Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

download Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

of 19

Transcript of Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    1/50

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    2/50

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    3/50

    LAPORAN

    IDENTIFIKASI PERMASALAHAN 

    PENYERAPAN ANGGARAN TAHUN

    DI ENAM KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN

    SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH

    DI DUA PROVINSI

    Kedeputian Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan

    Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas

    i

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    4/50

    ii

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    5/50

    KATA PENGANTAR

    Penyerapan anggaran yang baik dan sesuai rencana akan mempengaruhi

    capaian pembangunan nasional yang baik pula. Sepanjang Tahun Anggaran hingga ditemui adanya kecenderungan penurunan penyerapan anggaran. Bilakita perhatikan, dalam periode tersebut pada bulan yang sama terlihat pulakecenderungan penyerapan yang semakin rendah. Kecenderungan yang terjadiharus segera diperbaiki agar tidak menghambat pelaksanaan pembangunan.

    Berkaitan dengan itu, Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunanmengupayakan langkah-langkah agar lambatnya penyerapan tidak terjadi ditahun-tahun mendatang. Upaya tersebut diawali dengan Rapat Monitoring danEvaluasi Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan Triwulan II Tahun Anggaran dengan Kementerian/Lembaga (K/L) yang mempunyai alokasi anggaran di atas

    Rp. triliun dan berlangsung pada tanggal September di Bappenas.Selanjutnya rapat koordinasi pengendalian pelaksanaan pembangunan terhadapK/L yang sama dilangsungkan pula pada 7 Desember guna memantaupenyerapan Triwulan IV dan mengantisipasi permasalahan penyerapan di TahunAnggaran . Kedua rapat koordinasi tersebut melibatkan Ditjen PerbendaharaanKementerian Keuangan dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan JasaPemerintah (LKPP).

    Sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi tersebut dilakukan kunjunganlapang untuk memastikan permasalahan yang mengakibatkan lambatnyapenyerapan di K/L dan daerah serta upaya tindak lanjut yang telah dilakukan K/L dan

    Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) di daerah. Hasil kunjungan lapang disusunkembali dalam Laporan Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun di Enam Kementerian/Lembaga dan Satuan Kerja Pemerintah Daerah di DuaProvinsi.

    Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi masukan dalampenyusunan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di waktu mendatang.Akhirnya, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantusejak pelaksanaan Rapat Koordinasi hingga tersusunnya laporan ini.

    Jakarta, Januari

    Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas

    Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan

    Edi Effendi Tedjakusuma

    iii

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    6/50

    iv

    DAFTAR ISI

    Halaman JudulKata Pengantar

    Daftar IsiDaftar TabelDaftar Gambar

    I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang1.2 Tujuan Pelaksanaan Kunjungan Lapang

    II HASIL KUNJUNGAN LAPANG KE KEMENTERIAN/LEMBAGA2.1 Umum2.2 Kelompok Permasalahan

    2.2.1 Pemblokiran Anggaran2.2.2 Pengembalian dana penghematan, pemberian dana reward, dan APBN-P2.2.3 Dana kontrak multiyears yang tidak dapat dialihkan ke kegiatan TA berikutnya2.2.4 Tagihan Satker tidak langsung dilakukan2.2.5 Pelelangan2.2.6 Lahan2.2.7 Organisasi2.2.8 Lambatnya pengumpulan data penyerapan2.2.9 Permasalahan Lainnya

    III HASIL KUNJUNGAN LAPANG KE SKPD3.1 Umum

    3.2 Permasalahan SKPD3.2.1 Dinas PU Cipta Karya Provinsi Sumatera Selatan3.2.2 Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat3.2.3 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat

    IV KESIMPULAN

    Lampiran-lampiran

    i

    iii

    ivv

    vi

    1

    4

    5

    7

    78

    10

    1011

    11

    12

    14

    15

     

    17

    1818

    18

    19

    21

    23

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    7/50

    v

    DAFTAR GAMBAR

    Tabel 1. Pagu dan Penyerapan Angaran Kementerian/LembagaTabel 2. Pagu dan Penyerapan Angaran SKPD

    6

    18

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    8/50

    vi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Penyerapan Anggaran Kementerian/Lembaga s.d 8 Agustus 2011Gambar 2. Penyerapan Anggaran Kementerian/Lembaga s.d 31 Desember 2011

    Gambar 3. Penyerapan Anggaran Kementerian/Lembaga Menurut Jenis Belanja  s.d 31 Desember 2011

    2

    3

    3

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    9/50

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Rendahnya realisasi anggaran Kementerian/Lembaga hingga Semester ITahun yang hanya mencapai % telah menjadi perhatian Presiden RI yangdisampaikan dalam arahan beliau pada Sidang Kabinet September . Perhatiandan arahan Presiden RI diutarakan Ibu Menteri PPN/Kepala Bappenas dalam RapatPimpinan Bappenas (menyusuli Sidang Kabinet) dan ditekankan agar menjadiperhatian bersama. Dalam menindaklanjuti pesan Ibu Menteri, Deputi EvaluasiKinerja Pembangunan telah melaksanakan rapat monitoring dan evaluasi koordinasi

    pelaksanaan pembangunan Triwulan II TA dengan Kementerian/Lembaga(K/L) yang mempunyai alokasi anggaran di atas Rp triliun, K/L pelaksanaprioritas pembangunan nasional, Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan danPengendalian Pembangunan (UKP) dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barangdan Jasa Pemerintah (LKPP) pada September .

    Kondisi penyerapan anggaran K/L hingga akhir Agustus adalah sebesarRp, triliun dari total Pagu DIPA K/L (Rp triliun) atau sebesar %.Sementara itu, bila dilihat menurut jenis belanja, dari keempat jenis belanja, yaknibelanja pegawai, belanja barang, belanja modal, dan bantuan, hanya belanjapegawai yang memiliki penyerapan anggaran yang cukup tinggi yakni 7%.

    foto

    11

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    10/50

    Tindak lanjut yang telah dilakukan terhadap arahan Presiden dan IbuMenteri PPN/Kepala Bappenas di atas berhasil mengidentifikasi permasalahan yangdihadapi terkait penyerapan anggaran sampai dengan Triwulan II TA , danmenyepakati usulan solusi, beserta rencana tindak lanjutnya. Namun kemudianketika pada Triwulan III TA penyerapan anggaran masih juga rendah, maka

    diadakan rapat koordinasi pengendalian pelaksanaan pembangunan pada 7Desember dengan K/L yang terlibat dalam pertemuan September .Rendahnya penyerapan anggaran dan realisasi capaian hingga Triwulan III tahun disinyalir akibat lemahnya perencanaan dan pengadaan barang dan jasa.

    Sampai dengan akhir Desember kondisi penyerapan anggaran K/Ladalah sebesar Rp7, triliun dari total Pagu DIPA K/L sebesar Rp, triliunatau sebesar ,% (Gambar ). Bila dilihat menurut jenis belanja maka belanjapegawai memiliki penyerapan anggaran yang paling besar yakni ,%, sedangkanbelanja lainnya, yakni belanja barang 7,%, belanja modal ,%, bantuan sosial,% (Gambar ).

    Gambar 1

    Penyerapan Anggaran Kementerian/Lembagas.d. 8 Agustus 2011

     

    Sumber: Paparan Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan pada Rapat Monitoring dan EvaluasiKoordinasi Pelaksanaan Pembangunan Triwulan II Tahun Anggaran , di Bappenas, September

    Sedangkan belanja lainnya masih di bawah %, yakni belanja barang 7%, belanjamodal %, bantuan sosial %. (Gambar )

    2

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    11/50

    Realisasi Sisa Pagu Realisasi Sisa Pagu

    Realisasi Sisa PaguRealisasi Sisa Pagu

    Gambar 2

    Penyerapan Anggaran Kementerian/Lembaga

    s.d. 31 Desember 2011

    Gambar 3

    Penyerapan Anggaran Kementerian/Lembaga, Menurut Jenis Belanja

    s.d. 31 Desember 2011

    Sumber: Paparan Wakil Menteri PPN/ Kepala Bappenas pada Kick Off Meeting  Penyusunan InpresPercepatan Pencapaian Prioritas Pembangunan Nasional , di Bappenas Januari (diolah)

    Sumber: Paparan Wakil Menteri PPN/ Kepala Bappenas pada Kick Off Meeting  Penyusunan InpresPercepatan Pencapaian Prioritas Pembangunan Nasional , di Bappenas Januari (diolah)

    .%

    .%

    .%

    .%

    .%

    .%

    .%

    .%

    .%

    .%

    Belanja Modal Belanja Bansos

    Belanja Pegawai Belanja Barang

    Realisasi

    Sisa Pagu

    3

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    12/50

    Secara umum, permasalahan yang muncul dalam koordinasi pengendalianpelaksanaan pembangunan Triwulan III TA masih sama dengan permasalahanyang teridentifikasi dalam monitoring dan evaluasi koordinasi pelaksanaanpembangunan Triwulan II. Oleh karena itu, untuk mengenali permasalahanpenyerapan anggaran TA secara lebih mendalam, disusun check listpermasalahan beserta tindak lanjutnya menurut K/L dan SKPD terkait. Check listakan digunakan dalam kunjungan lapang untuk mencek permasalahan dan upayayang telah dilakukan serta tindak lanjut yang direncanakan oleh K/L dan SKPD diProvinsi. Selain itu, diupayakan pula untuk mengidentifikasi permasalahan K/L yangdalam upaya mengatasinya memerlukan bantuan pendampingan dari Bappenas,Kementerian Keuangan, LKPP atau Kemenko Perekonomian, termasuk yang terkaitdengan DPR.

    1.2 Tujuan Pelaksanaan Kunjungan Lapang

    Tujuan kunjungan lapang adalah untuk mengidentifikasi masalahpenyerapan anggaran TA di beberapa K/L dan SKPD serta masalah penyerapanyang dihadapi di awal pelaksanaan kegiatan TA , seperti pemblokiran,pelelangan dan sebagainya. Dengan demikian diharapkan pelaksanaan kegiatan tidak terkendala dengan permasalahan yang terjadi pada .

     

    4

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    13/50

    2.1 Umum

    Rapat monitoring dan evaluasi koordinasipelaksanaan pembangunan Triwulan III TA padatanggal 7 Desember telah menyepakati bahwapermasalahan utama penyerapan anggaran di K/Lmeliputi isu, yaitu: (a) Pemblokiran anggaran; (b)Pengembalian dana penghematan, pemberian danareward dan APBN-P yang keluar pada akhir tahun; (c)Dana kontrak multiyears yang tidak bisa dialihkan kekegiatan dan TA berikutnya; (d) Tagihan Satker:pencairan tidak selalu langsung dilakukan (ditumpukdan dilakukan bulan sekali); (e) Proses Lelang; (f)

    foto

    II. HASIL KUNJUNGAN LAPANG KE KEMENTERIAN/LEMBAGA

     

    Permasalahan penyerapan anggaran K/L berdasarkan hasil kunjunganlapang dibagi dalam dua bagian, yaitu tinjauan secara umum dan tinjauan perkelompok permasalahan. Hasil kunjungan lapang secara lengkap dituangkan dalamlampiran laporan ini, yaitu (a) Lampiran III: Rekapitulasi Check List, (b) Lampiran IV:Hasil kunjungan ke K/L, dan (c) Lampiran V: Hasil kunjungan lapang ke SKPD.

    Delapan permasalahanpenyerapan anggaran

    5

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    14/50

    Lahan, berkaitan dengan readiness criteria; (g)Perubahan Organisasi (struktur dan pejabat); dan (h)Lambatnya pengumpulan data penyerapananggaran.

    Sebagai tindak lanjut rapat monitoring dan evaluasikoordinasi pelaksanaan pembangunan Triwulan III TA, dilakukan identifikasi permasalahan spesifikdari permasalahan utama secara lebih mendalam di K/L pada tanggal - Januari . Ke-enam K/Ltersebut adalah Kementerian Agama (Kemenag),Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri),Kementerian Perhubungan (Kemenhub),Kementerian Pertanian (Kementan), KementerianKesehatan (Kemenkes), serta KementerianPendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Adapun jadwal kunjungan seperti pada Lampiran I.

    Kondisi penyerapan anggaran K/L sebagaimana

    pada Tabel menunjukkan angka yang berbeda-beda.Pada Kemenag, penyerapan anggaran sebesar %(per Desember ) dari total anggaran Rp,trilyun dengan jumlah Satker . Satker.Selanjutnya, pada Kemendagri, penyerapan anggaran7,% (per Desember ) dari total anggaransebesar Rp, trilyun. Kemudian, pada Kemenhub,penyerapan anggaran sebesar ,% (per Januari) dari total anggaran sebesar Rp, trilyundengan 7 Satker. Pada Kementan, penyerapan

    Penyerapan anggaran 6

    K/L di bawah 90%

    No. K/L  Jumlah Pagu Penyerapan

    1.Kementerian

    AgamaRp.35,40 trilyun

    88% 

    (per 28 Desember 2011) 

    2.Kementerian

    Dalam Negeri Rp.16,95 trilyun 

    75,52% 

    (per 30 Desember 2011) 

    3.Kementerian

    Perhubungan 

    Rp.23,31 trilyun 

    85,022% 

    (per 4 Januari 2012) 

    4.Kementerian

    Pertanian Rp.16,70 trilyun 

    88,80% 

    (per 30 Desember 2011) 

    5.Kementerian

    Kesehatan Rp.29,13 trilyun 

    84,630% 

    (per 2 Januari 2012) 

    6.

    Kementerian

    Pendidikan dan

    Kebudayaan 

    Rp.68,15 trilyun 80,15% 

    (per 5 Januari 2012) 

    Tabel 1

    Pagu dan Penyerapan Anggaran K/L

    Sumber: Informasi yang diperoleh dalam kunjungan lapang di K/L

    6

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    15/50

    anggaran ,% (per Desember ) dari totalanggaran sebesar Rp,7 trilyun dan jumlah Satker. Satker. Selanjutnya, pada Kemenkes,penyerapan anggaran ,% (per Januari )dari total anggaran sebesar Rp, trilyun dengan. Satker. Sedangkan, pada Kemendikbud,penyerapan anggaran ,% (per Januari ) daritotal anggaran sebesar Rp, trilyun dengan Satker.

    2.2 Kelompok Permasalahan

    Berdasarkan hasil kunjungan lapang di K/L,permasalahan dikelompokkan sesuai dengan isu

    permasalahan utama penyerapan anggaran hasil

    rapat monitoring dan evaluasi koordinasi pelaksanaanpembangunan Triwulan III TA . Secara lengkappermasalahan yang muncul di masing-masing K/Ldapat dilihat pada Lampiran III. Matriks RekapitulasiCheck List.

    2.2.1 Pemblokiran Anggaran

    Permasalahan umum yang terjadi pada pemblokirananggaran adalah tidak lengkapnya data pendukungyang akhirnya menyebabkan terjadinya

    keterlambatan pelaksanaan kegiatan ataupun tidakdapat dilaksanakannya kegiatan. Ketidaklengkapandata pendukung terjadi pada K/L yaitu Kemendagri,Kementan, Kemenhub, Kemendikbud, danKemenkes. Pada Kemendagri, permasalahan tidaklengkapnya data pendukung yang mengakibatkanpemblokiran anggaran ini sebenarnya terjadi sejakdari pengusulan kegiatan namun belum dilengkapihingga terbitnya dokumen DIPA. Akibatketidaksiapan data pendukung ini maka kegiatandiblokir hingga data pendukung lengkap. Denganproses pencabutan blokir melalui revisi DIPA yangmembutuhkan waktu cukup lama, pelaksanaankegiatan dan penyerapan anggaranpun akhirnyamengalami keterlambatan. Permasalahan iniditemukan pada kegiatan tugas pembantuan (TP)pasar desa di Gunung Kidul, DIY. Selain itu,pemblokiran anggaran juga terjadi pada kegiatanPNPM yang dananya baru turun pada akhir tahunanggaran namun diblokir DPR sehingga tidak terserap

    Pemblokiran anggaran

    karena tidaklengkapnya data

    pendukung

    menyebabkan

    terjadinyaketerlambatan ataubahkan pembatalan

    kegiatan

    7

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    16/50

    karena tidak cukup waktu untuk melakukan revisiDIPA.

    Pada Kementan, teridentifikasi akibat data

    pendukung yang tidak lengkap terjadi pemblokirandana pada Ditjen. Peternakan sebesar Rp., Trilyun.Kemudian, pada Kemenhub, karena kurangnya datapendukung mengakibatkan terjadinya dana blokirsebesar Rp. , Triliun atau ,% dari total paguKementerian Perhubungan. Selain itu, teridentifikasiadanya pemblokiran anggaran akibat kurang cermatdalam penyusunan dan penelaahan RKAKL yaitukesalahan akun/aplikasi pada saat penyusunanRKA-KL yang mengakibatkan anggaran tidak dapatdicairkan, sehingga harus dilakukan revisi DIPA. Pada

    Kemenkes, pemblokiran yang disebabkan tidaklengkapnya data-data pendukung terjadi pada danaTP yang turun pada bulan Juni-Agustus .Sedangkan, pada Kemendikbud, permasalahanpemblokiran anggaran akibat data pendukung yangtidak lengkap sering terjadi tiba-tiba setelah menjadiDIPA dan tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulupada saat penelaahan anggaran.

    Solusi yang dilakukan pada umumnya adalah dengan

    melengkapi dokumen yang diperlukan dan

    memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada. Di masamendatang data pendukung harus sudah lengkappada saat penelaahan sehingga tidak terjadipemblokiran anggaran dalam DIPA. Sementara ituKemendikbud, akan menuangkan hasil kesepakatanpenelaahan dalam suatu Berita Acara untukmenghindari pemblokiran secara tiba-tiba.

    2.2.2 Pengembalian dana penghematan,

    pemberian dana reward, dan APBN-P 

    Permasalahan yang timbul pada pengembalian danapenghematan, pemberian dana reward, dan APBN-Pyang keluar pada akhir tahun anggaran umumnyaadalah sulitnya melaksanakan kegiatan dengan waktuyang sangat terbatas. Permasalahan ini ditemukan diseluruh K/L yang dikunjungi, yaitu Kementan,Kemenhub, Kemenkes, Kemenag, Kemendagri danKemendikbud. Pada Kementan, pengembalian danapenghematan, pemberian dana reward dan APBN-Pyang cair pada akhir tahun menyebabkan sulitnya

    Data pendukung yanglengkap memperlancar

    penelaahan dan

    menutup kemungkinanpemblokiran

    Pengembalian danapenghematan,

    pemberian dana

    reward, dan APBN-Pyang cair pada akhir

    tahun menyulitkanpelaksanaan kegiatan

    terlebih bila melaluiproses pelelangan dan

    revisi DIPA

    8

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    17/50

    pelaksanaan kegiatan yang harus melalui prosespelelangan dan kegiatan yang mengalami revisi DIPA.Permasalahan ini ditemukan pada kegiatan:Penyelamatan dan Insentive Sapi Betina Produktif diKalimantan Barat; Pembangunan RPH di Pare-Pare;dan Pembangunan litbang perkebunan di SulawesiBarat. Hal serupa terjadi pada Kemenhub, khususnyauntuk pelaksanaan kegiatan yang bersifat pengadaandan pembangunan dan harus melalui proses

    pelelangan. Persetujuan DIPA Pemanfaatan hasilpenghematan anggaran TA sebesar kurang lebih,% diblokir oleh DJA dan tidak dapat dilaksanakan.Pada Kemenag, pengembalian dana penghematandan pemberian dana reward dan APBN-P yang cair

    pada akhir tahun (akhir Oktober–awal November)menyebabkan sulitnya melaksanakan kegiatan dankhususnya terjadi pada kegiatan pembangunan fisik.Pada Kemendikbud, dana APBN-P dan pengembaliandana efisiensi yang keluar pada bulan Novembermenyebabkan berkurangnya penyerapan karena sulitmelaksanakan kegiatan. Di samping itu, efisiensi/penghematan telah mengakibatkan rencana kegiatanyang telah disusun tidak tercapai dan tidak efektif.Permasalahan ini ditemukan pada Rehab sekolah,

    Unit Sekolah Baru, Block grant , dan peralatan sekolah.Sedangkan di Kemendagri penambahan pagu diTriwulan empat menyebabkan sulitnya pelaksanaankegiatan terutama yang bersifatpembangunan/renovasi gedung.

