Kebijakan kesehatan 2013(2)

45

Transcript of Kebijakan kesehatan 2013(2)

Page 1: Kebijakan kesehatan 2013(2)
Page 2: Kebijakan kesehatan 2013(2)

Outline

II. Hasil Evaluasi RPJMN

III. RKP 2013

V. Penganggaran 2013

I. Pendahuluan

IV. Program Strategis

Page 3: Kebijakan kesehatan 2013(2)

PRIORITAS NASIONAL

3

Energi

Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana

Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pascakonflik

Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi

Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

Bidang Perekonomian

Bidang Kesejahteraan Rakyat

TEMA PEMBANGUNAN NASIONAL 2013

MEMPERKUAT PEREKONOMIAN DOMESTIK BAGI PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

Unsur – unsur pokok tema ini adalah:

(1) Daya Saing

(2) Daya Tahan Ekonomi (resilience)

(3) Peningkatan dan Perluasan Kesejahteraan Rakyat

(4) Stabilitas Sosial dan Politik

Page 4: Kebijakan kesehatan 2013(2)

ISU STRATEGIS NASIONAL

4

•Peningkatan iklim investasi dan usaha (Ease of Doing Bussiness)

•Percepatan pembangunan infrastruktur : DomesticConnectivity

•Meningkatnya pembangunan industri di berbagai Koridor Ekonomi

•Penciptaan kesempatan kerjakhususnya tenaga kerja muda

PENINGKATAN DAYA SAING

•Ketahanan pangan : menuju pencapaiansurplus beras 10 juta ton

•Peningkatan rasioelektrifikasi dan konversi energi

PENINGKATAN DAYA TAHAN EKONOMI

•Peningkatan pembangunan sumberdaya manusia

•Percepatan pengurangan kemiskinan : sinergi klaster 1-4

PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESRA

•Persiapan pemilu 2014

•Membaiknya kinerja birokrasi dan pemberantasan korupsi

•Percepatan pembangunan Minimum Essential Force

PEMANTAPAN STABILITAS SOSPOL

“Pelaksanaan isu strategis bukan hanya padaKementerian/Lembaga namun harus terpadu

dengan Pemerintah Daerah”

Page 5: Kebijakan kesehatan 2013(2)

PRIORITAS NASIONAL DALAM

KERANGKA PEMBANGUNAN NASIONAL

MEKANISME EKONOMI (PRO GROWTH DAN PRO JOB)• Stabilitas makro ekonomi• Prioritas 5: Ketahanan Pangan• Prioritas 6: Infrastruktur• Prioritas 7: Iklim Investasi dan Usaha• Prioritas 8: Energi• Prioritas 11: Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi• Prioritas lainnya: Bidang Perekonomian

PRO POOR DAN PRO JOB• Prioritas 4: Penanggulangan Kemiskinan• Prioritas 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan

Pascakonflik;Percepatan: Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat Percepatan Pembangunan NTT

• Prioritas Lainnya: Bidang Kesejahteraan Rakyat

PRO ENVIRONMENT• Prioritas 9: Lingkungan hidup dan bencana

MEKANISME EKONOMI (PRO-GROWTH DAN PRO-JOB)

PRO RAKYAT (PRO-POOR DAN PRO-JOB)

PELAYANAN PUBLIK DAN TATA KELOLA• Prioritas 1: Reformasi

Birokrasi dan TataKelola;

• Prioritas 2: Pendidikan;

• Prioritas 3: Kesehatan;

• Prioritas lainnya:

Bidang Polhukam

KERANGKA PEMBANGUNAN

NASIONAL

Page 6: Kebijakan kesehatan 2013(2)

Pembangunan Kesehatan

Kebijakan pembangunan kesehatan diarahkan padapeningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dalamrangka percepatan pencapaian target MDGs.

Fokus kebijakan pembangunan kesehatan terutama pada

penanggulangan masalah gizi,

penurunan angka kematian ibu, bayi dan anak,

pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan,

pengembangan sumber daya manusia kesehatan,

peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, mutu dan

penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan,

pengembangan sistem pembiayaan jaminan kesehatan, dan

peningkatan upaya kesehatan yang menjamin terintegrasinya

pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.

