Kegiatan 5.docx

14
Kegiatan 5 A. Judul Pengkuran Suhu Tubuh Pada Manusia B. Tujuan Mampu melakukan pengukuran secara tepat dan mandiri C. Dasar Teori Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang dproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.adapun tempat pengukuran suhu tubuh:suhu inti yaitu suhu jaringan dalam relatif konstan seperti rektum, membran timpani, esofagus, arteri pulmoner, kandung kemiih dan suhu permukaan seperti kulit, aksila, oral. Rasa suhu mempunyai dua submodalitas yaitu rasa dingin dan rasa panas. Reseptor dingin/panas berfungsi mengindrai rasa panas dan refleks pengaturan suhu tubuh. Reseptor ini dibantu oleh reseptor yang terdapat di dalam system syaraf pusat. Dengan pengukuran waktju reaksi, dapat dinyatakan bahwa kecepatan hantar untuk rasa dingin lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan hantaran rasa panas. Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu

Transcript of Kegiatan 5.docx

Kegiatan 5

A. JudulPengkuran Suhu Tubuh Pada ManusiaB. TujuanMampu melakukan pengukuran secara tepat dan mandiriC. Dasar TeoriSuhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang dproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.adapun tempat pengukuran suhu tubuh:suhu inti yaitu suhu jaringan dalam relatif konstan seperti rektum, membran timpani, esofagus, arteri pulmoner, kandung kemiih dan suhu permukaan seperti kulit, aksila, oral. Rasa suhu mempunyai dua submodalitas yaitu rasa dingin dan rasa panas. Reseptor dingin/panas berfungsi mengindrai rasa panas dan refleks pengaturan suhu tubuh. Reseptor ini dibantu oleh reseptor yang terdapat di dalam system syaraf pusat. Dengan pengukuran waktju reaksi, dapat dinyatakan bahwa kecepatan hantar untuk rasa dingin lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan hantaran rasa panas.Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik(feed back)yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap(set point).Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37C. Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap.Dengan anestesi blok rasa dingin/panas dapat diblok sehingga objektif maupun subjektif rasa dingin dan panas dapat dipisah yaitu:a. Rasa suhu kulit yang tetap (rasa suhu static)Bila seseorang berendam di air hangat maka mula-mula rasa hangat akan dialami oleh orang tersebut. Lama-kelamaan rasa hangat tidak lagi dirasakan dan kalau ia keluar dari air dan masuk kembali maka ia akan merasakan hangat kembali. Hal ini terjadi karena suhu tubuh beradaptasi secara penuh terhadap suhu kulit yang baru. Adaptasi penuh ini terjadi pada uhu netral (suhu nyaman). Rasa hangat yang mantap akan dirasakan bila suhu berada di atas 36C dan rasa dingin dirasakan pada suhu 17C.b. Rasa suhu kulit yang berubah (rasa suhu dinamik)Pada pengindraan suhu kulit yang berubah tiga parameter tertentu. Suhu awal kulit, kecepatan perubahan suhu dan luas kulit yang terpapar tehadap rangsangan suhu. Pada suhu kulit yang rendah, ambang rasa hangat tinggi sedangkan untuk rasa dingin rendah. Bila suhu meninkat ambang rasa hangat menurun dan ambang rasa dingin meningkat. Kecepatan perubahan suhu berpengaruh terhadap timbulnya rasa panas/dingin. Luasnya daerah kulit yang terpapar juga berpengaruh pada rasa timbulnya panas/dingin.c. Titik rasa dingin dan panasPada permukaan kulit bagian-bagian yang peka terhadap rangsangan dingin dan panas terlokasi pada titik-titik tertentu. Kepadatan titik-titik rasa suhu lebih rendah dibandingkan dengan titik rasa raba/tekan. Titik rasa dingin lebih banyak dibandingkan dengan titik rasa panas. Kulit wajah daerah yang paling peka terhadap rasa suhu. Kepadatan titik-titik rasa dingin paling tinggi.Pembentukan panas (heat production) dalam tubuh manusia bergantung pada tingkat metabolisme yang terjadi dalam jaringan tubuh tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh:a. BMR, terutama terkait dengan sekresi hormon tiroid.b. Aktivitas otot, terjadi penggunaan energi menjadi kerja dan menghasilkan panas.c. Termogenesis menggigil (shivering thermogenesis); aktivitas otot yang merupakan upaya.d. Termogenesis tak-menggigil (non-shivering thermogenesis) Hal ini terjadi pada bayi baru lahir.Macam-macam Suhu TubuhMacam-macam suhu tubuh menurut (Tamsuri Anas 2007) :1. Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36C2. Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 37,5C3. Febris/pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 40C4. Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40CBerdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti (core temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada jaringan dalam, seperti kranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya dipertahankan relatif konstan (sekitar 37C). selain itu, ada suhu permukaan (surface temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini biasanya dapat berfluktuasi sebesar 20C sampai 40C.

Sistem Pengaturan Suhu TubuhSuhu tubuh adalah suatu keadaan kulit dimana dapat diukur dengan menggunakan thermometer yang dapat di bagi beberapa standar penilaian suhu, antara lain : normal, hipertermi, hipotermi, dan febris. Suhu dapat di bagi, antara lain:a. Suhu inti (core temperature) Suhu inti menggambarkan suhu organ-organ dalam (kepala, dada, abdomen) dan C. () dipertahankan mendekati 37.b. Suhu kulit (shell temperature) Suhu kulit menggambarkan suhu kulit tubuh, jaringan subkutan, batang tubuh. Suhu ini berfluktuasi dipengaruhi oleh suhu lingkungan.c. Suhu tubuh rata-rata (mean body temperature) merupakan suhu rata-rata gabungan suhu inti dan suhu kulit.

Faktor Yang Mempengaruhi Suhu TubuhSetiap saat suhu tubuh manusia berubah secara fluktuatif. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu :a. ExerciseSemakin beratnya exercise maka suhunya akan meningkat 15x, sedangkan pada atlet dapat meningkat menjadi 20x dari basal ratenya.b. Hormon(Thyroxine dan Triiodothyronine) adalah pengatur pengatur utama basal metabolisme rate. Hormon lain adalah testoteron, insulin, dan hormon pertumbuhan dapat meningkatkan metabolisme rate 5-15%.c. Sistem SyarafSelama exercise atau situasi penuh stress, bagian simpatis dari system syaraf otonom terstimulasi. Neuron-neuron postganglionik melepaskan norepinephrine (NE) dan juga merangsang pelepasan hormon epinephrine dan norephinephrine (NE) oleh medulla adrenal sehingga meningkatkan metabolisme rate dari sel tubuh.d. Suhu TubuhMeningkatnya suhu tubuh dapat meningkatkan metabolisme rate, setiap peningkatan 1% suhu tubuh inti akan meningkatkan kecepatan reaksi biokimia 10%.e. Asupan MakananMakanan dapat meningkatkan 10 20 % metabolisme rate terutama intake tinggi protein.f. Berbagai macam factor seperti: Gender, iklim dan status malnutrisi.g. UsiaPada saat lahir, mekanisme kontrol suhu masih imatur. Produksi panas meningkatseiring dengan pertumbuhan bayi memasuki masa anak-anak. regulasi suhu akannormal setelah anak mencapai pubertas.Lansia sensitif terhadap suhu yang ekstrem akibat turunnya mekanisme kontrolsuhu (terutama kontrol vasomotor), penurunan jumlah jaringan subkutan,penurunan aktivitas kelenjar keringat, penurunan metabolisme.h. OlahragaAktivitas otot memerlukan peningkatan suplai darah dan metabolisme lemak dankarbohidrat.i. Kadar Hormon. Suhu tubuh wanita lebih fluktuatif dibandingkan pria.j. Irama sirkardiansuhu tubuh berubah secara normal 0,5-1 derajat Celcius selama periode 24 jam.suhu tubuh rendah antara pukul 01:00 dan 04:00 dini hari.k. Stress. Stress fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi hormonal dan persyarafan.l. Lingkungan. Mekanisme kontrol suhu tubuh akan dipengaruhi oleh suku disekitar.Walaupun terjadi perubahan suhu tubuh, tetapi tubuh mempunyai mekanisme homeostasis yang dapat dipertahankan dalam rentang normal. Suhu tubuh yang normal adalah mendekati suhu tubuh inti yaitu sekitar 37C. suhu tubuh manusia mengalami fluktuasi sebesar 0,5 0,7C, suhu terendah pada malam hari dan suhu tertinggi pada siang hari. Panas yang diproduksikan harus sesuai dengan panas yang hilang.m. Demam (peradangan)Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan peningkatan metabolisme sebesar 120% untuk tiap peningkatan suhu 10C.