    Solusi yang pada umumnya diharapkan oleh K/Ladalah penambahan dana diberikan pada

    pertengahan tahun anggaran dan tidak di akhir tahunanggaran. Kemenkes dan Kementan mengusulkantidak perlu dilakukan perubahan pagu anggaran agar

    pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggarandapat dilakukan sesuai dengan jadwal. Sementara itu,dalam rangka mempercepat pelaksanaan kegiatandari pagu tambahan ini Kemenag telahmengupayakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang tidak memerlukan proses pelelangan.Namun upaya inipun tidak berhasil karena rekanantetap tidak berani melaksanakan mengingat waktuyang terlalu singkat. Sedangkan Kemendikbud,mengatasi keterbatasan waktu dengan melakukan

    Efisiensi/ penghematandapat mengakibatkan

    rencana kegiatan yangtelah disusun tidak

    tercapai dan tidakefektif 

     Penambahan dana

    seyogyanya diberikan

    pada pertengahan dantidak di akhir tahun

    anggaran

     

    9

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    18/50

    persiapan pelaksanaan kegiatan segera setelahselesai penelaahan, sehingga pada saat DIPA turundapat langsung dilaksanakan.

    2.2.3 Dana kontrak multiyears  yang tidak dapatdialihkan ke kegiatan TA berikutnya

    Permasalahan utama terkait dengan dana kontrakmultiyears yang tidak dapat dialihkan ke kegiatan TAberikutnya yang dihasilkan pada rapat monitoringdan evaluasi koordinasi pelaksanaan pembangunanTriwulan III TA ini tidak teridentifikasi pada K/Lyang dikunjungi.

    2.2.4 Tagihan Satker tidak langsung dilakukan 

    Terkait dengan permasalahan tagihan Satker karenapencairan tidak selalu langsung dilakukan (ditumpuk& dilakukan bulan sekali), K/L yaitu Kementan,Kemenhub, dan Kemenag mengalami permasalahanini. Pada Kementan, pencairan yang tidak selalulangsung dilakukan umumnya terjadi di daerahkepulauan dan wilayah timur seperti di Papua, akibat jarak KPPN yang cukup jauh dan memerlukan biayatransportasi yang cukup tinggi. Selanjutnya, padaKemenhub, pencairan tidak selalu langsung dilakukan

    (ditumpuk penagihannya pada akhir pekerjaan)disebabkan keengganan dari pihak kontraktor untukmelakukan penarikan tiap bulannya. Terakhir, padaKemenag, penumpukan tagihan satker terjaditerutama pada kegiatan yang dilaksanakan oleh pihakketiga. Hal ini disebabkan rekanan, terutama rekananyang besar, menagihkan dana sekaligus setelahkegiatan selesai.

    Solusi yang diharapkan untuk permasalahan ini dariKemenag adalah perlunya perlakuan khusus untuk

    daerah kepulauan dan daerah yang jaraknya jauhdengan KPPN, misalnya berupa pemberian anggaranyang mencukupi untuk biaya transportasi sehinggalaporan dapat disampaikan sesuai jadwal. Sementaraitu, di Kemenhub solusi untuk memecahkanpermasalahan ini adalah dengan upaya memintarekanan agar melakukan penarikan sesuai jadwal.Sedangkan Kemenag melakukan upaya dengan

    mengundang dan mengingatkan rekanan untukmengajukan penagihan sesuai dengan jadwal yang

    Pencairan di daerah

    kepulauan dan wilayahTimur tidak bisalangsung karena jarak

    KPPN jauh

    10

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    19/50

    telah ditentukan. Selain itu juga diharapkan adaaturan dari Kementerian Keuangan bahwa untuktagihan yang tertunda akan diberi sangsi.

    2.2.5 Pelelangan

    Upaya melalui pelelangan sebelum anggaran turun(sesuai Perpres No. Tahun ) pada umumnyatidak dilakukan karena panitia lelang tidak beranimengambil resiko apabila ternyata kegiatan tidakdisetujui atau kegiatan tersebut mengalamipemblokiran. Permasalahan ini terjadi padaKemenag, yaitu pada kegiatan bersifatfisik/pembangunan. Permasalahan lainnya yangterkait dengan lelang adalah pengaturan uang muka

    pada multiyears contract (kontrak tahun jamak) yanglebih kecil, akhirnya mempengaruhi penyerapananggaran. Permasalahan ini terjadi pada Kemenhub,yaitu pada pembangunan JAATS (Peralatan NavigasiBandara Soekarno Hatta). Selain itu, terkait denganpelaksanaan pelelangan yang dilakukan sebelum

    anggaran turun permasalahan yang dihadapi olehKemenhub adalah belum tersedianya dana untukpelaksanaan pelelangan.

    Solusi untuk mengatasi permasalahan ini, yang telah

    dilakukan oleh Kemenag terutama untukmelaksanakan kegiatan-kegiatan dengan pagutambahan yang baru keluar di akhir tahun anggaran,adalah dengan upaya mengurangi ada kegiatan yangharus melalui proses pelelangan. Sementara itu,Kemenhub mengharapkan adanya penyempurnaan

    Perpres No. Tahun , terkait dengan besaranuang muka untuk kontrak tahun jamak.

    2.2.6 Lahan 

    Permasalahan yang timbul terkait dengan kesiapanlahan yang mempengaruhi penyerapan anggaran,terjadi pada K/L yaitu Kementan, Kemenhub, danKemenkes. Pada Kementan, terdapat permasalahanmengenai status kepemilikan tanah yang belum jelas,yang pada akhirnya menghambat pelaksanaankegiatan. Selain itu, permasalahan juga muncul akibatadanya perubahan kebijakan Bupati terpilih dalampemanfaatan lahan di wilayahnya. Perubahankebijakan pemanfaatan lahan terjadi di Kabupaten

    Panitia lelangmenghadapi resiko

    Pengaturan uang muka

    pada multiyearscontract  mempengaruhi

    penyerapan anggaran

    Status kepemilikantanah yang belum jelas,

    menghambatpelaksanaan kegiatan

    11

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    20/50

    Asahan, yaitu lahan yang semula telah dianggarkanuntuk cetak sawah berubah peruntukannya untukperkebunan kelapa sawit oleh Bupati terpilih yangtentunya mempengaruhi penyerapan anggaran untukcetak sawah. Meskipun ini hanya merupakan kasuskhusus namun hal seperti ini dapat menjadi masalahbesar apabila tidak menjadi perhatian dari sekarang.Permasalahan terkait dengan kesiapan lahan terjadipula pada Balai Diklat di Manokwari dan SumateraBarat. Sementara itu, permasalahan lahan yangterjadi pada Kemenhub adalah status tanah yangtelah dinyatakan oleh Pemda sudah jelas dan selesainamun pada saat kegiatan akan dimulai (alat beratmulai didatangkan) terjadi sengketa dan penolakan

    masyarakat. Permasalahan ini terjadi padapembangunan fasiitas pelabuhan Tanjung wangi JawaTimur (penyelesaian dengan memindahkan lokasikegiatan); pembangunan Kampus Akademi PelayaranMakassar; dan pengadaan Lahan Peti Kemas TanjungPriok. Sedangkan permasalahan lahan pada

    Kemenkes adalah tidak dapat dibelinya lahantersebut pada saat kegiatan akan dilaksanakan. Hal initerjadi pada Pembangunan Kantor KesehatanPelabuhan di Bali dan Kantor Litbang Lokal di Garut.

    Solusi yang dilakukan oleh Kemenhub terkait denganmasalah lahan adalah dengan memindahkan lokasi

    kegiatan. Sedangkan untuk ke depan, Kemenhubmelakukan pula upaya dengan akan menganggarkan

    dana untuk pensertifikatan lahan. Sacara umum,solusi ketiga K/L adalah adanya keharusan kejelasanlahan sebelum kegiatan dilaksanakan. Untuk itu,diharapkan Pemda dapat menyelesaikanpermasalahaan lahan sebelum kegiatan dimulai.

    2.2.7 Organisasi

    Restrukturisasi organisasi merupakan salah satupenyebab terjadinya kerterlambatan bahkan tidakterserapnya anggaran di Kementerian/Lembaga.Kemenkes dan Kemendikbud adalah kementeriandengan perubahan struktur organisasi yang akhirnyamempengaruhi penyerapan anggaran. Akibat adanyaperubahan struktur organisasi terdapat kegiatan diKementerian Kesehatan yang telah dialokasikannamun tidak dapat dilaksanakan karena pada struktur

    Penyediaan lahan harus

     jelas sebelum kegiatandilaksanakan

    Struktur organisasi K/Lyang baru

    mempengaruhi

    penyerapan anggaran

    12

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    21/50

    yang baru tidak ada unit kerja yang mempunyaitupoksi sesuai dengan kegiatan tersebut. Sementaraitu, perubahan struktur organisasi dalam rangkapenyesuaian satu program untuk satu unit kerjaeselon I, menyebabkan dokumen DIPA terlambatsampai dengan bulan Maret yangmempengaruhi penyerapan anggaran. Denganadanya perubahan kabinet pada bulan Oktober ,Kementerian Pendidikan Nasional berubah menjadiKementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalamkaitan itu, saat ini sedang dilakukan perumusan jumlah unit kerja eselon (satu) yang harusditambahkan untuk menjalankan fungsi kebudayaan.Terkait dengan sulitnya mencari pejabat pengadaan,

    terjadi di Kemendagri, Kementan, Kemendikbud, danKemenag. Pada umumnya hal ini disebabkan oleh

    rendahnya minat untuk menjadi pejabat pengadaandan terbatasnya pegawai yang mempunyai sertifikatpengadaan barang dan jasa untuk memenuhipersyaratan Perpres / bahwa pejabatpengadaan harus mempunyai sertifikat pengadaanbarang dan jasa. Sedangkan terkait dengan kualitasSDM, pada Kemenag cukup menjadi hambatan yangmenyebabkan sering terjadi kesalahan di Satker

    dalam melakukan revisi DIPA, terutama pada saatefisiensi/penghematan anggaran harus dilakukan.

