KATA PENGANTAR Makalah Bahasa Indonesia Siap Print
Click here to load reader
-
Upload
bagas-nugroho -
Category
Documents
-
view
98 -
download
11
Transcript of KATA PENGANTAR Makalah Bahasa Indonesia Siap Print
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di dalam dunia radio pencitraan yang semakin berkembang pesat, ada banyak
hambatan untuk berkomunikasi. Perkembanngan teknologi yang begitu pesat,
profesionalisme memaksa untuk menghasilkan kualitas pencitraan yang baik dan
mengesampingkan komunikasi dengan pasien, dan kualitas hasil pekerjaan sangat
diutamakan. Jika dilihat dengan segala perbaikan dari segi pemberian pelayanan
kesehatan, pasien seharusnya menerima perlakuan dan hasil yang memuaskan.
Komunikasi dapat diabaikan, Radiografer sering merasa tertekan dan percaya bahwa
kecepatan, ketepan serta efisiensi lebih penting dari pada komunikasi Namun jika
tanpa menciptakan suasana komunikatif dengan pasien maka komponen penting
dalam proses penyembuhan/ diagnosis akan hilang. Dan sangat penting uuntuk
menyadari dalam sistem pelayanan kesehatan saat ini sangat penting ialah, pendidikan
terhadap pasien dan komunikasi yang baik merupakan salah satu hak pasien yang
wajib dipenuhi oleh setiap pelayan kesehatan khususnya radiographer, karena dalam
berbagai kasus radiographer sering mengalami masalah dengan komunikasi yang
beurjung pada timbulnya kesalahan pahaman antara keluarga pasien dengan sang
radiographer itu sendiri. Karena dalam menjalankan pekerjaannya sering bertemu
dengan pemeriksaan yang sangat sensitive, jika radiographer tidak dapat pintar-
pintar menjelaskan denngan bahasan yang tepat dan membangun suasana yang
komunikatif dapat menimbulkan kesalahpahaman. Bukti juga menunjukkan bahwa
komunikasi yang baik dengan pasien dapt meningkatkan kepuasan pasien,
1
keselamatan, serta efektifitas dalam proses diagnosis. Dan makalah berikut ini akan
menjelaskan sejarah bahasa, fungsi serta penggunann bahasa dan komunikasi yang
baik bagi pelayanan kesehatan khususnya radiographer.
B. PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah perkembangan bahasa Indonesia?
2. Apa yang pengertian bahasa secara umum dan manfaatnya ?
3. Apa yang mempengaruhi komunikasi antara Radiografer dengan pasien ?
4. Apa manfaat komunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam pelayanan kesehatan diindonesia?
5. Bagaimana pengaruh bahasa Indonesia dalam pemberian pelayanan kesehatan di
Indonesia?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Menjelaskan sejarah perkembangan bahasa Indonesia.
2. Menjelaskan komunikasi yang efektif dalam pelayanan kesehatan.
3. Menjelaskan pengraruh bahasa Indonesia terhadap pelayanan kesehatan.
4. Menjelaskan manfaat penggunaan bahasa Indonesia dalam pelayanan kesehatan
disemua lingkup pelayanan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
1. Perkembangan bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan
Pada dasarnya berasal dari bahasa melayu dipakai sebagai bahasa penghubung
antar suku di nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan
antar pedagang dari dalam dan dari luar nusantara. Sebenarnya bahasa Indonesia
sendiri berasal dari bahasa melayu yang merupakan bahasa kebangsaan Malaysia,
Indonesia, Brunei dan Singapura. Bahasa Indonesia merupakan sebuah dialek
bahasa Melayu Riau (bahasa melayu dari propinsi Riau, Sumatra, Indonesia).
Nama Melayu mula-mula diguanakan sebagai nama kerajaan tua di daearah ja,bi
di tepi sungai batang hari,yang pada pertengahan abad ke-7 ditaklukan oleh
kerajaan Sriwijaya. Selama empat abad kerajaan ini berkuasa di daerah Sumatra
bagian timur dan dibawah pemerintahan raja-raja Syailendra bukan saja menjadi
pusat politik di Asia Tenggara, melainkan juga menjadi pusat ilmu pengetahuan.
Pada abad ke 15 kerajaan Malaka di semenanjung Malaya berkembang dengan
sangat cepat menjadi pusat pertemuan anatar pedagang darai Indonesia,
Tiongkok, dan dari Gujarat. Para pedagang dari Jawa. Letak pelabuhan Malaka
sangat menguntungkan bagi lalu lintas perdagangan melalui laut dalam abad ke-
14 dan 15. Semua kapal dari dari Tiongkok dan Indonesia yang akan berlayar ke
barat melalui selat malaka. Demikian pula semua kapal-kapal dari Negara-negara
yang terletak di sebelah barat Malaka. Sejalan dengan lalu lintas perdagangan,
bahasa Melayu yang digunakan dalam bahasa perdagangan dan juag meyiarkan
3
ajaran Islam dengan cepat terebar ke seluruh Indonesia, dari Sumatra sampai ke
kawasan Timur Indonesia .
Perkembangan wilayah yang sangat cepat, tetapi hanya sebentar, kareana pada
Tahun 1511 Malaka ditaklukan oleh angkatan laut Portugis dan pada pada tahun
1641 ditaklukan oleh Belanda. Dan seiring berjalannya waktu Belanda berhasil
menguasai seluruh Indonesia. Dan tentunya masalah yang dihadapi oleh Belanda
pada waktu itu ialah masalah bahasa pengantar. Tiadaj ada pilihan lain kecuali
bahasa melayuyang dapat digunakan sabagia bahasa pengantar, karena pada saat
itu bahasa melayu secara luas ssudah menjadi liingua franca di seluruh
Nusantara.
Pada tahun 1521, Piggafetta yang mengikuti pelayaran Magelhaens
mengelilingi dunia, ketika kapalnya berlabuh di Tidore, menuliskan kata-kata
melayu.Hal ini membuktika bahwa bahasa Melayubsudah menyebar hinggga
Indonesia bagian Timur.
Oleh karena perkembangan bahasa melayu di Nusantara sudah meluas maka
tibullah rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia, oleh karena itu para
pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar
mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan
untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928). Pengakuan
dan pernyataan yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 itu tidak aka nada
artinya tanpa diikuti usaha untuk mengembangkan bahasa Indonesia,
meningkatkan kemampuan bahasa Indonesia. Sebagai realisasi usaha itu, pada
tahun 1939 para cendikiawan dan budayawan Indonesia meyelenggarakan suatu
Kongres Bahasa Indonesia 1 di Solo, Jawa Tengah. Dalam Kongres itu Ki Hajar
Dewantara menegaskan bahwa “Jang dinamakan ‘bahasa Indonesia’ jaitoe
4
bahasa melajoe jang soenggoehpoen pokoknya berasal dari ‘melajoe riau’ akan
tetapi jang soedah ditambah, dioebah atau dikoerangi menoeroet keperloean
zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat
diseloeroeh Indonesia, pembaharoean bahasa malajoe hingga menjadi bahasa
Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah
alam kebangsaan Indonesia”. Dan seiring berjalannya waktu dan beralih
kekuasaan dari Belanda jatuh ke tangan Jepang dan akhirnya Negara Indonesia
merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, bahasa Indonesia telah siap menerima
kedudukan sebagai bahasa Negara, seperti tercantum dalam Undang-Undang
Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36.
2. Perkembangan Bahasa Indonesia setelah kemerdekaan
Bahasa Indonesia lahir pada saat para pemuda nusantara berkumpul dalam
rapat dan berikrar :
a. Kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air
Indonesia.
b. Kani putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia.
c. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persaatuan, bahasa
Indonesia.
Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”. Unsur yang
ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa
Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928
bahasa Indonesia dikokohkan kedudukan nya sebagai bahasa nasional.Bahasa
5
Indonesia dinyatakan kedududkannya sebagai bahasa Negara pada tanggal 18
Agustus 1945, karena pada saat itu undang-undang dasar 1945 disahkan sebagai
undang-undang dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945
disebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia (Bab XV,Pasal 36).
Berikut adalah peristiwa penting dalam perkembangan bahasa indoesia:
1. Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan ejaan republic (ejaan Soewandi)
sebagai pengganti ejaan sebelumnya Van Ophuysen.
2. Kongres bahasa Indonesia II di Medan tanggal 28 Oktober-2November 1954.
3. Pada tangggal 16 Agustus 1972, Presiden meremikan EYD melalui pidato
kenegaraan dan diperkuat dengan keputusan presiden no 57 tahun 1972.
4. Tanggal 31 Agustus, Mendikbud menetapkan panduan umum EYD.
5. Kongres bahasa Indonesia III 28 Oktober-2 November 1978 selain
meperlihatkan kemajuan dan perkembangan bahasa Indonesia, juga berusaha
memantapakan dan kedudukan fungsi bahasa.
6. Kongres bahasa Indonesia V di Jakarta pada Tanggal 28 Oktober-3
November 1988 dengan disempurnakannya, yakni kamus besar bahasa
Indonesia dan tata bahasa baku indonesia.
7. Kongres bahasa Indonesia ke VI di Jakarta 28 Oktober-2 November 1993
agar Pusat Pembinaan dan Pengembanagan Bahasa ditingkatkan menjadi
Lembaga Bahasa Indonesia.
8. Kongres bahasa Indonesia ke VII di Hotel Indonesia pada 26 Oktober- 30
Oktober 1998 mengusulakan dibentuknya badan pertimbangan bahasa.
9. Kongrres bahasa Indonesia ke VIII diselenggrakan di Jakarta pada tanggal
14-17 Oktober 2003.
10. Kongres bahasa Indonesia ke IX membahas tiga persoalan utama:
6
a. Bahasa Indonesia
b. Bahasa Daerah
c. Bahasa Asing
Tempat kongres di Jakarta, pada tanggal 28 Oktober-1November 2008 di
Hotel Bumi Karsa, Jakarta Selatan. Yng bertujuan untuk meningkatkan peran
bahasa dan satra Indonesia dalam mewujudkan insan manusia yang cerdas,
kompetitif menuju Indonesian yang bermartabat, berkepribadian dan
berperadapan unggul.
B. FUNGSI BAHASA INDONESIA
Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum
dan secara khusus. Dalam litelatur bahasa, dirumuskannya fungsi bahasa secara
umum bagi setiap orang adalah
1. Sebagai alat untuk mengungkapakan perasaan atau mengekspresikan diri.
Mampu mengungkapkan gambaran maksud, gagasan dan perasaan. Melalui
bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di
dalam hatidan pikiran kita. Ada dua unsur yang mendorong kita untuk
mengekspresikan diri, yaitu
a. Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita.
b. Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
2. Sebagai alat komunikasi.
7
Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan
perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk berkerja sama. Komunikasi
merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat meggunakan
bahasa sebagai komunikasi, berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau
pendengar sebagai sasaran utama perhatian sesesorang. Bahasa yang dikatakan
komunikatif karena bersifat umum. Selaku mahluk sosial yang memerlukan
untuk orang lain sebagai mitra berkomunikasi, manusia memakai dua cara
berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal
dilakukan menggunakan alat/media bahasa (lisan dan tulis), sedangkan
berkomunikasi secara non verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka
symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas, sirine setelah itu
diterjemahkan kedalam bahasa manusia
3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih
bahasa yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi.
Seseorang akan menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara
dengan teman- teman dan menggunakan bahasa standar pada saat berbicara
dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu
bangsa memudahkan seseorang untuk berbaur dan menyesuaikan diri dengan
bangsa.
4. Sebagai alat sosial
Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang.
Kontrolsosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya
buku- buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta
iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa
8
sebagai alat sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat
peredam rasa marah.
a) Mengadakan hubungan dengan pergaulan sehari-hari
Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan
komunikasi dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung
dapat menggunakan bahasa formal dan non formal.
b) Mewujudkan Seni (Sastra)
Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui
media seni, seperti syair, puisi, prosa dll.
5. Mempelajari bahasa- bahasa kuno
Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau
kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau
dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar
memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal. Misalnya
untuk mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah
kuno atau penemuan prasasti-prasasti.
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal
dan pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan
selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasikan
supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya
demi kebaikan manusia itu sendiri.
9
C. MANFAAT BAHASA INDONESIA DALAM PELAYANAN RADIOGRAFI
1. Manfaat Bahasa Indonesia dalam Pelayanan Radiografi
Jenis pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia sangat beragam, mulai dari
lingkup yang sederhana sampai yang luas. Pelayanan kesehatan diberikan mulai
dari lingkup personal, keluarga dan yang berada di lingkungan masyarakat.
Pelayanan kesehatan dalam lingkungan masyarakat dapat meliputi pelayanan
kesehatan di puskesmas, kelompok-kelompok masyarakat atau komunitas dan
Rumah Sakit.
Komunikasi merupakan hal yang penting dan harus diperhatikan oleh orang
yang memberikan pelayanan kesehatan. Dalam komunikasi, factor yang sangat
berpengaruh adalah bahasa. Oleh karena itu, dibutuhkan kesamaan jenis bahasa
yang digunakan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Di
Indonesia bahasa Indonesia lebih ditekankan penggunaannya dibandingkan
dengan bahasa daerah. Hal ini dilakukan juga oleh radiographer agar klien dapat
dengan mudah memahami bahasa yang digunakan oleh 10adiographer. Namun,
sebagai seorang radiographer harus tetap menghormati bahasa yang digunakan
oleh klien nya.
Manfaat penggunaan bahasa Indonesia dalam pelayanan kesehatan adalah:
a. Mengurangi hambatan dalam berkomunikasi antara pemberi dan penerima
pelayanan kesehatan.
b. Member kemudahan bagi pemberi pelayanan kesehatan khusunya
radiographer dalam memberikan penjelasan pemeriksaan kepada kliennya.
c. Memudahkan klien dan radiographer dalam berkomunikasi.
10
d. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa pemersatu, mudah dimengerti oleh
hampir seluruh penduduk Indonesia sehingga penerimaan pelayanan
keradiograferan mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat.
e. Radiografer akan lebih mudah dalam menerapkan komunikasi teraupetik
kepada klien sebagai penerima pelayanan kesehatan.
2. Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan
Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan
seseorang untuk menetapkan, mempertahankan dan meningkatkan kontak dengan
orang lain (Potter,2005). Komunikasi dapat terjadi pada tingkat intrapersonal,
interpersonal dan umum. Dalam materi pelatihan Keterampilan dan Manajemen
SPMK menyebutkan bahwa Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan
proses komunikasi secara spesifik sebagai berikut:
a. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
b. Mempengaruhi perilaku seseorang
c. Mengungkapkan perasaan
d. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
e. Berhubungan dengan orang lain
f. Menyelesaian sebuah masalah
g. Mencapai sebuah tujuan
h. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
i. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain
Komunikasi yang terjadi tidak selamanya 11adiog karena dalam
berkomunikasi terkadang mengalami hambatan-hambatan. Hambatan tersebut
11
dapat berasal dari pengirim pesan ataupun penerima pesan. Beberapa hambatan
dalam komunikasi adalah:
a. Hambatan dari Proses Komunikasi, diantaranya:
1) Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan
belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh
perasaan atau situasi emosional.
2) Hambatan dalam penyandian/symbol, hal ini dapat terjadi karena bahasa
yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu,
radiolog yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama
atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit. Hambatan ini yang akan
sering terjadi jika terdapat perbedaan bahasa yang digunakan oleh
pengirim dan penerima pesan. Oleh karena itu dibutuhkan bahasa yang
mudah dimengerti dan bahasa ndonesia merupakan bahasa yang mudah
dimengerti di Negara ini.
3) Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media
komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga
tidak dapat mendengarkan pesan.
4) Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan
sandi oleh si penerima.
5) Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat
menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru
dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
6) Hambatan dalam memberikan umpan balik. Umpan balik yang diberikan
tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan radiographer,
tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
12
7) Hambatan Fisik. Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang
efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya:
gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
8) Hambatan Semantik. Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi
kadang- kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau
berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
9) Hambatan Psikologis. Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang
mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan
yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
Radiografer sebagai salah satu pemberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dalam berkomunikasi menggunakan komunikasi teraupetik. Komunikasi
teraupetik merupakan proses dimana radiographer berkomunikasi dengan
menggunakan pendekatan terencana mempelajari klien.
Perbedaaan dalam penggunaan bahasa dalam memberikan pelayanan
kesehatan baik yang dilakukan oleh radiographer maupun petugas kesehatan
lainnya merupakan faktor yang terpenting yang harus dipahami karena perbedaan
bahasa ini akan memberikan dampak terhadap semua proses selama pelayanan
kesehatan diberikan.
3. Pengaruh Bahasa Indonesia dalam Pelayanan Kesehatan
Beragamnya bahasa yang ada di Indonesia dapat menyebabakan banyaknya
arti dari setiap kata. Tidak tersampianya pesan yang disampaikan oleh pengirim
pesan dapat mengindikasikan adanya hambatan dalam komuniksi tersebut.
Perbedaan bahasa antara pemberi pelayanan kesehatan dalam hal ini radiographer
13
dengan klien dapat menjadi hambatan dalam komunikasi antar keduanya. Oleh
karena itu dibutuhkan bahasa yang dapat dimengerti oleh hampir seluruh warga
Indonesia dan dapat digunakan dimana saja radiographer radiograp itu berada,
bahasa tersebut adalah Bahasa Indonesia karena bahasa ini merupakan bahasa
pemersatu semua penduduk yang ada di Indonesia.
Komunikasi yang jelas dan efektif adalah aspek penting ketika berhubungan
dengan klien, terutama jika perbedaan bahasa menciptakan rintangan kultural
antara radiographer radiograp. Perbedaan bahasa yang terjadi antar aradiografer
radiograp harus dijembatani oleh orang ketiga agar pesan yang disampaikan oleh
radiographer dapat diterima klien tanpa adanya kesalahpahaman arti. Jika terjadi
kesalahpahaman maka komunikasi yang terjadi antara keduanya dapat dikatakan
tidak radiolog. Ketidakberhasilan untuk berkomunikasi secara efektif dengan
klien tidak hanya menyebabkan penundaan dalam diagnosis dan tindakan tetapi
juga dapat mengarah pada hasil yang tragis. Oleh karena itu kesamaan bahasa
dalam hal ini sangat diperlukan. Bahasa Indonesia memiliki pengaruh yang
sangat besar tehadap pelayanan kesehatan. Hampir seluruh penduduk di
Indonesia mengerti dan memahami arti dari penggunaan bahasa Indonesia yang
baik.
Oleh karena itu dalam memberikan pelayanan kesehatan seorang radiographer
harus menggunakan bahasa Indonesia yang benar agar tidak terjadi
kesalahpahaman. Beberapa pengaruh penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dalam berkomunikasi dalam pelayanan kesehatan adalah:
a. Memberikan kemudahan bagi penerima pelayanan kesehatan untuk
memahami maksud dari pemberi pelayanan kesehatan
14
b. Bahasa Indonesia mudah digunakan oleh penduduk Indonesia sehingga
radiographer dapat menerapkan komunikasi teraupetik dalam memberikan
pelayanan kesehatan
c. Bahasa Indonesia dapat mengurangi hambatan yang ada. Dalam hal ini
adalah hambatan dalam proses komunikasi dan hambatan smantik
d. Penggunaan bahasa Indonesia dapat memberikan kemudahan dalam
berkomunikasi sehingga radiographer dapat memberikan asuhan yang tepat
radiographer juga dapat mengikuti perintah yang diberikan. Apabila
komunikasi yang terjadi baik maka seorang radiographer tidak akan
menemukan hambatan dalam memberikan intervensi keradiograferan
e. Bahasa Indonesia dapat digunakan dimana saja diwilayah Indonesia. Hal ini
dikarenakan pemberian pelayanan kesehatan dapat diberikan disemua lingkup
bermasyarakat, baik itu di puskesmas, rumah sakit maupun di komunitas
yang ada di masyarakat
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari isi makalah diatas dapat kita lihat dan pahami bahwa berdasarkan sejarah
bahasa Indonesia yang bisa kita lihat dalam isi makalah ini, bahasa Indonesia
merupakan bahasa pemersatu bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia ini digunakan oleh
semua rakyat Indonesia dalam melakukan aktivitas nya sehari hari. Bahasa Indonesia
ini merupakan bahasa yang umum digunakan, karena bahasa Indonesia merupakan
bahasa yang mudah dipahami dan memiliki banyak manfaat bagi bangsa Indonesia.
Radiografer menggunakan bahasa Indonesia dalam menghadapi klien nya agar tidak
menimbulkan kesalah pahaman antara perawat dengan klien nya, selain itu perawat
menggunakan bahasa Indonesia dalam melakukan penkes atau pendidikan kesehatan
di pedesaan agar masyarakat dalam desa tersebut lebih mudah memahami apa yang
telah disampaikan perawat tersebut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bahasa
Indonesia sangat berpengaruh dalam pelayanan kesehatan, khusunya bagi
Radiografer.
B. SARAN
Sebagai Radiografer hendaklah memahami dengan baik bahasa Indonesia, dari
manfaat sampai dengan hambatan-hambatan yang akan muncul. Radiografer
sebaiknya bisa mengaplikasikan hal tersebut kedalam praktik di Rumah Sakit agar
16
perawat mampu berkomunikasi atau melakukan komunikasi teraupetik dengan baik
terhadap kliennya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Chesney, D.Noreen and Muriel Chesney. 1981. “Radiographic Imaging “ Fourth Edition,
London : Oxford Black well Scientfic Publication.
Fathiradtya, 2012. Peranan Bahasa Indonesia Dlam Kehidupan Sehari-hari. Diakses pada
tanggal 19 April 2013 dari situs http://fathiraditya.blogspot.com/2012/10/peranan-
bahasa-indonesia-dalam.html
Permana, Dimas. 2012. Fungsi Bahasa Sebagai Alat Komunikasi. Diakses pada tanggal 19
April 2013 dari situs http://dmsprmn.blogspot.com/2012/10/fungsi-bahasa-sebagai-alat-
komunikasi.html
Supratinya, A. 2012. Komunikasi Antar Pribadi. Jakarta: Kanusius.
18