Kelainan Penciuman

4
Kelainan Penciuman & Pengecapan Definisi Kelainan Penciuman & Pengecapan jarang berakibat fatal sehingga tidak mendapatkan perhatian medis yang khusus. Tetapi kelainan ini bisa menyebabkan penderita menjadi putus asa karena mempengaruhi kemampuannya untuk menikmati makanan, minuman dan bau yang menyenangkan. Kelainan ini juga mempengaruhi kemampuan penderita untuk mengenali bahan kimia dan gas yang berbahaya, yang dapat menimbulkan akibat yang serius. Penciuman dan pengecapan sangat berhubungan erat. Serabut pengecap di lidah menentukan rasa; saraf-saraf di hidung menentukan penciuman. Kedua sensasi tersebut dihubungkan ke otak, yang kemudian menggabungkan informasi yang didapat untuk mengenal dan mengapresiasikan rasa. Beberapa rasa (seperti asin, pahit, manis dan asam) bisa dikenal tanpa penciuman, tetapi untuk mengenali rasa yang lebih kompleks (misalnya frambos) diperlukan gabungan dari indera penciuman dan pengecapan. Penyebab Penciuman dapat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada hidung, pada saraf dari hidung yang menuju ke otak, atau pada otak. Misalnya, pada keadaan jalan nafas yang tersumbat akibat flu, kemampuan untuk mencium bau dapat berkurang karena bau tidak dapat mencapai reseptor penciuman. Karena penciuman juga mempengaruhi rasa, maka makanan biasanya menjadi terasa kurang enak jika sedang terkena flu. Beberapa reseptor penciuman juga dapat mengalami kerusakan sementara akibat virus flu. Beberapa orang dapat mengalami kehilangan fungsi penciuman dan pengecapan selama beberapa hari atau beberapa minggu setelah terserang flu, dan pada kasus yang jarang keadaan ini menjadi menetap. Polip, tumor, infeksi pada hidung, alergi musiman, dan merokok dapat mengganggu penciuman. Terkadang infeksi berat pada sinus hidung atau terapi radiasi untuk kanker dapat

description

Kesehatan Indera Pengecap: 3 Jenis Gangguan Rasa pada LidahAmazine.co | Online Popular Knowledgelidah sehatBaca juga Tips Kesehatan Lidah: 10 Penyebab Rasa Logam pada Mulut Apa itu Dysgeusia? Penyebab & Gejala Dysgeusia 7 Tips Mengatasi Perubahan Rasa pada Lidah Akibat KemoterapiCukup banyak orang yang mengalami gangguan indera perasa (pengecap).Gangguan ini menyebabkan seseorang tidak bisa sepenuhnya menikmati makanan atau minuman yang masuk ke mulut.Gangguan rasa bisa bersifat sebagian atau total. Gangguan sebagian berarti seseorang mengalami kesulitan untuk mengecap rasa tertentu.Sedangkan gangguan total membuat penderitanya tidak bisa merasakan makanan atau minuman sama sekali.Gangguan indera pengecap umumnya berkaitan dengan gangguan penciuman. Hal ini karena kedua indera tersebut saling berhubungan.Jenis Gangguan RasaAda tiga jenis gangguan rasa, dengan gejala yang juga berbeda satu sama lain.1. AgeusiaIni adalah kondisi langka dimana seseorang sama sekali tidak dapat mengecap rasa makanan.2. HypogeusiaGangguan yang menyebabkan penderitanya kurang atau tidak mampu mengecap jenis rasa tertentu seperti rasa manis, asam, pedas, pahit, atau gurih.3. DysgeusiaMulut yang selalu terasa tengik, asin, atau berasa logam mencirikan kondisi ini. Dalam beberapa kasus, dysgeusia disertai dengan sensasi terbakar di dalam mulut.Semua kondisi tersebut umumnya akan semakin parah seiring dengan pertambahan usia. Semakin lanjut usia seseorang, maka jumlah kuncup pengecap dalam lidah juga akan semakin berkurang.Penyebab Gangguan RasaGangguan rasa bisa disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atau telinga; menjalani radiasi atau kemoterapi sebagai metode pengobatan; operasi hidung, tenggorokan, atau telinga; cedera kepala; serta kurangnya kebersihan mulut.Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin mengalami gangguan rasa sementara akibat mengkonsumsi obat atau antibiotik.Terlalu lama terpapar pada bahan kimia kuat seperti insektisida juga dapat menyebabkan gangguan ini.Diagnosa dan PengobatanGangguan rasa harus ditangani oleh dokter THT. Gangguan yang bersifat sementara lazimnya bisa diatasi dengan mengkonsumsi obat-obatan tertentu.Dalam beberapa kasus, gangguan rasa mungkin bersifat permanen. Dalam kondisi ini, pengobatan hanya bisa berperan sampai taraf tertentu, tanpa bisa mengembalikan kondisi seperti sediakala.Meskipun seorang pasien tidak dapat mengecap rasa seperti manis atau gurih, jangan terus menambahkan gula atau garam sampai lidah bisa mengecapnya.Hal ini justru akan berbahaya dalam jangka panjang di mana pasien berpotensi mengalami masalah lain seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.Hilangnya rasa tidak boleh dianggap enteng dan harus segera dikonsultasikan dengan dokter.[]Kesehatan Indera Pengecap: 3 Jenis Gangguan Rasa pada LidahAmazine.co | Online Popular Knowledgelidah sehatBaca juga Tips Kesehatan Lidah: 10 Penyebab Rasa Logam pada Mulut Apa itu Dysgeusia? Penyebab & Gejala Dysgeusia 7 Tips Mengatasi Perubahan Rasa pada Lidah Akibat KemoterapiCukup banyak orang yang mengalami gangguan indera perasa (pengecap).Gangguan ini menyebabkan seseorang tidak bisa sepenuhnya menikmati makanan atau minuman yang masuk ke mulut.Gangguan rasa bisa bersifat sebagian atau total. Gangguan sebagian berarti seseorang mengalami kesulitan untuk mengecap rasa tertentu.Sedangkan gangguan total membuat penderitanya tidak bisa merasakan makanan atau minuman sama sekali.Gangguan indera pengecap umumnya berkaitan dengan gangguan penciuman. Hal ini karena kedua indera tersebut saling berhubungan.Jenis Gangguan RasaAda tiga jenis gangguan rasa, dengan gejala yang juga berbeda satu sama lain.1. AgeusiaIni adalah kondisi langka dimana seseorang sama sekali tidak dapat mengecap rasa makanan.2. HypogeusiaGangguan yang menyebabkan penderitanya kurang atau tidak mampu mengecap

