KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN...

22
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGEMBANGAN BUMN, RISET DAN INOVASI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Montty Girianna Jabatan : Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset Dan Inovasi selanjutnya disebut Pihak Pertama Nama : Airlangga Hartarto Jabatan : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku atasan Pihak Pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua. Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Jakarta, Oktober 2020 Pihak Kedua, Pihak Pertama, Menteri Koordinator Bidang Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Perekonomian Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi Airlangga Hartarto Montty Girianna

Transcript of KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN...

Page 1: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGEMBANGAN BUMN, RISET DAN INOVASI

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan

akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Montty Girianna

Jabatan : Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset Dan Inovasi

selanjutnya disebut Pihak Pertama

Nama : Airlangga Hartarto

Jabatan : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

selaku atasan Pihak Pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai

lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang

telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target

kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi

terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam

rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Jakarta, Oktober 2020

Pihak Kedua, Pihak Pertama,

Menteri Koordinator Bidang Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Perekonomian Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi

Airlangga Hartarto Montty Girianna

Page 2: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020 DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGEMBANGAN USAHA BUMN, RISET DAN INOVASI

No. Sasaran Program Indikator Kinerja Target

Perspektif: Stakeholder

1.

Terwujudnya Pengembangan Usaha BUMN yang mampu mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi Nasional.

1.1. Belanja Modal (Capex) BUMN* *20 BUMN Tbk dan 9 BUMN Sektor Strategis

105 Triliun Rupiah

1.2. Profitabilitas BUMN* *20 BUMN Tbk dan 9 BUMN Sektor Strategis

50 Triliun Rupiah

2. Meningkatnya Daya Saing produk dari riset dan Inovasi dalam negeri.

2.1. Jumlah produk inovasi yang dimanfaatkan industri/badan usaha

15 Produk

Perspektif: Internal Bussiness Proses

3. Terwujudnya Kebijakan Bidang Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi yang Berkualitas

3.1. Persentase Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi yang diterima Menko Perekonomian

100%

Perspektif: Learning and Growth

4. Terwujudnya Tata Kelola Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Bumn, Riset Dan Inovasi

4.1. Persentase ASN Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Bumn, Riset Dan Inovasi dengan Nilai Indeks Profesionalitas ASN Berkategori Tinggi

80%

4.2. Nilai SAKIP Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Bumn, Riset Dan Inovasi

81.50

4.3. Persentase Pemenuhan Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Bumn, Riset Dan Inovasi

80%

4.4. Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Bumn, Riset Dan Inovasi

90%

Program : Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian

Kegiatan Anggaran 1. Koordinasi Kebijakan Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi Sektor Niaga dan Transportasi Rp 521.240.000 2. Koordinasi Kebijakan Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi Sektor Utilitas dan Industri Manufaktur Rp 515.483.000 3. Koordinasi Kebijakan Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi Sektor Agro, Farmasi dan Pariwisata Rp 977.166.208 4. Koordinasi Kebijakan Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi Sektor Jasa Keuangan dan Industri Informasi Rp 522.024.000 5. Koordinasi Kebijakan Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi Sektor Migas, Pertambangan dan Petrokimia Rp 2.905.014.000 6. Koordinasi Kebijakan Bidang Industri Ekstraktif Rp 345.784.000 7. Koordinasi Kebijakan Bidang Infrastruktur Energi Rp 351,541,000 8. Koordinasi Kebijakan Bidang Pelestarian Lingkungan Hidup Rp 345,000,000 9. Koordinasi Kebijakan Bidang Tata Kelola Kehutanan Rp 432,978,000

10. Koordinasi Kebijakan Produktifitas Energi Rp 1,443,540,000

Rp 8.359.771.000 Delapan Miliar Tiga Ratus Lima Puluh Semilan Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Satu Ribu Rupiah.

Jakarta, Oktober 2020

Menteri Koordinator Bidang Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Perekonomian Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi

Airlangga Hartarto Montty Girianna

Page 3: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

No. Sasaran Kegiatan Indikator

Kinerja Utama Target

Inisiatif Strategis

Rencana Aksi Kinerja

Sep Okt Nov Des Perspektif: Stakeholder

1 1.1. Terwujudnya Pengembangan Usaha BUMN yang mampu mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi Nasional.

Belanja Modal (Capex) BUMN (20 BUMN Tbk dan 9 BUMN Sektor Strategis)

Rp 105 Triliun Mendorong pencairan dana PEN kepada BUMN

Monitoring Percepatan penyusunan regulasi PEN serta DIPA untuk BUMN dalam rangka PMN (Hutama Karya, BPUI, PNM, ITDC, PPA, PLN, LPEI, SMF, PII, Geo Dipa),

Monitoring Dana Talangan (Garuda, KAI, PTPN III, Krakatau Steel, Perumnas, PPA), Penempatan Uang Negara (BNI, BRI, BTN, Mandiri)

Monitoring Percepatan Pembayaran Utang Pemerintah (Pertamina, Pupuk Indonesia, Bulog, BUMN Karya, KAI, Kimia Farma, PELNI, PLN).

