KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · 2007 tentang Penetapan Rumah Sakit Paru Dr.H.A....

95

Transcript of KATA PENGANTAR - e-renggar.kemkes.go.id · 2007 tentang Penetapan Rumah Sakit Paru Dr.H.A....

  • i

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrohmannirrohim

    Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu sebagai Badan Layanan Umum (BLU)

    berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 275/KMK.05/2007 tanggal 21 Juni

    2007 tentang Penetapan Rumah Sakit Paru Dr.H.A. Rotinsulu Bandung pada Kementerian

    Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan

    Layanan Umum dengan tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa jasa pelayanan

    kesehatan tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam kegiatannya didasarkan pada

    prinsip efisiensi dan produktifitas.

    Laporan Tahunan 2019 ini merupakan kewajiban yang harus dilakukan sesuai dengan

    Peraturan Presiden Nomor 47 tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian

    Negara, menyebutkan dalam pasal 89 bahwa setiap pimpinan suatu organsiasi wajib mengikuti

    dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan

    menyampaikan Laporan berkala tepat pada waktunya.

    Sedangkan di tingkat Kementerian Kesehatan tertuang dalam Peraturan Menteri

    Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

    Kementerian Kesehatan, menyebutkan dalam pasal 996 bahwa Setiap kepala satuan Organisasi

    wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing

    dan menyampaikan Laporan berkala tepat pada waktunya.

    Laporan ini berisi target dan hasil kerja Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu tahun 2019

    yang merupakan bentuk pertanggungjawaban atas program dan kegiatan yang dilaksanakan pada

  • ii

    tahun 2019. Dalam Laporan ini masih terdapat banyak kekurangan yang perlu disempurnakan di

    masa yang akan datang.

    Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah

    membantu hingga dapat tersusunnya Laporan Tahunan 2019 ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa

    selalu memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Amin

    Bandung, Januari 2020Direktur Utama,

    dr. Edi Sampurno Sp.P.,MMNIP. 196109211987121001

  • iii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR.....................................................................................................i

    DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………iii

    RINGKASAN EKSEKUTIF..........................................................................................v

    BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

    1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

    1.2 Maksud dan Tujuan Laporan.......................................................................4

    1.3 Ruang Lingkup Laporan..............................................................................5

    BAB II ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN.............................................................6

    2.1 Hambatan Tahun Lalu.......................................................................................6

    2.2 Kelembagaan.....................................................................................................9

    2.2.1 Sumber Daya Manusia...............................................................14

    2.2.2 Sarana dan Prasarana.................................................................17

    2.2.3 Dana...........................................................................................17

    BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA...............................................................19

    3.1 Dasar Hukum.........................................................................................19

    3.2 Tujuan, Sasaran, dan Indikator..............................................................20

    3.2.1 IndikatorKinerja BLU................................................................20

    3.2.2 Indikator Kinerja Individu (IKI)................................................22

    3.2.3 Key Performance Indicators (KPI) sesuai

    Renstra RS Paru Dr. H.A. Rotinsulu...................................................24

    3.2.4 Standar Pelayanan Minimal (SPM)...........................................24

  • iv

    3.2.5 Penetapan Kinerja...................................................................30

    BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN.......................................................................32

    4.1 Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran...............................................32

    4.2 Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi Serta Upaya Tindak Lanjut......37

    BAB V HASIL KERJA.................................................................................................46

    5.1 Pencapaian Target Kinerja.....................................................................46

    5.2 Realisasi Anggaran ...............................................................................62

    5.3 Upaya untuk Meraih WTP dan Zona Integritas ....................................63

    BAB VI PENUTUP.......................................................................................................67

    LAMPIRAN

  • v

    RINGKASAN EKSEKUTIF

    Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu telah ditetapkan menjadi BLU sejak tanggal 26

    Juni 2007 sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 275/KMK.05/2007 tentang penetapan RS

    Paru Dr. H.A. Rotinsulu Bandung sebagai instansi pemerintah yang menerapkan Pola Pengelola

    Keuangan BLU.

    Arah pengembangan Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu berperan untuk

    menyukseskan pembangunan kesehatan masyarakat terutama dalam kesehatan paru, dengan

    mengacu pada visi dan misi rumah sakit, sebagai berikut:

    Visi :

    “ Menjadi Rumah Sakit Paru Rujukan Nasional Tahun 2019 ”

    Misi :

    Memberikan Pelayanan yang Berorientasi Kepada Keselamatan Pasien

    Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan ilmu di bidang

    kesehatan paru

    Mengembangkan sumber daya rumah sakit.

    Rencana kegiatan tahun 2019 dilaksanakan dengan mengacu pada sasaran strategis RSB

    serta rincian program per tahun. Tahun 2019 sebagai tahun ke – 5, RSB difokuskan pada

    pengoptimalan pelayanan melalui pembentukan divisi paru kerja. Adapun program

    pengembangan lainnya yang direncanakan untuk tahun 2019 yaitu diantaranya menyempurnakan

    sistem informasi manajemen rumah sakit, penerapan remunerasi berbasis kinerja dengan

    dukungan IT, peningkatan pelayanan kepegawaian melalui data base dan IT, peningkatan

  • vi

    pelaksanaan pelaporan aset dan persediaan menuju accrual base, penguatan kerjasama

    pendidikan dan bakordik, peningkatan kompetensi sdm melalui pendidikan formal dan non

    formal, penambahan sarana prasarana yang handal, promosi yang efektif untuk meningkatkan

    cakupan wilayah.Program dan kegiatan yang dilaksanakan diupayakan dapat mendukung ke arah

    peningkatan kinerja RSPR.

    Pada Tahun tahun 2019, realisasi kinerja BLU RSPR sudah mencapai bobot sebesar

    83.99 dengan kategori AA ( Baik ). Pendapatan mencapai Rp 73.792.452.917,- atau 140.63 %

    dari target Rp 52.474.341.000,-. Adapun Belanja mencapai Rp 100.676.276.945,- atau sebesar

    85.81 % dari total anggaran sebesar Rp 117.328.916.000,-.

  • BAB IPENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Penyusunan Laporan Tahunan ini merupakan salah satu bentuk

    Laporan dari Laporan berkala yang harus disusun oleh setiap organisasi

    pemerintah. Laporan Tahunan ini merupakan kewajiban yang harus

    dilakukan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 47 tahun 2009

    tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, menyebutkan

    dalam pasal 89 bahwa setiap pimpinan suatu organisasi wajib mengikuti

    dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-

    masing dan menyampaikan Laporan berkala tepat pada waktunya.

    Sedangkan di tingkat Kementerian Kesehatan tertuang dalam

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010

    tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, menyebutkan

    dalam pasal 996 bahwa Setiap kepala satuan Organisasi wajib mengikuti

    dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan masing-

    masing dan menyampaikan Laporan berkala tepat pada waktunya.

    Laporan Tahunan ini merupakan Laporan pelaksanaan tugas dan

    fungsi dari satuan kerja di lingkungan Ditjen Pelayanan Kesehatan yang

    memuat perkembangan dan hasil pencapaian kinerja baik kegiatan

    maupun anggaran dalam kurun waktu satu tahun kegiatan.

    1

  • Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik

    Indonesia Nomor 190/Menkes/SK/II/2004 Tanggal 26 Februari 2004

    tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Paru sebagaimana telah

    diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

    250/Menkes/PER/III/2008 tanggal 11 Maret 2008 mempunyai kedudukan

    sebagai Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang

    berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal

    Pelayanan Kesehatan dengan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan

    kesehatan terhadap penderita penyakit paru secara menyeluruh,

    terpadu, dan berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan serta

    penelitian dan pengembangan di bidang penanggulangan penyakit paru.

    Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu menyediakan Pelayanan

    Medis, Pelayanan Penunjang Medis & Non Medis, Pelayanan Asuhan

    Keperawatan, Pelayanan Administrasi Umum & Keuangan,

    Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan.

    Pengembangan Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu diarahkan

    sebagai rumah sakit dengan kekhususan pelayanan paru-paru terpadu

    menuju rumah sakit paru rujukan nasional tahun 2019, sesuai dengan visi

    dan misi rumah sakit.

    Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu dihadapkan kepada

    tantangan diberbagai aspek baik itu kualitas pelayanan medis,

    keperawatan, keuangan dan manajerial sehingga diharapkan bisa

    2

  • memberikan kontribusi kepada pembangunan kesehatan di Indonesia

    umumnya dan Jawa Barat khususnya.

    Dalam Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 Tentang

    Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum disebutkan bahwa tujuan

    dibentuknya Unit Badan Layanan Umum adalah untuk meningkatkan

    pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan

    umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan

    fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi

    dan produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat.

    Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor

    275/KMK.05/2007 tentang penetapan RS Paru Dr. H.A. Rotinsulu

    Bandung sebagai instansi pemerintah yang menerapkan Pola Pengelola

    Keuangan BLU dan Keputusan Menteri Kesehatan No :

    756/Men.Kes/SK/VI/2007 tentang penetapan 15 (lima belas) rumah sakit

    Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan dengan menerapkan

    Pola Pengelola Keuangan BLU, maka untuk menindaklanjuti hal tersebut

    telah dilakukan pembenahan-pembenahan yang sistematis dan

    terorganisir terhadap fungsi-fungsi manajemen Rumah Sakit, yaitu

    dengan menjabarkan pokok-pokok program lima tahun kedepan sebagai

    pedoman dalam menyusun Rencana Bisnis Anggaran (RBA) tahunan,

    berdasarkan Rencana Strategis Bisnis RSP dr.H.A Rotinsulu tahun 2015-

    2019.

    3

  • Untuk menilai apakah program dan kegiatan serta sasaran kerja

    yang telah ditetapkan di dalam Rencana Strategis dan Rencana Bisnis

    Anggaran benar-benar telah tercapai, maka perlu dilakukan evaluasi dan

    pelaporan berkala atas hasil-hasil yang telah dicapai salah satunya dalam

    bentuk Laporan Tahunan.

    1.2 Maksud dan Tujuan Laporan

    Maksud dari disusunnya Laporan Tahunan 2019 ini, adalah untuk

    memenuhi ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor

    47 tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian

    Negara, pasal 89 dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

    1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

    Kementerian Kesehatan, pasal 996 menyebutkan bahwa setiap pimpinan

    suatu organsiasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan

    bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan

    Laporan berkala tepat pada waktunya.

    Selain itu, untuk mengikuti peraturan dan perundang-undangan (PP

    No. 23 Tahun 2005 pasal 3, pasal 28, pasal 32) mengenai keharusan

    pimpinan Satker BLU untuk melakukan evaluasi secara rutin atas kinerja

    BLU yang dipimpinnya.

    Adapun Tujuan dari disusunnya Laporan ini adalah :

    4

  • 1. Memberikan Laporan kepada Menteri Kesehatan mengenai

    pelaksanaan kegiatan pemberian layanan kesehatan paru kepada

    masyarakat oleh RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu Tahun anggaran 2019.

    2. Sebagai bentuk akuntabilitas dan Pertanggungjawaban atas Pencapaian

    Sasaran-Sasaran Kinerja yang telah ditetapkan di dalam Rencana

    Strategis dan Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun 2019.

    1.3 Ruang Lingkup Laporan

    Ruang Lingkup Laporan ini meliputi Penjelasan atas latar

    belakang, maksud dan tujuan serta ruang lingkup Laporan Tahunan.

    Penjelasan atas Analisis situasi awal tahun pada saat RBA Tahun 2019

    disusun (Hambatan tahun lalu, Kelembagaan, Sumber Daya). Penjelasan

    atas tujuan dan sasaran kerja yang ditetapkan dalam Rencana Strategis dan

    RBA Tahun 2019. Penjelasan atas Strategi pelaksanaan untuk mencapai

    sasaran kerja tersebut. Penjelasan atas pencapaian target kinerja (target

    kegiatan, pendapatan,indikator-indikator sesuai peraturan terbaru, Standar

    Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Key Performance Indikator, Promotif

    Preventif, Program Unggulan, Realisasi Anggaran, dan Upaya untuk

    Meraih WTP dan Zona Integritas). Selanjutnya adalah Penutup berupa

    penarikan kesimpulan atas keseluruhan isi Laporan.

    5

  • BAB IIANALISIS SITUASI AWAL TAHUN

    2.1 Hambatan Tahun Lalu

    Hambatan yang dirasakan oleh RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu pada

    tahun lalu (tahun 2018) dalam melaksanakan pelayanan kesehatan paru

    paripurna kepada masyarakat adalah berupa kelemahan-kelemahan

    internal yang masih terjadi dan ancaman-ancaman yang berasal dari

    eksternal.

    Adapun kelemahan-kelemahan internal yang masih terjadi adalah

    berupa:

    1. Aspek Pelayanan

    SDM dokter paru masih kurang

    Adanya sistem rujukan berjenjang dan zonasi rujukan

    2. Aspek Keuangan

    Kegiatan klaim dipengaruhi oleh ketepatan waktu maupun

    kualitas dokumen klaim, RS Paru dr.H.A Rotinsulu sudah dapat

    melaksanakan klaim sesuai standar,.

    Kegiatan evaluasi efisiensi masih belum optimal

    Kegiataan efesiensi yang berasal dari kegiatan pengadaan

    barang/jasa di rumah sakit berupa lelang secara terpadu

    (konsolidasi) bersama satker lain yang dapat menghasilkan harga

    barang/jasa yang lebih murah, baru dapat diaplikasikan untuk

    6

  • beberapa item saja, misalnya untuk alat tulis kantor, oksigen, dan

    limbah medis,

    Laporan keuangan masih terkendala dengan sistem persediaan

    yang belum optimal

    Persediaan yang tercatat dalam aplikasi SIRS masih harus di input

    ulang ke dalam aplikasi Persediaan SIMAK BMN, sehingga

    masih memungkinkan terjadinya salah input dan perbedaan data

    pada dua aplikasi yang berbeda, selain itu proses penginputan

    memerlukan waktu yang lama. Bridging SIMAK BMN dengan

    SIRS masih belum berhasil karena aplikasi SIMAK BMN tidak

    open source.

    3. Aspek Organisasi dan Sumber Daya Manusia

    Belum optimalnya komunikasi di internal dan antar unit

    Masih kurangnya SDM dokter spesialis spesialis paru

    4. Aspek Sarana dan Prasarana

    Belum optimalnya sarana prasarana karena adanya skala prioritas

    dan sesuai dengan ketersediaan anggaran

    Masih berkembangnya sistem persediaan rumah sakit

    Kondisi Eksternal merupakan kondisi di luar rumah sakit yang

    secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keberhasilan

    rumah sakit dalam mencapai tujuan. Terhadap faktor eksternal, rumah

    sakit tidak mampu untuk mengendalikan sesuai dengan apa yang

    7

  • diinginkan untuk masa yang akan datang, bisa ditinjau dari berbagai

    dimensi, yaitu:

    1. Aspek Undang-Undang

    Remunerasi telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Keuangan

    dan dilakukan revisi sesuai dengan perkembangan Pendapatan

    Rumah sakit.

    Perubahan kebijakan pemerintah yang mempengaruhi

    perencanaan pendapatan rumah sakit untuk mempertahankan

    pelayanan dan mensejahterakan pegawai.

    2. Kebijakan Pemerintah

    Untuk Pasien Jaminan Kesehatan Daerah terdapat penurunan

    dikarenakan harus mengikuti rujukan berjenjang.

    Kebijakan membatasi rekruitmen ASN sehingga kebutuhan PNS

    sulit dipenuhi (misal kebutuhan bendahara), serta terbatasnya

    formasi ASN sehingga kekurangan SDM, khususnya dibagian

    keuangan.

    3. Keadaan Persaingan

    Persaingan pengobatan untuk penyakit sejenis oleh Puskesmas

    dan sarana kesehatan lainnya.

    4. Keadaan Perekonomian

    Terbatasnya ketersediaan anggaran, sementara pelayanan semakin

    meningkat..

    Daya beli Masyarakat tidak sebanding dengan peningkatan inflasi

    8

  • 5. Perkembangan Teknologi

    Perkembangan teknologi yang semakin cepat sementara anggaran

    rumah sakit yang terbatas untuk membeli alat-alat yang canggih

    tersebut. Adapun peningkatan teknologi/ alat kemungkinan tidak

    selalu meningkatkan nilai jual/ pendapatan RS di era BPJS ini,

    karena rumah sakit dibayar dengan tariff paket INA CBG’s.

    Melalui identifikasi hambatan tersebut maka dilaksanakan

    penyusunan RBA 2020 pada tahun 2019 dengan harapan dapat menjadi

    pendorong bagi perbaikan melalui program dan kegiatan yang

    direncanakan.

    2.2 KelembagaanRS. Paru Dr. H.A. Rotinsulu pada tanggal Kepmenkes No. 756

    tanggal 26 Juni 2007 tentang penetapan 15 satker BLU, maka resmi

    ditetapkan menjadi rumah sakit yang menerapkan PPK-BLU, dan

    berdasarkan Per Menkes No. 250/Menkes /PER/III/2008 tanggal 11 Maret

    2008 tentang organisasi dan tata laksana kerja rumah sakit, dalam

    melaksanakan tugasnya Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu

    menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

    a. Pelaksanaan pelayanan kesehatan paru

    b. Pelaksanaan deteksi dini dan pencegahan penyakit paru

    c. Penatalaksanaan penderita penyakit paru

    d. Penatalaksanaan rehabilitasi penderita penyakit paru

    e. Pelaksanaan asuhan dan pelayanan keperawatan

    f. Pelaksanaan pelayanan rujukan

    9

  • g. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang penanggulangan

    penyakit paru

    h. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang penanggulangan

    penyakit paru

    i. Pelaksanaan administrasi umum dan keuangan

    Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu pada tanggal 26 Juni 2007

    resmi ditetapkan menjadi rumah sakit yang menggunakan PPK-BLU, dan

    memiliki dewan pengawas berdasarkan Surat Keputusan Menteri

    Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/290/2017,

    Penetapan Dewan Pengawas pada Lima Belas Rumah Sakit Unit

    Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan yang Menerapkan Pola

    Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Periode 2017 – 2022;

    tanggal 18 Mei 2017. Susunan Dewan Pengawas adalah sebagai berikut:

    a. Ketua Dewan Pengawas : dr. Trisa Wahjuni Putri, M.Kes

    b. Anggota Dewan Pengawas : Prof. dr. Menaldi Rasmin, Sp.P(K)

    c. Anggota DewanPengawas : Drs.Elman Ritonga,M.A

    Berikut uraian tugas Dewan Pengawas :

    1) Menentukan arah kebijakan Rumah Sakit;

    2) Menyetujui dan mengawasi pelaksanaan rencana strategis;

    3) Menilai dan menyetujui pelaksanaan rencana anggaran;

    4) Mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya;

    5) Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien;

    6) Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban Rumah Sakit; dan

    10

  • 7) Mengawasi kepatuhan penerapan etika Rumah

    Sakit, etika profesi, dan peraturan perundang-undangan.

    Susunan Direksi RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu berdasarkan

    PerMenkes No. 250/Menkes /PER/III/2008 tanggal 11 Maret 2008 terdiri

    dari Direktur Utama, Direktur Medik dan Keperawatan serta Direktur

    Keuangan dan Administrasi Umum yang masing-masing dijabat oleh :

    a. Direktur Utama : dr. Edi Sampurno Sp.P.,MM

    b. Direktur Medik & Keperawatan : dr. Emil Ibrahim, MARS.

    c. Direktur Keuangan & Administrasi Umum : Lilis Risnawati,

    SE.,M.Ak

    Adapun Uraian Tugas Direksi adalah sebagai berikut:

    1. Direktur Utama

    Direktur Utama mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas baik

    secara internal maupun eksternal sesuai dengan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku.

    2. Direktur Medik & Keperawatan

    Direktur Medik dan Keperawatan mempunyai tugas melaksanakan

    pengelolaan pelayanan medik, penunjang medik, keperawatan,

    pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan.

    3. Direktur Keuangan dan Administrasi Umum

    Direktur Keuangan dan Administrasi Umum mempunyai tugas

    melakukan pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dan

    keuangan.

    11

  • Dalam menjalankan tugas manajerialnya sehari-hari jajaran direksi

    dibantu oleh jajaran struktural yang terdiri dari:

    a) 4 (empat) orang Kepala Bidang/Bagian:

    1. Kepala Bidang Medik

    2. Kepala Bidang Keperawatan

    3. Kepala Bagian Administrasi Umum

    4. Kepala Bagian Keuangan

    b) 10 (Sepuluh orang) Kepala Seksi/ Sub Bagian:

    1. Kepala Seksi Pelayanan Medik

    2. Kepala Seksi Pelayanan Penunjang Medik

    3. Kepala Seksi Pendidikan dan Penelitian

    4. Kepala Seksi Keperawatan Rawat Jalan

    5. Kepala Seksi Keperawatan Rawat Inap

    6. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian

    7. Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan

    8. Kepala Sub Bagian Perbendaharaan dan Akuntansi

    9. Kepala Sub Bagian Mobilisasi Dana

    10. Kepala Sub Bagian Program dan Anggaran

    12

  • Selain Jajaran Struktural, untuk dapat melaksanakan pelayanan

    paru yang paripurna dan sebaik-baiknya kepada masyarakat, maka

    terdapat pula jajaran fungsional yang menjadi ujung tombak pelayanan

    paru kepada masyarakat, juga didukung oleh instalasi – instalasi serta

    komite dan unit sebagai berikut:

    1. Instalasi Rawat Jalan

    2. Instalasi Rawat Darurat

    3. Instalasi Rawat Inap

    4. Instalasi Perawatan Intensif

    5. Instalasi Bedah

    6. Instalasi Laboratorium

    7. Instalasi Radiologi

    8. Instalasi Rehabilitasi Medik

    9. Instalasi Farmasi

    10. Instalasi Gizi

    11. Instalasi Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit

    12. Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

    13. Instalasi Administrasi Pasien

    14. Instalasi Kesehatan Lingkungan

    15. Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit

    16. Instalasi CSSD

    13

  • Selain instalasi, pelaksanaan pelayanan dan manajemen rumah

    sakit didukung pula oleh komite-komite, yaitu:

    - Komite Medik

    - Komite Keperawatan

    - Komite Etik dan Hukum

    Serta unit lainnya sebagai berikut

    - Panitia Pengendalian Infeksi

    - Panitia Farmasi dan Terapi

    - Satuan Pengawas Intern

    - Tim Pengendalian Mutu

    - Tim K3RS

    - Tim KPRS

    2.2.1 Sumber Daya Manusia

    Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu

    berjumlah 365 orang yang terdiri dari PNS dan CPNS sebanyak 236 orang

    serta pegawai BLU non PNS sebanyak 129 orang. Pegawai negeri sipil yang

    menduduki jabatan struktural berjumlah 17 (tujuh belas) orang, pegawai yang

    menduduki jabatan fungsional tertentu berjumlah 149 orang dan yang

    menduduki jabatan fungsional umum sebanyak 199 orang.

    Tabel 2.1Pegawai PNS dan CPNS berdasarkan Kelompok Jabatan

    No Jabatan Tahun2019

    1 Jabatan Struktural 172 Jabatan Fungsional Tertentu 1493 Jabatan Fungsional Umum 199

    TOTAL 365

    14

  • Sesuai Tabel 2.2 jumlah Pegawai sebanyak 365 orang, berdasarkan

    status kepegawaian terbagi atas Pegawai Negeri Sipil sebanyak 231

    orang, pegawai CPNS sebanyak 5 orang dan tenaga Badan Layanan

    Umum Non PNS sebanyak 129 orang

    Tabel .2.2Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian

    No Jabatan Tahun 20191 PNS 2312 CPNS 53 BLU Non PNS 129TOTAL 365

    Tingkat pendidikan pegawai Rumah Sakit Paru Dr. H. A.Rotinsulu berdasarkan kelompok pendidikan terdiri adalah sebagaiberikut:

    Tabel .2.3Pegawai Berdasarkan Kelompok Pendidikan

    No Jabatan Tahun 20191 Dokter Spesialis 102 Dokter Umum 143 Dokter Gigi 14 Magister (S2) 17

    5 Sarjana (S1) 266 Sarjana (S1) + Profesi 297 Sarjana Sains Terapan

    (D.IV)12

    8 Diploma III (D.III) 1979 Diploma I (D.III) 210 SMA dan sederajat 5111 SMP 212 SD 4TOTAL 365

    15

  • Pegawai Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu berjumlah 365 orang

    berdasarkan Golongan dapat digambarkan sebagai berikut:

    Tabel .2.4Pegawai Berdasarkan Golongan

    No Jabatan Tahun 20191 Golongan IV 132 Golongan III 1863 Golongan II 1644 Golongan I 2TOTAL 365

    Pengelompokkan Pegawai RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu berdasarkan jenis kelaminadalah sebagai berikut:

    Tabel .2.5Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

    No Jabatan Tahun 20191 Laki-Laki 1672 Perempuan 198TOTAL 365

    16

  • 2.2.2 Sarana dan Prasarana

    Sarana dan Prasarana yang dimiliki RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu

    sampai dengan tanggal 31 Desember 2019 sebagai berikut:

    Tabel 2.6Sarana dan Prasarana RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu

    No Uraian Volume Satuan NilaiTahun 2018 Volume SatuanNilai Tahun

    20191 Tanah

    33.900 m2 453.412.500.000 33.900 m2 453.412.500.0002 Peralatan dan Mesin

    6.073 Unit 88.315.100.903 6.402 Unit 99.791.359.2333 Gedung dan Bangunan

    34 Unit 45.319.538.850 35 Unit 50.378.953.5784 Jalan

    5 Irigasi4.533 m2 3.208.014.002 4.533 m2 3.208.014.002

    6 Jaringan4 m2 1.115.438.000 4 m2 1.115.438.000

    7 Aset Tetap lainnya1 m2 2.246.746.693 1 m2 2.246.746.693

    8 Asset Tetap yang tidakdigunakan dalamoperasional pemerintah 921 Unit 801.711.800 921 Unit 801.711.800

    8 Konstruksi dalampengerjaan 370 Unit 1.292.009.932 369 Unit 1.187.809.932Aset Tak berwuud yangtidak digunakan dalamoperasional 10.020.800Jumlah 595.711.060.180 612.227.838.038

    2.2.3 Dana

    Dalam melaksanakan program dan kegiatan yang telah ditetapkan

    di dalam Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun 2019, maka RS Paru Dr. H.

    A. Rotinsulu telah mendapatkan pengesahan penggunaan anggaran yang

    telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan dalam Daftar Isian Pelaksanaan

    Anggaran (DIPA) RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu sebesar Rp.

    17

  • 117.328.916.000,- Dana tersebut terdiri dari dana APBN (subsidi RM)

    sebesar Rp. 64.854.575.000,- dan Operasional BLU Rp.52.474.341.000.-

    Alokasi dana APBN tersebut adalah untuk belanja gaji sebesar Rp.

    17.489.783.000,- belanja barang sebesar Rp 32.647.691.000,- dan belanja

    modal sebesar Rp 14.717.101.000,. Sedangkan Alokasi dana Operasional

    BLU adalah untuk belanja barang Rp 47.119.305.000,-dan belanja modal

    Rp 5.355.036.000,-

    Sesuai dengan DIPA yang telah disahkan, maka komposisi belanja

    adalah sebagai berikut:

    1. Sumber Dana APBN (Subsidi RM) Rp 64.854.575.000,-

    1) Belanja Pegawai Rp. 17.489.783.000,-

    2) Belanja Barang Rp. 32.647.691.000,-

    3) Belanja Modal Rp. 14.717.101.000,-

    2. Sumber Dana Operasional BLU Rp. 52.474.341.000,-

    1) Belanja Barang Rp. 47.119.305.000,-

    2) Belanja Modal Rp. 5.355.036.000,-

    18

  • BAB III

    TUJUAN DAN SASARAN KERJA

    3.1 Dasar Hukum

    Pembuatan Laporan Tahunan ini merupakan bentuk

    pertanggungjawaban Direksi RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu (RSPR) kepada

    Menteri Kesehatan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan paru kepada

    masyarakat.

    Adapun yang manjadi dasar hukum dibuatnya Laporan ini adalah:

    1. Peraturan Presiden Nomor 47 tahun 2009 tentang Pembentukan dan

    Organisasi Kementerian Negara, pasal 89

    2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010

    tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan,

    3. PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

    Umum

    4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2013 tentang Pedoman

    Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Badan layanan Umum di

    Lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

    5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman

    Akuntansi dan PeLaporan Keuangan Badan Layanan Umum

    6. Kontrak Kinerja 2019 antara RS Paru Dr.H.A.Rotinsulu dan Dirjen

    Pelayanan Kesehatan

    7. Rencana Bisnis Anggaran RSPR

    8. Rencana Strategi Bisnis (Renstra) RSPR

    19

  • 9. Peraturan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan

    RI nomor 02.03/I/2318/2017 tentang Perubahan Peraturan Direktur

    Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.03/I/2318/2017 tentang

    Pedoman Teknis Penilaian Kinerja Individu Direktur Utama Rumah Sakit

    Umum/ Khusus dan Kepala Balai di Lingkungan Direktorat Jenderal

    Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

    10. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 24 tahun 2018 tentang

    Pedoman Penilaian Kinerja Badan Layanan Umum Bidang Layanan

    Kesehatan

    11. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan

    RI Nomor HK.02.03/I/0173/2017 tentang Pedoman Teknis Penilaian

    Indikator Kinerja Individu (IKI)Tahun 2017 Direktur Utama Rumah Sakit

    Umum/ Khusus dan Kepala Balai di Lingkungan Direktorat Jenderal

    Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

    3.2 Tujuan, Sasaran, dan Indikator

    3.2.1 Indikator Kinerja BLU

    No. INDIKATOR Skor (Bobot )IdealI. KINERJA LAYANANA PERTUMBUHAN PRODUKTIVITAS1 Pertumbuhan Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan 3.00

    2 Pertumbuhan Rata-rata Kunjungan RawatDarurat 2.50

    3 Pertumbuhan Hari Perawatan (HP) Rawat Inap 2.504 Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi 2.505 Pertumbuhan Pemeriksaan Laboratorium 2.506 Pertumbuhan Operasi 2.50

    7 Pertumbuhan Pelayanan Rehabilitasi Medik perhari 2.50

    Jumlah A 18.00B EFEKTIFITAS PELAYANAN

    20

  • No. INDIKATOR Skor (Bobot )Ideal

    1 Kelengkapan Rekam Medik 24 Jam SelesaiPelayanan 2.002 Pengembalian Rekam Medik 2.003 Angka Pembatalan Operasi 2.004 Angka Kegagalan Hasil Radiologi 2.005 Penulisan Resep Sesuai Formularium 2.006 Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium 2.007 Bed Occupancy Rate (BOR) 2.00

    Jumlah B 14.00C PERTUMBUHAN PEMBELAJARAN1 Rata-rata Jam Pelatihan Karyawan 1.502 Program Reward & Punishment 1.50

    Jumlah C 3.00Jumlah Kinerja Layanan ( A + B + C) 24.00II. MUTU dan MANFAAT KEPADA

    MASYARAKATA Mutu Pepelayanan 1 Emergency Response Time Rate 2.002 Waktu Tunggu di Rawat Jalan 2.003 Average Length of Stay (ALOS) 2.004 Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi 2.005 Waktu Tunggu Operasi 2.006 Waktu Tunggu Hasil Laboratorium 2.007 Waktu Tunggu Hasil Radiologi 2.00

    Jumlah A 14.00B Mutu Klinik1 Angka Kematian di Gawat Darurat 2.002 Angka Kematian > 48 jam 2.003 Post Operative Death Rate 2.004 Angka Infeksi Nosokomial 4.005 Angka Kematian Ibu di RS 2.00

    Jumlah B 12.00C Kepedulian Kepada Masyarakat

    1 Pembinaan kepada Puskesmas dan SaranaKesehatan lainnya 1.00

    2 Penyuluhan Kesehatan (PKMRS) 1.003 Ratio Tempat Tidur Kelas III 2.00

    Jumlah C 4.00D Kepuasan Pelanggan1 Penanganan Pengaduan / Komplain 1.002 Kepuasan Pelanggan (IKM) 1.00

    Jumlah D 2.00E Kepedulian Kepada Lingkungan1 Kebersihan Lingkungan 2.00

    21

  • No. INDIKATOR Skor (Bobot )Ideal2 Proper Lingkungan (Hasil Uji AMDAL) 1.00

    Jumlah E 3.00Jumlah Skor Mutu Pelayanan& Manfaat (A s/d E) 35.00

    III. KINERJA KEUANGANA. Ratio Keuangan1 Rasio Kas (Cash Ratio) 2.252 Rasio Lancar (Current Ratio) 2.753 Periode Penagihan Piutang (Collection Period) 2.254 Perputaran Persediaan (PP) 2.255 Perputaran Aset tetap (Fixed Asset Turnover) 2.256 Imbalan Atas Aset Tetap (Return on Fixed Asset) 2.257 Imbalan Ekuitas (return Of Equity) 2.258 Rasio PNPB thd Biaya Operasional 2.75Jumlah Skor Ratio Keuangan (A) 19.00B. Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU1 Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif 2.002 Laporan Keuangan Berdasarkan SAK 2.00

    3 Surat Perintah Pengesahan Pendapatan danBelanja BLU 2.00

    4 Tarif Layanan 1.005 Sistem Akuntansi 1.006 Persetujuan Rekening 0.507 SOP Pengelolaan Kas 0.508 SOP Pengelolaan Piutang 0.509 SOP Pengelolaan Utang 0.5010 SOP Pengadaan Barang dan Jasa 0.5011 SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0.50Jumlah Skor Kepatuhan PK (B) 11.00JUMLAH SKOR ASPEK KEUANGAN (A+B) 30.00

    3.2.2 IKI (Indikator Kinerja Individu) Direktur Utama

    IKI Direktur Utama atau yang telah dipilih serta disetujui untuk

    menjadi indikator kinerja Tahun 2019 khususnya untuk rumah sakit paru,

    sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan

    Kementerian Kesehatan RI Nomor HK.02.03/I/0173/2017 tentang Pedoman

    Teknis Penilaian Indikator Kinerja Individu (IKI)Tahun 2019 Direktur Utama

    22

  • Rumah Sakit Umum/ Khusus dan Kepala Balai di Lingkungan Direktorat

    Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI yaitu terdiri dari :

    NO INDIKATOR BOBOT

    1 Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway 0.05

    2 Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional(FORNAS)0.05

    3 Prosentase Kejadian Pasien jatuh 0.05

    4 Penerapan Keselamatan Operasi 0.05

    5 Ventilator Associated Pneumonia (VAP) 0.05

    6 Cuci Tangan ( Hand Hygiene) ( tahun 2016NDR)0.07

    7 Persentase Pencapaian Indikator PenyakitAsma0.07

    8 Penanganan PPOK 0.07

    9 Kematian Pasien di IGD 0.04

    10 Ketepatan Identifikasi Pasien (tahun 2016BOR)0.08

    11 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) 0.08

    12 Waktu Tunggu Penanganan KegawatdaruratanRespirasi0.02

    13 Waktu Tunggu Rawat jalan (WTRJ) 0.05

    14 Waktu Tunggu Operasi Efektif ( WTE) 0.05

    15 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi ( WTPR) 0.05

    16 Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium(WTPL)0.05

    17 Pengembalian Rekam Medik Lengkap DalamWaktu 24 Jam (PRM)0.02

    18 Rasio Pendapatan PNBP Terhadap BiayaOperasional (PB)0.1

    Jumlah 1

    23

  • 3.2.3 Key Performance Indicators (KPI) sesuai Renstra RS Paru Dr.

    H.A. Rotinsulu

    NO INDIKATOR BOBOT

    1 Terwujudnya sumber daya manusia yangkompeten 0.13

    2 Terwujudnya keandalan sarana dan prasarana 0.10

    3 Terwujudnya sistem informasi manajemen RSberbasis IT 0.10

    4 Terwujudnya budaya kinerja 0.09

    5 Terwujudnya pengembangan pelayanan perdivisi di bidang paru 0.11

    6 Terwujudnya sistem rujukan yang efektif 0.09

    7 Terwujudnya RSPR sebagai rumah sakitpendidikan 0.09

    8 Terwujudnya pelayanan yang paripurna 0.09

    9 Terwujudnya kepuasan Stakeholder 0.09

    10 Terwujudnya pertumbuhan pendapatan rumahsakit 0.05

    11 Terwujudnya kemandirian dalam memenuhipembiayaan operasional 0.05

    Jumlah 1

    3.2.4 Standar Pelayanan Minimal (SPM)

    Rawat DaruratJENIS

    PELAYANAN INDIKATOR STANDAR

    Gawat Darurat Kemampuan menangani life saving anakdan dewasa

    100%

    Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jamPemberi pelayanan kegawatdaruratanyang bersertifikat yang masih berlakuATLS/BTLS/ACLS/PPGD

    100 %

    Kesediaan tim penanggulangan bencana Satu timWaktu tanggap pelayanan dokter di ≤ 5 menit terlayani

    24

  • JENISPELAYANAN INDIKATOR STANDAR

    gawat darurat setelah pasiendating

    Kepuasan pelanggan ≥ 70 %Kematian pasien ≤ 24 jam ≤ dua per seribu

    (pindah kepelayanan rawatinap setelah 8 jam)

    Tidak adanya pasien yang diharuskanmembayar uang muka

    100 %

    Rawat JalanJENIS

    PELAYANAN INDIKATOR STANDAR

    Rawat Jalan Dokter pemberi Pelayanan di PoliklinikSpesialis 100% Dokter Spesialis

    Ketersediaan pelayanan

    Klinik Anak Klinik Penyakit

    Dalam Klinik

    Kebidanan Klinik Bedah

    Jam buka pelayanan

    08.00 s/d 13.00 Setiap hari kerjakecuali Jum’at : 08.00- 11.00

    Waktu tunggu di rawat jalan ≤ 60 menitKepuasan pelanggan ≥ 90 %a. Penegakan diagnosis TB melalui

    pemeriksaan mikroskopis TBb. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan

    peLaporan TB di Rumah Sakit

    a. ≥ 60%b. ≥ 60 %

    25

  • Rawat InapJENIS

    PELAYANAN INDIKATOR STANDAR

    Rawat Inap Pemberi pelayanan di Rawat Inap Dokter spesialis Perawat minimal

    pendidikan D3Dokter penanggung jawab pasien rawatinap 100 %

    Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap

    Anak Penyakit Dalam Kebidanan Bedah

    Jam Visite Dokter Spesialis 08.00 s/d 14.00 setiaphari kerja

    Kejadian infeksi pasca operasi ≤ 1,5 %

    Kejadian infeksi nosokomial ≤ 1,5 %

    Tidak adanya kejadian pasien jatuh yangberakhir kecacatan / kematian 100 %

    Kematian pasien > 48 jam ≤ 0,24 %

    Kejadian pulang Paksa ≤ 5 %Kepuasan pelanggan ≥ 90 % Rawat inap TB :a.Penegakan Dianogsis TB melalui

    pemeriksaan mikroskopis TB.b. Terlaksananya kegiatan pencatatan

    dan peLaporan TB di rumah sakit

    a.100%b.100%

    Ketersediaan pelayanan rawat inap dirumah sakit yang memberikan pelayananjiwa

    NAPZA,Gangguanpsikotik, GangguanNerotik, dan GangguanMental Organik

    Tidak adanya kejadian kematian pasiengangguan jiwa karena bunuh diri 100%

    Kejadian re-admission pasien gangguanjiwa dalam waktu ≤ 1 bulan 100%

    Lama hari perawatan pasien gangguanjiwa ≤ 6 minggu

    26

  • Penunjang Medik

    JENISPELAYANAN INDIKATOR STANDAR

    Bedah Sentral(Bedah saja )

    Waktu tunggu operasi elektif ≤ 2 hari

    Kejadian Kematian di meja operasi ≤ 1 %

    Tidak adanya kejadian operasi salah sisi 100 %

    Tidak adanya kejadian operasi salahorang

    100 %

    Tidak adanya kejadian salah tindakanpada operasi

    100 %

    Tidak adanya kejadian tertinggalnyabenda asing / lain pada tubuh pasiensetelah operasi.

    100 %

    Komplikasi anastesi karena overdosis,reaksi anastesi, dan salah penempatanendotracheal tube.

    ≤ 6 %

    Persalinan danPerinatalogi(kecuali rumahsakit khususdiluar rumahsakit ibu danAnak)

    Kejadian kematian ibu karenapersalinan

    Perdarahan ≤ 1 % Pre –Eklamsia ≤

    30% Sepsis ≤ 0,2 %

    Pemberi pelayanan persalinan normal Dokter Sp.OG Dokter Umum

    terlatih (AsuhanPersalinanNormal )

    BidanPemberi pelayanan dengan persalinanpenyulit

    Tim PONEK yangterlatih.

    Pemberi pelayanan persalinan dengantindakan operasi

    Dokter Sp.OG Dokter Sp.A DokterSp.An

    Kemampuan menangani BBLR 1500 gr- 2500 gr

    100%

    Pertolongan Persalinan melalui seksiocesaria

    ≤ 20 %

    27

  • JENISPELAYANAN INDIKATOR STANDAR

    Keluarga Berencana :a. Persentase KB (Vasektomi &

    tubektomi) yang dilakukan olehtenaga kompeten dr. Sp.OG,dr.Sp.B, dr.Sp.U, dokter umumterlatih.

    b. Persentase peserta KB mantap yangmendapatkan konseling KB mantapoleh bidan terlatih.

    a.100%

    b.100%

    Kepuasan Pelanggan ≥ 80 %Intensif Rata-rata Pasien yang kembali ke

    perawatan intensif dengan kasus yangsama < 72 jam

    ≤ 3 %

    Pemberi pelayanan Unit intensif a. DokterSp.Anestesi dandokter spesialissesuai dengankasus yang ditangani

    b. 100 % perawatminimal D3dengan sertifikatPerawat mahirICU/setara (D4)

    Radiologi Waktu tunggu hasil pelayanan thoraxfoto.

    ≤ 3 jam

    Pelaksana ekspertisi Dokter SpesialisRadiologi

    Kejadian kegagalan pelayanan Rontgen Kerusakan foto ≤ 2%Kepuasan pelanggan. ≥ 80 %

    LaboratoriumPatologi Klinik

    Waktu tunggu hasil pelayananlaboratorium.

    ≤ 140 menitKimia darah & darahrutin.

    Pelaksana ekspertisi Dokter SpesialisPatologi Klinik

    Tidak adanya kesalahan pemberian hasilpemeriksaan laboratorium.

    100 %

    Kepuasan pelanggan. ≥ 80 %RehabilitasiMedik

    Kejadian Drop Out pasien terhadappelayanan rehabilitasi medik yangdirencanakan

    ≤ 50 %

    Tidak adanya kejadian kesalahan 100 %

    28

  • JENISPELAYANAN INDIKATOR STANDAR

    tindakan rehabilitasi medicKepuasan pelanggan. ≥ 80 %

    Farmasi Waktu tunggu pelayanana. Obat jadib. Obat Racikan

    a. ≤ 30 menitb. ≤ 60 menit

    Tidak adanya Kejadian kesalahanpemberian obat.

    100%

    Kepuasan pelanggan. ≥ 80 %Penulisan resep sesuai formularium 100 %

    Gizi Ketepatan waktu pemberian makanankepada pasien

    ≥ 90 %

    Sisa makanan yang tidak termakan olehpasien.

    ≤ 20%

    Tidak adanya kejadian kesalahanpemberian diet

    100 %

    Tranfusi Darah Kebutuhan darah bagi setiap pelayanantranfusi

    100 % terpenuhi

    Kejadian reaksi tranfusi ≤ 0,01 %Rekam Medik Kelengkapan pengisian rekam medik 24

    jam setelah selesai pelayanan100%

    Kelengkapan Informed Concent setelahmendapatkan informasi yang jelas.

    100%

    Penunjang Non MedikJENIS

    PELAYANAN INDIKATOR STANDAR

    PelayananGAKIN

    Pelayanan terhadap pasien GAKIN yangdatang ke RS pada setiap unit pelayanan 100% Terpenuhi

    PengelolaanLimbah

    Buku mutu limbah cair

    BOD < 30 mg/1 COD < 80 mg/1 TSS < mg/1 PH 6-9

    Pengelolaan limbah padat infeksiussesuai dengan aturan. 100 %

    Ambulance/Kereta Jenazah

    Waktu pelayanan ambulance / keretajenazah 24 jam

    Kecepatan memberikan pelayananambulance/kereta jenazah di rumah sakit ≤ 30 menit

    Response time pelayanan ambulanceoleh masyarakat yang membutuhkan

    Sesuai ketentuandaerah

    PemulasaraanJenazah

    Waktu tanggap (response time)pelayanan pemulasaraan jenazah ≤ 2 jam

    29

  • JENISPELAYANAN INDIKATOR STANDAR

    Pelayananpemeliharaansarana rumahsakit

    Kecepatan waktu menanggapi kerusakanalat ≤ 80 %

    Ketepatan waktu pemeliharaan alat 100 %Peralatan laboratorium dan alat ukuryang di gunakan yang digunakan dalampelayanan terkalibrasi tepat waktusesuai dengan ketentuan kalibrasi

    100 %

    PelayananLaundry

    Tidak adanya kejadian linen yang hilang 100 %

    Ketepatan waktu penyediaan linen untukruang rawat inap 100 %

    Pencegahan danPengendalianInfeksi ( PPI )

    Adanya anggota tim PPI yang terlatih ≥ 75 %Tersedia APD disetiap instalasi /departement ≥ 60 %

    Kegiatan pencatatan dan peLaporaninfeksi nosokomial / HAI (health careassociated infections) di rumah sakit(minimum 1 parameter)

    ≥ 75 %

    3.2.5 Penetapan Kinerja

    Penetapan kinerja adalah sebuah gambaran mengenai sasaran

    strategis RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu dalam memberikan pelayanan

    kesehatan paru kepada masyarakat, indikator kinerja, dan target yang

    ingin dicapai untuk setiap sasaran dan indikator tersebut baik dalam hal

    satuan maupun jumlah.

    Penetapan Kinerja tersebut mencakup empat perspektif

    menggunakan metode balanced score card yang meliputi; 1) persektif

    pertumbuhan dan pembelajaran, 2) perspektif proses bisnis internal, 3)

    Perspektif Stakeholder, dan 4) Perspektif Keuangan. Penetapan kinerja

    ini merupakan kontrak kinerja antara Direktur Utama RS Paru

    30

  • Dr.H.A.Rotinsulu dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan.

    Kontrak Kinerja terlampir pada lampiran Laporan ini.

    31

  • BAB IV

    STRATEGI PELAKSANAAN

    4.1 Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran

    Dalam upaya mewujudkan pelayanan kesehatan paru yang prima kepada

    masyarakat, manajemen merumuskan tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:

    1. Terwujudnya pelayanan kesehatan paru yang komprehensif dan

    berorientasi pada keselamatan pasien

    2. Terwujudnya profesionalisme pelayanan kesehatan paru melalui

    pendidikan, pelatihan dan penelitian sesuai kemajuan iptekdok

    Adapun sasaran yang bersesuaian dengan tujuan-tujuan di atas adalah

    sebagai berikut:

    1. Terwujudnya sumber daya manusia yang kompeten:

    2. Terwujudnya keandalan sarana dan prasarana

    3. Terwujudnya sistem informasi manajemen RS berbasis IT

    4. Terwujudnya budaya kinerja

    5. Terwujudnya pengembangan pelayanan per divisi di bidang paru

    6. Terwujudnya sistem rujukan yang efektif

    7. Terwujudnya RSPR sebagai rumah sakit pendidikan

    8. Terwujudnya pelayanan yang paripurna

    9. Terwujudnya kepuasan Stakeholder

    10. Terwujudnya pertumbuhan pendapatan rumah sakit

    11. Terwujudnya kemandirian dalam memenuhi pembiayaan

    operasional

    32

  • Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dibuatlah strategi-strategi

    yang terdiri dari program dan kegiatan sebagaimana pada tabel berikut :

    Program Strategis dan Rencana Kegiatan RSPR Tahun 2019

    NO PROGRAMSTRATEGIS

    RENCANA KEGIATAN TAHUN 2019

    1 Pemenuhan kompetensiSDM minimal 90%

    Pengadaan dokter spesialis jantung, spesialis paruPelatihan SDM sesuai standard kebutuhanPendidikan sesuai pengembanganPerencanaan analisis kebutuhan diklatReviu Standar Kompetensi SDM rumah sakitReviu Penataan organisasiMelaksanakan pelatihan sesuai dengan kebutuhan danpengembangan pelayanan khususnya pelayananbiomolekuler baik untuk dokter, perawat maupun tenagakesehatan lainnya. Membentuk Tim Champion /penggerak khususnyaPencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di tiap unit

    2 Pemenuhan sarana danprasarana unit kerja diRSPR sesuai standarminimal 90%

    Pembangunan gedung rawat inap dan poliklinik MDRterpadu tahap IIPengadaan alat medis dan alat non Medis sesuai standardkebutuhanPengoptimalan pelayanan isolasi khusus.Melaksanakan pengembangan pemeriksaanBiologimolekular deteksi TB dan resistensi OAT (MDR)Mewujudkan sarana ruang tekanan negative untuk ruangmikrobiologi dan biomolekularMelengkapi sarana prasarana radiologi dengan Pesawat X-Ray Mobile DR dan Dry Film Printer untuk mendukungsistem digitalisasi radiologi di IGD dan Pelayanan MDR

    3 Pembuatan modulSIMRS baru danimplementasinyaminimal 7 buah.

    merencanakan bridging simrs dengan simak persediaanMelaksanakan sistem informasi laboratorium (LIS) standarPatologi Klinik yang terintegrasi dengan penambahanmodul MikrobiologiMelakukan riviu clinical pathway yang telah ada danmenambah jumlah clinical pathway yang baru sertamengintegrasikan ke SIM RS.Membuat modul layanan CSSD, Kesling, Pendidikan danPelatihan, monitoring Renstra, pemeliharaan saranaprasarana RS, layanan Ambulance, Rencana BisnisAnggaran (RBA).

    33

  • NO PROGRAMSTRATEGIS

    RENCANA KEGIATAN TAHUN 2019

    Merencanakan Sistem Informasi KPRS , IKP danManajemen Keselamatan Pasien RS Berbasis IT

    4 Pemenuhan pencapaiankinerja individu yangexcellent minimal 90%

    Melakukan Kegiatan Capacity BuildingPelatihan Service Excellent untuk SDMMelaksanakan cek up pegawai secara terbatas di unit yangberesiko.Pengoptimalan sistem reward dan punishment

    5 Pengembanganpelayanan divisi Paruyang sudah ada yaitudivis Paru Asma/PPOK,divisi Paru Onkologi,divisi Paru Infeksi, divisiParu Intervensi dangawat napas, divisi FaalParu Klinik dan divisiParu Kerja.

    Mengoptimalkan pelayanan divisi paru infeksi melaluipelayanan TB –MDR untuk rawat Inap dan rawat Jalan,dan meningkatkan kualitas pelayanan TB paru dengan alatTCM (Test Cepat Mikrobiologi) dan kultur resistensi TBdengan media cair (MGIT) dan konvensional.Mengoptimalkan pelayanan paru berdasarkan divisi.Mengembangkan pelayanan paru intervensi untuk tindakandiagnose dan terapi kasus paru dengan adanya alatCryosurgery.Mengembangkan divisi paru Onkologi melalui layananbiomolekuler (EGFR).Mengembangkan pelayanan paru kerja bagi pegawaiperusahaan yang memerlukan pemeriksaan kesehatan parukerja.Riviu pelayanan berdasarkan divisi dan pengoptimalanpelayanan yang belum berjalanMelakukan monev terhadap pelayanan asuhan keperawatanpasien MDR TB, HCU dan isolasi khusus.Melaksanakan pemenuhan jumlah kasus untuk memenuhisertifikasi intervensi paru dan bedah minimal invasifMelaksanakan pengembagan pemeriksaan Biomolekularresistensi OAT (GenX[ert-MDR-TB)

    6 Promosi yang efektifterjadwal untukpenambahan faskes yangmerujuk ke RSPR

    Program rujukan ke seluruh jawa barat.Pengembangan daerah binaan terutama kantong TB di JawaBarat.Melaksanakan kegiatan penyuluhan berbasis komunitasseperti komunitas sekolah, pabrik, lansia, perguruan tinggi. Pengoptimalan even kesehatan untuk promosi kesehatanseperti hari tuberkolosis, hari kanker, dan hari asma.Peningkatan kerjasama ke rumah sakit-rumah sakit seputarbandung untuk kasus regular dan klinik/puskesmas untukkasus gawat darurat.Sosialisasi dan update informasi tentang pelayanan melaluimedia sosial (website, facebook,dll)

    34

  • NO PROGRAMSTRATEGIS

    RENCANA KEGIATAN TAHUN 2019

    Impelemntasi Whatsapp Business7 Melakukan pemenuhan

    standar rumah sakitpendidikan afiliasi

    Peningkatan kualifikasi SDM mampu melatih.Pelatihan SDM sesuai dengan standard yaitu tenaga dokterpendidik klinis dan tenaga pendidik kesehatan lainnya Melakukan kerjasama dengan institusi pendidikankedokteran umum.Mempersiapkan rumah sakit pendidikan denganmembentuk KomkordikMelakukan penelitian internal yang terkait denganpengembangan laboratorium.

    Merealisasikan dan memfasilitasi Co Ass dan ResidenceDokter Spesialis.

    8 Melakukan evaluasiterhadap implementasihasil akreditasi

    Melakukan reakreditasi menggunakan SNARS edisi 1Review SOP, kebijakan, Mutu secara rutin dan berkalaMelakukan surveillance mutuMelakukan survey mutu pelayanan oleh pihak internal danpihak eksternal.Terlaksananya monev implementasi kegiatan keselamatanpasienPelayanan Geriatri (Lansia)Monev Penggunaan Software Sismadak(Sistem Informasi

    Manajemen Dokumen Akreditasi RS)9 Monitoring dan Evaluasi

    Indikator Kepuasanstakeholder berikuttindak lanjut

    Riviu dan pengelolaan indikator keuangan sehinggamendekati nilai ideal.Pengumpulan data berbasis ITUpaya-upaya perbaikan sesuai hasil monev (Plan Do StudyAction)

    10 Monitoring dan EvaluasiPendapatan serta tindaklanjut

    Riviu pelaksanaan program promosiPenambahan kerja sama yang menghasilkan pendapatanPeningkatan ketepatan klaim melalui komitmen bersamaseluruh instalasi terkait dan peningkatan kerjasama denganBPJSMenyusun tarif paket inacbg's berbasis clinical pathwaysebagai dasar bagi informasi pendapatan rumah sakit.Peningkatan kerja sama dengan dinas untuk rujukan paruke Rotinsulu.Pengoptimalan program diklat yang menunjangpeningkatan pendapatan. Penguatan peran sistem penagihan/pencatatan biayamelalui koordinasi pegawai terkait baik petugas maupuntenaga medis dan para medis.

    35

  • NO PROGRAMSTRATEGIS

    RENCANA KEGIATAN TAHUN 2019

    11 Monitoring dan EvaluasiEfisiensi Biaya sertatindak lanjut,Peningkatan KualitasSistem PengendalianIntern

    Melaksanakan sosialisasi terkait perencanaan bagi seluruhmanajemen RS.Melakukan sosialisasi secara terus menerus kepada seluruhpegawai tentang efisiensi biayaPeningkatan fungsi pengawasan terhadap kepatuhanpelaksanaan CP ( Clinical Pathway )Melaksanakan kegiatan penyerapan anggaran secara realtime dan akurat melalui ITMelaksanakan evaluasi anggaran biaya rumah sakitberbasisi IT

    36

  • 4.2 Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi serta Upaya Tindak Lanjut

    No Sasaran Kegiatan Indikator KinerjaCapaianTahun2019

    Hambatan Upaya Tindak Lanjut

    1 TerwujudnyaSumber DayaManusia yangKompeten.

    1 PersentasepemenuhankompetensiSDM.

    91.55 Hambatan dalam melaksanakanpemenuhan kompetensi SDMdiantaranya adalah :1. Belum adanya ketentuan masa

    berlaku sertifikat inhouse trainingempat pelatihan dasar (BHD,K3RS, PPI, dan KPRS) sehinggadalam perhitungan realisasi tahun2019 masih diperhitungansertifikat 3 tahun ke belakang(tahun 2017, 2018, 2019). Di satusisi empat pelatihan dasarmerupakan bagian dari standarkompetensi yang wajib dipenuhidan selalu dievaluasi setiap tahundalam rangka kebutuhan surveyakreditasi.

    2. Pemenuhan kompetensi untukperawat masih belummemperhitungkan prioritaspelatihan sesuai standar sehinggacapaian kompetensi untuk profesiperawat masih banyak yangbelum tercapai.

    Tahun 2020 Subbag TU danKepegawaian (Bagian AdministrasiUmum) bersama Seksi Diklit (BidangMedik) akan melaksanakan upayasebagai berikut :1. Melaksanakan reviu SK Direktur

    Utama tentang Standar KompetensiSDM bersama stakeholder terkait.

    2. Membuat program e-learning bagipegawai untuk pelatihan empat dasar(BHD, PPI, K3RS, dan KPRS) dalamrangka efisiensi pembelajaran danwaktu.

    3. Melakukan rapat koordinasipembahasan AKD tahun 2020berdasarkan usulan pengembanganpegawai melalui aplikasi SI BULATdisesuaikan dengan rencana bisnisanggaran tahun berjalan (2020). AKD2020 mempertimbangkan prioritasstandar kompetensi dan prioritasketersediaan anggaran sertakebutuhan pegawai sesuai denganunitnya.

    37

  • No Sasaran Kegiatan Indikator KinerjaCapaianTahun2019

    Hambatan Upaya Tindak Lanjut

    2 TerwujudnyaKeandalan Saranadan Prasarana.

    2 Persentasepemenuhansarana dan pra-sarana sesuaistandar.

    91.27 Pencapaian keandalan saranaprasarana belum menemui hambatanyang berarti karena penyebaransarana prasarana sudah sesuai/merataserta batas minimal sarana prasaranatelah terpenuhi. Namun belum bisamengakomodir ruangan-ruanganbaru sesuai perkembangan kebijakanbaru

    Perlu perubahan rutin standar sesuaiperkembangan kebijakan baru sertaevaluasi, efisiensi dan efektiktifitasnya

    3 TerwujudnyaSistem InformasiManajemenRumah Sakit (SIMRS) BerbasisInformasiTeknologi.

    3 Jumlahpenambahanmodul SIM RSyangterimplementasi.

    7 Dalam implementasi program kerjapembuatan modul yang bersifat topdown atau intruksi dari atascenderung lebih lambat daripadamodul yang bersifat bootom up(usulan dari unit kerja) sehinggadiperlukan kerjasama dan komitmendengan user agar dapatmengoperasionalkan pembuatanmodul-modul tersebut, hal ini bisa disinergikan dengan pimpinan terlebihdahulu mengintruksikan ke userterkait sebuah implementasi systeminformasi.

    Mengadakan sosialisasi secara berkaladengan diikuti direksi untuk memberikangambaran rencana proker kedepan daripembuatan modul tersebut, diharapkandengan adanya sinergisitas tersebut makaimplementasi sebuah system informasiakan lebih optimal

    4 TerwujudnyaBudaya Kinerjayang Excellent

    4 Persentasepencapaiankinerja individu.

    95.58 Dalam pelaksanaan evaluasi kinerjaIndeks Kinerja Individu (IKI)pegawai dalam remunerasi secara

    Upaya tindak lanjut yang dilaksanakan ditahun 2020 diantaranya :1. Melaksanakan desk evaluasi

    38

  • No Sasaran Kegiatan Indikator KinerjaCapaianTahun2019

    Hambatan Upaya Tindak Lanjut

    umum tidak banyak mengalamihambatan. Adapun beberapahambatan yang masih dirasakan ditahun 2019 diantaranya adalah :1. Masih belum tajam dalam

    membuat indikator dan targetkinerja.

    2. Masih banyak indikator kinerjapegawai yang bersifat indikatorproses bukan output.

    3. Proses validasi capaian IKI dariverifikator masih perludioptimalkan terutama untukpegawai yang masih low target.

    4. Waskat dari atasan langsungmasih perlu ditingkatkan.

    penetapan target kontrak kinerja IKIbagi setiap Kepala Unit Kerja untuktahun 2020.

    2. Melaksanakan validasi DefinisiOperasional dari setiap kontrakkinerja IKI pegawai oleh verifikatorremunerasi setingkat Kepala Bidang/Bagian

    3. Indikator kinerja tahun 2020 wajibberbasis indikator output dan tidakdiperkenankan lagi berbasis indikatorproses.

    4. Merancang revisi SK Direktur Utamatentang Pedoman PelaksanaanRemunerasi.

    Melaksanakan reviu dan evaluasimeliputi : nomenklatur jabatan, kelasjabatan, kode jabatan, nilai jabatan, danlain sebagainya.

    5 TerwujudnyaPengembanganPelayanan PerDivisi di BidangParu.

    5 Jumlah realisasipembentukandivisi paru (divisiintervensi dangawat napas,asma dan PPOK,faal paru klinik,

    7 Jumlah dokter Spesialis paru yanghanya 5 orang sehingga ada divisiyang digabung

    Menambah jumlah dokter spesialismenjadi 7 orang sesuai dengan jumlahdivisi

    39

  • No Sasaran Kegiatan Indikator KinerjaCapaianTahun2019

    Hambatan Upaya Tindak Lanjut

    infeksi TB dannon TB, onkologiparu kerja &imunologi).

    6 TerwujudnyaSistem Rujukanyang Efektif.

    6 Persentase pasienrujukan yangmasuk ke RumahSakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu.

    61.00Adanya sistem rujukan berjenjangdan sistem zonasi rujukan

    Segera mendorong Dinas Kesehatan danBPJS memberlakukan sistem rujukanberbasis kompetensi dan berat ringannyapenyakit

    7 TerwujudnyaRSPR sebagaiRumah SakitPendidikan.

    7 Persentase prosespenetapan RumahSakit Paru Dr. H.A. Rotinsulusebagai rumahsakit pendidikanafiliasi.

    77.36

    Banyak berkas yang membutuhkanpersetujuan eksternal yang belumselesai, Belum semua borang-borangterpenuhi diantaranya tentangPeraturan Bersama

    Rapat koordinasi dengan stake holderpada Januari 2020 untuk membahastentang kekurangan borang-borang,segera melakukan pertemuan denganpihak eksternal yang terkait untukmenyelesaikan berkas-berkasnya.

    8 TerwujudnyaPelayanan yangParipurna.

    8 Rumah SakitParu Dr. H. A.Rotinsulu ter-akreditasi KARSversi 2012.

    1 1. Pemenuhan standar sarana-prasarana belum menyeluruh

    2. Standar2 Akreditasi agartercapainya keselamatanpasien belum dipahami &dilaksanakan sepenuhnyaoleh seluruh SDM RSPR

    1. Sarana & prasarana memenuhistandar Akreditasi dilakukansecara bertahap

    2. Sosialisasi standar-standar harusselalu dilakukan di setiap unit-unit untuk mejamin keselamatanpasien

    9 TerwujudnyaKepuasan Stake-

    9 Tingkatkesehatan rumah

    84.00 1. Adanya revaluasi atas tanah danbangunan sehingga harga

    1. Peningkatan pemanfaatan asset BMN

    40

  • No Sasaran Kegiatan Indikator KinerjaCapaianTahun2019

    Hambatan Upaya Tindak Lanjut

    holder. sakit BLU. perolehan atas tanah meningkat,hal ini berpengaruh terhadapImbalan Atas Aset Tetap (Returnon Fixed Asset) ,Perputaran AsetTetap

    2. (Fixed Asset Turn Over) danImbalan Ekuitas ( Return onEquity) menjadi menurun

    3. Belum optimalnya pengelolaanBMN

    untuk menambah pendapatan2. Manajemen kas dan utang/kewajiban.3. Penghapusan asset yang sudah tidak

    layak.4. Pengelolaan persediaan agar tidak

    menumpuk5. Terkendalanya cash flow BPJS

    sehingga terjadi keterlambatan dalampembayaran piutang menumpuk

    10 TerwujudnyaPertumbuhanPendapatanRumah sakit.

    10 Persentasepertumbuhanpendapatan kasRS. 48.31

    Masih ada berkas pending yangdikembalikan oleh BPJS ke rumahsakit sebesar ± 6.5 %

    - Rapat rutin untuk membahas berkasBPJS yang tertunda/pending

    - Mencari sumber pendapatan lain daripasien BPJS misalnya pendapatansewa asset rumah sakit kepada pihaklain

    11 TerwujudnyaKemandiriandalam MemenuhiPembiayaanOperasional.

    11 Rasio pendapatankas terhadapbelanjaoperasional. 100.26

    Adapun permasalahan yang dihadapiselama Tahun 2019 terkait POBOdiantaranya adalah :1) Proses pembayaran piutang dari

    BPJS yang tidak tepat waktu dantidak menentu karena alasankemampuan kas BPJS yangsemakin menipis.

    Rekomendasi untuk Tahun 2018, harusdilaksanakan agar POBO bisa terusditingkatkan diantaranya adalah :1) Mencari sumber pendapatan lain

    selain dari pasien BPJS misalnyapendapatan diklat, pendapatan sewaasset rumah sakit kepada pihak lain,dan lain-lain.

    2) Mempercepat proses pengadaan diunit terkait (unit layanan pengadaan)sekaligus dengan percepatan proses

    41

  • No Sasaran Kegiatan Indikator KinerjaCapaianTahun2019

    Hambatan Upaya Tindak Lanjut

    penagihannya.

    42

  • BAB V

    HASIL KERJA

    5.1 Pencapaian Target Kinerja

    a. Pencapaian Target Kegiatan dan Pendapatan

    Pencapaian target kegiatan dan pendapatan untuk setiap unit Tahun

    2019 dapat dijelaskan sebagai berikut:

    Tabel 5.1Target dan Realisasi Kegiatan Per Unit Tahun 2019

    No Uraian

    Target/ RencanaKegiatan

    Januari s.d DesemberRealisasi Kegiatan

    Januari s.d Desember2018 2019

    1 Rawat Jalan

    26.097 kunjungan29.602 kunjungan

    2 Rawat Darurat

    5.702 kunjungan7.007 kunjungan

    3 Rawat Inap

    25.185 HP27.970 HP

    4 ICU

    1.067 HP1.158 HP

    5 Radiologi

    17.467 pemeriksaan20.744 pemeriksaan

    6 Laboratorium

    69.733 pemeriksaan111.732 pemeriksaan

    7 Bedah

    185 operasi162 operasi

    8 Tindakan medik non bedah

    6.368 tindakan6.772 tindakan

    9 Rehab Medik dan DEM

    12.951 tindakan13.125 tindakan

    10 Farmasi

    292.023 resep299.897 resep

    43

  • Tabel 5.2Target Dan Realisasi Pendapatan Per Unit Tahun 2019

    NO. URAIAN REALISASI TAHUN 2018REALISASI TAHUN 2019

    1 Rawat Jalan 3,414,423,491 2,967,421,626 2 Rawat Darurat 760,545,807 1,202,297,658 3 Rawat Inap dan ICU 16,607,842,834 25,152,702,598 4 Radiologi 6,732,433,365 6,749,186,147 5 Laboratorium 4,254,453,996 11,046,798,325 6 Bedah 799,260,686 8,487,341,894 7 Rehab Medik 4,915,294,144 1,183,624,457 8 Farmasi 10,377,989,507 14,833,791,643 9 Rekam Medik 281,563,927 122,700,359 10 Non Pelayanan 1,610,701,578 2,046,588,210

    JUMLAH 49,754,509,335 73,792,452,917

    44

  • b. Indikator

    Berdasarkan data Tahun 2019, maka indikator kinerja BLU Tahun

    2019 adalah sebagai berikut:

    Tabel 5.3INDIKATOR KINERJA RUMAH SAKIT BLURumah Sakit Paru dr. H. A. Rotinsulu Bandung

    Tahun 2019

    No. INDIKATORSkor

    Tahun2019

    Skor (Bobot )Ideal

    III. KINERJA LAYANAN

    APERTUMBUHAN PRODUKTIVITAS

    1 Pertumbuhan Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan 3.00 3.002 Pertumbuhan Rata-rata Kunjungan Rawat Darurat 2.50 2.503 Pertumbuhan Hari Perawatan (HP) Rawat Inap 2.50 2.504 Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi 2.50 2.505 Pertumbuhan Pemeriksaan Laboratorium 2.50 2.506 Pertumbuhan Operasi 0.50 2.507 Pertumbuhan Pelayanan Rehabilitasi Medik per hari 1.50 2.50

    Jumlah A 15.00 18.00B EFEKTIFITAS PELAYANAN1 Kelengkapan Rekam Medik 24 Jam Selesai Pelayanan 2.00 2.00

    45

  • No. INDIKATORSkor

    Tahun2019

    Skor (Bobot )Ideal

    2 Pengembalian Rekam Medik 2.00 2.003 Angka Pembatalan Operasi 2.00 2.004 Angka Kegagalan Hasil Radiologi 1.50 2.005 Penulisan Resep Sesuai Formularium 2.00 2.006 Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium 1.00 2.007 Bed Occupancy Rate (BOR) 1.50 2.00

    Jumlah B 12.00 14.00C PERTUMBUHAN PEMBELAJARAN1 Rata-rata Jam Pelatihan Karyawan 1.50 1.502 Program Reward & Punishment 1.50 1.50

    Jumlah C 3.00 3.00Jumlah Kinerja Layanan ( A + B + C) 30.00 35.00

    IV. MUTU dan MANFAAT KEPADA MASYARAKATA Mutu Pelayanan 1 Emergency Response Time Rate 2.00 2.002 Waktu Tunggu di Rawat Jalan 1.00 2.003 Average Length of Stay (ALOS) 1.50 2.004 Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi 0.50 2.005 Waktu Tunggu Operasi 2.00 2.006 Waktu Tunggu Hasil Laboratorium 2.00 2.007 Waktu Tunggu Hasil Radiologi 2.00 2.00

    Jumlah A 11.00 14.00B Mutu Klinik1 Angka Kematian di Gawat Darurat 2.00 2.002 Angka Kematian > 48 jam 2.00 2.003 Post Operative Death Rate 2.00 2.004 Angka Infeksi Nosokomial 4.00 4.005 Angka Kematian Ibu di RS 2.00 2.00

    Jumlah B 12.00 12.00C Kepedulian Kepada Masyarakat

    1Pembinaan kepada Puskesmas dan Sarana

    Kesehatan lainnya1.00 1.00

    2 Penyuluhan Kesehatan (PKMRS) 1.00 1.00

    3 Ratio Tempat Tidur Kelas III 2.002.00

    Jumlah C 4.00 4.00D Kepuasan Pelanggan1 Penanganan Pengaduan / Komplain 1.00 1.002 Kepuasan Pelanggan (IKM) 0.89 1.00

    Jumlah D 1.89 2.00E Kepedulian Kepada Lingkungan1 Kebersihan Lingkungan 2.00 2.002 Proper Lingkungan (Hasil Uji AMDAL) 0.60 1.00

    46

  • No. INDIKATORSkor

    Tahun2019

    Skor (Bobot )Ideal

    Jumlah E 2.60 3.00

    Jumlah Skor Mutu Pelayanan& Manfaat (A s/dE)

    31.49 35.00

    III. KINERJA KEUANGANA. Ratio Keuangan

    1 Rasio Kas (Cash Ratio) 2.25 2.252 Rasio Lancar (Current Ratio) 2.75 2.753 Periode Penagihan Piutang (Collection Period) 0.75 2.254 Perputaran Aset tetap (Fixed Asset Turnover) 1.25 2.255 Imbalan Atas Aset Tetap (Return on Fixed Asset) 0.00 2.256 Imbalan Ekuitas (return Of Equity) 0.00 2.257 Perputaran Persediaan (PP) 1.75 2.258 Rasio PNPB thd Biaya Operasional 2.75 2.75

    Jumlah Skor Ratio Keuangan (A) 11.50 19.00

    B. Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU1 Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif 2.00 2.002 Laporan Keuangan Berdasarkan SAP 2.00 2.00

    3Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja

    BLU2.00 2.00

    4 Tarif Layanan 1.00 1.005 Sistem Akuntansi 1.00 1.006 Persetujuan Rekening 0.50 0.507 SOP Pengelolaan Kas 0.50 0.508 SOP Pengelolaan Piutang 0.50 0.509 SOP Pengelolaan Utang 0.50 0.5010 SOP Pengadaan Barang dan Jasa 0.50 0.5011 SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0.50 0.50

    Jumlah Skor Kepatuhan PK (B) 11.00 11.00JUMLAH SKOR ASPEK KEUANGAN (A+B) 22.50 30.00

    Tabel 3.4Rekapitulasi Penilaian Tingkat Kesehatan RS Tahun 2019

    No Indikator Nilai1 Kinerja Keuangan 22.502 Kinerja Pelayanan 30.003 Kinerja Mutu Pelayanan &

    Manfaat bagi Masyarakat.31.49

    JUMLAH 83.99

    47

  • Dari tabel diatas diperoleh bahwa proyeksi kinerja rumah sakit Tahun 2019

    mempunyai hasil kinerja 83.99AABAIK.

    Tabel 5.3Indikator Kinerja Individu (IKI)

    Tahun 2019

    48

  • TW I TW II TW III TW IV

    1 Kepatuhan terhadap clinical pathway (CP) >80% 100% 100% 96.99% 96.14% 98.28% 1

    2 Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas) ≥ 80 % 87.46% 87.56% 85.93% 87.18% 87.03% 1

    3 Prosentase Kejadian pasien jatuh ≤ 3 % 0.00% 0.00% 0.04% 0.00% 0.01% 14 Penerapan keselamatan operasi (PKO) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 15 Ventilator Associated pneumonia (VAP) ≤ 5,8 % 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 16 Cuci Tangan (Hand Hygiene) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 17 Persentase Capaian Indikator Penyakit Asma 0% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 18 Penanganan PPOK > 75% 100% 100% 100% 92% 98% 19 Kematian pasien di IGD ≤ 2.5 % 0.2567% 0.3347% 0.39% 0.01% 0.25% 110 Ketepatan Identifikasi Pasien 100% 100% 100% 100% 100% 100% 111 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) > 75 % 100% 100% 100% 100% 100% 1

    12 Waktu Tunggu Penanganan Kegawatdaruratan Respirasi ≤ 30 menit 12.33 menit 12.45 menit 13.13 menit 12.51 menit 12.605 menit 1

    13 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) ≤ 60 menit 74.67 menit 77.67 menit 52.36 menit 50.51 menit 63.8025 menit 014 Waktu Tunggu Operasi Efektif (WTE) ≤ 48 jam 30.6 jam 30.89 jam 26.33 jam 25.33 jam 28.2875 jam 115 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR) ≤ 3 jam 2 jam 09 menit 1 jam 58 menit 1 jam 14 menit 2 jam 13 menit 1 jam 53 menit 116 Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium ( WTPL ) ≤ 2 jam 1 jam 38 menit 1 jam 43 menit 1 jam 31 menit 1 jam 34 menit 1 jam 36 menit 1

    17 Pengembalian Rekam Medik Lengkap dlm waktu 24 jam (PRM) > 80 % 81.46% 82.60% 84.32% 83.05% 82.86% 1

    18 Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional (PB) 65% 92.29% 93.25% 94.52% 100.26% 100.26% 1

    17JUMLAH IKI TERCAPAI

    HAPERRATA-RATA

    HAPERTERCAPAI/TIDAK TERCAPAIINDIKATORNO STANDAR

    d. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

    Realisasi SPM Tahun 2019 adalah sebagai berikut:

    49

  • Instalasi Rawat Darurat

    JENIS PELAYANAN INDIKATOR STANDAR CAPAIAN TAHUN 2019

    Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa 100%

    100%

    Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam 24 jam

    Pemberi pelayanan kegawatdaruratan yang bersertifikat yang masih berlaku ATLS/BTLS/ACLS/PPGD

    100% 63%

    Kesediaan tim penanggulangan bencana Satu tim Satu timWaktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat

    ≤ 5 menit terlayani setelah pasien dating

    < 5 Menit, terlayani setelah pasien datang

    Kepuasan pelanggan ≥ 70 % 89.65Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka 100% 100%

    ≤ dua per seribu(pindah ke pelayanan rawat inap setelah 8

    jam)Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka 100% 100%

    Gawat Darurat

    Kematian pasien ≤ 24 jam 3 per seribu

    Rawat Jalan

    50

  • JENIS PELAYANAN INDIKATOR STANDAR CAPAIAN TAHUN 2019

    Dokter pemberi Pelayanan di Poliklinik Spesialis 100% Dokter Spesialis 100% Dokter Spesialis

    a. Klinik Anakb. Klinik Penyakit

    Dalamc. Klinik Kebidanan

    d. Klinik Bedah

    08.00 s/d 13.00

    Setiap hari kerja kecuali Jum’at : 08.00 - 11.00

    Waktu tunggu di rawat jalan ≤ 60 menit 70 menitKepuasan pelanggan ≥ 90 % 89.65%a. Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB a. ≥ 60%

    b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di Rumah Sakit b. ≥ 60 %

    Jam buka pelayanan

    08.00 s/d 16.00 Setiap hari kerja kecuali Jum’at : 08.00 s/d

    16.30

    Ketersediaan pelayanan

    a. Klinik Anakb. Klinik Penyakit Dalamc. Klinik Bedahd. Klinik Paru Infeksi (TB)e. Klinik Paru Non Infeksif. Klinik Paru Onkologig. Klinik Bedah Toraksh. Klnik Asma / PPOKi. Klinik Rehab Medikj. Klinik Gigi dan Mulutk. Klinik Geriatril. Klinik Gizim. Klinik Aster

    Rawat Jalan

    Rawat Inap

    51

  • JENIS PELAYANAN INDIKATOR STANDAR CAPAIAN TAHUN 2019

    a. Dokter spesialisb. Perawat minimal

    pendidikan D3Dokter penanggung jawab pasien rawat inap 100% 100%

    a. Anakb. Penyakit Dalam

    c. Kebidanand. Bedah

    Jam Visite Dokter Spesialis 08.00 s/d 14.00 setiap hari kerjaJam 08.00 s/d 14.00 setiap hari

    kerjaKejadian infeksi pasca operasi ≤ 1,5 % 0.0%Kejadian infeksi nosokomial ≤ 1,5 % 0.12%Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakhir kecacatan / kematian 100% 100%

    Kematian pasien > 48 jam ≤ 0,24 % 3% (sudah termasuk IPI / ICU)

    Kejadian pulang Paksa ≤ 5 % 1.13%Kepuasan pelanggan ≥ 90 % 89.65%Rawat inap TB :a. Penegakan Dianogsis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB. a.100%

    b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit b.100%

    Ketersediaan pelayanan rawat inap di rumah sakit yang memberikan pelayanan jiwa

    NAPZA,Gangguan psikotik, Gangguan

    Nerotik, dan Gangguan Mental Organik

    Tidak Ada Pelayanan

    Tidak adanya kejadian kematian pasien gangguan jiwa karena bunuh diri 100% 100%

    Kejadian re-admission pasien gangguan jiwa dalam waktu ≤ 1 bulan 100% 100%

    Lama hari perawatan pasien gangguan jiwa ≤ 6 minggu Tidak Ada Pelayanan

    Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap

    a. Parub. Anakc. Penyakit Dalamd. Bedah Torakse. Onkologi Paru

    Rawat Inap

    Pemberi pelayanan di Rawat Inap a. Dokter Spesialis, Dokter Umum / Gigib. Perawat minimal pendidikan D3

    Penunjang Medik

    52

  • JENIS PELAYANAN INDIKATOR STANDAR CAPAIAN TAHUN 2019

    Waktu tunggu operasi elektif ≤ 2 hari 1 hariKejadian Kematian di meja operasi ≤ 1 % 2.47%Tidak adanya kejadian operasi salah sisi 100% 100%

    Tidak adanya kejadian operasi salah orang 100% 100%

    Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi 100% 100%

    Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing / lain pada tubuh pasien setelah operasi.

    100% 100%

    Komplikasi anastesi karena overdosis, reaksi anastesi, dan salah penempatan endotracheal tube.

    ≤ 6 % 0%

    a. Perdarahan ≤ 1 %

    b. Pre –Eklamsia ≤ 30%

    c. Sepsis ≤ 0,2 %a. Dokter Sp.OG

    b. Dokter Umum terlatih (Asuhan Persalinan

    Normal )c. Bidan

    Pemberi pelayanan dengan persalinan penyulit

    Tim PONEK yang terlatih. Tidak Ada Pelayanan

    a. Dokter Sp.OGb. Dokter Sp.Ac. DokterSp.An

    Kemampuan menangani BBLR 1500 gr - 2500 gr 100% Tidak Ada Pelayanan

    Pertolongan Persalinan melalui seksio cesaria ≤ 20 % Tidak Ada Pelayanan

    Keluarga Berencana :a. Persentase KB (Vasektomi & tubektomi) yang dilakukan oleh tenaga kompeten dr. Sp.OG, dr.Sp.B, dr.Sp.U, dokter umum terlatih.

    a.100%

    b. Persentase peserta KB mantap yang mendapatkan konseling KB mantap oleh bidan terlatih.

    b.100%

    Kepuasan Pelanggan ≥ 80 % Tidak Ada Pelayanan

    Bedah Sentral (Bedah saja )

    Persalinan dan Perinatalogi

    (kecuali rumah sakit khusus

    diluar rumah sakit ibu dan Anak)

    Kejadian kematian ibu karena persalinan Tidak Ada Pelayanan

    Pemberi pelayanan persalinan normal Tidak Ada Pelayanan

    Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi Tidak Ada Pelayanan

    Tidak Ada Pelayanan

    53

  • JENIS PELAYANAN INDIKATOR STANDAR CAPAIAN TAHUN 2019

    Rata-rata Pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam

    ≤ 3 % 0%

    a. Dokter Sp.Anestesi dan dokter spesialis sesuai dengan kasus yang di tangani

    b. 100 % perawat minimal D3 dengan sertifikat Perawat mahir ICU/setara (D4)

    Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto. ≤ 3 jam 114 menit (1,9 Jam)

    Pelaksana ekspertisi Dokter Spesialis RadiologiRadiolog

    Kejadian kegagalan pelayanan Rontgen Kerusakan foto ≤ 2% 1.70%Kepuasan pelanggan. ≥ 80 % 89.65%

    ≤ 140 menitKimia darah & darah

    rutin.

    Pelaksana ekspertisi Dokter Spesialis Patologi KlinikDokter Sp.PK

    Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium. 100%

    100%

    Kepuasan pelanggan. ≥ 80 % 89.65%Kejadian Drop Out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi medik yang direncanakan

    ≤ 50 % 33%

    Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik 100% 100%

    Kepuasan pelanggan. ≥ 80 % 89.65%Waktu tunggu pelayanana. Obat jadi a. ≤ 30 menitb. Obat Racikan b. ≤ 60 menitTidak adanya Kejadian kesalahan pemberian obat. 100% 100%

    Kepuasan pelanggan. ≥ 80 % 89.65%Penulisan resep sesuai formularium 100% 87.03%Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien ≥ 90 %

    100%

    Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien. ≤ 20%

    20.62%

    Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet 100%

    100%

    Intensif

    Pemberi pelayanan Unit intensif

    a. Dokter Sp. Anastesi dan dokter spesialis sesuai dengan kasus yang ditangani

    b. 100 % Perawat minimal D3 dengan sertifikat Perawat mahir ICU / setara (D4)

    Radiologi

    Laboratorium Patologi Klinik

    Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium. 100 menit (BTA)

    Rehabilitasi Medik

    Farmasi

    a. 52 Menitb. 71 Menit

    Gizi

    54

  • JENIS PELAYANAN INDIKATOR STANDAR CAPAIAN TAHUN 2019

    Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan tranfusi 100 % terpenuhi 99,80 % terpenuhi

    Kejadian reaksi tranfusi ≤ 0,01 % 0Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan 100% 82.86%

    Kelengkapan Informed Concent setelah mendapatkan informasi yang jelas. 100% 83.07%

    Tranfusi Darah

    Rekam Medik

    Penunjang Non Medik

    JENIS PELAYANAN INDIKATOR STANDAR CAPAIAN TAHUN 2019

    Pelayanan GAKIN

    Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan 100% Terpenuhi 100% Terpenuhi

    a. BOD < 30 mg/1 BOD = 9.63b. COD < 80 mg/1 COD = 33.48

    c. TSS < mg/1 TSS = 15.55d. PH 6-9 PH = 7.65

    Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan. 100% 100%

    Waktu pelayanan ambulance / kereta jenazah 24 jam 24 jam

    Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta jenazah di rumah sakit ≤ 30 menit ≤ 30 menit

    Response time pelayanan ambulance oleh masyarakat yang membutuhkan Sesuai ketentuan daerah -

    Pemulasaraan Jenazah

    Waktu tanggap (response time) pelayanan pemulasaraan jenazah ≤ 2 jam ≤ 2 jam

    Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat ≤ 80 % 95%

    Ketepatan waktu pemeliharaan alat 100% 96%Peralatan laboratorium dan alat ukur yang di gunakan yang digunakan dalam pelayanan terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi

    100% 100%

    Tidak adanya kejadian linen yang hilang 100% 100%Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap 100% 100%

    Adanya anggota tim PPI yang terlatih ≥ 75 % 0%Tersedia APD disetiap instalasi / departement ≥ 60 % 100%

    Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial / HAI (health care associated infections) di rumah sakit (minimum 1 parameter)

    ≥ 75 % -

    Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI )

    Pelayanan Laundry

    Pengelolaan Limbah

    Buku mutu limbah cair

    Ambulance/ Kereta Jenazah

    Pelayanan pemeliharaan sarana rumah

    sakit

    55

  • ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

    JENIS PELAYANAN INDIKATOR STANDAR REALISASI TAHUN 2019

    Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan direksi 100% 100%

    Kelengkapan Laporan akuntabilitas kinerja 100% 100%

    Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat 100% 100%

    Ketepatan waktu pengurusan gaji berkala 100% 100%

    Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam setahun ≥ 60 % 92.66%Cost Recovery ≥ 40 % 100.26

    Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan 100% 100%

    Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap ≤ 2 jam ≤ 2 jam

    Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif ) sesuai kesepakatan waktu 100% 100%

    Administrasi dan manajemen

    56

  • a. Key Performance Indikator (KPI)

    SASARAN STRATEGIS IKU SATUAN TARGET2019CAPAIANTAHUN

    2019

    1

    PERTUMBUHANDANPEMBELAJARAN

    Terwujudnya sumberdaya manusia yangkompeten

    Prosentase SDM yang memilikikompetensi sesuai standar % 90 91.47

    2 Terwujudnya keandalansarana dan prasaranaProsentase pemenuhan saranadan prasarana sesuai standar % 90 92.00

    3Terwujudnya sisteminformasi manajemen RSberbasis IT

    Jumlah penambahan modulSIM RS yang terimplementasi modul 7 7

    4 Terwujudnya budayakinerjaProsentase pencapaian kinerjaindividu % 90 95.58

    5

    PROSESBISNISINTERNAL

    Terwujudnyapengembangan pelayananper divisi di bidang paru

    Jumlah realisasi pembentukandivisi paru (divisiintervensi&gawat nafas,asma&PPOK, faal paru klinik,infeksi (TB dan non TB),onkologi, paru kerja,imunologi)

    divisi 7 7

    6Terwujudnya sistemrujukan yang efektif

    Prosentase pertumbuhan jumlahfaskes tingkat 1 dan 2 yangmerujuk/ datang ke RSPR

    % 70 61.00

    7Terwujudnya RSPRsebagai rumah sakitpendidikan

    Prosentase Proses PenetapanRSPR sebagai rumah sakitpendidikan

    % 100 77.36

    8Terwujudnya pelayananyang paripurna

    RSPR terakreditasi KARS versi2012 sertifikat 1 1

    9 STAKEHOLDERS Terwujudnya kepuasanStakeholder Tingkat Kesehatan RS BLU % 85 84.00

    10KEUANGAN

    Terwujudnyapertumbuhan pendapatanrumah sakit

    Prosentase PertumbuhanPendapatan Kas RS % 5.85 48.31

    Terwujudnya kemandiriandalam memenuhipembiayaan operasional

    Ratio Pendapatan KasTerhadap Belanja Operasional % 65 100.2611

    57

  • b. Promotif Preventif berupa Pembinaan ke Rumah Sakit lain atau Puskesmas

    Kegiatan Promotif dan preventif dilaksanakan oleh unit PKMRS berupa

    promosi kesehatan kepada masyarakat di luar dan di dalam rumah sakit. Bentuk

    kegiatan yang dilakukan berupa :

    - Pemberian informasi kesehatan terutama paru di website dan media social rumah sakit

    (facebook, twitter, whatsapp, dan instagram), di media televisi milik rumah sakit

    dalam bentuk video kesehatan

    - Penyuluhan langsung kepada pasien dan keluarga pasien di ruangan-ruangan rawat

    maupun ruang tunggu rawat jalan;

    - Menyelenggarakan kegiatan donor darah pada acara HUT Rumah Sakit dr. H.A

    Rotinsulu

    - Promosi di radio meliputi talk show kesehatan, iklan, dan live report

    - Melaksanakan donor darah pada bulan Februari 2019

    - Membuat media promosi pada media cetak Pikiran Rakyat dan media promosi lainnya

    berupa banner, spanduk, tas, pin, gantungan kunci, bolpen, booklet, leaflet, company

    profile RS,.

    - Menyelenggarakan seminar tentang Multidisiplin Penanganan MDR TB pada bulan

    Maret 2019

    Informasi secara rinci tersedia secara naratif dan melalui foto-foto di dalam

    lampiran Laporan ini.

    58

  • c. Pelayanan Unggulan

    Pelayanan unggulan Rumah Sakit Paru Dr.H.A.Rotinsulu adalah pelayanan

    invasive dan pelayanan biomolekuler. Adapun pelayanan-pelayanan lainnya yang

    menunjang kekhususan paru Rumah Sakit Paru Dr.H.A.Rotinsulu yaitu rencana

    pengembangan pelayanan MDR-TB.

    5.2 Realisasi Anggaran

    Pencapaian Realisasi anggaran RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu Tahun 2019

    dapat dijelaskan sebagai berikut:

    Tabel 5.4Realisasi Anggaran per Program dan Kegiatan

    Tahun 2019

    RP %

    024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

    2094Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

    1 Gedung Layanan 6,669,988,000 5,015,876,528 75.20%1.1 Pembangunan Gedung dan Bangunan 5,611,894,000 4,717,633,728 84.06%1.2 Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan 1,058,094,000 298,242,800 28.19%

    2 Alat Kesehatan 11,802,853,000 10,010,293,504 84.81%3 Layanan Operasional RS 32,456,332,000 30,101,324,405 92.74%

    3.1Makanan Minuman pasien dan Daya Tahan Tubuh Pegawai 3,158,621,000 2,768,602,685 87.65%

    3.3 Pembayaran remunerasi 28,335,952,000 26,626,868,153 93.97%3.4 Operasional dan Pemeliharaan RS 961,759,000 705,853,567 73.39%

    4 Obat-obatan dan Bahan Medis Habis Pakai 27,782,826,000 23,339,036,052 84.01%5 Layanan Internal 3,301,804,000 2,502,109,347 75.78%

    5.1 Pengambangan SDM 1,388,525,000 857,768,690 61.78%5.2 Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1,913,279,000 1,644,340,657 85.94%

    6 Layanan Perkantoran 35,315,113,000 29,707,637,109 84.12%

    JUMLAH 117,328,916,000 100,676,276,945 85.81%

    NO. URAIAN ALOKASI REALISASI

    59

  • Tabel 5.5Realisasi Anggaran per Sumber Dana dan Jenis Belanja

    Tahun 2019

    A BELANJA RUPIAH MURNI1. BELANJA PEGAWAI 17,489,783,000 15,534,743,604 2. BELANJA BARANG 32,647,691,000 26,872,415,970 3. BELANJA MODAL 14,717,101,000 12,667,370,472 JUMLAH RM 64,854,575,000 55,074,530,046

    B BELANJA SUMBER DARI BLU/PNBP1. BELANJA BARANG 47,119,305,000 41,873,299,822 2. BELANJA MODAL 5,355,036,000 3,728,447,077 JUMLAH BELANJA DARI BLU/PNBP 52,474,341,000 45,601,746,899

    TOTAL BELANJA 117,328,916,000 100,676,276,945

    NO JENIS PENDAPATAN/BELANJA PAGU REALISASI NETTO*

    5.3 Upaya untuk meraih WBK, dan Zona Integritas

    Upaya meraih Zona Integritas melalui penilaian WBK dan WBBM telah

    dilaksanakan melalui beberapa kegiatan. Komitmen untuk mencapai WBK 2018

    dilaksanakan salah satunya melalui pembentukan Tim Zona Integritas Menuju

    Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani sesuai dengan

    Keputusan Direktur Utama No. HK.01.07./2/1186.19/2018, tanggal 03 April 2018,

    yang terdiri dari beberapa pokja sebagai berikut :

    1. Pokja Manajemen Perubahan

    2. Pokja Penataan Tata laksana

    3. Pokja Penataan Sistem Manajemen SDM

    60

  • 4. Pokja Akuntabilitas Kinerja

    5. Pokja Pengawasan

    6. Pokja Kualitas Pelayanan Publik

    Adapun kegiatan-kegiatan menuju WBK adalah sebagai berikut:

    No Hari / Tanggal Kegiatan Tindak Lanjut1 Kamis / 16 Mei 2019 Rapat Persiapan Pre

    Assesment WBK- Penilaian Pre Assessment WBK

    oleh itjen akan dilaksanakan padatanggal 21 Mei 2019 – 24 Mei2019

    - Setiap pokja untuk mempersiapkanself assessment WBK dandokumen pendukung

    - Jumat, 17 Mei 2019 , rapatpersiapan pre assessment WBKdengan agenda presentasi tiappokja mengenai self assessmentWBK

    2 Jumat / 17 Mei 2019 Presentasi SelfAssessment WBKtiap pokja

    - Tiap pokja untuk melengkapikekurangan-kekurangan yangbelum ada dan mempersiapkankelengkapan pre assessment WBKoleh Itjen pada tanggal 21 Mei – 24Mei 2019

    3 Selasa / 21 Mei 2019 Pre Assesment WBK - Penyebaran kuesioner oleh itjenkepada pengunjung / pasien /keluarga pasien

    - Desk Pre Assesment WBK PokjaPenguatan Akuntabilitas

    4 Rabu / 22 Mei 2019 Pre Assesment WBK - Desk Pre Assesment WBK PokjaPenguatan Akuntabilitas

    - Desk Pre Assesment WBK PokjaPenguatan Pengawasan

    - Desk Pre Assesment WBK PokjaKualitas Pelayanan Publik

    - Desk Pre Assesment WBK PokjaManajemen Perubahan

    5 Kamis / 23 Mei 2019 Pre Assesment WBK - Desk Pre Assesment WBK PokjaPenguatan Pengawasan

    - Desk Pre Assesment WBK PokjaPenataan Tata Laksana

    - Desk Pre Assesment WBK PokjaPenataan Sistem Manajemen SDM

    6 Jumat/ 24 Mei 2019 Exit Meeting - Melaporkan hasil Pre Assesment

    61

  • No Hari / Tanggal Kegiatan Tindak LanjutWBK dari tanggal 21 Mei – 23 Mei2019

    No Hari / Tanggal Kegiatan Tindak Lanjut1 Kamis - Jumat/ 18 –

    19 Juli 2019Pendampingan WBK oleh itjen

    - Desk tiap pokja mengenai self assessment yang masih kurang nilainya

    2 Jumat / 20 September 2019

    Presentasi Self Assessment WBK tiap pokja

    - Tiap pokja untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang belum ada dan mempersiapkan kelengkapan pre assessmen