MANUSIA DAN KEGELISAHAN
Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar
Disusun Oleh :
Aziz Rozaly NPM: 434334032011092 Deni Rizal Mulyana NPM: 434334032011019 Sandy nur ma’ariz NPM: 434334032011100 Dendy Akhmadi NPM: 434334032011093
Jurusan Akuntansi S1 Kelas Karyawan B
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan
JL Turangga No.37-41 Bandung 40263 Telp. (022) 7303249
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar dengan judul “MANUSIA DAN
KEGELISAHAN“. Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok.7
mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Program Studi S1 Akuntansi
STIE PASUNDAN
Dalam menyusun makalah ilmiah ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
Bpk. Wawan Herdiawan,Drs,MM
selaku Dosen Ilmu Sosial dan Budaya Dasar STIE PASUNDAN
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penulis
Bandung, Maret 2012
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………….... 1
Daftar Isi …………………………………………………………………………………. 2
Bab I Pendahuluan
A.Latar Belakang ……………………………………………………………………….. 3
B.Identifikasi Permasalahan ………………………………………………………….. 4
Bab II Pembahasan
A. Pengertian kegelisahan................................................................................ 5-10
B. Penyebab Manusia merasakan Kegelisah ............................................... 11-12
C. Cara Mengatasi Kegelisahan .................................................................... 13-14
Bab III Penutup
A.Simpulan ………………………………………....…………………………..……… 15
B.Saran ……………………………………………………………………………..…… 16
Daftar Pustaka ………………………………………………………………..………... 17
2
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Setiap orang siapa pun orangnya itu, baik mereka yang tingkat sosialnya
tinggi, yang sosialnya sedang ataupun yang tingkat sosialnya rendah, seperti
pejabat-pejabat, orang-orang kaya, para pegawai negeri, kuli-kuli bangunan, kuli-kuli
pasar, tukang-tukang becak sampai pada pengemis-pengemis, mereka pasti
mempunyai harapan-harapan dan cita-cita, sudah tentu sesuai dengan dengan
kemampuan dan jangkauan pikiran mereka.
Siapapun dapaat gelisah hal tersebut terjadi karena mungkin disebabkan
harapan-harapan mereka tak terpenuhi. Dan karena cita-cita dan harapan-harapan
itulah mereka berusaha untuk mencapainya dan setiap orang berhak untuk itu
dengan demikkian tidak seorangpun dapat melarang dan menghalangi seseorang
untuk mencapai cita-citanya. Dari usaha-usaha mereka untuk mencapai apa cita-cita
dan apa harapan mereka,suatu saat mereka akan menunggu jawaban dari hasil jerih
payah mereka, apakah cita-cita dan harapan-harapan mereka itu akan tercapai atau
gagal dan mereka harus kecewa.
Selama hidupnya, manusia pasti pernah mengalami kegelisahan baik
intensitasnya sering ataupun jarang, apalagi di era globalisasi seperti saat ini yang
membutuhkan tingkat kompetitifitas yang tinggi untuk hidup di dalamnya. Berkaitan
dengan latar belakang di atas, ada permasalahan yang menarik untuk dikaji, Dalam
hal ini penulis tertarik untuk meneliti Manusia dan Kegelisahan.
3
B.Identifikasi Permasalahan
Dengan latar belakang tersebut, agar penbaca memperoleh pemahaman tentang
tentang manusia dan kegelisahan., maka penulis mengemukakan rumusan masalah
antara lain:
1. Apa Pengertian Manusia dan Kegelisahan?
2. Apakah Penyebab Manusia merasakan Kegelisah?
3. Bagaimana Cara Mengatasi Kegelisahan?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang beraru tidak tenteram hatinya
selalu merasa khawatir , tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan
merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hari maupun
perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya tidak sabar
ataupun dalam kecemasan.
Sedangkan kita dapat mengetahui tanda tanda bahwa seseorang mengalami
kegelisahan dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi
tertentu gejala tingkah laku atau gerak gerik tersebut lain dari bisasanya, misalnya
berjalan mondar mandir dalam ruangan sambil menundukkannya kepadalnya
memandang jauh sambil duduk termenung sambil memegang kepalanya duduk
dengan wajah murung atau sayu, malas bicara dan lain lain.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan karena itu
dalam kehidupan sehari hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan
kekhawatiran ataupun ketakutan definisi dapat disebutkan, bahwa seseornng
memngalami frustasi karena apa yang diinginkannya tidak tercapai.