Page 7: Kebijakan kesehatan 2013(2)

Kerangka PikirPrioritas Pembangunan Kesehatan dalam Perencanaan Pembangunan

DIDUKUNG OLEH:

PEMBANGUNAN EKONOMI

PEMBANGUNAN HUKUMDAN

HAM

PEMBANGUNAN SDA - LH

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

PENGEMBANGANIPTEK

DLL

Peningkatan

Kualitas SDM

(HDI, GDI,

NRR) serta

Jati Diri dan

Karakter

Bangsa

1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita

yang menjamin continuum of care

2. Perbaikan status gizi masyarakat

3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit

tidak menular,diikuti penyehatan lingkungan

4. Pengembangan sumber daya manusia

kesehatan

5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan,

pemerataan, keamanan, mutu dan

penggunaan obat serta pengawasan obat dan

makanan

6. Pengembangan sistem jaminan pembiayaan

kesehatan

7. Pemberdayaan masyarakat dan

penanggulangan bencana dan krisis

kesehatan

8. Peningkatan upaya kesehatan yang menjamin

terintegrasinya pelayanan kesehatan primer,

sekunder dan tersier

Peningkatan

Akses dan

Kualitas

Pelayanan

Kesehatan

Peningkat

an Umur

Harapan

Hidup

FOKUS

PRIORITAS

PRIORITAS

BIDANG

DAMPAK

SASARAN

7

Page 8: Kebijakan kesehatan 2013(2)

KERANGKA PIKIR KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

SASARAN

IndikatorOUTCOME

UPAYA

INPUT

GOAL

PembiayaanJaminan

Kesehatan

Meningkatkan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

UHH AKI AKB GIZI

PemberdayaanMasyarakat &Promosi Kes.

PembinaanUpaya

Kesehatan

SDM/

Tenakes

Sarana

Kesehatan

Sediaan

farmasi

& Alkes

Litbang

KesehatanBiaya -Hukum

-Data & Sist.

Informasi

PelayananGizi dan Kesehatan

Ibu dan Anak

Manajemen

PengendalianPenyakit &

PenyehatanLingkungan

SDM Kesehatan

Pember-dayaan Masy.

PelayananKesehatan

Angka Kesakitan

AngkaKematian

FOKUSPRIORITAS

Ketersediaan& Mutu Obat

ManajemenKesehatan

PengendalianPenyakit &PenyehatanLingkungan

Gizi danKIA

8

Page 9: Kebijakan kesehatan 2013(2)

II.EVALUASI CAPAIAN PEMBANGUNAN RPJMN 2010-2014 : KESEHATAN

Page 10: Kebijakan kesehatan 2013(2)

10

Status Kesehatan (RPJMN 2010-2014)

IndikatorStatus Kesehatan Masyarakat

Status AwalPencapaian

TargetTarget 2014

Umur harapan hidup (tahun)

66,2 70,9 72,0

Angka kematian ibu (per 100 ribu kelahiran hidup)

307 228 *) 118

Angka kematian bayi (per 1000 kelahiran hidup)

35 34 *) 24

Prevalensi kekurangan gizi(persen)

28,0 17,9 <15,0

Prevalensi anak balita yang pendek (stunting) **)

36,8 35,6 <32,0

Sumber data: Proyeksi BPS, 2010 dan Riskesdas, 2010

*) Data tahun 2007 (SDKI)**) Stunting (anak balita yang pendek) diukur dengan perbandingan antara tinggi badan berdasarkan umur.

Status kesehatan masyarakat terus membaik.

Page 11: Kebijakan kesehatan 2013(2)

Akses Pelayanan Kesehatan dan Gizi terus meningkat ditandai antara lain dengan:• Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 82,2% (2010)• Cakupan kunjungan ibu hamil: K1: 95,26% dan K4: 85,56% (2010)• Cakupan imunisasi dasar lengkap: menjadi 53,8% (2010)• Pemberian Vit A dan Fe : 69,8% dan 92,2% (2010)

Input Utama Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Preventif & Promotif• Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk

seluruh Puskesmas• Pemenuhan Tenaga Kesehatan Strategis

(Dr, Drg, Perawat dan Bidan) terutama di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK)

• Perbaikan Akses dan Kualitas Pelayanan Imunisasi, termasuk penyediaan vaksin

• Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat• Penguatan Kapasitas UKBM melalui

Posyandu, Poskesdes• Penyediaan suplemen gizi

Kuratif dan Rehabilitatif• Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)• Jaminan Pertolongan Persalinan (Jampersal)• Peningkatan Puskesmas mampu PONED dan Rumah

Sakit mampu PONEK• Penyediaan Obat dan Alat Kesehatan

UKBM: Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat; PONED: Pelayanan Obstetric Neonatal Emergensi Dasar, PONEK: Pelayanan Obstetric Neonatal Emergensi Komprehensif

Sumber : Riskesdas 2007, Riskesdas 2010

Persentase Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap pada Anak Usia 12-23 bulan tahun 2007 dan 2010

46,2

53,8

40

44

48

52

56

2007 2010

Persentase Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatih (2005-2010)

70,47 72,41 72,53

74,87

77,34

82,20

64

68

72

76

80

84

2005 2006 2007 2008 2009 2010*

Sumber : Susenas (2005-2009), *Riskesdas (2010)

Status Capaian Pembangunan Kesehatan

Page 12: Kebijakan kesehatan 2013(2)

Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan PN)

Sumber: Riskesdas, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011

26.648.750.3

54.356.457.0

62.562.963.064.164.2

70.872.6

76.778.378.879.080.081.281.982.283.686.286.587.387.4

91.793.894.795.895.897.297.398.6

0 20 40 60 80 100 120

Maluku UtaraMaluku

Sulawesi TengahPapua Barat

Kalimantan TengahPapua

Sulawesi TenggaraGorontalo

JambiSulawesi Barat

Nusa Tenggara TimurBanten

Kalimantan BaratSulawesi Selatan

Jawa BaratKalimantan Selatan

Nusa Tenggara BaratKalimantan Timur

LampungBengkulu

INDONESIASulawesi Utara

Sumatera BaratSumatera Selatan

RiauSumatera Utara

AcehJawa Tengah

Jawa TimurKep. Bangka Belitung

DKI JakartaKepulauan Riau

BaliDI Yogyakarta

Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Sumber: Riskesdas, 2010

Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan…

Status capaian : on trackCapaian tertinggi : DIYCapaian terendah : Malut

Tantangan Utama : –Masih terjadi disparitas antarprovinsi–Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota

Page 13: Kebijakan kesehatan 2013(2)

Sumber: Profil Kesehatan, 2010

Cakupan Pelayanan Antenatal (K4)Cakupan pelayanan antenatal (kunjungan

kehamilan ke empat (K4))

Sumber: Riskesdas, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011

Status capaian : on trackCapaian tertinggi : SulutCapaian terendah : Papua

Tantangan Utama : –Masih terjadi disparitas antarprovinsi–Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota

Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan…

Page 14: Kebijakan kesehatan 2013(2)

Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

*)

Sumber: Riskesdas, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011Ket: *) Data capaian untuk bayi usia 12-23 bulan

28.232.133.333.335.437.037.537.539.1

44.744.846.746.748.148.850.952.152.352.553.253.854.554.8

60.060.962.664.165.465.566.066.169.0

74.491.1

0 20 40 60 80 100

PapuaSulawesi Barat

Sumatera UtaraNusa Tenggara Timur

Sulawesi TengahAcehRiau

Sulawesi TenggaraPapua Barat

Sumatera SelatanMaluku Utara

BengkuluMaluku

Sumatera BaratBanten

Sulawesi SelatanKalimantan Barat

Jawa BaratKalimantan Selatan

DKI JakartaINDONESIA

GorontaloKalimantan Tengah

Kep. Bangka BelitungJambi

Nusa Tenggara BaratKalimantan Timur

LampungSulawesi Utara

Jawa TimurBali

Jawa TengahKepulauan Riau

DI Yogyakarta

Imunisasi Dasar Lengkap

Sumber: Riskesdas, 2010

Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan…

Status capaian : on track (capaian 2011 melebihi target)Capaian tertinggi : DIYCapaian terendah : PapuaTantangan Utama :

–Masih terjadi disparitas antarprovinsi–Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota

Page 15: Kebijakan kesehatan 2013(2)

Cakupan balita yang ditimbang berat badannya (D/S) di Posyandu

Sumber: Profil Kesehatan, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011

Cakupan balita ditimbang berat badannya (D/S) di Posyandu

Sumber: Riskesdas, 2010

Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan…

Status capaian : on track(capaian 2011 melebihi target)Capaian tertinggi : DIYCapaian terendah : Gorontalo

Tantangan Utama : –Masih terjadi disparitas antarprovinsi–Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota

Page 16: Kebijakan kesehatan 2013(2)

Angka penemuan kasus Malaria per 1.000 penduduk (Annual Parasite Index/API)

Sumber: Riskesdas, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011

0.000.020.030.080.140.220.230.250.310.360.410.450.480.540.570.710.781.051.061.121.351.851.891.932.04

3.374.134.36

7.878.918.94

9.9415.62

27.66

0 5 10 15 20 25 30

DKI JakartaBali

DI YogyakartaJawa Tengah

BantenSulawesi Tenggara

RiauSumatera Utara

Sulawesi SelatanJawa Barat

Sumatera BaratSumatera Selatan

AcehKalimantan Barat

Sulawesi BaratJawa Timur

LampungKalimantan TengahKalimantan Selatan

Kepulauan RiauSulawesi Tengah

INDONESIAJambi

Nusa Tenggara BaratKalimantan Timur

Sulawesi UtaraGorontaloBengkulu

Kep. Bangka BelitungMaluku Utara

MalukuPapua

Nusa Tenggara TimurPapua Barat

Malaria (Annual Parasite Index/API)

Sumber: Riskesdas, 2010

Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan…

Status capaian : on trackCapaian tertinggi : Papua BaratCapaian terendah : DKI Jakarta

Tantangan Utama : –Masih terjadi disparitas antarprovinsi–Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota

Page 17: Kebijakan kesehatan 2013(2)

Jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

Sumber: Kemkes, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011

23.97

26.23

35.14

41.30

41.64

43.85

44.26

44.36

45.17

45.32

45.66

46.91

47.43

48.25

48.28

48.95

50.87

51.98

52.96

53.26

54.27

55.53

55.57

57.10

57.76

61.45

63.78

64.87

65.06

68.37

72.37

79.13

81.85

84.57

0 20 40 60 80 100

Papua

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Tengah

Sulawesi Barat

Bengkulu

Lampung

Sumatera Barat

Sumatera Selatan

Aceh

Kalimantan Barat

Gorontalo

Papua Barat

Nusa Tenggara Barat

Sulawesi Tengah

Maluku

Kalimantan Selatan

Sulawesi Tenggara

Jambi

Jawa Timur

Maluku Utara

Riau

INDONESIA

Jawa Barat

Sumatera Utara

Jawa Tengah

Sulawesi Selatan

Banten

Sulawesi Utara

Kep. Bangka Belitung

Kalimantan Timur

Kepulauan Riau

Bali

DI Yogyakarta

DKI Jakarta

Akses Sanitasi Layak

Sumber: Susenas, 2010

Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan…

Status capaian : on track(capaian 2011 melebihi target)Capaian tertinggi : DKI Jakarta Capaian terendah : Papua

Tantangan Utama : –Masih terjadi disparitas antarprovinsi–Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota

Page 18: Kebijakan kesehatan 2013(2)

Indonesia : 1.632 RS

Jumlah Rumah Sakit Per Provinsi, 2010 Rasio Tempat Tidur RS Per 100.000 PendudukPer Provinsi, 2010

Sumber: Profil Kesehatan, 2010

II.b. Status Ketersediaan Fasilitas Layanan Kesehatan

Sumber: Profil Kesehatan, 2010

Status : Rasio TT RS per 100.000 Penduduk telahtercapai, namun masih banyak Provinsiyang berada di bawah rasio rata-ratanasional. 18

Rasio Nasional

68,8 : 100.000

orang

Standar Rasio : 1: 1.500 orang

atau 67:100.000 orang

Page 19: Kebijakan kesehatan 2013(2)

Jumlah Puskesmas Per Provinsi, 2010

Indonesia : 9.005

Puskesmas

Sumber: Profil Kesehatan, 2010

Rasio Tinggi Rasio Sedang Rasio Rendah

Peta Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk

Lanjutan Status Ketersediaan Fasilitas Kesehatan…

Page 20: Kebijakan kesehatan 2013(2)

Persentase puskesmas rawat inap yang mampu

Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar

(PONED)

Sumber: Kemkes, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011Ket. *) Capaian s.d Triwulan III TA 2011

*)

Jumlah Puskesmas Mampu PONEDPer Provinsi, 2010

Indonesia : 1.579

Puskesmas

Sumber: Profil Kesehatan, 2010

Lanjutan Status Ketersediaan Fasilitas Kesehatan…

• Standar : minimal terdapat 4 Puskesmas PONED utk Kab/Kota

• Ideal : 500 kab/kota x 4 = 2.000 Puskesmas PONED

Jumlah Puskesmas PONED masih

dibawah kebutuhan ideal

Page 21: Kebijakan kesehatan 2013(2)

Peta Ketersediaan SDM Kesehatan di Puskesmas

Dokter Umum

Sumber: Badan PPSDM Kemenkes, Data s.d Desember 2010

0-5% blmterisi

5-20% blmterisi

20-30% blmterisi

>30 % blmterisi

Perawat

Bidan

Status Ketersediaan Tenaga Kesehatan

Page 22: Kebijakan kesehatan 2013(2)

Jenis Tenaga Jumlah (orang)

Tenaga kesehatan Status PTT aktif di DTPK 32.978

Dokter spesialis dan spesialis gigi 86

Dokter Umum 3.020

Dokter gigi 904

Bidan 28.968

Tenaga Kesehatan Telah Direkrut dan Ditempatkan di DTPK

Dokter PTT 699

Dokter gigi PTT 189

Bidan PTT 142

Tenaga kesehatan penugasan khusus 293

Sumber : Kemkes, 2010

Ketersediaan Tenaga Kesehatan PTT dan Penugasan Khusus di DTPK, 2010

KETERSEDIAAN SDM KESEHATAN DI DTPK

Ketersediaan tenaga kesehatan terus ditingkatkan melalui penempatan tenaga kesehatan, program pegawai tidak tetap (PTT), dan penugasan khusus terutama di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK).

22

Page 23: Kebijakan kesehatan 2013(2)

III. RKP 2013 (PERPRES NO.54 TAHUN 2012)

Page 24: Kebijakan kesehatan 2013(2)

TEMA PEMBANGUNAN TAHUN 2013

Unsur – unsur pokok tema ini adalah:

(1)Daya Saing

(2)Daya Tahan Ekonomi (resilience)

(3)Peningkatan dan Perluasan Kesejahteraan Rakyat

(4)Stabilitas Sosial dan Politik

MEMPERKUAT PEREKONOMIAN DOMESTIK BAGI PENINGKATAN DAN PERLUASAN

KESEJAHTERAAN RAKYAT

Page 25: Kebijakan kesehatan 2013(2)

Penguatan RKP 2013

1. Evaluasi Gap Pencapaian Sasaran/Target RPJMN 2010-2014, Prioritas Nasional, dan Arahan Presiden

2. Penetapan Isu Strategis, Input dan Keluaran yang terukur

3. Mengakomodasi Rencana Aksi Daerah (Contoh:RAD MDGs dan RAD PG)

4. Sinkronisasi kegiatan pusat dan daerah dalam Musrenbangnas

Mengakomodasi isu strategis daerah

Mengakomodasi hasil Raker K/L dengan Daerah

Identifikasi lokus untuk kegitan prioritas nasional

Penyiapan Profil Provinsi

Sinkronisasi Renja K/L dan UPPD

5. Penajaman Kualitas belanja K/L

Proporsi Belanja Modal, belanja Barang, Belanja Sosial, Belanja Pegawai

6. Pengalihan Dekon dan TP ke DAK sesuai kewenangan (PP 38/2007)

7. Penajaman Proses Trilateral Meeting

Page 26: Kebijakan kesehatan 2013(2)

ISU STRATEGIS1. Akses kesehatan

dan gizi2. Pengendalian

penyakit danpenyehatanlingkungan

3. Pendayagunaantenaga kesehatan

4. Jaminanpembiayaankesehatan

5. Obat dan makanan6. Pelayanan KB.

KELUARAN• Cakupan

pelayanan kesehatan

• Prevalensi penyakit

• Persentase pelayanan kesehatan

• Jumlah lulusan tenaga kesehatan

• Angka kesakitan

INPUT

• Kegiatan Promotif, kuratif

• Sarana dan prasarana

• Tenaga• Dana• Obat,

vaksin• Pelatihan• Monev/Bimt

ek• Pedoman• Sosialisasi• Fasilitasi

PUSAT DAERAH

•Dekon•TP• Jamkesmas

• Jampersal•BOK

• APBD• DAK• DAU

Renja-KL UKPPD

SINKRONISASI

1. Profil Provinsi

2. Profil Kesehatan

3. Riset Fasilitas Kesehatan

4. Profil Dekon-TP

5. Profil Anggaran Kesehatan

6. RAD MDGs

7. RAD PG

8. RPJMD dan RKPD

MUSRENBANGNAS

Mekanisme Koordinasi Penyusunan RKP 2013

Page 27: Kebijakan kesehatan 2013(2)

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN

Page 28: Kebijakan kesehatan 2013(2)

1. Peningkatan akses pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas bagi ibu dan anak,

2. Peningkatan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta penyehatan lingkungan,

3. Peningkatan profesionalisme dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata,

4. Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan,

5. Peningkatan ketersediaan , pemerataan, keterjangkauan, jaminan keamanan, khasiat/manfaat dan mutu obat, alat kesehatan, dan makanan, serta daya saing produk dalam negeri, dan

6. Peningkatan Akses Pelayanan KB Berkualitas yang Merata.

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN (RKP 2013)

Page 29: Kebijakan kesehatan 2013(2)

a) masih rendahnya akses masyarakat terhadap fasilitaspelayanan kesehatan yang berkualitas (ditandai dengan masih rendahnya status kesehatan ibu dan anak dan status gizi masyarakat);

b) belum optimalnya upaya pengendalian penyakit (ditandai dengan tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular; serta masih rendahnya kualitas kesehatan lingkungan);

c) masih rendahnya profesionalisme dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata terutama di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan dan daerah bermasalah kesehatan;

29

TANTANGAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Page 30: Kebijakan kesehatan 2013(2)

d) masih terbatasnya pembiayaan kesehatan untuk memberikan jaminan perlindungan kesehatan bagi seluruh masyarakat, terutama bagi penduduk miskin dan pekerja sektor informal;

e) masih rendahnya ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan, jaminan keamanan, khasiat/manfaat, mutu obat dan makanan, alat kesehatan serta daya saing produk dalam negeri; dan

f) masih rendah dan tidak signifikannya kenaikan pemakaian kontrasepsi, terutama pemakaian kontrasepsi jangka panjang, dan masih tingginya disparitas pelayanan KB antar-wilayah dan sosial ekonomi.

30

LANJUTAN PENDAHULUAN...

Page 31: Kebijakan kesehatan 2013(2)

ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Page 32: Kebijakan kesehatan 2013(2)

FOKUS PEMBANGUNAN PRIORITAS 3

32

1. Peningkatan akses pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas bagi ibu dan anak:a. Meningkatnya cakupan balita yang ditimbang beratbadannya (D/S) di posyandu

menjadi 80%b. Meningkatnya cakupan bayi usia 0 – 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar

lengkap menjadi 88%c. Meningkatnya cakupan kunjungan ibu hamil ke empat (K-4) menjadi 93 %d. Meningkatnya cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih

menjadi 89%e. Meningkatnya puskesmas yang mampu pelayanan obstetri neonatal emergency

dasar (PONED) menjadi 90%f. Meningkatnya rumah sakit yang mampu pelayanan obstetri neonatal emergency

komprehensif (PONEK) menjadi 95%g. Meningkatnya jumlah puskesmas yang mendapatkan bantuan operasional

kesehatan (BOK) menjadi 9.323 puskesmas

Sasaran

32

Page 33: Kebijakan kesehatan 2013(2)

FOKUS PEMBANGUNAN PRIORITAS 3

33

2. Peningkatan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta penyehatan lingkungan;

a. Meningkatnya jumlah orang yang berumur 15 tahun atau lebih yang menerima konseling dan testing HIV menjadi 600 ribu orang

b. Meningkatnya persentase provinsi yang melakukan pembinaan, pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular menjadi 90%

c. Meningkatnya jumlah desa yang melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) menjadi 16 ribu desa

3. Peningkatan profesionalisme dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merataa. Meningkatnya jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan dan diberi insentif di

daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK) dan didaerah bermasalah kesehatan (DBK) menjadi 5.320 tenaga kesehatan

b. Meningkatnya jumlah tenaga kesehatan yang ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan menjadi 9. 000 orang

Sasaran

33

Page 34: Kebijakan kesehatan 2013(2)

FOKUS PEMBANGUNAN PRIORITAS 3

34

4. Peningkatnya cakupan pembiayaan kesehatan, yang ditandai dengan:a. Meningkatnya persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program

Jamkesmas menjadi 90 persen; b. Meningkatnya jumlah tambahan TT Kelas III RS yang digunakan untuk pelayanan Jamkesmas

sebanyak 10.544 unit TT; c. Meningkatnya jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk

miskin menjadi 9.323 puskesmas; d. Meningkatnya jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang telah melayani program jaminan

persalinan (jampersal) menjadi 2.663 fasilitas pelayanan kesehatan

5. Peningkatan jaminan keamanan, khasiat/manfaat mutu obat dan makanan, alat kesehatan serta daya saing produk dalam negeri

a. Meningkatnya persentase produk alat kesehatan dan PKRT yang beredar memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan manfaat menjadi 90%

b. Meningkatnya persentase cakupan pengawasan sarana produksi obat dan makanan menjadi 37%

c. Meningkatnya persentase cakupan pengawasan sarana distribusi obat dan makanan menjadi 18%

Sasaran

34

Page 35: Kebijakan kesehatan 2013(2)

FOKUS PEMBANGUNAN PRIORITAS 3

35

6. Peningkatan akses pelayanan KB berkualitas yang merata.Meningkatnya contraceptive prevalence rate (CPR) menjadi sebesar 63,8%: dan menurunnya unmeet need menjadi sebesar 5,6% dengan sasaran:a. Terlayaninya peserta KB baru sebanyak 7,5 juta, peserta KB baru dengan metode

kontrasepsi jangka panjang (MKJP) sebesar 13,2% dan peserta KB baru pria sebesar 4,6%b. Meningkatnya jumlah peserta KB aktif dari sasaran sebanyak 28,2 juta menjadi sebanyak

29 juta dan peserta KB aktif dengan MKJP dari sebesar 25,9% menjadi sebesar 26,7%c. Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan KB secara bertahap bagi 23.500 klinik KB

pemerintah dan swasta untuk mendukung peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB (4.700 klinik KB)

d. Meningkatnya pemahaman remaja dan pasangan usia subur serta keluarga tentang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi dengan advokasi dan KIE melalui berbagai media

e. Menguatnya kapasitas tenaga lini lapangan KB, institusi masyarakat perdesaan/perkotaan (IMP) serta kelembagaan KB didaerah dalam rangka meningkatkan kesertaaan dan kemandirian ber-KB

Sasaran

35

Page 36: Kebijakan kesehatan 2013(2)

HIGHLIGHT KEGIATAN

36

NO KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR TARGET 2013INSTANSI

PELAKSANA

UPAYA PREVENTIF DAN PROMOTIF

1. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

Tersedianya BantuanOperasional Kesehatan (BOK) untuk puskesmas

Jumlah puskesmas yang mendapatkan bantuanoperasional kesehatan dan menyelenggarakanlokakarya mini untuk menunjang pencapaianStandar Pelayanan Minimal (SPM)

9.323 Kemenkes

2. Pelayanan Kesehatan bagi Ibu bersalin (Jampersal)

Meningkatnya pelayanankesehatan bagi ibu bersalin di sarana kesehatan

Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang telahmelayani program jampersal

2.663 Kemenkes

3. Pembinaan AdministrasiKepegawaian

Meningkatnya pelayananadministrasi kepegawaian

Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan dandiberi insentif di DTPK dan DBK

5.320 Kemenkes

4. Pembinaan Gizi Masyarakat Meningkatnya kualitaspenanganan masalah gizimasyarakat

Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S) 80 Kemenkes

5. Pengendalian Penyakit TidakMenular

Menurunnya angka kesakitandan kematian akibat penyakittidak menular

Persentase provinsi yang melakukan pembinaan, pencegahan, dan penanggulangan penyakit tidakmenular (surveilans epidemiologi, deteksi dini, KIE, dan penanganan kasus)

90 Kemenkes

6. Pengawasan Obat dan Makanandi 31 Balai Besar/Balai POM

Meningkatnya kinerjapengawasan obat dan makanandi seluruh Indonesia

Persentase cakupan pengawasan sarana produksiobat dan makanan (dihitung dari 6.500 sarana)

37 BPOM

7. Peningkatan PembinaanKesertaan ber-KB jalurpemerintah

Meningkatnya pembinaan, kemandirian dan kesertaan KB melalui 23.500 klinik KB (20.203 klinik KB pemerintah)

1.Jumlah peserta KB baru (PB) dan Jumlah Peserta KB aktif (PA)

7,5 juta dan29,0 juta

BKKBN

2.Jumlah peserta KB baru dari keluarga miskin(KPS dan KS-I) yang mendapatkan jaminanketersediaan kontrasepsi

3,97 jutaakseptor

3.Jumlah peserta KB baru/PB bagi seluruh PUS di 7 provinsi wilayah khusus (Aceh, NTB, NTT, Papua, Papua Barat, Maluku, Malut), dan untukpelayanan Baksos dan lain-lain yang mendapatkan jaminan ketersediaan kontrasepsi

4,99 jutaakseptor

4.Jumlah klinik KB pemerintah dan swasta yang mendapatkan dukungan sarana dan prasarana pelayanan KB

4700

Page 37: Kebijakan kesehatan 2013(2)

LANJUTAN...

NO KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR TARGET 2013INSTANSI

PELAKSANA

UPAYA KESEHATAN KURATIF DAN REHABILITATIF

1. Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas)

Meningkatnya pelayanan kesehatan rujukan bagi penduduk miskin di RS

Persentase RS yang melayanipasien penduduk miskin pesertaprogram Jamkesmas

90 Kemenkes

2. Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas)

Meningkatnya pelayanankesehatan dasar bagi pendudukmiskin di Puskesmas

Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatandasar bagi penduduk miskin

9323 Kemenkes

3. Dukungan Manajemen danPelaksanaan Tugas TeknisLainnya pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan

Meningkatnya dukunganmanajemen dan pelaksanaan tugasteknis lainnya pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan

Jumlah Tempat Tidur Kelas III RS yang digunakan untuk pelayanan kesehatan

10.544 Kemenkes

4. Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan

Meningkatnya ketersediaan obat esensial generik di sarana pelayanan kesehatan dasar

Persentase ketersediaan obat danvaksin

95 Kemenkes

5. Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan

Meningkatnya pelayanan medikspesialistik kepada masyarakat

1. Jumlah kota di Indonesia yang memiliki RS standar kelasdunia (world class)

3 Kemenkes

2. Persentase RS kab/kota yang melaksanakan PelayananObstetrik Neonatal EmergensiKomprehensif (PONEK)

95

6. Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar

Meningkatnya pelayanankesehatan dasar kepadamasyarakat

1. Jumlah puskesmas yang menjadi puskesmas perawatandi perbatasan dan pulau-pulaukecil terluar berpenduduk

91 Kemenkes

2. Persentase puskesmas yang mampu Pelayanan ObstetrikNeonatal Emergensi Dasar(PONED)

90

37

Page 38: Kebijakan kesehatan 2013(2)

IV. PROGRAM STRATEGIS

38

Page 39: Kebijakan kesehatan 2013(2)

PROGRAM STRATEGIS DALAM PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN DAN MENDUKUNG PENCAPAIAN MDGs

39

1. JAMKESMAS

2. JAMPERSAL

3. BOK

4. PKH PRESTASI

5. PNPM

GENERASI

PENINGKATAN

KUALITAS

KESEHATAN &

MENDUKUNG

PENCAPAIAN

MDGs

Page 40: Kebijakan kesehatan 2013(2)

PROGRAM STRATEGIS BIDANG KESEHATAN

Jamkesmas:

meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan sehingga

tercapai derajat kesehatan yang optimal secara efektif dan efisien

bagi seluruh peserta Jamkesmas

Jampersal :

menjamin akses pelayanan persalinan yang dilakukan oleh dokter

atau bidan dalam rangka menurunkan AKI dan AKB

• BOK :

melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Kesehatan menuju Millennium Development Goals(MDGs) dengan meningkatkan kinerja Puskesmas dan jaringannya

serta Poskesdes dan Posyandu dalam menyelenggarakan

pelayanan kesehatan promotif dan preventif.

40

Page 41: Kebijakan kesehatan 2013(2)

V. PENGANGGARAN 2013

Page 42: Kebijakan kesehatan 2013(2)

Alokasi Anggaran Tahun 2013

• Rencana alokasi anggaran tahun 2013 menggunakan baseline RPJMN/ KPJM RKP Tahun 2012

• Perubahan melalui mekanisme inisiatif baru

• Katagori inisiatif baru :

• Program/outcome/kegiatan/output baru

• Penambahan volume target

• Percepatan pencapaian target

Page 43: Kebijakan kesehatan 2013(2)

Alokasi Kemkes 2007-2013

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

18,754 19,704 20,174

24,869

27,656

29,915 30,915

Pagu Definitif

Pagu Indikatif

Page 44: Kebijakan kesehatan 2013(2)

PERKEMBANGAN DANA ALOKASI KHUSUS 2005-2012

44

-

5,000.00

10,000.00

15,000.00

20,000.00

25,000.00

30,000.00

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

4,014.00

11,569.80

17,094.10

21,202.14

24,819.59

21,133.38

25,232.80 26,115.90

0,0

500,0

1000,0

1500,0

2000,0

2500,0

3000,0

3500,0

4000,0

4500,0

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

620,0

2406,8

3381,2

3817,44017,4

2829,83000,8 3005,9

PERKEMBANGAN DANA ALOKASI KHUSUS BID. KESEHATAN 2005-2012

PERKEMBANGAN DANA ALOKASI KHUSUS 2005-2012

Page 45: Kebijakan kesehatan 2013(2)