Kasus Real

18
Ny. T usia 39 tahun seorang petani datang kerumah sakit dengan keluhan nyeri gatal disertai nyeri di bagian tungkai. Ny. T mengatakan keadaan ini sudah berlangsung selama 1 minggu. 2 minggu yang lalu timbul bintik-bintik merah di tungkai Ny. T. Namun, Ny. T tidak langsung berobat ke dokter. Setelah 1 minggu kemerahan berubah menjadi luka yang mengeluarkan nanah. Keadaan ini semakin parah dengan adanya pembengkakan pada daerah luka. 2 hari sebelum Ny. T datang kerumah sakit Ny. T mengatakan tubuhnya menggigil disertai demam. Setelah dikaji TTV TD: 110/80 mmHg, N: 95 x/m, S: 38,9 o C, dan RR: 18 x/m. Dari hasil kultur luka terdapat bakteri Streptococcus Aereuss. ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Biodata a. Biodata Pasien Nama : Ny.T Umur : 39 tahun Alamat : Kp. Selalu Ceria. Rt 25/15. Desa. Bahagia. Kec. Senang. Kab. Riang. Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Pekerjaan : Petani Pendidikan : SR (Sekolah Rakyat) No. Reg : 1300000013 Diagnosa Medis : Folikulitis Tanggal Masuk RS : 25 Maret 2015 Tanggal Pengkajian : 25 Maret 2015, 18.00 WIB .

description

kasus KMB sistem integumen

Transcript of Kasus Real

Ny. T usia 39 tahun seorang petani datang kerumah sakit dengan keluhan nyeri gatal disertai nyeri di bagian tungkai. Ny. T mengatakan keadaan ini sudah berlangsung selama 1 minggu. 2 minggu yang lalu timbul bintik-bintik merah di tungkai Ny. T. Namun, Ny. T tidak langsung berobat ke dokter. Setelah 1 minggu kemerahan berubah menjadi luka yang mengeluarkan nanah. Keadaan ini semakin parah dengan adanya pembengkakan pada daerah luka. 2 hari sebelum Ny. T datang kerumah sakit Ny. T mengatakan tubuhnya menggigil disertai demam. Setelah dikaji TTV TD: 110/80 mmHg, N: 95 x/m, S: 38,9o C, dan RR: 18 x/m. Dari hasil kultur luka terdapat bakteri Streptococcus Aereuss.

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN1. Biodataa. Biodata PasienNama: Ny.TUmur: 39 tahunAlamat: Kp. Selalu Ceria. Rt 25/15. Desa. Bahagia. Kec. Senang. Kab. Riang.Jenis Kelamin: PerempuanAgama: IslamPekerjaan: PetaniPendidikan: SR (Sekolah Rakyat)No. Reg: 1300000013Diagnosa Medis: FolikulitisTanggal Masuk RS: 25 Maret 2015Tanggal Pengkajian: 25 Maret 2015, 18.00 WIBb. Biodata Penanggung JawabNama: Tn. JHubungan: SuamiPekerjaan: Petani

2. Riwayat Kesehatana. Keluhan UtamaPasien mengatakan gatal disertai nyeri dibagian tungkai.b. Riwayat Penyakit SekarangNy. T mengatakan gatal di sertai nyeri di daerah tungkainya. Gatal dan nyeri akan semakin parah jika Ny. T menggaruknya, Gatal dan nyeri akan sedikit berkurang jika Ny. T membasuhnya dengan air hangat. Nyeri dirasakan berdenyut-denyut. Gatal dan nyeri hanya dirasakan di daerah pustula. Di pinggir area pustula tampak sedikit kebiruan. Bintik kemerahan hampir merata di area tungkai Ny. T.c. Riwayat Penyakit Masa LaluPasien mengatakan kakinya mudah kering dan mengalami pecah-pecah di telapak kaki.d. Riwayat KeluargaPasien mengatakan ibu pasien mempunyai allergi terhadap makanan laut seperti udang. Ketika makan makanan laut ibu pasien langsung gatal-gatal.

3. Pemeriksaana. Pemeriksaan Kebutuhan Dasar1) Pola Makana) Sebelum SakitPasien biasa makan 2 kali sehari makan di siang hari dan malam hari, di pagi hari pasien hanya meminum teh manis dan cemilan. Pasien senang makan lalapan.b) Saat SakitPasien tidak mengalami gangguan makan. Makan seperti biasa 2 kali sehari porsi habis.2) Pola Minuma) Sebelum SakitPasien biasa minum kurang lebih 2 liter per harib) Saat SakitPasien tidak mengalami perubahan pola minum.3) Pola Istirahat Tidura) Sebelum sakitPasien istirahat normal, 7-8 jam pola tidur teraturb) Saat sakitPasien merasakan kurang tidur karena merasakan nyeri pada bagian tungkainya.4) Personal Hyginea) Sebelum SakitPasien biasa mandi di pagi hari dan sore hari.b) Saat SakitKetika dirawat di rumah sakit pasien mandi di pagi hari dan sore hari.5) Pola Kopinga) Sebelum SakitJika pasien mengalami sakit tidak langsung berobat ke tenaga kesehatan. Pasien hanya mengobatinya dengan obat tradisional.b) Saat SakitPasien berobat kerumah sakit.6) Pola Komunikasia) Sebelum SakitPasien mampu berkomunikasi dengan orang lain dengan baik.b) Saat SakitPasien tidak mengalami gangguan komunikasi.7) Kebutuhan spirituala) Sebelum SakitPasien dapat menjalankan solat 5 waktub) Saat SakitPasien mengalami kesulitan untuk menjalankan sholat karna tungkainya perih ketika bergesekan.8) Pola bekerjaa) Sebelum sakitPasien mampu melaksanakan pekerjaannya dengan baik sebagai petani.b) Saat sakitPasien sulit melakukan pekerjaan sebagai petani.

b. Pemeriksaan Fisik1) Sistem RespirasiPernapasan pasien normal, dengan RR: 18 x/m. Dada klien simetrsi, tidak ada benjolan yang abnormal, tidak ada suara paru yang abnormal, tidak ada penggunaan alat bantu pernafasan. 2) Sistem KardiovaskulerTD: 110/80, N: 95 x/m, tidak ada suara jantung tamabahan.3) Sistem SarafKesadaran Composmentsi, refleks normal.4) Sistem UraniaPasien berkemih setiap 4 jam kurang lebih 150 cc, warna urine kuning pekat, dengan bau amonia.5) Sistem EndokrinTidak terdapat benjolan di leher.6) Sistem Imunitas

7) Sistem IntegumenKulit bagian tungkai tampak merah dengan adanya pustula, pustula ada yang pecah dan si pinggirnya tampak sianosis, kemerahan tampak merata di bagian tungaki, tampak pembengkakan, turgor kulit jelek, area pustula tampak lembab.

4. Pemeriksaan Diagnostika. Pemeriksaan Kultur LukaTanggal pemeriksaan: 25 Maret 2015Nama: Ny. THasil: Streptococcus Aereus koagulase-positif.

b. Pemeriksaan DarahTanggal Pemeriksaan: 25 Maret 2015Nama: Ny. TPemeriksaanHasilNilai RujukanKeterangan

Hemoglobin13 gr/dl12-16 gr/dl (wanita)Normal

Hematokrit43 vol%37-43/vol% (wanita)Normal

Leukosit11 103/mm34-10 103/mmHigh

Trombosit355 103/Mcl200-400 103/MclNormal

5. Therapi yang diberikanNoNama ObatDosisRuteIndikasi

1.Penisilin G Prokain Injek0,6-1,2 Jt IUIMInfeksi pada kulit

2.Kemicetin salep 2%3-4 x/hariTopikalInfeksi pada kulit.

3.RL20 tpmInfusMengembalikan keseimbangan elektrolit.

4.Pamol1 tab3 x sehariOralDemam dan nyeri

6. Analisa DataDataEtiologiMasalah

Ds :Pasien mengatakan tungki kakinya gatal disertai nyeri. Pasien sering menggaruk area yang gatal.Do :Terdapat pembengakak, pustula ada yang pecah.Respon inflamasi

Peningkatan permeabilitas vaskuler

Kebocoran cairan di interstisial

Pembengkakan

Peningkatan tekanan lokal

Nyeri akutNyeri Akut

Ds:Pasien mengatakan badannya mengigil di sertai demam.Do:S: 38,9oC, terdapat pembengkakan di area pustula, di pinggiran area pustula tampak sianosis. Leukosit : 11 103/mm3.Respon inflamasi

Mengaktifkan neutrofil dan makrofag

Pelepasan zat pirogen endogen

Merangsang sel-sel endotel hipotalamus

Mengeluarkan asam arakhidonat

Memacu pengeluaran prostaglandin

Mempengaruhi kerja termosat hipotalamus

Hipotalamus meningkatkan titik patokan suhu tubuh

Suhu tubuh meningkat

HipertermiHipertermi

Ds:Pasien mengatakan merasa gatal di daerah pustula. Dan terkadang menggarutnya jika gatal dirasakan semakin parah.

Do:Kulit pasien tampak bintik-bintik merah, dan terdapat pustula.Respon inflamasi

Dilepaskan mediator kimiawi

Histamin

Gatal

Digaruk

Kerusakan integritas kulitKerusakan Integritas Kulit

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Nyeri Akut2. Hipertermi3. Kerusakan integritas kulit

C. INTERVENSIDiagnosaKriteria Hasil (NOC)Intervensi (NIC)

Nyeri akut1. Memperlihatkan pengendalian nyeri, yang dibbuktikan oleh indikator sebagai berikut : melaporkan nyeri dapat dikendalikan.2. Memperlihatkan teknik relaksasi secara individual yang efektif untuk mencapai kenyamanan.

1. Manajemen nyeri: ajarkan teknik nonfarmakologis (distraksi dan relaksasi).2. Manajemen nyeri: lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif.3. Manajemen nyeri: berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri.4. Pemberian analgesik.

Hipertermi1. Pasien akan menunjukan termogulasi, yang dibuktikan oleh indikator gangguan sebagai berikut: Hipertermi (sebutkan 1-5: gangguan ekstrim, berat, sedang, ringan, atau tidak ada gangguan).2. Melaporan tanda dan gejala dini hipertermi.1. Pantau tekanan darah, denyut nadi, dan frekuensi pernafasan.2. Regulasi suhu (NIC): pantau warna kulit dan suhu.3. Lepaskan pakaian yang berlebihan dan tutupi pasien dengan selimut saja.4. Regulasi suhu (NIC): berikan obat antipiretik.

Kerusakan integritas kulit1. Menunjukan integritas jaringan: kulit dan membran mukosa yang dibuktikan oleh indikator berikut: keutuhan kulit (sebutkan 1-5 : gangguan ekstrim, berat, sedang, ringan, atau tidak ada gangguan).2. Nekrosis, selumur, lubang, perluasan luka ke jarigan di bawha kulit atau pembentukan saluran sinus berkurang atau tidak ada.3. Eritema kulit dan eritema di sekitar luka minimal.

1. Surveilens kulit : pantau kulit terhadap : ruam dan lecet, warna dan suhu, kelembapan dan kekeringan yang berlebihan, area kemerahan dan rusak.2. Perawatan luka : mencegah komplikasi dan meningkatkan penyembuhan luka.3. Atur posisi untuk mencegah penekanan pada luka, jika perlu.4. Edukasikan kepada pasien dan keluarga pasien untuk membersihan kulit saat terkena kotoran.5. Mandirikan pasien dan keluarga pasien untuk melakukan perawatan luka.

D. IMPLEMENTASIHari, Tanggal DiagnosaKriteria Hasil (NOC)Intervensi (NIC)

Rabu, 25 Maret 2015Nyeri akut1. Memperlihatkan pengendalian nyeri, yang dibbuktikan oleh indikator sebagai berikut : melaporkan nyeri dapat dikendalikan.2. Memperlihatkan teknik relaksasi secara individual yang efektif untuk mencapai kenyamanan.

1. Manajemen nyeri: ajarkan teknik nonfarmakologis (distraksi dan relaksasi). (18.35)2. Manajemen nyeri: lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif. (18.15)3. Manajemen nyeri: berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri. (18.50)4. Pemberian analgesik. (18.40)

Rabu, 25 Maret 2015Hipertermi1. Pasien akan menunjukan termogulasi, yang dibuktikan oleh indikator gangguan sebagai berikut: Hipertermi (sebutkan 1-5: gangguan ekstrim, berat, sedang, ringan, atau tidak ada gangguan).2. Melaporan tanda dan gejala dini hipertermi.1. Pantau tekanan darah, denyut nadi, dan frekuensi pernafasan. (18.10)2. Regulasi suhu (NIC): pantau warna kulit dan suhu. (18.10)3. Lepaskan pakaian yang berlebihan dan tutupi pasien dengan selimut saja. (18.50)4. Regulasi suhu (NIC): berikan obat antipiretik. (18.40)

Rabu, 25 Maret 2015Kerusakan integritas kulit1. Menunjukan integritas jaringan: kulit dan membran mukosa yang dibuktikan oleh indikator berikut: keutuhan kulit (sebutkan 1-5 : gangguan ekstrim, berat, sedang, ringan, atau tidak ada gangguan).2. Nekrosis, selumur, lubang, perluasan luka ke jarigan di bawha kulit atau pembentukan saluran sinus berkurang atau tidak ada.3. Eritema kulit dan eritema di sekitar luka minimal.

1. Surveilens kulit : pantau kulit terhadap : ruam dan lecet, warna dan suhu, kelembapan dan kekeringan yang berlebihan, area kemerahan dan rusak. (18.15)2. Perawatan luka : mencegah komplikasi dan meningkatkan penyembuhan luka. (18.45)3. Atur posisi untuk mencegah penekanan pada luka, jika perlu. (20.45)4. Edukasikan kepada pasien dan keluarga pasien untuk membersihan kulit saat terkena kotoran.5. Mandirikan pasien dan keluarga pasien untuk melakukan perawatan luka.

E. EVALUASIDXHari, TanggalEvaluasi

1Kamis, 26 Maret 2015S: Pasien mengatakan tidur tidak nyenyak karna serig terbangung dimalam hari, karna gatal dan nyeri yang dirasakannya.O: - Pasien belum dapat mengendalikan nyeri Teknik relaksasi individual belum efektifA: Maslaah belum teratasi Pasien merasakan gatal dan nyeri. Istirahat tidur pasien tergangguP: Intervensi dilanjutkan Manajemen nyeri: ajarkan teknik nonfarmakologis (distraksi dan relaksasi). Manajemen nyeri: lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif. Pemberian analgesik.

2.Kamis, 26 Maret 2015S: pasien mengatakan masih merasa kedinginan namun tidak sampai menggigil.O: TD: 110/80, N: 88, S: 38oC, RR : 17 x/m, indikator termogulasi : Hipertermi 3 (Sedang), ruam pada kulit sedikit berkurang.A: Masalah Teratasi Sebagian Hipertermi 3 (sedang)P: Intervensi dilanjutakan Pantau tekanan darah, denyut nadi, dan frekuensi pernafasan. Regulasi suhu (NIC): pantau warna kulit dan suhu. Regulasi suhu (NIC): berikan obat antipiretik.

3Kamis, 26 Maret 2015S: pasien mengatakan ruam sedikit berkurang, dan gatal juga sedikit berkurang.O: Pustula sedikit berkurang, ruam merah tidak meluas, pembengkakan sedikit berkurang.A: Masalah teratasi sebagian Ruam PustulaP: Intervensi dilanjutkan Surveilens kulit : pantau kulit terhadap : ruam dan lecet, warna dan suhu, kelembapan dan kekeringan yang berlebihan, area kemerahan dan rusak. Perawatan luka : mencegah komplikasi dan meningkatkan penyembuhan luka. Edukasikan kepada pasien dan keluarga pasien untuk membersihan kulit saat terkena kotoran. Mandirikan pasien dan keluarga pasien untuk melakukan perawatan luka.

.