Kebijakan Kemkes Dalam Ppi
-
Upload
tanti-cahyani-syamsiah -
Category
Documents
-
view
148 -
download
19
Transcript of Kebijakan Kemkes Dalam Ppi
Pelatihan IPCN
Jakarta, 16 – 22 Maret 2014
OLEH Himpunan Perawat Pengendali Infeksi Indonesia
(HIPPII)
2
Peningkatan kasus-kasus penyakit infeksi (new emerging, emerging dan re-emerging diseases), Wabah /KLB.
RS dan Fas. Yan. Kes lainnya harus mampu memberikan pelayanan yg bermutu, akuntabel, transparan kepada masyarakat : khususnya jaminan keselamatan pasien (patient safety).
3
Upaya untuk mencegah/menekan kejadian penyakit infeksi perlu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pembinaan
Rekomendasi mengacu pada :
- Pedoman Manajerial Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(2011),
- Pedoman Pencegahan danPengendalian
Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (2011)
SK Menkes No 270/Menkes/SK/III/2007 ttg Pedoman Manajerial PPI di RS dan Fas Yankes Lainnya
SK Menkes No 382/Menkes/SK/III/2007 ttg Pedoman PPI di RS dan Fas. Yankes Lainnya
SK Menkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 ttg SPM RS
SK Menkes 1165.A./Menkes/SK/X/2004 ttg KARS
SE Dirjen Bina Yanmed No.HK.03.01/III/3744/08 tentang Pembentukan Komite PPI RS & Tim PPI RS
Undang-undang RI no 36 tahun 2009 tentang kesehatan
Undang-undang RI no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
DASAR HUKUM
Pasal 5 (2)
Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau
Pasal 6
Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat kesehatan
Pasal 10
Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh lingkungan yang sehat, baik fisik,biologik maupun sosial
Pasal 11
Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan, mempertahankan dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya
Pasal 53 (3)
Pelaksanaan pelayanan kesehatan harus mendahulukan pertolongan keselamatan nyawa pasien dibanding kepentingan lainnya
Pasal 54 (1)
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggung jawab, aman, bermutu serta merata dan non diskriminatif
Pasal 24 (1)
Tenaga kesehatan harus memenuhi ketententuan kodek etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan dan standar prosedur operasional
Pasal 25 (1)
Pengadaaan dan peningkatan mutu tenaga kesehatan diselenggarakan oleh pemerintah daerah, dam /atau masyarakat melalui pendidikan dan/atau pelatihan
Pasal 32 (a) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan
yang berlaku di RS
Pasal 32 (c) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan
tanpa diskriminasi
Pasal 32 (d) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur operasional
Pasal 32 (n) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama
dalam perawatan di RS
1. Setiap RS & Fas. Yan Kes lainnya harus melaksanakan PPI SK Menkes 270/Menkes/SK/III/2007
2. Pelaksanaan PPI yang dimaksud sesuai dengan :
• Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes Lainnya;
• Pedoman PPI di RS & Fas. Yan. Kes Lainnya
3. Direktur RS dan Fas. Yan. Kes lainnya membentuk : 1. Komite PPI 2. Tim PPI Komite dibawah koordinasi Direktur.
4. Komite dan Tim PPI mempunyai tugas, fungsi dan
kewenangan yang jelas.
5. Setiap RS dan Fas Yan Kes lainnya wajib memiliki IPCN
(Infection Prevention and Control Nurse).
STUKTUR ORGANISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI
DIREKTORAT
KOMITE LAIN
DIREKTORAT
TIM PPI
DIREKTUR UTAMA /
DIREKTUR
KOMITE
PPI
Tim PPI terdiri dari IPCN dan IPCD,
1 (satu) dokter PPI setiap 5 (lima) IPCN.
TIM PPI
RS diwajibkan memiliki IPCN purna waktu, dengan rasio 1 (satu) IPCN untuk tiap 100 - 150 TT.
IPCN dibantu beberapa IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse) dari tiap Unit yang berisiko
Setiap 1000 tt, memiliki 1(satu)Epidemiologi
KOMITE PPI
KRITERIA:
1. Mempunyai minat dalam PPI.
2. Pernah mengikuti Diklat dasar PPI. • Ketua, sebaiknya dokter (IPCO), berminat, peduli, memiliki pengetahuan, pengalaman, mendalami masalah infeksi, mikrobiologi klinik, atau epidemiologi klinik.
• Sekretaris, sebaiknya perawat senior (IPCN), disegani, berminat, mampu memimpin, aktif.
• Anggota,terdiri dari • Dokter, epidemiologist, Mikrobiologist, Patologist,Farmasist,IPCN,CSSD,
Laundry,Sanitasi,K3
TUGAS DIREKTUR
Antara lain :
1. Membentuk Komite dan Tim PPIRS dengan SK.
2. Bertanggungjawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
upaya PPI
3. Bertanggungjawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan
prasarana termasuk anggaran yang dibutuhkan
4. Menentukan kebijakan PPI.
5. Mengesahkan SOP, pedoman, kebijakan PPIRS.
6. Mengevaluasi kebijakan PPI atas saran Komite PPIRS
TUGAS KOMITE PPI
Antara lain : • Menyusun, menetapkan mengevaluasi dan mensosialisasikan
kebijakan PPI - RS.
• Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS
• Membuat SPO PPI bersama-sama Tim PPI
• Menyusun program PPI dan mengevaluasi program tersebut
• Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan infeksi bila ada masalah KLB HAIs bersama Tim PPI.
TUGAS KOMITE PPI
Antara lain : • Memberikan usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan
upaya PPI
• Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan RS dan FanYanKes dalam PPI
• Mengidentifikasi temua dilapangan dan mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan SDM RS dalam PPI
• Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dgn prinsip PPI dan aman bagi yg menggunakan.
• Mengadakan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan
TUGAS KOMITE PPI
Antara lain : • Berkoordinasi dengan unit-unit terkait
• Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang rasionaldi RS berdasarkan hasil pemantauan pola kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan menyebarluaskan data resistensi antibiotika
• Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja
• Turut menyusun kebijakan clinical governance dan patient safety
TUGAS KOMITE PPI
Antara lain : • Mengembangkan , mengimplementasikan dan secara
periodik mengkaji kembali rencana manajemen PPI
apakah telah sesuai dengan kebijakan manajemen RS
• Memberikan masukan yang menyangkut kontruksi
bangunan dan pengadaan alat dan bahan kesehatan,
renovasi ruangan/gedung,cara pemrosesan alat,
penyimpanan alat dan linen sesuai prinsip PPI
TUGAS KOMITE PPI
Antara lain : • Menentukan sikap penutupan ruangan
bila diperlukan karena potensial menyebarkan infeksi
• Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar prosedur/ monitoring surveilans proses
• Menerima laporan Tim PPI & membuat laporan kepada Direktur.
Kriteria :
1. Ahli atau dokter yang mempunyai minat dalam PPI.
2. Mengikuti Diklat dasar PPI.
3. Memiliki kemampuan leadership.
IPCO
(Infection Prevention and Control Officer)
Tugas IPCO :
Antara lain :
• Berkontribusi dalam diagnosis & terapi infeksi yang benar.
• Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan
surveilans.
• Mengidentifikasi dan melaporkankpeta pola kuman patogen
dan pola resistensi antibiotika
• Bekerjasama dengan IPCN memonitor kegiatan surveilans
infeksi & mendeteksi serta menyelidiki KLB.
Tugas IPCO :
Antara lain :
• Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang berhubungan dengan prosedur terapi.
• Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien
• Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahamiPPI
Kriteria :
1. Perawat dengan pendidikan min D3 dan sertifikasi PPI.
2. Memiliki komitmen dibidang pencegahan pengendalian infeksi.
3. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara.
4. Memiliki kemampuan kepemimpinan, inovatif dan percaya diri.
5. Bekerja purna waktu.
IPCN (Infection Prevention and Control Nurse)
Tugas dan Tanggungjawab IPCN
Mengunjungi ruangan setiap hari
Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SPO, kepatuhan petugas dalam menjalankan kewaspadaan isolasi
Melaksanakan surveilans dan melaporkan kepada Komite PPI
Bersama Komite mengadakan pelatihan PPI
Melakukan investigasi terhadap KLB bersama Komite PPI
Tugas dan Tanggungjawab IPCN
Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan infeksi dari petugas ke pasien atau sebaliknya
Bersama Komite menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi tentang PPI
Audit PPI , termasuk kebersihan tangan, penatalaksanaan limbah, laundry, gizi dan lain-lain terkait PPI
Memonitor kesehatan lingkungan
Memonitor terhadap penggunaan antibiotika yang rasional
Tugas dan Tanggungjawab IPCN Mendisain formulir, melaksanakan , memonitor dan
mengevaluasi surveilans infeksi yang terjadi di RS Membuat laporan surveilans danmelaporkannya ke
Komit PPI Memberikan motivasi dan teguran tentang
pelaksanaan kepatuhan PPI Memberikan saran diain RS agar sesuai dengan
prinsip PPI Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung
RS tentang PPI melalui penyuluhan Sebagai koordinator antara unit/departemendalam
mendeteksi dan mengendaliakan infeksi di RS
28
Kriteria :
1. Perawat dengan pendidikan min D3 dan sertifikasi PPI.
2. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi.
3. Memiliki kemampuan leadership.
PELAKSANA PPI RS
IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse)
Tugas IPCLN
Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien di unit rawat inap, kemudian menyerahkannya ke IPCN ketika pasien pulang
Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI
Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya HAIs pada pasien
Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi KLB, penyuluhan bagi pengunjung di unit masing-masing
Memonitor kepatuhan petugas kesehatan dalam melaksanakan Kewaspadaan Isolasi
Sarana dan Fasilitas Pelayanan
Penunjang (Supporting System)
Sarana Kesekretariatan Ruangan sekretariat dan tenaga sekretaris full
time
Komputer, printer, internet
Telepon dan faksimail, ATK
Dukungan manajemen SK
Anggaran/dana kegiatan ( diklat) fasilitas, pelaksanan program , biaya rapat, reward)
Kebijakan dan Standar Prosedur Operasional
Monitoring Dilakukan oleh IPCN, IPCLN Dilakukan setiap hari check list
Ada fomulir
Evaluasi Dilakukan oleh Tim PPIRS setiap 1 bulan Dilakukan oleh Komite PPIRS setiap 3
bulan
Pelaporan Laporan tertulis kepada Direktur 1 bulan Laporan rutin harian, mingguan, bulanan,
triwulan, semester, tahunan.
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN