional report

Rapat pembahasan kandidat LCS pilot project untuk aset BUMN dan BMN

Diskusi pemutakhiran

Pembahasan Naskah Akademik penyempurnaan Perpres 38/2015

Rapat Draf Laporan Analisis Hukum, Peraturan, dan Kelembagaan

Sosialisasi DN diskusi dengan potential pilot project untuk aset BMN dan BUMN

Finalisasi rapermenko LCS

Konsolidasi Internal Kemenko Ekon

Pembahasan Draft Perpres 38/2015

Rapat Pembahasan antar K/L

Penyusunan basic dan spesifik guideline implementasi HPT BMN & BUMN

Guideline penggunaan upfront payment

Harmonisasi di Kemenkumham

Rapat Pembahasan Final Draft Perpres 38/2015

Diskusi pembahasan market sounding implementasi LCS

Page 5: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ... - kinerja.ekon.go.id

rapermenko dan penyesuaian dengan PMK 115/2020

4 Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP)

Persentase Kebijakan Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) yang diterima Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

100% -

Debottlenecking PSN yang ditargetkan selesai 2020

Capacity Building untuk percepatan Perpres 79 dan 80 tentang pembangunan kawasan Jateng dan Jatim

Rakor rencana percepatan implementasi revisi Perpres PSN

Koordinasi PSN yang siap diresmikan tahun 2020

Koordinasi Penyusunan Permenko Petunjuk Teknis Pemilihan Badan Usaha Hak Pengelolaan Terbatas

Debottlenecking PSN yang ditargetkan selesai 2020

Capacity Building untuk percepatan Perpres 79 dan 80 tentang pembangunan kawasan Jateng dan Jatim

Koordinasi proyek padat karya sektor perhubungan, perumahan, SDA, dan ke-PU-an Pendukung PEN

Debottlenecking PSN yang ditargetkan selesai 2020

Penyelesaian Revisi Perpres 56/2018 terkait daftar PSN,

Menganalisis long list daftar isu setiap proyek/program dan menelaah 15 proyek quick wins yang dikompilasi oleh PPMU Jawa Timur untuk Perpres 80/2019.

Debottlenecking PSN yang ditargetkan selesai 2020

Pembangunan

Suroto

Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan

Jakarta, November 2020

Page 6: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ... - kinerja.ekon.go.id

Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan KODE IKU: S.1

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Perspektif : ( X ) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.2. Terwujudnya Pengembangan Wilayah yang Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Integrasi

Konektivitas dan Daya Saing

Deskripsi Sasaran Strategis Dalam rangka melaksanakan misi Presiden dan Wakil Presiden, Kementerian Koordinator BIdang Perekonomian menyusun Sasaran Strategis “ Terwujudnya Perekonomian Indonesia yang Unggul

Melalui Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas, Pemerataan Ekonomi yang Berkeadilan, Pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan, serta Peningkatan Daya Saing” yang bertujuan untuk : a. Terciptanya pertumbuhan ekonomi yang inklusif, produktif dan berkualitas;

b. Terwujudnya pemerataan ekonomi yang berkeadilan dan pengurangan kesenjangan; c. Terwujudnya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan; dan d. Terwujudnya peningkatan daya saing dan kemandirian perekonomian.

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.1. Persentase Penyelesaian Proyek Strategis Nasional dan Proyek Infrastruktur Prioritas Sesuai Major Project RPJMN

Deskripsi IKU : Definisi

Berdasarkan RPJMN ke IV Tahun 2020-2024, terdapat empat pilar untuk mencapai tujuan utama

dari rencana pembangunan tersebut. Keempat pilar tersebut diterjemahkan ke dalam tujuh agenda

pembangunan yang di dalamnya terdapat Program Prioritas, Kegiatan Prioritas, dan Proyek

Prioritas.

Indikator persentase penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur

Prioritas (PIP) tersebut mencerminkan kinerja yang mendukung tercapainya taget-target yang sudah

ditentukan RPJMN dikarenakan setiap proyek PSN dan PIP harus tercantum ke dalam RPJMN.

Upaya percepatan pembangunan nantinya akan difokuskan pada tiga kerangka utama (Infrastruktur

Pelayanan Dasar, Infrastruktur Ekonomi, dan Infrastruktur Perkotaan) sesuai dengan yang di

amanahkan dalam Lampiran II Perpres 18/2020 tentang Proyek Prioritas Strategis (Major project)

RPJMN 2020-2024 dan Narasi RPJMN 2020-2024.

Major Project merupakan proyek-proyek strategis yang terintegrasi dengan melibatkan Kementerian

atau Lembaga, Pemda, BUMN, dan swasta, serta masyarakat yang bertujuan untuk memperkuat fokus dan pengendalian program (delivery mechanism). Majot Project telah ditetapkan pemerintah

sebanyak total 42 program terdiri dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur

Prioritas (PIP) yang apabila diuraikan, terdapat total 62 proyek dimana 43 proyek di antaranya merupakan tanggungjawab Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang melalui Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas untuk melakukan percepatan

penyelesaiannya. Dari 43 proyek tersebut, telah ditetapkan target enam proyek selesai di tahun 2020, tujuh proyek selesai di tahun 2021, lima proyek selesai di tahun 2022, lima proyek di tahun 2023, dan 20 proyek selesai di tahun 2024.

Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, di tahun 2020 ditetapkan target enam proyek yang akan selesai. Namun, karena di tahun ini terjadi pandemi Covid-19 maka dari enam proyek tersebut hanya

akan dapat diselesaikan lima proyek, atau jika dihitung persentase nya adalah sebesar 83% (5 dari 6 proyek). Adapun enam proyek yang ditargetkan selesai di tahun 2020 meliputi Tol Medan-Binjai, Tol Pekanbaru-Dumai, Tol Banda Aceh-Sigli, SPAM Umbulan, SPAM Bandar Lampung, dan Pelabuhan

Internasional Hub Bitung. Walaupun tidak bisa dipungkiri, pembangunan enam proyek tersebut terganjal oleh isu-isu krusial yang menjadi semakin berpengaruh karena berlangsungnya masa pandemi Covid-19, seperti isu pembebasan lahan/tanah, mobilisasi tenaga kerja, material, dan lain

sebagainya. Selain itu, juga mempertimbangkan tugas dan fungsi dari Kemenko Bidang Perekonomian itu sendiri sebagai Kementeran Koordinator, bukan sebagai Kementerian Teknis yang terjun langsung dalam pelaksanaan pembangunan proyek. Terdapat satu proyek yang paling terdampak dan kemungkinan dapat terselesaikan di tahun 2020 menjadi sangat kecil, yaitu proyek

SPAM Umbulan yang terpaksa harus ditunda proses COD-nya sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Lima proyek lainnya (83%) lainnya kemungkinan besar dapat diupayakan percepatan penyelesaiannya di tahun 2020.

Tercapainya target atas Indikator “Penyelesaian Proyek Strategis Nasional dan Proyek Infrastruktur Prioritas Sesuai Major Project RPJMN” didukung oleh dokumen berikut:

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

Page 7: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ... - kinerja.ekon.go.id

1. Kebijakan terkait Skema Pendanaan Infrastruktur (Perpres No.32/2020 tentang HPT, SDG Indonesia One Fund, Strategi Pendanaan BUMN);

2. Nota Dinas Penyampaian Progres Penyelesaian Proyek Strategis Nasional dan Proyek Infrastruktur Prioritas;

3. Paparan terkait Progres Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Proyek Infrastruktur

Prioritas (dalam bentuk PPT); 4. Laporan Semester KPPIP terhadap Hasil Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional

dan Proyek Infrastruktur Prioritas;

5. Laporan evaluasi daftar Proyek Strategis Nasional dan Proyek Infrastruktur Prioritas (Laporan Tahunan);

6. Laporan Kepada Presiden terhadap Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Proyek

Infrastruktur Prioritas; dan 7. Kajian Optimalisasi Pemanfaatan Infrastruktur Yang Sudah Selesai Atau Sedang Dalam

Pembangunan (termasuk hasil evaluasi pemanfaatan infrastruktur yang telah terbangun

terhadap pengembangan wilayah) dan kebijakan lainnya.

Formula

Cara Pengukuran target penyelesaian PSN dan PIP di Tahun 2020 : 1) Identifikasi PSN dan PIP yang masuk ke dalam Major Project RPJMN. Terdapat 62 PSN dan PIP

yang masuk ke dalam Major Project dimana yang menjadi tanggung jawab KPPIP adalah sebanyak 43 proyek;

2) Menentukan target jumlah PSN dan PIP setiap tahun selama periode 2020-2024, yaitu enam

proyek di tahun 2020, tujuh proyek di tahun 2021, lima proyek di tahun 2022, lima proyek di tahun 2023, dan 20 proyek di tahun 2024;

3) Target enam proyek yang akan selesai di tahun 2020 tidak dapat tercapai 100% dan hanya dapat

tercapai lima di antaranya; 4) Lima dari enam proyek apabila dipersentasekan menjadi 5/6 x 100% = 83%.