    Agar permasalahan tidak terulang kembali,Kemenkes mengupayakan seluruh kegiatan dapatditampung dan sesuai dengan tupoksinya. Sementaraitu, terkait dengan struktur kementerian Pendidikandan Kebudayaan, diharapkan kesepakatan antaraKementerian Pendidikan dan Kebudayaan yangmengusulkan penambahan (satu) unit kerja eselon Iuntuk menangani kebudayaan dengan Kementerian

    Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai induk asalkebudayaan yang mengusulkan (dua) eselon I diKemendikbud untuk menangani kebudayaan dapatsegera tercapai agar tidak mengganggu pelaksanaan. Untuk memenuhi persyaratan Perpres No. Tahun terkait dengan pejabat pengadaan diatasimelalui peningkatan jumlah pegawai yang memilikisertifikat dan mengikutsertakan dalam pelatihanuntuk yang baru. Sedangkan Kemenag, dalam upayameningkatkan kualitas SDM dilakukan peningkatan

    Pegawai engganmenjadi pejabat

    pengadaan barang dan

     jasa

    13

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    22/50

    pemahaman melalui sosialisasi dan pelatihan. Selainitu, Kemenag akan mengusulkan pula kepada LKPPagar dilakukan perbaikan aturan terkait dengankepemilikan sertifikat bagi pengelola kegiatan.

    2.2.8 Lambatnya pengumpulan data penyerapan

    Ketepatan dan keakuratan data merupakan syaratutama dan penting yang tidak dapat diabaikan dalammengetahui kemajuan suatu kegiatan baik dari sisianggarannya maupun fisik. Lambatnya pengumpulandata menjadi permasalahan di Kementerian Agamadan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Lambatnya pengumpulan data menyebabkaninformasi penyerapan yang ada di K/L tidak sesuai

    dengan realisasi di lapangan pada saat yangbersamaan. Kelambatan ini dikarenakanpenyampaian laporan dari satker di daerah ke K/Lharus dilakukan secara berjenjang melalui proses

    rekonsiliasi terlebih dahulu di setiap tingkatan yangmembutuhkan waktu cukup lama. Sementara itu, halyang menyebabkan lambatnya pengumpulan data diKementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah (a)kurangnya komitmen dalam penyampaian data; (b)banyaknya instrumen yang dikeluarkan oleh

    masing-masing unit kerja; dan (c) terbatasnya saranadan prasarana untuk menyampaikan laporan.

    Untuk mempercepat pengumpulan data, Kemenagmengusulkan agar selain dilakukan penyampaian

    laporan secara berjenjang, setiap satker dapatmenyampaikan pula laporan penyerapan secara

    langsung ke K/L pusat. Dengan demikian diharapkanK/L pusat dapat memperoleh laporan penyerapansecara cepat, dan rekonsiliasi secara berjenjang pundapat dilakukan. Selain itu, untuk mempercepat

    proses pengumpulan data Kemendikbud akanmelakukan pengembangan sistem berbasis webdengan biaya murah dan penyederhanaan instrumenyang selama ini cukup beragam di masing-masing

    unit kerja. Dengan demikian diharapkanpengumpulan data dapat dilakukan dengan lebihcepat sehingga informasi khususnys terkait denganpenyerapan dapat diketahui dengan cepat.

    Penyampaian datapendukung penyerapan

    anggaran cenderung

    lambat

    14

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    23/50

    2.2.9 Permasalahan Lainnya

    Selain permasalahan utama, terdapat beberapapermasalahan penyerapan anggaran lainnya, yaitu

    terkait dengan penyediaan dana pendamping didaerah, belum siapnya PHLN sehingga danapendamping tidak terserap, proses clearance, danpencairan dana sertifikasi guru.

    Permasalahan terkait dengan penyediaan danapendamping daerah terjadi di Kemendagri, yaituterdapat Kabupaten/Kota yang tidak menyediakandana pendamping untuk kegiatan PNPM.Kabupaten/kota tersebut adalah Tapanuli Tengah,Simalungun, Nias Selatan, Nias Barat, Minahasa

    Selatan, Gowa, Konawe, Muna, Buton, KonaweSelatan, Mamuju, Seram bagian Barat, dan P.Morotai. Hal ini mengakibatkan kegiatan tidak bisaberjalan dan anggaran tidak terserap. Untuk itu,sedang dicari penyebab tidak dialokasikannnya danapendamping di daerah tersebut.

    Permasalahan belum siapnya PHLN terjadi diKementan, yaitu pada kegiatan SMATD (proyekteknologi dan pembangunan) dan WISEM (sarana danprasarana pertanian). Pada kedua kegiatan ini dana

    pendamping tidak dapat diserap karena loan belumsiap sehingga dilakukan drop loan. Untuk itu,disarankan agar dalam pengalokasian pagu indikatifdigunakan data yang lebih akurat sehingga hanyaPHLN yang sudah pasti saja yang disediakan danapendamping.

    Selanjutnya, terkait dengan proses lelangpembangunan gedung teridentifikasi adanyapersyaratan clearance  yang dilakukan olehKementerian PAN dan RB, BPKP, dan KementerianPU. Permasalahan yang terjadi adalah lamanya waktuyang diperlukan dalam proses clearance  dan hasil

    clearance oleh ketiga instansi tersebut. Permasalahanini ditemuai pada K/L yaitu Kemendagri danKementan. Pada Kemendagri, lamanya prosesclearance  sebelum pelelangan terjadi padapembangunan gedung, IPDN di Bukit Tinggi,Makassar, Manado, dan Rokan Ilir sehingga menjadisalah satu hambatan dalam pelaksanaan kegiatan.Sedangkan permasalahan clearance yang terjadi pada

    Koordinasi antar K/Ldiperkuat agar

    mempercepat prosesclearance dan

    penyerapan anggaran

    Dana pendamping didaerah (PHLN) sering

    kali belum tersedia

    15

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    24/50

    Kementan adalah proses clearance  yang dilakukansetelah dana dianggarkan dengan hasilpembangunan gedung tidak disetujui sehingga danatidak dapat diserap. Diharapkan pada waktumendatang proses clearance  dapat dilakukansebelum tahun anggaran dimulai dan anggaran belumdialokasikan.

    Permasalahan lain yang teridentifikasi adalahhambatan karena proses pencairan anggaranberkaitan dengan K/L lain. Pada Kemenag, peraturanpencairan anggaran sertifikasi guru baru dapatdilakukan setelah ada Nomor Registrasi Guru (NRG).Hal ini mempengaruhi penyerapan karena NRGdikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan danKebudayaan dan memerlukan waktu yang cukuplama. Untuk itu, diusulkan agar pencairan danasertifikasi tidak perlu menunggu selesainya NRG olehKemendikbud.

    16

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    25/50

    III. HASIL KUNJUNGAN LAPANG KE SKPD

    Permasalahan penyerapan anggaran SKPD berdasarkan hasil kunjunganlapang dibagi dalam dua bagian, yaitu tinjauan secara umum dan tinjauanmasing-masing SKPD.

    3.1. Umum

    Identifikasi permasalahan penyerapan anggaran secara spesifik telahdilakukan pada tiga SKPD di dua provinsi. Adapun SKPD tersebut adalah: Dinas PUCipta Karya Provinsi Sumatera Selatan, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat,dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat. (Jadwal kunjunganpada Lampiran II).

    Dalam hal realisasi penyerapan anggaran hingga Desember , DinasPU Cipta Karya Provinsi Sumatera Selatan telah mencapai ,% dari alokasianggaran Rp.7.7, juta, dan diharapkan akan meningkat hingga lebih dari,% jika seluruh laporan dari Satker sudah masuk. Sementara itu, alokasi danaDekonsentrasi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat sebesar Rp.., jutadengan realisasi anggaran sebesar Rp..7, juta atau 7,%. Sedangkan alokasidana Dekonsentrasi dan Perbantuan di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

    foto

    17

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    26/50

    No. SKPD  Pagu Anggaran Penyerapan

    1.

    Dinasu PU  Cipta

    Karya Provinsi

    Sumatera Selatan

    Rp.397.917,6 juta 90,8% 

    2.

    Dinas Kesehatan

    Provinsi

    Kalimantan Barat Rp.38.516,9 juta  78,4% 

    3.

    Dinas Peternakan

    dan Kesehatan

    Hewan di

    Kalimantan Barat 

    Rp.25.177,5 juta  47,6 % 

    3.2. Permasalahan SKPD

    3.2.1. Dinas PU Cipta Karya Provinsi Sumatera

    Selatan

    Secara umum Dinas PU Cipta Karya ProvinsiSumatera Selatan tidak menemui permasalahandalam pelaksanaan pembangunan. Provinsi SumateraSelatan hanya terkendala oleh satu masalah, yaitueskalasi harga, yang terjadi pada Kegiatan RIS PNPM

    Mandiri, Program Infrastruktur Perdesaan. Eskalasiharga terjadi karena kegiatan dibiaya oleh pinjamansehingga pencairan dana tidak bisa dilaksanakansesuai dengan pagu anggaran DIPA . Hal inisangat mempengaruhi kemajuan kinerja satker di kabupaten/kota yang ada di Prov. Sumsel.

    Isu lain yang ada tetapi sesungguhnya tidak menjadipersoalan di Dinas PU Cipta Karya namun perludicatat, yaitu terkait dengan adanya APBN-P yangmengakibatkan DIPA Perubahan baru turun pada

    Triwulan-. Untuk mengantisipasi hal tersebut, DinasPU Cipta Karya Provinsi Sumatera Selatan melakukanupaya melalui percepatan pelaksanaan fisik dilapangan.

    3.2.2. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat

    Beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain:() Penentuan pelaksana SKPD terlambat akibat SuratKeputusan pelaksana kegiatan baru terbit padapertengahan tahun anggaran berjalan; () Seringnya

    Eskalasi hargamenghambat kegiatan

    yang dibiayai oleh

    pinjaman luar negeri

    Tabel 2. Pagu dan Penyerapan Anggaran SKPD

    pada tahun sebesar Rp..77, juta dengan realisasi anggaran sebesarRp..7, juta atau 7, %.

    18

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    27/50

    terjadi mutasi pegawai, sehingga dalam pelaksanaankegiatan kekurangan tenaga teknis sesuai dengansyarat-syarat yang telah ditentukan; () Petunjukteknis dan petunjuk pelaksanaan kegiatan yangdisampaikan terlambat dan baru diterima oleh dinaspada pertengahan Juni ; () Keterlambatanpenyelesaian dokumen APBN-P yang baru selesaipada bulan September-Oktober , menyulitkanpelaksanaan kegiatan karena terbatasnya wakttupelaksanaan; dan () Pelaksanaan kegiatanbersamaan dengan kegiatan yang dilaksanakan diPusat, sehingga pemerintah daerah tidak dapatmelaksanakan kegiatan yang telah disusun.

    Untuk mengatasi permasalahan tersebut, DinasKesehatan Provinsi Kalimantan Barat mengusulkanbeberapa hal untuk pelaksanaan kegiatan tahunberikutnya, yaitu: ()Penetapan pelaksanaan kegiatanoleh pemerintah daerah dapat ditentukan pada awalpelaksanaan kegiatan; () Pemerintah Daerah dapatmendistribusikan pegawai yang memiliki sertifikatpengadaan barang dan jas secara merata kepadaseluruh dinas; () Penyampaian petunjuk teknis danpetunjuk pelaksanaan kiranya dapat dilakukan padaawal pelaksanaan kegiatan; () Penyelesaian

    dokumen APBN-P pada pertengahan tahun anggaranberjalan; dan () Pemerintah Pusat dan PemerintahDaerah perlu mempersiapkan perencanaan yanglebih baik dalam pelaksanaan kegiatan.

    3.2.3. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

    Provinsi Kalimantan Barat

    Permasalahan penyerapan anggaran yang terjadipada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewandikarenakan oleh beberapa hal, antara lain: () Alokasi

    dana sebagian besar dibintang (diblokir), yang barudapat dilaksanakan pada pertengahan tahunsehingga mengakibatkan waktu pelaksanaan yangterbatas. Selain itu, dengan waktu yang terbataspelaksanaan kegiatan juga terkendala dengan adanyaaturan yang mengatur (Perpres No. Tahun )pencairan dana menggunakan pola :: untukkegiatan bantuan sosial; () Penyampaian pedomanumum dan petunjuk pelaksanaan pada beberapakegiatan disampaikan terlambat, yaitu pada bulan

    Keterlambatanpenyelesaian dokumen

    APBN-P menyulitkanpelaksanaan kegiatan

    karena terbatasnyawaktu pelaksanaan

    Dana dibintang

    (diblokir),mengakibatkanpelaksanaan terhambat

    19

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    28/50

    Penyampaian Juknisdan Juklak oleh

    Kementerian sebaiknyadilakukan pada awal

    pelaksanaan kegiatandimulai

    Oktober-November; () Pelaksanaan kegiatan pusattidak sesuai dengan kondisi daerah, sehinggabeberapa kegiatan tidak dapat dilaksanakan; ()Ketersediaan sumber daya manusia di DinasPeternakan dan Kesehatan Hewan yang memilikikemampuan teknis pelaksanaan terbatas; serta ()Revisi kegiatan yang bersifat strategis dengan jumlahalokasi dana yang cukup besar tidak mendapatpersetujuan.

    Untuk mengatasi permasalahan-permasalahantersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewanmengusulkan dan mengupayakan beberapa hal

    sebagai berikut: () Penghapusan tanda bintang(pemblokiran) kiranya dapat dilakukan pada saatpertengahan tahun anggaran, sehingga pemerintahdaerah dapat mempersiapkan pelaksanaan kegiatanlebih baik; () Penyampaian Juknis dan Juklak olehkementerian sebaiknya dilakukan pada awalpelaksanaan kegiatan dimulai; () Pelaksanaankegiatan di daerah sebaiknya disesuaikan dengankondisi daerah sehingga dalam pelaksanaan kegiatantersebut tidak terkendala dengan kondisi yang ada;() Diperlukan penambahan tenaga teknis pelaksanakegiatan; serta () Melaksanakan revisi dokumen

    anggaran yang disebabkan oleh adanya perbedaansatuan output antara dokumen DIPA dengan PetunjukTeknis, yaitu satuan output dalam dokumen anggaranadalah ekor  sedangkan dalam petunjuk teknissatuannya adalah kelompok. Berkenaan dengan haltersebut, Dinas telah melakukan konsolidasi denganBadan Pengawasan Keuangan dan PembangunanPerwakilan Provinsi Kalimantan Barat dan DirektoratJenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, bahwadokumen anggaran harus sesuai dengan petunjuk

    teknis.

     

    20

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    29/50

    IV. KESIMPULAN

    Berdasarkan kunjungan lapang yang telah dilakukan, terhadap K/L dan SUPD telah ditemui berbagai permasalahan terkait dengan penyerapan anggaran.Berbagai upaya telah dilakukan oleh masing-masing K/L, namun perlu tindak lanjutagar masalah penyerapan rendah tidak terulang kembali di tahun-tahunmendatang.

    Dari kedelapan kelompok permasalahan, hanya permasalahan dana kontrakmultiyears yang tidak bisa dialihkan ke kegiatan dan TA berikutnya saja yang tidak

    ditemui pada enam K/L dan tiga SKPD yang dikunjungi. Sedangkan pemblokirananggaran dan pengembalian dana penghematan, pemberian dana reward danAPBN-P yang keluar pada akhir tahun merupakan masalah yang ditemui hampir diseluruh K/L dan tiga SKPD yang dikunjungi. Kedua permasalahan tersebut salingberkaitan, dan untuk mengurangi permasalahan tersebut pada umumnya keenamK/L dan ketiga SKPD yang dikunjungi menginginkan agar penambahan anggarandiberikan sebelum pertengahan tahun dan bukan di Triwulan III atau di akhir tahun.Bila penambahan anggaran baik berupa pemberian dana reward, pengembaliandana penghematan, ataupun APBN-P dikeluarkan pada Triwulan III atau setelahnya,seyogyanya penambahan anggaran ini tidak perlu dilakukan.

    foto

    21

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    30/50

    Tindak lanjut yang diperlukan agar penyerapan anggaran rendah tidakterjadi lagi, perlu disusun disbursement   plan  dan  procurement  plan bagi setiap K/Lsebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan. Terkait dengan blokir anggaran akibatdata pendukung tidak lengkap, di masa mendatang data pendukung harus sudahlengkap pada saat penelaahan DIPA. Sementara itu, untuk mengantisipasiketerbatasan waktu pelaksanaan, persiapan pelaksanaan kegiatan agar segeradilakukan setelah selesai penelaahan sehingga pada saat DIPA turun kegiatan dapatlangsung dilaksanakan. Sedangkan untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan, K/Ldapat melakukan pelelangan sebelum anggaran turun (sesuai Perpres No. Tahun). Terkait dengan lahan, upaya yang harus dilakukan adalah memastikankejelasan kepemilikan lahan sebelum melaksanakan kegiatan. Selanjutnya, dalammemenuhi persyaratan Perpres No. Tahun terkait dengan pejabatpengadaan perlu dilakukan peningkatan jumlah pegawai yang memiliki sertifikatdan mengikutsertakan pegawai baru dalam pelatihan. Sedangkan untuk mengatasi

    keterlambatan data dapat dilakukan melalui upaya pengembangan sistem berbasisweb dengan biaya murah.

    22

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    31/50

    LampiranI. Jadwal Kunjungan Lapang K/LII. Jadwal Kunjungan Lapang ke SKPDIII. Matriks Rekapitulasi Check List Permasalahan per K/L dan SKPDIV. Hasil Kunjungan ke K/L  (1) Kementerian Agama  (2) Kementerian Dalam Negeri  (3) Kementerian Perhubungan

      (4) Kementerian Pertanian  (5) Kementerian Kesehatan  (6) Kementerian Pendidikan dan KebudayaanV. Hasil Kunjungan ke SKPD  (1) Dinas PU Cipta Karya, Provinsi Sumatera Selatan  (2) Dinas Kesehatan, Provinsi Kalimantan Barat  (3) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Provinsi

    Kalimantan Barat

     

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    32/50

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    33/50

    No. K/L  TanggalKunjungan Diterima olehNama Jabatan

    1. Kementerian Agama 3 Januari 2012 Nur MahmudahKepala Bagian IV Anggaran

    2.Kementerian DalamNegeri 

    3 Januari 2012  SuharyonoKepala BagianMonitoring dan Evaluasi

    3.KementerianPerhubungan 

    4 Januari 2012 MartaHardisuwarno

    Kepala BagianPelaksanaan Anggaran

    4. Kementerian Pertanian  5 Januari 2012  SuwandiKepala Bagian KebijakanProgram dan Wilayah

    5. Kementerian Kesehatan  5 Januari 2012  Susiyo LuchitoKasubbag Evapor Bagian

    APBN36.

    Kementerian Pendidikandan Kebudayaan 

    6 Januari 2012  Budi PurwakaKepala Bagian SistemInf ormasi

    Lampiran I. Jadwal Kunjungan Lapang ke K/L

    23

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    34/50

      SKPD  Tanggal Kunjungan Diterima olehNama Jabatan

    1.

    Dinasu PU  Cipta KaryaProvinsi SumateraSelatan

    22 Desember 2011 Rina AnggraeniKasubag RenevaporDinas PU CiptaKarya

    2.Dinas Kesehatan ProvinsiKalimantan Barat 

    17 Januari 2012  HermanKepala Sub DinasKesehatan

    3.

    Dinas Peternakan danKesehatan Hewan diKalimantan Barat 

    17 Januari 2012  WahyudiKepala Seksi

    Perencanaan dan

    Evaluasi

    Lampiran II. Jadwal Kunjungan Lapang ke SKPD

    24

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    35/50

    Permasalahan PenyerapanAnggaran Tahun 2011

    Kementerian/Lembaga SKPD

       K  e  m  e  n   d  a  g  r   i

       K  e  m  e  n   h  a  n

       K  e  m  e  n   k  e  u

       K  e  m  e  n   t  a  n

       K   E   S   D   M 

       K  e  m  e  n   h  u   b

       K  e  m  e  n   d   i   k   b  u   d

       K  e  m  e  n   k  e  s

       K  e  m  e  n  a  g

       K  e  m  e  n   P   U

       P   O   L   R   I

       D   i  n  a  s   P   U   C   i  p   t  a

       K  a  r  y  a   P  r  o  v .   S  u  m  s  e   l

       D   i  n  a  s   K  e  s  e   h  a   t  a  n

       P  r  o  v .   K  a   l   b  a  r

       D   i  n  a  s   P  e   t  e  r  n  a   k  a  n

       d  a  n   K  e  s  e   h  a   t  a  n

       H  e  w  a  n   P  r  o  v .   K  a   l   b  a  r

    a)  Pemblokiran anggaran: 

    •  Tidak lengkapnya datapendukung

    √  √  √  √  √  √ 

    •  Eskalasi harga √ 

    • 

    Kesalahan aplikasi pada saat penyusunan RKA-KL* 

    √ 

    b) 

    Pengembalian dana

    penghematan, pemberian danareward  dan APBN-P yang keluarpada akhir tahun

    √  √  √  √  √  √  √  √  √ 

    c) 

    Dana kontrak multiyears yangtidak bisa dialihkan ke kegiatandan TA berikutnya

    d)  Tagihan Satker: pencairan tidakselalu langsung dilakukan

    (ditumpuk & dilakukan 2 bulansekali).

    √  √  √ 

    e) 

    Lelang

    •  Sebagian besar pelaksana

    lelang belum berani

    melaksanakan lelang sebelum

    anggaran turun.

    √  √ 

    •  Rumitnya persyaratan yangdiatur dalam Perpres 54 yangmenyebabkan gagal lelang

    √ 

    •  Pengaturan uang muka yanglebih kecil sehingga

    mempengaruhi penyerapan

    anggaran.

    √ 

    •  Adanya persyaratan clearance dari BPKP sebelumpelelangan yang memakanwaktu lama* 

    √  √ 

    •  Belum tersedianya danauntuk pelelangan tidakmengikat untuk kegiatantahun berikutnya* 

    √ 

    b) 

    Lahan, berkaitan denganreadiness criteria sbb: 

    •  DED (Detail EngineeringDesign) 

    •  Kesiapan lahan √  √  √ 

    •  Ketersediaan dana daerahuntuk program bersama

    Lampiran III. Matriks Rekapitulasi Check List Permasalahan per K/L dan SKPD

    25

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    36/50

    •  Terdapatnya instansipengelola pascakonstruksi

    •  Output  dan outcome yang

     jelas

    c) 

    Organisasi•  Adanya restrukturisasi

    organisasi

    √  √  √ 

    •  Sulitnya mencari pejabat pengadaan dan adanya pola

    mutasi kepegawaian yangtidak terstruktur

    √  √  √  √ 

    •  Sinergi pusat daerah √  √ 

    •  Kualitas SDM  √  √  √ 

    •  Kesulitan dalam menetapkanpengelola kegiatan karenaharus memiliki sertifikat* 

    √  √ 

    d) 

    Lambatnya pengumpulan data √  √  √ 

    e) 

    Hambatan karena prosespencairan anggaran berkaitandengan K/L lain. * 

    √ 

    f) 

    Tidak adanya dana pendamping

    dari daerah untuk programbersama

    √ 

    g)  Tidak siapnya dana PHLN*  √ 

    Permasalahan PenyerapanAnggaran Tahun 2011

    Kementerian/Lembaga SKPD

       K  e  m  e  n   d  a  g  r   i

       K  e  m  e  n   h  a  n

       K  e  m  e  n   k  e  u

       K  e  m  e  n   t  a  n

       K   E   S   D   M 

       K  e  m  e  n   h  u   b

       K  e  m  e  n   d   i   k   b  u   d

       K  e  m  e  n   k  e  s

       K  e  m  e  n  a  g

       K  e  m  e  n   P   U

       P   O   L   R   I

       D   i  n  a  s   P   U   C   i  p   t  a

       K  a  r  y  a   P  r  o  v .   S  u  m  s  e   l

       D   i  n  a  s   K  e  s  e   h  a   t  a  n

       P  r  o  v .   K  a   l   b  a  r

       D   i  n  a  s   P  e   t  e  r  n  a   k  a  n

       d  a  n   K  e  s  e   h  a   t  a  n

       H  e  w  a  n   P  r  o  v .   K  a   l   b  a  r

      Keterangan.

    * Merupakan Permasalahan baru yang ditemukan pada saat melakukan kunjungan kementerian/Lembaga.

    Merupakan Kementerian/Lembaga yang belum dikunjungi

    26

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    37/50

    No  Permasalahan  Solusi/Tindak Lanjut Kegiatan dan 

    lokasi 

    Total anggaran sebesar Rp. 35,4 trilyun, Penyerapan 88% per 28 Desember 2011Jumlah Satker 4.442 Saker

    1 Pengembalian dana penghematan, pemberiandana reward  dan APBN-P yang keluar pada akhirtahunTurunnya tambahan dana di akhir Oktober – awalNovember menyebabkan sulitnya melaksanakankegiatan tersebut. Untuk mempercepat proses, diupayakan kegiatan tidak melali proses lelang.Namun tetap saja mengalami kesulitan karena

    tidak ada rekanan yang sanggup mengerjakandengan waktu yang sangat terbatas.

    DIharapkan di waktumendatang tidak ada danayang turun di akhir tahunanggaran. Apabila DIPAturun di akhir tahunanggaran sebaiknya

    diberlakukan DIPAluncuran agar kegiatan

    dapat terlaksana.

    Kegiatanpembangunan fisik

    2 Tagihan Satker: pencairan tidak selalu langsungdilakukan (ditumpuk & dilakukan 2 bulan sekali) Penumpukan tagihan Satker dilakukan terutamapada kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga.Hal ini disebabkan rekanan terutama yang besarsering menagihkan dana sekaligus setelah kegiatanselesai.Telah dilakukan upaya mengundang dan

    mengingatkan kepada rekanan untuk mengajukan

    penagihan sesuai dengan jadwal yang telahditentukan.

    Diusulkan sebaiknya adaaturan dari KementerianKeuangan bagi tagihanyang tertunda diberisangsi.

    3 LelangUpaya mempercepat pelaksanaan kegiatan melaluipelelangan sebelum anggaran turun tidakdilakukan karena panitia lelang tidak berani ambilresiko apabila terjadi kegiatan tidak disetujui ataukegiatan tersebut mengalami pemblokiran.

    Diupayakan/mengurangiadanya proses pelelangan

    Untuk kegiatanbersif at 

    fisik/pembangunan.

    4 Kualitas SDM Rendahnya kualitas SDM menyebabkan seringnyaterjadi kesalahan di Satker dalam melakukan revisiDIPA, terutama terkait dengan efisiensi yang harusdilakukan.

    Peningkatan pemahamanmelalui sosialisasi dan

    pelatihan

    Peraturan bagi pengelola kegiatan harus memilikisertifikat menyebabkan kesulitan dalammenetapkan pengelola kegiatan.

    Untuk itu akan diusulkan keLKPP agar dilakukanperbaikan aturan terkait dengan kepemilikan

    sertifikat bagi pengelolakegiatan.

    Lampiran IV. Hasil Kunjungan ke K/L

    1. Kementerian Agama

    27

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    38/50

    5 Lambatnya pengumpulan dataDengan adanya atran pengumpulan datapenyerapan anggaran secara berjenjang, menyebabkan panjangnya waktu untukmengetahui kondisi penyerapan anggaran. Hal inimenyebabkan sulit diketahui data penyerapananggaran terkini.

    Diusulkan agar satkerdapat memberikaninf ormasi kepadaKementerian secaralangsung tidak berjenjang

    6 Sertifikasi GuruPeraturan pencairan anggaran sertifikasi guru yangbaru dapat dilakukan setelah ada Nomor Registrasi

    Guru (NRG) telah menyebabkan rendahnyapenyerapan. Hal ini terjadi karena prosesmemperoleh NRG yang dikeluarkan olehKementerian Pendidikan dan Kebuadayaanmembutuhkan waktu yang cukup lama.

