kebijakan kesehatan 2
-
Upload
paramithayu -
Category
Documents
-
view
75 -
download
4
Transcript of kebijakan kesehatan 2
Alexandra Indriyanti
Pengertian Ilmu Politik
Ilmu Politik : Ilmu tentang suatu cara mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan.
Teori politik : bahasan dan generalisasi dari fenomena yang bersifat politik.
Bahasan Ilmu Politik:
- Tujuan dari kegiatan politik
- Cara-cara mencapai tujuan
- Kemungkinan dan kebutuhan yang ditimbulkan oleh situasi politik ttu
- Kewajiban yang diakibatkan oleh tujuan politik
Ideologi Politik :
Himpunan nilai, idee, kepercayaan, dan keyakinan yang dimiliki seorang atau sekelompok orang, atas dasar mana dia menentukan sikapnya terhadap kejadian dan problema politik yang dihadapinya dan yang menentukan tingkah laku politiknya.
TUJUAN POLITIK YANG MENGHASILKAN KEBIJAKAN
Suatu kegiatan poltik ditujukan terutama untuk mempertahankan dan mendapatkan kekuasaan yang lebih besar untuk membangun suatu sistem politik yang kuat. Oleh karena itu untuk membangun suatu sistem politik yang kuat diperlukan suatu pembentukan kebijakan yang berorientasi pada revitalisasi kekuasaan. Tujuan politik dlm hubungannya dengan kebijakan adalah : mempelajari konsekuensi dan dampak kebijakan terhadap sistem politik
KEKUASAAN DAN KEWENANGAN
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok orang di dalam mempengaruhi tingkah laku masyarakat sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan kenginan atau tujuan dari orang yang memiliki kekuasaan tadi.
Mnrt Mac Iver : Kekuasaan sosial adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku orang lain baik secara langsung dengan jalan memberikan perintah maupun tidak langsung dengan menggunakan alat dan sarana yang tersedia (misalnya UU).
Kewenangan : Kemampuan untuk melakukan suatu tindakan hukum publik atau dengan kata lain kemampuan bertindak yang diberikan undang-undang yang berlaku untuk melakukan hubungan-hubungan hukum
Sifat Wewenang
Express Implied Jelas maksud dan tujuannya Terikat pada waktu tertentu Tunduk pada batasan hukum baik yg
tertulis maupun tidak tertulis Isi wewenang dapat bersifat umum
maupun konkrit
Wewenang yang bersifat terikat : wewenang yang harus sesuai dengan ketentuan dasarnya yg menentukan waktu dan keadaan wewenang tersebut dapat dilaksanakan termasuk rumusan dasar, isi dan keputusan yang harus diambil.
Wewenang bersifat fakultatif : wewenang yang dimiliki oleh badan atau pejabat administratif, namun tidak ada kewajiban atau keharusan untuk menggunakan wewenang tersebut dan sedikit banyak masih memiliki pilihan lain. Misal polisi tidak menilang pelanggar marka jalan.
Wewenang bersifat bebas: wewenang badan atau pejabat administratif dapat menentukan sendiri mengenai isi dan keputusan yang dikeluarkan karena peratura dasarnya memberi kebebasan kepada penerima wewenang tersebut
DEFINISI & PENGERTIANKEBIJAKAN PUBLIK Dalam wacana teori ada banyak pengertian dan
definisi tentang kebijakan publik, sebagaimana pernah dinyatakan oleh para ahli dari sudut pandang masing-masing. Untuk memperkaya pengetahuan kitadalam mengartikan dan mendefinisikan kebijakan publik, berikut ini dikemukakan beberapa definisi menurut para ahli.
1. David Easton;“Public policy is the authoritative allocationof values for the whole society”. Kebijakanpublik adalah pengalokasian nilai-nilaisecara sah/paksa kepada seluruhMasyarakat.
2. Carl J. Friedrick;“Public policy is a proposed course ofaction of a person, group, or governmentwithin a given environment providing1 David Easton, The Political System, New York: Knopf,1953, hal.129.