Tujuan

Terselesaikannya Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) Sesuai Major Project RPJMN

Satuan Pengukuran Persentase

Unit/Pihak Penyedia Data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas dan Kementerian/ Lembaga Teknis yang menjadi penanggung jawab masing-masing proyek

Pejabat Penanggung Jawab Data Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan

Sumber Data : Sumber Data disampaikan secara berkala setiap Triwulan antara lain : Progres capaian PSN dan PIP Progres capaian program Progres capaian pelaksanaan Perpres 79/2020 dan 80/2020

Tingkat Kendali IKU (…..) High (…..) Moderate (X) Low

Tingkat Validitas IKU (…..) Exact (X) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (X) Sum (…..) Average (…..) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (…..) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (X) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (…..) Minimize (…..) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (X) Triwulanan (....) Semesteran ( … ) Tahunan

Page 8: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ... - kinerja.ekon.go.id

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN Paket

Rekomendasi 100%

83%

(5 dari 6 proyek)

s.d. Triwulan I Paket

Rekomendasi 100%

17% (1 dari 6 proyek)

s.d. Triwulan II Paket

Rekomendasi 100%

50% (3 dari 6 proyek)

s.d. Triwulan III Paket

Rekomendasi 100%

67% (4 dari 6 proyek)

s.d. Triwulan IV Paket

Rekomendasi 100%

83%

(5 dari 6 proyek)

Page 9: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ... - kinerja.ekon.go.id

Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan KODE IKU: IB.1

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Perspektif : (…) Stakeholder (…) Customer ( X ) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Kegiatan : Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP)

Deskripsi Sasaran Kegiatan Dalam rangka melaksanakan misi Presiden dan Wakil Presiden, implementasi Peraturan Presiden Nomor 122 Tahun 2016 tentang Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dan Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2018 tentang Proyek Strategis Nasional, serta daftar Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) yang tertuang pada major project RPJMN 2020-2024, Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan menyusun Sasaran Kegiatan “Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP)” yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi kebijakan terkait Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) yang diajukan oleh Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan kepada Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang dan yang diterima oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang. Penerimaan rekomendasi tersebut akan didisposisikan kepada Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan atau unit eselon II lain untuk ditindaklanjuti melalui: a. penyelenggaraan rapat koordinasi tingkat Menteri, tingkat Eselon I, maupun Eselon II; b. penyampaian rekomendasi kebijakan tersebut dalam rapat koordinasi tingkat Menteri dan/atau

tingkat Eselon I dan II; c. penyampaian rekomendasi kebijakan kepada Instansi lain melalui Deputi; dan d. atau tindak lanujut lainnya sesuai disposisi dari Deputi.

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.2. Persentase Kebijakan Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) yang diterima Deputi

Deskripsi IKU : Definisi

Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) dilakukan dengan menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan serta pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP). Usulan Rekomendasi Kebijakan Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) merupakan suatu rekomendasi yang diberikan oleh Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan mengenai suatu kebijakan kepada Deputi Bidang Kooordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang dan diterima oleh Deputi. Penerimaan rekomendasi tersebut akan didisposisikan kepada Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan atau unit eselon II lain untuk ditindaklanjuti melalui: a. penyelenggaraan rapat koordinasi tingkat Menteri, tingkat Eselon I, maupun Eselon II; b. penyampaian rekomendasi kebijakan tersebut dalam rapat koordinasi tingkat Menteri dan/atau

tingkat Eselon I dan II; c. penyampaian rekomendasi kebijakan kepada Instansi lain melalui Deputi; dan d. atau tindak lanujut lainnya sesuai disposisi dari Deputi. Rekomendasi Kebijakan Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) yang diterima Deputi Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang terdiri dari :

1. Rekomendasi kebijakan Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) di Kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur berdasarkan amanat: a) Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi

Kawasan Kendal - Semarang - Salatiga - Demak - Grobongan, Kawasan Purworejo - Wonosobo - Magelang - Temanggung, dan Kawasan Brebes - Tegal – Pemalang; dan

b) Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Di Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, Serta Kawasan Selingkar Wilis Dan Lintas Selatan.

