Indera penciuman dan pendengaran

52
Indera penciuman Indera penciuman hidung adalah penonjolan pada vertebrata yang mengandung nostril(lubang/cuping), yang menyaring udara untuk pernafasan. Hidung manusia berfungsi menghirup udara pernafasan, menyaring udara,menghangatkan udara pernafasan, juga berperan dalam resonansi suara.

Transcript of Indera penciuman dan pendengaran

Page 1: Indera penciuman dan pendengaran

Indera penciumanIndera penciumanhidung adalah penonjolan pada vertebrata

yang mengandung nostril(lubang/cuping), yang menyaring udara untuk pernafasan.

Hidung manusia berfungsi menghirup udara pernafasan, menyaring udara,menghangatkan udara pernafasan, juga berperan dalam resonansi suara.

Page 2: Indera penciuman dan pendengaran
Page 3: Indera penciuman dan pendengaran
Page 4: Indera penciuman dan pendengaran
Page 5: Indera penciuman dan pendengaran
Page 6: Indera penciuman dan pendengaran

ANATOMI DAN FISIOLOGI ORGAN PENGHIDU Silia/reseptor berdiri diatas tonjolan mukosa yang dinamakan vesikel olfaktorius dan masuk ke dalam lapisan sel-sel reseptor olfaktoria Diantara sel-sel reseptor (neuron) terdapat banyak kelenjar Bowman penghasil mukus (mgdg air, mukopolisakarida, antibodi, enzim, garam-garam dan protein pengikat bau (G-protein)) Sel-sel reseptor satu-satunya neuron sistem saraf pusat yang dapat berganti secara reguler ( 4-8 mgg)

Page 7: Indera penciuman dan pendengaran

• Kecepatan aliran udara pada saat inspirasi sebesar 250 ml/sec• Inspirasi dalam molekul udara lebih banyak menyentuh mukosa olfaktorius sensasi bau tercium• Syarat zat-zat yang dapat menyebabkan perangsangan penghidu :- Harus mudah menguap mudah masuk ke liang hidung- Sedikit larut dalam air mudah melalui mukus- mudah larut dalam lemak sel-sel rambut olfaktoria danujung luar sel-sel olfaktoria td dari zat lemak• zat-zat yang ikut dalam udara inspirasi akan larut dalam lapisan mukus yang berada pada permukaan membran

Page 8: Indera penciuman dan pendengaran
Page 9: Indera penciuman dan pendengaran
Page 10: Indera penciuman dan pendengaran
Page 11: Indera penciuman dan pendengaran
Page 12: Indera penciuman dan pendengaran

Human Anatomy, Frolich, Head II: Throat/Larynx

M&M, Fig. 16.3

Olfactory epithelium just under cribiform plate (of ethmoid bone) in superior nasal epithelium at midline

Page 13: Indera penciuman dan pendengaran

Kemampuan membaui setiap individu berbeda tergantung dari:

1. susunan rongga hidung, hidung yg mancung/besar lebih baik membaui drpd hidung pesek/kecil

2. variasi fisiologis pada wanita menjelang menstruasi atau saat hamil lbh peka daripada yg tidak

3. konsentrasi bau, terutama bau busuk lebih menyengat daripada bau yg tidak busuk

4. spesies (jenis) spesies tertentu mempunyai kemampuan survival tergantung pada sistem pembaunya sehingga indera pembau yg sangat peka pd jarak tertentusudah dpt membaui pd anjing (canis domestica)

Page 14: Indera penciuman dan pendengaran

1. Anosmia : hilangnya kemampuan untukmembaui, merupakan kelainan yang paling sering ditemui.Penyebab : Intranasal : obstruksi hidung (rhinitis vasomotor, rhinitis alergi,

tumor hidung, polip, tumor nasofaring), Rhinitis atrofikan, def. vitamin A, Zinc

Intrakranial : trauma kepala, infeksi (abses otak lob.frontalis, meningitis pd lob.frontalis), tumor lob.frontalis

2. Hiposmia : berkurangnya kemampuan untuk membaui. Penyebab :

obstruksi hidung (rhinitis vasomotor, rhinitis alergi,tumor hidung, polip, tumor nasofaring), Rhinitisatrofikan, deviasi septum.

Kelainan penciuman

Page 15: Indera penciuman dan pendengaran

3. Hiperosmia adalah penciuman yang berlebihan, lebih jarang terjadi.

4. Disosmia : berubahnya penciuman yang menyebabkan penderita merasa mencium bau yang tidak enak, disebabkan oleh:- Infeksi di dalam sinus- Kerusakan parsial pada saraf olfaktorius- Kebersihan mulut yang jelek, sehingga terjadi infeksi mulut yang berbau tidak enak dan tercium oleh hidung- Depresi

5. kakosmia : mencium seperti bau busuk. Sering terjadi pada penderita epilepsi lobus temporalis, depresi, skizofrenia 6. Halusinasi penciuman : biasanya terbentuk bau yang tidak sedap, dapat dijumpai pada serangan epilepsi yang berasal dari girus unsinat pada lobus temporal, dan sering disertai gerak mengecap-ngecap (epilepsi jenis parsial kompleks)

Page 16: Indera penciuman dan pendengaran

7. Parosmia adalah gangguan penghiduan bilamana tercium bau yang tidak sesuai misalnya minyak kayu putih tercium sebagai bau bawang goreng. Penyebab : pasca trauma kepala pd daerah frontal atau oksipital

Page 17: Indera penciuman dan pendengaran
Page 18: Indera penciuman dan pendengaran
Page 19: Indera penciuman dan pendengaran
Page 20: Indera penciuman dan pendengaran

Indera pendengaranIndera pendengaranTelinga merupakan organ yang mampu mendeteksi/

mengenal suara & juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh.

Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara.

Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis)

Telinga di bagi atas telinga luar, tengah dan dalam

Page 21: Indera penciuman dan pendengaran
Page 22: Indera penciuman dan pendengaran

The External EarThe External Ear

• Involved in hearing only

• Structures of the external ear

• Pinna (auricle)

• External auditory canal

Figure 8.12

Page 23: Indera penciuman dan pendengaran

Bones of the Tympanic CavityBones of the Tympanic Cavity

• Three bones span the cavity

• Malleus (hammer)

• Incus (anvil)

• Stapes (stirrip)

Figure 8.12

Page 24: Indera penciuman dan pendengaran
Page 25: Indera penciuman dan pendengaran

Anatomy of the EarAnatomy of the Ear

• The ear is divided into three areas• Outer

(external) ear

• Middle ear

• Inner ear

Figure 8.12

Page 26: Indera penciuman dan pendengaran
Page 27: Indera penciuman dan pendengaran

Organs of HearingOrgans of Hearing

• Organ of Corti

• Located within the cochlea

• Receptors = hair cells on the basilar membrane

• Gel-like tectorial membrane is capable of bending hair cells

• Cochlear nerve attached to hair cells transmits nerve impulses to auditory cortex on temporal lobe

Page 28: Indera penciuman dan pendengaran

Organs of HearingOrgans of Hearing

Page 29: Indera penciuman dan pendengaran

Mechanisms of HearingMechanisms of Hearing

• Vibrations from sound waves move tectorial membrane

• Hair cells are bent by the membrane

• An action potential starts in the cochlear nerve

• Continued stimulation can lead to adaptation

Page 30: Indera penciuman dan pendengaran

Mechanisms of HearingMechanisms of Hearing

Figure 8.14

Page 31: Indera penciuman dan pendengaran
Page 32: Indera penciuman dan pendengaran
Page 33: Indera penciuman dan pendengaran

Figure 1 The labyrinth of the inner ear, from the left ear. It contains i) the cochlea (yellow), which is the peripheral organ of our auditory system; ii) the semicircular canals (brown), which transduce rotational movements; and iii) the otolithic organs (in the blue/purple pouches), which transduce linear accelerations. The light blue pouch is the endolymphatic sac, and contains only fluid.

Page 34: Indera penciuman dan pendengaran

Organs of EquilibriumOrgans of Equilibrium

• Receptor cells are in two structures

• Vestibule

• Semicircular canals

Figure 8.16a, b

Page 35: Indera penciuman dan pendengaran

Organs of EquilibriumOrgans of Equilibrium

• Equilibrium has two functional parts

• Static equilibrium – sense of gravity at rest

• Dynamic equilibrium – angular and rotary head movements

Figure 8.16a, b

Page 36: Indera penciuman dan pendengaran

Static Equilibrium - RestStatic Equilibrium - Rest• Maculae – receptors in the vestibule

• Report on the position of the head

• Send information via the vestibular nerve

• Anatomy of the maculae

• Hair cells are embedded in the otolithic membrane

• Otoliths (tiny(=kecil) stones) float(=mengapung) in a gel around the hair cells

• Movements cause otoliths to bend the hair cells

Page 37: Indera penciuman dan pendengaran

Function of MaculaeFunction of Maculae

Figure 8.15

Page 38: Indera penciuman dan pendengaran

Dynamic Equilibrium - MovementDynamic Equilibrium - Movement

• Crista ampullaris – receptors in the semicircular canals

• Tuft(berkas) of hair cells

• Cupula (gelatinous cap) covers the hair cells

Page 39: Indera penciuman dan pendengaran

Dynamic EquilibriumDynamic Equilibrium

• Action of angular head movements

• The cupula stimulates the hair cells

• An impulse is sent via the vestibular nerve to the cerebellum

Page 40: Indera penciuman dan pendengaran

Ada 4 cara yang dapat kita lakukan untuk mengetes fungsi pendengaran penderita, yaitu: Tes bisik. Tes bisik modifikasi. Tes garpu tala. Pemeriksaan audiometri.

