BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

31
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Donat Roti Ciliwung Perusahaan donat roti Ciliwung didirikan pada bulan Mei 1998 oleh H. Mansur Daeng Rate. Sebelum mendirikan usaha ini Bapak Mansur bekerja di perusahaan serupa yaitu Wina Bakery, dalam perusahaan tersebut beliau bertindak sebagai pimpinan perusahaan dari tahun 1978-1998. Berbekal ilmu yang diperoleh dari pegalaman kerja di Wina Bakery, Bapak Mansur berinisiatif mendirikan sebeuah perusahaan yaitu donat roti Ciliwung. Jiwa dan motivasi yang tinggi menjadi modal utama bagi Bapak Mansur dalam menjalankan usahanya. Awalnya dari berjualan dengan cara menaruh dan menitipkan donat roti di warung-warung sekitar area jalan Ciliwung. Kemudian mengembangkan dengan menitipkan roti kepada pedagang sayuran dan nasi yang dijual kepada instansi pemerintahan juag instansi sekolah. Pada tahun ke dua, Bapak Mansur membuka kios roti di jalan Ciliwung. Pada saat itu juga ditetapkan dengan nama donat roti Ciliwung, karena berada di jalan Ciliwung. Pada awalnya donat roti Ciliwung hanya memproduksi 100-200 roti dalam sehari. Karena permintaan konsumen

description

BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

Transcript of BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

Page 1: BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Donat Roti Ciliwung

Perusahaan donat roti Ciliwung didirikan pada bulan Mei 1998 oleh H.

Mansur Daeng Rate. Sebelum mendirikan usaha ini Bapak Mansur bekerja di

perusahaan serupa yaitu Wina Bakery, dalam perusahaan tersebut beliau bertindak

sebagai pimpinan perusahaan dari tahun 1978-1998. Berbekal ilmu yang diperoleh

dari pegalaman kerja di Wina Bakery, Bapak Mansur berinisiatif mendirikan

sebeuah perusahaan yaitu donat roti Ciliwung. Jiwa dan motivasi yang tinggi

menjadi modal utama bagi Bapak Mansur dalam menjalankan usahanya.

Awalnya dari berjualan dengan cara menaruh dan menitipkan donat roti di

warung-warung sekitar area jalan Ciliwung. Kemudian mengembangkan dengan

menitipkan roti kepada pedagang sayuran dan nasi yang dijual kepada instansi

pemerintahan juag instansi sekolah. Pada tahun ke dua, Bapak Mansur membuka

kios roti di jalan Ciliwung. Pada saat itu juga ditetapkan dengan nama donat roti

Ciliwung, karena berada di jalan Ciliwung.

Pada awalnya donat roti Ciliwung hanya memproduksi 100-200 roti dalam

sehari. Karena permintaan konsumen selalu meningkat, maka donat roti Ciliwung

membeli mesin pembuat roti. Sehingga dapat memproduksi sebanyak 1000-1500

roti dalam sehari. Donat roti Ciliwung tidak menggunakan pengawet, pewarna

ataupun bahan kimia lainnya yang berbahaya. Saat ini donat roti ciliwung mampu

memproduksi sebanyak 2500 roti per hari. Dikerjakan oleh 6 karyawan setiap

harinya. Perkembangan pasarnya mulai dari kota Jember, Bondowoso, Situbondo,

Lumajang dan Banyuwangi. Konsumen roti ciliwung mulai dari anak sekolah,

guru, karyawan instansi dan masyarakat menengah ke atas.

Struktur oraganisasi donat roti Ciliwung secara sederhana, yang terdiri dari

pimpinan, bagian penjualan, bagian produksi dan bagian keuangan. Namun

demikian telah ada pembagian tugas masing-masing bagian. Setiap bagian

memiliki tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri.

Page 2: BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

44

Macam macam produk donat roti Ciliwung yaitu : roti coklat, susu, kacang

ijo, kacang, nangka, nangka coklat, sanggul, jagung, keju, donut macam-macam

rasa. Harganya berkisar antara Rp. 2.200 – Rp. 3.700. Hasil penjualan perusahaan

donat roti ciliwung berkisar antara 15.000 – 20.000 roti perbulan.

Pada saat ini donat roti Ciliwung berusaha memaksimalkan promosinya,

dengan cara pendekatan kepada setiap konsumen, memberikan pelayanan yang

terbaik, harga yang sesuai dengan rasa. Oleh karena itu perusahaan ini harus

benar-benar mampu memaksimalkan promosi kepada setiap konsumen, agar

konsumen tetap setia membeli donat roti Ciliwung. Semua itu merupakan kunci

kesuksesan dalam peningkatan volume penjualan perusahaan, didukung oleh

promosi yang baik dan tepat.

4.2 Deskripsi Variabel Penelitian

Deskripsi variabel penelitian berguna untuk mendukung hasil analisis data.

