PERKEMBANGAN KEHIDUPAN POLITIK SEJAK PROKLAMASI HINGGA DEMOKRASI TERPIMPIN
USAHA MEMPERTAHANKAN KEDAULATAN NEGARA
Peristiwa-peristiwa penting dalam mempertahankan kedaulatan negara RIa. pertempuran di Surabayab. Bandung lautan apic. pallagan Ambarawa d. Medan Areae. dll
Perjanjian Linggarjati ( 10 – 15 Nov 1946 )1. Belanda mengakui kedaulatan RI secara de facto atas Jawa, Madura dan Sumatera2. RI dan Belanda akan bekerja sama membentuk NIS dan RI jadi salah satu negara bagian dari NIS3. Pemerintahan NIS dan pemerintah Belanda bekerja sama membentuk UNI Indonesia - Belanda dan ratu Belanda sebagai ketuanya
2. AMB I 21 Juli 1947 a. muncul reaksi dari dunia internasional b. di bentuk komisi tiga negara (KTN) - Australia Ricard Kirby (Ind)
- Belgia Paul van Zeeland (Bld)
- AS DR. Frank Graham (penengah)
3. Perjanjian Renville ( 8 Desember 1947 ) a. Pihak RI menyetujui di bentuknya RIS
pada masa peralihan b. Daerah yang diduduki Belanda melalui
agresinya, diakui oleh pihak RI sampai dengan diadakannya plebisit c. Pemerintah RI harus menarik mundur
semua pasukannya dari daerah- daerah kantong.
Akibat dari perjanjian Renville a. Muncul pertentangan antar partai politik b. Kabinet Amir Syarifuddin jatuh c. Amir Syarifuddin mengembalikan
mandatnya kepada presiden4. Pemberontakan PKI Madiun (18-9-1948) ( Amir Syarifuddin dan Muso )
5. Agresi Militer Belanda II (19 – 12 – 1948) Pembentukan PDRI di Sumatera
Bukittinggi
Akibat AMB IIDK PBB membentuk suatu komisi untuk menyelesaikan pertikaian Indonesia – Belanda yaitu United Nations Commission for Indonesia ( UNCI ). PBB menyerukan :a. penghentian tembak menembakb. pembebasan pemimpin-pemimpin RIc. penarikan tentara Belanda
c. memerintahkan UNCI untuk memberi laporan lengkap tentang situasi di Indonesia
6. Perundingan Roem – Royen
Pernyataan delegasi Indonesiaa. RI menghentikan tembak menembakb. Kerja sama dalam mengembalikan perdamaianc. Turut serta dalam KMBPernyatan delegasi Belandaa. Pemerintah Belanda setuju bahwa pemerintah Indonesia harus bebas dan leluasa melakukan kewajibanb. Belanda membebaskan pemimpin-pemimpin Indonesia tanpa syaratc. Belanda menyetujui RI sebagai bagian dari RISd. KMB di adakan di Den Haag seceptnya setelah pemerintahan RI di kembalikan ke Yogyakarta
7. Perundingan RI, BFO dan Belanda a.Pengembalian pemerintahan RI ke Yogyakarta
pada tanggal 24 Juni 1949 b.Penghentian permusuhan akan di bahas setelah kembalinya pemerintahan RI ke Yogyakarta c. KMB akan di adakan di Den Haag
Tanggal 24 Juni 1949 para pemimpin RI kembali ke Yogyakarta
Tanggal 13 Juli pejabat PDRI Syafrudin Prawiranegara mengembalikan mandatnya ke pada Presiden Soekarno
8. Konfrensi Antar Indonesia a. NIS disetujui dengan nama RIS b. Akan dibentuk dua badan perwakilan yaitu DPR
dan dewan perwakilan negara bagian (senat) c. RIS akan di kepalai oleh esorang presiden konstitusionil dan akan di bantu oleh menteri- menteri d. Pemerintahan Federal sementara akan menerima kedaulatan dari pihak Belanda dan Indonesia
Kesepakan di dalam kemiliteran.