Ada tiga macam kecemasan yang menimpa mansusia yaitu kecemasan
kenyataan (objektif) kecemasan neurotic dan kecemasan moril.
5
Dari ketiga macam kecemasan tersebut sebenarnya tidak ada perbedaan dari
segi jenisnya. Semuanya mempunyai satu sifat yang sama, yaitu tidak
menyenangkan dari mereka yang mengalaminya. Mereka (tiga macam kecemasan)
hanya berbeda dalam hubungan sumbernya. Kecemasan tentang kenyataan,
sumber dari bahaya itu terletak dalam dunia luar. Kecemasan neurotis, ancaman
terletak dalam pemilihan obyek secara naluriah dari diri. Kecemasan moril, sumber
ancaman adalah hati nurani dari super ego.
Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai
akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap
keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya.
Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan,
dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut
kalau ia berada di dekat dengan benda- benda tertentu atau keadaan tertentu dari
lingkungannya. Misalnya, ketakuatn terhadap kegelapan muangkin merupakan
pembawaan dari generasi sebelumnya.
Rasa ketakutan atau kecemasan ini lebih mudah diperoleh selama masih bayi
atau kanak- kanak, karena organisme yang masih muda lemah dalam menghadapi
bahaya- bahaya dari luar dan sering kali dikuasai oleh ketakutan egonya belum
berkembang sampai titik, dimana organisme dapat menguasai rangsangan-
rangsangan yang jumlahnya berlebihan. Bayi yang baru lahir dihujani rangsangan-
rangsangan yang berlebihan dari luar, yang mana selama dalam kandungan
6
mendapat lindungan, sehingga menyebabkan bayi tidak siap sama sekali. Selama
tahun- tahun permulaan bayi, banyak menghadapi keadaan lain yang sulit untuk
dihadapinya, bila dalam kemudian hari mengancam hidupnya sampai keadaan tak
berbahaya, bayi akan mencetuskan keadaan cemasnya. Itulah sebabnya kita perlu
melindungi anak yang masih kecil terhadap pengalaman- pengalaman traumatic
(pengalaman kecemasan).
misalnya pemah terkejut waktu diketahui dipakaiannya ada kecoa.
Keterkejutannya itu demikian hebatnya, sehingga kecoa merupakan binatang yang
mencemaskan. Seseorang wanita yang pemah diperkosa oleh sejumlah pria yang
tidak bertanggung jawab, sering ngeri melihat pria bila ia sendirian, lebih-lebih bila
jumlahnya sama dengan yang pemah memperkosanya. Kecemasan akibat dari
kenyataan yang pemah dialami sangat terasa bilamana pengalaman itu mengancam
eksistensi hidupnya.
Kecemasan neorotis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah.
kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.
Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau
takut akan dirinya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego.
Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang
selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari
phobia adalah, bahwa intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenamya
7
dari obyek yang ditakutkannya. Misalnya seorang gadis takut memegang
benda yang terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut,
setelah dianalisis; ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon karet oleh
ayahnya, satu untuk dia dan satu untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia
memecahkan balon adiknya, sehingga ia mendapat hukuman yang keras dari
ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi
terhubung dengan balon karet.
Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini
munculnnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup
ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan
seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan
melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh dirinya meskipun ego dan
superego melarangnya.
Kecemasan neurotis selalu berdasarkan kecemasan tentang kenyataan,
dalam arti kata bahwa seseorang harus menghubungkan suatu tuntutan naluriah
dengan bahaya dari luar sebelum ia belajar merasa takut terhadap naluri- nalurinya.
Selama suatu peredaran naluriah tidak berakhir dengan suatu hukuman, orang tidak
usah merasa takut terhadap cathexis byek dari naluri- naluri. Akan tetapi, karena
perbuatan yang impulsif membawa seseorang kedalam suatu kesulitan, ia pun
menyadari bagaimana berbahayanya naluri itu. Tamparan, pukulan dan lain- lain
bentuk hukuman menunjukkan pada seoorang anak, bahwa pemuasan naluri secara
impulsif menuju kepada suatu keadaan yang tidak menyenangkan. Anak akan
mendapat kecemasan neurotis kalau ia dihukum karena bertindak secara impulsif.