    Akan diusulkan agar

    pencairan dana sertifikasi

    tidak harus menungguNRG 

    Sertifikasi Guru

    No  Permasalahan  Solusi/Tindak Lanjut Kegiatan dan 

    lokasi 

    28

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    39/50

    No  Permasalahan  Solusi/Tindak Lanjut Kegiatan dan 

    lokasi 

    Total anggaran sebesar Rp. 16,95 trilyun, Penyerapan 75,52% per 30 Desember 2011

    1 Penambahan pagu di Triwulan empat menyebabkan sulitnya pelaksanaan kegiatanterutama yang bersif at pembanguan/renovasigedung.

    Kendala lain adalah akibat terjadinyapemblokiran anggaran oleh DPR pada pagutambahan ini, maka tidak ada waktu untukmelakukan revisi DIPA sehigga dana sebesar

    RP.1,3 Trilyun tidak terserap.

    Dilakukan percepatanpelaksanaan sehingga

    anggaran dapat terserap diakhir tahun anggaran.

    Kegiatanpembangunan fisik

    PNPM 

    2 Dana pendamping daerahTerdapat 13 Kabupaten/Kota ang tidakmenyediakan dana pendamping untuk kegiatanPNPM. Hal ini mengakibatkan kegiatan tidakbisa berjalan dan anggaran tidak terserap.

    Akan dilihat penyebab tidakdialokasikannnya dana

    pendamping

    PNPM Lokasi: Tapanuli Tengah, Simalungun, NiasSelatan, NiasBarat, MinahasaSelatan, Gowa, Konawe, Muna, Buton, KonaweSelatan, Mamuju, Seram aagian

    Barat, dan P.Morotai3 Proses Clearance 

    Persyaratan adanya proses clearance sebelumpelelangan pembangunan gedung oleh

    Kementerian PAN dan RB, BPKP, dankementerian PU yang memakan waktu cukuplama merupakan salah satu hambatan dalampelaksanaan kegiatan.

    Diharapkan di masamendatang prosesclearance dapat dilakukansebelum tahun anggarandimulai.

    Pembanguan IPDN Lokasi: Bukit TinggiMakassarMenadoRokan Ilir

    4 Kualitas SDM Sering terjadi mutasi pegawai di daerahtermasuk pengelola kegiatan/panitia pengadaanyang menyebabkan terhambatnya pelaksanaankegiatan.

    Dilakukan penambahanujian sertifikasi pengadaanbarang dan jasa bagi

    pejabat dan staf .

    5 Pemblokiran anggaranTidak lengkapnya dokumen pendukung

    mengakibatkan terjadinya pemblokirananggaran. Untuk menghilangkan pemblokiransetelah data dilengkapi memerlukan waktu yangcukup lama.

    Hal ini merupakan ketidak siapan Kemendagridalam mengajukan usulan kegiatan.

    Melengkapi dokumen yangdiperlukan dan mencermatidan melengkapi dokumen

    untuk kegiatan yang akandatang

    Tugas pembantuanpasar desa di

    Gunung Kidul, DIY 

    2. Kementerian Dalam Negeri

    29

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    40/50

    No  Permasalahan  Solusi/Tindak Lanjut Kegiatan dan 

    lokasi 

    Total anggaran sebesar Rp. 23,309 trilyun, Penyerapan 85,022% per 4 Januari 2012Jumlah Satker 679 Satker

    1 Pemblokiran anggaran dan revisi anggaranAkibat penyusunan dan penelaahan RKAKL yangkurang cermat mengakibatkan terhambatnyapenyerapan pada saat pelaksanaan kegiatan, yaitu: 

    1)  Terdapat kesalahan akun/aplikasi pada saat penyusunan RKA-KL yang mengakibatkananggaran tidak dapat dicairkan, sehingga

    harus dilakukan revisi DIPA.2)  Tingginya dana bertanda bintang (blokir) 

    akibat kurangnya data pendukung, mengakibatkan terjadinya blokir sebesar Rp.1,008 Triliun atau 4,33% dari total paguKementerian Perhubungan.

    Memperbaiki danmelengkapi dokumen yang

    diperlukan, serta akanmelakukan penyusunanRKAKL lebih teliti

    2 Pengembalian dana penghematan, pemberiandana reward  dan APBN-P yang keluar pada akhirtahun menyebabkan sulitnya pelaksanaankegiatan yang bersif at pengadaan danpembanguan yang harus melalui proses

    pelelangan.

    Persetujuan DIPA Pemanf aatan hasilpenghematan Anggaran TA.2011 sebesar kuranglebih 83,8% diblokir oleh DJA.

    Diusulkan agar bila adapagu tambahan diberikan dipertengahan tahunanggaran.

    3 Lahan.Terdapat status tanah (hibah tanah) yang belumselesai, sehingga mengakibatkan tidakterserapnya anggarar. Hal yang sering terjadi, menurut Pemda tanah sudah tidak bermasalah, namun pada saat pelaksanaan terjadi sengketa.

    Pemda diminta untukmenyelasaikan masalah

    lahan ini dan akandisediakan anggaran

    pendertifikatan tanah.

    Pembangunan

    f asiitas pelabuhanTanjung wangiJawa Timur(penyelesaiandengan

    memindahkan

    lokasi kegiatan) Makassar

    PembangunanKampus Akademi

    Pelayaran

    Pengadaan LahanPeti KemasTanjung Priok

    3. Kementerian Perhubungan

    30

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    41/50

    4 Lelang Pengaturan uang muka pada multiyearscontract  yang lebih kecil mempengaruhi

    penyerapan anggaran. Adanya mekanisme penghematan anggaranyang menyebabkan terlambatnya prosespengadaan barang/ jasa; 

     Belum tersedianya dana untuk pelelangantidak mengikat untuk kegiatan tahunberikutnya

      Diusulkan adanya

    penyempurnaan Perpres

    No. 54 Tahun 2010, terkait uang mukakontrak tahun jamak

      Sebaiknya tidak perlu

    adanya penghematan  Disiapkan anggaran pada

    tahun sebelumnya

    Pembangunan

    JAATS (PeralatanNavigasi BandaraSoekarno Hatta) 

    5 Tagihan SatkerPencairan tidak selalu langsung dilakukan(ditumpuk penagihannya pada akhir pekerjaan) yang disebabkan keengganan dari pihak

    kontraktor untuk melakukan penarikan tiapbulannya.

    Untuk itu dilakukan upayaagara kontraktor melakukanpenarikan sesuai jadwal.

    No  Permasalahan  Solusi/Tindak Lanjut K

    egiatan 

    dan 

    lokasi 

    31

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    42/50

    No  Permasalahan  Solusi/Tindak Lanjut Kegiatan dan 

    lokasi 

    Total anggaran sebesar Rp. 16,7 trilyun, Penyerapan 88,80% per 30 Desember 2011Jumlah Satker 2.455 Satker

    1 Pemblokiran anggaran dan revisi anggaranAkibat data pendukung yang tidak lengkapterjadi pemblokiran dana di Dit jen Peternakansebesar Rp.1,12 Trilyun.

    Melengkapi datapendukung pada bulan Juli, dan DIPA selesai pada bulanSeptember.

    2 Pengembalian dana penghematan, pemberiandana reward  dan APBN-P yang keluar pada akhirtahun menyebabkan sulitnya pelaksanaankegiatan yang harus melalui proses pelelangandan mengalami revisi DIPA.

    Sebaiknya tidak perludilakukan perubahan pagu

    anggaran dalam DIPA agarpelaksanaan kegiatan dapat sesuai rencana

      Penyelam

    atan dan InsentiveSapi BetinaProduktif  diKalimantan Barat tidak bisa direvisi.

      Pembang

    unan RPH di Pare-are tidak siap untukdilaksanakan

      Pembang

    unanlitbangperkebunan diSulawesi Barat tidak dapat 

    dilaksanakan3 Tagihan Satker: 

    Pencairan tidak selalu langsung dilakukan(ditumpuk & dilakukan 2 bulan sekali). Hal iniumumnya terjadi di daerah kepulauan dan Papuaakibat jarak KPPN yang cukup jauh danmemerlukan biaya transportasi yang cukuptinggi.

    Perlu dicarikan cara khususuntuk daerah kepulauan dandaerah yang KPPN nyaterlalu jauh.

    4 Dana Pendamping PHLN Terdapat dana pendamping yang tidak dapat diserap karena loan belum siap sehingga

    dilakukan drop loan.

    Diharapkan dalampenyusunan pagu indikatif  mengunakan data yanglebih akurat.

    SMATD (proyekteknolgi danpembangunan) WISEM (saranadan prasarana

    pertanian) 5 Lahan.

    Terdapat status kepemilikan tanah yang belum jelas dan diserobot sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan.Perubahan kebijakan Bupati terpilih, yang semuauntuk cetak sawah dialihkan menjadi perkebunansawit.

    Akan lebih dperhatikankejelasan kepemilikan dankebijakan Pemda atas lahansebelum pelaksanaan

    kegiatan.

    - Balai Diklat diManokwari danSumatera Barat.

    - KabupatenAsahan

    4. Kementerian Pertanian

    32

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    43/50

    6 Kualitas SDM Sering terjadi mutasi pegawai di daerah termasukpengelola kegiatan/panitia pengadaan yangmenyebabkan terhambatnya pelaksanaankegiatan.

    7 Proses ClearancePersyaratan adanya proses clearance sebelumpelelangan pembangunan gedung oleh

    Kementerian PAN dan RB, BPKP, dankementerian PU yang dilakukan setelah danadianggarkan dengan hasil tidak disetujuinyapembangunan gedung dana tidak dapat diserap.

    Sebaiknya clearance

    dilakukan sebelum

    dianggarkan.

    No  Permasalahan  Solusi/Tindak Lanjut Kegiatan dan 

    lokasi 

    33

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    44/50

    No  Permasalahan  Solusi/Tindak Lanjut K

    egiatan 

    dan 

    lokasi 

    Total anggaran sebesar Rp. 29,134 trilyun, Penyerapan 84,630% per 2 Januari 2012Jumlah Satker 1.003 Satker

    1 Pemblokiran anggaran

    Pemblokiran dana Tugas Pembantuan yangdisebabkan tidak lengkapnya data-datapendukung, pada bulan Juni-Agustus 2011.

    Melengkapi datapendukung yang

    diperlukan.

    TP BOKPenyerapan

    rendah: -  Pontianak

    (8,8%) -  Mentawai (0%) 

    -  Banda Aceh

    (20%) -  TP RS

    -  Pekan Baru

    (15%) 

    2 Pengembalian dana penghematan, pemberiandana reward  dan APBN-P yang keluar pada akhirtahun.Dana APBN-P dan pengembalian dana efisiensiyang keluar pada bulan November menyebabkanrendahnya penyerapan karena sulitnyapelaksanaan kegiatan.

    Sebaiknya tidak perludilakukan penambahan

    pagu anggaran.

    3 Organisasi

    Terdapat kegiatan yang tidak terlaksana akibat dalam struktur organisasi yang baru tidak adatupoksi yang sesuai dengan kegiatan tersebut.

    Untuk tahun selanjutnyadiharapkan kegiatan sudahsesuai dengan tupoksi

    4 Lahan.Terdapat lahan yang tidak dapat dibeli pada saat kegiatan akan dilakukan.

    Akan dilakukan kejelasankepemilikan lahan sebelum

    pelaksanaan kegiatan

    PembangunanKantor KesehatanPelabuhan di BaliPembangunan

    Kantor LitbangLokal di Garut 

    5. Kementerian Kesehatan

    34

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    45/50

    No  Permasalahan  Solusi/Tindak Lanjut Kegiatan dan 

    lokasi 

    Total anggaran sebesar Rp. 68,15 trilyun, 

    Penyerapan 80,15% per 5 Januari 2012Jumlah Satker 381 Satker1 Pemblokiran anggaran

    Data pendukung yang tidak lengkap dan seringterjadi pemblokiran dana tanpa adapemberitahuan terlebih dahulu pada saat penelaahan yang akhirnya mempengaruhi

    penyerapan.

    Melengkapi data-datapendukung yang

    diperlukan.Untuk menghindaripemblokiran secara tiba-tiba Kemendikbud akanmenuangkan hasil

    kesepakatan penelaahandalam suatu Berita Acara.

    Hampir di seluruhkegiatan.

    2 Pengembalian dana penghematan, pemberiandana reward  dan APBN-P yang keluar pada akhirtahun.-  Dana APBN-P dan pengembalian dana

    efisiensi yang keluar pada bulan Novembermenyebabkan berkurangnya penyerapan

    karena sulitnya pelaksanaan kegiatan.-  Di samping itu dengan efisiensi

    mengakibatkan rencana kegiatan yang telahdisusun tidak tercapai dan tidak ef ektif .

      Untuk mempercept 

    pelaksanaan dilakukan

    persiapan setelahpenelaahan sehingga

    pada saat DIPA turunlangsung dapat dikerjakan.

      Diusulkan DIPA turun

    paling tidak pada TriwulanIII.

    Antara lain untuk: Rehab sekolah, Unit Sekolah Baru, Block grant, danperalatan sekolah.

    3 Organisasi

    Restrukturisasi organisasi dari 7 Eselon I menjadi9 Eselon I menyebabkan DIPA terlambat sampaiBulan Maret. Di samping itu, denganbertambahnya kebudayaan ke dalam strukturorganisasi Kemndiknas maka akan bertambahlagi jumlah Eselon I nya.

    Untuk penambahan eselon I terkait dengan kebudayaan, sedang dilakukan

    perumusan yang tepat mengenai jumlah eselon I yang perlu ditambah.Kemendikbud mengusulkan

    1 Eselon I sedangKementerian Pariwisata danEkonomi Kreatif  mengusulkan 2 Eselon I untuk menangani

    kebudayaan.Sulitnya mencari pejabat pengadaanHal ini disebabkan kurangnya minat menjadipejabat pengadaan dan terbatasnya pegawaiyang mempunyai sertifikat untuk pengadaan.

    Akan meningkatkan jumlahpegawai yang memilikisertifikat danmengikutsertakan dalampelatihan untuk yang baru.

    4 Lambatnya pengumpulan data  Kurangnya komitmen dalam penyampaian

    data.  Banyaknya instrumen yang ada.  Terbatasnya sarana dan prasarana untuk

    menyampaikan laporan.

      Pengembangan sistemberbasis web yang murah.

      Simplifikasi instrumenyang ada.

    6. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

    35

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    46/50

    N

    o  P

    ermasalahan S

    olusi/T

    indak L

    anjut  K

    egiatan 

    dan 

    lokasi 

    Realisasi penyerapan anggaran hingga 22 Desember 2011 adalah 90,8%, dandiharapkan akan meningkat hingga lebih dari 93,0% 

    1 Pemblokiran Anggaran: - Adanya Eskalasi Harga karena kegiatandidanai oleh LOAN sehingga pencairan danatidak bisa dilaksanakan sesuai dengan paguanggaran DIPA 2011, hal ini sangat mempengaruhi progres satker di 11 kab/kotayang ada di Provinsi Sumatera Selatan

    Segera mengeluarkan pagudana yang diblokir/tidakbisa dicairkan sehigga

    progress dapat naik (100%) 

    RIS PNPM MANDIRI 

    2 Pengembalian dana penghematan, pemberiandana reward dan APBN P yang keluar pada akhirtahun.- 

    Adanya APBN P mengakibatkan DIPAPerubahan baru turun di triwulan ke-3.

    Pada intinya, tidak terdapat permasalahan dalam

    pelaksanaan. Namun olehkarena DIPA Perubahanbaru turun di Tw-3, makadilakukan percepatanpelaksanaan fisik dilapangan.

    - Pengembangan

    Sistem PengelolaanAir Minum Ibu KotaKecamatan (SPAM IKK) Gumawang, Kab. OKU Timur

    - PengembanganSPAM IKK KarangDapo, Kab. MusiRawas.

    - Pengembangan

    SPAM IKK MuaraLakitan, Kab. MusiRawas.

    - PengembanganSPAM IKKGelumbang, Kab.Muara Enim.

    - Pengembangan

    SPAM IKK TanjungJaja, Kab. Ogan Ilir

    1. Dinas PU Cipta Karya, Provinsi Sumatera Selatan

    Lampiran V. Hasil Kunjungan ke SKPD

    36

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    47/50

    N

    o  P

    ermasalahan S

    olusi/T

    indak L

    anjut  K

    egiatan 

    dan 

    lokasi 

    Alokasi dana dekonsentrasi sebesar Rp.38.516,9 juta dengan realisasi anggaran sebesarRp.29.762,9 juta atau 78,4% 

    1 Pengembalian dana penghematan, pemberiandana reward dan APBN P yang keluar pada akhirtahun.- DIPA APBN P selesai pada bulan September

    Sebaiknya DIPA APBN Pditurunkan pada bulan Juni

    Kegiatan DanaDekonsentrasi

    2 Organisasi

    Mutasi pegawai yang menguasai administrasikegiatan

    SDM yang memilikisertifikasi pengadaanbarang dan jasa

    didistribusikan meratadiseluruh dinas

    Kegiatan DanaDekonsentrasi

    Surat Keputusan SKPD disahkan bulan Juni Penetapan SK SKPD padaawal tahun anggaran

    Kegiatan DanaDekonsentrasi

    Perencanaan lebih berpola top down, sehinggabanyak kegiatan yang tidak diketahui dinas

    Koordinasi yang baik antarapemerintah pusat dandaerah

    Bantuan BagiRumah Sakit Daerah

    Jumlah SDM yang memenuhi persayaratansertifikasi terbatas

    Perlu dibentuk unit teknisyang melaksanakankegiatan dan pelaksanaanlelang

    Kegiatan DanaDekonsentrasi

    2. Dinas Kesehatan, Provinsi Kalimantan Barat

    37

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    48/50

    N

    o  P

    ermasalahan S

    olusi/T

    indak L

    anjut  K

    egiatan 

    dan 

    lokasi 

    Alokasi dana Dekonsentrasi dan Perbantuan sebesar Rp.25.177,5 juta dengan realisasianggaran sebesar Rp.11.973,0 juta atau 47,6 %.

    1 Pemblokiran Anggaran

    - TOR Payung Hukum Kegiatan dari Pusat Belum Siap

    Pusat agar membuat TOR Payung sehingga tidak adakegiatan yang dibintangdan daerah tidak terkendaladalam merealisasikankegiatan

    PenyelamatanSapi/Kerbau BetinaProduktif  

    2 Lelang- Petunjuk pelaksanaan dari pusat turunpertengahan tahun

    Pedum dan juklak agar

    disampaikan pada awaltahun

    PenyelamatanSapi/Kerbau BetinaProduktif  

    - Pelaksanaan Bansos sesuai dengan Perpres 54pencairannya harus dengan pola 40, 30, 30

    Pencairan kegiatan kemasyarakat dapat dilaksanakan sekaligus

    PenyelamatanSapi/Kerbau BetinaProduktif  

    3 Organisasi

    Perencanaan lebih berpola top down Pusat memperhatikan hasilmusrenbangnas

    PenyelamatanSapi/Kerbau BetinaProduktif  

    Jumlah tenaga SDM teknis peternakan minim Penambahan SDM Teknisdan pembakuan

    kelembagaan di daerah

    PenyelamatanSapi/Kerbau BetinaProduktif  

    4 Lambatnya pengumpulan data

    Usulan calon lokasi dan penerima bantuan daridaerah (kab/kota) terlambat 

    Usulan agar disampaikan 1-2 tahun sebelumnya

    PenyelamatanSapi/Kerbau BetinaProduktif  

    3. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Provinsi Kalimantan Barat

    38

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    49/50

  • 8/20/2019 Lap. Identifikasi Permasalahan Penyerapan Anggaran Tahun 2011

    50/50