Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

27
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA Jl. Terusan Arjuna No. 6, Kebon Jeruk, Jakarta-Barat KEPANITERAAN KLINIK STATUS ILMU JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA Hari/ Tanggal Ujian/ Presentasi Kasus : Kamis, 11 September 2014 SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA PANTI SOSIAL BINA INSAN BANGUN DAYA I KEDOYA Nama : Dicky Taruna Tanda tangan Nim : 11-2013-101 Dokter pembimbing / Penguji : dr. Andri, Sp.KJ I. IDENTITAS PASIEN Nama : Sdr. MA Usia : 15 tahun (menurut pasien) Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa Agama : Islam Pendidikan : SD ( kelas 2 ) Pekerjaan : Pengangkat Air Status pernikahan : Belum menikah Alamat : Pondok Gede 1

description

Case

Transcript of Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

Page 1: Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Jl. Terusan Arjuna No. 6, Kebon Jeruk, Jakarta-Barat

KEPANITERAAN KLINIK

STATUS ILMU JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

Hari/ Tanggal Ujian/ Presentasi Kasus : Kamis, 11 September 2014

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA

PANTI SOSIAL BINA INSAN BANGUN DAYA I KEDOYA

Nama : Dicky Taruna Tanda tangan

Nim : 11-2013-101

Dokter pembimbing / Penguji : dr. Andri, Sp.KJ

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Sdr. MA

Usia : 15 tahun (menurut pasien)

Jenis kelamin : Laki-laki

Suku bangsa : Jawa

Agama : Islam

Pendidikan : SD ( kelas 2 )

Pekerjaan : Pengangkat Air

Status pernikahan : Belum menikah

Alamat : Pondok Gede

1

Page 2: Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

II. RIWAYAT PSIKIATRIK

Data diperoleh dari :

Autoanamnesis pada tanggal 8 September 2015, pukul 15.00 WIB

A. KELUHAN UTAMA

WBS dibawa oleh petugas saat sedang berada disekitar kota tua

B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG

Sekitar 15 bulan yang lalu WBS masuk Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya

Kedoya, WBS mengatakan petugas menangkapnya di sekitar daerah kota tua, saat itu

WBS sedang duduk duduk didaerah kota tua dan tidak tahu kenapa dibawa kesini.

Namun WBS tidak menolak saat dibawa petugas.

WBS merupakan seorang anak yang tinggal dipanti asuhan di daerah pondok

gede. WBS mengaku dari Jakarta dan dibawa ke panti asuhan pondok gede dan

menerima untuk datang ke sana. Disana WBS diberi makan 3 kali sehari , dan WBS

mempunyai kakak dan adik angkat disana. Sewaktu tinggal di panti asuhan WBS

mengaku melihat kakak perempuan angkatnya yang bernama Pipit diperkosa dan

dibunuh oleh pemerkosanya dengan cara leher pipit dibelek dengan pisau, tetapi

pasien tidak menolong pipit karena dia mendengarkan kata Ustad agar tidak balas

dendam. Kemudian dia kabur ke kota tua untuk bekerja. Kemudian WBS pernah

mengalami kecelakaan sewaktu naik kereta, kepala WBS dilempari batu, dan dia

tidak tahu siapa yang melempar batu dan kenapa dilempar ke dia . Kepala WBS

berdarah dan WBS jatuh pingsan dan dirawat oleh polisi. Dikota tua ia mempunyai

teman dan mengajak nya bekerja sebagai angkat air dan mengumpulkan uang agar

bisa pulang ke pondok gede. WBS mengatakan dia menyesal karena kabur ke Jakarta

dan ingin minta maaf kepada kak Benny , karena telah membohongi dia dan

meninggalkan panti, WBS merasa menyesal dan ingin meminta maaf kepada kak

Benny sambil mencium kaki kak Benny. WBS mengatakan selama dia di kota tua dia

menggunakan obat-obat seperti bodrex , tramadol dan dextro , dia juga minum-minum

alkohol dan hal seperti itu diajarkan oleh temannya dikota tua.

Ketika dibawa kesini WBS mengatakan dia merasa tidak betah disini karena

merasakan banyak setan banyangan anak-anak dan wanita yang mengganggunya.

Pasien selalu merasa sedih dan selalu ingin pulang ke pondok gede. Selama 15 bulan

2

Page 3: Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

perawatan disini WBS mengatakan badannya terasa sakit dan keras karena setan anak

anak, banyangan dan wanita semua nya masuk kebadan WBS dari kepala hingga ke

tangan dan kaki. Selain itu pasien mengatakan sulit tidur karena banyak banyangan

anak-anak mondar-mandir ingin masuk kebadan dia. WBS mengatakan dia

mendengar suara bisikan wanita yang dia tidak kenali yang ingin masuk kebadan dia.

Selain itu WBS juga merasa malas untuk makan karena dia takut makanannya

diberikan obat dan dia juga males mandi karena dia merasa di air tersebut terdapat

obat. Selain itu WBS juga melihat ada orang yang menyamar seperti dirinya dan dia

menjadi bingung yang mana dirinya sebenarnya dan dia tidak tahu mengapa ada orang

yang menyamar seperti dirinya.

C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA

1. Gangguan psikiatrik

Tidak ada riwayat gangguan psikiatri sebelumnya.

2. Riwayat gangguan medik

WBS mengatakan pernah mengalami luka pada bagian kepalanya karena

dilempar batu saat waktu naik kereta, sempat pingsan , namun sekarang sudah

sembuh dan tidak ada gejala . WBS menyangkal adanya riwayat trauma kepala

lainnya, dan kejang. WBS juga mengatakan dia dirawat oleh polisi.

3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif

WBS mengaku merokok sejak umur 7 tahun sampai sekarang, dalam 1 hari

WBS bisa menghabiskan 1 bungkus rokok, namun setelah berada di panti, kebiasaan

merokok ini sudah berkurang. Selain itu WBS mengatakan pernah minum minuman

alkohol, bahkan temannya mengajak dia untuk minum obat bodrex, dextro dan

tramadol. Setelah meminum obat ini WBS merasa dirinya sakit dan tidak ingin

meminum obat ini lagi.

3

Page 4: Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI

1. Riwayat perkembangan fisik

Secara keseluruhan bila di lihat dari luar tidak terlihat kelainan perkembangan

fisik pada WBS.

2. Riwayat perkembangan kepribadian

a. Masa prenatal dan perinatal

WBS lahir normal dan perkembangannya sesuai teman sebayanya. WBS

merupakan anak tunggal, namun ibu dan ayahnya telah meninggal .

b. Masa kanak pertengahan dan masa remaja

WBS mengatakan bahwa ia adalah orang yang mudah bersosialisasi

dan memiliki banyak teman. Selama masa anak-anak, WBS tinggal dipanti

asuhan, WBS mengatakan dia hanya sekolah hingga SD kelas 2 dan memiliki

cukup teman. Kemudian pasien kabur ke jakarta dan bekerja sebagai tukang

angkat air.

3. Riwayat pendidikan

WBS mengatakan hanya sampai SD kelas 2 dan dia kabur dari panti asuhan

4. Riwayat pekerjaan

Setelah dia kabur dari panti asuhan pondok gede pasien bekerja sebagai

tukang angkat air di Kota Tua supaya mendapatkan uang untuk pulang ke panti

asuhan pondok gede

5. Kehidupan beragama

WBS mengatakan beragama Islam, selama ini WBS cukup baik dalam

menjalankan kewajiban agamanya. WBS mengatakan dulu sebelum berada di panti

rajin melakukan sholat lima waktu, namun sekarang sudah jarang melakukan sholat

lima waktu.

6. Kehidupan sosial dan perkawinan

4

Page 5: Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

WBS mengatakan memiliki banyak teman di panti asuhan dan kakak hingga

adik angkat, dan dia sangat sayang kepada mereka dan akur . dan WBS mendapat

nama panggilan Anton

E. RIWAYAT KELUARGA

WBS adalah anak tunggal, namun ayah dan ibunya sudah meninggal

F. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG

Sebelum masuk ke Panti Bina Sosial Bangun Daya 1, WBS mengatakan tinggal di kota

tua bersama temannya. WBS mengatakan bisa bersosialisasi selama di panti, dan

memiliki banyak teman.

STATUS MENTAL

Berdasarkan pemeriksaan tanggal 9 September 2014, pukul 14.00 WIB.

A. DESKRIPSI UMUM

1. Penampilan

Seorang laki-laki berusia 15 tahun terlihat lebih tua dari usianya. Postur Tegap.

Memakai baju berwarna coklat dan celana panjang hitam. Perawatan diri WBS

tampak kurang, warna kulit sawo matang, rambut tipis dan bewarna hitam. Kontak

mata ada tetapi pasien lebih suka melihat kebawah

Kesadaran

a. Kesadaran sensorium/neurologik : Compos Mentis

b. Kesadaran psikiatrik : Tampak terganggu

2. Perilaku dan aktivitas psikomotor : Cara berjalan normal, tidak ada

manerisme, tics, ekoprasi, canggung, lemas, gelisah , kaku , lambat , hiperaktif dan

agresif.

5

Page 6: Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

3. Sikap terhadap pemeriksa : WBS bersikap kooperatif, penuh minat

dan penuh perhatian.

4. Pembicaraan

a. Cara berbicara : cepat, tidak tertekan , tidak ragu-ragu,

spontan, produktivitas baik, kosa kata baik , intensitas normal

b. Gangguan berbicara : Tidak ada.

B. ALAM PERASAAN (EMOSI)

1. Suasana perasaan : Eutim

2. Afek ekspresi afektif

a. Arus : cepat

b. Stabilisasi : stabil

c. Kedalaman : dalam

d. Skala diferensiasi : luas

e. Keserasian : serasi

f. Pengendalian impuls : cukup

g. Ekspresi : wajar

h. Dramatisasi : tidak ada

i. Empati : dapat diperiksa

C. GANGGUAN PERSEPSI

a. Halusinasi :

Visual : (+) WBS mengatakan melihat banyangan anak-anak, dan setan

Auditorik : (+) WBS mendengar bisikan wanita yang ingin masuk kedalam

tubuhnya

Taktil : (+) WBS merasa badannya sakit dan keras ketika dimasukin

setan

Olfaktorik : disangkal

Gustatorik : disangkal

b. Ilusi : Tidak ada

c. Depersonalisasi : Tidak ada

d. Derealisasi : Tidak ada

6

Page 7: Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

D. SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)

1. Taraf pendidikan : SD

2. Pengetahuan umum : Belum dapat di kaji

3. Kecerdasan : Sesuai dengan pendidikannya

4. Konsentrasi dan Kalkulasi : Baik

5. Orientasi

a. Waktu : Baik

b. Tempat : Baik

c. Orang : Baik

6. Daya ingat

a. Tingkat

Jangka panjang : Baik

Jangka pendek : Baik

Segera : Baik

7. Pikiran abstaraktif : Belum dapat di kaji

8. Visuospatial : Belum dapat di kaji

9. Bakat kreatif : Belum dapat di kaji

10. Kemampuan menolong diri sendiri : Buruk

E. PROSES PIKIR

1. Arus pikir

a. Produktifitas : pasien berpikir dengan cepat, dapat

menjawab pertanyaan dengan spontan

b. Kontinuitas : Terkadang jawaban WBS tidak sesuai

dengan pertanyaan yang diberikan (irelevan).

