KATA PENGANTAR - Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau...

47
PRODI S3 MANAJEMEN PENDIDIKAN 1 makalah AKUNTAN PUBLIK Oleh: Setiadi NIM. 17070976008 Thinna Naftali Woenardi Nim: 17070976010

Transcript of KATA PENGANTAR - Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau...

Page 1: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

PRODI S3 MANAJEMEN PENDIDIKAN

PROGRAM STRATA TIGA (S3)PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKANNopember 2017

1

makalah

AKUNTAN PUBLIK

Oleh:Setiadi

NIM. 17070976008

Thinna Naftali Woenardi Nim: 17070976010

Page 2: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq, serta

Inayah-Nya kepada kita sekalian, dan tak lupa pula Sholawat dan Salam semoga senantiasa

terlimpah kepada junjungan kita Rasulullah SAW beserta keluarga dan ulama sholihiin.

Kami sangat bersyukur sekali telah dapat menyelesaikan makalah dengan judul

Akuntan Publik, guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan Lanjutan dengan

segala kekurangan dan keterbatasannya.

Semoga makalah ini di dalam pembuatannya yang diniati dengan rasa ikhlas bisa

bermanfaat untuk semua pihak khususnya praktisi organisasi dan pendidikan dalam rangka

pengembangan kepemimpinan, serta senantiasa mendapat ridlo dari Allah SWT.

Kritik dan saran konstruktif selalu kami harapkan guna perbaikan makalah ini, dan

kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, tiada gading yang tak retak dan tiada

kesempurnaan di dunia ini, manusia adalah tempat salah dan khilaf.

Surabaya,14 November 2017

Penyusun

2

Page 3: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

A. Jasa-Jasa Akuntan Publik

Kebanyakan orang tidak pernah menyadari bahwa akuntansi dan auditing memiliki arti

dan makna yang berbeda, terutama jika hal ini menyangkut masalah laporan dan keuangan.

Audit adalah jasa akuntan publik yang dikenal sebagai jasa asurans (assurance servicess),

sedangkan accounting adalah bagian dari jasa non-asurans (non-assurance engagemens).

Menurut Agoes (2004), auditing memiliki arti pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan

juga sistematis oleh pihak yang independen, terhadap sebuah laporan keuangan yang sudah

disusun oleh manajemen serta bukti pendukungnya, dengan tujuan utama agar bisa

memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Konrath (2002: 5)

mendefinisikan auditing sebagai suatu proses sistematis untuk secara objektif mendapatkan

dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian

ekonomi untuk menyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah

ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Akuntansi yaitu pencatatan, pengklasifikasian dan peringkasan kejadian ekonomi yang

terjadi untuk tujuan menyediakan keuangan informasi yang digunakan dalam pengambilan

keputusan. Hal ini dilakukan karena pada dasarnya manusia mudah lupa susah ingat dan

mustahil bagi kita semua untuk mengingat apa yang sudah dilakukan 100%, terutama jika hal

ini menyangkut masalah laporan dan keuangan. Tujuan akhir akuntansi adalah komunikasi

data yang relevan dan andal, sehingga dapat berguna bagi pengambilan keputusan. Para

karyawan perusahaan atau pegawai pemerintah terlibat dalam proses akuntansi ini, sedangkan

tanggung jawab akhir laporan keuangan terletak pada manajemen perusahaan atau

pemerintah.

Jasa audit independen hanya boleh diberikan oleh akuntan publik melalui kantor

akuntan publik (KAP). Sedangkan, accounting dan jasa-jasa non-asurans lainnya boleh

dilaksanakan oleh akuntan publik dan akuntan beregister yang bukan akuntan publik. Istilah

Accounting banyak digunakan dalam bahasa Inggris Amerika, sedangkan di Eropa digunakan

istilah Accountancy. Itulah sebabnya mengapa judul undang-undang Nomor 34 Tahun 1954

yang lahir kurang dari satu dasawarsa pasca proklamasi kemerdekaan), menggunakan istilah

Accountant, yang digunakan di Negeri Belanda Terjemah bahasa Indonesianya ialah akunting

(dari accounting) dan akuntansi (dari accountancy).

Istilah.Auditing telah banyak digunakan diKalangan perguruan tinggi yang

menerjemahkannya dengan sebutan "Pengauditan". Apa perbedaan antara accounting dan

auditing? Pertanyaan ini sering diajukan' bukan saja oleh orang awam, tetapi anggota

manajemen, karena para auditor mempunyai latar belakang pendidikan akuntan, dan

3

Page 4: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

mumpuni dalam standar-standar akuntansi mutakhir seperti IFRS. Bandingkan accounting

dan auditing dengan pekerjaan membangun gedung dan mengawasi pembangun gedung.

Pembangun gedung dan pengawasannya dilakukan oleh dan/atau di bawah pimpinan

insinyur. Accounting dan auditing dilakukan oleh dan/atau di bawah pimpinan akuntan.

Membangun gedung adalah proses yang mengubah input (bahan-bahan bangunan,

dengan bantuan manusia dan mesin, ke dalam output (bangunan itu sendiri). Accounting

adalah proses (mencatat, mengklasifikasikan, dan merangkum transaksi dan peristiwa

keuangan dengan cara yang bermakna); proses tersebut mengubah input (catatan accounting'

bukti pembukuan, dokumen eksternal maupun internal, dan lain-lain) menjadi output (laporan

keuangan, seperti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, catatan atas

laporan keuangan, dan lain-lain). Proses ini dilaksanakan oleh manusia dengan atau tanpa

bantuan mesin (komputer, kalkulator dan lain-lain).

Perbandingan di atas menunjukkan kesamaan antara membangun gedung dan

menyusun laporan keuangan. ada tiga unsur, InputProcessOutput atau

MasukanProsesKeluaran. Kesamaan lainnya ialah sifatnya yang konstruktif, membangun

sesuatu. Dalam mengawasi pembangunan gedung (selama tahap pembangunan atau

sesudahnya); para insinyur ini memastikan (memberikan asurans) bahwa gedung itu dibangun

sesuai spesifikasi dan dalam waktu yang ditetapkan. Seperti insinyur pengawas, auditor

memberikan garansi yang memadai (reasonable assurance); secara sederhana, asurans ini

mengenai kesesuaian antara laporan keuangan dengan standar-standar akuntansi (spek yang

digunakan) yang diterapkan secara konsisten. Dari perbandingan di atas, terlihat kesamaan

antara mengawasi pembangunan gedung dan mengaudit laporan keuangan. Keduanya bersifat

analitis, memeriksa dengan mengurai ke dalam unsur yang lebih kecil. Accounting bersifat

konstruktif, auditing analitis. Proses accounting dimulai dari input sampai ke

output,sedangkan proses audit dimulai dari laporan keuangan, kemudian ke bukti-bukti yang

m endasarinya (underlying evidency).

B. Perbedaan dan persamaan akuntasi dan auditing

4

Page 5: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

Perbedaan antara Auditing dengan Akuntansi

NO Keterangan Auditing Akuntansi

1 Arti Pencatatan secara sistematis dari

rekening suatu organsiasi dan

penyusunan laporan keuangan

pada akhir tahun

Pemeriksaan atas pembukuan dan

laporan keuangan suatu

organisasi

2 Metode Memperoleh dan menilai atau

mengevaluasi bukti yang

berhubungan dengan laporan

keuangan yang disusun oleh

manajemen.

Mengidentifikasi kejadian-

kejadian dan kemudian

mengukur, mencatat,

mengklasifikasikan dan

meringkasnya dalam catatan-

catatan akuntansi.

3 Tujuan Menyatakan pendapat tentang

kewajaran laporan keuangan.

Menyusun dan mendistribusikan

laporan keuangan.

4 Pihak yang

bertanggung

jawab

Laporan auditing (audit report)

tanggung jawab auditor.

Laporan keuangan tanggung

jawab manajemen.

5 Peraturan Mengikuti aturan accounting

standards

Mengikuti aturan standard on

auditing

6 Pekerjaan

Dilakukan

oleh

Akuntan Auditor

C. Tujuan Utama Akuntansi dan Auditing

Akuntansi memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Bisa menyediakan informasi mengenai posisi profitabilitas

2. Menyediakan informasi yang memang diperlukan baik tentang posisi likuiditas ataupun

solvabilitas kepada pihak yang berkepentingan

3. Mencatat dan menyimpan berbagai transaksi harian layaknya buku besar, neraca saldo dan

catatan lainnya

4. Bisa menunjukan posisi keuangan melalui neraca seimbang atau balance sheet yang biasa

dilakukan oleh para akuntan

tujuan utama dari auditing adalah :

5

Page 6: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

1. Meyakinkan bahwa semua transaksi yag sudah dilakukan dalam jurnal bersifat actual dan

sudah dalam pendataan yang benar

2. Memastikan bahwa semua harta dan kewajiban yang dicatat sudah memiliki eksistensi

atau keterjadian pada tanggal tertentu, dimana transaksi yang tercatat haruslah fakta dan

bukan kebohongan

3. Penilaian merupakan tujuan utama selanjutnya, dimana prinsip akuntansi sudah diterapkan

dengan benar

4. Memastikan bahwa transaksi yang terdata tepat, apabila terkait dengan saldo atau hutang

maka angka dan klien yang dimasukan benar adanya

5. Memastikan benar tidaknya catatan dan hitungan yang telah dilakukan agar tidak terjadi

kesalahpahaman dan disfungsi tugas kerja

D. Output dari Akuntansi dan Auditing.

Akuntansi menghasilkan output berupa Laporan Keuangan:

1. Laporan Posisi Keuangan/Statement of Financial Position atau Neraca.

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif/Statement of Comprehensive Income atau Laporan

Laba Rugi.