Transcript of Kelainan Penciuman

Page 1: Kelainan Penciuman

Kelainan Penciuman & Pengecapan

Definisi

Kelainan Penciuman & Pengecapan jarang berakibat fatal sehingga tidak mendapatkan perhatian medis yang khusus. Tetapi kelainan ini bisa menyebabkan penderita menjadi putus asa karena mempengaruhi kemampuannya untuk menikmati makanan, minuman dan bau yang menyenangkan. Kelainan ini juga mempengaruhi kemampuan penderita untuk mengenali bahan kimia dan gas yang berbahaya, yang dapat menimbulkan akibat yang serius.

Penciuman dan pengecapan sangat berhubungan erat. Serabut pengecap di lidah menentukan rasa; saraf-saraf di hidung menentukan penciuman. Kedua sensasi tersebut dihubungkan ke otak, yang kemudian menggabungkan informasi yang didapat untuk mengenal dan mengapresiasikan rasa. Beberapa rasa (seperti asin, pahit, manis dan asam) bisa dikenal tanpa penciuman, tetapi untuk mengenali rasa yang lebih kompleks (misalnya frambos) diperlukan gabungan dari indera penciuman dan pengecapan.

Penyebab

Penciuman dapat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada hidung, pada saraf dari hidung yang menuju ke otak, atau pada otak. Misalnya, pada keadaan jalan nafas yang tersumbat akibat flu, kemampuan untuk mencium bau dapat berkurang karena bau tidak dapat mencapai reseptor penciuman. Karena penciuman juga mempengaruhi rasa, maka makanan biasanya menjadi terasa kurang enak jika sedang terkena flu. Beberapa reseptor penciuman juga dapat mengalami kerusakan sementara akibat virus flu. Beberapa orang dapat mengalami kehilangan fungsi penciuman dan pengecapan selama beberapa hari atau beberapa minggu setelah terserang flu, dan pada kasus yang jarang keadaan ini menjadi menetap.

Polip, tumor, infeksi pada hidung, alergi musiman, dan merokok dapat mengganggu penciuman. Terkadang infeksi berat pada sinus hidung atau terapi radiasi untuk kanker dapat merusak reseptor dan menyebabkan hilangnya penciuman atau pengecapan sampai beberapa bulan atau bahkan menjadi menetap.

