PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS …eprints.ums.ac.id/48892/11/Naskah publikasi buat di upload...

12
PENGARUH SEDUHAN TEH HIJAU (Camellia sinensis) TERHADAP HAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus sanguis PENYEBAB KARIES (In vitro) Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta DiajukanOleh: Heri Tri Budi S J520110012 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Transcript of PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS …eprints.ums.ac.id/48892/11/Naskah publikasi buat di upload...

Page 1: PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS …eprints.ums.ac.id/48892/11/Naskah publikasi buat di upload 2.pdf · Data yang sudah diperoleh kemudian di olah menunakan SPSS for Windows,

i

PENGARUH SEDUHAN TEH HIJAU (Camellia sinensis) TERHADAP

HAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus sanguis

PENYEBAB KARIES (In vitro)

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Sarjana Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta

DiajukanOleh:

Heri Tri Budi S

J520110012

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS …eprints.ums.ac.id/48892/11/Naskah publikasi buat di upload 2.pdf · Data yang sudah diperoleh kemudian di olah menunakan SPSS for Windows,

i

Page 3: PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS …eprints.ums.ac.id/48892/11/Naskah publikasi buat di upload 2.pdf · Data yang sudah diperoleh kemudian di olah menunakan SPSS for Windows,

ii

Page 4: PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS …eprints.ums.ac.id/48892/11/Naskah publikasi buat di upload 2.pdf · Data yang sudah diperoleh kemudian di olah menunakan SPSS for Windows,

iii

Page 5: PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS …eprints.ums.ac.id/48892/11/Naskah publikasi buat di upload 2.pdf · Data yang sudah diperoleh kemudian di olah menunakan SPSS for Windows,

1

PENGARUH SEDUHAN DAUN TEH HIJAU

(Camellia sinensis) TERHADAP BAKTERI Streptococcus sanguis

DOMINAN KARIES GIGI (In Vitro)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Abstrak

Bakteri Streptococcus sanguis merupakan pathogen utama yang dapat

menyebabkan karies gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

daya antibakteri berbagai konsentrasi seduhan daun teh hijau (Camelia sinensis)

terhadap bakteri Streptococcus sanguis. Metode yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah metode difusi agar. Penelitian ini dibagi menjadi 5 kelompok kelompok

perlakuan dan 5 kali pengulangan. Masing-masing perlakuan terdiri dari seduhan

teh hijau 17,5%, 35%, 70%, akuades sebagai kontrol negatif dan klorhexidine

0,2% sebagai kontrol positif. Analisis data menggunakan uji one way anova

dengan taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD.

Rata-rata diameter zona hambat teh hijau konsentrasi 17,5%, 35%, 70%, aquades

dan klorhexidine secara berturut-turut 5,38; 7,51; 9,35; 0,00; dan 12,32 mm.

Konsentrasi seduhan daun teh hijau 17,5%, 35% dan 70% mempunyai perbedaan

yang signifikan P=0,00 (P<0,05) dibanding kontrol negatif, hal ini

mengindikasikan bahwa seduhan daun teh hijau dapat menghambat pertumbuhan

bakteri Streptococcus sanguis.

Kata kunci : zona hambat daya antibakteri, seduhan daun teh hijau (Camellia

sinensis), Streptococcus sanguis

Abstract

Sanguis Streptococcus bacteria are the primary pathogens that can cause

dental caries. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity

of various concentrations of steeping green tea leaves (Camellia sinensis) against

the bacteria Streptococcus sanguis. The method used in this research is the agar

diffusion method. This study is divided into 5 groups of treatment group and five

repetitions. Each treatment consisted of steeping green tea 17.5%, 35%, 70%,

distilled water as a negative control and 0.2% chlorhexidine as a positive control.

Analysis of data using ANOVA test of the lane with 95% significance level (α =

0.05) followed by Post Hoc LSD test. Chlorhexidine distilled water and 5.38

respectively; 7.51; 9.35; 0.00; and 12.32 mm. Concentration of stepping green tea

leaves that divided into 17,5%, 35% and 70% was significantly P=0,00 (P<0,05)

differents compare with negative control, and it indicated that green tea leaves

had caballity to inhibit activity of Streptococcus sanguis.

Keywords: antibacterial inhibition zone, steeping green tea leaves (Camellia

sinensis), Streptococcus sanguis

Page 6: PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS …eprints.ums.ac.id/48892/11/Naskah publikasi buat di upload 2.pdf · Data yang sudah diperoleh kemudian di olah menunakan SPSS for Windows,

2

1. PENDAHULUAN

Streptococcus sanguis adalah jenis bakteri Streptococcs viridans gram positif

yang termasuk dalam tipe bakteri alfa hemolitik. Bakteri ini biasa berkoloni di

mulut, saluran pencernaan dan lingkungan baru bagi bakteri lain serta dapat

menyerang sistem imun rongga mulut (Chen et al., 2011; Meghashyam et al,

2007). karies merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang paling sering

dijumpai di masyarakat. Bakteri kariogenik merupakan bakteri yang memiliki

kemampuan dalam menyebabkan karies. Bakteri ini meliputi Actinomyces,

Lactobacillus, Streptococcus mutans dan Streptococcus sanguis. Streptococcus

sanguis merupakan bakteri yang dapat berkolonisasi di permukaan gigi pada tahap

awal pembentukan plak sehingga menyebabkan bakteri lain termasuk

Streptococcus mutans untuk menempel pada plak tersebut (Mounika et al., 2015).

Pencegahan karies dapat dilakukan dengan memodifikasi faktor penyebab karies.

Memodifikasi faktor mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara perawatan

preventif seperti penggunaan obat kumur. Salah satu contoh yaitu obat kumur

khlorheksidin. Kelebihan obat kumur khlorheksidin adalah untuk membantu

pembersihan mekanis rongga mulut dan mencegah terjadinya gingivitis. Namun

penggunaan jangka panjang klorheksidin menimbulkan efek samping berupa

pewarnaan pada gigi (Nagappan dan John, 2012). Penggunaan bahan herbal

sebagai bahan pembuatan obat kumur telah terbukti aman dan efektif digunakan

sebagai obat gingivitis, halitosis, sariawan dan mencegah kerusakan gigi.Salah

satu bahan herbal yang diketahui memiliki daya antibakteri adalah teh hijaukarena

kandungan zat aktifnya.

Tanaman teh hijau merupakan salah satu tanaman obat di indonesia yang

memiliki khasiat menyembuhkan beberapa penyakit antara lain menurunkan kadar

gula darah, mencegah kanker, mempertahankan berat tubuh ideal, mengurangi

stress, menurunkan tekanan darah dan mencegah gigi berlubang (Hartoyo, 2007).

Penelitian ini menggunakan bagian daun teh hijau sebagai bahan utama karena

mengandung senyawa polifenol, yaitu tanin dan flavanoid (Kusdarwati et al.,

2010).

Page 7: PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS …eprints.ums.ac.id/48892/11/Naskah publikasi buat di upload 2.pdf · Data yang sudah diperoleh kemudian di olah menunakan SPSS for Windows,

3

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh seduhan daun

teh hijau (Camellia sinensis) terhadap hambatan pertumbuhan bakteri

Streptococcus sanguis. Manfaat penelitian ini yaitu memberikan tambahan

pengetahuan mengenai pengaruh pemberian seduhan teh hijau dalam menghambat

pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguiskepada masyarakat umum dan

menambah pengetahuan bagi ahli kesehatan dalam meningkatkan kesehatan gigi

dan mulut, dan memberikan alternatif dalam memenuhi kebutuhan kesehatan

masyarakat yang semakin meningkat.

Hipotesis penelitian ini bahwa seduhan daun teh hijau (Camellia sinensis)

mempunyai pengaruh terhadap hambatan pertumbuhan bakteri Streptococcus

sanguispenyebab karies.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni laboratoris dengan rancangan

post-test only control group design. Tempat penelitian dilaksanakan di

laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM pada bulan Maret

2015. Subyek penelitian ini adalah seduhan daunteh hijau (Camellia sinensis)

dengan konsentrasi 17,5%, 35%, 70%. Akuades sterill sebagai kontrol negatif dan

klorheksidin sebagai kontrol positif.

Alat utama yang digunakan jangka sorong. Alat penunjang yaitu cawan

petri, ose, perforator, tabung reaksi, mikropipet, gelas ukur, pipet ukur,

timbangan, dan inkubator anaerob. Bahan utama yang digunakan adalah seduhan

daun teh hijau (Camellia sinensis) dan bakteri Streptococcus sanguis. Bahan

penunjang yaitu khlorheksidin 0,2%, akuades steril, BHI, MHA, Standart

McFarland, masker dan handscoon.

Pembuatan seduhan daun teh hijau yaitu sebagai berikut. Merebus aquades

steril dengan api spirtus hingga air mendidih selama 8 menit. Memasukan 35

gram teh hijau kedalam air mendidih diamkan selama 5 menit. Lalu menyaring

ampas teh hijau menggunakan alat penyaring kedalam beker glass hingga

mendapat sediaan pekat 100%. Membuat sediaan konsentrasi 17,5%, 35% dan

70%.

Page 8: PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS …eprints.ums.ac.id/48892/11/Naskah publikasi buat di upload 2.pdf · Data yang sudah diperoleh kemudian di olah menunakan SPSS for Windows,

4

Ambil bakteri sebanyak satu oshe bakteri Streptococcus sanguis dari

biakan murni, dibiakkan dalam media agar darah lalu dieramkan selama 24 jam

untuk mrndapatkan koloni bakteri. Suspensikan bakteri ke BHI cair 0,5ml lalu

inkubasi dengan suhu 37˚C selama 5-8 jam. Masukkan beberapa oshe bakteri ke

dalam tabung berisi 2 ml NaCl fisiologis dikocok hingga kekeruhan tertentu

sesuai standart

McFarland (108

CFU/ml).

Uji antibakteri siapkan cawan petri yang diolesi bakteri Streptococcus

sanguis. Buat 5 lubang sumuran dengan diameter 6mm, lalu masing-masing

lubang sumuran diisikan 50µl konsentrasi 17,5%, 35%, 70% seduhan daun teh

hijau, klorheksidin (k+), dan akuades steril (k-). Inkubasi dengan suhu 37˚C

selama 24 jam. Amatilah zona bening disekitar sumuran, lalu diukur dengan

jangka sorong dengan menggunakan satuan millimeter.

Data yang sudah diperoleh kemudian di olah menunakan SPSS for

Windows, dilakukan uji normalitas dengan Shapiro-Wilk lalu uji homogenitas

dengan Levene’s test. Lanjutkan denan uji kemaknaan menggunakan uji one way

Anova dengan derajat kepercayaan 95% (α = 0,05) dan analisa data dengan

menggunakan uji Post hoc LSD test.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian pengaruh seduhan daun teh hijau (Camellia sinensis)menghambatan

pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguis dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan

yaitu 17,5%, 35%, 70% seduhan daun teh hijau (Camellia sinensis), akuades steril

(k-), klorheksidin 0,2% (k+) dan direplikasi sebanyak 5 kali. Pengukuran zona

bening dilakukan menggunakan jangka sorong dengan satuan millimeter.

Tabel I. Hasil rata-rata pengukuran zona bening pertumbuhan Streptococcus

sanguis

akuades 17,5% 35% 70% Clorhexidine

Mean .0000 5.3860 7.5160 9.3500 12.3220

Page 9: PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS …eprints.ums.ac.id/48892/11/Naskah publikasi buat di upload 2.pdf · Data yang sudah diperoleh kemudian di olah menunakan SPSS for Windows,

5

Uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan data normal dan uji homogenitas

Levene’s test menunjukkan varian data sama karena hasil pengolahan data nilai

p>0.05. Uji one-way Anova menunjukkan nilai p=0.000 (p<0.05) yang berarti

bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan. Pengolahan

data dilanjutkan dengan Post hoc LSD test menunjukkan terdapat perbedaan yang

significant pada perlakuan konsentrasi 17,5% terhadap konsentrasi 35% dan70%.

Tabel II. Hasil uji Post hoc LSD test

17,5% 35% 70% Kontrol

positif

17,5% - 0.000 0.000 0.000

35% 0.000 - 0.000 0.000

70% 0.000 0.000 - 0.000

Kontrol

positif

0.000 0.000 0.000 -

Penelitian laboratoris eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh seduhan daun teh hijau (Camellia sinensis) terhadap hambatan

pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguis. Penelitian ini menggunakan metode

difusi yaitu dengan teknik sumuran yang telah ditetesi seduhan daun teh hijau

(Camellia sinensis) berbagai konsentrasi yaitu 17,5%, 35%, 70%, akuades steril

sebagai kontrol negatif dan klorheksidin sebagai kontrol positif. Setelah dilakukan

penelitian terlihat zona bening di daerah tepi sumuran yang berisi seduhan daun

teh hijau (Camellia sinensis) dan klorheksidin 0,2%. Terbentuknya zona bening

tersebut menunjukkan adanya daya antibakteri akibat zat-zat aktif yang

terkandung di dalam seduhan daun teh hijau (Camellia sinensis) dan adanya efek

bakteriostatik dari khlorheksidin, sedangkan sumuran berisi akuades steril tidak

terbentuk area zona bening Karena akuades tidak memiliki daya antibakteri.

Std. Deviation .00000 .38030 .20477 .11247 .13217

Page 10: PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS …eprints.ums.ac.id/48892/11/Naskah publikasi buat di upload 2.pdf · Data yang sudah diperoleh kemudian di olah menunakan SPSS for Windows,

6

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang bermakna

pada kelompok perlakuan konsentrasi 17,5%, 35% dan 70% seduhan daun teh

hijau (Camellia sinensis) terhadap hambatan pertumbuhan bakteri Streptococcus

sanguis.Namun terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan

konsenstrasi seduhan daun teh hijau (Camellia sinensis) terhadap hambatan

pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguis, hanya pada kelompok perlakuan

konsenstrasi 17,5% terhadap konsentrasi 35%, dan 70% seduhan daun teh hijau

(Camellia sinensis) yang mempunyai perbedaan bermakna terhadap hambatan

pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguis. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa

kemungkinan yaitu antara lain jenis bahan antibakteri yang digunakan dan

konsentrasi senyawa seduhan yang diberikan (Merry, 2007). Kemungkinan yang

kedua adalah adanya zat organik lain yang terkandung dalam seduhan daun teh

hijau yang mempengaruhi mekanisme kerja zat aktif sebagai antibakteri dalam

menghambat mikroorganisme (Andayani et al.,2012).

Zona bening yang terbentuk di daerah tepi sumuran membuktikan adanya

daya antibakteri yang ditimbulkan seduhan daun teh hijau (Camellia sinensis)

dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguis. Adanya

pengaruh seduhan daun teh hijau (Camellia sinensis) terhadap hambatan

pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguis didukung adanya zat aktif antibakteri

yang terkandung dalam seduhan daun teh hijau (Camellia sinensis) antara lain

flavonoid, tanin, dan katekin. Flavonoid memiliki kemampuan antibakteri

merusak dinding sel bakteri karena berikatan dengan protein melisis sel bakteri

sehingga bakteri mati (Marsh dan Martin, 2009). Flavonoid juga dapat

menggumpalkan protein, bersifat lipofilik, sehingga lapisan lipid membran sel

bakteri akan rusak (Mailoa et al., 2014). Kandungan zat aktif lainnya yaitu tanin

memiliki kemampuan menganggu metabolisme dan permeabilitas bakteri,

akibatnya sel tidak dapat melakukan aktivitas hidup sehingga pertumbuhan

bakteri akan terhambat bahkan mati (Paramita dan Wahyudi, 2011). Tanin juga

memiliki daya antibakteri melalui reaksi dengan membrane sel, inaktivasi enzim,

dan destruksi atau inaktivasi fungsi materi genik(Ballitri, 2013). seduhan daun teh

hijau (Camellia sinensis) juga mengandung zat aktif katekin. Katekin merupakan

Page 11: PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS …eprints.ums.ac.id/48892/11/Naskah publikasi buat di upload 2.pdf · Data yang sudah diperoleh kemudian di olah menunakan SPSS for Windows,

7

senyawa yang bersifat antibakteri dengan merusak membran bakteri. Membran

bakteri berfungsi sebagai jalur keluar masuknya bahan-bahan penting yang

dibutuhkan oleh sel. Apabila fungsi membran sel mengalami kerusakan akan

mengakibatkan sel tersebut mati (Paramita dan Wahyudi, 2011). Tanin juga

memiiki daya antibakteri melalui reaksi denaturasi membrane sel, inaktivasi

enzim, dan destruksi fungsi materi genik (Ballitri, 2013).

Penelitian ini menggunakan obat kumur khlorheksidin 0,2% sebagai

kontrol positif. Klorheksidin memiliki daya antibakteri karena kandungan fenol

yang bersifat bakteriostatik pada kadar 0,2%, bersifat bakterisid pada kadar 0,4-

1,6% dan bersifat fungsidal pada kadar 1,6% keatas. Kandungan khlorheksidin

merupakan desinfektan tinggi yang dapat membunuh semua bakteri, virus, jamur,

parasit, dan beberapa spora (Abinahi, 2014).

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian mengenai aktivitas antibakteri seduhan teh

hijau (Camellia sinensis) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguis

secara In vitro, maka dapat disimpulkan bahwa seduhan dauh teh hijau (Camellia

sinensis) memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri

Streptococcus sanguis. Namun seduhan daun teh hijau (Camellia sinensis) masih

belum memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus

sanguis seperti klorhexidin.

DAFTAR PUSTAKA

Chen, L., Ge, X., Dou, Y., Wang, X., Patel, J.R., X, P. 2011. Identification of

Hydrogen Peroxide Production-Related Genes in Streptococcus sanguinis

and Their Functional Relationship with Pyruvate Oxidase. Microbiology,

157(1): 13–20.

Meghashyam B, Nagesh L, Ankola A. 2007. Dental Caries and Treatment Needs

of Children of Fisher Folk Communities, Residing in the Coastal Areas of

Karnataka Region, South India. West India Med J, 56-96.

Mounika, S., Jagannathan, N., Muralli. 2015.Association of Streptococcus

mutants and Streptococcus sanguis in Act of Dental Caries. J. Pharm. Sci.

& Res, 7(9): 764-766.

Page 12: PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS …eprints.ums.ac.id/48892/11/Naskah publikasi buat di upload 2.pdf · Data yang sudah diperoleh kemudian di olah menunakan SPSS for Windows,

8

Nagappan, N., John, J. 2012. Antimicrobial Efficacy of Herbal and Chlorhexidine

Mouth rinse - A Systematic Review. IOSR JDMS, 2(4): 5-10.

Hartoyo. 2007. Teh dan Khasiatnya bagi Kesehatan. Yogyakarta: Kanisius.

Kusdarwati, R., Sari, L., Mukti, A.T. 2010. Antibacterial Effort of Adas Fruit

(Foeniculum vulgare) Extract on Micrococcus luteus Bacterial by in vitro.

Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 2(1):31-35.

Merry. 2007. Pengaruh Seduhan Daun Teh Hijau Terhadap Pertumbuhan

Streptococcus mutans (ATC31987). Semarang.

Andayani, R., Chismirina, S., Habdani, A.D. 2012. Efek Antibakterial Rebusan

Teh Hijau terhadap Pertumbuhan Aggregatibacter

actinomycetemcomitans sebagai Periodontopatogen Periodontitis Agresif.

Dentika Dental J, 17(2): 172-176.

Marsh, P.D., Martin, M.V. 2009. Oral Microbiology. Churchill Livingstone

Elsevier, 74(83): 110-119.

Mailoa, M.N., Mahendradatta, M., Laga, A., Djide, N. 2014. Effectiveness of

Tannins Extract from Leaf Guava (Psidium guajava L) on the Growth and

Damage of Cell Morphology Escherichia coli. IJAR, 2(1):908-914.

Paramita, D.N., Wahyudi, M.T. 2011. Uji Efek Antibakteri Infusum Teh Hijau

(Camelia sinensis) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus in vitro. Jurnal

Medika Planta, 1(3): 67-74.

Ballitri, J.T. 2013. Kandungan Senyawa Kimia pada Teh. Warta Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Industri, 19(3): 12-16.

Abinnahi, A., Agung, P.D., Catur A.R. 2014. Efektivitas Antibakteri Ekstrak

Kayu Siwak (Salvadora persica) terhadap Pertumbuhan Bakteri

Streptococcus sanguis.