Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

35
KEBUTUHAN DASAR ELIMINASI FEKAL Sonny Gunawan, S.Kep., Ns

description

Gizi

Transcript of Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

Page 1: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

KEBUTUHAN DASAR

ELIMINASI FEKAL

Sonny Gunawan, S.Kep., Ns

Page 2: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

PENDAHULUAN

Saluran gastrointestinal (GI) merupakan serangkaian organ muscular berongga yang dilapisi oleh membrane mukosa (selaput lendir)

Page 3: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

TUJUAN KERJA ORGAN GI :

Mengabsorbsi cairan dan makanan

Menyiapkan makanan untuk diabsorbsi & digunakan oleh sel-sel tubuh

Menyediakan tempat penyimpanan feses sementara

Page 4: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

DEFINISI Buang air besar atau defekasi adalah suatu

tindakan atau proses makhluk hidup untuk membuang kotoran atau tinja yang padat atau setengah-padat yang berasal dari sistem pencernaan (Dianawuri, 2009).

Page 5: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

FUNCTION OF THE GASTROINTESTINAL TRACT

MouthSaliva

EsophagusStomachLiver, bile

GallbaladderPankreas

Small intestineCaecumColon

Rectum

Page 6: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

PRODUK DEFEKASIProduk dari defekasi ialah feses

Feses terdiri atas 75 % air dan 25% materi padat

Feses normal berwarna coklat

Baunya Khas

Konsistensi : lembek namun berbentuk

Defekasi disertai dengan pengeluaran gas

Gas terdiri dari CO2, metana, H2S, O2, N2

Page 7: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

SALURAN GASTROINTESTINAL BAGIAN

ATAS

Page 8: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

Mulut Pencernaan kimiawi dan mekanis di mulai dari mulut. Gigi

mengunyah makanan menjadi berukuran yang dapat ditelan.

Sekresi saliva mengandung enzim, seperti ptyalin, yang mengawali pencernaan unsur-unsur makanan tertentu.

Saliva mencairkan dan melunakkan bolus sehingga lebih mudah ditelan.

Esofagus Panjang esophagus kira-kira 25cm. Saat makanan

memasuki esophagus, makanan berjalan melalui sfingter esophagus yang mencegah udara memasuki esophagus.

Dalam 15 detik, bolus mencapai sfingter esofagus bagian bawah yang terletak antara esophagus dan lambung.

Page 9: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal
Page 10: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

Lambung Dalam lambung, makanan disimpan sementara dan

secara mekanis dan kimiawi dipecah untuk dicerna dan diabsorbsi

Lambung mensekresi HCl yang mempengaruhi keasaman dan keseimbangan asam basa tubuh, serta membantu mencampur dan memecah makanan, lendir melindungi mukosa lambung, enzim pepsin untuk mencerna protein, dan komponen terpenting adalah factor intrinsic untuk absorbsi vit.B12 dan selanjutnya untuk pembentukan sel darah normal

Dalam lambung, makanan diubah mejadi kimus

(materi semi-cair)

Page 11: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal
Page 12: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

SALURAN GASTROINTESTINAL BAGIAN

BAWAH

Page 13: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

Usus halus Usus halus merupakan saluran dengan diameter sekitar 2,5 cm

dan panjang 6m. Usus halus terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.

Segmentasi (kontraksi dan relaksasi otot halus secara bergantian) mengaduk kimus, memecah makanan lebih lanjut untuk dicerna dibantu oleh enzim-enzim pencernaan (empedu, amylase). Enzim dalam usus halus memecah lemak, protein dan karbohidrat.

Page 14: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

Usus besar Sebagai organ utama eliminasi fekal, dengan diameter

lebih besar dari usus halus, dan panjang 1,5 – 1,8 m. Usus besar terdiri dari cecum, colon dan rectum yang

kemudian bermuara di anus. Dalam sekum, kimus masuk melalui katup ileosekal yang

fungsi sebagai pencegah regurgitasi dan kembalinya isi kolon ke usus halus.

Kolon terbagi menjadi beberapa segmen kolon asendens, kolon transversal, kolon desenden dan kolon sigmoid. Empat fungsi kolon yang yang berkaitan yaitu absorbsi (volume air, natrium, dan klorida), proteksi, sekresi, dan eliminasi.

Page 15: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal
Page 16: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

GERAKAN COLONHaustrall shuffing; gerakan mencampur chyme untuk membantu absorbsi air sebanyak 2,5 liter (berlangsung selama 5menit);

Kontraksi Haustrall: gerakan mendorong materi cair dan semipadat sepanjang colon

Gerakan Peristaltik: berupa gelombang gerakan maju ke anus. Gerakan peristaltic massa, mendorong makanan yang tidak dicerna menuju rectum.

Page 17: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

Rektum merupakan bagian akhir saluran GI. Panjang rectum bervariasi menurut usia (semakin dewasa, semakin panjang). Produk buangan yang mencapai bagian kolon sigmoid, disebut feses.

Page 18: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

PROSES DEFEKASIRefleks defekasi instrinsik Refleks ini berawal dari feses yang masuk ke rektum sehingga

terjadi distensi rektum, yang kemudian menyebabkan rangsangan pada flektus mesentrikus dan terjadilah gerakan peristaltik. Setelah feses tiba di anus, secara sistematis spinter interna relaksasi maka terjadilah defekasi.

Refleks defekasi parasimpatis Feses yang masuk ke rektum akan merangsang saraf rektum yang

kemudian diteruskan ke spinal cord. Dari spinal cord kemudian dikembalikan ke kolon desenden, sigmoid dan rektum yang menyebabkan intensifnyaa peristaltik, relaksasi spinter interna, maka terjadinya defekasi.

Page 19: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELIMINASI FEKALUsia Pada usia bayi, control defekasi belum berkembang. Bayi memiliki

lambung yang kecil dan lebih sedikit mensekresi enzim pencernaan, gerakan peristaltic berlangsung cepat, tidak dapat mengontrol defekasi karena kurangnya perkembangan neuromuscular.

Diet Asupan makanan setiap hari secara teratur membantu

mempertahankan pola peristaltik teratur di dalam kolon. Makanan berserat akan mempercepat produksi feses, banyaknya makanan yang masuk ke dalam tubuh juga mempengaruhi proses defekasi.

Page 20: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

Intake Cairan Asupan cairan yang tidak adekuat/gangguan yang menyebabkan

kehilangan cairan seperti muntah, mempengaruhi karakter feses. Cairan mengencerkan isi usus, memudahkannya bergerak melalui kolon

Aktivitas Fisik Aktivitas fisik meningkatkan peristaltic, sementara imobilisasi

menekan aktivitas kolon. Tonus otot abdomen, pelvis, dan diafragma akan sangat membantu proses defekasi.

Faktor Psikologis Fungsi dari hampir semua sistem tubuh dapat mengalami

gangguan akibat stress emosional yang lama.

Page 21: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

Pengobatan Beberapa jenis obat dapat mengakibatkan diare dan

konstipasi

Gaya Hidup Kebiasaan untuk melatih pola buang air besar sejak kecil

secara teratur, fasilitas buang air besar, dan kebiasaan menahan buang air besar. Individu harus mencari waktu yang terbaik untuk melaksanakan eliminasinya.

Prosedur diagnostic Klien yang akan dilakukan prosedur diagnostic, biasanya

dipuaskan/dilakukan

Anestesi dan pembedahan Agen anastesi yang digunakan selama proses

pembedahan, membuat gerakan peristaltic berhenti untuk sementara waktu. Pembedahan yang melibatkan manipulasi usus secara langsung, sementara akan menghentikan peristaltic, kondisi ini disebut Ileus Paralitik.

Page 22: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

Penyakit Beberapa penyakit pencernaan dapat menimbulkan diare

dan konstipasi.

Nyeri Dalam kondisi normal kegiatan defekasi tidak

menimbulkan nyeri. Pada kondisi Hemoroid, bedah rectum, fistula rectum, bedah abdomen, dan melahirkan anak dapat menimbulkan rasa tidak nyaman ketika defekasi.

Kerusakan sensorik dan motorik Kerusakan Spinal cord dan injury kepala akan

menimbulkan penurunan stimulus sensori untuk defekasi.

Kehamilan Seiring dengan meningkatnya usia kehamilan dan ukuran

fetus, tekanan diberikan pada rectum. Obstruksi sementara akibat keberadaan fetus mengganggu pengeluaran feses.

Page 23: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

MASALAH PADA ELIMINASI FEKAL

Page 24: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

KONSTIPASIMenurunnya

frekuensi BABBAB keras dan

kering.BAB yang

tertahan, susah BAB

Sakit pada saat defekasi Nyeri abdominal Distensi abdomen

Tekanan pada rektum dan

perasaan penuhTeraba massa

fecal Sakit kepala

Nafsu makan kurang

Selalu membutuhkan bantuan untuk

defekasi.

Page 25: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal
Page 26: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

FAKTOR PENYEBAB KONSTIPASI

Kebiasaan BAB yang tidak teratur

Kebiasaan penggunaan laxativis berlebihan

Meningkatnya stress psikologi

Diet yang tidak seimbang.

Kurangnya cairan

Medication

Kurangnya aktivitas

Usia

Proses penyakit

Page 27: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

FECAL IMPACTION

Feses yang keras, akibat retensi dan akumulasi feses yang lama.

Gejala: anorexia, distensi abdomen, mual dan muntah

Penyebab: kebiasaan BAB yang tidak teratur dan konstipasi, menurunnya aktivitas, diet rendah serat, kelemahan otot.

Page 28: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal
Page 29: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

DIARE Keluarnya BAB yang cair dan meningkatnya

frekuensi BAB akibat cepatnya masa feses melalui usus besar akibat gerakkan peristaltik yang meningkat

Page 30: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

INKONTINENSIA FECAL Yaitu suatu keadaan tidak mampu mengontrol BAB

dan udara dari anus, BAB encer dan jumlahnya banyak. Umumnya disertai dengan gangguan fungsi spingter anal, penyakit neuromuskuler, trauma spinal cord dan tumor spingter anal eksternal.

Page 31: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

FLATULENS Yaitu menumpuknya gas pada lumen intestinal,

dinding usus meregang dan distended, merasa penuh, nyeri dan kram. Biasanya gas keluar melalui mulut (sendawa) atau anus (flatus).

Ada 3 sebab utama flatus :1) Kerja dari bakteri dalam chyme di usus besar2) Udara yang tertelan3) Gas yang berdifusi dari pembuluh darah ke dalam

intestinal

Page 32: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal
Page 33: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

HEMORRHOID Yaitu dilatasi pembengkakan vena pada

dinding rektum (bisa internal atau eksternal).

Penyebab: Meningkatnya tekanan pada daerah anus karena konstipasi yang kronik, tekanan yang kuat selama BAB, kehamilan dan obesitas.

Page 34: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal
Page 35: Kebutuhan Dasar Eliminasi Fekal

ADA PERTANYAAN?