Kel.8.B.gol.15.Konsep

28
Makalah Kimia Unsur Konsep Golongan 15 Oleh : Kelompok 8 Fanny Prasetia 125090201111006 Maryam Putri Eradewi 125090201111007 Sri Ayu Wulandari 125090201111008 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014 1

description

kimia unsur golongan 5A

Transcript of Kel.8.B.gol.15.Konsep

Makalah Kimia UnsurKonsep Golongan 15

Oleh : Kelompok 8Fanny Prasetia125090201111006Maryam Putri Eradewi125090201111007Sri Ayu Wulandari125090201111008

JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS BRAWIJAYA2014

Kata PengantarDengan mengucap puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah kimia unsur dengan judul Konsep Golongan 15 dengan baik dan lancar. Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait yang telah mendukung terselesaikannya makalah ini.Selanjutnya kami sebagai penulis berharap agar penulisan makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi mahasiswa Universitas Brawijaya Malang khususnya mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam jurusan Kimia.Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun selalu kami harapkan sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Malang, 15 Oktober 2014

Penulis

Daftar Isi

1. Cover12. Kata pengantar.23. Daftar Isi..34. Pendahuluan Latar Belakang..4 Rumusan Masalah.4 Tujuan 45. Pembahasan Kelimpahan Golongan 15 di alam5 Sifat sifat Golongan 15 Sifat fisika dan Trend.6 Sifat kimia (Reaktivitas dan Reaksi-Reaksi Golongan 15)..86. Penutup Kesimpulan..187. Daftar Pustaka ........................................................................................................... 19

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangUnsur-unsur golongan 15 terdiri dari Nitrogen (N), Fosfor (P), Arsen (Ar), Antimon (Sb), Bismut (Bi). Unsur nitrogen berbentuk diatomik, dimana bentuk diatomik dari nitrogen sendiri merupakan unsur yang paling utama dari udara. Unsur- unsur dari golongan ini menunjukkan bahwa semua komponen komponen dari unsur ini mempunyai 5 elektron pada sub kulit terluarnya, 2 elektron terletak di sub kulit s dan 3 elektron terletak di subkulit p. Oleh karena itu mereka kekurangan 3 elektron di kulit terluarnya.Semua unsure golongan 15 membentuk hidrida sederhana. Amonia merupakan gas berbau menyengat yang beracun. Amonia merupakan pelarut yang baik untuk logam-logam golongan 1. Nitrogen membentuk banyak oksida dan oksoanion (Shiver and Atkins, 2010).

1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana trend sifat fisik dan kimia dari unsur unsur golongan 15?2. Bagaimana kereaktifan unsur nitrogen dan persenyawaan apa saja yang dapat dibentuk oleh unsur nitrogen?3. Kenapa alotrof P2 lebih disukai daripada N2?4. Bagaimana kelimpahan unsur golongan 15?5. Bagaimana persenyawaan unsur golongan 15?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kelimpahan golongan 15 di alam, mengetahui sifat, karakter, dan trend golongan 15, serta mengetahui reaktivitas dan reaksi yang terjadi pada golongan 15.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Kelimpahan Unsur Golongan 15 di AlamNitrogen terdapat dalam udara sekitar 78% dari volume udara. Akan tetapi kelimpahan nitrogen dalam kulit bumi hanya sekitar 0,03%. Nitrogen dan persenyawaannya sangatlah melimpah di alam, yaitu tersebar di atmosfer berupa molekul diatomiknya gas N2, terdapat dilapisan kerak bumi sebagai NaNO3 dan garam garam serta oksidanya yang banyak larut di daerah perairan. Unsur nitrogen sendiri cenderung inert pada temperatur kamar, sehingga akan mempengaruhi keberadaanya pada atmosfer, lapisan kerak bumi maupun perairan. Yang mana di atmosfer terdapat sebagai gas N2 yang cukup stabil, pada perairan berupa persenyawaan ion ion yang larut dan yang paling sedikit diantara ketiganya yaitu pada lapisan kerak bumi. Karena adanya efek pasangan inert, nitrogen sebagai anggota golongan VA yang seharusnya mempunyai valensi maksimum +5, hanya mempunyai valensi maksimum +3 (Henderson,2000).Fosfor merupakan unsur keduabelas terbanyak dalam kerak bumi. Fosfor terutama berada dalam mineral keluarga apatit Ca9(PO4)6.CaX2 ; X= F,Cl atau OH, yang merupakan batuan fosfat amorf, dimana jutaan ton pertahun diproses. Fosfor diperoleh melalui reaksi batuan fosfat deengan batu bara dan pasir dalam suatu pembakar listrik. Fosfor didistilasi dan terkondensasi dibawah air sebagai P4. Fosfor benar-benar bukan bersifaaat logam dalam kimiawinya namun As,Sb,dan Bi memperlihatkan suatu kenaikan kecenderungan sifat logam dan perilaku seperti kation (Emel,2010).Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor, dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam dua bentuk padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai alloy (Emel,2010).Antimon merupakan unsur dengan warna putih keperakan, berbentuk kristal padat yang rapuh.Lambangnya diambil dari bahasa Latin Stibium. Antimon merupakan metaloid dan mempunyai empatalotropi bentuk. Bentuk stabil antimon adalah logam biru-putih. Antimoni kuning dan hitam adalah logam tak stabil.Daya hantar listrik (konduktivitas) dan panasnya lemah. Zat ini menyublim (menguap dari fasa padat) pada suhu rendah. Sebagai sebuah metaloid, antimon menyerupai logam dari penampilan fisiknya tetapi secara kimia ia bereaksi berbeda dari logam sejati (Lennet,2014).Bismut merupakan logam kristal trivalen yang memiliki sifat kimia mirip dengan arsen dan antimoni. Dari semua jenis logam, unsur ini paling bersifat diamagnetik dan merupakan unsur kedua setelah raksa yang memiliki konduktivitas termal terendah. bismut tidak berbahaya seperti unsur-unsur tetangganya seperti Timbal, Thallium, dan Antimon. Dulunya, bismut juga diakui sebagai elemen dengan isotop yang stabil, tapi sekarang sekarang diketahui bahwa itu tidak benar. Tidak ada material lain yang lebih natural diamakentik dibandingkan bismut. Bismut mempunyai tahanan listrik yang tinggi. Ketika terbakar dengan oksigen, bismut terbakar dengan nyala yang berwarna biru (Lennet,2014).

2.2 Sifat sifat Unsur Golongan 152.2.1 Sifat fisika dan trendSemua anggota kelompok pniktogen (golongan 15) selain N berbentuk padatan pada kondisi normal. Tetapi trend peningkatan karakter logam menurun dalam satu golongan karena konduktivitas listrik pada unsur yang lebih berat sebenarnya menurun dari As ke Bi. Normalnya meningkat dari atas ke bawah dalam satu golongan dan karenanya pelepasaan electron valensi lebih kecil. Kebalikan trend konduktivitas dalam golongan ini menjelaskan lebih banyak mengenai karakter molekul (Shiver and Atkins, 2010).

1. Titik leleh golongan alkali makin meningkat dan mengalami penurunan dari Sb ke Bi dengan bertambahnya jari-jari atom, karena terjadi ikatan antara atom-atom. Terjadi penurunan titik leleh pada Sb ke Bi dikarenakan adanya efek pasangan inert dimana orbital f mulai terisi. (Shiver and Atkins, 2010).2. Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron dari atom pada fase gas. Ionisasi berhubungan erat dengan jari-jari atomik dan unsur dengan jari-jari atom kecil memiliki energi ionisasi yang tinggi. Pada satu golongan dari atas ke bawah, unsure-unsur golongan 15 mengalami peningkatan jari-jari atomic. Sehingga menyebabkan menurunnya energy ionisasi karena semakin besar jari-jari atom, semakin jauh pula jarak elektron valensi terhadap inti atom. Oleh karena itu elektron lebih mudah dilepas dan dengan kata lain membutuhkan energi lebih kecil untuk melepaskan elektron pada kulit valensi (Shiver and Atkins, 2010)3. Afinitas elektron berperan untuk mengetahui energi yang dibutuhkan untuk membentuk anion. Dalam satu golongan untuk golongan 15 dari atas ke bawah afinitas electron semakin meningkat, namun pada unsur Sb ke Bi mengalami penurunan. Hal ini disebabkan jari-jari atom yang semakin besar dan ada efek dari pasangan inert. Jadi bismut lebih susah melepas elektron terluar dengan bertambahnya jumlah. Mulai terisinya subkulit f pada unsur bismut menyebabkan muatan inti pada bismut semakin bertambah sehingga bismut susah melepas elektron (Shiver and Atkins, 2010).4. Elektronegativitas adalah kecenderungan atom untuk menarik electron dari luar atom ke dalam dirinya. Jika atom memiliki energy ionisasi yang tinggi (susah melepaskan electron) dan afinitas electron yang tinggi (lebih mudah menarik elektron), akan cenderung untuk menarik elektron. Dari atas ke bawah dalam satu golongan elektronegativitas unsur golongan 15 menurun secara periodik (Shiver and Atkins, 2010).

Tabel 2: Variasi elektronegativitas dalam satu golongan(Shiver and Atkins, 2010)

Tabel 3 : Entalpi Atomisasi dalam satu golongan (Shiver and Atkins, 2010)

5. Unsur-unsur golongan 15 memiliki konfigurasi valensi ns2p3. (Shiver and Atkins, 2010).

6. Jari-jari atom dalam satu golongan dari atas ke bawah meningkat secara periodik. Hal ini disebabkan semakin bertambahnya jumlah kulit pada atom sehingga jarak kulit terluar dari inti semakin jauh dan ukuran semakin besar (Shiver and Atkins, 2010).

Gambar 2 : Variasi jari-jari atomik dalam satu golongan(Shiver and Atkins, 2010)2.2.2 Sifat Kimia Nitrogen memiliki elektronegativitas sangat tinggi (tidak melebihi O, F, Cl) dan dalam banyak senyawa seperti nitrida yang terdiri dari ion N3- dan ammonia, nitrogen memiliki keadaan oksidasi negative. Nitrogen memiliki keadaan oksidasi positif hanya dalam senyawa dengan unsure yang keelektronegatifannya lebih tinggi. Nitrogen memiliki tingkat oksidasi (+5) tetapi dibawah kondisi pengoksidasi yang lebih kuat pada unsur dalam satu golongan (Shiver and Atkins, 2010).Nitrogen memiliki keelektronegatifan yang tinggi, jari-jari atom kecil, dan memiliki orbital d. Nitrogen jarang memiliki koordinasi lebih dari 4 dalam senyawa sederhana, tetapi unsure lain seperti P dan As memiliki koordinasi 5 dan 6 (PCl5 dan AsF6). Nitrogen membentuk senyawa biner yaitu nitrida dengan kebanyakan unsur. Nitrida diklasifikasikan sebagai basa, kovalen, intertisial. Nitrogen juga membentuk azida yang terdiri dari ion N3-, dimana bilangan oksidasi nitrogen adalah -1/3. Seerti bentuk senyawa N, P dengan kebanyakan unsure dalam table periodik (Shiver and Atkins, 2010).Semua unsure golongan 15 membentuk hidrida sederhana. Amonia merupakan gas berbau menyengat yang beracun. Amonia merupakan pelarut yang baik untuk logam-logam golongan 1. Nitrogen membentuk banyak oksida dan oksoanion (Shiver and Atkins, 2010).Nitrogen adalah gas yang paling melimpah di atmosfer dengan jumlah 78,1%. Persenyawaan nitrogen terjadi secara eksklusif sebagai molekul dinitrogen dengan ikatan ranagkap tiga, N2 dan umumnya dianggap sangat tidak reaktif (Henderson, 2000).N2 adalah molekul yang stabil secara termodinamik dan termokinetik. Tetapi isolasi pada ion N5+, menunjukkan bahwa alotrof ionic nitrogen N5+ N3- dapat diisolasi. Alotrof N8 diprediksi memiliki energy yang lebih rendah yaitu azidopentazol. Dalam kovalen azida, gugus N3 disebut sebagai pseudohalogen, jadi molekul (N3)2 dan N(N3)3 juga merupakan alotrof nitrogen (Henderson, 2000).1. Hidrida Jenis EH3Semua unsure golongan 15 (E) membentuk hidrida EH3 melalui trend sistematik dalam sifat kimia dan sifat fisiknya. Jadi, titik didih meningkat dari atas ke bawah dalam satu golongan, dengan pengecualian anomaly titik didih NH3 yang tinggi dengan adanya ikatan hydrogen H-N-H. Sudut ikatan H-E-H juga menurun dari atas ke bawah dalam satu golongan. Dengan menurunnya kekuatan ikatan E-H, stabilitas termal menurun dari atas ke bawah dalam satu golongan (Henderson, 2000).

Tabel 1. Entalpi Formasi dan Energi Ikatan (Henderson, 2000)

Amonia dibuat dalam skala besar dalam industry kimiamelalui reaksi nitrogen dengan hydrogen yang membentuk kembali enzim yang digunakan. Sintesis senyawa ini disebut proses Haber (Henderson, 2000).

N2 + 3H2 2NH3

2. Hidrida lainHidrazin, N2H4 adalah senyawa yang terkenal dan dibuat dari oksidasi ammonia dengan klorat (I) (hipoklorit) (Henderson, 2000).

NH3 + ClO- NH2Cl + OH-NH2Cl + 2NH3 N2H4 + NH4Cl

Struktur hidrazin terdiri dari dua gugus NH3 yang terhubung dengan ikatan N-N, molekul mengadopsi konformasi gauss dalam fase gas (Henderson, 2000).

Gambar 2. Struktur Hidrazin(Henderson, 2000)Diazen (RN=NR) terdiri dari ikatan rangkap N=N, tetapi N2H2 memiliki isomer cis dan trans. Senyawa lain yang terbentuk dari nitrogen hidrida adalah asam hidrazoat, HN3 dengan ion N3 yang terbentuk dari deprotonasi HN3 dan simetris dengan ikatan N-N (Henderson, 2000).

3. OksidaSemua unsur golongan 15 membentuk oksida terutama nitrogen dan fosfor Nitrogen Oksida: Oksida nitrogen memiliki tingkat oksidasi +1 sampai +5 dan dalam semua senyawa terdapat ikatan p-p N-O. Bentuk dari oksida nitrogen adalah sebagai berikut (Henderson, 2000).

Gambar 3. Bentuk Nitrogen Oksida(Henderson, 2000).Dinitrogen oksida (N2O) terbentuk dari pemanasan ammonium nitrat dengan struktur linear N-N-O (Henderson, 2000).NH4NO3 N2O + 2H2ONitrogen monoksida (NO) adalah molekul yang reaktif yang memiliki electron tak berpasangan, tetapi dengan tendensi dimerisasi (menjadi N2O2) merupakan pengecualian pada temperature rendah. NO bereaksi dengan halogen (X2) membentuk halide nitrosil dengan struktur X-N=O. Reaksi halide nitrosil dengan akseptor halida membentuk senyawa yang terdiri dari kation nitrosonium, NO+. NO mudah teroksidasi di udara membentuk NO2 cokelat (Henderson, 2000).O=N-Cl +AlCl3 NO+ AlCl4-Nitrogen oksida yang lain adalah N2O3, N2O4, N2O5, dan N4O. N2O3 terbentuk dari NO dan NO2 pada temperature rendah berbentuk padatan atau cairan berwarna biru, tetapi kembali lagi menjadi NO dan NO2 dalam fase gas. N2O4 tidak berwarna dan bersifat diamagnetic tetapi terdisosiasi selama pemanasan untuk membentuk NO2 paramagnetik berwarna cokelat. N2O5 terdiri dari molekul kovalen dalam fase gas tetapi terkristalisasi sebagai nitronium nitrat, NO2+ NO3-.Senyawa ini terbentuk melalui dehidrasi asam nitrat yang diubah pada reaksi dengan air (Henderson, 2000).2HNO3 + H2O N2O54. SulfidaSenyawa sulfur-nitrogen slah satunya adalah S4N4 yang bersifat eksplosif yang diperoleh dari reaksi SnCl2 dengan ammonia. Senyawa ini memiliki konduktivitas listrik yang tinggi (Henderson, 2000).

Gambar 4. Spesies Sulfur-Nitrogen(Henderson, 2000)5. Oksianion dan Asam OksiSemua asam oksi nitrogen koordinat 2 atau 3 dan semua ikatan N-O membentuk ikatan p- p pada unsur-unsur blok p (Henderson, 2000).

Gambar 5. Bentuk oksianion nitrogen(Henderson, 2000)

Asam nitrat dibuat dalam skala besar melalui oksidasi NH3 menjadi NO dengan katalisis Platina (Henderson, 2000).4NH3 + 5O2 4NO + 6H2ONitrogen monoksida kemudian diubah menjadi asam nitrat oleh udara dan air (Henderson, 2000).2NO + O2 2NO23NO2 + H2O 2HNO3 + NOKeadaan oksidasi asam lebih rendah dan tidak stabil (Henderson, 2000).Asam(III) nitrat (HNO2) dibuat melalui asidifikasi anion nitrat dan asam peroksinitrat (HOONO) terbentuk dari reaksi asam nitrat dengan hydrogen peroksida (Henderson, 2000).Asam (I) nitrat(I), asam hiponitrat (H2N2O2) terbentuk dari reaksi perak (I) nitrat dengan HCl kering kemudian terdekomposisi menjadi N2O tetapi dapat distabilkan dalam bentuk kristalin melalui ikatan hydrogen (Henderson, 2000). Anion nitrat (I) terbentuk dari reduksi NaNO2 dengan Na/Hg dan memiliki konfigurasi trans (Henderson, 2000).6. HalidaPentafluorida MF5 terkenal sebagai senyawa yang stabil kecuali NF5. Ligan fluoride menstabilkan oksidasi tertinggi pada unsure-unsur golongan 15. Senyawa trivalent: Kombinasi trivalent golongan 15 E dengan halide X membentuk (EX3) yang akan meningkatkan pengoksidasi dalam satu golongan dari atas ke bawah (Henderson, 2000).

7. NitridaLogam reaktif tertentu seperti litium dan logam-logam golongan 2 membentuk nitride yang terdiri tas ion nitride N3- karena membentuk ammonia dari proses hidrolisis (Henderson, 2000).

Li3N + 3H2O NH3 + 3Li+ + 3OH-

Sebaliknya, senyawa dari unsur-unsur semilogam lain seperti boron terbentuk sebagai senyawa dengan ikatan kovalen (Henderson, 2000)Fosfor merupakan unsur nonlogam dalam tabel periodik diberi simbol P, nomor atom 15. Fosfor di alam sebagian besar ditemukan dalam senyawaan fosfat sebagai batu fosfat. Fosfor memiliki tiga bentuk (alotrop) yaitu fosfor putih, fosfor merah dan fosfor hitam. Fosfor putih tersusun atas 4 atom P dengan bentuk tetrahedral, sedangkan fosor merah dan fosfor hitam struktur yang dimiliki belum diketahui secara jelas namun diduga polimer atau gabungan dari molekul P4. Fosfor putih diperoleh dari batu fosfat yang dipanaskan dalam tanur listrik pada suhu sekitar 900C dengan kokas dan silika (SiO2). Pemanasan ini menyebabkan fosfor menjadi uap kemudian diembunkan pada kondensor sehingga diperoleh cairan fosfor putih. Sedangkan fosfor hitam diperoleh dari pemanasan fosfor putih putih pada tekanan tinggi dan memiliki kilau seperti logam serta bersifat semikonduktor, tetapi pada tekanan tinggi fosfor hitam menunjukan sifat seperti logam. Unsur-unsur padatan pada golongan 15 terdapat dalam sejumlah alotrof. Seperti molekul gas N2, P2 memiliki tiga ikatan dan panjang ikatan yang pendek (189 pm). Kekuatan ikatan terbentuk oleh unsure-unsur periode 3 yang relative lemah dengan periode 2, jadi alotrof P2 disenangi daripada N2. Fosfor putih merupakan padatan lilin yang terdiri dari molekul tetrahedral P4. Fosfor putih sangat reaktif dan eledak jika bereaksi dengan udara membentuk P4O10. Fosfor merah dapat diperoleh melalui pemanasan fosfor putih pada temperature 300C dalam atmosfer inert selama beberapa hari. Senyawa ini umumnya ditemukan sebagai padatan amorf, tapi material kristalin dapat disiapkan yang memiliki struktur kompleks 3D. Tidak seperti fosfor putih, fosfor merah terbakar di udara. Ketika fosfor dipanaskan dengan tekanan tinggi, fase fosfor hitam terbentuk, secara termodinamik bentuk ini stabil. Salah satu fase terdiri dari lapisan koordinat 3 atom P (Shiver and Atkins, 2010). Fosforus dari fosfor (V) oksida,P4O10 dan fosfor (III) oksida,P4O6, untuk mengisolasi unsur P menggunakan oksigen, antara O dan P terjadi ikatan. Dapat dilihat dari diagram latimer bahwa unsur P dan kebanyakan senyawa P(V) berperan sebagai agen pereduksi kuat.

Phospor putih terdispoposionasi menjadi phospine, PH3 (bilangan oksidasi -3), dan ion hipopospite (bilangan oksidasi +1) dalam pelarut basa: P4(s) + 3OH-(aq) + 3H2O(l) PH3(g) + 3H2PO2-(aq)Reduksi dengan menggunakan H2PO2- dan HPO32- biasanya cepat, salah satu aplikasi yang menggunakan H2PO2- untuk mereduksi ion Ni2+ dan menghasilkan produk Ni dalam suatu proses yang dikenal dengan plat elektroda.Ni2+(aq) + 2H2PO2-(aq) + 2H2O(l) Ni(s) + 2H2PO3-(aq) + H2(g) + 2H+(aq)Ketika asam fosfat, dipanaskan diatas suhu 200oC, kondensasi mengakibatkan pembentukan jembatan P-O-P antara dua ion PO43-. Tingkat kondensasi ini tergantung pada suhu dan lama pemanasan :2H3PO4(l) H4P2O7(l) + H2O(g)H3PO4(l) + H4P2O7(l) H5P3O10(l) + H2O(g)

Arsenik terdapat dalam dua bentuk solid, arsenic kuning dan arsenic metalik. Arsenic kuning dan arsenic gas keduanya terdiri dari molekul tetrahedral As4. Struktur yang paling stabil pada suhu kamar adalah arsenic metalik, Sb dan Bi yang terbentuk darilapisan heksagonal yang setiap atom memiliki tiga tetangga terdekat (Shiver and Atkins, 2010). Oksidasi dari +3 dan +5 banyak ditemui pada senyawa organologam arsenik, antimon dan bismuth. Senyawa organolometalik dari arsenik (III), antimony (III) dan bismuth (III) dapat disiapkan dengan menggunakan pelarut eter dengan menggunakan reagen girgnard, senyawa organolitium atau organohalida.