Pengeluaran PanasPanas akan keluar dari tubuh melalui proses:a. RadiasiPerpindahan panas dari permukaan suatu objek kepermukaan lain tanpa keduanya bersentuhan (thibodeau dan patton 1993). Panas melalui gelombang electromagnetic. Aliran darah dari organ internal inti membawa panas ke kulit dan ke pembuluh darah permukaan. Jumlah panas yang dibawa kepermukaan tergantung dari tingkat vasokonstriksi dan vasodilatasi yang di atur oleh hipotalamus. Panas yang menyebar dari kulit ke setiap objek yang lebih dingin di sekelilingnya. Penyebaran meningkat bila perbedaan suhu antara objek juga meningkat. Contoh: 60% pengeluaran panas pada seseorang yang tidak mengenakan pakaian dan berdiri pada ruangan dengan suhu normal adalah melalui radiasi.b. KonduksiPerpindahan panas dari suatu molekul ke molekul lainnya yang suhunya lebih rendah. Terjadinya kontak langsung antara molekul dan biasanya menyebabkan kehilangan panas yang sangat sedikit, misalnya :ketika tubuh direndam air yang dingin. Jumlah perpindahan panas tergantung pada perbedaan suhu dan jumlah serta lama kontak antar molekul.c. KonveksiMerupakan perpindahan panas melalui aliran udara, tubuh biasanya memiliki sedikit udara hangat sekelilingnya. Udara hangat ini naik dan digantikan oleh udara yang lebih dingin, sehingga individual akan selalu kehilangan sedikit panas lewat konveksi.d. EvaporasiProses perpindahan energi panas ketika cairan tubuh berubah menjadi gas. Selama evaporasi, kira-kira 0,6 kalori panas hilang untuk setiap gram air yang menguap (Guyton, 1991). Tubuh secara continue kehilangan panas melalui evaporasi. Kira-kira 600-900 ml sehari menguap dari kulit dan paru, mengakibatkan kehilangan air dan panas. Kehilangan normal ini di pertimbangkan kehilangan air tidak kasat mata dan tidak memakai peran utama dalam mengatur suhu.D. Alat dan Bahan1. Termometer badan

2. Alat Tulis

E. Cara Kerja1. Membersihkan termometer

2. Menstabilkan termometer sampai raksa menunjukan pada skala terendah dengan cara mengibaskannya

3. Meletakkan bagian ujung termometer pada bagian dalam ketiak dan menutup rapat ketiaknya.

4. Menunggu selama 5 menit

5. Mengangkat termometer dan membaca suhu yang ditunjukkan oleh raksa

6. Mencatat hasil yang diperoleh

F. Hasil PengamatanNamaSuhuKet

Gusdin Dama36,7CNormal

Monalisa O. Mohammad36,5CNormal

Nelawaty Sole37CNormal

Rahmawaty Dukalang37CNormal

Ramla Y. Daud36,9CNormal

G. PembahasanBerdasarkan hasil pengukuran suhu tubuh terlihat bahwa suhu tubuh semua responden normal. Suhu tubuh normal adalah 36,5C 37,5C. Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh, diantaranya Disaat kita tidur suhu tubuh lebih rendah dibandingkan saat kita beraktivitas. Suhu tubuh juga di pengaruhi oleh gender, usia, kadar hormon dan lingkungan sekitar.Hal yang menyebabkan suhu tubuh tinggi yaitu seperti stress fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi hormonal dan persyarafan. Sedangkan suhu tubuh yang rendah dapat disebabkan oleh misalnya cuaca yang dingin atau karena ketakutan akan sesuatu hal.H. SimpulanDari kegiatan yang telah dilakukan terlihat bahwa suhu dari semua responden tergolong normal. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan suhu yaitu faktor dari dalam seperti; stress, kadar hormon, sistem saraf dan lain lain, sedangkan faktor dari luar seperti; usia, asupan makanan, aktifitas dan lingkungan.I. Daftar Pustaka

E. Haryadi. 2012. Beberapa Penyakit yang Berkaitan dengan Perubahan Suhu Tubuh. Jakarta: Erlangga.Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: universitas Negeri Malang.Tamsuri Anas. 2006. Tanda-tanda Vital Suhu Tubuh. Jakarta: EGC Emergency Arcan Buku Kedokteran.Tim Penyusun. 2015. Modul Penuntun Praktikum Kesehatan Lingkungan. UNG: Gorontalo.