kedokteran keluarga

43
TAHAP I KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA Nama Kepala Keluarga : Tn. M Alamat Lengkap : Trangsan, Sukoharjo. Bentuk Keluarga : Extended family Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga yang Tinggal dalam Satu Rumah No Nama Status L/ P Umur Pendidik an Pekerj aan Pasie n Klini k Ket 1. Tn. M Ayah L 63 th Sarjana Pensiu nan T - 2. Ny. M Ibu P 53 th SD IRT Y Hipertens i primer dan Suspek rematoid Artritis 3. Tn. D Anak I L 30 th Sarjana Pegawa i pajak T - 4. Nn. D Anak II P 27 th Sarjana swasta T - 1

description

dokel koas

Transcript of kedokteran keluarga

Page 1: kedokteran keluarga

TAHAP I

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Nama Kepala Keluarga : Tn. M

Alamat Lengkap : Trangsan, Sukoharjo.

Bentuk Keluarga : Extended family

Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga yang Tinggal dalam Satu Rumah

No Nama Status L/P Umur Pendidikan PekerjaanPasien

KlinikKet

1. Tn. M Ayah L 63 th Sarjana Pensiunan T -

2. Ny. M Ibu P 53 th SD IRT Y

Hipertensi

primer dan

Suspek

rematoid

Artritis

3. Tn. D Anak I L 30 th SarjanaPegawai

pajakT -

4. Nn. D Anak II P 27 th Sarjana swasta T -

5. Sdr D Anak III L 20 th SMA Kuliah T -

Kesimpulan: Keluarga Tn. M adalah Extended Family yang terdiri dari 5 orang.

Terdapat satu orang sakit yaitu Ny. M umur 53 tahun. Diagnosa klinis Hipertensi

primer. Penderita saat masih dapat dapat menjalani kegiatan sehari-hari tapi

terbatas karena nyeri persendiannya. Penderita tinggal dengan suami dan anak ke

3.

1

Page 2: kedokteran keluarga

TAHAP II

STATUS PENDERITA

A. PENDAHULUAN

Laporan ini dibuat berdasarkan kasus yang diambil dari seorang

penderita Hipertensi primer, berjenis kelamin perempuan, usia 53 tahun.

Kasus ini dipilih dengan pertimbangan bahwa faktor penyebab timbulnya

penyakit sangat komplek dan juga memiliki kompliksai yang dapat

mempengaruhi berbagai segi kehidupan, tidak hanya dari segi biomedis

melainkan juga mempengaruhi faktor psikologis penderita dan keluarga, maka

penting kiranya bagi kita untuk memperhatikan pola kehidupan sehari-hari

sebelum dan sesudah mengidap hipertensi dan riwayat sakit yang dialami agar

dapat menemukan solusi permasalah kesehatan dalam keluarga ini.

B. IDENTITAS PENDERITA

- Nama : Ny. M

- Umur : 53 tahun

- Jenis kelamin : Perempuan

- Pekerjaan : Ibu rumah tangga

- Pendidikan : SD

- Agama : Islam

- Status : Menikah

- Alamat : Trangsan, Sukoharjo.

- Suku : Jawa

- Tanggal periksa : 19 Desember 2013

C. ANAMNESIS

1) Keluhan Utama

Sering pusing dan nyeri pada persendian terutama kaki.

2) Riwayat Penyakit Sekarang

2

Page 3: kedokteran keluarga

Pasien mengeluh kepala terasa pusing. Nyeri berupa rasa senud-

senud, tidak ada pusing berputar dan tidak ada mual. Pasien sering

mengalami keluhan serupa. Hal ini di alami pasien sudah 10 tahun. Pasien

mengaku pusing dapat segera membaik jika sudah minum obat.

Pasien juga mengeluh persendian di tangan dan kaki terasa nyeri.