c. Hendaya bahasa : Tidak ada

2. Isi pikir

a. Preokupasi : WBS ingin pulang ke pondok gede

b. Waham Kejar : ada, WBS merasakan banyak setan yang masuk

kedalam tubuhnya sehingga badannya menjadi sakit dan keras

7

Page 8: Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

c. Waham curiga : ada, WBS bahwa air dan makanan WBS

terdapat kandungan obat, dan ada orang yang menyamar seperti dirinya

d. Waham kebesaran : Tidak ada

e. Waham kendali : Tidak ada

f. Waham nihilistik : Tidak ada

g. Waham menyalahkan diri : ada, WBS mengatakan kalau dia merasa

berdosa kepada kak Beny dan ingin meminta maaf kepadanya karena telah

kabur dari panti asuhan

h. Obsesi : Tidak ada

i. Fobia : Tidak ada

j. Gagasan rujukan : Tidak ada

k. Gagasan pengaruh : Tidak ada

F. PENGENDALIAN IMPULS

Baik (selama wawancara pasien tidak menunjukkan agresivitas motorik maupun

verbal)

G. DAYA NILAI

a. Daya nilai sosial : Baik

b. Uji daya nilai : Baik

c. Daya nilai realitas : Baik

H. TILIKAN

Tilikan derajat 4 (menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak memahami

penyebab sakitnya )

I. RELIABILITAS

Baik dan Dapat dipercaya.

PEMERIKSAAN FISIK

A. STATUS INTERNUS

8

Page 9: Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

1. Kesadaran umum : baik

2. Kesadaran : compos mentis

3. Tekanan darah : Belum dapat di kaji

4. Suhu badan : Belum dapat di kaji

5. Frekuensi pernapasan : Belum dapat di kaji

6. Bentuk tubuh : astenikus

7. System kardiovaskular : tidak ada kelainan. Dalam batas normal

8. Sistem respiratorius : tidak ada kelainan. Dalam batas normal

9. System gastro intestinal : tidak ada kelainan. Dalam batas normal

10. System musculoskeletal : tidak ada kelainan. Dalam batas normal

11. System urogenital : tidak ada kelainan. Dalam batas normal

B. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan darah rutin

Pemeriksaan fungsi hati (SGOT, SGPT)

Pemeriksaan EKG

Pemeriksaan EEG

Pemeriksaan CT Scan

C. STATUS NEUROLOGIK

Saraf kranial (I-XII) : dalam batas normal

Gejala rangsang meningeal : tidak ada

Mata : tidak ada gangguan gerak bola mata

Pupil : isokor, refleks cahaya (+)

Ophtalmoscopy : tidak dilakukan

Motorik : +5

Sensibilitas : positif (+)

Sistem saraf vegetatif : tidak terdapat gangguan

Fungsi luhur : tidak terdapat gangguan

Gangguan khusus : tidak ada

III. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

9

Page 10: Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

Seorang laki-laki berusia 15 tahun, dari penampilan fisik tampak lebih tua dari

usianya, menggunakan pakaian berwarna coklat dan celana panjang hitam, tampak tidak

terawat, belum menikah, kontak mata ada tetapi pasien lebih suka melihat kebawah. Dari

autoanamnesis didapatkan telah berada di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 sejak

kurang lebih lima belas bulan. WBS dibawa oleh petugas saat duduk disekitar kota tua dan

tidak mengerti kenapa dibawa kesini.

Berdasarkan riwayat kehidupan pribadi, tidak ada kelainan perkembangan fisik pada

diri WBS. WBS hanya menyelesaikan sekolahnya pada tingkat SD kelas 2 , menggunakan

rokok sejak usia 7 tahun hingga sekarang, mengkonsumsi alkohol , bodrek , tramadol dan

dekstro. WBS pernah dirawat di suatu panti asuhan di pondok gede tetapi kabur ke kota tua

dan merasa bersalah kepada kak Beny karena kabur dari panti asuhan dan ingin meminta

maaf sambil bersujut dikakinya ( waham menyalahkan diri sendiri ). WBS pernah mengalami

kecelakaan sewaktu naik kereta karena kepalanya dilemparin batu , berdarah dan pingsan

kemudian dirawat oleh polisi.

Selama perawatan di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 WBS sering melihat ada

setan dan banyangan ( Halusinasi Visual ) yang menganggunya sehingga pasien menjadi sulit

tidur ( Insomnia ) dan masuk kedalam tubuhnya sehingga badan WBS terasa sakit dan keras

(Waham Kejar ), terkadang pasien mendengar bisikan wanita ( halusinasi auditorik) yang

ingin masuk ketubuhnya. Selain itu WBS sulit makan dan mandi karena merasa di makanan

dan air untuk mandinya terdapat obat ( waham curiga ) dan ada orang yang menyamar seperti

dirinya ( waham curiga )

Pada pemeriksaan status psikiatri didapatkan mood pasien tampak eutim. Pasien

menjawab setiap pertanyaan pemeriksa dengan baik. Kontak mata ada tetapi lebih sering

melihat kebawah. Hanya terkadang pasien menjawab tidak sesuai dengan yang diajukan

( irelevan ). Pada pemeriksaan status internus dan status neurologis tampak dalam batas

normal.

IV. FORMULASI DIAGNOSTIK

Aksis I

Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, kasus ini dapat dinyatakan mengalami:

10

Page 11: Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

1. Gangguan jiwa, karena adanya gangguan pada pikiran, perasaan dan perilaku yang

menimbulkan penderitaan (distress) dan menyebabkan gangguan pada kehidupan

sehari-hari (hendaya).

2. Gangguan jiwa ini termasuk GMNO, karena:

a. Tidak terdapat gangguan kesadaran neurologik

b. Tidak ditemukan penyakit organik yang diduga berkaitan dengan

gangguan jiwanya.

c. Tidak terdapat gangguan orientasi.

d. Tidak terdapat gangguan memori.

3. GMNO ini termasuk skizofrenia karena terdapat:

a. Waham curiga : WBS merasa orang-orang disekitarnya

akan berbuat jahat terhadap dirinya, sehingga

membuat dirinya merasa waspada.

b. Waham kejar : WBS merasa ada setan dan banyangan yang

masuk kedalam badannya

c. Waham menyalahkan diri: WBS merasa bersalah karena telah berbohong

kepada kak Beny dan kabur dari panti asuhan

d. Halusinasi auditorik (+) WBS sering mendengar bisikan-bisikan suara

wanita yang ingin masuk kedalam tubuhnya

Halusinasi Visual (+) WBS mengatakan sering melihat bayangan dan setan

anak anak yang masuk kebadannya

e. Gejala-gejala tersebut telah berlangsung selama satu bulan atau lebih.

f. Tidak terdapat gejala-gejala depresif atau manik (gangguan afektif).

4. Menurut PPDGJ III, GMNO skizofrenia ini termasuk skizofrenia paranoid karena

memenuhi gejala seperti:

a. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia.

b. Adanya halusinasi dan waham yang menonjol. Terdapat halusinasi

auditorik berupa suara-suara wanita yang ingin masuk ketubuh WBS,

Terdapat waham curiga, dan waham kejar

Aksis II

11

Page 12: Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

Tidak ada diagnosis.

Aksis III

Tidak ada diagnosis.

Aksis IV

masalah primary support group (hubungan dengan saudara tiri tidak harmonis)

Aksis V

GAF 60-51 : gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.

V. EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid

DD :F22.0 Gangguan Waham menetap

F32.3 Episode Depresi Berat dengan Gejala Psikotik

Aksis II : Tidak ada diagnosis

Aksis III : Tidak ada diagnosis

Aksis IV : Masalah primary support group

Aksis V : GAF 60-51

.

VI. PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad functionam : dubia ad bonam

Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Hal –hal yang memperingan prognosis :

Fungsi kognitif baik.

Onset akut

Terdapat symptom positif (waham, halusinasi)

Hal- hal yang memperberat prognosis:

Onset usia muda

12

Page 13: Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

Belum menikah

Tilikan derajat I

VII. DAFTAR MASALAH

a. Organobiologik : Tidak ada

b. Psikologik/Psikiatrik : Ada waham, halusinasi

c. Lingkungan dan Sosioekonomi : pasien tinggal di panti asuhan, dan

pendidikan pasien rendah

VIII. TERAPI

Farmakoterapi

Dokter : dr. Dicky Taruna

R/ Haloperidol tab 5 mg No. XIV

S 1 – 0 – 1 tab

Pro : Tn. MA

Terapi individual

- Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai penyakitnya serta hal-hal

yang dapat mencetuskan atau memperberat dan meringankan penyakit pasien

sehingga dapat memperpanjang remisi dan mencegah kekambuhan.

- Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai pentingnya minum obat

secara teratur, adanya efek samping yang bisa timbul dari pengobatan ini.

Terapi kelompok

- Apabila kondisi pasien sudah lebih baik diberikan terapi aktivitas kelompok, yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam pengendalian impuls saat

memberikan respon terhadap stimulus dari luar, belajar mengungkapkan komunikasi

verbal dan mengekspresikan emosi secara sehat, membantu pasien untuk

13

Page 14: Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

meningkatkan orientasinya realitas dan memotivasi pasien agar dapat bersosialisasi

dengan sehat.

Lampiran

Cuplikan Wawancara

D : Dokter

P : Pasien

D : Perkenalkan saya dr.Dicky, nama bapak siapa ?

P : Pak Anton

D : saya disini untuk menolong bpk Anton, jadi boleh kita wawancara ?

P : iya, boleh

D : kenapa bapak melihat kebawah terus ?

P : sakit semua

D : sakit dimananya pak ? seluruh badan?

P : sampai sini

D : kenapa badannya sakit pak ?

P : tidak tahu, tiba-tiba sakit semalam. Banyak yang masukin semua.

D : dimana saja yang dimasukin ?

P : kaki dan kepala

D : siapa yang masukin pak ?

P : tidak tahu, tiba-tiba masuk semua.

D : kira-kira siapa pak yang masuk ?

P : Banyak sih jurik-juriknya.

D : bisa tunjukan pak ?

P : banyak di barak 2, yang tadi ada yang masuk. Saya mau pulang aja ke Pulau Gede daripada disini ga betah, kan di sana diajarin ngaji.

D : bapak agama apa ?

14

Page 15: Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

P : Islam

D : disini rajin sholat tidak pak ?

P : tidak, disini tidak di kasih sarung dan peci.

D : tapi biasa rajin sholat pak ?

P : iya, di masjid Asman

D : bapak sudah berapa lama disini ?

P : sudah lama, saya tidak di pulang-pulangin

D : kira-kira berapa lama pak?

P : kurang lebih 15 bulan

D : selama 15 bulan di sini, selalu di gangguin sama bayangan ?

P : banyak, di pintu bolak balik, langsung masuk-masuk

D : selain itu ada hal lain yang gaib? Seperti di bisikin ?

P : rasanya ga enak disitu doang. Ada bang , bilang “ Ton, uda lu langsung masuk sini aja”

D : itu kenapa pada ingin masuk ke badan bapak?

P : tidak tahu. Ga betah saja, saya pengen nagis

D : kenapa bapak pengen nangis ?

P : pengen balik

D : kenapa ingin balik? Rumah nya dimana pak ?

P : Pondok Gede

D : pondok gede ada dimana pak ?

P : di kranggan

D : sudah berapa lama pake tramadol dan bodrex?

P : dari yang kasih obat, warna putih pokoknya

D : apa lagi selain bodrex, tramadol?

P : dextro

D :sekali minum berapa butir?

P : 20

15

Page 16: Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

D : umur pak anton berapa ?

P : 15 tahun

D : dari umur berapa minum dextro ?

P : dari jalan. Saya dituntun terus sama teman saya di kota tua. Pada bilang “ Ton sudah di sini saja, pada di sini. Angker”

D : di kota tua angker ?

P : bukan, di sini banyak juriknya

D : dulu kenapa pak pake obat-obatan ?

P : saya tidak tahu. Saya di ajak minum. Langsung gerah.

D : merokok sudah berapa lama ?

P : sudah lama, dari kecil. Di ajarin sama abang.

D :umur berapa?

P : sepantaran itu (sambil menunjuk anak kecil), 7 tahun

D : bapak berapa bersaudara ?

P : saudara saya banyak di pondok gede

D : ada berapa pak ?

P : selamat, pipit, anton,. Pipit di bunuh, diperkosa sama orang di mobil. Saya lihat sendiri, saya mau bunuh orangnya tapi kata ustad jangan, sabar saja.

D : jadi bpk 4 bersaudara ya ?

P : iya

D : pak anton anak ke3? Pipit anak ke 4 ? pipit usia nya berapa ?

P : iya. Waktu itu… “pit mau kemana? Pipit : jalan-jalan. Terus pipit lihat bayangan putih, ton itu tato lu kepotong, ga marah ? kata gapapa”

D : bapak lihat pipit di perkosa tidak bantu menolong ?

P : lihat dimobil lehernya dipotong. Itu cewek yang paling saya suka kakak saya.

D : kok bapak tidak menolong ?

P : saya mau menolong tapi kata pak usatad mau ngapain, saya bilang mau balas dendam pak.

D : selain merokok dan minum obat ada yang lain lagi tidak ? minum alcohol ?

16

Page 17: Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

P : tidak. Yang warna putih aja. Tiba-tiba saya tidur ada yang obtain di sini.

D : rasa nya apa pak minum obat ? ada rasanya harus nambah dosis ?

P : iya nambah. Baru tadi malam perut saya tidak enak, mau pulang ke pondok gede.

D : ada perasaan tidak mau minum tramadol lagi ?

P : tidak

D : kenapa ?

P :sudah kapok saya tingal disini, angker. Di pojok sana banyak bayangan.

D : kata pak elang, bapak suka ngobrol sendiri ya ? ngobrol sama siapa pak ?

P : saya mau pulang sendiri, tapi tidak dikasih. Saya diobatin terus di kasih obat

D : diobatin sama siapa pak ?

P : sama abang-abang , tiba-tiba saya bangun sudah masuk.

D : jadi di sini ada abang-abang ?

P :iya, malam-malam kasih obat. Saat saya bangun tidak ada.

D : kok banyak yang ingin masuk ke dalam tubuh bapak ?

P : tidak tahu saya. Saya orangnya pendiam.

D : bapak sekolah sampai kelas berapa ?

P : sampai SD di pondok gede, sampai kelas biru. Kan di sana ada kelas biru, merah, kuning.

D : kalau kelas biru tingkat berapa?

P : kelas biru belum bisa baca, kan ditanya asal dari mana, saya dari Jakarta, yaudah ikut aja ke panti asuhan, enak disini. Ternyata beneran enak, dapat makan 3x.

D :dirawat dip anti asuhan ?

P : iya, di pondok gede deket keranggan situ

D : saudara bukan saudara kandung ?

P : bukan, saudara dipanti

D : jadi belum pernah ketemu saudara kandung ?

P : belum pernah

D : kapan di rawat dipanti ?

17

Page 18: Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

P : dari umur segini sampai gede, di kasih makan 3x, ada snack, biskuat

D : jadi kenapa di bawa kesini ?

P : lagi duduk saya, kan saya waras kenapa saya dibawa ke sini, lalu saya di foto

D : kapan dimasukinnya ? 15 bulan yang lalu ?

P : iya

D : sudah keluar dari panti ?

P : kan waktu itu ada kak beni, pak saya mau izin dulu lalu tiba-tiba ada kantip terus saya teriak tolong-tolong di kota tua.

D : di kota tua ngapain pak ?

P : nyari duit buat pulang ke pondok gede

D : bantuinnya ngapain ?

P : bantu angkat air

D : jadi begini ya pak, jadi dulu tinggal di panti asuhan. Ayah ibu masih ada ?

P : sudah meninggal

D : jadi bapak dulu orang tua meninggal, lalu dititipin ke panti asuhan dan bersekolah sampai SD seragam biru ya pak ?

P : warna coklat , putih, dan batik

D : tau tidak pak, kan SD itu kelas 1-6, bapak kelas berapa ?

P : kelas 2 SD

D : nama lengkap bapak apa ?

P : Muhammad Ariyanto

D : bapak di bawa ke panti umur berapa ?

P : umur segini, kan saya mau panen sama temen saya agus, tiba-tiba ada kantip lalu di tarik dan dibawa kesini

D : bapak memangnya lagi dimana ?

P : lagi di kota tua

D : bapak tau alasan di bawa kesisni?

18

Page 19: Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

P : tidak tahu.

D : kenapa bapak pake bodrex, tramadol, dextro?

P : ada yang kasih tiba-tiba

D : siapa yang kasih ?

P : tidak tahu, kan saya lagi tidur gini, tiba-tiba ada yang kasih begini tapi ga kerasa

D : bapak sering pakai ?

P : jarang, kalau di pondok gede saya ga kenal obat-obatan, cuma pakai tolak angin, atalgin

D : itu kapan pakainya ?

P : di pondok gede, kan kalau sakit diobatin sama guru yang hilangin jurik

D : pernah kecelakaan ? jatuh terus kena kepala ?

P : pernah, pas mau naik kereta. Mau pulang ke pondok gede terus di timpuk pakai batu

D : pingsan ga pak ?

P : pingsan, kehabisan darah terus di obtain sama polisi

D : pernah kejang tidak pak ?

P : tidak, Cuma ini pusing doang dari kemarin. Saya minta obat tapi tidak dikasih

D :di sini sering di gangguin ?

P : banyak pak, di tubuh saya semua

D : pada iri sama mas ga ? atau ada yang jahatin mas tidak ?

P : ada yang nyamar jadi saya, saya pusing pilih yang mana.

D : kenapa ada yang nyamar jadi bapak ?

P : tidak tahu

D : itu kenapa dia nyamar pak ?

P : saya tidak betah, mau nangis. Kangen sama Kak beni dan minta maaf

D : kenapa mau minta maaf ?

P : soalnya saya sudah kabur ke kota.

D : kalau pulang dari sini mau minta maaf sama siapa ?

P : sama beni, mau sujut di telapak kakinya.

19

Page 20: Kasus Psbi (Jiwa) - Dicky

D : selain hal-hal gaib, ada bisikan tidak?

P : iya, tiba-tiba keras semua badan

D : apa pak yang dibisikan ?

P : cewek gitu mau masuk ke badan saya

D : bapak tinggal dimana kalau di sini ?

P : di situ (sambil menunjuk ke barak 2)

D : ada lagi pak yang ingin di ceritakan ? gimana pak kalau mandi, bisa ?

P : kalau mandi tiba-tiba pusing, kan airnya beda ada obat-obatan di sini.

D : kalau makan bisa ?

P : rasanya ga enak

D : kenapa pak ? takut di racunin ?

P : iya, kalau di pondok gede saya nangis

D :oke bapak, saya mengerti. Bapak harus kuat ya dan sehat ya. Harus makan ya pak. Terima kasih banyak pak buat waktunya, saya pamit dulu ya pak. Sampai ketemu lagi.

20