KELAYAKAN VIDEO TUTORIAL PEMBUATAN DONAT JAHE …
Transcript of KELAYAKAN VIDEO TUTORIAL PEMBUATAN DONAT JAHE …
255
KELAYAKAN VIDEO TUTORIAL PEMBUATAN DONAT
JAHE SUBMATERI PERAN TUMBUHAN
DI BIDANG EKONOMI
Apriani1, Entin Daningsih2, Yokhebed3
1,2,3Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Tanjungpura,
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak - 78124 1email: [email protected]
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mengetahui kelayakan video tutorial sebagai media
pembelajaran untuk membantu kegiatan pembuatan donat jahe(Zingiber officinale
var. officinale) pada submateri peran tumbuhan di bidang ekonomi. Penelitian
menggunakan metode deskriptif kuantittatif. Instrumen validasi video tutorial oleh
ahli media terdiri dari 8 aspek dan 15 kriteria, sedangkan validasi oleh ahli materi
terdiri dari 3 aspek dan 10 kriteria. Kelayakan video tutorial pembuatan donat jahe divalidasi oleh 3 orang ahli materi dengan hasil validasi yaitu RTVTK sebesar 3,92
dan 3 orang ahli media dengan hasil validasi yaitu RTVTK sebesar 3,44 yang
termasuk dalam kategori valid. Sehingga secara keseluruhan video tutorial
pembuatan donat jahe layak untuk digunakan (LD) sebagai media untuk membantu
pembelajaran dalam pembuatan donat jahe pada sub materi peran tumbuhan di
bidang ekonomi.
Kata Kunci: kelayakan, video tutorial, donat jahe.
Abstract
This research aimed to determine the feasibility of video tutorials as a learning
medium to assist the activities of making ginger donut (Zingiber officinale var
officinale) in the sub-material roles of plants in the economic field. This research
used descriptive quantitative method. Validation instrument video tutorial by media
experts consists of 8 aspects and 15 criteria, while validation by material experts
consists of 3 aspects and 10 criteria. The eligibility of a video tutorial on making a
ginger (Zingiber officinale var officinale) donut was validated by 3 material experts
with validation result of RTVTK was 3.92 and 3 media experts with validation result
of RTVTK was 3.44 included in “valid” category. Overall, video tutorial making
donut ginger was feasible to used (LD) as a learning medium to consist of making
ginger donut on sub-material of plant role in economic field.
Keywords: feasibility, video tutorial, ginger donut.
PENDAHULUAN
Media pembelajaran merupakan suatu alat yang digunakan untuk
memperlancar kegiatan pembelajaran dan bertujuan agar siswa lebih memahami
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Media pembelajaran merupakan hal
yang penting untuk berlangsungnya suatu pembelajaran di kelas. Media
merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Secara lebih
khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan
Edukasi: Jurnal Pendidikan, Vol. 16, No. 2, Desember 2018
ISSN 2407-1802 (Print)
ISSN 2407-1803 (Online)
256
sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses,
dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2013; Djamarah dan
Zain, 2010; Kustiono, 2010).
Salah satu bentuk media pembelajaran yaitu berupa video tutorial. Video
tutorial merupakan salah satu jenis media audio-visual yang dapat
menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara yang
sesuai. Video menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep
yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu,
dan mempengaruhi sikap (Al-Firdaus, 2010).
Video tutorial (training) digunakan untuk menjelaskan secara detail suatu
proses tertentu, cara pengerjaan tugas tertentu, cara latihan, dan lain sebagainya
guna memudahkan tugas para trainer/instruktur/guru/dosen/manajer. Dalam
penelitian yang dilaksanakan, informasi ditampilkan dalam kombinasi berbagai
bentuk (shooting video, grafis, animasi, narasi, dan teks) yang memungkinkan
informasi terserap secara optimal oleh para siswa.
Video juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, model-model
pembelajaran, dan setiap ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pada ranah
pengetahuan, siswa dapat mengobservasi rekreasi dramatis dari kejadian sejarah
masa lalu dan rekaman dari peristiwa terkini, karena unsur warna, suara, dan
gerak mampu membuat karakter terasa lebih hidup. Dengan melihat video, setelah
atau sebelum membaca, dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi
ajar. Pada ranah sikap, video dapat memperkuat siswa dalam merasakan unsur
emosi dan penyikapan dari pembelajaran yang efektif. Pada ranah keterampilan,
video memiliki keunggulan dalam memperlihatkan bagaimana sesuatu bekerja,
video pembelajaran yang merekam kegiatan pembelajaran/gerak dapat
memberikan kesempatan pada siswa untuk mengamati dan mengevaluasi kembali
kegiatan tersebut (Anderson, 1987).
