KASUS KMB
-
Upload
bee-daniel -
Category
Documents
-
view
51 -
download
0
Transcript of KASUS KMB
KASUS AIDSTn. R, 40 tahun, sudah menikah, MRS di ruang UPIPI RSUD Dr. Sutomo sejak 6 hari yang lalu dengan keluhan sesak nafas. Klien didiagnosa AIDS + Candidiasis Oris + Hipoalbumin + Anemia + Efusi Pleura. Sebelumnya klien pernah dirawat di ruang yang sama karena diare. Klien punya riwayat suka jajan namun istrinya masih tampak setia menunggu klien. Klien juga mengeluh nafsu makannya menurun karena mulutnya sakit saat mengunyah, ini terlihat dari porsi makannya yang hanya habis 4-5 sendok makan dan BB turun dari 68 kg menjadi 59 kg. RR = 28 x/mnt, TD = 130/90 mmHg, Nadi = 89 x/menit. Ketika pengkajian klien tampak sedih dan menyesali perbuatannya.
ANALISA DATANAMA : TN. R
UMUR : 40 thn
TGL MASUK RSA:
No ANALISA DATAETIOLOGIMASALAH KEPERAWATAN
1.Ds: - pasien mengeluh sesak nafas
Do:
- RR=28x/menit
- efusi pleura
Obstruksi jalan nafasKetidakefektifan bersihan jalan nafas
00031
2.Ds: -
Do:
- BB turun dari 68kg menjadi 59 kgDiare
00013
3.Ds: pasien mengeluh nafsu makannya menurun karena mulutnya sakit saat mengunyah
Do:
makan hanya 4-5 sendok per hari BB turun dari 68kg ke 59 kgKesulitan mengunyah dan menelan.Nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh
00002
NIC DAN NOC
NODIAGNOSANocNic
1.Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d obstruksi jalan nafasTujuan: Mempunyai jalan nafas yang paten
Mengeluarkan sekresi secara efektif
Mempunyai irama dan frekwensi pernafasan dalam rentang normalPengisapan jalan nafas : memindahkan sekresi jalan nafas dengan memasukkan sebuah kateter pengisap ke dalam jalan nafas oral dan/atau trakea.Aktivitas keperawatan
Pengkajian
Pengisapan jalan nafas:Tentukan kebutuhan pengisapan oral dan/atau trakeal;
Pantau status oksigen pasien (tingkat SaO2 dan SvO2) dan status hemodinamik dan irama jantung segera sebelum,selama dan setelah pengisapan;
Catat tipe dan jumlah sekresi yang dikumpulkan.
Pendidikan untuk pasien
Jelaskan penggunaan peralatan pendukung dengan benar(oksigen, pengisapan, spirometer, inhaler) Ajarkan kepada pasien/keluarga tentang pentingnya perubahan pada sputum, seperti warna, karakter, jumlah dan bau. Instruksikan kepada pasien dan keluarga tentang bagaimana mengisap jalan nafas sesuai dengan kebutuhan.
Aktifitas kolaboratif
Rundingkan dengan ahli terapi pernafasan sesuai dengan kebutuhan.
Bantu dalam pemberian aerosol, nebulizer ultrasonic, dan perawatan paru lainnya sesuai dengan kebijakan dan protocol institusi.
Aktivitas lain
Anjurkan aktifitas fisik untuk meningkatkan pergerakan sekresi.
Pertahankan keadekuatan hidrasi untuk menurunkan viskositas sekresi.
2.Diare Tujuan :
Kemampuan saluran gastrointestinal untuk membentuk dan mengeluarkan feses secara efektif.Kriteria evaluasi
Diare akan dapat dikendalikan / dihilangkan yang ditunjukkan dengan eliminasi defekasi yang efektif, keseimbangan elektrolit dan asam/basa, keseimbangan cairan, hidrasi yang adekuat, dan perilaku penanganan (sakit atau cedera) untuk meringankan atau menghilangkan diare. Penatalaksanaan diare; pencegahan dan pengurangan diare.Aktifitas keperawatan
Pengkajian
Lakukan tes guaiyak feses
Meminta pasien mengidentifikasi kebiasaan pola defekasi.
Timbang berat badan pasien tiap hari.
Kaji dan dokumentasikan:
Frekwensi, warna,konsistensi, dan jumlah a9ukuran) feses; turgor kulit dan kondisi mukosa mulut sebagai indicator dehidrasi.
Pendidikan untuk pasien/keluarga
Informasikan tantang obat yang mengakibatkan diare
Ajarkan pasien tentang penggunaan obat antidiare yang tepat
Anjurka pasien untuk memberitahu petugas setiap kali diare
Anjurka pasien tentang teknik menurunkan stress dg cara yang tepat.
Aktifitas kolaboratif
Konsultasikan pada dokter jika tanda dan gejala diare yang terus menerus.
Aktivitas lain
Bantu pasien untuk mengidentifikasi stressor yang berperan terhadap terjadinya diare.
Berikan cairan sesuai dengan pilihan pasien
3.Nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh b/d Kesulitan mengunyah dan menelan.
Status gizi: asupan makanan dan cairan : jumlah makanan dan cairan yang dikonsumsi tubuh selama waktu 24 jam.
Kriteria evaluasi
Makanan oral, pemberian makanan lewat selang atau nutrisi parenteral total.
Mempertahankan massa tubuh dan berat badan dalam batas normal Bantuan menaikkan berat badan: fasilitasi pencapaian kenaikan berat badan.Aktivitas keperawatan
Pengkajian
Kaji dan dokumentasikan derajat kesulitan mengunyah / menelan.
Aktivitas kolaboratif
Konsultasikan dengan ahli terapi okupasi.
Aktifitas lain Yakinkan pasien dan berikan lingkungan yang tenang selama makan.
Siapkan kateter pengisap disamping tempat tidur dan alat pengisap selama makan, bila diperlukan.
Tempatkan pasien pada posisi semi fowler untuk memudahkan menelan; biarkan pasien pada posisi ini selama 30 menit setelah makan untuk mencegah aspirasi. Letakkan makanan pada bagian mulut yang tidak luka untuk memudahkan menelan.
Ketika memberi makan pasien, gunakan spuit jika perlu,untuk memudahkan menelan.