kegelisahan

25
MANUSIA DAN KEGELISAHAN Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Disusun Oleh : Aziz Rozaly NPM: 434334032011092 Deni Rizal Mulyana NPM: 434334032011019 Sandy nur ma’ariz NPM: 434334032011100 Dendy Akhmadi NPM: 434334032011093

description

manusia dan kegelisahan

Transcript of kegelisahan

Page 1: kegelisahan

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya

Dasar

Disusun Oleh :

Aziz Rozaly NPM: 434334032011092 Deni Rizal Mulyana NPM: 434334032011019 Sandy nur ma’ariz NPM: 434334032011100 Dendy Akhmadi NPM: 434334032011093

Jurusan Akuntansi S1 Kelas Karyawan B

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan

JL Turangga No.37-41 Bandung 40263 Telp. (022) 7303249

Page 2: kegelisahan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar dengan judul “MANUSIA DAN

KEGELISAHAN“. Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok.7

mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Program Studi S1 Akuntansi

STIE PASUNDAN

Dalam menyusun makalah ilmiah ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih kepada :

Bpk. Wawan Herdiawan,Drs,MM

selaku Dosen Ilmu Sosial dan Budaya Dasar STIE PASUNDAN

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna,

untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun

guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Penulis

Bandung, Maret 2012

1

Page 3: kegelisahan

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………….... 1

Daftar Isi …………………………………………………………………………………. 2

Bab I Pendahuluan

A.Latar Belakang ……………………………………………………………………….. 3

B.Identifikasi Permasalahan ………………………………………………………….. 4

Bab II Pembahasan

A. Pengertian kegelisahan................................................................................ 5-10

B. Penyebab Manusia merasakan Kegelisah ............................................... 11-12

C. Cara Mengatasi Kegelisahan .................................................................... 13-14

Bab III Penutup

A.Simpulan ………………………………………....…………………………..……… 15

B.Saran ……………………………………………………………………………..…… 16

Daftar Pustaka ………………………………………………………………..………... 17

2

Page 4: kegelisahan

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Setiap orang siapa pun orangnya itu, baik mereka yang tingkat sosialnya

tinggi, yang sosialnya sedang ataupun yang tingkat sosialnya rendah, seperti

pejabat-pejabat, orang-orang kaya, para pegawai negeri, kuli-kuli bangunan, kuli-kuli

pasar, tukang-tukang becak sampai pada pengemis-pengemis, mereka pasti

mempunyai harapan-harapan dan cita-cita, sudah tentu sesuai dengan dengan

kemampuan dan jangkauan pikiran mereka.

Siapapun dapaat gelisah hal tersebut terjadi karena mungkin disebabkan

harapan-harapan mereka tak terpenuhi. Dan karena cita-cita dan harapan-harapan

itulah mereka berusaha untuk mencapainya dan setiap orang berhak untuk itu

dengan demikkian tidak seorangpun dapat melarang dan menghalangi seseorang

untuk mencapai cita-citanya. Dari usaha-usaha mereka untuk mencapai apa cita-cita

dan apa harapan mereka,suatu saat mereka akan menunggu jawaban dari hasil jerih

payah mereka, apakah cita-cita dan harapan-harapan mereka itu akan tercapai atau

gagal dan mereka harus kecewa.

Selama hidupnya, manusia pasti pernah mengalami kegelisahan baik

intensitasnya sering ataupun jarang, apalagi di era globalisasi seperti saat ini yang

membutuhkan tingkat kompetitifitas yang tinggi untuk hidup di dalamnya. Berkaitan

dengan latar belakang di atas, ada permasalahan yang menarik untuk dikaji, Dalam

hal ini penulis tertarik untuk meneliti Manusia dan Kegelisahan.

3

Page 5: kegelisahan

B.Identifikasi Permasalahan

Dengan latar belakang tersebut, agar penbaca memperoleh pemahaman tentang

tentang manusia dan kegelisahan., maka penulis mengemukakan rumusan masalah

antara lain:

1. Apa Pengertian Manusia dan Kegelisahan?

2. Apakah Penyebab Manusia merasakan Kegelisah?

3. Bagaimana Cara Mengatasi Kegelisahan?

4

Page 6: kegelisahan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kegelisahan

Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang beraru tidak tenteram hatinya

selalu merasa khawatir , tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan

merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hari maupun

perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya tidak sabar

ataupun dalam kecemasan.

Sedangkan kita dapat mengetahui tanda tanda bahwa seseorang mengalami

kegelisahan dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi

tertentu gejala tingkah laku atau gerak gerik tersebut lain dari bisasanya, misalnya

berjalan mondar mandir dalam ruangan sambil menundukkannya kepadalnya

memandang jauh sambil duduk termenung sambil memegang kepalanya duduk

dengan wajah murung atau sayu, malas bicara dan lain lain.

Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan karena itu

dalam kehidupan sehari hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan

kekhawatiran ataupun ketakutan definisi dapat disebutkan, bahwa seseornng

memngalami frustasi karena apa yang diinginkannya tidak tercapai.

Ada tiga macam kecemasan yang menimpa mansusia yaitu kecemasan

kenyataan (objektif) kecemasan neurotic dan kecemasan moril.

5

Page 7: kegelisahan

Dari ketiga macam kecemasan tersebut sebenarnya tidak ada perbedaan dari

segi jenisnya. Semuanya mempunyai satu sifat yang sama, yaitu tidak

menyenangkan dari mereka yang mengalaminya. Mereka (tiga macam kecemasan)

hanya berbeda dalam hubungan sumbernya. Kecemasan tentang kenyataan,

sumber dari bahaya itu terletak dalam dunia luar. Kecemasan neurotis, ancaman

terletak dalam pemilihan obyek secara naluriah dari diri. Kecemasan moril, sumber

ancaman adalah hati nurani dari super ego.

Kecemasan obyektif

Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai

akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap

keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya.

Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan,

dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut

kalau ia berada di dekat dengan benda- benda tertentu atau keadaan tertentu dari

lingkungannya. Misalnya, ketakuatn terhadap kegelapan muangkin merupakan

pembawaan dari generasi sebelumnya.

Rasa ketakutan atau kecemasan ini lebih mudah diperoleh selama masih bayi

atau kanak- kanak, karena organisme yang masih muda lemah dalam menghadapi

bahaya- bahaya dari luar dan sering kali dikuasai oleh ketakutan egonya belum

berkembang sampai titik, dimana organisme dapat menguasai rangsangan-

rangsangan yang jumlahnya berlebihan. Bayi yang baru lahir dihujani rangsangan-

rangsangan yang berlebihan dari luar, yang mana selama dalam kandungan

6

Page 8: kegelisahan

mendapat lindungan, sehingga menyebabkan bayi tidak siap sama sekali. Selama

tahun- tahun permulaan bayi, banyak menghadapi keadaan lain yang sulit untuk

dihadapinya, bila dalam kemudian hari mengancam hidupnya sampai keadaan tak

berbahaya, bayi akan mencetuskan keadaan cemasnya. Itulah sebabnya kita perlu

melindungi anak yang masih kecil terhadap pengalaman- pengalaman traumatic

(pengalaman kecemasan).

misalnya pemah terkejut waktu diketahui dipakaiannya ada kecoa.

Keterkejutannya itu demikian hebatnya, sehingga kecoa merupakan binatang yang

mencemaskan. Seseorang wanita yang pemah diperkosa oleh sejumlah pria yang

tidak bertanggung jawab, sering ngeri melihat pria bila ia sendirian, lebih-lebih bila

jumlahnya sama dengan yang pemah memperkosanya. Kecemasan akibat dari

kenyataan yang pemah dialami sangat terasa bilamana pengalaman itu mengancam

eksistensi hidupnya.

Kecemasan neorotis (syaraf)

Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah.

kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :

Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.

Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau

takut akan dirinya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego.

Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang

selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.

Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari

phobia adalah, bahwa intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenamya

7

Page 9: kegelisahan

dari obyek yang ditakutkannya. Misalnya seorang gadis takut memegang

benda yang terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut,

setelah dianalisis; ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon karet oleh

ayahnya, satu untuk dia dan satu untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia

memecahkan balon adiknya, sehingga ia mendapat hukuman yang keras dari

ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi

terhubung dengan balon karet.

Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini

munculnnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup

ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan

seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan

melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh dirinya meskipun ego dan

superego melarangnya.

Kecemasan neurotis selalu berdasarkan kecemasan tentang kenyataan,

dalam arti kata bahwa seseorang harus menghubungkan suatu tuntutan naluriah

dengan bahaya dari luar sebelum ia belajar merasa takut terhadap naluri- nalurinya.

Selama suatu peredaran naluriah tidak berakhir dengan suatu hukuman, orang tidak

usah merasa takut terhadap cathexis byek dari naluri- naluri. Akan tetapi, karena

perbuatan yang impulsif membawa seseorang kedalam suatu kesulitan, ia pun

menyadari bagaimana berbahayanya naluri itu. Tamparan, pukulan dan lain- lain

bentuk hukuman menunjukkan pada seoorang anak, bahwa pemuasan naluri secara

impulsif menuju kepada suatu keadaan yang tidak menyenangkan. Anak akan

mendapat kecemasan neurotis kalau ia dihukum karena bertindak secara impulsif.

