Kekurangan Karbohidrat Dan Protein
-
Upload
ratri-ardiani -
Category
Documents
-
view
251 -
download
3
Transcript of Kekurangan Karbohidrat Dan Protein
Kekurangan Karbohidrat dan Protein
Disusun Oleh :
1. Radyanto Iwan W. H. (P.27240011 035)
2. Ratri Ardiani (P.27240011 036)
3. Ressa Arera Pangganti (P.27240011 037)
4. Rezania Ditha Puspita (P.27240011 038)
5. Riastika (P.27240011 039)
6. Risky Diah Eka M. (P.27240011 040)
7. Rita Dewi Ismiati (P.27240011 041)
8. Rizky Nur Firda (P.27240011 042)
9. Septi Puji Lestari (P.27240011 043)
10. Wenny Septi Anggraeni (P.27240011 044)
11. Zulfikar Abdul Aziz (P.27240011 045)
12. Zulia Nur Azizah (P.27240011 046)
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN D III AKUPUNKTUR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia karena diperlukan bagi pelaksanaan
fungsi jasmani dan psikososial untuk kelangsungan hidup. Dalam upaya memperbaiki
kesehatan orang Amerika, Departemen Kesehatan dan Departemen Pertanian Amerika
Serikat mengembangkan pedoman diet dalam tahun 1990 yang kemudian direvisi pada
tahun 1992 untuk mengikutsertakan makanan dalam enam kategori yang mencerminkan :
a. Lapisan pertama karboidrat, seperti roti, sereal, beras/ nasi, dan pasta. Bagi orang
Amerika dianjurkan untuk mengkonsumsi 6 sampai 11 porsi sehari.
b. Lapisan kedua terdiri atas kelompok sayuran (3 hingga 5 porsi perhari), buah (2
hingga 4 porsi perhari). Kedua kelompok ini dapat dibagi lagi menjadi makanan yang
kaya akan vitamin C (jeruk mangga, stawberry, jambu, tomat, brokoli, dan cabai
hijau) dan makanan yang kaya akan vitamin A (wortel, sayuran hijau, brokoli,
bayam,).
c. Lapisan ketiga yang lebih tinggi lagi pada piramida tersebut terdiri atas kelompok
produk susu (susu, yogurt, keju) dengan rekomendasi dua sampai tiga porsi perhari,
dan kelompok daging (unggas, ikan, telur, kacang-kacangan) yang menjadi sumber
protein nabati. Lapisan ini memberikan protein pada diet tersebut.
d. Puncak segitiga ini ditempati oleh kelompok lemak dan gula atau makanan manis yang
hanya boleh dikonsumsi dalam jumlah sedikit (minyak, mentega, margarin,
mayonaise, minyak babi, minyak zaitun, minuman ringan yang bersoda, gula, tart/
cake) untuk mencapai diet yang 30% atau kurang dari jumlah total kalorinya berasal
dari sumber lemak. Konsumsi karbohidrat kompleks (biji-bijian dan sereal utuh yang
kaya akan serat makanan serta nutrient) lebih dianjurkan sebagai pengganti lemak
dalam (Dudek, 1993) mengidentifikasi faktor-faktor individual yang mempengaruhi
kebiasaan makan.
Selain di Amerika masih banyak masyarakat di Indonesia yang memiliki masalah
kesehatan terkait dengan protein dan karbohidrat. Maka dari itu, makalah ini akan
membahas tentang akibat dari kekurangan protein dan karbohidrat.