Percepatan penyusunan regulasi PEN serta DIPA untuk BUMN dalam rangka PMN (Hutama Karya, BPUI, PNM, ITDC, PPA, PLN, LPEI, SMF, PII, Geo Dipa),

Dana Talangan (Garuda, KAI, PTPN III, Krakatau Steel, Perumnas, PPA), Penempatan Uang Negara (BNI, BRI, BTN, Mandiri)

Percepatan Pembayaran Utang Pemerintah (Pertamina, Pupuk Indonesia, Bulog, BUMN Karya, KAI, Kimia Farma, PELNI, PLN)

Monitoring Pelaksanaan Regulasi PEN serta DIPA untuk BUMN dalam rangka PMN (Hutama Karya, BPUI, PNM, ITDC, PPA, PLN, LPEI, SMF, PII, Geo Dipa),

Monitoring Pelaksanaan Dana Talangan (Garuda, KAI, PTPN III, Krakatau Steel, Perumnas, PPA), Penempatan Uang Negara (BNI, BRI, BTN, Mandiri)

Percepatan Pembayaran Utang Pemerintah (Pupuk Indonesia, Bulog, BUMN Karya, KAI, Kimia Farma, PELNI, PLN)

Monitoring Pelaksanaan Regulasi PEN serta DIPA untuk BUMN dalam rangka PMN (Hutama Karya, BPUI, PNM, ITDC, PPA, PLN, LPEI, SMF, PII, Geo Dipa),

Monitoring Pelaksanaan Dana Talangan (Garuda, KAI, PTPN III, Krakatau Steel, Perumnas, PPA), Penempatan Uang Negara (BNI, BRI, BTN, Mandiri)

Percepatan Pembayaran Utang Pemerintah (Pupuk Indonesia, Bulog, BUMN Karya, KAI, Kimia Farma, PELNI, PLN)

Profitabilitas BUMN (20 BUMN Tbk dan 9 BUMN Sektor Strategis)

Rp 50 Triliun

Peningkatan Kinerja BUMN melalui Penyertaan Modal Negara, Pemberian Dana Talangan untuk Investasi, dan Penampatan Uang Negara

Monitoring dan Koordinasi Peningkatan Kinerja BUMN melalui Penyertaan Modal Negara, Pemberian Dana Talangan untuk Investasi, dan Penampatan Uang Negara

Monitoring dan Koordinasi Peningkatan Kinerja BUMN melalui Penyertaan Modal Negara, Pemberian Dana Talangan untuk Investasi, dan Penampatan Uang Negara

Monitoring dan Koordinasi Peningkatan Kinerja BUMN melalui Penyertaan Modal Negara, Pemberian Dana Talangan untuk Investasi, dan Penampatan Uang Negara

Monitoring dan Koordinasi Peningkatan Kinerja BUMN melalui Penyertaan Modal Negara, Pemberian Dana Talangan untuk Investasi, dan Penampatan Uang Negara

Page 4: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

No. Sasaran Kegiatan Indikator

Kinerja Utama Target

Inisiatif Strategis

Rencana Aksi Kinerja

Sep Okt Nov Des 2 2.1. Peningkatan Daya

Saing produk dari riset dan Inovasi dalam negeri.

Jumlah produk inovasi yang dimanfaatkan industri/badan usaha

15 Produk Inovasi

Pengembangan Riset dan Inovasi Katalis dalam rangka pengembangan Bahan Bakar Nabati

Percepatan pembangunan pabrik Katalis Merah Putih di PT Pupuk Kujang Cikampek

Pengembangan Teknologi Produksi Bahan Bakar Nabati

Percepatan pembangunan pabrik Katalis Merah Putih di PT Pupuk Kujang Cikampek

Pengembangan Teknologi Produksi Bahan Bakar Nabati

Percepatan pembangunan pabrik Katalis Merah Putih di PT Pupuk Kujang Cikampek

Pengembangan Teknologi Produksi Bahan Bakar Nabati

Percepatan pembangunan pabrik Katalis Merah Putih di PT Pupuk Kujang Cikampek

Pengembangan Teknologi Produksi Bahan Bakar Nabati

Pengembangan Teknologi dan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Penyusunan Regulasi terkait Vaksin Covid-19

Monitoring progres Pengembangan Teknologi dan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Penyelesaian Regulasi terkait Vaksin Covid-19

Monitoring progres Pengembangan Teknologi dan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Monitoring progres Pengembangan Teknologi dan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Monitoring progres Pengembangan Teknologi dan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Perspektif : Internal Business Process

3 3.1. Terwujudnya Kebijakan Bidang Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi yang Berkualitas

Persentase Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi yang diterima Menko Perekonomian

100%

Penyelesaian Regulasi PEN untuk BUMN

Percepatan penyusunan regulasi PEN serta DIPA untuk BUMN dalam rangka PMN

Penyederhanaan skema pencairan PEN serta DIPA untuk BUMN, misalkan dengan penerbitan 1 PP dan/atau PMK untuk beberapa BUMN terkait PEN.

Penyederhanaan skema pencairan PEN serta DIPA untuk BUMN, misalkan dengan penerbitan 1 PP dan/atau PMK untuk beberapa BUMN terkait PEN.

Penyederhanaan skema pencairan PEN serta DIPA untuk BUMN, misalkan dengan penerbitan 1 PP dan/atau PMK untuk beberapa BUMN terkait PEN.