8
kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.Tiap pribadi memiliki
bennacam-macam emosi antara lain: hi, benci, dendam, dengki, marah, gelisah,
cinta, rasa kurang. Rasa iri, benci, dengki, dendam itu merupakan sebagian dari
pemyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat.
Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami
orang lain
Kecemasan moril, merupakan suatu perasaan bersalah atau malu dalam ego,
yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan mengenai bahaya dari hati nurani. Hati
nurani sebagai wakil di dalam tubuh dari kekuasaan orang tua mengancam untuk
menghukum seseorang karena sesuatu perbuatan atau pikiran yang melanggar
tujuan yang sempurana dari ego yang ideal yang diletakkan di dalam kepribadian
oleh orang tua.
Sebagaimana halnya. dengan kecemasan neurotis,sumber kecemasan moril
terletak dalam struktur kepripadian,dan sebagaimana halnya dengan kecemasan
neurotis,orang tidak dapat melepaskan diri dari perasaan bersalah dengan jalan
melarikan diri dari padanya.
Kecemasan moril mempunyi ikatan yang erat dengan kecemasan neurtis,
karena musuh-musuh utama dari super ego adalah pemilihan obyek dari dirinya.
Adalah suatu ironi dari penghidupan orang yang berakhlaq. Sebab dari pada ini ialah
bahwa karena hanya berfikir untuk melakukan sesuatu yang buruk saja telah
menjadikan orang yang berakhlaq merasa malu.
9
Seseorang yang banyak melakukan penguasaan diri sudah pasti akan
banyak memikirkan tentang godaan dari naluri-naluri,karena ia tidak menemukan
Saluran yang lain untuk keinginan-keinginan nalurinya. Orang yang kurang
berakhlaq tidak memiliki superego yang demikian kuatnya,sehingga ia tidak lebih
mungkin merasakan gangguan dari hati nuraninya,kalau ia berfikir atau berbuat
sesuatu yang tidak sesuai dengan kode moril.
Kecemasan adalah peringatan pada ego,bahwa ia berada dalam bahaya.
Dalam hal kecemasan obyektif,jika seseorang tidak mengindahkan peringatan
itu,sesuatu yang buruk akan terjadi pada dirinya. Dengan memberikan perhatian
atas peringatanitu,seseorang mungkin dapat menghindarkan kecelakaan yang akan
terjadi.baik dalam kecemasan neurotis maupun kecemasan,bahaya terletak di dunia
luar dan juga bukan luka berupa sesuatu luka- luka badan atau kekurangan
jasmaniah yang di takutkan orang.
Perasaan bersalah pada hakekatnya mungkin menjadi demikian tidak
tertahannya,sehingga orang yang bersalah dapat berbuat sesuatu untuk
mengundang hukuman dari sumber di luar untuk menghilangkan perasaan
bersalahnya dan mencapai kelegaan. Tekanan yang terus menerus dari kecemasan
neurotis mugkin menyebabkan seseorang menjadi kehilangan akalnya dan
melakukan sesuatu yang sangat impulsif. Akibat dari perbuatan impulsif ini di
anggap kurang menyakitkan pada kecemasan itu sendiri. Kecemasan neurotis dan
moril bukan saja merupakan tanda bahaya untuk ego, tetapi kecemasan itu sendiri
adalah suatu bahaya.
10
B. Penyebab Manusia merasakan Kegelisah
Sebab-Sebab Orang Gelisah
Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar
asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal, sehingga kata terasing berarti,
tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata
terasing berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan, terpencil
atau terpisah dari yang lain. Keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar
atau lama, orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan sudah tentu dengan
sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain. Yang menyebabkan orang berada
dalam keterasingan ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat
dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang aa pada diri seseorang,
sehingga ia tida dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga
kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang
pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa
sepi itu bergangung pada mental orang dan kasus penyebabnya. Bermacam sebab
terjadinya kesepian, frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Jadi kesepian itu akibat
dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala,
sehingga dijauhi teman-teman sepergaulannya.
11
Ketidakpastian
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat
ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak
pastian artinya keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu,
keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua
adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh
berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Pada dasarnya adalah karena takut kehilangan hak nya
Hal itu adalah akibat dari ancaman, entah ancaman dari dalam maupun ancaman
dari luar. Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan tidak pasti ialah :
Obsesi
Phobia
Kompulasi
Hysteria
Delusi
Halusinasi
Keadaan emosi
Penyebab lainnya
1. Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran yang telah dilakukan.
