Kebutuhan Untuk Bayi Dan Anak

26
NUTRISI PADA TUMBUH – KEMBANG ANAK Nutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Setiap anak mempunyai kebutuhan nutrien yang berbeda – beda dan anak mempunyai karakteristik yang khas dalam mengkonsumsi makanan atau zat gizi tersebut (Supartini, 2004). Nutrisi merupakan salah satu kebutuhan fisik yang paling mendasar dan sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh, seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium, defisiensi seng (Zn), defisiensi vitamin A, defisiensi tiamin, defisiensi kalium, dan lain-lain yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak. Apabila kebutuhan nutrisi pada bayi dan anak terpenuhi, diharapkan anak dapat tumbuh dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang dan dapat meningkatkan kualitas hidup serta mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas. Selain itu, kebutuhan nutrisi juga dapat membantu dalam aktivitas sehari-hari karena nutrisi juga merupakan sumber tenaga yang dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh serta sumber zat pembangun dan pengatur dalam tubuh. Pemberian nutrisi pada anak tidak hanya semata – mata untuk memenuhi kebutuhan fisik atau fisiologia anak, tetapi juga berdampak pada aspek psikodinamika, perkembangan psikososial, dan

description

keperawatan anak

Transcript of Kebutuhan Untuk Bayi Dan Anak

NUTRISI PADA TUMBUH KEMBANG ANAKNutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Setiap anak mempunyai kebutuhan nutrien yang berbeda beda dan anak mempunyai karakteristik yang khas dalam mengkonsumsi makanan atau zat gizi tersebut (Supartini, 2004).Nutrisi merupakan salah satu kebutuhan fisik yang paling mendasar dansangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh, seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium, defisiensi seng (Zn), defisiensi vitamin A, defisiensi tiamin, defisiensi kalium, dan lain-lain yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak.Apabila kebutuhan nutrisi pada bayi dan anak terpenuhi, diharapkan anak dapat tumbuh dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang dan dapat meningkatkan kualitas hidup serta mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas.Selain itu, kebutuhan nutrisi juga dapat membantu dalam aktivitas sehari-hari karena nutrisi juga merupakan sumber tenaga yang dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh serta sumber zat pembangun dan pengatur dalam tubuh. Pemberian nutrisi pada anak tidak hanya semata mata untuk memenuhi kebutuhan fisik atau fisiologia anak, tetapi juga berdampak pada aspek psikodinamika, perkembangan psikososial, dan maturasi organik. Berikut ini akan diuraikan dampak nutrisi pada aspekaspek tersebut.1.Dampak psikologis a.Psikodinamika (Freud)Pada anak usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhan dasar melalui oral. Fase oral berhasil dilalui apabila anak mendapatkan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan oral saat makan dan minum. Kebutuhan makn dan minum anak dipenuhi lingkungan, khususnya ibu, baik berupa air susu ibu (ASI) pada saat menyusui maupun makanan lumat. Dampak psikodinamika yang diperoleh bayi adalah kepuasaan karena terpenuhinya kebutuhan dasar dan kehangatan saat pemenuhan kebutuhan dasar tersebut.b.Psikososial (Erikson)Fase awal dari pertumbuhan dan perkembangan anak menurut pendekatan psikososial adalah tercapainya rasa percaya dan tidak percaya sebagai kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Makanan dapat merupakan stimulus yang dapat meringankan rasa lapar anak, dan memuaskan yang konsisten terhadap rasa lapar dapat mempengaruhi kepercayaan anak pada lingkungannnya, terutama pada keluarga.c.Maturasi organic (Piaget)Perkembangan organik yang dialami anak melalui makanan adalah pengalaman mendapatkan beberapa sensoris, seperti rasa atau pengecapan, penciuman, pergerakan, dan perabaan. Dengan demikian dikenalkan berbagai macam makanan, anak akan kaya dengan berbagai macam rasa, demikian juga dengan bertambah kayanya penciuman melalui bahan makanan.Selain itu, dengan makanan anak akan dapat meningkatkan keterampilan, seperti memegang botol susu, memegang cangkir, sendok, dan keterampilan koordinasi gerakan seperti menyuap dan menyendok makanan.2.Dampak fisiologisDampak nutrisi pada anak yang terlihat jelas adalah terhadap pertumbuhan fisik anak. Selama intrauterine (di dalam uterus), asupan nutrisi yang adekuat pada ibu berdampak tidak hanya pada kesehatan ibu, tetapi lebih pada pertumbuhan janin. Dengan asupan nutrisi yang adekuat, dari hari ke hari kehamilan ibu bertambah besar dan sejalan dengan itu janin tumbuh dan berkembangsampai pada usia kehamilan yang matang, maka janin siap dilahirkan dengan berat badan, panjang badan dan pertumbuhan organ fisik lainnya yang normal.Terutama pada trimester ke pertama pada saat terjadi pertumbuhan otak, asupan nutrisi yang adekuat terutama protein akan mempengaruhi petumbuhan otak. Sebaliknya, apabila ibu tidak mendapt asupan gizi yang adekuat, bayi dapat lahir dengan berat badan rendah. Diet atau pembatasan makanan pada ibu selama masa kehamilan akan menurunkan berat badan bayi. Begitu juga setelah anak dilahirkan, asupan nutrisi yang tepat untuk bayi, toddler, prasekolah, usia sekolah, dan remaja akan sangat mempengaruhipada pertumbuhan fisik mereka, yaitu anak akan bertambat berat dan bertambah tinggi atau meningkat secara kuantitas (Supartini, 2000).