B. Rumusan Masalah
1. Faktor apa yang mengakibatkan kekurangan dan kelebihan Protein dan Karbohidrat?
2. Apa akibat dari kekurangan protein?
3. Apa akibat dari kekurangann karbohidrat?
4. Bagaimana pengaruh makanan berdasarkan Yin dan Yang?
DASAR TEORI
Protein merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hydrogen,
oksigen dan Nitrogen. Protein tersusun dari asam asam amino, dan membantu membangun
jaringan tubuh yang baru, mempertahankan fungsi jaringan yang sudah ada dan turut
memproduksi antibody, hemoglobin, enzim serta hormon. Jika tubuh tidak cukup
mengandung karbohidrat atau lemak, maka protein yang dikonsumsi akan dipakai untuk
memenuhi kebutuhan akan energi. Bila protein yang dimakan juga sedikit, otot rangka
akan dikatabolisasi (dirombak) sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi.
Pencernaan protein dimulai dengan proses mengunyah dalam mulut yang diikuti oleh
penguraian enzimatik dalam lambung. Pepsinogen diaktifkan oleh asam Hidro Klorida
dalam lambung untuk memproduksi pepsin, dan enzim ini memulai proses pemecahan
protein yang memiliki rantai asam amino panjang menjadi protein yang rantai asam
aminonya lebih pendek. Setelah dicerna sebagian, protein masuk kedalam usus halus
dengan didorong dengan gerakan peristaltik, dan kemudian enzim-enzim dari pankreas
maupun usus halus membantu proses pencernaan selanjutnya. Rantai protein dipecah
menjadi polipeptida dan dipeptida oleh enzim pankreas tripsin serta kimo tripsin. Enzim-
enzim karboksipeptidase selanjutnya menguraikan rantai tersebut menjadi fragmen-
fragmen yang lebih kecil dan asam amino bebas.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen
dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil
energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan
energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini
kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi-fungsinya
seperti bernafas, kontraksi jantung dan otot serta juga untuk menjalankan berbagai
aktivitas fisik seperti berolahraga atau bekerja. Di dalam ilmu gizi, secara sederhana
karbohidrat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : karbohidrat sederhana & karbohidrat
kompleks dan berdasarkan responnya terhadap glukosa darah di dalam tubuh, karbohidrat
juga dapat dibedakan berdasarkan nilai tetapan indeks glikemiknya (glycemic index).
Contoh dari karbohidrat sederhana adalah monosakarida seperti glukosa, fruktosa, dan
galaktosa atau juga disakarida seperti sukrosa & laktosa. Jenis-jenis karbohidrat sederhana
ini dapat ditemui terkandung di dalam produk pangan seperti madu, buah-buahan dan
susu. Sedangkan contoh dari karbohidrat kompleks adalah pati (starch), glikogen
(simpanan energi di dalam tubuh), selulosa, serat (fiber) atau dalam konsumsi sehari-hari
karbohidrat kompleks dapat ditemui terkandung di dalam produk pangan seperti, nasi,
kentang, jagung, singkong, ubi, pasta, roti dsb.
PEMBAHASAN
Faktor-faktor yang mengakibatkan kekurangan dan kelebihan Protein dan
Karbohidrat mencakup faktor-faktor fisik : penghasilan (dengan meningkatnya
penghasilan, asupan protein akan meningkat pula sementara asupan karboidrat menurun);
daerah geografik/ musim (mempengaruhi ketersediaan dan harga makanan segar); fasilitas
penyimpanan serta pengolahan; faktor-faktor fisiologis : status kesehatan, keutuhan indra
pengecap serta pembau; faktor-faktor psikologis : preferensi kultural, serta kepercayaan
akan nilai pengobatan pada makanan, keyakinan agama tentang agama, teradisi keluarga,
status sosial, dan ketidaksukaan pada suatu makanan yang dipelajari.
1) Protein
Kekurangan protein
Kekurangan protein menyebabkan menurunnya sistem imun, dan lamanya
penyembuhan penyakit. Kekurangan protein Sering terjadi pada vegetarian terutama
vitamin B12, protein dari tumbuhan memilki komposisi yang tidak lengkap sehingga
perlu dikombinasi (tumbuhan polong, makanan beragi, biji-bijian dan kacang-
kacangan, dikombonasi dengan padi).
Contoh dari kekurangan protein :
Kwashioskor adalah gizi buruk karena kekurangan protein dalam diet yang
mengandung kalori sebagian besar dari karbohidrat seperti ubi, beras, dan pisang. Hal
ini biasanya mempengaruhi anak-anak remaja. Menurut University of Maryland
Medical Center, orang dengan kwashiorkor muncul bengkak di daerah perut dari
retensi cairan. Bilamana dietnya mengandung cukup energi disamping kekurangan
protein, walaupun di bagian tubuh lainnya terutama di pantatnya terlihat adanya atrofi.
Tampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh
tubuh.
a. Perubahan status mental : cengeng, rewel, kadang apatis
b. Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung dan mudah dicabut, pada
penyakit kwashiorkor yang lanjut dapat terlihat rambut kepala kusam.
c. Wajah membulat dan sembab
d. Pandangan mata anak sayu
e. Pembesaran hati, hati yang membesar dengan mudah dapat diraba dan terasa kenyal
pada rabaan permukaan yang licin dan pinggir yang tajam.
f. Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah menjadi coklat
kehitaman dan terkelupas
Kelebihan protein
Kelebihan protein biasanya terjadi bersamaan dengan kenaikan tingkat pendapatan.
Mereka yang memilki tingkat pendapatan yang tinggi akan mengkonsumsi lebih
banyak protein hewani ketimbang mereka yang berpendapatan rendah. Ini dikarenakan
harga daging lebih mahal. Pada orang-orang yang mengkonsumsi protein lebih banyak
dibanding karbohidrat atau bahkan hanya mengkonsumsi protein saja, menyebabkan
tubuh merombak protein sebagai sumber energi, karena jumlah karbohidrat yang tidak
mencukupi.
2) Karbohidrat
Kekurangan karboidrat
Marasmus adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan karbohidrat dan kalori
cukup parah yang mempengaruhi bayi dan anak-anak. Sering mengakibatkan
penurunan berat badan dan dehidrasi. Marasmus dapat berkembang menjadi kelaparan
dan kematian yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi penting. Orang dengan
marasmus terlihat kurus dengan sedikit jaringan otot.
Gejala yang timbul diantaranya muka seperti orangtua (berkerut), tidak terlihat lemak
dan otot di bawah kulit (kelihatan tulang di bawah kulit), rambut mudah patah dan
kemerahan, gangguan kulit, gangguan pencernaan (sering diare), pembesaran hati dan
sebagainya. Anak tampak sering rewel dan banyak menangis meskipun setelah makan,
karena masih merasa lapar.
Berikut adalah gejala pada marasmus adalah (Depkes RI, 2000) :
a. Anak tampak sangat kurus karena hilangnya sebagian besar lemak dan otot-ototnya,
tinggal tulang terbungkus kulit
b. Wajah seperti orang tua
c. Iga gambang dan perut cekung
d. Otot paha mengendor (baggy pant)
e. Cengeng dan rewel, setelah mendapat makan anak masih terasa lapar
Pengaruh makanan berdasarkan Yin dan Yang
Protein
Dikatakan 15% kalori yang dibutuhkan oleh tubuh berasal dari protein. Sebagian
orang mengatakan bahwa kebutuhan protein perhari cukup 5%. Ternyata kelebihan
protein tidak perlu dirisaukan karena kelebihan protein tidak akan disimpan dalam
tubuh, melainkan akan diekskresi oleh tubuh.
Dan tubuh membutuhkan sebagian kecil protein untuk menunjang pertumbuhannya
dan untuk kebutuhan ini tubuh mampu menyimpan dalam kadar yang sangat kecil.
Kelebihan protein akan dieliminasi melalui organ ginjal, sehingga semakin tinggi
kelebihan protein maka kerja organ ginjal semakin berat. Problem lainnya adalah
kelebihan protein bertendensi pada meningkatnya sekresi calcium dalam urin, hal ini
membahayakan dalam pertumbuhan tulang. Dan terpenting adalah masalah asam urat,
seperti diketahui pada umumnya protein terdiri dari asam nukleat yang juga
merupakan senyawa dari asam urat, asam urat tersimpan dalam sendi-sendi tulang
dan hal ini dapat menimbulkan masalah reumatik.
Karbohidrat
Karbohidrat berasal dari berbagai macam gandum, beras dan umbi-umbian.
Karbohidrat merupakan salah satu sumber energi, kelebihan zat ini akan di
metabolisme dan diubah menjadi lemak yang akan tersimpan di bawah kulit didalam
tubuh. Diperkirakan salah satu penyebab obesitas adalah konsumsi karbohidrat yang
berlebih.
Pengolahan protein dan karboidrat yang tepat
Pengolahan protein yang tepat adalah dengan dikukus atau direbus, karena protein
dapat rusak apabila diolah dalam suhu tinggi seperti digoreng. Ini sesuai dengan cara
memasak Yin Yang, untuk mengurangi unsur Yang dalam makanan dapat dilakukan
dengan mengukus dan merebus.
Diet Markrobiotik/ Yin Yang
Diet makrobiotik dikembangkan dari filosofi timur dimana penyakit dipandang
sebagai gangguan yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara Yin (energi pasif/
energi dingin) dan yang (energi aktif/ energi panas). (Arnold, 1984)
Setiap makanan dan minuman yang kita konsumsi memiliki kualitas Yin atau Yang.
Jenis-jenis makanan yang sifat Yin dan Yang terlalu berlebihan sebaiknya
disingkirkan dari diet. Makanan yang berunsur sangat Yang, yang sering dihindari
seperti daging, produk susu, gula, lemak hewan, dan beberapa jenis buah. Diet Yang
tersebut memberikan 50% hingga 60% sereal utuh, 20% hingga 25% sayuran, 5%
hingga 10% buncis, dan 5% soup miso (kacang-kacangan yang dikeringkan dan
diragi dari Jepang). Karena diet tersebut tidak mengkonsumsi daging terlebih daging
merah, maka untuk kebutuhan protein tubuh mereka bergantung pada protein nabati
dan ikan.
Makanan yang terlalu Yin yang sering dihindari, seperti kentang, tomat dan bayam,
jeruk, dan pisang. Karena sedikitnya asupan protein hewani menyebabkan orang
yang menjalankan diet ini akan menderita defisiensi vitamin B12 (sianokobalamin)
dan kalsium serta zat besi mungkin rendah.
Kondisi excess dan defisiensi tubuh
Kondisi excess dan defisiensi adalah cara sederhana mengukur kuat lemahnya
seseorang. Pada pemilihan menu diet medis timur berdasarkan pada lemah kuatnya
seseorang. sebuah kondisi excsess disebabkan terlalu berlebihan panas, cairan, atau
subtansi lain, sedangkan kondisi defisien dapat diartikam kekurangan cairan, darah,
Qi.
Dinegara maju, kebanyakan penyakit disebabkan oleh terlalu banyak makan
berbumbu kuat, beralkhohol, daging merah, telur, keju, makanan yang digoreng
terlalu kering, makanan yang terlalu manis, bahan kimia, produk minyak, makanan
tersebut bila dikonsumsi terus menerus akan menyebabkan malnutrisi yang mengarah
pada defisiensi yang bersamaan dengan sindrom excsess. Kondisi tersebut
mengakibatkan penyakit seperti hipertensi, diabetes, cancer, arthritis dan penyakit
degenerative lainnya. Kondisi defisiensi ditunjukkan apabila seseorang memilki
gejala letih lesu, suara lemah, wajah pucat, atau pucat kekuningan , dan nadi lemah.
KESIMPULAN
Diet yang tepat adalah kondisi berimbangnya antara kebutuhan dengan asupan
protein dan karboidrat. Untuk mendapatkan kualitas protein dan karbohidrat kita harus
memperhatikan cara pengolahannya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN\