Kasus GTC

download Kasus GTC

of 9

description

gigi tiruan cekat

Transcript of Kasus GTC

  • 5/28/2018 Kasus GTC

    1/9

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Kasus

    Pasien perempuan usia 37 tahun datang ke RSGM dengan keluhan gigi tiruan porcelen terasa

    goyang dan ingin dibuatkan gigi tiruan pada gigi yang sudah dicabut. Dari anamnesa diketahui

    pasien sudah memakai gigi tiruan sejak 2 tahun yang lalu dan pernah terasa sakit. Pemeriksaan

    intra oral gigi 11 dan 21 gigi tiruan jembatan dengan bahan PFM, goyang grade 1 pada gigi 21

    sebagai retainer, perkusi (+), kehilangan gigi 45, kalkulus pada rahang atas dan bawah.

    Gambaran rontgen foto pada gigi 21 radiolusen pada periapikal dengan diagnose klinis abses

    stadium 2. Dokter gigi menjelaskan pada pasien akan membuatkan gigi tiruan cekat. Apa

    rencana perawatan yang tepat dilakukan dokter gigi pada kasus dan bagaimana cara kerja yang

    dilakukan untuk mencegah kegagalan pada pembuatan gigi tiruan cekat?

    Terminologi

    Test perkusi = test yang dilakukan untuk mengevaluasi status periodonsium sekitar gigi(Grossman, dkk. ,1995:4-19 dan Ghom, 2007:61) dan apikal gigi (Barrat dan Pool :

    2008:551).

    (-) = tidak ada kelainan jaringan periodontal

    (+) = ada kelainan jaringan periodontal

    Kalkulus : terdiri dari deposit plak termineralisasi yang keras yang menempel pada gigi. Radiolusen : gambaran bayangan hitam pada radiografi Abses periapikal : pengumpulan nanah secara lokal dalam suatu kavitas yang terjadi

    karena hancurnya jaringan, biasanya disebabkan oleh infeksi kuman-kuman piogenik.

  • 5/28/2018 Kasus GTC

    2/9

    Skema

    Pasien

    Pemeriksaan Subjektif Pemeriksaan Objektif Pemeriksaan Penunjang

    Diagnosis

    Rencana Perawatan Awal Rencana Perawatan Akhir

    Scalling Root

    Planning

    Bongkar bridge, trepanasi,

    Perawatan Sal. Akar (gigi 21)

    3 unit bridge anterior

    3 unit bridge posterior

    Pencetakan model study

    Pembuatan pasak gigi 21

    prepabricated

    Preparasi gigi abutment

    Retraksi gingiva

    Pencetak model kerja

    Pemilihan warna bridge

    Pembuatan temporary

    bridge (indirect self

    curing)

    Kirim ke labor

    Try in, Insersi, instruksi

    Prognosa

    Prinsip biologis,

    mekanis, estetis

  • 5/28/2018 Kasus GTC

    3/9

    Rumusan Masalah

    1. Apakah pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter gigi?2. Bagaimanakah diagnosis dari kasus diatas?3. Apakah faktor yang memungkinkan terjadinya kegagalan dari kasus pasien sebelumnya?4. Apakah perawatan awal yang akan dilakukan dokter gigi?5. Apakah perawatan akhir yang akan dilakukan dokter gigi?6. Bagaimanakah prosedur perawatan yang akan dilakukan?7. Apakah hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan try in GTC?8. Bagaimanakah prognosis dari perawatan yang akan dilakukan?9. Apakah instruksi yang diberikan dokter kepada pasien untuk perawatan GTC?10.Apakah faktor yang harus diperhatikan pada pembuatan gigi jembatan tersebut?11.Apakah kegagalan-kegagalan dari pembuatan gigi tiruan jembatan?Analisa Masalah

    1. Apakah pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter gigi?Pemeriksaan Subjektif

    - Data pasien : perempuan usia 37 tahun- Keluhan utama : gigi tiruan porcelen terasa goyah dan ingin dibuatkan gigi tiruan

    pada gigi yang sudah dicabut.

    - Keluhan tambahan : pasien sudah memakai gigi tiruan sejak 2 tahun yang lalu danpernah terasa sakit.

    Pemeriksaan Objektif

    - Intra oralgigi 11 : gigi missing, sebagai pontik

    Gigi 21 : retainer dengan goyang grade 1, perkusi (+), sebagai retainer

    gigi 45 : missing

    kalkulus pada rahang atas dan bawah.

  • 5/28/2018 Kasus GTC

    4/9

    Pemeriksaan Penunjang

    - RadiologiGigi 21 radiolusen pada periapikal dengan diagnosa klinis abses stadium 2.

