KEDOKTERAN OLAH RAGA.docx

18
KEDOKTERAN OLAH RAGA Diterjemahkan dari FORENSIC SCIENCE AND MEDICINE, section III, chapter 39, Sport Medicine, oleh Richard S. Goodman, M.D., J.D., F.A.A.O.S., F.C.L.M. Aspek hukum dalam kedokteran olah raga merupakan salah satu bagian yang mengalami perkembangan yang pesat, perubahan yang cepat, dan dinamika yang terus berlangsung di bidang hukum dan kedokteran. Meskipun istilah aspek hukum dalam kedokteran olah raga belum dapat diterima secara umum dan istilah lain yang lebih diterima belum ditemukan, aspek hukum dalam kedokteran olah raga kini dapat lebih diterima sejak Hukum Kedokteran edisi sebelumnya dipublikasikan. Topik yang dibahas seputar olah raga, kedokteran, dan hukum. Kedokteran didefinisikan sebagai suatu pengetahuan atau tindakan dalam melakukan diagnosis, perawatan, dan pencegahan dari suatu penyakit. Olah raga didefinisikan sebagai aktivitas yang melibatkan kegiatan fisik dan kemampuan yang mempunyai suatu aturan atau kebiasaan yang sering bersifat kompetitif. Walaupun kedokteran olah raga kemungkinan memiliki kekurangan dalam penerimaan istilah yang bersifat umum, kedokteran olah raga telah diterima sebagai disiplin ilmu kedokteran dan subspesialis kedokteran. Kedokteran olah raga telah memiliki organisasi tersendiri, termasuk di dalamnya American Society of Sport Medicine dan the American Osteopathic Academy of Sport Medicine. Terdapat publikasi yang berdasarkan kekhususan tertentu,

description

kedokteran olahraga

Transcript of KEDOKTERAN OLAH RAGA.docx

Page 1: KEDOKTERAN OLAH RAGA.docx

KEDOKTERAN OLAH RAGA

Diterjemahkan dari FORENSIC SCIENCE AND MEDICINE, section

III, chapter 39, Sport Medicine, oleh Richard S. Goodman, M.D., J.D.,

F.A.A.O.S., F.C.L.M.

            Aspek hukum dalam kedokteran olah raga merupakan salah satu bagian yang mengalami

perkembangan yang pesat, perubahan yang cepat, dan dinamika yang terus berlangsung di

bidang hukum dan kedokteran. Meskipun istilah aspek hukum dalam kedokteran olah raga

belum dapat diterima secara umum dan istilah lain yang lebih diterima belum ditemukan, aspek

hukum dalam kedokteran olah raga kini dapat lebih diterima sejak Hukum Kedokteran edisi

sebelumnya dipublikasikan.

            Topik yang dibahas seputar olah raga, kedokteran, dan hukum. Kedokteran didefinisikan

sebagai suatu pengetahuan atau tindakan dalam melakukan diagnosis, perawatan, dan

pencegahan dari suatu penyakit. Olah raga didefinisikan sebagai aktivitas yang melibatkan

kegiatan fisik dan kemampuan yang mempunyai suatu aturan atau kebiasaan yang sering bersifat

kompetitif.

            Walaupun kedokteran olah raga kemungkinan memiliki kekurangan dalam penerimaan

istilah yang bersifat umum, kedokteran olah raga telah diterima sebagai disiplin ilmu kedokteran

dan subspesialis kedokteran. Kedokteran olah raga telah memiliki organisasi tersendiri, termasuk

di dalamnya American Society of Sport Medicine dan the American Osteopathic Academy of

Sport

Medicine. Terdapat publikasi yang berdasarkan kekhususan tertentu, termasuk di dalamnya

American Journal of Sports Medicine, British Journal of Sports Medicine, International Journal

of Sport Medicine, Isokinetics and Exercise Science, Journal of Athletic Training, Journal of

Biomechanics, Journal of Sport Medicine and Physical Fitness, Journal of Sports Traumatology

and Related Research, Medicine du Sport, Medicine and Science in Sports and Exercise,

Physician and Sport Medicine, dan Sport Medicine. Pada sejumlah publikasi lain, misalnya the

American Journal of Knee Surgery, Orthopedics, dan Orthopedic Review  secara rutin

disuguhkan artikel-artikel yang berkaitan dengan Kedokteran Olah Raga.