Pengembangan Dashboard PEN kepada BUMN

Monitoring Rekapitulasi Data Dashboard PEN untuk BUMN

Monitoring Rekapitulasi Data Dashboard PEN untuk BUMN

Monitoring Rekapitulasi Data Dashboard PEN untuk BUMN

Monitoring Rekapitulasi Data Dashboard PEN untuk BUMN

Restrukturisasi BUMN Pariwisata, Aviasi dan Kesehatan

Identifikasi BUMN-BUMN yang akan direstrukturisasi

Koordinasi dan monitoring terhadap pelaksanaan restrukturisasi BUMN

Pengajuan penyelesaian regulasi restrukturisasi BUMN

Koordinasi dan monitoring terhadap pelaksanaan restrukturisasi BUMN

Pengajuan penyelesaian regulasi restrukturisasi BUMN

Koordinasi dan monitoring terhadap pelaksanaan restrukturisasi BUMN

Pengajuan penyelesaian regulasi restrukturisasi BUMN

Page 5: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

No. Sasaran Kegiatan Indikator

Kinerja Utama Target

Inisiatif Strategis

Rencana Aksi Kinerja

Sep Okt Nov Des Perspektif : Learning and Growth

4 4.1. Terwujudnya Tata Kelola Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Bumn, Riset Dan Inovasi

Persentase ASN Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Bumn, Riset Dan Inovasi dengan Nilai Indeks Profesionalitas ASN Berkategori Tinggi

80% Coaching Berkala Coaching Deputi dengan

semua eselon II Coaching keasdepan Coaching keasdepan

Evaluasi Kinerja kedeputian terhadap

capaian target

Nilai SAKIP Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Bumn, Riset Dan Inovasi

81.5 Pelaporan Kinerja Penyusunan Renja

Penyusunan PK

Pengumpulan Data Dukung Laporan Kinerja

Laporan Triwulan III

E-Monev

Monitoring Renja

Pengipulan data dukung Laporan Kinerja

Monitoring Renja

Pengumpulan Data Dukung Laporan Kinerja

Monitoring Renja

Laporan triwulan IV

E-Monev

Penyusunan Laporan Kinerja

Persentase Pemenuhan Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Bumn, Riset Dan Inovasi

80% Pelaporan Kegiatan RB

Pengumpulan Laporan Kinerja Bulanan

Pengumpulan Laporan Kinerja Bulanan

Pengumpulan Laporan Kinerja Bulanan

Laporan Sasaran Kinerja Pegawai

Page 6: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

No. Sasaran Kegiatan Indikator

Kinerja Utama Target

Inisiatif Strategis

Rencana Aksi Kinerja

Sep Okt Nov Des

Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Bumn, Riset Dan Inovasi

90%

Percepatan optimalisasi

penyerapan realisasi anggaran

Melakukan konsinyering dalam dan luar kota terkait dengan peningkatan pemahaman terhadap substansi perkerjaan

Membentuk tim pelaksana kebijakan bidang BUMN, Riset dan Inovasi

melakukan kegiatan konsinyering dalam rangka membahas permasalahan terkait BUMN, Riset dan Inovasi

Melakukan perjalanan dinas dalam rangka monitoring dan evaluasi

melakukan kegiatan konsinyering dalam rangka membahas permasalahan terkait BUMN, Riset dan Inovasi

Melakukan perjalanan dinas dalam rangka monitoring dan evaluasi

melakukan kegiatan konsinyering dalam rangka membahas permasalahan terkait BUMN, Riset dan Inovasi

Melakukan perjalanan dinas dalam rangka monitoring dan evaluasi

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi

Montty Girianna

Page 7: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

Deputi pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi KODE IKU: S.1

Kementerian Koordinator Bidang Peekonomian

Perspektif : ( X) Stakeholder ( …) Customer (…) Internal Business Process ( .. ) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.1. Terwujudnya Pengembangan Usaha BUMN yang mampu mendukung pertumbuhan ekonomi Nasional

Deskripsi Sasaran Strategis Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan badan usaha yang seluruuh atau sebagian besar modalnya dimiliki negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan (UU No. 19 tahun 2003). BUMN mempunyai peran penting dalam perekonomian nasional melalui kontribusi penerimaan negara baik dalam bentuk dividen, pajak, PNBP maupun peran ekonomi lainnya. Dalam menjalankan usahanya selain mencari keuntungan BUMN juga menyelenggarakan pelayanan publik kepada masyarakat, menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan umum, perintisan kegiata usaha yang belum dapat dilaksanakan swasta, serta aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha kecil melalui program kemitraan. Pengembangan Usaha BUMN merupakan upaya pengelolaan BUMN melalui pengembangan dan diversifikasi usaha, restrukturisasi dan revitalisasi, peningkatan sinergi antar BUMN, guna meningkatkan efisiensi dan daya saing BUMN sehingga dapat memberian kontribusi penerimaan negara. Pertumbuhan ekonomi nasional merupakan pertambahan pendapatan nasional agregatif atau pertumbuhan output dalam periode tertentu yang meningkat dari periode sebelumnya berdasarkan indikator antara lain : kenaikan pendapatan nasional dan pendapatan per-kapita, jumlah tenaga kerja yang lebih besar dari penganagguran, berkurangnya tingkat kemiskinan.