    2. Bagaimanakah diagnosis dari kasus diatas?Gigi 11 : missing

    Gigi 21 : non vital + abses periapikal stadium 2

    Gigi 45 : missing

    3. Apakah faktor yang memungkinkan terjadinya kegagalan dari kasus pasiensebelumnya?

    - Kesalahan diagnosa dan perawatan- Kesalahan prosedur pengerjaan yang kurang memperhatikan prinsip biologis gigi- Kurangnya penyampaian tentang perawatan gtc = OH pasien yang jelek

    4. Apakah perawatan awal yang akan dilakukan dokter gigi?- Scalling- Gigi 21 : pembongkaran mahkota, trepanasi, perawatan saluran akar

    5. Apakah perawatan akhir yang akan dilakukan dokter gigi?- Anterior : 3 unit bridge

    Tipe bridge adalah fixed-fixed bridge

    Pontik pada gigi 11ridge lap pontikuntuk estetis dan self cleansing

    Retainer pada gigi 21 intra radicular retainer pasak pre pabricated. Pada

    gigi 12ekstra koronal retainer full crownKonektor dipakai rigidBahan bridge dipakai PFM

    - Posterior : 3 unit bridgeTipe bridge adalah semi fixed bridge

    Pontik pada gigi 45 ridge lap pontik estetis & self cleansing (instruksikan

    kontrol rutin) atau sebagai alternatif lain adalah sanitary pontik.

  • 5/28/2018 Kasus GTC

    5/9

    Retainer pada gigi 44 dengan ekstra koronal retainer full crown, gigi 46 dengan

    intra koronal retainer.

    Konektor dipakai rigid

    Bahan bridge dipakai PFMestetik dan kekuatan

    6. Bagaimanakah prosedur perawatan yang akan dilakukan? Cetak model study

    Sendok cetak : perforated stock tray

    Bahan cetak : alginat (irreversible hydrocolloid)

    Metode mencetak : mukostatik

    Bahan pengisi : gips tipe III

    Pada gigi 21 : Pembongkaran gigi tiruan lama dengan teknik inertia forcemenggunakan crown retractor (dibutuhkan ketelitian operator), dilakukan

    pembersihan abses dengan perawatan endodontic. Selama dalam perawatan

    endodontic dengan memerlukan beberapa kunjungan maka si pasien akan

    dipasangkan lagi gigi tiruan yang lama yang disemenkan dengan zinc oxide

    eugenol sebagai gigi tiruan sementara untuk menunjang penampilan pasien. Lalulakukan pengisian saluran akar dengan guta perca, pembuatan pasak prepabricated

    dengan permukaan berulir dan bentuk core.

    Preparasi abutment gigi12, 44 dan 46- Gigi 12

    Preparasi groove labial dan insisal sebagaipedoman untuk preparasi bur

    fissure

    Preparasi insisal bur fissure

    Preparasi labial bur fisurre

    Preparasi proximal bur fissure = kemiringan 5-6 derajat

    Preparasi palatal cekung : bur elips, cembung : bur fissure

  • 5/28/2018 Kasus GTC

    6/9

    - gigi 44preparasi groove bukal dan oklusal

    Preparasi oklusal bur fissure

    Preparasiproximal bur fissure, dengan kemiringan 2-3

    - gigi 46Preparasi seperti inlay dengan membuat dove itmus step

    Servikal line

    Gigi 12 : kombinasi antara shoulder bagian labial dan chamfer bagian palatal

    Gigi 44 : kombinasi antara shoulder bagian bukal dan chamfer bagian lingual

    Retraksi gingivaUsaha pendorongan gingiva gigi penyangga ke arah apikal dengan maksud agar

    tepi akhir preparasi gigi dapat tercetak dengan baik. Teknik yang digunakan

    secara mekanis dengan benang yang telah mengandung adrenalin.

    Cetak model kerjaSendok cetak : perforated stock tray

    Bahan cetak : elastomer silicone adhesi (putty dan injection)Metode mencetak : double impression (teknik one phase) dengan tekanan

    mukodinamis

    Bahan pengisi : gips tipe 4

    Cara mencetak

    - Putty (kotak) : aduk bahan putty, ambil perbandingan 1:1 base : katalis laluaduk hingga warna berubah hijau, lalu letakkan pada dasar sendok cetak.

    - Aduk light body, aduk di glass slab dengan cement spatel setelah homogen,masukkan ke dalam injeksi kemudian injeksikan di atas sendok cetak yang

    telah diberi putty tadi.

    - Cetak ke dalam mulut pasien- Pengecoran dengan gips tipe 4

  • 5/28/2018 Kasus GTC

    7/9

    Pemilihan warnaPemilihan warna gigi : sesuai dengan warna gigi tetangga dengan bantuan

    pedoman warna (shade guide) untuk menentukan value (tingkat warna gelap ke

    terang), chroma (kepekatan warna), hue (merah atau kuning).

    Pembuatan temporary bridgeSebelum pasien pulang diberikan gigi tiruan sementara anterior posterior 3 unit

    dari self curing acrylic dengan teknik indirect yang nanti akan disemenkan dengan

    zinc oxide free eugenol.

    Proses laboraturium- Pembuatan die : bagian dari model kerja yang slicing untuk dapat dibuka dan

    dipasangkan lagi pada model yang bertujuan untuk membuat mahkota terutama

    bagian proksimal.

    - Pembuatan model/pola malam bridge & pembuatan pontik- Prosedurnya meliputi :

    Casting : memanaskan logam yang bertujuan untuk mendapatkan copping yang

    dilakukan pada bahan tanam investmenSoldering dengan timah

    Insersi bridge- Try in bridge yang harus diperhatikan adalah keadaan estetis (warna dan

    bentuk), kontak proksimal antara tepi mahkota jaket dengan gigi sebelahnya

    dan tidak boleh menekan gingiva serta pemeriksaan kontak oklusal dan kontak

    marginal.

    - Penyemenan Bridge menggunakan GIC tipe 1.- Instruksi untuk memeliharaan gigi tiruan jembatan yang telah dipasangkan.

    7. Apakah hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan try in/insersi GTC? Pemeriksaan akhiran servikal dengan batas margin crown

  • 5/28/2018 Kasus GTC

    8/9

    - Tekanan yang over ekstansi akan menyebabkan perubahan warna mukosagingiva menjadi pucat.

    - Apabila servikal linennya kurang pada bagian proksimal akan menyebabkanrasa ngilu akibat terbukanya dentin.

    - Jika over contur maka akan mengakibatkan mudahnya terjadi penumpukanmakanan.

    - Apabila servikal linennya terlalu pendek maka akan menyebabkan foodinfection dan sekunder karies.

    Pemeriksaan oklusi dengan articulating paperApabila terjadi premature kontak maka akan mengakibatkan trauma oklusi. Ini

    dapat diperbaiki dengan selective grinding menggunakan contra angel diamond

    bur untuk mengurangi dan silicon bur untuk mengkilatkan kembali.

    8. Bagaimanakah prognosis dari perawatan yang akan dilakukan?Prognosis : baik, karena

    - Estetisnya baik- Kekuatannya baik- Motivasi pasien- Pasien kooperatif dan menyadari arti pentingnya pemakaian GTC

    9. Apakah instruksi yang diberikan dokter kepada pasien untuk perawatan GTC?- Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi baik digunakan untuk daerah

    yang mudah terlihat, dapat membersihkan sisa makanan tanpa merusak

    tekanan ringan & sikat yg lunak.

    - Pemakaian dental floss,oral irigating & alat pembersih lainnya. Ini digunakanuntuk membersihkan daerah yang sukar terlihat yaitu interdental dan dasar pontik.

    - Penggunaan obat kumur- Pemeriksaan rutin sekali 3 atau 6 bulan

    10.Apakah faktor yang harus diperhatikan pada pembuatan gigi jembatan tersebut? Fisiologis

    Desain bridge dan bahan

  • 5/28/2018 Kasus GTC

    9/9

    - Perhatikan letak batas dengan gigi aslinya- Perhatikan fungsi oklusi gigi tersebut. Biologis- Perhatikan struktur pulpa sewaktu preparasi- Jaringan keras dan jaringan lunak sekitar- Desain daerah interproksimal, sub gingiva margin, bahan, solder joint Mekanisnya- Memperhatikan retensi dan resistensi dari gigi penyangga yang dipakai Estetik- ketebalan preparasi, ketebalan mahkota, anatomis gigi, warnanya.

    11.Apakah kegagalan-kegagalan dari pembuatan gigi tiruan jembatan?- Sementasi : working time, ratio L:P, mutu semen yang digunakan.- Jembatan patah secara mekanis konektor yang tipis- Terjadinya iritasi gingiva dan resesi gingiva ujung apikal pontik yang kasar

    dan tajam

    - Adanya kelainan jaringan periodontal- Premature kontak = akibatnya trauma oklusi- Sekunder karies- Nekrose pulpalebih lanjut dapat menyebabkan kelainan periapikal