Nyeri diungkapkan pasien berupa cekot-cekot seperti ducubit. Nyeri ini

terasa terutama di persendian kaki jika digunakan untuk berjalan. Pasien

juga mengaku persendian terutama di kaki, nyeri dan kaku jika pada pagi

hari.

Pasien mengaku sudah lama mengida hipertensi yaitu selama 10

tahun, tetapi pasien tidak rutin kontrol, dan hanya control jika mulai terasa

pusing. Pasien mengaku rutin minum obat untuk menghilangkan nyeri

pada persendian-persendian khususnya persendian kedua kaki. Pasien

membeli sendiri obatnya di apotik.

3) Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat sakit gula : disangkal

Riwayat tekanan darah tinggi : diakui, sejak 10 tahun yang lalu

Riwayat sakit jantung : disangkal

Riwayat sakit ginjal : disangkal

Riwayat alergi : diakui

Riwayat mondok : diakui

4) Riwayat Kebiasaan

Riwayat merokok : disangkal

Riwayat minum minuman keras : disangkal

Riwayat olah raga teratur : disangkal

Riwayat pengisian waktu luang : pasien lebih banyak menghabiskan

waktu dirumahnya.

3

Page 4: kedokteran keluarga

5) Riwayat Penyakit Pada Anggota Keluarga

Riwayat keluarga sakit serupa : diakui

Riwayat sakit gula : disangkal

Riwayat tekanan darah tinggi : diakui

Riwayat sakit jantung : disangkal

Riwayat stroke : disangkal

6) Riwayat Gizi

Sebelum sakit penderita mengaku mengkonsumsi semua jenis

makanan, dan paling suka mengkonsumsi gorengan. Pasien tidak begitu

menyukai buah tetapi menyukai sayuran. Pasien makan 3x sehari, tetapi

masih makan makanan kecil diatara waktu makannya.

Setelah sakit penderita sudah memilih-milih makanan dan tidak

asal lagi mengkonsumsi makanan.

7) Riwayat Psiko Sosio Ekonomi

Penderita adalah seorang ibu rumah tangga, tinggal bersama suami

dan anaknya. Penghasilan berasal dari suaminya yang sebagai pensiunan.

Hubungan Ny. M dengan anggota keluarga yang lain saling mendukung

dan saling memperhatikan kondisi kesehatan.

D. Anamnesis Sistem

• Keluhan utama : kepala pusing dan nyeri persendian

• Kepala : pusing (+), rambut kepala tidak rontok, luka

pada kepala (-), benjolan / borok di kepala (-).

• Leher : terasa tegang dan nyeri

• Mata : conjungtiva anemis (-), pandangan kabur (-)

• Hidung : tidak ada keluhan

• Telinga : tidak ada keluhan

• Mulut : tidak ada keluhan

• Tenggorokan : tidak ada keluhan

4

Page 5: kedokteran keluarga

• Pernafasan : sesak nafas (-), batuk (-)

• Kardiovaskuler : tidak ada keluhan

• Gastrointestinal : mual (-), nafsu makan menurun (-)

• Sistem genitourinaria : tidak ada keluhan

• Neurologi : tremor (-), lemas (-), parastesia / semutan (+)

• Psikiatri : emosi stabil, pasien tidak merasa kawatir

dengan penyakitnya

• Muskuloskletal : persendian tangan dan kaki sering terasa nyeri,

terutama sendi kaki jika pada waktu bangun tidur dan jika untuk berjalan.

E. Pemeriksaan Fisik (02 Oktober 2013)

1. Keadaan umum : baik, compos mentis, gizi kesan cukup.

2. Status gizi :

- BB : 65 kg

- TB : 155 cm

- BMI : ….. kg/m2

- Kesan :

3. Tanda Vital:

- TD : 160/100 mmHg

- Nadi : 100x/m

- RR : 24x/m

- Suhu : 36,7 0C

4. Kepala : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), nafas

cuping hidung (-).

5. Leher : Retraksi suprasternal (-), deviasi trakea (-), peningkatan

JVP (-), Pembesaran kelenjar limfe (-).

