Kelompok 1-P3K Alat Gelas.docx
-
Upload
muhammad-sayuti -
Category
Documents
-
view
15 -
download
4
Transcript of Kelompok 1-P3K Alat Gelas.docx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
KARENA PECAHAN ALAT-ALAT GELAS LABORATORIUM
Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Annisa Rahmi
2. Annisa Ulfa
3. Muhammad Sayuti
4. Riska Ariyani
5. Tri Rahati
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
DIII ANALIS KESEHATAN
2014
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa, dosen, peneliti
dan sebagainya melakukan percobaan. Percobaan yang dilakukan
menggunakan berbagai bahan kimia, peralatan gelas dan instrumentasi
khusus yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila dilakukan
dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat juga terjadi karena
kelalaian atau kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang tersebut cedera,
dan bahkan bagi orang disekitarnya. Walaupun petunjuk keselamatan kerja
sudah tertulis dalam setiap penuntun praktikum, namun hal ini perlu
dijelaskan berulang-ulang agar setiap individu lebih meningkatkan
kewaspadaan ketika bekerja di laboratorium.
Keselamatan kerja di laboratorium merupakan dambaan bagi setiap
individu yang sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan
kenyamanan kerja. Bekerja dengan selamat dan aman berarti menurunkan
resiko kecelakaan. Jika telah terjadi kecelakaan maka segera diperlukan
petolongan untuk menyelamatkan korban dan memperkecil risiko terjadinya
kerusakan yang lebih parah.
Dalam makalah ini akan dipaparkan tentang pertolongan pertama pada
kecelakaan kerja di laboratorium di mana lebih menekankan pada
pertolongan pertama pada terjadinya kecelakaan terkena pecahan alat-alat
gelas laboratorium.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini
1.2.1. Apa itu pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)?
1.2.2. Apa saja tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan di
laboratorium?
1.2.3. Bagaimanakah pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) karena
pecahan alat-alat gelas di laboratorium?
1.2.4. Bagaimanakah upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja karena
pecahan alat-alat gelas di laboratorium?
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K).
1.3.2. Untuk mengetahui tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan
kerja di laboratorium.
1.3.3. Untuk mengetahui bagaimana pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K) karena pecahan alat-alat gelas di laboratorium.
1.3.4. Untuk mengetahui upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja
karena pecahan alat-alat gelas di laboratorium
1.4. Manfaat
1.4.1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan
pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
1.4.2. Agar mahasiswa dapat mengetahui tujuan dari pertolongan pertama pada
kecelakaan kerja di laboratorium.
1.4.3. Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pertolongan pertama pada
kecelakaan karena pecahan alat-alat gelas di laboratorium.
1.4.4. Agar mahasiswa dapat mengetahui upaya untuk mencegah terjadinya
kecelakaan karena pecahan alat-alat gelas di laboratorium
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
P3K merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita
hanya mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau praktek, maka
mental kita tidak terlatih ketika kita benar-benar menghadapi kejadian
sebenarnya. Sebaliknya jika kita langsung praktek tanpa membaca teori
kemungkinan besar kita akanmelakukan pertolongan yang salah pada korban.
Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja (FIRST AID) adalah usaha
pertolongan atau perawatan darurat pendahuluan di tempat kerja yg diberikan
kepada seseorang yg mengalami sakit atau kecelakaan yg mendadak. (Buku P3K
Kerja, Mukono.H.J. dan Penta B.W.(2002)
P3K adalah merupakan pertolongan pertama yang harus segera diberikan
kepada korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak dengan
cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan.
P3K tidak menggantikan usaha pertolongan medis oleh yang
berwewenang, akan tetapi hanya secara sementara (darurat) membantu
penanganan korban sampai tenaga medis diperlukan, didapatkan atau sampai
ada perbaikan keadaan korban. Bahkan sebagian besar kecelakaan atau
kesakitan hanya memerlukan pertolongan pertama saja.
2.2. Tujuan dari P3K Kerja
P3K diberikan untuk :
a. Menyelamatkan nyawa korban
b. Meringankan penderitaan korban
c. Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah
d. Mempertahankan daya tahan korban
e. Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut
f. Membuat korban agar tetap stabil dan tidak lebih parah
g. Mengurangi rasa nyeri, tidak nyaman atau rasa cemas pada korban.
2.3. P3K Terkena Pecahan Alat-Alat Gelas Laboratorium
Di dalam sebuah laboratorium, banyak terdapat alat-alat gelas.
Contohnya: gelas ukur, pipet ukur, buret, erlenmeyer, dan alat-alat gelas lainnya.
Di samping mempunyai kegunaan yang berbeda-beda, alat-alat gelas tersebut
juga dapat menimbulkan bahaya. Pecahannya dapat menyebabkan luka, mulai
dari luka ringan sampai berat, kecacatan, bahkan kematian.
Oleh karena bahaya yang dapat ditimbulkannya itu, perlu dilakukan
penanganan dan pencegahan dengan memberikan P3K.
A. P3K Terkena Kulit
Bila lukanya kecil dan darah tidak banyak keluar:
1) Bersihkan luka dengan air hangat/NaCl.
2) Jika terdapat pecahan pada kulit segera gunakanlah pinset dan kapas
yang steril untuk mengambilnya.
3) Bersihkan dengan antiseptik.
4) Tutup luka dengan kain kasa steril atau plester.
5) Bila perlu dijahit, segeralah pergi ke rumah sakit.
Jika darah banyak keluar:
1) Hentikan dahulu pendarahan sebelum pertolongan selanjutnya diberikan.
Lakukan penekanan daerah luka dengan kasa.
2) Jika luka terjadi pada anggota tubuh, penekanan dilakukan pada titik-titik
penekanan yaitu lengan bagian atas atau paha bagian bawah.
3) Ikatan pada daerah luka jangan terlalu kuat.
Jika luka akibat pecahan termometer, segeralah pergi ke dokter.
B. P3K Terkena Mata
1) Lindungi mata yang cedera tersebut dengan menggunakan kain kasa yang
digantungkan di depan mata.
2) Bila pecahan gelas yang melukai mata masih menempel, jangan
menggerakkan mata dan kepala.
3) Kalau bisa, ambil kaca yang menempel pada mata dengan hati-hati.
4) Tetapi jika pecahan kaca menancap kuat, jangan sekali-kali
mengambilnya.
5) Secepatnya dibawa ke rumah sakit dengan bantal di kiri kanan kepala
korban.
6) Bila disertai pendarahan, penderita diusung ke rumah sakit dengan mata
dibalut kasa steril.
2.3. Pencegahan Terjadinya Luka Akibat Pecahan Alat-Alat Gelas
Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain:
1) Gunakan alat pelindung diri (APD) sebelum dan selama bekerja dengan baik dan
benar.
2) Gunakan jas lab, sepatu, sarung tangan, pelindung mata/google (jika perlu).
3) Berhati-hati dalam mengambil dan menggunakan alat gelas.
4) Tidak meletakkan alat-alat gelas di sembarang tempat, untuk menghindari
terjatuh, tertendang, tersenggol yang dapat mengakibatkan alat-alat gelas
tersebut pecah dan membahayakan orang.
5) Pecahan alat-alat gelas jangan dibiarkan berserakan, tetapi dimasukkan dan
dikumpulkan ke dalam kantong plastik, dan ditampung pada tempat sampah
yang dianjurkan.
6) Jangan pernah menangani pecahan gelas dengan tangan. Gunakan sapu
dan pengki untuk membersihkan pecahan gelas. Letakkan pecahan gelas
di dalam wadah khusus untuk pembuangan.
7) Perhatikan peralatan gelas sebelum pemakaian. Jangan pernah
menggunakan peralatan gelas yang pecah, retak, atau kotor.
8) Jangan mencuci peralatan gelas yang panas di dalam air dingin. Peralatan
gelas mungkin dapat pecah.
9) Jangan meletakkan alat-alat gelas pada tempat/meja yang miring, karena
dapat jatuh dan pecah, akhirnya membahayakan.
10) Jangan meletakkan alat-alat gelas disamping alat-alat yang dapat
menimbulkan getaran, karena dapat menyebabkan alat-alat gelas
tersebut berpindah tempat, menggelinding, jatuh, akhirnya pecah dan
membahayakan.
11) Jangan menyimpan alat-alat gelas pada lemari yang terlalu penuh dan
terlalu tinggi/sulit untuk dijangkau.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
____________. 2011. Panduan Keselamatan Kerja Laboratorium. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Adisendjadja, Yusuf Hilmi. 2004. Keselamatan dan Keamanan Laboratorium. Bandung:
Pelatihan Pengelolaan Laboratorium Guru-Guru SMP.