2. Gelisah terhadap hasil kerja yang kurang memenuhi kepuasan spiritual.
3. Gelisah dan takut akan kehilangan harta dan jabatan.
4. Gelisah dan takut akan menghadapi masa depan yang kelam.
12
C. Cara Mengatasi Kegelisahan
Untuk merintang waktu dalam mengendalikan rasa gelisah sementara untuk
melepaskan suasana hati yang tidak tentram ada yang mengisi waktu dengan
kegiatan seperti membaca,merokok,mempermainkan suatu benda.Semua tindakan
itu tidak dapat menentramkan kegelisahan yang kita alami secara tuntas.semua
tindakan itu hanya dalam menghilangkan rasa gelisah sementara kita hanya dapat
melupakan kegelisahan itu sejenak tetapi ada juga orang yang sama sekali tidak
dapat melupakan kegelisahan walaupun hanya sejenak,sehingga kegelisahan
tercermin pada air muka gerak-gerik tindakannya tidak teratur,bicaranya cepat dan
kadang-kadang tidak sesuai dengan apa yang dimaksud sehingga kawan bicaranya
itu bingung.
Tetapi contoh-contoh di atas dapat kita sadari apapun kegelisahan itu tidak
akan dapat menyelesaikan suatu masalah atau menghalau situasi buruk apapun
dengan baik.
Beberapa cara mengatasi kegelisahan:
1. kita menanyakan pada diri kita sendiri (instropeksi),akibat yang paling buruk
yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan
terjadi,mengapa hal itu terjadi,apa penyebabnya dan sebagainya.apabila kita
dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut
dan bila kita tidak dapat mengatasinya,kita dapat mempersiapkan diri untuk
menghadapinya,karena tidak semua pengalama di dunia ini menyenangkan.
2. kita bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati
niscaya kecemasan tersebut akan sirna dari jiwa kita.
13
3. dengan bersamaan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk
memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya
kecemasan tersebut dalam jiwa kita.
Mengatasi kegelisahan ini peratam-tama harus mulai dari diri kita sendiri
terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. dengan sikap tenang kita dapat
berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. sedangkan cara yang paling
ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada tuhan.
Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung pada mental si
penderita. Andaikata penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat
sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita diajak pergi
sendiri ke psikolog.
Ada suatu cara paling ampuh dalam menghadapi segala situasi dan kondisi
yang bagaimanapun termasuk kecemasan ini yaitu kita berdoa kepada tuhan
dengan sungguh-sungguh sabar,tabah,senang dan ikhlas,sehingga ia mau
mengabulkan permhonan kita dari perasaan kecemasan ini,sebab tuhan adalah
yang paling Maha Pemurah,Maha Pengampun,Maha Pengasih dan Maha
Penyayang bagi umatnya yang mau berdoa dan memohon kepadanya.
14
BAB III
PENUTUP
A.Simpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Setiap manusia pasti akan dan
pernah mengalami suatu kegelisahan yang berbeda-beda. Namun itulah kehidupan
yang harus dihadapi oleh setiap manusia.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan karena itu
dalam kehidupan sehari hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan
kekhawatiran ataupun ketakutan definisi dapat disebutkan, bahwa seseornng
memngalami frustasi karena apa yang diinginkannya tidak tercapai.
Rasa gelisah itu di sebabkan oleh suatu perbuatan kita yang tidak baik dan
timbul suatu rasa takut akan di kemudian harinya nanti. Untuk mengatasi rasa takut
dan kegelisahan itu sendiri harus di niatkan dulu dari diri kita sendiri, setelah itu
harus dilakukan dengan perbuatan yang baik-baik dan terakhir kita harus berdoa
agar rasa itu bisa dihilangkan dari kehidupan kita.
15
B.Saran
Kegelisahan memang selalu ada pada diri kita masing-masing. Cara
mengatasi rasa kegelisahan adalah dengan niat dari hati kita sendiri kalau kita mau
melakukan hal itu, di buktikan dengan tindakan dan perbuatan yang akan kita
lakukan, dan yang terpenting juga berdoa kepada Tuhan agar kita di beri
kemudahan akan rasa kegelisahan. Karena pada hakikatnya Manusia hanya dapat
berharap dan pada akhirnya Tuhanlah yang menentukan segalanya.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://www. google .com/
http://www. w ikipedia.com/
http://www. blogspot.com/
17
Top Related