3. Laporan Perubahan Ekuitas/Statement of Changes In Equity.

4. Laporan Arus Kas/Statement of Cash Flow, dan

5. Catatan atas Laporan Keuangan/Notes to Financial Statement).

Akuntansi menghasilkan output berupa Laporan Keuangan:

Auditor bertanggung jawab untuk mematuhi standar auditing  yang diterima

umum (Generally Accepted Auditing Standard/GAAS) dalam mengumpulkan dan menilai

bukti, serta dalam menerbitkan laporan uang memuat kesimpulan auditor yang dinyatakan

dalam bentuk pendapat (opini) atas laporan keuangan.

Auditing menghasilkan output berupa Pendapat/Opini (Opinion)

1. Unqualified

2. Qualified

3. Adverse

4. disclaimer

E. Jenis Jenis Audit dan Akuntan

1. Jenis Akuntan

6

Page 7: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

a. Akuntansi keuangan

Akuntansi keuangan merupakan jenis akuntansi yang mengelola data transaksi

keuangan dan menjadikan laporan keuangan sebagai tugas utama. Terutama bagi anda

yang terikat dengan satu perusahaan dan mengabdikan diri dengan menjadi akuntan

mereka.

b. Akuntansi Pemeriksaan

Akuntansi pemeriksaan memiliki hubungan dengan pemeriksaan independen terhadap

catatan akuntansi pendukung laporan keuangan sebuah perusahaan. Akuntansi ini

memiliki kandalan dan kelayakan laporan keuangan

c. Akuntansi Perpajakan

Akuntansi perpajakan merupakan akuntansi yang tujuan utamanya merupakan

penyusunan laporan keuangan yang bisa diperlukan untuk penetapan pajak yang sering

dibebankan oleh perusahaan. Akuntan ini memiliki jam kerja ekstra di waktu tertentu.

d. Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya merupakan akuntansi utama yang memiliki tujuan menyediakan data

yang diperlukan untuk penetapan serta pengendalian biaya. Anda juga perlu tahu

bahwa akuntansi biaya merupakan posisi penting dalam sebuah bidang keuangan.

e. Akuntansi Anggaran

Akuntansi anggara merupakan akuntas yang memiliki tujuan utama menyusun rencana

keuangan dalam perusahaan untuk periode tertentu. Selain itu akuntansi anggaran

harus bisa menyusun baik rencana maupun hal yang sudah lewat dan berkaitan dengan

anggaran perusahaan atau tempat tersebut.

2. Jenis Audit

a. Audit Laporan Keuangan

Audit laporan keuangan biasa dilakukan oleh eksternal audit atas permintaan klien.

Audit laporan keuangan atau bisa disebut financial audit, memiliki tujuan untuk

memberikan pendapat mengenai kewajaran penyajian laporan keuangan.

b. Audit Operasional

Audit operasional merupakan pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu

perusahaan, termasuk kebijakan operasional yang sudah ditetapkan oleh manajemen

dengan tujuan mengetahui apakah efektif atau tidak.

c. Audit Pemeriksaan Ketaatan

7

Page 8: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

Audit pemeriksaan ketaatan atau audit ketaatan merupakan audit yang melakukan

suatu pemeriksaan dan dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan telah mentaati

peraturan dan kebijakan yang memang berlaku. Hal ini baik ditetapkan oleh pihak

intern perusahaan ataupun pihak ekstern perusahaan. Audit ketaatan tak berpengaruh

pada tingkat eksternal atau internalnya.

F. Jenis Profesi Akuntansi

Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan

dengan bidang pekerjaan yang lain. Misalnya, bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis

besar akuntan dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Akuntan Publik (Public Accountant)

Akuntan publik adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar

pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor

akuntan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap

jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.

2. Akuntan Internal (Internal Accountant)

Akuntan internal adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi,

disebut juga akuntan perusahaan. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari staf

biasa sampai dengan kepala bagian akuntansi atau direktur keuangan. Tugas mereka

adalah menyusun sistem akuntansi, laporan keuangan untuk pihak-pihak eksternal, laporan

keuangan untuk pemimpin perusahaan, anggaran, menangani masalah perpajakan, dan

melakukan pemeriksaan internal.

3. Akuntan Pemerintah

Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah,

misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Badan

Pengawas Keuangan (BPK).

4. Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan

penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan

akuntansi di perguruan tinggi.

G. Jasa Akuntan Publik

8

Page 9: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

Kantor-kantor akuntan publik yang ada saat ini dapat memberikan jasa-jasa penjamin,

salah satunya adalah jasa atestasi. Jasa atestasi adalah jenis jasa penjamin yang dilakukan

kantor akuntan publik dengan menerbitkan suatu laporan tertulis yang menyatakan

kesimpulan tentang keandalan pernyataan tertulis yang dibuat oleh pihak lain. Jasa atestasi

diberikan untuk memberikan pernyataan atau  pertimbangan sebagai pihak yang independen

dan kompeten tentang sesuatu pernyataan (asersi) suatu satuan usaha telah sesuai dengan

kriteria yang ditetapkan.

Ada tiga bentuk jasa atestasi, yaitu :

1. Audit atas laporan keuangan historis.

2. Review atas laporan keuangan historis.

3. Jasa atestasi lainnya.

 

1. Audit Atas Laporan Keuangan Historis

Audit atas laporan keuangan historis adalah salah satu bentuk jasa atestasi yang dilakukan

auditor. Dalam pemberian jasa ini auditor menerbitkan laporan tertulis yang berisi

pernyataan pendapat apakah laporan keuangan telah disusun sesuai prinsip-prinsip

akuntansi yang berlaku umum.

2. Review Atas Laporan Keuangan Historis.

Review atas laporan keuangan historis adalah jenis lain dari jasa atestasi, yang diberikan

kantor-kantor akuntan public. Banyak perusahaan non publik menginginkan jaminan atas

laporan keuangannya dengan biaya murah, audit atas laporan keuangan menghasilkan

jaminan yang tinggi sedangkan review hanya menghasilkan jaminan yang moderat atas

laporan keuangan, dan untuk mendapatkan jaminan demikian dibutuhkan bukti yang lebih

sedikit. Review untuk keperluan tertentu dipandang sudah cukup memadai dan dapat

dilakukan oleh akuntan publik dengan biaya pemeriksaannya lebih murah.

3. Jasa Atestasi Lainnya.

Selain jasa audit dan review, kantor akuntan publik juaga memberikan jasa atestasi lainnya

yang baiayanya merupakan perluasan dari audit atas laporan keuangan, ini dikarenakan

para pemakai laporan keuangan membutuhkan jaminan independen tentang informasi

lainnya, misalnya bank sering minta kepada debiturnya untuk diperiksa akuntan publik

agar mendapatkan jaminan bahwa debitur telah melaksanakan ketentuan-ketentuan

tertentu yang tercantum dalam akad kredit. Contoh lainnya yakni penjaminan mengenai

pengendalian intern dan jasa atestasi atas laporan keuangan prospektif.

9

Page 10: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

IAI menerbitkan empat macam standar profesional sebagai mutu pekerjaan akuntan

publik. Salah satunya adalah standar atestasi yang memberikan kerangka untuk fungsi

atestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi yang

diberikan dalam jasa auditing diatas laporan keuangan historis maupun tingkat keyakinan

yang lebih rendah dalam jasa nonaudit. Standar atestasi ini terdiri dari 11 standar dan

dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Atestasi (PSAT).

Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan yang diberikan

oleh seorang yang independen dan kompeten yang menyatakan apakah asersi (assertion)

suatu entitas telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Asersi adalah suatu

pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak

lain, contoh asersi dalam laporan keuangan historis adalah adanya pernyataan manajemen

bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Standar atestasi membagi tiga tipe perikatan atestasi (1) pemeriksaan (examination),

(2) review, dan (3) prosedur yang disepakati (agreed-upon procedures).

Salah satu tipe pemeriksaan adalah audit atas laporan keuangan historis yang disusun

berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pemeriksaan tipe ini diatur

berdasarkan standar auditing. Tipe pemeriksaan lain, misalnya pemeriksaan atas informasi

keuangan prospektif, diatur berdasarkan pedoman yang lebih bersifat umum dalam standar

atestasi. Standar atestasi ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.

 

H. Jasa Audit bagi Bank

Ketika bank akan memberikan pinjaman kepada nasabahnya, misalkan suatu

perusahaan manufaktur bank antara iain:

1. mempelajari bisnis yang ditekuni nasabahnya: sudah berapa lama perusahaan itu

beroperasi, apakah pimpinan perusahaan mempunyai reputasi bisnis yang baik, siapa

saingannya, dari mana nasabah mendapat bahan baku dan peralatan, berapa kapasitas

pabrik, bagaimana distribusi barang jadinya, dan seterusnya.

2. meminta laporan keuangan calon nasabahnya. Dari laporan posisi keuangan (neraca)

perusahaan, bank antara lain melihat pinjaman dan utang yang ada, piutang, aset tetap,

tnodal, dan seterusnya. Dari laporan iaba-rugi, bank melihat perkembangan pendapatan

dari tahun ke tahun, harga pokok barang yang dijual, keuntungan koto4, biaya-biaya

pemasaran, biaya kanto|, laba sebelum pajak, pajak, Iaba bersih, dan seterusnya. Dan dari

laporan arus kas, bank membandingkan dana yang masuk dan keluar.

10

Page 11: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

Bank ingin menilai risiko bisnis (business risk), risiko yang dihadapi nasabahnya:

apakah nasabah bisa bertahan hidup? Apakah nasabah mampu (dari laba dan arus kasnya)

membayar kembali pokok pinjaman dan bunganya? Apakah nasabah mau (mempunyai niat,

iktikad baik) membayar kembali pinjaman dan bunganya? Itu sebabnya bank berupaya

memahami seluk -beluk, integritas pimpinan perusahaan, serta kinerja keuangan.

Bank menggunakan laporan keuangan calon nasabahnya, dan jika pinjaman diberikan,

Nasabah diminta menyampaikan laporan keuangan, misalnya setiap semester. Bank

menghadapi risiko informasi (information risk).lni adalah risiko bahwa informasi laporan

keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja nasabah, mengandung kesalahan yang

serius,yang masif. atau dalam istilah accounting dan auditing, ada salah saji yang materiil

(material misstatement).

Perusahaan (entitas) yang menyusun laporan keuangan, mempunyai seluruh Informasi

tentang usahanya. Sebaliknya, bank mempunyai informasi terbatas. Entitas dapat

menyembunyikan sebagian informasi, atau memanipulasi laporan keuangannya. Ada

kesenjangan antara informasi yang dipunyai entitas, dan pihak-pihak eksternal, termasuk

bank, Kesenjangan informasi ini dikenal sebagai information asymmetry,sedangkan

perbedaan informasi yang diterima pihak eksternal dengan yang dimiliki entitas disebut

asymmetric information. Risiko bisnis dan risiko informasi yang dihadapi bank adalah dua di

antara tiga faktor penentu tingkat bunga. Faktor ketiga adalah hasil yang bisa diperoleh bank

dari penempatan dananya yang (relatif tidak berisiko, atau risk-free interest rote. Contoh,

bunga atau imbalan (yield) dari penempatan dana bank dalam obligasi negara. Bunga yang

dibebankan bank kepada nasabahnya di atas mencerminkan risk-free Interset ditamhah

imbalan untuk risiko bisnis dan risiko informasi. Akuntan publik tidak mempunyai peran apa-

apa dalam besarnya risk-free interest rate maupun besarnya resiko bisnis. Namun, akuntan

publik bisa berperan dalam menekan risiko informasi. Ada dua kesimpulan penting dalam

alinea ini.

1. Akuntan publik tidak mempunyai peran apa-apa dalam besarnya risk-free interest rate

maupun besarnya risiko bisnis. Namun, akuntan publik bisa "terseret' ke dalam tuntutan

hukum, jika kegagalan bisnis terjadi

2. Akuntan publik bisa berperan dalam menekan risiko informasi. Ada dua catatan mengenai

kesimpulan ini. Pertama, bagaimana akuntan publik bisa berperan. Kedua, akuntan publik

juga bisa gagal berperan. Kedua hal ini dibahas berikut ini.

11

Page 12: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

Akuntan publik bisa mempunyai peran penting dalam menekan risiko informasi, yakni

dengan memberikan jasa audit atas laporan keuangan entitas, Dalam suatu audit, akuntan

publik (auditor), berupaya (melalui prosedur audit atau pengumpulan bukti audit),

memperoleh asurans yang memadai (reasonable assurance) bahwa laporan keuangan yang

diauditnya, bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan/kesalahan

(error) maupun oleh manipulasi/kecurangan (fraud). Audit adalah jasa asurans, melalui jasa

asurans inilah, akuntan publik berperan.

Kotak 1.1 Auditor dan Risiko Bisnis

Secara teknis, risiko bisnis bukan urusan akuntan publik atau auditor. Banyak faktor yang

bisa menyebabkan kegagalan bisnis, mulai dari lemahnya tata kelola perusahaan sampai

persaingan yang ketat, situasi ekonomi dan moneter yang buruk dan lain-lain. Apa pun

penyebab gagal bisnis, akuntan publik atau auditor tidak mempunyai peran apa-apa. Namun,

akuntan publik bisa saja "terseret" dalam tuntutan hukum. Misalnya jika pengguna laporan

keuangan yang diaudit, adalah pemegang saham. Pemegang saham merasa dirugikan, karena

harga saham anjlok. Dengan bantuan, penasihat hukum, mereka melakukan tuntutan ganti

rugi melalui pengadilan. Meskipun akuntan publik atau auditor berhasil lolos dari tuntutan

hukum, karena dapat membuktikan bahwa ia tidak berperan apa-apa dalam kegagalan usaha,

pemberitaan media selama sidang pengadilan berlangsung, dapat mengganggu reputasi

akuntan publik dan KAP-nya' Jika, dalam auditnya, akuntan publik melihat indikasi adanya

gangguan terhadap kelangsungan usaha, ia perlu mempertimbangkan untuk mencantumkan

penjelasan tentang hal ini dalam laporan auditnya. Contoh: entitas mengalami kerugian yang

besar, ia gagal membayar bunga dan cicilan pinjaman enam bulan terakhir, sedangkan

perundingan penjadwalan kembali pembayaran utang dan bunga berjalan alot. Dengan

menjelaskan kondisi itu dalam laporan auditnya, akuntan publiktelah mengomunikasikan

kepada pembaca laporannya, adanya potensi gagal bisnis.

Dalam melaksanakan auditnya, auditor berhadapan dengan risiko audit (audit risk).

Misalnya, ia memberikan opini audit WTP (wajar tanpa pengecualian), padahal laporan

keuangan mengandung salah saji material, baik karena error (yang tidak di sengaja) maupun

oleh fraud (yang disengaja). Ia mengalami gagal audit (audit failure). Perannya untuk

menekan risiko informasi, tidak dapat dipenuhinya. Gagal audit dan konsekuensinya akan

dibahas di bab lain.

12

Page 13: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

Jasa akuntan publik untuk menekan risiko informasi melalui auditnya dapat dilihat,

antara lain, pada:

1. Transaksi perkreditan oleh perbankan dan lembaga non-bank, seperti dalam contoh di

atas

2. Kegiatan pelaporan di pasar modal oleh emiten di pasar modal (perusahaan atau

perseroan terbuka, disingkat PT Tbk.);

3. Pengawasan oleh OJK (Otoritas jasa Keuangan);

4. Kementerian BUMN yang menerima laporan keuangan Badan Usaha Milik Negara;

5. Direktorat Jenderal Pajak yang menerima laporan keuangan yang dilampirkan pada

SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan).

I. Audit, Atestasi, dan Asurans

Masyarakat mengenal jasa audit dari opini audit yang diberikan akuntan publik, seperti

WTP (ungualifed opinion) yang sudah disebut di atas, WDP (wajar dengan pengecualian,

qualified opinion). TMP (tidak Memberikan pendapat, disclaimer of opinion), dan TW (tidak

wajar, adverse opinion). Opini yang beragam ini akan dibahas dalam bab tersendiri. Dengan

jasa audit, tingkat keandalan laporan keuangan meningkat. Dalam hal ini auditor memberikan

suatu asurans, bukan keyakinan yang mutlak (absolute assurance), tetapi asurans yang

memadai (reasonable assurance). Kata bahasa Inggris " assurance" mengandung makna

kepastian " atau "keyakinan" yang memberikan kenyamanan, meskipun bukan jaminan

sepenuhnya.

Auditing termasuk salah satu jasa asurans, tapi bukan satu-satunya jasa asurans. Jasa

Asuransi lainnya akan dibahas dalam judul berikut: Istilah lain yang digunakan untuk

menjelaskan jasa audit ialah attestation (terjemahan bebas: atestasi). Istilah attestation dan

assurance sering membingungkan, sekalipun untuk mereka yang bahasa ibunya adalah bahasa

Inggris. Kata dasar to attest dalam kamus diartikan 'to provide essurence". Jka atestasi adalah

pemberian asurans, apa perbedaan kedua istilah itu?

Audit adalah salah satu (tetapi bukan satu-satunyal jasa Atestasi. Dalam atestasi, selain

jasa audit ada jasa reviu (review), misalnya reviu atas laporan keuangan kuartalan atau

semesteran yang dilakukan di tengah tahun (interim). Audit dan Review meningkatkan

keandalan informasi (enhance the reliabitity of information). Meningkatkan keandalan

informasi adalah ciri Atestasi; Audit dan Review adalah dua contoh Atestasi. Audit dan

Review berkaitan dengan informasi keuangan historis (historical financial information).

13

Page 14: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

Namun, Atestasi tidak hanya berkaitan dengan informasi keuangan historis. Lihat Lampiran 2

bab ini untuk contoh atestasi yang tidak berkaitan dengan informasi keuangan. Atestasi

adalah salah satu (tetapi bukan satu-satunya) jasaAsurans. Asurans mempunyai makna yang

lebih luas dari Atestasi. jika Atestasi meningkatkan keandalan informasi tekanannya pada

keandalan atau reliability), Asurans ingin meningkatkan keandalan dan relevansi informasi

(enhance the reliability and relevqnce of information).

Lampiran 1 bab ini merupakan terjemahan beberapa bagian dari lnternational

Framework for Assurance Engagement. Lampiran ini mendefinisikan penugasan asurans dan

unsur-unsurnya. Lampiran 1 pada Bab 2 menggambarkan struktur dari pernyataan

(pronouncements) yang dikeluarkan IIASB'

1. Jasa audit diatur dengan ISA international Standards of Auditing).

2. Jasa review diatur dengan International Standards on Review Engagements'

3. Jasa asurans lainnya (di luar audit dan review) diatur dengan ISAE (International

Standard on Assu r anc e Eng ag em ents).

4. Prosedur yang disepakati (agreed-upon procedures) dan kompil asi (compilaflonl

bukan merupakan perikatan asurans, dan diatur dengan ISRS [lnfernational Standards

on Related Services).

J. Audit dan Unsur Penugasan Asurans

Di atas, audit dijelaskan dengan membandingkannya dengan accounting, dan dengan

menunjukkan manfaatnya, dalam menekan risiko informasi. Berikut ini, audit dijelaskan

dalam konteks unsur-unsur penugasan asurans (lihat Lampiran l bab ini).

Ada lima unsur penugasan asurans, yakni:

1. hubungan tripartit (a three party relatianship);

2. pokok tugas (a subiectmatter);

3. kriteria (criteria);

4. bukti (evidence);

5. Iaporan asurans (an assurance report).

Audit adalah salah satu contoh penugasan asurans. Oleh karena itu, kelima unsur penugasan

asurans dapat diterapkan dalam penugasan audit.

1. Hubungan Tripartit

14

Page 15: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

Suatu perikatan asurans melibatkan tiga pihak: Praktisi (practitioner), Penanggung Jawab

ia (responsible party), dan Pengguna yang dituju atau yang menjadi sasaran perikatan ini

(intended users).

Dalam penugasan audit ketiga pihak itu adalah:

a. Akuntan Publik, yang daiam hal ini disebut Auditor; sebagai Praktisi.

b. Penanggungjawabnya adalah manajemen dari entitas yang menerbitkan laporan

keuangan.

c. Pengguna yang dituju, bisa beraneka ragam, tergantung dari tujuan penugasan,

misalnya:

1) bank yang memberi pinjaman;

2) para investor dan calon investor di pasar modal, analis keuangan, 0JK dan lain-

lain, untuk audit atas laporan keuangan emiten;

3) Direktorat Jenderal Pajah untuk audit atas laporan keuangan wajib pajak.

2. Pokok Tugas

Pokok tugas (subject matter) dan informasi pokok tugas (subject matter information)

dalam penugasan asurans bisa berupa:

1) kinerja atau kondisi keuangan (financial performance or conditions) seperti posisi

keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas, baik yang historis atau prospektif.

Informasi pokok tugas bisa berupa pengakuan (recognition), pengukuran

measurement), penyajian (presentation), dan pengungkapan (disclosure) yang

dinyatakan dalam laporan keuangan.

2) kinerja atau kondisi nir-keuangan (non-financial performance or conditrons) seperti

kinerja entitas. Informasi pokok tugas bisa berupa indikator penting mengenai efisien

dan efektifnya kinerja entitas.

3) ciri fisik (physlcal characteristics) seperti kapasitas (pabrik, gudang, dan lain-lain).

Informasi pokok tugas bisa berupa dokumen spesifikasi (specifications document).

4) sistem dan proses seperti pengendalian internal entitas atau sistem teknologi

informasinya. Informasi pokok tugas bisa berupa asersi tentang efektifnya sistem

yang bersangkutan,

5) perilaku (behavior) seperti tata kelola perusahaan (corporat egovernance), kepatuhan

terhadap ketentuan perundang-undangan, praktik SDM, dan lain-lain, Informasi

15

Page 16: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

pokok tugasnya bisa berupa pernyataan mengenai kepatuhan atau pernyataan

mengenai efektifnya lingkungan (tata kelola perusahaan, praktik SDM, dan lain-lain),

Dalam penugasan audit, pokok tugas dan informasi pokok tugas adalah laporan

keuangan entitas yang diaudit, yang terdiri atas laporan posisi keuangan (neracaJ, Iaporan

laba-rugi, .aporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Pokok tugas ini

mencerminkan posisi keuangan, kinerja keuangan, dan perubahan arus kas dari entitas

tersebut pada suatu tanggal neraca dan untuk suatu periode (dalam hal laporan laba-rugi

dan laporan arus kas).

3. Kriteria

Kriteria dalam penugasan asurans, adalah tolok ukur (benchmarks) yang digunakan

untuk mengevaluasi atau mengukur pokok tugas, termasuk (jika relevan), tolok ukur untuk

penyajian (presentation dan pengungkapan (disclosure). Dalam penugasan audit, kriteria

yang digunakan adalah standar yang dipakai untuk menyusun laporan keuangan seperti

PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan), IFRS (international Financial Reporting

Standards), dan lain-lain.

4. Bukti

Bukti harus cukup (sufficient) dan tepat (appropriate). Sufficiency of evidence atau

kecukupan bukti adalah ukuran kuantitas dari suatu bukti, Appropriateness of evidence

atau ketepatan bukti mengukur kualitas atau mutu dari suatu bukti, apakah bukti itu

relevan (relevant) dan andal (reliable).

Bab terpisah akan membahas bukti audit dan teknik pengumpulan bukti audit.

pengumpulan bukti audit ini menjadi bagian dari pembuktian untuk memberikan pendapat

audit. Lni tidak berbeda dari proses yang dilakukan peneliti atau dokter yang menguii

hipotesis atau mendiagnosis penyakit pasiennya.

5. Laporan Asurans

Dalam penugasan asurans, praktisi menyiapkan laporan tertulis berisi kesimpulan

yang menegaskan asurans yang diperolehnya tentang informasi pokok tugas. Auditor juga

menyiapkan laporan tertulis berisi kesimpulan auditnya. Di atas disinggung sepintas opini

audit seperti WTB WDg TMB dan TW.

16

Page 17: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

K. Kantor Akuntan Publik

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik

(selanjutnya disingkat "undang-undang") mengatur kegiatan Akuntan Publik yang dirangkum

di bawah, Undang-undang dan penjelasannya dapat dilihat pada lampiran di akhir buku ini'

Akuntan publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin untuk memberikan jasa-jasa

sebagaimana diatur dalam undang-undang. KAP adalah badan usaha yang didirikan

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan mendapatkan izin usaha

berdasarkan undang-undang.

Berdasarkan undang-undang, Akuntan Publik memberikan jasa asurans, yang meliputi:

1. Jasa audit atas informasi keuangan historis;

2. Jasa reviu atas informasi keuangan historis; dan

3. Jasa asurans lainnya,

Jasa asurans ini hanya dapat diberikan oleh Akuntan Publik. Selain jasa asurans,

Akuntan publik dapat memberikan jasa lainnya yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan,

dan manajemen sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Mengenai jasa-jasa

yang dapat diberikan Akuntan Publik, undang-undang menjelaskan, sebagai berikut.

1. "Jasa Asurans" adalah jasa Akuntan Publik yang bertuiuan untuk memberikan

keyakinan bagi pengguna atas hasil evaluasi atau pengukuran informasi keuangan dan

nonkeuangan berdasarkan suatu kriteria.

2. “Jasa audit atas informasi keuangan historis" adalah perikatan asurans yang

diterapkan atas informasi keuangan historis yang bertujuan untuk memberikan

keyakinan memadai atas kewajaran penyajian informasi keuangan historis tersebut

dan kesimpulannya dinyatakan dalam bentuk pernyataan positif. Informasi keuangan

historis mencakup antara lain laporan keuangan, bagian dari suatu laporan keuangan,

atau laporan yang dilampirkan dalam suatu laporan keuangan.

3. "Jasa reviu atas informasi keuangan historis" adalah perikatan asurans yang

diterapkan atas informasi keuangan historis yang bertujuan untuk memberikan

keyakinan terbatas atas kewajaran penyajian informasi keuangan historis tersebut dan

kesimpulannya dinyatakan dalam bentuk pernyataan negatif.

17

Page 18: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

4. "Jasa asurans lainnya" adalah perikatan asurans selain jasa audit atau reviu atas

informasi keuangan historis, yang termasuk jasa asurans lainnya antara lain perikatan

asurans untuk melakukan evaluasi atas kepatuhan terhadap peraturan, evaluasi atas

efektivitas pengendalian internal, pemeriksaan atas informasi keuangan prospektif,

dan penerbitan comfort letter penawaran umum.

5. "Jasa lainnya yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan, dan manajemen" antara lain

adalah jasa audit kinerja, jasa internal audit, jasa perpajakan, jasa kompilasi laporan

keuangan, jasa pembukuan, jasa prosedur yang disepakati atas informasi keuangan,

dan jasa sistem teknologi informasi.

Bandingkan jasa-jasa di atas dengan jasa-jasa yang dapat diberikan Kantor Iasa

Akuntansi yang dibahas di bawah judul "Kantor fasa Akuntansi. Undang-undang menetapkan

ketentuan yang membatasi pemberian jasa audit, sebagai berikut: "Pemberian jasa audit oleh

Akuntan Publik danf atattKAp atas informasi keuangan historis suatu klien untuk tahun buku

yang berturut-turut dapat dibatasi dalam jangka waktu tertentu."

Selanjutnya, undang-undang menjelaskan:

Dalam Peraturan Pemerintah diatur antara lain mengenai jumlah tahun buku yang dapat

diaudit oleh Akuntan Publik dan / atauKAP secara berturut-turut, ienis industri, perusahaan

publik atau privat, dan sanksi administratif untuk meniaga independensi Akuntan publik

dan/atau KAp.

Pembatasan pemberian jasa audit tersebut di atas dikenal sebagai kewajiban:

1. rotasi rekan audit (audit partner's rotation) yang membatasi Akuntan publik; dan

2. rotasi KAP (auditfirm's rotation) yang membatasi KAp.

Dalam bulan April 2015 Pemerintah mengeluarkan Peraturan pemerintah Nomor 20

Tahun 2015 yang mewajibkan rotasi rekan audit saja. Ini merupakan perubahan dari

Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 77 /PMK.O7/z}O}yang mewajibkan rotasi rekan audit

dan rotasi KAP. Kedua ketentuan ini IPP 20 /}OLS dan PMK 17 /ZO0B) dapat dilihat dalam

Bagian F "Perundang-undangan dan Ketentuan Lain" di akhir buku ini.

Rotasi rekan audit merupakan jawaban Sarbanes-Oxley Act 2002 terhadap skandal

skandal accounting dan gagal atdit (audit failures) the Big Five yang masif di penghujung

abad ke-20. The Big Five adalah jaringan t(AP global yang secara kolektif menduduki

peringkat pertama dunia; menurut abjad mereka adalah Arthur Andersen, Deloitte Touche

Tohmatsu, Ernst &Young, KPMG, dan PricewaterhouseCoopers. Tanpa kecuali, the Big Five

18

Page 19: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

menghadapi masalah dengan klien audit mereka, yang juga besar dalam ukuran global.

Bedanya, dari the Big Five tersebut, hanya Arthur Andersen yang tersingkir dalam seleksi

alam ini. Kelompok ini menciut menjadi the Big Four. The Big Fourtetap menguasai

peringkat pertama dunia dalam pendapatan (total billings) dan SDM (sumber daya manusia).

Data untuk tahun Z0\ yangdikompilasi Wikipedia fdalam miliaran dolar AS):

Data untuk L00 auditfirms terbesar di dunia tahun 2014 disajikan dalam Lampiran 3

bab ini, Partner/rekan audit yang melakukan audit atas laporan keuangan dari klien yang

sama, dikhawatirkan akan "luntur" kewaspadaan profesionalnya (trtrofessional skepticism).

Dengan lunturnya kewaspadaan profesional dikhawatirkan kearifan profesional (ytrofessional

judgment) auditor akan melemah. Ini cara pandangyang dominan ketika Congress danHouse

of Representatives di Amerika Serikat melakukan dengar mengenai masalah gagal audit.

Pandangan kedua yang dianut oleh the Big Eight, the Big. Slx, dan the BigFiue

sebelumnya ialah semakin lama rekan audit yang menangani klien audit yang sama, ia akan

semakin mumpuni dalam menangani masalah kliennya. |adi, semakin lama ia mengaudit klien

yang sama, semakin baik. Pada puncak krisis the Big Fiye, ketika Sarbanes-)xley

Actakandiundangkan, pendulum bergerak dari pandangan kedua ["semakin lama, semakin

baik") ke pandangan pertama ["semakin lama, kewaspadaan semakin tumpul dan kearifan

menguap"). Itulah kesimpulan bahwa rotasi rekan auditmerupakan jawaban Sarbanes-

OxleyAct terhadap skandal accounting dan gagal audit, Namun, pembatasan jasa audit yang

kedua frotasi KAP) bukanlah resep Sarbanes- Oxley Act.lni adalah cerminan pandangan

bahwa jika rotasi rekan audit adalah obat manju4, maka rotasi KAP [seharusnya) juga obat

manjur. Jika terus-menerus mengaudit klien yang sama, seorang rekan audit bisa tumpul

kewaspadaannya, para pendukung pendapat ini, menyimpulkan bahwa gejala yang sama akan

dihadapi I(AP. Masyarakat Ekonomi Eropa mulai membatasi masa audit (tenure) KAB dan

rotasi KAP mulai menjadi kebiasaan.l Di bab lain kita akan melihat contoh-contoh rotasi

KAP di Eropa, misalnyanya supermarket Sainsbury's yang berkedudukan di Inggris,

mengganti PwC (yang sudah 20 tahun menjadi auditornya dengan EY.

19

Page 20: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

Undang-undang menetapkan KAP dapat berbentuk usaha:

1. Perseorangan;

2. Persekutuan perdata;

3. Firma; atau

4. Bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi Akuntan Publik, yang

diatur dalam undang-undang.

Undang-undang membuka membuka kemungkinan bagi seseorang yang bukan akuntan

publik, menjadi patner/rekan. Orang yang akan menjadi Rekan non-Akuntan Publih antara

lain :

1. Berpendidikan paling rendah sarjana strata 1 (S-1) atau yang setara;

2. Berpengalaman kerja paling sedikit lima tahun di bidang keahlian yang mendukung

profesi Akuntan Publik;

3. Telah mengikuti pelatihan etika profesi Akuntan Publik yang diselenggarakan

Asosiasi profesi Akuntan Publik; dan

4. tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena

melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana peniara lima tahun

atau lebih'

Rekan non-Akuntan Publik dilarang:

1. menjadi Rekan pada? (dual KAP atau lebih;

2. merangkap sebagai:

a. pejabat negara;

b. pimpinan atau pegawai pada lembaga pemerintahan,lembaga negara, atau

Iembaga lainnya yang dibentuk dengan peraturan perundang-undangan; atau

c. jabatan lain yang mengakibatkan benturan kepentingan.

3. menandatangani dan menerbitkan laporan hasil pemberian jasa melalui KAP'

Menreri membentuk Komite Profesi Akuntan Publik IKPAP). KPAP bersifat

independen dalam pengambilan keputusan, pembentukan oleh Menteri bersifat administratif'

KPAP dibentuk untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas profesi dalam pembinaan,

20

Page 21: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

pemberdayaan, dan pengawasan untuk melindungi kepentingan masyarakat' Keanggotaan

KPAP berjumlah 13 orang, bersifatkolegial, dan berasal dari unsur sebagai berikut.

1. Kementerian Keuangan

2. Asosiasi Profesi Akuntan Publik

3. Asosiasi Profesi Akuntan

4. Badan Pemeriksa Keuangan

5. Otoritas pasar modal

6. Otoritas perbankan

7. Akademisi akuntansi

8. Pengguna jasa akuntan Publik

9. Kementerian Pendidikan Nasional

10. Dewan Standar Akuntansi Keuangan

11. Dewan Standar Akuntansi Syariah

12. Dewan SPAP

13. Komite Standar Akuntansi Pemerintah

KPAP

1. Memberikan pertimbangan terhadap:

a. kebijakan pemberdayaan, pembinaan, dan pengawasan Akuntan Publik dan KAP;

b. penyusunan standar akuntansi dan SPAP; dan

c. hal-hal lain yang diperlukan berkaitan dengan profesi Akuntan Publik'

2. Berfungsi sebagai lembaga banding atas hasil pemeriksaan dan sanksi administratif

yang ditetapkan oleh Menteri atas Akuntan Publik dan KAP.

3. Menetapkan tata cara beracara banding.

Keputusan Komite Profesi Akuntan Publik atas banding bersifat final dan mengikat'

L. Kantor Jasa Akuntansi

Berbeda dengan KAP, Kantor jasa Akuntansi (KJA) tidak dipayungi oleh undang-

undang, melainkan oleh Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 25/PMK.01/2014 tentang

Akuntan teregister Negara. PMK (Peraturan Menteri Keuangan) ini dapat dilihat pada

lampiran di akhir buku ini. Keterkaitan PMK ini dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun

1954 tentang Pemakaian gelar 'Akuntan" ('Accountant") semata-mata berkenaan dengan

register negara untuk akuntan (undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 Pasal 3 ayat 4).

21

Page 22: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

Akuntan yang beregister negara dapat mendirikan KIA. KIA memberikan jasa

akuntansi seperti jasa pembukuan, jasa kompilasi laporan keuangan, jasa manajemen,

akuntansi manajemen, konsultasi manajemen, jasa perpajakan, jasa prosedur yang disepakati

atas informasi keuangan, dan jasa sistem teknologi informasi.

KJA dilarang memberikan jasa asurans sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)

Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. KfA yang memberikan jasa

asurans, dikenai sanksi administratif. KJA berbentuk usaha: perseorangan, persekutuan

perdata, firma, koperasi, atau perseroan terbatas. KfA yang berbentuk usaha lain dari kelima

bentuk usaha tersebut, dikenai sanksi administratif.

KIA yang berbentuk usaha perseroan terbatas didirikan dan dikelola dengan

persyaratan pemimpin utamanya adalah Akuntan dan saham perseroan paling sedikit 5 L%

dimiliki oleh warga negara Indonesia atau korporasi Indonesia. KIA dapat menggunakan

nama Akuntan yang merupakan pimpinan danf atauRekan pada Kantor Jasa Akuntansi yang

bersangkutan atau menggunakan nama lain yang:

1. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, moralitas agama,

kesusilaan atau ketertiban umum;

2. belum digunakan oleh Kantor jasa Akuntansi lain; atau

3. telah menjadi milik umum.

Pemberian izin usaha KfA ditetapkan dengan Keputusan Menteri yang ditandatangani

oleh Kepala PPAIP atas nama Menteri. Untuk mendapatkan izin usaha, KIA harus memenuhi

persyaratan, antara lain:

1. mempunyai tempat untuk menjalankan usaha yang berdomisili di wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia;

2. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan di bidang perpajakan;

3. memiliki rancangan sistem pengendalian mutu.

Untuk meningkatkan profesionalisme dan mendorong kepatuhan akuntan terhadap

ketentuan peraturan perundang-undangan, menteri melakukan pembinaan terhadap akunta :

dan KJA. Pembinaan dilakukan oleh PPAJP.

Pembinaan oleh PPAJP mencakup:

1. penyelenggaraan pendidikan profesional berkelanjutan;

2. perumusan kebijakan yang diperlukan untuk pengembangan profesi akuntan dan

KJA;

22

Page 23: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

3. pemantauan atas kepatuhan akuntan dan KJA terhadap peraturan perundang-

undangan; dan

4. melakukan pembinaan lainnya berkaitan dengan pengembangan akuntan dan KJA.

Akuntau wajib:

1. menjaga kompetensi melalui PPL dan menyampaikan laporan realisasi PPL kepada

Asosiasi Profesi Akuntan;

2. menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan;

3. mematuhi kode etik;

4. mematuhi standar profesi yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi Akuntan.

KlA wajib memiliki dan melaksanakan sistem pengendalian mutu sesuai dengan ketentuan

yang ditetapkan oleh Asosiasi Profesi Akuntan,

Catatan Akhir

1. Richard James, "The Virtues of Audit Rotation: Experience in Europe Suggest it

might be worth a try", dalam Accounting Today,2 Januari20l5.

23

Page 24: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

Lampiran 1:

PENUGASAN ASURANS (Assurance Engagement)Pengantar

Pembahasan di bawah merupakan terjemahan bebas dari beberapa alinea dalam International : Frame work for Assurance Engagement selanjutnya disebut Framework). Framework ini dapat ditemukan dalam publikasi IFAC berjudul Handbook of International Quality Control, auditing, Review) other Assurance, and Related Services Pronouncements (selanjutnya disebut handbook). Handbook ini sudah beberapa kali dimutakhirkan, terakhir pada tahun 2014. handbook 2014 ini yang menjadi acuan buku ini.

Lingkup FrameworkFrame work mendefinisikan "assurance engagement' (penugasan asurans) sebagai berikut:“Assurance engagement" means an engagementinwhich a practitioner expresses a conclusion designedto enhancethe degree of confidence of the intendedusers other than the responsible party about the outcome of the evaluation or meo.surement of a subj ect matter ag alnst criteria.

Terjemahan:penugasan asurans adalah penugasan di mana praktisi memberikan kesimpulan yang dirancang

untuk menaikkan tingkat kepercayaan dari pengguna yang dituiu, yang bukan pihak yang bertanggung jawab atas hasil evaluasi atau pengukuran suatu pokok tugas terhadap kriteria. Tidak semua penugasan yang dilaksanakan para pralrtisi merupakan perikatan asurans. Banyak penugasan lain yang dikerjakan akuntan publik tidak memenuhi definisi perikatan asurans; dan karenanya tidak dibahas dalam Framework ini seperti penugasan yang diatur dalam ISRES, misalnya penugasan dengan proseduryang disepakati(agreed'uponprocedures engagements) dan kompilasi informasi keuangan atau informasi lainnya.

Kondisi mengenai penugasan (engagement circumstances) bisa berbeda dari suatu penugasan ke penugasan lainnya. Kondisi yang berbeda ini menyebabkan perbedaan antara suatu penugasan asurans dengan penugasan asurans yang lain, dan menyebabkan perbedaan antara suatu penugasan asurans dengan penugasan nir asurans, Kondisi mengenai penugasan (engagement circumstances) meliputi syarat'syarat penugasan (terms of engagement), termasuk apakah :

1. penugasan itu merupakan penugasan dengan asurans memadai (reasonable assurence engagement) atau penugasan dengan asurans terbatas (limited assurance engagement);

2. ciri pokok tugas (characteristics of the subiectmatter);3. kriteria yang digunakan;4. kebutuhan dari Pengguna yang dituju;5. ciri relevan dari Penanggung jawab (relevant characteristics ofthe responsible party) dan

lingkungannya;6. Hal-hal lain seperti peristiwa (events), transaksi, kondisi dan praktik/kebiasaan yang bisa

berdampak signifikan pada penugasan, contoh:a. penyusunan SPT Pajak Penghasilan tanpa kesimpulan yang bermakna pemberian suatu

asurans;b. penugasan berupa pemberian nasihat (consulting engagements atau advisory engagemens)

seperti consulting di bidang manajemen dan perpajakan,

Suatu penugasan asurans bisa merupakan bagian dari penugasan yang lebih besar. Contoh penugasan berupa consulting mengenai akuisisi (business acquisition consulting engagement) yang meliputi permintaan menerbitkan asurans tentang informasi keuangan historis maupun prospektif.

24

Page 25: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

Dalam kondisi ini, Framework ini hanya relevan untuk bagian yang berkenaan dengan pemberian asurans.

Penugasan berikut mungkin memenuhi definisi sebagai penugasan atau perikatan assurans diatas, namun tidak perlu dilaksanakan sesuai Framework ini.

1. Pemberian kesaksian di pengadilan mengenai accounting, auditing,perpajakan atau hal lain; dan

2. Penugasan yang meliputi pemberian opini profesional, pandangan [vlews), atau kata-kata yang oleh Pengguna bisa disimpulkan ada asurans yang diberikan, jika semua ketentuan berikut terpenuhi.c. Opini profesional, pandangan (views), atau kata-kata hanyalah berkenaan dengan

penugasan secara keseluruhan;d. Setiap laporantertulis secarategas dinyatakanterbatas untukPenggunayangdituju yang

secara spesifik disebutkan namanya dalam laporan;e. Ada pengertian tertulis (written understandlng) dengan Pengguna (intended users), bahwa

penugasan ini tidak dimaksudkan sebagai penugasan atau perikatan asurans; danf. Penugasan tidak dinyatakan atau dikesankan sebagai penugasan asurans dalam laporan

akuntan publik (professional accountant's report).

Seorang Praktisi menerima penugasan asurans hanya jika ia mempunyai pengetahuan awal mengenai kondisi penugasan yang mengindikasikan:

1. Persyaratan etika yang relevan, seperti independensi dan kompetensi profesional bisa memeenuhi; dan

2. Penugasan yang akan ditangani memiliki ciri-ciri sebagai berikut.a. Pokok tugasnya (subject matter) tepat.b. Kriteria yang akan dipergunakan memang cocok dan tersedia atau dapat disediakan untuk

Pengguna yang dituju.c. Praktisi mempunyai akses kepada bukti yang cukup dan tepat (sufficient appropriate ev i

d en ce) untuk mendukung kesimpulannya;d. Kesimpulan Praktisi, dalam bentuk yang tepat untuk penugasan asurans yang memadai

{reasonable assurance engagement) atau penugasan asurans terbatas (limited assurance engagemenf), harus disampaikan dalam laporan tertulis.

e. Praktisi puas bahwa penugasan itu mempunyai tujuan rasional. ]ika ada pembatasan lingkup kerja yang signifikan, sangat mungkin penugasan itu tidak mempunyai tujuan rasional. Juga, Praktisi menduga Pemberi Tugas (engaging party) berniat tidak baik untuk mengaitkan nama Praktisi dengan pokok tugas, dengan cara yang tidak benar,

ISAs, ISREs atau ISAEs mungkin memuat ketentuan dan persyaratan tambahan yang harus dipenuhi sebelum menerima penugasan. Jika suatu penugasan tidak dapat diterima sebagai penugasan asurans karena tidak memenuhi ciri-ciri yang disebut di atas. Pemberi Tugas mungkin dapat menemukan penugasan lain yang dapat memenuhi kebutuhan Pengguna. Contoh:

1. Jika kriteria semula tidak cocoh penugasan asurans masih bisa dilaksanakan kalau:a. pemberi tugas dapat menemukan aspek tertentu dari pokok tugas semula yang kriterianya

cocok. Praktisi dapat melaksanakan penugasan asurans untuk aspek itu saja; ataub. kriteria lain yang cocok untuk pokok tugas semula dapat dipilih atau dikembangkan.

2. Pemberi tugas dapat mengubah permintaannya; ia mula-mula meminta penugasan asurans.lamenggantinya denganpenugasan nir-asurans seperti penugasanconsulting atau penugasan dengan prosedur yang disepakati (agreed-upon procedures engagement).

Sesudah menerima perikatan asurans, Praktisi tidak boleh mengubahnya menjadi perikatan asurans nir-asurans. Praktisi jugatidakboleh mengubah perikatan dengan asurans memadai (reasonable assurance engagemenf) ke perikatan dengan asurans terbatas (limited qssurance engqgement) tanpa

25

Page 26: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

alasan yang cukup. Perubahan dalam kondisi penugasan yang memengaruhi persyaratan yang ditetapkan Pengguna, atau kesalahpahaman tentang sifat penugasan, lazimnya dapat diterima untuk perubahan penugasan. fika perubahan dibuat, Praktisi tidak mengabaikan bukti yang sudah diperolehnya sebelum perubahan tersebut dibuat,

Lima Unsur Penugasan AsuransAda lima unsur dalam suatu penugasan:

1. Hubungan tripartit (a three party relationship)2. Pokok tugas (a subject mqtter)3. Kriteria (criteria)4. Bukti (evidence)5. Laporan asurans (an assurancereport)

Hubungan TripartitHubungan tripartit adalah unsur pertama dalam unsur penugasan asurans. Suatu perikatan

asurans melibatkan tiga pihak: Praktisi (practitionerJ, penanggung Tawab (a responsible party) dan Pengguna yang dituju atau yang menjadi sasaran perikatan ini (intended users).

Penanggung jawab dan Pengguna bisa berasal dari entitas yang berbeda atau yang sama. contoh, dalam struktur dua dewan (two-tier board structureJ seperti pada Perseroan terbatas di Indonesia, Dewan Komisaris dapat meminta asurans mengenai informasi yang disajikan direksi dari entitas yang sama. Dewan Komisaris adalah Pengguna, sedangkan Direksi adalah penanggung Jawab.

Hubungan antara Pengguna dan PenanggungJawab harus dilihat dalam konteks perikatan yang spesifik, yang bisa berbeda dari garis tanggung jawab yang tradisional. Contoh, anggota manejemen puncak (pengguna dapat meminta Praktisi melaksanakan perikatan asurans terhadap aspek tertentu dari kegiatan entitas, yang berada di bawah tanggung jawab bawahan penanggung fawab), tetapi manajemen puncak mempunyai tanggung jawab akhir.

Praktisi (Practitioner)Istilah "practitioner" dalam Framework ini lebih luas dari istilah "auditor, yang digunakan

dalam lSA dan ISRE. Dalam ISA dan ISRE, mereka adalah praktisi yang melaksanakan perikatan audit atau perikatan reviu (review engagements) berkenaan dengan informasi keuangan historis

Seorang Praktisi bisa diminta melaksanakan berbagai macam perikatan asurans, mengenai pokok tugas (subject matters) yang beraneka ragam. Beberapa pokok tugas bahkan menuntut keahlian dan keterampilan khusus yang sering berada di luar jangkauan keahlian seoang praktisi biasa.

Seorang Prakitisi tidak boleh menerima penugasan jika tahap penjajakan mengindikasikan ia tidak bisa memenuhi ketentuan etika tentang kompetensi profesional. Dalam hal tertentu persyaratan ini bisa dipenuhi jika Praktisi menggunakan tenaga profesional dari disiplin ilmu yang lain. Tenaga profesional ini disebut Ahli (experts). Dalam hal ini praktisi:

1. Yakin bahwa penggunaan Ahli bersama tenaga akuntan yang ada memenuhi persyaratan keahlian dan pengetahuan yang diperlukan;

2. Mempunyai keterlibatan yang cukup dalam penugasan; dan3. Memahami secara memadai tentang pekerjaan yang dilaksanakan Ahli.

Penanggung Jawab (Responsible Party)Penanggung fawab (responsible par'ty) adalah orang yang:

1. dalam perikatan dengan pelaporan langstng(directreporting engagement), bertanggung jawab atas pokok tugas [subiect matter); atau

2. dalam perikatan berbasis asersi (assertion-based engagement) atas informasi pokok tugas (subj ect matter information, essertion, atau asersi), dan bertanggung jawab atas pokok tugas.

Contoh di mana Penanggung jawab bertanggung iawab untuk subject matter information dan subject matter. Suatu entitas meminta Praktisi melaksanakan penugasan asurans mengenai laporan yang dibuat entitas itu tentang praktik-praktik entitas itu untuk bertahan hidup'

26

Page 27: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

Contoh di mana Penanggung |awab bertanggung jawab untuk sub1e ct matter information tetapi tidak untuk subject matteri Organisasi pemerintah [suatu Kementerian, misalnya) meminta Praktisi melaksanakan penugasan asurans mengenai laporan tentang praktikpraktik suatu organisasi swasta atau LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) bisa bertahan hidup yang dibuat olefi organisasi swasta atau LSM untuk dibagikan kepada Pengguna (intended users).

penanggung |awab bisa menjadi pihak yang membuat perikatan (the engaging party) dengan Praktisi, tetapi ia bisa juga bukan merupakan Pembuat Perikatan (the engaging party).

Lazimnya Penanggung fawab memberikan kepada Praktisi suatu representasi tertulis (a written representation) yang mengevaluasi atau mengukur pokok tugas (subiect matter) terhadap kriteria yang diidentifikasi (identified criteria) , apakah akan atau tidak akan diberikan atau diungkapkan sebagai asersi kepada Pengguna (intended users).

Dalam perikatan dengan pelaporan langsung (direct reporting engagement), Praktisi mungkin tidak bisa memperoleh representasi tertulis jika pemberi tugas (engaging party) berbeda dari Penanggung fawab (responsible party).

Pengguna (Intended Users)Pengguna (intended users) adalah seorang atau sekelompok orang untuk siapa Praktisi

menyusun laporannya. Penanggung fawab lthe responsible party) bisa salah satu Pengguna, tetapi ia bukan satu-satunya Pengguna' jika memang praktis,laporan asurans (the assurance report) dialamatkan kepada semua pengguna. Namun, dalam hal-hal tertentu mungkin ada Pengguna lain. Praktisi mungkin tidak bisa mengetahui siapa saja yang akan membaca laporan asuransnya, terutama jika ada banyak orang yang mempunyai akses terhadap laporan tersebut. Dalam hal itu, terutama jika pembaca mempunyai banyak kepentingan atas pokok tugas tersebut, Pengguna dapat dibatasi pada pemangku kepentingan yang utam almajor stakeholders) dengan kepentingan yang signifikan dan bersifat umum. Pengguna bisa diketahui dengan berbagai cara, seperti pihak-pihak yang membuat perikatan dengan Praktisi dan Penanggung fawab atau Pemberi Tugas (engaging party),atau mungkin juga sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sedapat mungkin, jika praktis, Pengguna atau wakilnya ikut terlibat dan dilibatkan dengan Praktisi dan Penanggung Jawab [dan Pemberi Tugas, jika ia merupakan pihak lain)

dalam menentukan ketentuan atau persyaratan mengenai penugasan. Lepas dari keterlibatanpihak-pihak lain dan berbeda dari penugasan dengan prosedur yang disepakati yang

melaporkan temuan berdasarkan prosedur yang disepakati.1. Praktisi bertanggungjawab untuk menentukan sifat dari prosedur yang akan dilaksanakan,

kapan prosedur tersebut akan dilaksanakan, dan seberapa luasnya prosedur ltu (nature, timing, and extent of procedures).

2. Praktisi wajib "mengejar" setiap masalah yang diketahuinya akan berdampak terhadap kemungkinan perlunya modifikasi yang matenal terhadap informasi pokok tugas (subject matter information).

Dalam hal tertentu, penugasan atau perikatan asurans dilakukan untuk tujuan khusus. pnugasan untuk tujuan khusus ini, misalnya diminta atau diharuskan oleh:

1. Pengguna (misalnya bankir dan regulator); atau2. Penanggung jawab (atau Pemberi Tugas, jika merupakan pihak yang berbeda dari

Penanggung fawab) atas permintaan Pengguna.Jika perikatan asurans dilakukan untuktujuan khusus, Praktisi perlu mempertimbangkan mencantumkan dalam laporannya pembatasan mengenai Pengguna laporan asurans itu atau pembatasan mengenai tujuan laporan itu.

Pokok Tugas (Subject Matter)Penulis menerjemahkan subject matter sebagai pokok tugas. Dalam konteks ini adalah pokok

yang menjadi perhatian dalam suatu penugasan asurans, atau singkatnya "pokok tugas". Pokok tugas adalah unsur kedua dalam unsur penugasan asurans.

Pokok tugas (subject matter) dan informasi pokok tugas (subiect matter information) dalam penugasan asurans bisa berupa berikut ini.

27

Page 28: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

1. Kinerja atau kondisi keuangan (financial performance or conditions) seperti posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas, baik yang historis atau prospektif. Informasi pokok tugas bisa berupa pengakuan (recognition), pengukuran (measurement), penyajian (presentation), dan pengungkapan fdrsclosu re)yangdinyatakan dalam laporan keuangan.

2. Kinerja atau kondisi nir-keuangan (non-financial performance or conditions) seperti kinerja entitas. Informasi pokok tugas bisa berupa indikator penting mengenai efisien dan efektifnya kinerja entitas.

3. Ciri fisik (physlcal characteristics) seperti kapasitas (pabrik, gudang, dan lain-lain). Informasi pokok tugas bisa berupa dokumen spesifikasi (specifications document).

4. Sistem dan proses seperti pengendalian internal entitas atau sistem teknologi informasinya. Informasi pokok tugas bisa berupa asersi tentang efektifnya sistem yang bersangkutan,

5. Perilaku (behavior) seperti tata kelola perusahaan (corporate governanceJ, kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan, praktik SDM, dan Iain-lain. Informasi pokok tugasnya bisa berupa pernyataan mengenai kepatuhan atau pernyataan mengenai efektifnya lingkungan (tata kelola perusahaan, praktik SDM, dan lain-lain.

Pokok tugas mempunyai berbagai ciri-ciri, termasuk apakah informasi berkenaan dengan pokok tugas itu kualitatif atau kuantitatif, objektif atau subjektif, historis [mengenai masa Ialu atau prospektif (mengenai masa yang akan datang), dan berkenaan dengan suatu titik waktu (tanggal tertentu) atau suatu periode. Keanekaragaman ciri ini memengaruhi:

1. kecermatan atau presisi yang dapat dicapai dalam mengevaluasi atau mengukur pokok tugas terhadap kriteria; dan

2. seberapa persuasifnya bukti yang tersedia.Laporan asurans mencatat ciri-ciri yang mempunyai relevansi khusus untuk Pengguna.Pokok tugas yang tepat mempunyai ciri:

1. dapat diidentifikasi (identifiable), dan dapat dievaluasi atau diukur terhadap kriteria yang diidentifikasi, secara konsisten; dan

2. informasi mengenai pokok tugas tersebut dapat diuji dengan prosedur untuk mengumpulkan bukti yang cukup dan tepat (sufficient appropriate evidence) untuk mendukung kesimpulan yang bersifat asurans yang memadai atau asurans yang memadai terbatas (reasonable assurance or limited assurance conclusion)

Kriteria (Criteria)Kriteria, unsur ketiga dalam unsur penugasan asurans, adalah tolok ukur (benchmarks) yang

digunakan untuk mengevaluasi atau mengukur pokok tugas, termasuk [jika relevan), tolok ukur untuk penyajian (presentation) dan pengungkapan (disclosure).

Kriteria bisa bersifat formal. Contoh, dalam:1. pembuatan laporan keuangan, kriterianya bisa berupa IFRS (lnternational Financial Reporting

Standards) atau IPSAS (Internationat Public Sector Accounting Standards);2. pelaporan mengenai pengendalian internal, kriterianya bisa berupa kerangka pengendalian

internal yang sudah dikenal [seperti COSO) atau tujuan dari pengendalian tertentu yang khusus dirancang untuk penugasan tersebuU dan

3. pelaporan mengenai kepatuhan, kriterianya bisa berupa ketentuan perundangan atau kontrak terkait.

Contoh kriteria yang kurang formal ialah aturan perilaku internal atau tingkat kinerja yang di sepakati (seperti berapa seringnya suatu komite bertemu setiap tahun). Kriteria yang tepat diperlukan untuk evaluasi dan pengukuran yang konsisten dalam Konteks kearifan profesional (professional judgment). Tanpa kerangka acuan berupa kriteria Yang tepat, setiap kesimpulan bisa dimaknai secara berbeda oleh setiap orang dan bahkan menimbulkan kesalahpahaman.

Kriteria yang cocok (suitable criteria) bersifat peka terhadap konteksnya (context senitive), dalam arti ia relevan untuk kondisi penugasan tersebut. Untuk satu pokok tugas bisa ada lebih dari satu kriteria. Contoh, seorang Penanggung f awab mungkin memilih jumlah keluhan pelanggan (customer complaints) yang bisa diselesaikan dengan memuaskan, sebagai informasi pokok tugas.

28

Page 29: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

Penanggung fawab yang lain mungkin memilih kriteria pembelian ulang (repeat purchases); ia ingin mengetahui berapa pembelian ulang dalam tiga bulan sesudah pembelian pertama.

Kriteria yang cocok (suitable criteria) memiliki ciri-ciri sebagai berikut.1. Relevansi, kriteria yang relevan menyumbang kesimpulan yang membantu Pengguna

membuat keputusan,2. Completeness: kriteria disebut cukup lengkap jika faktor-faktor yang relevan yang dapat

mempengaruhi kesimpulan dalam konteks penugasan tersebut, tidak terabaikan.3. Reability: kriteria keandalan (reliable criteria) memungkinkan mengevaluasi atau

mengukur pokok tugas dengan konsisten oleh Praktisi yang mempunyai kualifikasi yang sama

4. neutrality: kriteria yang netral membuat kesimpulan menjadi tidak bias.5. understandability: kriteria yang dapat dipahami membuat kesimpulan menjadi jelas,

komprehensif, dan tidak menjadi sasaran interpretasi yang berbeda secara signifikan.

Bukti (Evidence)Bukti adalah unsur keempat dalam unsur penugasan asurans' praktisi merencanakan dan

melaksanakan penugasan asurans dengan kewaspadaan profesional Qtrofessional skepticism)untuk memperoleh bukti yang cukup dan tepat (sufficient appropriate evidence) untuk memastikan apakah informasi pokok tugas (subiect matter information) bebas dari salah saii yang material. praktisi mempertimbangkan materiality, assurance engagement risk, dan kuantitas kkecukupan bukti, serta kualitas (tepatnya) bukti, ketika ia menentukan nature, timing,dan extentdari prosedur pengumpulan bukti. Istilah-istilah bahasa Inggris dalam alinea ini merupakan judul konsep atau gagasan audit yang sangat penting, yang dibahas secara singkat di bawah dan/atau secara lebih mendalam di bab lain dalam buku ini.

Dengan kewaspadaan profesional (ltrofessional skepticism), Praktisi membuat penilaian kritis lcritical assessment), dengan pikiran terbuka yang mempertanyakan (with a questioning mind) validitas bukti yang diperolehnya (of the validity of evidence obtained) dan waspada terhadap bukti-bukti yang menunjukkan hal sebaliknya (alert to evidence that contradicts) atau mempertanyakan keandalan dokumen atau representasi si penanggung jawab brings into question the reliability of documents ar representations by the responsible party). ISA menggabungkan dua sifat bukti, yakni cukup (sfficient) dan tepat (appropriate) menjadi satu kata sifat dalam istilah sufficient appropriate evidence. Sufficiency of evidence adalah ukurankuantitas dari suatubukti, misalnya jumlah debitur dan saldonyayangdijadikan sample untuk permintaan konfirmasi p itftang. Appropriateness of evidence mengukur kualitas atau mutu dari suatu bukti, atau relevansi frelevance) dankeandalannya (reliability).

Kuantitas bukti dipengaruhi oleh risiko informasi pokok tugas akan salah saji yang material fmakin besar risiko, makin banyak bukti yang harus diperoleh) dan juga kualitas bukti (makin tinggi kualitas bukti, makin sedikit bukti yang harus diperoleh). felas, sifat sufficiency dan appropriateness dari bukti yang harus diperoleh, saling berkaitan. Namun, mengumpulkan lebih banyak bukti tidak serta merta mengatasi masalah mutu yang rendah dari bukti tersebut. Keandalan bukti [reliability of evidence) dipengaruhi oleh sumbernya (source) dan sifatnya (nature), dan juga kondisi diperolehnya bukti itu. Kita dapat membuat beberapa generalisasi; namun, selalu ada perkecualian yang penting.Berikut ini beberapa generalisasi tentang keandalan bukti.

1. Bukti lebih andal jika diperoleh dari sumber-sumber independen di luar entitas.2. Bukti internal lebih andal jika pengendalian internal berialan baik,3. Bukti yang diperoleh langsung oleh Praktisi [misalnya ketika mengamati berfungsinya

pengendalian internal) lebih andal dari bukti yang diperoleh secara tidak langsung (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

4. Bukti lebih andal jika dalam bentuk dokumen, apakah berupa kertas, elektronik, atau media lain. Contoh: risalah rapat dalam tulisan tangan lebih andal dari keterangan lisan yang diperoleh Praktisi enam bulan kemudian.

5. Bukti original lebih andal dari fotokopian.

29

Page 30: KATA PENGANTAR -    Web viewSeperti insinyur pengawas, ... (misalnya melalui tanya jawab atau inquiry dengan karyawan yang menangani aplikasi pengendalian internal tersebut).

Untuk mendapat buliti yang cukup dan tepat untuk suatu periode, umumnya lebih sukar dari bukti mengenai suatu informasi untuk suatu titik waktu (satu tanggalJ. fuga, informasi yang diperoleh untuk suatu periode, misalnya kesimpulan tentang proses pengendalian internal telah berjalan dengan baik dalam kuartal pertama, bukan jaminan akan terjadi dalam tiga kuartal berikutnya. Praktisi mempertimbangkan hubungan antara biaya funtuk memperoleh bukti) dan manfaatnya. Namun, kesulitan atau biaya untuk memperoleh bukti janganlah serta-merta diiadikan alasan untuk tidak mengumpulkan bukti, jika tidak ada alternatif lain. Ini kembali kepada kearifan profesional (professional judgment) dan penerapanprofessional skepticism dalam mengevaluasi kuantitas dan kualitas bukti untuk mendukung kesimpulan dalam laporan asurans.

Laporan Asurans (Assurance Report)Laporan Asurans adalah unsur kelima dalam unsur penugasan asurans. Praktisi menyiapkan

laporan tertulis berisi kesimpulan yang menegaskan asurans yang diperolehnya tentang informasi pokoktugas. ISAs, ISREs, dan ISAEs menjelaskan unsur-unsur dasar laporan asurans. Di samping itu, Praktisi mempertimbangkan anggung jawab pelaporan lainnya, termasuk berkomunikasi dengan TCWG (those charged with governance), Dalam perikatan berbasis asersi (assertion-based engagement), kesimpulan Praktisi dapat diungkapkan dalam salah satu dari dua cara sebagai berikut.

1. Berkenaan dengan aseresi Penanggung jawab, misalnya: " In our opinion the responsible party's assertion that internal control is effective, in all material respects, based on XyZ. criteria,isfairly stated" [terjemahan: "Menurutpendapatkami, asersi Penanggung ]awab bahwa pengendalian internal berfungsi, dalam semua hal yang flrffi,berdasarkan kriteria XYZ, dinyatakan secara wajar"J; atau

2. Langsung ke pokok tu gas (subject matter) dan kriteria, misalnya:" ln our opinion internal control is effective, in all material respects, based on XYZ criteria" fterjemahan: "Menurut pendapat kami, pengendalian internal berfungsi, dalam semua hal yang material, berdasarkan kriteria XYZ).

Sedangkan dalam perikatan dengan pelaporan langsung (direct reporting engagement), kesimpulan Praktisi dinyatakan secara langsung berkenaan dengan pokok tugas (subject matter) dan kriteria. Dalam perikatan asurans memadai freasonable assurance engagement), Praktisi menyatakan kesimpulannya dalam bentuk positif, misalnya sebagai berikut: "In our opinion internal control is effective, in all material respects, bqsed on XYZ criterial' (terjemahan: "Menurut pendapat kami, pengendalian internal berfungsi, dalam semua hal yang material, berdasarkan kriteria XYZ"). Bentuk penyampaian kesimpulan ini mencerminkan pernyataan asurans yang memadai("reasonable qssurance").Praktisi berhasil memperoleh bukti yang cukup dan tepat untuk menekan risiko perikatan asurans ke tingkat rendah yang bisa diterima (to reduce ossurqnce engagement risk to an acceptably low level). Dalam perikatan asurans terbatas llimited assurqnce engagement), Praktisi menyatakan kesimpulannya dalam bentuk negatif, misalnya sebagai berikut: " Based on our work described in this report, nothing has come to our attention that causes us to believe that internal control is not effective, in all material respects, based on XYZ criteria." [terjemahan: "Berdasarkan pekerjaan kami yang dijelaskan dalam laporan ini, tidak ada hal-hal yang kami ketahui, yang menyebabkan kami percaya bahwa pengendalian internal tidakberfungsi, dalam semua hal yang material, berdasarkan kriteria WZ).

Jasa-jasa akuntan publikProfesi akuntansi

30