a. Angkatan Perang RIS adalah Angkatan Perang Nasional dan Presiden RIS adalah Panglima Tertinggi Angkatan Perangb. Pertahanan Negara adalah semata-
mata hak pemerintah RIS sedangkan negara bagian tidak memiliki
angkatan perangc. Angkatan Perang RIS akan dibentuk
oleh pemerintah RIS
9. Konfrensi Meja Bundara. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulatb. Akan di bentuk Uni Indonesia – Belanda berdasarkan kerja sama sukarela dan sederajatc. Status Irian Barat akan di selesaikan setahun setelah pengakuan kedaulatand. RIS mengembalikan hak milik Belanda dan memberi hak konsesi dan izin baru untuk perusahaan-perusahaan Belandae. RIS akan membayar semua hutang-hutang Belanda yang ada sejak tahun 1942.
Pengakuan dan penyerahan kedaulat pemerintahan Indonesia (27 Des 1949)
1. Belanda Ratu Yuliana, PM Dr. Willem Drees, dan Menteri seberang Lautan Mr. A.M.J.A. Sassen ke Drs. Moh. Hatta
2. Jakarta A.J.H.Loving ke Sultan Hamengku Buwono IX
Tanggal 28 Desember 1949 presiden dan para pejabat tinggi negara lainnya kembali ke JakartaTanggal 17 Agustus 1950 Indonesia kembali menjadi
NKRI
Sistem Pemerintahan Indonesia
Presidensil Presiden sbg Kepala Negara sekaligus
sebagai Kepala pemerintahan
Parlementer Presiden Sbg Kep Negara PM sbg Kep Pemerintahan
Masa Demokrasi Liberal
Parlementer Kedaulatan rakyat di salurkan lewat partai-partai Berlaku UUDS 1950 PM dan menteri bertanggung jawab kpd DPR Partai yang memiliki wakil dalam pemerintahan
partai pemerintah Partai yang tidak punya wakil dalam
pemerintahan partai oposisi
Situasi pada masa demokrasi liberal
1. Partai oposisi terus berusaha menggoncang pemerintahan
2. Sering terjadi pergantian kabinet, seperti :a. Kabinet Natsir Moh. Natsirb. Kabinet Soekiman Soekimanc. Kabinet Wilopo Mr. Wilopod. Kabinet Ali I Mr. Ali Sastroamidjoyo
Konfrensi Asia – Afrikae. Kabinet Burhanuddin Harahap
Berhasil melaksanakan Pemilu I ( 1955 )
2. Pergolakan di berbagai daeraha. Pemberontakan APRA Westerling b. Pemberontakan Andi Azis Andi Azisc. Pemberontakan RMS Dr. Soumokild. DI/TII Kartosuwiryo (Jawa Barat) Amir Fatah (Jawa Tengah)
Tengku Daud Beureuh (Aceh) Kahar Muzakar (Sul-Sel)) Ibnu Hajar (Kal-Sel)
5. PRRI / Permesta
Akibat dari situasi politik diatas:
1. Pemerintahan tidak stabil2. Program pemerintah tidak bisa
terlaksana3. Pembangunan nasional tidak berjalan
Dekrit Presiden 5 Juli 1959Kegagalan Dewan Konstituante dalam
membuat UUD BaruSituasi politik yang tidak stabil
Isi Dekrit Presiden1. Pembubaran Dewan Konstituante2. Di berlakukannya kembali UUD 19453. UUDS dinyatakan tidak berlaku lagi4. Pembentukan MPRS dan DPAS
Masa Demokrasi Terpimpin
Sistem Kabinet Presidensil Kabinet dipimpin langsung oleh Presiden
Kabinet KerjaSemua lembaga negara berintikan
Nasakom (Nasionalis, Agama dan Komunis)