Kd 1 2

21
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN POLITIK SEJAK PROKLAMASI HINGGA DEMOKRASI TERPIMPIN

Transcript of Kd 1 2

Page 1: Kd 1 2

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN POLITIK SEJAK PROKLAMASI HINGGA DEMOKRASI TERPIMPIN

Page 2: Kd 1 2

USAHA MEMPERTAHANKAN KEDAULATAN NEGARA

Peristiwa-peristiwa penting dalam mempertahankan kedaulatan negara RIa. pertempuran di Surabayab. Bandung lautan apic. pallagan Ambarawa d. Medan Areae. dll

Page 3: Kd 1 2

Perjanjian Linggarjati ( 10 – 15 Nov 1946 )1. Belanda mengakui kedaulatan RI secara de facto atas Jawa, Madura dan Sumatera2. RI dan Belanda akan bekerja sama membentuk NIS dan RI jadi salah satu negara bagian dari NIS3. Pemerintahan NIS dan pemerintah Belanda bekerja sama membentuk UNI Indonesia - Belanda dan ratu Belanda sebagai ketuanya

Page 4: Kd 1 2

2. AMB I 21 Juli 1947 a. muncul reaksi dari dunia internasional b. di bentuk komisi tiga negara (KTN) - Australia Ricard Kirby (Ind)

- Belgia Paul van Zeeland (Bld)

- AS DR. Frank Graham (penengah)

Page 5: Kd 1 2

3. Perjanjian Renville ( 8 Desember 1947 ) a. Pihak RI menyetujui di bentuknya RIS

pada masa peralihan b. Daerah yang diduduki Belanda melalui

agresinya, diakui oleh pihak RI sampai dengan diadakannya plebisit c. Pemerintah RI harus menarik mundur

semua pasukannya dari daerah- daerah kantong.

Page 6: Kd 1 2

Akibat dari perjanjian Renville a. Muncul pertentangan antar partai politik b. Kabinet Amir Syarifuddin jatuh c. Amir Syarifuddin mengembalikan

mandatnya kepada presiden4. Pemberontakan PKI Madiun (18-9-1948) ( Amir Syarifuddin dan Muso )

Page 7: Kd 1 2

5. Agresi Militer Belanda II (19 – 12 – 1948) Pembentukan PDRI di Sumatera

Bukittinggi

Page 8: Kd 1 2

Akibat AMB IIDK PBB membentuk suatu komisi untuk menyelesaikan pertikaian Indonesia – Belanda yaitu United Nations Commission for Indonesia ( UNCI ). PBB menyerukan :a. penghentian tembak menembakb. pembebasan pemimpin-pemimpin RIc. penarikan tentara Belanda

c. memerintahkan UNCI untuk memberi laporan lengkap tentang situasi di Indonesia

Page 9: Kd 1 2

6. Perundingan Roem – Royen

Pernyataan delegasi Indonesiaa. RI menghentikan tembak menembakb. Kerja sama dalam mengembalikan perdamaianc. Turut serta dalam KMBPernyatan delegasi Belandaa. Pemerintah Belanda setuju bahwa pemerintah Indonesia harus bebas dan leluasa melakukan kewajibanb. Belanda membebaskan pemimpin-pemimpin Indonesia tanpa syaratc. Belanda menyetujui RI sebagai bagian dari RISd. KMB di adakan di Den Haag seceptnya setelah pemerintahan RI di kembalikan ke Yogyakarta

Page 10: Kd 1 2

7. Perundingan RI, BFO dan Belanda a.Pengembalian pemerintahan RI ke Yogyakarta

pada tanggal 24 Juni 1949 b.Penghentian permusuhan akan di bahas setelah kembalinya pemerintahan RI ke Yogyakarta c. KMB akan di adakan di Den Haag

Tanggal 24 Juni 1949 para pemimpin RI kembali ke Yogyakarta

Tanggal 13 Juli pejabat PDRI Syafrudin Prawiranegara mengembalikan mandatnya ke pada Presiden Soekarno

Page 11: Kd 1 2

8. Konfrensi Antar Indonesia a. NIS disetujui dengan nama RIS b. Akan dibentuk dua badan perwakilan yaitu DPR

dan dewan perwakilan negara bagian (senat) c. RIS akan di kepalai oleh esorang presiden konstitusionil dan akan di bantu oleh menteri- menteri d. Pemerintahan Federal sementara akan menerima kedaulatan dari pihak Belanda dan Indonesia