Page 2: KEDOKTERAN OLAH RAGA.docx

            Laporan pada publikasi tersebut serta tanggapan yang diterima menyatukan definisi

kedokteran dan olah raga ke dalam definisi kedokteran olah raga sebagai suatu pengetahuan atau

tindakan dalam melakukan diagnosis, perawatan, dan pencegahan dari suatu penyakit yang

terjadi selama atau setelah atau dipengaruhi aktivitas yang melibatkan kegiatan fisik dan

kemampuan yang mempunyai suatu aturan atau kebiasaan yang sering bersifat kompetitif.

            Pertanyaan yang kini timbul, apakah undang-undang, yang didefinisikan sebagai badan

hukum yang memberikan landasan melalui pengawasan yang berwenang dan mengikat kekuatan

hukum, memiliki hubungan dengan kedokteran olah raga? Hukum merupakan hal yang penting

untuk menyelenggarakan ketentuan-ketentuan yang mengatur seseorang yang berperan dalam

setiap aspek kedokteran yang berhubungan dengan peserta pada suatu kegiatan olah raga.

            Konsep tersebut, kebutuhan akan ketentuan-ketentuan yang mengatur keputusan medis

yang berhubungan dengan atlet, menunjukkan adanya perbedaan dengan peraturan yang terkenal

oleh Hakim Cardozo pada kasus kecerobohan yang terkenal, juga dikenal sebagai kasus yang

tidak terbukti, di mana beliau menempatkannya pada posisi yang sesuai. “Seseorang yang

menjadi bagian pada suatu pertandingan olah raga dapat mengalami kondisi yang berbahaya

sejauh apa yang pasti akan terjadi dan yang mungkin terjadi seperti pada pemain anggar yang

mengalami resiko terhadap perlawanan dari lawan mainnya atau penonton pertandingan bola

yang mempunyai kemungkinan berkontak dengan bola.

            Pada saat laporan tentang pendapat seseorang, bagaimanapun, kata “yang pasti akan

terjadi” dan “yang mungkin terjadi” menjadi suatu yang penting untuk diperhatikan. Di

pengadilan akan dipertanyakan, “Apa yang menjadi resiko yang pasti akan terjadi dan apa yang

menjadi resiko yang mungki terjadi?” Apakah resiko terinfeksi human immunodeficiency virus

(HIV) atau terekspos HIV melalui pertandingan melawan peserta lain yang terjangkit positif HIV

merupakan resiko yang pasti akan terjadi atau resiko yang mungkin terjadi, walupun merupakan

resiko yang keci atau minimal. Apakah resiko terkena cedera pada kecelakaan berat ketika

ketidakmampuan dan keikutsertaan pada pertandingan olah raga merupakan resiko yang pasti

akan terjadi? Apakah peserta dapat mengetahui lebih jauh kebenarannya untuk menggugat

sebagai respon dari cedera pada kecelakaan berat dalam keikutsertaannya? Apakah resiko cedera

pada kecelakaan berat disebabkan kekurangan pengarahan, keterbatasan pengetahuan, atau

kelemahan pemeliharaan peralatan yang jelas akan terjadi dan yang mungkin akan terjadi?

Page 3: KEDOKTERAN OLAH RAGA.docx

            Hal tersebut merupakan aspek hukum kedokteran olah raga karena lecet, bengkak,

memar, luka memar, dan setiap fraktur mungkin dapat dipertimbangkan menjadi bagian dan

kesatuan dari beberapa pertandingan olah raga, termasuk pertandingan olah raga yang

melibatkan kontak fisik (contohnya bola kaki, bola basket, dan sepak bola) dan pertandingan

olah raga yang tidak melibatkan kontak fisik (contohnya ski es, sepatu roda, dan senam). Cedera

akibat kecelakaan yang berat seperti kematian, paraplegia, quadriplegia, kerusakan otak

permanen, atau infeksi HIV tidak dipertimbangkan menjadi bagian dan kesatuan dari

pertandingan olah raga dan menjadi resiko yang tidak diharapkan atau diambil oleh peserta pada

umumnya atau peserta yang layak.

            Sebagai tambahan, perawatan kesehatan kini melibatkan sekelompok orang yang berbuat,

menunjukkan perbuatannya, atau yang ditunjuk untuk melakukan suatu perbuatan pada perannya

sebagai penyelenggara perawatan kesehatan. Pada keadaan tertentu, terdapat alasan yang dapat

diterima dalam kasus hukum di mana  seseorang yang  cedera mempercayai orang lain yang

memberikan atau menunjukkan untuk melakukan perawatan kesehatan dengan pengetahuan yang

cukup pada bidang perawatan kesehatan atau kebutuhan untuk perawatan kesehatan. Ketika

perawatan tersebut tidak diberikan dan menyebabkan cedera akibat kecelakaan yang berat,

terdapat kecenderungan yang berkembang sehingga memungkinkan seseorang di dalam kasus

hukum tersebut mendapat perawatan yang tidak selesai atai perawatan yang tidak baik.

Seseorang yang berkaitan dengan kasus hukum tersebut bertanggung jawab pada cedera yang

terjadi, termasuk wasit, pengawas, guru ruang, instruktur pelatihan fisik, pelatih, dokter jaga atau

dokter panggilan, serta setiap dokter yang turut serta dalam pemeriksaan fisik atlet sebelum

bertanding dan dokter yang memberikan keterangan medis pada pemain. Penanggung jawab alat-

alat olah raga yang dapat membuktikan adanya kesalahan juga dapa bertanggung jawab sebagai

pihak penyebab terjadinya cedera akibat kecelakaan yang berat.

            Lingkup aspek hukum kedokteran olah raga menjadi penyebab adanya perhatian akan

kecenderungan perluasan pertanggungjawaban terhadap pencegahan terjadinya cedera akibat

kecelakaan yang berat yang dapat dialami peserta petandingan olah raga kepada yang berperan

dalam kedokteran olah raga secara langsung maupun tidak langsung. Aspek hukum kedokteran

olah raga tersebut, ketentuan adanya pertanggungjawaban atas setiap cedera yang dapat terjadi,

merupakan salah satu bahan pemberitaan pada Seton Hall Journal of Sports Law. Kemungkinan

yang dibahas dan dibatasi adalah pertanggungjawaban staf medis dan paramedis, staf pelatih,

Page 4: KEDOKTERAN OLAH RAGA.docx

wasit, pengawas atau staf pemimpin, dan penyedia alat dan lapangan pernainan sebagai yang

berada diurutan pertama dalam hukum kedokteran olah raga.    

            Pertanggungjawaban yang potensial pada staf pemimpin pertandingan, pegawai terkait,

pelatih, dan instruktur berkembang dari banyaknya peraturan sebagai bagian dari tugas

penyelenggara perawatan kesehatan. Pertanggungjawaban yang potensial tersebut terus

dievaluasi dan didiskusikan dengan sejumlah keputusan dengan dan berlawanan dengan staf

pengawas dalam artikel laporan “A Guide to the Legal Liability of Coaches for Sports

Participants’ Injury”. Dalam laporan kasus dinyatakan bahwa pemimpin pertandingan dapat

memiliki tanggung jawab jika cedera akibat kecelakaan yang berat dapat dihubungkan dengan

pengawas atau penyelenggara kesehatan yang lalai untuk memberikan instruksi pelatihan yang

tepat, memelihara atau memesan peralatan yang aman, menyewa atau mengawasi anggota yang

memiliki kompetensi dan bertanggung jawab, memberikan peringatan yang cukup kepada

peserta tentang bahaya yang dapat terjadi pada pertandingan olah raga, memberikan perawatan

medis yang layak dengan segera, atau mencegah cedera pada atlet pada kompetisi berikutnya

yang dapat memperparah cedera. Pemimpin pertandingan olah raga juga dapat memiliki

tanggung jawab jika cedera dapat dihubungkan pada pemasangan atlet yang tidak tepat di mana

terdapat perbedaan kemampuan fisik dan tingkatan kemampuan.  