Page 10: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ... - kinerja.ekon.go.id

2. Rekomendasi kebijakan Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) di Sektor Jalan dan Jembatan.

3. Rekomendasi kebijakan Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) di Sektor Transportasi.

4. Rekomendasi kebijakan Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) di Sektor Energi.

5. Rekomendasi kebijakan Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) di Sektor Sumber Daya Air.

6. Rekomendasi kebijakan Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) di Sektor Kawasan.

7. Rekomendasi Strategi Komunikasi Proyek Strategis Nasional Dalam Rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Penanganan Covid-19.

Pengukuran IKU Rekomendasi Kebijakan Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) yang diterima Deputi Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang ditentukan pada nota dinas dan bahan rapat (bahan tayang) yang ditindaklanjuti oleh Deputi yang digunakan pada penyelenggaraan rapat terbatas Presiden, rapat koordinasi tingkat Menteri, tingkat Eselon I, maupun Eselon II.

Formula

Membandingkan antara jumlah rekomendasi kebijakan yang diterima dalam bentuk nota dinas dan bahan rapat (bahan tayang) dengan target jumlah rekomendasi kebijakan yang telah ditetapkan.

Tujuan

1. Terwujudnya Kebijakan Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Yang Berkualitas; dan 2. Terwujudnya Pengembangan Wilayah Yang Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Integrasi

Konektivitas dan Daya Saing.

Satuan Pengukuran Persentase

Unit/Pihak Penyedia Data Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan

Pejabat Penanggung Jawab Data Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan

Sumber Data : Sumber Data disampaikan secara berkala setiap Triwulan antara lain : Database Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas Nota dinas Bahan rapat (bahan tayang)

Tingkat Kendali IKU (…..) High (X) Moderate (....) Low

Tingkat Validitas IKU (…..) Exact (X) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (X) Sum ( ...) Average ( ) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (…..) Indirect

Polarisasi IKU : ( ) Maximize (…..) Minimize ( X ) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (X) Triwulanan (…..) Semesteran ( … ) Tahunan

Page 11: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ... - kinerja.ekon.go.id

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN 1 paket

rekomendasi 100% 100%

s.d. Triwulan I 1 paket

rekomendasi 25% 25%

s.d. Triwulan II 1 paket

rekomendasi 50% 50%

s.d. Triwulan III 1 paket

rekomendasi 75% 75%

s.d. Triwulan IV 1 paket

rekomendasi 100% 100%

Page 12: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ... - kinerja.ekon.go.id

Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Perspektif : (…) Stakeholder (…)Customer ( ) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Program : SS.3. Terwujudnya Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan untuk mendukung Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yang berkelanjutan

Deskripsi Sasaran Program Sasaran Program “Terwujudnya Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan untuk mendukung Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yang berkelanjutan” yang bertujuan untuk memberikan solusi terhadap kemudahan proses pengadaan tanah dalam rangka menjalankan amanat sesuai dengan RPJMN 2020-2024 Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menargetkan percepatan proses pengadaan tanah kepentingan umum yang dijabarkan ke dalam quick win Pengadaan Tanah Deputi 6

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.2. Persentase penyelesaian Regulasi dalam rangka Percepatan Pengadaan Tanah untuk kepentingan umum

Deskripsi IKU : Definisi

Persentase penyelesaian Regulasi dalam rangka Percepatan Pengadaan Tanah untuk kepentingan umum merupakan Quick Win Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang dengan tujuan untuk penyediaan proyek pembangunan yang merupakan kepentingan umum umum yang selama ini masih menjadi sebuah isu yang harus di selesaikan dan sebagai salah satu pendukung kemudahan investasi. Kebijakan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum sebagaimana disebutkan tersebut diatas, lebih menitikberatkan pada percepatan pelaksanaan PSN yang mencakup 223 Proyek dan 3 Program Nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam Perpres 56 Tahun 2018. Kebijakan tersebut menjadi sangat diperlukan mengingat, pengadaan tanah untuk PSN seringkali menghalami hambatan sebagai berikut: 1. Penolakan dari warga terhadap Penetapan Lokasi (Penlok) dan Nilai Uang Ganti Kerugian (UGK); 2. Pelepasan Tanah dengan karektiristik khusus (Tanah Wakaf, Tanah Kas Desa dan Tanah Tegakan) karena bersinggungan dengan peraturan perundang-undangan sektoral terkait; 3. Tuntutan warga yang menguasai tanah negara lebih dari 20 tahun, untuk mendapatkan santunan kerohiman bila ingin dilakukan relokasi; 4. Keterbatasan jumlah dan kapasitas SDM serta Teknologi BPN didaerah untuk percepatan pengadaan tanah PSN. Dalam penyediaan tanah yang diperlukan untuk pembangunan nasional baik PSN maupun Non-PSN, seringkali terhambat oleh keadaan dimana tanah yang akan digunakan, telah dikuasai dan digunakan masyarakat dengan itikad baik dalam jangka waktu yang lama. Maka untuk tercapainya keadilan dan kesejahteraan masyarakat, perlu ada kebijakan yang mengatur penanganan dampak sosial kemasyarakatan dalam rangka penyediaan tanah untuk pembangunan nasional Non-PSN. Nantinya persentase penyelesaian Regulasi dalam rangka Percepatan Pengadaan Tanah untuk kepentingan umum terdiri dari:

1. Peraturan Presiden Nomor 66 tahun 2020 tentang Pendanaan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum dalam rangka Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (target selesai)

2. Peraturan Menteri ATR/BPN tentang Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (target selesai)

3. Rapermenko Non PSN kerohiman (harmonisasi kemenkunham) 4. Revisi Peraturan Presiden 71 tahun 2012 Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk

Kepentingan (selesai secara substasi tapi penetapan menunggu penetapan ruu cipta kerja) 5. RPP Bank Tanah (selesai secara substansi tapi penetapannya menunggu penetapan RUU

Cipta Kerja)

Formula

Membandingkan antara penyelesaian Regulasi dalam rangka Percepatan Pengadaan Tanah untuk kepentingan umum dengan target penyelesaian regulasi yang sudah ditetapkan

Tujuan

Terselesaikannya regulasi percepatan pengadaan tanah untuk kepentingan umum guna mendukung kemudahan investasi.

KODE IKU: IB.2

Page 13: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ... - kinerja.ekon.go.id

Satuan Pengukuran Persentase

Unit/Pihak Penyedia Data Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan

Pejabat Penanggung Jawab Data Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan

Sumber Data : Database Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan Nota dinas Bahan rapat (bahan tayang) Laporan kegiatan dalam bentuk dokumen hardcopy maupun softcopy (waktu tersedia: Bulanan)

Tingkat Kendali IKU (….) High (X) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (….) Exact (X) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (....) Sum (X) Average (…) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (....) Cascading Peta (X) Cascading Non Peta (….) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (…..) Minimize (…) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (X) Triwulanan (....) Semesteran ( … ) Tahunan

Periode Pelaporan

Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN Paket

Rekomendasi 100%

80% (dari 5 Regulasi, 3 dalam tahap Selesai, 2 dalam tahap Finalisasi)

s.d. Triwulan I Paket

Rekomendasi 100%

20% (dari 5 Regulasi, 5 dalam tahap Finalisasi)

s.d. Triwulan II Paket

Rekomendasi 100%

40% (dari 5 Regulasi, 1 dalam tahap Selesai, 4 dalam tahap Finalisasi)

s.d. Triwulan III Paket

Rekomendasi 100%

60% (dari 5 Regulasi, 2 dalam tahap Selesai, 3 dalam tahap Finalisasi)

s.d. Triwulan IV Paket

Rekomendasi 100%

80% (dari 5 Regulasi, 3 dalam tahap Selesai, 2 dalam tahap Finalisasi)

Page 14: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ... - kinerja.ekon.go.id

Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan KODE IKU: IB.1

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Perspektif : (…) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Program : SS.2. Terwujudnya Kebijakan Pengembangan Wilayah & Tata Ruang Yang Berkualitas

Deskripsi Sasaran Kegiatan Dalam rangka melaksanakan misi Presiden dan Wakil Presiden serta menjalankan amanat sesuai dengan RPJMN 2020-2024, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Kementerian Koordinator BIdang Perekonomian menyusun Sasaran Program “Terwujudnya Kebijakan Pengembangan Wilayah & Tata Ruang Yang Berkualitas” yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi mengenai suatu kebijakan yang diajukan oleh Deputi Bidang Kooordinasi Pengembangan Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang diterima oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan/atau ditindaklanjuti melalui disposisi Menko Perekonomian kepada Deputi pengusul atau unit eselon I lain untuk ditindaklanjuti dengan penyelenggaraan Rapat Koordinasi tingkat Menteri maupun tingkat Eselon I, serta penyampaian Rekomendasi kebijakan tersebut dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri dan/atau Tingkat Sesmenko/Deputi/Staf Ahli maupun penyampaian Rekomendasi Kebijakan kepada Instansi lain.

Indikator Kinerja Kinerja (IKK) : IKU.1. Persentase Rekomendasi Kebijakan Bidang Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan yang diterima Deputi

Deskripsi IKK : Definisi

Rekomendasi Kebijakan Kebijakan Bidang Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan yang diterima Deputi merupakan suatu rekomendasi yang diberikan oleh Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan mengenai suatu kebijakan kepada Deputi Bidang Kooordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yang diterima oleh Deputi. Rekomendasi tersebut kemudian akan ditindaklanjuti melalui disposisi Deputi kepada Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan atau unit eselon II lain untuk ditindaklanjuti dengan penyelenggaraan Rapat Koordinasi tingkat Menteri maupun tingkat Eselon I, serta penyampaian Rekomendasi kebijakan tersebut dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri dan/atau Tingkat Sesmenko/Deputi/Staf Ahli maupun penyampaian Rekomendasi Kebijakan kepada Instansi lain. Rekomendasi kebijakan bidang percepatan dan pemanfaatan pembangunan yang diterima Deputi Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang terdiri dari :

1. Rekomendasi kebijakan bidang percepatan pembangunan yang meliputi rekomendasi Kebijakan Pendanaan Pembangunan antara lain Skema Hak Pengelolaan Terbatas (HPT), Land Value Capture (LVC), Small Scale PPP dan skema alternatif pendanaan lainnya, serta rekomendasi deregulasi percepatan pembangunan

2. Rekomendasi kebijakan bidang percepatan pembangunan yang meliputi rekomendasi kebijakan upaya peningkatan kapasitas daerah dalam pengelolaan pembangunan dan rekomendasi kebijakan optimalisasi pemanfaatan pembangunan wilayah

3. Pelaksanaan Kajian Ekonomi-Outlook untuk Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 4. Rekomendasi penyelesaian permasalahan pengadaan lahan untuk infrastruktur 5. Rekomendasi Percepatan Pembangunan Infrastruktur – PSN sektor Proyek Jalan Tol, sektor

Program Pembangunan Jalan Akses Exit Tol, sektor Proyek Bandara, sektor Proyek Kereta Api, Program Pembangunan 35 GW Ketenagalistrikan, sektor Program Pembangunan Smelter, sektor Energi, sektor Perumahan dan sektor Proyek Pelabuhan

Rekomendasi kebijakan bidang percepatan dan pemanfaatan pembangunan yang diterima Deputi Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata disampaikan melalui nota dinas, bahan rapat (bahan tayang), dan laporan kegiatan dalam bentuk dokumen hardcopy maupun softcopy.

Formula

Membandingkan antara jumlah rekomendasi kebijakan yang diterima dengan target jumlah rekomendasi kebijakan yang disampaikan

Tujuan

1. Terwujudnya Kebijakan Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Yang Berkualitas dan

Berkelanjutan 2. Terwujudnya Pengembangan Wilayah Yang Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Integrasi

Konektivitas dan Daya Saingiya teh

Satuan Pengukuran Persentase

Page 15: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG ... - kinerja.ekon.go.id

Unit/Pihak Penyedia Data Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan

Pejabat Penanggung Jawab Data Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan

Sumber Data : Database Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan Nota dinas Bahan rapat (bahan tayang) Laporan kegiatan dalam bentuk dokumen hardcopy maupun softcopy (waktu tersedia: Bulanan)

Tingkat Kendali IKU (X) High (…..) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (…..) Exact (X) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (X) Sum (…..) Average (….) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (…) Cascading Peta (X) Cascading Non Peta (….) Non-Cascading

Metode Cascading (…) Direct (X) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (…..) Minimize (…..) Stabilize

Periode Pelaporan : (…) Bulanan (X) Triwulanan (....) Semesteran ( … ) Tahunan

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN Paket

Rekomendasi 100% 100%

s.d. Triwulan I Paket

Rekomendasi 100% 100%

s.d. Triwulan II Paket

Rekomendasi 100% 100%

s.d. Triwulan III Paket

Rekomendasi 100% 100%

s.d. Triwulan IV Paket

Rekomendasi 100% 100%