Pemeriksaan pendengaran

Kelainan pendengaran

Ada 3 jenis ketulian, yaitu : Tuli sensorineural / sensorineural hearing loss (SNHL) : ketulian yang tidak dapat mendengar suara berfrekuensi tinggi Tuli konduktif / conductive hearing loss (CHL) : ketulian yang tidak dapat mendengar suara berfrekuensi rendah Tuli sensorineural & konduktif / mix hearing loss (MHL)

Page 41: Indera penciuman dan pendengaran

Wax = sumbatan karena serumenExostose = tumbuhnya tulang baruKelainan ossicular = kelainan di 3 tulang pendengaran kita yaitu maleous, inkus dan stapes

Page 42: Indera penciuman dan pendengaran
Page 43: Indera penciuman dan pendengaran
Page 44: Indera penciuman dan pendengaran

Ada 3 jenis frekuensi pendengaran, yaitu : Frekuensi rendah. Meliputi 16 Hz, 32 Hz, 64 Hz, dan 128 Hz. Frekuensi normal. Frekuensi yang dapat didengar oleh manusia berpendengaran normal. Meliputi 256 Hz, 512 Hz, 1024 Hz, dan 2048 Hz. Frekuensi tinggi. Meliputi 4096 Hz dan 8192 Hz.

Tes pendengaran1. Tes RinneTujuan kita melakukan tes Rinne adalah untuk membandingkan antara hantaran tulang dengan hantaran udara pada telinga pasien. Ada 3 interpretasi dari hasil tes Rinne yang kita lakukan, yaitu : Normal. Jika tes Rinne positif. Tuli konduktif. Jika tes Rinne negatif. Tuli sensorineural. Jika tes Rinne positif.

Page 45: Indera penciuman dan pendengaran
Page 46: Indera penciuman dan pendengaran

2. Tes WeberTujuan : untuk membandingkan hantaran tulang antara kedua telinga pasien. Jika telinga pasien mendengar lebih keras pada 1 telinga maka terjadi lateralisasi ke sisi telinga tersebut. Jika kedua telinga pasien sama-sama tidak mendengar atau sama-sama mendengar maka berarti tidak ada lateralisasi.Ada 3 interpretasi dari hasil tes Weber yang kita lakukan, yaitu : Normal. Jika tidak ada lateralisasi. Tuli konduktif. Jika pasien mendengar lebih keras pada telinga yang sakit. Tuli sensorineural. Jika pasien mendengar lebih keras pada telinga yang sehat.

Page 47: Indera penciuman dan pendengaran
Page 48: Indera penciuman dan pendengaran

3. Tes SchwabachTujuan kita melakukan tes Schwabach adalah untuk membandingkan hantaran tulang antara pemeriksa dengan pasien. Ada 3 interpretasi dari hasil tes Schwabach yang kita lakukan, yaitu : Normal. Schwabch normal. Tuli konduktif. Schwabach memanjang. Tuli sensorineural. Schwabach memendek.

Page 49: Indera penciuman dan pendengaran

Pemeriksaan fungsi vestibuler meliputi : nistagmus, tes romberg, past pointing test, stepping test .

Pemeriksaan Fungsi Vestibuler

Gangguan Keseimbangan dengan penyebab kelainan vestibuler

a. Pada labirin meliputi penyakit meniere, labirinitis akut, mabuk kendaraan, intoksikasi streptomisin.b. Pada vestibuler meliputi semua penyebab tuli saraf ditambah neuronitis vestibularis.c. Pada batang otak meliputi lesi vaskuler, tumor serebelum atau tumor ventrikel IV demielinisasi.d. Pada lobus temporalis meliputi epilepsi dan iskemia.

Page 50: Indera penciuman dan pendengaran

Pada pemeriksaan ini pasien berdiri dengan kaki yang satu didepan kaki yang lainnya. Tumit kaki yang satu berada didepan jari kaki yang lainnya, lengan dilipat pada dada dan mata kemudian ditutup. Orang yang normal mampu berdiri dalam sikap Romberg yang dipertajam selama 30 detik atau lebih.

Tes Romberg

Past pointing test

Pemeriksaan pasien diminta menyentuh ujung jari pemeriksa dengan jari telunjuknya, kemudian dengan mata tertutup pasien diminta untuk mengulangi. Normalnya pasien harus dapat melakukannya.

Page 51: Indera penciuman dan pendengaran

Pasien disuruh berjalan ditempat, dengan mata tertutup, sebanyak 50 langkah dengan kecepatan seperti jalan biasa. Selama test ini pasien diminta untuk berusaha agar tetap ditempat dan tidak beranjak dari tempatnya selama test berlangsung. Dikatakan abnormal bila kedudukan akhir pasien beranjak lebih dari 1 meter dari tempatnya semula, atau badan terputar lebih dari 30 derajat.

Stepping test

Page 52: Indera penciuman dan pendengaran

Kelainan keseimbangan

Diseases of the vestibular system can take different forms, and usually induce vertigo and instability. Most common ones are 1.Vestibular neuritis, a related condition called Labyrinthitis, and BPPV (Benign paroxysmal positional vertigo)2.tumors on the cochleo-vestibular nerve3.infarct in the brain stem or in cortical regions related to the processing of vestibular signals4.cerebellar atrophy5.Alcohol can also cause alterations in the vestibular system for short periods of time