            Contoh-contoh kasus di mana kelalaian dalam pengawasan dapat menyebabkan cedera

yang berat, termasuk di dalamnya pemain pemula yang terpukul tongkat golf karena jarak yang

terlalu berdekatan dengan pemain golf pemula lain, pegulat yang terluka akibat kawan seregunya

yang mempunyai kemampuan lebih baik dan berat badan yang berlebihan, pemain bola kaki

yang tidak dilengkapi dengan pengaman terluka akibat topi pengaman kepala teman seregunya,

dan pemain pemula yang terkena sengatan listrik pada pusaran air yang rusak. Kelalaian yang

disebabkan sepenuhnya oleh peserta pertandingan olah raga sebelum kompetisi berlangsung

dapat disebabkan oleh kurangnya kemampuan yang dimiliki dan cedera yang terjadi berikutnya

dikarenakan pelatihan keterampilan yang kurang memadai, kurangnya pelatihan keterampilan

yang dapat mengurangi kemungkinan terjadinya cedera besar, kurangnya pemberitahuan tentang

peraturan pertandingan olah raga, dan keikutsertaan yang melibatkan peserta yang secara fisik

menderita sakit. Sebagai contoh, pemain pemula yang tidak mendapatkan pengarahan teknik

pertahanan yang baik untuk menghindari terjadinya cedera pada akhirnya mengalami cedera

pada pertandingan bola kaki.

Page 5: KEDOKTERAN OLAH RAGA.docx

            Anggota-anggota staf juga memiliki tanggung jawab terhadap penggunaan peralatan yang

tidak sebagaimana mestinya atau penggunaan perlatan yang tidak layak dipergunakan lagi.

            Aspek lain dari hukum kedokteran olah raga seputar pertangungjawaban yang

melibabkan atlet untuk ikut serta atau kesediaan dalam pengambilan dokumentasi. Kesediaan

tersebut meliputi izin orang tua untuk berpartisipasi terhadap resiko yang dapat terjadi,

keterangan medis dari dokter untuk berpartisipasi, izin untuk menaiki kendaraan terhadap resiko

yang dapat terjadi, kelengkapan riwayat kesehatan, dan pemantauan keikutsertaan atlet yang

diketahui dapat mengalami cedera pada pertandingan olah raga.

            Aspek pertanggungjawaban tersebut telah diuji ketika terjadi konflik perbedaan pendapat;

konsep pertahanan pemerintahan kota, negara, dan badab pemerintahan lain; atau peraturan sipil

individual, seperti yang didokumentasikan dalam jurnal, misalnya University of Miami

Entertainment and Sport Law Review dan Entertainment and Sports Law yang mengetengahkan

sejumlah pertanyaan yang menganggap pertanggungjawaban operator atau pemilik arena olah

raga di dalam ruangan, lapangan baseball, lapangan bowling, ring ski; pemilik fasilitas balap;

dan promotor kontes tinju adalah pada pengamanan terhadap adanya perlindungan.

            Pertanggungjawaban dokter, pengawas, pelatih, atau wasit yang turut serta bersama atlet

secara langsung dapat memiliki konflik dengan aspek hukum kedokteran olah raga yang lain –

peraturan sipil. Pemberhentian dalam keikutsertaan untuk memasuki suatu pertandingan olah

raga atau melanjutkan keikutsertaannya dapat disebabkan oleh kemungkinan akan terjadinya

cedera akibat pelanggaran keikutsertaan di dalam peraturan sipil.

            Oleh karena itu keberadaan hukum kedokteran olah raga adalah untuk mencukupi arsip

keikutsertaan atau menutupi kekurangan keikutsertaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

yang meliputi berbagai aspek. Setiap orang yang diakui sebagai penyelenggara perawatan

kesehatan atlet harus memiliki fasilitas untuk melengkapi arsip proses sebelum keikutsertaan,

termasuk kemungkinan resiko yang jarang terjadi pada peserta olah raga atau perwakilannya,

melengkapi dokumentasi keterangan medis sebelum keikutsertaannya dengan cukup memadai,

mencukupi pelatihan keselamatan kerja, menculupi peralatan dan lapangan permainan, dan

mencukupi pengawasan untuk mencegah kemungkinan yang tidak biasa, trauma yang tidak

diharapkan.

Page 6: KEDOKTERAN OLAH RAGA.docx

Olahraga sebaiknya selalu  didahului dengan pemanasan. Jika tanpa pemanasan maka risiko terkilir akan lebih besar. Jika kurang pemanasan juga bisa menimbulkan risiko kram otot saat olahraga. Kram otot ini disebabkan oleh kurangnya timbunan asam laktat di dalam otot. Pemanasan dapat dimulai dengan berjalan, berlari-lari kecil, atau senam dengan intensitas kaena tujuan dari pemanasan adalah untuk meningkatkan frekuensi jantung secara berlahan, sehingga tersedia cukup waktu untuk mengisi otot yang bekerja dengan darah yang kaya akan oksigen. Berikut ini adalah beberapa definisi dan pengertian pemanasan olahraga: # Pemanasan olahraga adalah gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan frekuensi jantung secara berlahan, sehingga tersedia cukup waktu untuk mengisi otot yang bekerja dengan darah yang kaya akan oksigen. # Pemanasan olahraga adalah salah satu bentuk persiapan emosional, fisiologis, dan psikologis untuk melakukan berbagai macam latihan # Pemanasan olahraga adalah beberapa gerakan persiapan tubuh untuk melakukan kegiatan yang lebih berat dengan cara melakukan beberapa latihan sederhana sebelum melakukan inti kegiatan yang lebih berat. # Pemanasan olahraga merupakan satu bagian dasar program latihan permulaan. Pemanasan olahraga ini terdiri atas serangkaian latuhan (gerakan) yang dilakukan pada waktu melakukan aktivitas olahraga. # Pemanasan olahraga merupakan gerakan peregangan dan pelemasan sebelum melakukan latihan atau olahraga utama sehingga otot-otot tubuh meregang dan lemas sehingga ketika melakukan olahraga/latihan utama tidak mengalami kram atau kejang otot. # Pemanasan olahraga adalah gerakan pendahuluan sebelum melakukan olahraga utama supaya otot-otot tubuh yang terlibat dalam aktivitas gerak siap dan tidak menimbulkan cidera pada otot atau persendian. # Pemanasan olahraga melakukan beberapa gerakan sebelum melakukan olahraga untuk menghindari terjadinya cidera selama melakukan olahraga.

Page 7: KEDOKTERAN OLAH RAGA.docx

Bioenergetika

Bioenergetika adalah studi tentang macam-macam variasi transformasi energi yang terjadi pada makhluk hidup. Sebuah sel hidup disibukkan oleh aktivitas. Semua jenis makromolekul dibentuk dari materi-materi kasar, produk buangan di produksi dan diekresikan, aliran petunjuk genetik dari nukleus ke sitoplasma, vesikel berpindah melalui jalur sekretori, ion dipompa melewati membran plasma dan masih banyak lagi.Energi didefinisikan sebagai kapasitas untuk melakukan kerja. Termodinamika adalah studi tentang perubahan energi yang terjadi di alam. Hukum pertama termodinamika berisi tentang konversi energi. Energi tidak dapat diciptakan ataupun di musnahkan. Energi hanya dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk lainnya.Sel mampu mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lain. Sebagai contohnya yaitu energi yang tersimpan sebagai ATP dalam sel yang dapat dikonversi menjadi energi mekanik saat sel melakukan perpindahan. Perubahan energi yang terpenting dalam dunia biologi adalah konversi dari cahaya matahari ke energi kimia yang terjadi saat fotosintesis.Dalam transformasi energi terdapat dua kata yang sering digunakan yaitu sistem dan lingkungan. Sistem mungkin saja adalah sebuah sel hidup. Sedangkan lingkungan bisa berupa apa yang ada di sekitar sel tsb. Perubahan energi pada sistem mempunyai dua kemungkinan perubahan. Pertama, energi dalam sistem berubah menjadi panas dari sistem tersebut, dan yang kedua yaitu berubah menjadi kerja.Energi dalam adalah energi yang ada pada sistem. Energi Dalam pada akhir transformasi akan lebih banyak daripada permulaan jika panas diserap dan lebih sedikit jika panas di keluarkan dari sistem. Reaksi yang kehilangan panas dinamakan eksotermik, sedangkan apabila sistem menyerap panas dari lingkungan dinamakan endotermik.

Hukum kedua termodinamika menyatakan konsep bahwa kejadian yang ada di alam ini mempunyai arah, dari keadaan energi yang lebih tinggi menuju ke keadaan energi yang lebih rendah. Suatu kejadian bisa terjadi

Page 8: KEDOKTERAN OLAH RAGA.docx

secara spontan yang berarti bahwa dapat terjadi tanpa input dari eksternal energi. Konsep hukum kedua termodinamika diterapkan untuk mesin panas.Dalam suatu reaksi tidak bisa mempunyai efisiensi 100%, hal ini karena terjadi hilangnya energi menjadi panas. Hilangnya energi dalam suatu proses adalah hasil dari kecenderungan untuk ke posisi tidak teratur dari alam. Derajat ketidakteraturan ini disebut sebagai entropi. Entropi berhubungan dengan perpindahan secara sembarang partikel. Munculnya panas dari oksidasi glukosa dalam sel atau gesekan antara darah dan pembuluh darah adalah contoh dari kenaikan entropi.Kehidupan juga diatur oleh prinsip yang sama. Organisme hidup mampu untuk menurunkan entropi mereka dengan menaikkan entropi lingkungan mereka.Hukum pertama dan kedua termodinamika mengindikasikan bahwa energi yang ada di alam adalah konstan, tetapi entropi terus menuju suatu titik maksimum. Semua tranformasi energi yang terjadi secara spontan harus memiliki perubahan energi bebas bernilai negatif. Proses yang terjadi secara spontan yang sesuai hukum termodinamika dideskripsikan sebagai proses eksergonik. Sebaliknya, jika perubahan energi bebasnya positif dan tidak berlangsung secara spontan maka proses tersebut disebut endergonik. Proses endergonik bisa berlangsung jika ada energi yang dimunculkan. Total energi bebas dari reaktan lebih besar daripada total energi bebas produk, sehingga perubahan energi bebas bernilai negatif dan reaksi mempunyai arah lebih menuju ke produk. Semakin besar perubahan energi bebas, reaksi lebih jauh dari keadaan setimbang dan lebih banyak kerja yang dilakukan oleh sistem. Saat berlangsung suatu reaksi, perbedaan energi bebas antara reaktan dan produk menurun, perubahan energi bebas menjadi lebih negatif, dan selama keadaan kesetimbangan perbedaannya bernilai 0, dan tidak ada kerja yang dihasilkan. Dalam reaksi metabolik, perubahan energi bebas juga terjadi. Dan salah satu reaksi kimia terpenting dalam sel yaitu proses hidrolisis ATP. Sel banyak melibatkan reaksi yang perubahan energi bebasnya bernilai positif dikarenakan konsentrasi relatif reaktan dan produk mempengaruhi keberlangsungan reaksi. Ratusan reaksi terjadi secara

Page 9: KEDOKTERAN OLAH RAGA.docx

serentak dalam sel. Semua reaksi ini berlangsung bersamaan dengan reaksi-reaksi lainnya karena produk dari satu reaksi menjadi sebuah reaktan untuk reaksi selanjutnya pada waktu yang bersamaan dan hal itu terjadi secara terus-menerus dalam rangkaian reaksi metabolik.Hidrolisis ATP digunakan untuk mengendalikan kebanyakan proses endergonik dalam sel. ATP dapat digunakan untuk bermacam-macam proses karena grup pada terminal fosfat dapat diubah menjadi banyak varietas molekul berbeda-beda, seperti asam amino, gula, lemak, dan protein.Karena reaksi terus menuju keadaan kesetimbangan, energi bebasnya digunakan untuk melakukan kerja menuju keadaan minimum dan entropi naik menuju nilai maksimum. Metabolisme seluler adalah metabolisme non-kesetimbangan yang sangat penting. Ini bukan berarti bahwa beberapa reaksi tidak dapat terjadi pada saat kesetimbangan atau mendekati kesetimbangan dalam sel. Faktanya, banyak reaksi jalur metabolik terjadi saat mendekati kesetimbangan.Prinsip dasar dari termodinamika adalah diterapkan pada benda tak hidup, sistem yang tertutup dalam kondisi kesetimbangan bolak-balik (reversibel). Sebaliknya, metabolisme seluler utamanya terjadi pada kondisi tidak bolak-balik (irreversibel), tidak pada kesetimbangan karena tidak seperti pada tabung tes reaksi, tetapi sel adalah sistem terbuka. Materi dan energi terus mengalir ke dalam sel dari pembuluh darah atau media kultural. Aliran kontinu dari oksigen dan materi lain ke dalam atau ke luar sel mengijinkan metabolisme seluler dalam keadaan tetap. Dalam keadaan tetap, konsentrasi dari reaktan dan produk relatif konstan, walaupun reaksi tidak mendekati kesetimbangan. Sel mampu mempertahankan keadaannya agar tetap stabil mengikuti perubahan keadaan lingkungan. Dalam kata lain, sel tetap dalam keadaan dinamik tidak dalam kesetimbangan, laju maju atau mundur suatu reaksi dapat meningkat atau turun secara langsung menurut respon dari perubahan lingkungan.

Page 10: KEDOKTERAN OLAH RAGA.docx

Pemanasan dalam Berolahraga, Seberapa Pentingkah?

Olahraga merupakan aktifitas yang sangat berguna untuk kebugaran tubuh. Dengan berolahraga, jasmani dapat selalu tetap bugar dan sehat.Dengan berolahraga pulalah rohani dapat “segar” selalu. Untuk itulah,mengapa olahraga sangat penting untuk menjaga kebugaran tubuh secara keseluruhan.

Dalam berolahraga terdapat hal – hal penting yang patut dilakukan/diperhatikan. Salah satunya adalah pemanasan (warming up).Pada setiap olahraga dibutuhkan kerja kardiovaskuler yang berfungsimenyediakan oksigen. Untuk mengoptimalkan fungsi kardiovaskuler dalam berolahraga dibutuhkan pemanasan.

Pemanasan dibagi menjadi 2 macam yaitu pemanasan aktif dan pemanasan pasif. Pemanasan aktif (active warm up) bekerja dengan merangsang tubuh untuk menghasilkan panas. Caranya dengan latihan fisik secara aktifberupa latihan fisik ringan. Dengan latihan fisik itu suhu tubuh akan meningkat secara bertahap sesuai dengan intensitas dan durasi pemanasan.

Pemanasan pasif (passive warm up) merupakan pemanasan yang melibatkanpanas dari luar tubuh misalnya mandi uap/sauna. Dengan pemanasan pasif secara tidak langsung tubuh akan menghasilkan panas sehingga suhu tubuhmeningkat secara bertahap. Bila dibandingkan dengan pemanasan aktif,energi yang dikeluarkan oleh tubuh pada pemanasan pasif tidak seberapa besar karena tidak adanya pergerakan tubuh yang signifikan dalammenghasilkan energi panas.

Proses pemanasan dalam berolahraga sangat diperlukan tubuh untuk beradaptasi. Hal itu perlu diperhatikan karena dalam mengerjakan aktifitas dengan aktualitas normal menjadi aktualitas yang lebih tinggidiperlukan mekanisme kerja jantung yang optimal. Untuk itulah pemanasansangat diperlukan dalam proses ini, karena dengan adanya adaptasi,kerja jantung akan meningkat secara berkala sehingga aliran darah keotot menjadi lebih baik.

Lain halnya bila olahraga dimulai tanpa pemanasan. Jantung akan dipacusecara cepat tanpa diberikan kesempatan untuk beradaptasi. Dengan tidakadanya waktu beradaptasi, sistem kardiovaskuler terutama kerja jantunguntuk memompa darah ke bagian – bagian tubuh menjadi tidak optimal,akibatnya otot yang bekerja akan cepat lelah dan mungkin dapat terjadicedera.

Pemanasan dengan intensitas yang cukup akan mengubah aliran darahsecara bertahap. Sesaat sebelum berolahraga jumlah aliran darah yangmengalir ke otot motorik 15-20%. Setelah pemanasan, aliran darah akanmeningkat hingga mencapai 70-75%. Dengan meningkatnya aliran darahsecara bertahap, kerja jantung akan menjadi optimal dan otot penggerakmendapatkan nutrisi yang cukup.

Dalam melakukan pemanasan, faktor yang patut diperhatikan adalahpemanasan harus dilakukan sesuai kemampuan/kondisi fisik individukarena termogulator pada setiap orang berbeda. Intensitas dan durasidalam pemanasan yang disarankan adalah kenaikan suhu tubuh sebesar 1 –20 C. Kenaikan suhu tubuh sebesar itu cukup untuk menghasilkan panasyang optimal.

Page 11: KEDOKTERAN OLAH RAGA.docx

Berdasarkan tulisan diatas dapat disimpulkan bahwa pemanasan berperanpenting dalam olahraga. Dengan pemanasan tubuh menjadi siap untukmelakukan setiap gerakan dengan aktualitas yang tinggi dan risikokemungkinan cedera olahraga dapat dihindari (SS).

 

Bro, sebelum ngegym atau berolahraga, pastinya anda selalu dianjurkan untuk melakukan pemanasan. Mengapa pemanasan itu penting? Kebanyakan atlet melakukan beberapa jenis pemanasan reguler serta juga pendinginan selama berlatih dan bertanding. Cara pemanasan yang tepat dapat meningkatkan aliran darah ke otot yang sedang bekerja agar otot tidak kaku, risiko cedera lebih kecil dan perbaikan performa. Manfaat tambahan dari pemanasan adalah persiapan fisiologis dan psikologis. Manfaat  penting dari pemanasan diantaranya:

Meningkatkan Suhu otot. Suhu meningkat dalam otot-otot yang digunakan selama rutin pemanasan. Otot menghangat sehingga lebih kuat dan lebih cepat rileks. Dengan cara ini baik kecepatan dan kekuatan dapat ditingkatkan. Juga, kemungkinan peregangan berlebihan otot dan menyebabkan cedera jauh bisa diminimalisir. 

Peningkatan Suhu Tubuh – Pemanasan dapat membuat elastisitas otot membaik, juga mengurangi resiko badan tegang dan otot tertarik. 

Melebarkan Pembuluh Darah – Dengan melakukan pemanasan, anda mengurangi resistensi terhadap aliran darah dan stres jantung yang lebih rendah. 

Meningkatkan Efisiensi Pendinginan. Dengan mengaktifnya mekanisme panas dalam tubuh, (berkeringat efisien) seorang atlet dapat mendinginkan secara efisien dan membantu mencegah overheating di awal aktivitas olahraga. 

Peningkatan Suhu Darah - Suhu darah meningkat karena peredarannya melalui otot-otot. Karena suhu darah meningkat, maka oksigen diikat oleh hemoglobin sehingga oksigen melemah lebih mudah tersedia untuk kerja otot, yang dapat meningkatkan daya tahan.

Rentang Peningkatan dari gerak. Pemanasan mengakibatkan kisaran gerak sekitar sendi meningkat. 

Perubahan hormonal - tubuh Anda memproduksi berbagai hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur produksi energi. Selama pemanasan ini keseimbangan hormon membuat lebih banyak karbohidrat dan asam lemak yang tersedia untuk produksi energi. 

Persiapan Mental. Pemanasan juga merupakan saat yang baik untuk mempersiapkan mental sebelum memulai aktivitas olahraga anda dengan menjernihkan pikiran, meningkatkan konsentrasi, mempersiapkan skills dan strategi.