KATA PENGANTAR - IMISSU Single Sign On of Udayana … · Dalam rangka mewujudkan masyarakat...
Transcript of KATA PENGANTAR - IMISSU Single Sign On of Udayana … · Dalam rangka mewujudkan masyarakat...
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
anugerahnya saya dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi yang berjudul “Peranan Bagian
Analis Kredit Terkait Dengan Timbulnya Kredit Macet Pada PT Bank Perkreditan
Rakyat Lestari Denpasar”.
Adapun maksud dan tujuan penyusunan skripsi ini ialah sebagai salah satu tugas akhir
guna memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Udayana.
Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan berbagai pihak, baik secara moral maupun materiil yang tidak ternilai harganya. Untuk
itu, pada kesempatan ini perkenankanlah kiranya saya menghaturkan rasa terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utama, S.H., M.H. Dekan Fakultas Hukum Universitas
Udayana.
2. Bapak Dr. Gede Made Swardana, S.H.,M.H. Pembantu Dekan I Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
3. Ibu Dr. Ni Ketut Sri Utari, S.H.,M.H. Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas
Udayana.
4. Bapak Dr. I Gede Yusa, S.H.,M.H. Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas
Udayana.
5. Bapak Dr. I Wayan Wiryawan, S.H.,M.H., Ketua Bagian Hukum Keperdataan.
6. Bapak Dr. Dewa Gde Rudy, S.H.,M.Hum., Dosen Pembimbing I yang telah banyak
memberikan petunjuk, bimbingan dan saran sehingga terselesaikannya penulisan skripsi
ini.
7. Bapak Ida Bagus Putu Sutama, S.H.,Msi., Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
banyak waktu untuk mengarahkan dan membimbingan saya dalam menyusun skripsi ini
sehingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.
8. Bapak Ida Bagus Putra Atmaja, SH.,MH., kakek saya yang selalu memberikan dukungan
dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Seluruh Dosen pada Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah memberikan ilmu
pengetahuan yang bermanfaat selama mengikuti perkuliahan.
10. Seluruh pegawai Fakultas Hukum Universitas Udayana.
11. Bapak Ida Bagus Made Suamba S,E.,M.si. Ayah dari penulis yang banyak memberikan
saran – saran dan dukungan dalam pembuatan skripsi ini.
12. Ibu Luh Made Mustari S,sos. Ibu dari penulis yang telah memberikan semangat dan
dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.
13. Putu ayu ngurah pratiwi purwa S.ked. Orang terdekat penulis yang selalu memberikan
motivasi dan semangat dalam penulisan tugas akhir ini.
14. Sahabat-sahabat seperjuangan saya di Fakultas Hukum Universitas Udayana; I.B.
Abhimantara , Agung Suyoga, Kurnia Uttara, A.A. Gede Adinanta, Manik Askare, Reina
Dwinanda, Hendra Pranata, dan Oca Cendana, terima kasih atas bantuan rekan-rekan
yang tak ternilai harganya.
15. Seluruh rekan-rekan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu khususnya yang telah
turut serta dalam perjuangan saya memperoleh gelar Sarjana Hukum.
Dalam penyusunan skripsi ini saya berusaha dengan segenap kemampuan dan
pengetahuan agar dapat memaparkan permasalahan diangkat secara terarah dan sistematis.
Namun dengan kemampuan yang terbatas , saya sangat menyadari bahwa terdapat bagian celah
kekurangan didalamnya, Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran semua pihak guna
penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan para pihak yang merasa
berkepentingan.
Denpasar, 23 Juni 2016
ida bagus suambara manuaba
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DALAM .............................................................................. i
HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM ..................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ...................................... iii
HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI.................................... iv
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................................ v
HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN .............................................. viii
HALAMAN DAFTAR ISI ......................................................................................... ix
ABSTRAK .................................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................8
1.3 Ruang Lingkup Masalah ....................................................................................8
1.4. Orisinalitas Penelitian .......................................................................................8
1.5. Tujuan penelitian ............................................................................................10
a. Tujuan Umum .............................................................................................10
b. Tujuan Khusus ............................................................................................11
1.6. Manfaat Penelitian ..........................................................................................11
a. Manfaat Teoritis ..........................................................................................11
b. Manfaat Praktis ...........................................................................................11
1.7. Landasan teoritis .............................................................................................12
1.8. Metode Penelitian ...........................................................................................14
1.8.1. Jenis Penelitian......................................................................................14
1.8.2. Jenis Pndekatan ....................................................................................14
1.8.3. Sifat Penelitian ......................................................................................15
1.8.4. Sumber Data ..........................................................................................15
1.8.5. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................17
1.8.6. Teknik Analis Data ...............................................................................17
II. TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT, PERJANJIAN KREDIT DAN KREDIT
MACET
2.1. Kredit ..............................................................................................................19
2.1.1. Pengertian Kredit ..................................................................................20
2.1.2. Macam – Macam Kredit .......................................................................21
2.1.3.Prosedur Permohonan Kredit ................................................................24
2.1.4. Pengamanan Kredit ..............................................................................26
2.2. Perjanjian Kredit .............................................................................................27
2.2.1. Pengertian Pejanjian Kredit ..................................................................28
2.2.2.Hapusnya Perjanjian Kredit ...................................................................30
2.3. Kredit Macet ...................................................................................................34
2.3.1. Pengertian Kredit Macet .......................................................................35
2.3.2. Kriteria Kredit Macet ...........................................................................37
III.AKIBAT HUKUM YANG TIMBUL TERHADAP JAMINAN TERKAIT DENGAN
KREDIT MACET
3.1. Penyebab Terjadinya kredit Macet Pada PT BPR Lestari Denpasar ..............40
3.2. Akibat Hukum Terhadap Jaminan Terkait dengan Kredit Macet ...................46
IV. UPAYA ANALIS KREDIT DALAM PENYELESAIAN KREDIT MACET
4.1. Proses penyelesaian Kredit Macet Pada PT BPR Lestari Denpasar ..............50
4.2. Prosedur Lelang Dengan Terjadinya Kredit Macet .......................................54
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan ....................................................................................................57
5.2. Saran ..............................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR INFORMAN
LAMPIRAN
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Peranan Bagian analis Kredit Terkait Dengan Timbulnya Kredit Macet Di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Lestari Denpasar. Maka dari itu permasalahan yang diuraikan dalam skripsi ini adalah akibat hukum terhadap jaminan terkait dengan kredit macet di BPR Lestari Denpasar.Dan peranan bagian analis kredit dalam penyelesaian kredit macet.Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode empiris. Akibat hukum terhadap jaminan terkait dengan kredit macet diatur dalam pasal 1 ayat (1), pasal 1 ayat (2), pasal 15 ayat (3), pasal 29 ayat (1) Undang – Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia dan Undang – Undang Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda – Benda yang Berkaitan dengan Tanah. Peranan bagian analis kredit terkait dengan timbulnya kredit macet di BPR Lestari, maka bagian analis akan melakukan rescheduling( penjadwalan ulang ), resconditioning ( persyaratan kembali), rescrukturing ( penataan ulang ). Ketentuan – ketentuan dalam penyelesaian kredit macet tersebut jika tidak berhasil maka akan dilakukan proses eksekusi jaminan.
Kata Kunci: Bagian Analis kredit, Kredit Macet, Bank Perkreditan Rakyat Lestari Denpasar (BPR
ABSTRACT Thesis singer entitled "The Role section Credit Analyst Related Article Search Google Incidence of Credit Less In Rural Banks (BPR) Lestari Denpasar. So From ITU issues Yang outlined hearts essay singer is a result of the law against Security Subscription WITH credit Less, BPR Lestari Denpasar. And Role section credit analyst hearts Completion of credit Less. Methods used hearts thesis singer using empirical method. The legal consequences Against Security Subscription WITH credit Less regulated hearts in article 1 (1), article 1, paragraph (2), article 15 paragraph (3), article 29 paragraph (1) Act - Act No. 42 of 1999 on Fiduciary And Act - Act No. 4 of 1996 ABOUT security rights to Land and Their objects - objects Relating WITH Land. Role Section credit analyst Subscribe WITH the onset of the credit Less, BPR Lestari , then Section Analyst will reschedule (rescheduling), resconditioning (requirement Back), rescrukturing (rearrangement). PROVISIONS - hearts CONDITIONS Completion of the credit Less IF NOT SUCCEED It will do guarantee execution process. Keyword: Section Credit Analyst, Credit Less, Bank Perkreditan Rakyat Lestari Denpasar (BPR)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, kesinambungan dan peningkatan
pelaksanaan pembangunan nasional yang berdasarkan kekeluargaan, perlu senantiasa
dipelihara dengan baik. Guna mencapai tujuan tersebut, maka pelaksanaan pembangunan
ekonomi harus lebih memperhatikan keserasian, keselarasan dan keseimbangan unsur-unsur
pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional di barengi dengan
pemberian kredit.1
Salah satu sarana yang mempunyai peran strategis dalam menyerasikan dan
menyeimbangkan masing-masing unsur dari trilogi pembangunan adalah perbankan. Peran
strategis tersebut terutama disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai suatu wahana yang
dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien, yang
dengan berdasarkan demokrasi ekonomi mendukung pelaksanaan pembangunan nasional
dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan
ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
Memperhatikan peran lembaga perbankan yang demikian strategi dalam mencapai
tujuan pembangunan nasional, maka terhadap lembaga perbankan perlu senantiasa terdapat
pembinaan dan pengawasan yang efektif dengan didasari oleh landasan gerak yang kokoh
agar lembaga perbankan di Indonesia mampu berfungsi secara efisien, sehat, wajar dan
mampu menghadapi persaingan yang semakin bersifat global, maupun melindungi secara
1 Kansil, C.S.T1986, Hukum Perusahaan Indonesia, PT.Pradnya Paramita, Jakarta.hal. 156
baik dana yang dititipkan masyarakat kepadanya serta mampu menyalurkan dana
masyarakat tersebut ke bidang-bidang yang produktif bagi pencapaian sasaran pembangunan
berupa pinjaman.
Dalam upaya mendukung keseimbangan dan peningkatan pelaksanaan
pembangunan, lembaga perbankan telah menunjukan perkembangan yang pesat seiring
dengan kemajuan pembangunan di Indonesia dan perkembangan ekonomi Internasional
serta sejalan dengan peningkatan tuntutan kebutuhan masyarakat akan jasa perbankan yang
tangguh dan sehat. Dalam meningkatkan kebutuhan akan jasa perbankan yang telah
berkembang pesat maka landasan gerak perbankan yang ada dirasakan sudah saatnya
diadakan penyesuaian agar mampu menampung tuntutan pengembangan jasa perbankan.2
Agar kemajuan yang dialami oleh lembaga perbankan dapat ditingkatkan secara
berkelanjutan dan benar-benar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
pelaksanaan pembangunan nasional dan untuk menjamin berlangsungnya demokrasi
ekonomi sehingga segala potensi, inisiatif dan kreasi masyarakat dapat dikerahkan dan
dikembangkan menjadi suatu kekuatan riil bagi peningkatan kemakmuran rakyat, maka
pembinaan dan pengawasan perbankan serta landasan gerak perbankan yang selama ini
didasarkan kepada ketentuan Undang-undang No. 10 tahun 1998 perlu dikembangkan dan
disempurnakan. Dengan penyempurnaan itu maka perbankan dapat menjadi lebih siap dan
mampu berperan secara baik dalam mendukung proses pembangunan yang semakin
dihadapkan pada tantangan perkembangan perekonomian Internasional.
Dari kedua bentuk usaha pokok bank diatas, oleh ketentuan-ketentuan perundang-
undangan yang ada, yakni UU No. 10 tahun 1998 tidak memberikan pengaturan yang
2C.S.T. Kansil, 1987,Hukum Perusahaan Indonesia, PT.Pradnya Paramita, Jakarta, hal.75.
seimbang dalam usaha pemerintah melindungi bank sebagai pemilik dana dan nasabah
sebagai pemilik simpanan.
Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan kurang memberi pengaturan
secara terinci tentang bagaimana nasabah harus bertindak sebagai penyimpan dana terhadap
bank apabila bank tidak dapat mengembalikan simpanannya, sehingga diperlukan
perlindungan akan kekuatan hukum atas hak-haknya dikemudian hari. Lain halnya dengan
pengaturan terhadap kekuasaan bank dalam menyalurkan dana dalam bentuk kredit, dimana
undang-undang memberikan pengaturan yang cukup luas. Hal ini dapat kita lihat dalam
ketentuan Pasal 8 UU No. 10 tahun 1998 yang menyatakan : “ Dalam memberikan kredit
Bank Umum wajib mempunyai kenyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk
melunasi hutangnya sesuai dengan yang diperjanjian”.
Dari ketentuan pasal 8 UU No. 10 tahun 1998, dapatlah disimak bahwa pemerintah
dalam mengatur aktivitas perbankan lebih memperhatikan keuntungan pada lembaga
perbankan dari pada menjamin kedudukan nasabah sebagai pemilik dana yang disimpan
pada bank.
Jelasnya bahwa pemerintah menekankan kepada bank agar berhati-hati dalam
menyalurkan kreditnya. Bank diwajibkan untuk memiliki keyakinan bahwa pengembalian
dananya dapat dikembalikan oleh nasabah peminjam/debitur sesuai dengan perjanjian. Hal
ini dapat kita lihat dalam praktek perbankan sehari-hari, dimana Bank dalam memberikan
pinjaman kepada nasabahnya senantiasa mengeluarkan surat pengakuan hutang dalam
perjanjiannya. Sedangkan sebaliknya Bank dalam menerima simpanan dari para nasabahnya
tidak berusaha membuat pernyataan atau perjanjian untuk memberikan agunan tanggung
jawabnya, sehingga upaya menjaga keharmonisan hubungan antara bank dengan nasabah
secara wajar dan profesional akan memberikan manfaat yang banyak bagi perkembangan
ekonomi seluruh masyarakat. Karena bank sebagai lembaga kepercayaan masyarakat akan
berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menjaga dana nasabahnya.
Dalam hal ini Bank dituntut untuk memberikan kredit dengan hati-hati dan wajar
sesuai dengan aturan perbankan dengan sistim Prodencial Banking untuk menghindari resiko
dan menjadikan Bank tersebut pada tingkat yang sehat.
Untuk mengurangi resiko kredit bermasalah Bank dalam aktivitas sehari-ahrinya
harus dapat memberikan bimbingan dan pendidikan secara otomatis kepada para
nasabahnya.4
Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ) adalah bank yang tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran, yang dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah. Bank perkreditan rakyat menerima simpanan hanya dalam bentuk
deposito berjangka, tabungan dan / atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.Pada
mulanya tugas pokok BPR diarahkan untuk menunjang pertumbuhan dan modernisasi ekonomi
pedesaan serta mengurangi praktek – praktek ijon dan para pelepas uang.Dengan semakin
berkembangnya kebutuhan masyarakat tugas BPR tidak hanya ditunjukkan bagi masyarakat
pedesaan, tetapi juga mencangkup pemberian jasa perbankan bagi masyarakat golongan ekonomi
lemah di daerah perkotaan. Untuk mewujudkan tugas pokoknya tersebut , BPR dapat melakukan
usaha berikut sesuai dengan pasal 13 Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang
Perbankan Atas Perubahan Dari Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan :
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, deposito berjangka,
tabungan, dan / atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
4R.Tjiptoadinugroho, 1986, Perbankan, Masalah Fungsi, Organisasi Dan Ketatalaksanaan, Pradnya
Paramita, Jakarta, , hal.66.
2. Memyediakan jasa kredit kepada nasabah.15
Dan usaha yang dilarang dilakukan oleh BPR terdapat dalam pasal 14 Undang – Undang
Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Atas Perubahan Dari Undang – Undang Nomor 7
Tahun 1992 Tentang Perbankan. Menurut Pasal 14 Bank Perkreditan Rakyat dilarang :
1. Menerima simpanan berupa giro, dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran.
2. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.
3. Melakukan penyertaan modal.
4. Melakukan usaha perasuransian.
5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 13.6
Aktivitas BPR yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal
dengan istilah funding (menghimpun dana) setelah bank memperoleh dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan, maka oleh bank dana tersebut diputarkan atau dijual kembali ke
masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah lending (menyalurkan
dana dalam bentuk kredit).27
Penyaluran kredit merupakan aktivitas paling pokok dari BPR karena menghasilkan
keutungan terbesar .namun resiko kredit macet juga relative besar. Dalam kehidupan sehari –
hari kata kredit, bukan merupakan kata yang asing bagi masyarakat. Perkataan kredit tidak saja
dikenal oleh masyarakat di kota – kota besar, tetapi sampai ke pedesaan kata kredit tersebut
sudah sangat popular. Pengertian pinjaman ( kredit ) adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak
5 H. Malayu S.P. Hasibuan, 2009, Dasar – Dasar Perbankan,PT Bumi Aksara, Jakarta,h. 38. 6 Suryodiningrat, RM. 1998, Asas-asas Hukum Perikatan, Transito, Bandung,. hal. 87 7A Pradito, 2011, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19819/4/Chapt, Hal.2,
lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.38 Sebelum kredit diberikan, untuk
meyakinkan bank bahwa nasabah benar – benar dapat dipercaya, maka bank terlebih dahulu
mengadakan analisis kredit yang dilakukan oleh bagian analis kredit bank. Tujuan dilakukannya
analisis kredit ini untuk menjamin bahwa pemberian kredit telah dilaksanakan secara berhati –
hati ( prudential banking ) dan sesuai dengan asas – asas pemberian kredit yang sehat. Sebagian
besar kredit yang diberikan oleh BPR adalah untuk nasabah – nasabah mikro / kecil / sedang
yang rata – rata tidak memiliki laporan keuangan. Analisis terhadap laporan keuangan nasabah
boleh dikatakan jarang dilakukan sehingga prioritas analisis adalah menitikberatkan pada berapa
besar resiko kredit yang dapat diambil oleh bank disamping itu mengupayakan agar kredit yang
diberikan tepat jumlah, tepat waktu.49
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah akibat hukum yang timbul terhadap jaminan terkait dengan kredit macet di BPR
Lestari Denpasar?
2. Bagaimana peranan Analis Kredit pada BPR Lestari Denpasar dalam Penyelesaian Kredit
Macet ?
1.3. Ruang Lingkup Masalah
Dalam penulisan sebuah karya ilmiah yang dapat dikatakan baik, perlu kiranya untuk
ditentukan batasan – batasan mengenai pokok – pokok bahasan atau materi yang akan diuraikan
sehingga pembahasan atau materi – materi yang dijabarkan dapat fokus atau tidak menyimpang
dari pokok penelitian yang di bahas. Penelitian karya ilmiah ini memiliki ruang lingkup
8 Neni Sri Imaniyati, 2008, Hukum Perbankan Untuk Lingkungan Sendiri, Fakultas Hukum Unisba,
Bandung, h. 130 9 Soedarto, 2007, Manajemen Resiko Untuk BPR ( Bank Perkreditan Rakyat ), PT Palem Jaya Ariadne,
Jakarta, h.343
permasalahan mengenai Akibat Hukum yang timbul terhadap jaminan terkait dengan kredit
macet dan Upaya hukum yang dilakukan oleh Analis Kredit di BPR Lestari Denpasar dalam
Penyelesaian Kredit Macet
1.4 Orisinalitas Penelitian
Penelitian ini akan memfokuskan penelitian pada peranan analisis di dalam pemberian
kredit oleh BPR Lestari kepada nasabah dalam hal terjadinya pemberian kredit yang harus
dianalisa oleh tim analis sebelum kredit itu dicairkan untuk nasabah. Pada umumnya penelitian
mengenai pemberian kredit terhadap nasabah mengangkat tema tentang peranan bagian analis
kreditterkait dengan timbulnya kredit macet di BPR Lestari kepada nasabah sedangkan untuk
pembahasan secara khusus mengenai peranan bagian analis dalam pemberian kredit dan akibat
hukum yang ditimbulkan belum terdapat pembahasan secara spesifik. Untuk memperlihatkan
orisinalitas dari karya ilmiah ini dapat dibandingkan perbedaannya dengan karya ilmiah
terdahulu yang sejenis, yaitu sebagai berikut:
JUDUL
PENELITIAN
TAHUN
TEMPAT
RUMUSAN MASALAH
Penyelesaian kredit bermasalah dalam perjanjian kredit dengan jaminan
hak tanggungan di BPR Karya Sari
Sedana
2014
Fakultas Hukum Universitas Udayana
1. Bagaimanakah penyelesaian kredit bermasalah dalam perjanjian kredit pada lembaga perbankan dengan jaminan hak tanggungan 2. Bagaimanakah eksekusi hak tanggungan pada kredit bermasalah
Beralihnya Kredit
Modal Kerja Permanen Menjadi
2013
Fakultas Hukum
Universitas Udayana
1. Untuk mengetahui apakah yang menjadi dasar pertimbangan Bank
Kredit Umum Pada PT. Bank
Pembangunan Daerah Bali
Cabang Negara
Pembangunan Daerah Bali dalam beralihnya kredit dari kredit modal kerja permanen menjadi kredit umum. 2. Untuk mengetahui apakah akibat Hukum bagi debitur yang dialihkan kreditnya dari kredit modal kerja permanen menjadi kredit umum pada Bank Pembangunan Daerah Bali cabang Negara Kabupaten Jembrana.