Senyawa dapat langsung di oksidasi secara stabil dengan menggunakan air. Ikatan M-C menurun untuk grup R yaitu As > Sb > Bi. Konsekuensinya, kestabilan dari senyawa ini meningkat pada orde yang sama. Selain itu, senyawa aril seperti (C6H5)3As, umumnya lebih stabil daripada senyawa alkil. Trialkilarsena berperan sebagai nukleofilik dengan haloalkana untuk memproduksi tetraalkilarsonium, dengan kandungan unsur As (V) :

Tipe dari reaksi ini tidak dapat digunakan untuk preparasi dari ion tetrafenilarsonium, karena trifenilarsane merupakan nukleofilik lebah daripada trimetilarsane, reaksi sintesisnya :

Reaksi ini mungkin terlihat asing, tapi itu hanya sebuah metasesis dimana Ph- menggantikan ion oksigen untuk berpasangan dengan atom As, menghasilkan senyawa dimana arsenic mempunyai bilangan oksidasi +5 (Shiver and Atkins, 2010). Oksida dan hidroksida Antimon trioksida (Sb4O6) yang terbentuk ketika antimon dibakar di udara. Dalam fase gas, senyawa ini ada sebagai Sb4O6, tetapi berpolimerisasi pada kondensasi. Antimony pentoksida (Sb4O10) hanya dapat dibentuk oleh oksidasi dengan terkonsentrasi asam nitrat. Antimony juga membentuk campuran-valensi oksida, antimon tetroksida (Sb4O6), yang menampilkan baik Sb (III) dan Sb (V). Tidak seperti fosfor dan arsenik, ini oksida amfoter yang beragam, tidak membentuk didefinisikan dengan baik oxoacids dan bereaksi dengan asam membentuk garam antimon. Asam Antimony Sb(OH)3 tidak diketahui, tetapi basa konjugasi natrium antimonite ([Na3SbO3]4) bentuk oksida tidak sekering natrium. Bijih antimon dalam sulfida, termasuk stibnit (Sb2S3), pyrargyrite (Ag3SbS3), zinkenite, jamesonite, dan boulangerite, pentasulfide. Antimony adalah non-stoikiometrik dengan bilangan oksidasi +3 (Aditya,2010). Halida Antimony membentuk dua seri halida, SbX3 dan SbX5. SbF3, SbCl3, SbBr3, dan SbI3 semua senyawa molekul yang memiliki geometri molekul trigonal piramida. The SbF3 trifluorida disiapkan oleh reaksi dari Sb2O3 dengan HF

Sb2O3 + 6 HF 2 SbF3 + 3 H2O

Ini adalah Lewis asam dan siap menerima ion fluoride untuk membentuk anion kompleks SBF4 dan SbF3. SbF3 adalah konduktor listrik yang lemah. SbCl3 dibuat dengan melarutkan Sb2S3 dalam asam klorida:

Sb2S3 + 6 HCl 2 SbCl3 + 3 H2S

Struktur SbF5 gas. Para pentahalida SbF5 dan SbCl5 memiliki geometri molekul trigonal bipyramidal dalam fase gas, tetapi dalam fase cair, SbF5 adalah polimer, sedangkan SbCl5 adalah monomer. SbF5 adalah asam Lewis kuat digunakan untuk membuat asam fluoroantimonic superacid (" HSbF6 "). Oksihalida lebih umum untuk antimon dari arsenik dan fosfor. Trioksida antimon larut dalam asam pekat membentuk senyawa oxoantimonyl seperti SbOCl dan (SBO) 2SO4 (Aditya,2010). Antimonida, hidrida, dan senyawa organoantimonSenyawa di kelas ini umumnya digambarkan sebagai turunan dari SB3-. Antimony membentuk antimonides dengan logam, seperti indium antimonide (InSb) dan perak antimonide (Ag3Sb). Logam alkali dan seng antimonides, seperti Na3Sb dan Zn3Sb2, lebih reaktif.Sb3-+ 3 H + SbH3SbH3 juga dapat diproduksi dengan memperlakukan Sb3 garam + dengan reagen hidrida seperti natrium borohidrida. SbH3 terurai secara spontan pada suhu kamar. Karena stibine memiliki panas positif pembentukan, itu termodinamika tidak stabil dan dengan demikian antimon tidak bereaksi dengan hidrogen secara langsung. Senyawa Organoantimony biasanya disiapkan oleh alkilasi halida antimon dengan reagen Grignard. Berbagai macam senyawa yang dikenal dengan kedua Sb (III) dan Sb (V) pusat, termasuk campuran kloro-organik derivatif, anion, dan kation. Contohnya termasuk Sb(C6H5)3 (triphenylstibine), Sb2(C6H5)4 (dengan ikatan Sb-Sb), dan siklik [Sb(C6H5)] n. Senyawa organoantimony Pentacoordinated yang umum, contoh yang Sb(C6H5) dan 5 halida beberapa terkait.Bismuth ditemukan sebagai unsure radioaktif, yang dirusak oleh emisi alfa dengan waktu paruh 1,9 x 1019 tahun. Material untuk produksi persenyawaan fosfor adalah batuan fosfat, fosil yang terdiri dari mineral fluorapatit Ca5(PO4)3OH. As, Sb, Bi kadang ditemukan dalam bijih sulfida. Arsenik ditemukan secara alami dalam bijih realgar, As4S4, orpiment As2S3, arsenolit, As2O3, dan arsenopirit, FeAsS. Antimoni secara alami terbentuk di alam sebagai mineral stibnite, Sb2S3 dan ullmanit NiSbS (Shiver and Atkins, 2010). Sama halnya dengan antimony, Bimut dengan konfigurasi electron[Xe] 4f145d106s26p3, maka unsure antimony cenderung memenuhi aturan octet, maka unsure antimony kurang 3 elektron dan cenderung pemakaian electron bersama dan membentuk ikatan kovalen dengan orbital overlap (tumpang tindih).

BAB IIIPENUTUP

3.1KesimpulanUnsur-unsur pada golongan 15 merupakan unsur yang sebagian dari unsur- unsur itu keberadaannya sangat melimpah di alam. Nitrogen memiliki kelimpahan paling banyak, sedangkan fosfor merupakan unsur terbanyak keduabelas dari semua unsur yang ada di alam. Unsur nitrogen merupakan unsur yang sangat rekatif sehingga bilangan oksidasi yang dimiliki unsur nitrogen sangat banyak yaitu mulai dari -3 hinga +5. Arsen sendiri merupakan unsur yang sangat beracun. Jadi kebanyakan dari unsur unsur pada golongan 15 sangatlah berbahaya, baik itu berbahaya bagi kesehatan maupun bagi lingkungan. Cara menangani unsur dari golongan 15 pun masih susah. 1. Sifat dari alotrof fosfor, yg paling reaktif yang mana? Reaksinya bagaimana?Untuk fosfor : yang paling reaktif fosfor putih, yg tidak reaktif fosfor hitam (penampakan seperti grafit pemanasan fosfor putih selama 8 hari dengan merkuri sebagai katalisnya).

DAFTAR PUSTAKA

Henderson. W. 2000. Tutorial Chemistri Texts : Main Group Chemistry. The Royal Society of Chemistry. UK. Pp 92-107Shiver and Atkins. 2010. Iorganic Chemistry, Fifth Edition. Great Britain : Oxford University Press. pp 298-304

21