3. George C. Edwards III & Ira Sharkansky;
“Public policy is what government say and do, or do not do. It is the goals or purposes of government programs”5 . Kebijakan publik adalah apa yang dinyatakan dan dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah. Kebijakan publik itu berupa sasaran atau tujuan program-program pemerintah.
4. W.I. Jenkins;
“Public policy is a set of interrelated decisions taken by a political actor or group of actors concerning the selection of goals and the means of achieving them within a specified situation where these decisions should, in principle, be within the power of these actors to achieve". (Kebijakan publik adalah serangkaian keputusan yang saling terkait yang ditetapkan oleh seorang aktor politik atau sekelompok aktor politik berkenaan dengan tujuan yang dipilih beserta cara-cara untuk mencapainya dalam situasi di mana keputusan-keputusan itu pada dasarnya masih berada dalam batas-batas kewenangan kekuasaan dari para actor). George C. Edwards III, Ira Sharkansky, The Policy Predicament, San Fransisco: W.H. Freeman and Company,1978, hal.2. 6 W.I. Jenkins, Public Analysis , Oxford: Martin Robertson, 1978.
PERSPEKTIF ILMU POLITIK DAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK TERHADAP KEBIJAKAN PUBLIK
Secara konseptual, Kebijakan Publik (Public Policy) itu dipelajari oleh dua disiplin ilmu, yaitu I
Lmu politik dan ilmu administrasi publik. Masing-masing disiplin ilmu tersebut memiliki sudut pandang yang
berbeda-beda terhadap Kebijakan Publik. Hal ini dikarenakan masing-masing disiplin ilmu itu memiliki Locus dan Focus yang berbeda.
Locus ilmu politik adalah kekuasaan (power), sedangkan locus ilmu administrasi negara adalah organisasi dan manajemen.
Focus ilmu politik adalah memperbesar akses kekuasaan, sedangkan focus ilmu adminiatrasi negara adalah efektifitas dan efisiensi. Adanya perbedaan locus dan focus tersebut membawa konsekuensi pada perbedaan konseptualisasi kebijakan publik. Dalam konsepsi Ilmu Politik, kebijakan publik itu berasal dan dibuat oleh organ-organ yang memiliki kekuasaan yang sah (dalam hal ini adalah negara atau pemeri ntah). Tujuan dan sasaran dibuatnya kebijakan publik semata-mata untuk memperjuangkan dan memperbesar akses kekuasaan yang sudah ada. Sedangkan menurut konsep ilmu administrasi negara,
kebijakan publik itu berasal dan dibuat oleh pemerintah (manajemen) sebagai fungsi dinamis dari negara (organisasi), yang ditujukan untuk menciptakan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan kenegaraan.
Public Policy Dibuat oleh pemerintah untuk menciptakan penyelenggaraan administrasi Pemerintahan secara efektif dan efisien. Disamping faktor locus dan focus, perbedaan perspektif antara dua disiplin ilmu ini juga dapatditelusuri pada pembagian (pembidangan) cabang ilmu masing-masing.
Model pembentukan Kebijakan Publik1. Theory Aktivitas institusional. Memandang kebijakan publik sebagai kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh lembaga pemerintah. Kebijakan publik model ini ditetapkan, di sahkan, dilaksanakan serta dipaksakan berlakunya oleh lembaga pemerintah. Hubungannya erat antara lembaga pemerintah dgn kebijakan publik. Kelemahannya meskipun kehendak publik menginginkan bentuk kebijakan lain jika tidak diakomodir oleh pemerintah maka kebijakan tersebut tidak akan lahir atau berlaku.
2. Teori Group Interaksi antar kelompok dalam masyarakat adalah
merupakan pusat perhatian politik.Prilaku kelompok kepentingan tersebut akan membawa akibat politik, kalau mereka dalam mengajukan tuntutan nya, melalui atau diarahkan kepada lembaga-lembaga pemerintah.
3. Teori rasional
Menekankan pembuatan keputusan yang rasional bermodalkan pada komprehnsivitas informasi dan keahlian pembuat keputusan.
Teori ini sama dengan teori efisiensi, dimana kebijakan yang rasional adalah kebijakan yang sangat efisien. Membuat kebijakan yang rasional berarti pembuat kebijakan harus :
- Mengetahui semua nilai utama yang ada pada masyarakat.
- Mengetahui semua alternatif kebijakan yang tersedia.
- Mengetahui semua konsekuensi-konsekuensi dari setiap alternatif
- Mempertimbangkan rasio antara tujuan dan nilai sosial yang dikorbankan bagi setiap alternatif kebijakan.
4.Incrementalism TheoryKebijakan publik sabagai kelanjutan dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan
oleh pemerintah di masa lampau dengan hanya melakukan perubahan seperlunya.
5. Game teoriTeori ini bertolak dari 3 hal :- Kebijakan yang diambil tergantung pada 2 pemain atau lebih- Kebijakan dipilih ditarik dari dua atau lebih alternatifpemecahan yang
diajukan masing-masing pemain- Pemain selau dihadapkan pada situasi yang serba bersaing di dalam
pengambilan keputusan.Pilihan yang dijatuhkan biasanya adalah pilihan saling menguntungkan
6. Sistem TeoriKegiatan politik dapat dianalisis dari sudut pandang sistem yang terdiri dari
sejumlah proses yang harus tetap dalam keadaan seimbang.
7. Elite TeoriKekuasaan dalam masyarakat berdistribusi secara merata. Dengan demikian
kebijakan selalu mengalir dari atas ke bawah, dari elit ke massa.
Kategori kebijakan publik Procedural politik Distributif, redistributif, rgulasi dan
self rugulatory policies Material dan Symbolic policies Collective goods dan private goods
policies Liberal dan konservatif policies.
Hukum sbg sarana kebijakan publik
Hkm sbg sarana untuk menjamin kepastian dan memberikan prediktabilitas didalam kehidupan masy.
Merupakan sarana pemerintahan menetapkan sanksisbg sarana untuk menghindari kritik
Sarana utk mendistribusikan sumber daya.
Konsep dan Lingkup kebijakan publik Analisis kebijakan kesehatan adalah
apapun pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak, dalam mengambil kebijakan di bidang kesehatan berlandaskan atas manfaat yang optimal yang akan diterima oleh masyarakat
Peran analisis kebijakan
Mampu cepat mengambil fokus pada kriteria keputusan yang paling sentral
Mempunyai kemampuan analisis multi-disiplin
Mampu memikirkan jenis-jenis tindakan kebijakan yang dapat diambil
Mampu mengatasi ketidakpastian Mampu membuat rumusan analisa
yang sederhana namun jelas Mampu memriksa fakta-fakta yang
diperlukan, dll
Metodologi untuk analisis kebijakan
Kinerja kebijakan
Masalahkebijakan
Aksi kebijakan
Hasil kebijakanMasa depankebijakan
Sistem kebijakan
Pelaku Kebijakan
Lingkungan kebijakan
Kebijakan publik
Sistem kebijakan
Teori sistem berpendapat bahwa pembuatan kebijakan publik tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan
Faktor lingkungan : katrakteristik geografi,variabel demografi, dll
Sistem kesehatan
Sebelum melakukan analisis kebijakan kesehatan perlu dipahami terlebih dahulu mengenai sistem kesehatan.
Bagaimana pengambilan kebijakan dibidang kesehatan
Unsur – unsur sistem kesehatan
Sistem kesehatan
Subsistem pelayanan kesh
SubsistemPembiayaan kesh
Mutu pelayanan
kebijakan
implementasi
nilai
kewargaan
kesehatan
pendidikan
ekonomi
Keb yang ada
SDM dan lembaga
Akuntabel dan adil
Proses kebijakan kesehatan Perumusan masalah Forecasting (peramalan) Rekomendasi kebijakan Implementasi kebijakan Monitoring kebijakan Evaluasi kebijakan
Isu strategis
Pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu belum optimal
Sistem perencanaan dan penganggaran departemen kesehatan belum optimal
Standar dan pedoman pelaksanaan pembangunan kesehatan masih kurang memadai
Dukungan departemen kesehatan untuk melaksanakan pembangunan kesehatan masih terbatas.
