Kebijakan Dan Prosedur Managemen Nyeri Di Rumah Sakit

27
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR MANAGEMEN NYERI DI RUMAH SAKIT Disampaikan pada Workshop Pain Managemen Dalam Keperawatan Bogor, 2 Juli 2013 Oleh: Ns. Siti Komariah, SKep.MARS

description

kebijakan dan prosedur management nyeri di rs

Transcript of Kebijakan Dan Prosedur Managemen Nyeri Di Rumah Sakit

  • KEBIJAKAN DAN PROSEDUR MANAGEMEN NYERI DI RUMAH SAKIT

    Disampaikan pada Workshop Pain Managemen Dalam Keperawatan Bogor, 2 Juli 2013 HOleh: Ns. Siti Komariah, SKep.MARS

  • Pokok BahasanPendahuluanDefinisi SOP, Tujuan, manfaat, prinsip pembuatan SOP dan kerangka hukum dan kebijakan yang mengatur SOP di Rumah SakitSOP Penatalaksanaan Nyeri di Rumah SAkit

    *

  • PENDAHULUAN

    SOP adalah suatu perangkat instruksi atau langkah kegiatan yang dibakukan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. (Depkes RI, 2004)

    SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu. (KARS, 2000)

    *

  • Pada dasarnya;SOP adalah pedoman yang berisi prosedur-prosedur operasional standar yang dalam suatu organisasi yang digunakan untuk memastikan setiap keputusan, langkah, atau tindakan.

    Tata cara tertulis yang dibakukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan tertentu yang menjadi acuan seluruh staf.

    *

  • Tujuan Pembuatan SOP*

  • Manfaat SOP *

  • Prinsip Pembuatan SOP ( 1 )*

  • Prinsip Pembuatan SOP ( 2 )*

  • Landasan Hukum dan Kebijakan

    UU RI no 44 th 2009 tentang Rumah SakitPermenkes RI Nomor 1438 Tahun 2010 tentang Standar PelayananPermenkes RI Nomor 772/MENKES/SK/VI/ 2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws)

    *

  • Kerangka Hukum dan Kebijakan yang Mengatur SOP di Rumah Sakit

    1. UU RI no 44 th 2009 tentang Rumah Sakit, BAB VIII , pasal 29 mengatakan bahwa RS mempunyai kewajiban untukmembuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasienmenyusun dan melaksanakan peraturaninternal Rumah Sakit (hospital by laws); *

  • UU RI No. 44/2009 tentang Rumah SakitBAB VIII , pasal 29 mengatakan bahwa RS mempunyai kewajiban untuk:Membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasienMenyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (hospital by laws);

    *

  • PMK 1438/ 2010 Tentang Standar Pelayanan*

  • PMK No. 772/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws)Ada lima kerangka hukum yang mengatur kehidupan RS, salah satunya adalah kebijakan teknis operasional RS, yaitu SOP.

    Berdasarkan hal tersebut, posisi SOP berada di bawah peraturan internal RS (Hospital Bylaws).

    *

  • Kebijakan dan Prosedur Penatalaksanaan Nyeri di Rumah SakitPengertianPenatalaksanaan nyeri di Rumah Sakit adalah suatu sistem / proses pengelolaan nyeri yang dilaksanakan di Rumah Sakit

    TujuanMengurangi intensitas dan durasi keluhan nyeri pasienMemfasilitasi proses penyembuhan dan fungsi yang optimal sehingga pasien cepat pulang rawat dan efisiensi biayaUntuk mengembangkan ketetapan dasar dalam standard pelayanan dan praktik pengobatan untuk pasien-pasien yang mengalami nyeri

    *

  • KebijakanRumah Sakit mempunyai Tim Pengelolaan Pasien Dengan Nyeri Menetapkan alur pengelolaan pasien nyeri di ruang rawat inap dan rawat jalanMenetapkan sistem pengelolaan nyeri dari pengkajian sampai dengan evaluasiSemua pasien wajib dilakukan pengkajian skala nyeri sebagai vital sign ke 5Setiap pasien yang mendapat intervensi terhadap penatalaksanaan nyeri diobservasi efektivitasnya

    *

  • TAHAP PERTAMA:Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensifMelakukan penilaian Severity ( seberapa berat nyeri dirasakan menggunakan:Numeric scale (pasien sadar dan anak usia > 7 tahun)Wong Baker Faces Pain Scale untuk dewasa dan anak-anak usia > 3 tahunCries Pain Scale (Neonatus 0 6 bulan) di Ruang Intensif AreaFlacc Pain Scale (2 bulan 7 tahun)Comfort Pain Scale ( pasien tidak sadar di ruang intensif):Menetapkan klasifikasi nyeri:Nyeri ringan : skala 1 3, Nyeri sedang skala 4-7 dan nyeri berat skala 8 -10Melakukan penilaian nyeri pada setiap pasien baru, pasien paska pembedahan, dan pasien dengan penyakit lain yang menimbulkan respon nyeriMengkaji nyeri pasien secara berkala dan kontinyu selama pasien rawat inap

    Prosedur

  • Tahap kedua

    Pilih obat, dosis, dan cara penggunaan obat bagi pasien nyeri berdasarkan tingkatan dan reaksi dari pengobatan yang diberikan. (dokter)Berikan terapi Nonfarmakologi dan edukasi (perawat)

    *

  • Tahap ketiga*

  • Lanjutan tahap ketiga:*

  • Lakukan teknik relaksasi setiap nyeri timbul dengan cara:Lakukan teknik pernafasan dalamLakukan teknik batuk efektifLakukan teknik sentuhan ( touch therapy )Lakukan teknik kompres hangat /kompres dinginLakukan mobilisasi yang membuat rasa nyaman*Intervensi Non Farmakologi dan Edukasi Pasien

  • Beri dukungan psikologi pasien dengan cara:Lakukan komunikasi terapeutikBerikan reinforcement positif kepada pasien yang bisa melakukan teknik-teknik yang diajarkanMotivasi pasien untuk melakukan latihan-latihan tersebut diatas secara rutin

    Dokumentasikan hasil intervensi

    *

  • Observasi dan evaluasi pemberian obat ( 1)*

  • *Observasi dan evaluasi pemberian obat ( 2 )

  • Penanganan nyeri pada pasien Post Operasi

    *

  • *

    JCIA: 20, 455-458, 265-267, 159-160,621

    Penanganan Nyeri Pasien Di Ruangan

    Skala nyeri > 3(nyeri sedang)

    Perawat

    Pain Nurse

    Dokter Jaga

    Medical Pain Coordinator (Dr. Anaestesia)

    Rekomendasikan kepada perawat untuk melanjutkan terapi sesuai instruksi dokter yang sudah ada

    ya

    ya

    tidak

    Pengkajian pasien terhadap nyeri

    Selesai

    Menerima usulan terapi dan mengkoordinasikan-nya dengan dr. jaga

    Menerima instruksi dokter dan menerima obat dari farmacy serta memberikan obat pada pasien

    Mulai

    Menerima laporan PN, melakukan penilaian ulang dan menginformasikan pada DPJP serta meresepkan obat

    efektif

    Observasi dan evaluasi pemberian obat

    Kolaborasi untuk memberikan usulan therapi

    Menerima laporan , verifikasi skala nyeri dan evaluasi efektifitas intervensi

    Lanjutkan observasi, berikan edukasi dan dokumentasikan

    tidak

    tidak

    Berikan terapi farmakologi sesuai advis dokter dan terapi nonfarmakologi,dokumentasikan

    Kaji ulang skala nyeri untuk mengevaluasi efektifitas pengobatan dan dokumentasikan

    Efektif

    ya

  • KesimpulanKebijakan RS dibuat dan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan alur pengelolaan nyeri

    Pelaksanaan prosedur sesuai alur yang jelas akan meningkatkan efektifitas dalam pengelolaan nyeri

    *

  • *

    *