Adapun hasil distribusi masyarakat di Kecamatan Sumbersari, Patrang, Kaliwates

atas jawaban dari masing-masing kuisioner penelitian dalam melakukan

pembelian sebagai berikut :

Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kecamatan

Jenis Kelamin KecamatanPria Wanita Sumbersari Kaliwates Patrang48 64 33 45 34

Total 112 112

Sumber : Lampiran 1

Berdasarkan Tabel 4.1, maka diketahui dari total 112 responden, 48 pria

dan 64 wanita. Responden yang berasal dari Kecamatan Sumbersari sebanyak 33

responden, Kaliwates 45 responden, Patrang 34 responden.

4.3 Analilis Uji Validitas dan Reliabilitas

Konstruk pada teknik Regresi Confirmatory disebut dengan laten variabel

(variabel yang tidak dapat diukur secara langsung) dan indikatornya adalah

observed variabel (variabel yang diamati, sebagai oprasional pengukuran atas

Page 3: BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

45

variabel laten) (Tauhid:2013). Setelah susunan konstruk dan indikatornya

dinyatakan dalam persamaan, kemudaian dengan menggunakan prosedur regresi

confirmatory dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

Uji validitas dilakukan untuk melihat butir-butir pertanyaan mana yang

layak (representative) untuk dipergunakan mewakili variabel-variabel bebas yang

digunakan dalam studi. Uji ini dilakukan dengan menggunakan analisis

konfirmatory (confirmatory factor analysis) pada masing-masing variabel laten

dengan menggunakan program AMOS versi 5. Indikator-indikator dari suatu

variabel dikatakan valid jika mempuyai loading factor signifikan pada (α = 5%).

Instrumen disebut unidimensional jika mempunyai nilai goodness of fit index

(GFI) ≥ 0,90. (Ferdinan:2002)

Instrumen disebut reliable (dapat diandalkan), apabila alat ukur tersebut

memperoleh hasil-hasil konsisten. Dengan demikian, instrumen ini dapat dipakai

dengan aman karena bekerja dengan baik pada kondisi berbeda dan waktu yang

berbeda. Reliabilitas dalam studi ini di hitung dengan menggunakan composite

(construct reliability) dengan cut off value minimal 0.6 (Ghozali, 2008:233).

Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas konstruk adalah sebagai

berikut:

Construct−reliability=¿¿

4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Konstruk Personal Selling

Personal Selling merupakan variabel laten yang diukur dengan empat

indikator yaitu pendekatan pendahuluan (X1.1), mengatasi keberatan atau keluhan

(X1.2), menutup penjualan (X1.3), dan tindak lanjut dan pemeliharaan (X1.4).

berdasarkan hasil pengujian dengan analisis factor confirmatory yang disajikan

pada tabel 4.2. Pengujian uji validitas diketahui bahwa nilai t (ditentukan oleh

nilai C.R) untuk loading setiap variabel nilainya lebih besar dari kritisnya pada

tingkat signifikan 5%, demikian juga nilai probabilitasnya lebih kecil dari α (5%)

sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel secara signifikan berhubungan

dengan konstruk personal selling (semua indikator valid). Construct reliability

Page 4: BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

46

personal selling sebesar 0,684383 berada diatas nilai yang direkomendasikan

0,60. Dengan demikian semua indikator personal selling adalah reliable.

Tabel 4.2 hasil uji Validitas dan Reliabilitas Konstruk Personal Selling

IndikatorLoading

FactorC.R P Keterangan

ConstructReliability

X1.1 0,604 4,935 *** Valid

0,684383X1.2 0,413 3,842 *** Valid

X1.3 0,734 *** *** Valid

X1.4 0,605 4,489 ***

Sumber : Lampiran 3

Keterangan: *** standar deviasi mendekati 0 (nol)

4.3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Konstruk Sales Promotion

Sales Promotion merupakan variabel laten yang diukur dengan tiga

indikator yaitu sampel gratis (X2.1), diskon (X2.2), dan program frekuensi (X2.3).

berdasarkan hasil pengujian dengan analisis factor confirmatory yang disajikan

pada tabel 4.3. Pengujian uji validitas diketahui bahwa nilai t (ditentukan oleh

nilai C.R) untuk loading setiap variabel nilainya lebih besar dari kritisnya pada

tingkat signifikan 5%, demikian juga nilai probabilitasnya lebih kecil dari α (5%)

sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel secara signifikan berhubungan

dengan konstruk sales promotion (semua indikator valid). Construct reliability

sales promotion sebesar 0,604557 berada diatas nilai yang direkomendasikan

0,60. Dengan demikian semua indikator sales promotion adalah reliable.

Tabel 4.3 hasil uji Validitas dan Reliabilitas Konstruk Sales Promotion

Page 5: BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

47

IndikatorLoading

FactorC.R P Keterangan

ConstructReliability

X2.1 0,541 4,489 *** Valid0, 604557

X2.2 0,576 4,629 *** Valid

X2.3 0,625 *** *** Valid

Sumber : Lampiran 3

Keterangan: *** standar deviasi mendekati 0 (nol)

4.3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Konstruk Public Relation

Public Relation merupakan variabel laten yang diukur dengan dua

indikator yaitu logo perusahaan (X3.1), investasi sosial (X3.2). Berdasarkan hasil

pengujian dengan analisis factor confirmatory yang disajikan pada tabel 4.4.

Pengujian uji validitas diketahui bahwa nilai t (ditentukan oleh nilai C.R) untuk

loading setiap variabel nilainya lebih besar dari kritisnya pada tingkat signifikan

5%, demikian juga nilai probabilitasnya lebih kecil dari α (5%) sehingga dapat

disimpulkan bahwa semua variabel secara signifikan berhubungan dengan

konstruk public relation (semua indikator valid). Construct reliability public

relation sebesar 0,673327 berada diatas nilai yang direkomendasikan 0,60.

Dengan demikian semua indikator public relation adalah reliable.

Tabel 4.4 hasil uji Validitas dan Reliabilitas Konstruk Public Relation

IndikatorLoading

FactorC.R P Keterangan

ConstructReliability

X3.1 0,746 4,231 *** Valid0, 673327

X3.2 0,678 *** *** Valid

Sumber : Lampiran 3

Keterangan: *** standar deviasi mendekati 0 (nol)

4.3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Konstruk Word of Mouth

Page 6: BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

48

Word of Mouth merupakan variabel laten yang diukur dengan tiga

indikator yaitu hal positif (X4.1), merekomendasikan (X4.2), dan mengajak teman

(X4.3). Berdasarkan hasil pengujian dengan analisis factor confirmatory yang

disajikan pada tabel 4.5. Pengujian uji validitas diketahui bahwa nilai t

(ditentukan oleh nilai C.R) untuk loading setiap variabel nilainya lebih besar dari

kritisnya pada tingkat signifikan 5%, demikian juga nilai probabilitasnya lebih

kecil dari α (5%) sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel secara

signifikan berhubungan dengan konstruk word of mouth (semua indikator valid).

Construct reliability word of mouth sebesar 0,632381 berada diatas nilai yang

direkomendasikan 0,60. Dengan demikian semua indikator word of mouth adalah

reliable.

Tabel 4.5 hasil uji Validitas dan Reliabilitas Konstruk Word of Mouth

IndikatorLoading

FactorC.R P Keterangan

ConstructReliability

X4.1 0,605 5,368 *** Valid0, 632381

X4.2 0,700 4,572 *** Valid

X4.3 0,696 *** *** Valid

Sumber : Lampiran 3

Keterangan: *** standar deviasi mendekati 0 (nol)

4.3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Konstruk Keputusan Pembelian

Keputusan Pembelian merupakan variabel laten yang diukur dengan dua

indikator yaitu adanya kepuasan (Y1.1), keputusan pembelian (Y2.1) berdasarkan

hasil pengujian dengan analisis factor confirmatory yang disajikan pada tabel 4.6.

Pengujian uji validitas diketahui bahwa nilai t ( ditentukan oleh nilai C.R) untuk

loading setiap variabel nilainya lebih besar dari kritisnya pada tingkat signifikan

5%, demikian juga nilai probabilitasnya lebih kecil dari α (5%) sehingga dapat

disimpulkan bahwa semua variabel secara signifikan berhubungan dengan

konstruk keputusan pembelian (semua indikator valid). Construct reliability

Page 7: BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

49

keputusan pembelian sebesar 0,660888 berada diatas nilai yang direkomendasikan

0,60. Dengan demikian semua indikator keputusan pembelian adalah reliable.

Tabel 4.6 hasil uji Validitas dan Reliabilitas Konstruk Keputusan Pembelian

IndikatorLoading

FactorC.R P Keterangan

ConstructReliability

Y1.1 0,696 *** *** Valid0,660888

Y2.1 0,709 3,859 ***

Sumber : Lampiran 3

Keterangan: *** standar deviasi mendekati 0 (nol)

4.4. Analisis Data

4.4.1 Uji Asumsi Regresi Confirmatory

Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada masing–masing

variabel laten, maka dilakukan uji asumsi untuk melihat apakah prasyarat yang

diperlukan dalam pemodelan confirmatorydapat terpenuhi. Prasarat yang harus

dipenuhi adalah asumsi multivariat normal, tidak adanya multikolinearitas atau

singularitas dan outlier.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas perlu dilakukan baik untuk normalitas terhadap data univariat

maupun normalitas multivariat dimana beberapa variabel yang digunakan

sekaligus dalam analisis akhir. Untuk menguji ada atau tidaknya asumsi

normalitas, maka dapat dilakukan dengan dengan nilai statistik z untuk

skewness dan kurtosisnya secara empirik dapat dilihat pada Critical Ratio (CR)

yang digunakan tingkat signifikansi 5%, maka nilai CR yang berada diantara -

1,96 sampai dengan 1,96 (-1,96≤CR≤1,96) dikatakan data berdistribusi normal,

baik secara univariat maupun secara multivariat (Ghozali, 2005:128).

Hasil pengujian normalitas atau assessment of normality (CR) memberikan

nilai CR sebesar 1,530 terletak diantara -1,96 ≤ CR ≤ 1,96 (α = 0,05), sehingga

dapat dikatakan bahwa data multivariat normal. Selain itu data juga univariat

Page 8: BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

50

normal ditunjukkan oleh semua nilai critical ratio indikator semua indikator

terletak antara -1,96 ≤ CR ≤ 1,96. - 1,96≤CR≤1,96

Tabel 4.7 Assessment of normality

Variable Min max Skew c.r. kurtosis c.r.Y1.2 1,000 5,000 -,322 -1,393 -,110 -,239Y1.1 1,000 5,000 -,400 -1,726 ,227 ,490X3.1 1,000 5,000 -,003 -,013 -,108 -,234X3.2 1,000 5,000 -,520 -2,247 ,024 ,053X4.1 1,000 5,000 ,041 ,175 ,434 ,938X4.2 1,000 5,000 -,485 -2,094 ,020 ,042X4.3 1,000 5,000 -,611 -2,639 ,318 ,686X1.4 1,000 5,000 -,121 -,522 -,769 -1,662X2.1 1,000 5,000 -,024 -,106 -,728 -1,573X2.2 1,000 5,000 -,112 -,482 -,645 -1,393X2.3 1,000 5,000 -,195 -,841 -,195 -,421X1.1 1,000 5,000 -,357 -1,541 ,039 ,083X1.2 1,000 5,000 -,241 -1,040 -,137 -,297X1.3 1,000 5,000 -,749 -3,236 ,106 ,230Multivariate

26,491 1,530

Sumber : Lampiran 3

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas dapat dilihat melalui determinan matriks kovarians. Nilai

determinan yang sangat kecil atau mendekati nol, menunjukkan indikasi

terdapatnya masalah multikolinearitas atau singularitas, sehingga data tersebut

tidak dapat digunakan untuk penelitian (Tabachnick and Fidell, 1998, dalam

Ghozali, 2005:131). Hasil pengujian multikolinieritas lampiran 3 memberikan

nilai determinant of sample covariance matrix sebesar 0,21 Nilai tersebut jauh

di atas angka nol sehingga dapat di simpulkan bahwa tidak terdapat masalah

multikolinearitas dan singularritas pada data yang dianalisis.

c. Uji Outliers

Outliers adalah observasi yang muncul dengan nilai ekstrim baik secara

univariat maupun secara multivariat yaitu muncul karena kombinasi

karakteristik unik yang dimiliki dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-

observasi lainnya. Apabila terjadi outliers dapat dilakukan perlakuan khusus

Page 9: BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

51

pada outliersnya asal diketahui bagaimana munculnya outliers tersebut.deteksi

terhadap multivariate outlier dilakukan dengan memperhatikan nilai

mahalanobis distance. Kriteria yang digunakan adalah berdasarkan nilai Chi

Square pada derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar jumlah variabel

indikator pada tingkat signifikansi p < 0,01 (Ghozali, 2005: 130).

Hasil outliers nampak pada mahalnobis d-squared. Untuk menghitung nilai

distance berdasarkan nilai chi square pada derajat bebas 14 (jumlah variabel

indikator) pada tingkat p<0,05(X2 0,05) adalah 45,038 (tabel df). Jadi data yang

memiliki jarak mahalanobis distance lebih besar dari 45,038 adalah

multivariate outlier.

4.4.2 Analisis Regresi dengan Pendekatan Confirmatory

Pada tahap ini akan dibahas mengenai uji kesesuaian model dan uji

signifikasi kausalitas, Hasil pengujian dengan program AMOS versi 5.0

memberikan hasil model regresi dengan pendekatan confirmatory seperti terlihat

pada gambar 4.1 berikut yang menunjukkan pengaruh variabel personal selling,

sales promotion, public relation, dan word of mouth terhadap keputusan

pembelian donat roti ciliwung.

ANALISIS REGRESI BERGANDA DENGAN PENDEKATAN

CONFIRMATORY

Page 10: BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

52

Gambar 4.1 hasil analisis confirmatorySumber : Lampiran 34.4.3 Kesesuaian Model

Keseuaian model adalah derajat kesesuaian antara estimasi model dengan

input matriks data penelitian. Menurut Hair et al (1995) indeks keseuasian ini

terbagi atas:

a. Keseuasian absolut (absolut fit), yaitu derajat kesesuaian model secara

keseluruhan untuk menghasilkan kembali matriks data yang digunakan dalam

analisis data yang diperoleh adalah χ2 statistik, Goodness of Fit Index (GFI),

Root Mean Square Residual (RMR), Root Mean Square Error of

Approximation (RMSEA). Batas minimal untuk GFI adalah > 0,90. Kesesuaian

model dengan data dikatakan baik apabila indeks RMR yang diperoleh < 0,05

dan indeks RMSEA <0,10 (Kelloway, 1998:27).

b. Kesesuaian incremental (incremental fit), membandingkan model dengan

model lainnya, dalam hal ini model atau yang lebih realistis dan biasanya

disebut sebagai null model atau independent model. Indeks kesesuaian

incremental yang digunakan dalam analisis adalah Adjusted Goodness of Fit

Index (AGFI), Tucker Lewis Index (TLI), Normed Fit Index (NFI) dan

Comparative Fit Index (CFI). Besarnya indeks yang direkomendasikan untuk

ketiga indeks tersebut adalah > 0,90 (Kelloway, 1998; Kline, 1998).

c. Kesederhanaan model (parsimonious fit), adalah membandingkan model

dengan model lain yang kompleks. Indeks yang digunakan adalah Normed χ2 ,

adapun batas yang lain direkomendasikan untuk Normed χ2 adalah 2.0 sampai

3.0.

Sebelum melakukan analisis atas parameter hasil estimasi yang diperoleh,

terlebih dahulu akan dilakukan analisis indeks kesesuaian model. Di dalam

penelitian ini indeks kesesuaian yang digunakan adalah χ2, GFI, RMR, RMSEA,

AGFI, NFI, TLI, CFI serta Normed χ2.

Diketahui bahwa χ2 = 1,748, df =67 dan hasil tersebut signifikan, artinya

model sesuai dengan data dari sampel. Namun demikian χ2 sangat deipengaruhi

oleh besarnya sampel (Kelloway, 1998; Kline, 1998), oleh karena itu diperlukan

Page 11: BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

53

analisis terhadap indeks kesesuaian lainnya untuk dapat mengambil kesimpulan

yang lebih pasti tentang kesesuaian model. Ukuran lain untuk kesesuaian model

absolut adalah GFI = 0,877. Berdasarkan indeks kesesuaian incremental diperoleh

nilai TLI = 0, 915, nilai CFI = 0,964, AGFI = 0,908. Seluruh indeks kesesuaian

diatas hanya GFI yang tidak melampaui batas minimal yaitu 0,90.

Kesimpulan yang dapat diambil dari berbagai indeks kecocokan model

pengukuran pada tabel diatas adalah bahwa model pengukuran yang ada dapat

dipergunakan untuk menjelaskan data yang diperoleh dalam penelitian ini.

Dengan adanya kesesuaian model untuk menjelaskan data, maka dimungkinkan

untuk melakukan analisis atas parameter hasil estimasi.

4.4.4 Pengujian Hipotesis

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis penelitian, terlebih dahulu akan

dilakukan estimasi atas model struktur yang diajukan serta evaluasi atas

kesesuaian model input data. Modifikasi atas model struktur akan dilakukan bila

model yang diajukan belum dapat mencapai kesesuaian dengan input matriks.

Selain pengujian hipotesis dalam bab ini juga dilakukan validasi model penelitian

serta pembahasan keterbatasan dalam penelitian.

4.4.5 Model Struktural (Struktural Model)

Setelah estimasi yang diperoleh dari model pengukuran mengarah pada

kesimpulan bahwa model pengukuran memiliki reliabilitas dan validitas yang baik

maka selanjutnya dilakukan analisis atas model struktural yang diajukan. Hasil

estimasi model struktur menggunakan nilai yang berada dibawah batas yang

direkomendasikan, yaitu nilai χ2 dan normed χ2 merupakan indeks kesesuaian yang

dipengaruhi besarnya sampel penelitian, oleh karena itu untuk mengetahui

kesesuaian model dengan data digunakan AGFI, CFI, TLI dan semua indeks

tersebut berada diatas 0,90. Sedangkan indeks kesesuaian atas dasar yaitu RMR

dan RMSEA sesuai yang direkomendasikan yaitu 0,08 dan melewati batas

maksimum 0,10. Dari berbagai indeks kesesuaian tersebut dapat disimpulkan

Page 12: BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

54

bahwa model struktural yang diajukan belum dapat digunakan untuk menjelaskan

data yang ada serta hubungan antara konstruk penelitian.

Oleh karena indeks kesesuaian model masih menunjukkan kesesuaian

yang baik (<0,90), maka perlu dilakukan modifikasi atau spesifikasi ulang

terhadap model struktural agar model yang diajukan dapat mencapai indeks

kesesuaian yang memadai.

Modifikasi atas model dilakukan terhadap model yang belum memberikan

indeks kesesuaian yang baik (Hair et al , 1995 ; Kelloway, 1998 ; Kline, 1998).

Apabila indeks kesesuaian belum tercapai maka koefisien jalur (path coefficient)

antar konstruk juga belum dapat dianalisis. Modifikasi dilakukan atas dasar indeks

modifikasi dan hasil estimasi yang dilakukan. Estimasi dilakukan secara bertahap,

dengan menambahkan satu jalur baru pada setiap modifikasi, sampai akhirnya

tercapai kesesuaian model yang diharapkan.

Namun demikian perlu diingat bahwa modifikasi ini dilakukan tidak hanya

berdasarkan pertimbangan statistik saja tetapi juga harus didasrkan teori yang

dapat menunjang (Anderson & Gerbing, 1998 : 477). Apabila model memiliki

konstruk yang konvergen dan memberikan hasil yang memadai, tetapi tidak

menunjukkan indeks kesesuaian yang baik maka ada sejumlah modifikasi yang

dapat dilakukan. Kemungkinan modifikasi tersebut dapat berupa penambahan

path, penambahan kovarians antar konstruk, atau menghubungkan kesalahan

pengukuran dua indikator konstruk yang sama.

Dari hasil estimasi terhadap model struktural penelitian ini diperoleh

sejumlah kemungkinan modifikasi terhadap model, yang dapat memberikan

indeks kesesuaian model yang lebih mendekati batas yang direkomendasikan.

Hasil selengkapnya sarana modifikasi indeks pada penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 4.8:

Page 13: BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

55

Tabel 4.8 GOODNESS OF FIT MODEL SEBELUM DIMODIFIKASI

Kriteria fit model Nilai fit model Standar Keterangan

X2-chi-square 117,138 Diharapkan kecil Baik

Significance Probability 0,321 ≥ 0,05 Baik

RMSEA 0,082 ≤ 0,08 Marginal

GFI 0,877 ≥ 0,90 Marginal

AGFI 0,908 ≥ 0,90 Baik

CMIN/DF 1,748 ≤ 2,00 Baik

TLI 0,915 ≥ 0,90 Baik

CFI 0,964 ≥ 0,90 Baik

Sumber : Ferdinand (2002:165)

Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa dari delapan kriteria yang

digunakan untuk menilai baik atau layak tidaknya suatu model ternyata enam

kriteria terpenuhi dan dua kriteria marjinal. Dengan demikian dapat dikatakan

model dapat diterima, yang berarti ada kesesuaian antara model dengan data.

4.4.6 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan berdasarkan hasil estimasi model

struktural pada tabel 4.9, dan hasil hipotesis di tujukkan pada tabel 4.10:

Tabel 4.9 Pengujian Hipotesis

Pengaruh Estimate Standardized CR Sig

Y1<---X1 1,073 1,451 0,739 ***

Y1<---X2 -1,895 3,075 -0,616 0,538

Y1<---X3 0,314 0,558 0,563 0,02

Y1<---X4 0,967 1,472 0,657 ***

Sumber : Lampiran 3

Page 14: BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

56

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Penelitian Keterangan

H1 Berpengaruh (diterima)

H2 Tidak Berpengaruh ( ditolak)

H3 Berpengaruh (diterima)

H4 Berpengaruh (diterima)

Sumber : Analisis Penelitian

a. Hasil Pengujian Hipotesis Personal Selling Terhadap Keputusan Pembelian

Hipotesis 1: Personal Selling berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian donat roti Ciliwung di Jember

Hasil pengujian menunjukkan bahwa personal selling berpengaruh terhadap

keputusan pembelian dengan nilai standardized 1,451. Adanya pengaruh kedua

variabel tersebut dipastikan dari nilai CR yaitu 0,739 dengan tingkat

signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,00. Tanda positif dari

hasil pengujian menunjukkan apabila personal selling meningkat atas

keputusan pembelian produk donat dan roti juga akan meningkat. Hasil ini

menerima hipotesis awal yang berarti bahwa personal selling berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian dona roti Ciliwung di Jember.

b. Hasil Pengujian Hipotesis Sales Promotion Terhadap Keputusan Pembelian

Hipotesis 2: Sales promotion berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian donat roti Ciliwung di Jember.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa sales promotion tidak berpengaruh

terhadap keputusan pembelian dengan nilai standardized sebesar 3,075. Tidak

adanya pengaruh kedua variabel tersebut dari nilai CR yaitu -0,616 dengan

tingkat signifikansi yang lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,538. Tanda

negatif dari hasil pengujian menunjukkan apabila sales promotion menurun aka

keputusan pembelian donat roti Ciliwung juga akan menurun, dan pola

pengaruh tidak searah tersebut tidak signifikan. Hasil ini menolak hipotesis

Page 15: BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

57

kedua yang menyatakan sales promotion berpengaruh terhadap keputusan

pembelian donat roti Ciliwung di Jember.

c. Hasil Pengujian Hipotesis Public Relation Terhadap Keputusan Pembelian

Hipotesis 3: Public Relation berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian donat roti Ciliwung di Jember

Hasil pengujian menunjukkan bahwa public relation berpengaruh terhadap

keputusan pembelian dengan nilai standardized 0,558. Adanya pengaruh kedua

variabel tersebut dipastikan dari nilai CR yaitu 0,563 dengan tingkat

signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,02. Tanda positif dari

hasil pengujian menunjukkan apabila public relation meningkat atas keputusan

pembelian produk donat-roti ciliwung juga akan meningkat. Hasil ini

menerima hipotesis ketiga yang berarti bahwa public relation berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian donat roti Ciliwung di Jember.

d. Hasil Pengujian Hipotesis Word of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian

Hipotesis 4: Word of Mouth berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian donat roti Ciliwung di Jember

Hasil pengujian menunjukkan bahwa word of mouth berpengaruh terhadap

keputusan pembelian dengan nilai standardized 1,472. Adanya pengaruh kedua

variabel tersebut dipastikan dari nilai CR yaitu 0,657 dengan tingkat

signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,00. Tanda positif dari

hasil pengujian menunjukkan apabila word of mouth meningkat atas keputusan

pembelian produk donat roti Ciliwung juga akan meningkat. Hasil ini

menerima hipotesis keempat yang berarti bahwa word of mouth berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian donat roti Ciliwung di Jember.

4.5 Pembahasan

Berdasarkan teori yang dijadikan landasan teoritis dan penelitian terdahulu

dalam penelitian ini, ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap keputusan

pembelian donat roti Ciliwung di Jember, antara lain personal selling, sales

Page 16: BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

58

promotion, public relation, dan word of mouth. Atas dasar pemikiran tersebut,

maka tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh personal selling, sales

promotion, public relation, dan word of mouth terhadap keputusan pembelian. Uji

hipotesis dalam studi ini merupakan hasil dari beberapa teori dan hasil penelitian

terdahulu yang dibahas dalam kerangka konseptual.

4.5.1 Pengaruh Personal Selling Terhadap Keputusan Pembelian

Personal Selling terhadap keputusan pembelian dalam penelitian ini

diamati sebagai oprasional pengukuran dari variabel laten. Hasil pengujian

menunjukkan bahwa personal selling berpengaruh terhadap keputusan pembelian

dengan nilai standardized 1,451. Adanya pengaruh kedua variabel tersebut

dipastikan dari nilai CR yaitu 0,739 dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil

dari 0,05 yaitu sebesar 0,00. Tanda positif dari hasil pengujian menunjukkan

apabila personal selling meningkat atas keputusan pembelian produk donat dan

roti juga akan meningkat. Hasil ini menerima hipotesis awal yang berarti bahwa

personal selling berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dona-roti

ciliwung di Jember.

Hasil penelitian ini sesuai denga pendapat A.B. Susanto (2007:317-319)

bahwa langkah-langkah pengambilan keputusan pembelian dipengaruhi oleh

personal selling seperti pendekatan pendahuluan, mengatasi keberatan atau

keluhan, menutup penjualan, dan tindak lanjut pemeliharaan. personal selling

(H1) diterima dikarenakan hasil dari penilaian responden menunjukkan bahwa

nilai CR 0,739 yang berarti ada pengaruh antar variabel X1 dan Y dan didukung

dengan nilai signifikansi di bawah yang direkomendasikan 0,05 yaitu 0,00. Salah

satu faktor yang menyebabkan personal selling berpengaruh terhadap keputusan

pembelian konsumen di donat roti Ciliwung dikarenakan adanya pelayan yang

diberikan oleh produsen dari segi menerima keluhan dari pelanggan, memberikan

jaminan mengenai servis terhadap pelayanan ke konsumen dimaksimalkan

sehingga terjadinya keputusan dari konsumen untuk melakukan pembelian.

Pelayan roti Ciliwung menjelaskan isi dan roti jenis apa yang ditanyakan

konsumen sebelum memilih, kosumen akan mendapatkan gambaran jelas tentang

Page 17: BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

59

roti yang akan dibeli. Agar konsumen puas dengan pelayanan yang diberikan

kepadanya. Apabila konsumen mempunyai suatu keluhan dari produk yang

disajikan, maka pelayan dengan senang hati menerima keluhan tersebut dan akan

memberikan solusi yang terbaik untuk konsumen. Agar konsumen senang karena

keluhan teratasi dengan baik. Roti Ciliwung menjaga hubungan baik dengan

setiap konsumen, agar promosi yang dilakukan pelayan dapat diterima dengan

baik dihati konsumen. Keramahan, kelembutan, penjelasan tentang setiap produk

roti kepada konsumen akan membantu memelirahanya hubungan yang sejalan dan

akan menjadikan konsumen puas, juga akan tetap menjadi pelanggan setia roti

Ciliwung.

4.5.2 Pengaruh Sales Promotion Terhadap Keputusan Pembelian

Sales Promotion terhadap keputusan pembelian dalam penelitian ini

diamati sebagai oprasional pengukuran dari variabel laten. Hasil pengujian

menunjukkan bahwa sales promotion tidak berpengaruh terhadap keputusan

pembelian dengan nilai standardized sebesar 3,075. Tidak adanya pengaruh kedua

variabel tersebut dari nilai CR yaitu -0,616 dengan tingkat signifikansi yang lebih

besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,538. Tanda negatif dari hasil pengujian

menunjukkan apabila sales promotion menurun aka keputusan pembelian donat

roti ciliwung juga akan menurun, dan pola pengaruh tidak searah tersebut tidak

signifikan. Hasil ini menolak hipotesis kedua yang menyatakan sales promotion

berpengaruh terhadap keputusan pembelian donat-roti ciliwung di Jember

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pendapat Kotler dan Keller

(2007:684) keputusan pembelian dipengaruhi oleh sales promotion seperti sampel

gratis, diskon, program frekuensi. Sales promotion akan memberikan manfaat

bagi konsumen yang akan melakukan pembelian produk. Sales Promotion (H2)

ditolak dikarenakan hasil dari penilaian responden menunjukkan bahwa nilai CR -

0,616 yang berarti tidak ada pengaruh antar variabel X2 dan Y dan didukung

dengan nilai signifikansi melebihi batas yang direkomendasikan 0,05 yaitu 0,538.

Sesuai dengan fakta dilapangan, konsumen roti Ciliwung kurang tertarik terhadap

kebijakan dari perusahaan mengenai pemberian sampel gratis, diskon dan

Page 18: BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

60

program frekuensi, dikarenakan konsumen sudah percaya akan kualitas dan

pelayanan dari produsen roti Ciliwung jadi tindakan sales promotion tidak

mempengaruhi keputusan pembelian dari konsumen dalam proses transaksinya.

Pemberian sampel roti gratis tidak merubah minat konsumen untuk membeli roti.

Rasa dan harga yang pas bisa menarik konsumen untuk melakukan pembelian

ulang. Pemberian diskon harga dilakukan hanya ke konsumen roti Ciliwung yang

melakukan pembelian diatas Rp.50.000. Diskon diberikan kepada konsumen

tertentu saja dan dalam pembelian tertentu saja. Jadi, jarang sekali setiap

konsumen mendapatkan diskon harga dari roti Ciliwung.

4.5.3 Pengaruh Public Relation Terhadap Keputusan Pembelian

Public Relation terhadap keputusan pembelian dalam penelitian ini

diamati sebagai oprasional pengukuran dari variabel laten. Hasil pengujian

menunjukkan bahwa public relation berpengaruh terhadap keputusan pembelian

dengan nilai standardized 0,558. Adanya pengaruh kedua variabel tersebut

dipastikan dari nilai CR yaitu 0,563 dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil

dari 0,05 yaitu sebesar 0,02. Tanda positif dari hasil pengujian menunjukkan

apabila public relation meningkat atas keputusan pembelian produk donat roti

Ciliwung juga akan meningkat. Hasil ini menerima hipotesis ketiga yang berarti

bahwa public relation berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

donat-roti Ciliwung di Jember.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Kevin Lane Keller (2008:553)

bahwa langkah-langkah pengambilan keputusan pembelian dipengaruhi oleh

public relation seperti logo perusahaan, investasi sosial. Public Relation (H3)

diterima dikarenakan hasil dari penilaian responden menunjukkan bahwa nilai CR

0,563 yang berarti ada pengaruh antar variabel X3 dan Y dan didukung dengan

nilai signifikansi di bawah yang direkomendasikan 0,05 yaitu 0,02. Public

Relation berpengaruh terhadap keputusan pembelian dipengaruhi diantaranya

dengan interaksi produsen ke masyarakat.

Page 19: BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

61

4.5.4 Pengaruh Word of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian

Word of Mouth terhadap keputusan pembelian dalam penelitian ini diamati

sebagai oprasional pengukuran dari variabel laten. Hasil pengujian menunjukkan

bahwa word of mouth berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai

standardized 1,472. Adanya pengaruh kedua variabel tersebut dipastikan dari nilai

CR yaitu 0,657 dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar

0,00. Tanda positif dari hasil pengujian menunjukkan apabila word of mouth

meningkat atas keputusan pembelian produk donat-roti ciliwung juga akan

meningkat. Hasil ini menerima hipotesis keempat yang berarti bahwa word of

mouth berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian donat roti ciliwung

di Jember.

Hasil penelitian ini sesuai denga pendapat Babin et al (2005), Cengiz dan

Yayla (2007) bahwa langkah-langkah pengambilan keputusan pembelian

dipengaruhi oleh word of mouth seperti hal positif, merekomendasikan, mengajak

teman. Word of Mouth (H4) diterima dikarenakan hasil dari penilaian responden

menunjukkan bahwa nilai CR 0,657 yang berarti ada pengaruh antar variabel X4

dan Y dan didukung dengan nilai signifikansi di bawah yang direkomendasikan

0,05 yaitu 0,00. Word of Mouth berpengaruh terhadap keputusan pembelian

disebabkan konsumen roti Ciliwung mendapatkan referensi dari teman yang

sudah melakukan pembelian, dan terdapatnya pelayanan yang baik di roti

Ciliwung sebelumnya, pemberian informasi dari teman atau orang lain disebabkan

oleh berdirinya roti ciliwung yang sudah lama sejak 1998 yang sudah banyak

dikenal oleh orang di kawasan jember khususnya. Image yang dibentuk oleh roti

Ciliwung kepada konsumen telah menarik minat untuk membeli dan menyebarkan

kabar positif tentang produk roti Ciliwung. Dari pembicaraan antar konsumen

tentang keunggulan promosi dan produk roti Ciliwung, maka konsumen

merekomendasikan kepada orang lain untuk membeli roti Ciliwung. Konsumen

juga sering mengajak keluarga mereka untuk membeli roti Ciliwung, dengan

membeli roti bersama-sama. Secara tidak langsung konsumen telah

mempromosikan produk roti Ciliwung kepada setiap orang yang mereka kenal,

Page 20: BAB 4 - Donat Roti Ciliwung

62

oleh karena itu Word of Mouth sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian

donat roti Ciliwung dan menunjang keberhasilan promosi donat roti Ciliwung.