6. Thoraks :

a) Paru

- Inspeksi : simetris kanan–kiri, ketinggalan gerak (-), retraksi

intercosta (-).

5

Page 6: kedokteran keluarga

- Palpasi :

o ketinggalan gerak

Depan Belakang

- - - -

- - - -

- - - -

o Fremitus

Depan Belakang

N N N N

N N N N

N N N N

- Perkusi

Depan Belakang

S S S S

S S S S

S S S S

- Auskultasi :

Suara dasar vesikuler

Depan Belakang

+ + + +

+ + + +

+ + + +

Suara tambahan Wheezing (-/-) minimal, Ronkhi

(-/-).

b) Jantung

- Inspeksi : iktus cordis tidak tampak

- Palpasi : iktus cordis kuat angkat

- Perkusi : dalam batas normal

6

Page 7: kedokteran keluarga

- Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, Bising jantung

(-)

7. Abdomen

- Inspeksi : simetris, tinggi dinding perut sejajar dinding dada,

caput medusa (-), venektasi (-).

- Auskultasi : peristaltik (N)

- Perkusi : tympani, nyeri ketok costovertebra (-).

- Palpasi : nyeri tekan (-), hepar, lien dan ren dalam batas

normal.

8. Ektrimitas

Clubbing finger (-), Oedem (-), Pitting oedem (-/-), pada artikulatio

genu dan articulation talocruralis dextra et sinistra terdapat nyeri tekan

dan keterbatasan gerak. Pada sendi humerus dextra terdapat

ketrebatasan gerak dan nyeri tekan.

9. Pemeriksaan neurologis

- Fungsi Luhur : dalam batas normal

- Fungsi Vegetatif : dalam batas normal

- Fungsi Sensorik : parastesia pada plantar pedis dextra

et sinistra

- Fungsi Motorik : sde karena nyeri

- Refleks Fisiologis N N

N N

- Refleks Patologis - -

- -

10. Pemeriksaan Psikiatri

- Penampilan : perempuan sesuai umur, perawatan diri cukup

7

Page 8: kedokteran keluarga

- Kesadaran : compos mentis GCS E4V5M6

- Afek : appropriate

- Psikomotor : normoaktif

- Proses pikir :

obentuk : realistik

o isi : waham (-), halusinasi (-), ilusi (-)

o arus : koheren

F. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium : -

G. Diagnosis Holistik

1. Biologis : Hipertensi stage I dan suspek rematoid artritis

2. Psikologis : baik

3. Sosial : kondisi lingkungan dan rumah yang sehat, hubungan

dengan tetangga berlangsung baik, pasien kurang mengerti

akan penyakitnya. Untuk status ekonomi pasien, tingkat

kesejahteraan pasien baik.

H. Penatalaksanaan

1. Non medikamentosa

• Cukup istirahat dan olah raga.

• Diet rendah karbohidrat dan rendah garam, banyak konsumsi buah

dan sayur.

• Hindari stres

2. Medikamentosa

• Captopril 3x12,5 mg

• Natrium diklofenak 3x 50 mg

• Dexamethason 3x 0,75 mg

8

Page 9: kedokteran keluarga

I. Follow Up

Tanggal 21 Desember 2013

S : kepala pusing berkurang, nyeri persendian dan rasa semutan

yang terus-terusan di kaki.

O :

• KU baik, compos mentis

• Tanda vital:

• T : 130/90 mmHg

• RR : 24 x/menit

• N : 96 x/menit

• S : 36,5 0C (p.axiler)

• Status Generalis : keadaan umum baik, CM

• Paru dan Jantung : dalam batas normal

• Status Neurologis : parastesia pada plantar pedis dextra et

sinistra.

• Status Mentalis : dalam batas normal.

A : Hipertensi primer dan rematoid artritis

P :

• Terapi medikamentosa

• Captopril 3x12,5 mg

• Natrium diklofenak 3x 50 mg

• Dexamethason 3x 0,75 mg

• Non medikamentosa

• Cukup istirahat dan olah raga.

• Diet rendah karbohidrat dan rendah garam, banyak

konsumsi buah dan sayur.

9

Page 10: kedokteran keluarga

• Hindari stres

Tanggal 24 Desember 2013

S : kepala terasa pusing, nyeri persendian dan rasa semutan yang

terus-terusan di kaki.

O :

• KU baik, compos mentis

• Tanda vital:

• T : 160/100 mmHg

• RR : 26 x/menit

• N : 100 x/menit

• S : 36,5 0C (p.axiler)

• Status Generalis : keadaan umum baik, CM

• Paru dan Jantung : dalam batas normal

• Status Neurologis : parastesia pada plantar pedis dextra et

sinistra.

• Status Mentalis : dalam batas normal.

A : Hipertensi primer dan rematoid artritis

P :

• Terapi medikamentosa

• Captopril 3x12,5 mg

• Natrium diklofenak 3x 50 mg

• Dexamethason 3x 0,75 mg

• Non medikamentosa

• Cukup istirahat dan olah raga.

• Diet rendah karbohidrat dan rendah garam, banyak

10

Page 11: kedokteran keluarga

konsumsi buah dan sayur.

• Hindari stres

J. Flow Sheet

No Tanggal

Keluhan

Dan

Pemeriksaan

Fisik

Terapi

Medikamentosa

Terapi Non

MedikamentosaTarget Planning

1

19

desember

2013

Tensi:

160/100

Captopril 3x12,5

mg

Natrium

diklofenak 3x 50

mg

Dexamethason

3x 0,75 mg

Cukup istirahat;

diet rendah

karbohidrat dan

rendah garam,

tingkatkan

konsumsi buah

dan sayur serta

mengurangi

stress

Mengendalikan

tekanan darah

dan neyri

persendian,

serta mencegah

komplikasi

lebih berat

Kontrol

rutin untuk

dan tekanan

darah, bila

bersedia

ditambah

pemeriksaan

kadar

kolesterol,

gula darah,

asam urat,

dan rontgen

persendian

extremitas.

2

21

Desember

2013

Tensi:

130/90

324

Desember

2O13

Tensi:

160/100

11

Page 12: kedokteran keluarga

TAHAP III

IDENTIFIKASI FUNGSI- FUNGSI KELUARGA

A. FUNGSI HOLISTIK

1. Fungsi Biologis

Merupakan extended family yang terdiri atas ayah (Tn. M, 63

tahun), ibu (Ny M, 53 tahun) 3 orang anak (Tn. D 31 tahun, Nn. D 27

tahun dan Sdr D 20 tahun). Ny. M adalah penderita DM Hipertensi

primer.

2. Fungsi Psikologis

Hubungan keluarga di antara mereka cukup terjalin akrab dan

harmonis, hal ini terbukti dengan adanya komunikasi yang baik antar

anggota keluarga walaupun masih kurangnya waktu untuk berkumpul

antar anggota keluarga satu sama lain. Walaupun sakit penderita masih

dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.

3. Fungsi Sosial

Sebelum sakit, penderita bekerja sebagai ibu rumah tangga. Agama

Islam. Pasien sering berkumpul dengan para tetangga dan aktif mengikuti

kegiatan kemasyarakatan.

4. Fungsi Ekonomi dan pemenuhan kebutuhan

Kesimpulan :

12

Page 13: kedokteran keluarga

B. FUNGSI FISIOLOGIS

Untuk menilai fungsi fisiologis digunakan APGAR Score. APGAR

Score adalah skor yang digunakan untuk menilai fungsi keluarga ditinjau dari

sudut pandang setiap anggota keluarga terhadap hubungannya dengan

anggota keluarga yang lain. APGAR Score meliputi :

1. Adaptasi

Kemampuan anggota keluarga tersebut beradaptasi dengan anggota

keluarga yang lain, serta penerimaan, dukungan dan saran dari anggota

keluarga yang lain.

2. Partnership

Menggambarkan komunikasi, saling membagi, saling mengisi antara

anggota keluarga dalam segala masalah yang dialami oleh keluarga

tersebut.

3. Growth

Menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal-hal baru yang

dilakukan anggota keluarga tersebut.

4. Affection

Menggambarkan hubungan kasih sayang dan interaksi antar anggota

keluarga.

5. Resolve

Menggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan

dan waktu yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain.

Terdapat tiga kategori penilaian yaitu: nilai rata-rata ≤ 5 kurang, 6-7

cukup dan 8-10 adalah baik.

13

Page 14: kedokteran keluarga

Tabel 3. APGAR score Tn. M

APGAR Tn. M Terhadap Keluarga Sering

/selalu

Kadang

-kadang

Jarang/

Tidak

A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke

keluarga saya bila saya menghadapi

masalah

P Saya puas dengan cara keluarga saya

membahas dan membagi masalah dengan

saya

G Saya puas dengan cara keluarga saya

menerima dan mendukung keinginan saya

untuk melakukan kegiatan baru atau arah

hidup yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya

mengekspresikan kasih sayangnya dan

merespon emosi saya seperti kemarahan,

perhatian dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan

saya membagi waktu bersama-sama

14

Page 15: kedokteran keluarga

Tabel 4. APGAR score Ny. M

APGAR Ny. M Terhadap Keluarga Sering

/selalu

Kadang

-kadang

Jarang

/tidak

A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke

keluarga saya bila saya menghadapi

masalah.

P Saya puas dengan cara keluarga saya

membahas dan membagi masalah dengan

saya.

G Saya puas dengan cara keluarga saya

menerima dan mendukung keinginan saya

untuk melakukan kegiatan baru atau arah

hidup yang baru.

A Saya puas dengan cara keluarga saya

mengekspresikan kasih sayangnya dan

merespon emosi saya seperti kemarahan,

perhatian dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan

saya membagi waktu bersama-sama

15

Page 16: kedokteran keluarga

Tabel 5. APGAR score Sdr. D

APGAR Sdr. D Terhadap Keluarga Sering

/selalu

Kadang

-kadang

Jarang/

Tidak

A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke

keluarga saya bila saya menghadapi

masalah

P Saya puas dengan cara keluarga saya

membahas dan membagi masalah dengan

saya

G Saya puas dengan cara keluarga saya

menerima dan mendukung keinginan saya

untuk melakukan kegiatan baru atau arah

hidup yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya

mengekspresikan kasih sayangnya dan

merespon emosi saya seperti kemarahan,

perhatian dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan

saya membagi waktu bersama-sama

APGAR score keluarga Tn. M =

Kesimpulan :

16

Page 17: kedokteran keluarga

B. FUNGSI PATOLOGIS

Fungsi patologis dari keluarga Ny. S dinilai dengan menggunakan alat

SCREEM sebagai berikut :

Tabel 10. SCREEM keluarga penderita

SUMBER PATHOLOGY

SocialSejak mengalami sakit ± 10 bulan terakhir Ny. M masih dapat

melakukan kegiatan sehari-harinya secara mandiri.

Culture

Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, dapat dilihat

pada pergaulan mereka yang masih menggunakan bahasa Jawa

dan bahasa indonesia sebagai bahasa sehari-hari.

Religious Beragama dan memiliki pemahaman terhadap ajaran agama,

ketaatan ibadah cukup baik.

Economic Ekonomi keluarga ini tergolong cukup mampu

EducationalPendidikan keluarga ini telah menamatkan pendidikan wajib 9

tahun.

Medical

Keluarga ini cukup mampu membiayai pelayanan kesehatan yang

baik terhadap penyakit Ny. M, baik ke RS, Puskesmas atau

praktek dokter.

Kesimpulan:

Keluarga Ny. M tidak ditemukan fungsi patologis.

17

Page 18: kedokteran keluarga

C. POLA INTERAKSI KELUARGA

Diagram 1. Pola interaksi keluarga Ny. M

Kesimpulan

Hubungan antara Ny. M dengan keluarga baik.

18

Page 19: kedokteran keluarga

D. GENOGRAM KELUARGA

Alamat lengkap : Trangsan, Sukoharjo

Bentuk Keluarga : extended family

Diagram 2. Genogram keluarga Tn. M

Sumber : Data Primer, 21 Desember 2013

Keterangan:

: Meninggal

: Menderita Hipertensi

: Pasien

Kesimpulan:

1. Hipertensi pada Ayah pasien.

2. Hipertensi pada kedua saudara kandung pasien.

3. Didapatkan faktor genetik untuk hipertensi.

19

Page 20: kedokteran keluarga

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KESEHATAN

A. IDENTIFIKASI FAKTOR PERILAKU DAN NON PERILAKU

KELUARGA

1. Faktor Perilaku Keluarga

Keluarga ini mengerti tentang arti sehat, namun keluarga ini masih

kurang mengetahui bagaimana untuk menciptakan kondisi sehat tersebut.

Jika ada anggota keluarga yang sakit sampai mengganggu aktivitas

sehari-hari biasanya keluarga baru memeriksakan dan mencari pengobatan

ke RS, praktek dokter atau ke puskesmas. Jika sakitnya tersebut tidak

begitu mengganggu aktivitas, biasanya keluarga ini membeli obat dari

warung atao ke apotek tanpa resep dokter.

2. Faktor Non Perilaku

Rumah yang dihuni keluarga ini sebenarnya sudah memenuhi

standar kesehatan karena luas bangunan cukup luas, pencahayaan dan

ventilasi rumah baik. Untuk kebutuhan air diperoleh dari air pompa. Air

yang keluar jernih, bersih dan tidak berbau sehingga digunakan untuk

keperluan MCK dan memasak makanan dan minum.

Di keluarga Ny. M, tidak terdapat yang memiliki sakit serupa. Ayah

kandung dan dua saudara kandung pasien pasien menderita hipertensi.

Keluarga Ny. M biasanya menggunakan pelayanan RS, Puskesmas

atau praktek dokter sebagai sarana untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan.

20

Page 21: kedokteran keluarga

Diagram 3. Faktor Perilaku dan Faktor Non Perilaku Keluarga Ny. M

Kesimpulan :

Identifikasi faktor perilaku keluarga Ny. M yaitu kesadaran untuk

menciptakan kondisi sehat masih kurang. Faktor non perilaku pada anggota

keluarga (ayah kandung) ada yang memiliki penyakit yang sama dengan Ny.

M.

Faktor Perilaku

Sikap: Penderita tidak kontrol

rutin.

Lingkungan : rumah keluarga Tn. M memenuhi

syarat kesehatan

Tindakan: keluarga Ny. M cukup yaitu

dengan segera control jika merasakan

keluhan

Faktor Non Perilaku

Pengetahuan: keluarga kurang memahami penyakit penderita

Keturunan : ada riwayat keturunan yang

menunjukkan penyakit serupa

Pelayanan Kesehatan : Jika sakit Ny. M

diperiksakan ke RS, prakek dokter atau

puskesmas.

Keluarga Ny. M

21

Page 22: kedokteran keluarga

B. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH

1. Lingkungan Luar Rumah

Keluarga ini tinggal di sebuah rumah berukuran 15 x 20 m2 yang

berdempetan dengan rumah tetangganya di sebuah perkampungan

menghadap ke selatan. Memiliki pekarangan rumah, ada pagar pembatas.

Saluran pembuangan limbah sudah tersalur ke got. Pembuangan sampah

di rumah dilakukan dengan cara dibakar.

2. Lingkungan Dalam Rumah

Dinding rumah terbuat dari batu bata sedangkan lantai rumah

terbuat dari keramik. Rumah ini terdiri dari tujuh ruangan yaitu ruang

tamu, 5 kamar tidur, ruang keluarga, satu dapur, satu ruang makan, dan 2

kamar mandi. Rumah ini mempunyai Tiga pintu untuk keluar masuk

serta 10 jendela kaca. Keluarga ini sudah mempunyai fasilitas MCK

keluarga dan fasilitas air dari sumur. Ventilasi udara cukup baik untuk

pertukaran udara. Rumah penderita terang.

Diagram 4. Denah Rumah Tn. MU

15.00 m

20.00mmm

Teras

Kamar tidur

Kamarmandi

Dapur

Ruang makan

Kamar tidur

Ruang Keluarga Ruang

Tamu

Kamar tidur

22

Page 23: kedokteran keluarga

Kesimpulan :

Lingkungan rumah memenuhi syarat kesehatan.

DAFTAR MASALAH

A. MASALAH MEDIS :

1. Hipertensi primer

2. Suspek rematoid artritis

B. MASALAH NON MEDIS :

1. Kepedulian terhadap penyakit penderita kurang.

2. Genogram (adanya faktor keturunan).

3. Rendahnya tingkat pengetahuan kesehatan.

C. DIAGRAM PERMASALAHAN PASIEN

Tabel 11. Matriks Prioritas Masalah

3. Rendahnya pengetahuan

kesehatan

Ny. M, 53 TahunDiabetes Mellitus tipe 2

DanHipertensi

1. Kepedulian terhadap penyakit penderita kurang

2. Genogram (adanya faktor keturunan)

23

Page 24: kedokteran keluarga

No. Daftar Masalah I T R JumlahIxTxRP S SB Mn Mo Ma

1. Kepedulian terhadap penyakit penderita kurang

5 4 3 3 4 3 4 8640(II)

2. Genogram (adanya faktor keturunan)

5 4 5 3 4 3 4 14400(I)

3. Rendahnya pengetahuan kesehatan

3 3 4 3 4 3 4 5184(III)

Keterangan :

I : Importancy (pentingnya masalah)

P : Prevalence (besarnya masalah)

S : Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah)

SB : Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah)

T : Technology (teknologi yang tersedia)

R : Resources (sumber daya yang tersedia)

Mn : Man (tenaga yang tersedia)

Mo : Money (sarana yang tersedia)

Ma : Material (pentingnya masalah)

Kriteria penilaian :

1 : Tidak Penting

2 : Agak Penting

3 : Cukup Penting

4 : Penting

5 : Sangat Penting

Prioritas masalah yang diambil adalah bagaimana meningkatkan

pengetahuan penderita dan keluarga mengenai penyakit yang sedang dialaminya

melalui edukasi terhadap penderita dan keluarga sehingga penderita bisa

24

Page 25: kedokteran keluarga

terdorong untuk memeriksakan penyakitnya secara rutin ke rumah sakit.

Memberikan pengertian kepada keluarga untuk selalu mendukung dan mendorong

penderita agar bisa mengendalikan penyakitnya. Diharapkan dengan peningkatan

pengetahuan penderita dan keluarga, mampu menumbuhkan kesadaran dalam diri

penderita dan keluarga untuk selalu memeriksakan penyakitnya secara rutin.

Selain itu juga diharapkan akan terjadi perubahan perilaku kesehatan dari keluarga

yang akan membantu penderita dalam mengendalikan penyakit dan mencegah

terjadinya komplikasi yang lebih buruk, dan membantu keluarga dalam mencegah

terjadinya penyakit tersebut dalam diri mereka.

25

Page 26: kedokteran keluarga

TAHAP IV

HUBUNGAN PRIORITAS MASALAH DENGAN DM TIPE 2 DAN

HIPERTENSI YANG DIDERITA Tn.M

A. Masalah Medis

Hipertensi primer dan rematoid artritis

B. Masalah Non Medis

1. Faktor perilaku:

a. Pola hidup kurang baik.

b. Kurangnya pengetahuan keluarga akan penyakit pasien.

C. Hubungan Prioritas Masalah dengan Hipertensi primer dan rematoid artritis

yang Diderita Ny. M

1. Pengetahuan dan sikap: Tn. M kurang memperhatikan kesehatannya dan

tidak tahu faktor-faktor resiko DM dan Hipertensi serta komplikasinya.

Tn.M memiliki pola hidup yang kurang baik, yaitu jarang

berolahraga, suka mengkonsumsi makanan dan minuman manis, dan

tidak rutin memeriksakan dirinya ke Puskesmas terdekat untuk

mengontrol kadar gula darah dan tekanan darahnya. Asupan makanan

yang tidak tepat kebutuhan dan tidak teratur akan mengakibatkan

resistensi insulin di perifer sehingga kadar gula dalam darah akan

meningkat. Selain itu, jarangnya aktivitas fisik yang dilakukan

mengakibatkan penurunan perfusi jaringan sehingga gula yang berada

dalam darah tidak dapat masuk ke dalam organ-organ target (PAPDI,

2006).

Pengobatan diabetes mellitus dilakukan dengan pengendalian

glukosa darah, tekanan darah, berat badan, dan profil lipid melalui

pengelolaan pasien secara holistik dengan mengajarkan perawatan

mandiri dan perubahan perilaku. Pilar penatalaksanaan DM meliputi

26

Page 27: kedokteran keluarga

edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani, dan intervensi farmakologis

(Perkeni, 2011).

Pengelolaan hipertensi meliputi pengelolaan farmakologis dan non-

farmakologis. Secara farmakologis dapat digunakan obat antihipertensi

golongan ace-inhibitor, calcium-chanel blocker, diuretik, serta kombinasi

beberapa golongan lain. Sedangkan untuk pengelolaan non-farmakologis

meliputi pembatasan konsumsi garam (natrium), latihan jasmani, dan

berhenti merokok (PAPDI, 2006).

27

Page 28: kedokteran keluarga

TAHAP VA

SIMPULAN (DIAGNOSIS HOLISTIK)

A. Diagnosis Biologis : Diabetes Mellitus tipe 2 dan Hipertensi.

B. Diagnosis Psikologis : Pasien merasa stres dengan penyakitnya.

C. Diagnosis Sosial : Kondisi lingkungan dan rumah baik, hubungan

dengan keluarga cukup baik, pasien kurang

mengerti akan penyakitnya. Untuk status

ekonomi pasien, tingkat kesejahteraan pasien

baik.

28

Page 29: kedokteran keluarga

TAHAP VB

SARAN ( KOMPREHENSIF)

1. Promotif

Edukasi pasien dan keluarga tentang penyakit hipertensi yang dapat

dipengaruhi oleh faktor keturunan dan juga faktor yang lain. Menyarankan

kepada keluarga agar kontrol rutin, menjaga pola hidup, pola makan dan

perilaku kesehatan yang benar untuk penderita dan juga anggota keluarga

yang lain.

2. Preventif

Kontrol secara teratur ke puskesmas guna mengecek kadar gula darahnya

dan tekanan darahnya setiap bulan, menggunakan sandal baik di dalam rumah

dan luar rumah, pola makan yang teratur (sedikit tapi sering), mengurangi

stresor, serta sering mengubah posisi tidur untuk menghindari ulkus

dekubitus..

3. Kuratif

Captopril 3x12,5 mg, Vitamin B1, B6, B12 tab, bila obat habis kontrol ke

puskesmas atau menghubungi dokter keluarga.

4. Rehabilitatif

Fisioterapi untuk mengurangi nyeri persendian

29

Page 30: kedokteran keluarga

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN KEGIATAN

30

Page 31: kedokteran keluarga

31