Jero wacik adalah seorang menteri pada saat pemerintahan presiden SBY. Jero Wacik menjadi salah satu menteri yang terkenareshuffleoleh Presiden RI saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono, tahun 2011. Jero digeser dari posisinya sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Setelah diangkat menjadi Menteri ESDM, Jero baru mengetahui bahwa Dana Operasional Menteri di Kementerian ESDM tidak sebesar di Kemenbudpar. DOM yang dianggarkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) hanya sebesar Rp 120 juta per bulan. Sementara di Kemenbudpar, Jero mendapatkan Rp 300 juta per bulan.Dari sinilah awal mula kecurigaan tentang penyalah gunaan anggaran tersebut. Jero pada saat itu merasa bahwa annggaran DOM tersebut tidak sesuai dengan kementrian ESDM tersebut karna beliau menilai bahwa kementrian tersebut merupakan kementrian yg besar dan tidak sesuai dengan dana yang seharusnya. Jero ingin dana DOM di kementrian ESDM disamakan dengan DOM di kemenbudpar. Jadi Jero memerintahkan Waryono agar DOM di Kementerian ESDM sama dengan DOM di Kemenbudpar. Pada saat itu waryono menjabat sebagai sekretaris jenderal. Waryono menuruti perintah Jero dan meminta bawahannya menemui Kepala Biro Keuangan dan Kepegawaian Kemenbudpar, Wardiatmo. Dari Wardiatmo, bawahan Waryono diminta tidak mengikuti jumlah DOM yang ditetapkan Kemenbudpar karena anggaranya yang sebesar Rp 3,6 miliar per tahun sudah menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan. Perbuatan tersebut yang kemudian menjerat Waryono sebagai terpidana kasus pengadaan kegiatan kesekjenan fiktif. Oleh karna inilah jero terkena pasal pasal 12 E Undang-undang No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah pada UU No. 20 tahun 2001 juncto pasal 23 juncto pasal 421 KUH Pidana.Kesipulan yang dapat diambil adalah dana yang telah ditetapkan seharusnya digunakan dengan bijak dan tidak perlu berusaha untuk memperbesar anggaran jika memang tidak diperlukan. Seharusnya seorang menteri tidak melakukan hal tersebut dimana hal tersebut merugikan pihak lain. Perilaku jero wacik yang diduga memaksa bawahannya untuk mengikuti keinginannya tersebut sangat tidak terpuji dan karna telah adanya bukti yang didapat oleh kpk maka jero wacik tidak bias membantah dan menyangkalnya lagi.