A. Kebutuhan nutrisi pada bayiBayi (0-12 bulan) memerlukan jenis makanan air susus inu (ASI), susu formula dan makanan padat. Kebutuhan kalori bayi antara 100-200 kkal/kgBB. Pada empat bulan pertama, bayi lebih baik hanya mendapatkan ASI saja ()ASI ekkslusif) Tanpa diberi susu formula. Usia lebih daru empat bulan baru dapat diberikan makanan pendamping ASI atau susu formula, kecuali pada beberapa kasus tertentu ketika anak tidak bisa mendapatkan ASI, spt pada ibu dengan komplikasi postnatal, seperti menderita penyakit menular, dan sedang dalam terapi steroid atau morfin.Berikut ini adalah pengaturan makanan untuk bayi sehat.1. Untuk bayi, makanan utama adalah ASI ditambah makanan pelengkap. Pada bayi usia 0-4 bln, ASI harus langsung diberikan sesaat setelah melahirkan. Hindari pemberian makanan tambahan seperti madu, glukosa, dan makanan pralakteal lainnya. Pasa usia diatas empat bulan bolehh diberikan makanan lumat berupa bubur susu 1 kali dan buah 1 kali. Untuk bayi usia 5-6 bulan diberikan 2 kali bubur susu, buah buahan, dan telur. Untuk bayi umur 6-7 bulan dapat dimulai dengan pemberian nasi tim dengan campuran antara beras , sayura, dan daging atau ikan. Bayi umur 8-12 bln diberikan nasi tim dengan frekuensi 3 kali sehari dan bubur susu tidak diberikan lagi.2. Makanan padat. Makanan padat mulai diberikan pada usia diatas empat bulan, saat bayi mulai duduk, kuat menahan leher dan kepalanya serta dapat menyatakan keinginannya.Kebutuhan Untuk Bayi Dan AnakUsiaBerat badan (kg)Permukaan tubuh (m2)Kal/kg (kg)

Neonatus 2,5 40,2 0,2350

1 mgg 6 bln3 80,2 0,3560 70

6 bln 12 bln 8 120,35 0,45 50 60

12 bln 24 bln 10 150,45 0,5545 50

2 thn 5 thn15 200,6 0,745

6 thn 10 thn20 350,7 1,140 45

11 thn 15 thn35 601,5 1,725 40

Dewasa701,7515 20

(Marlow, D.R Dan Reading, B.A. 1988)Jenis-jenis kebutuhan nutrien yang diperlukan bayi dan anak antara lain : 1. Air (H2O)Air merupakan nutrien yang berfungsi menjadi medium untuk nutrien lainnya. Berikut ini tabel kebutuhan anak usia bayi untukpemenuhan kebutuhan terhadap air :NoUsiaAir per Kg BB per hari (ml)

