Kawasaki Motor Indonesia Green Industry Bab iiII Liimb ahh · PDF fileKawasaki Motor Indonesia...
Transcript of Kawasaki Motor Indonesia Green Industry Bab iiII Liimb ahh · PDF fileKawasaki Motor Indonesia...
Kawasaki Motor Indonesia Green Industry
24
BBaabb iiII
LLiimmbbaahh pptt.. KKaawwaassaakkii mmoottoorr iinnddoonneessiiaa
2.1. Sumber Limbah
Dalam pelaksanaan kegiatan perakitan tersebut, PT.
Kawasaki banyak menggunakan air untuk proses produksi (terutama
untuk proses pengecatan) dan juga untuk memenuhi kebutuhan
domestic karyawannya. Dengan demikian, maka akan dihasilkan
beberapa jenis limbah cair yang bersumber dari :
Dari proses produksi, (proses produksi/ perakitan, dan cuci unit),
Proses painting
Ceceran bahan kimia,
Dari kamar mandi dan toilet,
Dari wastafle,
Dari kantin,
Dari Masjid,
Dari air untuk membersihkan lingkungan.
Untuk melakukan pengelolaan limbah dengan baik, maka
disamping mengetahui secara menyeluruh semua sumber limbah
yang ada kiranya perlu dilakukan evaluasi berbagai faktor yang
mempengaruhi jumlah timbulan limbahnya. Hal ini berguna dalam
rangka untuk menekan jumlah limbah yang dihasilkan dan untuk
menurunkan beban kandungan bahan pencemar/polutan yang ada
Kawasaki Motor Indonesia Green Industry
25
di dalam air limbah tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi
jumlah timbulan limbah tersebut antara lain :
Peralatan proses yang tidak bekerja pada kondisi optimum,
Peralatan /fasilitas kerja yang kurang memenuhi
persyaratan/ minim,
Ketrampilan kerja dan kemampuan kerja dari SDM,
Tingkat kesadaran SDM untuk menjaga lingkungan kerja,
Hubungan kerja antar unit yang ada,
SOP (Standard Operation Procedure) yang ada.
Dengan menggunakan peralatan proses yang bagus,
fasilitas kerja yang cukup, meningkatkan kemampuan kerja dan
kesadaran SDM, memperbaiki hubungan kerja antar SDM yang ada
dan memberikan SOP yang tepat maka akan dapat menekan jumlah
timbulan limbah dan menurukan kadar polutan yang ada. Dengan
demikian maka akan terjadi effisiensi biaya produksi dan
operasional pengolahan limbah.
Dengan meminimalisasikan timbulan limbah dan mengelola
limbah sesuai dengan prosedur pengelolaan yang benar kita
mendapatkan berbagai keuntungan antara lain :
Mengurangi kehilangan bahan baku/ produk,
Meningkatkan effisiensi proses produksi dan kerja,
Menghemat biaya pengolahan limbah,
Mengurangi resiko kecelakaan kerja,
Kawasaki Motor Indonesia Green Industry
26
Mengurangi resiko bencana akibat pencemaran limbah,
Menghindarkan konflik sosial dengan lingkungan sekitar
akibat limbah,
Meningkatkan emage positif di mata konsumen, karena kita
telah melakukan proses produksi bersih.
Meningkatkan jumlah penjualan produk dll.
2.2. Karakteristik Limbah PT. KMI Cibitung
Air limbah PT. KMI berasal dari proses produksi / perakitan,
pengecatan, pencucian komponen-komponen motor dan pencucian
ceceran oli dan kotoran lain dilantai mengandung berbagai polutan
kimia maupun organik, sehingga harus diolah terlebih dahulu.
Karena lokasi kegiatan PT. Kawasaki Motor Indonesia ini berada di
dalam Kawasan Industri MM 2100, maka limbah dari PT. Kawasaki
ini tidak dibuang langsung ke saluran umum, tetapi limbah ini
disalurkan menuju instalasi pengolahan air limbah komunal milik
pengelola kawasan. Dengan demikian maka, standar limbah
keluaran PT. Kawasaki ini akan mengikuti standar limbah yang
diijinkan masuk ke instalasi pengolahan limbah milik kawasan yang
dikeluarkan oleh pihak pengelola.
Karakteristik limbah PT. KMI berdasarkan hasil analisa air
limbah produksi yang yang dilakukan pada tanggal 20 Desember
2013 adalah seperti pada Tabel 2.1.
Kawasaki Motor Indonesia Green Industry
27
Tabel 2.1 : Karakteristik Air Limbah Produksi PT. KMI Cibitung.
Kawasaki Motor Indonesia Green Industry
28
Berdasarkan hasil analisa laboratorium diatas, maka teknologi
pengolahan air limbah produksi yang tepat adalah kombinasi antara
proses kimia-fisika dengan proses biologi. Proses kimia-fisika
digunakan untuk mengikat polutan-polutan organik yang sukar
didegradasi dan polutan yang tidak terlarut, sedangkan proses
biologi untuk mendegradasi polutan-polutan organik terlarut serta
polutan lain yang tidak terolah pada proses kimia-fisika.
Pada proses kimia-fisika, akan ditambahkan bahan-bahan
kimia senyawa koagulan dan flokulan yang berfungsi untuk
mengikat polutan-polutan tersuspensi dalam air limbah membentuk
gumpalan-gumpalan (flock). Flock-flock yang terbentuk ini kemudian
dipisahkan dari cairannya pada bak pengendap secara gravitasi.
Pemilihan bahan kimia untuk koagulan dan flokulan dilakukan
dengan peralatan JAR test di laboratorium. Pengolahan biologi yang
akan diaplikasikan untuk mengolah air olahan proses kimia-fisika
adalah gabungan proses biologi biofilter anaerobik dengan aerobik.
2.3. Standar Kualitas Hasil Yang Akan Dicapai
Standar kualiatas hasil yang akan dicapai /direncanakan
dari instalasi pre-treatment air limbah produksi & domestic ini adalah
berdasarkan fungsi dari instalasi tersebut, yaitu untuk menurunkan
karakteristik limbah produksi & domestic yang dihasilkan oleh PT.
KMI agar dapat memenuhi standar kualitas limbah cair yang
diijinkan masuk ke IPAL kawasan. Sedangkan untuk mencapai
standar kualitas limbah yang sesuai dengan standar yang
Kawasaki Motor Indonesia Green Industry
29
dikeluarkan oleh Gebernur Jawa Barat akan menjadi tanggung
jawab dari pihak pengelola kawasan setelah limbah ini diolah
bersama-sama dengan limbah dari industry lainnya di IPAL milik
kawasan industry. Table 2.2 menunjukkan standar kualitas limbah
yang diijinkan masuk ke IPAL kawasan dan standar kualitas limbah
buangan yang dijinkan dibuang ke saluran umum berdasarkan
peraturan Gebernur Jawa Barat Nomor 6, tanggal 13 Maret, tahun
1999. Sedangkan standar kualiatas hasil yang akan dicapai
/direncanakan dari instalasi re-use ini adalah ini sesuai dengan
fungsi dari produk instalasi re-use tersebut, yaitu untuk air siram
taman, flashing toilet, cooling tower (jika ada) dan cuci kendaraan
sesuai dengan kualitas air bersih
Kawasaki Motor Indonesia Green Industry
30
Tabel 2.2 : Standar Kualitas Air Limbah Yang Diijinkan Masuk Ke
IPAL Kawasan Industri MM 2100 Cibitubung, Bekasi.
No PARAMETER Unit Max West Java (Governor)
1999
I Physical
1 Temperatur 0 C 40 38
2 Dissolved Solid mg/l 4.000 2.000
3 Suspended Solid mg/l 400 200
II Chemical
1 pH 5,5 ~ 9,5 6,0 ~ 9,0
2 Iron (Fe) mg/l 10 5
3 Manganese (Mn) mg/l 0,2 0,1
4 Barium (Ba) mg/l 1 0,5
5 Copper (Cu) mg/l 4 2
6 Zinc (Zn) mg/l 10 5
7 Chrom Hexavalen (Cr 6+ ) mg/l 0,2 0,1
8 Chrom Total (Cr) mg/l 1 0,5
9 Cadmium (Cd) mg/l 0,1 0,05
10 Mercury (Hg) mg/l 0,004 0,002
11 Lead (Pb) mg/l 0,2 0,1
12 Tin (Sn) mg/l 4 2
13 Arsenic (As) mg/l 0,2 0,1
14 Selenium (Se) mg/l 0,1 0,05
15 Nickel (Ni mg/l 0,4 0,2
16 Cobalt (Co) mg/l 0,8 0,4
17 Cyanide (CN) mg/l 0,1 0,05
18 Sulfide (H2S) mg/l 0,1 0,05
19 Flouride (F) mg/l 4 2
20 Free Chlorine (Cl2) mg/l 2 1
21 Free Ammoniac (NH3-N) mg/l 2 1
22 Nitrate (NO3-N) mg/l 40 20
23 Nitrite (NO2-N) mg/l 2 1
24 BOD5 mg/l 200 50
25 COD, Cr mg/l 400 100
26 Surfactant Anionic as MBAS
mg/l 10 5
27 Phenol Compound mg/l 1 0,5
28 Oil and Fats mg/l 10 5
29 Radio Isotop ® According to regulation Ministry at Atomic Power
Note : According to Degree of Governor of West Java No. 6/1999, Dated on March 13, 1999.
Subject : Waste water Standard Requirment for Industrial Activity