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.1. Belanja Modal (capital expebditure, Capex) BUMN

Deskripsi IKU : Definisi

Belanja modal (Capital Expenditure) BUMN merupakan pengeluaran-pengeluaran BUMN untuk pembayaran perolehan aset tetap dan/atau aset lainya atau menambah nilai aset tetap dan/atau aset lainya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akutansi dan melebihi batas biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh aset tetap, meningkatkan efisiensi operasional dan kapasitas produktif aset tetap, serta memperpanjang masa manfaat aset tetap. BUMN yang dihitung belanja modalnya adalah 20 BUMN yang sudah tercatat di pasar modal (go public) dan 9 BUMN sektor strategis yang belum/tidak tercatat di pasar modal. Pemilihan 29 BUMN ini didasarkan pada bobot BUMN tersebut (aset, revenue, equity, profit) mencapai lebih dari 80% dari keseluruhan BUMN. 20 BMUN yang tercatat di pasar modal yaitu : - PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), PT Timah (TINS), PT Aneka Tambang (ANTM), PT

Perusahaan Gas Negara (PGAS) - PT Kimia Farma (KAEF), PT Indofarma (INAF) - Bank BRI (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Bank BNI (BBNI), Bank BTN (BBTN), PT Telkom (TLKM) - PT Pembangunan Perumahan (PTPP), PT Waskita Karya (WSKT), PT Wijaya Karya (WIKA), PT

Adhi Karya (ADHI), PT Semen Gresik (SMGR), PT Semen Baturaja (SMBR), PT Krakatau Steel (KRAS);

- PT Garuda Indonesia (GGIA), PT Jasa Marga (JSMR) BUMN sektor strategis yang belum/tidak tercatat di pasar modal adalah BUMN yang berusaha di sektor yang padat modal, penyediakan barang/jasa untuk kepentingan umum, dan padat karya terdiri dari 9 BUMN yaitu : (PT Pertamina, PT Pupuk Indonesia (Holding), PLN, Biofarma, PTPN (Holding), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), PT Hutama Karya, dan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).

Formula

Pencatatan Belanja Modal (Capital Expenditure) BUMN berasal dari laporan keuangan triwulan dan atau tahunan BUMN pada saat terjadi transakti pembelian aset tetap yang baru ( misal: pembelian kendaraan), membangun sendiri aset yang sudah ada (MISAL: gedung), penggantian aset tetap (misal:komputer), dan perbaikan besar (misal:perbaikan gudang).

Tujuan

Belanja modal BUMN merupakan indikator perusahaan dalam meningkatkan kapasitas atau perluasan bisnis di masa datang, serta meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Belanja modal BUMN yang tinggi akan berdampak pada multiplier effefct dalam menggerakkan banyak sektor ekonomi yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Satuan Pengukuran Triliun rupiah

Page 8: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

Unit/Pihak Penyedia Data BUMN, Bursa Efek Indonesia, Kementerian BUMN

Pejabat Penanggung Jawab Data Kepala Bidang BUMN pada masing2 Asdep yang menangani sektor terkait

Sumber Data : Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Laporan Keuangan Triwulan/Tahunan BUMN, Hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Bahan Rakor

Tingkat Kendali IKU (…..) High ( ) Moderate ( X ) Low

Tingkat Validitas IKU (…..) Exact ( X ) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (X) Sum (…..) Average ( … ) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (…) Cascading Non Peta ( …) Non-Cascading

Metode Cascading (….) Direct (X) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (….) Minimize (........) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan ( X) Triwulanan (....) Semesteran ( X ) Tahunan

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN #N/A #N/A #N/A #N/A 105T

s.d. Triwulan I #N/A #N/A #N/A #N/A 25T

s.d. Triwulan II #N/A #N/A #N/A #N/A 50T

s.d. Triwulan III #N/A #N/A #N/A #N/A 75T

s.d. Triwulan IV #N/A #N/A #N/A #N/A 105T

Page 9: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

Deputi pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi KODE IKU: S.2

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Perspektif : ( X) Stakeholder ( …) Customer (…) Internal Business Process ( .. ) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.1. Terwujudnya Pengembangan Usaha BUMN,Riset dan Inovasi yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Nasional

Deskripsi Sasaran Strategis Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan (UU No. 19 tahun 2003). BUMN mempunyai peran penting dalam perekonomian nasional melalui kontribusi penerimaan negara baik dalam bentuk dividen, pajak, PNBP maupun peran ekonomi lainnya. Dalam menjalankan usahanya selain mencari keuntungan BUMN juga menyelenggarakan pelayanan publik kepada masyarakat, menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan umum, perintisan kegiata usaha yang belum dapat dilaksanakan swasta, serta aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha kecil melalui program kemitraan. Pengembangan Usaha BUMN merupakan upaya pengelolaan BUMN melalui pengembangan dan diversifikasi usaha, restrukturisasi dan revitalisasi, peningkatan sinergi antar BUMN, guna meningkatkan efisiensi dan daya saing BUMN sehingga dapat memberian kontribusi penerimaan negara. Pertumbuhan ekonomi nasional merupakan pertambahan pendapatan nasional agregatif atau pertumbuhan output dalam periode tertentu yang meningkat dari periode sebelumnya berdasarkan indikator antara lain : kenaikan pendapatan nasional dan pendapatan per-kapita, jumlah tenaga kerja yang lebih besar dari penganagguran, berkurangnya tingkat kemiskinan.

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.2. Profitabilitas BUMN

Deskripsi IKU : Definisi

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dalam hubungannnya dengan penjualan, total aktiva meupun modal tertentu. Berbagai jenis rasio profitabilitas dipakai untuk mengetahui besar laba atau keuntungan yang diperoleh dari kinerja suatu perusahaan. Salah satu aspek yang digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah laba bersih perusahaan setelah pajak (earning after tax, EAT). Laba bersih setelah pajak merupakan penghasilan bersih yang diperoleh BUMN baik dari usaha pokok (net operating income) ataupun di luar usaha pokok (non operating income) selama satu periode setelah dikurangi pajak penghasilan. BUMN yang dihitung laba bersihnya adalah 20 BUMN yang sudah tercatat di pasar modal (go public) dan 9 BUMN sektor strategis yang tidak tercatat di pasar modal. Pemilihan 29 BUMN ini didasarkan pada bobot BUMN tersebut (aset, revenue, equity, profit) mencapai lebih dari 80% dari keseluruhan BUMN. 20 BMUN yang tercatat di pasar modal yaitu : - PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), PT Timah (TINS), PT Aneka Tambang (ANTM), PT

Perusahaan Gas Negara (PGAS) - PT Kimia Farma (KAEF), PT Indofarma (INAF) - Bank BRI (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Bank BNI (BBNI), Bank BTN (BBTN), PT Telkom (TLKM)

- PT Pembangunan Perumahan (PTPP), PT Waskita Karya (WSKT), PT Wijaya Karya (WIKA), PT Adhi Karya (ADHI), PT Semen Gresik (SMGR), PT Semen Baturaja (SMBR), PT Krakatau Steel (KRAS);

- PT Garuda Indonesia (GGIA), PT Jasa Marga (JSMR) BUMN sektor strategis yang tidak tercatat di pasar modal adalah BUMN yang berusaha di sektor yang padat modal, menyediakan barang/jasa untuk kepentingan umum, dan padat karya terdiri dari 9 BUMN yaitu : (PT Pertamina, PT Pupuk Indonesia (Holding), PLN, Biofarma, PTPN (Holding), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), PT Hutama Karya, dan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).

Formula

Laba bersih merupakan selisih laba kotor dikurangi semua biaya yang dikeluarkan (biaya operasional dan biaya non operasional) ditambah pendapatan yang diperoleh dari kegiatan non operasional jika ada (biaya bunga atau pendapatan hasil pennjualan aktiva tetap perusahaan). Biaya operasional adalah biaya pemasaran, biaya pemasaran, biaya administrasi, biaya penyusutan. Sedangkan yang termasuk biaya non operasional adalah biaya bunga dan pajak.

Tujuan

Profitabilitas BUMN adalah sebagai indikator kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara produktif dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Laba bersih BUMN menjadi dasar dalam pembagian dividen, termasuk bagian pemerintah sebagai pemegang saham yang berkontribusi sebagai pendapat negara untuk membiayai pembangunan. Selain itu, semakin meningkat laba BUMN secara tidak langsung menginformasikan semakin baik dan berkembangnya suatu BUMN sehingga

Page 10: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

akan memberikan multiplier effefct dalam menggerakkan banyak sektor ekonomi yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Satuan Pengukuran Triliun Rupiah

Unit/Pihak Penyedia Data BUMN, Bursa Efek Indonesia, Kementerian BUMN

Pejabat Penanggung Jawab Data Kepala Bidang BUMN pada masing-masing Asdep yang menangani sektor terkait

Sumber Data : Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Laporan Keuangan Triwulan/Tahunan BUMN, Hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Bahan Rakor

Tingkat Kendali IKU (…..) High ( .. ) Moderate (…X..) Low

Tingkat Validitas IKU (…..) Exact ( X ) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (X) Sum (…..) Average ( … ) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU ( X ) Cascading Peta (..) Cascading Non Peta ( …) Non-Cascading

Metode Cascading (…) Direct ( X.) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize ( ... ) Minimize (........) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan ( X ) Triwulanan (....) Semesteran ( X ) Tahunan

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN #N/A #N/A #N/A #N/A 50

s.d. Triwulan I #N/A #N/A #N/A #N/A 10

s.d. Triwulan II #N/A #N/A #N/A #N/A 15

s.d. Triwulan III #N/A #N/A #N/A #N/A 20

s.d. Triwulan IV #N/A #N/A #N/A #N/A 50

Page 11: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

Deputi pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi KODE IKU: S.3

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Perspektif : ( X) Stakeholder ( …) Customer (…) Internal Business Process ( .. ) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.2 Meningkatnya Daya Saing produk dari riset dan Inovasi dalam negeri

Deskripsi Sasaran Strategis Daya saing produk merupakan keunggulan yang melekat pada suatu produk yang meliputi berbagai aspek seperti: mutu produk yang lebih baik, harga jual yang lebih rendah, desain yang lebih menarik, atau pelayanan purna jual yang lebih terjamin. Melalui pemanfaatan hasil riset dan inovasi, baik dengan cara membeli teknologi atau melakukan riset dan inoviasi dalam perusahaan sendiri, akan terjadi perbaikan-perbaikan dalam proses produksi sehingga dihasilkan produk yang memiliki daya saing yang lebih tinggi berupa peningkatan kualitas produk, peningkatan desain produk, atau peningkatan efisiensi produksi. Dengan meningkanya efisiensi produksi berarti produk tersebut dapat diproduksi dengan biaya yang lebih murah, sehingga produk tersebut memiliki daya saing dari segi harga jualnya.

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.3. Jumlah Produk Inovasi yang dimanfaatkan Industri/Badan Usaha

Deskripsi IKU : Definisi

Inovasi merupakan hasil pemikiran, penelitian, pengembangan, pengkajian atau penerapan yang mengandung unsur kebaruan dan telah duterapkan serat memberikan kemanfaatan ekonomi dan sosial (UU 11/2019 tentang Sisnas Iptek). Produk Inovasi adalah produk hasil penelitian dan pengembangan yang telah diproduksi dan dimanfaatkan pengguna.

Produk inovasi merupakan proses dari penggunaan teknologi baru ke dalam suatu produk sehingga produk tersebut mempunyai nilai tambah. Produk inovasi yang dimanfaatkan indutri/badan usaha merupakan produk hasil inovasi lembaga pemerintah maupun swasta dan telah dimanfaatkan dalam proses produksi oleh industri atau badan usaha.

Formula

Menghitung jumlah produk inovasi yang dimanfaatkan oleh perusahaan atau badan usaha

Tujuan

Inovasi produk merupakan strategi penting dalam merespon persaingan yang semakin kompetitif. Usaha meningkatkan daya saing melalui inovasi akan membuat perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien sehingga menghasilkan produk yang lebih baik dari pesaing dan dapat dijual dengan harga yang lebih kompetitif. Pengembangan Inovasi oleh berbagai lembaga serta kesiapan industri/badan usaha dalam mengadpsi teknologi baru hasil inovasi menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Satuan Pengukuran Produk

Unit/Pihak Penyedia Data Deputi Penguatan Inovasi BRIN, LIPI, BPPT, Kawasan Sains dan Teknologi

Pejabat Penanggung Jawab Data Kepala Bidang Riset dan Inovasi pada masing2 asdep yang menangani sektor terkait

Sumber Data : Laporan Tahunan BRIN (Agustus)

Tingkat Kendali IKU (…..) High ( … ) Moderate ( X ) Low

Tingkat Validitas IKU (…..) Exact ( X ) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (…) Sum (…..) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (…..) Cascading Peta ( X ) Cascading Non Peta (… ) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (… ) Minimize (........) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan ( ) Triwulanan (....) Semesteran ( X ) Tahunan

Page 12: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN #N/A #N/A #N/A #N/A 15 Produk

s.d. Triwulan I #N/A #N/A #N/A #N/A

s.d. Triwulan II #N/A #N/A #N/A #N/A

s.d. Triwulan III #N/A #N/A #N/A #N/A

s.d. Triwulan IV #N/A #N/A #N/A #N/A

Page 13: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

Deputi pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi KODE IKU: IB.1

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Perspektif : (…) Stakeholder ( …) Customer (X) Internal Business Process ( .. ) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.3. Terwujudnya Kebijakan Bidang Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi yang berkualitas

Deskripsi Sasaran Strategis Kebijakan Bidang Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi sektor migas, pertambangan dan petrokimia yang berkualitas adalah kebijakan yang memenuhi proses tahapan perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan yang mempertimbangkan aspek-aspek yang tekait dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku, serta substansinya memenuhi sasaran monitoring dan evaluasi tentang pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan usaha BUMN, riset, dan inovasi

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.4. Persentase Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi yang diterima Menko Perekonomian

Deskripsi IKU : Definisi

Rekomendasi yang diterima Menko Perekonomian adalah rancangan atau usulan rekomendasi suatu kebijakan yang diajukan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi kepada Menko Perkonomian dalam bentuk nota dinas, laporan, atau bahan rapat yang digunakan oleh Menko Perekonomian sebagai bahan pertimbangan dalam menindaklanjuti dan atau memutuskan suatu kebijakan.

Formula

Jumlah rekomendasi kebijakan Bidang Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi yang diajukan Deputi dan kepada Menko Perekonomian

Tujuan

Persentase Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi yang diterima Menko Perekonomian merupakan indikator kebijakan yang dihasilkan serta menunjukkan efektivitas kinerja Deputi dalam melakukan koordinasi dan sinkronisasi perumusan kebijakan, penetapan dan pelaksanaan pengendalian kebijakan Bidang Pengembangan Usaha, Riset dan Inovasi.

Satuan Pengukuran Persentase

Unit/Pihak Penyedia Data Asisten Deputi yang menangani sektor terkait

Pejabat Penanggung Jawab Data Kepala Bidang BUMN dan Kepala Bidang Riset dan Inovasi

Sumber Data : Bahan Rapat Koordinasi

Tingkat Kendali IKU (….) High ( x ) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (…..) Exact ( x ) Proxy (…) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (…) Sum (x) Average ( … ) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (…..) Cascading Peta (…) Cascading Non Peta ( x ) Non-Cascading

Metode Cascading (….) Direct ( X.) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize ( ... ) Minimize (........) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan ( X ) Triwulanan (....) Semesteran ( X ) Tahunan

Page 14: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN #N/A #N/A #N/A #N/A 100%

s.d. Triwulan I #N/A #N/A #N/A #N/A 100%

s.d. Triwulan II #N/A #N/A #N/A #N/A 100%

s.d. Triwulan III #N/A #N/A #N/A #N/A 100%

s.d. Triwulan IV #N/A #N/A #N/A #N/A 100%

Page 15: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGEMBANGAN USAHA BUMN, RISET DAN INOVASI KODE IKU: LG.1

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Perspektif : (…) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (.X.) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.3. Terwujudnya Tata Kelola Deputi Bidang koordinasi pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi

Deskripsi Sasaran Strategis Tata kelola adalah suatu proses kebiasaan, kebijakan,dan aturan yang mempengaruhi pengelolaan suatu unit kegiatan. Untuk mewujudkan hal tersebut harus didukung dengan manajemen internal yang terpadu dan mantap, sarana/prasarana kerja yang memadai sehingga menciptakan suasana kerja yang kondusif, pengelolaan anggaran yang akuntabel, manajemen kepegawaian yang handal dan profesional, sistem perencanaan dan penyusunan bahan kebijakan yang tepat dan akurat, pelaksanaan sosialisasi kebijakan melalui fungsi kehumasan, pengelolaan administrasi perkantoran yang efektif dan efisien, serta sistem pengawasan internal yang efektif

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.1. Nilai Indeks Profesionalitas ASN Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi

Deskripsi IKU : Definisi

Indeks Profesionalitas ASN adalah ukuran statistik yang menggambarkan kualitas ASN Deputi Bidangan Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi berdasarkan kesesuaian kualifikasi, kompetensi, kinerja dan kedisiplinan pegawai ASN dalam melaksanakan tugas jabatan.

Formula

Rumus Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN yaitu jumlah total hasil perkalian dari bobot indikator ( kualifikasi, kompetensi, kinerja dan kedisiplinan pegawai ASN) dikalikan nilai masing-masing jawaban indikator. Adapun rumus tersebut berdasarkan Peraturan Badan Kepegawaian Nomor 8 tahun 2019 tentang Pedoman Tata Cara dan Pelaksanaan Pengukuran Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara.

Tujuan

Mengukur Indeks Profesionalitas ASN Deputi Bidang Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi.

Satuan Pengukuran Nilai

Unit/Pihak Penyedia Data Bagian SDM

Pejabat Penanggung Jawab Data Biro Umum

Sumber Data : Data yang terhimpun pada unit pengelola SDM dan Pegawai ASN bersangkutan – Biro Umum (SDM) – Pegawai ASN bersangkutan

Tingkat Kendali IKU (….) High (X) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (….) Exact (X) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (….) Sum (…..) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (....) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (.......) Minimize (......) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (....) Triwulanan (....) Semesteran (X) Tahunan

Page 16: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN N/A N/A N/A N/A 80

s.d. Triwulan I N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan II N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan III N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan IV N/A N/A N/A N/A -

Page 17: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGEMBANGAN USAHA BUMN, RISET DAN INOVASI KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

KODE IKU: LG.2

Perspektif : (…) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process ( X) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.3. Terwujudnya Tata Kelola Deputi Bidang koordinasi pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi

Deskripsi Sasaran Strategis Tata kelola adalah suatu proses kebiasaan, kebijakan,dan aturan yang mempengaruhi pengelolaan suatu unit kegiatan. Untuk mewujudkan hal tersebut harus didukung dengan manajemen internal yang terpadu dan mantap, sarana/prasarana kerja yang memadai sehingga menciptakan suasana kerja yang kondusif, pengelolaan anggaran yang akuntabel, manajemen kepegawaian yang handal dan profesional, sistem perencanaan dan penyusunan bahan kebijakan yang tepat dan akurat, pelaksanaan sosialisasi kebijakan melalui fungsi kehumasan, pengelolaan administrasi perkantoran yang efektif dan efisien, serta sistem pengawasan internal yang efektif

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.2. Nilai SAKIP Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi

Deskripsi IKU : Definisi

Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%. Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP: (1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan (2) A (Skor > 80-90); Memuaskan (3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik (4) B (Skor > 60-70); Baik (5) CC (>50-60); Cukup (6) C (>30-50); Kurang (7) D (0-30); Sangat Kurang

Formula

Nilai Evaluasi AKIP Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian oleh KeMENPAN dan RB, sedangkan nilai evaluasi AKIP Eselon I oleh Inspektorat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Tujuan

untuk mengukur sejauh mana Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.

Satuan Pengukuran Indeks

Unit/Pihak Penyedia Data Kementerian PAN dan RB, Inspektorat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Pejabat Penanggung Jawab Data Bagian Fasilitasi Penguatan Kinerja

Sumber Data : Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Kementerian PAN dan RB

Tingkat Kendali IKU (….) High (X) Moderate (….) Low

Tingkat Validitas IKU (….) Exact (X) Proxy (….) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (....) Sum (….) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (….) Cascading Non Peta (....) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (....) Minimize (....) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (….) Triwulanan (....) Semesteran (X) Tahunan

Page 18: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN N/A N/A N/A N/A 81.50

s.d. Triwulan I N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan II N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan III N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan IV N/A N/A N/A N/A -

Page 19: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DEPUTI IDANG KOORDINASI PENGEMBANGAN USAHA BUMN, RISET DAN INOVASI KODE IKU: LG.3

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Perspektif : (…) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (...) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.3. Terwujudnya Tata Kelola Deputi Bidang koordinasi pengembangan Usaha BUMN, Riset dan

Inovasi

Deskripsi Sasaran Strategis Tata kelola adalah suatu proses kebiasaan, kebijakan,dan aturan yang mempengaruhi pengelolaan

suatu unit kegiatan. Untuk mewujudkan hal tersebut harus didukung dengan manajemen internal yang

terpadu dan mantap, sarana/prasarana kerja yang memadai sehingga menciptakan suasana kerja

yang kondusif, pengelolaan anggaran yang akuntabel, manajemen kepegawaian yang handal dan

profesional, sistem perencanaan dan penyusunan bahan kebijakan yang tepat dan akurat,

pelaksanaan sosialisasi kebijakan melalui fungsi kehumasan, pengelolaan administrasi perkantoran

yang efektif dan efisien, serta sistem pengawasan internal yang efektif

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.3. Persentase Pemenuhan Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi

Deskripsi IKU : Definisi

Nilai PMPRB adalah nilai yang diperoleh dari penilaian mandiri unit kerja melalui aplikasi pmprb.menpan.go.id atas upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mencapai good governance. Penilaian mencakup hasil evaluasi capaian 8 program area perubahan RB pada komponen Pengungkit baik Pemenuhan maupun Reform berdasarkan Lembar Kerja Evaluasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.

Formula

Perbandingan antara Target dan Nilai Maksimal yang dapat diperoleh Unit Kerja pada Komponen Pengungkit dikali 100%

Tujuan

Untuk mengukur tingkat pelaksanaan Reformasi Birokrasi di unit kerja Deputi Bidang Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi.

Satuan Pengukuran Nilai

Unit/Pihak Penyedia Data Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Pejabat Penanggung Jawab Data Kepala Biro Hukum dan Organisasi / Inspektorat

Sumber Data : Keluaran aplikasi pmprb.menpan.go.id dan Laporan PMPRB Inspektorat.

Tingkat Kendali IKU (….) High (X) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (X) Exact (…..) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (….) Sum (…..) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (....) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (.......) Minimize (......) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (....) Triwulanan (....) Semesteran ( X ) Tahunan

Page 20: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN N/A N/A N/A N/A 80%

s.d. Triwulan I N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan II N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan III N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan IV N/A N/A N/A N/A -

Page 21: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGEMBANGAN USAHA BUMN, RISET DAN INOVASI KODE IKU: LG.4

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Perspektif : (…) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (...) Learning & Growth

Sasaran Strategis : SS.3. Terwujudnya Tata Kelola Deputi Bidang koordinasi pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi

Deskripsi Sasaran Strategis Tata kelola adalah suatu proses kebiasaan, kebijakan,dan aturan yang mempengaruhi pengelolaan suatu unit kegiatan. Untuk mewujudkan hal tersebut harus didukung dengan manajemen internal yang terpadu dan mantap, sarana/prasarana kerja yang memadai sehingga menciptakan suasana kerja yang kondusif, pengelolaan anggaran yang akuntabel, manajemen kepegawaian yang handal dan profesional, sistem perencanaan dan penyusunan bahan kebijakan yang tepat dan akurat, pelaksanaan sosialisasi kebijakan melalui fungsi kehumasan, pengelolaan administrasi perkantoran yang efektif dan efisien, serta sistem pengawasan internal yang efektif

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU.4. Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi

Deskripsi IKU : Definisi

Persentase kualitas pelaksanaan anggaran adalah indikator yang ditetapkan untuk menggambarkan kualitas pelaksanaan anggaran belanja dari sisi kesesuaian terhadap perencanaan, efektivitas pelaksanaan anggaran dan penggunaan belanja secara proporsional.

Formula

Rumus Pengukuran persentase kualitas pelaksanaan anggaran terdiri dari unsur penyerapan anggaran dan unsur pencapaian kinerja keluaran (output) yang masing-masing diberikan bobot 50% (lima puluh perseratus) dengan ketentuan sebagai berikut:

Realisasi IKU = (% penyerapan anggaran x 50%) + (% pencapaian keluaran x 50%)

- % Penyerapan anggaran= (realisasi penyerapan belanja : pagu belanja) x 100% - % Pencapaian keluaran= (realisasi keluaran : target keluaran) x 100%

Tujuan

Mengukur Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran di Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMn, Riset dan Inovasi

Satuan Pengukuran Persentase

Unit/Pihak Penyedia Data Biro Umum (Keuangan)

Pejabat Penanggung Jawab Data Kepala Biro Umum

Sumber Data : - Data penyerapan anggaran terhadap pagu DIPA, yang didasarkan pada hasil realisasi SP2D dalam aplikasi OM SPAN;

- Capaian output yang dihitung berdasarkan perbandingan jumlah output yang terkonfirmasi dengan output yang ditargetkan.

Tingkat Kendali IKU (….) High (X) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (….) Exact (X) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (….) Sum (…..) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (....) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (.......) Minimize (......) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (....) Triwulanan (....) Semesteran (X) Tahunan

Page 22: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-626-2020R... · 2020. 12. 16. · telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN N/A N/A N/A N/A 90

s.d. Triwulan I N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan II N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan III N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan IV N/A N/A N/A N/A -