Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

32
Diagnosa Kedokteran Keluarga SCABIES DENGAN INFEKSI SEKUNDER DISUSUN OLEH: Tiara Ramadhani Syammarhan S.Ked (05.48864099265.09) PEMBIMBING: dr. Sri Asih dr. Deasy Nursanti, M.Si dr. Ronny Isnuwardhana, MPH LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Transcript of Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

Page 1: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

Diagnosa Kedokteran Keluarga

SCABIES DENGAN INFEKSI SEKUNDER

DISUSUN OLEH:

Tiara Ramadhani Syammarhan S.Ked

(05.48864099265.09)

PEMBIMBING:

dr. Sri Asih

dr. Deasy Nursanti, M.Si

dr. Ronny Isnuwardhana, MPH

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Fakultas Kedokteran Umum

Universitas Mulawarman

2011

Page 2: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

PENDAHULUAN

Skabies adalah infestasi dari kulit yang disebabkan oleh parasit yang disebut

Sarcoptes scabei. Skabies dibeberapa negara berkembang termasuk Indonesia

mempunyai prevalensi yang cukup tinggi yaitu 6%- 27% dari populasi umum dan

cenderung tinggi pada anak-anak sampai dewasa.

Di pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) maupun di rumah sakit

rujukan, rata-rata infeksi kulit menduduki peringkat ke-2 setelah dermatitis.

Skabies menempati urutan ke-3 dari 10 urutan penyakit kulit terbesar pada pelita

IV.

Banyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit skabies, antara

lain : keadaan sosial ekonomi yang rendah, hiegenitas yang buruk, hubungan

seksual yang sifatnya promiskuitas (tidak memilih-milih), dan perkembangan

demografik serta ekologi yang buruk merupakan hal-hal yang erat kaitannya

dengan perkembangan penyakit ini. Penyebaran tungau skabies adalah dengan

kontak langsung oleh penderita skabies. Skabies juga bisa menular melalui

penggunaan handuk bersamaan, sprei tempat tidur, dan segala hal yang dimiliki

pasien skabies. Oleh karena itu scabies sering menyebar dalam anggota keluarga,

satu asrama, kelompok anak sekolah, pasangan seksual bahkan satu kampung atau

desa. Penularan penyakit ini erat hubungannya dengan kebersihan lingkungan,

kebersihan perorangan, tempat-tempat yang padat penduduknya seperti asrama

serta tempat-tempat yang lembab dan kurang mendapat sinar matahari.

Page 3: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien

Nama : An. TRR

Umur : 2,4 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status dalam keluarga : Anak ketiga

Identitas orang tua

Nama ayah : Tn. S

Usia Ayah : 47 tahun

Nama ibu : Ny. S.A

Usia ibu : 31 tahun

Page 4: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

Anamnesis

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik dilakukan pada hari Rabu, 21 Desember 2011.

Sumber anamnesis: alloanamnesis (ibu pasien)

Keluhan utama : Gatal pada kedua kaki dan bokong

Riwayat penyakit sekarang :

Pasien An. TRR datang ke poli KIA puskesmas palaran diantar oleh ibu

pasien hari rabu tanggal 21 Desember 2011 dengan keluhan gatal pada kaki dan

bokong. Gatal diketahui pertama kali muncul sejak 2 hari sebelum pasien dibawa

ke Puskesmas, awalnya berupa benjolan-benjolah kecil berwarna merah pada

punggung kaki kiri dan kanan pasien, namun karena sangat gatal sehingga pasien

menggaruk benjolan tersebut sehingga terlihat kulitnya terkelupas dan menjadi

luka.

Menurut pengakuan ibu pasien, gatal-gatal awalnya hanya berasal dari

sela-sela jari dan punggung kaki, namun belakangan menjalar hingga ke betis dan

bokong. Pasien juga sering mengeluhkan kakinya gatal terutama pada malam hari

sehingga tidak bisa berhenti menggaruk, sementara untuk pagi dan siang hari

biasanya pasien tidak terlalu merasakan gatal. Ibu pasien juga mengatakan tidak

ada anggota keluarga lain maupun teman-teman pasien yang mengalami keluhan

yang sama

Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, tampak sakit

sedang, kesadaran compos mentis, suhu 36,8 o C, status generalis lainnya dalam

batas normal. Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

Riwayat Penyakit Dahulu:

Pasien sudah pernah mengalami keluhan serupa sebanyak dua kali dan

diberikan pengobatan anti scabies serta anthistamin untuk mengurangi gatalnya,

dan menurut pengakuan ibu pasien keluhan tersebut membaik dan akhirnya

sembuh total.

Page 5: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

Riwayat penyakit keluarga :

Tidak ada keluarga pasien yang mengalami gejala serupa.

Riwayat Kebiasaan :

ibu pasien kurang memperhatikan masalah higienitas anak-anaknya,

sehingga kuku pasien panjang dan berwarna agak kehitaman karena

kotoran.

Pasien tidur bersama dengan seluruh saudara dan ibunya dalam satu

tempat tidur.

Pasien gemar bermain di tanah ataupun tumpukan pasir tanpa mengenakan

alas kaki dan jarang mencuci kakinya setelah bermain.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : sakit sedang

Tinggi badan : 86 cm

Berat badan : 10 kg

BMI : 11,89 kg/m2

Status gizi : Baik

Tanda vital

Tekanan darah : -

Frekuensi Nadi : 84 kali/menit, regular, kuat angkat

Frekuensi Nafas : 24 kali/menit

Suhu : 36,5 derajat celsius

Status generalisata

Kepala : Mata : anemis (-), ikterik (-), cekung (-)

Hidung : dalam batas normal

Telinga : dalam batas normal

Mulut : mukosa mulut basah, faring hiperemi (-),

pembesaran tonsil (-)

Page 6: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

Leher : pembesaran KGB (-)

Dada : Inspeksi : pergerakan simetris

Palpasi : dalam batas normal

Perkusi : sonor D = S

Auskultasi :

Paru : vesikuler, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)

Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)

Abdomen : Inspeksi : flat

Palpasi : soefl, nyeri tekan (-),

Perkusi : timpani

Auskultasi : bising usus normal

Ekstremitas :

Atas : oedem (-/-), akral hangat

Bawah : oedem (-/-), akral hangat

Status lokalis : Pada regio dorsum pedis dekstra et sinistra terutama pada

jari-jari kaki tampak bentukan vesikel yang sudah pecah

berwarna kemerahan, dengan garis abu-abu di tepinya.

Selain itu terlihat macula dan papula dengan permukaan

berwarna abu-abu, dan bekas garukan yang telah menjadi

ulkus dangkal atau ektima yang mengeluarkan nanah. Hal

serupa terlihat pada cruris dan juga glutea.

Diagnosis sementara :

Scabies dengan infeksi sekunder

Diagnosis banding :

- Dermatitis alergi

- Pioderma

Penatalaksanaan:

Rencana diagnostik

Page 7: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

o Kerokan kulit bagian yang terkena pada pasien untuk identifikasi

parasit penyebabnya

Rencana terapi

o Terapi non-farmakologi

Konseling klinik sanitasi

Edukasi

o Terapi Farmakologi

Antti scabies salep 1x/hari saat malam hari

Antihistamin untuk mengurangi gatalnya

Antibiotik sistemik untuk luka yang terinfeksi

Rencana monitoring

o Perbaikan gejala klinis, misalnya rasa gatal telah berkurang

ataupun tidak timbul pada daerah yang lain.

Rencana edukasi

o Memberikan pengetahuan tentang penyakit scabies dan pemakaian

obat yang benar serta efek samping yang mungkin akan timbul

o Memberikan penyuluhan tentang PHBS guna mencegah penyakit

berulang dan penularan pada orang lain.

Prognosis: Bonam

ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA

IDENTITAS KELUARGA

No I. KEPALA KELUARGA II. PASANGAN

1 Nama Tn. S Ny. S.A

2. Umur 47 tahun 31 tahun

3. Jenis kelamin Laki-laki Perempuan

4. Status perkawinan Kawin Kawin

Page 8: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

5. Agama Islam Islam

6. Suku bangsa Jawa Jawa

7. Pendidikan STM SMP

8. PekerjaanKaryawan Perusahaan

TambangIbu rumah tangga

9. Alamat lengkapJl. Ampera No.36 RT 40 kelurahan Rawa Makmur,

Kecamatan Palaran

ANGGOTA KELUARGA

NoAnggota

KeluargaUsia Pekerjaan

Hub.

Klrg

Stt.

Nikah

Serumah

Ya Tdk Kdg

1 D 13 thn Pelajar

SMP

Anak Belum

menikah

2 P 7 thn Pelajar Anak Belum

Menikah

3 TR 2,4

thn

- Anak Belum

menikah

GENOGRAM

Keterangan:

: Perempuan

: Laki-laki

: Penderita

: laki-laki (meninggal)

Page 9: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

STATUS FISIK, SOSIAL, EKONOMI KELUARGA DAN LINGKUNGAN

No EKONOMI KELUARGA Keterangan

1 Luas tanah 10 x 15 m2

2 Luas bangunan 7 x 11 m2

3 Pembagian ruangan Rumah pasien terdiri dari: 1 ruang

tamu, 1 ruang keluarga, 2 kamar

tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi+

wc

4 Besarnya daya listrik 900 watt

5 Tingkat Pendapatan Keluarga :

a. Pengeluaran rata-rata/bulan

Kredit rumah

Bahan makanan : Beras, lauk/ikan,

tempe-tahu dan sayur mayur

Diluar bahan makanan :

Pendidikan

Kesehatan

Listrik

Air bersih

Lain-lain

b. Penghasilan keluarga/bulan

Rp.1.500.000 – Rp 2.000.000

Rp700.000

Rp. 800.000,00

Rp35.000

Rp. 0,00

Rp. 80.000,00

Rp. 60.000

Rp. 500.000 – Rp 1.000.000

Rp. 3.000.000,00

No PERILAKU KESEHATAN

1 Pelayanan promotif/preventif -

2 Pemeliharaan kesehatan anggota keluarga

lain

Puskesmas

3 Pelayanan pengobatan Puskesmas, Dokter praktek

4 Jaminan pemeliharaan kesehatan Asmara

No POLA MAKAN KELUARGA

1 Kepala keluarga dan ibu Makan 3 kali sehari (pagi, siang

dan malam). Nasi, ikan, ayam,

tahu, tempe, dan sayur. Buah

Page 10: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

jarang.

2 Anak Makan 3 kali sehari. Menu

makanan sama dengan anggota

keluarga yang lain. Jajan diluar

rumah.

No AKTIFITAS KELUARGA

1 Aktivitas fisik

a. Bapak

b. Ibu

c. Anak

Bekerja diluar kota, hanya

pulang saat waktu liburan

Memasak, membersihkan

rumah dan mengurus anak

Sekolah dan bermain di sekitar

rumah

2 Aktivitas mental Seluruh anggota keluarga cukup

rutin melaksanakan salat 5 waktu.

No LINGKUNGAN

1 Sosial Hubungan dengan lingkungan

sekitar baik

2 Fisik/biologik

Perumahan dan fasilitas

Luas tanah

Luas bangunan

Jenis dinding terbanyak

Jenis lantai terluas

Sumber penerangan utama

Sarana MCK

Sarana pembuangan air limbah (SPAL)

cukup Sederhana

10 x 15 meter

7 x 11 meter

beton

beton

Lampu listrik

Kamar mandi (1) di dalam rumah

dan tempat buang air besar

didalam rumah.

Dibelakang rumah melalui pipa

Page 11: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

Sumber air sehari-hari

Sumber air minum

Pembuangan sampah

yang mengalir ke parit

Air PAM

Air PAM

Di bakar

3 Lingkungan kerja

a. Ayah

b. Ibu

c. Anak

Di luar rumah

Di dalam rumah

Di luar, dalam dan sekitar rumah

POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA

No. Indikator Pertanyaan Keterangan Jawaban

Ya Tidak

A. Perilaku Sehat

1 Tidak merokok

Ada yang memiliki kebiasaan

merokok

Ayah tidak merokok dalam 3 bulan

terakhir

✓2 Persalinan

Dimana ibu melakukan

persalinan?

Ditolong tempat bidan, rumah

sakit.

✓3 Imunisasi

Apakah bayi ibu sudah di

imunisasi lengkap?

Imunisasi lengkap (BCG, DPT 1,2,3,

Polio, hepatitis, campak) dilakukan

semua

✓4 Balita di timbang

Apakah balita ibu sering

ditimbang? Dimana?

Penimbangan di Posyandu ✓5 Sarapan pagi

Apakah seluruh anggota

keluarga mempunyai kebiasaan

sarapan pagi?

Makanan yang dikonsumsi setiap

hari✓

6 Dana sehat / ASKES

Apakah anda ikut menjadi JPKM, Jamsostek, Askeskin,

ASMARA

Page 12: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

peserta ASKES?

7 Cuci tangan

Apakah anggota keluarga

mempunyai kebiasaan mencuci

tangan menggunakan sabun

sebelum dan sesudah buang air

besar?

Seluruh anggota keluarga

mempunyai kebiasaan mencuci

tangan dengan air bersih dan

sabun

8 Sikat gigi

Apakah anggota keluarga

memiliki kebiasaan gosok gigi

menggunakan odol?

Seluruh anggota keluarga

melakukan kebiasaan menggosok

gigi

✓9 Aktifitas fisik / Olah raga

Apakah anggota keluarga

melakukan aktifitas fisik atau

olah raga teratur?

Seluruh anggota keluarga

melakukan aktifitas fisik setiap

hari minimal 30 menit? Atau

minimal 3x seminggu

B. Lingkungan Sehat

1 Jamban

Apakah dirumah tersedia

jamban dan seluruh keluarga

menggunakannya?

Bila di rumah tidak ada tapi

menggunakan MCK untuk BAB

maka jawabannya “Ya”

✓2 Air bersih dan bebas jentik

Apakah dirumah tersedia air

besih dengan tempat/tendon

air tidak ada jentik?

Bila rumah tidak memiliki sumber

air tetapi menggunakan MCK/kran

umum untuk mendapatkan air

bersih maka jawabannya “Ya”

3 Bebas sampah

Apakah dirumah tersedia

tempat sampah? Dan

dilingkungan disekitar rumah

tidak ada sampah berserakan?

Rumah terlihat bersih/bebas

sampah dan tersedia tempat

sampah didalam / diluar rumah

4 SPAL

Apakah ada/tersedia SPAL Lingkungan yang bersih tidak ada

air limbah yang menggenang

Page 13: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

disekitar rumah?

5 Ventilasi

Apakah ada pertukaran udara

didalam rumah?

Ukuran ventilasi lebih kurang 1/10

luas lantai untuk tiap ruangan

✓6 Kepadatan

Apakah ada kesesuaian luas

rumah dengan jumlah anggota

keluarga?

Pengukuran kepadatan dimana 1

orang penghuni membutuhkan

2mx2mx2m

✓7 Lantai

Apakah lantai bukan dari

tanah?

Seluruh lantai rumah disemen atau

ubin atau kayu

A. Indikator tambahan

1 ASI Eksklusif

Apakah ada bayi usia 0-6 bulan

hanya mendapatkan ASI saja

sejak lahir sampai 6 bulan?

Hanya untuk bayi keluarga yang

mempunyai bayi usia 0-6 bulan,

bila rumah tangga tidak ada

bayinya jawaban tetap “ya” tetapi

dicatat dalam lembar catatan

2 Konsumsi buah & sayur

Apakah dalam 1 minggu

terakhir anggota keluarga

mengkonsumsi buah dan

sayur?

Semua anggota keluarga

mengkonsumsi buah dan sayur ✓

Jumlah 10 8

Klasifikasi

SEHAT I : Dari 18 pertanyaan jawaban “Ya” antara 1-5 pertanyaan (merah)

SEHAT II : Dari 18 pertanyaan jawaban “Ya” antara 6-10 pertanyaan (kuning)

SEHAT III : Dari 18 pertanyaan jawaban “Ya” antara 11-15 pertanyaan (hijau)

SEHAT IV : Dari 18 pertanyaan jawaban “Ya” antara 16-18 pertanyaan (biru)

Kesimpulan:

Dari 18 indikator yang ada, yang dapat dijawab “Ya” ada 13 pertanyaan yang berarti

identifikasi keluarga dilihat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehatnya masuk dalam

klasifikasi SEHAT III.

Page 14: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

RESUME FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN KELUARGA

Faktor Resiko

Fisik Ventilasi ada, pencahayaan matahari cukup namun

Sanitasi lingkungan kurang, terutama dalam ruangan kamar

tidur.

BiologiTidak ada

Psiko-sosio-

ekonomi

Tidak memiliki dana khusus sebagai sumber dana kesehatan

Kehidupan sosial dengan lingk. baik

Perilaku

Kesehatan

Higiene pribadi kurang

Sering jajan diluar rumah

Gaya Hidup- Pemenuhan kebutuhan primer prioritas utama

- Alokasi khusus dana kesehatan tidak ada secara khusus

Lingkungan

Kerja

Tidak ada

DIAGNOSA KELUARGA (RESUME MASALAH KESEHATAN)

STATUS KESEHATAN DAN FAKTOR RESIKO (individu, keluarga, dan

komunitas)

1. Pengetahuan keluarga mengenai pentingnya menjaga kebersihan sangat

kurang.

2. Tidak ada keluarga yang menderita penyakit serupa, namun setiap anggota

keluarga memiliki resiko dari faktor fisik, biologik dan psikologik

terinfeksi penyakit ini

STATUS UPAYA KESEHATAN (individu, keluarga, dan komunitas)

1. Pendapatan keluarga untuk prioritas pemenuhan sandang, pangan, papan.

Page 15: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

2. PHBS masing-masing anggota keluarga juga kurang

STATUS LINGKUNGAN :

1. Rumah tempat tinggal kurang sehat, walaupun berada dalam kawasan

perumahan yang baik dan memiliki ventilasi dan pencahayaan yang cukup,

kebersihan rumah kurang diperhatikan.

2. Tidak ada kegiatan rutin gotong royong.

A. RENCANA PENATALAKSANAAN MASALAH KESEHATAN

Terhadap status kesehatan indivdu dan keluarga

No Masalah

kesehatan

Pengobatan

1.

2

Pasien Scabies

dengan infeksi

sekunder

Keluarga

Pengobatan scabies diharapkan melalui

pendekatan farmakologis maupun non-

farmakologis. Yakni dengan pemberian obat

anti scabies yang berbentuk salep dan

dijelaskan cara penggunaannya kepada ibu

pasien yaitu cukup dipakai pada malam hari

sebelum pasien tidur dengan dioleskan tipis-

tipis pada badan yang bersih mulai dari leher

hingga ke kaki. Pemberian antihistamin untuk

mengurangi gatal, serta antibiotic untuk

mengobati infeksi sekunder akibat luka

garukan

Memberikan pengetahuan tentang penyakit

scabies secara sederhana dan mudah

dimengerti

Memberikan penyuluhan tentang PHBS dan

sekaligus mengevaluasi pengetahuan yang

telah didapatkan dari konseling klinik sanitasi

Edukasi mengenai pentingnya pemantauan

Page 16: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

perbaikan gejala, sehingga apabila keluhan

tidak berkurang penderita harus dibawa

kembali untuk berobat.

Perawatan masalah kesehatan keluarga

No Masalah

kesehatan

Tindakan perawatan (promotif, preventif, protektif)

Individu Keluarga Komunitas

Scabies Edukasi mengenai

hiegine pribadi

Edukasi mengenai

higiene pribadi dan

lingkungan.

Melakukan

penyuluhan dan

edukasi kepada

masyarakat

melalui leaflet dan

brosur mengenai

pentingnya

menjaga hygiene

dan menerapkan

PHBS dalam

kehidupan sehari-

hari.

Page 17: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

Gambar 1. Mandala of Health

Komunitas: Sanitasi kurang

GAYA HIDUPPemenuhan kebutuhan primer

prioritas utamaAlokasi khusus dana kesehatan tidak ada

PASIENScabies dengan infeksi

sekunder

LINGK. PSIKO-SOSIO-EKONOMI

Tidak memiliki dana khusus sebagai sumber dana kesehatan

Kehidupan sosial dengan lingk. baik

PELAYANAN KES.Jarak rumah-pusat pelayanan kes : 8 km, bisa ditempuh dengan sepe

da motor selama 15 menit.

LINGK. FISIKVentilasi dan penerangan di dalam rumah

cukup

LINGK. KERJATidak ada

FAMILY

FAKTOR BIOLOGITidak ada

PERILAKU KESEHATANHigiene pribadi dan lingkungan kurangPasien sering bermain di tanah atapun gundukan pasir tanpa mengenakan alas

kakiSering jajan diluar rumah

Mandala of Health

Dalam menetapkan masalah serta faktor yang mempengaruhi, digunakan konsep Mandala of Health (Gambar 1).

Page 18: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

Tabel 1. Skoring Kemampuan Penyelesaian Masalah Dalam Keluarga

MasalahSkor Awal

Upaya Penyelesaian

Fungsi Biologi Tidak terdapat keluarga

yang menderita sakit yang sama .