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka ujuan dari penelitian adalah
untuk mengetahui kelayakan video tutorial untuk praktikum pembuatan donat jahe
(Zingiber officinale var.officinale) pada submateri Peran Tumbuhan di Bidang
Ekonomi.
257
METODE
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian
yang dilakukan berupa pembuatan video tutorial praktikum yang dilaksanakan
melalui tiga tahap, yaitu tahap penyusunan video tutorial praktikum, perbaikan
video tutorial praktikum, dan tahap validasi video tutorial praktikum. Alat yang
digunakan dalam penelitian adalah laptop dengan program software Windows
Movie Maker, Filmora, dan Corel Video Studio untuk mengedit video, program
software Powtoon, dan kamera. Bahan yang digunakan dalam penyusunan video
tutorial adalah video pembuatan donat jahe, gambar tumbuhan yang termasuk
dalam kingdom plantae, dan gambar tumbuhan yang melimpah di Kalimantan
Barat khususnya Pontianak yaitu jahe dan pengenalan penilaian uji organoleptik
pada makanan.
Isi dari video tutorial tersebut adalah pengolahan tumbuhan lokal yakni jahe
menjadi suatu produk yang digemari masyarakat berupa donat sehingga plantae
memiliki manfaat di bidang ekonomi yang lebih bervariasi. Adapun hal-hal yang
terdapat pada video tutorial tersebut yakni terdiri dari judul, tujuan, alat dan
bahan, langkah kerja, dan hasil.
Pengeditan video tutorial menggunakan aplikasi software Windows Movie
Maker, Filmora, dan Corel Video Studio. Sebelum video tutorial divalidasi, maka
dilakukan uji kelayakan instrumen validasi media video tutorial. Uji kelayakan
instrumen dilakukan oleh 6 orang validator, yaitu 3 orang dosen dan 3 orang guru
dengan kategori layak digunakan (LD), layak digunakan dan diperbaiki (LDP)
dan tidak layak digunakan (TLD). Video tutorial dapat digunakan jika validator
(ahli materi dan ahli media) mengatakan semua kriteria pada lembar uji kelayakan
instrumen disimpulkan layak digunakan.
Validasi video tutorial yang dilakukan menggunakan kriteria yang
dimodifikasi dari Yamasari (2010), yaitu terdiri dari validasi materi dan validasi
media. Lembar validasi ahli materi dan ahli media tersebut merupakan modifikasi
dari Amrulloh, dkk. (2013). Adapun skala yang digunakan adalah skala likert
dengan nilai 4 (Baik Sekali/BS), nilai 3 (Baik/B), nilai 2 (Kurang Baik/KB), dan
nilai 1 (Tidak Baik/TB). Validasi video tutorial dilakukan oleh 3 orang ahli media
Edukasi: Jurnal Pendidikan, Vol. 16, No. 2, Desember 2018
ISSN 2407-1802 (Print)
ISSN 2407-1803 (Online)
258
dan 3 orang ahli materi. Ahli media terdiri dari 2 orang dosen dan satu orang guru.
Sedangkan ahli materi terdiri dari 2 orang guru Biologi dan satu orang dosen
Pendidikan Biologi FKIP Untan.
Setelah video tutorial selesai divalidasi oleh 6 validator dan dianalisis, maka
diketahui kekurangan dari video tutorial tersebut. Selanjutnya dilakukan
perbaikan untuk menghasilkan video tutorial yang baik sehingga bisa digunakan
untuk media pembelajaran di sekolah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Media video tutorial yang dibuat digunakan untuk membantu siswa dalam
melaksanakan praktikum pembuatan donat jahe. Pembuatan media video tutorial
mengacu pada kompetensi dasar dan silabus kelas X SMA/MA yaitu kompetensi
dasar 3.8. Video tutorial dibuat dengan menggunakan aplikasi editing seperti
Windows Movie Maker, Corel Cideo Studio, dan Filmora. Video tutorial yang
dibuat memiliki durasi selama 14 menit 45 detik. Isi dari video tutorial tersebut
adalah pengolahan tumbuhan lokal yakni jahe gajah menjadi suatu produk yang
digemari masyarakat berupa donat sehingga plantae memiliki manfaat di bidang
ekonomi yang lebih bervariasi. Video tutorial terdiri dari pembuka, isi, dan
penutup.
Gambar 1 Bagian Pembuka pada Video Tutorial
259
Gambar 1 merupakan video tutorial yang berisi nama peneliti, judul video,
dan logo Universitas Tanjungpura. Kemudian di bagian pembuka juga terdapat
petunjuk penggunaan video tutorial, KD, dan tujuan pembelajaran. Setelah bagian
pembuka, video tutorial juga terdiri dari bagian isi (Gambar 2).
Gambar 2 Bagian Isi Dari Video Tutorial
Bagian isi video tutorial (Gambar 2) terdiri dari penjelasan singkat materi
plantae, pengenalan tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi salah satunya jahe,
produk-produk olahan jahe, tutorial pembuatan donat jahe, dan pengenalan uji
organ oleptik. Sedangkan pada bagian penutup berisi ucapan terimakasih.
Hasil analisis lembar uji kelayakan instrumen validasi media video tutorial
oleh 6 validator yaitu layak digunakan (LD). Setelah dilakukan uji kelayakan
lembar instrumen validasi video tutorial, media video tutorial yang telah dibuat
divalidasi oleh ahli media dan ahli materi untuk mengetahui kelayakannya sebagai
media pembelajaran. Ahli media terdiri dari dua orang dosen Pendidikan Fisika
dan satu orang guru mata pelajaran TIK. Data hasil analisis validasi video tutorial
oleh ahli media dapat dilihat pada Tabel 1.
Edukasi: Jurnal Pendidikan, Vol. 16, No. 2, Desember 2018
ISSN 2407-1802 (Print)
ISSN 2407-1803 (Online)
260
Tabel 1 Data Hasil Analisis Validasi Video Tutorial oleh Ahli Media
Aspek Kriteria Ki Ai
Kesederhanaan 1. Video tutorial yang dibuat memiliki
harga yang murah.
3,33
3,50
2. Petunjuk penggunaan video tutorial
mudah dipahami.
3,67
Audio 3. Ketepatan musik instrumen pada video
tutorial.
3,33
4. Kejelasan antara musik instrumen dan
suara narator.
3,67
3,56
5. Kejelasan suara narator dalam video
tutorial.
3,67
Keterpaduan 6. Kesesuaian urutan antar frame video
tutorial.
3,67 3,67
Penekanan 7. Mengomunikasikan informasi dengan
akurat, jelas, dan efektif.
3,33 3,33
Keseimbangan 8. Kesesuaian ukuran gambar dan tulisan
yang digunakan dalam video tutorial.
9. Keseimbangan tata letak tulisan yang
digunakan dalam video tutorial.
3,33
3,33
3,33
Bentuk 10. Daya tarik gambar yang digunakan
dalam video tutorial.
11. Keterbacaan huruf yang digunakan
dalam video tutorial.
3,33
3,00
3,16
Warna 12. Kesesuaian warna tiap frame dalam
video tutorial.
13. Kefokusan gambar.
3,67
3,33
3,50
Efektif 14. Ketahanan media.
15. Penggunaan media untuk perorangan,
kelompok ataupun perkelas.
3,33
3,67
3,50
RTVTK 3,44
Hasil validasi yang diberikan validator pada aspek kesederhanaan kurang
sempurna karena validator menilai biaya produksi untuk pembuatan video tutorial
cukup mahal dan proses pembuatan membutuhkan waktu yang lama. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Fatimah (2015) mengenai kekurangan media video yaitu
untuk memproduksi video membutuhkan biaya yang tidak murah dan waktu yang
tidak sebentar namun kelebihannya adalah video bisa disimpan dan bisa
ditayangkan berkali-kali dalam satu kali kerja (produksi). Berdasarkan hasil
261
validasi, tidak terdapat komentar dan saran dari ketiga validator ahli media untuk
aspek kesederhanaan.
Aspek audio berkaitan dengan hal-hal yang mendukung pembuatan media
video, meliputi narasi, sound effect, dan backsound musik. Pada aspek audio
terdapat tiga kriteria (Tabel 1). Secara keseluruhan, ketiga kriteria tersebut
dinyatakan valid, karena masing-masing kriteria secara berurutan memiliki nilai
Ai sebesar 3,56 yang termasuk kedalam kategori valid. Menurut Arda dan
Darsikin (2015), media pembelajaran yang dilengkapi dengan musik instrumental
dapat menarik perhatian siswa. Hal tersebut diharapkan membuat siswa lebih
bersemangat dan termotivasi.
Aspek keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat diantara elemen-
elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama dalam
media pembelajaran dan elemen-elemen tersebut harus saling terkait dan menyatu.
Pada aspek keterpaduan hanya terdapat satu kriteria (Tabel 1) dan dinyatakan
valid karena memiliki nilai Ai sebesar 3,67. Urutan antar frame pada video
tutorial haruslah sesuai antara satu frame dengan frame lainnya sehingga
informasi yang disajikan dalam video tutorial dapat tersampaikan dengan
sistematis. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hamalik (2010) yang menyatakan
bahwa keruntutan merupakan hal terpenting dalam menyampaikan suatu cerita
karena keruntutan bertujuan untuk memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya
kepada pembaca mengenai fase, urutan, langkah atau rangkaian terjadinya suatu
hal.
Aspek penekanan terdapat satu kriteria (Tabel 1) dan memiliki nilai Ai
sebesar 3,33 yang dinyatakan valid. Hal tersebut didukung dengan salah satu
karakteristik atau kelebihan dari penggunaan media video menurut Munadi (2011)
yaitu video mampu memperjelas hal-hal abstrak dan memberikan gambaran yang
realistik. Walaupun aspek penekanan dinyatakan valid, namun hanya memiliki
nilai Ai sebesar 3,33. Hal tersebut dikarenakan menurut validator video tutorial
yang dibuat kurang dapat mengomunikasikan informasi dengan akurat, jelas, dan
efektif. Sanaky (2009) menyatakan bahwa salah satu kelemahan dari video
Edukasi: Jurnal Pendidikan, Vol. 16, No. 2, Desember 2018
ISSN 2407-1802 (Print)
ISSN 2407-1803 (Online)
262
tutorial yaitu memiliki sifat komunikasi searah, sehingga tidak dapat memberi
peluang untuk terjadinya umpan balik.
Aspek keseimbangan mencakup dua kriteria (Tabel 1). Aspek keseimbangan
memiliki nilai Ai sebesar 3,33 yang termasuk kedalam kategori valid. Hal tersebut
dikarenakan ukuran gambar dan tulisan yang digunakan sudah sesuai, serta tata
letak tulisan sudah seimbang sehingga siswa tidak kesulitan membacanya. Ariani
dan Haryanto (2010) menyatakan bahwa media audio visual yang baik yaitu harus
memperhatikan adanya keseimbangan warna gambar dengan media, serta
keseimbangan gaya teks dengan media.
Aspek bentuk mencakup dua kriteria (Tabel 1). Aspek bentuk memiliki nilai
Ai sebesar 3,16 dan masuk kategori valid. Rendahnya nilai Ai pada aspek bentuk
dikarenakan menurut validator bentuk huruf yang digunakan dalam video tutorial
sedikit sulit terbaca, beberapa gambar yang digunakan juga kurang jelas terlihat.
Menurut Ariani dan Haryanto (2010), dalam media pembelajaran peletakkan
gambar dan teks harus sesuai agar menjadi komunikatif dan memudahkan
pembaca menerima informasi yang disajikan. Hasil validasi yang diberikan oleh
validator kurang sempurna karena validator menilai huruf yang digunakan kurang
dapat terbaca dengan baik sehingga disarankan untuk mengganti bentuk huruf
yang digunakan dalam video tutorial.
Aspek warna meliputi dua kriteria (Tabel 1). Secara keseluruhan aspek
warna memiliki nilai Ai sebesar 3,50 yang juga dinyatakan valid. Berdasarkan
hasil validasi yang dilakukan oleh validator, video tutorial telah memiliki warna
yang sesuai pada tiap frame, serta memiliki kefokusan gambar yang cukup baik
sehingga video tutorial tidak mengganggu penglihatan siswa ketika siswa
menonton video tutorial pembuatan donat jahe. Menurut Kusrianto (2007), dalam
desain visual pada umumnya, warna mewakili suasana kejiwaan pelukisnya dalam
berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh
kepekaan penglihatan sehingga mampu menstimuli perasaan, perhatian, dan minat
seseorang.
Aspek efektif meliputi dua kriteria (Tabel 1). Secara keseluruhan aspek
efektif video tutorial memiliki nilai Ai sebesar 3,50 yang termasuk kategori valid.
263
Hal tersebut dikarenakan media video tutorial merupakan media yang dapat
disimpan dan digunakan dalam waktu yang sangat lama serta mudah digunakan
karena cukup dengan laptop, televisi ataupun fasilitas yang terhubung dengan
proyektor LCD video sudah dapat ditayangkan. Menurut Nugent (Sadiman,
2011), video merupakan media yang cocok untuk berbagai ilmu pembelajaran,
seperti kelas, kelompok kecil, bahkan satu siswa seorang diri sekalipun. Dick dan
Carey (Sadiman, 2011) menyatakan ada beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan dalam pemilihan media diantaranya yaitu faktor keluwesan,
kepraktisan, dan ketahanan media yang digunakan. Hal tersebut diartikan bahwa
media harus bisa digunakan kapan saja dan tidak sulit dioperasikan dengan
peralatan yang ada di sekitarnya.
Berdasarkan hasil perhitungan validasi yang dilakukan oleh ahli media yang
dapat dilihat padaTabel 1, nilai RTVTK yang didapat yaitu 3,44. Mengacu pada
Khabibah (Yamasari, 2010), jika nilai 3 ≤ RTVTK≤ 4, maka media dikatakan
valid. Pada hasil validasi yang didapat dari ahli media, media video tutorial
dikatakan valid karena memiliki nilai 3 ≤ RTVTK ≤ 4 yaitu 3,44.
Media video tutorial yang dibuat juga divalidasi oleh ahli materi yang terdiri
dari dua orang guru mata pelajaran Biologi (MAN 1 Pontianak dan SMA
Muhammadiyah 1 Pontianak) dan satu orang dosen Pendidikan Biologi. Adapun
data hasil analisis validasi oleh ahli materi dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2 Data Hasil Analisis Validasi Video Tutorial oleh Ahli Materi
Aspek Kriteria Ki Ai
Format 1. Kesederhanaan materi yang disajikan dalam
video tutorial
4,00 4,00
Isi 2. Kesesuaian konsep video tutorial dengan
indikator pembelajaran
3,67
3. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran 4,00
4. Kelengkapan informasi yang disajikan dalam
video tutorial
4,00 3,92
5. Kemudahan memahami materi yang disajikan
dalam video tutorial
4,00
Edukasi: Jurnal Pendidikan, Vol. 16, No. 2, Desember 2018
ISSN 2407-1802 (Print)
ISSN 2407-1803 (Online)
264
Bahasa 6. Penggunaan bahasa yang mudah dipahami 4,00
7. Penggunaan bahasa yang sesuai dengan
PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia
3,67 3,89
8. Bahasa yang digunakan sesuai dengan
tingkatan sekolah
4,00
RTVTK 3,92
Ahli materi menilai media pembelajaran berdasarkan aspek format, isi, dan
Bahasa. Aspek format terdiri dari dua kriteria (Tabel 2).Secara keseluruhan aspek
format memiliki nilai Ai sebesar 4 atau valid. Validator menilai bahwa materi
yang ditampilkan singkat, padat, dan jelas dengan tampilan gambar dan tulisan
yang sesuai materi sehingga tidak berlebihan. Materi yang disajikan sesuai dengan
konsep pembelajaran, yaitu membahas peranan tumbuhan di bidang ekonomi.
Aspek isi terdiri dari lima kriteria (Tabel 2). Secara keseluruhan aspek isi
dinyatakan valid karena memiliki nilai Ai sebesar 3,87. Menurut Warsita (2008),
media video mempunyai potensi tinggi dalam penyampaian pesan maupun
kemampuannya dalam menarik minat dan perhatian peserta didik. Arsyad (2013)
menyatakan bahwa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media
diantaranya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan tepat untuk mendukung
isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi.
Aspek bahasa terdapat tiga kriteria (Tabel 2). Secara keseluruhan aspek
bahasa pada video tutorial memiliki nilai Ai sebesar 3,89 yang masuk kategori
valid. Hal tersebut dikarenakan video tutorial yang dibuat sudah menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik sesuai dengan aturan dan tidak menimbulkan
penafsiran ganda.
Hasil analisis validasi oleh ahli materi dapat dilihat pada Tabel 2 yang nilai
RTVTK didapat yaitu 3,92. Mengacu pada Khabibah (Yamasari, 2010), jika nilai 3
≤ RTVTK≤ 4, maka media dikatakan valid. Sehingga validasi yang dilakukan oleh
ahli materi dinyatakan valid, karena memiliki nilai 3 ≤RTVTK≤ 4 yaitu 3,92.
Video yang telah divalidasi kemudian dilakukan revisi sesuai dengan saran dari
keenam validator, yang selanjutnya setelah dilakukan revisi video tutorial
digunakan dalam kegiatan praktikum siswa membuat donat jahe.
265
Media pembelajaran sangat bermanfaat bagi proses pembelajaran. Dengan
menggunakan media pembelajaran, maka pembelajaran akan lebih menarik.
Kustiono (2010) mengungkapkan bahwa dengan menggunakan video praktikum
yang dilengkapi dengan pengenalan alat-alat dalam praktikum dan dilengkapi pula
dengan simulasi praktikum, membawa peserta didik lebih mudah belajar tidak
hanya di sekolah namun juga dapat dilaksanakan di rumah.
Setelah dilakukan validasi, selanjutnya video tutorial direvisi sesuai dengan
saran-saran yang diberikan oleh keenam validator. Pada validasi ahli media secara
keseluruhan revisi yang dilakukan sesuai dengan saran yaitu mengganti jenis
tulisan yang sulit untuk dibaca dan warna tulisan disesuaikan dengan warna
background sehingga tulisan dapat terbaca dengan jelas. Sedangkan untuk revisi
dari ahli materi, saran yang diberikan yaitu mengganti animasi bola dunia dengan
gambar pohon sehingga antara materi dengan icon yang digunakan dalam video
tutorial lebih sesuai. Setelah media dilakukan revisi sesuai dengan saran-saran
dari validator, kemudian video tutorial dapat digunakan dalam kegiatan praktikum
di sekolah.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
video tutorial yang dibuat setelah diuji kelayakannya oleh 3 orang ahli media dan
3 orang ahli materi dinyatakan valid dan layak untuk digunakan dalam membantu
proses kegiatan praktikum pembuatan donat jahe yang dilakukan oleh siswa. Hasil
validasi oleh ahli media yaitu RTVTK sebesar 3,44 yang termasuk dalam kategori
valid, sedangkan ahli materi dengan nilai RTVTK sebesar 3,92 yang termasuk
dalam kategori valid atau layak digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Firdaus, I. 2010. Buku Lengkap Tuntunan Menjadi Kameraman Profesional.
Yogyakarta: Buku Biru.
Amrulloh, R., Yuliani, & Isnawati. 2013. Kelayakan Teoritis Media Pembelajaran
Multimedia Interaktif Materi Mutasi Untuk SMA. Bioedu, 2(2).
Edukasi: Jurnal Pendidikan, Vol. 16, No. 2, Desember 2018
ISSN 2407-1802 (Print)
ISSN 2407-1803 (Online)
266
Anderson, K. 1987. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan
Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Blom (Terjemahan). Jakarta:
Pustaka Pelajar.
Arda, S. S. & Darsikin. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Berbasis Komputer untuk Siswa SMP kelas VII. Mitra Sains, 3(1).
Ariani, N. & Haryanto, D. 2010. Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta:
Prestasi Pustakaraya.
Arsyad, A. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Djamarah, S. B, & Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Fatimah, N. 2015. Produksi Film Dokumenter Religi “Bukan Seperti Miskin
Tidak Seperti Kaya”. Skripsi. (Online, tersedia di
http://eprints.walisongo.ac.id/5276/1/101211027.pdf, diakses Tanggal 27
Mei 2017).
Hamalik, O. 2010. Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Kusrianto, A. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi
Offset.
Kustiono. 2010. Media Pembelajaran: Konsep, Nilai Edukatif, Klasifiasi, Praktek
Pemanfaatan dan Pengembangan. Semarang: Unnes Press.
Munadi, Y. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: GP Press.
Sadiman, A. S. 2011. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sanaky, A. H. H. 2009. Media Pembelajaran.Yogyakarta: Safiria Insania Press.
Warsita, B. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan & Aplikasinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Yamasari. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT
yang Berkualiatas. Seminar Nasional Pasca Sarjana. ISBN No. 979-545-
0270-1.