Kebijakan kesehatan di indonesia Visi : departemen kesehatan sebagai
penggerak pembangunan kesehatan menuju terwujudnya indonesia sehat
Misi : memantapkan manajemen kesehatan yang
dinamis dan akuntabel Meningkatkan kinerja dan mutu upaya
kesehatan Memberdayakan masyarakat dan daerah Melaksanakan pembangunan kesehatan
yang berskala nasional
Tujuan dan sasaran
Tujuan : terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya
Tujuan tersebut dicapai melalui pembinaan, pengembangan dan pelaksanaan serta pemantapan fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang didukung oleh sistem informasi kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan serta hukum kesehatan
Tujuan dan sasaran
Sasaran : Tersedianya berbagai kebijakan dan
pedoman, serta hukum kesehatan yang menunjang pembangunan kesehatan
Terbentuk dan terselenggaranya sistem informasi manajemen kesehatan yang ditunjang oleh sistem informasi manajemen kesehatan daerah
Terlaksananya dan termanfaatkannya hasil penelitian dan pengembangan kesehatan dalam mendukung pembangunan kesehatan
Tujuan dan sasaran
Sasaran : Terselenggaranya promosi kesehatan dalam
rangka pemberdayaan masyarakat dan pengembangan perilaku sehat
Terselenggaranya advokasi dan pengawasan oleh perorangan, kelompok dan masyarakat dibidang kesehatan
Terselenggaranya sistem surveilans dan kewaspadaan dini serta penanggulangan kejadian luarbiasa
Tersedianya pembiayaan kesehatan yang cukup , adil, berdaya guna dan berhasil guna
Tersedianya tenaga kesehatan yang bermutu secara mencukupi dan distribusinya merata
Strategi kesehatan di Indonesia Mewujudkan komitmen pembangunan
kesehatan Meningkatkan pertanggungjawaban
dan pertanggunggugatan Membina sistem kesehatan dan sistem
hukum di bidang kesehatan Mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi kesehatan Melaksanakan jejaring pembangunan
kesehatan
Kebijakan kesehatan
Penggalangan kemitraan lintas sektor Peningkatan pengawasan dan
akuntabilitas Peningkatan kemampuan daerah Pemberdayaan masyarakat dan swasta Pengembangan sumber daya
kesehatan Pelaksanaan upaya kesehatan
Kebijakan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Pengembangan media promosi
kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan generasi muda
Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
Kebijakan program lingkungan sehat Penyediaan sarana air bersih dan
sanitasi dasar Pemeliharaan dan pengawasan
kualitas lingkungan Pengendalian dampak resiko
pencemaran lingkungan Pengembangan wilayah sehat
Kebijakan program upaya kesehatan Pelayanan kesehatan penduduk miskin di
puskesmas dan jaringannya Pengadaan, peningkatan dan perbaikan
sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya
Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial
Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang-kurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana
Kebijakan program pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan penduduk
miskin di puskesmas dan jaringannya Pengadaan, peningkatan dan
perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya
Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial
Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
Kebijakan program upaya kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin
kelas III RS Pembangunan sarana dan parasarana RS di
daerah tertinggal secara selektif Perbaikan sarana dan prasarana rumah
sakit Pengadaan obat dan perbekalan RS Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan Pengembangan pelayanan kedokteran
keluarga Penyediaan biaya operasional dan
pemeliharaan
Kebijakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit Pencegahan dan penanggulangan
faktor resiko Peningkatan imunisasi Penemuan dan tatalaksana penderita Peningkatan surveilans epidemologi Peningkatan KIE pencegahan dan
pemberantasan penyakit
Kebijakan program perbaikan gizi masyarakat Peningkatan pendidikan gizi Penangulangan KEP, anemia gizi
besi, GAKI, kurang vitamin A, kekuarangan zat gizi mikro lainnya
Penanggulangan gizi lebih Peningkatan surveilans gizi Pemberdayaan masyarakat untuk
pencapaian keluarga sadar gizi
Kebijakan program sumber daya kesehatan Peningkatan mutu penggunaan obat
dan perbekalan kesehatan Peningkatan keterjangkauan harga
obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin
Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit
Kebijakan program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan Pengkajian dan penyusunan kebijakan Pengembangan sistem perencanaan dan
pengangaran, pelaksanaan dan pengendalian, pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan, serta hukum kesehatan
Pengembangan sistem informasi kesehatan
Pengembangan sistem kesehatan daerah Peningkatan jaminan pembiayaan
kesehatan
Kebijakan program penelitian dan pengembagan kesehatan Penelitian dan pengembangan Pengembangan tenaga, sarana dan
prasarana penelitian Penyebarluasan dan pemanfaatan
hasil penelitian dan pengembangan kesehatan
Pendidikan Kesehatan
Pengertian : Suatu Proses mendidik individu supaya mereka dapat memecahkan masalah kesehatan yang dihadapinya.
Tujuan pendidikan adalah meningkatkan kemampuan dan merubah prilaku seseorang menuju prilaku yang diharapkan setelah memperoleh perangkat pengetahuan yang dibutuhkan.
Metode Pendidikan Kesehatan yang merubah Prilaku Menggunakan kekuasaan
Individu dapat beruba prilakunya jika dipaksa dengan ancaman hukuman atau dijanjikan imbalan atau hadiah. Namun dari beberapa pengalaman, perubahan prilaku melalui paksaan tidak akan bertahan lama.
Memberikan informasi
Pemberian informasi secara intensif dan terus menerus diharapkan akan meningkatkan pengetahuan sehingga mampu menimbulkan kesadaran dan kemauan untuk merubah prilakunya. Meskipun membutuhkan waktu yang lama namun hasil yang didapatkan biasanya lebih permanen.
Diskusi dan partisipasi
Dalam hal ini individu tidak hanya menjadi obyek, namun juga menjadi subyek sehingga pembelajaran dilakukan dengan cara bersama-sama mengidentifikasi masalah, mengklasifikasikannya dan mencoba mencari penyelesaiannya .
Strategi Pendidikan kesehatan
Advokasi Dukungan sosial Pemberdayaan masyarakat Ketrampilan individu Gerakan masyarakat
Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan :- Ilmu Prilaku
- Ilmu yg diperlukan utk mengintervensi prilaku
Ruang Lingkup Pen. Kes. Berdasarkan aspek pelayanan kesehatan
- Pelayanan preventif dan promotif
- Pelayanan kratif dan rhabilitatif
Berdasarkan tatanan:
- Tatanan keluarga
- Sekolah
- Tempat kerja
- Tempat Umum
- Pendidikan dan institusi kesehatan
Domain Prilaku
Pengetahuan :
Tahu memahami Aplikasi Analisis Sintesis Evaluasi
Sikap Keyakinan Kehidupan emosional Kecenderungan utk Bertindak Tingkatan Sikap :
a. Menerima
b. Menanggapi
c. Menghargai
d. Bertanggung jawab
TindakanPraktek terpimpinPraktek mekanismeAdopsi
Pendidikan Kesehatan dan Perilaku
Masalah kesehatan masyarakat termasuk penyakit ditentukan oleh 2 faktor utama :
- Faktor prilaku
Intervensi thd faktor prilaku dapat dilakukan dengan 2 pendekatan
a. Pendidikan
b. Paksaan
- Non Prilaku
Teori-teori Perubahan prilaku Teori Adopsi-Inovasi (Rogers)
Pengetahuan
Pertimbangan
Keputusan
Diterima
ditolak
Penguatan
Tetap diadop
si
ditolak
Tetap diado
psi
Adopsi
Terima kasih