3 Edukasi mengenai penyakit ini

Faktor perilaku kesehatan keluarga - Pengetahuan higiene dan

sanitasi rumah serta lingkungan kurang

- Tidak pernah berolahraga

3

3

Edukasi mengenai PHBS

Edukasimengenai manfaat olahraga

Faktor Lingkungan Fisik- Sanitasi lingkungan kurang 1 Meminta pihak terkait dalam hal ini

Dinas Tata Kota dan Kebersihan untuk memperbaiki saluran parit di rumah-rumah warga

Mengadakan gotong royong di lingkungan sekitar tiap awal bulan

Faktor Psiko-sosio-ekonomi Tidak memiliki dana khusus

sebagai sumber dana kesehatan

3 Motivasi untuk memiliki tabungan khusus untuk kesehatan

Page 19: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

PEMBAHASAN

Studi kasus dilakukan pada pasien An, TRR usia 2,4 tahun dengan keluhan

gatal pada kaki dan bokong yang telah dialami sejak 2 hari yang lalu sebelum

berobat ke Puskesmas. An. TRR tinggal satu rumah dengan 4 orang anggota

keluarganya yang terdiri dari ibu dan ketiga saudaranya. Keluarga tinggal di

rumah pribadinya yang berjarak sekitar 8 km dari Puskesmas Palaran dan dapat

ditempuh oleh sepeda motor selama 10 menit.

Diagnosis sementara dari pasien adalah scabies dengan infeksi sekunder

yang ditegakkan atas dasar anamnesa dan pemeriksaan fisik, dimana pada pasien

ini datang dengan keluhan utama rasa gatal pada kaki dan bokong yang dirasakan

terutama pada malam hari. Dari pemeriksaan fisik didapatkan adanya bentukan

vesikel dan papula yang pecah di sela jari-jari dan punggung kaki akibat garukan

dan menyebabkan luka bernanah. Hal tersebut juga terlihat pada betis dan bokong

pasien, namun dengan jumlah yang lebih sedikit. Menurut pengakuan ibu pasien

tidak ada yang mengalami keluhan serupa di rumah, namun keluhan tersebut telah

dialami pasien sebelumnya sebanyak 2 kali dan selalu diberikan pengobatan

dengan salep yang dioleskan dari leher hingga kaki kemudian tidak lama

kemudian keluhan tersebut akan berkurang dan kemudian sembuh sendiri. Hal

tersebut sebenarnya telah mengarahkan pada dua dari tanda-tanda kardinal scabies

yaitu pruritus nocturnal dan predileksi khas pada bagian kulit yang tipis yaitu sela

jari kaki. Namun karena scabies merupakan ”The Great Immitator” kedua setelah

lepra, maka masih diberikan diagnosis banding dermatitis alergika karena

bentuknya yang hampir serupa dan dari pengakuan ibu pasien tidak ada orang lain

di rumah yang mengalami keluhan serupa. Selain itu diagnosis infeksi sekunder

ditegakkan dari adanya nanah pada bekas luka garukan di beberapa tempat vesikel

dan papula yang pecah.

Menurut pengakuan ibu pasien, pasien sering bermain di tanah ataupun

gundukan pasir tanpa mengenakan alas kaki dan jarang mencuci kakinya setelah

selesai bermain.

Penatalaksanaan pada pasien ini pada saat berobat adalah pemberian obat

anti scabisid yang berupa salep yang digunakan sekali sehari pada saat malam

Page 20: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

hari, antihistamin yang bertujuan untuk mengurangi rasa gatal serta antibiotik

sistemik untuk luka garukan yang terinfeksi.

Dalam menatalaksana pasien, seorang dokter perlu memperhatikan pasien

seutuhnya, tidak hanya tanda dan gejala penyakit namun juga psikologinya.

Pembinaan keluarga pada kasus ini sangat penting, yaitu mengenai masalah

penyakit pasien, perilaku kesehatan keluarga dan lingkungan, serta fungsi

ekonomi keluarga.

Tujuan dari pembinaan keluarga adalah untuk memberikan pengertian

kepada pasien dan keluarga (khususnya ibu yang tinggal satu rumah dengan

pasien) slain bertujuan agar lebih mengerti tentang mempraktekan perilaku hidup

bersih dan sehat, juga untuk mencegah penyakit scabies kumat lagi. Sarcoptes

scabei dapat ditransmisikan oleh kontak yang lama dengan penderita ataupun

kontak dengan pakaian atapun kasur penderita, sehingga keluarga harus benar-

benar dipahamkan untuk menjaga kebersihan terutama untuk penderita sehingga

resiko untuk menularnya penyakit ini menjadi rendah.

Page 21: Diagnosis Kedokteran Keluarga Tiara

Daftar Pustaka

1.

DOKUMENTASI