8

Page 10: kegelisahan

kecemasan moril

Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.Tiap pribadi memiliki

bennacam-macam emosi antara lain: hi, benci, dendam, dengki, marah, gelisah,

cinta, rasa kurang. Rasa iri, benci, dengki, dendam itu merupakan sebagian dari

pemyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat.

Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami

orang lain

Kecemasan moril, merupakan suatu perasaan bersalah atau malu dalam ego,

yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan mengenai bahaya dari hati nurani. Hati

nurani sebagai wakil di dalam tubuh dari kekuasaan orang tua mengancam untuk

menghukum seseorang karena sesuatu perbuatan atau pikiran yang melanggar

tujuan yang sempurana dari ego yang ideal yang diletakkan di dalam kepribadian

oleh orang tua.

Sebagaimana halnya. dengan kecemasan neurotis,sumber kecemasan moril

terletak dalam struktur kepripadian,dan sebagaimana halnya dengan kecemasan

neurotis,orang tidak dapat melepaskan diri dari perasaan bersalah dengan jalan

melarikan diri dari padanya.

Kecemasan moril mempunyi ikatan yang erat dengan kecemasan neurtis,

karena musuh-musuh utama dari super ego adalah pemilihan obyek dari dirinya.

Adalah suatu ironi dari penghidupan orang yang berakhlaq. Sebab dari pada ini ialah

bahwa karena hanya berfikir untuk melakukan sesuatu yang buruk saja telah

menjadikan orang yang berakhlaq merasa malu.

9

Page 11: kegelisahan

Seseorang yang banyak melakukan penguasaan diri sudah pasti akan

banyak memikirkan tentang godaan dari naluri-naluri,karena ia tidak menemukan

Saluran yang lain untuk keinginan-keinginan nalurinya. Orang yang kurang

berakhlaq tidak memiliki superego yang demikian kuatnya,sehingga ia tidak lebih

mungkin merasakan gangguan dari hati nuraninya,kalau ia berfikir atau berbuat

sesuatu yang tidak sesuai dengan kode moril.

Kecemasan adalah peringatan pada ego,bahwa ia berada dalam bahaya.

Dalam hal kecemasan obyektif,jika seseorang tidak mengindahkan peringatan

itu,sesuatu yang buruk akan terjadi pada dirinya. Dengan memberikan perhatian

atas peringatanitu,seseorang mungkin dapat menghindarkan kecelakaan yang akan

terjadi.baik dalam kecemasan neurotis maupun kecemasan,bahaya terletak di dunia

luar dan juga bukan luka berupa sesuatu luka- luka badan atau kekurangan

jasmaniah yang di takutkan orang.

Perasaan bersalah pada hakekatnya mungkin menjadi demikian tidak

tertahannya,sehingga orang yang bersalah dapat berbuat sesuatu untuk

mengundang hukuman dari sumber di luar untuk menghilangkan perasaan

bersalahnya dan mencapai kelegaan. Tekanan yang terus menerus dari kecemasan

neurotis mugkin menyebabkan seseorang menjadi kehilangan akalnya dan

melakukan sesuatu yang sangat impulsif. Akibat dari perbuatan impulsif ini di

anggap kurang menyakitkan pada kecemasan itu sendiri. Kecemasan neurotis dan

moril bukan saja merupakan tanda bahaya untuk ego, tetapi kecemasan itu sendiri

adalah suatu bahaya.

10

Page 12: kegelisahan

B. Penyebab Manusia merasakan Kegelisah

Sebab-Sebab Orang Gelisah

Keterasingan

Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar

asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal, sehingga kata terasing berarti,

tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata

terasing berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan, terpencil

atau terpisah dari yang lain. Keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar

atau lama, orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan sudah tentu dengan

sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain. Yang menyebabkan orang berada

dalam keterasingan ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat

dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang aa pada diri seseorang,

sehingga ia tida dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.

Kesepian

Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga

kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang

pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa

sepi itu bergangung pada mental orang dan kasus penyebabnya. Bermacam sebab

terjadinya kesepian, frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Jadi kesepian itu akibat

dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala,

sehingga dijauhi teman-teman sepergaulannya.

11

Page 13: kegelisahan

Ketidakpastian

Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat

ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak

pastian artinya keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu,

keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua

adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh

berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.

Pada dasarnya adalah karena takut kehilangan hak nya

Hal itu adalah akibat dari ancaman, entah ancaman dari dalam maupun ancaman

dari luar. Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan tidak pasti ialah :

Obsesi

Phobia

Kompulasi

Hysteria

Delusi

Halusinasi

Keadaan emosi

Penyebab lainnya

1. Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran yang telah dilakukan.

