KEMAMPUAN KOMITMEN ORGANISASI MEMODERASI … ANGGARAN DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA...

30
ii KEMAMPUAN KOMITMEN ORGANISASI MEMODERASI PENGARUH PERENCANAAN ANGGARAN DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA PENYERAPAN ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana NI LUH PUTU LESTARI DEWI NIM 1491662054 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016

Transcript of KEMAMPUAN KOMITMEN ORGANISASI MEMODERASI … ANGGARAN DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA...

ii

KEMAMPUAN KOMITMEN ORGANISASI

MEMODERASI PENGARUH PERENCANAAN ANGGARAN

DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

PADA PENYERAPAN ANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

Pada Program Magister, Program Studi Akuntansi,

Program Pascasarjana Universitas Udayana

NI LUH PUTU LESTARI DEWI

NIM 1491662054

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

iii

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 25 NOPEMBER 2016

Mengetahui

Pembimbing I,

Dr. A.A.N.B. Dwirandra, SE., M.Si., Ak.

NIP. 19641223 199303 1 001

Pembimbing II,

Dr. Made Gede Wirakusuma, SE., M.Si., Ak.

NIP. 19651122 199203 1 004

Ketua Program Studi Magister Akuntansi

Program Pascasarjana

Universitas Udayana,

Dr. I Made Sadha Suardikha, SE., M.Si., Ak.

NIP. 19550910 198403 1 001

Direktur Program Pascasarjana

Universitas Udayana,

Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp. S(K)

NIP. 19590215 198510 2 001

iv

Tesis Ini Telah Diuji pada

Tanggal 25 Nopember 2016

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor

Universitas Udayana, Nomor : 5917/UN14.4/HK/2016, Tanggal 23 Nopember 2016

Ketua : Dr. A.A.N.B. Dwirandra, SE., M.Si., Ak.

Anggota:

1. Dr. Made Gede Wirakusuma, SE., M.Si., Ak.

2. Prof. Dr. I Wayan Suartana, SE., M.Si., Ak.

3. Dr. I Ketut Budiartha, SE., M.Si., Ak., CPA.

4. Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si., Ak.

v

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama Mahasiswa : Ni Luh Putu Lestari Dewi

NIM : 1491662054

Program Studi : Magister Akuntansi

Judul Tesis : Kemampuan Komitmen Organisasi Memoderasi Pengaruh

Perencanaan Anggaran dan Kompetensi Sumber Daya

Manusia (SDM) pada Penyerapan Anggaran Pemerintah

Kabupaten Tabanan

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis tesis saya merupakan hasil karya

sendiri dan bebas dari plagiasi. Apabila kelak di kemudian hari terbukti terdapat

plagiasi dalam karya tulis tesis ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai

peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 17 tahun

2010 dan peraturan undang-undang yang berlaku.

Denpasar, 25 Nopember 2016

Yang Membuat Pernyataan,

Ni Luh Putu Lestari Dewi

NIM. 1491662054

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke

hadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas

asung wara nugraha-Nya/kurnia-Nya, tesis ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada Dr. A.A.N.B. Dwirandra, SE., M.Si., Ak.,

Pembimbing Utama yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan,

semangat, bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti program magister,

khususnya dalam penyelesaian tesis ini. Terima kasih sebesar-besarnya pula

penulis sampaikan kepada Dr. Made Gede Wirakusuma, SE., M.Si., Ak.,

Pembimbing Pendamping yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah

memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.

Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana

Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD., atas kesempatan dan fasilitas yang

diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan

Program Magister di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan

kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang dijabat oleh

Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K)., atas kesempatan yang diberikan kepada

penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana

Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Dr. I

Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti

pendidikan Program Magister. Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan

vii

rasa terima kasih kepada Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si., Ak., Ketua

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana yang telah

banyak membantu selama proses penyelesaian tesis ini sekaligus sebagai penguji

tesis dan Dr. I Made Sadha Suardikha, SE., M.Si., Ak., Ketua Program Studi

Magister Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

Ungkapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji tesis, yaitu

Prof. Dr. I Wayan Suartana, SE., M.Si., Ak., Dr. I Ketut Budiartha, SE., M.Si.,

Ak., CPA., yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan, dan koreksi

sehingga tesis ini dapat terwujud seperti ini. Penulis juga mengucapkan terima

kasih sebesar-besarnya kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Republik Indonesia c.q, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Perwakilan Bali yang telah memberikan bantuan finansial dalam bentuk beasiswa

penuh melalui program STAR-BPKP sehingga meringankan beban penulis dalam

menyelesaikan studi ini.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

tulus disertai penghargaan kepada seluruh dosen yang telah membimbing penulis

selama mengikuti perkuliahan dan Pemerintah Kabupaten Tabanan Khususnya

Bagian Humas dan Protokol, atas pemberian tugas belajar, dan fasilitasi dalam

penelitian ini. Juga penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman Star

Angkatan IV, yang selalu kompak dan saling support selama mengikuti program

beasiswa ini dan keluarga tercinta (Ayah I Made Sukada, Ibu Ni Made Sukerti,

adik-adik, Ni Made Duhita Dewi dan Komang Sukma Ariawan) atas doa dan

dukungannya dalam menyelesaikan studi ini dengan baik.

viii

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan kontribusinya

baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian tesis ini.

Semoga tesis ini bermanfaat dan semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan

Yang Maha Esa melimpahkan kebahagiaan kepada semua pihak yang telah

membantu penelitian dan penyelesaian tesis ini.

Denpasar, 25 Nopember 2016

Penulis

ix

ABSTRAK

KEMAMPUAN KOMITMEN ORGANISASI MEMODERASI PENGARUH

PERENCANAAN ANGGARAN DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA

MANUSIA (SDM) PADA PENYERAPAN ANGGARAN PEMERINTAH

KABUPATEN TABANAN

Rendahnya penyerapan anggaran sampai dengan triwulan III di sebagian

besar Kementerian/Departemen/Lembaga/Instansi (K/D/L/I) dijadikan sebagai

salah satu tolok ukur dalam menilai kinerja suatu Kementerian/Lembaga.

Penyerapan anggaran yang rendah menunjukkan adanya permasalahan yang serius

di kalangan pengguna anggaran, yang selalu saja terulang setiap tahun. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komitmen organisasi memoderasi

pengaruh perencanaan anggaran dan kompetensi sumber daya manusia (SDM)

pada penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan.

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode probability sampling dengan teknik proportionate stratified random

sampling. Jumlah responden sebanyak 251 pengelola anggaran, diantaranya

Pengguna Anggaran (PA), Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK), Pejabat

Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), dan Bendahara Pengeluaran. Data yang

digunakan berupa data sekunder yaitu persentase penyerapan anggaran SKPD

Kabupaten Tabanan 2013-2016, dan data primer dengan menggunakan kuesioner.

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi moderasi (Moderated

Regression Analysis).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan anggaran berpengaruh

positif, dan kompetensi berpengaruh negatif pada penyerapan anggaran serta

komitmen organisasi tidak memperkuat perencanaan anggaran dan memperkuat

kompetensi SDM pada penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan.

Kata Kunci: Perencanaan, Kompetensi SDM, Komitmen Organisasi, Penyerapan

Anggaran.

x

ABSTRACT

EFFECT OF CAPABILITIES COMMITMENT MODERATING BUDGET

ORGANIZATION AND COMPETENCE OF HUMAN RESOURCES (HR)

ABSORPTION IN DISTRICT GOVERNMENT BUDGET TABANAN

Low absorption of the budget until the third quarter in most of the

Ministries/Departments/Agencies/Institutions) used as one measure in assessing

the performance of a ministry/agency. Low budget absorption indicate a serious

problem among users of the budget, which is always repeated every year. This

study aims to determine the ability of the organization's commitment to moderate

the effects of budget planning and competence of human resources (HR) in

Tabanan District Government budget absorption.

The method of determining the sample used in this study is the method of

probability sampling with technique proportionate stratified random sampling.

Total respondents 251 managers of the budget, including the Budget User,

Financial Administration Officer, the Technical Activities Executive Officer, and

Treasurer Expenditure. Data used in the form of secondary data, the percentage of

budget spending on education 2013-2016 Tabanan regency, and primary data

using questionnaires. The analysis technique used is regression analysis

moderation(Moderated Regression Analysis).

The results showed that the budget planning significant positive effect, and

competence negative effect on the absorption of the budget and the commitment

of the organization is not able to moderate budget planning and able to moderate

the competence of human resources in the budget absorption County Government

Tabanan.

Keywords: Planning, Competence HR, Organizational Commitment, Budget

Absorption.

xi

RINGKASAN

KEMAMPUAN KOMITMEN ORGANISASI MEMODERASI PENGARUH

PERENCANAAN ANGGARAN DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA

MANUSIA (SDM) PADA PENYERAPAN ANGGARAN PEMERINTAH

KABUPATEN TABANAN

Penyerapan anggaran menjadi isu yang sering dibicarakan setiap

mendekati akhir tahun anggaran. Instansi pemerintah baik pusat maupun daerah

berlomba untuk bisa melaporkan penyerapan anggaran yang paling besar.

Rendahnya penyerapan anggaran sampai dengan triwulan III di sebagian besar

Kementerian/Departemen/Lembaga/Instansi (K/D/L/I) dijadikan sebagai salah

satu tolok ukur dalam menilai kinerja suatu Kementerian/Lembaga. Penyerapan

anggaran yang rendah menunjukkan adanya permasalahan yang serius di kalangan

pengguna anggaran, yang selalu saja terulang setiap tahun. Kegagalan target

penyerapan anggaran memang berakibat hilangnya manfaat belanja, karena dana

yang dialokasikan ternyata tidak semuanya dapat dimanfaatkan.

Kondisi serupa juga terjadi di daerah, khususnya Kabupaten Tabanan.

Meskipun realisasi serapan anggaran SKPD Kabupaten Tabanan triwulan II tahun

2013-2016 mengalami peningkatan dari 27,77 persen, 31,97 persen dan 39,58

persen, namun persentase ini jumlahnya jauh lebih kecil dari target yang telah

ditetapkan sebelumnya. Kondisi serupa juga terjadi pada akhir tahun. Realisasi

serapan anggaran masih di bawah target yang ditetapkan, yakni 100 persen.

Rendahnya dan lambannya penyerapan anggaran memengaruhi laju

pertumbuhan ekonomi. Semakin awal pelaksanaan kegiatannya, akan memberikan

manfaat dan efek stimulus yang besar bagi kepentingan masyarakat. Jika

pelaksanaannya mundur ke akhir tahun padahal seharusnya bisa dilaksanakan

lebih awal, maka yang dirugikan adalah masyarakat banyak, karena tertunda

menerima manfaat. Beberapa faktor yang memengaruhi penyerapan anggaran

adalah perencanaan dan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Komitmen

organisasi digunakan sebagai variabel moderasi karena dengan adanya komitmen

pegawai terhadap organisasi maka akan memengaruhi tingkat penyerapan

anggaran. Selain itu, adanya perbedaan hasil penelitian-penelitian sebelumnya

sehingga penulis menggunakan komitmen organisasi sebagai variabel moderasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komitmen organisasi

memoderasi pengaruh perencanaan anggaran dan kompetensi sumber daya

manusia (SDM) pada penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan.

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode probability sampling dengan teknik proportionate stratified random

sampling. Jumlah responden sebanyak 251 pengelola anggaran di Kabupaten

Tabanan, diantaranya Pengguna Anggaran (PA), Pejabat Penatausahaan

Keuangan (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), dan Bendahara

Pengeluaran. Data yang digunakan berupa data sekunder yaitu persentase

penyerapan anggaran SKPD Kabupaten Tabanan 2013-2016, dan data primer

xii

dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis

regresi moderasi (Moderated Regression Analysis).

Sebelum melakukan uji interaksi, terlebih dahulu dilakukan pengujian

instrumen uji validitas dan reliabilitas untuk mendapatkan instrumen penelitian

yang valid dan reliabel dilanjutkan dengan pengujian asumsi klasik untuk

mengetahui hasil estimasi regresi yang dilakukan terbebas dari gejala

multikolonieritas, heteroskedastisitas, serta distribusi data yang normal.

Selanjutnya dilakukan goodness of fit, yaitu melalui nilai statistik F, nilai adjusted 2R , dan nilai statistik t. Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

menunjukkan instrumen penelitian valid dan reliabel. Uji asumsi klasik

menunjukkan data berdistribusi normal, tidak terjadi multikolonieritas dan

heteroskedastisitas sehingga persamaan regresi penelitian ini dapat dikatakan

memenuhi syarat uji asumsi klasik. Uji F memperoleh p-value (Sig. F) sebesar

0,000 dan Adjusted R Square, sebesar 0,459 (45,9 %) yang berarti bahwa

penyerapan anggaran dijelaskan oleh variabel perencanaan anggaran dan

kompetensi SDM sebesar 45,9% sedangkan sisanya 54,1% dijelaskan oleh

variabel lain diluar model.

Berdasarkan hasil analisis moderasi, pengujian hipotesis pertama (H₁) didapat β = 1,004 dengan tingkat signifikansi 0,007 yang lebih lebih keci dari α =

0,05. Dapat disimpulkan bahwa H₁ diterima yang berarti perencanaan anggaran

berpengaruh positif pada penyerapan anggaran. Ini berarti bahwa semakin matang

pengelola anggaran dalam merencanakan, maka program kerja/kegiatan dalam

satu tahun anggaran akan berjalan dengan baik, sehingga target penyerapan

anggaran dapat tercapai. Hipotesis kedua (H₂) memiliki koefisien β = -0,772

dengan tingkat signifikan 0,011. Ini berarti bahwa kompetensi SDM berpengaruh

negatif pada penyerapan anggaran. Kondisi ini disebabkan karena pengetahuan

yang dimiliki pengelola anggaran di masing-masing SKPD belum sepenuhnya

mendukung pelaksanaan dalam mengelola anggaran daerah. Hipotesis ketiga (H₃) memiliki koefisien β sebesar -0,018 dengan tingkat signifikansi 0,068 yang lebih

besar dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi tidak

memoderasi pengaruh perencanaan anggaran pada penyerapan anggaran

Pemerintah Kabupaten Tabanan sehingga hipotesis tiga (H₃) ditolak. Hipotesis

keempat (H₄) memiliki koefisien β sebesar 0,023 dengan tingkat signifikansi

0,003 yang lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen

organisasi memoderasi pengaruh kompetensi SDM pada penyerapan anggaran

sehingga hipotesis keempat (H₄) diterima.

xiii

DAFTAR ISI

PRASYARAT GELAR ............................................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ........................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ...................................................................... v

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................................. ix

ABSTRACT ............................................................................................................... x

RINGKASAN ............................................................................................................ xi

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 10

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................. 11

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................ 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 13

2.1. Landasan Teori ..................................................................................... 13

2.1.1. Goal Setting Theory .................................................................. 13

2.1.2. Theory of Reasoned Action (TRA) ........................................... 14

2.1.3. Pendekatan Kontinjensi ............................................................ 15

2.1.4. Anggaran .................................................................................. 16

2.1.5. Tingkat Penyerapan Anggaran ................................................. 17

2.1.6. Perencanaan .............................................................................. 18

2.1.7. Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) ............................. 20

2.1.8. Komitmen Organisasi ............................................................... 21

2.2. Penelitian Sebelumnya ......................................................................... 22

xiv

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS

PENELITIAN............................................................................................... 25

3.1. Kerangka Berpikir ................................................................................ 25

3.2. Konsep Penelitian ................................................................................. 27

3.3. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 27

3.3.1. Pengaruh Perencanaan Anggaran pada Penyerapan

Anggaran .................................................................................. 27

3.3.2. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) pada

Penyerapan Anggaran .............................................................. 29

3.3.3. Kemampuan Komitmen Organisasi Memoderasi Pengaruh

Perencanaan Anggaran pada Penyerapan Anggaran ................ 31

3.3.4. Kemampuan Komitmen Organisasi Memoderasi Pengaruh

Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) pada

Penyerapan Anggaran .............................................................. 32

BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................................... 35

4.1. Rancangan Penelitian ........................................................................... 35

4.2. Lokasi, Waktu dan Ruang Lingkup Penelitian ..................................... 36

4.3. Penentuan Sumber Data ....................................................................... 37

4.4. Identifikasi Variabel Penelitian ............................................................ 40

4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................................... 41

4.6. Instrumen Penelitian ............................................................................. 46

4.7 Prosedur Penelitian ............................................................................... 47

4.8. Teknik Analisis Data ............................................................................ 47

4.8.1. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 47

4.8.2. Uji Kelayakan Model (goodness of Fit) dan Analisis

Koefisien Adjusted R2 ............................................................. 49

4.8.3. Analisis Regresi Moderasi dan Uji Hipotesis ........................... 51

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 53

5.1. Gambaran Umum Responden .............................................................. 53

5.2. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ......... 57

5.3. Pengujian Asumsi Klasik ..................................................................... 59

5.4. Analisis Deskriptif Statistik ................................................................. 62

5.5. Analisis Regresi Moderasi (Moderated Regression Analysis) ............. 68

5.6. Pembahasan Hasil Hipotesis ................................................................ 71

5.6.1. Pengaruh Perencanaan Anggaran pada Penyerapan

Anggaran .................................................................................. 71

5.6.2. Pengaruh Kompetensi SDM pada Penyerapan Anggaran ........ 73

5.6.3. Peran Komitmen Organisasi dalam Memoderasi

Perencanaan Anggaran pada Penyerapan Anggaran ................ 75

xv

5.6.4. Peran Komitmen Organisasi dalam Memoderasi

Kompetensi SDM pada Penyerapan Anggaran ........................ 77

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 79

6.1. Simpulan ............................................................................................... 79

6.2. Saran .................................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 82

LAMPIRAN -LAMPIRAN ....................................................................................... 89

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 Persentase Penyerapan Anggaran SKPD Kabupaten Tabanan

2013-2016 ........................................................................................................ 4

4.1 Jumlah Populasi ............................................................................................... 38

4.2 Jumlah Anggota Sampel ................................................................................. 39

4.3 Indikator Penilaian Variabel ........................................................................... 45

5.1 Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner ....................................................... 54

5.2 Profil Responden ............................................................................................. 55

5.3 Hasil Uji Validitas ........................................................................................... 58

5.4 Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................................... 59

5.5 Hasil Uji Normalitas ........................................................................................ 60

5.6 Hasil Uji Multikolonieritas .............................................................................. 61

5.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 62

5.8 Statistik Deskriptif Data Uji ............................................................................ 63

5.9 Interval Data .................................................................................................... 63

5.10 Panjang Interval Kelas .................................................................................... 64

5.11 Klasifikasi Variabel Penyerapan Anggaran..................................................... 65

5.12 Klasifikasi Variabel Perencanaan Anggaran ................................................... 66

5.13 Klasifikasi Variabel Kompetensi SDM ........................................................... 67

5.14 Klasifikasi Variabel Komitmen Organisasi .................................................... 67

5.15 Hasil Analisis Moderasi Uji Interaksi ............................................................. 68

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

3.1 Kerangka Berpikir ............................................................................................ 26

3.2 Konsep Penelitian ............................................................................................ 27

4.1 Rancangan Penelitian ....................................................................................... 36

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Kuesioner Penelitian ........................................................................................... 89

2. Pengelola Anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan Tahun 2015 ................... 96

3. Validitas Instrumen ............................................................................................ 97

4. Reliabilitas Instrumen ......................................................................................... 101

5. Deskripsi Data Penelitian ................................................................................... 109

6. Frekuensi Jawaban Responden ........................................................................... 112

7. Statistik Deskriptif Data Uji ............................................................................... 125

8. Uji Asumsi Klasik .............................................................................................. 126

9. Regresi Moderasi ................................................................................................ 129

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Bagian 1.1 menjelaskan mengenai latar

belakang penelitian, Bagian 1.2 menjelaskan mengenai rumusan masalah, Bagian

1.3 menjelaskan mengenai manfaat penelitian. Penjelasan terperinci untuk

masing-masing bagian tersebut dijelaskan dalam subbab-subbab berikut ini.

1.1 Latar Belakang

Salah satu tolok ukur kinerja pemerintah dalam menggerakkan

perekonomian adalah penyerapan anggaran. Sekretariat Kabinet Republik

Indonesia mengungkapkan hingga 25 September 2015, dari total pagu anggaran

seluruh Kementerian/Lembaga (K/L) yang mencapai Rp. 795,5 triliun baru

terealisasi sebesar Rp. 374,18 triliun atau 47,04 persen. Terkait dengan

penyerapan anggaran yang baru mencapai 47,04 persen, pada Rapat Kerja

Nasional (Rakernas) Akuntansi Pelaporan dan Keuangan Pemerintah Tahun 2015,

di Jakarta, Presiden Joko Widodo mengintruksikan kepada seluruh menteri,

pimpinan lembaga serta gubernur, bupati, dan walikota untuk: Pertama,

mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk percepatan dalam

pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah dalam koridor peraturan

perundangan yang ada sebagaimana Inpres Nomor 1 Tahun 2015. Kedua, segera

memproses pencairan seluruh belanja yang sudah dapat diajukan tagihannya

sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Ketiga, selalu berkoordinasi

2

dengan pihak terkait apabila menemukan permasalahan yang menghambat

pelaksanaan dari penyerapan anggaran. Keempat, menjadikan aparat pengawas

internal pemerintah atau APIP sebagai mitra kerja untuk menyelesaikan

permasalahan, baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan, maupun

pertanggungjawaban anggaran.

Berdasarkan uraian di atas, Presiden sangat menekankan pentingnya

penyerapan anggaran yang optimal dan sesuai dengan perencanaan yang telah

direncanakan sebelumnya, sehingga penyerapannya tidak menumpuk di akhir

tahun. Kegagalan target penyerapan anggaran memang berakibat hilangnya

manfaat belanja, karena dana yang dialokasikan ternyata tidak semuanya dapat

dimanfaatkan, yang artinya terjadi iddle money. Pengalokasian anggaran yang

efisien, mengakibatkan keterbatasan sumber dana yang dimiliki negara dapat

dioptimalkan untuk mendanai kegiatan strategis. Sumber-sumber penerimaan

negara yang terbatas mengharuskan pemerintah menyusun prioritas kegiatan dan

pengalokasian anggaran yang efektif dan efisien. Kegagalan target penyerapan

anggaran, mengindikasikan telah terjadinya inefisiensi dan inefektivitas

pengalokasian anggaran (Carsidiawan, 2009).

Belanja pemerintah menjadi pendorong utama laju pertumbuhan ekonomi.

Semakin awal pelaksanaan kegiatannya, akan memberikan manfaat dan efek

stimulus yang besar bagi kepentingan masyarakat. Jika pelaksanaannya mundur

ke akhir tahun padahal seharusnya bisa dilaksanakan lebih awal, maka yang

dirugikan adalah masyarakat banyak, karena tertunda menerima manfaat.

3

Kondisi serupa juga terjadi di daerah, khususnya Kabupaten Tabanan.

Tahun 2015, dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten

Tabanan yang mencapai Rp. 2,859.84 milyar, hampir setengah anggaran yang

mencapai Rp. 1,429.92 milyar digunakan untuk belanja. Rinciannya adalah,

belanja tidak langsung Rp. 1,045 milyar dan belanja langsung sebesar Rp. 385

milyar. Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(Bappeda) Kabupaten Tabanan, hingga triwulan II Tahun anggaran 2015 serapan

anggaran masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebesar 39,58

persen. Realisasi ini lebih kecil bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan yang mencapai 50,68 persen. Terkait pengadaan barang/jasa, dari 16

SKPD dengan total 79 paket yang bernilai pagu Rp. 67,252 juta, 12 paket masih

dalam proses lelang, 42 paket ada pemenang dan sisanya 24 paket belum lelang.

Berikut persentase Serapan Anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan Tahun

Anggaran 2013-2016 pada Tabel 1.1.

4

Tabel 1.1

Persentase Penyerapan Anggaran Belanja SKPD Kabupaten Tabanan 2013-2016

Tahun Triwulan Target (Rp.) % Realisasi (Rp.) %

2013

I 72,738,297,483.15 20,09 22,296,596,725.00 6,16

II 179,782,388,044.87 49.65 100,561,527,163.24 27,77

III 290,446,015,654.31 80,21 193,426,067,206.94 53,42

IV 411,323,614,753.39 100 389,365,823,073.45 94,66

2014

I 99,685,475,287.89 24,98 36,807,978,055.30 9,22

II 399,095,826,870.50 35,36 127,594,288,349.56 31,97

III 450,934,467,250.00 67,34 205,587,374,790.00 45,59

IV 460,702,795,100.00 100 425,918,056,190.00 92,45

2015

I 85,548,785.10 25,38 49,665,626.41 12,46

II 203,283,155.58 50,68 137,482,837.91 39,58

III 384,603,948.15 75,33 221,619,496.53 59,94

IV 570,354,043.29 100 537,075,557.90 94,79

2016

I 152,902,327,952.98 23,97 45,712,098,964.00 7,17

Sumber: Bappeda Tabanan, 2016

Berdasarkan Tabel 1.1, meskipun realisasi serapan anggaran SKPD

Kabupaten Tabanan triwulan II Tahun 2013-2015 mengalami peningkatan dari

27,77 persen, 31,97 persen dan 39,58 persen, namun persentase ini jumlahnya

jauh lebih kecil dari target yang telah ditetapkan sebelumnya. Kondisi serupa juga

terjadi pada akhir tahun. Realisasi serapan anggaran masih di bawah target yang

ditetapkan, yakni 100 persen.

Rendahnya penyerapan anggaran menimbulkan risiko ekonomi makro dan

melemahnya target pertumbuhan ekonomi. Lambannya penyerapan anggaran atau

penumpukan di triwulan akhir juga menimbulkan risiko akuntabilitas keuangan

Negara, seperti memaksakan pelaksanaan kegiatan yang tidak perlu, lemahnya

5

perencanaan kegiatan, dan menurunnya kualitas pelaksanaan kegiatan (BPKP,

2012).

Tidak tercapainya target anggaran yang ditetapkan pemerintah Kabupaten

Tabanan, mengakibatkan terjadinya sisa lebih perhitungan anggaran (silpa).

Tahun 2014 silpa Tabanan nilaianya mencapai Rp. 24,7 Milyar. Kelebihan

anggaran inilah yang seharusnya mampu dimanfaatkan pemerintah untuk

kegiatan-kegiatan dengan skala prioritas. Salah satunya adalah pembangunan

infrastruktur, yakni pemeliharaan dan perbaikan jalan. Berdasarkan data dari

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tabanan Tahun 2014, dari 860,948 km jalan

yang ada, hanya 34,67 persen atau 298,46 km dalam kondisi baik sementara 65,33

persen dalam kondisi sedang, rusak dan rusak berat. Darma (2014)

mengungkapkan, pemerintah daerah harus berperan lebih baik terhadap

peningkatan daya serapan anggarannya dengan melakukan peningkatan kualitas

perencanaan dan sumber daya manusia.

Perencanaan memiliki peranan yang penting dalam menyuseskan suatu

kegiatan atau program. Idealnya, kegiatan yang direncanakan merupakan kegiatan

yang benar-benar dibutuhkan baik jenis maupun jumlahnya dalam rangka

memenuhi tugas pokok dan fungsi organisasi. Proses perencanaan yang baik

diharapkan dapat meminimalisir deviasi antara kebutuhan dengan jenis dan

jumlah kegiatan yang dicantumkan dalam rencana kegiatan dan anggaran (RKA-

K/L), (Yunarto, 2011).

Yunarto (2011) menyatakan, perencanaan anggaran yang tidak baik sering

menimbulkan hambatan dalam pelaksanaannya, sehingga harus direvisi atau

6

bahkan tidak dapat direalisasi sama sekali. Pernyataan ini sesuai dengan yang

diungkapkan Muchsin dan Noor (2011) bahwa penyebab rendahnya penyerapan

yang disebabkan pada tahap perencanaan anggaran biasanya karena masih

menunggu pengesahan APBD yang terlambat diterima SKPD.

Permasalahan dalam perencanaan anggaran lebih disebabkan karena masih

adanya anggapan pada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bahwa

anggaran yang diusulkan nantinya tidak akan disetujui semua. Mereka akan

mengusulkan anggaran yang lebih besar dari yang dibutuhkan tanpa

memerhatikan faktor kemudahan implementasi dan kebutuhan riil di lapangan.

Perencanaan anggaran yang tidak matang ini akan berdampak terhadap Daftar

Pelaksanaan Anggaran (DPA). Daftar Pelaksanaan Anggaran sendiri merupakan

hasil dari perencanaan anggaran yang tertuang dalam Rencana Kerja Anggaran

(RKA). Perencanaan anggaran yang buruk ini akan menyebabkan anggaran

belanja yang tertuang dalam DPA harus direvisi, sehingga berakibat proses

penyerapan belanja terhambat. Lebih parah lagi apabila revisi Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dilakukan beberapa kali, sehingga berakibat proses

penyerapan belanja terhambat (Seftianova, 2013).

Selain perencanaan anggaran, kompetensi sumber daya manusia dalam hal

ini pegawai negeri sipil sebagai aparat pengelola keuangan juga menjadi faktor

yang mempengaruhi keterlambatan penyerapan anggaran. Untuk mempercepat

proses penyerapan anggaran, pemerintah telah menetapkan pihak-pihak yang

bertanggungjawab untuk melakukan pengelolaan keuangan di SKPD, yang terdiri

dari Pengguna Anggaran (PA), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat

7

Penatausahaan Keuangan (PPK), Bendahara Pengeluaran serta Pejabat Pelaksana

Teknis Kegiatan (PPTK). Herriyanto (2012) menyatakan bahwa sumber daya

manusia merupakan faktor yang berpengaruh terhadap keterlambatan penyerapan

anggaran. Belum maksimalnya penyerapan penggunaan anggaran APBD oleh

beberapa SKPD menunjukkan bahwa SKPD tersebut belum mampu

memaksimalkan sumber daya manusianya (Maulana, 2011).

Penyerapan anggaran ini merupakan fenomena yang menarik untuk

diteliti, berkaitan dengan adanya dua hasil penelitian yang kontradiktif. Beberapa

penelitian terdahulu terkait faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan

penyerapan anggaran antara lain, penelitian yang dilakukan oleh Adrianus Dwi

Siswanto dan Sri Lestari Rahayu (2010). Ada empat faktor penyebab utama

rendahnya penyerapan belanja yaitu permasalahan terkait: (1) internal K/L, (2)

mekanisme pengadaan barang dan jasa, (3) dokumen pelaksanaan anggaran dan

mekanisme revisi, dan (4) permasalahan lainnya. Iwan Dwi Kuswoyo (2011)

menyatakan, empat faktor penyebab terjadinya penumpukan penyerapan anggaran

belanja di akhir tahun, diantaranya (1) faktor perencanaan anggaran, (2) faktor

pelaksanaan anggaran, (3) faktor pengadaan barang/jasa, dan (4) faktor internal

satker. Hendris Herriyanto (2012), mengungkapkan, ada 5 faktor penyebab

keterlambatan penyerapan anggaran, diantaranya (1) faktor perencanaan, (2)

faktor administrasi, (3) faktor sumber daya manusia, (4) faktor dokumen

pengadaan, dan (5) faktor ganti uang (GU) persediaan.

Dari ketiga penelitian yang dilakukan peneliti sebelumnya, dapat

disimpulkan bahwa, faktor-faktor yang memengaruhi keterlambatan penyerapan

8

anggaran di masing-masing K/L/D/I, adalah internal satker, mekanisme

pengadaan barang dan jasa, dokumen pelaksanaan anggaran dan mekanisme

revisi, faktor perencanaan anggaran, faktor pelaksanaan anggaran, faktor

administrasi, faktor sumber daya manusia, faktor dokumen pengadaan, faktor

ganti uang (GU) persediaan.

Hasil penelitian yang menyatakan bahwa faktor perencanaan berpengaruh

pada penyerapan anggaran ternyata tidak didukung oleh hasil penelitian Ratih

Seftianova & Helmy Adam (2013) yang menunjukkan akurasi perencanaan kas

tidak berpengaruh terhadap kualitas penyerapan anggaran baik dari segi tingkat

penyerapan anggaran maupun proporsionalitas penyerapan anggaran antar

periode. Hasil ini juga didukung oleh penelitian Ahmad Rifai (2016) yang

menyatakan bahwa perencanaan tidak berpengaruh terhadap penyerapan

anggaran.

Hal senada juga diungkapkan Prasetyo Adi Priatno (2013). Dari beberapa

faktor yang memengaruhi penyerapan anggaran pada Satuan Kerja Lingkup

Pembayaran KPPN Blitar, faktor sumber daya manusia mempunyai pengaruh

yang tidak signifikan terhadap penyerapan anggaran.

Berdasarkan ulasan-ulasan hasil penelitian sebelumnya, bahwa ada

kontroversi hasil yang memengaruhi variabel perencanaan dan kompetensi

sumber daya manusia pada penyerapan anggaran. Govindarajan (1986)

mengemukakan bahwa, untuk menyelesaikan perbedaan dari berbagai hasil

penelitian, dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kontinjensi

(contingency approach). Berdasarkan pada pendekatan kontinjensi maka ada

9

dugaan bahwa terdapat faktor situasional lainnya yang mungkin akan saling

berinteraksi di dalam memengaruhi situasi tertentu. Faktor lain yang diduga

memengaruhi hubungan tersebut adalah variabel komitmen organisasi.

Komitmen organisasi dapat tercipta jika organisasi/perusahaan memberi

dorongan, respek, menghargai kontribusi dan memberi apresiasi bagi individu

dalam pekerjaannya. Hal ini berarti, jika organisasi peduli dengan keberadaan dan

kesejahteraan personal anggota/pegawai dan juga menghargai kontribusinya,

maka anggota/pegawai akan meningkatkan komitmennya terhadap organisasi.

Komitmen organisasi secara umum dapat diartikan sebagai keterikatan

pegawai pada organisasi dimana pegawai itu bekerja. Komitmen dibutuhkan

organisasi agar sumber daya manusia yang kompeten dalam organisasi dapat

terjaga dan terpelihara dengan baik. Hal ini disebabkan pegawai dengan

komitmen organisasi yang tinggi akan mampu mencapai kinerja yang tinggi serta

menunjukkan dedikasi dan dukungan yang kuat dalam pencapaian tujuan

organisasi. Rendahnya komitmen para pegawai akan mengganggu kegiatan

operasional perusahaan, akibatnya terjadi ketidakdisiplinan pegawai, selanjutnya

tidak adanya keinginan dan kesiapan individu dalam organisasi untuk menerima

berbagai tantangan dan tanggung jawab pekerjaan hal ini menyebabkan

pengembangan diri dan kreativitas pegawai menjadi menurun.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dimana penelitian ini

diteliti di tempat yang berbeda, yaitu di Kabupaten Tabanan. Alasan peneliti

untuk mengambil penelitian dengan judul ini adalah karena adanya fenomena

yang terjadi di Kabupaten Tabanan mengenai beberapa SKPD yang mengalami

10

penyerapan anggaran yang masih rendah, sehingga peneliti ingin mengetahui

penyebab rendahnya serapan anggaran di awal tahun dan menumpuk di akhir

tahun. Kondisi ini juga didukung dengan hasil evaluasi akuntabilitas kinerja

pemerintah (AKIP) dalam tiga tahun terakhir sejak Tahun 2012, dimana

Pemerintah Kabupaten Tabanan hanya berhasil meraih nilai dengan predikat CC

(cukup baik/memadai). Predikat ini mengindikasikan bahwa Pemerintah

Kabupaten Tabanan diharapkan melakukan perbaikan-perbaikan secara sistematis

dan berkelanjutan mengenai aspek perencanaan kinerja, pengukuran kinerja,

pelaporan kinerja, evaluasi kinerja, capaian kinerja output dan outcome serta

kinerja lainnya.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

mengenai penyerapan anggaran pada satuan kerja perangkat daerah, dengan judul

“Kemampuan Komitmen Organisasi Memoderasi Pengaruh Perencanaan

Anggaran dan Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) pada Penyerapan

Anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan.”

1.2 Rumusan Masalah

Usaha-usaha yang telah dilakukan Pemerintah untuk mengatasi

keterlambatan penyerapan anggaran dari tahun ke tahun hasilnya masih belum

memuaskan. Arahan demi arahan terus diberikan oleh Bupati Tabanan Ni Putu

Eka Wiryastuti kepada seluruh SKPD. Kenyataannya, penyerapan anggaran di

Kabupaten Tabanan tidak sesuai dengan harapan.

11

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok

permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut:

1) Apakah perencanaan anggaran berpengaruh pada penyerapan anggaran

Pemerintah Kabupaten Tabanan?

2) Apakah kompetensi sumber daya manusia (SDM) berpengaruh pada

penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan?

3) Apakah komitmen organisasi mampu memoderasi pengaruh perencanaan

anggaran pada penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan?

4) Apakah komitmen organisasi mampu memoderasi pengaruh kompetensi

sumber daya manusia pada penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten

Tabanan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah, sebagai berikut:

1) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh perencanaan anggaran pada

penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan.

2) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh kompetensi sumber daya

manusia (SDM) pada penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten

Tabanan.

3) Untuk mendapatkan bukti empiris kemampuan komitmen organisasi

memoderasi pengaruh perencanaan anggaran pada penyerapan anggaran

Pemerintah Kabupaten Tabanan.

12

4) Untuk mendapatkan bukti empiris kemampuan komitmen organisasi

memoderasi pengaruh kompetensi sumber daya manusia pada penyerapan

anggaran Pemerintah Kabupaten Tabanan.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan memberikan

beberapa manfaat, sebagai berikut:

1) Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mendukung goal setting theory dan theory of

reasoned action dalam memengaruhi penyerapan anggaran serta dijadikan

referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut

berkaitan dengan proses perencanaan hingga pelaksanaan yang berkaitan

dengan penyerapan anggaran pada organisasi sektor publik.

2) Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

sumbangsih dalam rangka mengevaluasi kinerja pemerintah daerah

Kabupaten Tabanan, terutama kaitannya dengan perencanaan dan

pengambilan keputusan dalam rangka memaksimalkan penyerapan

anggaran.

13