Penyebab hilangnya penciuman permanen yang sering adalah cedera kepala, misalnya akibat kecelakaan mobil. Hilangnya penciuman permanen terjadi ketika serabut saraf penciuman (saraf olfaktorius) mengalami kerusakan. Kerusakan saraf ini dapat disebabkan oleh patahnya tulang di daerah tempat jalannya saraf tersebut, selain itu juga dapat disebabkan oleh infeksi atau tumor.

Penyakit Alzhemier dan kelainan degeneratif otak lainnya juga dapat menyebabkan kerusakan pada saraf olfaktorius, sehingga menyebabkan hilangnya penciuman.

Penciuman yang sangat sensitif terhadap bau-bauan (hiperosmia) lebih jarang terjadi dibandingkan hilangnya penciuman. Wanita hamil seringkali mengalami sensitifitas berlebih pada bau-bauan. Hiperosmia dapat juga merupakan gangguan psikosomatis.

Page 2: Kelainan Penciuman

Beberapa kelainan dapat mengubah sensasi bau, yang membuat bau yang biasa menjadi bau yang tidak menyenangkan, keadaan ini disebut dysosmia. Gangguan ini dapat berhubungan dengan keadaan-keadaan tertentu, seperti infeksi pada sinus, kerusakan sebagian saraf olfaktorius, kebersihan gigi yang buruk, infeksi mulut, depresi, dan penyakit hepatitis yang menyebabkan rasa mual.

Pengecapan dapat menurun (hipogeusia) atau hilang (ageusia) biasanya disebabkan oleh kondisi-kondisi yang berhubungan dengan lidah, seringkali akibat mulut yang kering. Kondisi-kondisi tersebut antara lain : sindroma Sjogren, perokok berat, terapi radiasi pada kepala dan leher, dehidrasi, dan penggunaan obat-obatan (meliputi antihistamin dan antidepresan). Kekurangan zat nutrisi tertentu, misalnya zink, juga dapat mengganggu pengecapan dan juga penciuman.

Pada Bell's Palsy, pengecapan dapat terganggu pada satu sisi lidah bagian depan (sisi yang terkena). Tetapi hilangnya pengecapan ini dapat tidak disadari karena bagian lidah yang lain masih dapat merasakan rasa yang normal.

Luka bakar pada lidah dapat merusak reseptor pengecap pada lidah (taste buds) sehingga dapat mengganggu pengecapan. Gangguan neurologis, seperti depresi dan kejang, juga dapat mengganggu pengecapan.

Perubahan pada pengecapan (dysgeusia) dapat disebabkan oleh peradangan pada gusi (gingivitis) dan kondisi lain, seperti depresi atau pemakaian obat-obat tertentu, seperti antibiotika, anti-depresan, obat untuk mengobati arthritis, obat kemoterapi tertentu, dan obat anti kejang.

Gejala

Kelainan penciuman dan pengecapan dapat berupa :

Anosmia, yaitu hilangnya penciuman Hiposmia, yaitu berkurangnya penciuman Hiperosmia, yaitu penciuman yang berlebihan, keadaan ini lebih jarang terjadi Disosmia, yaitu berubahnya penciuman yang menyebabkan penderita merasa

mencium bau yang tidak enak Ageusia, yaitu hilangnya pengecapan Hipogeusia, yaitu berkurangnya pengecapan Disgeusia, yaitu berubahnya pengecapan Hipergeusia, yaitu pengecapan yang sangat sensitif dan berlebihan

Diagnosa

Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan :

Tes fungsi penciuman, bisa menggunakan wewangian yang berasal dari minyak wangi, sabun dan makanan (misalnya kopi atau cengkeh).

Tes fungsi pengecapan, bisa menggunakan gula (manis), jus jeruk (asam), garam (asin) dan lidah buaya (pahit).

Page 3: Kelainan Penciuman

Pemeriksaan keadaan mulut, untuk melihat kemungkinan adanya infeksi atau kekeringan (terlalu sedikit ludah).

CT scan atau MRI kepala, jarang dilakukan.

Pengobatan

Penanganan yang diberikan tergantung pada penyebabnya. Beberapa hal yang bisa dilakukan :

Mengubah atau menghentikan pemakaian obat-obat yang diduga menjadi penyebab terjadinya kelainan ini

Menjaga agar mulut tetap basah dengan cara mengulum permen Menunggu beberapa minggu untuk melihat perkembangan selanjutnya.