2. Gelisah terhadap hasil kerja yang kurang memenuhi kepuasan spiritual.

3. Gelisah dan takut akan kehilangan harta dan jabatan.

4. Gelisah dan takut akan menghadapi masa depan yang kelam.

12

Page 14: kegelisahan

C. Cara Mengatasi Kegelisahan

Untuk merintang waktu dalam mengendalikan rasa gelisah sementara untuk

melepaskan suasana hati yang tidak tentram ada yang mengisi waktu dengan

kegiatan seperti membaca,merokok,mempermainkan suatu benda.Semua tindakan

itu tidak dapat menentramkan kegelisahan yang kita alami secara tuntas.semua

tindakan itu hanya dalam menghilangkan rasa gelisah sementara kita hanya dapat

melupakan kegelisahan itu sejenak tetapi ada juga orang yang sama sekali tidak

dapat melupakan kegelisahan walaupun hanya sejenak,sehingga kegelisahan

tercermin pada air muka gerak-gerik tindakannya tidak teratur,bicaranya cepat dan

kadang-kadang tidak sesuai dengan apa yang dimaksud sehingga kawan bicaranya

itu bingung.

Tetapi contoh-contoh di atas dapat kita sadari apapun kegelisahan itu tidak

akan dapat menyelesaikan suatu masalah atau menghalau situasi buruk apapun

dengan baik.

Beberapa cara mengatasi kegelisahan:

1. kita menanyakan pada diri kita sendiri (instropeksi),akibat yang paling buruk

yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan

terjadi,mengapa hal itu terjadi,apa penyebabnya dan sebagainya.apabila kita

dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut

dan bila kita tidak dapat mengatasinya,kita dapat mempersiapkan diri untuk

menghadapinya,karena tidak semua pengalama di dunia ini menyenangkan.

2. kita bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati

niscaya kecemasan tersebut akan sirna dari jiwa kita.

13

Page 15: kegelisahan

3. dengan bersamaan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk

memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya

kecemasan tersebut dalam jiwa kita.

Mengatasi kegelisahan ini peratam-tama harus mulai dari diri kita sendiri

terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. dengan sikap tenang kita dapat

berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. sedangkan cara yang paling

ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada tuhan.

Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung pada mental si

penderita. Andaikata penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat

sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita diajak pergi

sendiri ke psikolog.

Ada suatu cara paling ampuh dalam menghadapi segala situasi dan kondisi

yang bagaimanapun termasuk kecemasan ini yaitu kita berdoa kepada tuhan

dengan sungguh-sungguh sabar,tabah,senang dan ikhlas,sehingga ia mau

mengabulkan permhonan kita dari perasaan kecemasan ini,sebab tuhan adalah

yang paling Maha Pemurah,Maha Pengampun,Maha Pengasih dan Maha

Penyayang bagi umatnya yang mau berdoa dan memohon kepadanya.

14

Page 16: kegelisahan

BAB III

PENUTUP

A.Simpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Setiap manusia pasti akan dan

pernah mengalami suatu kegelisahan yang berbeda-beda. Namun itulah kehidupan

yang harus dihadapi oleh setiap manusia.

Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan karena itu

dalam kehidupan sehari hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan

kekhawatiran ataupun ketakutan definisi dapat disebutkan, bahwa seseornng

memngalami frustasi karena apa yang diinginkannya tidak tercapai.

Rasa gelisah itu di sebabkan oleh suatu perbuatan kita yang tidak baik dan

timbul suatu rasa takut akan di kemudian harinya nanti. Untuk mengatasi rasa takut

dan kegelisahan itu sendiri harus di niatkan dulu dari diri kita sendiri, setelah itu

harus dilakukan dengan perbuatan yang baik-baik dan terakhir kita harus berdoa

agar rasa itu bisa dihilangkan dari kehidupan kita.

15

Page 17: kegelisahan

B.Saran

Kegelisahan memang selalu ada pada diri kita masing-masing. Cara

mengatasi rasa kegelisahan adalah dengan niat dari hati kita sendiri kalau kita mau

melakukan hal itu, di buktikan dengan tindakan dan perbuatan yang akan kita

lakukan, dan yang terpenting juga berdoa kepada Tuhan agar kita di beri

kemudahan akan rasa kegelisahan. Karena pada hakikatnya Manusia hanya dapat

berharap dan pada akhirnya Tuhanlah yang menentukan segalanya.

16

Page 18: kegelisahan

DAFTAR PUSTAKA

http://www. google .com/

http://www. w ikipedia.com/

http://www. blogspot.com/

17