Penyelesaian
Kredit Bermasalah Dalam Perjanjian
Kredit Ekspor Bank Jateng Di
Semarang
2012
Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang
1. Bagaimana prosedur pelaksanaan kredit ekspor (Perjanjian Kredit Ekspor)di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Cabang Semarang? 2. Apa Hambatan pelaksanaan prosedur penyelesaian kredit macet dalam pelaksanaan kredit ekspor di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa TengahCabang Semarang?
Berdasarkan uraian table diatas, dapat dikatakan bahwa penelitian ini berbeda dengan
penelitian tentang pemberian kredit lainnya yang telah ada, dimana penelitian ini berjudul
“Peranan Bagian Analis Kredit Terkait Timbulnya Kredit Macet Di Bank Perkreditan Rakyat
Lestari Denpasar” .
1.5. Tujuan Penelitian
1.5.2. Tujuan Umum
Penulisan suatu karya ilmiah tidak dapat dilepaskan dari tujuan penelitian itu sendiri
sebagai bentuk kemanfaatan dan pertanggung jawaban, adapun tujuan umum dari penulisan
karya ilmiah ini yaitu;
1) Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya di bidang penelitian;
2) Untuk mengembangkan dan mengekspresikan ilmu yang telah dipelajari selama masa
perkuliahan;
3) Melatih kemampuan dan nalar mahasiswa dalam menuangkan pemikiran – pemikiran
ilmiah secara tertulis;
4) Untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Strata 1 (satu) pada
bidang ilmu hukum di Fakultas Hukum Universitas Udayana.
1.5.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan karya ilmiah ini meliputi;
1. Untuk mengetahui akibat hukum yang timbul terhadap jaminan terkait dengan kredit
macet
2. Untuk mengetahui peranan Analis Kredit pada BPR Lestari Denpasar dalam Penyelesaian
Kredit Macet.
1.6. Manfaat Penelitian
1.6.1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran bagi
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang hukum, serta dapat digunakan sebagai acuan oleh
pihak – pihak yang ingin melakukan penelitian lebih mendalam terhadap permasalahan dari
akibat hukum yang ditimbulkan terhadap jaminan terkait dengan kredit macet dan proses
penyelesaian kredit macet.
1.6.2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dalam karya ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh bagian
yang terkait dalam menganalisa kredit yang diajukan oleh nasabah khususnya dalam hal ini
ketika bagian analis kredit dalam menyelesaikan kredit macet. Nantinya karya ilmiah ini dapat
membantu menerangkan tugas – tugas dari bagian analis kredit dan proses – proses penyelesaian
kredit macet.
1.7. Landasan Teoritis
Dalam penulisan karya ilmiah ini tentu dalam penulisanya haruslah berdasarkan teori –
teori yang berkaitan dari pokok – pokok persoalan yang dibahas dalam karya ilmiah ini.Peranan
dari bagian analis kredit dalam menganalisa Pemberian kredit yang kurang tepat dapat
menyebabkan terjadinya kredit macet yang memberikan dampak serius bagi perkembangan
bank. Maka dari itu untuk mengurangi terjadinya kredit macet, bank haruslah mengikuti syarat
syarat yang harus dipenuhi dalam penyaluran kredit. Perencanaan penyaluran kredit harus
dilakukan secara realistis dan objektif agar pengendalian dapat berfungsi dan tujuan tercapai.511
Perencanaan penyaluran kredit harus didasarkan pada keseimbangan antara jumlah, sumber, dan
jangka waktu dana agar tidak menimbulkan masalah terhadap tingkat kesehatan dan likuiditas
bank. Rencana penyaluran kredit harus seimbang dengan rencana penerimaan dana. Kedua
rencana ini harus diperhitungkan secara terpadu oleh perencana secara baik dan benar, dalam
11 H. Malayu S.P. Hasibuan, loc.cit.
rencana penyaluran kredit ini harus ada pedoman tentang prosedur, alokasi, dan
kebijaksanaannya.
Beberapa asas – asas Hukum Perbankan :
1. Asas demokrasi ekonomi ditegaskan dalam Pasal 2 UU Perbankan yang diubah. Pasal
tersebut menyatakan bahwa perbankan Indonesia dalam melakukan usahnya berasaskan
demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian.Ini berarti fungsi dan
usaha perbankan diarahkan untuk melaksankan prinsip -prinsip yang terkandung dalam
demokrasi ekonomi yang bedasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Asas kepercayaan adalah suatu asas yang menyatakan bahwa usaha bank dilandasi oleh
hubungan kepercayaan antara bank dengan nasabahnya. Bank terutama bekerja dengan
dana dari masyarakat yang disimpan padanya atas dasar kepercayaan, sehingga setiap
bank perlu terus menjaga kesehatannya dengan tetap memelihara dan mempertahankan
kepercayaan masyarakat padanya.
3. Asas Kerahasiaan adalah asas yang mengharuskan atau mewajibkan bank merahasiakan
segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan lain - lain dari nasabah bank
yang menurut kelaziman dunia perbankan wajib dirahasiakan. Kerahasiaan ini adalah
untuk kepentingan bank sendiri karena bank memerlukan kepercayaan masyarakat yang
menyimpan uangnya di bank. Dalam Pasal 40 UU perbankan menyatakan bahwa bank
wajib merahasiakan informasi mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya.
4. Asas Kehati-hatian (Prudential Principle) adalah suatu asas yang menyatakan bahwa
bank
dalam menjalankan fungsi dan kegiatan usahanya wajib menerapkan prinsip kehati -
hatian dalam rangka melindungi dana masyarakat yang dipercayakan padanya. Hal ini
disebutkan dalam Pasal 2 Undang - undang Perbankan bahwa perbankan Indonesia dalam
melaksankan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan asas kehati
- hatian.125
Asas – asas yang sudah diuraikan diatas tentunya akan menjadi landasan teoritis dalam penulisan
karya ilmiah ini.
1.8. Metode Penelitian
1.8.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode empiris, studi kasus hukum empiris berupa perilaku
hukum masyarakat. Pokok kajiannya adalah hukum yang dikonsepkan sebagai prilaku nyata
sebagai gajala social yang sifatnya tidak tertulis, yang dialami setiap orang dalam hubungan
hidup masyarakat. Disamping itu, untuk melengkapi data dalam rangka menjawab permasalahan
juga dilakukan wawancara di lapangan pada responden yang dipandang memahami
permasalahan.13
1.8.2.Jenis Pendekatan
Dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan. Dengan pendekatan tersebut,
peneliti akan mendapatkan informasi dari berbagai aspek mengenai isu yang sedang diuji coba
untuk dicari jawabnya. Penelitian hukum empiris umumnya mengenal 7 ( tujuh ) jenis
pendekatan yaitu :
1. Pendekatan kasus ( the caseapproach)
12 Universitas Sumatera Utara, http://repository.usu.ac.id/bitstream/I.pdf, diakses pada tanggal 22
november 2015, Pukul 23:50 13 Abdulkadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, cet 1, PT. citra aditya bakti, Bandung,
hal.40
2. Pendekatan perundang – undangan ( the statute approach )
3. Pendekatan fakta ( the fact approach )
4. Pendekatan analis konsep hukum ( analytical& conceptual approach )
5. Pendekatan frasa ( words& phrase approach )
6. Pendekatan sejarah ( historical spproach )
7. Pendekatan perbandingan ( comparative approach )
Penelitian yang dilakukan lebih ditunjukkan kepada pendekatan fakta( the fact apporoach )
dan pendekatan perundang – undangan ( the statute approach)
1.8.3. Sifat Penelitian
Sifat penelitian dalam penelitian ini menggunakan sifat penelitian Deskriptif yaitu, pada
penelitian secara umum, termasuk pula didalamnya penelitian ilmu hukum, bertujuan
menggambarkan secara tepat sifat – sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok
tertentu atau untuk menentukan penyebaran suatu gejala, atau untuk menentukan ada
tidaknya hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat.