13 hari80-100

210 hari125-150

33 bulan140-160

46 bulan130-155

59 bulan125-145

61 tahun120-135

(Yupi Supartini, 2004)Air merupakan unsur paling penting diantara semua nutrient dan terdapat baik dalam makanan padat maupun dalam minuman. Air merupakan media proses metabolisme berlangsung. (Meyre E Beck, 2000). 2.Protein Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino essensial. Terdapat dua jenis protein yaitu protein nabati dan hewani. Nilai gizi protein hewani lebih besar daripada protein nabati yang lebih mudah diserap tubuh. Namun kombinasi penggunaan protein hewani dan nabati dianjurkan dalam pemenuhan protein yang seimbang (Yupi Supartini, 2004).3.Lemak Lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali lemak essensial yaitu asam arakidonat. Pada anak usia bayi sampai kurang lebih 3 bulan, lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E dan K (Yupi Supartini, 2004). 4.KarbohidratKarbohidrat adalah sumber tenaga pada anak. Bayi yang baru mendapat asupan makanan dari ASI akan mendapatkan 40% kalori dari laktosa yang dikandung dalam ASI. Pada anak yang lebih besar sudah banyak mengandung tepung seperti bubur susu, sereal, nasi tim atau nasi. 5.VitaminVitamin merupakan zat yang berfungsi mempertahankan fungsi tubuh (Marlow, D.R dan Reeding, B.A, 1988). Vitamin terbagi dalam dua bagian besar yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. 6.Mineral Unsur mineral yang terdapat di dalam jaringan tulang, gigi dan protein yang berfungsi dalam pengendalian komposisi cairan tubuh. Unsur-unsur mineral di dalam tubuh kurang lebih 3% dari keseluruhan bobot tubuh. B. Usia toddlerpada usia ini kemampuan kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi sudah mulai muncul sehingga segala peralatan yang berhubungan seperti sendok, gelas, piring, dan garpu semua harus dijelaskan dan dilatih penggunaanya. Dalam pemenuhan nutrisinya pada usia ini sebaiknya penyediaannya bervariasi agar tidak bosan berikan susu dan makanan yang dianjurkan seperti daging, sup, sayuran dan buah. Pada anak ini juga perlu makanan padat kemampuannya mengunyah sudah mulai kuat.Menurut Thompson (2003) pengaturan makanan yang sehat untuk balita tidak sama dengan orang dewasa. Kebutuhan sehari-hari balita akan energi (kalori) dan zat gizi lainnya sangat tinggi, terutama bila si kecil sudah mulai berjalan. Namun karena perut mereka masih kecil, balita tidak dapat makan dalam jumlah besar dalam sekali makan. Porsi makan balita biasanya 1/3 sampai porsi orang dewasa, sehingga mereka butuh makanan selingan yang bergizi diantara 3x makanan utama. Balita perlu makan makanan yang mudah dicerna dan bergizi tinggi dari 5 kelompok makanan di bawah ini :A. Lemak dan gula Pengaturan makanan yang seimbang harus mengandung cukup lemak dan gula. Hindari pemanis buatan. Berikan makanan olahan susu yang berlemak tinggi.B. Daging dan alternatifnyaSetiap hari berikan 1 porsi daging, ikan atau telur atau 2 porsi tumbuh-tumbuhan, seperti kacang-kacangan.C. Makanan olahan susuSetiap hari berikan sedikitnya 350 ml susu berkadar lemak tinggi atau 2 porsi keju atau yoghurt. Susu rendah lemak maupun susu skim sebaiknya tidak diberikan untuk anak-anak dibawah 5 tahun. Susu semi-skim dapat diberikan kepada anak mulai usia 2 tahun hanya jika anak sudah mendapat cukup energi (kalori) dari pengaturan makanan yang baik dan bervariasi.D. Buah dan sayuranSetiap hari berikan sedikitnya 4 porsi buah atau sayuran segar, kalengan ataupun beku. Jus buah dihitung sebagai 1 porsi meskipun diberikan >1x.E. Produk biji-bijian dan zat tepungSetiap hari di setiap waktu makan berikan sedikitnya 1 porsi nasi, roti, jagung, sereal ataupun tumbuhan yang mengandungzat tepung. Hindari makanan yang terbuat dari biji-bijian yang sangat kasar.

Nutrisi anak toddler tergantung ukuran dan tingkat aktivitas balita membutuhkan sekitar 1000-1400 kalori per hari. dibawah ini petunjuk makanan untuk nutrisi pada anak usia toddle berikut table kebutuhan nutrisi pada toddler.jenis makanankebutuhan untuk usia 2 tahunkebutuhan untuk usia 3 tahunmanfaat tiap porsi

padi-padian3 ons4-5 onssatu ons sama dengan: 1 potong roti , 1cup siap untuk makan sereal atau 1 /2 cangkir nasi , pasta masak , atau dimasak sereal

Sayuran1 mangkuk1 1/2 mangkukmelayani sayuran yang lunak , dipotong kecil-kecil, dan baik dimasak untuk mencegah tersedak

Buah1cangkir1 cangkirpisang 8 sampai 9 inch sama dengan 1 cangkir

Susu2 cangkir2 cangkirsatu cangkir sama : 1 cangkir susu atau yogurt , 1 1/2 ons keju alami , atau 2 ons keju olahan

daging dan kacang-kacangan2 ons3-4 ons1 ons sama dengan1 ons daging, 1 ons ikan, 1/4 cangkir kedelai atau 1 telur

C. Nutrisi pada anak usia prasekolahUntuk kebutuhan nutrisi anak prasekolah hampir sama dengan kebutuhan anak usia todler ( US. Departement of Agriculture, 1999). Kebutuhan kalori per unit berat badan terus menurun secara perlahan sampai 90 Kkal per kg, untuk rata-rata asupan sekitar 1800 kalori per hari. Kebutuhan cairan juga menurun sekitar 100 ml per kg per hari tetapi bergantung pada tingkat aktivitas, kondisi cuaca, dan keadaan kesehatan. Kebutuhan protein adalah 1,2 g/kg, untuk rata-rata konsumsi harian 24 gr (food and nutrition board, 1989). Diit dengan sedikit rendah lemak direkomendasikan untuk anak pra sekolah yang sehat (Williams, dkk. 1998), namun penting agar diit tidak boleh sampai kekurangan nutrient aeperti kalsium, dll (Shea dkk, 1993).Menurut Departemen Kesehatan RI seperti yang dikutip oleh Judiono (2003) bahwa prasyarat pemberian makanan tambahan pada anak usia pra sekolah adalah nilai gizi harus berkisar 200 300 kalori dan protein 5 8 gram, PMT berupa makanan selingan atau makanan lengkap (porsi) kecil, mempergunakan bahan makanan setempat dan diperkaya protein nabati/hewani, mempergunakan resep daerah atau dimodifikasi, serta dipersiapkan, dimasak, dan dikemas dengan baik, aman memenuhi syarat kebersihan serta kesehatan. Pemberian makanan tambahan (PMT) diberikan dengan frekuensi minimal 3 kali seminggu selama 100 160 hari.Kebutuhan kalori pada usia anak prasekolah 85Kkal per kg BB. Beberapa karakteristik yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang perlu di perhatikan pada anak prasekolah adalah:1. Nafsu makan berkurang2. Anak lebih tertarik pada aktivitas bermain dengan teman atau lingkungan dari pada makan3. Anak mulai suka jenis makanan baru4. Waktu makan merupakan waktu yang baik bagi anak untuk belajar dan bersosialisasi dengan keluarga.Anjuran bagi orang tua terkait dengan karakteristik tersebut adalah:1. Pertahankan kebiasaan makan yang baik dengan cara mengajarkan anak mengenal nutrisi2. Bila makan yang dikonsumsi cinderung sedikit, berikan dengan frekuensi yang lebih sering3. Libatkan anak dalam mempersiapkan makanan sesuai kemampuannya4. Fasilitasi anak untuk mencoba makanan baru dengan memperhatikan kandungan nutrisi yang seimbang5. Fasilitasi anak untuk mengekspresikan ide, fikiran, perasaan, dan bantu anak untuk berinteraksi secara elektif dengan anggota lain saat makan bersama.Angka kecukupan rata-rata sehari untuk energi, protein dan kalsium untuk anak prasekolah, menurut AKG 2005 adalah sebagai berikut :Angka Kecukupan Rata-rata Sehari Untuk Energi, Protein dan KalsiumKelompok Umur: 4 6 tahunEnergi (Kcal): 1550 Protein (gram): 39Kalsium (mg): 500Sumber AKG 2005

D. Anak usia sekolah Anak usia sekolah mempunyai lingkungan social yang lebih luas selain lingkungan keluarganya, yaitu lingkungan sekolah tempat anak belajar mengembangkan kemmapuan kognitif, interaksi social, nilai moral dan budaya dari lingkungan kelompok teman sekolah dan guru. Bahkan bermain dengan teman sekolah dirasakan anak sebagai sesuatu yang lebih menyenangkan daripada b ermain dirumah. Pertumbuhan anak tidak banyak mengalami perubahan yang berarti sehingga kebutuhan kalori anak usia sekolah adalah 85 kkal per kg berat badan. Beberapa karaktetristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang perlu diperhatikan pada anka usia sekolah adalah sebagai berikut :1. Anak dapat mengubah pola makannya sendiri2. Adanya pengaruh teman atau jajanan di lingkungn sekolah dan di luar rumah sertya adanya reklame atau iklan makanan tertentu di televise yang dapat mempengaruhi pola makan dan keinginan untuk mencoba makanan yang belum dikenalnya.3. Kebiasaan menyukai satu makanan tertentu berangsur-angsur hilang4. Pengaruh aktifitas bermain dapat menyebabkan keinginannya yang lebih besar pada aktifitas bermain daripada makan.Anjuran untuk orangtua dalam kaitannya dengan karakteristik tersebut :1. Motivasi orangtua untuk membiasakan anak dengan pola makan yang baik2. Motivasi anak untuk tetap menyukai jenis makanan yang baru3. Jelaskan pada anak bahwa waktu makan bersama keluarga adalah lebih baik daripada bermain karena saat itu dapat menjadi kesempatan bagi anak untuk berkonsultasi dengan orangtua dan bagi orangtua untuk mengetahui pengalaman yang diperoleh anak di sekolah dan di lingkungannya.4. Fasilitasi orangtua untuk tidak membiasakan anak mendapatkan jajanan di sekolah ataupun di lingkungan luar rumah karena belum tentu sehat dan hal itu bukan pola kebiasaan yang baik bagi anak. Anjurkaan untuk selalu menyediakan makanna kecil untuk dibawa ke sekolah maupun disediakan di rumah.Zat gizi merupakan unsure yang penting dalam nutrisi, mengingat zat gizi tersebut dapat memberikan fungsi tersendiri pada nutrisi. Kebutuhan nutrisi tidak akan berfungsi secara optimal kalau tidak mengandung beberapa zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, demikian juga zat gizi yang cukup pada kebutuhan nutrisi akan memberikan nilai yang optimal. Ada beberapa komponen zat gizi yang dibutuhkan pada nutrisi bayi dan anak yang jumlahnya sangat berbeda untuk setiap usia. Secara umum zat gizi dibagi menjadi dua golongan yaitu golongan makro an golongan mikro. Zat gizi golongan makro terdiri atas kalori (berasal dari karbohidrat, lemak dan protein) dan H20 (air), sedangkan zat gizi mikro terdiri atas vitamin dan mineral. Nutrisi pada anak sekolah dapat dilihat pada golongan usia 10-12 tahun sebagai berikut:Tabel kebutuhan energy per hari(sumber: Widya Karya Pangan dan Gizi, 2004)UsiaBB (kg)TB (cm)Energi (Kkal)

0-6 bulan680550

7-12 bulan8,571650

1-3 tahun12901000

4-6 tahun181101550

7-9 tahun251201800

LAKI-LAKI

10-12 tahun351382050

13-15 tahun461502400

16-18 tahun551602600

PEREMPUAN

10-12 tahun371452050

13-15 tahun481532350

16-18 tahun501542200

Tabel kebutuhan protein per hari(sumber: Widya Karya Pangan dan Gizi, 2004)UsiaBB (kg)TB (cm)Energi (Kkal)

0-6 bulan66010

7-12 bulan8,57118

1-3 tahun129025

4-6 tahun1811039

7-9 tahun2512045

LAKI-LAKI

10-12 tahun3513850

13-15 tahun4615060

16-18 tahun5516065

E. Usia RemajaUsia remaja adalah fase anak tumbuh dan berkembang sangat cepat. Anak perempuan usia 11 tahunsudah memasuki prapubertas dan anak laki-laki pada usia 12 tahun. Untuk memenuhi kebutuhan perkembangan yang sangat cepat tersebut, anak membutuhkan nutrisi esensial, yaitu lebih banyak protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Apabila pemenuhankebutuhan nutrisi tersebut kurang, hal itu akan mempengaruhi pertumbuhan dan kematangan seks anak. Kebutuhan kalori dipengaruhi oleh waktu pencapaian anak untuk masuk fase pubertas. Jadi, anak perempuan lebih dini memerlukan peningkatan kalori dibanding dengan anak laki-laki memerlukan 60 kkal per kg berat badan dan anak perempuan 50 kkal per kg berat badan.Beberapa karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang perlu diperhatikan pada anak usia remaja adalah sebagai berikut:1.Besarnya pengaruh kelompok atau geng akan mempengaruhi pola kebiasaan makan anak.2.Anak sering kali tidak sempat makan di rumah karena banyak aktivita di lar rumah baik itu di sekolah, di kelompok, di klub olahraga, maupun kegiatan kelompok lainnya.3.Karena perubahan aktivita yang lebih banyak memakan waktu di luar rumah, biasaya anak lebih menyukai makanan ringan.4.Anak memasuki fase pubertas sehingga mereka mulai memperhatikan bentuk badannya. Pada beberapa anak perempuan, hal ini akan mempengaruhi pola makannya yang di atur dan di batasi karena takut kegemukan. Sebaliknya, stres yang di alami dapat juga menyebabkan anak mencari pelarian pada makanan sehingga mengkonsumsimakanan secara berlebihan apabila anak tidak mempunyai kemampuan koping yang positif.Tingginya kebutuhan energi dan nutrien pada remaja dikarenakan perubahan dan pertambahan berbagai dimensi tubuh (berat badan, tinggi badan), massa tubuh serta komposisi tubuh sebagai berikut:Tinggi badan Sekitar 15 20% tinggi badan dewasa dicapai pada masa remaja. Percepatan tumbuh anak lelaki terjadi lebih belakangan serta puncak ypercepatan lebih tinggi dibanding anak perempuan. Pertumbuhan linear dapat melambat atau terhambat bila kecukupan makanan / energi sangat kurang atau energy expenditure meningkat misal pada atlet.Berat badan Sekitar 25 50% final berat badan ideal dewasa dicapai pada masa remaja. Waktu pencapaian dan jumlah penambahan berat badan sangat dipengaruhi yasupan makanan / energi dan energy expenditure.Komposisi tubuh Pada masa pra-pubertas proporsi jaringan lemak dan otot maupun massa ytubuh tanpa lemak (lean body mass) pada anak lelaki dan perempuan sama. Anak lelaki yang sedang tumbuh pesat, penambahan jaringan otot lebih ybanyak daripada jaringan lemak secara proporsional, demikian pula massa tubuh tanpa lemak dibanding anak perempuan. Jumlah jaringan lemak tubuh pada orang dewasa normal adalah 23% pada yperempuan dan 15% pada lelaki. Sekitar 45% tambahan massa tulang terjadi pada masa remaja dan pada yakhir dekade ke-dua kehidupan 90% massa tulang tercapai. Terjadi kegagalan penambahan massa tulang pada perempuan dengan ypubertas terlambat sehingga kepadatan tulang lebih rendah pada masa dewasa. Nutrisi merupakan salah satu faktor lingkungan yang turut menentukan awitan pubertas. Pemantauan pertumbuhan selama pubertas dapat menggunakan indeks TB/U, BB/TB dan IMT/U (indeks massa tubuh menurut umur). Rumus IMT = BB/TB.Nutrisi pada masa remaja hendaknya dapat memenuhi beberapa hal di bawah ini:1. Mengandung nutrien yang diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif serta maturasi seksual.2. Memberikan cukup cadangan bila sakit atau hamil.3. Mencegah awitan penyakit terkait makanan seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, osteoporosis dan kanker.4. Mendorong kebiasaan makan dan gaya hidup sehat.Pada remaja yang sedang mengalami pertumbuhan fisik pesat serta perkembangan dan maturasi seksual, pemenuhan kebutuhan nutrisi merupakan hal yang mutlak dan hakiki. Defisiensi energi dan nutrien yang terjadi pada masa ini dapat berdampak negatif yang dapat melanjut sampai dewasa. Kebutuhan nutrisi remaja dibahas berikut ini:1. EnergiKebutuhan energi remaja dipengaruhi oleh aktivitas, metabolisme basal dan peningkatan kebutuhan untuk menunjang percepatan tumbuh-kembang masa remaja. Metabolisme basal (MB) sangat berhubungan erat dengan jumlah massa tubuh tanpa lemak (lean body mass) sehingga MB pada lelaki lebih tinggi daripada perempuan yang komposisi tubuhnya mengandung lemak lebih banyak. Karena usia saat terjadinya percepatan tumbuh sangat bervariasi, maka perhitungan kebutuhan energi berdasarkan tinggi badan (TB) akan lebih sesuai. Percepatan tumbuh pada remaja sangat rentan terhadap kekurangan energi dan nutrien sehingga kekurangan energi dan nutrien kronik pada masa ini dapat berakibat terjadinya keterlambatan pubertas dan atau hambatan pertumbuhan.2. ProteinKebutuhan protein pada remaja ditentukan oleh jumlah protein untuk rumatan masa tubuh tanpa lemak dan jumlah protein yang dibutuhkan untuk peningkatan massa tubuh tanpa lemak selama percepatan tumbuh. Kebutuhan protein tertinggi pada saat puncak percepatan tinggi terjadi (perempuan 11-14 tahun, lelaki 15-18 tahun) dan kekurangan asupan protein secara konsisten pada masa ini dapat berakibat pertumbuhan linear berkurang, keterlambatan maturasi seksual serta berkurangnya akumulasi massa tubuh tanpa lemak.3. KarbohidratKarbohidrat merupakan sumber energi utama dalam makanan, selain juga sebagai sumber serat makanan. Jumlah yang dianjurkan adalah 50% atau lebih dari energi total serta tidak lebih dari 10-25% berasal dari karbohidrat sederhana seperti sukrosa atau fruktosa.Di Amerika Serikat, konsumsi minuman ringan (soft drinks) memasok lebih dari 12% kalori yang berasal dari karbohidrat dan konsumsinya meningkat 3 kali lipat pada dua dekade terakhir ini. Penelitian Josep di Jakarta (2010) pada remaja siswa SMP didapatkan bahwa siswa yang mengonsumsi minuman bersoda 3-4 kali per minggu berisiko untuk terjadi gizi lebih.4. LemakTubuh manusia memerlukan lemak dan asam lemak esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan normal. Pedoman makanan di berbagai negara termasuk Indonesia (gizi seimbang), menganjurkan konsumsi lemak tidak lebih dari 30% dari energi total dan tidak lebih dari 10% berasal dari lemak jenuh.Sumber utama lemak dan lemak jenuh adalah susu, daging (berlemak), keju, mentega / margarin, dan makanan seperti cake, donat, kue sejenis dan es krim, dan lain-lain.5. MineralKalsium (Ca). Kebutuhan kalsium pada masa remaja merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu kehidupan karena remaja mengalami pertumbuhan skeletal yang dramatis. Sekitar 45% dari puncak pembentukan massa tulang berlangsung pada masa remaja, sehingga kecukupan asupan kalsium menjadi sangat penting untuk kepadatan masa tulang serta mencegah risiko fraktur dan osteoporosis. Pada usia 17 tahun, remaja telah mencapai hampir 90% dari masa tulang dewasa, sehingga masa remaja merupakan peluang (window of opportunity) untuk perkembangan optimal tulang dan kesehatan masa depan.Angka kecukupan asupan kalsium yang dianjurkan untuk kelompok remaja adalah 1.300 mg per hari. Susu merupakan sumber kalsium terbaik, disusul keju, es krim, yogurt. Kini banyak makanan dan minuman yang difortifikasi dengan kalsium yang setara dengan kandungan kalsium pada susu (300mg per saji). Terdapat pula kalsium dalam bentuk sediaan farmasi (dalam bentuk karbonat, sitrat, laktat atau fosfat) dengan absorpsi sekitar 25-35%. Preparat kalsium akan diabsorpsi lebih efisien bila dikonsumsi bersama makanan dengan dosis tidak lebih dari 500 mg.Zat besi (Fe). Seperti halnya kalsium, kebutuhan zat besi pada remaja baik perempuan maupun lelaki meningkat sejalan dengan cepatnya pertumbuhan dan bertambahnya massa otot dan volume darah. Pada remaja perempuan kebutuhan lebih banyak dengan adanya menstruasi. Kebutuhan pada remaja lelaki 10-12 mg/hari dan perempuan 15 mg/hari. Besi dalam bentuk heme yang terdapat pada sumber hewani lebih mudah diserap dibanding besi non-heme yang terdapat pada biji-bijian atau sayuran.Seng (Zn).Seng berperan sebagai metalo-enzyme pada proses metabolisme serta penting pada pembentukan protein dan ekspresi gen. Konsumsi seng yang adekuat penting untuk proses percepatan tumbuh dan maturasi seksual. Seperti halnya dengan kekurangan energi dan protein, kekurangan seng dapat mengakibatkan hambatan pada pertumbuhan dan kematangan seksual. Daging merah, kerang dan biji-bijian utuh merupakan sumber seng yang baik.6. VitaminVitamin A. Selain penting untuk fungsi penglihatan, vitamin A juga diperlukan untuk pertumbuhan, reproduksi dan fungsi imunologik. Kekurangan vitamin A awal ditandai dengan adanya buta senja. Sumber vitamin A utama : serealia siap saji, susu, wortel, margarin dan keju. Sumber - karoten sebagai pro-vitamin A yang sering dikonsumsi remaja berupa wortel, tomat, bayam dan sayuran hijau lain, ubi jalar merah dan susu.Vitamin E. Vitamin E dikenal sebagai antioksidan yang penting pada remaja karena pesatnya pertumbuhan. Meningkatnya konsumsi makanan yang mengandung vitamin E merupakan tantangan karena makanan sumber vitamin E umumnya mengandung lemak tinggi.Vitamin C . Keterlibatannya dalam pembentukan kolagen dan jaringan ikat menyebabkan vitamin ini menjadi penting pada masa percepatan pertumbuhan dan perkembangan. Status vitamin C pada remaja perokok lebih rendah walaupun telah mengonsumsinya dalam jumlah cukup dikarenakan stres oksidatif sehingga mereka memerlukan tambahan vitamin C hingga 35 mg per hari.Folat. Folat berperan pada sintesis DNA, RNA dan protein sehingga kebutuhan folat meningkat pada masa remaja. Kekurangan folat menyebabkan terjadinya anemia megaloblastik dan kecukupan folat pada masa sebelum dan selama kehamilan dapat mengurangi kejadian spina bifida pada bayi.7. Lain-lainSerat (fiber). Serat makanan penting untuk menjaga fungsi normal usus dan mungkin berperan dalam pencegahan penyakit kronik seperti kanker, penyakit jantung koroner dan diabetes mellitus tipe-2. Asupan serat yang cukup juga diduga dapat menurunkan kadar kolesterol darah, menjaga kadar gula darah dan mengurangi risiko terjadinya obesitas. Kebutuhan serat per hari dapat dihitung dengan rumus : ( umur + 5 ) gram dengan batas atas sebesar ( umur + 10 ) gram.

Daftar PustakaWong, Donna .L, dkk. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Edisi 6. EGC. Jakarta

Supartini Yupi, S.Kp, MSc. 2002. Konsep Dasar Keperawatan Anak. EGC. Jakarta.