Page 12: Kd 1 2

Kesepakan di dalam kemiliteran.

a. Angkatan Perang RIS adalah Angkatan Perang Nasional dan Presiden RIS adalah Panglima Tertinggi Angkatan Perangb. Pertahanan Negara adalah semata-

mata hak pemerintah RIS sedangkan negara bagian tidak memiliki

angkatan perangc. Angkatan Perang RIS akan dibentuk

oleh pemerintah RIS

Page 13: Kd 1 2

9. Konfrensi Meja Bundara. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulatb. Akan di bentuk Uni Indonesia – Belanda berdasarkan kerja sama sukarela dan sederajatc. Status Irian Barat akan di selesaikan setahun setelah pengakuan kedaulatand. RIS mengembalikan hak milik Belanda dan memberi hak konsesi dan izin baru untuk perusahaan-perusahaan Belandae. RIS akan membayar semua hutang-hutang Belanda yang ada sejak tahun 1942.

Page 14: Kd 1 2

Pengakuan dan penyerahan kedaulat pemerintahan Indonesia (27 Des 1949)

1. Belanda Ratu Yuliana, PM Dr. Willem Drees, dan Menteri seberang Lautan Mr. A.M.J.A. Sassen ke Drs. Moh. Hatta

2. Jakarta A.J.H.Loving ke Sultan Hamengku Buwono IX

Tanggal 28 Desember 1949 presiden dan para pejabat tinggi negara lainnya kembali ke JakartaTanggal 17 Agustus 1950 Indonesia kembali menjadi

NKRI

Page 15: Kd 1 2

Sistem Pemerintahan Indonesia

Presidensil Presiden sbg Kepala Negara sekaligus

sebagai Kepala pemerintahan

Parlementer Presiden Sbg Kep Negara PM sbg Kep Pemerintahan

Page 16: Kd 1 2

Masa Demokrasi Liberal

Parlementer Kedaulatan rakyat di salurkan lewat partai-partai Berlaku UUDS 1950 PM dan menteri bertanggung jawab kpd DPR Partai yang memiliki wakil dalam pemerintahan

partai pemerintah Partai yang tidak punya wakil dalam

pemerintahan partai oposisi

Page 17: Kd 1 2

Situasi pada masa demokrasi liberal

1. Partai oposisi terus berusaha menggoncang pemerintahan

2. Sering terjadi pergantian kabinet, seperti :a. Kabinet Natsir Moh. Natsirb. Kabinet Soekiman Soekimanc. Kabinet Wilopo Mr. Wilopod. Kabinet Ali I Mr. Ali Sastroamidjoyo

Konfrensi Asia – Afrikae. Kabinet Burhanuddin Harahap

Berhasil melaksanakan Pemilu I ( 1955 )

Page 18: Kd 1 2

2. Pergolakan di berbagai daeraha. Pemberontakan APRA Westerling b. Pemberontakan Andi Azis Andi Azisc. Pemberontakan RMS Dr. Soumokild. DI/TII Kartosuwiryo (Jawa Barat) Amir Fatah (Jawa Tengah)

Tengku Daud Beureuh (Aceh) Kahar Muzakar (Sul-Sel)) Ibnu Hajar (Kal-Sel)

5. PRRI / Permesta

Page 19: Kd 1 2

Akibat dari situasi politik diatas:

1. Pemerintahan tidak stabil2. Program pemerintah tidak bisa

terlaksana3. Pembangunan nasional tidak berjalan

Page 20: Kd 1 2

Dekrit Presiden 5 Juli 1959Kegagalan Dewan Konstituante dalam

membuat UUD BaruSituasi politik yang tidak stabil

Isi Dekrit Presiden1. Pembubaran Dewan Konstituante2. Di berlakukannya kembali UUD 19453. UUDS dinyatakan tidak berlaku lagi4. Pembentukan MPRS dan DPAS

Page 21: Kd 1 2

Masa Demokrasi Terpimpin

Sistem Kabinet Presidensil Kabinet dipimpin langsung oleh Presiden

Kabinet KerjaSemua lembaga negara berintikan

Nasakom (Nasionalis, Agama dan Komunis)