1.8.4. Sumber Data
Data secara umum diartikan sebagai fakta atau keterangan dari suatu obyek yang diteliti
yang diperoleh dari hasil observasi/ penelitian. Sumber data penulis digunakan dalam
penulisan hukum ini adalah :
1. Data primer
Data primer adalah sumber data yang dapat memberikan informasi secara
langsung mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti
yaitu mengenai proses penyelesaian kredit macet.Sumber data primer dalam penelitian ini
meliputi keterangan dari pegawai PT. Bank Perkredian Rakyat Lestari Denpasar.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang berfungsi sebagai pendamping atau
pendukung data sekunder yang tidak secara langsung memberikan data atau informasi.
Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari bahan – bahan
kepustakaan, arsip – arsip, dokumen – dokumen yang terdiri dari :
3. Bahan hukum primer
Bahan hukum primer meliputi peraturan perundang – undangan dan dokumen resmi
dan data tertulis dari PT. Bank Perkreditan Rakyat Lestari Denpasar. Undang – undang
Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan atas perubahan dari Undang – Undang Nomor 7
Tahun 1992. Dan Undang - Undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia
4. Bahan hukum sekunder
Bahan hukum sekunder meliputi penelitian melalui wawancara, bahan bacaan berupa
literrut-literatur, karya ilmiah, majalah-majalah dan Internet
1.8.5. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah melalui wawancara.
Wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara bertanya langsung kepada
narasumber yang akan diwawancarai. Wawancara ini dilakukan dengan pihak atau bagian
analis kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR ) Lestari Denpasar. Wawancara ini dilakukan
dengan teknik Tanya jawab dan diharapkan dapat berlangsung terarah agar nanti mendapat
informasi yang berguna. Disamping itu agar tercapai proses Tanya jawab yang terbuka dari
responden, maka Tanya jawab tersebut dikembangkan disekitar pokok permasalahan
sehingga relevan dengan permasalahan yang akan dibahas. Dan selain menggunakan teknik
pengumpulan data melalui wawancara penulis juga menggunakan teknik pengumpulan data
melalui studi dokumen. Studi dokumen yang dimaksud yaitu teknik pengumpulan data
dengan cara mempelajari, membaca, dan mencatat buku – buku, literature, catatan serta
peraturan perundang – undangan yang erat kaitannya dengan pokok – pokok masalah yang
digunakan untuk menyusun penulisan hukum ini yaitu undang – undang yang terkait serta
artikel – artikel media massa dan dokumen penting lainnya.
1.8.6. Teknik Analisis Data
Dalam suatu penelitian teknik analis data merupakan suatu hal yang sangat penting
untuk menguraikan dan memecahkan masalah yang diteliti berdasarkan data – data yang
sudah dikumpulkan, apabila keseluruhan data yang diperoleh dan sudah terkumpul baik
melalui studi kepustakaan ataupun dengan wawancara, kemudian diolah dan dianalisis secara
kualitatif yaitu dengan menghubungkan antara data yang ada yang berkaitan dengan
pembahasan dan selanjutnya disajikan secara deskriptif analis. Analisis data kualitatif yang
dimaksud yaitu suatu cara penelitian yang menggunakan dan menghasilkan data deskriptif
analisis, yaitu apa yang dinyatakan responden secara tertulis maupun lisan dan juga perilaku
nyata yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh.